Belajar KB Modern di Indonesia
Kisah Tawan ’IRON MAN’ DARI BALI
MINGGU depan, apabila tidak ada aral melintang, tamu-tamu penggiat keluarga berencana dari seluruh dunia akan berkumpul di Bali. Kesempatan berkumpul itu sesungguhnya telah dilakukan akhir tahun lalu, tetapi karena sesuatu sebab ditunda sampai akhir bulan ini. Pertemuan yang digagas oleh para ahli kependudukan dan donor agency dari belahan
facebook.com/terbittop
Oleh: Prof Dr Haryono Suyono negara maju itu sesungguhnya untuk menolong negara-negara baru yang pada abad ke-20 yang lalu belum berhasil membangun jaringan KB yang luas dan komprehensif guna melayani upaya pemberdayaan keluarga dengan terlebih dulu mengatur jumlah dan komposisi keluarganya. Indonesia dipilih menjadi tempat pertemuan internasional karena di-anggap tetap tegar selama ini melaksanakan program KB dengan pendekatan kemasyarakatan yang berhasil, pelayanan kontrasepsi yang kental, dan utamanya dukungan politik yang berkelanjutan. Sementara itu, banyak
instagram.com/terbittop
negara yang telah berhasil dengan program penurunan tingkat kelahirannya dan menghadapi ledakan bonus demografi telah menggeser gerakan KB-nya menjadi program pembangunan dan pemberdayaan keluarga secara komprehensif. Program KB di Indonesia dianggap masih menjadi contoh pendekatan Bersambung ke Halaman 10
[email protected]
terbittop
KARANGASEM (TERBITTOP) — Nama Tawan alias Sutawan alias I Wayan Sumardana, warga Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Manggis, Karangasem, mendadak terkenal tak hanya di Bali, tapi seluruh dunia setelah semua media meliput keunikan dirinya. Julukannya sekarang Iron Man dari Bali. Itu semua lantaran ia membuat bikin robot pengganti tangan kirinya yang tak berfungsi, akibat stroke ringan. Pekerjaan sehari-hari pria berusia 31 tahun ini adalah tukang las. Sekitar enam bulan lalu, setelah mengalami serangan stroke ringan pada lengannya, ia merakit sendiri tangan robot. ”Stres. Anak masih kecil, mau makan dari mana?” kenang Tawan, setelah upaya kelumpuhan lengan kirinya tak kunjung sembuh, baik secara medis maupun non-medis. Apalagi setelah lengannya tak bisa digerakkan, satu persatu karyawannya pun pergi. Bersambung ke Halaman 10
www.terbittop.com
Harga Rp5000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
SEMARANG (TERBITTOP) — Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono menegaskan tekadnya untuk menurunkan angka kemiskinan dalam 15 tahun mendatang menjadi nol persen, kelaparan harus nol persen dan kesenjangan sosial harus semakin menyempit. Tekad tersebut dikumandangkan Prof Haryono Suyono saat pembukaan Konvensi 20 Posdaya Rujukan Nasional di Ball Room Hotel Grand Candi dan Penyerahan Damandiri Award 2016 yang berlangsung di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes) belum lama ini. ”Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan yang tidak ringan karena sesuai kesepakatan PBB dalam 15 tahun mendatang seluruh dunia termasuk Indonesia harus bekerja sama menuntaskan kemiskinan, kelaparan dan mempersempit kesenjangan guna mengantar tercapainya kesejahteraan dan kedamaian di seluruh pelosok dunia,”ungkap Prof Haryono Suyono. Berdasarkan data Litbang Kom-
pas yang dikutip TERBITTOP, angka kemiskinan multidimensi Indonesia masih tergolong tinggi. Pada 2014, tercatat 29,7 persen rumah tangga di negeri ini yang tergolong miskin multidimensi. Artinya, ada sekitar 19,3 juta rumah tangga atau 80 juta penduduk yang masih didera persoalan pendidikan, kesehatan atau standar kualitas hidup. Dalam periode yang sama, angka kemiskinan yang diukur dengan
TAHUN KE-II EDISI LXII
pendekatan konsumsi (moneter) tercatat sebesar 10,96 persen. Dengan jumlah ini, terdapat 27,7 juta penduduk Indonesia yang tingkat konsumsinya kurang dari Rp312.000 setiap bulannya. Mereka disebut miskin karena tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup minimum. Dikatakan, sebanyak 55.000 Posdaya sudah siap untuk menghadapi tantangan dan menggarap target SDGs. ”Dalam 15 tahun kita harus meningkatkan IPM (Index Pembangunan Manusia) sekaligus menjaga sumber daya alam yang ada. Tidak saja meningkatkan mutu dan kesejahteraan, tetapi meningkatkan kesejahteraan alam dan kekayaan lingkungan tidak boleh dirusak. Pada kesempatan itu Prof Haryono mengungkapkan telah bertemu dengan Kepala Bappenas dan mengharapkan, di masa 15 tahun yang akan datang untuk lebih berjuang dan memperluas lingkaran kecil dan lingkaran besar. ”Karena cita cita keluarga miskin yang jumlahnya luar biasa di Indonesia, kini Bersambung ke Halaman 10
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (kiri) menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) HARI FADILLAH
MISTERI SIANIDA DI KOPI WAYAN MIRNA
LIONEL MESSI
Mengapa Jessica Tak Ikut Mencicipi?
CITA CITATA
Masih Dituntut Warga Papua JAKARTA (TERBITTOP) — Persoalan pedangdut Cita Citata (21) dengan masyarakat Papua tak juga kunjung selesai. Cita yang dituding melakukan penghinaan dan pelecehan, ternyata masih menghadapi tuntutan. Padahal, ia telah melakukan upaya perdamaian dengan LSM Papua. Bersambung ke Halaman 10
Bang TOP... Kejaksaan buru empat tahanan yang kabur. Siapkan pemburu jitu dan kejaarrr bro!!!
JAKARTA (TERBITTOP) — Sianida ada di kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Mal Grand Indonesia, masih misteri. Siapa yang menaburkannya? Polisi sedang mencari tahu. Begitu juga soal alasan Jessica yang menolak mencicipi, padahal temannya yang lain sempat mengecapnya. Jessica Kumala Wongso (27) telah dicecar polisi, sementara sebagai saksi. Dari hasil penyelidikan polisi, termasuk dengan prarekonstruksi, terungkap kalau Jessica datang lebih dulu ke kedai kopi itu. Dialah yang memesan koktail, sazerac dan es kopi Vietnam. Kurang dari satu jam kemudian, datang Mirna bersama Hani. Begitu disodori es kopi Vietnam, Mirna mengaku mencium aroma tidak sedap. Tapi, ia tetap meneguknya. Saksi Hani mengatakan, Mirna
mengeluh saat akan meneguknya dengan mengatakan, ”It’s awful, it's so bad.” Sesaat kemudian, menurut penuturan Jessica, ”Mirna minta diambilkan air mineral.” Ketika Jessica mengambil air mineral, ternyata Hani ikut mencicipi kopi, tanpa meneguknya. Mirna juga meminta Jessica mencobanya, untuk membuktikan ada rasa aneh
Diajak Akhiri Kemiskinan NEW YORK (TERBITTOP) — Pesepak bola terkenal, Lionel Messi, diminta oleh PBB untuk ikut mengakhiri kemiskinan. Messi memang dimasukkan ke dalam daftar nama yang direkrut PBB untuk memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Sasaran dari badan dunia itu meliputi penghapusan kemiskinan pada 2030, perjuangan melawan perubahan iklim, dan akses menyeluruh terhadap pendidikan dan kesehatan. ”Para penyeru itu, termasuk Messi, akan membangun cara-cara yang khas mereka sendiri dalam mengejawantahkan agenda perubahan pembangunan global,” demikian pernyataan dari PBB. Messi saat ini merupakan duta dana anak PBB, UNICEF. (nt)
di kopi itu. Jesicca menolak. Kepada penyidik, Jessica mengatakan, ”Saya tidak mau karena punya penyakit maag dan lambung....” Alasan Jessica ini didalami polisi. Mengapa, Jessica menolak mencicipi kopi maut itu? Beberapa saat setelah Jessica menolak, Mirna kejang-kejang dan mulutnya Bersambung ke Halaman 10
Kejaksaan Buru Empat Tahanan Kabur J Dua Perkara Narkoba dan Satu Terpidana JAKARTA (TERBITTOP) — Empat tahanan di antaranya dua terlibat dalam perkara narkoba yang kabur dari mobil tahanan saat diperjalanan menuju Lembaga Pemayarakatan (LP) Cipinang di Jl Bekasi Timur Raya Cipinang, 1 Desember 2015 lalu, masih diburu Tim Intelijen Kejari Jakarta Utara. Pihak kejaksaan
sudah membentuk tim dan berkoordinasi bersama dengan Kepolisian Polres Jakarta Timur untuk melakukan pengejaran dan penangkapan. ”Masih diburu keempat tahanan kabur tersebut dan kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian serta bidang Intelijen Kejaksaan Agung untuk menang-
kap tahanan itu apalagi dua dari empat tahanan terlibat dalam perkara narkoba,” ungkap Kajari Jakarta Utara Agung Komanindyo Dipo SH saat dihubungi TERBITTOP, pekan lalu. Keterangan yang dihimpun menyebutkan, keempat tahanan itu satu sudah menjadi terpidana dengan putusan 6 ta-
hun penjara dan dua terlibat kasus narkoba yang berhasil kabur dan keluar dari mobil tahanan setelah menyerang petugas pengawal Kepolisian Polres Jakarta Timur yang mengawal tahanan saat di perjalanan. Petugas Kepolisian disiram mukanya dengan air Bersambung ke Halaman 10
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan banyaknya pengaduan ke Redaksi, dengan ini kami beritahukan bahwa wartawan Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di box redaksi, dan dalam melaksanakan peliputan selalu dilengkapi ID Card TERBITTOP.
laporan utama
Narasumber wajib menanyakan identitas wartawan yang melakukan wawancara. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan para pihak yang mengaku-ngaku wartawan Koran TERBITTOP, tetapi namanya tidak tercantum di box Redaksi Koran TERBITTOP edisi terbaru. EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
HOTLINE REDAKSI: 0822-9946-6193
2
Atasi Kemiskinan Multidimensi Lebih Berat
JAKARTA (TERBITTOP) — Kemiskinan dipandang secara beda, ketika dunia memasuki era Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals (MDGs), dengan era Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yang tahun ini memasuki tahun kedua. Pada era MDGs, orang miskin itu berarti tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup. Saat ini, orang miskin diukur berdasarkan dimensi kapabilitas manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan standar kualitas hidup. Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) merupakan salah satu ukuran yang memperhitungkan dimensi kapabilitas. IKM mengukur ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi dimensi yang
mempengaruhi kapabilitasnya dalam mencapai hidup yang sejahtera. Ukuran lain adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mengukur pencapaian pembangunan manusia, yang didasari oleh komponen dasar kualitas hidup yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Pertanyaannya, sejauhmana manusia Indonesia memenuhi di-
mensi kapabilitasnya. Yakni dimensi pendidikan berupa kelangsungan pendidikan dari mulai balita memiliki akses yang baik pada pendidikan pra sekolah atau PAUD hingga ke perguruan tinggi. Dimensi kesehatan berupa sanitasi yang baik, ketersediaan air bersih, gizi yang cukup bagi balita, sampai proses persalinan yang baik. Sedangkan standar kualitas hidup yang juga harus dipenuhi adalah soal kondisi atap-lantaidinding rumah kediaman, akses penerangan yang baik, kepemilikan rumah, dan bahan bakar untuk memasak. Terkait dengan upaya mengatasi kemiskinan yang multidimensi ini, Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat lalu.
Menjadi Nol ”Diharapkan, program Posdaya ini dapat membantu pemerintah mewujudkan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, yang menargetkan angka kemiskinan dan kelaparan menjadi nol pada 15 tahun mendatang,” kata Prof Haryono usai bertemu Wapres Jusuf Kalla. Terkait pertemuannya dengan Wapres Jusuf Kalla, Prof Haryono menjelaskan, ”Pertama saya melaporkan kepada Bapak Wapres selaku Ketua Dewan Masjid Indo-
nesia (DMI) karena beberapa tahun lalu kami mengadakan kesepakatan untuk mengembangkan pos pemberdayaan keluarga berbasis masjid.” Saat ini, ungkap Prof Haryono, sudah terdapat ribuan Masjid yang didirikan berdekatan dengan Posdaya hasil pendampingan Yayasan Damandiri. Program pemberdayaan tersebut, lanjut mantan Menko Kesra dan Taskin itu, didukung oleh seluruh Universitas Islam Negeri (UIN) yang ada di Tanah Air. ”Kedua, saya melapor kepada Wapres tentang kerja sama antara Yayasan Damandiri dengan 450 perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk membantu pengentasan kemiskinan dengan mendirikan Posdaya,” jelasnya. Saat ini jumlah Posdaya yang
berfungsi memberikan pendampingan terhadap keluarga dengan ekonomi lemah di desa-desa, telah mencapai lebih dari 55.000 Posdaya. Posdaya tersebut menggalakkan kegiatan supaya antarkeluarga di desa saling membantu, khususnya terhadap keluarga yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. ”Ini menjadi forum untuk silaturahmi antarkeluarga di desa, di mana keluarga yang miskin ditolong oleh keluarga kaya dan sekelilingnya, supaya kemampuan ekonominya meningkat. Beliau (Wapres) berpesan agar lembaga sosial kemasyarakatan swasta dapat bekerja sama lebih erat dengan program pemerintah yang telah menyalurkan banyak dana untuk pengentasan kemiskinan,” pungkasnya. (**)
’Nur Mahmudi Jadi Sopir Angkot’
TOP SOROT
Mengacak Kantong Radikalisme
S
Prof Haryono melaporkan mengenai sejumlah hal terkait program pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan, melalui pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di berbagai daerah.
Haris Fadillah
ETELAH dua tahun reda bom meledak di radikalsime serta terorisme. Sehingga para teroriIbu Kota Jakarta. Ledakan bom Sarinah me itu mulai melakukan konsolidasi dan merekrut sedikitnya memakan korban 16 orang anggota. Aksi ini memberi sinyal bahwa mereka tentu sangat mengagetkan masyarakat. Aksi masih ada dan akan terus melakukan aksinya. bom yang terjadi beberapa pekan lalu itu meleUntuk itulah tak salah jika ledakan di Jl Thamrin, dak di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, sebagai kebangkitan kembali kaum radikalisme. disusul baku tembak antara aparat keamanan Selama ini gerak cepat Densus 88 telah banyak dan teroris. Polisi meyebut aksi didalangi oleh ISIS menunjukkan hasilnya, meskipun kita prihatin tinyang dipimpin oleh Bahrunnaim yang kini berdakan cepat Polri menangani aksi teror di Indomukim di Suriah. nesia, sebaliknya membuat sejumlah anggota Benarkah demikian? Ada rentetan bukti yang kepolisian menjadi korban. berhasil dikumpulkan Densus 88 dam ditengarai Serangan kelompok teroris ke Mapolres Hampapeledakan dibawa teroris kelompok ISIS. Kita ran Perak, Deli Serdang, pada 22 September tahun ingat ancaman dari kelompok ISIS pernah dilonlalu, telah menewaskan tiga anggota polisi. tarkan melalui youtube yang diunggah pada Demikian juga aksi terorisme yang terjadi di Poso Agustus 2014 yang diambil di pelataran masjid dan daerah lainnya diberantas oleh Densus 88. di Suriah. Lelaki itu ditengarai bernama Salim MuSerangan itu, dilakukan setelah Densus 88 mengbarok Attamimi alias Jandal Al Yemenial Indogerebek sebuah lokasi yang diduga menjadi pernesi. Mereka akan datang untuk sembunyian para perampok Bank melaksikan aksi teroris di negeri CIMB Niaga. Dalam perkembanini, demikian penggalan kalimat gan penyelidikan diketahui, bahyang dilontarkan nya di youtube wa perampokan CIMB terkait mengancam Panglima TNI, polidengan kelompok teroris Aceh. Aksi teror di J Thamrin ini si serta barisan serba guna (BanGerakan aksi teror di Poso bebermemberi sinyal bahwa ser) Ansor Nahdlatul Utama. Periapa tahun belakangan mulai remereka masih ada dan akan da, namun mereka tetap melakungatan mereka tersebut ternyata kini menjadi kenyataan. kan konsolidasi untuk memterus melakukan aksinya. Aksi bom tersebut tentu ingin perkuat gerakan dan aksinya. Untuk itulah tak salah jika memberi sinyal bahwa kelompok Walaupun sejumlah aksi teror ledakan tersebut, sebagai radikal di negeri ini masih ada dan berhasil diungkap dan para pelakebangkitan kembali kaum ingin kembali unjuk gigih. Sebelum kunya telah berhasil ditangkap ledakan terjadi di beberapa lokadan diadili, tetapi aksi teror tamradikalisme. si, sinyal dari aksi mereka sebepaknya masih terus berlanjut dan narnya sudah nampak. Kita ingat ledakan di gebelum dapat diberantas sampai ke akar-akarnya. dung ITC Depok Jawa Barat (Senin 23/2/2015) Mereka saat ini bukannya tiarap dan enyah menggunacang kawasan pertokoan. Saat itu dari negara kita, tetapi justru sedang melakukan ledakan bom di Depok tergolong skala kecil, nakonsolidasi, melakukan perekrutan anggota, mun itulah awal kembali bergeraknya radikalisme. menyusun rencana dan kekuatan. Ibarat pepaMereka tidak tidak saja menyasar kepentingan tah, mati satu tumbuh seribu. Aksi teror sepertinasing dan pusat keramaian tetapi kini menyerang ya tak akan habis, kendati banyak pelaku teror aparat kepolisian. yang ditangkap maupun yang tewas tertembak Setelah kantong radikalisme mereka diporak pooleh peluru aparat. Seolah para teroris tak kehirandakan Polri di tahun 2014. Polisi cukup berhasil langan akal dalam mempelajari berbagai cara. menekan aksi kegiatan aksi teroris tersebut. KeMulai dari bom bunuh diri, pengiriman paket, mudian dari catatan di akhir 2012, Poso dan Solo sampai penyerangan langsung terhadap sasasempat bergolak. Kelompok-kelompok radikal ran, termasuk aparat keamanan. melakukan uji nyali menyerang fasilitas Polri, antKasus itu ketika enam terduga teroris yang diara lain empat kantor polisi dikirimi bom. Namun tangkap Densus 88 di wilayah Kemayoran, Jakardi sepanjang 2014, Indonesia aman dari teror bom. ta Pusat dan berbagai tempat di Ibu Kota, berenBerkat kerja keras Polri dalam melakukan deteksi cana meracun polisi melalui kantin di kantor podini dan antisipasi terhadap kantong-kantong polisi. Beruntung rencana ini cepat terendus, sehingtensi radikalisme dan terorisme di Indonesia. ga belum dilaksanakan para terduga teroris itu. Berdasarkan catatan sepanjang tahun 2013 Oleh sebab itu, negara tidak boleh dan tidak dan 2014, kepolisian berhasil mengacak acak akan kalah melawan terorisme. kantong dan membuat berantakan kelompok (Penulis adalah wartawan Koran TERBITTOP)
”
DEPOK (TERBITTOP) — Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il menjadi sopir angkutan kota (Angkot). Mengendarai Angkot D11, Nur Mahmudi dengan mantap dan sigap membawa angkotnya menyusuri Jalan Margonda hingga Pal Depok belum lama ini. Berbekal SIM A Umum yang dipunyai, Wali Kota yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 26 Januari 2016 menjadi sopir dengan Angkot bernomor polisi B 1449 UL yang dimiliki oleh Nur Fatoni. Nur Mahmudi memulai petualangannya menjadi sopir angkot dari Terminal Depok. ”Saya diminta mencoba atau menjajal Angkot D11 dengan menjadi sopir tembak tetapi sesuai dengan legalitas yang ada,” kata Nur Mahmudi sesaat sebelum melaju-
kan angkotnya ke arah Pal, Depok Nur Mahmudi mengungkapkan, untuk menjadi sopir angkot di Depok diwajibkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mulai dari kepemilikan SIM A Umum, menggunakan seragam, kendaraannya layak jalan, dan surat-surat atau administrasi lainnya harus lengkap. Dirinya menuturkan bahwa pengalamannya membawa Angkot ini ialah pengalaman pertamanya dalam menyetir angkutan umum. Perihal tata cara menaikkan dan menurunkan penumpang dirinya akan bekerja sama dengan Nur Fatoni. ”Saya tidak tahu nanti mekanisme mengangkut dan menurunkan penumpang akan seperti apa, tapi yang utama bagaimana saya merasakan dan mengetahui bah-
Nur Mahmudi Isma’il wa angkutan umum di Depok seperti apa kondisi real-nya di jalanan,” ucap Nur Mahmudi sembari meminta Nur Fatoni untuk mendampinginya membawa angkot. Nur Mahmudi berharap agar sarana transportasi di Depok bisa lebih nyaman, bagus, tertib dan pengendaranya disiplin serta menyapa penumpang dengan ramah, sehingga kenyamanan transportasi di Depok benar-benar dirasakan langsung oleh penumpang. (zis)
3
Koran TERBITTOP membuka kesempatan bagi Anda yang ingin bergabung. Layangkan Surat Lamaran ke Divisi HRD TERBITTOP. Telp: (021) 93116962, 99746839 Email:
[email protected] atau Kontak Person Haris Fadillah - 082299466193
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Hindari Risiko Hukum, PLN Wilayah DKI Gandeng Kejaksaan JAKARTA (TERBITTOP) — PT PLN Wilayah DKI Jakarta menandatangani kesepakatan bersama tentang penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara dengan Datun Kejaksaan Tinggi DKI bertempat di Gedung Kejaksaan Tinggi DKI, belum lama ini. Dalam naskah kerja sama ini hadir tiga general manager PLN terdiri GM Distribusi Jakarta Raya Ir Syamsul Huda MBA, GM Transmisi Jawa Bagian Barat Ir Trino Erwin MSi, dan GM Unit Pembangunan V Ir Robert Aprianto Purba. Sedangkan Kajati DKI Sudung Situmorang SH, MH didampingi Asdatun Kejati Yudhi Handono SH, MH. Hadir dalam acara tersebut para Asisten Kejaksaan Tinggi, Jaksa bidang Perdata dan Usaha Negara serta karyawan di lingkugan Kejaksaan Tinggi DKI. Kerja sama kedua pihak ini meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum
lainnya yang akan diberikan oleh kejaksaan dalam rangka pemulihan dan penyelamatan keuangan/kekayaan/aset serta permasalahan lain dalam bidang hukum perdata dan tata usaha negara yang dihadapi oleh PLN. Kajati DKI Sudung Situmorang SH, MH mengatakan, dengan adanya kerja sama ini adalah momentum yang sangat baik dalam melaksanakan tugas PLN di Indonesia. ”Ke depan, jaksa sebagai pengacara negara juga 24 jam bisa berkoordinasi. Jangan segan-segan transparan dengan jaksa pengacara negara supaya lampu itu menyala terus. Apalagi program 35 ribu watt. Program pemerintah harus jalan terus. Program ini sudah ada, jadi bagaimana bisa berjalan secara lancar,” tegas Sudung. Apalagi DKI Jakarta menurut Sudung, adalah barometer dan menjadi tolok ukur penegakan hukum di wilayah di Indonesia.
Sudung berharap dengan naskah kerja sama akan saling memacu kerja bersama sehingga akan terwujud segala program pembangunan di Indonesia. ”Oleh karena itu mari para kawan-kawan jaksa pengacara negara dan dari PLN untuk bekerja secara optimal. Mari kita kerja sama dan sukses,” kata Sudung. Menyinggung pemeriksaan kasus korupsi yang terjadi PLN, Sudung mengatakan, pidsus is pidsus, datun is datun. Sementara GM Distribusi DKI Jakarta Ir Syamsul Huda mengungkapkan, ada sekitar 10 persen terjadi tunggakan dari pelanggan PLN baik dari pelanggan yang besar, kecil dan rumah tangga. ”Ini menjadi konsen kami dalam naskah kerja sama supaya tagihan dapat diperoleh dari pelanggan,” ujar Syamsul Huda. Namun tunggakan tersebut jika dilihat dari jumlah pendapatan PLN setiap bulan sebesar Rp4,3 triliun, terjadi 10 persen belum terbayar. (eddy/haris)
STOP PRESS
hukum
DIBUTUHKAN KORESPONDEN DI PROVINSI JAMBI, JABAR, SUMUT, DLL
SINGKAT KPK Hadirkan Lima Saksi Terkait RJ Lino JAKARTA (TERBITTOP) — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan lima orang saksi terkait sidang praperadilan RJ Lino di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. ”Hari ini ada lima, yang satu tidak jadi kami hadirkan, sehingga memang ada lima saja,” kata Kepala Biro Hukum KPK Setiadi, pekan lalu. Dia menjelaskan beberapa di antaranya merupakan saksi ahli yang memahami kasus tersebut, atau pihak yang bersinggungan dengan materi permohonan kubu Lino seperti soal jumlah kerugian keuangan negara serta status penyelidik.Salah satunya adalah Zainal Arifin Mochtar Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Komisi Pemberantasan Korupsi juga menyerahkan sejumlah bukti dokumen kepada hakim pengadilan terkait sidang praperadilan RJ Lino di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (nt)
Kelompok Santoso Didanai ISIS POSO (TERBITTOP) — Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah memastikan kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang menjadi target perburuan aparat gabungan Polri-TNI di Poso saat ini, mendapat bantuan pendanaan dari kelompok ISIS. Data aliran dana tersebut ditemukan polisi pascakontak senjata antara aparat gabungan Polti/TNI di Desa Tounca, Kecamatan Padalembara, Kabupaten Poso pada Jumat (15/1), yang mengakibatkan seorang teroris tewas. Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan pihaknya belum dapat menyebutkan secara rinci besaran dana dan bagaimana penyaluran dana tersebut, namun pihaknya memastikan dana ISIS tersebut masuk ke kelompok Santoso. (nt)
HARIS FADILLAH
KETERANGAN PERS — Tiga General Manager PLN Wilayah Jakarta yakni Distribusi Jakarta Raya, Transmisi Jawa Bagian Barat dan Unit Pembangunan V, mengadakan kerja sama dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam menangani masalah hukum perdata dan tata usaha negara. Nampak Kajati DKI Sudung Situmorang SH, MH (kedua kiri) bersama ketiga GM PLN, Ir Syamsul Huda MBA (GM Distribusi Jakarta Raya), Ir Trino Erwin MSi (GM Transmisi Jawa Bagian Barat, Ir Robert Aprianto Purba (GM Unit Pembangunan V) sedang menjawab wartawan usai menandatangani naskah kerja sama bertempat di Gedung Kejaksaan Tinggi DKI, belum lama ini.
Khawatir Lepas demi Hukum
Hakim Sidangkan Terdakwa Hari Jumat JAKARTA (TERBITTOP) — Sidang pidana umum yang jarang terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada hari Jumat kini terjadi lagi. Majalis hakim yang diketuai Dr H Hengky Suatan MH memutus perkara pemalsuan surat dengan terdakwa atas nama Kwe Keron Kwas pada Jumat pekan lalu dengan menjatuhi hukuman 1,6 tahun penjara. Sebelum terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya Komaruddim Simanjuntak SH dituntut Jaksa Penunut Umum Budiman tiga tahun penjara. Wartawan yang ingin mengetahui alasan sidang kenapa dilangsungkan hari Jumat mencoba meminta konfirmasi dari Ketua Majelis Hakim. Jawaban Ketua Majelis malah mengarahkan kepada Panitera Iwan Basyumi untuk menjawabnya. Ketika media jumpa dengan panitera bernama Iwan menjelaskan, sidang dilakukan pada Jumat karena pada saat hari Kamis, waktunya tahanan tinggal satu minggu lagi itu harus diputus. Sementara hari Kamis lalu terjadi teror bom di jalan Thamrin raya, sehingga sidang ditunda, dialihkan pada hari jumat pukul 14.00 WIB. ”Andaikata sidang dilakukan pada hari Senin dikhawatirkan terdakwa akan lepas demi hukum”, kata Panitera Iwan Basyumi. Dan ketika media mempertanyakan apakah jaksa melakukan banding atasan putusan itu, iwan menjawab belum banding. Terdakwa Kwe Keron Kwas alias Eron yang terbukti secara sah atas perbuatannya melakukan tindak pidana pemalsuan. (eddy)
RALAT Berita judul ’Tiga Pencuri Kabel Listrik Disidangkan’ yang dimuat di Halaman 3/Hukum pada penerbitan Edisi Ke-61/Th II 7-20 Januari 2014 terdapat kesalahan dalam pengutipan pasal. Dalam berita tuntutan jaksa penuntut umum tertulis ’Pasal 263 tentang Pencurian’. Yang benar adalah ’Pasal 363 KUHP’. Demikian kesalahan tersebut kami perbaiki. Redaksi
DPR: BIN-Polri Harus Lebih Berkoordinasi JAKARTA (TERBITTOP) — Anggota Komisi I DPR-RI Supiadin AS mengatakan sebaiknya Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri lebih berkoordinasi dalam menangani kasus-kasus terorisme. ”Koordinasi BIN dan Polri, jangan ada ego sektoral,” kata Supiadin di Jakarta, pekan lalu. Ia menilai saat ini koordinasi BIN dan Polri belum optimal melihat ada ego masing-masing di kepolisian maupun intelijen. ”Saya melihat BIN mencari informasi, tetapi polisi juga menangkap teroris berdasarkan informasinya sendiri, BIN jadi seperti tidak dianggap,” ujar Supiadin. Ia berpendapat memperbaiki koordinasi antara BIN dan Polri dinilai lebih baik ketimbang memberikan kewenangan BIN untuk menangkap terduga teroris. Namun Supiadin mengatakan DPR memberikan kesempatan kepada BIN dan pemerintah untuk meran-
cang konsep revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara yang kemudian diteliti oleh Komisi I DPR. ”Kita lihat dulu konsepnya secara teknis seperti apa. Belum tentu juga setuju. Bisa iya bisa tidak,” kata Supiadin. Ia juga menilai kinerja BIN sudah cukup baik dengan memberikan informasi-informasi rahasia, hanya koordinasinya yang belum pas. Politikus Partai Nasdem itu mengatakan pencegahan dan deteksi dini tindak pidana terorisme juga harus melibatkan peran pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan tokoh agama. Polisi dan TNI semakin mengintensifkan pengejaran kelompok radikal
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, pasca kasus teror bom Thamrin. ”Saat ini (pengejaran) lebih diintensifkan,” kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis. Pasalnya jaringan teroris MIT diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris pelaku bom Thamrin. ”Mereka (MIT) itu pro-ISIS," ujarnya. Selain itu, Anton menambahkan, ada kekhawatiran Poso, Sulawesi Tengah yang menjadi markas MIT, bisa seperti Moro, Filipina. "Takutnya nanti Poso menjadi Moro kedua. Jangan sampai nanti Poso dijadikan wilayah perjuangan mereka,” katanya. Saat ini, dalam operasi gabungan bernama Tinombala, kepolisian bersama TNI tengah memburu pimpinan MIT, yakni Santoso dan kelompoknya. Tinombala merupakan operasi lanjutan dari Operasi Camar Maleo IV yang habis masa operasi pada Desember 2015. (nt)
Jero Wacik Tolak Dituntut Sembilan Tahun Penjara JAKARTA (TERBITTOP) — Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dituntut sembilan tahun penjara ditambah denda Rp350 juta subsider empat bulan kurungan dan uang pengganti Rp18,79 miliar karena menyalahgunakan Dana Operasional Menteri (DOM) dan menerima gratifikasi. Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum KPK DoJero Wacik dy Sukmono dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, menuntut supaya majelis hakim memutuskan: pertama, menyatakan terdakwa Jero Wacik yang juga mantan Menteri ESDM telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan kesatu alternatif kedua berdasarkan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20/2001 jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP; dakwaan kedua, lanjut dia, alternatif pertama Pasal 12 Huruf e jo Pasal 18 UU No 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20/2001; dakwaan ketiga, Pasal 11 UU No 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20/2001. Kedua, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Jero Wacik selama sembilan tahun dikurangi selama dalam tahanan ditambah denda Rp350 juta subsider empat bulan kurungan. Selain itu, Jero juga wajib untuk membayarkan kerugian negara sebesar Rp18,79 miliar sebagai nominal yang sudah dinikmati oleh Jero Wacik dan keluarga. ”Menjatuhkan pidana tambahan sebesar Rp18,79 miliar dengan ketentuan bila tidak dibayar paling lambat satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, harta benda terdakwa akan dilelang. Dalam hal harta benda terdakwa tidak mencukupi, akan dipidana selama empat tahun,” tambah jaksa Dody. (nt)
KPK Dalami Kasus Proyek Infrastruktur JAKARTA (TERBITTOP) — Anggota Komisi V dari Fraksi PDI Perjuangan, Damayanti Wisnu Putranti tidak mau berkomentar soal Wakil Ketua Komisi V yakni Yudi Widiana Adia menerima aliran dana proyek infrastruktur di Maluku atau tidak. ”Itu hanya beliau (Yudi) dan Tuhan yang tahu, saya tidak tahu urusan orang ya,” kata Damayanti seperti dikutip Antara, Kamis pekan lalu. Namun menurut dia, Yudi yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentu mengetahui terkait paket pengadaan
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ”Pasti tahu, karena beliau pimpinan,” ujarnya. Untuk diketahui, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh anggota DPR terkait proyek di Kementerian PUPR tahun anggaran 2016. KPK telah menetapkan Damayanti dan dua orang rekannya yaitu Julia Prasetyarini(UWI) dan Dessy A Edwin (DES) sebagai tersangka dugaan penerimaan suap masing-masing sebesar 33.000 dolar AS sehingga
totalnya mencapai 99.000 dolar AS. Uang tersebut berasal dari Direktur PT WTU Abdul Khoir (AKH). Total komitmen Khoir adalah sebesar 404.000 dolar AS sebagai fee agar PT WTU mendapat proyek-proyek di bidang jasa konstruksi yang dibiayai dana aspirasi DPR di provinsi Maluku yang dicairkan melalui Kementerian PUPR. Pada 2016, di wilayah II Maluku yang meliputi Pulau Seram akan ada 19 paket pekerjaan yang terdiri dari 14 jalan dan 5 jembatan dan masih dalam proses pelelangan. Damayanti, Julia Prasetyarini (UWI),
dan Dessy A Edwin (DES) dijerat dengan pasal berlapis dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp1 miliar. Sedangkan Abdul Khoir dijerat dengan UU Antikorupsi dengan ancaman pidana paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun ditambah denda paling sedikit Rp50 juta dan paling banyak Rp250 juta. KPK saat ini sedang melakukan pendalaman aliran sisa uang 305.000 dolar AS termasuk mengembangkan kemungkinan tersangka lain dalam perkara ini. (nt)
opini
T AJUK RENCANA Jangan Hentikan Kasus Minta Saham
K
EJAKSAAN Agung masih terus memproses dugaan pemufakatan jahat yang dilakukan eks Ketua DPR Setya Novanto terkait dugaan minta saham atau dugaan pemufakatan jahat dalam meminta saham atau sering disebut kasus ’Papa Minta Saham’ di PT Freeport. Meski kasus ini sudah membuat Setya Novnto dipaksa harus mundur dari jabatan sebagai Ketua DPR-RI, namun publik masih berharap Kejaksaan Agung tetap serius mengungkap dan membawa kasus ini hingga tuntas sesuai dengan fungsi dan tugas kejaksaan memberkaskan kasus korupsi. Kasus dugaan pemufakatan jahat ini bukanlah kasus kecil yang bisa diabaikan begitu saja. Namun kejaksaan agung dalam hal ini Jampidsus dituntut harus sangat hati hati dan harus memiliki bukti yang kuat untuk masuk ke tahap penyidikan. Kita tahu Kejagung sudah bergerak banyak dalam penyelidikan dugaan pemufakatan jahat tersebut. Di antaranya sudah memeriksa sejumlah saksi, yang salah satunya adalah staf Setya Novanto dan beberapa pegawai Hotel Ritz Carlton untuk memastikan pertemuan Novanto-Reza Chalid-Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin benar-benar telah terjadi pada 8 Juni lalu. Kejagung juga mengantongi bukti handphone yang merekam percakapan ketiga orang itu. Langkah penyelidikan ini memang tidak terbatas, namun setidaknya gedung bundar harus bersikap cepat dalam menyelesaikan kasus ini sehingga publik akan semakin meyakini kejaksaan tidak pandang bulu dalam memberantas kasus korupsi. Lambannya langkah gedung dibawah pimpinan Jampidsus Arminsyah akan semakin mencederai lembaga kejaksaan yang pernah disebut paling terbawah dalam indek penilaian Menpan. Kita yakin karena langkah ini sudah memeriksa sejumlah saksi saksi, tentu jaksa penyelidik di gedung bundar sudah mengantongi bukti-bukti yang kuat. Dan tentu kita meyakinan gedung bundar kini sudah jauh dari noda noda tercela dalam penanganan perkara. Kita mendorong agar kasus ini bisa berlanjut ke tahap penyidikan dengan kemudian menetapkan para tersangka. Tim Jaksa jangan melemahkan atau membelokkan langkah penyelidikan yang sudah diumumkan ke publik. Sebab jika kasus ini sampaikan dihentikan akan membuat kepercayaan publik kembali menurun kepada kejaksaan. Kita percaya di bawah pimpinan Jaksa Agung HM Prasetyo SH dn Jampidsus Arminsyah SH kejaksaan akan mampu menyelesaikan kasus ini hingga ke penyidikan dan terus berlanjut ke sidang. Sebab, apa yang terungkap dalam sidang kode etik yang berlangsung di DPR belum lama ini masih banyak menyisakan berbagai dugaan adanya pelanggaran hukum yang mengarah kepada perbuatan yang menyalahgunakan jabatan. Untuk kita mendorong gedung bundar bertindak cepat dan mampu mendapatkan bukti sehingga kasus menjadi layak untuk ditingkatkan ke penyidikan. Untuk itu pihak pihaknya yang mencoba mengintervensi kasus itu agar Kejaksaan Agung menghentikan ini haruslah diabaikan. DPR tidak bisa begitu saja mencampur adukkan kepentingan pribadi saat menjalankan fungsi pengawasan pada mitra kerja. DPR selayaknya mendorong langkah hukum dan sebaliknya meminta kejaksaan agung untuk serius bertindak dalam penegakan hukum. Sebab bagaimanapun kejaksaan telah menunjukkan langkah yang serius dan membuktikan bahwa lembaga ini sudah jauh lebih baik dalam membangun kepercayaan publik (public trust). Publik tentu berharap sesuai dengan apa yang dilihat dari kacamata hukum seharusnya kasu ini harus diungkap ke ranah pidana. Kejaksaan harus mengungkap kasus ini hingga tuntas. (*)
DITERBITKAN OLEH: Karya Panjang Mediatama SIUP: 0716/10-27/PK/XII/2013 NPWP: 03.350.979.5-412.000 TDP: 10.27.3.46.05022 Website: TERBITTOP.com Email:
[email protected] Penasehat/Pelindung Tarman Azzam Penasehat Hukum Petrus Selestinus SH Pemimpin Umum/Penjab Haris Fadillah Pemimpin Perusahaan Aswi Matrawi Pemimpin Redaksi Endang Suherman Manajer IT Endang S Redaktur Mat Nur, Topan Dewan Redaksi Tarman Azzam, Haris Fadillah, Endang Suherman, Mustopa Abas Staf Redaksi Ujang Susanto, Sulastri Sekretaris dan Administrasi Redaksi Theos Pormes, Bungaria Saputri, Topan Husanda Manajer Iklan/Pemasaran Mulyadi Desain Grafis Budhi Permana Sirkulasi Yudi Permana Sandhi, Zulaila, Bima Kamandanu Koresponden DKI Jakarta: Eddy Suheidi Achmad. Depok: Abdul Azis. Tangerang Selatan: M Nur. Sukabumi: Ade Sutisna. Cirebon: Titik Sulaksana (Kokab Cirebon), Sudirdja (Cirebon). SerangBanten-Lebak: Gunawan, Yasril. Lampung: Agus Salim, Alhadi, Lampung Barat & Pesisir Barat: Nasrun, Sumarlin. Palembang: Wawan Setiadi. LubuklinggauMusi Rawas-Musi Rawas Utara: Herri Kusnadi. Pekanbaru: Ikhsan. Pontianak: Yusri. Bengkulu: Heri. Bangkalan: Muhammad Arifin, Pamekasan: Salim. Pasuruan: Muhammad Toha, Cilacap: Mashudi. Purbalingga: Sumarlin. Jember: Sumardi. Sulawesi Barat: Andi Saputra. Tarif Iklan: Hitam Putih Rp9.000 (per-mm kolom), Warna (Full Color) Rp16.000 (per-mm kolom). Iklan Baris Rp9.000 (per-baris). Tarif di atas belum termasuk diskon. Bank: BRI 7202-01-002432-50-3. Alamat Redaksi Kavling BBM Asri Jl. H. Dimun Blok B-30 Sukmajaya Depok, Jawa Barat 16412 Telepon: 021-99746839, 93116962 Alamat Korespondensi Cibubur Village C-3-1 Jl. Harjamukti Cibubur, Jakarta Timur Percetakan: PT Wahana Semesta Inter Media (isi di luar tanggung jawab percetakan)
Seluruh wartawan dan koresponden Koran TERBITTOP adalah yang tercantum di dalam boks redaksi edisi terbaru. Di luar nama-nama yang dimuat, apabila mengaku sebagai wartawan Koran TERBITTOP bukan tanggung jawab redaksi.
4
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Membangun dengan Hati Oleh: Prof Dr Haryono Suyono SEBAGAI bekal awal tahun, ada baiknya kita lihat beberapa contoh yang menarikbetapa para pemimpin yang mengembangkan manajemen pembangunan yang memperhatikan kepentingan rakyat, sekaligus menempatkan rakyat banyak sebagai mitranya, menghasilkan produk pembangunan partisipatif yang tinggi. Produk kerja pembangunan partisipatif itu menghasilkan cakupan keluarga prasejahtera, keluarga miskin dan disabilitas yang lebih banyak. Biarpun partisipasi itu tidak terlalu menonjol dan tidak secara drastis menolong menyelesaikan masalah, tetapi karena manajemen dilakukan dengan hati, dengan kasih sayang, dan ditampung dalam rangkuman koordiansi yang akrab, maka secara tapak demi tapak kontribusi partisipatif itu akan menghasilkan keluarga yang lebih sejahtera hampir tanpa bantuan dana dari pemerintah.
P
ada umumnya banyak pemimpemimpin, sebelum terpilih sebagai gubernur, bupati atau wali kota memiliki jaringan pertemanan yang luas dan hampir tidak terbatas. Para ahli pendukung serta sumber dana untuk kepentingan kampanye agar terpilih dalam pilkada juga melimpah. Tetapi tidak banyak pemimpin yang memelihara pertemanan dan sumber dana itu untuk membantu kiprahnya dalam pemerintahan guna menyukseskan visi dan misinya membangun daerah dan rakyat yang dipimpinnya. Sebagian rekan-rekan tim sukses yang diangkat dalam berbagai jabatan membantunya dengan rasa cinta mengembangkan program dan kegiatan pembangunan yang memberi perhatian yang tinggi kepada keluarga tertinggal di daerahnya. Sayangnya, selama masa kampanye pilkada yang lalu, banyak calon selalu berhubungan dengan rekan separtai atau mitra partai politiknya, jarang berhubungan dengan lembaga sosial kemasyarakatan di sekitarnya. Alasan utamanya lembaga-lembaga itu um-
umnya nonpartai atau tidak aktif dalam kegiatan politik, kecuali lembaga sosial yang sengaja dibentuk oleh partai politik tertentu. Akibatnya setiap berganti pejabat, lembaga sosial kemasyarakatan itu hampir tidak mendapat perhatian dari pejabat terpilih karena selama masa kampanye tidak menunjukkan partisipasi memenangkannya dalam pilkada. Kebiasaan itu tentunya kurang menguntungkan guna menyusun program dan kegiatan yang ditujukan untuk mengangkat keluarga tertinggal, disabilitas atau miskin. Dalam kesempatan ini kita ambil dua tokoh pemimpin yang bekerja dengan hati. Tokoh pertama Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr H Irwan Prayitno SPsi, MSc yang segera setelah diangkat menjadi gubernur Sumatera Barat membuka diri dan merangkul hampir semua kekuatan pembangunan di daerahnya. Tidak saja lembaga PKK yang memang menjadi bagian yang melekat pada pemerintah daerah pada umumnya, tetapi juga lembaga pensiunan pegawai negeri seperti PWRI dan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Sumatera Barat
yang berinduk pada Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) di Jakarta. Kedua lembaga yang dirangkul itu sekaligus ’dikawinkan’ dengan mitra kerja lain yang ada di daerahnya antara lain dengan Badan Amil Zakat (BAZ) dan berbagai perusahaaan yang mengeluarkan dana CSR untuk pembangunan. Kepada para pensiunan diberikan fasilitasi untuk menghimpun ribuan pensiunan di seluruh Sumbar agar memberikan bantuan pencerahan kepada anak, menantu dan cucu-cunya untuk hidup rukun dan saling membantu di tingkat pedesaan. Biarpun sudah pensiun mereka diimbau peduli terhadap tiga generasi sehingga tetap diajak bekerja sama dalam membangun di sekitar rumah tempat tinggalnya. Kepada LKKS diberikan fasilitasi guna menggerakkan seluruh jajaran LKKS di seluruh kabupaten/kota agar ikut membangun pada tingkat nagari dan jorong melalui forum Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Gerakan ini bersifat masif biarpun pada tingkat awal mendapat kritik karena disangka seakan menyaingi gerakan PKK yang
berinduk pada pemerintah. Tetapi ternyata kedua lembaga sosial itu di bawah pimpinan yang bijaksana dapat bersinergi dengan baik. Hasilnya luar biasa. Posdaya dapat mengembangkan partisipasi pembangunan pada tingkat akar rumput. Kegiatannya tidak saja dalam bidang sosial tetapi juga merambah ke bidang ekonomi dan budaya. Kasus kedua adalah Bupati Pacitan Drs H Indartato MM. Sebelum terpilih menjadi bupati, beliau bukan ’orang politik’. Sebelumnya pernah menjadi sopir seorang bupati, pegawai pemda dan pernah ditempatkan dari satu dinas ke dinas lainnya, bahkan pernah menjabat sebagai kepala berbagai dinas di Kabupaten Pacitan. Beliau seorang yang sangat sederhana tetapi dengan tekun berkenan mendengarkan pendapat dan usulan kalangan lain yang tidak ada hubungannya dengan pemerintahan. Apabila pendapat dan usulan itu dipandang menguntungkan rakyat, biarpun berupa suatu program yang tidak termasuk dalam rancangan program dan dibiayai oleh APBD, dengan spontan diberikan dukungan yang luas. Bupati dan aparatnya diajak melakukan peninjauan ke lapangan untuk belajar dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa usulan kegiatan itu bisa berhasil dan menguntungkan rakyat banyak. Dengan memberikan fasilitas pertemuan di pendopo resmi, beliau berkenan mengundang seluruh SKPD, camat dan lurah/kepala desa serta kekuatan pembangunan lainnya untuk memprakarsai pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Melalui komitmen itu dibentuk tidak kurang dari 2050 Posdaya di seluruh Pacitan sehingga sejak awal rakyat merasakan sentuhan Bupati sampai ke tingkat akar rumput. Bupati membentuk tim resmi untuk memantau Posdaya dan memberi kesempatan perguruan tinggi yang ada di Pacitan dan mengundang Universitas Sebelas Maret ikut memberi masu-
kan pada Posdaya yang ada di seluruh desa. Bupati dan aparatnya mengembangkan acara kunjungan secara reguler ke desa dengan judul ’Tilik Desa’ guna menampung aspirasi dan mencoba sejauh mungkin menyediakan anggaran guna memenuhi aspirasi tersebut dengan baik. Di samping itu, melalui Posdaya, Bupati ikut menampung datangnya kegiatan dari berbagai kalangan tanpa merasa bahwa kegiatan yang disumbangkan itu menyaingi kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Berbagai kegiatan bidang kesehatan yang sederhana untuk rakyat seperti pembuatan jamban keluarga diberikan dukungan komitmen yang tinggi biarpun tidak selalu disediakan anggaran dalam APBD tetapi ribuan keluarga desa memperoleh manfaat yang sangat tinggi. Suatu proyek kecil tambak udang dibangun dan ternyata bisa menghasilkan keuntungan bagi rakyat banyak yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kegiatan ini telah merangsang pihak swasta lainnya untuk melakukan investasi serupa di tempat yang sama, dan menyebar ke pantai di sekitarnya. Para keluarga prasejahtera yang ada di desa diajak menanam pisang cavendish yang dalam waktu singkat menghasilkan buah yang menguntungkan. Kedua pemimpin tersebut adalah contoh pemimpin yang dicintai rakyat, karena membuka persahabatan dan peluang partisipasi pembangunan. Alhamdulillah keduanya diminta mencalonkan kembali untuk masa jabatan kedua. Dorongan dan kecintaan rakyat itu menghasilkan dukungan yang tinggi sehingga keduanya terpilih kembali. Semoga makin banyak pemimpin pro rakyat, mendorong dan memberikan dukungan program dan kegiatan yang menguntungkan rakyat banyak dan selalu bekerja bersama rakyat secara ikhlas dan memberikan apresiasi secara wajar. (Penulis adalah Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com)
Pembangunan dari Pinggiran Berbasis Perguruan Tinggi Negeri Baru Oleh: Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc BERBEDA dengan keadaan di Amerika, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia masih digandrungi para calon mahasiswa. Setiap PTN melakukan seleksi bersama, baik melalui rapot ataupun ujian tertulis selalu dibanjiri peserta berkali-kali lipat dari daya tampung. Dari sekitar satu juta calon, paling banter hanya diterima PTN sekitar 200 ribu. Sisanya ada yang masuk PTS, ikut bimbel, sekolah ke LN, atau mencari kerja.
K
einginan masuk PTN ini juga berlaku bagi PTNB (PTN Baru), yakni perubahan PT yang tadinya swasta menjadi negeri, seperti UPN ’Veteran’ Yogyakarta, Universitas Negeri Tidar (PTS di Magelang), Universitas Tarakan, dan lain-lain. Setelah statusnya menjadi PTN, mereka kebanjiran peminat. Artinya, kepercayaan masyarakat terhadap PTN, terlepas dari berbagai persoalannya, adalah sesuatu hal yang sangat baik (positif). Hal ini sebaiknya dimanfaatkan sebagai salah satu upaya untuk peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia), membangun SDM Indonesia, dan memperluas akses masyarakat ke pendidikan tinggi. Sesuai dengan salah satu cita dari nawacita, yakni membangun dari pinggiran, maka penguatan pendidi-
kan tinggi (negeri) bisa dilakukan di daerah terpencil, tertinggal dan terdepan. Pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan ekonomi wilayah. Misalnya, Jatinangor-Bandung, Darmaga-Bogor, wilayah kampus di Padang serta daerah lainnya yang awalnya sangat sepi dan sedikit sekali pertokoan, kini berubah secara signifikan setelah ada kampus Unpad, IPB, dan Unand. Perekonomian di daerah itu menggeliat luar biasa. Mereka berubah dari daerah marginal ke daerah pusat pertumbuhan (growth center) yang membawa berkah ekonomi penduduk sekitarnya. Konsep ini tentu dapat direplikasi untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia, khususnya di daerah yang saat ini kurang berkembang. Di
sisi lain, keinginan masyarakat masuk PTN dari berbagai daerah itu sangat tinggi. Jadi, faktor PTN ini dapat dijadikan penyebaran ekonomi ke daerah sekaligus penguatan SDM. Untuk itu, pemerintah dapat memanfaatkan ’PTN effect’ ini dengan memberikan status PTN bagi PTS yang ada di daerah marginal. Dus, pembuatan PTNB harus dikaitkan dengan pembangunan ekonomi wilayah secara holistik-terintegrasi. Strategi ini sangat mudah karena sejalan dengan animo masyarakat. Kita tidak perlu susah-susah membuat membuat daerah baru, tinggal manfaatkan keberadaan PTS lokal untuk diubah jadi PTNB. Cukup diumumkan di berbagai media massa bahwa PTS-PTS tertentu di daerah tertentu sudah berstatus PTNB. Dija-
min akan terjadi mobilisasi alamiah menuju daerah karena ada peningkatan calon mahasiswa ke PTNB tersebut. Untuk peningkatan APK (Angka Partisipasi Kasar) pendidikan tinggi akan meningkat. PTN yang saat ini hanya mampu menampung tidak lebih dari 250 ribu per tahun bisa melonjak setidaknya 50 persen. Selain itu, sebarannya cenderung merata dan masuk ke pelosok-pelosok pinggiran yang kurang dilirik orang. Pada saat yang sama tentu pemerintah harus mempersiapkan sarana yang memadai termasuk sumber daya dosen. Prioritaskan program studinya yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal, baik itu SDA maupun sumber daya kreatif. Sejalan dengan upaya tersebut pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten) di daerah PTNB itu dapat menyiapkan fasilitas untuk menampung para generasi muda yang akan belajar di daerah tersebut. Integrasi konsep dan pelaksanaan secara horizontal dan vertikal melalui pendekatan ini dijamin berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Model-model perubahan ekonomi regional berbasis PTN ini sudah terbukti berhasil sejak dekade 90 di Pulau Jawa dan luar Jawa. Saya menganggap ini sudah menjadi teori. Tinggal ada unsur keinginan pemerintah untuk menja-
lankannya. Teknisnya, di tahap awal pemerintah dapat memetakan wilayah terpencil yang memiliki PTS. Tahap kedua, PTS itu dijadikan PTNB, dapat juga merupakan gabungan beberapa PTS yang ada. Saya yakin semua PTS di daerah itu akan berminat menjadi PTN karena efeknya sangat dahsyat terhadap pemasukan mahasiswa. Sebaiknya perubahan PTNB ini dilakukan bagi PTSPTS di luar Jawa, supaya terjadi percepatan pemerataan ekonomi dengan kekuatan SDM di wilayah tersebut. Saya melihat kebijakan ini akan lebih bermanfaat secara nasional daripada mengucurkan dana ke PTN BH (PTN Badan Hukum yang relatif sudah mapan) untuk menjadi PT kelas dunia. Para pengelola PTN BH ini akan mampu menjadi PT kelas dunia asal mereka diberi otonomi. Berbeda dengan PTNB yang memerlukan uluran tangan pemerintah berupa kebijakan-kebijakan yang bersifat memberdayakan internal kampus sekaligus wilayah setempat. Artinya, dalam jangka pendek model ini berefek ganda, yakni peningkatan APK pendidikan tinggi dan ekonomi wilayah. Dalam jangka panjang akan terbukti berefek terhadap peningkatan IPM. Percayalah. (Penulis adalah Rektor Universitas Trilogi/Guru Besar Statistika FMIPA IPB)
laporan khusus 5
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Kemiskinan di Pacitan Turun Tiga Persen SEMARANG (TERBITTOP) — Kiprah Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di dalam memerangi kemiskinan di Indonesia dalam dekade lima tahun terakhir ini sudah menunjukkan hasil nyata. Banyak daerah di tingkat provinsi seperti Provinsi Padang, dan tingkat kabupaten seperti di Pacitan di Jawa Timur angka kemiskinan terjadi penurunan. Bupati Pacitan Drs H Indarto MM dalam keterangan pada Rapat Koordinasi dengan Mitra Damandiri yang dihadiri kepala daerah, Rektor, Korwil Posdaya di Ball Room Hotel Grand Candi Semarang megungkapkan, dalam kurun waktu 2010 hingga 2014 kabupaten Pacitan mengalami penurunan sebanyak tiga persen. ”Terjadi penurunan angka kemiskinan karena menyebarnya konsentrasi Posdaya di Kabupaten Pacitan sehingga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkap Bupati Pacitan Drs H Indarto MM. Selain itu ungkap Indarto pertumbuhan ekonomi penduduk sudah meningkat drastis naik 0,48 persen dan indek pembangunan manusia naik menjadi 0,36 persen. Dihadapan peserta Rapat Koordinasi yang dihadiri Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Sekretaris Yayasan Damandiri, DR Subiakto Tjakrawerdaja serta pengurus Yayasan lainnya dan peserta rapat kerja, Bupati Pacitan mengungkapkan, dari jumlah total penduduk 580 jiwa pada tahun 2010 sesuai data BPS (Badan Pusat Statistik) Pacitan naik menjadi 0,36 persen. Bupati menuturkan, berdasarkan data statistik jumlah penduduk Pacitan sebanyak 580 ribu jiwa di tahun 2010, dimana penduduk miskin adala 19 persen lebih sedikit.Naun setelah konsentrasi Posdaya tersebar dan merata di bernagai daerah kini jumlah penduduk miskin berkurang drastis. ”Angka kemiskinan di Kabu-
paten Pacitan dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak tiga persen. Selain angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi naik 0,48 persen dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) naik menjadi 0,36 persen,” ungkap Bupati. Dia menuturkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, dari toal jumlah penduduk 580 ribu jiwa, pada tahun 2010 penduduk miskin di Pacitan adalah 19 persen lebih sedikit.Namun setelah konsentrasi Posdaya menyebar dan merata di berbagai daerah angka kemiskinan tersebut sudah jauh berkurang. Selanjutnya, dengan Posdaya yang bekerja sama dengan Pemda Pacitan disertai kegiatan lainnya, seperti Grindulu Mapan, data statistik tahun 2014 menunjukkan penduduk miskin tinggal 16,1 persen atau ada pengurangan sekitar 3 persen. Bupati menyebutkan, sebagai informasi, salah satu program pendampingan melalui Posdaya di Pacitan membuat sekitar 17 ribu jiwa warga Pacitan meningkat taraf kesejahterannya. ”Pada tahun 2015 ini belum selesai dihitung, dan mudah-mudahan nanti dibawah 16 persen,” ungkapnya. Beberapa program yang dicanangkan dan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dibawah kepemimpinan Indartato di antaranya melalui Program Grindulu Mapan, seperti kebun bergizi, ekonomi kreatif dan pengembangan koperasi, selain itu juga terbentuk pusat perkulakan Pos-
HARIS FADILLAH
BERI PANDANGAN — Bupati Pacitan Drs H Indarto MM sedang menyampaikan pandangan dalam Rakor Mitra Damandiri di Ball Room Grand Candi Hotel, Semarang, belum lama ini. Rakor tersebut dihadiri para wali kota/bupati, rektor, ketua LPPM, korwil Posdaya dari seluruh Indonesia.
5 POSDAYA UNGGULAN NASIONAL TERBAIK 1. Terbaik Unggulan Pertama Posdaya Plamboyan dari Kabupaten Bandung Barat 2. Terbaik Unggulan Kedua Posdaya Puspa Lestari dari Kota Bogor 3. Terbaik Unggulan Ketiga Posdaya Nasio dari Kabupaten Bekasi 4. Terbaik Harapan Pertama Posdaya Wingudani dari Kota Sleman 5. Terbaik Harapan Kedua Posdaya Kusuma Jaya dari Kota Semarang Masing-masing Posdaya Unggulan Terbaik tersebut mendapatkan uang pembinaan dan hadiah laptop. Sedangkan 15 Posdaya Rujukan Nasional lainnya yang masuk nominasi juga menerima bantuan uang dan laptop.
Plafon Kumulatif Seluruh Skim Tahun 2015 Rp18,1 Triliun SEMARANG (TERBITTOP) — Untuk meningkatkan kinerja unit Tabur Puja dan Sentra Kulakan Posdaya (Senkudaya) yang lebih efisien, Yayasan Damandiri telah membentuk unit organisasi tersendiri yang mengelola secara langsung unit Tabur Puja dan Senkudaya. Bahkan, telah disusun program kerja dengan sasaran pengembangan jejaring kerja, perluasan jangkauan garapan, pelembagaan dan pembudayaan. Hasilnya terjadi peningkatan penyaluran kredit, terutama penyaluran skim Tabur Puja untuk masyarakat yang kurang mampu dengan plafon maksimal Rp2 juta per nasabah.
tahun 2012 sebanyak 11.600 nasabah dan tahun 2015 meningkat menjadi 40.000 nasabah dengan rata-rata peningkatan 41 persen setiap tahunnya. ”Peningkatan yang cukup besar ini disebabkan karena Yayasan Damandiri telah membentuk 12 koperasi di 12 kabupaten, khususnya untuk meningkatkan skim Tabur Puja ini bagi kelompok-kelompok Posdaya,” kata Deputi Direktur Perencanaan dan Evaluasi Yayasan Damandiri Drs Made Are Subrata, saat menyampaikan Evaluasi dan Rancangan Program Yayasan Posdaya 2016, pada Rakor Mitra Damandiri yang dihadiri Ke-
Puja secara kumulatif tahun 2012 plafonnya Rp433,4 miliar, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp605,6 miliar dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,3 persen setiap tahunnya. Sedangkan perkembangan plafon yang masih aktif tahun 2009 mencapai Rp19,8 miliar dan pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp90,1 miliar dengan rata-rata peningkatan 51 persen setiap tahunnya. Sebagaimana diketahui Yayasan Damandiri menyediakan tiga skim, yakni Tabur Puja dengan maksimal plafon pinjaman Rp2 juta per nasabah, Pundi Rakyat dengan plafon Rp2juta-
HARIS FADILLAH
RAKOR MITRA DAMANDIRI — Deputi Direktur Perencanaan dan Evaluasi Yayasan Damandiri Drs Made Are Subrata (kiri) pada Rakor Mitra Damandiri di Ball Room Grand Candi Hotel, Semarang, belum lama ini. Tampak hadir Direktur Pelaksana Harian Yayasan Damandiri Dr M Soedarmadi (kedua dari kiri) dan Deputi Direktur Kewirausahaan Dr Mazwar Noerdin (kedua dari kanan). Jumlah nasabah untuk skim Tabur Puja ini pada tahun 2012 sebanyak 354.000 nasabah, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 406.000 nasabah dengan rata-rata peningkatan sebesar 3,5 persen setiap tahun. Sedangkan perkembangan nasabah yang masih aktif pada
tua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Sekretaris Yayasan Damandiri DR Subiakto Tjakrawerdaja, serta Dirjen PAUD dan Dikmas Dr Haris Iskandar, di Ballroom Grand Candi Hotel, Semarang, belum lama ini. Dari segi plafon, perkembangan plafon untuk skim Tabur
Rp10juta, dan Pundi Mandiri dengan plafon Rp10juta-Rp50juta. Perkembangan nasabah penyaluran kredit untuk skim seluruh pundi. Tahun 2009 jumlah nasabah 517.000 nasabah, dan tahun 2015 meningkat menjadi 1.460.000 nasabah, dengan rata-rata pening-
katan 20 persen setiap tahun. Perkembangan nasabah yang masih aktif pada 2009 sebanyak 180.000 nasabah sedangkan pada tahun 2015 menjadi 218.000 nasabah dengan rata-rata peningkatan 21 persen setiap tahun. Perkembangan plafon penyaluran kredit untuk seluruh skim. Secara kumulatif tahun 2009, jumlah plafonnya Rp5,5 triliun dan pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp18,1 triliun, dengan peningkatan rata-rata sebesar 22 persen setiap tahunnya. Sedangkan untuk plafon yang masih aktif tahun 2009 sebesar Rp1,9 triliun, sedangkan tahun 2015 meningkat menjadi Rp5,3 triliun dengan rata-rata peningkatan 20 persen setiap tahunnya. Mitra Perbankan Dalam penyaluran kredit ini Yayasan Damandiri bermitra dengan perbankan dan lembaga keuangan ataupun koperasi. Khusus untuk koperasi terdapat 12 koperasi di 12 kabupaten, yang tertinggi realisasi Tabur Puja karena melayani Posdaya, kemudian ada BPR Purwodadi, BPR Sragen, Bank Nusamba, dan BPR Bank Sumsel yang ikut meningkatkan penyaluran Tabur Puja. Yayasan Damandiri juga bermitra dengan perbankan, dan terdapat 17 bank yang realisasi cukup kecil. ”Kami berharap, realisasi skim Tabur Puja pada mitra perbankan bisa ditingkatkan lagi,” kata Deputi Direktur Perencanaan dan Evaluasi Yayasan Damandiri ini. ”Memang tidak seluruhnya dana yang ditempatkan di perbankan itu untuk disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu, tetapi kita minta 20 persen saja dari dana yang ditempatkan untuk dipinjamkan kepada keluarga-keluarga yang kurang mampu, dengan tanpa agunan dan bunga yang relatif lebih rendah,” pungkas Drs Made Are Subrata. (**)
daya pedagang. Atas jerih payah tersebut, Indartato meraih penghargaan Damandiri Award 2015 untuk kelima kalinya secara beruntun. Sebelumnya, Bupati Indartato mencatatkan prestasi serupa dalam Damandiri Award 2011, 2012, 2013 dan 2014. Untuk penghargaan Damandiri
Award 2016, penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Damandiri, Haryono Suyono bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 20 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) di Auditorium Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. (ris)
Posdaya Berkibar di Desa-Desa Gorontalo SEMARANG (TERBITTOP) — Keberadaan Pos Pemberdayaaan keluarga (Posdaya) semakin berkembang pesat di berbagai daerah tidak saja di pulau Jawa namun di wilayah Indonesia bagian Timur termasuk di kota Gorontolo sudah mulai berkembang pesat. Hampir di semua kelurahan dan desa di Kota tersebut kini sudah ada Posdaya. Wali Kota Gorontalo Marten A Taha SE, MEc Dev dalam Rapat Koordinasi dengan Mitra Yayasan Damandiri di Hotel Grand Candi Semarang, belum lama ini mengungkapkan, Posdaya sudah berkembang di kota Gorantolo bahkan telah dibentuk hingga Marten A Taha ketingkat RW-RT, karena memang sudah sejalan dan seirami dengan program kerjanya. ”Program Posdaya sudah berkembang di kota Gorontalo karena sesuai program kerja dimana visi dan misi saya yakni ’Gratis dari Lahir Sampai Mati’,” ungkap Marten A Taha. Dia mengatakan bisa menang menjadi walikota karena gagasan tersebut. Gratis lahir sampai mati itu menurut Wali Kota bukanlah diartikan masyarakat harus dikasih makan mulai dari lahir hingga mati secara gratis, tetapi pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengurus kebutuhkan dasar masyarakat mulai dari lahir sampai dia meninggal. Artinya seperti kesehatan pendidikan,mengurus KTP sampai dia nikah dan bermodal usaha sampai dia dimakamkan, semua itukan urusan pemerintah.”Kalau itu diurus secara baik maka akan meningkatkan ekspresi dan meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat , dan Posdaya sudah sejalan dengan program tersebut sehingga saya bangun Posdaya di Gorontalo,” kata Wali Kota. Dikatakan, baru saja Posdaya dibangun telah menggerakan ekonomi masyarakat setempat, seperti kini telah bermunculan banyak ragam produk yang dihasilkan oleh UMK yang dimotori kelompok Posdaya dengan memanpaatkan potensi yang ada di sekitar mereka. ”Seperti membuat kerajinan dari kerang di daerah pesisir dan kerajinan dari bahan sampah. Sudah terbentuk di semua kelurahan dan sekolah bank sampah. Sehingga sampah yang diangkut di Kota Gorontalo itu yang diangkut ke pembuangan akhir, kini tinggal 52 persen sementara 48 persen sudah habis di bank sampah. Saya sudah mendirikan 5 TPS3R,” ucap Wali Kota. Pada kesempatan itu Wali Kota meminta Ketua Yayasan Damandiri untuk datang ke Gorontalo meresmikan gebyar Posdaya yang dicanangkan disana dalam waktu dekat ini. Terkait dengan upaya pendidikan karakter, dia meminta agar dibentuk instrukturnya sebelum memberikan pelatihan. ”Kalau instruktur hebat berkualitas dan profesional, pasti anak yang didiknya akan lebih hebat. Untuk itu langkah meningkatkan akses dan mutu pendidikan bukan hanya bertumpu pada anak didik tetapi tenaga pemdidik dan kependidikan,”ujar Walikota. Sebelumnya dalam pelatihan OST yang diselenggarakan Yayasan Damandiri, Wali Kota Gorontalo disertai staf SKPD secara lengkap termasuk Ketua Tim Penggerak PKK dan anggota, camat, jajaran dharma wanita dan tokoh-tokoh lainnya berkunjung dan mengikuti pelatihan pengembangan Posdaya sebagai ujung tombak pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di pedesaan. (ris)
DPO TERORIS Warga memperlihatkan sejumlah foto dan nama Daftar Pencarian Orang (DPO) tindak pidana terorisme yang disebar melalui internet di Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Jumat lalu. Mabes Polri menginstruksikan kepada seluruh Kepolisian Daerah untuk menyebar poster berisikan foto DPO teroris untuk membantu kepolisian memburu anggota teroris pasca ledakan bom di Jakarta. ANTARA
nusantara 6
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Pemkab Lambar dan Kejari Gelar Evaluasi ADB 2015-2016 Laporan: Agus Salim dan Sumarlin LAMPUNG (TERBITTOP) — Kejaksaan Negeri Liwa menggelar Sosialisasi Tim Pengaman dan Pengawal Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) dan pengarahan pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Pekon Tahun Anggaran 2016 kepada seluruh peratin dan juru tulis dari 131 pekon (desa) yang ada di Lampung Barat. Acara tersebut berlangsung di aula pemkab setempat belum lama ini. Tampak hadir pada kesempatan tersebut Bupati Lampung Barat Drs Hi Mukhlis Basri MM, Wakil Bupati Lambar Drs Hi Makmur Azhari, Kepala Kejaksaan Negeri Liwa Hi Alex Rahman SH, para asisten dan staf ahli bupati, sejumlah kepala satker terkait, para camat, peratin dan juru tulis yang merupakan peserta sosialisasi. Dalam sambutannya Bupati Lambar mengatakan, tahun 2014 telah lahir undangundang yang sangat berpengaruh terhadap perjalanan pembangunan dan
penataan masyarakat secara umum, khususnya bagi pembangunan desa, yakni dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. ”Lahirnya Undang-Undang Desa ini, membawa implikasi mendasar terhadap kelembagaan dan tata hubungan antarunit pemerintahan,” kata Bupati. Dikatakan, undang-undang ini setidaknya menuntut perubahan paradigma dalam memandang desa atau pekon dikarenakan adanya otonomi desa dalam memberikan pelayanan ke-
pada masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa secara umum. ”Sesuai dengan program pemerintah pusat yakni membangun dari pinggiran dimulai dari desa, maka saudara harus membangun komunikasi yang baik kepada pihak-pihak terkait untuk menciptakan pembangunan yang berkualitas,” ujar Bupati. Lebih lanjut bupati juga mengatakan, dengan tersedianya dana dalam pelaksanaan otonomi desa, maka hal itu mutlak yang harus senantiasa menjadi perhatian kita semua adalah penting pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa untuk selalu diperkuat. ”Untuk itu saya menekankan kepada segenap SKPD terkait, khususnya kepada camat dan jajarannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan kepada pemerintah pekon dalam melaksanakan otonomi desa/pekon,” jelas Bupati. Kepada Kejari Liwa, Bupati
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggginya karena telah pro-aktif memberikan pendampingan, bimbingan atau konsultasi yang sangat membantu dalam mencegah terjadinya kesalahankesalahan yang berpotensi menjadi tindak pidana, khususnya tindak pidana korupsi. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon (BPMPP), Drs Ibrahim Amin MM mengatakan, dasar pelaksanaan kegiatan yakni surat Kejari tanggal 13 Januari 2016 tentang permohonan bantuan untuk menghadirkan peratin se Lambar. Pihaknya juga melaporkan tentang dana desa tahun 2015 dari lima sumber sebesar Rp67.970.966.700 dialokasikan untuk 131 pekon dengan pagu anggaran yang bervariasi yakni pekon Sidodadi Kecamatan Air Hitam dengan alokasi dana terkecil Rp463 juta lebih dan pekon dengan pagu anggaran terbesar yakni Pekon Bandar Agung Kecamatan Bandar Negeri Suoh Rp96 juta lebih. (***)
Komandan Kodim 1418 Mamuju Mendapat Kaos Save Journalist MAMUJU (TERBITTOP) – Jurnalis Sulbar yang menjadi tamu Malam Silaturahmi yang digelar Kodim 1418 Mamuju, menjadikan momen tersebut sebagai jalinan silaturahmi antara TNI dan para pencari berita yang ada di Sulawesi Barat. Di sela- sela acara yang berlangsung pekan lalu itu, Ketua Ikatan Jurnalis Sul-
bar (IJS) Irham, memberikan sebuah cinderamata kepada Komandan Kodim 1418 Mamuju berupa kaos yang bertuliskan ’Save Journalist’. Komandan Kodim 1418 Mamuju Arh M Imran mengatakan, akan menjaga terus baju ini, ini adalah sesuatu yang tidak bisa saya lupakan dari teman-teman
wartawan. ”Jika ada yang ingin dibantu jangan sungkan-sungkan datang kepada kami baru kita selesaikan bersamasama, kalian adalah bagian dari kami,” tambahnya sambil berpesan kepada prajurit Kodim 1418 Mamuju, jangan pernah menyakiti masyarakat, bantu apa yang dibutuhkan. (andi saputra)
ANTARA
PUSKESMAS KEBANJIRAN Dua perawat melintasi banjir yang menggenangi Puskesmas Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat lalu. Akibat banjir di puskesmas tersebut sejumlah pasien terpaksa dipindahkan.
Sungai Kelingi Meluap
Satu Orang Tewas, Ratusan Rumah Terendam MUSIRAWAS (TERBITTOP) — Curahan hujan sangat deras dalam berapa hari terakhir ini, Sungai Kelingi di Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan (Sumsel) meluap, yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk khususnya di tepian Sungai Kelingi terendam banjir 1 sampai tiga meter sehingga semua aktivitas warga terhenti total. Dalam pantauan TERBITTOP, rata-rata warga yang rumahnya hampir tenggelam melakukan pengungsian ke tempat sanak saudara. Sedangkan warga lainnya yang rumahnya tinggi masih memilih bertahan. Dalam memenuhi kebutuhan sehariharinya warga masyarakat setempat menggunakan ban dan perahu untuk mem-
beli berbagai keperluan. Menurut Yanto (50), warga setempat, wilayah Kecamatan Muara Kelingi apalagi yang bermukim di tepi Sungai Kelingi memang setiap tahunnya mengalami banjir. Banjir pada tahun ini sejak Jumat (15/1) petang, dan mulai membesar hingga malam harinya. Kalau rumah sudah terendam banjir, otomatis semua aktivitas dan kegiatan terpaksa terhenti, dan kami hanya bisa menunggu di rumah sembari berharap akan mendapat bantuan dari pemerintah. Hal sama juga dikatakan Zubaidah (50), dirinya bersama keluarga hanya bisa berpasrah. Mau mencari pasir dan batu di sungai, kalau banjir sudah tinggi begini semua aktivitas terhenti. ”Yang
pasti, berharap agar air sungai ini cepat surut, supaya penduduk bisa beraktivitas lagi,” ujar ibu lima anak ini . Lurah Muara Kelingi Sutirman mengungkapkan, berdasarkan pendataan laporan yang diperolehnya dari ketua RT adapun jumlah rumah warga yang terendam banjir ada tiga ratusan rumah yang terdiri dari RT 1, RT 2 , RT 3 dan RT 5, namun yang paling parah bahkan mencapai tiga meter lebih berada di RT 5 karena hampir menyentuh atap rumah warga. Kapolres Musirawas AKBP Herwansyah Saidi melalui Kapolsek Muara Kelingi mengatakan, semenjak meluapnya Sungai Kelingi telah menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir. (herri kusnadi)
nusantara 7
Baldatun Center Sukabumi Santuni Anak Yatim
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Penuturan Istri Terduga Teroris Asal Jamblang CIREBON (TERBITTOP) — Adanya penggerebekan yang dilakukan Densus 88 di kediaman terduga pelaku teroris di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang, Jumat (15/1), membuat kecewa keluarga korban, menurutnya penangkapan itu terlalu berlebihan dengan membawa puluhan petugas. Hal itu disampaikan istri dari Junaedi (JN), menurutnya polisi mestinya datang dengan beberapa orang aja suaminya tidak akan lari. ”Jujur saya sangat kecewa atas penggerebekan yang dilakukan polisi itu sampai banyak orang seperti mau perang dengan senjata lengkap seperti itu,” kata Umi Iis, istri Junaedi, salah satu terduga pelaku yang ditangkap Densus 88. Pasalnya dengan penggerebekan banyak orang itu membuat anak-anaknya depresi, dan orang
tua dari terduga pelaku yakni Aniri hampir kumat penyakit jantungnya. Karena melihat banyaknya polisi dengan membentak-bentak. ”Gara-gara penggerebekan itu anak saya yang besar Salma (6) depresi ketakutan, trauma karena tibatiba rumahnya dimasuki banyak orang sambil berteriak dan membawa senjata. Belum lagi ibu mertua (Aniri-red) langsung jatuh pingsan hampir kumat penyakit jantungnya,” terangnya. ”Padahal jika hanya beberapa orang saja (polisi-red) ke rumah mau menggeledah rumahnya dengan melakukan penangkapan suaminya itu kita nggak akan menutupi kok, dan mempersilakan dengan baik sehingga tidak heboh seperti sekarang sampai semua orang tahu,” ujar Aniri (50) ibu dari kedua terduga pelaku, menu-
turkan keseharian kedua anaknya itu biasa saja layaknya warga lainnya, namun orang yang berada di desa seakan menilai aneh dan berlebihan. ”Keluarga kita itu biasa saja seperti lainnya, masa ketika Junaedi larilari keliling rumah dan ke jalan raya olahraganya dianggap latihan militer, padahal itu kan olahraga untuk kesehatannya,” ucapnya. Belum lagi kebiasan si bungsu Dodi alias Yayang di mana suka berlatih menembak dengan senapan angin di halaman rumahnya. ”Latihan menembak di rumah sendiri dianggapnya aneh, kalau di tempat lain kan khawatir mengganggu orang lain. Dan di sini juga banyak yang memiliki senapan angin untuk menembak burung, tetapi kenapa anak saya saja yang ditangkap,” paparnya. Dikatakannya, Junaedi dan adik-
nya Dodi hanya buruh serabutan mulai dari kuli bangunan, nyetak batu bata bersama bapaknya dan jualan makanan dilakoni semuanya. ”Apa sajalah dikerjakannya dalam seharihari untuk penuhi kebutuhan hidupnya, selain mengajar mengaji kepada anak-anak warga sini,” ucapnya Diakuinya, Junaedi dulu pernah mondok di Pesantren Babakan Ciwaringin selama dirinya bersekolah tingkat SMA, usai sekolah dia berdagang keliling dan pernah berdagang di Semarang hingga menemukan jodohnya orang sana. ”Iya dulu Junaedi pernah mondok di Ponpes Babakan Ciwaringin sembari dia sekolah di tingkat SMA, tapi kalau Dodi enggak dia tidak sekolah karena malas jadi anaknya juga bodoh tidak mengerti apa-apa,” ungkapnya. (ts)
SUKABUMI (TERBITTOP) — Balad Ade Dasep Siap Turun (Baldatun) Center, belum lama ini memberikan sejumlah santunan kepada anak yatim di Masjid At-taqwa Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain santunan, mereka juga mewakafkan sejumlah Alquran, yang diberikan saat mereka melakukan Jumat Keliling (Jumling) ke Masjid tersebut. ”Kegiatan ini sudah merupakan agenda rutin Baldatun Centre di setiap hari Jumat sebagai wujud bukti pengabdian dan kepedulian kami kepada masyarakat,” ungkap Ketua Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin. Menurut Ade Dasep, kegiatan jumling Baldatun kali ini memberikan santunan kepada para anak yatim dan mewakafkan 17 Alquran kepada Dewan Masjid Jami At-taqwa. ”Ini merupakan salah satu bukti pengabdian dan kepedulian Baldatun Center kepada masyarakat terutama anak yatim,” ujar Ade Dasep yang merupakan salah satu Anggota Komisi VI DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Gerindra itu. Diharapkan Ade Dasep, para anak yatim ini bisa lebih diperhatikan, dan untuk bantuan yang diberikannya diharapkan akan lebih bermanfaat. (ade)
PDAM Tirta Jati Buka SPAM Berkapasitas 50 Liter Perdetik
ANDI SAPUTRA
PENJELASAN — Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh sedang memberikan keterangan terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Mamaju. Dia minta agar perbaikan jalan dan jembatan dipercepat demi memperlancar transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Dinilai Lamban
Massa GMBI Kepung Kantor Kejari Cibadak SUKABUMI (TERBITTOP) — Ratusan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) berunjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri Cibadak. Mereka meminta penyidik kejaksaan untuk segera melakukan penahanan para tersangka dugaan kasus Tenjojaya, Pengadaan Alkes tahun 2011 di RS Sekarwangi dan dugaan jual beli kuota haji tahun 2014. Massa mendatangi kantor Kejari Cibadak yang terletak di Jalan Raya Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (21/1). Aksi kecaman diteriakan. Aksi bakar ban dan blokir jalan membuat arus lalu lintas Sukabumi-Bogor macet total. Dalam aksinya, mereka mendesak Kejari Cibadak untuk segera menahan dan memproses hukum lebih lanjut para tersangka pada kasus-kasus yang telah ditangani. ”Yang sudah ditetapkan tersangka itu seperti dugaan kasus Tenjojaya, Pengadaan Alkes tahun 2011 di RS Sekarwangi dan dugaan jual beli kuota haji tahun 2014,” ujar ketua GMBI DPD Sukabumi Raya Freddy SC Lubis. (ade)
Gubernur Sulbar Minta Perbaikan Jalan Dipercepat Laporan: Andi Saputra MAMUJU (TERBITTOP) — Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh meminta agar perbaikan jalan dan jembatan dipercepat. ”Saya minta agar perbaikan jalan alteri Kabupaten Mamuju dipercepat, demi memperlancar transportasi dan aktivitas ekonomi masyarakat,” kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, saat diwawancara TERBITTOP di ruang kerjanya, Selasa lalu. Ia mengatakan, jalan dari Salubatu, Aralle Mambi, dan Mamasa sampai ke batas Toraja Provinsi Sulsel menelan anggaran Rp1 triliun. Termasuk Malabo Polman yang sudah 70 persen selesai. ”Polman Malabo sekarang sudah bisa ditempuh dalam waktu kurang dua jam,” jelasnya. Anwar menambahkan, jembatan
yang sedang dikerjakan dipercantik sehingga bisa menjadi objek wisata masyarakat, dari sore sampai malam hari. ”Dipercantik dengan lampu-lampu sehingga menampakan keindahannya,” kata Gubernur. Selain itu, ia juga meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulbar bekerja cepat
dalam memperbaiki jalan dari Kalukku menuju ke Aralle Mambi, hingga ke perbatasan Toraja. ”Saat ini jalan tersebut sedang dikerjakan, mudah-mudahan dalam satu sampai tiga tahun bisa selesai semua. Anggarannya tidak sedikit,” jelas Gubernur. Setengah dari total anggaran Rp1 triliun sudah digunakan, karena menurut Gubernur, masyarakat mendesak agar jalan diperbaiki demi memperlancar aktivitas perekonomian. Ia menegaskan, semua proyek diupayakan selesai pada tahun ini hingga 2017, termasuk Jalan Malaob yang menghubungkan Toraja, Sulawesi Seatan. (***)
CIREBON (TERBITTOP) — Pasca penghapusan hutang Rp17 miliar oleh pemerintah pusat, Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon di tahun 2016 ini akan membuka Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Waled yang ada di Kecamatan Waled dengan kapasitas 50 liter perdetik dan dapat melayani 5 ribu pelanggan. ”Akan kami buka SPAM Waled pada bulan FerbuariMaret sudah bisa di operasikan,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi dikantornya belum lama ini. Pembukaan SPAM Waled, kata Suharyadi, didanai oleh pemerintah pusat untuk pembangunan jaringan dan sarana lainya. Artinya PDAM hanya menerima asetnya saja, namun aset tersebut untuk melayani masyarakat Kabupaten Cirebon. Bantuan itu, sesuai dengan program pemerintah pusat yang disampiakan
langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah ingin membangun 10 juta sambungan langganan PDAM hingga tahun 2019. Dengan program itu PDAM Tirta Jati masih memiliki kesempatan tiga tahun lagi. ”Pemerintah pusat akan mengucurkan dana Rp80 triliun melalui Kementerian PU. Dana ini untuk membangun infrastuktur yang di perlukan PDAM di Indonesia, termasuk di Cirebon,” katanya. Dikatakanya, dari 40 kecamatan baru 27 kecamatan yang telah memiliki jaringan PDAM, dan masih tersisa 13 kecamatan yang belum ada jaringan. Dengan bantuan infrastuktur tersebut, diharapakan 13 kecamatan akan memiliki jaringan, dengan sumber air dari Jati Gede. ”13 kecamatan akan saya usulkan, dan saya sudah meminta stafnya untuk membuat perencanaan untuk 13 kecamatan agar segera diusulkan ke pusat. Bila tidak cepat takut keduluan wilayah lain,” ujarnya. (dj)
Enam Fraksi DPRD Lambar Bahas Tiga Rencana Perda LAMPUNG (TERBITTOP) — Sekretaris Fraksi Demokrat Heri Gunawan ST menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi terkait Rencangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Swara Praja FM, Rencana Induk Pembangunan Pariwisata tahun 2016-2031, dan Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Sesuai dengan Pasal 7 Ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Publik mengamanatkan pendirian lembaga penyiaran publik didirikan oleh pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD atas usulan masyarakat. Maka pihaknya mempertanyakan terkait usulan masyarakat terhadap pembentukan dan penyelenggaraan lembaga penyiaran publik lokal Radio Swara Praja FM. ”Kami selaku Fraksi Demokrat mempertanya-
kan hal tersebut, karena merupakan usulan masyarakat yang mana dan golongan masyarakat yang mana, tolong diperjelas untuk pihak terkait,” ucapnya. Usulan pembentukan LPPL dari masyarakat tersebut secara tertulis atau lisan. Lanjut politisi tiga periode tersebut, berdasarkan Pasal 4 Ayat 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 28/P/M.KOMINFO/9/ 2008 mengesahkan bahwa pendirian LPPL harus memenuhi persyaratan yang salah satunya tersedia sumber daya manusia (SDM). Karena dia, Udo (sapaan akrab para awak media kepada Heri Gunawan-red) memandang penyampaian informasi baik keberhasilan atau pembangunan di Lambar lebih besar porsinya mengambil berita daripada media cetak. ”Saya sangat mengharapkan jika perda ini disahkan, maka LPPL ini nanti dikelola orang berkompeten di bidangnya,” jelas Heri. (agus salim/sumarlin/nasrun/alhadi)
nusantara
Pangdam VII/Wirabuana Kunker ke Mamuju MAMUJU (TERBITTOP) — Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Markas Kodim 1418 Mamuju, 14 Januari 2016 lalu. Pangdam VII Wirabuana yang didampingi isterinya, Bella Sapira, disambut ratusan personil TNI dan istri TNI di Kodim 1418 Mamuju. ”Saya datang untuk bersilaturahmi. Sebab, baru kali ini saya datang ke Mamuju, untuk melihat langsung bagaimana kesiapan anggota TNI di daerah ini,” ungkap Agus Surya Bakti dalam sambutannya. Ia mengingatkan kembali kepada segenap jajaran TNI di Mamuju untuk tetap menjalankan tugas dan fungsinya. ”Tugas kita itu ada dua. Pertama, perang atau bertempur. Kedua, nontempur, yakni pembinaan masyarakat dan pembinaan teritorial. Kita ikut membangun masyarakat. Prajurit tak membantu masyarakat itu salah,” katanya. Ia juga berpesan, agar prajurit TNI di Mamuju ini tetap membangun integritas, kedisiplinan dan menghindari hal-hal yang dapat merusak nama baik TNI. Serta dijelaskan kepada anggota prajurit agar tetap menjadi prajurit yang tangguh dalam melaksanakan tugas tugasnya. Demikian dikatakan pada saat memberikan arahan kepada seluruh satuan TNI 1418 Kodim Mamuju. ”Saya ingin mengajak mereka menjadi prajurit yang jujur berbakti bagi bangsa dan negara, karena menjadi prajurit yang berpegang teguh dan tangguh itu tidaklah mudah, jadi marilah kita bekerja sesuai mekanisme yang ada berbakti bagi bangsa dan negara,” tegas Agus Surya Bakti. (andi saputra)
BPTJJ Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sertijab LEBAK (TERBITTOP) — Dua Kepala Satker BPTJJ Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi wilayah Kabupaten Lebak gelar serah terima jabatan dan pisah sambut, dalam kegiatan tersebut keduanya berjanji akan saling melengkapi dan segera melanjutkan seluruh program kerja kepala lama secara maksimal. ”Dalam kesempatan sertijab dan pisah sambut ini, terlebih dahulu saya untuk memperkenalkan diri kepada seluruh jajaran yang hadir di acara ini. Selebih nya kita akan secara bersama sama melanjutkan semua tugas tugas pekerjaaan ini secara bersama sama. Tentunya dengan kebersamaan insya Allah seluruh pekerjaan akan dengan sangat mudah dapat terselesaikan,” kata H Memed pejabat baru BPTJJ wilayah Lebak saat menyampaikan
sambutan pada acara sertijab dan pisah sambut yang digelar di Resto Andika Rangkasbitung, Kamis lalu. Sementara Kepala Satker BPTJJ dan Tata Ruang Provinsi Banten yang lama, Arlan Marzan mengaku, jika sejauh ini segala tugas dan kewajibannya telah terlaksana dengan baik. ”Ya selama ini alhamdulillah seluruh pekerjaan selalu dapat terselesaikan dengan baik. Artinya saya hanya berharap agar kepala satker yang baru agar dapat melanjutkan dan melaksanakan tupoksinya dengan lebih baik lagi. Sehingga semua target kedepannya bisa lebih dimaksimalkan lagi. Untuk itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan yang selama ini bisa bekerja sama selama saya memimpin lembaga ini,” ungkap Arlan Marzan. (gunawan)
8
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
KUNJUNGAN KERJA Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti didampingi istrinya, mantan artis Bella Saphira melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Markas Kodim 1418 Mamuju, belum lama ini. ANDI SAPUTRA
Desa Mertasinga, Kampung KB Pertama Tingkat Nasional Laporan: Titik Sulaksana CIREBON (TERBITTOP) — Kawasan pemukiman nelayan di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai Kampung KB yang pertama secara nasional, belum lama ini. Presiden berkeinginan menciptakan negara kuat dan sejahtera melalui peningkatan kualitas keluarga di tanah air. Maka dari itu, KB dipandang masih dibutu-
hkan untuk memenangkan persaingan global. Presiden Jokowi dihadapan masyarakat yang datang ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Waluya Bondet, Desa
Mertasinga mengatakan, saat ini, jumlah penduduk Indonesia 252 juta jiwa. Setiap tahun, rata-rata penduduknya bertambah 3 juta jiwa. ”Yang setiap tahun nambah ini kan butuh makan, sandang, lapangan pekerjaan,” kata Presiden. Menurutnya, tingkat kelahiran setiap perempuan di Indonesia pada 2010-2015 rata-rata 2-3 anak. Dengan laju seperti itu, diprediksi pada 2020-2030 nanti, penduduk berusia produktif akan sangat besar jumlah-
nya. Di sisi lain, jumlah penduduk lanjut usia dan anakanak justru sedikit. Di saat jumlah penduduk berusia produktif tinggi, Jokowi meyakinkan, harus tersedia lapangan pekerjaan yang sangat banyak. Penambahan penduduk yang terhitung masih tinggi itulah, kata Jokowi, menjadi alasan KB tetap dibutuhkan, terutama saat ini. Menurutnya, persaingan antarnegara saat ini sangat ketat. Setiap negara berkompetisi di sektor ekonomi
untuk menyejahterakan rakyatnya. Jokowi menekankan keinginannya untuk meningkatkan kualitas keluarga se Tanah Air demi penciptaan negara yang kuat dan sejahtera. ”Ingat ya bu, pak, ciptakan anak dengan karakter baik. Sekarang yang mempengaruhi karakter anak bukan cuma keluarga dan sekolah, tapi juga lingkungan. Sekarang ada televisi, gadget. Hati-hati dengan perkembangan teknologi ini,” pintanya. (***)
soccer 9
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
CRISTIANO RONALDO Penerjemah Messi dan Neymar MADRID (TERBITTOP) — Ada cerita lain dari acara penghargaan FIFA Ballon d’Or yang baru saja berlangsung. Dengan bergurau, megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, menagih honor sebagai penerjemah Lionel Messi dan Neymar. Mereka bertiga memang kandidat utama pemain terbaik tahun 2015, dan Messi yang terpilih untuk memboyong Ballon d’Or. Ronaldo belakangan mengatakan, dirinyalah yang membantu Messi dan Neymar. ”Ketika mereka berdua di atas panggung, baik Messi atau Neymar tidak bisa berbicara bahasa Inggris, dan saya menjadi penerjemah mereka,” kata Ronaldo, sebagaimana dikutip Goal.
Gigi Hadid
Kekasih Zayn Malik Dukung Bradford City LONDON (TERBITTOP) — Ada yang menghebohkan dari model pakaian dalam Victoria’s Secret, Gigi Hadid. Soalnya tiba-tiba ia memamerkan fotonya yang memakai kaus dengan logo klub League One, Bradford City. Sang model mengunggahnya di Tweeter dan langsung saja mendorong orang berkomentar. Melalui akunnya, pihak Bradford City pun membalas postingan Gigi dan menawarkan kaus terbaru the Bantams untuknya. ”Gigi, apakah belum punya kaus baru #bcafc? Kami akan memberi satu untukmmu!” tulis akun @officialbantams. Kemudian, eks personel One Direction Zayn Malik, kemudian ikut merespons dengan menulis, ”Itu sedikit tua.” Gigi Hadid digosipkan menjalin hubungan cinta dengan Zayn,selebriti yang lahir di Bradford dan tentu saja pendukung fanatik Bradford City. Para Netizen pun ikut merespons dan menduga bahwa kaus yang dikenakan oleh Gigi Hadid adalah milik Zayn Malik. (sep)
Follower Sang Model Melonjak karena CR7
"Jadi, ketika saya bicara dengan Messi dan Neymar, saya bilang jangan sampai mereka lupa membayar honor,” tambahnya. Pernyataan Ronaldo itu, sebenarnya, semakin menggambarkan kalau hubungan dia dengan Messi dan Neymar sudah mencair. Ronaldo dan
RADAMEL FALCAO Hadapi Masa Suram LONDON (TERBITTOP) — Setelah dipinjamkan ke Chelsea, pesepakbola Kolombia, Radamel Falcao. menghadapi masa depan yang kian suram. Falcao yang tengah mengalami cedera ditolak oleh klub asalnya, AS Monaco. Striker timnas Kolombia itu tadinya berharap bisa naik daun, ketika manajer Chelsea saat itu, Jose Mourinho, membawa dia ke London Barat di musim panas yang lalu. Tapi, karena cedera pada pahanya, Falcao sama sekali tak pernah merumput sejak Oktober 2015. Awal pekan lalu, Falcao kembali ke lokasi latihan AS Monaco, sekaligus untuk menjalani proses pemeriksaan cederanya. Kesimpulannya, Monaco menolak Falcao kembali ke Stadion Stade Louis II, karena pesepak bola berusia 29 itu dinilai menderita cedera yang bakal berkepanjangan. ”Falcao harus melewati enam sampai delapan pekan dengan cederanya seperti itu,” kata Wakil Presiden AS Monaco, Vadim Vasilyev yang dikutip Skysports, hari Minggu lalu. Karenanya, kata Vasilyev, AS Monaco tak akan memboyong kembali Falcao.
terutama dengan Messi merupakan pesaing berat dalam meraih penghargaan pemain terbaik dunia itu. Kerap, dalam pemberitaan seakan ketiganya bersitegang untuk menjadi yang terbaik. Dari sisi prestasi, Ronaldo dan Messi kerap memecahkan rekor demi rekor baik di Liga Spanyol, Piala Raja, ataupun Liga Champions. Ini pengakuan Ronaldo. ”Kami semakin dekat, kami selalu berhubungan baik. Dalam beberapa tahun ini, kami semakin menjadi sangat dekat,” kata Ronaldo. Di klub masing-masing, Ronaldo mencetak 27 gol pada seluruh kompetisi dan 16 gol di antaranya di laga La Liga. Di lain pihak, Messi yang sempat cedera dan absen bermain mengoleksi 19 gol, dan 10 gol di antaranya di La Liga. Namun, khusus di La Liga keduanya bukanlah pencetak gol terbanyak. Yang terbanyak justru Luis Suarez dengan membukukan 18 gol. (goal)
Senang Minum, Klopp
JADI DUTA BIR JERMAN DORTMUND (TERBITTOP) — Terungkap kalau manajer Liverpool Juergen Klopp merupakan sosok yang suka kongkow di bar, sembari minum bir, seJuergen Klopp bagaimana kebiasaan umum para pria asal Jerman. Lantaran kebiasaannya itu, dan kebetulan pula Klopp lagi tenar, sebuah perusahaan bir lokal di Jerman, Warsteiner, memintanya menjadi duta. Mantan arsitek lapangan hijau Borussia Dortmund itu menyatakan bangga. ”Saya senang dan saya memang identik dengan rasa enak Warsteiner. Kakek saya menyukai pabrik bir kecil itu dan saya juga suka dengan bir yang enak,” ujar Klopp yang dikutip media online Mirror. ”Saya pelatih sepak bola asal Jerman dan duta internasional untuk olahraga nasional kami, seperti bir Warsteiner yang merupakan tradisi Jerman,” kilah Klopp berpromosi (bln)
Ronaldo Dapat SETENGAH JUTA LIKE
Dari data kontrak, sebenarnya Falcao memiliki kontrak lumayan panjang dengan Monaco yakni hingga 2018. Falcao diboyong Monaco dari Atletico pada 2013, dengan nilai transfer sekitar 52 juta pounsterling. Dari catatan pertandingan setengah musim bersama Chelsea, mantan penyerang Atletico Madrid itu cuma mencetak satu gol. Minim gol juga dialami Falcao, pada saat memperkuat Manchester United pada musim lalu. (lie) Radamel Falcao
MADRID (TERBITTOP) — Sebagaimana biasanya Cristiano Ronaldo mampu menyedot perhatian publik dalam tempo singkat. Ini dibuktikan, ketika mega bintang Real Madrid ini memposting fotonya yang paling baru di media sosial Instagram. CR7 memposting fotonya yang sedang telanjang dada, dengan sedikit keringat terlihat mengucur. Situs berita AS menyebut, tidak kurang 500.000 follower menyatakan ’like’ atas foto itu, lebih kurang satu jam setelah foto itu diunggah. Ronaldo, saat itu, baru saja mencetak dua gol saat Madrid meraih kemenangan 5-1 atas Sporting Gijon di La Liga. Gol-gol itu ibarat obat untuk mengatasi kekecewaan Ronaldo yang hanya menjadi runner-up penghargaan Ballon d’Or 2015 di Zurich, Swiss. (bln) Cristiano Ronaldo
Nataly Rincon BARCELONA (TERBITTOP) — Publik tahu kalau akun Instagram model hot Nataly Rincon memiliki lebih dari 30.000 follower, yang kemudian meledak ke angka 48.000 dalam tempo singkat. Ketika ditelisik, ternyata ini ada kaitan dengan isu yang menyebut ia memiliki kedekatan dengan pesepak bola Cristiano Ronaldo. Model asal Kolombia ini memang disebut-sebut dekat dengan CR7, menyusul fotonya dengan pesepak bola tersebut beredar luas di jaringan media sosial. Majalah gaya hidup Spanyol, Vea, juga mempublikasikan foto-foto itu. Publik langsung tersedot keingintahuannya atas sosok dan pribadi Rincon, termasuk mengintip akun Instagram miliknya. Seperti diketahui, sejak pisah dengan model Irina Shayk tahun lalu, Ronaldo belum juga memutuskan kepada siapa ia dekat. Dalam berbagai kesempatan, selalu bergantiganti pasangan termasuk sejumlah model dan salah satunya adalah Rincon. (sep)
BINTANG PORNO yang Ajak Kencan Iniesta
Carolina Abril - Andres Iniesta [inzet]
BARCELONA (TERBITTOP) — Kapten Barcelona, Andres Iniesta, memiliki fans fanatik, yakni seorang bintang film dewasa asal Spanyol bernama Carolina Abril. Ketika diwawancara media Las Provincias dan Diario Vasco beberapa waktu lalu, Carolina mengaku dirinya sangat berkeinginan untuk bercinta dengan Iniesta. ”Tanpa ada keraguan lagi, saya menyukai pria ini. Saya ingin membawa dia ke tempat tidur untuk bercinta,” kata Carolina saat menjawab pertanyaan, siapa sosok publik yang ingin diajaknya. Ada alasan mengapa Carolina menyukai Iniesta. ”Final Piala Dunia di mana Spanyol juara berkat gol Iniesta merupakan pertandingan sepak bola pertama yang saya saksikan,” katanya. Ketika Iniesta melepaskan kostum dan menyatakan golnya dipersembahkan buat Jarque, temannya yang telah meninggal, Carolina mengaku sedih. ”Saya jadi mencintainya, dan sejak itu selalu muncul keinginan untuk tidur bersamanya,” ungkap pendukung fanatik Barcelona ini. (bln)
pendidikan & kesra 10
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
HARIS FADILLAH
MALAM SYUKURAN Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc (dua kanan) turut hadir pada acara Malam Syukuran HUT Ke-20 Yayasan Damandiri dan penyerahan penghargaan Damandiri Award 2015 di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, beberapa waktu lalu.
Gelar Pameran Karya Mahasiswa
PTN Disuruh Lari tapi Dana Diatur dari Atas JAKARTA (TERBITTOP) — Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pegawai memang diperlukan, tapi bukan berarti pekerjaan manajemen diambil alih oleh dosen. ”Kecuali ada beberapa unit seperti kemahasiswaan, tidak masalah bila ditangani dosen. Karena ada unsur hubungan langsung dengan aktivitas mahasiswa dalam konteks pendidikan. Unit lainnya yang memerlukan penanganan rutin dan teknis, sebaiknya ditangani oleh pegawai, secara profesional,” ungkap Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc, belum lama ini. Ditambahkan Prof Asep,
persoalan lain yang membuat performa perguruan tinggi kurang prima adalah minimnya otonomi kampus dan dukungan dana. Padahal kedua komponen ini saling berkaitan. Menurut Prof Asep, PTN sering disuruh lari tapi pendanaan diatur dari atas. Mirip Pasar Bebas Dana riset di Indonesia juga sangat kompetitif dan tidak punya konsep block grant untuk para dosen tanpa harus seluruhnya berkompetisi. ”Misalnya dana tertentu yang diberikan kepada Guru Besar Kepala Bagian Keilmuwan agar dapat membina dosen melakukan riset dengan output paper di jurnal. Saat ini, unit akademi terkecil di universitas, disu-
ruh berkreasi dan berkompetisi secara bebas. Mirip pasar bebas, tanpa uluran tangan pemerintah,” ujar Rektor asal Garut ini. Sistem administrasinya pun sangat sulit mirip laporan proyek pemerintah yang menuntut banyak bukti pengeluaran sekecil apa pun. Hal ini justru banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak subtansial. ”Dosen yang basisnya riset dan inovasi, tentu kewalahan dengan pola ini. Konsep administrasi riset seperti ini juga sebaiknya dikaji ulang, bila perguruan kita ingin masuk ke WCU (World Class University-red),” kata Prof Asep lagi. (rel/wi)
DAMANDIRI BERTEKAD NOL-KAN KEMISKINAN————————(dari halaman I) ternyata mulai berubah banyak sudah menjadi keluarga sejahtera,” ujarnya. Jadi lanjut Prof Haryono, sudah ada pergeseran dan yang mengherankan keluarga miskin di 55.000 Posdaya ini berani tampil, karena setiap kali disodorkan mikropin keluarga miskin sudah mampu berbicara. [Berita terkait baca Halaman 2: ”Atasi Kemiskinan Multidimensi Lebih Berat”] ”Saya akan sampaikan melalui berbagai penerbitan kebetulan akhir bulan ini ada pertemuan tingkat dunia yang dikuti 4000 utusan berbagai negara di Bali, bahwa 55.000 Posdaya dengan 450 perguruan tinggi telah menggarap MDGs dan kini siap menggarap target SGDs (Sustainable Development Goals),” ungkap Prof Haryono. Dikatakan, kemiskinan dan keluarga miskin jangan dihina, jangan disepelekan bahwa keluarga miskin tidak bisa berubah. Karena ternyata dalam 10 tahun terakhir ini melalui Posdaya satu demi satu tidak ada keluarga miskin dan melalui pendampingan keluarga miskin berubah menja-
di keluarga sejahtera bahkan ada yang menjadi juragan. Keluarga miskin lanjut Prof Haryono telah merubah tanah di sekitar lingkungannya,disekitar masjid, bahkan gorong-gorong menjadi tempat subur. Semut dan jangkrik pun dipelihara. Bahkan singkong diubah menjadi keripik. Di Bandung Barat, yang sebelumnya mengolah keripik pisang cavendish kini menjadi kue. Penggagas berdirinya posdaya ini mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam mengejar target SDGs. ”Kita juga mengajak anak muda untuk mengerahkan orang tua diatas 60 tahun untuk ikut bergerak agar seluruh kekuatan pembangunan dalam persatuan dan kesatuan dengan membangun silver college,” kata Prof Haryono. ”Buatlah pabrik busana pabrik makan, buatlah jasa bikin pagar pedesaan. Karena di desa tidak boleh lagi ada anak muda yang nganggur di desa, tetapi harus berubah menjadi desa industri dan desa produsen,” tambahnya. Maestro pemberdayaan yang juga mantan Menko Kesra dan
Taskim ini mengajak seluruh Posdaya rujukan nasional untuk mulai melakukan pelatihan di desa dengan mengajak bermitra guru dan pelajar SMK sehingga bisa menyerap ilmu dan keterampilan yang ada. ”Saudara-saudara adalah calon dosen pemberdayaan masyarakat di zaman SDGs, harus menjadi contoh yang akan menularkan ilmu kepada keluarga prasejahtera mengangkat kehidupan keluarga miskin di desa menjadi keluarga sejahtera,” ujarnya lagi. Untuk itu setiap posdaya rujukan nasional harus berani tampil menerima para tamu tamu yang mengunjungi Posdayanya. ”Jika perlu membuat kartu nama yang keren menyebut dirinya Presiden Posdaya,” ujar Prof Haryono. Sehingga setiap relawan Posdaya Rujukan Nasional, jangan mengecewakan tamu yang datang. Bahkan saat mau pulang tolong titip pesan agar dikasih kritik dan mohon kalau ada yang jelek tinggalkan di sini. Kalau ada yang baik tolong siarkan ke seluruh dunia sehingga akan menambah kunjungan lain ke Posdaya tersebut,” kata Prof Haryono. (ris)
KEJAKSAAN BURU EMPAT TAHANAN——–——————————(dari halaman I) cabe saat kendaraan tahanan melaju menuju Lembaga Pemasyarakat Cipinang usai mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (1/12/ 2015). Kelima tahanan tersebut terdiri Rio Reynaldo (21) berlamat di Jakarta, Hengki Sutejo alias Aldi Bin Edi Sutejo (40) yang beralamat di Makasar Sulawesi Selatan, Desi Sagita Aliasa Desi Bin Sugito beralamat di Tanjung Priok dan Darman Bin Udin (24) beralamat di Makasar Sulawesi Selatan. Pada saat itu mobil yang terdiri empat mobil tahanan dengan delapan pengawal berangkat kembali dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara sekitar pukul 18.30 wiba menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang Jakarta Timur. ”Ini peristiwanya terjadi karena penyerangan. Di mana pengawal polisi yang diserang bukan pengawal dari kejaksaan,” ung-
kap Agung Dipo. Agung mengatakan, protap di kejaksaan sangat ketat baik saat menaikkan dan menurunkan setiap tahanan, di mana setiap tahanan satu persatu dihitung. Dan karena jumlah cukup banyak diatas 90 tahanan maka tidak diborgol. Oleh sebab itu mereka mencari kesempatan kabur saat di perjalananan. Menyangkut kaburnya keempat tahanan karena lemahnya pengawalan kepolisian, Agung mengatakan, peritiwanya adalah penyerangan. ”Saya tidak tahu juga karena ini penyerangan terhadap petugas kepolisian,” ungkap Agung. Dijelaskan, tempat kejadian terjadi ketika mobil sudah berada di Jalan Bekasi Timur Raya Cipinang Jakarta Timur petugas polisi Brigadir Polisi Erri yang berada di mobil tahanan No Pol B-7001-UPA dise-
rang tiba-tiba oleh tahanan dengan menggunakan air cabe yang dibawa dengan botol minuman Mizone dan ditendang sehingga yang bersangkutan jatuh keluar dari mobil tahanan. Setelah diserang petugas berhasil mempertahankan senjata, namun tahanan tersebut berhasil satu persatu turun dari mobil dengan cara melompat dari jendela mobil tahanan dan pintu belakang lari berpencar. Kejadiaan tersebut dilihat petugas di mobil tahanan yang berada di belakang mereka dan kemudian memberitahu sehingga mobil berhenti. Salah satu dari lima tahanan bernama Nurhasan berhasil ditangkap oleh petugas pengawal tahanan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Agung mengatakan, terhadap kaburnya tahanan tersebut semua petugas sudah dilakukan pemeriksaan. (haris)
CITA CITATA MASIH DITUNTUT WARGA PAPUA–————————(dari halaman I) Tuntutan terbaru datang dari organisasi sejenis lainnya, yakni Forum Papua Bersatu (FPB). ”Kami ingin dia mendapatkan sanksi secara adat, dan meminta maaf langsung ke rakyat Papua,” kata
Ketua FPB, Yan Matua di Jalan Johar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa lalu. Bukankah Cita sudah meminta maaf dan berdamai? "Itu tidak mewakili warga Papua, harus me-
minta maaf langsung di Papua," kata Yan Matua, yang juga menuntut penyanyi asal Bandung itu, menyerahkan 500 ekor babi kepada warga di Papua. Bagaimana reaksi Cita Citata? (tri)
Trilogi Dukung Industri Kreatif
JAKARTA (TERBITTOP) — Geliat industri kreatif kian menunjukkan arah perkembangan positif, karena mampu menyerap sekitar 50 persen tenaga kerja. Apalagi pemerintah memproyeksikan industri kreatif sebagai tulang punggung perekonomian. Karenanya, menjadi kewajiban bagi institusi pendidikan untuk segera merangsang lahirnya generasi-generasi kreatif. Untuk tujuan itu, Universitas Trilogi melalui Fakultas Industri Kreatif, menggelar pameran Karma. ”Karma singkatan dari Karya Mahasiswa. Jadi karya-karya mahasiswa dari Fakultas Industri Kreatif Universitas Trilogi yang dipamerkan,” jelas panitia pameran Karma, Ade Rusmana, beberapa waktu lalu. Pameran tidak hanya karya yang dipajang. Tapi, ungkap lulusan program PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) pada program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ini, acara juga dike-
mas dalam bentuk kreativitas lainnya. ”Ditampilkan berbagai film dan acoustic performance, dan pastinya semua yang ditampilkan ini merupakan hasil karya dan kreativitas dari mahasiswa Universitas Trilogi,” paparnya. Sementara itu, Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc menyatakan dukungannya atas segala bentuk kreativitas mahasiswa. Bahkan, tak hanya mendukung, guru besar statistika ini juga
menstimulisasi secara kontinyu agar mahasiswanya selalu lebih kreatif dan tidak terjebak dalam rutinitas untuk meraih indeks prestasi. ”Kreativitas mahasiswa harus kita dorong terus, karena kreativitas itu sendiri adalah sifat sekaligus anugerah Tuhan. Dengan kreativitas, manusia akan tumbuh dan berkembang. Mahasiswamahasiswa yang kreatif juga bisa melepaskan dirinya dalam jebakan perangkap budaya konsumtif yang sangat menggejala saat ini,” jelas Prof Asep. Rektor yang aktif menulis di berbagai media ini juga mengatakan, generasi muda seperti mahasiswa harus memperkuat local wisdom dan kepribadiannya. Dengan demikian kreativitas yang mereka bangun tetap sejalan dengan usaha dalam membumikan keberagaman dan kebudayaan bangsa yang luar biasa ini. (rel)
BELAJAR KB MODERN DI INDONESIA–———————————(dari halaman I) kontrasepsi yang kental sehingga banyak negara yang sedang berkembang masih bisa belajar di sini. Negara-negara di belahan Asia, dimulai dengan Singapura, Korea Selatan, Thailand dan dalam batas-batas tertentu Republik Rakyat Tiongkok (RRT), menggeser penawaran kontrasepsi kepada pasangan usia suburnya sebagai bagian dari paket-paket pembangunan yang sangat luas. Singapura yang sangat awal berhasil dalam program KB memberikan pelayanan kontrasepsi yang sangat luas dan mudah hampir di semua pusat-pusat pelayanan kesehatan, dokter ahli kandungan dan pelayanan pasar yang luas. Pelayanan KB dalam artian kontrasepsi telah diberlakukan seperti pelayanan uang melalui Bank dan jaringannya. Korea dan Jepang saling memberikan dukungan dalam paket keluarga dengan dukungan UU tentang keluarga yang komprehensif. Banyak negara di Afrika belum berhasil menggerakkan program KB dengan penawaran kontrasepsi yang gencar sehingga tingkat pemakaian alat yang ampuh itu belum memadai. Jumlah pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi masih jauh dari cukup untuk memenuhi syarat penurunan tingkat kelahiran. Padahal pada saat yang sama tingkat kesakitan dan tingkat kematian masih relatif tinggi. Upaya menarik pasangan usia subur agar menerima alat atau obat kontrasepsi masih relatif sukar. Negara-negara donor sangat berkepentingan agar tingkat penggunaan kontrasepsi itu me-
ningkat pada tataran yang menggerakkan penggunaan yang bersifat mandiri. Sesungguhnya pada akhir tahun 1980-an keadaan di Indonesia sudah mencapai keadaan ideal sehingga kebijakan pembangunan keluarga mulai digeser pada upaya pemberdayaan secara komprehnsif. Masyarakat yang memiliki keluarga ber-KB yang tinggi mulai diberikan dukungan ’community incentive’ untuk memberikan dukungan pada pembangunan keluarga secara komprehensif. Pada awal tahun 1990-an dikeluarkan UU Nomor 10 Tahun 1992 yang mengatur bagaimana memberikan dukungan pada upaya membangun keluarga secara implisit. Dengan landasan itu pembangunan keluarga makin gencar dan pada tahun 1994, bertepatan dengan konferensi dunia di Kairo, Indonesia membawakan konsep pembangunan keluarga secara komprehensif sejalan dengan pembangunan kualitas penduduknya. Dalam bidang ekonomi, keluarga Indonesia, utamanya keluarga prasejahtera, dijadikan fokus pemberdayaan dengan diajak berlatih menabung dan mengambil kredit untuk membangun ekonomi mikro secara berjenjang. Keluarga kaya diajak untuk peduli dan mau memberi bantuan kepada keluarga prasejahtera. Kehidupan gotong royong dijadikan sasaran pemberdayaan sehingga ekonomi mikro yang diperkenalkan adalah ekonomi kebersamaan antarkeluarga dalam satu desa. Di samping bantuan uang untuk mulai usaha, se-
tiap daerah diperkenalkan kepada kegiatan pertanian dan industri mikro agar menjadi jaminan masuknya keluarga baru dalam kegiatan yang lebih produktif. Karena program pembangunan keluarga dimulai dengan penggunaan kontrasepsi yang tinggi dan lestari, maka penggunaan kontrasepsi dijamin lestari dengan pelayanan yang dibuat mudah dan di mana-mana ada. Dalam kebijakan seperti itu, selama tahun 1990-2000 tingkat kelahiran di Indonesia, yang dianalisis oleh Prof Terry Hull dan ANU, tetap turun dengan signifikan, seperti halnya penurunan selama tahun 1980-1990. Pada akhir tahun 2000 itu, prevalensi KB berada pada tingkat rata-rata nasional sekitar 60 persen, angka kelahiran kasar sebesar 2,3 anak, suatu nilai yang cukup ideal guna melanjutkan pembangunan keluarga secara komprehensif di Indonesia. Sayangnya pembangunan keluarga itu tidak dilanjutkan sehingga banyak keluarga kecewa dan berhenti menggunakan kontrasepsi. Keluarga baru tidak bertambah, akibatnya angka kelahiran naik kembali, tidak stagnan sepeti yang diberitakan. Oleh karena itu patut diceritakan kepada para peserta kongres di Bali, apabila tingkat penggunaan kontrasepsi sudah cukup tinggi, pembangunan keluarga harus dilakukan secara komprehensif agar penggunaan kontrasepsi yang tinggi mengantar pembangunan keluarga yang paripurna.
(Penuis adalah Ketua Yayasan Damandiri, www.haryono.com)
MISTERI SIANIDA DI KOPI WAYAN MIRNA–——————————(dari halaman I) berbusa. Mirna dibawa ke klinik terdekat, kemudian dirujuk ke RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat dan Mirna meninggal dunia dalam perjalanan. ”Uji laboratorium cairan sisa kopi dan lambung Mirna positif mengandung sianida atau natrium sianida dan kafein,” kata Sekretaris Pu-
sat Laboratorium Forensi, Kombes Hudi Suryanto, pekan lalu. Direskrim Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menambahkan, sianida yang bercampur di kopi Mirna antara 3-5 gram. ”Cukup untuk mematikan orang dalam 5-20 menit,” kilahnya. Lalu, siapa yang menaburkan-
nya? Ini yang ditelisik polisi, dan sementara kecurigaan tertuju kepada Jessica, karena banyaknya kejanggalan. Salah satunya, mengapa ia tak ikut mencicipi kopi tersebut. Juga untuk apa ia membuang celana yang dipakainya saat kejadian, dan polisi masih melakukan pencarian. (tm)
KISAH TAWAN ’IRON MAN’ DARI BALI——–——————————(dari halaman I) Lalu, muncul ide untuk membuat robot buat lengannya, dengan membuka-buka buku tentang elektronik dan belajar melalui internet. Walhasil, kini ia bisa menggerakan tangannya dengan menggunakan sistem Elec-
troencephalography atau EEG, yang memungkinkan mesin menangkap aktivitas elektrik di otak. ”Tujuh kali ganti sistem, dari pakai remote, bluetooth, pernah pakai ponsel android juga tapi cepat hang,” kata pria yang tam-
pak menggunakan semacam plat di kepalanya itu. ”Kini, saya bisa bekerja lebih semangat lagi," pungkas Tawan yang mengaku kewalahan menerima wartawan, yang ingin mengangkat kisahnya. (bc/jwp)
11
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
Evaluasi dan Rancangan Program Yayasan Damandiri
”Target 10.000 Posdaya di 2016” YAYASAN Damandiri melakukan penguatan Posdaya dengan menargetkan pembentukan 10.000 Posdaya di tahun 2016. Selain juga melakukan pemetaan dan pendataan, dengan mempersiapkan aplikasi pendataan yang bisa menunjang pemutakhiran data. ”
K
ita mencoba untuk menargetkan pembentukan 10.000 Posdaya di tahun 2016, yang terdiri dari hasil KKN tematik Posdaya sebanyak 5.000 Posdaya, kemudian Posdaya berbasis masjid sebanyak 2.000 Posdaya, dan non-KKN khususnya dari pemerintah kabupaten/kota sebanyak 3.000 Posdaya,” kata Deputi Direktur Perencanaan dan Evaluasi Yayasan Damandiri Drs Made Are Subrata, saat menyampaikan Evaluasi dan Rancangan Program Yayasan Posdaya 2016, pada Rakor Mitra Mandiri yang dihadiri Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, Sekretaris Yayasan Damandiri DR Subiakto Tjakrawerdaja, serta Dirjen PAUD dan Dikmas Dr Haris Iskandar, di Ballroom Grand Candi Hotel, Semarang, belum lama ini. Selain menyampaikan target pembentukan dan penguatan Posdaya di 2016, Made Are Subrata menyampaikan evaluasi programprogram pokok sepanjang tahun 2015. Antara lain yang berkaitan dengan pembentukan dan penguatan Posdaya serta program penyaluran kredit skim Pundi, khususnya penyaluran kredit bagi masyarakat yang kurang mampu, yang dinamakan skim Tabur Puja, di mana plafon per nasabahnya tidak lebih dari Rp2 juta. Dijelaskan, bahwa Yayasan Damandiri bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, yang sejak 2007 telah meluncurkan program pos pemberdayaan keluarga (Posdaya). ”Program tersebut dimaksudkan untuk menggerakkan kembali partisipasi masyarakat agar dapat merespon secara aktif berbagai program pembangunan guna mengatasi ke-
miskinan, yang diselenggarakan oleh pemerintah," jelasnya. Terjadi perkembangan yang signifikan pembentukan Posdaya pada rentang waktu tahun 2009 sampai 2015. Jika tahun 2009 Posdaya yang terbentuk 4.528 Posdaya, maka tahun lalu jumlahnya menjadi 54.119 Posdaya. Peningkatan ini sebagian besar terjadi karena adanya KKN Tematik Posdaya yang dilaksanakan universitas dan perguruan tinggi yang bermitra dengan Yayasan Damandiri. Realisasi yang Signifikan Dalam tiga tahun terakhir, juga tercapai realisasi yang cukup signifikan dari targettarget pembentukan Posdaya. Tahun 2013 misalnya, Yayasan Damandiri mematok target 5.497 Posdaya dan terealisir sebanyak 4.830 Posdaya atau 87,3 persen; target tahun 2014 sebesar 10.994 Posdaya dan realisasinya 10.108 atau 91,9 persen; sementara untuk 2015 Yayasan Damandiri meningkatkan targetnya menjadi 12.000 Posdaya dan realisasinya mencapai 8.690 Posdaya atau 72,4 persen. Yayasan Damandiri juga melakukan pembinaan terhadap Posdaya. Target pembinaan di tahun 2013 sebanyak 2.069 Posdaya dengan realisasinya mencapai 1.786 Posdaya atau (86,3 persen); target tahun 2014 sebanyak 8.129 Posdaya dan realisasinya 7.355 Posdaya atau 91,9 persen; dan tahun target 2015 sebanyak 12.000 Posdaya sedangkan realisasinya 8.690 Posdaya atau 72,6 persen. Yayasan Damandiri juga melakukan pelatihan, pendataan, dan pemetaan yang diselenggarakan sepanjang 2015, melalui kerja sama dengan 293 LPPM dari berbagai perguruan tinggi.
HARIS FADILLAH
DAMANDIRI AWARD 2015 — Sekretaris Yayasan Damandiri DR Subiakto Tjakrawerdaja menyerahkan penghargaan Damandiri Award 2015 kepada salah satu dari 20 kepala daerah/pemerintahan di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, beberapa waktu lalu. Penghargaan diberikan karena para kepala daerah/pemerintahan itu terus-menerus mengembangkan Posdaya di daerahnya. Dari 293 LPPM tersebut telah dilatih sebanyak 161 LPPM, dan sebanyak 143 LPPM yang telah melaporkan hasil pendataannya atau sebanyak 91 persen. Posdaya yang didata hampir 1.700 Posdaya dengan jumlah 374.603 keluarga, sedangkan keluarga yang berhasil didata sebanyak 276.433 keluarga atau 73,8 persen. Realisasi untuk tahapan keluarga yang didata antara lain untuk Keluarga prasejahtera sebanyak 45.647 (16,5 persen), keluarga sejahtera I sebanyak 65.971 (23,3 persen), keluarga sejahtera II sebanyak 64.489 (23,2 persen), keluarga sejahtera III sebanyak 77.595 (28,1 persen) dan keluarga sejahtera III plus 22.632 (8,2 persen). ”Kalau kita lihat dari data keluarga miskin, yakni prasejahtera dan keluarga sejahtera I sebanyak 40,4 persen adalah keluarga miskin atau prasejahtera dan keluarga sejahtera I," jelas Made Are Subrata. (**)
HARIS FADILLAH
PEMBUKAAN RAKOR MITRA DAMANDIRI — Sekretaris Yayasan Damandiri DR Subiakto Tjakrawerdaja (kedua kanan) membuka Rakor Mitra Damandiri di Ball Room Grand Candi Hotel, Semarang, beberapa waktu lalu. Tampil sebagai pembicara pada rakor tersebut Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (kedua kiri), dan Dirjen PAUD dan Dikmas Haris Iskandar (kiri).
Penganugerahan Damandiri Award 2015 Posdaya Rujukan Nasional
Plamboyan Berdayakan Masyarakat dengan Inovasi
P
OSDAYA Plamboyan dari Kabupaten Lembang, Bandung Barat tampil sebagai Posdaya Unggulan Pertama pada Penganugerahan Damandiri Award 2015 kepada 20 Posdaya Rujukan Nasional di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, belum lama ini. Terpilihnya Posdaya Plamboyan, yang mengungguli 19 Posdaya lainnya yang masuk dalam 20 Posdaya Rujukan Nasional, menurut Ketua Tim penilaian Posdaya Rujukan Nasional Unggulan tahun 2015, Dr Mazwar Noerdin, ditetapkan setelah melewati proses yang panjang dan penilaiannya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. ”Dari pemilihan di tingkat LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat-red) di masing-masing universitas dan perguruan tinggi atau kabupaten/kota sebagai pembina Posdaya, hingga ke tingkat koordinator wilayah,” jelas Deputi Bidang Kewirausahaan Yayasan Damandiri ini. Melalui proses serupa, terpilih 100 Posdaya yang kemudian diperas oleh tim juri tingkat nasional, untuk menjadi 20 Posdaya Rujukan Nasional yang melakukan Konvensi Posdaya di Grand Candi Hotel, Semarang. Dari 20 Posdaya Rujukan Nasional, tim juri Yayasan Damandiri menilai presentasi masingmasing Posdaya selama Konvensi. Hasilnya, selain Posdaya Plamboyan terpilih empat Posdaya Unggulan lainnya masing-masing adalah Posdaya Puspa Lestari (Kota Bogor), Posdaya Nasio (Kota Bekasi), Posdaya Migunani (Kabupaten Sleman), dan Posdaya Kusuma Jaya dari Kota Semarang. Posdaya Plamboyan yang menjadi binaan para mahasiswa KKN Tematik Posdaya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini, tak hanya sekali ini saja dikukuhkan sebagai yang terbaik dan meraih penghargaan. Sejak berdiri pada 2009, Posdaya Plamboyan terpilih sebagai Juara I Posdaya Terbaik Tingkat Regional I Provinsi Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Gorontalo pada Desember
2014 dan tahun lalu saat Yayasan Damandiri memasuki usia ke-19 tahun, Posdaya Plamboyan yang dipimpin Nani Yuningsih ini meraih juara IV. Penghargaan-penghargaan itu diberikan bukan tanpa alasan. Karena memang, kiprah Posdaya Plamboyan dalam memberdayakan masyarakat patut mendapat apresiasi. ”Saat ini kami berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di mana kami berkiprah. Keluarga miskin atau prasejahtera telah
ubah menjadi beragam kue yang enak dan menarik tampilannya sehingga laris saat dipasarkan. Bahkan, Posdaya Plamboyan memproduksi alat iris singkong yang sederhana dan murah, yang telah dipasarkan secara luas ke daerah lain. Masyarakat yang ada di Kampung Sukamaju, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat benar-benar merasakan geliat dan kiprah Posdaya Plamboyan, karena daerah itu sekarang menjadi sen-
HARIS FADILLAH
BERSAMA POSDAYA UNGGULAN — Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono diapit ketua dari beberapa Posdaya Unggulan dan Rujukan Nasional 2015, setelah penyerahan penghargaan tersebut di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, beberapa waktu lalu. Tampak pula Rektor Universitas Trilogi Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc (keempat kanan) dan Deputi Direktur Umum Yayasan Damandiri Dr Mulyono D Prawiro (kanan). kami tingkatkan menjadi keluarga sejahtera satu, yang tadinya termasuk keluarga sejahtera satu kini telah menjadi keluarga sejahtera dua,” kata Ketua Posdaya Plamboyan, Nani Yuningsih. Dari sisi produksi, Posdaya Plamboyan banyak melakukan inovasi, dan ini menjadi kunci pemberdayaan masyarakat desa yang menjadi target untuk disejahterakan. Limbah kulit singkong misalnya, yang semula tak berguna diubah menjadi keripik Kadedemes yang bisa mendatangkan uang. Pisang cavendish tak hanya dijual apa adanya, tapi di-
tra budidaya jeruk lembang, jeruk lemon, selain tentu saja yang sedang tren saat ini yakni pisang cavendish. Selain menghasilkan buahnya, Posdaya Plamboya juga mengembangkan bibit jeruk Lembang, yang banyak dikirim ke luar daerah, tak hanya di Pulau Jawa, tapi sampai ke wilayah Sumatera. ”Kami benar-benar bisa melakukan proses petik, olah, dan jual untuk pisang cavendish, jeruk Lembang dan jeruk lemon ini,” pungkas Nani, yang merasa bersyukur karena kiprah Posdaya Plamboyan bisa menyejahterakan. (**)
PAUD Dapat ’Gula-Gula’ Rp2,28 Triliun P
EMERINTAH melalui Kemendikbud bakal menggelontorkan dana operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rp2,28 triliun. Dana tersebut untuk merealisasikan obsesi Kemendikbud dalam mempaudisasi seluruh Indonesia, yang saat ini sudah ada 158 ribu lembaga Paud. ”Jadi sinergitas Posdaya dengan kita, sekarang ada ’gula-gulanya’. Kami sudah alokasikan di DAK kabupaten, kurang lebih sekitar Rp12 jutaan per lembaga, atau sekitar Rp600.000 per anak,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Haris Iskandar pada Rakor Mitra Yayasan Damandiri di Grand Candi Hotel, Semarang, beberapa waktu lalu, yang juga dihadiri Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono, dan Sekretaris Yayasan Damandiri DR Subiakto Tjakrawerdaja sebagai narasumber. Di luar itu, menurut Dirjen PAUD dan Dikmas, masih ada dana tambahan
yakni, dari Kementerian Desa. ”Dari total dana desa yang Rp46 triliun, sebanyak lima persen akan dialokasikan untuk PAUD. Itu akan berlaku setiap tahun. Insya Allah, anak-anak kita akan jauh lebih sejahtera,” jelas mantan Direktur Pembinaan SMA di Kemendikbud ini. Satu Desa Satu PAUD Saat ini, Kemendikbud sedang melakukan kampanye publik yakni Satu Desa Satu PAUD. Dari 80 ribu desa, sudah ada 72,76 persen yang sudah memiliki PAUD. ”Kita tinggal menyelesaikan 22 ribu desa lagi, yang melalui Posdaya, 22 ribu desa akan segera mempunyai PAUD. Jaringan Posdaya akan menjadi prioritas kita, kalau kita menginginkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berbeda pada 20 tahun sampai 30 tahun ke depan,” kata Haris Iskandar. Digambarkan, bahwa saat ini pemerintah Indonesia sedang mengukir masa depan, melalui pendidikan anak usia dini. ”Kita tidak bisa mengeluh saja, be-
tapa karakter politikus seperti itu, betapa karakter para pejabat seperti itu. Kita harus memulainya dari PAUD-nya. Kita juga mengembangkan pendidikan keluarga. Ini persis sama dengan yang disampaikan Pak Haryono melalui Posdaya,” papar Dirjen PAUD dan Dikmas. Keluarga, jelasnya, merupakan portofolio yang sangat penting, karena kalau kita lihat di Amerika dan Eropa, kontestan yang tidak mengangkat family value pada masa kampanye akan kalah. ”Kami sangat mengapresiasi keberadaan 55 ribu Posdaya, dan itu menjadi pionir, para pelatihnya akan membantu keluarga-keluarga lain untuk bisa membangun, memberdayakan sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang mandiri, keluarga yang efektif dalam mendidik anaknya dengan baik. Ini yang menjadi sasaran kita. Jadi kalau ingin melalukan Revolusi Mental, organisasi yang paling cocok adalah melalui organisasi keluarga ini,” pungkasnya. (**)
ENDANG
PERBINCANGAN HANGAT — Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (kedua kanan) terlibat perbincangan hangat dengan Dirjen PAUD dan Dikmas Haris Iskandar (kanan) menjelang pembukaan Rakor Mitra Damandiri di Ball Room Grand Candi Hotel, Semarang, belum lama ini.
12
EDISI KEENAMPULUH DUA / TH II 21 JANUARI - 2 FEBRUARI 2016
HARIS FADILLAH
LIMA POSDAYA UNGGULAN — Posdaya Plamboyan dari Kabupaten Lembang, Bandung Barat terpilih sebagai Posdaya Unggulan Pertama yang diumumkan Ketua Tim Penilaian Posdaya Rujukan Nasional Unggulan 2015 Dr Mazwar Noerdin di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, belum lama ini. Masing-masing pemenang dari kiri ke kanan: Posdaya Plamboyan, Posdaya Puspa Lestari dari Kota Bogor, Posdaya Nasio dari Kabupaten Bekasi, Posdaya Wingudani dari Kota Sleman, dan Posdaya Kusuma Jaya dari Kota Semarang.
Gebyar Penganugerahan Damandiri Award
55.000 Posdaya Garap Target SDGs S
AUDITORIUM Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Jumat (15/1) pekan lalu begitu semarak. Sekitar 1.000 orang hadir menyaksikan Gebyar Malam Penganugerahan Damandiri Award 2016 menyambut HUT Ke-20 Yayasan Damandiri. Tidak kurang 20 Posdaya Rujukan Nasional yang mewakili 50.000 Posdaya dari seluruh Indonesia menampilkan berbagai atraksi kesenian yang memukau para hadirin.
elain itu sebagai bentuk apesiasi karya dan kerja keras Yayasan Damandiri melalui Posdaya, Museum Rekor Indonsia (Muri) juga memberikan penghargaan kepada Prof Dr Haryono Suyono sebagai perintis pemberdayaan keluarga melalui Posdaya. Sementara Yayasan Damandiri pada kesempatan itu menyerahkan penghargaan kepada 20 bupati/wali kota yang berkomitmen mengentaskan kemiskinan dengan bermitra pada Yayasan Damandiri. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono kepada bupati dan wali kota penerima penghargaan. Dalam usianya yang kini menginjak 20 tahun banyak keberhasilan yang dicapai oleh Yayasan Damandiri. Bahkan di daerah yang tinggi konsentrasi Posdayanya seperti di Padang dan Pacitan telah terjadi penurunan tingkat kemiskinan. Kini kiprah Posdaya mulai tahun 2016 akan semakin bergeliat dalam mengentaskan kemiskinan di berbagai daerah di Indonesia seiring hadirnya program PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yakni, SDGs (Sustainable Development Goals). Program PBB tersebut akan menjadi sasaran
pokok Posdaya di dalam pengentasan kemiskinan tahun 2016. ”Saya akan sampaikan melalui berbagai penerbitan kebetuan dalam bulan ini ada pertemuan tingkat dunia yang diikuti 4.000 utusan berbagai negara di Bali, bahwa 55.000 Posdaya dengan 450 perguruan tinggi akan siap menggarap target SGDs,” ungkap Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono. Maestro pemberdayaan masyarakat dan juga mantan Menko Kesra dan Taskim serta Kepala BKKBN dalam sambutannya menyampaikan, falsafah pembangunan dalam limabelas tahun ke depan, tidak saja berupa pembangunan fisik, tetapi juga dituntut perhatian lebih pada penegakan hak asasi manusia (HAM), serta keadilan yang merata dan berkelanjutan. Oleh karenanya, ke depan mulai tahun 2016 ini, Posdaya akan disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai dunia dalam limabelas tahun mendatang. Untuk itu dukungan untuk pembentukan Posdaya sebagai upaya perluasan jangkauan akan diperluas secara sukarela dan diserahkan ke perguruan tinggi atau lembaga lain,” ungkapnya.
Prof Haryono mengucapkan selamat kepada 20 kabupaten dan kota yang kini menjadi rujukan Posdaya nasional. ”Saya ucapkan selamat kepada 20 kabupaten dan kota yang mendapat Damandiri Award 2015 di antaranya, Kota Bogor, Kota Semarang, Kota Bekasi, Kota Malang, Kota Jakarta Selatan, Kota Padang, Kota Metro, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sleman, Kabupaten Malang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Bantul, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Pamekasan,” katanya. Disesuaikan Sasaran Posdaya mulai 2016 akan disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai dunia dalam 15 tahun mendatang. ”Ini berarti dalam usaha perluasan jangkauan intinya ada tiga yaitu, perta’ma memperluas sasaran target yang dientaskan, kedua mencari sponsor yang mendukung, dan yang ketiga mencari intervensi yang tepat agar upaya pengetasan tersebut dapat diserap dan dipraktekkan oleh keluarga prasejahtera atau keluarga kurang mampu yang dijadikan target pengentasan,”
rang, Kabupaten Magelang, Degarap dan menghapuskan kemisungkap Prof Haryono. mak, Kendal, Batang, Pemalang, kinan, kelaparan dan mengurangi Sementara itu Sekretaris Yayasan Pekalongan, Tegal dan Brebes). kesenjangan sosial. Ada program Damandiri DR Subiakto Tjakrapemerintah, juga ada kelompok Kami berharap program yang werdaja mengungkapkan, inisiasi sudah terjalin ini dapat terus berbesar, tetapi kelompok kecil oleh Posdaya yang digagas oleh Prof langsung,” kata Rektor Unnes. rakyat hanya ada di Indonesia yakHaryono telah terbukti berhasil Sebelumnya pada Konvensi ni, Posdaya,” ungkapnya. menjadi model kelembagaan Nasional 20 Posdaya Rujukan NaUntuk itu, lanjut Prof Haryono, yang membangun paradigma bissional, Prof Haryono juga menePosdaya akan siap untuk melannis sosial yang mengkolaborasikan kankan, peran Posdaya sudah jutkan program peningkatan IPM dan mensinergikan antara model membuktikan mengangkat kedengan meningkatkan dan mesosial dan ekonomi dalam bentuk luarga prasejahtera menjadi semelihara sumber daya alam seoptimal telah berhasil mencapai jahtera. ”20 Posdaya rujukan naperti sungai-sungai hingga di bamanfaat sosial dan ekonomi. sional telah mampu memberdaywah laut sampai tanaman dan ”Ini bukti prestasi yang sangat ikan tidak boleh dibabat habis di akan masyarakat,” ujarnya dimembanggakan. Kita telah berusambut tepuk tangan ribuan hamasa mendatang. saha agar ini bisa diadopsi secara dirin. Bahkan Prof Haryono mePria kelahiran Pacitan ini menasional oleh pemerintah untuk ngungkapkan, tidak ada lawanngungkapkan, tidak ada rakyat di menghadapi tantangan yang nya peran Posdaya dalam pemdunia yang siap seperti anggota berat pada pembangunan ke Posdaya dengan 55.000 dan 454 berdayaan masyarakat. depan. Jika kita salah arah da”Tidak ada lawannya di dunia, perguruan tinggi yang menerjunlam menghadapi tantangan itu kelompok kecil Posdaya yang ada kan ribuan mahasiswa ke desamaka tantangan ini bukan mendi masyarakat telah siap mengdesa. (*) jadi peluang tetapi menjadi malapetaka bagi bangsa Indonesia,”ungkapnya. Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan, kerja sama Unnes dengan Yayasan Damandiri sudah dijalin sejak tahun 2010 dengan berbagai bentuk program dan kegiatan utamanya berkaitan dengan Darma Pengabdian kepada Masyarakat seperti KKN tematik Posdaya dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan bekerja di masyarakat dalam rangka membantu pembangunan desa. ”Melalui KKN tematik Posdaya, Unnes sudah memHARIS FADILLAH bentuk dan memberdayakan kurang lebih 400 Posda- FOTO BERSAMA — Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyonno ya di kabupaten dan kota (tengah) berfoto bersama dengan bupati dan wali kota yang memperoleh di Jawa Tengah (Kabupa- penghargaan Damandiri Award 2015 di Auditorium Universitas Negeri ten Semarang, Kota Sema- Semarang (Unnes), Semarang, belum lama ini.
”Kuningan Berkiprah Entaskan Kemiskinan”
K
EPEDULIAN yang ditunjukkan oleh Bupati Kuningan Hj Uthe Ch Suganda SSos, MAP dalam membina Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) ternyata membuahkan hasil. Posdaya kini tersebar di seluruh pelosok desa di Kabupaten Kuningan. Berkat kegigihan itulah Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono memberikan penghargaan Damandiri Award 2016 diserahkan langsung kepada 20 bupati/wali kota termasuk Bupati Kuningan bertempat di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), belum lama ini. ”Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Damandiri dan seluruh Posdaya yang berada di Kabupaten Kuningan, terutama Posdaya Nurul Huda yang telah berkiprah dan berprestasi sehingga mampu mengharumkan nama Kabupaten Kuningan di tingkat Ketua Yayasan Damandiri nasional,” tutur Hj Uthe Ch SuProf Dr Haryono Suyono (kiri) ganda SSos, MAP menjawab memberikan penghargaan TERBITTOP usai menerima pengDamandiri Award 2016 hargaan Damandiri Award. kepada Bupati Kuningan Hj Dikatakan, prestasi ini tidak Uthe Ch Suganda SSos, MAP. akan dapat diraih tanpa kerja
keras, dan yang paling utama adalah kiprah masyarakat dalam upaya memberdayakan diri sendiri melalui lingkungan terkecil yaitu keluarga. ”Masyarakat Kuningan dengan jiwa gotong royong telah membantu memudahkan pemerintah dalam memerangi kemiskinan, mengangkat keluarga prasejahtera menjadi sejahtera, dan mengurangi pengangguran melalui Posdaya,” ungkapnya. Kabupaten Kuningan diwakili Posdaya Masjid Nurul Huda yang beralamat di Jl Tentara Pelajar No 33 Desa Bayuning Kecamatan Kadugede Kuningan. Posdaya ini diam-diam bukan saja menjadi pusat percontohan pemberdayaan masyarakat desa, namun juga menjadi pelopor pengembangan Posdaya di Kabupaten Kuningan. Buktinya, bukan saja kesejahteraan dan kemandirian keluarga-keluarga di wilayahnya semakin meningkat, namun melalui kiprahnya, Posdaya di berbagai desa di Kabupaten Kuningan terus berkembang pesat sehingga layak menjadi rujukan Posdaya nasional. Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono mengucapkan selamat kepada 20 kabupaten dan kota yang kini menjadi rujukan Posdaya nasional. ”Saya ucapkan selamat kepada 20 kabupaten dan kota yang mendapat Damandiri Award 2015 di antaranya, Kota Bogor, Kota Semarang, Kota Bekasi, Kota Malang, Kota Jakarta Selatan, Kota Pa-
dang, Kota Metro, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sleman, Kabupaten Malang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Bantul, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Pamekasan,” katanya. Menurutnya, falsafah pembangunan dalam lima belas tahun ke depan, tidak saja berupa pembangunan fisik semata tetapi sekaligus dituntut perhatian yang tinggi terhadap penegakan hak asasi manusia (HAM) dan keadilan yang merata serta berkelanjutan. ”Posdaya mulai 2016 ini akan disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai dunia dalam lima belas tahun mendatang. Untuk itu dukungan pembentukan Posdaya sebagai upaya perluasan jangkauan akan dilakukan secara sukarela dan diserahkan ke perguruan tinggi (PT) atau lembaga lain,” ujarnya. Ini artinya dalam usaha perluasan jangkauan intinya ada tiga yaitu, pertama memperluas sasaran target yang dientaskan, kedua mencari sponsor yang mendukung, serta ketiga mencari intervensi yang tepat agar upaya pengetasan tersebut dapat diserap dan dipraktekkan oleh keluarga prasejahtera atau keluarga kurang mampu yang dijadikan target pengentasan,” tegasnya. (*)