Penilaian Kinerja Karyawan dengan Model Fuzzy Multi Attribute Decision Making Metode Simple Additive Weighted (Studi Kasus pada Rumah Makan Kober Mie Setan Malang) Employee Evaluation with Simple Additive Weighted Method in Fuzzy Multi Attribute Decision Making Model (Case of Study : Kober Mie Setan Restaurant Malang) Irma Ayu Savitri1), Wike Agustin Prima Dania2), Dhita Morita Ikasari2) 1)
2)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No. 1 Malang 65145 *email:
[email protected]
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu model pengambilan keputusan penilaian kinerja karyawan serta mendapatkan rangking penilaian kinerja karyawan dengan model FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making) metode SAW (Simple Additive Weighted). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data melalui angket dan wawancara untuk menentukan kriteria alternatif, menghitung nilai prioritas (W), membuat matriks keputusan (X), melakukan normalisasi matriks (R), melakukan perhitungan (V), dan mendapatkan hasil perangkingan karyawan. Perancangan sistem ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Studio Ultimate 2012 dan Microsoft Excel dengan menggunakan pengujian verifikasi dan validasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem penilaian kinerja karyawan serta hasil perangkingan karyawan sebanyak tujuh orang karyawan yang memiliki nilai > 17 yang berhak mendapatkan bonus. Sistem ini akan memberikan kemudahan bagi pihak managemen dalam pengambilan keputusan dalam penentuan bonus karyawan. Kata Kunci: FMADM, Penilaian Kinerja Karyawan, SAW
Abstract The Purpose of this study is to get the decision model for an employee assessment and its ratings using the FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making) model SAW (Simple Additive Weighted) method. There are several steps for data analyzed in this study, which are analysing by questionnaire and interview to specify alternative criteria, counting priority value (W), making of decision matrix (X), normalizing the matrix (R), calculating (V), and getting the rangking results of employee. This system designed by Microsoft Visual Studio Ultimate 2012 and Microsoft Excel with calibration of verification and validation. From the research, it can be seen that there are 7 employees that will get a bonus because their assessment values are higher than 17 point. Keywords: FMADM, Employee Evaluation, SAW es genduruwo, es sundel bolong, dan es kuntilanak. Pengunjung yang datang tiap hari mencapai 400 hingga 600 orang dengan jumlah karyawan yang hanya 23 orang maka mereka dituntut untuk memiliki kinerja karyawan yang baik. Salah satu upaya peningkatan kualitas karyawan Kober Mie Setan adalah dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan mendapatkan insentif tersendiri sesuai dengan kompetensinya. Penilaian kinerja secara umum bertujuan untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan kerja, meningkatkan produktivitas suatu organisasi, dan tujuan promosi jabatan, kenaikan gaji, dan pelatihan (Griffin, 2004). Pembagian bonus yang dilakukan selama ini dirasa belum merata oleh sebagian besar karyawan karena hanya berdasarkan pada absensi kehadiran dalam satu bulan kerja. Oleh karena itu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengambilan keputusan penentuan bonus
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Restoran merupakan tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya (Suarthana, 2006). Perkembangan jaman memaksa sebagian besar penduduknya disibukkan dengan rutinitas kerja yang padat sehingga tidak sempat untuk menyiapkan makanan. Dengan demikian mereka banyak bergantung pada restoran atau rumah makan yang menyediakan pelayanan makanan dan minuman. Kober Mie Setan merupakan salah satu rumah makan yang saat ini sedang berkembang pesat di Kota Malang. Usaha rumah makan ini menyediakan menu yang menarik untuk pengunjung yaitu mie dengan level pedas mencapai 60 cabe. Selain menu mie dengan berbagai level pedas juga disediakan dimsum serta minuman yang memiliki nama yang unik seperti es pocong, es tuyul,
1
perlu didukung adanya suatu metode penilaian kinerja yang dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan untuk penentuan bonus karyawan sesuai dengan kriteria perusahaan. Penelitian tentang penilaian kinerja karyawan Kober Mie Setan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model penilaian kinerja karyawan serta mendapatkan rangking penilaian kinerja karyawan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diantaranya Analytical Hirarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM). Metode Analytical Hirarchy Process (AHP) adalah suatu metode analisis dan sintesis yang dapat membantu proses pengambilan keputusan (Setiawan, 2005). Sementara metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) mampu melakukan evaluasi dari beberapa alternatif terhadap sekumpulan atribut atau kriteria yang ada (Simmoes, 2004). Permasalahan yang dihadapi oleh Kober Mie Setan dapat diselesaikan dengan menggunakan model Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighted (SAW) karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari seluruh alternatif. Dengan metode ini diharapkan penilaian akan lebih mudah dan tepat karena didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditentukan perusahaan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap karyawan.
Kriteria-kriteria dan rating kepentingan (bobot preferensi) yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat dan sesuai dengan ketentuan pihak manajemen. Berikut merupakan kriteria yang ada di Kober Mie Setan yang digunakan pada sistem penilaian kinerja karyawan: a. Kedisplinan (C1) Kedisiplinan merupakan kemampuan karyawan untuk datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak manajemen dan pemahaman serta pelaksanaan mengenai peraturan yang telah ditetapkan. b. Kebersihan (C2) Kebersihan merupakan kemampuan karyawan dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah makan atau tempat kerja dan kebersihan masing-masing individu karyawan. c. Kejujuran (C3) Kejujuran ini dinilai berdasarkan hasil pendapatan yang diperoleh pada satu hari kerja dan pelayanan karyawan pada pelanggan. d. Komunikasi (C4) Komunikasi merupakan kemampuan untuk menjaga komunikasi yang baik pada rekan kerja dan pelanggan sehingga memudahkan dalam bekerja sama. e. Kerjasama (C5) Kerjasama merupakan kemampuan dalam kerjasama dalam tim atau rekan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan kriteria tersebut maka dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai terbobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating kecocokan setiap alternatif (penilai) pada setiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 1.
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kober Mie Setan Jalan Bromo 1 A Malang pada bulan Februari 2014 sampai dengan Juni 2014. Tahapan penelitian dimulai dari survei pendahuluan dan studi literatur, identifikasi masalah, pengumpulan data, analisa data, desain sistem, coding, pengujian serta penyunan kesimpulan dan saran. Identifikasi masalah digunakan untuk memudahkan dalam menentukan arah penyelesaian masalah pada managemen Kober Mie Setan. Pihak yang akan mengisi angket data diri karyawan sebanyak 23 orang karyawan Kober Mie Setan dan pengisian angket penilaian akan dilakukan oleh manajer Kober Mie Setan jalan Bromo. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan sebagai bahan penelitian yang dilakukan pada karyawan dan manajer Kober Mie Setan. Analisa data terdiri dari beberapa tahapan diantaranya adalah melakukan penentuan kriteria (C), menghitung nilai prioritas (W), membuat matriks keputusan (X), melakukan normalisasi matiriks (R), melakukan perhitungan (V), melakukan proses perangkingan dan didapatkan perangkingan karyawan mulai dari terbesar hinggga terkecil. Perangkingan sendiri didapatkan dari proses normalisasi pada data perhitungan matriks yang selanjutnya dikalikan dengan bobot kriteria yang menghasilkan nilai preferensi (V) dan mengurutkannya berdasarkan nilai preferensi (Ariani dkk, 2013).
Tabel 1. Nilai alternatif terbobot No. Alternatif Terbobot Nilai 1. Kurang Sekali (KS) 1 2. Kurang (K) 2 3. Cukup (C) 3 4. Baik (B) 4 5. Baik Sekali (BS) 5 Sumber: Kiswanto dkk (2008) Kemudian memberikan nilai untuk rating kepentingan yang akan digunakan sebagai standar dari penilaian yang diharapkan dari setiap kriteria, seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Rating kepentingan No. Alternatif Terbobot Nilai 1. Sangat Rendah (SR) 1 2. Rendah (R) 2 3. Sedang (S) 3 4. Tinggi (T) 4 5. Sangat Tinggi (ST) 5 Sumber: Kiswanto dkk (2008) Berdasarkan pada rating kepentingan yang terdapat pada Tabel 2, maka pihak manajemen memberikan
2
nilai raing kepentingan atau bobot untuk masingmasing kriteria adalah: a. Kedisiplinan (W1) = ST b. Kebersihan (W2) = ST c. Kejujuran (W3) = T d. Komunikas (W4) = T e. Kerjasama (W5) = T Melalui proses analisa data yang dilakukan secara manual selanjutnya dimasukan pada proses desain sistem merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang bertujuan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dimana dalam desain sistem ini berisi proses input dan output yang berguna bagi implementasi sistem (Octafian, 2011). Metode pendekatan dalam perancangan suatu sistem penilaian kinerja karyawan yang digunakan adalah pembuatan prototype yang disebut prototyping. Prototyping memberikan cara pengembangan sistem yang lebih efektif dan efisien untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sistem melalui diskusi, eksplorasi, percobaan, dan perbaikan secara berulang-ulang (Marimin dkk, 2006). Tahap selanjutnya yaitu coding yaitu untuk melakukan penyederhanaan data penelitian dengan membuat kode-kode unik untuk masing-masing kategori jawaban, sehingga mempermudah untuk melakukan penyimpanan data yang akan digunakan untuk pembuatan sistem pendukung keputusan ini (Supranto, 2007). Penelitian ini menggunakan perangkat lunak yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrogaman Microsoft Visual Studio Ultimate 2012 dan Microsoft Excel. Proses pengujian sistem dilakukan dengan dua tahap yaitu uji verfikasi dan uji validasi. Uji verifikasi dilakukan untuk memeriksa dan menguji seluruh fungsi aplikasi (Lisana, 2011). Uji verifikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah menjalankan prototipe aplikasi, berinteraksi dengan prototipe, melakukan penginputan data, dan melakukan penilaian terhadap prototipe. Uji validasi dicapai apabila data yang dihasilkan dari alat ukur tersebut sesuai dengan data atau informasi lain dalam kaitannya dengan variabel penelitian (Rangkuti, 2008). Uji validasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah membandingkan antara proses perhitungan yang dilakukan secara manual dan perhitungan yang dilakukan oleh sistem.
iblis. Jumlah cabe bisa disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Selain menu makanan yang unik Kober Mie Setan juga memiliki variasi jenis minuman seperti es genduruwo, kuntilanak, tuyul, dan lain sebagainya. Harga yang ditetapkan di Kober Mie Setan tejangkau untuk kalangan remaja hingga dewasa mulai harga Rp 8.000/porsi untuk mie setan dan mie angel, mie iblis Rp 9.000/porsi sedangkan untuk minuman mulai dari Rp 4.000-9.000/gelas. Pengunjung yang datang tiap harinya mencapai ratusan orang dengan jumlah karyawan kurang lebih 24 orang maka mereka dituntut untuk memiliki kinerja yang baik untuk melayani semua pelanggan. 2. Desain Sistem Desain sistem merupakan suatu tahapan yang dilakukan setelah melakukan analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhankebutuhan fungsional yang dibutuhkan, persiapan rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem tersebut dibentuk. Sistem yang dirancang pada penelitian ini memiliki dua desain sistem yang akan dihasilkan yaitu desain input dan desain output. Desain input merupakan suatu rancangan untuk memasukkan data yang dibutuhkan dalam proses pembuatan suatu program (Andretti, 2006). Pada proses ini diperlukan data karyawan yang digunakan sebagai informasi tambahan yang ada pada sistem berisi nama, nomor telepon, alamat, jenis kelamin, posisi kerja, dan tanggal masuk kerja, penilaian karyawan yang berisi nilai kriteria dan bobot tiap karyawan yang telah dilakukan penilaian oleh manajer, dan laporan berisi hasil penilaian yang telah dilakukan proses perhitungan dengan sistem dan didapatkan rangking karyawan. Desain output merupakan hasil akhir dari suatu program yang telah dibuat dimana akan digunakan sebagai pendukung proses desain antarmuka untuk memberikan kemudahan pada kegiatan selanjutnya (Indrisari, 2012). Proses ini akan didapatkan berupa rangking hasil penilaian karyawan mulai dari yang terbesar hingga terendah sehingga memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan suatu keputusan untuk penentuan bonus karyawan. 3. Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan penerapan sistem berupa tampilan dari sistem pendukung pengambilan keputusan penilaian kinerja karyawan yang telah dilakukan pada proses sebelumnya. Implemantasi sistem adalah tahap yang akan dilakukan jika sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap untuk dioperasikan (Wibisono, 2005). Pada sistem penilaian kinerja karyawan Kober Mie Setan hanya akan berjalan pada sebuah perangkat komputer yang memiliki software Microsoft Visual Studio dan Microsoft Excel. Setelah program dijalankan maka dapat dilihat beberapa halaman yang telah dibuat untuk melakukan proses penilaian, yaitu:
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Perusahaan Rumah Makan Kober Mie Setan merupakan usaha keluarga yang memulai usahanya pada 27 April 2011 di Jalan Bromo 1 A Malang. Memiliki lima buah cabang diseluruh kota di Indonesia yaitu, Surabaya, Malang, Gresik, Bali, dan Jember. Kober Mie Setan selalu mencari lokasi yang strategis, luas, dan didesain seperti café untuk pengembangan sehingga membuat tempat ini nyaman dan tidak penah sepi pembeli. Menjadi pencetus makanan pertama di Indonesia yang memiliki level pedas dan memiliki tiga menu unik yaitu mie setan, mie angel, dan mie
3
kerja, dan nomor handphone. Semua kolom harus diisi berdasarkan data karyawan yang sebenarnya, seperti contoh penginputan karyawan bernama “Baru” pada Gambar 4. Pada kolom list data karyawan akan dijelaskan berupa tabel seluruh karyawan yang telah diinput kedalam sistem.
1. Halaman Login Halaman ini menampilkan form login yang harus diisi oleh pihak admin atau manager Kober Mie Setan ke dalam sistem, seperti pada Gambar 1. Pada halaman ini pengisian username dan password harus sesuai dengan ketentuan sistem yang telah dibuat sebelumnya, jika tidak sesuai maka tidak bisa masuk kedalam sistem.
Gambar 1. Tampilan halaman login
Gambar 4. Penambahan karyawan baru
Ketika admin salah memasukkan username dan password maka akan muncul peringatan seperti Gambar 2.
Jika ingin melakukan perubahan pada data karyawan maka perlu menekan tombol edit seperti pada Gambar 5 dan jika ingin melakukan penghapusan data karyawan maka perlu menekan tombol hapus seperti pada Gambar 6. Setelah dilakukan proses penginputan, pengeditan, dan penghapusan data karyawan dapat dilihat pada kolom list data karyawan yang berada pada sebelah kanan seperi pada Gambar 7.
Gambar 2. Peringatan ketika username dan password salah Apabila pengisian username dan password sesuai dengan ketentuan sistem, maka akan menampilkan halaman utama yang berisi menu-menu yang dapat diakses oleh pengguna tersebut, berisi data karyawan, penilaian dan laporan, seperti pada Gambar 3. Gambar 5. Data karyawan yang diedit
Gambar 3. Tampilan halaman utama 2. Halaman Data Karyawan Pada halaman ini memiliki fasilitas untuk menambah, mengedit, dan menghapus data karyawan. Proses penginputan dilakukan dengan cara mengisi kolom yang telah disediakan seperti kolom NIP, nama, alamat, jenis kelamin, bagian, tanggal masuk
Gambar 6. Data karyawan yang dihapus
4
Gambar 7. List data karyawan
Gambar 10. Nilai kinerja karyawan
3. Halaman Penilaian Halaman penilaian memiliki fasilitas input nama pegawai dengan cara memilih nama karyawan yang akan diinputkan nilainya, memasukkan nilai sesuai dengan ketentuan perusahaan yakni dengan nilai mulai dari 1 hingga 5, input nilai dan hapus nilai. Halaman penilaian dapat dilihat pada Gambar 8.
4. Halaman Laporan Pada halaman ini disediakan fasilitas nilai bobot pada masinh-masing kriteria yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 5, 5, 4, 4, dan 4 sesuai dengan urutan kedisiplinan (C1), kejujuran (C2), kebersihan (C3), komunikasi (C4), dan kerjasama (C5) dan juga tombol rate yaitu melakukan proses perhitungan dengan metode perangkingan SAW sehingga nantinya hasil yang didapatkan berdasarkan karyawan terbaik. Tampilan halaman laporan terdapat pada Gambar 11.
Gambar 8. Tampilan halaman penilaian Halaman penilaian tersedia kolom pegawai yang berisi nama pegawai yang ingin dinilai dan dibawahnya terdapat nilai kriteria mulai dari C1, C2, C3, C4, dan C5 dimana keterangannya berada kolom sebelah kanan mulai dari kedisiplinan, kebersihan, kejujuran, komunikasi, dan kerjasama. Nilai yang diisikan pada masing-masing kriteria berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan yaitu nilai 1 hingga 5 mulai dari yang kurang sekali hingga baik sekali. Sebagai contoh untuk melakukan proses penilaian yang dilakukan pada karyawan dengan NIP C2 dengan nama Baru diberikan nilai “4” mulai dari C1, C2, C3, C4, dan C5 seperti pada Gambar 9.
Gambar 11. Tampilan halaman laporan Pada halaman laporan yang telah dilakukan perintah rate maka secara otomatis sistem akan menghitung secara kesuluruhan hasil kinerja karyawan dan akan dirangking sesuai dari nilai yang terbesar hingga terkecil pada Gambar 12.
Gambar 12. Laporan hasil penilaian kinerja karyawan 4. Pengujian Sistem Setelah sistem penilaian kinerja karyawan berbentuk prototipe selesai dikembangkan maka tahap selanjutnya yaitu melakukan pengujian verifikasi dan validasi. Pengujian sistem dengan verifikasi dan validasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa simulasi yang dilakukan telah
Gambar 9. Penginputan nilai kriteria penilaian Jika ingin melakukan hapus nilai maka semua nilai karyawan tersebut akan hilang dari data penilaian. Hasil proses penginputan maka akan terdapat pada kolom nilai kinerja karyawan yang ada disebelah kanan, seperti pada Gambar 10.
5
benar secara logis dan mampu menggambarkan kondisi existing secara tepat (Handari dkk, 2006). Berikut penjelasan mengenai uji verifikasi dan uji validasi yang dilakukan pada prototipe sistem penilaian kinerja karyawan: 1. Uji Verifikasi Uji verifikasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian prototipe aplikasi penilaian kinerja karyawan dengan aturan yang telah dibuat. Menurut Agustina dkk (2006), Uji verifikasi penting dilakukan guna memastikan bahwa model simulasi yang telah dibuat benar secara logis. Hasil uji verifikasi adalah sebagai berikut: a. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa prototipe berhasil dijalankan dan tidak mengalami error. b. Interaksi dilakukan dengan mencoba memasukkan nama karayawan Baru pada list data karyawan. Screenshot dari hasil penambahan nama karyawan pada uji verifikasi prototipe dapat dilihat pada Gambar 13.
tersebut sesuai dengan data atau informasi lain dalam kaitannya dengan variabel penelitian. Dalam uji validitas ini dilakukan dari perhitungan manual dan perhitungan dengan sistem komputer yang sebelumnya telah dilakukan. a. Hasil Perhitungan Manual Perhitungan manual ini dilakukan guna melakukan uji validasi jika hasil perhitungan manual dengan sistem yang telah dibuat sama maka dapat dinyatakan bahwa sistem ini lolos uji validasi namun jika hasilnya berbeda jauh maka dinyatakan sistem ini belum lolos uji validasi. Proses perhitungan manual dilakukan pada 23 orang karyawan Kober Mie Setan, Tabel 3 akan menjelaskan proses perhitungan yang dilakukan pada 7 orang karyawan terbaik yang berhak mendapatkan bonus. Perhitungan manual dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya: 1. Membuat tabel kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria berdasarkan hasil angket penilaian yang dilakukan seperti Tabel 3. Tabel 3. Rating kecocokan Alternatif
Hasil Penilaian C2 C3 C4 C BS BS B B B B BS B B BS BS B B B B B B B B B
C1 BS B BS B K B B
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
C5 BS B BS B BS B BS
Sumber: Data primer diolah (2014)
Gambar 13. Penambahan data karyawan pada uji verfikasi
2. Membuat bobot preferensi (standar nilai) berdasarkan ketentuan pihak manajemen yang terdapat pada Tabel 4. Bobot kriteria digunakan untuk membantu admin atau pengguna untuk melihat nilai bobot untuk setiap kriteria dalam penyeleksian setiap alternatif (Ariani dkk, 2013).
c. Dari hasil penginputan data penilaian karyawan yang dilakukan pada contoh nama karyawan “Baru” dapat dilihat pada Gambar 14.
Tabel 4. Bobot preferensi (standar nilai) Kriteria Rating Kepentingan
C1 ST
C2 ST
C3 T
C4 T
C5 T
Sumber: Data primer diolah (2014) 3. Membuat rating kecocokan setiap alternatif dan skala kepentingan dengan matriks keputusan (X) yang terdapat pada Tabel 5. Tabel matriks adalah sekumpulan informasi dari setiap individu elemennya terdefinisi berdasarkan dua buah indeks yang biasanya dinotasikan dengan baris dan kolom (Kurniawan, 2004).
Gambar 14. Lembar laporan penilaian kinerja pada uji verifikasi d. Dari hasil ini didapatkan bahwa prototipe yang dibuat ini dinyatakan lulus uji verifikasi karena telah sesuai dengan aturan yang telah dibuat. 2. Uji Validasi Uji validasi dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe yang dibangun dapat memberikan hasil penilaian kinerja karyawan yang valid. Uji validasi dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian kinerja karyawan yang telah dilakukan secara manual sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Rangkuti (2008), bahwa validitas dicapai apabila data yang dihasilkan dari alat ukur
X=
5 5 4 4 4 4 2
4 3 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 5
Sumber: Data primer diolah (2014)
6
4. Melakukan proses normalisasi matriks R yang dilakukan untuk menghitung nilai karyawan berdasarkan data rating kecocokan dan skala kepentingan sebagai berikut:
rd5 =
= = 1.00
re : re1 =
= = 0.80
ra : ra1 =
= = 1.00
re2 =
= = 1.00
ra2 =
= = 1.00
re3 =
= = 0.80
ra3 =
= = 1.00
re4 =
= = 0.80
ra4 =
= = 0.80
re5 =
= = 0.80
ra5 =
= = 1.00
rf : rf1 =
= = 0.80
rb : rb1 =
= = 1.00
rf2 =
= = 1.00
rb2 =
= = 0.75
rf3 =
= = 0.80
rb3 =
= = 1.00
rf4 =
= = 0.80
rb4 =
= = 1.00
rf5 =
= = 0.80
rb5 =
= = 1.00
rg : rg1 =
= = 0.40
rc : rc1 =
= = 0.80
rg2 =
= = 1.00
rc2 =
= = 1.00
rg3 =
= = 0.80
rc3 =
= = 1.00
rg4 =
= = 0.80
rc4 =
= = 1.00
rg5 =
= = 1.00
rc5 =
= = 0.80
rd : rd1 =
= = 0.80
rd2 =
5. Berdasarkan hasil normalisasi matriks X yang telah dilakukan maka terbentuk matriks R sebagai berikut:
= = 1.00 R=
rd3 =
= = 0.80
rd4 =
= = 0.80
1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.80 0.40
1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
1.00 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.80
0.80 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.80
Sumber: Data primer diolah (2014)
7
1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 0.80 1.00
6. Melakukan perangkingan V dengan mengalikan W dan R sebagai berikut: Va = (5)x(1.00) + (5)x(1.00) + (4)x(1.00) + (4)x(0.80) + (4)x(1.00) = 21.2 Vb = (5)x(1.00) + (5)x(0.75) + (4)x(1.00) + (4)x(1.00) + (4)x(1.00) = 20.75 Vc = (5)x(0.80) + (5)x(1.00) + (4)x(1.00) + (4)x(1.00) + (4)x(0.80) = 20.2 Vd = (5)x(0.80) + (5)x(1.00) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80) + (4)x(1.00) = 19.4 Ve = (5)x(0.80) + (5)x(1.00) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80)= 18.6 Vf = (5)x(0.80) + (5)x(1.00) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80) = 18.6 Vg = (5)x(0.40) + (5)x(1.00) + (4)x(0.80) + (4)x(0.80) + (4)x(1.00) = 17.4
Pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian kinerja karyawan dengan metode simple additive weigted didapatkan hasil pada laporan penilaian kinerja seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil perangkingan berdasarkan sistem komputer
7. Hasil perangkingan yang dilakukan secara perhitungan manual didapatkan bahwa sebanyak 7 orang karyawan dari 23 orang karyawan yang telah dilakukan penilaian oleh pihak manajemen yang berhak mendapatkan bonus seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil perangkingan berdasarkan hitungan manual Nama X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23
Nilai 21.2 20.75 20.2 19.4 18.6 18.6 17.4 16.8 16.75 16.6 15.95 15.75 15.2 15 14.95 14.75 13.75 13.75 12.95 12.95 12.95 12.15 10.9
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
NIP
Nama
C1
B1 D1 W1 CS1 W2 K1 W3 B2 B3 B4 D2 B5 B6 K2 D4 H1 W4 D5 H2 W5 D3 K3 D6
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23
5 5 4 4 4 4 2 3 5 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
C2 C3 C4 C5 Nilai Peringkat 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
21.2 20.75 20.2 19.4 18.6 18.6 17.4 16.8 16.75 16.6 15.95 15.75 15.2 15 14.75 13.75 13.75 12.95 12.95 12.95 12.95 12.15 10.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Sumber: Data primer diolah (2014) Berdasarkan perhitungan pada sistem aplikasi penilaian kinerja karyawan diketahui bahwa antara perhitungan manual dan program didapatkan hasil yang sama maka dinyatakan lolos uji validasi. Karyawan yang berhak mendapatkan bonus adalah sebanyak 7 orang yang memiliki nilai > 17 yaitu X1 dengan nilai 21.2, X2 dengan nilai 20.75, X3 dengan nilai 20.2, X4 dengan nilai 19.4, X5 dengan nilai 18.6, X6 dengan nilai 18.6, dan X7 dengan nilai 17.4. Berdasarkan ketentuan manajemen Kober Mie Setan nilai karyawan yang < 17 tidak mendapatkan bonus karena memiliki dua kriteria penilaian dengan nilai Cukup dengan nilai 3 dan Kurang dengan nilai 2 maka dianggap tidak sesuai dengan kriteria karyawan yang berhak mendapatkan bonus. Pembagian jumlah bonus yang diterima olerh karyawan bergantung pada besar kecilnya nilai yang didaptkan, jika selisih antar nilai karyawan tidak terlalu jauh dan nilainya sama persis maka akan mendapatkan jumlah bonus yang sama agar seluruh karyawan mendapatkan haknya secara adil dan merata.
Sumber: Data primer diolah (2014) Berdasarkan hitungan manual yang telah dilakukan didapatkan hasil perangkingan 23 karyawan yang berhak mendapatkan bonus yaitu karyawan yang memiliki nilai > 17 yaitu sebanyak 7 orang karyawan, sedangkan karyawan yang nilainya kurang dari 17 tidak berhak mendapatkan bonus. b. Hasil Perhitungan dengan Menggunakan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan
8
Kurniawan, A. 2004. Matriks. Jurusan Matematika. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
KESIMPULAN 1. Penelitian ini menghasilkan suatu sistem penilaian kinerja karyawan yang dapat membantu proses pengambilan keputusan manajemen dalam penentuan bonus karyawan secara cepat, tepat, dan sesuai dengan ketentuan manajemen. 2. Sistem ini dapat memberikan hasil perangkingan karyawan mulai dari terbesar hinggga terkecil. Dengan sistem ini didapatkan hasil dari 23 orang karyawan yang telah dilakukan penilaian bahwa sebanyak 7 orang karyawan yang berhak mendapat bonus karena nilainya > 17 yaitu X1 dengan nilai 21.2, X2 dengan nilai 20.75, X3 dengan nilai 20.2, X4 dengan nilai 19.4, X5 dengan nilai 18.6, X6 dengan nilai 18.6, dan X7 dengan nilai 17.4. Apabila terdapat kesamaan nilai maka pihak manajemen memutuskan untuk memberikan jumlah bonus yang sama besar agar adil dan tidak menimbulkan iri antar karyawan.
Lisana. 2011. Pembuatan Aplikasi Multimedia Pembelajaran tentang Cara Berkendara yang baik. Jurnal Teknologi Informasi 1(2): 45-49. Marimin, Tanjung, H. dan Prabowo, H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya manusia. Grasindo. Jakarta. Hal. 66. Octafian, D. 2011. Desain Database Sistem Informasi Penjualan Barang. Jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA) 1(2): 1-10. Rangkuti, F. 2008. The Power of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 77.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, A. 2005. Implementasi Aplikasi Decision Support System dengan Metode Analytical Hirarchy Process (AHP) untuk Penentuan Jenis Supplier. Jurnal DSS-AHP. 4(21): 1-10.
Agustina, S; Wirjodirjo, B; Gunani, S. 2006. Analisis Kebijakan dalam Usaha Meningkatkan Pangsa Pasar Global Suku Cadang Otomotif dengan Pendekatan Dinamik Sistem (Studi Kasus : Klaster Industri Logam Di Ngingas, Jawa Timur). Jurnal Teknik Industri 1(1): 154-162.
Simmoes, I. 2004. A approach for programming. Mathematics and 553.
Andreatti, L. 2006. Perancangan Basis Data Sistem Informasi Penggajian (Studi Kasus pada Universitas XYZ). Jurnal Ilmiah MATRIK 8(2): 135-152.
fuzzy weighted additive stochastic fuzzy goal Journal Of Applied Computation 154(2): 543-
Suarthana. 2006. Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan. Mapindo. Kuta Utara. Hal. 23. Supranto, J. 2007. Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Hal. 31-37.
Ariani, A., Andretti, L., Syakti, F. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan TKI Ke Luar Negeri Menggunakan FMADM. Jurnal Sistem Informasi 4(5): 336-343.
Wibisono, S. 2005. Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK 10(3): 150-159.
Griffin, R. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Erlangga. Jakarta. Hal. 22-30. Handari, B; Djajadisastra. J; Riama, D. 2006. Pengembangan Perangkat Lunak Simulasi Komputer Sebagai Alat Bantu dalam Analisis Farmakokinetik. Jurnal Makara Sains 10(1):13-18. Indrisari, S. 2012. Sistem Informasi Berbasis WEB untuk Membantu Kegiatan Tracer Study Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Jurnal Sains Terapan Edisi II 2(1): 84-102. Kiswanto, H; Susanto; Wakhidah, N. 2010. Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Fuzzy Multi Criteria Decion Making Menggunakan Microsoft Visual C# 2010 dan SQL Server 2008 R2 (Study Kasus: PT ISTW Semarang). Jurnal Trans IT 1(1): 1-12.
9
10