JESSICA PARK
HER MAN
Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com HER MAN Oleh: Jessica Park Copyright © 2014 by Jessica Park
Penerbit Nulisbuku Nulisbuku.com
[email protected] Desain Sampul: Jessica Park
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
Prologue
For You1 Yesterday when I met you I was feeling sad. On the way to my dreary home the sound of the stream was louder because so many wrongs are being committed. But it was only after meeting you that I started to realize that the wrongs in my heart grow deeper the more I try to forget them, grow remoter the more I bring them to mind. Among all the things I have for you, I desire to keep hidden for ever
Korean poem by An Do Hyon 안도현- (titled: For You, Korean Literature Today, Vol. 04 No. 02, Page 30.), source: http://hompi.sogang.ac.kr) 1
3
the things that should stay hidden. But still, since I have learned that anyone who cannot feel pain on your account is unable to comfort the world in its pain, in so far as my shame and my pain are all for you, I long to reveal them all. Since I first met you a wind has been gusting in my heart, about twice the affection you feel for me and my heart has been aching but as I think of all I have to give for you I feel increasingly happy.
4
Satu
“Sekali lagi MC itu melirikku dengan tatapan kasihan, aku bersumpah aku akan membunuhnya!” gumam Kim Eun-hee dalam sebuah bisikan kecil. “Aku juga sedang memikirkan membunuhnya,” ucap sebuah suara lembut.
untuk
Eun-hee tersentak dan memandang lelaki di sebelahnya. Demi Tuhan dan demi segala yang baik di dunia, pria itu memang tampan. Sekalipun Eun-hee sudah melihat wajah yang sama ribuan kali di layar kaca, melihatnya langsung sungguh pengalaman yang sama sekali berbeda. Park Jung-kwan berdiri di sebelahnya. Matanya menyipit karena tawa dan wajahnya memancarkan ekspresi persekongkolan yang jahil. “Ah,” untuk sesaat Eun-hee kehilangan katakata. Park Jung-kwan adalah penyanyi paling terkenal di Korea saat ini. Suaranya indah dan lembut seperti nyanyian malaikat. Beberapa bahkan menjulukinya sebagai pemilik angel voice. Ditunjang dengan tubuhnya yang terbentuk dengan baik dalam latihan fitness, ia membintangi banyak sekali iklan olahraga. Bahkan konser terakhirnya dihadiri begitu banyak wanita−mulai dari remaja sampai ibuibu−sehingga stadium itu nyaris pecah oleh jeritan histeris ketika Jung-kwan mulai menyanyi.
5
“Aku bilang, aku juga kadang-kadang ingin membunuhnya...” bisik Jung-kwan gembira. “Sayang sekali sampai semenit yang lalu tidak ada yang benar-benar menunjukkan emosi sejelas dirimu.” Eun-hee menundukkan kepala dengan ekspresi serba salah. Sejelek apa ekspresinya tadi? Sungguh kacau. Di depan pria yang saat ini merupakan bintang utama Korea, kenapa ia malah mengacau? “Karena dia menatapku seolah aku minta dikasihani,” Eun-hee mengangkat wajah dan memandang Jung-kwan. Pria itu ternyata sedang mengamatinya. Wajah Eun-hee kembali memerah. “Aku tidak suka dikasihani.” “Aku sendiri tidak suka setiap kali dia menyindirku,” Jung-kwan mengangkat bahunya acuh. “Atau ketika dia menyebut-nyebut soal gosip tentang hubunganku dengan wanita yang bahkan tidak kukenal... memang menyebalkan.” “Hanya saja, itu meningkatkan acaranya...” Eun-hee mengangguk paham.
rating
Setiap kali nama seorang gadis lain dikaitkan dengan Park Jung-kwan, jumlah penonton semakin membludak. Bahkan ibunya dan adiknya di rumah ikut histeris. Awalnya Jung-kwan mengernyitkan kening, namun kemudian ia berkata santai. “Kurasa aku menemukan pasangan yang menarik...” Jung-kwan menatap Eun-hee dengan sebuah senyum jahil di 6
sudut bibirnya. “Apa?” Tanpa menjawab, cowok itu sudah berlalu pergi. Eun-hee menggigit bibirnya menahan senyum. Sekalipun ia sudah mati-matian mengatakan kepada manajernya untuk tidak mengirimkannya ke acara variety show, ternyata hari ini ia harus berterimakasih pada manajernya. Atau bahkan mentraktirnya menu lengkap di restoran. Hidup terasa lebih indah ketika kau bisa bicara dengan Park Jung-kwan. Tentu saja, siapa yang akan menolak? “Tidak… tidak…” Eun-hee menggeleng panik. Jung-kwan sudah berlutut di depannya. Punggungnya menghadap Eun-hee, tampak siap menanggung bobot tubuh gadis itu. Kali ini mereka memasuki sesi permainan berpasangan dimana setiap pasangan harus melalui sejumlah rintangan tertentu sepanjang jembatan yang akan mereka lalui dengan syarat kaki setiap pemain wanita tidak boleh menyentuh lantai sedikitpun. Sesi yang menjadi keahlian Jung-kwan dan seringkali dimenangkan olehnya setiap ia diundang memainkan variety show ini. “Jangan malu-malu. Aku tidak akan pegangpegang sembarangan…” 7
Eun-hee merasakan panas merayap naik ke pipinya. Bukan itu yang dicemaskannya. Jung-kwan disebut-sebut sebagai gentleman of the year. Dalam setiap variety show yang diisinya, ia selalu menjaga sikap dan kelakuannya, tidak pernah terlihat tidak sopan atau kurang ajar ke pemain wanita lainnya. “Aku baru saja makan manajerku. Jadi berat badanku…”
siang
bersama
“Ahhh…” Jung-kwan tertawa terbahak. “Aku pernah menggendong Senior Jung di punggungku. Kau seringan kapas dibandingkan dengannya.” Eun-hee tertawa geli membayangkan episode dimana senior-senior wanita yang cukup berumur namun belum menikah bertengkar memperebutkan Jung-kwan dalam episode khusus pada perayaan Black Day2 tahun lalu. Semua tahu bobot tubuh Senior Jung pasti lebih dari bobot tubuh Jung-kwan. Tetapi pria itu tidak pernah mengeluh ketika menggendongnya. Jung-kwan benar-benar sukses menjaga perasaan Senior Jung sampai acara berakhir. “Ka-kalau begitu, mohon bantuannya…” senyum Eun-hee sekali lagi. Eun-hee menggunakan tangan kanannya untuk menyisir rambutnya ke belakang dan membentuknya menjadi cepolan kecil sebelum mengikatnya. 2
Black Day adalah perayaan di Korea Selatan dimana mereka yang belum punya pasangan berkumpul dengan pakaian hitam dan makan mie hitam Korea yang bernama jjajangmyun
8
“Tentu saja.” Jung-kwan tersenyum lebar. “Dan catat kata-kataku, Nona Kim. Kita akan memenangkan ronde ini.”
9