Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)
Rahmadella Sri Mulyani – Herlin Tundjung Setijaningsih Jl. Kemanggisan Grogol Rt. 10 Rw. 08 No. 58, 08561230344,
[email protected]
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan nilai abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan setelah pengumuman ISRA. Sampel penelitian adalah seluruh perusahaan peraih ISRA yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2011. Data yang dianalisis adalah data sekunder seperti harga saham harian, indeks harga saham gabungan dan jumlah saham yang beredar. Uji hipotesis dilakukan dengan uji paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return serta volume perdagangan saham yang signifikan antara sebelum dan setelah pengumuman ISRA.
Kata kunci : Pengumuman ISRA, Abnormal return, Volume perdagangan saham
PENDAHULUAN Selama ini laporan keuangan masih menjadi alat ukur yang dominan dipakai oleh para stakeholder untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengambil keputusan. Seiring dengan berkembangnya isu-isu global berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial, investor mulai menyadari bahwa informasi yang diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan dalam menilai kondisi perusahaan terutama keberlanjutan perusahaan pada masa yang akan datang. Untuk mendorong serta memotivasi perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab pada lingkungan dan sosial atas operasi yang dijalankannya, maka pada tahun 2005 sebuah lembaga yaitu National Center for Sustainability
Reporting (NCSR) dibentuk dengan tujuan
mensosialisasikan pedoman penyusunan sustainability reporting sesuai dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) serta menyelenggarakan berbagai pelatihan mengenai laporan keberlanjutan. NCSR juga memberikan apresiasi bagi perusahaan yang telah sukarela mempublikasikan pengungkapan mengenai aktivitas lingkungan dan sosial baik yang diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual report) dengan menyelenggarakan event Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA). ISRA merupakan penghargaan bagi perusahaan-perusahaan yang telah mempublikasikan laporan sustainability berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial sebagai potensi keberlanjutan perusahaan. Dengan adanya penghargaan ini perusahaan dapat meningkatkan citra positif di mata masyarakat serta memungkinkan terjadinya reaksi investor karena adanya peristiwa yang menyangkut perusahaan. Menurut Jogiyanto dalam Armin (2011) para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan
menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham. Dapat disimpulkan suatu pengumuman yang memiliki kandungan informasi maka akan menimbulkan reaksi investor. Dalam hal ini reaksi investor diukur dengan abnormal return dan volume perdagangan saham yang menjadi salah satu indikator dalam analisis teknikal pada penilaian harga saham untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui pergerakan aktivitas di pasar.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang memenangkan penghargaan ISRA. Sampel yang digunakan adalah perusahaan go public peraih Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) tahun 2010-2011. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Kriteria – kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel : 1. Perusahaan-perusahaan yang mendapatkan penghargaan dari Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2010-2011 2. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka (go public) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Terdapat data return saham, closing price, sekitar tanggal publikasi pengumuman pemenang
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis ingin menguji perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham dengan menggunakan 5 hari periode pengamatan di sekitar tanggal
pengumuman ISRA. Hasil pengujian statistik dengan program SPSS menggunakan uji tberpasangan (paired sampel test) kesimpulan adalah bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan setelah pengumuman ISRA. Terlihat dari nilai thitung sebesar 2,03 dengan tingkat signifikasi sebesar 5% (α= 0,05) dan degree of freedom n-1 atau 6-1 =5. Nilai ttabel (0,05; 5) adalah sebesar 2,57. Dengan kesimpulan bahwa ttabel > thitung maka oleh karena itu Ho diterima yang berarti abnormal return sebelum dan setelah pengumuman ISRA sama atau tidak signifikan. Hasil tersebut merupakan penilaian dari investor sesuai dengan informasi yang tersedia melalui perubahaan harga saham yang terjadi. Pada uji rata-rata abnormal return di sekitar pengumuman ISRA tahun 2011 Ho di terima karena nilai thitung 0,352 dan nilai ttabel 0,226 sehingga thitung > ttabel serta nilai probabilitas sebesar 0,733 > 0,05. Dengan demikian rata-rata abnormal return sebelum pengumuman ISRA dan abnormal return sesudah pengumuman ISRA tahun 2011 tidak ada perbedaan secara signifikan. Tidak ada perbedaan tersebut di karenakan bahwa pasar tidak memberikan reaksi dalam menanggapi informasi tersebut. Hal ini dapat di sebabkan oleh banyak faktor misalnya kurangnya pemahaman investor akan pentingnya sustainability reporting atau kurang luasnya penyebaran informasi mengenai pengumuman pemenang sehingga investor tidak mengetahui tentang adanya penghargaan tersebut. Dengan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan atas terpilihnya perusahaan sampel sebagai peraih ISRA ternyata belum dapat meningkatkan harga saham bagi perusahaan tersebut, terlihat dari perubahan rata-rata nilai abnormal return yang tidak signifikan antara sebelum dan setelah pengumuman. Investor cenderung tidak merespon pengumuman ISRA sebagai suatu
informasi yang dianggap baik atau good news karena aspek kepercayaan dari investor dapat berpengaruh dari pasar saham seperti peningkatan harga saham. Uji hipotesis yang kedua yaitu menguji rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan setelah pengumuman ISRA. Hasil dari uji statistik paired sample test menunjukan tidak terdapat perubahan yang signifikan antara sebelum pengumuman ISRA dan setelah pengumuman ISRA. Dilihat dari nilai thitung sebesar -1,848 dan nilai ttabel 2,57. Maka thitung< ttabel atau dengan melihat probabilitas sebesar 0,285 > 0,05 maka Ho diterima karena thitung berada disekitar daerah penerimaan Ho, artinya volume perdagangan saham sebelum sesudah pengumuman ISRA tahun 2010 sama atau tidak signifikan. Kesimpulanya tidak ada kandungan informasi pada penghargaan ISRA. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ISRA (2011) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham. Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan di sebabkan oleh perbedaan periode penelitian dan jumlah sampel yang di teliti. Dari hasil data analisis volume jumlah saham yang diperdagangkan setelah pengumuman ISRA tidak meningkat secara signifikan. Investor masih menggunakan finnancial reporting dibanding sustainability reporting sebagai acuan dalam mengambil keputusan investasinya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya reaksi investor pada pengumuman ISRA yang dilihat dari perubahan nilai abnormal return dan volume perdagangan saham di tolak. Dan dapat disimpulkan bahwa informasi pengumuman ISRA tidak memiliki nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut karena tidak adanya reaksi yang tercermin dari transaksi di pasar modal.
SIMPULAN DAN SARAN 1. SIMPULAN
-Rata-rata abnormal return di tahun 2010 dan 2011 tidak menunjukan perubahan yang signifikan antara sebelum dan setelah pengumuman ISRA, pada uji paired sample test nilai t-hitung berada di daerah penerimaan Ho yang berarti rata-rata nilai abnormal return sama. Dengan demikian investor tidak merespon adanya pengumuman ISRA tersebut sebagai sesuatu yang memiliki kandungan informasi. -Pengumuman ISRA juga tidak berpengaruh terhadap reaksi investor yang dilihat dari volume perdagangan saham. Jumlah saham yang diperdagangkan tidak menunjukan peningkatan yang signifikan. Dan dari uji t-berpasangan Ha ditolak karena nilai
t-hitung
berada pada daerah diluar
daerah penerimaan Ha karena ttabel lebih besar. Dengan demikian pengumuman ISRA tidak menarik minat investor dalam membeli saham perusahaan tersebut meskipun perusahaan tersebut telah meraih penghargaan ISRA. - Investor tidak merespon adanya pengumuman ISRA sebagai suatu informasi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Investor masih menggangap analisis finnancial reporting sebagai fokus utama dalam berinvestasi. - Terjadinya peningkatan jumlah peserta ISRA yang berarti adanya perkembangan pelaporan sustainability reporting dari tahun ke tahun. Di harapkan hal ini dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi perusahaan namun bagi lingkungan dan sosial.
2. SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, berikut saran-saran yang dapat diberikan kepada emiten, NCSR sebagai penyelenggara ISRA, pemerintah, serta invetor :
1. Bagi Emiten sudah sepatutnya untuk meningkatkan transparansi serta lebih peduli akan pentingnya menjaga lingkungan dan sosial, meskipun sifat pengungkapan laporan tersebut masih voluntary dan hanya diwajibkan bagi perusahaan yang terkait langsung dengan sumber daya alam namun dampak positif akan dirasakan oleh perusahaan dimasa yang akan datang. 2. Bagi Penyelenggara ISRA yaitu NSCR agar terus mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan sustainability reporting. Seperti berbagai pelatihan, seminar serta sertifikasi untuk pelatihan karyawan agar memiliki kemampuan dan keahlian dalam membuat laporan keberlanjutan. 3. Bagi pemerintah sebaiknya ikut berpartisipasi dalam penerapan
dan perkembangan
sustainability reporting di Indonesia, dan menindak dengan tegas bagi perusahaan yang telah di wajibkan namun tidak mematuhi peraturan yang sesuai dengan UU NO 40 Pasal 74 ayat 1. Contohnya mungkin dengan peraturan seluruh perusahaan BUMN wajib melaporkan kegitan sosial dan lingkunganya, sehingga menjadi dapat menjadi panutan bagi perusahaan swasta yang lain. 4. Bagi investor dan calon investor untuk lebih mempertimbangkan sustainability reporting dalam pengambilan keputusan investasi. Karena di Indonesia sendiri telah banyak kasuskasus yang di akibatkan oleh ulah perusahaan yang mengabaikan aspek lingkungan dan sosial hingga menyebabkan kerugian untuk banyak pihak di kemudian hari. 5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain dalam menghitung expected return misalnya dengan market model atau mean adjusted model.
REFERENSI Akis, Rorin (2012). Pengaruh Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award terhadap Abnormal return dan Volume Perdagangan Saham. Semarang : Universitas Diponogoro Anggraini, Fr.Retno (2006). Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Agustus: 54-58 Armin, Isra (2011). Pengaruh Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award( ISRA) Terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Peraih ISRA 2009-2010). Skripsi S1. Universitas Hasanudin. Makasar Bapepam. Undang --Undang No.40 tahun 2007. http://www.bapepam.go.id/reksadana/files/regulasi/UU%2040%202007%20Perseroan%20 Terbatas.pdf. Diakses tanggal 20 Agustus 2012 Falichin,Muh (2011). Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Reaksi Investor Dengan Environmental Performance Rating dan Corporate Governance Sebagai Variable Moderasi. Semarang : Universitas Diponogoro Felicia. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan CSR (Corporate Social Responsibility) Pada Perusahaan Industri Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008 – 2010. Jakarta: Bina Nusantara University Ghozali, I. dan A. Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hadi, Nor.(2001). Corporate Social Responsbility. Jakarta: Graha Ilmu Iryanie, E (2009). Komitmen Stakeholder perusahaan terhadap kinerja keuangan. Tesis S2. Program studi Akuntansi. Universitas Diponogoro ISO.
(2009).
Draft
Internasional
Standar
ISO
26000
:
Guidance
on
Social
Responsibility.http://isotc.iso.org/livelink/livelink?func=ll&objId=3935837&objAction=br owse&sort=name. Diakses tanggal 1 Agustus 2012 Jogiyanto, HM. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Lawrance,A.T., & Weber ,J (2008) . Bussiness & Society : Stakeholder, ethnic, public policy. New York : Mc Graw-Hill Listyanti, Annavianti. Pengaruh pengungkapan tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Reaksi Investor Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2009. Semarang : Universitas Diponogoro Saputro (2005). Analisis Perbedaan Harga dan Volume Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman
Indonesia
Sustainability
Reporting
Award
2005.
http://
www.jurnalskripsi.com Sawir, Agnes (2004). Kebijakaan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta : Gramedia Sitohang, Parulian. (2007). Sustainability Reporting : Beyond Finnancial Reporting Warta JWC. Vol. I/V/January 2007 Supatmi, Budiman. (2009) Pengaruh pengumuman ISRA terhadap abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham).Salatiga
Tandelilin, Eduardus(2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Kanisius Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik : Fascho Publishing. www.idx.com. Diakses tanggal 25 Agustus 2012 www.ncsr-id.org. Diakses tanggal 20 Agustus 2012
RIWAYAT PENULIS Rahmadella Sri Mulyani lahir di Jakarta 19 Januari 1991. Penulis mengikuti jenjang pendidikan pada tahun 2008 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi dan Keuangan.