BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Detikfinance, 2014). Seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat, kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi juga ikut mengalami kenaikan. Pertumbuhan ini dilihat dari data perkembangan jumlah kendaraan bermotor khususnya mobil penumpang dan sepeda motor sejak tahun 2004-2013 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Jumlah kendaraan bermotor 90.000.000 80.000.000 70.000.000 60.000.000 50.000.000 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 0 2004
2005
2006
2007
Mobil Penumpang
2008
2009
Sepeda Motor
2010 Bis
2011
2012 Truk
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2004-2013 Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional Tahun 2013
1
2013
2
Jumlah Produksi Kendaraan Bermotor 9000000 8000000 7000000 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 2009 Mobil Penumpang
2010
2011 Bus
Pick Up/ Truck
2012
2013 Sepeda Motor
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Jumlah Produksi Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 2009-2013 Sumber : GAIKINDO dan AISI Tahun 2013 Disatu sisi, hal ini mengakibatkan produsen kendaraan bermotor juga terus memproduksi kendaraanya guna memenuhi permintaan pasar. Namun meningkatnya jumlah produksi dan kebutuhan konsumen akan kendaraan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pendapatan konsumen atau daya beli konsumen. Pembelian secara tunai dinilai berat bagi konsumen dengan pendapatan menengah terutama untuk pembelian mobil. Karena alasan tersebut, konsumen banyak melakukan pembelian secara angsuran (kredit) melalui perusahaan pembiayaan. Begitu pula bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah dengan adanya perusahaan pembiayaan bermanfaat dalam menyediakan barang-barang modal yang berguna bagi kegiatan operasional dengan pembayaran dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh kedua pihak.
3
Menurut
Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
84/PMK.012/2006, perusahaan pembiayaan adalah badan usaha khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan /atau usaha kartu kredit. Fasilitas yang diadakan oleh perusahaan pembiayaan sangat
meringankan beban
konsumen
yang
kekurangan dana untuk membeli barang yang dibutuhkannya untuk mendukung kegiatannya. Oleh karena itu perusahaan pembiayaan menjadi salah satu pilihan terutama untuk pembiayaan kendaraan. Saat ini jumlah perusahaan pembiayaan kendaraan di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) terdapat 150 perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dengan tipe pembiayaan leasing dan consumer finance yang status kepemilikan swasta berjumlah 122 perusahaan, status KPM berjumlah 27 perusahaan, dan 1 perusahaan status BUMN yang menjadi anggota APPI. Dengan banyaknya perusahaan pembiayaan maka persaingan antar perusahaan dalam merebut pasar pembiayaan kendaraan semakin ketat. Di tahun 2014 rata-rata industri mengalami masa sulit dan resesi. Akibatnya industri otomotif pun ikut terkena dampaknya, termasuk para pelaku bisnis pembiayaan kendaraan. Dari sisi pencapaian target tahun 2014 bisa dibilang gagal dan ini hampir merata pada semua perusahaan pembiayaan kendaraan (Metrotvnews, 2015). PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan terbesar di Indonesia juga ikut mengalami
4
masa sulit di tahun 2014. Pada tahun tersebut perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar 56,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini merupakan penurunan laba bersih tebesar dalam periode lima tahun terakhir. Hal ini membuat perusahaan harus mengevaluasi kembali kinerja perusahaannya.
Laba bersih 2000000 1500000 1000000 500000 0 2010
2011
2012
2013
2014
Laba bersih
Gambar 1.3 Grafik laba bersih PT. ADMF Tahun 2010-2014 Sumber : Laporan Bursa Efek Jakarta 2015 Dengan banyaknya pesaing dan laba bersih yang menurun di tahun 2014, PT Adira Dinamika Multi Finance dituntut untuk memiliki kinerja yang kuat baik dalam bidang keuangan, pemasaran, operasional dan sumber daya manusia sehingga dapat memperbaiki kelemahannya dan meningkatkan kekuatan yang ada. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan melihat kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan yang bagus menunjukkan perusahaan mempunyai kinerja yang baik Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya melalui analisis rasio keuangan dan Du Pont. Analisis Du Pont menggabungkan rasio yang terdapat dalam neraca dan rasio yang terdapat
5
pada laporan laba rugi ke dalam dua ringkasan alat ukur keuangan sehingga dapat dilihat bagaimana kinerja keuangan perusahaan dan melalui analisis rasio peneliti juga membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata industri sejenis sehingga dapat dilihat apakah perusahaan berada di bawah, sama atau di atas rata-ratanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut permasalahan di atas dalam bentuk penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dengan analisis Rasio dan Du Pont”. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan pemasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk pada periode tahun 2013 dan 2014 dengan menggunakan analisis Du Pont? 2. Bagaimana kinerja keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk bila dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis yaitu industri perusahaan pembiayaan kendaraan yang terdaftar di BEI pada periode yang sama? C. Batasan Masalah Penelitian Penulis membatasi masalah-masalah yang diteliti, yaitu : 1.
Menggunakan data laporan keuangan hanya pada tahun 2013, dan 2014 serta mengfokuskan pada laporan keuangan neraca dan laba rugi perusahaan.
6
2.
Rasio keuangan yang digunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
D. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan menjawab permasalahannya adalah : a.
Menganalisis kinerja keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance periode tahun 2013 dan 2014 dengan menggunakan analisis Du Pont.
b.
Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis yaitu industri perusahaan pembiayaan kendaraan yang ada di BEI pada periode yang sama.
2. Kontribusi Penelitian a. Kegunaan Teoritis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi yang berguna serta dapat memberikan gambaran bagi penelitian selanjutnya dalam analisis kinerja perusahaan. b. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.