JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL PADA PROGRAM KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PT ELNUSA DRILLING SERVICES
SKRIPSI Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Disusun Oleh: Nama
: RACHMA SUCHIYANTI
Nim
: 0420311-034
Jurusan
: Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: RACHMA SUCHIYANTI
Nim
: 0420311-034
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi : Public Relations Judul Skripsi : “Jaringan Komunikasi Informal Pada Program Kedisiplinan Kerja Karyawan PT Elnusa Drilling Services” Jakarta, Oktober 2008 Mengetahui, Pembimbing
(Drs. Ervan Ismail, M.Si) Menyetujui, Dekan
Ketua Bidang
Fakultas Ilmu Komunikasi
Public Relations
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: RACHMA SUCHIYANTI
Nim
: 0420311-034
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi : Public Relations Judul Skripsi : “Jaringan Komunikasi Informal Pada Program Kedisiplinan Kerja Karyawan PT Elnusa Drilling Services”
Jakarta, 30 Agustus 2008
1.
Ketua Sidang Heri Budianto, S.Sos, M.Si
2.
)
(
)
(
)
Penguji Ahli Dra. Endri Listiani, M.Si
3.
(
Pembimbing Drs. Ervan Ismail, M.Si
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana ABSTRAKSI RACHMA SUCHIYANTI (0420311-034) Jaringan Komunikasi Informal Pada Program Kedisiplinan Kerja Karyawan PT Elnusa Drilling Services Bibliografi: 5 Bab + 117 Halaman + 3 Lampiran + 27 Tabel + 10 Gambar Komunikasi adalah bagian terpenting dalam keseharian tiap – tiap individu. Khususnya bagi individu yang bekerja dalam sebuah organisasi, dimana masing – masing individu dituntut untuk saling berinteraksi satu sama lain, untuk bekerjasama dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pencapaian tujuan perusahaan, tidak hanya dengan jaringan formal yaitu komunikasi secara formal suatu perusahan dapat berjalan dengan baik untuk menyampaikan informasi, khususnya mengenai kedisiplinan kerja karyawan, namun peran komunikasi informal dengan jaringan komunikasi informal dapat pula membantu dalam penyampaian informasi itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah jaringan komunikasi informal yang terjadi pada program kedisiplinan kerja karyawan PT Elnusa Drilling Services. Kerangka Pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian komunikasi, fungsi komunikasi, organisasi, komunikasi organisasi, fungsi dan tujuan komunikasi organisasi, arus dan aliran komunikasi didalam organisasi, komunikasi vertikal, komunikasi horizontal, komunikasi diagonal, jaringan komunikasi informal dan pengertian kedisiplinan. Tipe atau sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada para karyawan PT Elnusa Drilling Services khususnya yang berada di pusat TB. Simatupang, Jakarta. Dengan menggunakan metode survey, dimana memiliki populasi sebanyak 85 orang hingga tahun 2007, dan dengan sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terlihat terdapatnya pola jaringan komunikasi informal pada perusahaan yang tergambarkan pada gambar pola jaringan, yang menemukan adanya klik antara karyawan dengan tergambarkannya enam peran dalam jaringan komunikasi yaitu Opinion Leader, Cosmopolite, Bridge, Liaison dan Gate Keepers yang didominasi oleh HRD dan beberapa departemen lainnya setelah HRD, seperti Marketing, Sekretaris dan Admin. Sedangkan untuk Isolate ada terdapat Accounting, Office Boy dan Driver. Penulis menyarankan adanya penelitian lebih lanjut yang dapat menjelaskan bentuk – bentuk hubungan antar karyawan baik secara formal maupun informal, dnegan menggunakan pendekatan eksplanatif (Sebab Akibat). Sehingga dapat menjelaskan lebih baik, komunikasi yang di dalam PT Elnusa Drilling Services, maupun perusahaan lain.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PEBAIKAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah / Penelitian..................................... 1
1.2
Pokok Masalah ...................................................................... 6
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................. 6
1.4
Manfaat Penelitian ............................................................... 7 - Manfaat Akademis ............................................................ 7 - Manfaat Praktis .................................................................. 8
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi ............................................................................ 9 2.2 Fungsi Komunikasi ................................................................. 10
2.3 Organisasi................................................................................ 11 2.4 Komunikasi Organisasi ........................................................... 13 2.5
Fungsi dan Tujuan Komunikasi Organisasi ......................... 15
2.6
Arus dan Aliran Komunikasi di Dalam Organisasi............... 17
2.6.1 Arus komunikasi ...................................................................17 2.6.1.1 Komunikasi Vertikal ................................................. 17 2.6.1.1.1 Komunikasi Downward..........................................17 2.6.1.1.2 Komunikasi Upward...............................................18 2.6.1.2 Komunikasi Horizontal ............................................ 18 2.6.1.3 Komunikasi Diagonal ...............................................19 2.6.2 Aliran Komunikasi ............................................................... 20 2.7
BAB III
Jaringan Komunikasi Informal.............................................. 20
METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe / Sifat Penelitian ........................................................... 31
3.2
Metode Penelitian ................................................................. 31
3.3
Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 32 - Data Primer ......................................................................... 32 - Data Sekunder..................................................................... 33
3.4
Populasi dan Sampel ............................................................. 33 - Populasi............................................................................... 33 - Sampel ................................................................................ 33
3.5
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep ..................... 34 1. Definisi Konsep................................................................. 34
2. Operasionalisasi Konsep ................................................... 36 3.6 BAB IV
Tehnik Analisis Data............................................................. 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
4.2
Gambaran Umum Perusahaan............................................... 42 4.1.1
Visi Perusahaan......................................................... 42
4.1.2
Misi Perusahaan ........................................................ 42
4.1.3
Struktur Organisasi ................................................... 43
4.1.4
Maksud dan Tujuan Perusahaan................................ 44
4.1.5
Hak dan Kewajiban Perusahaan dan Pekerja ............ 45
Hasil Penelitian ..................................................................... 46 4.2.1
4.3
BAB V
Identitas Responden .................................................. 47
Pembahasan Komunikasi Informal ...................................... 106
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .............................................................................. 114 5.2 Saran......................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Penelitian Universitas Mercu Buana 2. Surat Konfirmasi Izin Penelitian PT Elnusa Drilling Services 3. Form Kuesioner
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Jenis Kelamin ........................................................................... 47
Tabel 4.2
Usia .......................................................................................... 48
Tabel 4.3
Agama ...................................................................................... 49
Tabel 4.4
Status Perkawinan .................................................................... 50
Tabel 4.5
Tingkat Pendidikan Responden................................................ 51
Tabel 4.6
Lama Bekerja ........................................................................... 52
Tabel 4.7
Jabatan / Bagian Dept. ............................................................. 53
Tabel 4.8
Pembicaraan Permasalahan Kedisiplinan Kerja Karyawan Dalam Pelaksanaan Peraturan Perusahaan dengan Rekan Kerja.............................................................................. 54
Tabel 4.9
Mencari Tahu Ketidakjelasan Informasi Peraturan Perusahaan Lebih Lanjut.......................................................... 55
Tabel 4.10
Kebiasaan yang Terjadi Bila Rekan Kerja Mengalami Penurunan Kualitas .................................................................. 56
Tabel 4.11
Adakah Teman yang Biasanya Membicarakan Issue, Gosip Ataupun Informasi yang Berhubungan dengan Masalah Kedisiplinan............................................................... 57
Tabel 4.12
Jumlah Orang-orang Terdekat dalam Sebuah Kelompok ........ 58
Tabel 4.13
Dengan Adanya Kelompok Dapat Membantu Menyelesaikan Masalah-masalah Dalam Perusahaan.............. 59
Tabel 4.14
Penyebab yang Menjadi Faktor Seseorang Kurang
Berkomunikasi dengan Rekan Kerja Lain .............................. 60 Tabel 4.15
Waktu Yang Sering Dilakukan Dalam Melakukan Komunikasi Setiap Waktunya ...................................................................... 61
Tabel 4.16
Tempat Dimana Sering Berkomunikasi dengan Rekan-rekan Kantor....................................................................................... 69
Tabel 4.17
Rutinitas Komunikasi Kepada Siapa Responden Utama Sering Membicaakan Masalah-Masalah Kedisiplinan Dalam Menjalani Peraturan Perusahaan ............................................................... 70
Tabel 4.18
Mengapa Memilih Orang-orang Di Atas (Pada Tabel 4.17) Untuk Sering Diajak Membicarakan Masalah-masalah Peraturan Perusahaan ............................................................... 75
Tabel 4.19
Topik yang Lebih Dominan untuk Dibicarakan....................... 77
Tabel 4.20
Orang yang Dominan Mengetahui Informasi Mengenai Masalah-masalah Kedisiplinan Kerja Karyawan ..................... 78
Tabel 4.21
Orang yang Dapat Mempengaruhi Anggota Kelompok Lainnya (Opinion Leader)........................................................ 80
Tabel 4.22
Orang yang Dapat Berperan untuk Menampung dan Menyampaikan setiap Informasi yang Masuk atau Informasi yang Keluar Khususnya Mengenai Masalah-masalah Kedisiplinan Kerja di Perusahaan ............................................ 84
Tabel 4.23
Orang yang Dapat Menjembatani Antara Anda dengan rekan Kerja Lainnya Khususnya Mengenai Masalah-masalah Kedisiplinan Kerja di Perusahaan ............................................ 88
Tabel 4.24
Orang-orang yang Mampu Menyampaikan Informasi Kepada rekan-rekan Kerja Lainnya ...................................................... 92
Tabel 4.25
Orang-orang Yang jarang Berinteraksi dengan Rekan Kerja Lainnya..................................................................................... 97
Tabel 4.26
Orang-orang yang Dalam Lingkungan Anda Bekerja yang Dapat Menghubungkan Antara Kelompok di Dalam Internal Perusahaan dengan Kelompok Di Luar Internal Perusahaan Dalam Penyebaran Pesan Mengenai Program Kedisiplinan Dalam Pengaturan Kerja di Perusahaan................................... 101
Tabel 4.27
Peran Jaringan Komunikasi Yang Terbentuk ......................... 101
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Sebuah Contoh Tentang Komunikasi Ke Bawah dan Ke Atas Melalui Jalur Komando............................................................ 18
Gambar 2.2
Contoh Komunikasi Horizontal ............................................... 19
Gambar 2.3
Contoh Komunikasi Diagonal.................................................. 20
Gambar 2.4
Jaringan yang Menunjukkan Peranan Jaringan Kerja Komunikasi .............................................................................. 38
Gambar 4.1
Gambar Struktur Organisasi..................................................... 43
Gambar 4.2
Pola Jaringan Penggunaan Waktu............................................ 67
Gambar 4.3
Pola Jaringan Opinion Leader.................................................. 82
Gambar 4.4
Pola Jaringan Gate Keeper ....................................................... 86
Gambar 4.5
Pola Jaringan Bridge ................................................................ 90
Gambar 4.6
Pola Jaringan Liason ................................................................ 95
Gambar 4.7
Pola Jaringan Isolate ................................................................ 99
Gambar 4.8
Pola Jaringan Cosmopolites ..................................................... 104
Gambar 4.9
Model Roda Wheel .................................................................. 112
Gambar 4.10 Model Saluran Bebas (All Channel) ........................................ 112
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari – hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan dalam suatu organisasi, dalam pergaulan di dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi1 . Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian kerja2. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, maka organisasi dapat terhambat dan berantakan. Untuk mencapai tujuan bersama itu maka didalam organisasi diperlukan komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan, karena tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan tercapai tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Komunikasi yang efektif sangat menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan setiap organisasi. 1
Arni Muhammad , Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2007, Hal. 1 Onong U Effendy , Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung 1993, Hal 3
2
1
2
Bentuk komunikasi di dalam organisasi dapat terjadi secara formal dan informal. Di dalam komunikasi formal biasanya pesan yang disampaikan berupa instruksi, pemberitahuan yang menyangkut tentang pekerjaan baik berupa tulisan atau pemberitahuan yang menyangkut tentang pekerjaan baik berupa tulisan atau pemberitahuan secara langsung sesuai dengan prosedur yang berlaku. Komunikasi formal ini terjadi secara downward communication (dari atasan kepada bawahan) ini berupa perintah atau upward communication (dari bawahan kepada atasan) ini berupa masukan, saran dan secara horizontal communication. Sedangkan
komunikasi
informal
adalah
komunikasi
yang
tidak
berhubungan dengan struktur organisasi, jadi lebih menyangkut pribadi biasanya komunikasi ini terjadi tanpa memperhatikan posisi mereka dalam organisasi dan komunikasi ini lebih memerlukan aspek human relations didalamnya. Komunikasi informal ini berupa selentingan yang bebas bergerak kesegala arah, melewati tingkat wewenang dan kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota kelompok karena mempermudah penyelesaian tugas.
Suatu jaringan komunikasi ini mencakup dua orang, beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Analisa jaringan juga dapat menunjukkan apakah kelompok kerja terlalu besar atau terlalu kurang terpadu untuk bekerja secara efektif. Di dalam suatu organisasi tidak hanya diperlukan komunikasi yang terjadi secara formal tapi lebih dibutuhkan komunikasi yang bersifat informal, karena dari komunikasi informal ini dapat menimbulkan kepuasan bekerja bagi para karyawan dan dari komunikasi informal yang terjadi secara pribadi tersebut akan dapat meningkatkan hubungan yang baik di dalam organisasi sehingga
3
menciptakan situasi yang sinergis serta kondusif di organisasi / perusahaan dalam peningkatan efektifitas kerja karyawan. Jaringan komunikasi informal lebih dikenal dengan desas – desus (Grapevine) atau kabar angin. Melalui desas – desus inilah maka terbentuk jaringan komunikasi informal, dimana didalamnya akan terjadi pertukaran pesan dan akan membuat mereka saling berinteraksi antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Dalam istilah grapevine dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari individu ke individu yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Dalam jaringan komunikasi informal responden diminta untuk berfikir mengenai keterlibatan dalam struktur komunikasi obrolan seperti percakapan, pertemuan spontan tanpa terencana, nota pribadi dan telepon pribadi. Komunikasi informal terjadi diantara orang – orang dalam suatu organisasi yang hubungannya satu sama lain tidak bergantungan kepada otoritas dan fungsi – fungsi pekerjaan mereka. Komunikasi informal terjadi sebagai akibat keinginan – keinginan mereka untuk mensosialisasikan dan untuk menceritakan informasi yang mereka menganggap teman – teman mungkin tidak memilikinya. Komunikasi informal dapat menyebabkan informasi pribadi muncul dari interaksi di antara orang – orang dan mengalir keseluruh organisasi tanpa diperkirakan. Komunikasi informal cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang dan kejadian – kejadian yang tidak mengalir secara resmi. Aktvitas grapevine dalam organisasi bukanlah tanda – tanda ketidaksehatan organisasi tetapi merupakan gejala yang normal.
4
Permasalahan program kedisiplinan inilah yang dijadikan sebagai topik yang menarik untuk dibicarakan diantara mereka karyawan – karyawan yang bekerja, karena sering kali masalah kedisiplinan seperti secara informal dapat menjadi tolak ukur penilaian perusahaan terhadap karyawan yang mematuhi peraturan perusahaan dengan baik, dan sebaliknya pula bagi yang tidak melaksanakan kedisiplinan dalam menjalani peraturan perusahaan. Dimana disini penulis ingin melihat peran dari jaringan komunikasi yang terjadi pada perusahaan PT Elnusa Drilling Services, dari masing – masing responden utama yang memiliki hubungan komunikasi dengan rekan – rekan divisinya yang lain, yang terdiri dari divisi: HRD, Marketing, Accounting, Asset, Procurement, Secretary, Securtiy, Office Boy dan Driver. Dengan siapa masing – masing individu berinteraksi satu dengan yang lainnya, teruta dalam jaringan informal dalam sebuah perusahaan. Penulis memfokuskan penelitian komunikasi organisasi pada perusahaan PT. Elnusa Drilling Services yang bergerak pada bidang industri energi khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi yang berlokasi di Graha Elnusa Building, Jl. TB. Simatupang Kav. 1B, Cilandak, Jakarta, 12560, Indonesia.3 Sebagai anak perusahaan PT PERTAMINA (Persero) dan dibawah naungan PT. ELNUSA, PT. Elnusa Drilling Services memiliki dasar umum dalam pelaksanaan kedisiplinan kerja karyawan, dimana PT. Elnusa Drilling Services mengacu pada ketetapan peraturan perusahaan itu sendiri, terdapat dimana perusahaan berkewajiban membangun dan mempertahankan disiplin pekerja yang tinggi dan
3
Company Profile, PT. Elnusa Drilling Services, hal. 1
5
mengembangkan perasaan saling hormat menghormati serta penuh pengertian sesama pekerja dan antara pimpinan perusahaaan dengan pekerja.
Pimpinan
perusahaan perlu memberikan petunjuk, bimbingan dan instruksi (melalui berbagai tingkatan manager lini) kepada pekerja supaya dapat menjalankan tanggung jawabnya secara berdisiplin serta menurut ketentuan kerja dan peraturan perusahaan.4 Dimana bagi pekerja yang melanggar peraturan pada dasarnya selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki sikapnya. Adapun bentuk tindakan disiplin dapat berbentuk; teguran lisan, peringatan tertulis, pencabutan fasilitas, penundaan kenaikan upah, penundaan kenaikan golongan jabatan, penurunan upah, demosi (penurunan golongan jabatan) dan pemecatan (pemutusan hubungan kerja). 5 Pelanggaran – pelanggaran tersebut bisa saja seperti; kekurangan dalam prestasi (seperti tidak melaksanakan perintah dengan sebagaimana mestinya), sering datang terlambat tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan kurang bertanggungjawab menjalankan kewajibannya dapat berupa penggunaan barang – barang perusahaan untuk kepentingan pribadi. Departemen Sumber Daya memegang peranan penting dalam membantu pencapaian sasaran dan visi PT. Elnusa Drilling Services. Departemen SDM secara konsisten melakukan program-program yang dapat mendorong upayaupaya pencapaian sasaran strategik perusahaan, diantaranya melalui: 1. Membangun SDM yang kompetitif melalui program pelatihan dan 4 5
Peraturan Perusahaan, PT. Elnusa Drilling Services, 2005 – 2007, hal.66 Peraturan Perusahaan, Op.Cit, 2005 – 2007, hal. 67
6
pengembangan yang terencana, terintegrasi dan tepat sasaran. 2. Membangun lingkungan kerja yang kondusif melalui pembentukan budaya perusahaan dan komunikasi yang terbuka. 3. Memberikan bantuan yang optimal bagi manajemen dan karyawan dalam membantu pencapaian kinerjanya melalui program pengelolaan kinerja dan reward manajemen. Untuk itu, departemen SDM secara terus-menerus membuat programprogram untuk meningkatkan kompetensi SDM dan perusahaan. Program berbasis kompetensi menjadi pilihan dalam pengembangan organisasi dan SDM. Sinergi yang telah terjadi di antara anak-anak perusahaan berserta PT. Elnusa Drilling Services sebagai anak perusahan dari PT. ELNUSA adalah dalam membuat analisa kebutuhan, membuat dan mengevaluasi program menguatkan dukungan atas teridentifikasinya kompetensi yang dibutuhkan dan pemastian pencapaian tingkat kompetensi yang mendukung pencapaian hasil yang maksimal. 1.2 Pokok Masalah Permasalahan yang akan diangkat berdasarkan judul penelitian yaitu “Jaringan Komunikasi Informal Pada Program Kedisiplinan Kerja Karyawan PT. Elnusa Drilling Services” yaitu: -
Bagaimana jaringan komunikasi informal dalam perusahaan PT. Elnusa Drilling Services berperan dalam program kedisiplinan kerja karyawan.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:
7
-
Mengetahui jaringan komunikasi informal PT. Elnusa Drilling Services dalam program kedisiplinan kerja karyawan.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi perusahaan PT. Elnusa Drilling Services khususnya pada divisi Sumber Daya Manusia dan Humas disamping untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilaksanakan dalam proses penyampaian pesan / informasi dari manajemen hingga kepada karyawan di dalam suatu divisi sudah dapat diterima dengan baik atau tidak dan apakah bentuk komunikasi informal dapat mempengaruhi hubungan komunikasi terhadap kediplinan kerja karyawan kepada perusahaan. Serta menjadi masukan bagi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, yang lebih rincinya manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademis. -
Penelitian ini relevan memberikan masukan untuk ilmu komunikasi dan diharapkan dapat memberikan kontribusi upaya pengembangan jaringan komunikasi informal dalam organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pola jaringan komunikasi informal yang terdapat didalam organisasi, suatu lingkungan dan peran individu – individu di dalam jaringan tersebut sehingga dapat menjadi masukan – masukan bagi penelitian sejenis dan pengembangan aspek – aspek yang diteliti.
8
2. Manfaat Praktis. -
Sebagai masukan saran dan referensi bagi Pengelola Manajemen PT. Elnusa Drilling Services untuk lebih meningkatkan kegiatan hubungan komunikasi yang baik, baik secara verbal maupun non verbal, secara formal ataupun informal dengan karyawan di dalam internal organisasi dalam kelangsungan kedisiplinan kerja karyawan. Dimana dengan peran jaringan komunikasi informal dapat membantu proses hubungan komunikasi yang tidak berstruktur diluar hubungan jaringan komunikasi formal.
9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses yang fital dalam organisasi, karena komunikasi penting sekali bagi semua proses organisasi. Jaringan – jaringan komunikasi dalam organisasi mendapatkan dan membagikan informasi untuk pusat – pusat pemrosesan informasi dan pembuatan keputusan. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Begitupun sebaliknya apabila kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat tidak berjalan atau berantakan. Pengertian Komunikasi dapat diartikan sebagai berikut: 1. Pengertian Komunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli sosiologi Amerika, mengatakan bahwa:”Communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata lain “Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal. 2. Sedangkan menurut Louis Forsdale (1981) seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan bahwa komunikasi yaitu: 9
10
“Communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Dengan kata lain “Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah”. 3. Menurut William J. Seller (1988) memberikan definisi Komunikasi yaitu; “Komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi arti ”. Dari beberapa definisi diatas, terlihat pada dasarnya pengertian dari para ahli tersebut adalah sama mengenai komunikasi. Hanya sudut pandang nya saja yang berbeda. Selain definisi diatas, Muhammad Arni dalam bukunya menyatakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.
2.2 Fungsi Komunikasi Komunikasi di dalam organisasi penting sekali dan dapat dipakai untuk melaksanakan fungsi – fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Kontrol. -
Komunikasi dapat dipakai untuk mengontrol atau mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagai cara. Organisasi memiliki hirarki wewenang dan pedoman yang diikuti oleh pekerja. Manakala para pekerja diminta untuk melaporkan hasil kerja atau keluhannya, menjalankan tugas sesuai dengan deskripsi, maka komunikasi sebagai pengontrol.
11
2. Fungsi Motivasi. -
Komunikasi dapat juga dipakai sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana pekerja seharusnya bekerja agar dapat meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Dalam hal seperti ini, komunikasi berfungsi sebagai motivasi.
3. Fungsi Informasi. -
Pengambilan
keputusandalam
organisasi
memerlukan
informasi.
Komunikasi berfungsi menyediakan informasi yang berguna bagi individu atau kelompok untuk membuat keputusan yang dikehendaki.6 Ketiga fungsi diatas sama pentingnya bagi organisasi. Tak ada satu fungsi pun yang bisa dikatakan lebih penting dari yang lainnya. Sebab, untuk dapat menghasilkan kinerja yang efektif, kelompok atau organisasi perlu mengontrol perilku anggotanya, memotivasi, mewadahi ekspresi perasaan angggota dan membuat keputusan.7 2.3 Organisasi Komunikasi dilakukan oleh semua individunya di semua bidang kehidupan. Termasuk dalam kehidupan berorganisasi. Organisasi memiliki pengertian dari beberapa ahli, yaitu : 1.
Schein mengatakan, organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain (suatu sistem) dan tergantung
6
Sofyandi Herman dan Garniwa Iwa, Perilaku Organisasional, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, Hal. 158 7 Sofyandi Herman dan Garniwa Iwa, Ibid, Hal. 158
12
kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. 2.
Kohler mengatakan, Organisasi adalah hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
Wright mengatakan, Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dari ketiga pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi
merupakan suatu sistem yang mapan dari orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian kerjanya.8 Organisasi memiliki karakteristik yang spesifik sebagai suatu aktivitas, hal ini terlihat dari penjabaran berikut9 : 1. Dinamis Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. 2. Memerlukan Informasi Semua Organisasi memerlukan informasi. Dengan adanya informasi, bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
8 9
Onong U Effendy, Op.Cit, 1993 Hal. 3 Arni. Muhammad. Op. Cit. 2007 Hal. 29-31
13
3. Mempunyai Tujuan Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap organisasi memiliki tujuannya sendiri, berbeda dengan tujuan dari organisasi lainnya. 4. Berstruktur Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan – aturan, undang – undang dan hierarki hubungan dalam organisasi. Hal inilah yang dinamakan Struktur Organisasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan
2.4 Komunikasi Organisasi Ada beberapa persepsi mengenai pengertian dari komunikasi organisasi itu sendiri, diantaranya yaitu sebagai berikut10: 1. Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang – orang yang sama
10
Arni Muhammad, Ibid, Hal. 65-67
14
level atau tingkatan dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. 2. Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan. 3. Menurut Thayer, komunikasi organisasi adalah suatu arus data yang melayani komunikasi organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara. 4. Greenbaum mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk dalam komunikasi formal dan informal dalam organisasi Dia membedakan komunikasi internal dan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas. Meskipun bermacam – macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu: 1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. 2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. 3. Komunikasi
organisasi
meliputi
orang
hubungannya dan keterampilan / skill-nya.
dan
sikapnya,
perasaannya,
15
2.5 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi Organisasi Fungsi dan tujuan komunikasi dalam Organisasi merupakan faktor – faktor terpenting dalam usaha mempertahankan kesatuan dalam kelompok organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi komunikasi dalam organisasi menurut A.W Widjaja dirumuskan sebagai berikut11 : 1.
Informasi, yakni pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang benar.
2.
Sosialisasi,
yakni
menyediakan
sumber
ilmu
pengetahuan
yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif hingga sadar fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat. 3.
Motivasi, yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginan serta mendorong kegiatan individu.
4.
Diskusi, yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk persetujuan. Dengan adanya komunikasi di dalam organisasi, maka akan terjadi
interaksi diantara mereka, dimana mereka dapat saling bertukar informasi, berdiskusi dan melalui komunikasi dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja.
11
A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. 1993 Hal.64
16
Komunikasi dalam organisasi dapat berjalan efektif bila setiap individu dalam organisasi dapat memahami tujuan dari komunikasi organisasi itu sendiri. Tujuan komunikasi organisasi menurut Joseph A. Devito dirumuskan menjadi 4 hal yaitu12 : 1. Untuk Penemuan Diri (Personal Discovery) Maksudnya dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak berkomunikasi, tetapi dengan berkomunikasi juga bias memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang tidak sepenuhnya terjangkau oleh kita sebelumnya. 2. Untuk Berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. 3. Untuk Meyakinkan Komunikasi digunakan untuk mengubah diri seseorang agar mau mengikuti seperti yang diinginkan, untuk merubah sikap itu kita harus bisa meyakinkan orang yang akan diajak berbicara. 4. Untuk Bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita banyak mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku
12
Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Profesional Books, Jakarta. 1997, Hal 31 - 32
17
komunikasi dirancang untuk menghibur orang lain. Tanpa memahami benar- benar mengenai fungsi dan tujuan komunikasi dalam organisasi, setiap individu organisasi tidak akan mampu berkerja sama secara optimal dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2.6 Arus Dan Aliran Komunikasi Di Dalam Organisasi
2.6.1 Arus Komunikasi Dalam Organisasi yang efektif, komunikasi mengalir berbagai arah. Arus komunikasi dalam organisasi meliputi :
2.6.1.1 Komunikasi Vertikal Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya. Dalam Komunikasi vertikal memiliki 2 karakteristik pula, yaitu Komunikasi Downward dan Upward.
2.6.1.1.1 Komunikasi Downward Komunikasi Downward terjadi dari atasan kepada bawahan melalui suatu hierarki, biasanya berbentuk perintah, larangan atau petunjuk. Jenis komunikasi lisan kebawah dapat berupa instruksi, pidato, dan rapat. Sedangkan komunikasi tulisan kebawah dapat berupa surat, pamflet dan papan pengumuman.
18
2.6.1.1.2 Komunikasi Upward Komunikasi Upward terjadi dari bawahan kepada atasan melalui struktur hierarki, biasanya memuat tentang laporan – laporan / usulan-usulan. Namun umunya dalam suatu struktur hierarki, komunikasi upward sangat jarang terjadi.
Presiden
Wk. Presiden Komunikasi ke bawah
Manajer Dept.
Komunikasi ke atas
Pengawas Seksi Pekerja - Pekerja
Gambar 2 – 1. Sebuah Contoh Tentang Komunikasi Ke Bawah Dan ke Atas Melalui Jalur Komando.13
2.6.1.2
Komunikasi Horizontal Yaitu Komunikasi antara karyawan pada tingkat jabatan yang kurang
lebih sejajar. Aliran informasi didalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamika,
13
Wexley Kenneth N. and Yuki Gary A, Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005, Hal. 78
19
dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan diinterprestasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan, yang artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti tapi komunikasi terjadi sepanjang waktu. Wk. Presiden Poduksi
Manajer Departemen
Manajer Departemen
Pengawas Seksi
Pengawas Seksi
Gambar 2 – 2. Contoh Komunikasi Horizontal14
2.6.1.3 Komunikasi Diagonal Yaitu komunikasi antara orang – orang pada jenjang berbeda yang tidak memiliki kekuasaan langsung atas satu dengan lainnya . Komunikasi terjadi secara teratur diantara para pekerja yang bekerja sama sebagai satu tim, diantara anggota dari kelompok keja yang berbeda dengan ketergantungan pekerjaan, antara anggota departemen departemen fungsional yang terpisah, dan antara personalia lini dengan staff.
14
Wexley Kenneth N. and Yuki Gary A, Ibid, Hal. 80
20
Wk. Presiden Poduksi
Manajer Departemen
Manajer Departemen
Pengawas Seksi
Pengawas Seksi
Gambar 2 – 3. Contoh Komunikasi Diagonal15
2.6.2 Aliran Komunikasi Aliran informasi dalam suatu organisasi dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu : secara serentak, secara berurutan atau kombinasi dari kedua cara ini16. Dalam suatu komunikasi, tidak dapat ditentukan alirannya apalagi dalam komunikasi informal, Aliran dalam komunikasi terjadi sendirinya dan akan terbentuk dengan sendirinya pula tanpa ada yang mengarahkan.
2.7 Jaringan Komunikasi Informal Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi atau peran tertentu, diantara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan terjadi melalui jalan tertentu yang dinamakan Jaringan Komunikasi17. Secara umum, jaringan komunikasi terbagi dua, yaitu Jaringan
15
Wexley Kenneth N. and Yuki Gary A, Op. Cit, Hal. 80 Pace Wayne and Don Faules, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT. Rosda Remaja, Bandung 1993. Hal. 170 - 171 17 Muhammad. Arni, Loc Cit. 2000. Hal. 102 16
21
Komunikasi Formal (posisional) dan Jaringan Komunikasi Informal (pribadi). Jaringan komunikasi formal megalir melalui jalur resmi yang ditentukan secara hierarki dalam organisasi atau oleh fungsi pekerjaan. Sedangkan jaringan komunikasi informal
adalah komunikasi yang tidak melalui jalur resmi dan
komunikasi ini terjadi tanpa melihat kedudukan atau posisi mereka dalam organisasi18. Terbentuknya jaringan komunikasi informal karena adanya berbagai maksud yaitu19 : 1.
Pemuasan kebutuhan manusiawi.
2.
Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan.
3.
Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
4.
Sumber Informasi hubungan kerja. Jaringan komunikasi informal itu terbentuk karena adanya informasi yang
belum tentu kebenarannya ada di dalam organisasi. Komunikasi informal ini merupakan suatu desas desus atau kabar angin yang belum tentu benar keberadaannya. Karakteristik jaringan komunikasi informal yaitu20 : 1.
Jaringan komunikasi informal umumnya bebas dari kendala-kendala organisasi dan posisi jaringan kerja komunikai informal digambarkan sebagai suatu rantai kelompok, karena setiap orang yang menyampaikan selentingan cenderung mengabarkannya kepada sekelompok orang daripada hanya kepada satu orang saja.
2. 18
Semakin cepat seseorang mengetahui suatu peristiwa yang baru saja terjadi,
Pace Wayne and Don Faules, Loc cit, 1993. Hal 199 Andre Handjana, Audit Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Grasindo Jakarta.2001.Hal.67-68 20 Pace Wayne and Don Faules, LocCit. 1993. Hal 200 19
22
semakin besar kemungkinan ia menceritakannya kepada orang-orang lainnya. 3.
Bila suatu informasi yang disampaikan pada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar kemungkinan ia menyampaikan informasi tersebut kepada orang – orang lainnya. Komunikasi informal ini sering dilakukan individu dalam organisasi,
apalagi menyangkut tentang permasalahan yang ada di organisasi tersebut. Komunikasi informal ini berguna untuk menyeimbangi komunikasi formal yang beredar. Jaringan komunikasi informal bersifat universal yang dalam arti komunikasi sering berkisar seputar organisasinya ( pekerjaanya ). Meskipun tidak terbentuk secara formal namun, jaringan komunikasi informal mempunyai beberapa kegunaan atau fungsi, yaitu 21 : 1.
Jaringan Komunikasi informal dapat memuaskan salah satu kebutuhan karyawan, yaitu dapat memelihara dan menikmati hubungan persahabatan dengan rekan sekerjanya.
2.
Jaringan
komunikasi
dapat
membantu
karyawan
dalam
memahami
lingkungan kerjanya, terutama dalam menginterprestasikan perintah – perintah yang kurang jelas dari atasannya. 3.
Jaringan komunikasi dapat berfungsi sebagai katup pengaman pada orang – orang yang sedang bingung atau kurang jelas dengan apa yang sedang terjadi pada mereka. Mereka dapat menggunakan jaringan komunikasi ini untuk memperbesar rasa keingintahuan mereka atau untuk mengurangi kegelisahan mereka. Setiap individu akan merasa gelisah apabila ada suatu ketidakpastian
21
Hal. 77
Jack Halloran, Applied Human Relations Organisational Approach, New York. USA
23
maka dengan komunikasi informal ini ketidakpastian itu akan terjawab. 4.
Ketika orang – orang menggosipkan seseorang yang tidak ada, mereka sering mengadili. Beberapa orang menghakimi orang lain tentang keberadaannya. Ini merupakan suatu cara dalam menghadapi keraguan, ketidaknyamanan dan kebingungan. Dari fungsi inilah mereka senang dalam melakukan komunikasi informal,
dimana mereka dapat berinteraksi. Melalui komunikasi informal inilah seseorang dapat mengatasi rasa kebingungan, ketidaknyamanan dan keraguan. Di dalam Jaringan komunikasi setiap orang memainkan peran tertentu sesuai dengan kedudukannya. Ada enam peran di dalam jaringan komunikasi informal, yaitu22: 1.
Opinion Leader Adalah pimpinan informal dalam organisasi. Mereka tidaklah selalu orang – orang yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi, tetapi membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan mereka.
2.
Gate Keepers Adalah individu yang mengontrol arus informasi diantara anggota organisasi. Mereka berada di tengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari satu orang kepada orang lain atau tidak memberikan informasi. Gate keepers dapat menolong anggota penting dari organisasi seperti pimpinan, menghindarkan informasi yang terlampau banyak dengan jalan hanya memberikan informasi yang penting – penting saja terhadap mereka. Dalam hal ini gate keepers
22
Pace Wayne and Don Faules, Loc Cit. 1993 Hal. 102-103
24
mempunyai kekuasaaan dalam memutusakan apakah suatu informasi penting atau tidak. Jika gate keepers memutuskan bahwa informasi tertentu tidak penting, kemudian seseorang harus mendapatkan informasi tersebut, maka mungkin informasi tersebut tidak di berikan. Nyatanya bahwa peranan gate keepers ini sangat penting dalam jaringan komunikasi. 3.
Cosmopolites Adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka ini mengumpulkan informasi dari sumber sumber yang ada dalam lingkungan dan memberikan informasi mengenai organisasi kepada orang – orang tertentu dalam lingkungannya.
4.
Bridge Adalah
anggota kelompok
atau
klik
dalam
satu
organisasi
yang
menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya. Individu ini membantu saling memberi informasi di antara kelompok – kelompok dan mengkoordinasi kelompok 5.
Liaison Adalah sama peranannya dengan bridge, tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok saja tetapi dia merupakan penghubung diantara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan diantara kelompok-kelompok dalam organisasi.
25
6.
Isolate Adalah anggota organisasi yang mempunya kontak minimal dengan orang lain dalam organisasi. Orang – orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau diasingkan oleh teman-temannya. Dalam jaringan komunikasi informal, peranan setiap individu nantinya
akan membentuk model – model jaringan komunikasi. Ada lima model jaringan komunikasi yaitu23 :
1.
Model Lingkaran ( circle ) Model Lingkaran ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki
wewenang atau kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi kelompok klik lain. Setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan dua anggota klik lain disisinya. A E
B
D
2.
C
Model Roda ( wheel ) Model roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Oleh karena itu, jika seorang anggota klik ingin berkomunikasi dengan anggota klik lain, maka pesannya harus disampaikan
23
Joseph A. Devito, Loc Cit, 1997. Hal. 345
26
melalui pemimpin kliennya.
3.
Model Huruf ”Y” Model Y relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan struktur roda tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan model lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas. Tetapi satu anggota klik lainnya berperan sebagai pemimpin klik yang kedua. Anggota klik ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang klik lainnya. Komunikasi ketiga anggota klik lainnya terbatas hanya dengan satu orang klik lain saja. A
B
C
D
E
27
4.
Model Rantai ( chain ) Model rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota klik yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disisi ini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain. A
B
C
D
5.
Model Saluran Bebas ( all channel ) Model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum.
E
B
A
C
D
28
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, terlihat jelas bagaimana posisi peran jaringan komunikasi formal dalam suatu organisasi. Pemetaan dini peran setiap individu di suatu organisasi dalam jaringan komunikasi informal akan sangat menguntungkan organisasi. Hal ini menjadi kekuatan dan informasi penting bagi organisasi dalam membuat kebijakan baru. Pentingnya pemahaman secara detail mengenai jaringan komunikasi informal ini, juga akan membantu organisasi dalam menyelesaikan masalah masalah internal yang dihadapinya.
2.8 Pengertian Kedisiplinan Kedisplinan adalah fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan peusahaan, karyawan dan masyarakat. Kedispilinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku.24 Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya: 1. Tujuan dan Kemampuan. 24
194
Hasibuan Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, 2006, Hal.
29
-
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh – sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2. Teladan Pimpinan. -
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan.
3. Balas Jasa. -
Balas Jasa (Gaji dan Kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan / pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4. Keadilan. -
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
5. Waskat -
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
30
mencegah / mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang paling efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 6. Sanksi Hukuman -
Sanski hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karywan akan semakin takut melanggar peraturan – peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
7. Ketegasan -
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan ssanksi hukuman yang telah ditetapkan.
8. Hubungan Kemanusiaan -
Hubungan kemanusiaan yang harmonis dianatara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan – hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group relationship dan cross relationship hendaknya harmonis.25
25
Hasibuan Malayu S.P, Ibid, Hal. 194 - 198
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe / Sifat Penelitian Tipe Penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian
untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri – ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu.26 Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuantitatif, maksudnya dalam menjawab permasalahan diperlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai objek yang di teliti, yang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif
bertujuan untuk menjelaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.27
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode Survey yaitu
informasi tentang sekelompok orang / manusia dimana suatu hubungan langsung dengan obyek yang dipelajari seperti individu, organisasi, masyarakat dan
26
27
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations & Komunikasi, PT. Rajagrafindo Persada, 2003, Hal. 12 Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta, 2005, Hal, 36
31
32
sebagainya, diadakan melalui suatu cara yang sistematis seperti wawancara28. Dalam metode survey juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal – hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah serupa dan hasilnya dapat dipergunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit baik secara sensus ataupun dengan menggunakan sample. 3.3
Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan: 1.
Data Primer Data Primer adalah data yang akan didapatkan secara langsung untuk mendapatkan data-data yang akurat. Adapun cara pengambilan data primer adalah: 29 -
Survey dengan
kuesioner merupakan
pengumpulan
data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden menyangkut hal yang akan diteliti. Melalui angket inilah responden mengisi keteranganketerangan yang diharapkan penulis dapat memperkuat hasil penelitian. 2.
Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain)30. Data – data tersebut pada umumnya berbentuk:
28 29 30
Suparmoko, M, Metode Penelitian Praktik BPFE, Yogyakarta, 1998, Hal. 20 Jalaludin Rahmat, Op. Cit, Hal. 29 Rosady Ruslan, Op. Cit, Hal.21-22
33
-
Penelaah Studi Dokumentasi Merupakan pengumpulan data – data dari berkas – berkas perusahaan yang sudah ada. Misalnya : Company Profile, Peraturan Perusahaan, Job Description, dsb.
3.4
Populasi Dan Sampel 3.4.1
Populasi
Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang dimiliki satu atau beberapa ciri dan karakteristik yang sama. Populasi dapat terdiri dari lembaga, manusia, individu, kelompok, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai-nilai, konsep atau peristiwaperistiwa yang ingin kita ketahui sebagai sumber data31. Populasi merupakan kumpulan dari objek penelitian32 Populasi pada penelitian ini adalah terbatas pada karyawan perusahaan PT. Enusa Drilling Services di Head Office (Kantor Pusat) Jakarta yang berjumlah lebih kurang 85 orang. 3.4.2
Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.33 Minimum ukuran pengambilan sampling yang memadai yaitu 0.10 atau 0.20.34 Sedangkan presentase sample yang di ambil 35% dari populasi yang ada. 31
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik, LP3ES, Jilid II, 1986, Hal. 110 Jalaludin Rahkmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rodakarya Bandung, 1998 Hal.25 33 Prasetya dkk, Metode Penelitian, Universitas Terbuka, modul4, 2001, Hal. 4 34 Jalaludin Rahmat, Op Cit, Hal.81
32
34
Maka jumlah sample yang akan diambil yaitu sebanyak 30 sample dari total 85 populasi. Pengambilan sample sebanyak 30 orang dengan presentase 35% diambil dari populasi 85 orang, dikarenakan sudah cukup mewakili dari tingkatan level – leval jabatan yang ada . Tehnik
penarikan
sample
menggunakan
Simple
Random
Sampling, maksudnya adalah pengambilan sample anggota populasi dengan peluang yang sama dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi, dengan demikian dilakukan pada anggota populasi yang dianggap heterogen35. 3.5
Definisi Konsep Dan Operasionalisasi Konsep 1. Definisi Konsep a.
Jaringan komunikasi adalah pesan yang dilakukan melalui jalan tertentu oleh sekelompok orang – orang.36 Peran yang ada di dalam jaringan
komunikasi
terdiri
dari
Opinion
Leader,
Bridge,
Cosmopolite, liason, Gate Keepers dan Isolate. Kemudian terdapat model jaringan komunikasi dan arus dalam jaringan komunikasi. b.
Jaringan komunikasi informal adalah terdiri dari individu – individu yang saling berhubungan melalui arus pola komunikasi yang bersifat informal; (informally) yang berada diluar struktur formal yang dimotivasi oleh kebutuhan individu untuk berinteraksi menjadi
35
Rosady Ruslan, Op cit ,2003, Hal.151
36
Arni Muhammad , Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2007, Hal. 102
35
bagian dari lingkungannya. Melalui desas – desus (Grapevine) inilah maka terbentuk jaringan komunikasi informal, dimana didalamnya akan terjadi pertukaran pesan dan akan membuat mereka saling berinteraksi antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Dalam
istilah
grapevine
dikatakan
sebagai
metode
untuk
menyampaikan rahasia dari individu ke individu yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Suatu kegiatan komunikasi informal itu sendiri dapat terjadi pada situasi diluar lingkungan formal, seperti saat jam istirahat / jam makan siang, saat selepas jam kantor, saat di parkiran mobil, dan tempat – tempat lain biasa tempat berkumpul. Perbincangan yang terjadi mengenai masalah kedisiplinan biasanya mengenai keterlambatan, penggunaan fasilitas kantor, sering tidak masuk, dan sebagainya. Dimana ada bentuk dari konsekuensi yang diberikan manajemen perusahaan jika kedapatan bagi karyawan yang melanggar kedisipilinan, baik secara lisan (teguran) ataupun tidak lisan (berbentuk surat peringatan). c.
Kedisiplinan kerja karyawan adalah suatu efektivitas kerja dari karyawan terhadap perusahaan yang diberikan secara non material atas kepatuhan karyawan kepada peraturan perusahaan yang mempengaruhi produktivitas kerja.
d.
Klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota lainnya.37
37
Pace Wayne and Don Faules, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatkan Kinerja
36
2. Operasionalisasi Konsep a. Jaringan komunikasi informal adalah terdiri dari karyawan – karyawan perusahaan yang saling berhubungan melalui arus informal yang berada diluar struktur formal perusahaan dimotivasi oleh kebutuhan karyawan untuk berinteraksi menjadi bagian dari lingkungan kerjanya. Jaringan komunikasi informal merupakan kepuasan para karyawan terhadap kebutuhan akan karyawan perusahaan. Ada enam peran dalam jaringan Komunikasi yaitu: 1). Opinion Leader, sangat berfungsi karena dapat membantu untuk berpendapat dan memiliki pengaruh dalam keputusan. 2). Gate Keepers, dalam jaringan komunikasi informal ini berada pada posisi yang strategis agar dapat mengendalikan setiap pesan atau informasi yang akan disebarkan kepada kelompok karyawan. 3). Cosmopolites, mereka memiliki kontak sangat luas karena tidak hanya melakukan kontak di dalam perusahaan saja tetapi juga melakukan kontak dengan individu – individu diluar organisasi. 4). Bridge, seorang karyawan yang lebih banyak melakukan kontak dan dialah yang menjadi kontak person antar kelompok. 5). Liaison, berfungsi menghubungkan beberapa karyawan dan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan perananannya. Penghubung diangkat sebagai perantara di kelompok. 6). Isolate, biasanya adalah karyawan yang memiliki posisi terendah
Perusahaan, PT. Rosda Remaja, Bandung, 2005, Hal. 176
37
dalam perusahaan sehingga mereka sangat sedikit atau tidak pernah melakukan interaksi dengan karyawan lainnya, hanya mengikuti struktur formal saja. b. Kedisiplinan kerja karyawan adalah bagian dari tolak ukur suatu hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan. Sehingga dapat menghasilkan suatu prestasidan produktivitas kerja yang baik.
3.6
Tehnik Analisa Data
Dalam mengemukakan dan mengidentifikasikan pola jaringan komunikasi informal ini digunakan metode analisa jaringan dari data kuisioner dan data sekunder lainnya yang telah disebarkan. Sedangkan penghitungan data yang dikumpulkan menggunakan metode Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif digunakan pada penelitian Kuantitatif Deskriptif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan – hubungan yang ada38. Untuk mengukur pilihan dan memahami hubungan antara individu, dilakukan dengan cara mengukur pikiran mereka berdasarkan data dari kuisioner, dengan siapa mereka lebih memilih untuk berinteraksi atau berkomunikasi secara informal dalam membahas suatu topik atau masalah yang terdapat pada organisasi PT. Elnusa Drilling Services pada management support. Adapun bentuk Klik yang nantinya akan terbentuk untuk mengetahui hubungan – hubungan dari peran – peran Opinion Leader, Gate Keepers, 38
Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta, 2005, Hal, 171
38
Cosmopolites, Bridges, Liaison dan Isolate. Dapat terlihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2.4 Jaringan yang menunjukan peranan jaringan kerja komunikasi.39 Klik V
Penyindiri / Isolate
Jembatan / Bridge Penghubung / Liason Penjaga Gawang / Gate Keepers
K O S M O P O L I T
Klik W Klik Z Klik Y
Pemimpin Pendapat / Opinion Leader
Jembatan / Bridge Jembatan / Bridge
Klik X Penyindiri / Isolate
Adapun syarat suatu Klik menurut Rogers dan Kincaid dalam bukunya Communications Network Toward a New Paradigm for Research yang dikutip oleh Rachmat Kriyanto pada bukunya Teknik Praktik Riset Komunikasi, adalah sebagai berikut: 1.
Setiap Klik paling sedikit terdiri dari tiga anggota.
2.
Setiap anggota Klik tidak mempunyai 50% hubungan.
39
Pace Wayne and Don Faules, Op. Cit. PT. Rosda Remaja, Bandung, 2005, Hal. 177
39
3.
Semua anggota Klik tidak harus berhubungan satu sama lain secara langsung maupun tidak langsung, artinya tidak memperhatikan arah hubungan. 40
Dalam jaringan komunikasi informal, peranan setiap individu nantinya akan membentuk model – model jaringan komunikasi. Model Jaringan Komunikasi kelompok
menurut pendapat Hamner yang dikutip oleh buku
Perilaku Organisasional, mengatakan bahwa ada lima pola komunikasi kelompok yaitu: 41 1.
Model Lingkaran (circle) – Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized” A E
B
C
D
2.
Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized” A E
B
D
40
C
Kriyanto Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada, Media Group, Jakarta, 2006, Hal. 320 41 Sofyandi Herman & Garniwa Iwa, “Perilaku Organisasional”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, Hal. 161
40
3.
Model Huruf ”Y” – Pola Komunikasi Tersebar ” Decentralized” A
B
C
D
E
4.
Model Chain – Pola Komunikasi Tersebar ”Decentralized” A
B
C
D
5.
Model Wheel – Pola Komunikasi Tersebar ”Decentralized”
E
B
A
C
D
Pembagian ini oleh Duncan yang dikutip oleh buku Perilaku Organisasional disederhanakan menjadi pola terpusat (centralized) dan tersebar (decentralized). Bila kedua pendapat tersebut digabungkan, pola roda, pola rantai
41
dan pola Y, dimasukan ke dalam pola terpusat. Dan pola lingkaran, serta pola seluruh saluran, dimasukan ke dalam pola tersebar. Sesuai contoh gambar pola diatas.
42
42
Sofyandi Herman & Garniwa Iwa, Ibid, Hal. 160
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Elnusa Drilling Services yang bergerak pada bidang industri energi khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi yang berlokasi di Graha Elnusa Building, Jl. TB. Simatupang Kav. 1B, Cilandak, Jakarta, 12560, Indonesia.43 Sebagai anak perusahaan PT PERTAMINA (Persero) dan dibawah naungan PT. ELNUSA.
4.1.1 Visi Perusahaan Visi perusahaan dari PT Elnusa Drilling Services yaitu, Integrated Services menjadi yang terpercaya di kalangan rekan bisnis.
4.1.2 Misi Perusahaan Sedangkan untuk Misi perusahaan PT Elnusa Drilling Services yaitu, dalam mencapai perusahaan Integrated Drilling Services dibutuhkan tindakan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, dengan meningkatkan kualitas maksimal dengan para pemegang saham.
43
Company Profile, PT. Elnusa Drilling Services, hal. 1
42
43
4.1.3 Struktur Organisasi 4.1 Gambar Struktur Organisasi
Susunan organisasi perusahaan terdiri dari satu orang Direktur Utama (President Director) yang dibantu Business Plan dan Quality, Health, Safety & Environment (QHSE). Kemudian dibawah kepimimpinan Direktur Utama terdiri dari Direktur Marketing & Operation (Marketing & Operation Manager) yang membawahi 12 Manajer pada jabatan, Marketing Product Development (MPD), Marketing, Integrated Drilling Services (IDS); Drilling (DRL) – Integrated Product Management (IPM), Reservoir Drilling Evaluation (RDE); Reservoir Evaluation Service (RES) – Drilling Evaluation Service (DES), Well Testing (WST); Drilling Fluid Service (DFS) – Cementing (CMT) – Down Hole & Surface Testing (DST) dan Direktur Administrasi & Keuangan (Finance &
44
Administrator Director) yang membawahi 8 Manajer pada jabatan, Finance & Legal (F&L); Treasury (TRS) – Comptroller (CMP) – Legal And Contract Administration (LCA), Human Resources (HR) & Asset (AST); Human Resources Development (HRD) – Procurement (PRC) – Asset (AST).
4.1.4 Maksud Dan Tujuan Perusahaan Peraturan Perusahaan ini dimaksudkan untuk mempertegas kewenangan dan kewajiban Perusahaan, hak dan kewajiban serta kesejahteraan dan pembinaan pekerja dengan tujuan: 1. Memelihara hubungan kerja yang seimbang, serasi, dinamis, memberikan rasa kepastian, ketenangan kerja dan kegairahan kerja dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja bagi pekerja dan usaha bersama meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Menumbuhkan suasana kerja yang baik dalam organisasi selaras dengan falsafah hidup Pancasila dan sifat gotong royong Bangsa Indonesia. 3. Membina pekerja agar memiliki moral, keterampilan, disiplin kerja berdasarkan prinsip – prinsip daya guna dan hasil guna kerja, serta memperhatikan prinsip efisiensi dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kualitas hasil kerja sehingga senantiasa dapat mencerminkan identitas perusahaan.
45
4.1.5 Hak Dan Kewajiban Perusahaan Dan Pekerja Adapun landasan dasar dalam pelaksanaan
program
kedisplinan
diperlukan hak dan kewajiban perusahaan dan perkerja dalam mentaati peraturan yang ada, yaitu sebagai berikut: 1.
Perusahaan berkewajiban membina dan mempertahankan disiplin pekerja, mengembangkan rasa saling hormat, penuh pengertian dan loyal kepada perusahaan.
2.
Perusahaan
berkewajiban
memperhatikan
kesejahteraan
pekerja
dan
keselamatan kerja sesuai peraturan perusahaan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 3.
Pengelolaan usaha – usaha perusahaan serta pekerja adalah wewenang dan tanggung jawab perusahaan.
4.
Perusahaan berhak untuk menuntut prestasi yang baik dari setiap pekerja.
5.
Perusahaan memiliki kebebasan untuk menerapkan secara lancar sistem – sistem usaha – usaha perusahaan.
6.
Atasan langsung perlu memberikan petunjuk, bimbingan dan instruksi kepada pekerja, supaya dapat menjalankan tugas dengan disiplin, menurut ketentuan kerja peraturan perusahaan.
7.
Setiap pekerja diwajibkan untuk menyimpan / menjaga rahasia perusahaan dan atau sesuatu yang menurut sifatnya harus dirahasiakan.
8.
Setiap pekerja mempunyai kewajiban mematuhi ketentuan serta tata tertib yang
berlaku
pada
perusahaan
serta
wajib
mengikuti,
mematuhi,
melaksanakan petunjuk dan instruksi yang diberikan oleh atasan / pimpinan
46
perusahaan yang berkaitan dengan kedinasan. 9.
Pekerja wajib menjaga serta memelihara dengan baik semua milik perusahaan dan segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan atau atasan langsung, apabila mengetahui hal – hal yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian perusahaan.
10. Setiap pekerja yang putus hubungan kerja, wajib mengembalikan semua hak milik perusahaan. 11. Setiap pekerja dilarang membawa senjata api, senjata tajam, minuman keras, ganja, atau sejenisnya serta melakukan judi dan atau perbuatan asusila di lingkungan perusahaan. 12. Setiap pekerja yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk untuk keperluan yang dimaksud menderita penyakit menular atau sejenisnya, tidak diperkenankan berada dalam lingkungan perusahaan.
4.2 Hasil Penelitian Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan dengan pendekatan kuantitatif, data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner, dengan sampel karyawan PT Elnusa Drilling Services sebanyak 30 orang responden. Dalam analisa ini penulis menggunakan tabel tunggal dan dianalisa secara deskriptif secara berurutan akan dibahas mengenai persepsi individu karyawan kepada karyawan lainnya yang menurut tiap individu menilai siapa diantara karyawan lainnya
yang dapat
menjadi
seorang Opinion
Cosmopolites, Bridge, Liaison dan Isolate.
Leader,
Gate
Keepers,
47
4.2.1 Identitas Responden Berdasarkan identitas responden dapat dijelaskan dalam beberapa kriteria yaitu dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, agama, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama bekerja dan posisi jabatan.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin N = 30 No
Jenis Kelamin
F
%
1
Laki – Laki
22
73.3
2
Wanita
8
26.7
Jumlah
30
100%
Sumber : Kuesioner No. 2
Berdasarkan dari hasil jawaban 30 responden, menunjukan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki – laki lebih banyak daripada responden yang berjenis kelamin wanita. Dimana dapat dilihat pada tabel jumlah responden laki – laki berjumlah 22 orang dengan jumlah presentase 73.3 % sedangkan responden wanita berjumlah 8 orang dengan jumlah presentase 26.7 %. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah laki – laki sekitar 73.3 % yang merupakan karyawan PT Elnusa Drilling Services.
Tabel 4.2
48
Usia N = 30 No
Usia
F
%
1
20 – 30
10
33.3
2
31 – 40
12
40
3
41 – 50
5
16.7
4
51 – 60
3
10
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 3
Berdasarkan dari hasil jawaban 30 responden, menunjukan bahwa jumlah responden mayoritas berusia 31 – 40 tahun sebanyak 12 orang dengan presentase sebesar 39.99 % dibulatkan menjadi 40 %. Kemudian disusul dengan responden yang berusia antara 20 – 30 tahun sebanyak 10 orang dengan presentase 33.3 %. Selain itu responden yang berusia antara 41 – 50 tahun sebanyak 5 orang dengan presentase 16.7 %. Dan untuk responden yang berusia antara 51 – 60 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 9.99 % dibulatkan menjadi 10 %. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang mengisi kuesioner berusia antara 31 – 40 tahun, sebanyak 12 orang dengan presentase 40 %.
Tabel 4.3
49
Agama N = 30 No
Agama
F
%
1
Islam
25
83.4
2
Kristen
3
10
3
Protestan
1
3.3
4
Budha
1
3.3
5
Hindu
0
0
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 4
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, jika dilihat dari agama responden terdiri dari agama Islam, Kristen, Protestan, Budha dan Hindu. Pada PT Elnusa Drilling Services ternyata terdapat mayoritas karyawan dengan responden sebanyak 25 orang dari responden yaitu beragama Islam dengan presentase 83.4 %. Selain itu terdapat agama lainnya pada responden yang mengisi kuesioner, diantaranya yaitu responden yang beragama Kristen ada sebanyak 3 orang dengan presentase sebanyak 9.9 % dibulatkan menjadi 10 %, kemudian dari responden yang beragama Protestan sebanyak 1 orang dengan presentase 3.3 %, lalu responden dengan beragama Budha sebanyak 1 orang dengan presentase 3.3 %, dan untuk responden beragama Hindu pada kuesioner tidak diketemukan ada, dengan presentase 0 %.
Dengan demikian diketahui bahwa responden dari karyawan PT Elnusa
50
Drilling Services mayoritas beragama Islam dengan presentase 83.4 %. Tabel 4.4 Status Perkawinan N = 30 No
Status Perkawinan
F
%
1
Menikah
24
80
2
Belum Menikah
6
20
3
Janda / Duda
0
0
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 5
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, jika ditinjau dari segi status perkawinan maka diketahui sebagian besar status responden adalah menikah sebanyak 24 orang dengan presentase 79.99 % dibulatkan menjadi 80 %, sedangkan yang belum menikah sebanyak 6 orang dengan presentase 19.99 % dibulatkan menjadi 20 %, dan untuk status janda / duda tidak diketumukan pada responden sehingga presentase 0 %. Dengan demikian diketahui bahwa responden dari karyawan PT Elnusa Drilling Services mayoritas sudah menikah dengan presentase 80 %.
51
Tabel 4.5 Tingkat Pendidikan Responden N = 30 No
Tingkat Pendidikan
F
%
1
Dibawah SLTA
7
23.3
2
SLTA Sederajat
8
26.7
3
Diploma 1 – 3
3
10
4
S-1
10
33.3
5
S-1 Keatas
2
6.7
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 6
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan strata satu (S1) yaitu sebanyak 10 orang dengan presentase 33.3 %. Kemudian dibawahnya didapati responden dengan berpendidikan SLTA sederajat yaitu sebanyak 8 orang dengan presentase 26.7 %. Setelah itu, responden pada tingkatan dibawah SLTA yaitu sebanyak 7 orang dengan presentase 23.3 %, Selain itu terdapat responden pada tingkat pendidikan Diploma yaitu sebanyak 3 orang dengan presentase 10 % dan terdapat pula pada responden dengan tingkat pendidikan S1 keatas yaitu sebanyak 2 orang dengan presentase 6.7 %. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan S1 pada tingkatan jabatan tertentu pada divisinya.
52
Tabel 4.6 Lama Bekerja N = 30 No
Lama Bekerja
F
%
1
< 1 Tahun
2
6.7
2
1- 3 Tahun
13
43.2
3
4 - 6 Tahun
8
26.7
4
7 - 9 Tahun
5
16.7
5
> 10 Tahun
2
6.7
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 7
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui rata – rata lama bekerja responden yang mengisi kuesioner antara 1 – 3 tahun yaitu sebanyak 13 orang, dengan presentase 43.3 %. Kemudian disusul oleh responden yang memiliki rata – rata lama bekerja selama 4 – 6 tahun dengan responden sebanyak 8 orang, dengan presentase 26.7 %. Setelah itu, responden yang memiliki rata rata lama bekerja antara 7 – 9 tahun sebanyak 5 orang dengan presentase 16.7 %. Dan ada pula responden yang memiliki rata – rata yang sama yaitu pada responden yang masa lama bekerja kurang dari 1 tahun terdapat 2 responden dengan presentase 6.7 % dan responden dengan masa lama bekerja lebih dari 10 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 6.7 %. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden memiliki lama bekerja selama 1 – 3 tahun, dengan presentase 43.3 %.
53
Tabel 4.7 Jabatan / Bagian Dept. N = 30 No
Jabatan / Bagian Dept.
F
%
1
Finance / Accounting
3
10
2
Asset
2
6.7
3
Procurement
3
10
4
HRD
2
6.7
5
Secretary
2
6.7
6
Receptionist
1
3.3
7
Maintenance
4
13.3
8
Security
5
16.7
9
Office Boy
5
16.7
10
Driver
3
10
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 8
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui jabatan responden yang mengisi kuesioner sebagai Security dan Office Boy yaitu yang masing – masing sebanyak 5 orang, dengan masing – masing presentase 16.7 %. Kemudian disusul oleh jabatan responden sebagai Maintenance sebanyak 4 orang, dengan presentase 13.3 %. Setelah itu, jabatan responden yang ngisi kuesioner dengan jabatan Finance, Procurement dan Driver, masing – masing sebanyak 3 orang dengan presentase 9.99 % dibulatkan menjadi 10 %. Selain itu ada pula
54
responden yang memiliki jabatan HRD dan Secretary yaitu masing – masing terdapat sebanyak 2 responden dengan presentase 6.7 % dan responden yang mengisi kuesioner dengan jabatan Receptionist yaitu sebanyak 1 orang dengan presentase 3.3 %. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi kuesioner dengan jabatan Security dan Office Boy, masing – masing sebanyak 5 orang dengan presentase 16.7 %. Tabel 4.8 Pembicaraan Permasalahan Kedisiplinan Kerja Karyawan Dalam Pelaksanaan Peraturan Perusahaan Dengan Rekan Kerja N = 30 No Kategori Jawaban F % 1
Tidak
6
20
2
Kadang – Kadang
20
66.7
3
Sering
4
13.3
Jumlah
30
100
Sumber : Kuesioner No. 1B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah karyawan yang membicarakan permasalahan kedisiplinan kerja karyawan dalam pelaksanaan peraturan perusahaan dengan rekan kerja yaitu yang menjawab ”Kadang – Kadang” ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%. Selain itu ada pula responden yang menjawab ”Tidak” terdapat sebanyak 6 responden dengan presentase 20 % dan sedangkan responden yang menjawab ”Sering” hanya terdapat sebanyak 4 orang dengan presentase 13.3 %.
55
Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi kuesioner banyaknya jumlah karyawan yang membicarakan permasalahan kedisiplinan kerja karyawan dalam pelaksanaan peraturan perusahaan dengan rekan kerja yaitu yang menjawab ”Kadang – Kadang” ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%
Tabel 4.9 Mencari Tahu Ketidakjelasan Informasi Peraturan Perusahaan Lebih Lanjut N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Keluarga
3
10
2
Rekan Kerja
10
33.3
3
HRD
5
16.7
4
Buku Peraturan Perusahaan
7
23.3
5
Lainnya
5
16.7
30
100
Jumlah Sumber: Kuesioner No.2B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa tindakan mencari tahu ketidakjelasan informasi peraturan perusahaan lebih lanjut yaitu, responden yang menjawab dengan mancari tahu ke rekan kerja ada sebanyak 10 orang, dengan presentase 33.3 %. Selain itu ada pula responden yang menjawab mencari tahu informasi tersebut melalui buku peraturan perusahaan sebanyak 7 responden dengan presentase 23.3 %. Kemudian ada pula yang
56
menjawab dengan mencari tahu melalui HRD yaitu sebanyak 5 orang, dengan presentase 16.7 % dan Lainnya (Internet, buku – buku ketenagakerjaan, dsb) yaitu sebanyak 5 orang, dengan presentase 16.7 %. Dilanjutkan dengan responden yang menjawab mencari tahu melalui keluarga sebanyak 3 orang dengan presentase 10%. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi kuesioner bahwa tindakan mencari tahu ketidakjelasan informasi peraturan perusahaan lebih lanjut yaitu, yang menjawab rekan kerja ada sebanyak 10 orang, dengan presentase 33.3 %. Tabel 4.10 Kebiasaan Yang Terjadi Bila Rekan Kerja Mengalami Penurunan Kualitas Kinerja N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Sengaja Datang Terlambat
6
20
2
Mengganggu Pekerjaan Rekan Kerja Lainnya
2
6.7
3
Sering Tidak Masuk Kantor Tanpa Alasan Yang
5
16.7
Jelas 4
Bermalas – malasan
17
56.6
5
Lainnya
0
0
30
100
Jumlah Sumber: Kuesioner No.3B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa kebiasaan yang terjadi bila rekan kerja mengalami penurunan kualitas kinerja
57
yaitu, responden yang menjawab bermalas – malasan ada sebanyak 17 orang, dengan presentase 56.6 %. Selain itu ada pula responden yang menjawab sengaja datang terlambat sebanyak 6 responden dengan presentase 20%. Kemudian ada pula yang menjawab sering tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas yaitu sebanyak 5 orang, dengan presentase 16.7 %. Serta ada pula yang menjawab dengan mengganggu pekerjaan rekan kerja lainnya ada sebanyak 2 orang, dengan presentase 6.7%. Dan tidak ada yang menjawab lainnya dengan presentase 0%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab kuesioner mengenai kebiasaan yang terjadi bila rekan kerja mengalami penurunan kualitas kinerja yaitu menjawab bermalas – malasan ada sebanyak 17 orang, dengan presentase 56.6 %.
Tabel 4.11 Adakah Teman Yang Biasanya Membicarakan Issue, Gosip Ataupun Informasi Yang Berhubungan Dengan Masalah Kedisiplinan N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
24
80
2
Tidak
6
20
30
100
Jumlah Sumber: Kuesioner No. 4B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui apakah ada teman yang biasanya membicarakan issue, gosip, ataupun informasi yang berhubungan dengan masalah kedisiplinan yaitu, responden yang menjawab “Ya”
58
ternyata ada sebanyak 24 orang, dengan presentase 80%. Lain halnya dengan responden yang menjawab “Tidak” terdapat 6 responden dengan presentase 20 % Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi kuesioner mengenai apakah ada teman yang biasanya membicarakan issue, gosip, ataupun informasi yang berhubungan dengan masalah kedisiplinan yaitu, responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 24 orang, dengan presentase 80%. Tabel 4.12 Jumlah Orang – Orang Terdekat Dalam Sebuah Kelompok N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
2- 3 Orang
20
66.7
2
3 – 5 Orang
7
23.3
3
5 Orang Keatas
3
10
Jumlah
30
100
Sumber: Kuesioner No. 5B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui berapakah jumlah orang – orang terdekat dalam sebuah kelompok yaitu, responden yang menjawab antara 2 – 3 orang ternyata ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%. Lain halnya dengan responden yang menjawab antara 3 – 5 orang terdapat 7 responden dengan presentase 23.3 %. Sedangkan responden yang menjawab sebanyak 5 orang keatas ada sebanyak 5 orang dengan presentase 10%. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi
59
kuesioner mengenai jumlah orang – orang terdekat dalam sebuah kelompok yaitu, responden yang menjawab antara 2 – 3 orang ternyata ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%. Tabel 4.13 Dengan Adanya Kelompok Dapat Membantu Menyelesaikan Masalah – Masalah Dalam Perusahaan N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Ya
18
60
2
Tidak
12
40
30
100
Jumlah Sumber: Kuesioner No. 6B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui apakah dengan adanya kelompok dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah dalam perusahaan yaitu, responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60%. Lain halnya dengan responden yang menjawab “Tidak” terdapat 12 responden dengan presentase 40 % Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar responden mengisi kuesioner mengenai apakah dengan adanya kelompok dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah dalam perusahaan yaitu, responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60%.
60
Tabel 4.14 Penyebab Yang Menjadi Faktor Seseorang Kurang Berkomunikasi Dengan Rekan Kerja Lain N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Kurang Bersedia Berinteraksi Dengan Anggota Lain
7
23.3
2
Kurang Berpengalaman Didalam Lingkungan Kerja
0
0
3
Merasa Tidak Memiliki Jabatan / Posisi Yang Kuat
15
50
4
Merasa Tidak Peduli Dengan Masalah Yang Terjadi
5
16.7
3
10
30
100
(Hanya Mengkuti Keputusan Perusahaan) 5
Beranggapan Bahwa Sistem Komunikasi Dalam Perusahaan Tertutup Jumlah
Sumber: Kuesioner No. 7B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa penyebab yang menjadi faktor seseorang kurang berkomunikasi dengan rekan kerja lain yaitu, responden yang menjawab merasa tidak memiliki jabatan / posisi yang kuat ada sebanyak 15 orang, dengan presentase 50 %. Selain itu ada pula responden yang menjawab kurang bersedia berinteraksi dengan anggota lain sebanyak 7 responden dengan presentase 23.3%. Kemudian ada pula yang menjawab merasa tidak peduli dengan masalah yang terjadi (hanya mengikuti keputusan perusahaan) yaitu sebanyak 5 orang, dengan presentase 16.7 %. Serta ada pula yang menjawab dengan beranggapan bahwa sistem komunikasi dalam perusahaan tertutup ada sebanyak 3 orang, dengan presentase 10 %. Dan tidak ada
61
yang menjawab pada pilihan kurang berpengalaman didalam lingkungan kerja dengan presentase 0%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab kuesioner bahwa penyebab yang menjadi faktor seseorang kurang berkomunikasi dengan rekan kerja lain yaitu, responden yang menjawab merasa tidak memiliki jabatan / posisi yang kuat ada sebanyak 15 orang, dengan presentase 50 %. Tabel 4.15 Waktu Yang Sering Dilakukan Dalam Melakukan Komunikasi Setiap Waktunya N = 30 No
Kode
1 2
A1 A1001
3 4
Posisi Dalam Jaringan Responden Utama
Jabatan
Waktu Berkomunikasi
HRD STAFF Marketing
11.01-13.00
A1002 B2
Admin HRD STAFF
07.00-11.00 07.00-11.00
5 6
A1003 W23
Accounting Accounting
13.01-16.30 11.01-13.00
7
A1004
Engineer
16.31-21.00
8
A1005
Geologist
16.31-21.00
9
B2
10 11
A1 B2001
HRD STAFF Finance Manager
13.01-16.30 07.00-11.00
12
B2002
Accounting
07.00-11.00
13 14
D4 W23
Secretary Accounting
13.01-16.30 16.31-21.00
15
C3
16 17
A1005 U21
Geologist Secretary
11.01-13.00 07.00-11.00
18 19
C3001 A1001
Engineer Marketing
11.01-13.00 13.01-16.30
20 21
C3002 B2
Marketing HRD STAFF
13.01-16.30 11.01-13.00
22
C3003
Accounting
07.00-11.00
Responden Utama
Responden Utama
HRD STAFF
Accounting
62
23
A1003
Accounting
07.00-11.00
24
W23
Accounting
07.00-11.00
25
D4
26
U21
27 28
Responden Utama
Secretary Secretary
07.00-11.00
A1001 C3
Marketing Accounting
07.00-11.00 11.01-13.00
29 30
D4001 C3005
Finance Marketing
11.01-13.00 11.01-13.00
31
W23
Accounting
11.01-13.00
32
B2
07.00-11.00
33
E5
HRD STAFF Admin Procurement Accounting
11.01-13.00 11.01-13.00
Responden Utama
34
W23
35
E5001
36
G7
Procurement Admin Maintenance
37 38
A1 F6
HRD STAFF Admin Finance
11.01-13.00 07.00-11.00
39
B2
HRD STAFF
11.01-13.00
40
X24
Procurement
13.01-16.30
41
F6
42
G7
Admin Finance Admin Maintenance
07.00-11.00
43 44
C3 D4
45 46
Responden Utama
07.00-11.00
07.00-11.00 07.00-11.00
E5 W23
Accounting Secretary Admin Procurement Accounting
47
A1
HRD STAFF
11.01-13.00
48
B2
11.01-13.00
49
G7
HRD STAFF Admin Maintenance
50 51
U21 B2
Secretary HRD STAFF
07.00-11.00 16.31-21.00
52
X24
Procurement
13.01-16.30
53
G7001
13.01-16.30
54
E5
Maintenance Admin Procurement
55
F6
Admin Finance
07.00-11.00
56
H8
57
G7
07.00-11.00
58
E5
Receptionist Admin Maintenance Admin Procurement
59
F6
Admin Finance
07.00-11.00
60
U21
Secretary
07.00-11.00
Responden Utama
Responden Utama
07.00-11.00 11.01-13.00
07.00-11.00
07.00-11.00
63
61
P16
Security
11.01-13.00
62 63
Z26 A27
Office Boy Office Boy
11.01-13.00 13.01-16.30
64 65
I9 L12
Maintenance Asset Staff
11.01-13.00
66
K11
Maintenance
07.00-11.00
67
E5001
11.01-13.00
68
G7
Procurement Admin Maintenance
69 70
Q17 B28
Security Office Boy
16.31-21.00 13.01-16.30
71
J10
72 73
K11 L12
74
G7
Responden Utama
Responden Utama
07.00-11.00
Maintenance Maintenance Asset Staff Admin Maintenance Admin Procurement
07.00-11.00 07.00-11.00 07.00-11.00
75
E5
76
K11
77
I9
Maintenance
07.00-11.00
78 79
J10 K1101
Maintenance Security
07.00-11.00 16.31-21.00
80 81
B28 D30
Office Boy Office Boy
13.01-16.30 11.00-13.00
82
L12
83 84
G7 X24
Asset Staff Admin Maintenance Procurement
13.01-16.30 11.00-13.00
85
V22
Admin Asset
07.00-11.00
86
P16
Security
13.01-16.30
87
M13
88 89
P16 N14
Security Security
07.00-11.00 13.01-16.30
90
R18
Driver
07.00-11.00
91
H8
Receptionist
11.01-13.00
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
16.31-21.00
Maintenance
Security
92
N14
93
M13
Security
07.00-11.00
94 95
Q17 N1401
Security Security
07.00-11.00 07.00-11.00
96 97
C29 R18
Office Boy Driver
11.01-13.00 13.01-16.30
98
O15
99 100
N14 R18
Responden Utama
Security
Security Security Driver
07.00-11.00 11.01-13.00
64
101
C29
Office Boy
11.01-13.00
102
K11
Maintenance
07.00-11.00
103
P16
104 105
T20 L12
Driver Asset Staff
07.00-11.00 11.01-13.00
106
H8
Receptionist
11.01-13.00
107 108
Q17 M13
Security Security
13.01-16.30 13.01-16.30
109
Q17
110 111
P16 S19
Security Driver
07.00-11.00 11.01-13.00
112 113
A27 D30
Office Boy Office Boy
13.01-16.30 13.01-16.30
114
R18
115 116
D4 A1001
Secretary Marketing
07.00-11.00 13.01-16.30
117 118
U21 K1101
Secretary Security
07.00-11.00 11.01-13.00
119
Z26
Office Boy
13.01-16.30
120 121
S19 A1
Driver HRD STAFF
13.01-16.30
122 123
B2 Q17
HRD STAFF Security
13.01-16.30 11.01-13.00
124
T20
Driver
07.00-11.00
125
R18
Driver
07.00-11.00
126
T20
127
B2002
128 129
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Security
Security
Driver
Driver Finance Manager
07.00-11.00
C3 F6
Accounting Admin Finance
07.00-11.00 07.00-11.00
130 131
P16 A27
Security Office Boy
11.01-13.00 13.01-16.30
132
U21
133 134
D4 B2
135 136
Responden Utama
Secetary 07.00-11.00 07.00-11.00
G7 F6
Secretary HRD STAFF Admin Maintenance Admin Finance
137
C3
Accounting
13.01-16.30
138
H18
Receptionist
13.01-16.30
139
V22
140
G7
Admin Asset Admin Maintenance
13.01-16.30
141
F6
Admin Finance
13.01-16.30
Responden Utama
07.00-11.00 07.00-11.00
65
142
V2201
143 144
E5 B28
145
W23
146 147
B28 C29
Asset Staff Admin Procurement Office Boy Responden Utama
07.00-11.00 07.00-11.00 07.00-11.00
Accounting Office Boy Office Boy
07.00-11.00 13.01-16.30
Accounting
11.01-13.00
148
C3
149
X24
150
Y25
Procurement
07.00-11.00
151 152
X2401 X2402
07.00-11.00 07.00-11.00
153 154
E5 V22
Procurement Procurement Admin Procurement Admin Asset
155
Y25
156
X24
157
E5
158
C29
159 160
Z26 A27
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Procurement
07.00-11.00 11.01-13.00
Procurement Procurement Admin Procurement
07.00-11.00
Office Boy
13.01-16.30
Office Boy Office Boy
07.00-11.00
Office Boy
07.00-11.00
Security Security
13.01-16.30 13.01-16.30
Office Boy Office Boy
07.00-11.00
07.00-11.00
161
D30
162 163
Q17 K1101
164 165
A27 Z26
166
S19
Driver
13.01-16.30
167 168
D30 T20
Office Boy Driver
13.01-16.30 11.01-13.00
169
C29
Office Boy
11.01-13.00
170
B28
171
T20
Driver
11.01-13.00
172 173
C29 D30
Office Boy Office Boy
13.01-16.30 13.01-16.30
174 175
D4 V22
Secretary Admin Asset
07.00-11.00 07.00-11.00
176
C29
177 178
W23 Z26
179
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Office Boy
Office Boy Accounting Office Boy
11.01-13.00 07.00-11.00
K1101
Security
11.01-13.00
180
N14
Security
13.01-16.30
181
D30
182
Z26
Responden Utama
Office Boy Office Boy
07.00-11.00
66
183
B28
Office Boy
13.01-16.30
184
Q17
Security
13.01-16.30
Sumber: Kuesioner No. 8B
67
Gambar 4.2 Pola Jaringan PenggunaanWaktu Dalam Jaringan Komunikasi Formal
A1001 A1
A1004 A1002
P16 A1005
A1003 B2001
B2
Q17
B2002 C3001
Pukul. 07.00-11.00
C3
R18 C3003 C3002
D4
S19 D4001
E5
T20 E5001
F6
U21 G7001 Pukul. 11.01-13.00
G7
H8
V22
W23
K1101 V2402 N1401
I9
V2201
X2401
X24
Y25
J10 Pukul. 13.01-16.30
K11
Z26
L12
A27
B28
M13 Pukul.16.31-21.00
N14
C29
O15
D30
68
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden masing-masing menjawab bervariasi dengan rekan kerja pada jaringan tergantung kebutuhan, dapat diketahui bahwa waktu yang sering dilakukan dalam melakukan komunikasi setiap waktunya yaitu, responden yang menjawab pada waktu antara pukul. 07.00 – 11.00 lebih banyak pada pola jaringan tergambar khususnya membicarakan mengenai pekerjaan atau tugas kantor. Selain itu ada pula responden yang menjawab sering berkomunikasi pada menjelang jam makan siang antara pukul 11.01 – 13.00 aktivitas berkomunikasi secara informal sering terjadi pada waktu istirahat. Kemudian ada pula yang menjawab berkomunikasi pada waktu antara pukul 13.01 – 16.30 yang biasanya aktivitas kegiatan komunikasi terjadi untuk review kerjaan yang belum selesai dari pagi atau hari sebelumnya, dan melanjuti kegiatan kerja lainnya. Dan ada pula yang menjawab sering berkomunikasi pada waktu antara pukul 16.31 – 21.00 yang aktifitas waktu paling sedikit digunakan rekan kerja lainnya dalam keseharian, hal ini melalui tambahan informasi wawancara terjadi karena terbenturnya waktu untuk bersosialisasi di luar jam kantor. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab kuesioner bahwa waktu yang sering dilakukan dalam melakukan komunikasi setiap waktunya yaitu, responden yang menjawab pada waktu antara pukul. 07.00 – 11.00 paling banyak melakukan kegiatan komunikasi dalam mendiskusikan pekerjaan atau tugas kantor.
69
Tabel 4.16 Tempat Dimana Sering Berkomunikasi Dengan Rekan – Rekan Kantor N = 30 No
Kategori Jawaban
F
%
1
Kantin
18
60
2
Tempat Parkir
1
3.3
3
Di Ruang Tunggu
3
10
4
Di Luar Kantor
6
20
5
Lainnya
2
6.7
30
100
Jumlah Sumber: Kuesioner No. 9B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui bahwa tempat dimana sering berkomunikasi dengan rekan – rekan kantor yaitu, responden yang menjawab saat di kantin ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60 %. Selain itu ada pula responden yang menjawab lebih sering berkomunikasi di luar kantor sebanyak 6 responden dengan presentase 20%. Kemudian ada pula yang menjawab di ruang tunggu yaitu sebanyak 3 orang, dengan presentase 10 %. Serta ada pula yang menjawab Lainnya (antara di luar kantor, kantin dan di saat di ruangan kerja) ada sebanyak 2 orang, dengan presentase 6.7%. Dan ada yang menjawab pada pilihan di tempat parkir sebanyak 1 orang dengan presentase 3.3%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab kuesioner bahwa tempat dimana sering berkomunikasi dengan rekan –
70
rekan kantor yaitu, responden yang menjawab saat di kantin ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60 %. Tabel 4.17 Rutinitas Komunikasi Kepada Siapa Responden Utama Sering Membicarakan Masalah – Masalah Kedisiplinan Dalam Menjalani Peraturan Perusahaan Tersebut N = 30
No
Kode
1 2
A1 B2
3
Posisi Dalam Jaringan Responden Utama
Jabatan
Hubungan Jabatan
HRD STAFF HRD STAFF
Rekan Satu Level
U21
Secretary
Rekan Lain Divisi
4
D4
Secretary
Rekan Lain Divisi
5
B2
6
A1
7
Responden Utama
HRD STAFF HRD STAFF
Rekan Satu Level
U21
Secretary
Rekan Lain Divisi
8
D4
Secretary
Rekan Lain Divisi
9
C3
10
U21
Secretary
Rekan Lain Divisi
11
F6
Admin Finance
Rekan Lain Divisi
12
B2
HRD STAFF
Rekan Lain Divisi
13
D4
14
U21
15
G7
16
B2
17 18
E5 A1
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Accounting
Secretary Secretary Admin Maintenance
Rekan Satu Level
HRD STAFF Admin Procurement
Rekan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Rekan Satu Level
19
F6
Finance Admin
Rekan Lain Divisi
20
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
21
F6
22
A1
23 24
G7 B2
25
G7
26
U21
27
F6
Responden Utama
Admin Finance HRD STAFF Admin Maintenance
Responden Utama
HRD STAFF Admin Maintenance Secretary Admin Maintenance
Atasan Lain Divisi Rekan Satu Level Atasan Lain Divisi
Rekan Lain Divisi Rekan Satu Level
71
28
B2
29
H8
HRD STAFF Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Receptionist
30
F6
31
U21
32
A1
33
I9
34
K11
Maintenance
Rekan Satu Level
35
A1
Atasan Lain Divisi
36
G7
HRD STAFF Admin Maintenance
37
J10
38
Responden Utama
Responden Utama
Admin Finance
Rekan Lain Divisi
Secretary
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Maintenance
Rekan Satu Level
G7
Maintenance Admin Maintenance
Rekan Satu Level
39
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
40
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
41
K11
42
G7
Maintenance Admin Maintenance
Rekan Satu Level
43
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Rekan Satu Level Atasan Lain Divisi Rekan Satu Level
Responden Utama
44
A1
45
L12
46 47
G7 A1
Asset Staff Admin Maintenance HRD STAFF
48
V22
Admin Asset
49
M13
50
A1
51
Responden Utama
Responden Utama
Security HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
N14
Security
Rekan Satu Level
52
H8
Receptionist
Rekan Lain Divisi
53
N14
54
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
55
H8
Receptionist
Rekan Lain Divisi
56
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
57
O15
58
N14
Security
Rekan Satu Level
59
H8
Receptionist
Rekan Lain Divisi
60
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
61
P16
62
A1
63
Q17
64
H8
65
Q17
66
A1
67
O15
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Security
Security
Security HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Driver
Rekan Lain Divisi
Receptionist
Rekan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Security
Rekan Satu Level
72
68
P16
Security
69
R18
70
U21
Secretary
Atasan Lain Divisi
71
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
72
S19
Driver
Rekan Satu Level
73
S19
74
D4
Secretary
75
R18
Driver
Rekan Satu Level
76
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
77
T20
78
B2
79 80 81
U21
82
D4
Secretary
Rekan Satu Level
83
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Admin Asset Admin Maintenance HRD STAFF Admin Procurement
Rekan Lain Divisi Atasan Lain Divisi
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Rekan Satu Level
Driver
Driver Atasan Lain Divisi
Driver HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
U21
Secretary
Atasan Lain Divisi
D4
Secretary
Atasan Lain Divisi
Responden Utama
Secetary
84
B2
85
V22
86 87
G7 A1
88
E5
89
W23
90
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
91
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
92
C29
93
X24
94
Responden Utama
Responden Utama
Accounting
Office Boy Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Bawahan Lain Divisi
E5
Procurement Admin Procurement
Rekan Satu Level
95
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
96
Y25
Procurement
Rekan Satu Level
97
Y25
Rekan Satu Level
Responden Utama
98
E5
Procurement Admin Procurement
99
X24
Procurement
Rekan Satu Level
100
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
101
Z26
102
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
103
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
104
C29
Office Boy
Rekan Satu Level
105
A27
106
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
107
D4
Secretary
Atasan Lain Divisi
Responden Utama
Responden Utama
Office Boy
Office Boy
73
108
U21
109
B28
Secretary Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Office Boy
110
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
111
D30
Office Boy
Rekan Satu Level
112
D4
Secretary
Atasan Lain Divisi
113
C29
114
A1
115 116 117
D30
118
C29
Office Boy
119
B28
Office Boy
Rekan Satu Level
120
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Responden Utama
Office Boy HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
W23
Accounting
Atasan Lain Divisi
C29
Office Boy
Rekan Satu Level
Responden Utama
Office Boy Rekan Satu Level
Sumber Kuesioner: No. 10 B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diambil kesimpulan dalam pembicaraan mengenai masalah kedisiplinan kerja dalam menjalalni peraturan perusahaan masing – masing responden memiliki orang – orang yang dipercayanya dalam hubungan interaksi dengan lainnya. Dan terlihat adanya hubungan arus Komunikasi Vertikal ke atas dan ke bawah, Komunikasi Horizontal dan Komunikasi Diagonal. Dimana Komunikasi Vertikal yaitu Komunikasi antara Atasan dengan Bawahan atau sebaliknya. Dalam Komunikasi vertikal memiliki 2 karakteristik pula, yaitu Komunikasi Downward dan Upward. Komunikasi Downward terjadi dari atasan kepada bawahan melalui suatu hierarki, biasanya berbentuk perintah, larangan atau petunjuk. Jenis komunikasi lisan kebawah dapat berupa instruksi, pidato, dan rapat. Sedangkan komunikasi tulisan kebawah dapat berupa surat, pamflet dan papan pengumuman. Komunikasi Upward terjadi dari bawahan kepada atasan melalui struktur hierarki, biasanya memuat tentang laporan – laporan / usulan-usulan. Namun umunya dalam suatu struktur hierarki, komunikasi upward sangat jarang terjadi..
74
Komunikasi Horizontal Yaitu Komunikasi antara
karyawan pada tingkat
jabatan yang kurang lebih sejajar. Aliran informasi didalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamika, dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan diinterprestasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan, yang artinya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti tapi komunikasi terjadi sepanjang waktu. Komunikasi Diagonal, Yaitu komunikasi antara orang – orang pada jenjang berbeda yang tidak memiliki kekuasaan langsung atas satu dengan lainnya. Komunikasi terjadi secara teratur diantara para pekerja yang bekerja sama sebagai satu tim, diantara anggota dari kelompok keja yang berbeda dengan ketergantungan pekerjaan, antara anggota departemen departemen fungsional yang terpisah, dan antara personalia lini dengan staff.
75
Tabel 4.18 Mengapa Memilih Orang - Orang diatas (Pada Tabel 4.17) Untuk Sering Diajak Membicarakan Masalah – Masalah Peraturan Perusahaan N = 30 Orang 1 No
Kode
1
A1
2
B2
3
C3
1
4
D4
1
5
E5
a
b
c
d
e
Orang 2 f
g
h
a
b
c
d
1
e
F6 G7
1
8
H8
1
h
a
b
c
d
e
1
1
1
1 1
9
I9 J10
1
1
1 1
11
K11
1
1
12
L12
1
1
13
M13
1
1
14
N14
1
15
O15
1 1 1
1
P16
1
Q17
1
18
R18
1
19
S19
1
20
T20
1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1 1
1
1
1
21
U21
22
V22
1
1
23
W23
24
X24
1
1
1
25
Y25
1
1
1
1 1
Z26
1
27
A27
1
28
B28
1
29
C29
1
30
D30 TOTAL
9
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1 3
1
1
26
1
1 0
0
5
11
Sumber Kuesioner: No. 11 B
2
0
3
0
1
10
17
0
1 1
1
16
h
1
1
1
g
1
1
1
f
1 1
1
7
g
1 1
6
Orang 3 f
9
1 0
1
7
10
0
0
5
9
0
0
0
16
76
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pilihan – pilihan yang dipilih diantaranya a). Karena jabatannya, b). Karena familiar dan terbuka, c) Karena senioritas, d). Karena pendidikannya, e). Karena sudah lama mengenal lama, f). Karena kepercayaan / Orang yang diajak bicara dapat dipercaya, g). Karena satu almamater, h. ) Lainnya. Jika dilihat dari banyaknya orang yang sering diajak untuk membicarakan masalah – masalah peraturan perusahaan yaitu dominan pada orang pertama, orang kedua dan ketiga, yaitu dikarenakan oleh kepercayaan / orang yang diajak bicara dapat dipercaya. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu akan dapat sering berkomunikasi umtuk bertukar informasi / bertukar pikiran, dikarenakam oleh kepercayaan / orang yang diajak bicara dapat dipercaya.
77
Tabel 4.19 Topik Yang Lebih Dominan Untuk Dibicarakan (Mengacu Pada Tabel 4.17) N = 30 Tabel 4.27 Orang 1 a
b
c
d
e
Orang 2 f
g
h
a
b
c
d
e
Orang 3 f
g
h
a
b
c
d
No
Kode
1
A1
1
1
1
2
B2
1
1
1
3
C3
4
D4
1
1
5
E5
1
1
1
6
F6
1
1
1
7
G7
1
1
1
8
H8
1
1
1
1
1
1
1
9
I9 J10
1
1
1
1
11
K11
1
1
1
12
L12
13
M13
1
1
1
N14 O15
1
16
P16
1
1
1
17
Q17
1
1
1
18
R18
1
19
S19
1
1
1
1 1
1
20
T20
1
1
U21
1
1
22
V22
23
W23
1
1
1
24
X24
1
1
1
1
1 1
1
1
1
25
Y25
26
Z26
1
27
A27
1
1
1
28
B28
1
1
1
29
C29
1
1
1 1
10
1
1
1
0
0
14
6
1
1 0
Sumber Kuesioner: No. 12 B
0
0
0
9
0
1
1
21
D30
0
1
15
TOTAL
h
1
14
30
g
1
1
1
f
1
10
1
e
0
10
11
1 0
0
0
1
11
0
13
4
1
78
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pilihan – pilihan yang dipilih diantaranya a). Sikap pimpinan, b). Peraturan Perusahaan, c). Pendapatan, d). Pekerjaan dan tugas, e). Hubungan sesama karyawan,. Jika dilihat pada topik – topik yang dominan dibicarakan yaitu dominan pada orang pertama, orang kedua dan ketiga, adalah membicarakan mengenai pekerjaan dan tugas. Tabel 4.20 Orang Yang Dominan Mengetahui Informasi Mengenai Masalah – Masalah Kedisiplinan Kerja Karyawan (Mengacu Pada Tabel 4.17) N = 30 No
Kode
Orang 1
Orang 2
Orang 3
1
A1
B2
2
B2
A1
3
C3
U21
4
D4
U21
5
E5
6
F6
7
G7
B2
8
H8
A1
9
I9
A1
10
J10
B2
11
K11
12
L12
13
M13
14
N14
B2
15
O15
A1
B2 A1
A1 A1 A1
79
16
P16
A1
17
Q17
A1
18
R18
19
S19
B2
20
T20
D4
21
U21
A1
22
V22
A1
23
W23
A1
24
X24
B2
25
Y25
26
Z26
A1
27
A27
A1
28
B28
29
C29
30
D30 TOTAL
A1
B2
D4 A1 A1 11
8
11
Sumber Kuesioner: No. 13 B
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pada pilihan orang 1, Orang 2 dan Orang 3 mengacu pada nama – nama orang yang telah dipilih pada Tabel 4.25. Dimana terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang dominan diketahui responden utama sebagai orang yang mengetahui informasi mengenai masalah – masalah kesisiplinan kerja karyawan dapat dilihat orang yang paling dominan mengetahui dan menyalurkan informasi tersebut adalah pada departemen
80
HRD yang paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 18 orang responden utama yang memilih, kemudian dilanjutkan oleh B2 dari departemen HRD dengan total sebanyak 8 orang dan selebihnya adalah pada 4 orang sisanya masing – masing responden menjawab 2 untuk sekretaris pada kode U21 dan menjawab 2 responden untuk sekretaris pada kode D4. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang menjawab siapa yang menonjol mengetahui informasi mengenai masalah – masalah kesdisiplinan kerja karyawan yaitu telah baik dilaksanakan oleh peran para HRD PT Elnusa Drilling Services, kepada para karyawan. Tabel 4.21 Orang Yang Dapat Mempengaruhi Anggota Kelompok Lainnya (Opinion Leader) - (Mengacu Pada Tabel 4.17) N = 30 No
Kode
Orang 1
Orang 2
Orang 3
1
A1
2
B2
3
C3
U21
4
D4
U21
5
E5
B2
6
F6
B2
7
G7
B2
8
H8
A1
9
I9
A1
10
J10
B2
11
K11
D4 U21
A1
81
12
L12
13
M13
14
N14
B2
15
O15
A1
16
P16
A1
17
Q17
A1
18
R18
19
S19
B2
20
T20
D4
21
U21
A1
22
V22
A1
23
W23
A1
24
X24
B2
25
Y25
26
Z26
A1
27
A27
A1
28
B28
29
C29
30
D30 TOTAL
Sumber Kuesioner: No. 14 B
A1 A1
A1
B2
D4 A1 A1 8
9
13
82
Gambar 4.3 Pola Jaringan Opinion Leader Pola Jaringan Opinion Leadear
D30
C29
B28
A1
A27
B2
Z26
C3
Y25
D4
X24
E5
W23
F6
V22
G7
U21
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17
L12
P16
M13
O15 N14
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pada pilihan orang 1, Orang 2 dan Orang 3 mengacu pada nama – nama orang yang telah dipilih pada Tabel 4.25. Dimana terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang dapat mempengaruhi anggota kelompok lainnya adalah pada departemen HRD yang
83
paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 16 orang responden utama yang memilih, kemudian dilanjutkan oleh B2 dari departemen HRD dengan total sebanyak 8 orang dan selebihnya adalah pada 6 orang sisanya masing – masing responden menjawab 3 untuk sekretaris pada kode U21 dan menjawab
3
responden untuk sekretaris pada kode D4. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang menjawab siapa yang dapat mempengaruhi rekan kerja lainnya yaitu dapat dilihat pada peran para HRD PT Elnusa Drilling Services, kepada para karyawan. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Oleh karena itu, jika seorang anggota klik ingin berkomunikasi dengan anggota klik lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpin kliennya.
84
Tabel 4.22 Orang Yang Dapat Berperan Untuk Menampung dan Menyampaikan Setiap Informasi Yang Masuk atau Informasi Yang Keluar Khususnya Mengenai Masalah – Masalah Kedisiplinan Kerja Di Perusahaan N = 30 No
Kode
Orang 1
Orang 2
Orang 3
1
A1
B2
2
B2
A1
3
C3
U21
4
D4
U21
5
E5
B2
6
F6
B2
7
G7
B2
8
H8
A1
9
I9
A1
10
J10
B2
11
K11
12
L12
13
M13
14
N14
B2
15
O15
A1
A1 A1 A1
85
16
P16
A1
17
Q17
A1
18
R18
19
S19
B2
20
T20
D4
21
U21
A1
22
V22
A1
23
W23
A1
24
X24
B2
25
Y25
26
Z26
A1
27
A27
A1
28
B28
29
C29
30
D30 TOTAL
Sumber Kuesioner: No. 15 B
A1
B2
D4 A1 A1 10
8
12
86
Gambar 4.4 Pola Jaringan Gate Keepers Pola Jaringan Gate Keepers
D30
C29
B28
A1
A27
B2
Z26
C3
Y25
D4
X24
E5
W23
F6
V22
G7
U21
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17
L12
P16
M13
O15 N14
87
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pada pilihan orang 1, Orang 2 dan Orang 3 mengacu pada nama – nama orang yang telah dipilih pada Tabel 4.25. Dimana terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang dapat berperan untuk menampung dan menyampaikan setiap informasi yang masuk atau informasi yang keluar (Gate Keepers) khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja di perusahaan adalah pada departemen HRD yang paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 17 orang responden utama yang memilih, kemudian dilanjutkan oleh B2 dari departemen HRD dengan total sebanyak 9 orang dan selebihnya adalah pada 4 orang sisanya masing – masing responden menjawab 2 untuk sekretaris pada kode U21 dan menjawab
2
responden untuk sekretaris pada kode D4. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang menjawab siapa yang dapat berperan untuk menampung dan menyampaikan setiap informasi yang masuk atau informasi yang keluar (Gate Keepers) khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja di perusahaan yaitu dapat dilihat pada peran para HRD PT Elnusa Drilling Services, kepada para karyawan. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Oleh karena itu, jika seorang anggota klik ingin berkomunikasi dengan anggota klik lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpin kliennya.
88
Tabel 4.23 Orang Yang Dapat Menjembatani Antara Anda Dengan Rekan Kerja Lainnya Khususnya Mengenai Masalah – Masalah Kedisiplinan Kerja Di Perusahaan N = 30 No
Kode
Orang 1
Orang 2
Orang 3
1
A1
D4
2
B2
D4
3
C3
U21
4
D4
U21
5
E5
B2
6
F6
B2
7
G7
B2
8
H8
A1
9
I9
A1
10
J10
B2
11
K11
12
L12
13
M13
14
N14
B2
15
O15
A1
A1 A1 A1
89
16
P16
A1
17
Q17
A1
18
R18
19
S19
B2
20
T20
D4
21
U21
D4
22
V22
G7
23
W23
B2
24
X24
25
Y25
26
Z26
A1
27
A27
A1
28
B28
29
C29
30
D30 TOTAL
Sumber Kuesioner: No. 16B
A1
B2 B2
D4 A1 A1 11
5
14
90
Gambar 4.5 Pola Jaringan Bridge Pola Jaringan Bridge
D30
C29
B28
A1
A27
B2
Z26
C3
Y25
D4
X24
E5
W23
F6
V22
G7
U21
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17
L12
P16
M13
O15 N14
91
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pada pilihan orang 1, Orang 2 dan Orang 3 mengacu pada nama – nama orang yang telah dipilih pada Tabel 4.25. Dimana terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang dapat menjembatani antara anda dengan rekan kerja lainnya khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja di perusahaan adalah pada departemen HRD yang paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 13 orang responden utama yang memilih, kemudian dilanjutkan oleh B2 dari departemen HRD dengan total sebanyak 9 orang dan selebihnya adalah responden menjawab 5 untuk sekretaris pada kode D4, kemudian menjawab 2 responden menjawab untuk sekretaris pada kode U21. Dan sisanya yaitu 1 responden yang menjawab untuk admin maintenance. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang menjawab siapa yang dapat menjembatani antara anda dengan rekan kerja lainnya khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja di perusahaan adalah masih pada departemen HRD yaitu dapat dilihat pada peran para HRD PT Elnusa Drilling Services kepada para karyawan. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized”.
92
Tabel 4.24 Orang – Orang Yang Mampu Menyampaikan Informasi Kepada Rekan – Rekan Kerja Lainnya N = 30 No
Kode
1
A1
2
B2
3
D4
4
B2
5
A1
6
D4
7
C3
8
U21
9
B2
10
D4
11
U21
12
B2
Posisi Dalam Jaringan Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Jabatan
Hubungan Jabatan
HRD STAFF HRD STAFF
Rekan Satu Level
Secretary
Rekan Lain Divisi
HRD STAFF HRD STAFF
Rekan Satu Level
Secretary
Rekan Lain Divisi
Accounting Secretary
Rekan Lain Divisi
HRD STAFF
Rekan Lain Divisi
Secretary Secretary
Rekan Satu Level
HRD STAFF
Rekan Lain Divisi
13
E5
14
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
15
F6
Finance Admin
Rekan Lain Divisi
16
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
17
F6
18
A1
19
B2
20
G7
21
U21
22
B2
23
H8
24
F6
25
U21
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Admin Procurement
Admin Finance HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Admin Maintenance Secretary
Rekan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Receptionist Admin Finance
Rekan Lain Divisi
Secretary
Atasan Lain Divisi
93
26
A1
HRD STAFF Responden Utama
Atasan Lain Divisi
27
I9
28
K11
Maintenance
Rekan Satu Level
29
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
30
G7
Admin Maintenance
Rekan Satu Level
31
J10
32
G7
33
A1
34
K11
35
G7
36
L12
37
G7
38
V22
39
M13
40
A1
41
N14
42
H8
43
N14
44
A1
45
O15
46
N14
47
A1
48
P16
49
A1
50
H8
51
Q17
52
A1
53
R18
54
U21
55
A1
56
S19
Responden Utama
Responden Utama
Maintenance
Maintenance Admin Maintenance
Rekan Satu Level
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Maintenance Admin Maintenance
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Asset Staff Admin Maintenance
Rekan Satu Level
Admin Asset
Rekan Satu Level
Security HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Security
Rekan Satu Level
Receptionist
Rekan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Security Security
Rekan Satu Level
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Receptionist
Rekan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Responden Utama
Rekan Satu Level
Atasan Lain Divisi
Driver Secretary
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Driver
94
57
D4
58
B2
59
T20
60
B2
61
U21
62
D4
63
B2
64
V22
65
G7
66
E5
67
W23
68
B2
69
X24
70
E5
71
Y25
72
E5
73
Z26
74
A1
75
A27
76
A1
77
B28
78
A1
79
C29
80
A1
81
D30
82
A1
Responden Utama
Secretary
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Driver HRD STAFF
Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Secetary Secretary
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Admin Asset Admin Maintenance
Rekan Lain Divisi
Admin Procurement
Rekan Lain Divisi
Accounting HRD STAFF
Responden Utama
Sumber Kuesioner: No. 17 B
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Rekan Satu Level
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Rekan Satu Level
Procurement Admin Procurement
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Procurement Admin Procurement
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
95
Gambar 4.6 Pola Jaringan Liason Pola Jaringan Liason D30
C29
B28
A1
A27
B2
Z26
C3
Y25
D4
X24
E5
W23
F6
V22
G7
U21
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17 L12
P16 M13
O15 N14
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pada pilihan mengacu pada nama – nama orang yang telah dipilih merujuk pada Tabel 4.23, dipilih kembali beberapa diantaranya oleh responden utama. Dimana terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang mampu menyampaikan informasi kepada rekan – rekan kerja lainnya adalah pada departemen HRD yang paling menonjol yaitu A1,
96
dapat terlihat panah arah jaringan yang berwarna merah lebih banyak menuju pada A1, kemudian dilanjutkan oleh B2 dari departemen HRD dengan panah arah jaringan berwarna ungu cukup banyak, kemudian dilanjutkan arah panah jaringan berwarna orange menuju U21 yaitu pada sekretaris, lalu dengan posisi yang seimbang tidak terlalu banyak arah panah biru menuju pada G7 yaitu admin maintenance, arah panah hijau muda menuju pada D4 yaitu sekretaris dan arah panah abu – abu menuju pada E5 yaitu admin procurement. Dan, selain itu ada beberapa arah panah yang tidak banyak diantaranya ada yang berwarna kuning yang mengarah pada H8 yaitu receptionist, arah panah berwarna merah jambu yang mengarah pada F6 yaitu admin finance, arah panah berwarna hijau tua yang mengarah pada N14 yaitu security dan yang terakhir yaitu arah panah berwarna hitam yang mengarah pada V22 yaitu admin asset. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang menjawab siapa yang orang yang mampu menyampaikan informasi kepada rekan – rekan kerja lainnya adalah masih pada departemen HRD yaitu dapat dilihat pada peran para HRD PT Elnusa Drilling Services kepada para karyawan. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized”. Model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum.
97
Tabel 4.25 Orang – Orang Yang Jarang Berinteraksi Dengan Rekan Kerja Lainnya N = 30 No
Kode
Posisi Dalam Jaringan
Hubungan Jabatan
1
A1
2
W23
Accounting
Bawahan Lain Dept.
3
A1003
Accounting
Bawahan Lain Dept.
4
B2
5
W23
6
C3
7
W23
8
D4
9
D4001
10
W23
11
E5
12
W23
13
F6
14
W23
15
G7
16
G7001
17
H8
18
A27
19
P16
20
I9
21
K11
22
J10
23
K11
24
K11
25
B28
Responden Utama
Jabatan
Responden Utama
HRD STAFF
HRD STAFF Accounting
Responden Utama
Accounting Accounting
Responden Utama
Responden Utama
Bawahan Lain Dept. Rekan Satu Level
Secretary Finance
Rekan Lain Divisi
Accounting Admin Procurement
Rekan Lain Divisi
Accounting
Rekan Lain Divisi
Responden Utama
Admin Finance Rekan Lain Divisi
Responden Utama
Accounting Admin Maintenance Maintenance
Rekan Satu Level
Responden Utama
Responden Utama
Receptionist Office Boy
Rekan Lain Divisi
Security
Rekan Lain Divisi
Maintenance Maintenance
Responden Utama
Maintenance Maintenance
Responden Utama
Rekan Satu Level
Maintenance Office Boy
Responden Utama
Rekan Satu Level
Bawahan Lain Dept.
26
L12
27
W23
Asset Staff
28
M13
29
P16
30
N14
31
P16
32
O15
33
P16
Security
Rekan Satu Level
34
T20
Driver
Rekan Lain Divisi
Accounting Responden Utama
Security Security
Responden Utama
Rekan Satu Level
Security Security
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Rekan Satu Level
Security
98
35
P16
36
T20
37
Q17
38
P16
39
R18
40
T20
41
S19
42
T20
43
T20
44
A27
45
U21
46
W23
47
V22
48
W23
49
W23
50
A27
51
X24
52
K11
53
Y25
54
K11
55
Z26
56
A27
57
A27
58
W23
59
B28
60
A27
61
C29
62
A27
63
D30
64
A27
Responden Utama
Security Driver
Responden Utama
Security Security
Responden Utama
Sumber Kuesioner: No. 18 B
Rekan Satu Level
Office Boy Office Boy
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Office Boy Office Boy
Responden Utama
Rekan Satu Level
Office Boy Accounting
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Office Boy Office Boy
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Procurement Maintenance
Responden Utama
Bawahan Lain Dept.
Procurement Maintenance
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Accounting Office Boy
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Admin Asset Accounting
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Secetary Accounting
Responden Utama
Rekan Satu Level
Driver Office Boy
Responden Utama
Rekan Satu Level
Driver Driver
Responden Utama
Rekan Satu Level
Driver Driver
Responden Utama
Rekan Lain Divisi
Rekan Satu Level
Office Boy Office Boy
Rekan Satu Level
99
Gambar 4.7 Pola Jaringan Isolate Pola Jaringan Isolate D30
C29
B28
A1
A27
B2
Z26
C3
Y25
D4
A1003
E5
X24
D4001
W23
F6
V22
G7
U21 G7001
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17 L12
P16 M13
O15 N14
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang yang jarang berinteraksi dengan rekan kerja lainnya menurut 30 responden utama, dapat terlihat panah arah jaringan yang berwarna hitam paling banyak menuju pada W23 yang merupakan bagian accounting, kemudian dilanjutkan oleh A27 seorang office boy dengan panah arah jaringan berwarna magenta cukup banyak, kemudian dilanjutkan arah panah jaringan berwarna merah jambu yang mengarah pada P16 yaitu pada security, lalu dengan
100
posisi yang seimbang tidak terlalu banyak arah panah biru menuju pada K11 yaitu maintenance, arah panah hijau abu – abu pada T20 yaitu driver. Dan, selain itu ada beberapa arah panah yang tidak banyak diantaranya ada yang berwarna kuning yang mengarah pada B28 yaitu office boy, arah panah berwarna hijau muda yang mengarah pada D4001 yaitu finance, arah panah berwarna cream muda yang mengarah pada A1003 yaitu accounting dan yang terakhir yaitu arah panah berwarna biru muda yang mengarah pada G7001 yaitu maintenance. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang paling banyak ditunjuk jarang melakukan interaksi dengan rekan kerja lainnya yaitu pada W23 sebagai accounting. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized”. Dimana model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum.
101
Tabel 4.26 Orang – Orang Yang Dalam Lingkungan Anda Bekerja Yang Dapat Menghubungkan Antara Kelompok Di Dalam Internal Perusahaan Dengan Kelompok Di Luar Internal Perusahaan Dalam Penyebaran Pesan Mengenai Program Kedisiplinan Dalam Peraturan Kerja Di Perusahaan N = 30 Tabel 4.34 No
Kode
Posisi Dalam Jaringan Responden Utama
Jabatan
Hubungan Jabatan
1
A1
2
A1001
3
B2
4
B2
5
A1
6
C3
7
B2001
8
U21
9
D4
10
B2
HRD STAFF
Rekan Lain Divisi
11
A1
Rekan Lain Divisi
12
E5
HRD STAFF Admin Procurement
Responden Utama
HRD STAFF Marketing
Rekan Lain Divisi
HRD STAFF
Rekan Satu Level
HRD STAFF HRD STAFF
Responden Utama
Accounting Finance Manager Secretary
Responden Utama
Responden Utama
Rekan Satu Level Rekan Lain Divisi Bawahan Lain Divisi
Secretary
13
U21
Secretary
Rekan Lain Divisi
14
A1001
Marketing
Rekan Lain Divisi
15
F6
16
B2001
17
A1
18
G7
19
A1
20
H8
21
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
22
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
23
I9
24
A1
HRD STAFF
Aasan Lain Divisi
25
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
26
J10
27
G7
Maintenance Admin Maintenance
Rekan Satu Level
Responden Utama
Responden Utama Responden Utama
Responden Utama
Responden Utama
Admin Finance Finance Manager
Atasan Satu Divisi
HRD STAFF Admin Maintenance
Atasan Lan Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Receptionist
Maintenance
102
28
K11
29
G7
30
L12
31
A1
32
M13
33
B2
34
N14
35
B2
36
O15
37
B2
38
P16
39
B2
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
40
A1
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
41
Q17
42
A1
43
R18
44
A1
45
S19
46
A1
47
T20
48
A1
49
U21
50
A1
51
B2
52
V22
53
B2
54
U21
55
W23
56
B2
57
X24
58
A1
59
Y25
60
A1
61
Z26
62
A1
63
A27
64
A1
65
B28
66
B2
Responden Utama
Responden Utama
Maintenance Admin Maintenance Asset Staff HRD STAFF
Responden Utama
Responden Utama
Security
Responden Utama
Responden Utama
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Admin Asset HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
Secretary
Rekan Lain Divisi
Accounting
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Procurement HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Procurement HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Secetary
HRD STAFF Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Driver HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Driver HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Driver HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Security
HRD STAFF Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Responden Utama
Atasan Lain Divisi
Security HRD STAFF
Responden Utama
Rekan Satu Level
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
103
67
C29
68
B2
69
D30
70
A1
Responden Utama
Office Boy HRD STAFF
Responden Utama
Sumber Kuesioner: No. 19 B
Atasan Lain Divisi
Office Boy HRD STAFF
Atasan Lain Divisi
104
Gambar 4.8 Pola Jaringan Cosmopolites
Pola Jaringan Cosmopolites A1
D30
C29
B28
A27
B2
Z26 B2001
C3
A1001
Y25
D4
X24
E5
W23
F6
V22
G7
U21
H8
T20
I9
S19
J10
R18
K11
Q17 L12
M13
N14
O15
P16
Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, terlihat pada tabel tersebut pilihan – pilihan orang orang – orang yang dalam lingkungan anda bekerja, yang dapat menghubungkan antara kelompok di dalam internal perusahaan dengan kelompok di luar internal perusahaan dalam penyebaran pesan mengenai program kedisiplinan dalam peraturan kerja di perusahaan lainnya. Menurut 30 responden
105
utama, dapat terlihat panah arah jaringan yang berwarna merah paling banyak menuju pada A1 yang merupakan bagian HRD Staff, kemudian dilanjutkan oleh B2 seorang HRD Staff yang lain dengan panah arah jaringan berwarna biru cukup banyak, kemudian dilanjutkan arah panah jaringan berwarna hijau muda yang mengarah pada U21 yaitu pada Secretary, lalu dengan posisi yang seimbang tidak terlalu banyak arah panah biru muda menuju pada G7 yaitu Admin Maintenance, arah panah Magenta pada A1001 yaitu Marketing, dan arah panah berwarna Orange pada B2001Finance Manager. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu yang paling banyak ditunjuk orang orang – orang yang dalam lingkungan anda bekerja, yang dapat menghubungkan antara kelompok di dalam internal perusahaan dengan kelompok di luar internal perusahaan dalam penyebaran pesan mengenai program kedisiplinan dalam peraturan kerja di perusahaan lainnya yaitu terbanyak pada A1 yaitu HRD Staff. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized”. Dimana model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum.
106
4.3 Pembahasan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal pada program kedisiplinan kerja karyawan PT Elnusa Drilling Services, sangat erat kaiannya dengan kinerja karyawan dalam kesehariannya. Dimana disini peneliti mencari tahu apakah ada jaringan komunikasi informal yang cukup sering terjadi pada karyawan – karyawan tersebut. Dimana Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi atau peran tertentu, diantara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan terjadi melalui jalan tertentu yang dinamakan Jaringan Komunikasi44. Secara
umum, jaringan komunikasi terbagi dua, yaitu Jaringan
Komunikasi Formal (posisional) dan Jaringan Komunikasi Informal (pribadi). Jaringan komunikasi formal megalir melalui jalur resmi yang ditentukan secara hierarki dalam organisasi atau oleh fungsi pekerjaan. Sedangkan jaringan komunikasi informal
adalah komunikasi yang tidak melalui jalur resmi dan
komunikasi ini terjadi tanpa melihat kedudukan atau posisi mereka dalam organisasi45. Kemudian dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah karyawan yang membicarakan permasalahan kedisiplinan kerja karyawan dalam pelaksanaan peraturan perusahaan dengan rekan kerja yaitu banyak yang menjawab ”Kadang – Kadang” ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%. Dimana dapat dilihat bahwa karyawan sangat mengetahui peraturan perusahaan dengan baik, 44 45
Muhammad. Arni, Loc Cit. 2000. Hal. 102 Pace Wayne and Don Faules, Loc cit, 1993. Hal 199
107
sehingga sedikit sekali terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh para karyawan. Kebiasaan yang terjadi bila rekan kerja mengalami penurunan kualitas kinerja menurut 30 responden utama jawaban yang menjawab bermalas – malasan ada sebanyak 17 orang, dengan presentase 56.6 %. Faktor ini terjadi bilamana individu mengalami masalah diluar kantor / pribadi, sehingga konsentrasi kerja tidak fokus. Dalam bentuk kedisiplinan kerja di perusahaan dapat pengaruh oleh suatu penghargaan (reward) atau hukuman (punishment) ternyata membawa dampak dalam proses kedisiplinan dan kinerja, dimana terlihat responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 30 orang, dengan presentase 100%. Hubungan dengan teman yang biasanya membicarakan issue, gosip, ataupun informasi yang berhubungan dengan masalah kedisiplinan pada karyawan PT Elnusa Drilling Services yaitu, responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 24 orang, dengan presentase 80%. Terlihat bahwa para karyawan sangat sadar akan peraturan kedisiplinan kerja karyawan dan konsekuensi yang akan diterima jika kedapatan melanggar peraturan tersebut. Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, dapat diketahui berapakah jumlah orang – orang terdekat dalam sebuah kelompok yaitu, responden yang menjawab antara 2 – 3 orang ternyata ada sebanyak 20 orang, dengan presentase 66.7%. Dilihat bahwa jaringan pertemanan masing – masing individu responden utama memiliki kurang lebih 2-3 orang terdekat dalam sebuah kelompok. Dengan adanya kelompok tersebut tenyata membawa dampak yaitu dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah dalam perusahaan yaitu, responden yang menjawab “Ya” ternyata ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60%.
108
Penyebab yang menjadi faktor seseorang kurang berkomunikasi dengan rekan kerja lain yaitu, responden yang menjawab merasa tidak memiliki jabatan / posisi yang kuat ada sebanyak 15 orang, dengan presentase 50 %. Hal ini dikarenakan variasi jabatan yang terdapat pada 30 responden sangat bervariasi dari level jabatan menengah kebawah sampai level menengah keatas, terlihat pula dari jenjang pendidikan yang berbeda. Berdasarkan waktu berkomunikasi dari hasil jawaban 30 responden masing-masing menjawab bervariasi dengan rekan kerja pada jaringan tergantung kebutuhan, dapat diketahui bahwa waktu yang sering dilakukan dalam melakukan komunikasi setiap waktunya yaitu, responden yang menjawab pada waktu antara pukul. 07.00 – 11.00 lebih banyak pada pola jaringan tergambar khususnya membicarakan mengenai pekerjaan atau tugas kantor. Selain itu ada pula responden yang menjawab sering berkomunikasi pada menjelang jam makan siang antara pukul 11.01 – 13.00 aktivitas berkomunikasi secara informal sering terjadi pada waktu istirahat. Kemudian ada pula yang menjawab berkomunikasi pada waktu antara pukul 13.01 – 16.30 yang biasanya aktivitas kegiatan komunikasi terjadi untuk review kerjaan yang belum selesai dari pagi atau hari sebelumnya, dan melanjuti kegiatan kerja lainnya. Dan ada pula yang menjawab sering berkomunikasi pada waktu antara pukul 16.31 – 21.00 yang aktifitas waktu paling sedikit digunakan rekan kerja lainnya dalam keseharian, hal ini melalui tambahan informasi wawancara terjadi karena terbenturnya waktu untuk bersosialisasi di luar jam kantor. Tempat yang biasanya sering dijadikan sebagai tempat berkomunikasi
109
dengan rekan – rekan kantor yaitu, responden yang menjawab saat di kantin ada sebanyak 18 orang, dengan presentase 60 %. Dimana tempat ini merpakan tempat yang paling fleksibel dan bebas diluar waktu kerja seperti pada saat istirahat. Adapun tingkatan hubungan jabatan dalam suatu organisasi memiliki arus hubungan komunikasi yang bervariasi yaitu terlihat adanya hubungan arus Komunikasi Vertikal ke atas dan ke bawah, Komunikasi Horizontal dan Komunikasi Diagonal. Dimana Komunikasi Vertikal yaitu Komunikasi antara Atasan dengan Bawahan atau sebaliknya. Dalam Komunikasi vertikal memiliki 2 karakteristik pula, yaitu Komunikasi Downward dan Upward. Komunikasi Horizontal Yaitu Komunikasi antara karyawan pada tingkat jabatan yang kurang lebih sejajar. Komunikasi Diagonal, Yaitu komunikasi antara orang – orang pada jenjang berbeda yang tidak memiliki kekuasaan langsung atas satu dengan lainnya. Hubungan kedekatan masing – masing individu pada tingkatan yang dipilih diantaranya a). Karena jabatannya, b). Karena familiar dan terbuka, c) Karena senioritas, d). Karena pendidikannya, e). Karena sudah lama mengenal lama, f). Karena kepercayaan / Orang yang diajak bicara dapat dipercaya, g). Karena satu almamater, h. ) Lainnya. Jika dilihat dari banyaknya orang yang sering diajak untuk membicarakan masalah – masalah peraturan perusahaan yaitu dominan pada orang pertama, orang kedua dan ketiga, yaitu dikarenakan oleh kepercayaan / orang yang diajak bicara dapat dipercaya. Dapat dilihat bahwa tiap – tiap individu akan dapat sering berkomunikasi untuk bertukar informasi / bertukar pikiran, dikarenakam oleh kepercayaan / orang yang diajak bicara dapat
110
dipercaya. Berdasarkan hasil jawaban dari 30 responden, pilihan – pilihan yang dipilih diantaranya a). Sikap pimpinan, b). Peraturan Perusahaan, c). Pendapatan, d). Pekerjaan dan tugas, e). Hubungan sesama karyawan,. Jika dilihat pada topik – topik yang dominan dibicarakan yaitu dominan pada orang pertama, orang kedua dan ketiga, adalah membicarakan mengenai pekerjaan dan tugas. Hal ini dikarenakan informasi mengenai tugas kerat kaitannya dalam kebutuhan setiap hari dalam mengerjakan tugas kantor untuk tukar pikiran dengan rekan kerja. Penulis menemukan siapa yang berperan untuk Opinion Leader, Liason, Gate Keepers, Cosmopolite, Bridge dan Isolate yang paling dominan, yaitu: Opinion Leader 1 HRD 1 2 HRD 2 3 Sekretaris 1 Gate Keepers 1 Sekretaris 1 2 Sekretaris 2 3 HRD 1 Bridge 1 Sekretaris 1 2 Admin Maintenance 3 Sekretaris 2 Liaison 1 Receptionist 2 Admin Procurement 3 Admin Maintenance Isolate 1 Accounting 2 Office Boy 3 Security Cosmopolite 1 Admin Maintenance 2 Marketing 3 HRD 1
Tabel 4.27 – Peran Jaringan Komunikasi Yang Terbentuk
111
Responden menilai dari rekan – rekan di kantor yang mengetahui dan menyalurkan informasi (Liason) mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja karyawan dapat dilihat orang yang paling dominan mengetahui dan menyalurkan informasi tersebut selain pada departemen HRD yang paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 18 orang responden utama yang memilih. Dapat terlihat bahwa peran HRD telah berjalan dengan baik dalam pencapaian informasi kedisiplinan kerja karyawan. Namun selain itu terdapat pula dari Sekretaris, Admin Procurement dan Admin Maintenance yang turut berperan sebagai Liason. Kemudian selain itu banyak para karyawan yang memilih mengenai orang yang dapat mempengaruhi (Opinion Leader) anggota kelompok lainnya adalah ternyata pada departemen HRD yang paling menonjol yaitu A1 dengan total sebanyak 16 orang responden utama yang memilih. Hal ini dapat terlihat dengan hasil yang baik dalam penyaluran informasi kedisiplinan telah berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan dan dengan adanya pengaruh dari kepandaian HRD dalam mepengaruhi kelompok lainnya. Juga dimiliki perannya oleh 2 orang Sekretaris. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Selain itu pilihan – pilihan orang yang dapat berperan untuk menampung dan menyampaikan setiap informasi yang masuk atau informasi yang keluar (Gate Keepers) khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan kerja di perusahaan adalah pada departemen HRD yang paling menonjol selain pihak HRD yaitu Sekkretaris 1 dan Sekretaris 2.
112
Pada peran yang lainnya dalam menjembatani (Bridge) antara anda dengan dimiliki perannya oleh 2 orang Sekretaris dan admin maintenance, terlihat seperti jaringan. Selain itu pola jaringan yang terbentuk yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized” dan Model Roda (Wheel). Seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.9 Model Roda (Wheel)
E
B
A
C
D
Gambar 4.10 Model Saluran Bebas (All Channel) Pada Model Roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Oleh karena itu, jika seorang anggota klik ingin berkomunikasi dengan anggota klik lain, maka pesannya harus disampaikan
113
melalui pemimpin kliennya. Selain itu pola jaringan yang terbentuk pada gambar pola diatas yaitu Model Saluran Bebas (all channel) - Pola Komunikasi Terpusat ”Centralized”. Dimana model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum.
114
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dilapangan mengenai “Jaringan Komunikasi Informal Pada Program Kedisiplinan Kerja Karyawan PT. Elnusa Drilling Services”. Semoga Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi perusahaan PT. Elnusa Drilling Services khususnya pada divisi Sumber Daya Manusia dan Humas disamping untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilaksanakan dalam proses penyampaian pesan / informasi dari manajemen hingga kepada karyawan di dalam suatu divisi sudah dapat diterima dengan baik atau tidak dan apakah bentuk komunikasi informal dapat mempengaruhi hubungan komunikasi terhadap kedisiplinan kerja karyawan kepada perusahaan. Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pada PT Elnusa Drilling Services telah terlihat terdapatnya pola jaringan komunikasi informal, yang merupakan komunikasi diluar formal, namun dapat berguna untuk penyampaian informai perusahaan kepada karyawan, khususnya
dari
Manajemen
melalui
departemen
HRD
telah
baik
dilaksanakan, karena kebanyakan jawaban dari responden utama dominan menjawab untuk peran Opinion Leader, Gate Keepers, Liason, Bridge dan Cosmpolites rata – rata kebanyakan menjawab pada HRD Staff. 2.
Terlihat HRD telah menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik dalam menginformasikan program kedisiplinan kerja karyawan. Hal ini dapat 114
115
menghasilkan suatu Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkualitas, terhadap kinerja dalam perusahaan, yang menimbulkan pola komunikasi yang baik dan terbuka di PT Elnusa Drilling Services. Dimana indikator turn over karyawan cukup rendah. 3.
Perusahaan telah baik dalam mengatur hubungan komunikasi dari struktur yang jelas dalam mengalokasikan tugas dan tujuan perusahaan, serta adanya arus komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan, kemudian atasan ke bawahan dan baik karyawan dengan karyawan, khususnya dari departemen terkait yang disaring oleh HRD untuk disampaikan kepada Manajemen perusahaan.
4.
Penelitian ini hanya mengungkapkan persepsi responden terhadap program kedisiplinan kerja karyawan PT Elnusa Drilling Services, dimana yang menjadi
fokusnya
adalah
dalam
penyampaian
informasi
mengenai
kedisiplinan kerja karyawan, apakah jaringan komunikasi informal dapat membantu diluar jaringan formal yang biasanya digunakan pada setiap perusahaan. Dan ternyata terlihat bahwa jaringan komunikasi informal sangat membantu dalam penyampaian informasi didalam perusahaan.
5.2 Saran Setelah menganalisa dan menyimpulkan maka dapat dikemukakan saran – saran yang sekiranya bermanfaat bagi peningkatan pada program kedisiplinan kerja karyawan di PT Elnusa Drilling Services melalui jaringan komunikasi informal. Adapun saran – saran tersebut yaitu sebagai berikut:
116
a. Saran Praktis 1. Lebih ditingkatkan kembali sosialisasi dengan individu, khususnya yang diketahui memiliki posisi seperti Isolate yang lebih menyendiri, dikarenakan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diingikan nantinya. Dikarenakan kurangnya keterbukaan diri individu karyawan pada perusahaan. 2. Lebih ditingkatkan kembali pada program kedisiplinan kerja karyawan, serta di review tiap bulannya setiap perubahan kenaikan ataupun penurunan kinerja karyawan sebagai bahan penilaian tahunan karyawan, untuk melihat hasil perubahan dan peningkatan tiap tahunnya.
b. Saran Akademis Penulis menyarankan adanya penelitian lebih lanjut yang dapat menjelaskan bentuk – bentuk hubungan antar karyawan baik secara formal maupun informal, dengan menggunakan pendekatan eksplanatif (Sebab Akibat). Sehingga dapat menjelaskan lebih baik, komunikasi yang di dalam PT Elnusa Drilling Services, maupun perusahaan lain. Selain itu dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan yang masih banyak perlu dikaji kembali untuk lebih lanjut, dimana dalam penelitian ini sangat terbatas jumlah populasi yang diambil dari total sampling yang sebenarnya, Penulis menyarankan bahwa untuk penelitian lebih lanjut akan lebih baik dengan meneliti keseluruhan total sampling dan dengan menggunakan teknik pengambilan snow ball sampling (Sampel Bola Salju) yakni merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya adalah berjumlah
117
kecil, kemudian sampel berikutnya ini menjadi berkembang semakin banyak dan seterusnya ibarat bola salju yang menggelinding ke bawah semakin besar bentuknya.46 Sehingga jaringan komunikasi yang terjadi akan dapat terlihat pada hubungan komunikasi antar karyawan pada perusahaan tersebut, dengan siapa indivivu satu dengan yang lainnya saling berinteraksi.
46
Rosady Ruslan, Op cit ,2003, Hal.157
DAFTAR PUSTAKA
A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. 1993 Andre Handjana, Audit Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Grasindo Jakarta.2001 Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik, LP3ES, Jilid II, 1986 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2007 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, 2005 Jack Halloran, Applied Human Relations Organisational Approach, New York. USA Jalaludin Rahkmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rodakarya Bandung, 1998 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Profesional Books, Jakarta. 1997 Pace Wayne and Don Faules, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT. Rosda Remaja, Bandung 1993 Prasetya dkk, Metode Penelitian, Universitas Terbuka, modul 4, 2001 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations & Komunikasi, PT. Rajagrafindo Persada, 2003 Suparmoko, M, Metode Penelitian Praktik BPFE, Yogyakarta, 1998 Sofyandi Herman & Garniwa Iwa, “Perilaku Organisasional”, Graha Ilmu, 2007 Onong U Effendy, Human Relations dan Public Relations, CV. Mandar Maju, Bandung 1993 Wexley Kenneth N. and Yuki Gary A, Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005
SUMBER LAIN -
Company Profile PT. Elnusa Drilling Services.
-
Peraturan Perusahaan 2005 – 2007 PT. Elnusa Drilling Services.
Kepada Yth : Karyawan / Karyawati PT. ELNUSA DRILLING SERVICES JAKARTA
Dengan Hormat, Bersama ini, saya : Nama
: Rachma Suchiyanti
NIM
: 0420311 - 034
Universitas
: Mercu Buana Jakarta
Fakultas
: Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations
Judul Skripsi
:
Jaringan
Komunikasi
Informal
Pada
Program
Kedisipilinan Kerja Karyawan PT. Elnusa Drilling Services. Bermaksud menyebarkan kuesioner dalam rangka mengumpulkan data – data sebagai bahan dan analisa data dalam pembuatan skripsi yang sedang saya laksanakan. Kuisioner ini disebarkan untuk mengetahui peranan jaringan komunikasi informal di dalam kegiatan komunikasi PT. Elnusa Drilling Services. Komunikasi Informal yang dimaksud adalah komunikasi yang tidak melalui jalur resmi dan komunikasi ini terjadi tanpa melihat kedudukan atau posisi mereka dalam organisasi. Untuk itu saya mohon kesediaan dan waktu dari Bapak / Ibu untuk dapat menjawab dan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner ini dengan sebenar benarnya. Seluruh jawaban yang nantinya Bapak / Ibu tuangkan semata mata akan dipergunakan untuk tujuan penelitian dan tidak dipublikasikan untuk kepentian umum. Dan, saya akan sangat menghargai semua jawaban yang Bapak / Ibu berikan / isi. Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan Bapak / Ibu saya ucapkan Terima kasih.
Jakarta, Januari 2008 Rachma Suchiyanti
1
No. Responden
Tanggal:_____________ Petugas :_____________
KUISIONER Petunjuk : Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban dibawah ini : A.
IDENTITAS RESPONDEN 1.
Nama
: ..................................................................
2.
Jenis Kelamin
: a.) Pria
3.
Usia : ...................................................Tahun
4.
Agama
:
a) Islam
b) Kristen
d) Budha
e) Hindu
Status Perkawinan
:
a) Menikah
b) Belum Menikah
6.
Telephone / HP
: ..................................................................
7.
Pendidikan Terakhir
:
5.
8.
a.
Di Bawah SLTA
b.
SLTA Sederajat
c.
Diploma 1 – 3
d.
S-1
e.
S-1 Keatas
b.) Wanita
c) Protestan
c) Janda / Duda
Sudah berapa lama anda bekerja di PT. Elnusa Drilling Services ? a) < 1 tahun
b) 1 – 3 tahun
d) 7 – 9 tahun
e) > 10 tahun
c) 4 – 6 tahun
9. Apa Jabatan / Posisi anda di PT. Elnusa Drilling Services ? ………………………………………………………….
2
B.
IDENTIFIKASI PERAN JARINGAN KERJA KOMUNIKASI ANGGOTA KLIK (KLIK adalah wadah dimana karyawan dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan karyawan lainnya diluar struktur formal seperti perintah atasan terhadap bawahannya / sebagai obrolan biasa). 1.
Apakah anda sering membicarakan masalah – masalah kedisiplinan dalam pelaksanaan peraturan perusahaan (Absensi, Jam Kerja dan Job Description) dengan rekan / teman kerja anda ? a. Tidak Pernah b. Kadang – Kadang c. Sering
2.
Apabila terdapat ketidakjelasan informasi peraturan perusahaan, kemanakah biasanya anda mencari tahu lebih lanjut mengenai informasi tersebut?
3.
a.
Keluarga
b.
Rekan Kerja
c.
HRD
d.
Buku Peraturan Perusahaan
e.
Lainnya ......................................................
Menurut anda jika rekan kerja anda mengalami penurunan kualitas kinerja, apakah yang biasanya terjadi?
4.
a.
Sengaja Datang Terlambat
b.
Mengganggu Pekerjaan Rekan Kerja Lainnya
c.
Sering Tidak Masuk Kantor Tanpa Alasan Yang Jelas
d.
Bermalas - malasan
e.
Lainnya.............................................................
Apakah anda mempunyai teman – teman yang biasanya membicarakan issue, gosip ataupun informasi yang berhubungan dengan masalah kedisiplinan? a. Ya
5.
b. Tidak
Berapakah jumlah orang – orang terdekat anda dalam sebuah kelompok? a. 2 - 3 Orang b. 3 - 5 Orang c. 5 Orang keatas
6.
Apakah menurut anda dengan adanya kelompok tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah dalam perusahaan? a. Ya
7.
b. Tidak
Jika komunikasi anda kurang dengan rekan kerja lain, Penyebab apa yang menjadi faktor alasannya : a. Kurang Bersedia Berinteraksi Dengan Anggota Lain b. Kurang Berpengalaman Didalam Lingkungan Kerja c. Merasa Tidak Memiliki Jabatan / Posisi Yang Kuat d. Merasa Tidak Perduli Dengan Masalah Yang Terjadi (Hanya Mengikuti Keputusan Perusahaan) e. Beranggapan Bahwa Sistem Komunikasi Dalam Perusahaan Tertutup
3
8.
Sebutkan nama – nama rekan kerja anda, lengkap dengan bagian / divisi serta beri tanda silang pada waktu anda sering melakukan komunikasi dengan mereka setiap harinya? (Sebutkan namanya minimal 3 orang).
No
Nama
Waktu
Bagian / Divisi 07.00 – 11.00
11..01 – 13.00
13.01 – 16..30
16.31 – 21.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9.
Dimanakah biasanya anda dan rekan – rekan kantor sering berkomunikasi? a.
Kantin
b.
Tempat Parkir
c.
Di Ruang Tunggu
d.
Di Luar Kantor
e.
Lainnya...................................
10. Kepada siapa anda biasanya lebih sering membicarakan masalah – masalah pelaksanaan kedisiplinan dalam menjalani peraturan perusahaan tersebut diatas? ( Sebutkan namanya minimal 3 orang).
Nama
Orang#1
Orang#2
Orang#3
Orang#4
Orang#5
.................
.................
.................
..................
..................
Nama Dept Hubungan 1. Atasan Langsung 2.Bawahan langsung 3.Rekan satu level 4.Atasan lain divisi 5.Bawahan
lain
divisi 6.Rekan lain divisi 7.Atasan lain dept 8.Bawahan lain dept 9.Rekan lain dept 10.Lainnya,sebutkan .................................
4
11. Mengapa anda memilih orang diatas sebagai orang yang sering anda ajak membicarakan masalah-masalah peraturan perusahaan ? (Beri tanda silang untuk masing masing nama yang anda pilih). Alasan anda memilih orang yang anda pilih
Nama yang anda pilih
pada pertanyaan diatas Orang 1
Orang 2
Orang 3
a. Karena Jabatannya b. Karena Familiar dan Terbuka c. Karena Senioritas d. Karena Pendidikannya e. Karena sudah mengenal lama f. Karena kepercayaan / orang yang diajak bicara dapat dipercaya g. Karena satu almamater h. Lainnya ……………………. 12. Topik apa yang lebih dominan anda bicarakan dengan rekan kerja, yang anda sebutkan namanya diatas? (Beri tanda silang pada jawaban anda). Topik
Orang 1
Orang 2
Orang 3
a. Sikap pimpinan b. Peraturan Perusahaan c. Pendapatan d. Pekerjaan atau Tugas e. Hubungan sesama karyawan 13. Pada setiap pembicaraan mengenai masalah-masalah program kedisiplinan kerja dengan 3 orang tersebut, menurut anda siapakah yang lebih menonjol dan tahu informasi (dominan)? a. Orang 1
b. Orang 2
c. Orang 3
14. Dalam membicarakan masalah – masalah program kedisiplinan kerja dengan 3 orang tersebut, menurut anda siapakah orang yang dapat mempengaruhi anggota kelompok lainnya ? a. Orang 1
b. Orang 2
c. Orang 3
15. Menurut anda siapakah yang dapat berperan untuk menampung dan menyampaikan setiap informasi yang masuk atau informasi yang keluar khususnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan dalam pelaksanaan peraturan kerja di perusahaan? a. Orang 1
b. Orang 2
c. Orang 3
16. Menurut anda siapakah yang selalu dapat menjembatani antara anda dengan 3 orang tersebut, dengan rekan kerja lainnya mengenai masalah – masalah kedisiplinan dalam pelaksanaan peraturan kerja di perusahaan ? a. Orang 1
b. Orang 2
c. Orang 3
5
17. Sebutkan nama beberapa orang yang mampu menyampaikan informasi (liason) seputar perusahaan ke rekan – rekan kerja lainnya? (Merujuk dari jawaban No. 8)
Nama
Orang#1
Orang#2
Orang#3
Orang#4
Orang#5
.................
.................
.................
..................
..................
Nama Dept. Hubungan 1. Atasan Langsung 2.Bawahan langsung 3.Rekan satu level 4.Atasan lain divisi 5.Bawahan
lain
divisi 6.Rekan lain divisi 7.Atasan lain dept 8.Bawahan lain dept 9.Rekan lain dept 10.Lainnya,sebutkan .................................
18. Merujuk dengan jawaban No. 8, sebutkan nama rekan kerja yang jarang berinterakasi dengan rekan kerja lainnya, khususnya dalam pembahasan peraturan perusahaan?
Nama
Orang#1
Orang#2
Orang#3
Orang#4
Orang#5
.................
.................
.................
..................
..................
Nama Dept. Hubungan 1. Atasan Langsung 2.Bawahan langsung 3.Rekan satu level 4.Atasan lain divisi 5.Bawahan
lain
divisi 6.Rekan lain divisi 7.Atasan lain dept 8.Bawahan lain dept 9.Rekan lain dept 10.Lainnya,sebutkan .................................
6
19. Siapakah di dalam lingkungan anda bekerja, yang dapat menghubungkan antara kelompok didalam internal perusahaan dengan kelompok diluar internal perusahaan dalam penyebaran pesan mengenai program kedisiplinan dalam pelaksanaan peraturan kerja di perusahaan?
Nama
Orang#1
Orang#2
Orang#3
Orang#4
Orang#5
.................
.................
.................
..................
..................
Nama Dept. Hubungan 1. Atasan Langsung 2.Bawahan langsung 3.Rekan satu level 4.Atasan lain divisi 5.Bawahan
lain
divisi 6.Rekan lain divisi 7.Atasan lain dept 8.Bawahan lain dept 9.Rekan lain dept 10.Lainnya,sebutkan .................................
7