Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 293 - 301
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2004 – 2008 Julkawait (1) (1)
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin
Ringkasan Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang harus ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Risiko keuangan tersebut meliputi ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan kemung-kinan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut tampak jelas bahwa keputusan struktur modal merupakan keputusan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh struktur aktiva, tingkat pertum-buhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2004-2008 baik secara simultan mau-pun secara parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal. Secara parsial hanya variabel tingkat pertumbuhan yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2004 – 2008. Kata Kunci : Struktur Modal, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen keuangan merupakan manajemen dana baik yang berkaitan dengan usaha mengalokasikan dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi. Manajemen keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena semua fungsi yang ada dalam perusahaan baik pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan fungsifungsi yang lain selalu mempunyai implikasi keuangan (Brigham dan Houston, 2006:6). Oleh karena itu, semua perusahaan perlu menjalankan manajemen keuangan dengan baik dan benar. Dalam perspektif manajemen keuangan, tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan, yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Tujuan maksimalisasi nilai perusahaan ini harus melandasi semua keputusan yang diambil dalam perusahaan. Salah satu keputusan penting yang harus
diambil seorang manajer keuangan dalam mencapai tujuan maksimalisasi nilai perusahaan adalah keputusan pembelanjaan (financing decision) (Damodaran, 2001:8). Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai seberapa besar tingkat penggunaan utang dibanding dengan ekuitas dalam membiayai investasi perusahaan. Tujuan keputusan pembelanjaan adalah untuk menentukan tingkat bauran utang dan ekuitas yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006:42) bahwa faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan perusahaan dalam mengambil keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. R. Agus Sartono (2001:248) menyatakan beberapa faktor yang dipertimbangkan ma-
293
Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan ………… (Julkawait)
najer keuangan dalam menentukan struktur modal yang optimal yaitu: tingkat penjualan, struktur asset, tingkat partum-buhan perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan perlindungan pajak, ukuran perusahaan, dan kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro. Struktur asset atau struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan bagi pinjaman. Seorang investor akan lebih mudah memberikan pinjaman bila disertai jaminan. Disisi lain, jika perusahaan menggunakan hutang yang disertai jaminan maka akan mengurangi risiko kebangkrutan perusahaaan. Penelitian tentang struktur aktiva dan pengaruhnya terhadap struktur modal menjadi menarik untuk dilakukan karena dari sini dapat diketahui pengaruh dari besar kecilnya aset yang dapat dijadikan jaminan terhadap struktur modal, khususnya pada perusahaanperusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks selama periode 2004-2008. Tingkat pertumbuhan perusahaan menentukan seberapa besar kebutuhan perusahaan terhadap sumber dana eksternal, karena perusahaan yang tumbuh dengan cepat harus lebih banyak mengandalkan diri pada modal eksternal. Tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diketahui dari perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan dan dilihat dari tahun ke tahun. Penelitian terhadap tingkat pertumbuhan perusahaan dan pengaruhnya terhadap struktur modal akan menjadi menarik untuk dilakukan karena dari sini dapat diketahui pengaruh tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal. Profitabilitas merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Penelitian tentang profitabilitas dan pengaruhnya terhadap struktur modal menjadi menarik untuk dilakukan karena struktur modal merupakan perbandingan atau rasio antara total utang dengan total aktiva. Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar mempunyai perbedaan dibanding perusahaan yang berukuran kecil, yang selanjutnya akan mempengaruhi kebijakan pendanaannya. Perusahaan yang berukuran besar akan mempunyai kapasitas untuk mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan dari kajian teoritis dan kajian empiris dapat diketahui bahwa masih belum ada kesamaan pandangan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian empiris terhadap faktor-
294
faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, khususnya pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index (JII) merupakan tolak ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30 (tiga puluh) jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2004-2008 baik secara parsial maupun simultan. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2004-2008 baik secara parsial maupun simultan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perguruan Tinggi Memberikan bukti secara empiris tentang pengaruh struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal baik secara parsial maupun bersama-sama. Selain itu, Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya tentang struktur modal dan variabel yang mempengaruhinya. b. Bagi perusahaan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan struktur modal serta dapat dijadikan sebagai dasar peningkatan kinerja perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. 2. LANDASAN TEORI Pengertian Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri (Sutrisno, 2003:289). Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (Sartono, 2001:225). Dalam penelitian ini ukuran leverage yang digunakan adalah debt ratio, yaitu rasio antara
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 293 - 301
total utang dengan total aktiva. Rasio ini dipilih karena berdasarkan teori bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah struktur aktiva, yaitu gambaran sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Dari sini dapat diketahui bagian aktiva yang didanai dengan menggunakan utang.
gang saham tidak dapat mengurangi jumlah laba yang kena pajak. Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang menggunakan hutang akan membayar jumlah pajak yang lebih kecil dibanding perusahaan yang menggunakan saham. Dengan demikian, pembiayaan melalui utang akan menyebabkan perusahaan mendapatkan manfaat penghematan pajak.
Teori struktur Modal Pendekatan Laba Bersih (NI), Pendekatan Laba Operasi Bersih (NOI) dan Pendekatan Tradisional Pendekatan laba bersih (NI) mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang yang konstan pula. Karena tingkat kapitalisasi dan tingkat biaya utang konstan maka semakin besar jumlah utang yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang akan semakin kecil, karena biaya utang lebih rendah daripada biaya modal sendiri. Oleh karena itu jika biaya modal rata-rata tertimbang semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar, nilai perusahaan akan meningkat. (Sartono, 2001:228). Pendekatan laba operasi bersih mengasumsikan bahwa investor memiliki reaksi berbeda terhadap penggunaan utang oleh perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan. Pendekatan tradisional yang banyak dianut oleh para praktisi dan akademisi. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa hingga satu leverage tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga baik tingkat biaya utang dan tingkat kapitalisasi relatif konstan. Tetapi pada tingkat leverage atau rasio utang tertentu, biaya utang dan biaya modal sendiri meningkat.
Teori Trade – off Teori ini menunjukkan adanya keseimbangan antara manfaat penghematan pajak melalui pendanaan dengan utang dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi akibat penggunaan utang. Biaya kebangkrutan mempunyai dua komponen, yaitu probabilitas terjadinya kebangkrutan dan biaya-biaya yang akan timbul bila kesulitan keuangan telah muncul. Pecking Order Theory Teori trade-off mempunyai implikasi bahwa manajer akan berfikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kebangkrutan dalam penentuan struktur modal. Dalam kenyataan empiris, jarang manajer keuangan yang berfikir demikian. Seorang akademisi Donald Donaldson (1961) melakukan pengamatan terhadap perilaku struktur modal perusahaan di Amerika Serikat. Signaling Theory Modigliani dan Miller berasumsi bahwa investor memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya, hal ini disebut informasi simetris (symmetric information). Tetapi pada kenyataannya, para manajer seringkali memiliki informasi yang lebih baik daripada investor luar. Hal ini disebut informasi asimetris (asymmetric information), dan memiliki pengaruh yang penting pada struktur modal yang optimal. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Teori Modigliani dan Miller Berdasarkan serangkaian asumsi yang sangat membatasi, Modigliani dan Miller membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya. Dengan kata lain, Modigliani dan Miller menyatakan bahwa tidak menjadi masalah bagaimana perusahaan membiayai operasinya. Dengan demikian, struktur modal perusahaan adalah tidak relevan. (Brigham dan Houston, 2006:33). Modigliani dan Miller pada tahun 1963 kemudian menerbitkan makalah lanjutan dengan melonggarkan asumsi tidak adanya pajak perusahaan. Peraturan perpajakan memperbolehkan, pembayaran bunga sebagai beban yang dapat mengurangi jumlah laba yang kena pajak, sedangkan pembayaran dividen kepada peme-
Pendekatan dan Metode yang Digunakan Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yaitu mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka jenis penelitian termasuk dalam penelitian penjelasan (eksplanatory), yaitu penelitian yang berupaya menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain, metode penelitian ini termasuk dalam metode kuantitatif. Lokasi dan Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII), dengan menganalisis laporan keuangan peruaan untuk periode/tahun buku 2004 - 2008.
295
Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan ………… (Julkawait)
Unit Analisis Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2006 : 173). Jadi unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dari tahun 2004 sampai dengan 2008, khususnya neraca dan laporan laba rugi. Sampling Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kelompok nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, sedangkan pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Perusahaan selalu terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) sejak tahun 2004 sampai tahun 2008. Perusahaan yang keluar masuk dari daftar (tidak konsisten) selama periode pengamatan penelitian dikeluarkan dari sampel. 2. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Laporan keuangan tersebut secara rutin dikeluarkan oleh perusahaan sejak tahun 2004 sampai dengan 2008. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 9 perusahaan, sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No. Kode Nama Emiten 1. BUMI Bumi Resources Tbk 2. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 4. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 5. INCO International Nickel Indonesia Tbk 6. UNTR United Tractors Tbk 7. KLBF Kalbe Farma Tbk 8. UNVR Uniliver Indonesia Tbk 9. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Sumber: http://idx.co.id tahun 2010
Variabel dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yaitu rasio total utang dengan total aktiva. (Moeljadi, 2006:51) 2. Variabel Independen (X) a. Struktur aktiva (X1) Struktur aktiva diukur dengan menggunakan hasil bagi antara aktiva tetap dengan total aktiva. (Riyanto,2001:19) b. Tingkat pertumbuhan (X2) Tingkat pertumbuhan dapat diukur deng-
296
an menggunakan persentase perubahan dalam total aktiva pada akhir tahun dibagi dengan aktiva awal tahun (Harahap, 20 06 : 309). Variabel ini menggunakan skala rasio. (Harahap, 2006: 309). c. Profitabilitas (X3) Profitabilitas didefinisikan sebagai perbandingan earning before interest and tax (EBIT) dengan total aktiva. (Moeljadi, 2006:53) d. Ukuran Perusahaan (X4) Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai cerminan besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Teknik Analisis Data Model regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + µi Keterangan : Y = Struktur modal b0 = intercept dari persamaan regresi/ konstanta b1 sd b6 = Koefisien regresi untuk masing masing variabel X1 = Struktur aktiva X2 = Tingkat pertumbuhan X3 = Profitabilitas X4 = Ukuran perusahaan µi = standar error / kesalahan pengganggu Variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kesenjangan nilai yang signifikan, sehingga menyebabkan normalitas data tidak terpenuhi, selain itu karena satuan dari masing-masing variabel yang berbeda maka diperlukan penyesuaian dengan menggunakan Logaritma Natural (Ln) untuk masing-masing variabel, sehingga model persamaan regresi berganda berubah menjadi: LnY = Lnb1x1 + Lnb2x2 + Lnb3x3 + Lnb4x4 + µi Keterangan : LnY = Logaritma Natural Struktur modal b1 sdb6 = Koefisien regresi untuk masing masing variabel LnX1 = Logaritma Natural Struktur aktiva LnX2 = Logaritma Natural Tingkat pertumbuhan LnX3 = Logaritma Natural Profitabilitas LnX4 = Logaritma Natural Ukuran perusahaan µi =standar error/kesalahan pengganggu Untuk mengetahui pengaruh variabel struktur aktiva (X1), tingkat pertumbuhan (X2), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal, dilakukan uji baik secara simultan maupun secara parsial dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 293 - 301
Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik dengan cara : a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam suatu model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak di uji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau dirumuskan sebagai berikut : H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara struktur aktiva (X1), tingkat pertumbuhan (X2), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal (Y)). Ha : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0 (terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara struktur aktiva (X1), tingkat pertumbuhan (X2), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal (Y)). - Jika Fhitung < Ftabel atau F sig > α berarti Ho diterima dan Ha ditolak. - Jika Fhitung > Ftabel atau F sig < α berarti Ho ditolak dan Ha diterima. b. Uji Signifikan parameter individual / parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel secara individual terhadap variabel independen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau dirumuskan sebagai berikut : H0 : b1 = 0: tidak terdapat pengaruh signifikan dari struktur aktiva terhadap struktur modal. Ha : b1 ≠ 0 : terdapat pengaruh signifikan dari struktur aktiva terhadap struktur modal. H0 : b2 = 0: tidak terdapat pengaruh signifikan dari tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal. Ha : b2 ≠ 0 : terdapat pengaruh signifikan dari tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal. H0 : b3 = 0: tidak terdapat pengaruh signifikan dari profitabilitas terhadap struktur modal. Ha : b3 ≠ 0: terdapat pengaruh signifikan dari profitabilitas terhadap struktur modal. H0 : b4 = 0 : tidak terdapat pengaruh signifikan dari ukuran perusahaan terhadap struktur modal. Ha : b4 ≠ 0 : terdapat pengaruh signifikan dari ukuran perusahaan terha-
dap struktur modal. - Jika t hitung < t tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak. - Jika t hitung > t tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dianggap penting adalah: 1. Memiliki distribusi normal 2. Tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen 3. Tidak terjadi heteroskedastisitas 4. Tidak terjadi autokorelasi antar residual tiap variabel independen. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujianpengujian sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 2. Uji Multikolinearitas Salah satu metode untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas pada penelitian ini adalah dengan melihat besaran (matriks) korelasi variabel independen. Pedoman untuk melihat model regresi yang independen multikol adalah jika koefisien korelasi antar variabel independen lemah (dibawah 0,5), tetapi jika koefisien korelasi variabel antar variabel independen nilainya di atas 0,5 (yang berarti korelasinya kuat), maka hal ini merupakan indikasi multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance residual dari pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili ukuran (kecil, sedang, besar). 4. Uji Autokorelasi Aurokorelasi yaitu adanya hubungan antara kesalahan-kesalahan yang muncul pada data runtun waktu (time series). Apabila terjadi gejala autokorelasi maka estimator least square masih tidak bias, tetapi menjadi tidak efisien. Dengan demikian koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat. Dalam penelitian ini digunakan uji DurbinWatson dengan batasan sebagai berikut:
297
Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan ………… (Julkawait)
a. Angka D-W dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif b. Angka D-W antara -2 sampai +2 berarti tidak terdapat autokorelasi c. Angka D-W di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui alat analisis regresi linear berganda. Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis regresi dengan tingkat singnifikan sebesar 5% (α = 5%). Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda Variabel
Koefisien
Nilai t
Signifikansi
Struktur Aktiva (X1)
0.096
0.542
0.591
Tkt. Pertumb (X2)
0.377
2.433
0.020
Profitabilitas (X3)
-0.245
-1.766
0.085
Ukrn Perush (X4)
0.177
1.034
0.307
R 2 R 2 Adjusted R F Sig F SEE
= = = = = =
0.496 0.246 0.171 3.262 0.021 0.38163
Sumber : data diolah (2010) dari lampiran
Berdasarkan tabel 2 tersebut, maka persamaan regresi berganda secara sistemasis sebagai berikut : LnY = 0,096 LnX1 + 0,377 LnX2 – 0,245 LnX3 + 0,177 LnX4 + µi Persamaan regresi tersebut ditulis demikian karena adanya ketidaksamaan ukuran diantara variabel, oleh karena itu maka ukuran semua variabel harus disamakan (distandarisasi) dalam bentuk logaritma natural. Apabila masingmasing koefisien variabel bebas (independen) distandarisasi terlebih dahulu, maka konstantanya tidak ada. Jika ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi pers. regresi menggunakan standardized beta. Angka R adalah sebesar 0,496, hal ini menunjukkan bahwa hubungan atau korelasi antara struktur modal dengan variabel independennya adalah sedang, karena berkisar diantara 0,40-0,599. Pengukuran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ditunjukkan oleh Koefisien Determinasi atau nilai R squ2 are (R ), tetapi karena variabel independen yang digunakan lebih dari dua maka sebaiknya 2 digunakan Adjusted R , sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,171. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan
298
terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks sebesar 17,1% dan sisanya (100% - 17,1%) = 82,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Pengujian Hipotesis Pertama Uji F digunakan untuk menganalisa pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian adalah jika nilai Signifikansi F < dari 0.05 dan Fhitung > dari Ftabel maka variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai Signifikansi F > dari 0.05 dan Fhitung < dari Ftabel maka variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah Tabel 3 yang menunjukkan hasil uji F dan besarnya Ftabel dengan degree of freedom (df) sebesar 5. Tabel 3. Pengujian Hipotesis Pertama Keterangan α= 0,05 3,262 2,605 0,021 Signifikan Sumber: data diolah (2010) dari lampiran 1 Fhitung
Ftabel
Kesimpulan Menolak H0
Berdasarkan Tabel 3, besarnya Nilai F hitung lebih besar dari Ftabel (3,262 > 2,605) dan tingkat Signifikansi F < 5% (0.021 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2004 - 2008. Dengan demikian pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara struktur aktiva (X1), tingkat pertumbuhan (X2), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal (Y) ditolak). Ha : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0 (terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara struktur aktiva (X1), tingkat pertumbuhan (X2), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal (Y) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) dari penelitian ini dapat diterima. Pengujian Hipotesis Kedua Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t. Jika nilai Signifikansi t < dari 0.05 dan thtung > dari ttabel maka variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Sig-nifikansi t >
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 293 - 301
dari 0.05 dan thtung < dari ttabel maka variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah Tabel 3 yang menunjukkan hasil uji t dan besarnya t tabel pada signifikansi 5% (α = 5%). Tabel 4. Pengujian Hipotesis Kedua Variabel Struktur Aktiva Tkt. Pertumb
thitung 0,542
α = 0,05 0,591
2,433 -1,766
0,020 0,085
1,034
0,307
Profitabilitas Ukrn Perush
Keterangan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan Ho diterima Ho ditolak Ho diterima Ho diterima
Sumber: data diolah (2010) dari lampiran
Tabel 4 tersebut di atas memperlihatkan bahwa dari hasil pengujian secara parsial (Uji-t) variabel struktur aktiva (X1), profitabilitas (X3) dan ukuran perusahaan (X4) secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Y), sedangkan variabel tingkat partumbuhan (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal (Y). Hal ini berarti bahwa dari hipotesis kedua (H2) yang menyatakan variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks hanya dapat dibuktikan oleh satu variabel, yaitu tingkat pertumbuhan, sedangkan variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak dapat membuktikan adanya pengaruh secara parsial terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Pengaruh secara simultan variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2004-2008 Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai Fhitung 3,262. Nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (3,262 > 2,605) atau Signifikansi F < 5% (0.021 < 0,05), artinya apabila struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berubah, maka strktur modal juga akan mengalami perubahan. Pengaruh Secara parsial variabel struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur
modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks 1. Struktur Aktiva (X1) Hasil regresi antara struktur aktiva (X1) terhadap struktur modal (Y) diperoleh nilai t hitung 0,542 < t tabel 2,015, dan dengan nilai signifikan 0,591 > 0,05 ( = 5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaanperusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai koefisien regresi struktur aktiva sebesar +0,096 menunjukkan hubungan searah atau positif terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa pada saat struktur aktiva naik sebesar 1% maka struktur modal juga naik sebesar 0,096%. Sebaliknya pada saat struktur aktiva turun sebesar 1% maka struktur modal juga turun sebesar 0,096%. Hasil temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Siswandi (2000) yang menyatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi pembiayaan. 2. Tingkat Pertumbuhan Hasil regresi antara tingkat pertumbuhan (X2) terhadap struktur modal (Y) diperoleh nilai t hitung 2,433 > t tabel 2,015, dan dengan nilai signifikan 0,020 < 0,05 ( = 5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai koefisien regresi tingkat pertumbuhan sebesar +0,377 menunjukkan hubungan searah terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa pada saat tingkat pertumbuhan naik sebesar 1% maka struktur modal juga naik sebesar 0,377%. Sebaliknya pada saat tingkat pertumbuhan turun sebesar 1% maka struktur modal juga turun sebesar 0,377%. 3. Profitabilitas Hasil regresi antara profitabilitas (X3) terhadap struktur modal (Y) diperoleh nilai t hitung -1,766 < t tabel 2,015, dan dengan nilai signifikan 0,085 > 0,05 ( = 5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai koefisien regresi profitabilitas sebesar -0,245 menunjukkan hubungan berlawanan arah atau negatif terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa pada saat profitabilitas naik sebesar 1% maka struktur modal akan turun sebesar 0,245%. Sebaliknya pada saat profi-
299
Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan ………… (Julkawait)
tabilitas turun sebesar 1% maka struktur modal akan naik sebesar 0,245%. Hasil temuan penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan Darmawan Wasi Aji (2003), dan Poerwitono Poedjiwahjono (2005) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 4. Ukuran Perusahaan Hasil regresi antara ukuran perusahaan (X4) terhadap struktur modal (Y) diperoleh nilai t hitung 1,034 < t tabel 2,015 dan dengan nilai signifikan 0,307 > 0,05 ( = 5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial ukuran perusahaan tidak ber-pengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,177 menunjukkan hubungan searah terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa pada saat ukuran pe-rusahaan naik sebesar 1% maka struktur modal juga akan naik sebesar 0,177%. Sebaliknya pada saat ukuran perusahaan turun sebesar 1% maka struktur modal juga turun 0,177%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaanperusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks hanya variabel tingkat pertumbuhan, sedangkan variabel lain yaitu struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Hal ini karena variabel struktur aktiva (X1), profitabilitas (X3), dan ukuran perusahaan (X4) mempunyai volatilitas yang sangat fluktuatif. Jika dilihat dari angka-angka struktur aktiva menunjukkan angka-angka yang sangat fluktuatif. Jika dilihat dari angka rata-rata struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan, semuanya memperlihatkan trend pernurunan Hal ini disebabkan adanya pengaruh krisis keuangan global yang melanda dunia pada tahun 2007-2008. Implikasi Penelitian Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran tentang struktur modal perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks di lihat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Hasil temuan penelitian yang pertama menyatakan bahwa secara simultan struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal. Secara empiris hasil temuan ini
300
mendukung hasil-hasil penelitian sebelumnya seperti Aji, DW (2003), Kurniawan, H (2004), Abadi, RM (2004), Setiana, E (2006), Susanto, H (2004), dan Siswandi (2000). Hasil temuan penelitian menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh tidak signifikan pada struktur modal. Hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2006) yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian Siswandi (2000) yang juga menyatakan struktur aktiva berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan perbedaan penilaian dan anggapan dari para pelaku bisnis terhadap risiko bisnis. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar semestinya dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mu-dah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hasil temuan penelitian menyatakan tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2006) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Aji, DW (2003), Abadi, RM (2004), dan Prabansari, Y dan Hadri Kusuma (2005). Hasil temuan penelitian yang menyatakan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini mendukung teori yang dikemukakan Brigham dan Houston (20 06) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Aji, DW (2003) dan Poedjiwahjono, P (2005). Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel yang diteliti terdiri dari empat variabel yaitu stuktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. 2. Data dari variabel penelitian diambil berdasarkan data tahunan, karena data tersebut adalah data yang sudah diaudit oleh auditor independen, sementara struktur modal dan variabel yang mempengaruhinya terus berfluktuasi dinamis setiap waktu. 3. Analisa time series pada penelitian ini dengan kurun waktu 5 (lima) tahun menyebabkan tidak signifikannya beberapa variabel independen terhadap struktur modal, karena banyak faktor yang mempengaruhinya seperti perubahan politik dan krisis moneter.
Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 293 - 301
5. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel yaitu struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2004-2008. 2. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham hanya tingkat pertumbuhan sedangkan struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks tahun 2004-2008. Saran-saran 1. Perusahaan–perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan struktur modal, dalam hal ini tingkat pertumbuhan yang terbukti signifikan mempengaruhi struktur modal. Hal ini dapat dilakukan dengan terus meningkat jumlah aktiva dengan berbagai faktornya baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar dari tahun ke tahun, sehingga kepercayaan investor semakin meningkat dan berdampak positif bagi pertumbuhan perusahaan. Selain itu diharapkan dalam jangka panjang laba juga akan meningkat. 2. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar bagi peningkatan kinerja keuangan perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan yang ada di Indonesia, khususnya perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII). 3. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti struktur modal dengan menggunakan lebih banyak variabel independen yang mempengaruhinya, seperti kestabilan pendapatan, aliran kas, kewajiban tetap, pengendalian, tingkat penjualan, struktur asset, tingkat pertumbuhan perusahaan, kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Abadi, RM., (2004), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Pada Industri Manufaktur Di BEJ, Tesis, Program Studi Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Undip, Semarang.
2. Aji, DW., (2003), Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ), Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. 3. Brigham dan Houston, (2006), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku Satu Edisi Ke Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta. 4. Hanafi, MM., (2008), Manajemen Keuangan Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta. 5. Harahap, SS., (2006), Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 6. Husnan, S., (2000), Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Buku Satu Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta. 7. Kurniawan, H., (2004), Analisis Faktor Internal dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Pasca Universitas Sumatera Utara, Medan. 8. Kurniawan, T., (2008), Volatilitas Saham Syariah (Analisis Atas Jakarta Islamic Index), KARIM Review Special Edition. 9. Moeljadi, (2006), Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi Pertama, Bayumedia Publishing, Malang. 10. Poedjiwahjono, P., (2005), Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program MMUndip, Semarang. 11. Prabansari, Y. dan Hadri K, (2005), FaktorFaktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ, Jurnal SINERGI, Edisi Khusus on Finance 12. Riyanto, B., (2001), Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. 13. Sartono, RA., (2001), Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta. 14. Setiana, E., (2006), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. 15. Sekaran, U., (2006), Research Metods for Business, John Willey & Son Inc, New York. 16. Siswandi, (2000), Faktor-faktor yang mempengaruhi financing strategy (studi pada perusahaan-perusahaan industri manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta), Tesis, Program MM Undiip, Semarang. 17. Susanto, H., (2004), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program Studi MM Undip Semarang. 18. Sundjaja, RS., Inge Barlian, (2002), Manajemen Keuangan Dua Edisi Ketiga, PT Prenhallindo, Jakarta. ₪ INT © 2013 ₪
301