Edisi 51 / VI / Juli 2007
Diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung Kantor Informasi Komunikasi dan Data Elektronik. Email:
[email protected].
EDISI 52 / VI / JULI 2007
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
Daftar isi & Editorial
Merdeka Dan Guyub Rukun INDONESIA sebagai institusi Negara dan Bangsa telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, ini berarti pada bulan ini kita sudah memasuki usia 62 tahun kemerdekaan. Apalagi seperti halnya 62 tahun yang lalu, 17 Agustus tahun ini jatuh pada Jum’at Legi. Hari yang sama saat kita memproklamasikan kemerdekaan Negara Indonesia. Dan kita tahu bahwa Jum’at Legi adalah hari yang diutamakan oleh kita umat Islam, dan juga suku Jawa yang menjadi mayoritas di Indonesia. Bagi warga Kabupaten Tulungagung, dalam semangat kemerdekaan ini, kita bisa berefleksi dan berisntropeksi apa yang kurang dan apa yang sudah dicapai oleh masyarakat kabupaten tercinta ini. Kita patut bersyukur, bahwasanya di bawah kepemimpinan Ir Heru Tjahjono MM, Tulungagung tetap aman dan kondusif. Selain itu segudang prestasi pembangunan yang berhasil ditorehkan oleh pemerintah kabupaten. Dan yang tak kalah penting adalah masyarakat tetap bisa menjaga Guyub Rukun. Karena pada dasarnya, para pejuang kita di masa lalu bisa mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini, selain dipompa semangat cinta tanah air juga ke-Guyub Rukunan dalam berjuang bersama-sama. Tetapi sebenarnya masih banyak pekerjaaan berat menanti kita dalam mengisi kemerdekaan. Karena kemerdekaan adalah prasyarat bagi sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sebagai bangsa yang maju dan sejahtera. Sedangkan dibanding negara-negara maju, kita masih tertinggal, terbelakang, dan miskin. Kita masih melihat saudara-saudara kita masih berkubang dengan kemelaratan dan kebodohan. Ini adalah tugas kita dalam mngisi kemerdekaan, yaitu merdeka dari ketimpangan, kemelaratan, dan kebodohan. Karena secara hakiki kemerdekaan tidak hanya berarti keberhasilan memerdekakan diri dari penjajah dan penindasan, akan tetapi juga merdeka dari ketimpangan ekonomi. Dan ini semua mustahil berhasil tanpa acuan rencana kerja yang baik dan guyub rukun antar warga masyarakat. Sehingga, janganlah dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-62 Republik Indonesia tahun ini, kita hanya ditutupi oleh pemahaman aktivitas hiburan oleh warga dan masa tanpa pernah memikirkan hakiki kemerdekaan itu sendiri.
Redaksi
Pijat Refleksi Di Alon-Alon
FUNGSI Taman Kusuma Wicitra telah berubah total sepeninggal pedagang Kali Lima. Kalau dulu merupakan pusat bisnis bagi para PKL, namun sekarang disamping berfungsi sebagai taman tempat bersantai bersama keluarga, tetapi juga sebagai tempat berolah raga ringan. Hal ini setelah Pemkab. Tulungagung melengkapi dengan sarana pijat refleksi dengan menanam batuan kecilkecil yang ditata sedemikian rupa. Setiap pagi utamanya pada minggu pagi banyak masyarakat yang menfaatkan sarana tersebut, dengan telanjang kaki menginjakkan pada batu-batu yang tertata rapi tersebut, dengan harapan peradaran darah dapat kembali normal, sehingga badan terasa segar. (thr)
Daftar Isi KUD Tani Wilis Bangun Gedung Baru
Hal
3
BNK Tulungagung Raih Marga Pratama
Hal
3
Hal
4
Raih Satyalencana Pembangunan untuk Koperasi
Tulungagung Juara Umum Mocopat Se-Jatim Hal 4 Lestarikan Budaya
Hal
4
Hal
5
HUT Kemerdekaan RI ke-62
Hal
5
Sambut HAN, Adakan Lomba Mading
Hal
6
Nida Rettia, Anggota Paskibraka asal Tulungagung Sepeda Bareng Sambut
Utut Ardiyanto Hadapi 50 Pecatur Lokal
Hal
6
2500 Becak Dicat Gratis
Hal
7
Orientasi Aparatur Pemerintahan Desa
Hal
7
Terbentuk, Gudep Teritorial Pondok JH
Hal
8
1.431 PNS Naik Pangkat
Hal
8
Desa Gondang Wakili Jatim ke Nasional
Hal
9
Sekilas Tentang Museum Daerah
Hal
9
Pembangunan Masjid Baitussalam
Hal
10
Hal
10
Tim Asistensi Tinjau Pengujian Kendaraan
Assalamu ‘alaikum. Wr. Wb Dengan hormat, Bersama ini kami ingin menambah wawasan mengenai kemajuan pembangunan di daerah Tulungagung dan sekitarnya. Kami juga sewaktu-waktu ingin mengunjungi kota Tulungagung dan sekitarnya, maka kami mohon agar bapak berkenan mengirimkan beberapa buku-buku dan majalah mangenai kemajuan dan perkembangan kota Tulungagung dan sekitarnya. Atas kiriman buku dan majalah dari bapak kami sangat menghaturkan banyak terima kasih. Teriring salam hormat, kami untuk seluruh redaksi Bersinar di Tulungagung. Wassalamu ‘alaikum wr. Wb.
Hormat Kami. DJONI GANDA Jl. Kanoman No. 67, Telp. (0231) 208168 Cirebon, Jawa Barat. Dari Redaksi : Terima kasih atas keinginan anda untuk mengetahui kemajuan Kabupaten Tulungagung, masyarakat Tulungagung yang dikenal ramah dan “Guyub Rukun”nya, siap menanti anda dan wisatawan lain dari luar Tulungagung. Untuk Tabloid Bersinar dan buku tentang Tulungagung, akan kami kirim ke alamat anda.
Diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung Kantor Informasi Komunikasi dan Data Elektronik * Kep. Bupati Tulungagung No. 436 Th.2002 tgl.23-5-2003
Pelindung: Bupati Tulungagung Ir. Heru Tjahjono, MM. Penanggung Jawab: Kepala Infokom & DE: Drs Ahmad Pitoyo. Pemimpin Redaksi: Kasi Komunikasi dan Promosi Informasi Adi Suselo. SS. Redaksi Pelaksana: Thohiron. Reporter: Hari Susanto, Bambang Sutadi, Estu Nugroho, Ridwan. SS.
Alamat Redaksi: Jl Jayengkusuma 17 Telp/fax (0355) 321201 Tulungagung-66251. web site: www.tulungagung.go.id Email:
[email protected] Redaksi membuka rubrik surat pembaca untuk masyarakat yang ingin menyampaikan pandangan, komentar, kritik, saran dan sumbangan naskah artikel atau berita yang sesuai dengan misi membangun terhadap keadaan yang terjadi didaerah Kabupaten Tulungagung. Isi tulisan tidak boleh mengandung iklan pemasaran produk atau jasa serta provokasi yang mengundang terjadinya konflik. Dalam mengirim surat pembaca harap menyertakan fotocopy (KTP, SIM dll). Untuk Persyaratan penulisan naskah, panjang tulisan 4 halaman folio atas 4 Cm, kiri 4 Cm, kanan 2 Cm dan bawah 3 Cm dan harus disertakan foto 10x15. * Redaksi berhak mengoreksi dan mengedit naskah yang diterima untuk disesuaikan dengan kolom yang tersedia.
EDISI 52 / VI / JULI 2007
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
2
Laporan Khusus
KUD Tani Wilis Bangun Gedung Baru UNTUK menambah mutu pelayanan masyarakat dan para anggotanya, Koperasi Unit Desa ‘Tani Wilis’, Desa Dono, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, membangun gedung baru. Peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut dilakukan oleh Bupari Tulungagung Ir Heru Tjahjono pada Jum’at, 20 Juli 2007 sekitar pukul 10.30 Wib. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman KUD Tani Wilis tersebut, dihadiri oleh perwakilan ketua kelompok dan anggota serta dinas instansi/kantor lingkup Pemkab Tulungagung. Ibnu Sutoyo, Ketua KUD Tani Wilis dalam sambutannya mengatakan, berdirinya KUD Tani Wilis diawali sejak 1973 dengan nama Badan Usaha Unit Desa Tani Wilis, yang dikuatkan dengan SK Bupati KDH TK II Tulungagung dengan Nomor 413 /II/73. “Dan setelah berjalan selama kurang lebih 7 tahun, yaitu tepatnya 14 Juli 1980, koperasi yang beralamat di Desa Dono, Kecamatan Sendang tersebut, baru mempunyai Badan Hukum dengan nomor 4532 A/BH/II/80 dan berganti nama menjadi KUD Tani Wilis,”ujar Ibnu. Ibnu Sotoyo menambahkan, rencana pembangunan gedung tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp 299.080.170 yang diambilkan dari dana swakelola. Sutoyo juga melaporkan, untuk luas bangunan yang direncanakan berdiri tersebut
sekitar 168 m2 dan akan dijadikan ruang kantor bagi pengurus koperasi yang beranggotakan sekitar 5987 orang, yang terbagi dalam 22 kelopok peternakan sapi perah dan usaha lainnya. Sutoyo menginformasikan bahwa di dalam KUD yang diketuainya, saat ini mempunyai potensi wilayah kerja meliputi, seluruh wilayah Kecamatan Sendang yang terdiri dari sebelas desa . Sementara, Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM dalam sambutannya mengatakan, koperasi adalah salah satu badan yang tentunya dapat membantu perekonomian masyarakat, khususnya para anggotanya. Untuk daerah Sendang, menurut Bupati Heru, memang ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten. Hal ini disebabkan karena daerah Sendang ini salah satu pilihan lokasi agropolitan dan lokasi agrowisata, selain obyek wisata Wonorejo dan yang lainnya. Dengan adanya inin Bupati berharap agar koperasi Tani Wilis ini bisa tumbuh besar. Lebih lanjut Bupati Heru mengatakan, bahwa hingga saat ini pemerintah sudah berkali –kali mencoba tentang bagaimana koperasi yang bergerak dalam bidang usaha sapi perah, ini bisa dikembangkan lebih bagus di dalam produksinya. Yakni, selain memproduksi susu juga dengan membantu membuat produk yang bernama Yogurt.
HUMAS PEMKAB TULUNGAGUNG
BISMILLAH.: Bupati Heru saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan KUD Tani Wilis Sendang.
Bupati mengingatkan, hingga saat ini pemkab telah membantu para peternak susu dengan dua bantuan. Pertama, di daerah Kecamatan Rejotangan pemkab membatu alat untuk membuat permen susu, dan di Kecamatan Sendang, pemkab memberi bantuan alat untuk membuat Yogurt yang bahan dasarnya dari susu sapi. Selanjutnya, bupati juga berharap dengan bantuan alat dari pemkab mudah-mudahan koperasi Tani Wilis bisa menjadi besar. Dalam kesempatan tersbeut, bupati juga mengajak kepada warga masyarakat Kecamatan
Sendang, khususnya anggota koperasi untuk berfikir bagaimana supaya daerah Sendang bisa lebih maju dan besar dari sekarang. Karena tidak menutup kemungkinan daerah Sendang menjadi tujuan wisata. Bupati juga berharap kepada masyarakat Sendang untuk membantu program pemerintah Kabupaten Tulungagung, dengan cara mendukung program pemerintah yang telah diprogramkan sebelumnya. Terakhir Bupati memohon kepada pemimpin koperasi dan para anggotanya untuk memberikan masukan kepada pemerintah, tentang apa yang sebetul-
nya bisa diperbantukan oleh pemerintah kepada KUD ini. “Tentunya dengan tujuan untuk membesarkan kembali dan memberikan fasilitas kepada masyarakat, khususnya masyarakat pelaku KUD yang konsentrasinnya adalah masyarakat peternak susu, dengan cara memberikan bantuan - bantuan yang lainnya,” ujar Bupati Heru. Sebelum meletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor KUD Tani Wilis, Bupati Heru memberikan bantuan alat mesin pembuat Yogurt kepada KUD Tani Wilis, yang diterima langsung oleh Ketua KUD Tani Wilis Ibnu Sutoyo. (nug)
Meriahkan HUT PWRI ke-45 Gelar Tumpengan
HUMAS
RAIH PRESTASI: Ketua BNK M. Athiyah (kanan) saat menerima penghargaan dari BNN. Piagam Marga Pratama (insert)
BNK Tulungagung Raih Marga Pratama BERBAGAI upaya dilakukan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tulungagung, untuk Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Upaya tersebut ternyata membuahkan hasil, dan BNK Tulungagung dapat meraih penghargaan Marga Pratama dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Sekadar diketahui, sejak dibentuk BNK Tulungagung yang diketuai Moh. Athiyah SH, langsung bekerja sesuai dengan misinya. Mengadakan penyuluhan ke berbagai tempat umum, EDISI 52 / VI / JULI 2007
pondok pesantren dan melebar ke sekolah-sekolah, utamanya SMA yang sederajat. Ke tempat umum, di antaranya dengan cara memasang spanduk, pamflet, siaran keliling dan yang lainnya. Sedangkan melalui pondok pesantren, Athiyah bersama anggotanya juga sering melakukan penyuluhan. Selain dengan tutur kata langsung juga dengan pemutaran film. Juga dilakukan di SMA, agar generasi penerus ini tidak terlibat dengan yang namanya narkoba. Penerimaan penghargaan
diselenggarakan di Barata Hall, Sabtu 14 Juli 2007 pukul 19.00 Wib. Dalam penganugerahan ini, acara berlangsung dalam suasana santai, karena diselingi dengan lantunan campursari. Lebih lanjut, Athiyah yang juga Wakil Bupati Tulungagung, ini mengajak membangun komitmen bersama melawan narkoba. “Narkoba no, prestasi yes”,ujarnya. Demikian antara lain yang terus didengung-dengungkan para pengurus BNK Tulung-
Bersambung
Hal....11
MESKIPUN anggotanya tergolong lanjut usia (lansia), ternyata para anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Cabang Tulungagung, terlihat masih segar dan melakukan aktivitasnya dengan baik Hal ini terlihat dalan acara Hari Ulang Tahun (HUT) PWRI ke-45, pada Selasa, 24 Juli 2007, di Kantor PWRI Jl. RA Kartini, No. 05, Tulungagung. Para pengurus dan anggota tampak sehat, dan dalam peringatan yang berlangsung cukup meriah itu ditandai dengan selamatan. Hadir dalam acara tersebut di antaranya, para Pengurus
Bersambung
Hal....11
HUMAS
KEBERSAMAAN: Anggota PWRI saat menyantap tumpeng HUT ke-45.
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
3
Pembangunan & Budaya
Raih Satyalencana Pembangunan untuk Koperasi
MEMBANGGAKAN: Wakil Tulungagung usai meraih piala Mocopat
Tulungagung Juara Umum Mocopat Se-Jatim TULUNGAGUNG dari dulu memang gudangnya seni. Tak heran jika setiap ada lomba, khususnya yang berkaitan dengan seni, para seniman di Kabupaten Tulungagung selalu mendapatkan prestasi yang membanggakan. Hal tersebut dibuktikan dengan para seniman Mocopat Tulungagung, yang tahun ini berhasil merebut juara umum dalam lomba Naskah Mocopat dan Tetembangan se-Jawa Timur (Jatim) 2007. Lomba yang diberi nama Festival Lomba Naskah Mocopat dan Tetembangan se-Jawa Timur 2007, ini dilaksanakan pada Senin, 18 Juni 2007 di Radio Pertanian Wonocolo ( RPW ) Surabaya. Lomba yang dimulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib tersebut, diikuti sebanyak 24 Kabupaten se-Jawa Timur. Sedangkan untuk jenis lomba yang dilaksanakan dalam festival tersebut ada 3 kriteria. Yakni, penyaji unggulan putra/putri, penyaji unggulan kelompok, dan ketiga adalah penulis naskah. Untuk ketiga kriteria tersebut, Kabupaten Tulungagung mengikuti semuanya, dan kebetulan dalam ketiga kriteria yang dilombakan ini Tulungagung mendapatkan juara umum. Penyaji unggulan rangking tunggal putri diwakili Fitria Devi Asriyanti dari Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu. Kedua adalah penyaji kelompok yang terdiri dari 5 orang yaitu Sunari, Fitria Devi Asriyati, Nanang W, Hadiwinoto, dan Agus J. Sedangkan kriteria ketiga adalah penulis naskah yang diwakili oleh Kamiran. (nug)
Sabet 9 Juara di Porseni Jatim DUTA-duta pelajar dari Tulungagung menorehkan prestasi luar biasa dalam Pekan Seni Pelajar se-Jawa Timur, 2 hingga 6 Juli 2007, di Stadion Gelora Sepuluh Nopember Surabaya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung melalui Kasubdin Dikluspora dan Seni Drs Mariyaji MM menyatakan, pekan seni pelajar se-Jawa Timur tahun 2007 yang diikuti oleh pelajar Tulungagung tersebut, telah mampu mengangkat martabat Kabupaten Tulungagung . “Betapa tidak, karena dari 12 cabang seni yang telah diikutinya, ternyata 9 cabang berhasil diraih oleh pelajar kita,” ujar Mariyaji. Adapun 9 cabang tersebut, untuk tingkat SD lima ( 5 ) harapan terbaik baca puisi putra, lima ( 5 ) harapan terbaik baca puisi putri. Tingkat SMP, lima ( 5 ) penyaji terbaik pada festival Tari Remaja SMP, lima (5) penyanyi terbaik tetembangan putra, lima (5) penyanyi terbaik tetembangan putri, lima (5) penyaji terbaik baca puisi putra, lima (5) harapan penyaji terbaik festival teater Remaja. Untuk tingkat SMA, lima (5) penyanyi terbaik festival teater Remaja, dan pawai seni, sepuluh (10) penyaji terbaik pawai seni. (coy) Tingkat SD - Lima ( 5 ) harapan terbaik baca puisi Putra - Lima ( 5 ) harapan terbaik baca puisi Putri Tingkat SMP - Lima ( 5 ) penyanyi terbaik pada festifal Tari Remaja SMP - Lima ( 5 ) penyanyi terbaik tetembangan Putra - Lima ( 5 ) penyanyi terbaik tetembangan Putri - Lima ( 5 ) penyanyi terbaik Baca Puisi Putra - Lima ( 5 ) harapan penyanyi terbaik festival teater Remaja Tingkat SMA - Lima ( 5 ) penyanyi terbaik festival teater Remaja Pawai Seni. - Sepuluh ( 10 ) penyanyi terbaik pawai seni EDISI 52 / VI / JULI 2007
BUPATI Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, kembali menerima penghargaan. Kali ini Satyalencana Pembangunan Bidang Koperasi Tahun 2007 dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Penghargaan tersebut diserahkan pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-60 2007, yang diselenggarakan di lokasi Wisata Garuda Wisnu Kencana, Bali, 12 Juli 2007 lalu. Satyalencana Pembangunan Bidang Koperasi ini diberikan sebagai penghargaan atas prestasi Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, dalam pengembangan dan memberdayakan koperasi dan UKM di Kabupaten Tulungagung.
Dalam membina dan mengembangkan koperasi yang saat ini berjumlah 576 koperasi, ini telah dilaksanakan beberapa kiat antara lain, perkuatan permodalan. Pendampingan, penyuluhan dan, mengusahakan akses pasar. Selanjutnya mengadakan beberapa pengembangan dan perbaikan di antaranya, revitalisasi koperasi. Artinya, pembenahan administrasi, pembenahan kelembagaan, dan pembenahan usahanya. Untuk perkuatan permodalan misalnya, koperasi agrobisnis, permodalan di KSU, KUD, koperasi pegawai negeri maupun di koperasi primer atau sekunder, dan peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Manusia ( SDM ) pengurus /pengawas. Sementara itu, Kepala Kantor Koperasi dan UKM Kabupaten Tulungagung H Syamsul Laily SH MM mengatakan, bahwa dana yang dikelola oleh koperasi di Kabupaten Tulungagung mencapai Rp 76 milyar lebih. Hal ini mengalami peningkatan 15 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih lanjut dia menyampaikan, selain bidang ko perasi, saat ini dikembangkan wirausahawan sebanyak 6.280 orang dari target 12.480 orang, yang diharapkan bisa menghidupkan sektor riil yang ada di Kabupaten Tulungagung. (coy)
LESTARIKAN BUDAYA: Pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang digelar di Karangrejo.
Lestarikan Budaya DALAM rangka melestarikan seni budaya daerah, khususnya kesenian wayang kulit, Pemkab Tulungagung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah bekerjasama dengan Pepadi Kabupaten Tulungagung, menyelenggarakan kegiatan pentas seni Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 40 hari sekali. Kegiatan rutin tersebut kini mulai dilaksanakan dengan tempat yang berbeda, yaitu di SDN Karangrejo I di Kecamatan Karangrejo. Pagelaran yang dilaksanakan pada 27 Juli 2007 sekitar pukul 21.00 WIB tersebut, menampilkan dalang Ki Suyatno Banjir dengan mengambil lakon Dewi Sri Boyong. Pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan tersebut banyak menarik penonton, tidak hanya masyarakat akan tetapi para pejabat dan anggota dalang yang tergabung dalam anggota Pepadi, juga ikut menyaksikan pertunjukan ini. Para pejabat yang hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Bupati
Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM beserta Muspida, dan Kepala Dinas Instansi. Bupati Tulungagung Ir. Heru Tjahjono MM di dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah mau turut serta mendukung pemerintah dalam melestarikan budaya leluhur bangsa yaitu, kesenian wayang kulit. Bupati juga berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu Guyub dan Rukun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dengan harapan kalau Guyub Rukun bisa terwujud pembangunan yang ada di Kabupaten Tulungagung. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Drs Eko Handayanto MM, melalui Kasubdin Nilai Budaya dan Kesenian Drs Suroyo MM mengatakan, bahwa maksud dan tujuan kegiatan pagelaran wayang kulit tersebut, pertama untuk melestarikan seni budaya daerah. Khususnya seni pewayangan. Dan kegiatan semacam ini menurutnya
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
dilaksanakan secara periodik yaitu 40 hari sekali. Lebih lanjut Suroyo mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat dalam kesenian wayang kulit. Selain itu, juga dikolaborasikan dengan semua jenis kesenian yang ada di Kabupaten Tulungagnung, khususnya di wilayah yang ketempatan. Contoh di Kecamatan Karangrejo, ada gelar qosidah modern dan seni yang bernafaskan Islam, yang dikolaborasikan dengan kesenian campursari, jaranan dan seni dangdut. Maksudnya, pihak panitia ingin mewujudkan bahwa Tulungagung betul-betul daerah Ingandaya, dalam suasana Guyub Rukun di dalam mengemban seni budaya daerah. Untuk diketahui, di dalam acara tersebut Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, menyerahkan bantuan kepada anak yatim yang ada di wilayah Kecamatan Karangrejo. Secara simbolis bantuan diserahkan kepada, Desa Karangrejo, Desa Sembon, Desa Jeli, dan Desa Sukodono.(nug/lie) 4
Profil
Nida Rettia, Anggota Paskibraka asal Tulungagung NIDA Rettia, pelajar SMA Negeri Kedungwaru I Tulungagung kelas II IPS, mengharumkan nama Tulungagung di pentas nasional. Gadis kelahiran 3 Maret 1991 ini terpilih sebagai calon tunggal dari Tulungagung, menjadi Paskibraka tingkat Nasional 2007. Gadis dengan tinggi badan 165 Cm dan berat badan 55 Kg, ini adalah putra ketiga pasangan Martimbang dan Ismiah, warga Jl Stadion Gg V/35 Ketanon, Tulungagung Awalnya, Nida dipilih dari sekolahnya untuk mengikuti lomba PBB yang diselenggarakan dinas pendidikan setempat. Dari 800 orang peserta yang ikut seleksi, hanya diambil 10 orang untuk mengikuti seleksi Paskibra di Jawa Timur. Di Jawa Timur dari 10 orang peserta dari Tulungagung yang dikirim, hanya 4 orang peserta yang lolos dan memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi calon Paskibraka Tingkat Nasional 2007. Yakni, Nida Rettia (SMA Negeri Kedungwaru I), Dewi Nina Sari (SMA Negeri Kauman), Dimas (SMA Negeri Boyolangu), dan Dicky Zulkar-
Bio Data: Nama : Nida Rettia TTL: Tulungagung, 3 Maret 1991 Sekolah : SMA Negeri 1 Kedungwaru Tinggi Badan : 165 Cm Berat Badan : 55 Kg Orangtua : Martimbang –Ismiah Alamat : Jl Stadion Gg V/35 Ketanon, Tulungagung nain (SMA Negeri Boyolangu). Ketika seleksi demi seleksi yang diselenggarakan di Jawa Timur dilalui, tepat 18 Juni 2007 berdasarkan surat dari tim seleksi Paskibra Tingkat Propinsi Jawa Timur, telah memberitahukan bahwa siswa bernama Nida Rettia, siswa SMA Negeri Kedungwaru terpilih mengikuti seleksi menjadi Paskibraka Tingkat Nasional 2007. Sedangkan ketiga rekannya yang lain, 2 orang terpilih menjadi Paskibra Propinsi Jawa Timur, dan satu orang lagi dikembalikan di daerahnya untuk menjadi paskibra di Tulungagung. Setelah dinyatakan lolos, Nida bersyukur dan bersujud di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena dirinya terpilih mewakili Tulungagung untuk menjadi
anggota Paskibraka 2007. Kepada Bersinar Nida mengaku memiliki cita -cita dan harapan yang sangat mulia. Yakni, dia berkeinginan menjadi pembawa baki yang berisikan bendera kebanggaan bangsa Republik Indonesia, yaitu Sang Merah Putih. Dia juga berkeinginan untuk meningkatkan harkat dan martabat keluarga, sekolah, masyarakat Tulungagung, Propinsi Jawa Timur, bahkan membawa nama harum bangsa Indonesia. “Kelak setelah dari SMA saya ingin meraih cita-cita menjadi pembela tanah air dan menjadi pejuang bangsa dengan mendaftar di Akpol atau menjadi seorang pramugari,”ujarnya. (coy)
Obrolan Santai Koperasi Guyub Rukun SILATURAHMI dan Obrolan Santai Koperasi yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu, 25 Juli 2007, berlangsung dalam kondisi santai dan guyub rukun. Acara itu dilaksanakan dalam rangka Hari Koperasi ke-60. Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, Wakil Bupati Athiyah SH, Sekkab Drs Eko Soetanto, Ketua Panitia H. Munawan, Kepala Kantor Koperasi Samsul Laily SH MM, Ketua KNPI Nyadin, dan peserta, semua duduk secara lesehan. Acara diawali dengan penyerahan bantuan untuk korban angin puting beliung kepada 2 warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, dan pemberian bantuan berupa bea siswa kepada murid SD setempat. Semua bantuan diserahkan secara simbolisnya oleh Bupati Ir Heru Tjahjono MM. Bupati Heru Tjahjono dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat perkoperasian. “Acara memang terkesan santai, sehingga tidak terkesan hal yang resmi. Semoga silaturahmi ini dapat kebebasan mengenahi saran dan usul,”ujar Bupati Heru. Diharapkan, koperasi di Tulungagung perkembangannya dapat menjadi besar dan para stimulan dapat menanganinya. “Kami yakin, koperasi di Tulungagung akan dapat menjadi besar,” ujar Bupati. Dikatakan Bupati Heru, penganugerahan Satya Lencana bidang koperasi yang baru diterimanya merupakan milik bersama. Maka diharapkan, misi perkoperasian di Tulungagung benar-benar dapat terlaksana. Nyadin, selaku moderator acara tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tulungagung, Wabub, Sekkab dan kepala kantor koperasi maupun pihak lain yang mendukung acara tersebut. Dilaporkan juga, bahwa koperasi di Tulungagung pada saat ini ada 576 koperasi, dan yang hadir di pendapa sekitar 350 gerakkan koperasi. “Peran strategis koperasi sudah dapat dinikmati hasilnya, di antaranya dapat membantu ekonomi Usaha Kecil- Menengah (UKM) sebanyak 170.000 anggota telah dapat dilayani. Selain itu adanya koperasi dapat mengurangi angka pengangguran karena dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4239 orang, dan sampai saat ini memiliki aset sekitar Rp 192 milyar,”katanya. (her)
Santai: Undangan obrolan kopersi mengikuti diskusi.
RANCAK: Peserta sepeda bareng Guyub Rukun terlihat santai menyusuri rute yang telah ditentukan panitia.
Sepeda Bareng Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-62 DALAM rangka memasyarakatkan olahraga yang bersifat kreatif dan murah serta dapat diikuti oleh masyarakat, Radio Pandowo FM dan Radio Perkasa FM bekerja sama dengan Pemerintahan Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, mengadakan kegiatan Sepeda Bareng Guyub Rukun. Pelaksanaan kegiatan dengan start dan finish di lapangan Desa Tiudan, Kecamatan Gondang tersebut, dilaksanakan pada Minggu, 22 Juli 2007 sekitar pukul 07.00 Wib. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 10.000 warga penggemar olahraga bersepeda, baik kelompok EDISI 52 / VI / JULI 2007
maupun perorangan yang berasal dari seluruh Kabupaten Tulungagung, dan peserta dari luar daerah seperti Kabupaten Malang. Ketua panitia kegiatan, yang juga Manajer Radio Perkasa FM Tommy Wangsit mengatakan, maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk lebih mengguyub rukunkan warga Tulungagung, khususnya para penggemar olahraga bersepeda. Kedua, untuk memasyarakatkan olahraga bersepeda yang bersifat kreatif, serta memberikan hiburan gratis kepada warga masyarakat, dan
ketiga untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Lebih lanjut Tommy mengatakan, bahwa di dalam kegiatan olahraga bersepeda tersebut, menempuh jarak sekitar 17 Km yang rutenya melewati wilayah Kecamatan Gondang, mulai dari Tiudan, Wonokromo hingga Kiping dan berakhir di lapangan Desa Tiudan. Kegiatan bersepeda tersebut juga sekaligus menandai peresmian pengaspalan jalan di sepanjang Sungai Bodeng Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, dan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-62. (nug)
TP PKK Adakan Pendidikan PAUD PENDIDIKAN Anak Dini Usia merupakan salah satu kunci mengatasai keterpurukan bangsa, khususnya dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang handal. Berbagai penelitian bidang neurologi menjukkan bahwa bila anak di stimulasi sejak dini, maka akan ditemukan Genius dalam dirinya. Setiap anak memiliki kemampuan tidak terbatas dalam belajar yang telah ada di dalam dirinya. Oleh karena itu anak memerlukan program pendidikan yang mempu membuka kapasitas yang tersebunyi tersebut, melalui pembelajaran bermakna seawal mungkin. Bila potensi anak tidak terealisasikan, maka itu berarti anak telah kehilangan peluang dan momentum penting dalam hidupnya, dan pada giliranya negara akan kehilangan sumberdaya manusia terbaik. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional tahun 2007, Tim penggerak PKK Kecamatan Tulungagung mengadakan Pelatihan Dasar Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) terpadu, bertempat di Balai pertemuan Kelurahan Kutoanyar pada 22 juli 2007. Kegiatan yang diikuti 50 orang pendidik dari 13 PAUD Terpadu sekecamatan Tulungagung tersebut, dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny. Garjati Heru Tjahjono. (nug)
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
5
Pendidikan
AWAS KELIRU: Peserta saat menempelkan mading. Kegiatan ini diikuti beberapa sekolah di Tulungagung.
Hasil Mading Tingkat SMP : 1. Juara I : SMP Negeri I Kedungwaru 2. Juara II : SMP Negeri I Kauman 3. Juara III : SMP Negeri I Bandung Tingkat SMA : 1. Juara I : MAN 2 Tulungagung 2. Juara II : SMA Negeri 1 Kedungwaru 3 Juara III : SMA Pondok P3MA
Sambut HAN, Adakan Lomba Mading MENYAMBUT Hari Anak Nasional (HAN) 2007 sekaligus mendorong tumbuh kembangnya kreatifitas anak dan menambah kegiatan positif untuk pengembangan jurnalistik sekolah, digelar lomba majalah dinding (mading). Kegiatan diselenggarakan oleh Pemkab Tulungagung melalui Bappeda dan dinas pendidikan bekerja sama dengan PKK Kabupaten Tulungagung serta LPA (Lembaga Perlindungan Anak). Lomba yang dilaksanakan pada 27 Juli 2007 tersebut, diikuti 26 peserta yang terdiri dari para pelajar MTs/SMP, SMK, SMA dan MA se-Kabupaten
Tulungagung. Kegiatan ini digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Ketua penyelengara, Wini Isnaini yang juga Ketua LPA Tulungagung, melalui Sunarto, koordinator Fun Rising mengatakan, tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut adalah, untuk mendorong kreatifitas anak dalam pembuatan mading, sebagai wujud kampanye tentang pemenuhan hak anak, dan sebagai kegiatan yang positif untuk jurnalistik yang sifatnya bisa mendorong berkembangnya anak, untuk mengenal lebih jauh tentang jurnalistik.
Sunarto juga mengatakan, dalam kegiatan lomba mading tersebut, panitia memberikan waktu untuk para peserta selama empat hari. Untuk jenis lomba, lanjut Sunarto, dibagi menjadi 2 jenis lomba. Yakni, mading 2 dimensi, dan mading 3 dimensi. Untuk mading 2 dimensi dikhususkan untuk peserta SMP/MTs. Sedangkan untuk mading 3 dimensi untuk SMA, SMK, serta MA. Sunarto juga mengatakan, dalam pelaksanaan lomba para peserta diharuskan memilih salah satu tema yang diberikan panitia, untuk dituangkan dalam karyanya. Sedangkan tema yang ditentukan oleh
panitia ada empat di antaranya, narkoba, pemenuhan hak anak, pelestarian lingkungan, dan HIV/AIDS. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Drs Maryoto Bhirowo MM, melalui Kasi Pemuda Drs Joko Martono MM berharap, melalui lomba tersebut anak bisa memahami tentang apa yang ditampilkan dalam pameran itu seperti HIV/AIDS, narkoba dan lingkungan. Joko juga berharap, ke depan supaya kegiatan semacam ini bisa dikembangkan dan dilaksanakan lebih luas lagi, dalam arti diikuti oleh peserta yang lebih banyak. (nug/lie)
Utut Ardiyanto Hadapi 50 Gugah Kesadaran Pecatur Lokal Budaya Tertib UNTUK mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan persatuan para pecatur, Persatuan catur seluruh Indonesia (Percasi) Tulungagung mengadakan catur simultan. Yakni, pecatur lokal menghadapi Grand Master ( GM ) Utut Ardiyanto dari Jakarta. Kegiatan ini dipusatkan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Minggu 15 Juli 2007 mulai pukul 10.00 Wib hingga pukul 20.00. Simulator ini sedikitnya melibatkan sekitar 200 orang peserta. Tidak hanya Utut, dalam kesempatan tersebut juga didatangkan 3 master nasional. Ketiga master tersebut yaitu, MM Hadi Prayitno dari Tulungagung, Laksana Agusta dari Surabaya, dan M Ikrok Mn dari Malang. EDISI 52 / VI / JULI 2007
Arsip
SKAK: GM Utut Ardiyanto melayani pecatur lokal, di antaranya anak-anak. Utut dalam permainan ini menang di 35 papan catur, melawan 50 orang pecatur kalah 6 papan, serta remis 9 terbaik Tulungagung, dan papan. (nug)
Dalam rangka membangun kesadaran berbudaya tertib Arsip, Kantor Arsip Kabupaten Tulungagung menggelar Lomba Artikel Kearsipan 2007. Dalam lomba tersebut disediakan 6 tema yakni, peran teknologi komputer dalam kearsipan, membangun masyarakat peduli arsip, antisipasi dini penyelamatan arsip terhadap bencana, penyelamatan dan pendayagunaan arsip, kearsipan dalam perspektif hukum, dan strategi mewujudkan budaya tertib arsip. Menurut Kepala Kantor Arsip Kabupaten Tulungagung, Drs. Ali Murtadi, lomba ini memperebutkan tropi Bupati, uang pembinaan, dan piagam. “Lomba terbuka untuk pelajar dan umum,” ,ujar Ali Murtadi. Dijelaskan Ali, peserta berhak memilih salah satu tema dari enam tema yang disediakan. Sebagai syarat, karya yang diikutkan dalam lomba harus orisinil, karya sendiri, belum pernah dipublikasikan dalam media apapun, isi tidak boleh menyimpang dari tema. (her)
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
6
Info Publik
2500 Becak Dicat Gratis Ribuan abang becak Tulungagung mendapat bantuan cat gratis dari pemkab. Pengecatan becak dengan nama Guyub Rukun ini berlangsung di belakang Pemkab Tulungagung, dan diikuti sekitar 2.500 tukang becak. Sejak pagi, sudah banyak tukang becak yang mengayuh becaknya menuju ke belakang Kantor Pemkab. Tulungagung. Bukannya mengadakan demo, ternyata mereka berkeinginan mengecatkan becaknya secara gratis. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Bagian Umum Pemkab Tulungagung dengan Satpol PP Tulungagung. “Sejak Senin, 2 Juli 2007, lalu mulai pagi hari pemandangan seperti itu berlangsung ”ujar Kabag Umum Drs Eko Asistono, melalui Kasubbag Perlengkapan Pemkab Tulungagung Cip-
GRATIS: Tukang becak mengecat becaknya dengan warna putih. to Santoso, yang juga pelaksana pengecatan becak Guyub Rukun. Menurutnya, tepatnya pertengahan Juli pengecatan becak
Guyub Rukun dapat diselesaikan. Direncanakan, becak yang dicat warna putih bertuliskan Guyub Rukun sebanyak 2500 unit becak. Pemkab dalam hal
ini memberikan beberapa fasilitas antara lain, cat, tiner, kertas gosok, dan kuas. Di belakang pemkab para tukang becak mengecat becaknya sendiri-sendiri, sedangkan pemkab memberikan cat berikut peralatannya. Selain itu, pemkab juga menyediakan minum dan makananan kecil. “Pemkab bukan hanya memberikan hal tersebut di atas, namun setelah becaknya selesai dicat, masing-masing abang becak masih diberikan antara lain kaos Guyub Rukun, tenda becak Guyub Rukun, dan juga diberi Rp 10,000 sebagai pengganti operasionalnya,” tutur Cipto Santoso. Dalam sehari, sekitar 150-170 abang becak berdatangan di tempat tersebut guna mengecat becaknya menjadi warna putih
bersih. Ditambahkannya, bahwa pengecatan becak Guyub Rukun secara gratis tersebut oleh Pemkab Tulungagung, sudah dilakukan selama empat kali ini. Sebab, pengecatan becak berlangsung sejak tahun 2004 lalu, dan setiap tahun tepatnya bulan Juli, pasti ada pengecatan gratis becak Guyub Rukun. Sementara itu, para abang becak Guyub Rukun yang berhasil ditemui di belakang Pemkab Tulungagung, semua mengaku gembira atas inisiatif Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM. “Bagaimana kalau tidak senang, sudah semuanya dapat gratisan masih diberi uang Rp 10.000,” ujar Parmin, salah satu tukang becak, yang diiyakan oleh sesama penarik becak lainnya. (her)
Garap Pertanian, Raih Satya Lencana Pembangunan
SELAMAT YA: Bupati Heru Tjahjono menyematkan tanda peserta orientasi aparatur pemerintah.
KEBERHASILAN Pemkab Tulungagung dalam pembangunan bidang pertanian yang dirintis selama ini, membuahkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, berupa Satya Lencana Pembangunan. Pemberian penghargaan Satya Lencana Pembangunan ini disaksikan sekitar 21 ribu orang peserta perwakilan KTNA yang ada di wilayah Indonesia. Penghargaan ini diberikan Presiden kepada Bupati Heru di Desa Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, pada Sabtu, 7 Juli 2007, dalam acara PENAS (Petani Nelayan Indonesia) ke XII 2007. Selain penghargaan Satya Lencana Pembangunan, Presiden juga memberikan penghargaan Bintang Maha Putra, Bintang Jasa, Satya Lencana Wirakarya dan tanda kehormatan lain. Tiga bupati dan satu wali kota perwakilan Propinsi Jawa Timur memperoleh penghargaan dari Presiden dalam acara tersebut. Mereka adalah Bupati Tulungagung, Bupati Mojokerto, Bupati Pasuruan, dan Wali Kota Blitar. (nug)
Orientasi Aparatur Pemerintahan Desa Gelar Pengobatan RATUSAN kepala desa dan perangkat desa mengikuti pembukaan orientasi pemerintahan bagi aparatur desa seKabupaten Tulungagung. Kegiatan ini digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa Senin, 16 Juli 2007. Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati, Muspika, Sekda, Kepala SKPD lingkup Pemkab. Tulungagung. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tulungagung, Drs. RBA Purnomo selaku panitia melaporkan, bahwa orientasi pemerintahan bagi aparatur desa dan bendahara ADD diselenggarakan selama 5 hari. Yakni, mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16,00 Wib. Kegiatan ini diikuti oleh 514 peserta, terdiri dari kepala desa sebanyak 257 orang, dan EDISI 52 / VI / JULI 2007
perangkat desa termasuk bendahara ADD sebanyak 257 orang. Orientasi ini dilaksanakan di Gedung SMK I Boyolangu dengan menggunakan biaya APBD 2007 . Pada acara dimaksud, sekaligus diberikan beberapa materi yang berkaitan dengan pemerintahan desa antara lain, sistem pemerintahan desa, administrasi desa, pengelolaan keuangan desa, administrasi pembangunan, sistem tantibmas, perpajakan, produk hukum dan masih ada materi lain yang disampaikan. Sementara itu, Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjojno MM dalam sambutannya menyatakan, bahwa orientasi yang diselenggarakan oleh pemerintah semacam ini mem-
punyai makna dan manfaat yang sangat tinggi bagi semua. “Utamanya bagi para kepala desa, aparatur desa maupun yang ditunjuk menjadi bendahara ADD yang baru. Karena perlu diketahui bahwa tujuan daripada pelaksanaan ini adalah, untuk meningkatkan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pemerintahan desa, dan pengelolaannya serta bagaimana menggunakan persepsi dan missi melalui pembangunan pemerintahan desa,” ujar Bupati Heru. Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga minta kepada seluruh peserta orientasi agar mengikuti sosialisasi, sampai pelaksanaan ini selesai dan selalu koordinasi, kompak, bisa guyub rukun sesama warganya. (coy )
Masal di Tujuh Desa
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung terus melakukan upaya peningkatan pelayanan medis bagi masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah pengobatan masal dan gratis di tujuh desa yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini dilaksanakan Selasa, 24 Juli 2007. Menurut Kepala Dinkes Tulungagung Dr Gatot Dwi Priyopoerwanto MKK, melalui Dr Ainur Rofiq, kepala Sub Dinas Pelayanan Kesehatan mengatakan, semua pelayanan kesehatan tersebut melibatkan tim medis di wilayah Puskesmas setempat. Sedangkan desadesa yang menjadi sasaran kegiatan di antaranya, wilayah Puskesmas Ngunut dengan
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
sasaran Desa Gilang, wilayah Puskesmas Bendilwungu di Desa Mirigambar, wilayah Puskesmas Sumbergempol di Desa Bukur, wilayah Puskesmas Pucanglaban di Desa Kaligentong, wilayah Puskesmas Bandung di Desa Ngepeh, wilayah Puskesmas Tanggunggunung di Desa Tenggarejo, dan wilayah Puskesmas Kalidawir di Desa Kalidawir. Pengobatan ini dilakukan tanpa dipungut biaya atau gratis. Jumlah pasien yang berkunjung sangatlah banyak, dan sebagian besar pasiennya adalah dari golongan lanjut usia atau lansia. Semua pelayanan yang dilakukan secara gratis ini menggunakan mobil Puskesmas Keliling (Pusling) setempat. (her) 7
Organisasi
Terbentuk, Gudep Teritorial Pondok JH PONDOK Jawaahirul Hikmah (JH) kini telah memiliki gugus depan teritorial. Gugus tersebut telah dicanangkan oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, 3 Juli 2007. Selain itu juga dilakukan pengukuhan Saka Bhayangkara se-Kwartir Ranting Besuki. Pencanangan tersebut dilakukan di lapangan Pondok JH sekitar pukul 08.00 Wib. Setelah pencanangan diadakan acara tasyakuran. Selain bupati, hadir dalam acara tersebut, Muspida dan kepala SKPD di lingkup Pemkab Tulungagung, serta para Pengurus Gerakan Pramuka yang ada di Kabupaten Tulungagung. Kegiatan yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, yang diserahkan kepada kepala SMA JH, ini berlangsung meriah. Dalam acara tersebut juga ditampilkan Grup Drum Band dari Pondok JH yang sudah dikenal di tingkat nasional. Kepala SMP Jawa Ahirul Hikmah ( JH ) Agus Wiyoto SPd dalam laporannya mengatakan, bahwa sejarah singkat tentang adanya kegiatan kepramukaan di Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah Tulungagung, diawali pada Pondok Pesatren JH I di Sidoarjo. Yaitu, pada 3 Juli 1992 Gudep Ponpes JH berdiri, dan mencanangkan kepramukaan sebagai kegiatan ekstra kulikuler wajib bagi seluruh
dewan pengajar, para santri baik siaga, penggalang, penegak, serta pandega. Dan sejak saat itu maka seluruh metode pembelajaran, baik intra maupun ekstrakulikuler di Pondok Pesantren JH I Sidoarjo menggunakan teknik kepramukaan. “Kegiatan berkemah bukanlah hal yang baru dalam Proses pembelajaran di Ponpes JH Sidoarjo. Mulai dari ilmu pembelajaran Al-quran, keagamaan, pencak silat, musik, bahasa, matematika, pembinaan akhlak dan seluruh pembelajaran disampaikan melalui metode kepramukaan,” jelasnya. Dan mutu proses pembelajaran yang berbasis pramuka di Ponpes JH dapat dirasakan hingga saat ini. Kemudian pada 3 Juli 1996 Gudep JH III berdiri di Besuki Tulungagung, dan bidang kegiatan kepramukaan di Pondok Pesantren JH semakin meluas dan semakin intensif. Lebih lanjut Agus mengatakan, bahwa banyak prestasi yang telah diraih dalam pembelajaran yang menggunakan metode kepramukaan, di antaranya adalah prasasti puncak di kejurda jatim, prestasi marching band di arena laga Indonesia Bali, even bergengsi grand Prix marching band di Senayan Jakarta, serta keikutsertaan grup marching band dalam penurunan bendera pada 17 Agustus 2006 di Gedung Grahadi Surabaya.
HUMAS
SUMPAH SETIA: Pengurus gudep teritorial saat diambil sumpah di lapangan Pondok JH Besuki. Prasasti berdirinya lobster air tawar, prestasi bidang riset penelitian bidang MIPA di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), serta prasasti perkemahan ilmiah remaja nasional yang baru di gelar di Jeparab adalah merupakan beberapa contoh dari hasil penggemblengan generasi muda bangsa dalam wadah pramuka di gudep JH. Menurut Agus, pada tanggal yang sama yaitu 3 Juli 2007 sejarah kembali terulang yaitu, gudep teritorial JH kembali
terukir di tanah Besuki. Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM selaku Kamabicab Tulungagung, dalam sambutannya mengatakan, bahwa banyak keberhasilan yang telah di capai oleh Gudep Pondok JH maupun pramuka di Kabupaten Tulungagung. “Tentunya keberhasilan ini cukup membanggakan tapi jangan sampai kita takabur. Marilah gerakan pramuka ini dijadikan sebagai contoh satu prilaku hubungan antar manusia, hubungan kita dengan Allah SWT dengan con-
toh, bahwa dengan adanya pramuka di Pondok JH ini bisa memberikan contoh kepada masyarakat sekitar, pemuda sekitar, dan khususnya kepada masyarakat kabupaten Tulungagung,”ujar Bupati Heru. Terakhir bupati mengatakan, mudah–mudahan persiapan Raimuna di bulan November 2007 mendatang, apa yang diinginkan bisa dicapai dan berhasil diraih oleh Pondok JH, dan tentunya dengan keberhasilan ini akan membawa nama pondok JH. (nug)
GHIPPA Remang Asri Raih Peringkat I PRESTASI cukup menggembirakan diraih oleh Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (GHIPPA) Remang Asri, Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Di Bandung Jawa Barat belum lama ini GHIPPA Remang Asri meraih peringkat I tahap I dalam lomba Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (G P3A) tingkat Nasional, dan menyisihkan 23 propinsi yang ada di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung Ir Indra Fauzi MM, selaku pejabat pelaksana kegiatan Lomba GHIPPA di Tulungagung melalui Hartoyo, bagian Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa penilaian tahap pertama Lomba G P3A Tingkat Nasional di Bandung Jawa Barat, berlangsung selama 4 hari, dimulai sejak 12 Juni sampai dengan 15 Juni lalu. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, akhirnya ketua GHIPPA Drs Asrori Hasyim bersama sekretarisnya Tohir, berhasil mendapatkan prestasi peringkat pertama mewakili EDISI 52 / VI / JULI 2007
Propinsi Jawa Timur. Sedangkan hasil seleksi secara nasional dalam lomba tersebut adalah, peringkat I GHIPPA Remang Asri, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur, peringkat II Subak, Kabupaten Badung, Propinsi Bali, dan ketiga Darma Tirta, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah.
Dari hasil itu, maka ketiga peraih peringkat tersebut berhak ikut Lomba GP3A Tingkat Nasional, termasuk GHIPPA Remang Asri Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan Tim lomba tingkat Nasional mengadakan penilaian di Desa Tanen pada Rabu, 11 Juli 2007. (Her)
BERES PAK: Tim penilai (kanan) saat mengecek kelengkapan HIPPA Remang Asri
simbolis: Sekkab Eko Soetanto serahkan SK kenaikan pangkat.
1.431 PNS Naik Pangkat APEL tujuh belasaan yang berlangsung tanggal 17 setiap bulan, selalu berlangsung di halaman Pemkab Tulungagung. Tetapi apel pada Juli 2007, ada hal yang menarik. Yakni, ditandai penyerahan surat keputusan kenaikan pangkat beberapa pegawai negeri di lingkup Pemkab Tulungagung. Bupati Tulungagung yang diwakili Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tulungagung, Drs. Eko Soetanto MM pada kesempatan tersebut menyerahkan surat keputusan (SK) kenaikan pangkat. Secara simbolis SK diserahkan kepada Sugiarto SSos mewakili pejabat stuktural, Marginingsih SPd mewakili pejabat fungsional, dan Basuki Rachmad SSos mewakili staf. Dalam sambutannya, Bupati yang diwakili Sekkab Eko Soetanto, menjelaskan tentang pengangkatan tenaga kontrak, kenaikan pangkat, dan mutasi serta yang lainnya. Ditambahkan, bahwa sesuai yang tertulis dalam DP3 bagi Pegawai tersebut, yang naik pangkat karena telah melakukan loyalitas dan prestasi kerja. “SK ini tidak dipungut biaya sebagai wujud transparansi Pemda,” ujar Sekkab Eko. SK kenaikan pangkat seluruhnya berjumlah 1.431 pegawai, terbagi pejabat struktural 33 orang, pejabat fungsional 1.192 orang, dan Staf 206 orang. (her)
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
8
Pemdes
Desa Gondang Wakili Jatim ke Nasional SETELAH melalui berbagai tahapan penilaian di tingkat Jawa Timur (Jatim), akhirnya Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, berhasil meraih juara pertama lomba desa tingkat Jatim. Sehingga mewakili Propinsi Jawa Timur. Dan, Kamis 12 Juli 2007, desa setempat dinilai oleh tim penilai lomba Desa Tingkat Nasional. Semula, tim penilai lomba Desa Tingkat Nasional tersebut diterima di pendopo oleh Sekkab Drs. Eko Soetanto MM. Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan tim penilai didampingi Sekkab Eko Soetanto bersama SKKPD, Tim Penggerak PKK Kabupaten, serta Camat Gondang, menuju ke tempat penilaian. Yakni, di Desa Gondang. Bupati Tulungagung yang diwakili oleh Sekkab dalam sambutannya mengatakan, mengucapkan selamat datang kepada tim penilai lomba desa di Tulungagung. Dilaporkan, bahwa untuk mendorong program pembangunan, utamanya di desa diperlukan partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan secara gotong-royong. Sesuai dengan Surat Gubernur tertanggal 6 Juli 2007 ditetapkan bahwa Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, meraih Juara I
ASLI KOK PAK: Tim penilai lomba desa (kanan) melihat pisau produksi Kiping, Gondang.
Lomba Desa se- Propinsi Jawa Timur, maka berhak mewakili Jawa Timur untuk maju dalam Lomba Desa di Tingkat Nasional. “Andai kata nanti desa ini menjadi Juara di tingkat Nasional apa sudah siap,” tanya Sekkab Eko Soetanto kepada undangan yang hadir di tempat itu. Diharapkan, semoga Desa Gondang terapannya sesuai dengan masyarakat setempat, sehingga tim penilai lomba desa dapat menilai desa setempat dengan lancar.
Ketua Tim Penilai Suwadiono Winardi menjelaskan, bahwa pihaknya mengoreksi para nominator di Indonesia. Dari 33 propinsi ini masing-masing propinsi yang dinilai desa dan kelurahan. Untuk Propinsi Jawa Timur, desa yang dinilai di tingkat nasional adalah Desa Gondang, Kabupaten Tulungagung, dan Kelurahan Purwantoro, Kota Malang . Karena itu, diharapkan persiapan yang matang dan jangan lupa ditampilkan
Ta’mir Masjid Al Munawwar Dikukuhkan
IKRAR: Bupati Heru Tjahjono saat mengukuhkan pengurus takmir Masjid Al Munawwar. UNTUK mengurus Masjid Agung Al-Munawwar Kabupaten Tulungagung agar ke depan lebih baik, Pemkab Tulungagung mengukuhkan ta’mir masjid yang berada di tengahtengah kota Tulungagung itu. Pengukuhan tersebut bersamaan dengan acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1428H /2007, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, 30 Juli 2007. Kegiatan yang menghadirkan da’i dari Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan H. AbdulEDISI 52 / VI / JULI 2007
lah Sa’id tersebut, dihadiri kurang lebih 826 orang. Tampak hadir Bupati Tulungagung beserta unsur Muspida serta undangan. Di dalam acara yang memakan waktu kurang lebih dua jam tersebut, di samping mendengarkan santapan rohani yang dibawakan oleh H. Abdullah Sa’id, yang juga dikenal dengan Wa’ Kaji Show di JTV tersebut, juga diserahkan hadiah kepada para kafilah dari Kabupaten Tulungagung, yang berprestasi di dalam MTQ Tingkat Propinsi Jawa Timur ke XXII
1-7 Juli 2007 di Kota Blitar. Para kafilah tersebut, M. Haris Al Badawi juara tiga Tilawah (Tartil Al Qur’an), Wasis Ayib Rosadi sebagai juara harapan dua cabang Hifz Al Qur’an (Golongan 5 Juz Tilawah), Abu Sofa juara satu Hifz Al Qur’an (Golongan 30 Juz Tilawah), Ahmad Supriadi, Masyhuri, Ina Hanif Husniah, ketiganya juara harapan tiga Fahmil Al Qur’an. Penyerahan hadiah pada kafilah yang berprestasi tersebut dilakukan oleh Bupati Tulungagung Ir. Heru Tjahjono, MM. (nug/lie)
benang merah. “Di antaranya terdiri langkah apa saja yang diambil di bidang desanya, dan program apa yang diambil semua itu perlu tampilan khusus agar dapat poin,”ujar Suwandiono. “Nanti ketika di Jakarta diperkirakan diberi waktu sekitar 15 menit – 20 menit, Bapak Kades dan Ibu Kades selaku Ketua Penggerak PKK desa ditanyai sebanyak 10 orang tim penilai, di antaranya berasalkan dari Bappenas, Diknas, Depkes, Dep-
dagri dan yang lainnya,”tambahnya. Dalam kesempatan itu, lanjut Suwandiono, kades berhak bertanya, tetapi jangan asal bertanya. Sebaiknya pertanyaanya yang bersifat membangun bukan dilandasi rasa emosi. Selalu cermat mengikuti perkembangan dan bisa membandingkan perkembangan itu. “Serta ceritakanlah tentang unggulanunggulan Desa Gondang yang di antaranya terdiri dari pande, besi, anyaman bambu dan lain sebagainya. Begitu pula bagi Tim Penggerak PKK desa atau Ibu Kades harus benar-benar siap,”terangnya. Dalam kesempatan itu, Kades Gondang beserta Istri memaparkan segala sesuatu yang berhubungan dengan data yang dimiliki di desanya, berikut dengan produk unggulan desa setempat. Selanjutnya tim penilai diajaknya berkeliling melihat produk unggulan perumahan di desa tersebut. Di antaranya mengunjungi pengolah hasil pertanian pembuatan kecap, dilanjutkan ke Kelompok Perikanan Air Tawar Mina Jaya, dan ke Kelompok Usaha Bersama Pande Besi Karya Usaha, serta terakhir mengunjungi anyaman bambu, Bambu Indah Desa Gondang. (Her)
Sekilas Tentang Museum Daerah GUNA melestarikan dan memanfaatkan benda cagar budaya, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1996, Kabupaten Tulungagung juga mendirikan suatu wadah atau tempat penyimpanan benda-benda bersejarah. Di antara benda yang disimpan terdiri dari koleksi arkeologi dan koleksi etnografi (peralatan teknologi tradisional). Menurut pengelola Museum Daerah Tulungagung Hariyadi, koleksi museum daerah saat ini memiliki sekitar 229 jenis, yang terbagi dalam dua koleksi etnografi dan arkeologi. Termasuk jenis etnografi terdiri dari jala, susuk, sembah, wuwu, jaring, pecak, ayab, kepis, pancing, luju, perahu, garu, luku, landak, osrok, cangkul, arit/sabit, lesung, lumpang, alu, pugut, eklek, grobok, dan botekan. Sementara yang termasuk arkeologi terdiri dari Arca Durga,
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
Bersambung
Hal....11 9
Agama
Pembangunan Masjid Baitussalam Peletakan Batu Pertama BUPATI Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM pada Sabtu, 21 Juli 2007 melakukan kunjungan kerja (kunker) di Dusun Ngampel, Desa Joho, Kecamatan Kalidawir. Dalam kunker tersebut Bupati Heru dengan disaksikan warga masyarakat Dusun Ngampel, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitussalam. Masjid Baitussalam direncanakan akan berdiri di lahan seluas 2100 M2. Menurut ketua panitia pembangunan masjid H. Asmungi, bangunan masjid baru tersebut adalah sebagai pengganti masjid lama yang sudah ada. Asmungi menambahkan, bahwa latar belakang pembuatan Masjid Baitussalam didasari oleh dua hal, pertama adalah bangunan masjid yang lama sudah tidak dapat menampung jama’ah Sholat, khususnya Sholat Jum’at. Kedua adalah karena kondisi
SEMOGA LANCAR: Bupati Heru Tjahjono ketika hendak meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Baitussalam. bangunan masjid yang sudah tua, sehingga dianggap sudah ketinggalan zaman. Lebih lanjut H. Asmungi yang juga mantan Anggota DPRD Tulungagung, dalam laporannya mengatakan, bahwa untuk
membangun masjid baru tersebut, panitia merencanakan anggaran dana sebesar ± 615 juta yang diperoleh dari swadaya masyarakat, yang ada di daerah Kalidawir dan sekitarnya. Bupati Tulungagung Ir. Heru
Tjahjono, MM dalam sambutan singkatnya mengatakan, Bupati selaku Kepala Daerah maupun pribadi mengucapkan terimakasih atas inisiatif para warga masyarakat Kalidawir, khususnya Dusun Ngampel, Desa Joho
yang ingin membesarkan masjid. Tentunya dengan masjid yang baru nanti bisa untuk menampung para jama’ah masjid yang ada. Selanjutnya, Bupati juga berharap dengan berdirinya masjid nanti, membawa barokah dan manfaatnya bisa dirasakan oleh warga masyarakat Desa Joho dan sekitarnya. Bupati juga mengajak kepada seluruh umat Islam untuk selalu guyub dan rukun, karena umat Islam adalah umat beragama yang paling banyak di Indonesia. Bupati Heru juga mengingatkan kepada segenap umat Islam untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang merusak kerukunan umat Islam sendiri maupun merusak kerukunan dengan umat agama lain. “Dan bila kerukunan tersebut bisa benar –benar diwujudkan oleh umat Islam, maka Negara Indonesia umumnya, dan khususnya Kabupaten Tulungagung akan menjadi aman, kata Bupati Heru. (nug/rid)
Perangi Kebodohan dan Kemiskinan Perangkat Desa
TERIMA TAMU: Sekkab Eko Soetanto (tengah) saat menyambut tim asistensi.
Tim Asistensi Tinjau Pengujian Kendaraan PEMKAB Tulungagung kedatangan rombongan tim Asistensi Lomba Lalu Lintas dan Angkutan Kota (LLAK) tingkat Propinsi Jawa Timur 2007. Bertempat di Ruang Rapat Prajamukti, pembukaan acara dilakukan oleh Sekkab Drs Eko Soetanto, mewakili Bupati Ir Heru Tjahjono MM. Acara ini mulai dibuka sekitar pukul 0830 Wib, yang dihadiri sekitar 20 orang. Inti dari sambutan Bupati mengucapkan selamat datang kepada tim di Pemkab Tulungagung, serta dapat memberikan acuan agar saat ini dan masa-masa mendatang dapat mempertahankan ‘Wahana Tata Nugraha’. Tim asistensi, yang dalam hal EDISI 52 / VI / JULI 2007
ini diwakili Wakil III, mendukung agar Kota Tulungagung untuk kiranya selalu mendapatkan ‘Wahana Tata Nugraha’, dengan melakukan peninjauan atau mengecek langsung sasaran sesuai dengan laporan tertulisnya. Pelaksanaan dilakukan dengan membagi 3 kelompok tim yang langsung menuju sasaran, antara lain objek sarana dan prasarana, objek pengujian kendaraan motor, dan pelayanan. Adapun hasil dari evaluasi akan diserahkan tim asistensi langsung kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung Drs. Subroto, sehabis tinjauan lokasi. (Abd)
UNTUK menyambung silaturahmi, perangkat desa yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Perangkat Desa (FKPD), baru-baru ini digelar pertemuan rutin bertempat di Balai Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 Juli 2007 tersebut, dihadiri oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM beserta kepala SKPD, dan perwakilan perangkat desa seKabupaten Tulungagung. Ketua FKPD Kabupaten Tulungagung Supriono me-
ngatakan, FKPD mempunyai komitmen yang tinggi, yaitu memerangi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan para perangkat desa, akibat kurangnya informasi. Maka FKPD sebagai wadah dari para perangkat desa yang ada di Kabupaten Tulungagung, melakukan pertemuan secara rutin secara bergiliran di kecamatan-kecamatan. Disamping itu, maksud dan tujuannya adalah pemantapan konsolidasi forum untuk menggalang persatuan dan kesatuan, serta kekompakan para perangkat desa, meningkatkan
wawasan dan pengetahuan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam menjalankan tugasnya, menggalang kebersamaan guna mencapai kesejahteraan, serta sosialisasi berdirinya koperasi FKPD di Kabupaten Tulungagung. Sementara itu, Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM dalam sambutanya mengatakan, dengan telah terbentuknya FKPD yang dilandasi dengan hubungan yang iklas, maka dalam kedudukannya bisa dirasakan bertambah baik bagi para anggotanya sendiri. (nug/lie)
INGGIH PAK: Bupati Heru Tjahjono menyalami beberapa perangkat desa.
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
10
sambungan
Intankata, Wadah Mantan Kepala Desa
Tugu Perbatasan Kota: Melintas di Jalan Ki Mangun Sarkoro, akan ditemui patung Retjo Pentung yang cukup besar di sebelah barat jalan. Jika dilihat seksama, di sampingnya terdapat tugu perbatasan yang terlihat cukup lama. Ini terlibat tulisan yang tertera masih menggunakan ejaan lama. Tugu tersebut merupakan perbatasan antara wilayah Kota Tulungagung dengan wilayah Boyolangu. Tampak, tulisan perbatasan yang masih ada hingga sekarang. (rif)
15 Anggota KTNA Ikuti PENAS ke XII 2007 SEBANYAK 15 orang perwakilan KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Tulungagung, mengikuti kegiatan PENAS (Petani Nelayan Indonesia) ke XII di Sumatera Selatan (Sumsel), tepatnya di Desa Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan, pada 7 Juli 2007 hingga 12 Juli 2007. Para anggota tersebut dilepas 3 Juli 2007, sekitar pukul 07.00 Wib di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Acara pelepasan perwakilan KTNA tersebut dilakukan oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM, yang dihadiri unsur Muspida serta kepala SKPD. Acara PENAS ke XII tahun
2007 rencananya dibuka langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Sesuai dengan juklaknya, pelaksanaan PENAS bertujuan untuk menumbuhkan komunikasi, motivasi, memperkuat kerjasama dan memperoleh masukan serta umpan balik berupa aspirasi, masalah serta pemecahan langsung baik dari petani – nelayan, maupun dari pejabat negara/pejabat tinggi negara. Pada event tersebut juga diserahkan penghargaan kepada Gubernur yang telah membentuk kelembagaan penyuluh pertanian sesuai UU SP3 K dan penghargaan kepada bupati, serta petani yang dinilai berhasil dalam mendukung program
Meriahkan....Sambungan Cabang PWRI Tulungagung, Pengurus Kerta Cabang PWRI Tulungagung, Pengurus Primkoptama “Rahayu”, Ranting Tulungagung Utara, Ranting Tulungagung Timur, Ranting Tulungagung Selatan, Ranting Tulungagung Barat, Ranting Kedungwaru, dan regu penyanyi yang berasalkan dari anggota PWRI Tulungagung. Dengan dipandu oleh Sulastri, undangan yang hadir menyanyikan Indonesia Raya, Hymne PWRI, Mars PWRI dan Mars Kerta. Pembacaan ikrar PWRI
Sekilas...Sambungan Arca Agastia, Arca Jala Dwara, Arca Wisnu, Arca Dwala Pala, Arca Kepala Ikan, Arca Nandi, Arca Kala, Arca Buda, Arca Asana, Slubung Tiang, Yoni, Arca Narasima, Prasasti, Sekanda, Arca Siwamahakala, Arca Parwati, Ambang Pintu, Arca Ganesa, Batu Candi, Relief, Lapik Arca, Kepala Kura-Kura, Kemuncak, dan Umpak. Hariyadi juga menuturkan, di museum yang dibangun pada tahun 1996 tersebut, juga meEDISI 52 / VI / JULI 2007
MANTAN kepala desa masih tetap peduli kepada wahana kehidupan sesama mantan kepala desa dan masyarakat, khususnya menyangkut bidang ekonomi, sosial budaya, dan penyelenggaraan pemerintahan untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, diperlukan suatu wadah para mantan kepala desa Kabupaten Tulungagung. Atas dasar Notaris dengan Akta pendirian No. 04, tanggal 9 Mei 2007, telah dibentuk Ikatan Mantan Kepala Desa (Intankata) Kabupaten Tulungagung. Pengukuhan itu dilakukan oleh Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tulungagung, kepala SKPD, Camat, dan Mantan Kepala Desa se-Tulungagung. Tujuan dibentuknya Intankata adalah, untuk menumbuhkembangkan rasa kepedulian dan rasa cinta kepada sesama mantan kepala desa dan masyarakat, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, lembaga lain dalam pengabdiannya kepada masyarakat dan negara, serta memberi masukan dan saran kepada pemerintah, khususnya pemerintah desa dalam membangun desanya. Menurut mantan Kepala Desa Campurdarat Djamal SH, Ikatan Mantan Kepala Desa Kabupaten Tulungagung telah membentuk pengurus. Yakni, 5 orang dewan penasehat, 10 orang pengurus, dan dibantu 18 koordinator kecamatan, dan jumlah anggota sekitar 332 orang mantan kepala desa se Kabupaten Tulungagung. Adapun sebagai Ketua Intankata H. Sali Suradihardjo, Sekretaris Sukemi Kartosentono, dan Bendahara Suyatno serta dibantu beberapa wakil. (rjt)
pembangunan pertanian yang ada di Indonesia. Penghargaan yang diserahkan dalam acara tersebut, Bintang Maha Putra, Bintang Jasa, Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Wirakarya dan tanda kehormatan lain. Sedangkan Bupati Tulungagung Ir Heru Tjahjono MM menerima penghargaan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, berupa Satya Lencana Pembangunan, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang besar terhadap Negara dan Bangsa Indonesia, dalam lapangan pembangunan Negara. Khususnya dalam pembanguan bidang pemerintahan dan pertanian. (nug/rid)
agung, ketika mengadakan penyuluhan di tempat manapun. Dan Athiyah berharap dengan penghargaan ini tidak sampai membuat BNK Tulungagung terbuai. “Karena kita harus tetap ingat bahwa Narkoba tetap menjadi ancaman serius bagi generasi penerus,”tegasnya.
Komitmen sama disampaikan Wakapolres Tulungagung, Kompol Farid Zulkarnaen. Dikatakannya, dalam periode 2006-2007, BNK berhasil membongkar 38 kasus, 20 kasus sudah dapatkan vonis tetap dan jumlah terpidana hingga awal Juli 2007 adalah 51 orang. (Her)
sederhana, khidmad dan serius atau sungguh-sungguh,”ujar Djoeni. Sementara itu, Ketua Cabang PWRI Tulungagung, Drs H Subandi Ram SH menjelaskan bahwa, peringatan HUT PWRI juga ditandai dengan gerak jalan sehat, yang berlangsung pada Rabu, 1 Agustus 2007. Dijelaskan pula, karena anggotanya banyak yang tua, maka diharapkan para anggota dan pengurus selalu berusaha, berdoa dan berbuat amal agar panjang umur. Maka diharap-
kan harus punya 3 unsur, guna atau berguna, kaya atau kaya, dan wirya atau selamat. Diharapkan, agar seluruh jajaran PWRI baik di pusat maupun di daerah melakukan berbagai aktifitas organisasi dengan penuh dedikasi. Namun menyesuaikan diri dengan kondisi sebagai lanjut usia, membina hubungan dengan pemerintah setempat dan menjalin kerjasama dengan instansi lainnya secara sinergitas, berpegang teguh kepada doktrin dan kode etik PWRI.
Acara yang terkesan santai namun berjalan lancar tersebut diakhiri dengan acara selamatan. Tumpeng yang telah disediakan diberikan kepada Ketua Cabang PWRI Tulungagung Drs. H. Subandi Ram SH, selanjutnya dipotongnya dan ditaruh di piring dan diberikan kepada anggota PWRI yang paling tua di Tulungagung. Selanjutnya, tumpeng dimakan bersama- sama oleh anggota yang hadir di tempat tersebut, sambil mendengarkan gendinggending Jawa. (Her)
budaya tetap terlindungi dalam kelestariannya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tulungagung Drs Eko Handayanto MM, melalui Kasubdin Sejarah dan Purbakala Drs Imam Nahrowi MM MBA mengatakan, dalam rangka menarik minat masyarakat untuk mengunjungi museum daerah, disparbud telah melakukan berbagai macam langkah, di antaranya se-
tiap tahun mulai tahun 20042007 melakukan kerjasama dengan Museum Budaya Mpu Tantular Surabaya. Yakni, dengan melakukan pameran di Museum Budaya Mpu Tantular. Sejak tahun 2002, dinas pariwisata juga telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, dengan cara membagikan buklet dan pengadaan buklet tentang Museum Daerah Tulungagung pada para pelajar. Disamping
itu, tahun 2004 dinas pariwisata juga telah menambah koleksi etnografi, berupa peralatan perikanan dan pertanian. Museum Daerah Kabupaten Tulungagung dibangun pada tahun 1996. Pada 1997 pindah dari kantor lama di sebelah utara alon-alon, dengan menempati bangunan baru seluas 4.845 m2. Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke museum bisa datang di Jalan Raya Boyolangu KM 4. (nug/lie)
BNK....Sambungan
Hal....3
Hal....3
Panca Ubaya dilakukan oleh Sri Mulyati, pembacaan teks pidato oleh Drs. Herry Susanto, dan kemudian ditandai dengan selamatan. Ketua Panitia Penyelenggara Djoeni Boedihartojo menjelaskan, bahwa tema peringatan HUT PWRI ke-45 tahun ini adalah, “HUT PWRI ke-45 tahun 2007 merupakan dinamisator peningkatan konsolidasi dan pemberdayaan organisasi pensiunan”. “Sifat peringatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, maka sifatnya
Hal....9 nyimpan benda-banda koleksi lain, seperti foto BCB Tulungagung dengan jumlah 14 buah, Mangkok Kuno berjumlah 7 buah, Keris berjumlah 2 buah, dan Pigura Cermin (Milon) berjumlah 9 buah . Hariyadi berharap kepada warga masyarakat untuk menjaga benda-benda bersejarah yang ada di Kabupaten Tulungagung, dengan cara tidak mencoret-coret pada benda tersebut, dan tidak memindahkannya supaya cagar
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
11
Expo
Pameran Produk Unggulan Tahun 2007
INI BAGUS: Pengunjung membeli beberapa bibit bunga Adenium yang ada di pameran (atas), dan beberapa tanaman hias yang dipamerkan di halaman KIPP Wonorejo.
UNTUK menambah pengetahuan pada masyarakat umum dan para petani khususnya, guna meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Tulungagung, berbagai upaya dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan mengadakan Pameran Produk Unggulan dan Gelar Promosi Agribisnis VIII 2007, yang berlangsung mulai 17 – 21 Juli 2007. Menurut Kepala Kantor Informasi Penyuluh Pertanian (KIPP) Tulungagung Ir Probo Sukatmono mengatakan bahwa, gelar promosi produk unggulan ini dengan tujuan, adanya kontak alih informasi dari penyuluh kepada masyarakat petani, kontak antara petani dan pengusaha pertanian, dan timbul kontak usaha. “Tujuannya adalah agar terjadi kontak informasi dan teknologi antara penghasil dengan pengguna, kontak kemitraan dan bisnis yang saling menguntungkan” katanya kepada Bersinar Kegiatan lain dalam upaya tersebut antara lain, Rembug Kontak Tani pada 16 Juli 2007, dan Seniloka yang dilakukan setiap sore selama berlangsungnya pameran, antara pengusaha pertanian dan para petani. Adapun peserta atau pengisi stand terdiri dari, petani bersama kelompok taninya, pelaku agribisnis dan agro industri, koperasi tani, dan didukung pengusaha, badan atau perorangan yang bergerak di bidang elektronika, konveksi, alat dan mesin, dan lembaga penelitian. Dalam pameran tersebut stand-stand memajang produk unggulan dari daerahnya masing-masing. Seperti stand dari BPP Ngunut, memamerkan salah satu produknya yang diberi nama Blonceng Inul. Menurut koordiantor BPP Ngunut Hartadi, nama Blonceng Inul pada dasarnya tak ubahnya blonceng yang ada di sekitar kita, baik warna kulitnya maupun rasanya, yang beda cuma benEDISI 52 / VI / JULI 2007
tuknya yang unik seperti tempat tuak dalam cerita kungfu
BLONCENG INUL: Produk unggulan yang mampu menarik perhatian. dari daratan Cina, karena blonceng ini memang berasal dari Cina. Namun oleh yang membawa pertama kali di Tulungagung, diberi nama Blonceng Inul karena bentuknya juga mirip pinggul seorang perempuan. Blonceng Inul saat ini mulai dikembangkan oleh kelompok tani Sumber Makmur, Pulosari, Ngunut. Lain lagi sebuah stand yang memamerkan berbagai tanaman hias yang berasal dari Batu Malang. Stand ini memajang salah satu tanaman langka yang berasal dari Afrika Latin, yang
bernama Antirium Jemani. Tanaman tersebut meski baru sekitar 30 cm panjang daunnya, tapi harganya sudah mencapai Rp 4,5 juta. Menurut penjaga stand, Susilo, tanaman ini bisa mencapai puluhan juta rupiah harganya kalau sudah keluar engkolnya (benjolan pada pohon). Bagi orang kebanyakan tanaman tersebut tidak ada daya tariknya yang istimewa, tetapi di mata penikmat tanaman hias akan terangkat gengsinya kalau memiliki tanaman tersebut, mengingat harganya yang mencapai puluhan juta rupiah. Disamping memamerkan tanaman hias banyak juga yang memajang jenis tanaman pertanian, seperti stand dari BPP Bolorejo, Kecamatan Kauman, ini. Di stand tersebut tersedia berbagai bibit unggulan seperti jagung dan padi Hibrida jenis PP. 1, Arize, Adirasa dan Intani. Menurut seorang petugas penjaga stand yang juga penyuluh pertanian mengatakan, bahwa keistimewaan bibit tersebut, produksinya tinggi. Namun dalam penanamannya juga harus mengikuti aturan, misalnya jarak tanam, pemupukan dll. Bibit Hibrida ini setiap 1 batang dapat beranak sampai 50 batang, sehingga hasilnya tentu lebih banyak. (thr)
Guyub Rukun Sifatku, Mbangun Tulungagung Tujuanku
12