JENIS-JENIS JAMUR MAKRO YANG TERDAPAT DI PERKEBUNAN SAWIT KENAGARIAN DAMAR RUMPUT KECAMATAN AIRPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
ARTIKEL E-JURNAL
ICE PUTRI YUNITA NIM. 09010092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
JENIS-JENIS JAMUR MAKRO YANG TERDAPAT DI PERKEBUNAN SAWIT KENAGARIAN DAMAR RUMPUT KECAMATAN AIRPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Ice Putri Yunita, Nursyahra dan Abizar Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Fungi is eukaryotic organism (has sterling nucleus), has not chlorophyll, has spore of somatic structure or talus that is unicellular and exactly form filament or branch thread (multicelluler), life with asexual and sexual and wall cell which include kitin and cellulose or both of them. Mushroom does not has capillary and chlorophyll, also reproduction with spore. This research is about Kinds of Macro Mushroom That Are Founded At palm garden Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan have been done in January 2014. The method is used in this research that is observation and direct collection toward macro mushroom that is founded in research location. From the research is got 12 kinds of macro fungi At palm garden Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan. From this research can be concluded that mushroom is founded At palm garden Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan include in 3 classes such Agaricomycetes, Pezizomycetes and Gasteromycetes, 4 ordo, 7 family and also 9 genus. Key word: macro Mushroom and Fungi PENDAHULUAN Indonesia sangat kaya akan sumber daya hayati, berbagai tanaman yang merupakan penghasil devisa negara dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Salah satu tumbuhan yang menghasilkan devisa adalah kelapa sawit. Kelapa sawit salah satu tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, karena dari buah kelapa sawit dapat dihasilkan minyak goreng dan bahan bakar nabati karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi maka banyak pengusahapengusaha besar membuka lahan perkebunan sawit sehingga sekarang perkebunan sawit bisa dijumpai hampir di seluruh daerah di indonesia. Jamur memiliki peranan yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari dan ekologi sawit itu sendiri. Beberapa jenis jamur dapat menyebabkan keracunan pada saat dikonsumsi. Dalam ekologi sawit, jamur yang tumbuh di tanah, batang dan tumpukan pelepah sawit yang sudah mati, maka sawit tersebut akan semakin subur. Dengan adanya jamur maka kelembaban dari tanah pada perkebunan sawit bisa terjaga dengan baik sehingga unsur hara yang terdapat dalam tanah juga terjaga.
Perkebunan sawit yang terletak di Desa Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisisir Selatan berada pada ketinggian ± 300 m dari permukaan laut banyak ditemukan berbagai macam jenis tanaman tingkat rendah diantaranya jamur makro. Sebagian jenis-jenis jamur tersebut bisa dikonsumsi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis telah melakukan Penelitian dengan judul Jenis-jenis Jamur Makro yang terdapat di Perkebunan Sawit Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari 2014 dikawasan Perkebunan Sawit Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan dan pengidentifikasian dilanjutkan di laboratorium Botani STKIP PGRI Sumatra Barat. Metode dilakukan dengan menggunakan metode survey langsung di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Proposive yaitu dengan melakukan pengkoleksian langsung terhadap jamur makro yang ditemukan di lokasi
penelitian. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Camera digital, kantong plastik, kardus, spidol permanen, tali plastik, baki, kertas label, Hygrometer, Termometer, Tester soil, Jangka sorong, botol kaca bekas, pisau curter dan alat-alat tulis. Bahan yang digunakan adalah alkohol 70 % dan jamur yang ditemukan di lokasi. Di lapangan Pengambilan sampel dilakukan secara Proposive di tempat ditemukan spesies jamur makro. Jamur makro yang ditemukan di lokasi penelitian diamati, diphoto, kemudian dilakukan pengukuran kelembaban udara, suhu udara, dan pH tanah, mencatat data yang penting seperti tempat hidup, warna dan lain-lain. Kemudian sampel disimpan dalam botol kaca dan direndam dengan alkohol 70 %. Di laboratorium, jamur yang telah direndam dengan alkohol 70 % dikeluarkan dan diletakkan di atas baki. Kemudian dilakukan pencatatan berdasarkan bentuk tubuh buah, warna tubuh jamur, dan ada tidaknya batang. Pengidentifikasian, menggunakan lembar identifikasi spesies yaitu sebuah gambar suatu spesies tumbuhan yang disertai nama yang bersangkutan. Setelah diidentifikasi, jamur disimpan lagi
didalam botol dan ditambahkan dengan alkohol 70 % dan ditutup rapat. Cocokkan data yang telah didapatkan dengan bukubuku referensi seperti buku pedoman yang digunakan dalam pengidentifikasian adalah C.J.Alexopoulus (1996) dan Darnetty (2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di perkebunan kelapa sawit Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan mengenai jenis-jenis jamur makro dengan pengukuran fisik pada lokasi penelitian didapatkan 12 jenis jamur yang terdiri dari 3 kelas, 4 bangsa, 7 suku, dan 9 marga. Jenis jamur yang ditemukan adalah Amauroderma longipes, Ganoderma lucidum, Pycnoporus sanguineus, Tremetes menziesii, Amanita vaginata, Amanita muscaria, Marasmius sp., Marasmius cladophyllus, Marasmius haedinus, Oudemansiella canarii, Cookeina speciosa dan Phallus indisiatus.
Tabel. Jamur makro yang terdapat di perkebunan sawit Kenagarian Damar Rumput Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan Kelas Agaricomycetes
Bangsa Polyporales
Suku Ganodermatacea
Jenis Amauroderma longipes
Ganoderma
Ganoderma lucidum
Pycnoporus
Pycnoporus sanguineus
Tremetes
Tremetes menziesii
Amanitaceae
Amanita
Amanita vaginata
Tricholomataceae
Marasmius
Polyporaceae Agaricales
Marga Amauroderma
Amanita muscaria Marasmius sp. Marasmius cladophyllus Marasmius haedinus Agaricaceae
Oudemansiella
Oudemansiella canarii
Pezizomycetes
Pezizales
Sarcoscyphaceae
Cookeina
Cookeina speciosa
Gasteromycetes
Phallales
Phallaceae
Phallus
Phallus indisiatus
PEMBAHASAN Dari Tabel di atas kelas yang terbanyak ditemukan yaitu Agaricomycetes yaitu 10 jenis yang terdiri dari Amauroderma longipes, Ganoderma lucidum, Pycnoporus sanguineus, Tremetes menziesii, Amaita vaginata, Amanita muscaria, Marasmius sp., Marasmius cladophyllus, Marasmius haedinus dan Ousdemansiella canarii. Banyaknya jenis dari kelas Agaricomycetes yang ditemukan pada lokasi penelitian, karena kelas dari Agaricomycetes banyak menganggu pohonpohon sawit tersebut. Jamur yang termasuk ke dalam suku Ganodermataceae ini mempunyai sifat patogen dan mempunyai basidiokarp yang tidak jelas karena terpengaruh oleh warna dari lignin jamur tersebut. Suku Ganodermataceae ini terdiri dari spesies poroid yang memiliki basidiospora dan spesies ini bersifat patogen. (Alexopoulus, 1996). Suku Polyporaceae mempunyai sifat-sifat yaitu himenium melapisi lubang sebelah dalam, basidiokarp dapat berupa suatu kerak, suatu papan atau suatu payung. Basidiokarp yang tua biasanya kuat, gabus atau kayu, banyak menganggu pohonpohonan di hutan dan pohon-pohonan perindang, merusak kayu bagunan (Dwidjoseputro, 1976). Suku Amanitaceae terkenal dengan sporanya yang putih serta tumbuh pada kayu dan tempat yang lembab (Alexopoulus, 1996). Menurut muzayyinah (2005), bahwa Pezizales adalah jamur berbentuk mangkok, kebanyakan hidup sebagai saprofit pada kotoran hewan, kayu lapuk dan tanah kaya humus. Kebanyakan spesies dari suku Sarcoscyphaceae terdapat di daerah tropik
dan, tetapi ada juga beberapa spesies yang hidup dimana-mana (Dwidjoseputro, 1976). Suku Polyporaceae mempunyai sifat-sifat yaitu himenium melapisi lubang sebelah dalam, basidiokarp dapat berupa suatu kerak, suatu papan atau suatu payung. Basidiokarp yang tua biasanya kuat, gabus atau kayu, banyak menganggu pohonpohonan di hutan dan pohon-pohonan perindang, merusak kayu bagunan (Dwidjoseputro, 1976). KESIMPULAN Didapatkan 12 jenis jamur makro yang termasuk dalam 3 kelas yaitu Agaricomycetes, Pezizomycetes dan Gasteromycetes, 4 bangsa, 7 suku, dan 9 marga dan pengukuran fisik yaitu kelembaban udara berkisar antara 61% 65%, suhu udara berkisar antara 28,4°C – 30,1°C dan pH tanah berkisar antara 6,8 – 7,2. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alexopoulus. C. J & Mims. 1996. Introductory Mycology. Toronto: Jhon Wileys & Sons Inc. Darnetty, 2006. Pengantar Mikologi. Padang : Andalas University Press. Dwidjoseputro, D. 1976. Pengantar Mikologi. Alumni, Malang. Muzayyinah. 2005. Keanekaragaman Tumbuhan Tak Berpembuluh. Surakarta: LPP UNS, UPT Penerbitan dan Percetakan UNS.