Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA
“MENUJU MANUSIA BERKUALITAS” Pekanbaru, 27 April 2013
PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Email :
[email protected] Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id
MENGAPA REPOT-REPOT KITA HARUS MEMBANGUN JATI DIRI BANGSA
JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
1
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Karena Jati Diri Atau Karakter Ini Menjadi MODAL untuk
DASAR,
MEMBANGUN BANGSA
Bung Karno: Negara ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building), karena character building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan berjaya serta bermartabat (Soemarno Soedarsono, 2009)
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
2
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
APA YANG SALAH dengan
INDONESIA !!! 67 tahun merdeka bangsa ini belum mapan dalam hal jati dirinya…. dan bahkan kehilangan karakternya
KARAKTER NEGATIF yang ditemui dalam KESEHARIAN KORUPSI POLITIK UANG TIDAK JUJUR/ BERBOHONG/ TIDAK MENEPATI JANJI MALAS/ BUDAYA INSTAN TIDAK DISIPLIN PEMERAS/ TUKANG PALAK PENAKUT TIDAK ADIL, PREMANISME
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
Perilaku Negatif
3
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
PEMBANGUNAN KARAKTER Sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seseorang individu. Pendidikan berkarakter adalah berupaya mempertahankan karakter yang baik dan menghilangkan karakter yang jelak Wakil Ketua MPR: karakter bangsa sangat penting bagi sebuah bangsa. Bangsa yang mempunyai karakter biasanya adalah bangsa yang kuat. Sebaliknya, bangsa yang tidak memiliki karakter tidak akan menjadi bangsa yang maju.
9 Pilar Membangun Berkarakter (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Cinta Tuhan dan CiptaanNya Kemandirian dan Tanggung Jawab Kejujuran, amanah, dan bijaksana Hormat dan Santun Dermawan, suka menolong, dan gotong royong Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras Kepemimpinan dan keadilan Baik dan rendah hati Toleransi, kedamaian, dan kesatuan
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
4
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Membangun Karakter 1. Mengenal diri sebagai makhluk
Tuhan 2. Pembiasaan 3. Contoh atau tauladan 4. Pendidikan/pembelajaran secara terintegrasi
Memulai Membangun Karakter 1. Membangun karakter adalah membangun
mindset, yang membutuhkan suatu proses yang agak panjang karena menyangkut perubahan sikap dan pandangan hidup seseorang 2. Proses itu hendaknya dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, dan lingkungan 3. Dimulai dari hal yang paling kecil dalam lingkungan keluarga
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
5
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Keterkaitan Karakter dengan Keberhasilan Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5.
Rasa percaya diri Kemampuan bekerjasama Kemampuan bergaul Kemampuan berempati Kemampuan berkomunikasi
Berkarakter dan JIWA ENTREPRENEUR Seseorang yang mempunyai kreativitas suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk pencapaian laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mendayagunakan sumbersumber serta memodali peluang tersebut
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
6
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Ciri-ciri Entrepreneur Mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial Komitmen terhadap tugas Memilih resiko yang moderat Merahasiakan kemampuan untuk sukses Cepat melihat peluang
Ciri-ciri Entrepreneur (lanjutan...) Orientasi ke masa depan Selalu melihat kembali prestasi masa lalu Sikap haus terhadap “money” Skill dalam organisasi Toleransi terhadap ambisi Fleksibilitas tinggi
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
7
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Proses Menjadi Enterpreunership WIRASWASTAWAN Kesabaran
Leadership
Mampu negosiasi
Prestasi
Energik Jujur
Tangg.Jawab
Kaya ide Taqwa
Kreatif Inovatif
Ada Modal Mimpi
Peranan Kewirausahaan dalam Perkembangan Ekonomi Peranan tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
8
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Tanda-tanda Kegagalan Perusahaan Penjualan menurun Perbandingan utang semakin tinggi Biaya operasi meningkat Pengurangan dalam modal kerja Keuntungan menurun/ kerugian meningkat
Solusi Untuk Menghindari Kegagalan Mengurangi biaya operasi Meningkatkan penjualan Meninjau kembali kerugian kredit Menghindari resiko Memeriksa kembali persediaan
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
9
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
Menerapkan Manajemen Mutu Pada Dunia Usaha (Edward Deming, 1997) 1. Tumbuhkan terus tekat yang kuat untuk meraih mutu; 2. Adopsi filosofi mutu yang baru; 3. Hentikan ketergantungan kepada pengawasan, jika ingin meraih mutu; 4. Hentikan hubungan kerja yang hanya berdasarkan harga; 5. Lakukan terus perbaikan-perbaikan; 6. Lembagakan pelatihan sambil kerja; 7. Lembagakan kepemimpinan yang membantu;
Sambungan…. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Singkirkan sumber ketakutan dalam lingkungan hidup; Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian; Hilangkan slogan-slogan dan keharusan; Hilangkan kuota dan target-target kuantitas; Hilangkan penghalang-penghalang yang merampas kebanggaan orang dalam kerjanya; Lembagakan program pendidikan dan pengembangan diri; Kembangkan struktur yang mengundang partisipasi
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
10
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
PERILAKU NEGATIF DITUNJUKAN OLEH PARA PEMIMPIN BANGSA
21
Korupsi dan Wajah Kusam Otonomi DaeRAH (2010)
17 gubernur dari 33 provinsi terkena kasus korupsi (51.5 %) 150 bupati/ walikota dari 497 kabupaten/ kota terkena kasus korupsi (30.18 %)
22
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
11
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
STATISTIK INDEKS PERSEPSI KORUPSI 50 KOTA BESAR DI INDONESIA, 2010 DENPASAR, 6.71 BANDUNG, 5.04 SEMARANG, 5 PALEMBANG, 4.7 JAKARTA 4.43 MEDAN, 4.17 MAKASSAR, 3.97 SURABAYA, 3.94 PEKANBARU, 3.61
3.61 < IPK < 6.71
23
BANGSA YANG SAKIT PARAH !! LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERJADI PENDIDIKAN KORUPSI ATAU DIAJARKAN UNTUK TIDAK
BERKARAKTER DI TANAH AIR INI 24
Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
12
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti Senior dan Pengamat Ekonomi Pedesaan
25
Jika tidak bisa mendapatkan apa yang disukai, sukai apa yang didapatkan
Terimakasih...! Email :
[email protected] Blog : http://almasdi.staff.unri.ac.id
13