JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN KEPUTUSAN PERUBAHAN SATUAN PERDAGANGAN (Studi Pada Emiten Di JII) 1) Mirza Dewi Riskyta Mahasiswa Program StudiS1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas AirlanggaEmail:
[email protected] Leo Herlambang Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas AirlanggaEmail:
[email protected] ABSTRACT: Application of unit trade change decision is one that can be used as balance information for the investors to take an investment decision. Investors must be able to analyse the signal of any information regarding the application. That signal can change of supply and demand’s shares. This study aims to find out the reaction of stock liquidity on application of unit trade change decision indicated by the difference of Trading Volume Activity (TVA) and Transaction Frequency Activity (TFA) on before and after the application of trade change decision. This study use event study approach held on 30 emiten of stock listed on Indonesia Stock Exchange period December 2013 – May 2014. This study use observation period for 11 days, are t-5 (five days before the application), t-0 (event date), and t+5 (five days after the application). Hypothesis test use paired t-test. The result based on statistical test with significance level (α) = 5% produce probability value 0.599 for TVA and 0.121 for TFA. Based on these result, it can be concluded that there is no significant difference between TVA and TFA on before and after the application of trade change decision. Keywords: Unit Trade Change Decision, Trading Volume Activity, Transaction Frequency Activity. I.
PENDAHULUAN Sistem keuangan syariah kini mulai
Indonesia. Hal ini terjadi karena pada
berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai
tanggal
3 Juli
2000 BEI
bekerjasama
dengan munculnya lembaga keuangan
dengan
PT
Danareksa
Investment
yang menerapkan prinsip syariah dalam
Management meluncurkan JII (Jakarta
operasional.
Islamic Index) (Hartono, 2013:131). Dalam
keuangan
Salah yang
satu
lembaga
menerapkan
prinsip
JII
syariah yaitu pasar modal. Di Indonesia
terdapat
30
saham
yang
telah
memenuhi syarat sebagai saham syariah.
pasar modal syariah diresmikan pada
Dalam
pengambilan
keputusan
tanggal 13 dan 14 Maret 2003 oleh
investasi
seorang
investor
harus
Bapepam-LK
mempertimbangkan
informasi
yang
dan
DSN-MUI.
Dengan
adanya peresmian pasar modal syariah
beredar
membuat investor muslim tidak lagi ragu
informasi yang baru-baru ini berkembang
untuk berinvestasi di pasar modal.
yaitu
di
pasar
adanya
modal.
Salah
perubahan
satu
satuan
Walaupun pasar modal syariah baru
perdagangan efek bersifat ekuitas. Satuan
terbentuk, namun saham syariah telah
perdagangan efek yang dulu sebesar 500
lebih
lembar kini diubah menjadi 100 lembar.
dulu
dikenal
olah
masyarakat
1) Jurnal
ini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh (Mirza Dewi Riskyta; 041114045) yang diuji pada 9 Februari 2015.
265
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
Adanya informasi tersebut investor harus
yatim yang memiliki harta, hendaklah dia
dapat
menggunakannya
menganalisis
apakah
informasi
berbisnis
tersebut merupakan good news atau bad
(keuntungannya) untuk anak yatim, dan
news. Jika informasi tersebut good news
jangan membiarkan harta itu dimakan
maka
oleh sedekah (zakat)”. (HR Baihaqi).
investor akan membeli
saham,
begitu juga sebaliknya (Sukmaningrum,
Tandelilin
(2001:4)
mengartikan
2009:5). Adanya reaksi jual atau beli dari
investasi sebagai komitmen atas sejumlah
investor
dana
akan
mempengaruhi
tingkat
atau
sumber
daya
lain
yang
likuiditas saham di pasar modal, dengan
dilakukan pada saat ini dengan tujuan
proksi TVA (Trading Volume Activity) dan
untuk mendapatkan sejumlah keuntungan
TVA (Transaction Frequency Activity).
dimasa
Berdasarkan dijelaskan,
uraian
maka
merumuskan
yang
penulis
telah
mendatang.
Definisi
lain
dikemukakan oleh Bambang (2007:130)
dapat
bahwa
investasi
adalah
pengeluaran
dua masalah yang akan
modal untuk pembelian aset fisik seperti
diteliti. Yang pertama apakah terdapat
pabrik, mesin, peralatan dan persediaan,
perbedaan TVA yang signifikan antara
yaitu merupakan bentuk dari investasi fisik
sebelum
atau rill.
dan
keputusan
setelah
penerapan
perubahan
satuan
Dalam
islam
keberhasilan
suatu
perdagangan? Sedangkan yang kedua
investasi ditentukan oleh kehendak Allah
apakan terdapat erbedaan TFA yang
SWT, seperti yang tertuang dalam Q.S.
signifikan antara sebelum dan setelah
Luqman 34 yang berbunyi:
penerapan keputusan perubahan satuan
perdagangan?
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui
apakah
terdapat
perbedaan TVA yang signifikan antara
berinvestasi sesuai syariat islam. Hal ini
Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Departemen Agama RI, 2001:1109)
didasarkan pada hadits yang artinya
Dalam islam ada beberapa hal
“Ingatlah, Barangsiapa menjadi wali anak
yang dilarang ketika berinvestasi, yaitu
sebelum
dan
keputusan perdagangan
setelah perubahan dan
untuk
penerapan satuan mengetahu
apakah terdapat perbedaan TFA yang signifikan antara sebelum dan setelah penerapan keputusan perubahan satuan perdagangan. II.
LANDASAN PUSTAKA Islam menganjurkan umatnya untuk
266
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
unsur riba, maysir, gharar¸ syubhat dan
telah
haram (Satrio dalam Huda dan Heykal,
mudharabah pihak yang menyetorkan
2010:191).
modal tidak perlu ikut mengelola modal.
Tujuan
islam
menganjurkan
disetorkan.
Sedangkan
sistem
melakukan investasi yaitu untuk mencapai
Mudharabah
kebahagiaan
baik
mudharabah yang pemilik dananya tidak
dimasa sekarang maupun dimasa yang
bisa dialihkan ke pihak lain. sedangkan
akan
mudharabah
dunia
datang,
dan
baik
akhirat
untuk
generasi
tertutup
terbuka
adalah
adalah
jenis
jenis
sekarang maupun generasi yang akan
mudharabah yang kepemilikan dananya
datang (Nafik, 2009: 70). Dengan adanya
dapat dengan mudah dialihkan ke pihak
hal tersebut
lain
investasi
maka
seorang
dalam
muslim
melakukan harus
tetap
karena
dalam
mengingat Allah SWT.
penyertaan
bentuk
saham
dibagi-bagi
sebagai
bukti
kepemilikan.
Salah satu sarana investasi bagi
Untuk
menggambarkan
kinerja
investor muslim yaitu pasar modal syariah.
saham
Pasar modal syariah adalah pasar modal
indeks syariah. Di Indonesia indeks syariah
yang dijalankan dengan prinsip-prinsip
yang pertama kali dibentuk yaitu Jakarta
syariah, setiap transaksi surat berharga di
Islamic Index (JII). Dalam indeks tersebut
pasar modal dilaksanakan sesuai dengan
terdiri dari 30 saham yang termasuk
ketentuan syariat Islam (Sutedi, 2011:29).
kategori syariah.
Ada
beberapa
diperhatikan
hal
didalam
yang pasar
harus
perusahaan
Sebelum
modal,
investasi,
maka
mengambil
seorang
dibentuklah
keputusan
investor
hari
antara lain kehalalan produk atau jasa,
memperhatikan informasi yang sedang
adanya kegiatan usaha yang spesifik,
berkembang di pasar modal. Hal ini
adanya mekanisme bagi hasil yang baik
bertujuan agar investor tidak salah dalam
dan adil serta mekanisme pasar berjalan
mengambil keputusan investasi. Salah satu
dengan wajar dan disertai prinsip kehati-
informasi yang baru-baru ini telah berdar
hatian dari investor (Pontjowinoto, 2003:
yaitu
39).
perubahan satuan perdagangan. Dalam Di
pasar
penerapan
keputusan
syariah
keputusan tersebut disebutkan bahwa
yang
satuan perdagangan yang awalnya 500
didasarkan pada fatwa DSN-MUI, salah
lembar diubah menjadi 100 lembar per
satu efek tersebut yaitu saham.
Dalam
lotnya. Adanya penerapan keputusan ini
kombinasi
tentu menimbulkan berbagai reaksi dari
diperdagangkan
islam
saham
modal
adanya
efek-efek
menggunakan
akad musyarakah dan mudharabah baik
investor
secara terbuka maupun tertutup (Nafik,
keputusan investasi yang diambil. Apabila
2009:244). Pada sistem musyarakah, dua
informasi tersebut dianggap memberikan
dua atau beberapa pihak menyetorkan
sinya
modal dan ikut mengelola modal yang
melakukan pembelian saham, tapi jika 267
sehingga
positif
maka
mempengaruhi
investor
akan
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
informasi
tersebut
memberikan
sinya
Perhitungan
frekuensi
transaksi
saham
negatif maka investor akan melakukan
menggunakan
penjualan saham.
Frequency Activity). Untuk mencari nilai
Adanya reaksi jual atau beli dari investor
tentu
akan
TFA
(Transaction
TFA dapat dilakukan perhitungan dengan
berpengaruh
rumus sebagai berikut:
terhadap tingkat likuiditas saham. Secara umum
Alexander
dkk
(1990)
dalam
Ferdian (2012: 47) mendefinisikan likuiditas sebagai
kemampuan
investor
Semakin tinggi nilai TFA maka semakin
untuk
likuid saham tersebut.
menjual harta yang dimilikinya tanpa harus
melakukan
Secara
spesifik
kelonggaran
Koentin
III.
harta.
(1994)
Penelitian
dalam
pendekatan
Mulyana (2011) mendefinisikan likuiditas
melalui
mekanisme
untuk
1.
likuiditas
saham
jumlah
telah
Peristiwa
penerapan
keputusan
reaksi dari investor, baik itu positif maupun negatif. Salah satu peristiwa
perdagangan
merupakan
yang
tentu akan menimbukan berbagai
dan
frekuensi transaksi saham. Volume
hipotesis
Peristiwa yang ada di pasar modal
proksi, salah satunya dengan melihat perdagangan
menguji
perubahan satuan perdagangan
saham dapat menggunakan beberapa
volume
menguji
Devinisi Operasional Variabel
memiliki saham tersebut (Mulyana, 2011). tingkat
yang
ditetapkan (Sugiyono, 2013:14)
maka semakin tinggi minat investor untuk
melihat
kuantitatif
diperoleh akan diuji dengan alat statistik
pasar
modal. Semakin tinggi likuiditas saham
Untuk
menggunakan
secara random dan data yang telah
dimiliki seseorang dapat diubah menjadi tunai
ini
populasi atau sampel yang telah diambil
saham adalah mudahnya saham yang
uang
METODE PENELITIAN
saham
saham
yang terjadi di pasar modal yaitu
yang
penerapan keputusan perubahan
diperdagangkan di bursa pada periode
satuan
tertentu. Tingkat likuiditas saham dihitung
perdagangan.
Keputusan
tersebut resmi diberlakukan pada 6
dengan TVA (Trading Volume Activity).
Januari
Perhitungan TVA dapat dilakukan dengan
2014.
perdagangan
menggunakan rumus sebagai berikut:
menjadi
Perubahan
satuan
dari
500
lembar
lembar
tentu
100
menimbulkan
reaksi
dari
investor
yang berdampak pada keputusan Semakin tinggi nilai TVA maka semakin
investasi yang diambil.
likuid saham tersebut. Frekuensi
2.
transaksi
saham
saham
merupakan jumlah transaksi pada saham tertentu
pada
periode
Tingkat
tertentu. 268
volume
perdagangan
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
Tingkat
volume
perdagangan
Dalam mengumpulkan data ada
saham merupakan jumlah saham i
beberapa tahap yang dilakukan dalam
anggota JII yang diperdagangkan
penelitian ini, yaitu:
di
1.
bursa
pada
sebelum
3.
dan
periode 5
hari
5
hari
setelah
Dilakukan dengan
studi
kepustakaan
mengumpulkan
pustaka-
penerapan keputusan perubahan
pustaka yang mendukung penelitian
satuan perdagangan.
ini
Tingkat frekuensi transaksi saham
penelitian terdahulu dan dari kajian
Tingkat frekuensi transaksi saham
ilmiah.
merupakan berapa kali saham i
2.
anggota JII ditransaksikan di bursa
baik
dari
diperlukan dalam penelitian ini. Teknik Analisis Data
hari setelah penerapan keputusan
Metode
perubahan satuan perdagangan.
dalam
digunakan
dalam
metode
tersebut
melakukan
yang
pengamatan mengenai pergerekan suatu
digunakan adalah data sekunder yang
variabel akibat adanya suatu peristiwa
diperoleh
dari
Indonesia
(Peterson (1989) dalam Wismar’ein, 2004).
dengan
mengakses
www.idx.co.id,
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
dan
sumber
teknik analisis data sebagai berikut:
buku
literatur,
Bursa
ini data
yang
penelitian ini adalah event studi, dimana
Jenis dan Sumber Data penelitian
maupun
Mengumpulkan data sekunder yang
pada periode 5 hari sebelum dan 5
Dalam
literatur
Efek
www.finance.yahoo.com relevan
lain
baik
dari
1.
seminar, penelitian terdahulu dan artikel. Data penelitian
yang ini
diperlukan
antara
lain,
Menghitung perdagangan,
dalam
nilai dapat
volume dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu:
tanggal
a. Menghitung
actual
trading
penerapan keputusan perubahan satuan
volume activity, dengan rumus
perdagangan,
sebagai berikut:
volume
perdagangan
saham JII pada periode 5 hari sebelum dan
5
setelah
perubahan
penerapan
satuan
keputusan b. Menghitung
perdagangan,
expected
trading
frekuensi transaksi saham JII pada periode
volume activity, dengan rumus
5
sebagai berikut:
hari
sebelum
dan
5
hari
setelah
penerapan keputusan perubahan satuan perdagangan serta data saham yang
c. Menghitung
adnormal
trading
masuk dalam JII periode Desember 2013-
volume activity, dengan rumus
Mei 2014.
sebagai berikut:
Prosedur Pengumpulan Data
269
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
2.
Menghitung nilai frekuensi transaksi
H0: x1 = x2, artinya terdapat
saham,
perhitungannya
perbedaan nilai TFA yang tidak
diberlakukan hal yang sama seperti
signifikan antara sebelum dan
perhitungan volume perdagangan
setelah
saham yaitu:
perubahan
a.
perdagangan.
dalam
Menghitung actual transaction frequency
rumus sebagai berikut:
Menghitung
satuan
perbedaan antara
b.
keputusan
H1: x1 ≠ x2, artinya terdapat
dengan
activity,
penerapan
expected
yang
sebelum
signifikan
dan
setelah
penerapan
keputusan
perubahan
satuan
perdagangan.
transaction frequency activity, 4.
dengan rumus sebagai berikut:
Mengukur tingkat signifikansi dari uji hipotesis yaitu 5%
5. c.
abnormal
Menghitung
Membandingkan
a. Jika thitung ≥ 5%, maka H0 diterima
dengan rumus sebagai berikut:
b. Jika thitung ≤ 5%, maka H0 ditolak Uji
Merumuskan trading
hipotesis
volume
terhadap
activity
dengan
tingkat signifikansi
transaction frequency activity,
3.
thitung
statistik
penelitian
ini
menggunakan program SPSS versi 16.0.
dan
Sedangkan
transaction frequency activity.
untuk
menguji
tingkat
perbedaan kedua sampel menggunakan
a. Hipotesis untuk trading volume
Paired Samle T-Test.
activity
IV.
H0: x1 = x2, artinya terdapat
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah
melakukan
perhitungan
perbedaan nilai TVA yang tidak
data penelitian dapat dijelas mengenai
signifikan antara sebelum dan
analisis
setelah
abnormal trading volume activity sebagai
penerapan
keputusan
perubahan
satuan
TVA
terhadap
Tabel 1. Statistik Deskripstif Abnormal Trading Volume Activity
H1: x1 ≠ x2, artinya terdapat nilai
deskriptif
berikut:
perdagangan.
perbedaan
statistik
yang
signifikan antara sebelum dan setelah
penerapan
perubahan
keputusan satuan
perdagangan.
b. Hipotesis
untuk
Sumber: output SPSS 16 (data diolah, 2014)
transaction
frequency activity 270
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
Berdasarkan dilihat
bahwa
tabel
diatas
dapat
selama
periode
pengamatan, abnormal trading volume activity lebih kecil dari standart deviasai. Hal ini berarti bahwa selama periode
Sumber: output SPSS 16 (data diolah, 2014)
pengamatan terjadi penyimpangan nilai
Berdasarkan uji statistik diatas dapat
abnormal trading volume activity yang
dilihat bahwa nilai probabilitas lebih besar
semakin besar terhadap nilai rata-rata.
dari 5%, yaitu sebesar 0.599. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan nilai average
Selain deskriptif mengenai abnormal trading
volume
dijelaskan
juga
activity,
mengenai
abnormal trading volume activity yang
dapat
analisis
tidak
statistik
signifikan
antara
sebelum
dan
deskriptif terhadap abnormal transaction
setelah penerapan keputusan perubahan
frequency activity sebagai berikut:
satuan perdagangan. Nilai positif pada rata-rata AATVA mencerminkan bahwa adanya peningkatan volume saham yang diperdagangkan
oleh
investor
selama
periode pengamatan.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Abnormal Transaction Frequency Activity
Selain melakukan uji paired sample t-test terhadap abnormal trading volume dalam
activity, dilakukan
uji
penelitian paired
ini
juga
sample
t-test
terhadap abnormal transaction frequency dan
activity Sumber: output SPSS 16 (data diolah, 2014) Berdasarkan dilihat
bahwa
tabel
diatas
rata-rata
diperoleh
hasil
sebagai
berikut: Tabel 4. Hasil Uji Statistik Paired Sample T-Test Pada Average Abnormal TFA
dapat
transaction
frequency activity lebih kecil dari standart deviasi.
hal
ini
selama
periode
menunjukkan pengamatan
bahwa terjadi
penyimpangan nilai abnormal transaction Sumber: output SPSS 16 (data diolah, 2014)
frequency activity yang semakin besar
Berdasarkan
terhadap nilai rata-rata.
dilihat
Setelah melakukan uji statistik paired sample
t-test
diperoleh
hasil
bahwa
dihasilkan
sebagai
lebih
tabel
nilai
diatas
probabilitas
besar
dari
5%,
dapat yang yaitu
sebesar 0.121. Hal ini menunjukkan bahwa
berikut:
terjadi perbedaan nilai average abnormal
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Paired Sample T-Test Pada Average Abnormal TVA
transaction sebelum 271
frequency dan
activity
setelah
antara
penerapan
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
keputusan
perubahan
satuan
berdampak tidak signifikan terhadap TVA
perdagangan. Nilai negatif dari rata-rata
dan TFA untuk saham yang tergabung
AATFA mencerminkan adanya tindakan
adalam JII pada periode Desember 2013-
investor
Mei 2014.
lama
untuk
menghambat
masuknya investor baru ke pasar modal.
Saran
yang
direkomendasikan
Tentu hal ini bertolak belakang dengan
setelah melakukan penelitian ini adalah:
prinsip syariah yang menyebutkan bahwa
1.
Bagi investor, harus lebih proaktif
islam memberikan kebebasan bagi umat-
agar mendapatkan informasi yang
Nya untuk melakukan transaksi (Najmudin,
sedang beredar di pasar modal
2011:179).
sehingga
dapat
dijadikan
Adanya perbedaan nilai average
pertimbangan dalam pengambilan
abnormal TVA dan average abnormal TFA
keputusan investasi agar tidak salah
selama
mengambil suatu tindakan
periode
pengamatan
tidak
disebabkan karena adanya penerapan keputusan
perubahan
2.
Bagi emiten, dengan bergabungan
satuan
suatu perusahaan di pasar modal
perdagangan. Perbedaan tersebut terjadi
maka perusahaan akan dengan
karena adanya faktor lain yang lebih
mudah
signifikan pengaruhnya tehadap average
dana dari masyarakat.
abnormal TVA dan average abnormal
3.
TFA. V.
mendapatkan
tambahan
Bagi peneliti yang akan datang, agar
dapat
mengembangkan
SIMPULAN
penelitian ini dengan penambahan
Simpulan yang dapat diambil dari
variabel, memperbanyak populasi
penelitian ini yaitu, pertama terdapat
serta
perbedaan nilai TVA yang tidak signifikan
pengamatan.
memperpanjang
antara sebelum dan setelah penerapan
DAFTAR PUSTAKA
keputusan
Bambang
perubahan
satuan
Riyanto.
perdagangan. Hal ini didasarkan pada
Pembelanjaan
hasil uji statistik yang menghasilkan nilai
Yogyakarta: BPFE
probabilitas lebih besar dari 5%, yaitu sebesar
0.599.
Kedua,
2007.
Dasar-Dasar Perusahaan.
Bursa Efek Indonesia. 2004. Studi tentang
terdapat
Investasi
Syariah
di
Pasar
perbedaan nilai TFA yang tidak signifikan
Indonesia.
antara sebelum dan setelah penerapan
diakses pada 1 Oktober 2014
keputusan
perubahan
periode
(Online)
Modal
www.idx.co.id
satuan
Bursa Efek Indonesia. 2007. Mengenal
perdagangan. Hal ini berdasarkan hasil uji
Pasar Modal. (Online) www.idx.co.id
statistik yang menyebutkan bahwa nilai
diakses pada 1 Oktober 2014
probabilitas lebih besar dari 5%, yaitu
Bursa Efek Indonesia. 2010. Buku Panduan
sebesar 0.121. Jadi penerapan keputusan perubahan
satuan
Indeks
perdagangan 272
Harga
Saham
Bursa
Efek
JESTT Vol. 2 No. 3 Maret 2015
Indonesia.
(Online)
www.idx.co.id
Sukmaningrum, Puji Sucia. 2009. Reaksi
diakses pada 27 Oktober 2014
Pasar
Departemen Agama RI. 2001. Al-Quran
Terhadap
Pengumuman
Penerbitan Obligasi Syariah Di Bursa
dengan
Efek Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan.
Transliterasi Model Per Baris. Semarang:
Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Asy Syifa’
Universitas Airlangga
dan
Terjemahannya
Ferdian, Reza. 2012. Pengaruh Likuiditas
Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika
Saham Dan Return On Equity (ROE) Perusahaan
Terhadap
Pengembalian Universitas
Saham.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi
Tingkat Bandung:
Widyatama
Dan
(Online)
Yogyakarta: BPFE
www.widyatama.ac.id diakses pada 24 September 2014 Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedelapan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE Huda, Nurul dan Muhammad Heykal. 2010.
Lembaga
Keuangan
Islam:
Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Jakarta: Prenada Media Group Mulyana, Deden. 2011. Analisis Likuiditas Saham Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia. Volume 4, No. 1 Jurnal Magister Manajemen Nafik, Muhammad. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan Dan
Akuntansi
Syar’iyyah
Modern.
Yogyakarta: Andi Offset Pontjowinoto, Iwan P. 2003. Prinsip Syariah di Pasar Modal: Pandangan Praktisi. Jakarta: Modal Publikasi Sugiyono.
2013.
Pendidikan
Metode
Penelitian
(Pendekatan
Kuantitatif,
Manajemen
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta 273
Portofolio.