JARAK KEHAMILAN BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA MULYASARI KABUPATEN CIANJUR Debby E. Safitri dan Innaddinnulillah Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Email:
[email protected] ABSTRAK Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Usia ibu, usia kehamilan, paritas dan jarak kehamilan merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi status gizi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi status gizi ibu hamil di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan accidental sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 46 orang ibu hamil. Sebanyak 42,9% ibu hamil di Desa Mulyasari yang mengalami status gizi KEK. Jarak kehamilan merupakan faktor yang secara signifikan (p<0,05) berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande, Cianjur. Kata kunci : Kehamilan, KEK, Jarak kehamilan ABSTRACT Maternal Chronic Energy Deficiency (CED) lead to preterm labor and Low Birth Weight (LBW). Maternal age, gestational age, parity, and pregnancy spacing were factors which influenced maternal nutritional status. This study aimed to observed factors which influenced maternal nutritional status in Mulyasari, Mande district, Cianjur, West Java. Study was done with cross sectional method used accidental sampling. The number of subjects in this study were 46. Of 42,9% pregnant mothers in Mulyasari were CED. Pregnancy spacing was significantly (p<0,05) contributed to maternal CED in Mulyasari, Mande district, Cianjur. Keywords: Pregnancy, CED, Pregnancy spacing PENDAHULUAN Masalah
gangguan kesehatan pada ibu. Kondisi utama
berkaitan
ini ditandai dengan lingkar lengan
dengan status gizi pada ibu hamil
atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm
adalah Kurang Energi Kronis (KEK).
(Kemenkes, 2013). Ibu hamil yang
KEK merupakan suatu keadaan ibu
mengalami KEK 5 kali lebih berisiko
menderita kekurangan makanan yang
unt uk
berlangsung
(Pratiwi, 2012). Proporsi ibu hamil
menahun
(kronis)
melahirkan
bayi
BBLR
sehingga mengakibatkan timbulnya
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
63
dengan KEK meningkat dari 31,3%
Paritas
pada tahun 2010 menjadi 38,5% pda
primipara dan multipara. Primipara
tahun 2013 (Kemenkes, 2013).
apabila
wanita
seorang
anak,
Berdasarkan
data
Riskedas
telah
menjadi melahirkan
multipara
apabila
tahun 2013 secara nasional didapatkan
wanita telah melahirkan seorang anak
bahwa ada prevalensi risiko Kurang
dan multipara apabila wanita telah
Energi Kronik (KEK) wanita hamil
melahirkan
umur 15–49 tahun, sebanyak 24,2%
(Friedman,
dan prevalensi wanita hamil berisiko
multipara berisiko 1,99 kali (p<0,05)
tinggi sebesar 31,3%. Prevalensi risiko
untuk
Kurang Energi Kronik (KEK) di Jawa
primipara (Abraham et al. 2015). Jarak
Barat ± 20% dan prevalensi wanita
kehamilan dan paritas berhubungan
hamil berisiko tinggi mencapai ± 35%.
(p<0,05) dengan kejadian KEK ibu hamil
Hal ini menandakan bahwa prevalensi
(Annisa, 2014; Munir, 2003).
2
anak
2005).
atau
Wanita
mengalami
KEK
lebih dengan
daripada
Kurang Energi Kronik (KEK) dan ibu
Penelitian ini bertujuan untuk
hamil dengan resiko tinggi di Jawa
mengetahui hubungan faktor usia ibu,
Barat masih tergolong tinggi.
usia kehamilan, paritas, dan jarak
Karakterisitik ibu hamil yang
kehamilan dengan kejadian KEK pada
dapat memengaruhi status gizi antara
ibu
lain adalah usia ibu, usia kehamilan,
Kecamatan
paritas dan jarak kehamilan. Ibu hamil
Cianjur, Jawa Barat.
yang berusia kurang dari 20 tahun dan
SUBJEK DAN METODE
hamil
di
Desa
Mande,
Mulyasari, Kabupaten
lebih dari 35 tahun berisiko lebih
Penelitian ini dilakukan pada
tinggi untuk mengalami komplikasi
bulan Juni 2015 di Desa Mulyasari,
(Yasmin et al. 2014; Lampinen et al.
Kecamatan
2009). Pada usia kurang dari 20 tahun
Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desain
dan lebih dari 35 tahun, kebutuhan zat
penelitian
gizi, terutama protein lebih tinggi
pendekatan cross sectional. Subjek pada
(Kemenkes,
Kehamilan
penelitian ini adalah 46 ibu hamil.
meningkatkan kebutuhan protein. Hal
Pemilihan sampel dilakukan dengan
ini menyebabkan kebutuhan protein
teknik Accidental Sampling. Data yang
ibu
dikumpulkan
hamil
2013).
menjadi
lebih
sulit
terpenuhi. Paritas dan jarak kehamilan
64
dikelompokkan
Mande,
Kabupaten
observasional
pada
dengan
penelitian
ini
adalah status gizi, karakteristik, dan asupan gizi ibu hamil. Metode analisis
merupakan faktor risiko terjadinya
yang
digunakan
adalah
analisis
KEK pada ibu hamil di Indonesia.
univariat untuk melihat gambaran dan
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
analisis
bivariat
untuk
melihat
Berdasarkan pengukuran LiLA,
hubungan dengan menggunakan chi-
diketahui bahwa 28,3% ibu hamil di
square.
Desa
Mulyasari
mengalami
KEK.
Data status gizi didapat dengan
Angka tersebut menunjukkan bahwa
pengukuran LiLA menggunakan pita
KEK sudah tergolong sebagai masalah
LiLA. Status gizi ibu hamil dibagi
kesehatan masyarakat (Sumarno, 2005)
menjadi KEK dan tidak KEK. Data
di Desa Mulyasari.
usia
Karakteristik Ibu Hamil
ibu,
usia
kehamilan,
jarak
Hampir
kehamilan, dan paritas didapatkan
separuh
ibu
hamil
melalui pengisian kuesioner dengan
berada pada usia kurang dari 20 tahun
metode
dan lebih dari 35 tahun, serta telah
wawancara.
Usia
ibu
dikategorikan menjadi usia berisiko
melewati
dan tidak berisiko. Usia kehamilan
kehamilan. Sebanyak 45,7% ibu hamil,
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
teridentifikasi
trimester I dan trimester II&III. Jarak
kehamilan berisiko. Dengan kata lain,
kehamilan
menjadi
ibu kembali hamil sebelum anak
berisiko BBLR dan tidak berisiko
terakhirnya mencapai 12 bulan. Lebih
BBLR. Paritas dikelompokkan menjadi
lanjut,
primipara
mengemukakan
dikelompokkan
dan
multipara.
Asupan
trimester
pertama
memiliki
mayoritas
jarak
ibu
bahwa
hamil
kehamilan
hamil
tersebut merupakan kehamilan yang
formulir
ketiga atau lebih. Sebanyak 10,9% ibu
screening dan food recall 24 jam. Asupan
hamil bahkan telah memiliki 5 anak
dikategorikan menjadi kurang dan
atau
baik.
tersebut. Selengkapnya dapat dilihat
HASIL
pada Tabel 1.
energi
dan
didapatkan
zat
gizi
ibu
menggunakan
lebih
sebelum
kehamilan
Prevalensi Kurang Energi Kronis Tabel 1 Sebaran ibu hamil berdasarkan karakteristik n % Usia ibu Berisiko 19 41,3 Tidak berisiko 27 58,7 Usia kehamilan Trimester I 11 23,9 Trimester II & III 30 76,1 Jarak kehamilan Berisiko 21 45,7
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
65
Tidak berisiko Paritas Primipara Multipara
Asupan Zat Gizi
25
54,3
18 28
39,1 60,9
hamil
Angka kecukupan energi dan
pada
kelompok
kurang
sebanyak 82,6%. Sebanyak 87,0% ibu
gizi makro ibu hamil trimester I, II dan
hamil
II lebih tinggi daripada wanita yang
karbohidrat dalam jumlah yang tidak
tidak hamil. Namun, asupan energi
adekuat. Begitu pula lemak yang tidak
dan gizi makro sebagian besar ibu
diasup secara adekuat oleh 69,6% ibu
hamil di Desa Mulyasari tergolong
hamil.
kurang. Prevalensi asupan energi ibu
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
mengasup
Secara
protein
lebih
dan
lengkap,
hal
Tabel 2. Sebaran ibu hamil berdasarkan asupan Kurang n % 38 82,6 40 87,0 40 87,0 32 69,9
Zat Gizi Energi Karbohidrat Protein Lemak
Sebaran
KEK
Berdasarkan
Karakteristik Ibu Hamil
n 8 6 6 14
% 12,4 13,0 13,0 34,4
pertama mengalami KEK. Sedangkan proporsi
chi-square
Uji
Baik
KEK
pada
ibu
hamil
tidak
trimester dua dan tiga adalah 28,6%.
menunjukkan adanya hubungan yang
Proporsi kejadian KEK pada ibu hamil
bermakna (p>0,05) antara usia ibu,
primipara (44,4%) jauh lebih besar
usia kehamilan, dan paritas dengan
daripada proporsi kejadian KEK pada
kejadian
ibu hamil multipara (17,9%).
KEK
pada
ibu
hamil.
Sebanyak 27,3% ibu hamil trimester
66
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
Tabel 3. Sebaran KEK berdasarkan karakteristik ibu hamil
Usia kehamilan Trimester 1 Trimester 2 & 3 Jarak kehamilan Berisiko BBLR Tidak berisiko BBLR
Status gizi KEK Normal n % n %
bermakna
kehamilan, (p<0,05),
n
%
3 10
27,3 28,6
8 25
72,7 71,4
11 35
100 100
9 4
42,9 16,0
12 21
57,1 84,0
21 25
100 100
8 5
44,4 17,9
10 23
55,6 82,1
18 28
100 100
Paritas Primipara Multipara
Jarak
Total
secara
berhubungan
Sebaran KEK Berdasarkan Asupan Ibu Hamil
dengan kejadian KEK pada ibu hamil
Asupan energi dan zat gizi
di Desa Mulyasari. Ibu yang hamil
makro tidak menunjukkan hubungan
kembali, kurang dari 12 bulan setelah
berarti (p>0,05) dengan kejadian KEK
kelahiran
lebih
pada ibu hamil. Sebagian besar ibu
mungkin mengalami KEK. Sebanyak
hamil tidak mengasup karbohidrat,
42,9%
jarak
protein, dan lemak secara adekuat.
kehamilan berisiko BBLR mengalami
Kurang dari sepertiga ibu hamil saja
KEK.
Sedangkan,
pada
ibu
anak
ibu
sebelumnya,
hamil
hamil
dengan prevalensi
KEK
yang mampu mencukupi kebutuhan
dengan
jarak
energi dan zat gizi makro. Secara lebih
kehamilan tidak berisiko jauh lebih
rinci,
rendah,
asupan ibu hamil dikemukakan pada
yaitu
16%.
Hal
ini
mengisyaratkan perlunya pengaturan
sebaran
KEK
berdasarkan
Tabel 4.
jarak kehamilan, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB).
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
67
Tabel 4. Sebaran KEK berdasarkan asupan ibu hamil
Energi Kurang Baik Karbohidrat Kurang Baik Protein Kurang Baik Lemak Kurang Baik
Status gizi KEK Normal n % n %
n
%
10 3
26,3 37,5
28 5
73,7 62,5
38 8
100 100
11 2
27,5 33,3
29 4
72,5 66,7
40 6
100 100
11 2
27,5 33,3
29 4
72,5 66,7
40 6
100 100
7 6
21,9 42,9
25 8
78,1 57,1
32 14
100 100
DISKUSI
usia kehamilan yang paling berisiko
Proporsi ibu yang hamil pada
adalah trimester pertama. Peningkatan
usia berisiko cukup tinggi. Kehamilan
risiko tersebut terjadi akibat aborsi
pada
merupakan
(85,24%). Pada trimester pertama juga
masalah kesehatan, baik di negara
sering kali muncul mual muntah
berkembang maupun negara maju
(Erick, 2008) yang menyebabkan ibu
(Erick, 2008; Yasmin et al. 2014).
hamil kekurangan asupan energi dan
Kehamilan
zat gizi.
usia
berisiko
di
usia
berisiko
meningkatkan risiko komplikasi yang
68
Total
Pengaturan
jarak
kehamilan
mungkin berujung pada kematian ibu.
dimaksudkan agar tubuh ibu memiliki
Wanita yang terlalu muda memiliki
cukup waktu untuk memulihkan diri.
angka insiden yang lebih tinggi untuk
Jika jarak kehamilan terlalu dekat,
melahirkan bayi BBLR (Menacker et al.
kesehatan ibu akan menurun karena
2004).
dilakukan
tubuh tidak sempat kembali seperti
Yasmin et al. (2014) terhadap ibu hamil
kondisi semula. Masalah gizi yang
berusia remaja menunjukkan bahwa
timbul kemudian dapat memengaruhi
pada kelompok ibu hamil tersebut,
kesehatan
Penelitian
yang
janin
yang
dikandung
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
(Yuliastuti, 2014). Ibu membutuhkan
Energi Kronik (KEK) pada ibu
energi yang cukup untuk memulihkan
hamil di Puskesmas Ngoresan
keadaan tubuhnya pasca melahirkan.
dan
Sementara
Tugas
itu,
kehamilan
meningkatkan kebutuhan ibu akan
Puskesmas
Banyuanyar.
Akhir.
Surakarta:
Universitas Sebelas Maret. Erick, M. (2008). Nutrition during
energi dan zat gizi. KEK pada ibu hamil akan
pregnancy and lactation. In LK.
memengaruhi kondisi bayi. Salah satu
Mahan & S. Escott-Stump (Ed.).
konsekuensi
Krause’s
kekurangan
asupan
food
and
nutrition
energi adalah peningkatan produksi
therapy (pp.160-198). Missouri:
keton
Saunders Elsevier.
(Erick,
2008).
Sementara
janin
untuk
kemampuan
memetabolisme keton masih terbatas. Kekurangan
energi
sering
terjadi
Friedman. (2004). Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. (2013, December 9).
bersamaan dengan asupan protein
Hasil
yang tidak adekuat. Defisiensi protein
kesehatan
menyebabkan gangguan pertumbuhan
2015.
jaringan
http://www.kesehatanibu.dep
maternal
dan
janin.
Kebutuhan karbohidrat tidak kalah penting
untuk
dipenuhi
guna
Riskesdas ibu.
2013
terkait
December
23,
kes.go.id/archives/678 Kemenkes RI. (2013, November 28).
mencegah ketosis dan menjaga kadar
Peraturan
gula
Republik Indonesia No 75 Tahun
darah
tetap
normal
selama
Menteri
Kesehatan
kehamilan.
2013 tentang angka kecukupan gizi
RUJUKAN
Indonesia. December 23, 2015.
Abraham, S., Miruts, G., & Shumye, A.
http://gizi.depkes.go.id/downl
(2015). Magnitude of chronic
oad/Kebijakan%20Gizi/PMK%
energy
2075-2013.pdf
yang
deficiency
and
its
dianjurkan
bagi
bangsa
among
Lampinen, R., Vehviläinen-Julkunen,
women of reproductive age in
K., & Kankkunen, P. (2009). A
the Kunama population, Tigray,
review of pregnancy in women
BMC
over 35 years of age. Open Nurs
associated
Ethiopia,
factors
in
2014.
Nutrition, 1:12-20.
J, 3:33-38.
Annisa, F. (2014). Hubungan antara
Menacker, F. et al. (2004). Births to 10-
jarak kehamilan dan paritas
14 years old mothers, 1990-2002
dengan kejadian Kekurangan
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016
69
trends and health outcomes, Natl Vital Stat Rep, 53:1. Munir, M. (2003). Gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil di Kec.Sumbang
Kab.Banyumas
Jawa Tengah th.2002. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia. Pratiwi,
HA.
(2013).
Kekurangan (KEK)
Energi
dan
kehamilan
Pengaruh Kronis
anemia terhadap
saat Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) dan nilai apgar. Skripsi. Jember: Universitas Jember. Sumarno,
I.
(2005).
Faktor
risiko
kurang energi kronis pada ibu hamil di Jawa Barat (analisis lanjutan). PGM, 28(2):66-73. Yasmin, G., Kumar, A., & Parihar, B. (2014). Teenage pregnancy: Its impact on maternal and fetal outcome. International Journal of Scientific Study, 1(6):9-13. Yuliastuti, E. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. An Nadaa, 1(2):62-76.
70
Volume 1, Nomor 1, Januari─Juni 2016