PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
Actress and UN Youth Champion Monique Coleman (centre) visited Indonesia on 2122 February as a part of a world tour to promote the International Year of Youth, including youth contributions to volunteerism
Acting Country Program Manager UN Women Ms. Janet Wong hal. 2 Membangun Peluang dengan Menghancurkan Pembatas hal. 3 United! United! United! Membangun peluang persamaan melalui olahraga hal. 4 INCB Mendesak akses terhadap Obat Pereda Rasa Sakit hal. 7 Anti-korupsi kunci pengelolaan hutan berkelanjutan hal. 7 PBB dan ASEAN Membuka Jalan Bagi Industri Hijau hal. 8 UNICEF, UNFPA, dan UNDP Indonesia: Peluncuran Rencana Aksi 2011-2015 hal.9 Pembukaan UN Corner danLab. Diplomasi di Universitas Budi Luhur hal. 9 KALENDER PBB MARET – MEI 2011
1
JAWARA PEMUDA PBB MENGUNJUNGI INDONESIA Jakarta - "Kunjungan ini sangat penting untuk mendengar suara dan keprihatinan pemuda dari seluruh dunia," ucap Monique Coleman, yang baru-baru ini memulai tur dunianya untuk menyoroti isu-isu pemuda dalam menghadapi globalisasi. "Baik itu lingkungan dan perubahan iklim, pekerjaan dan pendidikan, atau kesetaraan gender , sampai pemimpin dan pengambil keputusan untuk mewujudkan pentingnya menjadi responsif dengan kebutuhan para remaja. Hari ini para pemuda akan menentukan dunia yang kita di esok hari." Monique bertujuan untuk menyuarakan aspirasi pemuda di seluruh dunia melalui peningkatan dialog dan pertukaran informasi, terutama melalui penggunaan teknologi baru.......hal. 6
BERINVESTASI PADA KESETARAAN GENDER SUATU KEHARUSAN BAGI PEMBANGUNAN YANG EFEKTIF Di seluruh dunia, melalui peningkatan dialog dan pertukaran informasi terutama melalui penggunaan New Jakarta – Pada peringatan 100 tahun Hari Perempuan Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia menyerukan komitmen baru untuk berinvestasi dalam kesetaraan gender sebagai kunci untuk pembangunan berkelanjutan – termasuk pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), pelaksanaan Konvensi Penghapusan segaka bentuk kekerasan terhadap perempuan (CEDAW) dan agenda pemberian bantuan secara efektif. “Pemberdayaan perempuan, bersama dengan perlindungan hak-hak perempuan dan anak perempuan, merupakan hal terpenting dari agenda pembangunan,” kata El-Mostafa Benlamlih, Resident Coordinator PBB di Indonesia. “Ada banyak bukti untuk hal ini: berinvestasi pada wanita dan anak perempuan adalah terobosan strategis yang diperlukan untuk mencapai MDGs. Negara-negara yang berinvestas kepada perempuan mendapatkan keuntungan yang lebih besar mereka pada pengembangan ekonomi mereka dan masyarakat ...... hal. 2
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
Untuk menandai komitmen sistem global PBB untuk pemberdayaan perempuan, sebuah organisasi yang kuat untuk membela hak-hak perempuan dan anak perempuan diluncurkan pada tanggal 24 Februari tahun ini: UN Women. Pada kesempatan ulang tahun ke-100 dari Hari Perempuan Internasional, Direktur Eksekutif UNFPA Dr. Babatunde Osotimehin, mengatakan bahwa, “ketika penduduk dunia sudah hampir mendekati 7 milyar orang, sekarang saatnya mengeluarkan potensi penuh dari setengah populasi dunia. Di Indonesia, Country Team PBB juga tengah memperkuat komitmennya untuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia bagi perempuan dan anak perempuan, sesuai dengan program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
UNFPA dan UN Women mendukung Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pencegahan dan pengelolaan nondiskriminatif di tempat kerja. Sebuah pedoman mengenai pencegahan dan pengendalian pelecehan seksual di tempat kerja baru-baru ini diluncurkan. “Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk membuat kemajuan dalam kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan ,” kata Resident Coordinator PBB. “Investasi pada perempuan bukan hanya soal sumber daya keuangan, melainkan bantuan teknis dan pengetahuan ahli sehingga para perempuan dan kebutuhan mereka termuat dalam proses pembuatan keputusan.
Q: Kami baru merayakan seratus tahun Hari Perempuan Internasional Apa arti dari solidaritas internasional tentang kesetaraan jender dan hak-hak perempuan untuk Indonesia?
Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Komitmen ini tercermin dalam dukungan Keluarga PBB kepada Pemerintah Indonesia dalam Rencana Aksi Program Negara 2011-2015 pada berbagai isu prioritas, dari pemberdayaan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan ibu dan meningkatkan reproduksi. “Kami juga baru saja meluncurkan program bersama untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak perempuan di Provinsi Papua,” kata Mr. Benlamlih. Selain itu, PBB terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kesetaraan gender sebagai jalur untuk bekerja yang layak bagi perempuan, melalui akses yang sama terhadap lembaga PBB seperti ILO,
2
Acting Country Program Manager UN Women Janet Wong
DID KNOW YOU? 85% perempuan Indonesia antara umur 15-19 tahun memiliki setidak satu pengertian yang salah mengenai HIV/AIDS, atau belum pernah mendengar tentang AIDS (UNICEF)
A: Perayaan ulang tahun ke100 Hari Perempuan Internasional menandai suatu titik dalam perjalanan waktu untuk mengingat dan merayakan pengorganisasian dan mobilisasi perempuan di seluruh dunia untuk membawa suara perempuan dan fokus terhadap kesetaraan perempuan sebagai bagian dari pembangunan ke hadapan umum. Ini adalah perayaan dari kekuatan perjuangan bersama, aksi dan pencapaian kesetaraan gender dan keberdayaan perempuan yang signifikan, menghubungkan solidaritas global kepada aksi lokal untuk membuat suatu perubahan. Q: PBB baru-baru ini menciptakan satu lembaga yang terfokus pada pemberdayaan perempuan: UN Women. Apakah keungguluan yang diperoleh dari inisiatif baru ini?
MEMBANGUN PELUANG DENGAN MENGHANCURKAN PEMBATAS Atau bagaimana dua perempuan muda dari Nias mengatasi stereotip gender dan muncul sebagai pengawas lokasi konstruksi
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
Mengukur jalan: Kiki (kedua dari kiri) bersama tim di Nias Nias – Dikenal oleh teman-temannya sebagai Kiki, Aries Eki Trisanti adalah seorang wanita energik berusia 25 tahun dari Gunung Sitoli, Provinsi Nias. Selalu bermotivasi tinggi dan pekerja keras, riwayat kerja profesionalnya melingkupi pekerjaan sebagai guru SMP, lalu sebagai seorang pegawai di Bandara Binaka, Nias. Namun sebelumnya dia tidak pernah melewati batas untuk melamar sebuah pekerjaan yang secara tradisionil merupakan “wilayah laki-laki”: konstruksi. Pada awalnya, Kiki pesimis tentang peluang yang dia miliki. Namun, tidak lama kemudian dia mulai menyaksikan dirinya mengalahkan yang lainnya dalam proses seleksi. Setelah berhasil menyelesaikan kursus selama empat setengah bulan melalui program Akses Pedesaan dan Proyek Pembangunan Kapasitas ILO di Nias, dia menemukan kepercayaan diri yang dibutuhkan. "Saya mulai merasa optimis, bahwa saya mampu melakukan pekerjaan tersebut – dan bahkan melakukannya dengan baik" kata Kiki. "Saya juga merasa bahwa ini adalah kesempatan baik bagi saya untuk melakukan sesuatu untuk tempat asal saya." kata Kiki yang kini bekerja untuk Bella CV, sebuah perusahaan kontraktor lokal. Karir baru-nya berjalan bukan tanpa tantangan – yang terdiri baik dari tugas lapangan dan manajerial. "Saya harus mencampur bahan-bahan mentah dan mengolah beton, dan waktu yang bersamaan harus mengawasi proyek jalan pedesaan." kata Kiki. "Pada awalnya, saya tidak yakin mampu menangani semua itu, tapi kepercayaan diri saya tumbuh setelah rekan kerja laki-laki mengapresiasi kinerja saya. Mereka bahkan berkata bahwa saya melakukan pekerjaan yang lebih baik dari mereka." Kiki berkata, matanya berseri-seri dengan kebanggaan.
3
Kiki sekarang telah memiliki beragam ketrampilan yang luas: ia dapat membuat campuran semen yang baik, dan dia berpengalaman dalam pencampuran dingin dan teknik pembuatan beton, begitu juga dalam penyediaan manajemen konstruksi jalan. Kiki berkata: "Saya tidak peduli jika kulit saya terbakar saat bekerja langsung di bawah matahari. Saya bangga dengan diri sendiri dan apa yang telah saya capai. Masih banyak desa-desa terpencil yang terisolasi, dan dengan membuka daerah yang terisolasi masyarakat Nias dapat meningkatkan standar hidup mereka."
A: Ini adalah perubahan yang positif. UN Women lahir dari komitmen dan advokasi dari negara-negara anggota PBB dan pergerakan wanita untuk lembaga yang lebih kuat dalam sistem PBB untuk mempercepat tujuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Lembaga ini didirikan di atas empat bagian sistem PBB yang jelas dan saling berkaitan. Sekarang kami memiliki suatu penggerak tunggal dalam sistem PBB yang berperan sebagai pembela perempuan dewasa dan anak yang kuat dan dinamis, sebagai suara mereka di tingkat lokal, regional hingga global. UN Women mewakili suatu peluang bersejarah untuk perubahan radikal, baik di dalam PBB maupun di dalam sistem ekonomi dan politik global. Q: Apa yang menjadi prioritas untuk UN Women di Indonesia? A: Prioritas dari UN Woman di Indonesia adalah sejalan dengan prioritas nasional dari kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, yang berakar dari perbedaan realitas dari kehidupan sehari-hari perempuan dewasa dan anakanak perempuan di Indonesia. Strategi UN Women Indonesia 2011-2015, yang dikembangkan melalui konsultasi dengan para mitra, mengidentifikasi prioritas-prioritas sebagai berikut: Kerangka sistematik untuk pengarustamaan gender dalam proses perencanaan dan penganggaran; pembuatan undang-undang tanggap gender, termasuk pengkajian ulang peraturan daerah yang diskriminatif; penguatan pelaksanaan hukum nasional dan peraturan mengenai kekerasan terhadap perempuan dengan penekanan pada pencegahan kekerasan
pencampuran dingin dan teknik pembuatan beton, begitu juga dalam penyediaan manajemen konstruksi jalan. Kiki berkata: "Saya tidak peduli jika kulit saya terbakar saat bekerja langsung di bawah matahari. Saya bangga dengan diri sendiri dan apa yang telah saya capai. Masih banyak desa-desa terpencil yang terisolasi, dan dengan membuka daerah yang terisolasi masyarakat Nias dapat meningkatkan standar hidup mereka."
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
Penduduk Nias yang lain, Meslina Gea (Lisna) 23 tahun masih tidak percaya dia mendapatkan pekerjaan sebagai seorang supervisor. Sebagai seorang mantan operator komputer dan pegawai administrasi di sebuah Sekolah Menengah Pertama, dia bahkan tidak pernah bermimpi untuk mendapatkan karir di bidang konstruksi jalan - sampai pelatihan tersedia baginya. "Saya belajar banyak selama pelatihan tentang teknik konstruksi jalan, pemeliharaan dan manajemen. Saya selalu dilatih untuk mencapai standar profesional yang dibutuhkan," kata Lisna. Untuk Lisna, hambatan yang paling serius didalam karirnya adalah menyakinkan keluarganya bahwa dia mampu melakukan pekerjaan tersebut. “Sangatlah sulit untuk menyakinkan keluarga bahwa saya tidak hanya bisa melakukan pekerjaan konstruksi tetapi juga pengelolaan lokasi konstruksi. Namun saya telah membuktikan diri kepada mereka dan mereka sangat bangga,“ ucap lisna yang sekarang bekerja sebagai pengawas untuk CV Central, sebuah kontraktor lokal di Kecamatan Tuhemberua. Baik Kiki dan Lisna berharap bisa menjadi contoh bagi perempuan lain di Nias. Sekarang ini terdapat lima wanita di Nias yang telah berhasil melewati pelatihan ILO dan bekerja sebagai pengawas lokasi konstruksi. Akses Pedesaan Nias dan Proyek Pembangunan Kapasitas ILO (RACBP): bertujuan untuk mendukung penduduk dari wilayah-wilayah tertentu di Kepulauan Nias dengan meningkatkan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan akses pelayanan ekonomi dan sosial. Melalui pendanaan yang diterima dari Multi-Donor Trust Fund for Aceh dan North Sumatera, proyek ini berusaha memberdayakan pendekatan pengunaan sumber daya lokal untuk menciptakan pekerjaan bagi penduduk Nias.
UNITED! UNITED! UNITED! Membangun Peluang Persamaan Melalui Olahraga Jakarta – Hari ini adalah hari yang berawan di Jakarta; matahari tersembunyi oleh kelabunya langit dan tanda-tanda hujan sudah mulai terlihat di langit. Nampak sebuah Lapangan sepak bola, bukan yang profesional, tanpa tribun untuk para penonton. Namun resiko hujan dan kekurangnyamanan kondisi lapangan tidak menyurutkan semangat anak-anak yang berlarian sambil mengejar dan menendang bola. Mereka adalah atlet muda dari Sekolah Dasar Olahraga Olimpiade se-ASEAN (APSSO).
4
Melihat kelancaran arus permainan mereka, Anda bias saja menganggap bahwa semua pemain berasal dari
Olimpiade se-ASEAN (APSSO). Melihat kelancaran arus permainan mereka, Anda bias saja menganggap bahwa semua pemain berasal dari satu negara—namun sebenarnya mereka mewakili bangsa yang berbeda yang berbicara dalam bahasa yang berbeda. Berdekatan dengan pertandingan ini, pertandingan lain sedang berlangsung. Lapangan ini lebih kecil dari lapangan normal, jumlah pemain hanya lima orang untuk setiap tim, dan durasi pertandingan hanya lima menit untuk setiap babaknya. Tapi pertandingan kecil ini telah menarik banyak orang untuk bermain, seperti Zulkarnain dari Singapura, Sudirman dari Indonesia dan Thanapoom dari Thailand, ikut bermain bersama dengan atlet lainnya seperti Kemal dan Adit, dari Olimpiade Khusus Indonesia (SOINA).
diskriminatif; penguatan pelaksanaan hukum nasional dan peraturan mengenai kekerasan terhadap perempuan dengan penekanan pada pencegahan kekerasan terhadap perempuan; pengarustamaan gender dalam strategi pemberantasan kemiskinan, termasuk kebijakan perlindungan sosial, ekonomi makro, perdagangan, dan kebijakan dan rencana keuangan dan perluasan suara perempuan dalam kepemimpinan dan partisipasi termasuk pembangunan perdamaian berkelanjutan. Q: Apa yang Anda lihat sebagai tantangan utama dalam menerapkan Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) di Indonesia? A: Indonesia telah membuat perubahan pesat terkait implementasi CEDAW, termasuk di dalamnya meletakkan kerangka legal dan normatif untuk perlindungan hak-hak wanita, menandatangani protokol opsional (namun tidak diratifikasi), penguatan usaha Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam mengkoordinir, mendukung, mengawasi dan mengadvokasi kesetaraan perempuan dan pengarustamaan gender, dimana telah ada keberhasilan yang menakjubkan dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam legislatif nasional dari 11.8 persen pada tahun 2004 menjadi 18 persen pada tahun 2009. Kesenjangan dan tantangan tetap ada. Sikap patriatikal dan stereotip yang telah membudaya mengenai peran dan tanggung jawab lakilaki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat tetap menghambat akses untuk memperoleh peluang bagi perempuan. Kesamaan akses dan hasil untuk Perempuan dan
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
keluarga dan masyarakat tetap menghambat akses untuk memperoleh peluang bagi perempuan. Kesamaan akses dan hasil untuk Perempuan dan anakanak perempuan perlu diintegrasikan dalam segala rencana dan program pembangunan. Ketidakmerataan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman dari mitra pembangunan merupakan tantangan yang lain. Walaupun isu gender merupakan isu lintas sektoral, namun implementasinya cenderung dilakukan secara terpusat dengan koordinasi terbatas. Dan komitmen terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan tidak dapat dinyatakan tanpa dukungan pendanaan untuk kesetaraan gender. Q: Bagaimana laki-laki dan anakanak laki-laki berkontribusi, khususnya di Indonesia?
3 dari Singapura, Sudirman dari Indonesia dan Thanapoom dari Thailand, ikut bermain bersama dengan atlet lainnya seperti Kemal dan Adit, dari Olimpiade Khusus Indonesia (SOINA). Kemal dan Adit - seperti kebanyakan anak-anak lain yang terlibat dalam pertandingan sepakbola ini dilahirkan dengan keterbatasan intelektual. Berkat SOINA, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan orang-orang yang memiliki kendala mental dan fisik melalui pelatihan olahraga dan kompetisi, mereka dapat menunjukkan keterampilan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. "Mereka memiliki semua kesempatan, ruang dan waktu untuk melakukan hal yang sama” tegas Pak Ahwani, Direktur Pusat Pelatihan PSSI, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. "Saya tidak melihat adanya perbedaan (diantara mereka).” "Hal ini benar - sesungguhnya tidak ada perbedaan antara Sudirman, atlet APPSO Indonesia yang mencetak gol, dan Agus, penjaga gawang dari SOINA, yang tidak dapat menangkap bola pada waktunya tetapi menerima kenyataan dengan sangat bersyukur. “Saya mendapatkan banyak hal yang menyenangkan ketika bermain bersama mereka - mereka bermain dengan baik" ujar Zulkarnain pemain berumur 13 tahun dari Singapura. Pengalaman yang "menyenangkan" ini juga dapat dengan mudah dibaca dari senyuman dan pandangan mata Agus, Kemal dan Adit, yang, meskipun mereka kesulitan berkomunikasi, namun tidak memiliki masalah dalam saling memahami rekan-rekan masing-masing dari tim baru mereka, dimana mereka mengejar bola yang sama dan mencetak gol ke gawang yang sama.
5
A: Laki-laki dan anak laki-laki berperan penting sebagai advokat gender dalam upaya mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. UN Women bekerjasama dengan UNDP, UNFPA dan UNV dalam melibatkan laki-laki dan anak laki-laki dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dalam kemitraan dengan New Men’s Network yang memiliki jaringan anggota di 5 propinsi di Indonesia. Pekerjaan dengan melibatkan lakilaki dan anak-anak laki-laki terdiri dari peningkatan kesadaran tentang stereotip gender dan aktifisme kampanye selama 16 hari melibatkan laki-laki dan anak-anak laki-laki untuk mengembangkan kurikulum pada maskulinitas, kesetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan, serta penelitian tentang maskulinitas dan kekerasan terhadap perempuan untuk advokasi kebijakan.
"Saya percaya, di samping mendorong sportifitas, sepak bola juga menjadi sarana meruntuhkan batasan politik" kata Profesor Suyanto, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementeriaan Pendidikan Nasional.
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
"Coba saja lihat mereka yang bermain dengan gembira. Ini adalah proses positif yang harus diajarkan dari masa kanak-kanak.” "Tapi sekarang sepak bola tidak hanya meruntuhkan batasan politik: sepak bola merobohkan penghalang antara anak-anak dengan kemampuan yang berbeda, meningkatkan kepercayaan diri mereka, dan membawa banyak orang untuk menjalin persahabatan. Permainan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam peluncuran program Inspirasi Internasional (International Inspiration) di Indonesia, sebagai bagian dari program resmi internasional London 2012 World Summer Games—Olimpiade. Program ini dipimpin oleh Menteri Pendidikan Nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga, bekerjasama dengan Komite Olimpiade Nasional, Komite Para-Olimpiade Nasional, dan Olimpiade Khusus serta dengan dukungan dari UNICEF dan British Council.
"Akan ada beberapa pemahaman bahwa anak-anak dengan kemampuan normal akan menghormati mereka yang memiliki kebutuhan khusus; dan, mereka yang memiliki kebutuhan khusus dapat tampil dalam sebuah acara di mana mereka dapat menunjukkan kemampuan mereka." ujar Pak Iskandar Za, Ketua Eksekutif SOINA, menunjuk ke arah lapangan sepakbola kecil. Ini adalah sebuah pesan yang bergema tidak hanya bagi para atlet, tetapi juga untuk penonton yang datang memberikan semangat antusiasme sebagai tontonan pertandingan sepakbola yang tidak biasa tapi luar biasa. Ketika pertandingan berakhir, semua pemain beristirahat bersama, duduk di lapangan. Mereka tersenyum dan tertawa, mengingat saat-saat paling lucu dalam pertandingan. Ketika ditanya siapakah idola mereka, jawaban yang mereka berikan sekali lagi mengkonfirmasikan bahwa tidak ada perbedaan di antara mereka - mereka semua menjawab "Ronaldo!" Anak-anak ini dapat lahir dalam keadaan yang berbeda, tetapi olahraga menyatukan mereka dengan gairah dan mimpi yang sama. Sepakbola - sebuah permainan yang umum, sederhana dan populer kini telah menjadi alat yang kuat untuk mencapai dan mengajar inklusifitas, martabat, toleransi dan menghargai keberagaman.
JAWARA PEMUDA PBB MENGUNJUNGI INDONESIA (lanjutan dari Hal. 1) Komitmennya berasal dari hubungan yang dimiliki dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyoroti masalah kepemudaan selama tahun 2010-2011 yang merupakan Tahun Internasional Pemuda. Monique hadir dalam sebuah konferensi pers di Pusat Informasi Perserikatan BangsaBangsa (UNIC) di Jakarta, bersama dengan perwakilan dari tiga badan PBB (ILO, UNV, UNFPA) yang memiliki mandat global yang berimplikasi penting bagi pemuda dalam isu-isu ketenagakerjaan, kesukarelawanan, dan kesetaraan gender. Selama di Indonesia, Monique mengunjungi Yogyakarta untuk menghadiri Konferensi Pemuda Internasional yang diselenggarakan oleh Kementeriaan Pemuda dan Olahraga, bertemu dengan pelajar-pelajar sekolah dan dengan relawan-relawan muda. "Indonesia adalah permata yang tersembunyi," katanya, "Saya tidak pernah berharap bisa menemukan banyak pemuda yang terlibat dalam begitu banyak hal positif."
6
"Indonesia is a hidden gem. I never expected to find so many young people engaged in so many positive things" Monique Coleman, UN Youth Champion
INCB MENDESAK AKSES TERHADAP OBAT-OBAT PEREDA RASA SAKIT, PERINGATAN TENTANG OBAT-OBAT DESAINER ILEGAL
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
Jakarta – Obat-obat desainer (designer drugs) diproduksi secara cepat dan dalam jumlah yang terus meningkat, kata International Narcotics Control Board (INCB) di dalam laporan tahunannya yang diterbitkan pada Bulan Maret di Jakarta oleh Wakil Ketua INCB Dr. Sri Suryawati dari Universitas Gadjah Mada. Obatobatan ini biasa di produksi dengan memodifikasi struktur molekul dari bahan kimia yang ilegal, menghasilkan produk baru dengan pengaruh yang sama – yang akan bisa mengelak dari kendali hukum. Cara pembuatan yang mendetail untuk membuat designer drugs seringkali di bagikan via Internet, jelas laporan tersebut. Di sisi lain, obat-obatan legal yang dibutuhkan untuk pengobatan medis belum tersedia di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut laporan INCB, Lebih dari 80 persen penduduk dunia tidak mempunyai atau kekurangan akses ke obat pereda rasa sakit dan menderita sakit yang tidak perlu karenanya. Penghalang termasuk kurangnya pengetahuan kesehatan para ahli kesehatan, peraturan yang sempit, kesulitan dalam penyaluran,
Dr. Sri Suryawati, Wakil Ketua INCB dan tidak adanya kebijakan kesehatan yang memasukkan pengobatan rasa sakit. INCB mendesak Pemerintah untuk bertindak, mengumpulkan data statistik tentang kebutuhan obat - obatan legal, menyesuaikan undang - undang dan memperbaiki pendidikan dan pelatihan.
ANTI-KORUPSI KUNCI PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN Jakarta – Tempat bagi 10 persen hutan global yang ada, Indonesia adalah pemasok kayu terbesar ke pasar global dunia. Namun berdasarkan estimasi Pemerintah yang memperkirakan sekitar 3-5 hektar hutan hilang setiap menit dalam setiap hari akibat pembalakan liar. Kerugian dari pembalakan liar terhadap lingkungan dan negara sangat memprihatikan. Sebagai contoh pada tahun 2003: Menurut beberapa perkiraan negara kehilangan lebih dari 1,8 juta hektar hutan, dengan nilai hampir RP 43.7 triliun (4,8 miliar USD). Pelumas penggerak gergaji pembalakan liar: korupsi. Bagaimana mengatasi permasalahan korupsi yang dalam berbagai bentuknya dapat menghambat usaha negara dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan? Hal ini masih terus menjadi sebuah pertanyaan terbuka–dan menjadi topik dari kegiatan perbincangan pertama berseri yang diselenggarakan oleh UNODC
7
mengenai anti-korupsi pada tahun 2011 yang diselenggarakan dalam kemitraan dengan United Nation Information Centre (UNIC) pada bulan Februari. Tamu khusus termasuk Mr. Deddy Ratih, Manajer Kampanye Friends of the Earth Indonesia (WALHI),
Kampanye Friends of the Earth Indonesia (WALHI), dan Prof. Rudy Satrio dari Universitas Indonesia, salah satu ahli hukum pidana ternama di Indonesia. "Sangat mudah untuk membuktikan tindakan pembalakan liar," ujar Prof. Satrio selama diskusi tentang penuntutan pembalak liar. "Tantangan sebenarnya adalah untuk mencapai dan menuntut
aktor utama di belakang operasi ilegal tersebut," katanya. Karena hubungan antara korupsi dan penebangan liar sangat kuat, Prof Satrio mengatakan, peraturan anti-korupsi secara efektif dapat digunakan untuk menuntut para pelaku kejahatan ekologi. "Hukum Indonesia megenai pemberantasan korupsi harus digunakan. Memang, ada beberapa kasus yang dapat dianggap pengecualian," jelasnya. Menambahkan koordinasi antara penegak hukum dan penguatan sistem pengawasan kehutanan juga sangat penting. Yang menyulitkan upaya ini, kata Mr Ratih, adalah kenyataan bahwa ada banyak daerah abuabu yang tampak menjadi kontras hitam dan putih antara operasi penebangan yang legal dan illegal. Dalam banyak kasus, ia berkata, "perusahaan yang beroperasi merupakan perusahaan yang legal namun penggunaan hutan dilakukan secara ilegal. Mereka memiliki izin hukum tetapi mereka juga terlibat dalam kegiatan ilegal, seperti memperluas wilayah penebangan melewati daerah yang telah diizinkan untuk mereka tebang".
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
secara ilegal. Mereka memiliki izin hukum tetapi mereka juga terlibat dalam kegiatan ilegal, seperti memperluas wilayah penebangan melewati daerah yang telah diizinkan untuk mereka tebang". “Faktor yang merumitkan lainnya adalah ketidakseimbangan yang
dibuat oleh pasar penawaran dan permintaan,” kata Mr.Ratih. Misalnya: 54 persen dari hasil kayu dan kertas yang diproduksi di Indonesia dihasilkan dari kayu alami yang ditebang di hutan negara, menurut kelompok kerja asal Indonesia mengenai keuangan
hutan. Presentasi yang dilakukan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti oleh lebih dari 50 perwakilan dari sektor publik, kelompok masyarakt sipil, donor internasional, akademisi, dan media.
PBB DAN ASENA MEMBUKA JALAN BAGI INDUSTRI HIJAU
berdiri untuk energi hijau Jakarta - Perubahan iklim bisa menambahkan frekuensi dan dampak bencana alam, terutama di daerah rawan bencana seperti ASEAN. Ini adalah salah satu alasan mengapa pembangunan berkelanjutan di negara-negara ASEAN, seperti di tempat lain, harus menyertakan model bisnis yang menguntungkan juga ekologis suara - "hijau" kebijakan dan praktek-praktek yang baik bagi orang-orang, baik untuk keuntungan maupun untuk planet ini. "Tidak ada solusi lain selain dengan mengembangkan metode produksi pembersih, terutama di daerah yang rawan bencana seperti ASEAN, "kata H.E. S. Pushpanathan, Sekretaris Wakil Umum Masyarakat Ekonomi ASEAN. Secara global, hal terpenting adalah untuk memperkuat kebijakan tersebut dan aplikasinya khususnya di sektor manufakturyang kuat, karena itu mempertanggungjawabkan sekitar 25 persen emisi rumah kaca. Manufaktur juga merupakan pendorong utama di perekonomian ASEAN, sehingga mendorong dialog tentang "Green Industri "pembangunan diantara negaranegara ASEAN- Titik sebuah seminar baru-baru ini diselenggarakan oleh Sekretariat ASEAN bersama dengan Organisasi Pengembangan Industri Amerika (UNIDO) – dapat dimengerti baik dalam pandangan untuk mempertahankan daya saing ASEAN dan dalam hal kerjasama regional serta integrasi ekonomi.
8
"Beberapa tahun dari sekarang, hanya produk yang ramah lingkungan yang akan dapat bersaing di pasar global, "kata Resident Coordinator PBB El- Mostafa Benlamlih, "jadi ini merupakan bagian penting untuk memastikan daya saing ASEAN. " Seminar yang berjudul "Sumber Daya yang Efisien dan Produksi Bersih (RECP) di ASEAN yang Menyatakan, "kita harus menunjukkan bagaimana perusahaan dan pemerintah di South East Asia bermanfaat dari penerapan "Industri Hijau" praktik dan teknologi yang dinanjurkan oleh kerangka RECP. "Green Industri merupakan komitmen setiap industri yang untuk mengurangi dampak proses lingkungan dan produk melalui efisiensi sumber daya, manajemen lingkungan yang sehat bahan kimia, dan manajemen limbah terpadu, "jelas Mr Imran Farooque, Perwakilan UNIDO di Indonesia. "Ini juga termasuk substitusi bahan bakar fosil melalui energi yang dapat diperbaharui, dan melalui eko-desain produk ". Berbicara pada pembukaan seminar, Mr Farooque juga mengatakan bahwa "kita perlu untuk mobilisasi dari situasi dimana hanya sedikit perusahaan terkemuka yang menerapkan produksi bersih, untuk situasi bahwa hanya sedikit perusahaan yang enggan belum menerapkan produksi bersih." Selain itu, tentu saja, hal tersebut adalah bagian penting dari perjuangan, tetapi proses tersebut telah diberikan dorongan penting oleh Wakil Menteri Indonesia Industri, H.E. Dr Alex Retraubun, yang menekankan bahwa produksi bersih adalah masalah global. Untuk mempertahankan industri hijau PBB DI INDONESIA-Maret Januari, 2011 berkomitmen serta menjadi sangat penting masalah bagi Indonesia dan ASEAN secara keseluruhan, terutama pada tingkat kebijakan dan insentif. Seminar ini merupakan bagian dari Program Daerah UNIDO untuk memperluas dan mengembangkan Sumber daya yang efisien dan Produksi Bersih (RECP) di ASEAN, yang didanai oleh Pemerintah Austria.
UNICEF, UNFPA, DAN UNDP INDONESIA PELUNCURAN RENCANA AKSI PROGRAM 2011 - 2015
PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
“Pelaksanaan kerjasama dibawah kepemimpinan pemerintah adalah satusatunya bagi kemitraan PBB – pemerintah untuk mencapai perubahaan positif yang berkelanjutan”
El-Mostafa Benlamlih, UN Resident Coordinator in Indonesia
PERESMIAN UNITED NATIONS CORNER DAN LABORATORIUM DIPLOMASI DI UNIVERSITAS BUDI LUHUR “Kami sangat berbahagia untuk memperoleh tambahan satu mitra lagi dalam UN Academic Impact Initiative. Para pemuda di seluruh Indonesia ingin ikut terlibat dalam isu-isu global”
Michele Zaccheo, Director of UNIC Jakarta
9
Kaum muda dari seluruh dunia diundang untuk berpartisipasi dalam Perlombaan Penulisan Karangan Internasional 2011 yang diselenggarakan oleh Goi Foundation dan UNESCO. Tema untuk perlombaan tahun ini adalah : “Cerita Inspirasiku” – Banyak orang mengalami perubahan dari dalam diri mereka yang memotivasi mereka untuk mencipatakan dunia yang lebih baik. Batas waktu untuk penerimaan karangan adalah 30 Juni, 2011 Pemenang perlombaan akan menerima hadiah uang tunai dan akan diundang ke Jepang untuk upacara penghargaan Untuk informasi lebih lanjut silahkan lihat: http://www.goipeace.or.jp/english/activities/programs/1101.html
KALENDER PBB MARET – MAY 2011 PBB di INDONESIA JANUARI – MARET 2011
22 Maret Hari Air Dunia – “Air untuk Kota: Menjawab Tantangan di Perkotaan”, diselenggarakan oleh kantor UNESCO – di Hotel Grand Kemang, Jakarta “Mengembangkan Strategi dan Solusi untuk Mengatasi Krisis Air Dunia”, diselenggarakan oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN) – di Universitas Bina Nusantara, Jakarta 23-25 Maret Kunjungan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Penjaga Perdamaian di Jakarta, kehadiran di Jakarta termasuk partisipasi pada Jakarta International Defense DIalogue 24 Maret Word Tubercolosis Day dengan tema “Bergerak melawan TBC” (WHO) 30 Maret Penerangan ringkas dari UNIC kepada kantor berita Antara 7 April Hari Kesehatan Dunia – “Penggunaan Obat Secara Rasional dan Perlawanan Terhadap Antimikroba ”, diselenggarakan (WHO), untuk mempromosikan penggunaan antibiotik secara rasional 21 April RC El-Mostafa Benlamlih di Mahatma Gading School 22 April Hari Kartini UNCT sarapan dengan Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak. 25 April World Malaria Day “Mencapai kemajuan dengan menyoroti dampak, prestasi, dan kontribusi masyarakat dalam mengontrol malaria” 27-29 April B4E tingkat tinggi “Bisnis Untuk Lingkungan”, Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, dengan partisipasi dari UNDP Administrator: Helen Clark 24 Mei Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati: Fokus pada Hutan 29 Mei Hari Penjaga Perdamaian Internasional Pandangan-Pandangan yang disajikan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan resmi atau kebijakan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Informasi dalam publikasi ini dapat direproduksi secara bebas. PBB di INDONESIA merupakan versi Bahasa Indonesia UN in Indonesia yang diterjemahkan oleh Universitas Budi Luhur dan diterbitkan secara elektronik oleh United Nations Information Centre (UNIC) Jakarta.
10