Jasman Jalil
PENDIDIKAN untuk SEUMUR HIDUP
Penerbit Nida Dwi Karya Publishing
PENDIDIKAN untuk SEUMUR HIDUP Oleh: Jasman Jalil Copyright © 2013 by Jasman Jalil ISBN : 978-602-7950-01-6
Penulis Jasman Jalil Desain Sampul:
JJ Azizi Editor:
Supri Penerbit
JL Peneleh 9 No. 60 Surabaya 60274
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
Ucapan Terimakasih:
Alhamdulillah, puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini. Buku ini merupakan kumpulan dari beberapa tulisan yang pernah diterbitkan pada Rubrik Opini Harian Bangka Pos (Kelompok Kompas Gramedia) dan tulisan yang pernah dikirimkan ke Bangka Pos namun tidak diterbitkan. Tulisan-tulisan ini merupakan sebuah ekspresi pemikiran penulis bentuk kepedulian terhadap pendidikan. Tulisantulisan ini berisi tentang kritik dan saran kepada para stakeholder pendidikan. Terbitnya buku ini merupakan buah dari mimpi yang selama ini membayangi dalam tidur. Sebagai karya pertama, buku ini diharapkan bisa menjadi pintu bagi hadirnya karya-karya yang lain. Pendidikan memang harus selalu mengalami perubahan. Oleh sebab itu, pemikiran-pemikiran cerdas harus senantiasa menjadi masukan perkembangan tersebut. Semoga karya penulis yang kecil ini bisa memberikan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan pendidikan kita.
Sebagai rasa syukur dan terima kasih, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Istri saya, Susilawani, Anak-anak Saya, Jibran J Azizi dan Zaskia J Alimatunnisa, yang senantiasa mendampingi penulis dalam menggapai mimpi ini. Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Bangka Pos Group yang telah menerbitkan beberapa tulisan penulis di Rubrik Opini. Buku ini dipersembahkan kepada Istri, AnakAnak Saya, Alharhum Ayah dan Alm. Ibu yang tercinta, Abang, Ayuk, Adik-Adik, Keluarga, Mertua, dan Kakak Ipar, serta Para Sahabat yang selalu mendukung setiap langkah penulis. Selamat menikmati persembahanku yang serba kekurangan ini. Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran demi lahirnya karya-karya yang lebih baik di masa yang akan datang.
Toboali, Januari 2013
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI
BAGIAN KESATU : GURU DAN PROFESIONALITAS Menagih Profesionalitas Guru 9 Remunerasi bagi Guru, Mungkinkah? Mendidik dengan Keteladanan 25 Guru Demokratis 33
17
BAGIAN KEDUA : KURIKULUM UN dan Masa Depan 43 Boleh UN, Asal…… 53 Ekonomi Islam Dalam Kurikulum Nasional Menerapkan Multiple Intelligences di Sekolah BAGIAN KETIGA : SUMBER DAYA PENDIDIKAN TV Indonesia Tidak Pro Anak 81 Timah dan Pendidikan Masyarakat 89
63 71
Optimalisasi Internet Bagi Pendidikan Pemerintah Daerah dan Pendidikan
99 107
BAGIAN KEEMPAT : ANTARA PEMIKIRAN DAN KEBIJAKAN Program Wajib Belajar Seumur Hidup 119 RSBI, Sebuah Diskriminasi Pendidikan 129 Pendidikan dan Kebangkitan Nasional 139 Pemberdayaan Koperasi Sekolah 147
Referensi Kredit Tulisan Tentang Penulis
155 159 161
Bagian Kesatu GURU DAN PROFESIONALITAS
MENAGIH PROFESIONALITAS GURU Guru profesional dalam konteks UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 adalah guru yang telah mengantongi sertifikat pendidik. Sertifikat menjadi bukti legal formal untuk pengakuan sebagai tenaga profesional. Untuk mendapatkan sertifikat pendidik itu guru diwajibkan mengikuti prosedur sertifikasi yang telah ditentukan. Sehingga, setiap guru yang belum memegang sertifikat pendidik bukanlah dikatakan sebagai guru profesional. Jika ditelaah secara komprehensif, idealnya semua guru yang telah memiliki kualifikasi akademik yang sesuai adalah guru profesional. Karena untuk menjadi guru harus memenuhi kualifikasi khusus seperti kualifikasi akademik program sarjana atau diploma empat. Selain itu, setiap guru juga dituntut telah memiliki beberapa kompetensi yang sesuai seperti kompetensi kepribadian, pedagogic, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Sehingga semua guru yang telah memiliki kualifikasi akademik dan keempat kompetensi adalah guru profesional walaupun belum memegang sertifikat pendidik. Namun, sejauh mana profesionalisme guru kita sekarang ini? Pertanyaan besar sekaligus menjadi tantangan bagi guru untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar profesional karena sekarang tidak sedikit pihak yang mulai meragukan profesionalitas guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa indikasi seperti rendahnya kualitas pendidikan, minimnya angka kelulusan UN, minimnya kontribusi guru dalam kehidupan masyarakat, serta kasus nasional terbaru yaitu contek massal. Semua problematika tersebut menyulut kecurigaan masyarakat akan profesionalitas guru serta kualitas pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa.