Jalan Taman Suropati No. 2 Jakarta Jakarta Pusat PEKERJAAN EESEMLIER 2006

I I I I I

B A D A N P E R E N C A N A AP NE M B A N G U N A N A S I O N A L

PPASEKRETARIAT KEMENTERIAN NEGARAJSEKRETARIAT UTAMA J a l a nT a m a nS u r o p a tNi o .2 J a k a r t a1 0 3 1 0- J a k a r t aP u s a t

t I I I I I I I I I T I

t t I I

FINATRffiP#RT PEKERJAAN KAJIAN PRAKARSASTRATEGISINDUSTRX BERBASISSDA BUKU1 : STUDIKASUSKEI-APA SAWIT

EESEMLIER 2006 DOKUMENTASI &

ARSiP

BAPPEN S

.Acc. No. Clas.! Checked

[]T, I"$"TAKAAEVAIqCE IV{ANAG EMEhITS ERVICES Jl. Pondok PinangTimur Blok C/2,KebayoranLarna,Jakarta123'10 T-elp:{021)75S11117,75911118,Fax(6221) 75911119,E-rnail: jSXg[3;e.ptg@g_e11tri1.rcUd

T I I I I I I I I I I I I I I I I I T I

t

Final Report Ka.jianPralnt'saS/r'alegi.r Inclustt.i IJerbasi.: Suntber,l:rl:!ri:,:,:,

KATA PENGANTAR Sebagaisalah satu upaya pengendalian(evaiuasidan monitoring)terliadappekeliaanini, maka konsultan berkomitmen untuk nlellyuslul Finai Repolt sebagairnana telah dir"rraikan dalam Laporan Pendahuluan.Final Reirort ini disrisun dan disampailiankepada PPA Negara/Sekretariat SeliretariatI(emer-rterian Utama Bappenasguna memberi gambaran perlierlbangan dan lencAuatindak lanjut reaiisasipeker.jaanatas dasarpemahamandatr tanggapankonsultan telhadap kerangka acuan nrengenaipekeriaan'Ifujinn Prukcrsa Strotegis Industri Berbusis SDA', yang telah ditetapkan, Final Report ini dilengkapi dengan pendeliatandan nretodologi1'angtelah clan akan ditenipuh selanjutnyadalam melaksanakan pekerjaanini. Laporanini sekaligusdilengkapidenganberbagaiaspekyang berhubungan denganp ekerjaan sertatahapanpelaiisanaannya. Final Report ini ber'gunapula bagi konsultanuutuk menguknr berbagaitracam kekurangan dan kelebihan selta kebutuhan dalarn melaksanakankegiatan selanjutnyadari berbagai nracarr sudut pandang,keahlian, serta pengalanan tim ahli sesuaibidang yang dikuasai cleirgantr"rjuandemi tercapainya rumusan 'I{c$i.an Pruksrsn Strutegis Inrlustri Berbssis SDA'yarig diharapkan Sen-rogaFinal Report ini dapat meniadi dasar bagi PPA Sel
11 Jakar"ta,

PT.

scnrber2006 anagernentServices

ktur

I'T, Istalia Advance l\llanagetnentServices

I I I I I I

t I I I

t I I I I I I I I I I

Finul Report I'cl;ctjaatt Kcljian Prakarsa Strategis Ittdustri llerbasis Sumbet. Dayo ;llant

DAF'TAR ISI BAB 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. BAB

I

PENDAHULUAN

LatarBelakang MaksuddanTujuan RuangLingkup Kegiatan I{eluaran Sistematika Laporan II

]\{ETODOLOGI

2.1 i(erangkaPemikiran 2.2 TahapanI(egialan BAB

III GAMBARAN INDUSTRI PENGOLAIIAN KELAPA S,{WIT

3.1 I(inerja Industri PengolahanI(elapa Sawit Industri PengolahanKelapa Sarvit 3.2 PotensiPengembangan BAB

DAN I{EBI.IAKAN IV PERMASAI,AtrIAN IND{JSTRI PENGOLAHAN KEtr,APA SAWIT

PENGEMFANGAN

KelapaSawit 4.1. Permasalahan IndustriPengolahan 4.2. I(ebiiakarilnclustli PengolahanKelapaSawit BAI]

V AIqAI,ISIS SAWIT

EKONOMI

INDUSTI1I

PENGOLAITAN

KELAPA

Dalam lndustriIielapa Sau,it 5.1. PosisiIndustriPengolahanKelapaSawitIncionesia I)unia 5.2. Analisis tr{CA (Revealed Comparative Advantcrges)Daya Saing Industri Pengolahan KelapaSaq,it l(elapaSau'it 5.3. AnalisisInput- Output IndustriPengolahan 5.4. AnalisisLocalionQuotionIndustril(elapaSawit LAMPIR.AN-LAh{PIRAIY

I,AMPIIIAN

1,

LAR{PIRAN

2

LAMPIRAN

3

I,AIUPIRAN

4

INDUSTITI MNYAK I(ASAR DARI KELAPA SAWIT T,4IIUN 2004 STRUKTUIT INL'UT DAN PANGSA INDTISTT{"I PENGOL.AI{.4.N CI'O INVESTASI T}ANTENAGA KER.JA MENI.JI{UTKBLI TAHUN 2AA2-2043 INDUSTITtr CPO RASIO EXI'ORT IMPORT MENURI]T KBLI T.{HUN 2OOO

PT. Istalia AdvanceManagement Services

l

I I I I I

t t

Finnl Report Pcl;erjaan Kajion Prakarscr Strategis Indttstt.i Be rbasis Surnber Dat,a Alanr

BAB I r}E.NDAHULUAl\ 1.1. LATAII. BELAKANG Dalam penyusunankebijakan industri, pengembanganindlrstri pengelolaan nolxnigas atau industri tnauufaktur urerupakanlbkus petltiltg penlbangunan tlasional. Penetapausektor industli sebagai folir.rspembanglulan merllpakan \^'Ll.itidkesadaraubahu'a indr,rstrimerripakanpenggelak utarua per"tumbuhan ekonomi.Sebagaigambaran,berdasarkan dataBPS, PDB indonesiapadatahun 2003 tltencapai Rp 2.087 triliun. Dari keseluruharlPDB tersebut, inclustri pengolahannon-migasmemberikontribusiRp 559.823milial atausebesat26.83

I

persendali total PDB. Dari total eksporIndonesiatahun2003 yang mencapai61

t

atausebesar7J,J per"sen.

I I I I I I I I I I I

miliar dolar AS, nilai eksporproduk non-rnigasmencapai47,4 miliar dolar AS

Saat krisis ekonomiyang te{adi tahrin 1997,Indonesiamengalamiprosesapa yang dinamakan deindusrialisasi. Artinya, kinerja indristri manufaktul mengalamipenurullansecaradrastis.Daya saing produh manufaktnr pun tidak dapat menginrbangi d.aya saing ploduk manufaktur negara-negarapesaing Inclonesia. Sebagai gambaran, berdasarkankajian I4rorld Econontic Forun (WEF), posisi daya saing Indotresiatahun2004 terpurukdi posisi 69 dari 104 negara. Sernentaraitu, petnanfaatankapasitasterpasangindr-rstrirnerosot dari sekitar 80 persensebelurl krisis menjadi hanya 60 persenpada tahun 2002. sedaugkanketergantuuganakan bahanbaku/per"rolong yarlg diimpor pada tahr.rn 2004 rneningkatsebesar40,4 persendari tairunsebelumnya.Gantbarantersebut uemberi peirel
PT. Istalia Advance ManagemeutServices

I

Fittol Rcport l)a l;ct'jnttn Kajian Praliorsa Strategis Inclttstri BerbttsisStuttber l)oya ,llont

t I I I

t I I I

t t t t I I I I I

t I

t

Tahun 2005 Bapenaspernahmelakukausuatukajian )'altg ntenlutillkanb1h\\'a dari total niiai elispor rlon-migas,57yo atav27 rriliar dolar AS clisumbangkan oleh 16 golongankomoditi ullgglllan.Diantaranya)/angmenonjoladalahirasil sektor-sektorprimer rueliputi:(1) karet alarn,lateks,dan sejenisnya;(2) kertas dan linibah kertas;dan (3) crudepahn dan kernel oil, yang merupalianolahan dari kelapa sari'it. Komoditi sisanyaSzangturut nemberi kontribr-rsielispor merupahanproduk-ploduk industri pengolahan(r.nannfaktur). Kajian tersebut secara utltul

juga tnenyimpulkan bahrva sesungguhnyaIndonesia rlasih

rlerniliki peluangbesaruntult meniugkathan nilai tarnbah3 kelompokkonroditi tersebutdiatas,yaitu (a) kelapa sau'it dan hasil pengolahairnya; (b) piup dan kertas; (c) kalet dan barang karet; mengingat potensi besar yang diruiliki Iudonesia dalam sumberclayasektor primernya. Peningkatannilai tambah ini juga harusditunjang denganpengelolaansumberdayasektorprimelnya. Meliliat nt'aian tersebut di atas, industri berbasis sumberdayaalam memiliki potensi pengembangallyang sangatbesar. Selain karena memiliki herurggrilan kornparatifyang tinggi, bairanbaknnyapun banyak tersediadi dalan negeri. Untuk itu, kajian ini diteliankankepadapengJ
1,2" h{,dIffUI} DAI{ TUJUAN Kajian yangdilakukansecaraumllnrbertr:juanur"rtuk: a.

Ir4elakuJ
b.

Menguias(review) l<ebijakan dm programpengembangan inclustriberbasis snrnberdal,aalarn, khnsusnyapada industli pengolahankelapa sa$'it, industri pulp dan keltas; indr-rstlikaret dan barangkaret; dan

P T . I s t a k a A d v a n c ci \ { a n a g e m e uS t ervices

I I I I I I I I

Firtol Reporl l'ekerfaun Ko/ian Praltat'sa Strategis Industt.i |lerbasis Sttntber Duto Alan

c.

kebijakanyang mendorongpengenlballgallindustri I\4enyusun rekomendasi berbasis slrlnberdaya alam, khususnya pada 3 komoditi altdalan. Dihalapkandapatpula menyajikaneksplorasipellrangmelalui perlgeiolaan d a n ad a l i l u a rn e s e r i .

1.3. RUANG I,INGKUP KEGIAT'AN alam ini difoktiskankepada industribelbasissumberdaya I(ajian pengerrbangan lielapasau'it,industripuip dankertas,dan industri karet dan industri perlgolahan barangliaret.Secaragarisbesarlingkup kegiatandari kajianini terdiri dari: a.

Analisis situasi dan menyllsulr alter"natifliebijakan mengenai pola

t

pengembanganindustri pengolahan kelapa sau,it. Tennasuk di dalamnya

I I I I

langkah pemenuhankebutuhanenerginya;

t t I I I T

t t

menyajikan pola lcebutuhanenergi dan meruinuskanrekomenasi langkah-

b . Analisis situasi, terrnasuk telaah aspek lingkLrngan dan merumuskan l<ebijakannengenai pola pengernbanganindustripulp dan liertas. J'ennasuk di

dalamnya menyaiikan pola kebutuhan euergi dan merumuskan

pemenuhankebutuhanenerginyal reliornendasiIangkah-langkah c . Ir4elakrikananalisjs situasi, dan merurnuskankebijakarrrneugenai pola

pengembangar-r industri lcaret dan barang haret.

-fermasuk

di dalamny'a

langkahmenl,a.jikanpola hebutuhanenergi dan metumuskanrel
7.4. KIiI-UARAN I(egiatan kajian strategiindutri berbasissurnberdayaaiam lremplulyai keluaran kegiatansebagaiberikut: secarapositif rnaupunnegatif a. Teridentifikasifaktor-faktoryang berpengaruh pada upayapengembangan industri sumberdayaalam. b. Teridenifihasinya kebijakan proElram-programpengernbangan industri alam berbasissumberclaya

P T . l s t a h a A d r . a n c eM a n a g e r n e nSt e n y i c e s

I I I

Final Report I'e kerjaan Kcrjian I'raltat'so Slrategis lnduslri Barbosi"- Srtnltet' Dat,a /latn

c. Tersusuunya rehomendasi strategi dan kebijakan perltbangllnanyang berkaitandengattupayapellgelnbangan industriberbasissr-tmberdaya alal1,

t I I I I I I I I I I I I I I I I I

terutama industli pengolahankelapa sa\4/it,industri pulp dalt kertas, dal indutri liaret dan baraugkaret.lLekomendasi tersebritjuga mencakupuraian (pusat/daerah) ttteltgeltaiperaltPet-uerintah dan dunia usaha( masyarakat) dalarnpengenlbangan indutri berbasissr"ulberdaya alan-iini.

1.5. SISTEMATIKA LAPORAN Sistematil
BAI]

I

PBNDAI{I]LUAN

1.1. LatarBelakang 1,2. Ir4aksr:d Dan Tujr"rar-r 1.3. RnangLingkup Kegiatan 1.4. I(eluaran 1.5. Sistematika Laporan

I}AB

II METOI}O},OGI

2.1 Kerangl
RAB '3.1 3,2

fahapanl(cgiatan

III GAMI],AII.AN INDT]STIIJ PIT]\GOLAFIAI.{ KEI-APA SAWIT

Kinerja IndustriPengolahan I(eJapaSarvit PotensiPengembairgan IndustriPengolahan KelapaSau'it

PT, Istalia AclvanccI\{anagementScrvices

I I I

Fittol Report l)ckerjaott Kajion Prakarsa Stralegis Irtcluslri lJerbasis Sunber Da.t'a llant

BAB

t I I I I I I I I I I I I

IV PETTMASALAHAN DAN KEBIJAKAN

INDUSTRI PENGOLAHAN KELAI',A.SAWIT

I(elapaSau'it IndustriPengolahan 4.I . Permasalahan 4.2. KebijakariIndustri PengolahanKelapa Sawit

BAB

V ANALISIS EKONOMI INDUSTTTIPENGOLAHAN KELAPA SAWIT

5.1. PosisiIndustriPengolahanKelapaSawit IndonesiaDaiatl IndustriKelapa Sawit Dunia 5,2. Analisis RCA (RevectledComparatiyeAdvcrntages)Da1'a Saing industli PengolahanI(elapa Sau'it KeiapaSawit 5.3. AnalisisInprit- OutputIndustriPengolahan 5.4. AnalisisLocationQuotionindustriI(elapaSau'it

LAN{PII{AN-LAMPIRAI{

t I I I I

PENGEMBANGAN

Services P-I'.Istalia,dclvanceI\1[anagcntent

I I I I I I I

Fitrol Report l)ekejoan Kajian Prakat'sa Slrategis Irtdustri Bcrbosis Suntbet' Da.t'a ,4lant

BAB II METODOLOGI 2,3 K]'RANGKA

PEMIKIRAN

Industri BerbasisSumberdaya Aiatn dilakukan Kegiatanl(ajian Pengembangan dengannengacupadalatarbelaltangkegiatanini, yaitu : industri berbasisslrmbel'daya 1. N4asihadanyapemasalahanpelrgernbangan ini menyangkut: alam,termasukindustrikeiapasau/it.Permasalahan

t

a. Daya saing produk rnanllfaktur yang masih rendah,yang belLun dapat

I

b. Pemanfaatankapasitasterpasangindustri merosotdari sekitar 80 persen

t

c. Ketergantunganakanbahanbaku/penolongimpor l,ang ilasih tinggi.

I I I I I I I I I I I

pesaing. mengimbangidayasaingproduk manufakturnegal'a-negara

200?.. sebelurnkrisismeniadihanya60 persenpadatahr.rn

2. Liberalisasi perdagangandunia mengharliskaulndonesiauntuk tnempunyai dar.a saing kompalatif. Saat ini hal teisebnt dapat terpeuuhi melalui pengembanganindustribertrasissumberclayaalant,termasukindustri kelapa sau'it. 3. Industri berbasis sumberdaya alam, terutama industri kelapa san'it llenpullyai potensi yang besar dau strategisuntuk diiiembangkau,karena Inclonesiamempunyaiketersediaansutnberdayaalam l,ang besar sebagai bahanbaku cli sektorindtistriini. industri I(ajian iiti akan rnelaliukaniclentifikasi pennasalahanpetrg,embangau kelapa sarvit dan merevieu' strategi dan kebijakan pengembairganindr-rstriindr:stri tersebut, Berdasarkan lcajian terbadap l<edua hal tersebut akan industri ini. dirumuskanrekomendasistrategidan kebijal
Identifil
akan menyangkut

iclentifikasi terhadap faktor-faktol yang mernberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif terhadappengembanganindustri. l{ekomendasi strategi dan

PT. Istalia Advance l\llanasementServices

I I I I I I I I I I I I I

t I

t t t I I I

Final Report P ekerjaatt Kajian Praltat'sa Stratcgis Industri llet'basis StrnrLterDal'a .'llant

industri,diantaranyaakan rnenyangkuturaian posisi liebijakanpengembangan Llsaha. dan peranpeulelintahpusat,pemerintahdaerahdan dur-ria Dalarn lnerlimuskan l'ekomendasistlategi dan liebijakan ),aug tepat )'ang didasarkanatas identifikasi permasalahandan revierv kebijakan, sebaiknya didasarkan atas kajian terhadapindikator-indiliatorpengembanganindustri secaraumum dan khnsusuyauntuk indr,rstrikelapa sawit. Melalui penentuan indikator-indikatorini akan lebih mempertajamarlalisis pennasalahandan r.nernpertaiarnrekomendasi strategi dan kebijakan yarlg akan diberikan. pengernbangall industrikelapasau'itadalah; Sementaraini, indiliator-indiliator Strulitr-rrindristri

2 . Penciptaaniklim usahayangsehat I(ualitassurlbeldal,atttanusia teknologi 4 . Peirguasaan dan peneraparl r J.

keunggulanhomparatif

6 . I(etersediaandan penggunaanbahanbaku dan bahanpenunjanglokal

1 . I(ontribusi padanilai tarnbahel
T)or.l. or..l.or..tor.

i, l l l p o r

ekspor I 3. Perkembangan Inclikator-indikatortersebutakan lebiir dikembangkanurelalui diskusi lebih tenagaahli dan tim teknis pemberi kerja, dalam hai lanjut dengan l<eseluruhan Pernbalrguuan Nasional(Bapperras). ini pihak BadanPerencanaan

Pl'. Istalia AclvanceManagement Services

t I I I T I T

Firtol Reltort K crjian P ra l;arsa St ra I e gis Ittcltr.s tr i

I D E N T I F I K N S I i U A S Ar - A H

I{EVIEW KEBIJAKAN

tlt' ii3

t T I I I T T T I I

Sl't{AT'rilGr di,{ t(rir}UA,(AN Pll n"{-lli,\,IIi A R-ClA R*t Nl} UST.ll : t]!tRuASt.SiiDA :

I . P o s i s id a r rp c r . a np c r n o . i r r t a h pusat ' PeranPctttct'irttalt ;;";i:i,nt'' -3,Posisidan peranduniausaha 4. Prograuroptinralisasiindikator. lrengenrbangan inclustriberbasis SDA

"-."ff#;i,1;1""" 2"4 TAI{APAN KEGIAT,AN I(egiatarl l(ajian Pengembargan hldustri llerbasis SLrnber claytt Alamrakarl clilakukan nrelalr_ri tahapan sebagai beril
I P T . I s t a l i aA d v a n c e l \ t l a n a g u n e u t Services

t

DAN

Indil
t I

lj er basis Strtttber,l : rl: :,';:,:,',

l:irrol Report l'e ke tj ctatt Kajicrn Pral;arso Strate gis Itr&rstri Ilerbct"^isSrtnbcr Doyo ,[lont

t I I I I I N T I I I I I I I I I I

t I

Secaragafis besal'tahapanliegiatan ini digambarkan t.nelalllibagan berikut ini.

Tilr*

Lqx{!' lddft$re !.uld! !n&i

pt'{rf,$

!$)r\$!r

Ilrn :,+&$ l)i6]

I Irq)t{l{

ti$t trn*t*rNr

SUK

l{rd}'

h$ ilh.}rt

L{,6$ A}lt , (a}t'd i bqlsrelfi$ffi

Gambar2.2. hlletodologil'ekerj aan

2.4.1 l"crsiapan Kajian FengembanganIndustri IlerbasisSumberdayaAlaln T'ahapan persiapan adalah tahapau pendahuluan dimana pihak konsultan sebagailrelaksanapekerjaanmempelajarilebih delailtentangbebanpekerjaan yang dipersiapkan,data-dala yangdibutuhkan,model-modelanalisayaug alian dasaryang diperlukanserlaperideliatan-pendekateur digunakan,asuntsi-asunlsi yang akan dipal
l ' L l s t a k a A d v a n c e M a n a g e m e n tS c r v i c e s

I I I I I I I

t I I I I I I I I

t I I

t T

Iiirtol Report Pe l;arf aotr Krrjian Prakarsa Stralegi.s lndustt.i |larbosis Srtnbcr Daya ,4lant

Dalam tahapanini uretodologidipelajarideugauseksanla. Data-datasekunder l.uaupul1pf inrer )'at1gakarl dikumpulkan diidentifikasi sltl.nber-slultbenlya. Tahapan analisa yang meliputi analisa dari data-datayang dihumpulltan termasuk diantaranyaadalah modeldiidentifiliasi alternatif-alternatifnya, lrodel analisa),ang akall digunakan.Baik altematif nodel analisaperaturan perundangan,kebijakan,strategidan rencanapengembangalr industriberbasis surnberdaya alam, baik di tinghat daerah maupulr nasional; analisa permasalahallpengembangan industriberbasissumberdayaalatl berdasarkan industri berbasissumberdayaalanr; dan indikator-indikatorpengernbangan industri berbasissumberdayaalam. Ir4ernilih analisaS\^/O'f pengembangan dan metodedalam melakuliananalisa-analisa tersebut pendekatan-pendekatan juga akan rnenjadibagiandari tahapanpersiapanini.

2,4.2 PengurnpulanData A. Fengurnpulan f)ata Sekunder Tahap

ini

bertujuan untuk

referensi/literatur

yang

rnengun-i1:rulkandatalinformasi atau

dibutuhkan

dalam

urelakukan

Kajian

PengernbanganIndustri llerbasis SrtmberclayaAlam. Data clan informasi bebelapa tahun runtun rvaktu (time series) selarr-ra tersebnt berclasarlcan teralihir hingg,a saat tahun pen)tisunan. Data dau infortlasi yang dikumpr"rlkandan diolah secaraufiIltlll rneucakup: a. Data pererturanperundattgau,kebiiaksanaau,strategi,dan llrogram yang telkait clenganpengembangan industriberbasissumberdal,a alaur, baik di tingkattrasionalrraupundaerah Data yang dibrituhkan,meliputi : Nasioual(Plopenas); 1) Programl'embaugunan IndustriNasional; 2) KebijakanPeugetnbaugan 3) Peraturanclan kebijakan pengembanganindustri agro dan kimia, baik di tingkatnasionalmaupundaerah;

P'i'. Istal
10

I I I I

t

Itirtol lleport I)e l;t't'jotut K a j i a n I ' r a k a r s a S l r o l e g i s I t r d u s t r . [i J c r b u s i s S u n t L t c tD . t n , o. - l l t t n r

4) Peraturandan kebijakan investasiir.rdustriberbasisslurberdaya alam.baik di tingkatnasionallllaupurldaerah; 5)

baik di tingkatnasionallnalrplutdaerah; sumberdayaalafir, o , Peraturan clan Kebijakan energi sebagai pendukung industri

l

I I I I I I I I I I I l I

t t

Pelatnran darr Kebijakan sektor pendukung indusrli berbasis

berbasisSDA

7) Peraturan dan I(ebijakau kelestarianlingkungan pacla industr:i berbasisSDA 8) Peraturan dan Kebijakan lain terhait, baili di tingkat nasional maupundaerah.

perdagangau iuternasionai(WTO, APEC b. Data atlrrandan kesepakatan dan AFT'A), khususnyauntuk irrdustriberbasissumberdayaalam. Data 1'angdibutuhkanrneliputi : 1) Atnran dan kesepakatanWTO yang terkait denganindustri kelapa sau,it.

2) Atnran clankesepaliatanAPEC yang terkait deuganindustri kelapa sau'it AF'I'A yang terliait deirganindustrikelapa 3 ) Atnran dan kesepakatan sau'it.

industriberbasisSDA (indLrstril
(besar,menengah,dan kecil), Jumlahperusahaan

2)

Modal dasarperusahaan,

3)

Stlukturkepemilikan.

I'T. Istaha Advance Managemcut Sen'iccs

t1

t I I T I I

t I I I I I I I I

t I I T I I

Fittol Report I)ckc$aan Kajian Prakarsa Strategis Inclttstri IJerbasis Suntber Do.t'a ,llant

4)

.Tumlah tenagakerjayangterserappadaindr,rstri ini,

5)

Biaya ter-raga kerja

6)

Struktr"rrtenagakerja berdasarkantir-rgkatkeahlian,

7)

.Teniskomoditi, baik produk utama, produk sarnping.pl'odllk tnrlulan, dan limbah

8)

.Tumlah konoditi yarlgdihasilkanIndonesia

9)

Hargakorloditi di pasardalamnegeri

I0)

Hargakomoditidi pasarekspor

daniumlahkomoditiyang diimpor 11) .Tenis komoditi 12) Nilai impor masing-masing 13) Tingkat kebutuhandalam negeli 14) Jenisdannilai komoditiyang diekspor 15) Nilai ekspor 16) Cakupanekspol' 17) Nilai investasikeseluruhan l8)

Nilai investasiperjenis liornoditi

I9)

.Ienis,jumlah dan nilai bahan mentah, bahan baku dan bahan pcnLurjang 1'angtcrscdiadi dalamucgcri

20) Jenis,iumlah dannilai bahanbahudanpenunjang),angdiin.rpor dan tir.rgkatanteknologi yang cligunakannntuk 21) Jenis,karal
P T . l s t a l i : rA d v a n c eM a n a q e m c n tS e r v i c e s

12

-r Final Report

I I I I I I I I l I I I I I I I I I I

t

Pel;erjaatt Kajian Prclat'sa Strategis lndustri llerbrtsis Sttnber Doya .,1/ttrrr

d. Data perkembanganperdaganganinternasionaldan pelr_rang ekspor industrikelapasawit D a t a1 ' a n gd i b u t u h k arnn e l i p u t i : danpenau'aran i) Data pern-rintaan duniaatasindustrikelapasarvit 2) Data produksiindustripengolahar.r industrilielapasar,r,it 3) Data elispor'- impor industripengolahanindustrikelapasarvit.

e. Iteferensi dan litelatur yangterkait Referensi/literaturyang berkaitandengan: 1. Prinsip, per"kembanganclan clampak liberalisasi perdagangari industri kelapasawit. terhadappengembangan 2. Karaktelistik industripengolahanindustri kelapasarvit 3. Teori statistikasebasaimetodeanalisis

Ii. Pengumpulan Data/Inforrnasil\1[elaluif)iskusi Pengumpulandatalinformasiini pada dasalnyamerupakanserangkaian observasi,\\/a\vancara,dan disknsi dengan berbagai stal<eholders )/altg terkait dengan industri kelapa sau'it di Indonesiauntnk memperolel-r pengembangan gambaranmengenaikondisi dan irermasalahan industriyang dimaksuddi dalam kajian industri ini. Iiondisi dan permasalahan ini

nrenl'angl
tersebut1,angtelzrhdiielaskanpaclabagian keraugkapernikiran,Pada nerrgrrnrnrrlan data urelairti \l/ilwaucal'adan disl<usi selta obselvasi lapangan ini dirnaksudlcanuntuk mempertajatl hasil analisis clala sekunderterhadap indikator pengembanganindustri-industritersebut. Dengan dernikian pengumpulau clata ini akan dilakukan setelah pengolairandan analisisdata sekunderdari indikator-indikatortcrsebut didapatkanhasilnya.

Pl'. Istaha Advancc NllanagemcntSen,ices

13

I

t t I I

t T

t t I I I l

I

t t

Fitral Report l)ekcrjaau Kajian Prakarsa Slrategis ltttlustt'iBerbasis Srtnber Dava .4lant

Disampiug itu, peugumplllalldata ini dimaksudkalluntuk nengetahui pen-qen-Ibangan liekuatan,kelemahandan permasalahau indLlstrikelapa sawit di Indonesia,secaralebih komprehensif.Stakeholdersyang akail itll diantarany'a meniadiobyek diskusidan war,r,ancara : Pembangurlarl Nasional(BAPPENAS) 1. PihakBadanPerencanaan 2. PihakDepartemenPeriudustrian 3. Beberapapemerintahdaerah 4. BI(PM dan BKPI\4D det.igauindustri kelapasarvit 5. Asosiasiperrisahaanyang berhubrurgan yang bergerakdi bidangindustri kelapasau'it 6. Perusahaan 7. Akademisi dan lembaga penelitialr yang terkait dengan industri kelaoasar.r'it.

2.4.3 Analisis Data/Informasi dan N{etodeAnalisisnya Analisisdan ntetodeanalisisyangdilakukanakaudi dasarkanatastuiuanyang ingin di capai dari setiapjenis anaiisisdan keterseidaandata dan infromasi pada kegiatan 1,angberhasil dikurnprilkan.Jenis analisisyang dibr.ttirhkan Alam ini, rneiiputi: IndustriBerbasisSr"ulberdal'a Kajian Pengernbangan 1. Rerriew dan analisis peratui'anperundaugatr.ltebijakan, stlategi dan Alam, bail< di industri Berbasis Sr.mrbeldaya llrogram pengertrbangan tingkatdaerah,nasional,dan internasioual industrikelapasawit 2. Analisisindikator-jnclikatorpengembangan industripengolahanindustrikelapasav,,it. 3. AnalisaSWOT pengernbangan

T

t I

t t

PT. Istalia AclvanceManagementServices

t4

I I

t I I I I

'

Final Report Pekerjaan KajianPrakarsaStt'ategis ltrdustrilSerbosis SuntberDa1,a711nrt

A. Reviervdan Analisa Peraturan Perundangan,Strategi dan Kebijahan PengembanganIndustri BerbasisSumber Daya Alam Review dan anlisa ini menyaugkutperundangan,strategi dan kebijakandi tingkat daerah,nasional dan internasional.Review dan analisadi tingkat daerah dan nasional bertujuan untuk mendapatkangambaran mengenai arah pengembanganindustri kelapa sawit di masa yarlg akan datangserta posisi industri tersebut dalam pengembanganindustri secarakeselurnhan di Indonesia.Dari analisisini diharapkanakandipeloleh hasil revieu'dan evaluasi,apakahperaturanperundangan,kebijakan, strategi dan program

t

pengembanganindustri kelapa sarvit yang ada sekarang akan mampu

I l I I I

saing di pasar ekspor, mengoptimalkan dampak positif liberalisasi

t I

rnendukung pengembanganindustri-industri tersebut, mendukung daya

perdagangan, dan mengantisipasidampaknegatif liberalisasipeldagangan. Flasil analisis ini akan mengidentifikasi permasalahan dan kendala pengembanganindustri kelapa sawit dari sisi perundangan,kebijakan, stlategi dan program. Analisa ini akan dilakukan melalr-ritahapansebagai belikut : 1) Inventarisasikebijakan, strategidan program pengembanganindustri kelapasawit 2) Identifikasi poin-poin penting dan strategis dari setiap kebijakan, strategidan programtersebut 3) Reviervdan analisiskebijakan,strategidan plograrn eksistingterhadap pengembangan industri-industritersebut.

t

internasionalini Review dan analisaaturan dan kesepakatanperclagangan

I I I l I

kesepakatan liberalisasi perdagangan yang berpengaruh terhadap

bertujuan untuk mendapatkan poin-poin penting dari atu'an dan

perkernbanganindustri helapa sau'it, baik perkembanganyang berkaitan dengan daya saing industri ini di pasar ekspor, Inaupufi yang berkaitan dengandayatahanindustri ini di pasarlokal.

PT'.Istalia Advance l\l[anagementServices

i5

I I I

Finol Report Pekerjaort Kajian Prakarsa Strategis Industri Berbasis Snnber Daya Alant

Aturan dan kesepakatanliberalisasiyang diinventarisasiadalah aturandan

t

kesepakatanWTO, APEC, AF-TA dan Lol IMF. Walaupun program

I I I I I l l I I

darnpak kesepakatantersebut masih perlu dikaji hingga kini. Poin-poin

t I I I

denganIMF sudahdinyatakanberakhir padabeberapawaktu lalu, namun

penting yang diinventarisasidari aturandan kesepakatanini akan menjadi input di dalam melakukan analisis-analisislainnya dan di dalam tnerutnuskanrekomendasistrategidan kebijalcanpengembanganindustriindustri ini. Inventarisasiini lah yang selanjutnyaakan dikaji dampaknya terhadap pengembanganindustri kelapa sau,it, yang meliputi indikatorpengembangamya, peluang ekspornya dan sebagai input di dalam melakukananalisisSWOT pengembangan industli kelapa sawit. Inventarisasiaturan dan kesepakatanini akan dilakukan dengan tahapan sebagaiberikut : 1) Mengumpulkansemua atulan dan kesepakatanWTO, APEC, AFTA dan LoI IMF; 2) Menrilih aturan dan kesepakatanyang berkaitandengan industri kelapa sarvit; 3) Memiliir aturandan kesepakatanyang dianggapstrategisdan penting bagi perkembangandan dayasaingindustritelsebut. 4) N4engidentifikasiaturan dan kesepakatanyang memberikan dampak positif dan dampaknegatif bagi pengembangan industri tersebut. I-Ial lain yang perlu diperhatikan cli dalam melakukan inventarisasiini adalah memperhatikanwaktu mulai berlakunyaaturan dan kesepakatan tersebut. Karena analisis perkembangan yang akan dilakukan akan memperbandingkanperkembangansebelum dan sesudah implementasi aturanclankesepakatan tersebut.

t I I I

P'I Istaha Advance ManagernentServices

t6

I I I I I I I I I I I l

I I I I I l

t I I

Final Report Pekerjaan Kajian PrakarsaStrotegisIndustriBerbasisSuntberDaltct11.,,

B. Analisa Indikator Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam Dalarn melaklrkananalisaindikator pengembanganindustri kelapa sawit, akan

didasarkal

atas

Sebagaimana dijelaskan

perkembangan masing-masing indikator. pada

kerangka

pemikiran,

indikator'

pengembanganindustriberbasissumberdayaalam ini meliputi : 1. Struktur Industri dan Kontribusi Pada Ferekonomisn Analisis struktur industri bertujuan untuk melihat tingkat keterkaitan industli yang menjadi obyek kajian ini (industri kelapa sawit) dengan industri-industrilainnya. Metode analisayang akan digunakanuntuk melihat struktur industri ini adalah input-outputanalisis. Model input-outputadalah suatu model yang dapat memberikan gatnbaranmengenaihnbungan tirnbal balik antar satuankegiatanekonomi di suatuwilayah ataunegala pada suatu u'aktu. Model Input-output Leontief adalah sebuah model yang menggambarkantentanghubungan antarsektordalamperekonomian. Salah satu hegunaanutama dari input-output adalah kemampuannya untuk mengkaji dampak perubahanekonomi yang ada pada sektor eksogen (final dernand) terhadap perekonomian,sehingga tabel I-O dapat digruraliansebagai salah satu alat untuk llerencallaanekonomi melalui kemampuannya untuk mernpr"oyeksikandan rleramalkan p erubahan'perub ahantersebut. Peningkatanproduksi suatu sektor selalu tlenimbulkan dua clampak, yaitu dampak terhadap permintaan input dan clarnpah terhadap penyediaanoutput yang dipergrurakansebagaiinput sektor lainnya. I)arnpak dari suatukegiatan produksi terhadappermintaaninput yang diperoleh oleh sektor lain disebut dengan keterkaitan ke belakang (bctckward linkage). Sedangkan dampak yang ditirnbulkan karena penyediaan barang disebut dengan keterkaitan ke depan (fbrward linkage).

PT. Istalia Adyance Nl[anagement Services

I1

t I I I I I I

t I I I l

I I I

t t I T I I

Final Report Pekerjaan Kajian Prakat'saStrategisIncfustrillerbctsisSuntberDaya Alam

Keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakangmerllpakan 2 hal penting yang sering digunakan pada saat kita hendak mencari dan mengallalisis

sektor*seldor unggulan

(leading

sector)

dari

perekonomian dan untuk melihat struktur suatu sektor industri dari hulu ke hilir. Dengan mempelajari keterkaitan ke depan dan kebelakangkita dapatmenyadariseberapakuat hubunganantara suatu sektor dengansektor lainnya baik dari sisi penyediaaninput terhadap sektor-sektorlaimya (forward linkage) maupull dari sisi kebutuhan input yang berasaldari sektor-sektoryang lain (bacht,ardlinkage). N4etode Input-Output juga

digunakan untuk

melihat

derajat

ketergantunganekspor',indeks penggandaeksporterhadapoutput dan indeks penggandaekspor terhadaptenagakerja. Dalam hal kajian ini, metode input output akan digunakan untuk mendapatkanketiga hal tersebut. Melalui ketiga besaran tersebut akan diketahui komoditikornoditi unggulan dalam industri kirnia, agro dan hasil hutan yang betpotensimeningkatkanekspor. Derajat ketergantunganekspor menunjukanproduksi suatu subsektor yalrg secara langsung mauputl tidak langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Indeks pengganda ekspor terhadap output nenuniukan dampak aktifitas ekspor suatu sel
2. Iklim Investasi Analisa iklim investasi ini

lebih merupakan analisa peraturan

perundangan, strategi dan kebijakan dan perilaku bilokrasi dan masyarakat dalam mendukung iklirn investasi yang kondusif untuk

PT. Istaha AclvanceManagementServices

18

I I I I I I I I I I I

t I I I I I I I I I

Firtol Reporl Pekerjaan Kajian PrakarsaStrategisIndustriBerbasisSunrberDalta711nrt

industri kelapa sawit. Analisa ini dilakukan dengan lnenggunakan metode kualitatif deskriptif. Diawali dengan melalcukaninventarisasi peratulan, strategidan kebijakan investasi dan perilaku sosial-budaya birokrasi dan masyarakat,baik di tingkat daerah, nasional maupull internasional. Ir4etode analisis deskriptif kualitatif ini

akan membandingkan

kebijakan dan perilaku untuk masing-masing tingkatan. Dari perbandinganini diharapkan: "

Teridentif,rkasikebijakandan perilaku di tingkat daerahyang tidak sesuaidenganaturan,kesepakatandan perilaku di tingkat nasional dan internasional

'

Telidentifikasi kebijakan dan perilaku di tingkat nasional yang tidak sesuai dengan aturan, kesepakatandan perilaku di tingkat internasional

.

Teridentifikasi kebijakan dan perilaku di tingkat daerah dan nasional yang menghambatdaya saing investasi industri kelapa sawit.

3, Perkentbangon Investnsi,Procluksi, Ekspor, datt Impor Analisis perkembangan investasi, produksi, ekspor, dan intpor' diiakukan untuk meiihat kecendelungan perkembangan investasi produksi,

ekspor, dan

impor

pada industri

kelapa sau,it.

I{ecenderungan ini akan dibandingkan dengan perkembangan di negata-negara pesaing untuk melihat posisi perkembangan di Indonesia di

tengah investasi global. Indikator perkembangan

investasi,produksi,ekspor,dan impor ini mencakup: a. perkembanganinvestasi,produksi, ekspor,dan impor untuk setiap cakuoanindustri

PT. Istaka Advance Management Services

I9

I I

t I I

t I T I I I I I I I I I I I I I

Firrul Rcport Pekelaan Kajian PrakarsaStrategisIndustriBerbasisSumberDavaAlanr

nilai investasi,produksi,ekspor,dan impor per jenis b. perkembangarl komoditi (produk utama, produk samping, produk turunan, dan pemanfaatanlirnbah), sertacakupanekspol'dan impornya. Analisis ini akan menggunakan metode proyeksi atau forecasting. Metode proyeksi atau forecasting yang akan diterapkan, dapat digolongkanke dalam 2 kelornpokmetode,yaitu metode analisis tirne selies dan metode kausalitas.Analisis time seriesmeinbutuhkandata delet u,aktu, semakin panjang deret rvaktu tersebut,peramalan yang dihasilkan akan semakin akurat. Metode tirne series menganggap sistern yarlg berpengaruh terhadap hasil peramalan black box, perubahanyang terjadi di masa mendatanghanya dipengaruhi oleh perubahan waktu.

Dengan

kata

lain,

metode

ini

tidak

mempertimbangkanfaktor-faktor yang mempengaruhikondisi-kondisi di masa mendatang.I-Ial tersebutmerupakankelemahan metode ini. Namun clisisi lain, metode ini hanya mernbutuhkandata deret waktu yang menjadiobyek peramalan,tanpatnembutuhkandata-datalainnya, hal ini dapatdikatakansebagaikelebihanmetodeini. Metode kausalitasadalali metode yang memasukanfaktor-faktor yang memperlgaruhioutput atau kondisi di masa rnendatang.Metode ini lebih nrendekatiken5,ataan,karena rnempeflirnbangkanfaktor-faktor tersebut, hal

ini

merupakan kelebihan metode ini.

mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rlaka

Karena

metode

ini

membutuhl
PT. Istalia Advance ManagernentServices

20

I I I I I I I

Finil Report Pelerjaan Kajian PrakarsaStrategisIndustriBerbasisSunfuerDayaAlanr

2 . Metodeeksponensial Metode ini meramalkan lcondisi yang akan datang berdasarkan fungsi eksponensial.Metode ini akan mendekati keakuratanyang optimal apabilapola datamasalalu mengikuti fungsi eksponensial, Metodenodel T-S-C-I datahistoris,dimanapola akan datang Model T'-S-C-Iberdasarkan diharapkanmirip dengan pola masa lalu. Ini adalah pendekatan forecasting dengan T, S, C, | (Trend, Seasonal, Cyclical,

t

Irregular). Trend artinya kecenderunganutama, misalnya nilai

I I I l T

(rnusirn) adalah pola berulang yang ditentukan oleh kejadian

t t I I I I

t t

ekspor yang cenderung terus naik, atau terus turun. Seasonal

berbasiswaktu, misalnya pola produksi yang dipengaruhi u'aktu lebaran, libul sekolah, dan sebagainya.Kejadian seasonal ini berulang secara periodil<, dalarn satu tahun, atau bulan, atau minggu, bahkan bisa juga dalam lrari. Misainya setiap menjelang hari raya tingkat permintaan rninyak goreng sawit cenderung meningkat.FIal tersebutberulangtiap tahun, maka ini disebutpola seasonal. Selanjutnya pola cyclical (sihlus) adalah keadaan perubahannaik turun yang terjadi karena keseinrbangannatnral. Misalnya eltonomi suatu negarapasti suatu saat tumbuh dengan sangatpesat,kemudian terjadi inflasi, kenndian merosot, banyak PHI(, lalu terjadi penghematan,kemudaianekonomi rr-iembaiklagi, turnbuli kernbali,dan seterusnya,Pola ini bisa terjadi dalam kurun rvaktu bertahun-tahrrnyang panjang,sehinggatidak terlihat pada periodependekmisalnya 2 taiiun. Pola irregular (acak) aclalahpola -l', yarrg tidak bisa dijelaskan. Kombinasi S, C, I ir-rimempakan metode yang baik untuk prakiraanprocluksi, ekspor, impor, dan investasi dan sebagainya,yang berulang setiap periode tertentu, rnisalnyatahunan, Metode kasualitas yang biasa digunakan adalah model Regresi berganda,ini adalah prakiraan denganmelihat beberapaindikator

PT. Istalia AclvanceManagernentServices

21

I I I I I

t I I I I I l

I I I I

t I I I I

Fintl Reltort Pekelaan Kajian Prakat'saStrategisIndustriBerbasisSunfuerDayoAlanl

(disebut

variabel

prediktor)

yang

perilakunya

dapat

menggarnbarkan suatu hal yang diramal. Misalnya jumlah produksi, ekspordan impor denganmelihat pendapatanper kapita, GDP, pertumbuhanindustri dan perdagangan,jumlah pedagang dan lain-lain. Dengan berbagai indikator tersebut dibuat suatu 'rlurlls' yang dapat rneramalkannilai produksi, ekspor, irnpor di masa mendatang.Perlu dicatat bahwa suatu model regresi tidak perlu menunjukkansuatusebab-akibat. Asal hasilnyacukup akurat, maka 'rumus' u'alau tidak rnasuk akal hubungansebab-akibatnya, tersebuttetap layak digunakan. I(eakuratanperamalan,rvalaupun tidak mampu dijelaskan dengan sebab-al
boleh

jadi

kesamaan perilaku

antara

variabel

prediktor/independen(penebak) denganvariabel dependen (yat g 'lurking' ditebak) terhubung oleh variabel, yaitu penyebab yang tidak langsrurg l<elihatan namun mernpengaruhibaik veiriabel clependen maupunindependen.

4" Analisis l{emumlturm l)ayu Suing Kamporatif I3erbagai rnetode dapat digunakan dalam menganalisis daya saing (khr-rsnsnyadalam mengukur daya saing kornparatif), antara lain llevealed

Contparalit,e Adttantages (RCA),

Ilevealed

Trade

A dvantag es (RTA) danA cceI et'ati on,/lallo (AR), (lSP), Perdagangan a. Indel<sSpesialisasi ISP sering dijadikan indikator asal produk. ISP ini merupakan indeks untuk rlengetahui apakahsuatunegararnenjadi pengekspor ataupengimporsuatukomoditi.

PT. Istaka Adyance ManagementServices

22

I I I I I I I I I

Firtol Report Pekerjaan Kajian Prakat'sa Strategis Industt'i llerbasis Suntber Da1,a tr1ou,

ICI)-

I I I

t

r

: nilai ekspor

lf

: nilai impor : FiSkomoditi

Ada tiga kondisi yang dapat dicirikan dalarn perhitrurgan ISP, )'aitu: n

Jika nilai ISP : -1 artinya negaratersebuthanya mengimpor HS

l

t

X

I

n

I

A/f

Dimana:

t

l

i-lVl

X, +M,

,

I I T

V

A

,IL)l

.Iika nilai ISP : 0 artinya negaratersebutjumlah ekspor dau itnpor I{S-n)'n5aPa Jjka rrilai ISP : 7 artinya negaratersebuthanya mengekspor IIS

Dari nilai ISP dapat pula diketahui tahapan pertr:mbuhan peldagangan suatu kornoditi dalam tahap pertumbnlian sebagai berikut: r

- l < I S P< - 0 , 5

pengenalan

o

-0,5
substitusiimpor

n

QqISP<0,5

nelf rrnr hr rlr arr

u

0,5
pertumbuhanke kematangan

b. RevealedComparativeAdvantage(I{CA), Indeks llevealed Contparative Advantages adalalt suatu iucieks yang umum digunakan untuk menunjuldcan posisi relatif liei-rnggulan l
PT. Istalia Advance ManageurentServices

^a L-)

I I

t I

t t

Final Report Peke$aan KajianPrakarsaStrategis IndustrilJerbasis SunrberDayallom

ekspor'secaramenyeluruh.IndeksRCA didefinisikanberdasarkan ratio pangsa pasar produk tedentu dalam suatu negara dengan pangsapasarproduk tersebutdi dunia. indeks RCA denganzutgka dibawah satu 'berarli

sedangkanindeks RCA diatas satu beralti menunjukkan relative advantages.FormulasiRCA adalahsebagaiberikut :

xu/

I

/Zx,

RCA,,= x,,,/

/I,x,,

t

Dimana:

I

: nilai ekspor

t I I

t I I

menunjukkan relative disadvantages,

i

: iiS kornoditi tertentu

i

: wilayah/negaratertentu

w

: negaratertentu/dunia

Ada dua konclisi yang dapat dicirikan dalam perhitunganRCA, yaitu : e

.iika nilai RCA : 0 artinya negaratersebuttidak rnengekspor HS

e

.Tikanilai RCA : 1 artinya pallgsa ekspor HS lerhadap total ekspor negaratersebutsamadenganpaltgsaeksporI{S teriradap total ekspordunia.

t T

t I I

t

RCA lebih lanjut dapat digoiongkan menjadi empat berdasarkan pola perubahannl.aselamabeberai:awaktu, yakni : 2. En'LergingComparativeAdvantages,yakni indehsRCA produk tersebut selama kunm rvaktu tertentu mengalarni perubahan dari dibau'ahsatumeniadi diatassatu.

PT. Istaha Advancc l\4anagementServices

2.4

I I

t I I

t I

t I I I I

Firrol Reporl Pekerjaan KajianPrakarsaStrategis In&tstriBerbasis Sunrber DayaAIant

yakni indeks RCA yang 3 . Continuing ComparatiyeAdvantage,s, ditunjukkan oleh produk tersebutselamakurun waktu tertentu bertahanpadanilai diatassatu,hal ini juga menunjukkanbahrva prduk tersebutkeunggulankornparatifiryatidak terlalu dinamis. A T.

Contiruting Comparative Disadt,crnlages,yakni suatu produk dalam kurun waktu tertentu indeks li.CA nva terus bertahan padanilai dibarvahsatu.

5 . Declining Comparatitte Disadvantages, yakni indeks RCA produk tersebutnengalami penurunandari diatassatu menjadi dibawahsatu, Negarayang memiliki RCA dalarnkelornpok lov, skill export lebih tinggi dari pada high skill export dan masing-masingP:CA high ,rlcill exporl lebih kecil dari satu, rnenunililckanbahwa negara tersebut tidak memiliki keunggulan relatif dalam rnengekspor produk yang skill intensive.

c. AccelerationRafio (AN.

t

elispor'komoditi negaraAI{ digunakanuntuk melihat kecenderungan

I I

eksporkornoditi telsebutdi dunia.Nilai AR diperoleh kecenderungan

t I

t I

t I

apakairlebih tinggi ataulebih rendali dari rata-rata negarapengel<spor

denganmenggunakanfonlula berikut ini :

AR = (e!-ilgq) (pi.+100) Dimana: Pi adalah trend atau perubahanekspor komoditi tertentu snatn negara(dalam %) padaperiodetertentu. P.;adalahtrend atau perubahanekspor dunia komoditi tertentu di pasardunia (dalam%)padaperiodetertentu.

PT. Istalia AclvanceManagemetrtServices

25

I

Final Reltort Pekerjaan KajianPrakarsaStrategisIndustriBerbasisSutnberDayaAlanr

t I I

t I I

t t I

c

kurang dari satu menunjukkan bah\,va pertumbuhan suatu komoditi di suatu negara lebih rendah dari pertumbuhan komoditi yang samadi tingkat dunia. Meskipun indeks-indeks daya saing diatas merupakan parameter yang seringdipakaiuntuk melihat pertumbuhandayasaing suatuproduk, llamun harusdisadaribahwahasil analisisdaya saingdenganketiga metodediatas seringberbedadengankesanyang dibelikan oleh nilai ekspormaupunoleh t*ata-rata pertumbuhannya. Disamping itu

I I I I I

t l T I I

meskipun

keunggulan

kornparatifmerupakansuatu konsepyang berguna,nantrLlnsifatnya statis yaitu menunjulckankeunggulan ekspor suatu negara pada suatu waldu tertentu, tidak selamanya. Oleh karenanya untuk mempertahankan keunggulankomparatif harus dipertahankanfaktor-faktor penduhungnya. Faktor-faktortersebutadalali : a.

t

Nilai AR be*isar dari 0 sarnapaitak terhingga. Jika nilai AR

I

0.

FaktorTeknologi FaktorEndowment(sumberdayaalamdan populasi)

c. IraktorPreferensr d. SkalaEkonomis

Srunber Duya Manusict Indjkator analisissumberdayamanusiaini mencakup: a. iumlah tenagakelja yang terserappadaindustri ini, b. biaya tenagakelja dan c. ketersediaan dan struktur tenaga kerja berdasarkan tingkat keahlian. Metode analisis yang alcandigunaka:radalahdeskriptif kuantitatif, atas dasardata-datasekunderyang tersedia.

F'I'. Istaha Advance l\{anagementServices

26

I I I

t I I I

Firtol Report Pekerjaan Kqjian Prakat'saStrategisIndustriBerbasisSuntberDaya,rllant

6. I{etersediaatrBalrdn Mentah, Bshan Baku elsnBohan Penunjong bahanbaku ini mencakup: Indikator ketersediaan a. jenis, jumlah dan nilai bahan lltentah, bahan baku dan bahan penunjangyang tersediadi dalarnnegel'i b. jenis, jumlah dan nilai bahan mentah, bahan baku dan bahan yang diimpor penr,rnjang Analisis indikator pengembangan industri kelapa sarvit ini akan dilakukan

dengan

rneiakukan

perbandingan pelkembangan

t

ketersediaandan kebutuhanbahanbaku dan bahanpenunjang.Metode

I I I I I

yang telah diuraikan pada bagian analisis perkembanganinvestasi,

t I I I I

analisis ini akan menggunakan metode forecasting atau peramalan

produksi,ekspor,dan impor.

7" PengucrsttcutdcrnPenerapan Teknologi Penguasaandan penerapanteknologi ini mencakup teknologi proses clan produksi. Penguasaandan penerapanteknologi erat kaitannya dengan efisiensi produksi, kualitas produk, produk yang ramah lingkunganyang dapat diterirnamasyarakatnasionaldan internasional. Analisis penguasaan dan penerapanteknologiini bertu.juanuntuk : u

Mengkaji l<eterkinian tehnologi proses dan prodr-rksi yang cligunakansaatini

"

Mengkaji kebutuhan teknologi pl'oses dan procluksi yang dibutuhi
nasional

dan

intemasional,

serta

rnembandingkandengankondisi eksistingyang dimiliki industri di Indoensia I\4etode yang digul-lakanpada analisis ini adalah metode analisis kualitattif deskriptif, denganbersumberpada data sekunder dan hasil diskusi denganberbagaistakeholders.

t I I

P.l. Istaka Advance ManagententServices

27

I I I I I I I I I I I I I I I I

t I I

t I

Firtal Report Peker.jaart Kajian PrakarsaStrategisIndttstriBerbasisSunrberDa|'s 71\rn

8. I{etersediaon Energi Analisis ketersediaan energisemakinmenemukanrelevansinyadengan terjadinya krisis energi di pasarinternasionaldan kenaikanBBM yang sering terjadi dalarn beberapa tahun belakangan ini.

Analisis

ketersediaallenergiakanmencakup: E Tingkat

ketersediaan erlergi yang dapat dipenuhi

clan

kecenderungalmya di masa-masamendatang u

Tingkat kebutuhan energi dalarn menunjang industri kelapa yang akandatang. sawit, sekarangdan rnasa-masa

"

Tingkat perbedaanketersediaanenergidan kebutuhanenergi

Analisis ini akan menggunakanmetode forecasting atau perarnalan seperti yang telah diuraikan pada bagian analisisproduksi, investasi, ekspor'danirnpor.

9. Aspek Lingkrutgnn Aspek kelestarianlingkurrgan dalam pengembanganindustri dewasa ini sernakinmendesakuntuli dipertirnbarlgkan.FIal ini terkait dengan sustainabilitydari industri itu sendiri dan pernenuhankebutuhanpasar, terutama pasar internasional yang semakin menuntut produk yang ramah lingkungan. Analisis kelestarianlingkunganakairmencakr:p: u

Tingliat

kerusakan lingkungan

yatTg diakibatkan oleh

,.^^.,^,..k^^"'. ip6[s511i-irrdustri rr ucrrr6c{rr r ini

yvrr6vr

u

Tingkat produksi industli yang layak dan tidak iayak secara lingl
,

Mengkaji teknoiogi proses dan produksi dari aspekproduk yang ramahlingkungan

PT. Istaha Advance ManagementServices

28

I I I

t I T I I I I I I I I

t I T I I I

t

Fitrol Reltort Pelrcrjaan KajianPrakarsaStrategis IndustriBerbasis SuntberDayaAlont

Analisis ini akan menggunakan metode kauntitatif deskriptif dan kualitatif deskriptif

10. Ssrsna clanPrssarann Analisis sarana dan prasarana bertujuan untuk mengkaji tingkat ketersediaan, kualitas dan sebaran sarana dan prasarana dalarn rnenunjangpengembangan industri kelapa sawit. Saranadan prasarana yang akan dianalisispadakajian ini, meliputi : "

Saranadan prasaranatranspofiasi

'

Saranadan prasaranatelekomunikasi

'

Saranadan prasaranalistrik

'

Saranadan prasaranalainnya

Metocle analisis yang akan digunakan adalah dengan menggunakan Skalogran-r.Metoda skalogramdigunakanuntuk rnenjawabpertanyaan beldasarkanbagaimanapola fungsi saranadan prasaranayang terdapat cli berbagai wilayali pengembanganindustri dan bagaimana pola tersebritmelayanikebutuhanpeugernbangan industri di suatuw|la5,ah. Dengan kata lain metodaini dapat digunakanuntul<mengelompokkan satuanu'ilayah berdasarkantingkat kornpleksitassalanadan prasarana yang dirnilikinya, seLtarnenentukanjenis dan keragamansarana dan plasaranayang terdapatpadau,ilayah-wilayahpengembangan indr-rstriindustri yang menjadi obyek kajian ini. Disarnping i1u, nretoda skalograrndapatpula digunakanuntuk : 1. Memperlihatkan asosiasikasar antara sarana dan prasaranaclan sistem pelayananpada suatu lokasi dan kemungkinan hubnngan antatamereka. 2. Memperlihatkan urutan fungsi sarana dan prasal'ana yang seyogyanyaterdapatpaclasatuan wilayah pengembanganindustli dengan tingkat tertentu.

PT. Istaha Advance il1lanagement Services

29

I I I I I I

t I

Itirtol Reltort Peketjaan Kajian Prakarsa Slrategis Induslri lJerbosis Stnrber Dayo Alanr

a

dan prasaranadan kriteria pelayananbaku, maka dapat diketahui cukup tidaknya suatllsaranadan prasaranapadawilayah tertentu. 4 . Ketidakberadaansuatu sat'anadan prasaranapada suatu u'ilayah dapat segeraterlihat, sehinggadengan dernikian dapat dilakukan analisis mengapa hal tersebut terjadi, sehingga pengambilan keputusan Lxltuk sat'ana dan prasarana tersebut dapat segera diambil. tidal
t I I

t I I I I I

t t t I

Dengan mengkotnbinasikanskalogram dengan peta lokasi sarana

{1" .Analisisswoil

Inrluslri ljerbasislndustri surtirer Dayr A.}arn

AnaUsa ini Lrertujuanuntuk mengidentifikasi kel
ir4etode irri merupakan metode hualitatif' yang tnencoba

mengidentiJ'rkasiliekuatan,kelemahair,peluang clanhambatauclati suatu si:;teil yang a.da, yang dalanr hal ini aclalah indust.ri kekrlia sa..vit di Indouesia. Alalisis ini akan memetirkarrsegala zrpa yang dimiliki oieh irrriustriindgstri lersebut. Analisis SIVOT ini akan clikaitkandenganupaya untuk nrengoptirna-ikankinerja indikator-inclikator pengetnbangan incr'ustri. I)cngan rnelihat irasil analisisSWOT pada industri-ind'.rstriini, kita akan nrernperolc.hinforrnasi mengenal aT)ayang dimilil
Pf. Istaka Adt'atrcelr'lanageurcntServices

I I I T

t t I I I I I I I I

t I I

t

Firtal Reltorl PekeIaan KajianPrakarsaStrategis SunfierDayaAlant IndustriBerbasis

Terdapat 5 faktol penentti yang berpengaruh signifikan terhadap penciptaankeunggulandaya saingsuatusektorindustri pada suatunegara, yaitu: 1. I(orrdisi faktor (factor condition) 2. Kondisi permintaan(dentandcondition) a

(relatedqnd sLtpportingindustries) Industli terkait dan pendukLLng

A

Strategiindustri, struktur dan persaingal (industry slrategy,slucture

T.

and rivalry) J.

PeranPemerintah

Strategi,strukturdan persainganperusahaan

Peluang

I(oirdisi Faktor

Industri yang berkaitandan mendukrrngpermintaan

I(ondisi Permintaan

Pemerintah

Gamlrar 2.3. SisternLengkap Dnya Saing I{asional (T'hecontpletesystentof national contpelitit,eness) Sumber: MichealPotter, NationalCornpetitive Advantage, 1990

Kelima faktol diatas membentuksuatudiamond diagram. Satu samalain salingmemperlgarnhisecaradinamis.SWOT analisisyang akan dilakukan pada analisa ini akan memetakankekuatan,kelernahandan permasalahan di masing-nrasingfaktor irri yang dikaitkandenganaturandan kesepakatan liberalisasiperdagangan.

I

t T

PT. Istaka Advance Management Scrvices

a1

-)t

t I I I I I I I I I I

t I I I I I

Firttl Report Pekerjaan Ka.jianPrakarsaStrategisIndustriBerbasisSuntberDa7,6,11o,r,

1. Kondisi Fahtor (Factor Condition) Kondisi faktor terkait dengankondisiyang dimiliki oleh suatunegara yarlg berperlgaruhterhadap peningkatarrdaya saingnya. Hal yang nenpunyai arti pentirlg adalah faktor-faktor yang diciptakan oleh suatu negara, hal ini harus dibedakan dengan faktor-faktor yang dirvariskan.Terdapat5 kategoridari faktor-faktorini : 1) Sumberdaya manusia(huntanresources),meliputi jumlah tenaga keija, bidang keahlian dan standargaji personal serta etos kerja. Faktor surnberdayamanusiaini rnerupakanhal yang paling penting karenamerupakanpelaku dari suatusisten yang hidup. 2) Sumber daya fisik Qtlrysical resources),meliputi sumber daya alam, posisi geografisdan kondisi iklim. 3) Sumberclayapengetahuan(latowledgeresources),nreliputi adanya institusi/lembagaliset, laporanriset pasar dan data base, literatur bisnis dan ilmu pengetahuandan asosiasiperdagangan. 4) Sumberdaya modal (caltital resources)adalahjumiah dan ongkos kapital yang disediakanuntuk membiayaiindustri. Adanya sistem perbankanyang kuat merupakansyalatyang harusdipenr"rhi. 5) Infrastruktur (infrastrucltu'e),rleliputi sistetn transpofiasi,sistenl telekomunikasi, sistem sumber daya energi dan lain-lain. I(etelsediaani nfi'astrtikturakaulnemacuinvestasi. Faktor irondisi akan liuat iika memiliki keunggulan kelima elernen diatas.I(elirna elemen diatas bukan hanya faktor dasar(basic.factor) dan faktor umuln (generalizedfactor) tnelainkanadvancedfactor dan specializedfacl or). 2. I(ondisi Pennintaan (Demand Cortditiort)

t

Kondisi permintaan(dentandcondition)tnerupakanfaktor-faktor yang

I T I

bersaingdi kelas dunia.

rnelatih industri atau perusahaan-prusahaandi suatu negara untuk

PT. lstal
a1

JZ

I I I I I I I

t I

t I I

t I I

t t t I I I

Firtal Report Pekelaan Kajian PrakarsaStrategisIndustriBerbasisSumberDavaAlant

Tiga karakteristik kondisi permintaar]yang penting bagi keunggulan daya saingsuatllsektol industri : 1. Komposisipermintaandi negarasendiri .

strukturdan segmenpermintaan

"

Sophisticatedand demandingbuyer (pelangganyang kr.itis)

o

Antisipasikebutuhanpembeli (bersifatproaktif dan kreatif)

2. Ukuran dan pola pedumbuhanpermintaandi negeri seudiri o

Ukuran permintaandalarnnegeri

e

Jumlahpernbelibebas

.

Tingkat pertumbuhanpembeli dalamnegeri

e

Permintaan dalam negeri awal

a

Titil<jenuh

3. Internasionalisasi oermintaandomestik o Multinational local buyer o

Pengaruhkebutuhanasing

3. Industri

Terkait

dan

Pendukung (Relnted and Supporting

Irtdustries) I(ehadiran industri yang bersaing secaraglobal dalarn suatu negara dalarnbidang/sehtoryang berkaitandenganatau langsungmendukung industri lain, dapat memberikan keunggulandaya saing pada industri tersebut. i) Industri pemasok secara intemasional menyediakan input ke indtistri hilir yang secarainternasionaljuga akan rnenjadi bersaing dalamhargadan mutu. 2) Industri hilir akan lebih rnudah mengaksesinput tersebut dan teknologi untuk memprosesnya,dan mengaksesstruktur manaierial sertaorganisasiyang membuatnyameniadilebih rnarnpubersaing.

PT. Istaka Advance ManageurentServices

33

I I I I I I I I I I I I I I I I

t t I I I

Fittal Report Pekerjaan Kajian Prakarsa Strategis lttdustri Berbasis Sumber Daya Alanr

3) Bukan input sendiri yang memberikan keunggr.llandaya saing, melainkan kontak dan koordinasi antara pembeli dan pemasok. Peluanguntuk menyusurlrantai nilai, sehinggahubungan dengan pelnasokdioptirnalkan. 4) Keunggulan daya saing akan tercipta jika di negala tersebut terdapatindustri yang saling terkait dan bersaingsecara terbuka. I(ondisi ini rnerupakankesempatanterbuka untuk koordinasi dan berbagaikegiatandalam rantai nilai. Pendek kata keunggulanindustri terkait dan pendukungtercipta jika adanya keunggulan kompetitif suplier industri dan keunggulan kompetitif dalamlceterkaitanindustri. A T.

Strategi Industri, Struktur

dan Persaingan (industry stratgey,

str ucture and rivs.lry) Pengaruhyang paling kuat dalam keunggulandaya saingjustru berasal dari persaingandomestik.Persaingandomestikmernbuatindustri tetap dinantis dan tenis menerus memberi tekanan pada perbaikan dan inovasi. Persaingandornestik membuat perusahaanmengembangkan ploduk baru, rnemperbaikiploduk yang sudahada,menunrnkanbiaya dan harga, nengembangkanteknologi baLu,rnenperbaiki mutu serta pelayanan. Akhirnya persaingan domestik yang terkuat akan mendorongperusahaanuntuk rnencaripasarglobal untuk mendukung perluasanpangsapasar. Faktor yang paling penting dari persainganadalahadanyapersaingan yang sehat.I(arena persaingansehat ini akan menciptakankreatifitas pala pelaku daiarnrneningkatkandaya saingsecaraberkesinambungan. 5 . Ileran Pemerintab (Role of Government) Peran pemerintahsecara nyata dalam keunggulandaya saing adalah mempengaruirikeempat faktor-faktor diatas. Berikut adalah peranan dan posisi pemerintah:

PT'.Istaha Advance ManagementServices

I Firtol Report Pekerjaan Kajian PrakarsaSlralegisIndustt'iBerbasisSuntberDaya711nrt

t I I l I I I I I I

t I I I I

t I I I I

1) Seringkali dinyatakan bahwa peran pemerintah adalah penentll utama dari keunggulandaya saing suatunegara,nalrurl sebenamya pemerintahbr-rkan sebagaifakol penelltu. 2) Penerintah mempengaruhikondisi faktor nelalui subsidi, insentif pajak, kebijakandalampendidikan,danariset dll. 3) Pengaruhpernerintahsebatasmempengaruhikondisi permintaan secaratidak langsung,melalui kebijakanrnoneterdan keuangan. 4) Pemerintah sebagaipolicy nxaker dapat mempengaruhiberbagai sumberdaya,yaitu sumberdaya rnauusia,pembentukaumodal dan sumberdayaalan. 5) Pernerintah dapat mempengaruhi persaingan dan lingkungan bersaingdenganperanannyasebagaipengaturperdagangan. 6) Pernerintah dapat memperkuat faktor pencntu dalam industri dimana suatunegaramempunyaikeunggulandaya saing. Dengan kata lain pemerintah hanya sebatasdapat memperbaiki atau rnenurunkan keunggulan

daya

saing,

tetapi

tidak

dapat

menciptakannya.

2.4,4 loerurnusanSintesaclanFinalisasiFlasil Kajian Sesuai dengankerangl
PT. Istal
35

I I I I I I I I

Firtol Report Pekerjaan KajianProkat'saStrategisIndustriIJerbasisSuntberDa1'aAltm

Stragei dan kebijakan pengembangan indr-rstri kelapa sawit, akan dirumuskan berdasarkanidentifikasi dan analisisfaktor-faktor positif dan negatif dari setiapindikator pengembanganindustri yang telah dilakukan. Disamping itu rekomendasiini juga menyangkut: '

Perandan posisipetnerintahdaerah

'

Perandan posisipemerintahpusat

u

Perandan posisi duniausaha

t I

t I I I I

t I

t I I I

PT. Istalia Advance ManagelnentServices

36

I l I I I

t t I I I I I I I I I I

t t t t

Final Report Pekerjaatt Kajian Praltarso Strategis It'rdustri Berbasis Suntber Da1,e Altm

BAB III GAMBARAN II\DUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT 3.3 IilNERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT I(elapa sawit mel'Lrpakansalah satu kornoditas yang perturnbuhamryapaling pesat pada dua dekade terakhir. Pada era tahun 1980-an sampai dengan perterlgahantahun 1990-an, industli kelapa sawit berkembangsangat pesat. Pada periode telsebut, areal meningkat dengan lajr.r sekitar lIoA per tahun. Sejalandenganperiuasauareal,produksijuga meningkat denganlaju 9.4% per tahun. Konsumsi domestik dan ekspor iuga rneningkat pesat dengan laju nrasing-masing10o/odan 13o/oper tahun.Pada au,al tahun 2001-2004,luas areal kelapasawit dan produksi masing-masingtumbuh denganlaju3.97Yodan7.25o/o per tahun, sedangkanekspor rneningkat13.05% per tahun (Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunarl,2005). Laju yang dernikian pesatrnenciptakanera dimana kelapa sawit merupakansalah satu primadona komoditas usaha pada sub-sektorperkebunan. 3.3.1PerkembanganProduksi Industri l(elapa Sarvit Plodr.rksiCrude Palnt Oil (CPO) Indonesiamengalamipeningkatanyang sangatsignifikan seiakdekade90-an.Lonjakan ploduksi )'ang cukup tajarn terjadi pada kurun u'aktu 2000^2002yang meningkat dari 6,5 juta ton menjadi 9,3 juta ton. Tahun 2003 produksi CPO nasionalmencapai9,9 juta ton seiring dengan makin lancarnya suplai pupuk dair peningkatan kinerja manajemenperusahaannegara.Propinsi yang nenipakan produsen CPO terbesaradalah SumateraUtara yang memberikankontdbusi sekitar 50Yodan total produksi CPO nasional,diikuti plopinsi Riau, selanjutnya Sunratera Selatan, dan I(aliniantan Barat. Besarnya lcapasitasvolurne produksi sangat dipengaruhi oleh besarnya luas kebun yang ditumbuhi oieh pohon kelapa sawit pada usia produktif atau disebut pula tanaman yang menghasilkan(TM).

Pl. Istal
)a r/a

Final Report Pekerjaan Kajian Prakarsa Slrategis Industri Berbasis Sumber l)a1,a 711r,r,

Tabel3.1 Produksi CPO Indonesia No. Tahun Produksi (000 ton)

t I I I I I I I I I I

t I

t I

t

I

i 968

l8l

2

1919

641

3

1996

4.899

4

1991

538

5

i 998

564

6

1999

5.989

l

2000

6.270

8

2001

1.245

o

2002

9.321

10

2003

9.508

11

2004

12

200s

Rerdasarkantabel diatas, produksi CPO Indonesia pada tahun 1960-an sampai dengan tahun 7910-un tidak lah signifikan. Pada tahun 1968 procluksiCPO Indonesiahanya 181 ribu ton dan padatahun 1979sebesar 641 ribu ton. Baru pada tahun 1990-an produksi CPO Indonesia mengalani peningkatan yang sangat mencolok. FIal ini seir:ingdengan pei'luasarlareal perkebunan kelapa sawit yang di dorong oleh demand produk CPO di pasar dunia yang meningkat tajam dengan harga yang cukup tinggi. Padatahun-tahunlnemndatangkebutuhandunia akan CPO akan semakin tinggi, mengingat turunan produk ini yang cukup banyak dan luas serta merllpakan produk-produk konsumsi intensif masyarakal, dart minyak goreng,margarine salnpai dengansaundan kosmetika. Saatini Indonesia merupakan produsen CPO nomor 2 di

dunia setelah Malaysia.

Diperkirakan pada tahuir-tahun mendatang Indonesia akan meniadi produsenCPO terbesardi dunia, mengingatareal lahan yang masih luas, berbedadengan Malaysia yang arealnyasangatter"batas.Dengan kondisi

PT. Istaha AdvanceManagement Services

38

Fhtal Report Pekelaan KajiattPraltarsaStrategisInclustriBerbasisSuntberDaya,11r,rt

padaproduk-produkturunanCPO ini, Malaysiaakan lebih berkonsentrasi yang rnempullyainilai tambahyang lebih tinggi. I{al ini harusdiantisipasi oleh lndonesia,mengingattidak akan selamanyaharga CPO akan terus tinggi di pasardunia,oleh karenaitu industlihilir kelapasawit yaltgsangar bervariasiirarusjuga memnjadiperhatian.Produk hilir inilah yang akan

I I I I I I I I I I I I

T I I

t

memberikannilai tambahyangtinggi bagiperekonomian.

3.3.2PerkembanganBkspor Industri PengolahanKelapa Sarvit Padaperiode 1995 - 1998, nilai eksporrninyak kelapa sau'it Indonesia cukup fluktuatif. Nilai ekspor pada tahun 1995 sebesar590,5 juta dolar, kemudianlnenurun rner{adi 487 juta dolar pada tahun 1996 dan kembali naik menjadi 699 juta dolar padatahur 1997.Nilai eksporini kemuclian turun sangat drastis pada tahun 1998 rnenjadi hanya 220,6 juta dolar, seii'ingdengankrisis ekonomi yangmelandaIndonesia. Tabel3.2 n a 1995- 2005 Indonesia Nilai llks Nilai Ekspor Tahun fils$)

99s 996 991 998 999

2000 2001 2002 2.003 2004 2005

s90,496.043 481.032.042 699,055,113 220.634.430 269.981.281 416,438,245 406.409.02s 891.998.644 1^062^214.890 1,444.421.828 1.s93.295.437

Sejakpenur'unandrastispadatahun i998, nilai eksporminyak kelapasa.wit Indonesia terus mengalami peningkatan.Peningkatan sangat signifikan te4adi pada tahnn 2002, dimana nilai ekspor tneningkat lebih dari 50%o, dinrananilai ekspor 2002 sebesar892 juta dolar, sementaranilai ehspor tahun 2001 niasih 406,4juta dolar. Sejaktahun 2002 sampaitahun 2005

PT. Istaka Advance ManaqementServices

39

I I I I I I I I I T I I T

Firtol Report Pekelaan KajiatrPrakarso Strategis IttdustriBerbasisSunrberl)a1q,11rr,,t

peningkatan ekspor rninyak sawit Iudonesiameningkat secara stabil, juta dolar. dimanaoadatahun2005 sudahmencapai1,593,3

E k s p o rC P OI n d o n e s i a 1 9 9 5- 2 0 0 5 1600000000 '1400000000 '1200000000 '1000000000 us $

B00000000 600000000 400000000 200000000

Gambar3.1 Minyak KelapaSawitIndonesiaTahun 1995- 2005 El<spor Perle.embangan

Yang pel'lu dicermati dari pel'kembanganekspol minyak keiapa sarvit Indonesia adalah perkenbangan selama periode tahun 1995 . 2000, dimana rnasa tersebut merupakan masa rnenjelang dan mulai reclanya krisis rnoneter.Volume ehspor CPO Indonesiadari tahun 1995 * 2000

t

tr.rmbuhrata-tata sebesar 37,6 persen per tahunnya. Namun dernikian

I l I

karenamenurun dari sekitar USD 590,5juta pada tahrm 1995 rnenjadi

pertumbuhan volume ekspor tidak diikuti oleh kenaikan nilai ekspor,

IJSD 476,4juta pada tahun 2000 (lihat tabel 3.2). Hal tersebutterjadi karena adanya-pellurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jika niiai tersebutciiperhitungkandi dalam rupiah,maka nilai tersebutsesungguhnya tidak lah turun.

t I I

t

PT. Istaka Advance ManagementServices

40

I I I

Fittol Reporl

Tabel3.3 Volumedan Nilai Ekspor CPO Indonesia,1995- 2000

t I

t I I I

t I I I

t T I I

t I I T

Pe kel aatt Dal,e ,11,,rt

Kajian I>rakarsa Slrategis lndustri Berbasis Sunber

V o l u m ee k s p o r (jutaton)

Naik/rurun -iii'rtl:[;'

19 9 5 19 9 6 '1997

1.004,40 986,36 1.448,36 19 9 8 403,84 19 9 9 865,43 2000 1.8'17,66 p e r t u m b u h a n Rata-rata

(1,80) 46,84 (72,12) '114,30 11 0 , 0 3 39,45

Naik/rurun

590.496,04 487.032,04 699.055,77 220.634,43 269.987,28 476.438,25

(17,52) 43,53 (68,44) zz,J I

76,47 1 1, 2 8

2001 Suntber: Depperindag, Ekspor CPO Indonesiaditujukan ke 723 negara.Padaperiode 200212003 (Oktober-Agustlls)vohlme ekspor terbesarke India dengan kontlibusi 35oh (2,1juta ton), diikuti Belanda I0,76yo(646 r'ibu ton), Cina I0,55o (633 ribu ton), dan \4alaysia serta Singapuramasing-masingsebesar6,3olo lnenyerap sekitat 67o/o dan 5,ISYo.I(elima negaraini secarabersama-saina dari total eksporminyak kelapa sawit Indonesia.

I\I

a l ' a 1- u t u a n

Tabel3.4 nvaK D Sau'it t t \ l , , t lIndo ilu()nesIa Eksnor Minvah

Okt 2002-Acrs 2003

Okt 2001-Aqs 2002 Tujuan ldia Belanda Cina Sinqapura Malaysia Pakistan

,Volume {ributon)

Tujuan

1 . 4 0 2 "l n d i a 899 Belanda 432 Cina '74 7 Malavsia

Volum e {ributon) 2.107 646 633 378

zol

Slngapur a

309

240

Pakistan Banqladesh Spanvol

239 190

Je rma n Turki

zzi)

Banqladesh Spanvol Total Lainhva Total Eksporr

1 7 2 Jerman 148 Turki

zul

4.309 Total 1 . 0 8 3 Lainhva 5.392 Total'.Ekspor

4I TAUa

141

126 4.912

1.090 6.002

Snrnber: GAIN Report2004, USDA

PT. Istaka Advance ManagementServices

4I

I I

t t I I I I I I I I I I

t I

t t t I I

Fittol Reporl I'ekerjaatr KajionPrakarsoSlrategisIndustriBcrbn.sis SunrberDa,,'6 r11n,r,

POTE}{SI PENGtrMBANGAN INDUSTRI

I'ENGOLAHAN

KELAPA

SAWIT 3.4.1PerkembanganLuas Lahan Kelapa Sarvit A. PerkernbanganAreal Kelapa Sarvit SecaraNasional peningkatanyang Produksi Crude Palnt Oil (CPO) Iridonesian.)engalami sarlgatsignifikanse.iakdekade9O-ansejalandenganpeningkatanluas areal perliebunan kelapa sawit. Lonjakan produksi 5,angcukup tajam terjadi pada kr:mn waktu 2000-2002yang meningkatdari 6,5iuta ton menjadi 9,3 juta ton. Tahun 2003produksi CPO nasionalmencapai9,9 juta ton. Daerah dengan produksi CPO terbesaradalah SutnateraUtara yang mernberikan kontribusi sekitar50%odari total nroduksi CPO nasional. I-uas A rea Kel z

1998

Tahun Luas Areal (Juta Ha)

2,J

Prodr,rksiCPO (.iutaTon)

55

Tabel3.5 Sawit dan n Produksi UI{SI UrU CPO NASIONA N

1999 2000 2001 2002 ,o

30

a1 1l

J

)

5c)

-

t'

?5

?R

g?

oc)

"

6,5

7,2

2003 J

) v

/)t

Stmther: Ditj en Perkebnnan

Pertumbuhanluas arealyang sangatpesatterjadi padakurun rvaktu 19907997, dimana terjadi penambahanluas areal tanam rata-rata 200.000 hektar setiap tahunnya, yang sebagian besar terjadi pada perkebunan su'asta. Perkembanganyang cul(up tajam kernbali terjadi pada periode D99-2A03, dari2,96jutahektarmenjadi3,8iuta hektar. Areai penanarnankelapa sar,vitlndonesia terkonsentrasidi lirna propinsi yakrri SumateraUtara, Riai.r,Kalimantan Barat, SrimateraSelatan,Jarnbi clan Aceh. Areal penanamanterbesarterdapatdi SurnateraUtara(dengan sentra produksi di I-abuhan Batu, Langkat, dan Simalungun) dan Riau. Dengan masih terdapatnyaluasan lahan subur serta ditunjang clengan karaktelisktik geografisdan iklirn yang relatrf samadi rvilayah Indonesia, maka peluang perluasanareal ploduksi kelapa sawit di masa mendatang masih terbukalebar.

PT. Istaha Advance ManagementServices

42

t I I

t I I I I I I I I I

t I I I T I I I

Fittal Report Pekelaan KajianPrakat'sa Strntegrs Industt.i llerbasisSumberDat,o,llant

PerkebunanKelapaSarvit B. Pola Pengusahaan Dilihat dari korlposisi pola pengusahaannya, lahan perl<ebunanbesar. s\\'asta(PBS) tarnpaknyalnerldominasiluas al'ealproduksi kelapa sawit yang nencapai 53 persen,disusul luas areal perkebunanrak-vat(PR) sebesar32 persen,dan perkebunanbesar negara (PBN/BUMN) yang hanya menguasailahanseluas15 persendari total areallahanperkebunan yang ada. Kalar.rmembandingkankornposisi luas lahan tersebut dengan situasi pada dua dekade yang larnpau, tabel 3.6 rnennnjuldran kecenderrulgallperan rnasyarakat(su'astabesar dan rakyat) yang makin meningkat. Di tahun 1981, areal kebun kelapa sawit yang dikelola masyarakat hanya sepertigadari total lahan yang ada, sernentaraPBN rnendominasi sisanya, yakni sekitar 67 persen. Sejalan dengan upaya Pemelintah untuk mendorong peran masyarakatdalam pembangunan, aleal perkebunanyang dikelola masyarakatmeningkat pesat dari hanya seluas 95 ribu Ha pada tahun 1981 menjadi lebih dari 3 juta I{a di tahun 2001. Dilihat dari statuspengusahaan,perkebunankelapa sawit yang dikuasai yangdimiliki srvastanasioiral swastabesardibedakanmenjadiperl<ebunan dan su'astaasing. I3eberapapenisahaansrvastanasionalya11gmertlpakan peiahu pasar utama diantaranyaadalah Astra Agro Gronp, Salim Group, Sinar Mas Group, clan ltaja Garr,rdah4as Group. Khusus untuk Salim Group, kini hanya menguasaisekitar 60 ribu Ha (khususnl'adi propinsi Riau) l<arenasebagianbesar lahal.]nya,yalrni seluas 300 ribu FIa telah perusahaan dijual ke GuthrieGroqr dari ir4alaysia(ClC, 2000).Serrir:irtara larnadi sektorini clanmenguasai srvastaasing yang telah berkiprah cr-rkr,rp Irangsacukup besaradalahP I'. Socfindo darrPT. London Surnatra. Ditln3au da-r:ipersebaranluas ar:eallahan, daerahyang mempunyai luasan Iahan kebun lcelapasau'it paling besar pada tahun 2000 adalah propinsi I{iau, SumateraUlara, SumateraSelatan,I(alimantan Batat, Jarnbi, dan Aceh. Untuk u'ilayah SumateraUtara, SumateraSelatan,Itiau, dan Aceh pengelolaan pengrisahaannyaclidominasi oleh kelornpok perkebunan

Pf'. IstalqaAdyance lvlanagementServiccs

A',).

FinolReport ['ekelaart Krrjian Prakarsa S/r'alegrs Industt'i Berbasis Sumber Da1'a ,11nm

s\\'asta besar, semental'a untuk rvilayah .lambi dan Kalinlalltan

Barat

didorninasi oleli perkebllnan rakyat. Tabel3.6 orret Luas Areal Lahan Kebun Kelapa Sarvit 1980 2001

T I I

t I I I I

t I I I I I I I I

L U A SA R E A L ( H a ) PBN PBS

TAHUN P.R. '1980 19 8 1 1982 19 8 3 1984 '1985 1986 1987 19 B B 1989 '1990 19 9 1 1992 1qa?

1994 19 9 5 1996 1997 19 9 8 19 9 9 2000 2001

6 . 1 75 5.695 8.537 37.043 40.552 '118.564 129.904 2.03.047 196.279 44^

da4

zzJ.ocz

291.338 384.594 439,468 502..332 572..544 658.536 73B.BB7 8 13 , 17 5 890.506 1.038,289 1.093.690 1.144.371

'199.538 z tJ.zo+

224,440 261.339 340.511 3 3 5 . 19 5 J JZ. OYI+

365.575 373.409 366.028 372.246 3 9 5 . 18 3 389.761 380.746 386,309 404.732 426.804 448.735 484.794 516.447 523.447 533.747

JUMLAH

BB.847 10 0 . 0 0 8 96.924 107.264 130.958 143.603 144.182 160.040 253.171 383.668 463.093 531.219 638.241 7 3 0 . 10 9 845.296 961.718 1.083.823 1.2.54.169 1.409.134 1.617.427 1.776.?-84 1.906.368

294.560 318.967 329.901 405.646 512,021 597.362 606.780 728.662 862.859 973.528 1.126.677 1.310.996 1,467,470 1.613.187 1.8A4.149 2.024.986 2.249.514 2.516.079 2.784.434 J. I /2. IOJ

3.393.421 3.584.486

Sttmber:Ditjen Perkebunan,2002

C. Luasan Lahan dan Tingkat Produktifitas Selanjutnyaditinjau clari besaranvohutte produksinya,periuglcatperlama clitempati propinsi SumateraUtara, diikuti propinsi Riau, selanjutnya Surnatera Selatan, dan I(alirnantan Barat. Ilesarnya hapasitas volume produksi sangat dipengaruhi oleh besarnya luas kebun yang diturnbuhi oleh pohon kelapa sau,it paclausia produktif atau disebut pula ta.naman yang menghasilkan(l'M). Tanamankeiapa sawit dibedahanmeniadi dua kelonrpok yakni tanatnanbelum menghasilkan atau TBM yang berusia antara 1 - 3 tahun, dan tanamanmenghasilkanatau TM berumur 4 - 25 tahun. I(elompok TI\4 sendiri dibedakan ke dalarn empat kelas. Untuk

I'T. lstaha AclvanceManagement Serviccs

44

I I I I I I T T

Finol Report I)ekelaan KojianPrakarsaStrategisIndustriBerba.cis Suntbar Da;,a,'llanr

selnuakelas lahan produktivitascenderungnleningkatantaraLlnlur4 - 8 tahun, atau disebut tanarnanremaja menghasilkan(TRM); kemudian I ( fDM I); korrstanpadaumur 9 - 14 tahun,disebuttanarnanmenghasilkan sedikit menumn pada usia 15 - 2l tahun, dinamakantanamzurdewasa rnerlghasilkanII (TDM II); dan memasukirnasatua pada umur 22 - 25 peremajaan. tahnn (TTM) dan memerh"ikan Tabel3.7 PotretLu:rsAreal clanIlroduksiper Wilal'ahKebuuKelapaSarvit, l.ahun 2000 Luas Luas L a h a nT M Proriuksi P r o d u k s i Lahan L a h a nt h d P ro p i n si thd Total (ton) (Fla) (Ha) (%l Total Aceh

157.841

219.382

o.40

t

Utara Sumatra

563./08

626.982

18,48

SumatraBarat

110.478

147.186

Riau

461.863

658.1 39

I T I I

Jambi

149.893

255.115

Selatan 3umatra

191.714

338.762

3enqkulu

44.444

64.613

1,90

9 7 782-

Lampung

33.825

82.159

2,42

86.727

1.38

Jawa Barat

14.795

U.OJ

26.569

0.42

409.059 '!'0.207

6,52

t I I I I

t I I

o,c I

2.434.955 387.474

6,18

1.307 .286

20,85

I.O4

.1ZO.OOU

5.21

ooq

432.728

6,90

+.3+

'19,39

.1 AA

Ka mantanTenqah

25.769

21.5A2 292.352 120.413

Kalm a n t a nT i m u r

38.701

85.829

2,53

76,494

1,22

Sulawesi-[enqah

15.340

38.427

1.13

26.501

0,43

SulawesiSelatan

45.888

84.453

2,49

81.257

1.30

rianJava

13.207

31.855

0,94 '100

52.771

0.84

KalimantanBarat

197.702

INDONESIA

3.393.421

8.62_ ? ,.6

NAR

100

6.2.70.911

Sumber:Ditjen Perkebunan

Dari total irias lahan yang ada di seluruh wila1,2l1Indonesia,sekitar dua pertiganyanerupakan kelompok poirou TM, yang perlu segeradilakukan perernajaan.Dari jurnlah ini, luas kebltn denganTM yang dikuasai PBN nrerrempatiporsi areal terbesar (83%), selanjutnyaluas kebun PR (65%) luas kebun TM dair terakhir luas kebun milik PBS (60%). Sesungguhnya, di u'ilayah Aceh cukup besar,namun akibat gejolak keamanandan politik yang beri{epanjanganhingga saatini pem nf'aatafln1,3 uur- produksi CPO behim optimal.

PT. Istaka Advance ManagetnentServices

45

t I I I

FittalReport I)ckeriaatr KajianI)rakarsoStrategis IttdustriBerltosis Sunberl)availlant

3.4.2PotensiProduksi Kelapa Sarvit I)ari uraian terdahuludiketahuibahwa barLrsekitar 67 persendari total al'ealperkebunaukelapa sawit terdiri atas kelompok kelapa sarvit yang

t

produktif (TM). Dengandemikian,lnasih ada 30 perserlarealperkebunan

I I I I I I I I T I I I I I I I

ser.naldrlproduktif sehinggaproduksi CPO dan derivatifnya cenderung

yang ditumbuhi oleh kelornpok TMR yang di masa mendatangakan

akanterusmeningkat. Potensipengembangankapasitasproduksi rnelalui perluasanareal kebnn kelapasawit dinilai masih sangatdirnungkinkankalena iklim dan karakter geografisdi rvilayah lndonesiacukup mendukunguntuk tumbuhnyakelapa sawit, Dengan asumsi rata-ratakenaikan luasan lahan 1,I-I2 persen per tahun, diperkirakan produksi rninyak kelapa sawit Indonesia akan rnelampaui Malaysia di tahun 2015 (Depperindag,2001). Di masa mendatangproduksi CPO akan diarahkan ke wilayah Timur Indonesia seperti I(alimantan, Papua/ Irian Jaya, clan Sulawesi. Tabel 3.8 rnenunjukkanbahwa Papuadan Kalimantanmemiliki potensipemanfaatan lalian gunaluasankebun kelapasawit. Tabcl3.8 PotensiPcrluasanAreal Perkebunan CPO

Propinsi Utara Sumatra Riau 13engkulu l(alimantanBarat l(al m a n t a nT e n q a h Kalm a n t a nT i m u r SulawesiTenqah SulawesiSelatan rianJaya otal

(Ha) P o t e n s iP e n g o m b a n g a n Tinggi Sedang Total 333.700 95.5001 429.20C 973.000 zzs..iooJ 1 . 1 9 6 . 4 0 C 409.1 5C c 3.283.40C 292.34C 3 . 1 9 7 . 5 0 C 1 . 2 4 9B0c A 2?-130c 304.90C 164.40C 135.50C 196.90C 78.?-0C 5 . 9 5 7 . 0 0 C 2.968.20C

409.1 5C 3.575.700 4.447.300 4.526.200 299.900 275.100 8.925.2CC

1 8 . 7 3 6 . 3 5 C 5 . 3 4 7 . 8 0 C 2.4,084.15C

g0 , 01 S u m b e r :D e p p e r i n d a 2 Adarryaderegulasitahun 1998 yang memberi keleluasaanyang lebih luas satupeluanguntuk memanfaatkanpotensi bagi investasiasing merupal
I'f'. Istaha Advance l\llanagetnentServices

46

t I I

t I I

t I I I I I I I I

t I I I T

t

Final Report l)ekelaan Kajianl)rakarsaStrategis lttdustrilJerbasisSunrber Da1'aAlont

juga tidak kecil. Tautartganini akan berpengarr-ih merealisasikannya terhadapmillat investor apabila kendala sosial ekonomis tidak segera tersebutadalahsebagaiberikut: diantisipasiataudiatasi.Adaprinker-rdala pencuriankelapa 1) Penyelesaian tanahsecaraadat,sehinggakasus-kasus sarvit selarna ini oleh masyarakatsetempat kalena merasa bahrva pembukaarrlahan balLrkelapasau,itdilakukandi atastanahadat,clapat clikurangibahkanbisa dihilangkan; 2) Tingginya harga pupuk karena langkanya sediaan pupuk di pasar dikarenakan tutupnya pabik pupuk (rnisal di Aceh, pabrik pupuk IskandarMuda belum dapat optimal beroperasikarena konflik sosial dan gangguankeamalranmasih terus ada, sernentaradi Jawa Barat, pelalatanyang sudahusang pabrik pupuk I(ujang masih tneugandalkan sehinggakalau tidak segeradiganti yang baru tidak bisa meningkatkan kapasitasproduksinya); 3) Terbatasnyasumber dana pendarnpinganyang diperlukan, terutama dari perbankandalam negeri, untuk pembangunanpabrik pengolahan baruminyak kelapa sawit; tidak konsistenuntuk prodrik4) I(ebijakanpajak eksporyang cender:Lurg produk CPO dan derivatifirya; 5\

Adanya Undang-undangbaru urengeuaikepemiiihan dan luasantanah yang bisa dilcuasai;

6) Penerapan Undang-undang Otonomi

Daerair

yang

membed

keleluasaanbagi Pemerintah Daerah untLrk menarik berbagai jenis retribusi dalarn meningkatkanpendapataudaerah.sehinggacenderung kontraproduktif;

PT. Istaha Advance MalragementServices

47

I I I I

Firtil Report Pekerjaan r Da|,a41r,rl Kajian PrakarsaSn'ategisIndustrilJerbasisSuntbe

3.4.3PotensiPasnrIndustri Kelapa Sarvit PasarDalam Negeri 3.4.3.1Potensi Di Indonesia,kelornpok industri yang menggunakanCPO sebagai

t

bahan baku diantaranyaadalah industri minyak goreng, industri

I

indr.rstritersebut, posisi industri minyak gorerlg sangat strategis

margarin dan rnentega,serta industri oleokirnia. Di antara ketiga

terutamabila dikaitkan dengankontinr,ritassediaan CPO. Produk

t

minyak goreng dari bahanbaku minyak kelapa sa\,'/it(CPO-based

I I I I

pangsallyaharnpir 80 persendari total konsumsi minyak gorengdi

t I I

t

cooking oil) sangat dibutuhkan oleh pasar dalam negeri dan

indonesia. Mengingat harganya yang relatif murah dibanding produk minyak goreng dari olahan minyak nabati lainnya, diperkirakan jurnlah permrnlaantninyak goreng kelapa sawit akan terusmeuingl
t

Untr-ik pasar domestik, struktur pasar minyak goreng cenderung

I T T I T

bahwa 9 dari total 58 perusahaanprodusenminyak gorerlg secara

bersifatoligopolistik (Depperindag,2001). Tabel 3.9 merrunjukkan

kumulatif mempunyai kapasitasproduksi lebih dari 90 persen terhadap total kapasitas produksi nasional. Dari ke-9 prodrisen minyak goreng, 8 diantaranyamerupakanperusahaanrnilik swasta besar, dan sisanya milik Pemerintah.Komposisi pasokan yang

PT. lstaka AclvanceManagementServices

48

I I I I I I I I I

t I I I

Final Report PekeIaan KojianPrakarsaStrategisIndustriBerbasisSwnberDay6,11r,u,

dapat disediakanoleh Pemerintahhan5,amarnpll memenuhikurang dari 5 persen terhadap total kapasitas nasional, atall sebanyak 385.355ton per tahnn,DistribusiCPO untuk kebutuhanproduksi industri minyak gorengterutamaterkonsentrasidi Pulau Jaq,adan jumlah pabrik Sumatera.Hal ini diiudikasikanmelalui persebaran dan total kapasitasproduksiper wilayah, Tabel3.9 I(elompokUsahaTerbesarProdusenMinyah Gorengtli Indonesia,1998 Nama Perusahaani K e l o m p o kB i s n i s

No

1 MusimMas , BukitKapurReksa Hasilkarya 4 S i n a rM a s Salim 6

BerlianEka SaktiTangguh 7 S u n g aB i udl B RajaGarudaEmas Iotal q

Kapasitas Komposisithd produksi Total(%) (ton/tahun) 1.600.000 1.562.250 991.675 991.200 570.000

lo A

1)A 4a

/l

71

430.500

5,4

420.400 337.280

A)

6.902.905

]TPN fotal lndonesia

20,1

86,5 AA

7.977.630

100,0

Swnber: Depperindag, 2001

t

Walaupun sempat mengalami penurunan produksi yang cukup

I I

produksi minl,ak gol'engselamaperiode 1996 - 2001 menunjukkan

t I I

t I

clrastispada tahun 1998 akibat devaluasi rupiah terhadap dolar,

perkenrbangan yang cukuppositif (lihat gambar 3.2). Peltumbuhau ruta-rataselama5 tahunmencapaisebesar4,6 persen. Dari uraian di atas, kontinuitas pasokan CPO untuk memenuhi kebutuhanproduksi minyak goreng di daiam negeri menjacliisyu yang krusial. Dengan kecenderunganmeningkatnya permintaan setiaptahunnyasementaratingkat utilisasi kapasitaspabrik rninyak goreng yang masih rendah, maka perluasan lahan kelapa sawit untuk keperluanproduksiCPO sangatdiperlukan.

PT'.Istalia Advance l\llanagementServices

49

Firtol Report l)ekclaan KajianPrakar.raS/r'alegis IttclttstriBerbasisSurnberl)oya Alant

.c4

I I I I I I I I

t T I I I I I T I

tg -t tl tt$

u t_]!

1997 1998 1999 2000

2001

Gambar3.2 Volume Produksi Minyak Goreng, 1996-200L 2001 Sunrber : Dcauerindnc.

Selain miny3ft goreng, CPO praktis jr.rga rnenjadi bahan baku utama bagi ploduksi margarin dan lemak nabati. Sesungguhnya margarinjuga bisa diproduksidenganmenggunakanminyak nabati kelapa sebagai bahan bakutrya.Namun secara komersial, CPO memberikan banyak keunggulan anlara lain kontinuitas pasokan CPO lebili terjamin, hatga lebih kompetitif dengan kualitas yang sama, serta produktivitas pabrik bisa lebih tinggi. Di Indonesia terdapatsekitar 18 unit pabril
flr$.KqiW$-ru-kil4site-sg lndonesia 19 9 1 1992 I 993 1994 19 9 5 4 00A

1997 19 9 8 19 9 9

20c)0

? nnn

1.000 3,000 3.000 9.000 '12.000

(66,7) 200,0 0,0 2_00,0

90.000 13 8 . 0 0 0 267.000 267.000

650,0 93,5 0,0

Malavsia 70.000 95.000 125.000 130.000 175.000 175.000 175.000 180.000 '157.000 '157.000

35,7 J r,o

4,0 34,6 0,0 0,0 2,9 (12,8) 0,0

Rata-ratatumbuh

2001 Sumber:Depperindag,

PT. lstaka Advauce ManagernentServices

50

I I I I I I I T I

t

Firtol Report Pekelaan Ka.jionPrakarsaStralegisIndusti llerbasis Sun$er Dat,a,4lanr

Potensi konsumsi CPO sebagaiinput untuk produksi nargarilt diperkirakanakan terus meningkatdi rnasa llendatang seiring dengan kenaikan produksi yang terus meningkat. Data dari lenrbaga internasional seperti FAO (Food and Agricultural Organization)menunjukkanbahwaproduksimargarin di Indonesia selarnaperiode 1991 - 2000 mengalamikenaikanrata-ratasaugat tinggi, yakni sebesar 129 persen (lihat tabel 3.10). Produksi margarinpadatahun2000 sajatelahmencapai267.000ton. Sementaraitn, konsumsi CPO dalam proses pengolahanprodukproduk industri oleokitnia, sepertiasam lemak nabati (fatty acid), gliserin, alkohol nabati (fatly alcohol) r'elatif cukup besar. Berdasarlcandata dari CIC (1999), rata-rata l<enaikankonsumsi CPO untuk kebutuhanindustri oleokimiaselama5 tahun dari tahun 1993 - 1998 turnbuh sebesar7,8 persen.Di antaraketiga produk olahan oleokimia tersebut, pennintaan pasar akan CPO untuk

I

produksi fatty acid nenempati porsi terbesar,yakni sekitar 70 - 72

t

permintaanCPO untuk produksi fatty alcohol cukup cerah karena

I I I T I I

Produk-produkyang dihasilkanpadaindustrioleokimiaselanjutnya

persen per tahunnya. Namun tampaknyadi masa depan prospek

volume konsnmsinyatumbuh rata-ratasebesar70 persenper tahun.

akan dimanfaatkan sebagaibahan baku dalam berbagai industri hilir lainnya seperti industri sabnn, detergen, lnallpnn industri farrnasi dan kosrnestika.Dengan berkembangnyateknologi kirnia modern yang semakin rnaju, pemrintaan pasar untr,il<pasokan produk-ploduk oleokimia diperkirakan akan terus berkembang karena, dengan aiasan kelestarianlingkungan, kelompok industri pelumasdan bahanaditif didoronguntuk menggunakanbahanbaku yang bersumberpadarninyak nabatidari padarninyak hidrokarbon,

t I I

PT. Istaha Advance ManagenrcntServices

51

I I I I I I I I I I I I I

t I I I I I I

I

Firtol Report I>ekerjaan Strategis lndustt'iBerbasis Kajian Prokat'sa SumberDoyaillanr

3.4.3.2PotensiEkspor potensipasareksporCPO cukup besar.Padatahun Sesr-ingguhnya 2001,total konsullrsiCPO di pasarduniaadalahsebesar21,75juta ton. India nlerupakarlkonsumenCPO terbesar.Pada tahun 2000, pasarIndia rrerlgkonsumsisekitar17,2perseudari total konsumsi CPO dunia, atau sekitar 3,73 iuta ton. Angka ini sedikit di atas konsumsiCPO bagi kepentinganpasardomestikIndonesia sendiri yang rnenyerapsebanyak2,93 juta ton (13,5%). Potensi ekspor juga cukup besar untuk konsumsi pasar CPO di rryilayahEropa. Pasar Eropa pada tahun yang sama menyerap konsumsi CPO sebesar2,27 juta ton, sebagaibahan baku industri makanan dan industrisuplemenkesehatan(CIC, 2001). Di pasarekspor,posisi ekspor CPO selamaini rnasiir didominasi oleh Malaysia,sementaraekspor Indonesiaberadadi posisi kedua. Namun eksporCPO Indonesiamenunjukkankenaikan yang cukup pesat,terutamasejak 5 tahun terakhir. Bagainanapun potensi pasar ehspor tidak lepas dari berbaga.i tantangan dan resiko, Sebagai coutoh, baru-baru ini

India

rnengenakanl<enaikantarif impor untuk produk-produk minyak nabati baik untuk konsumsi rumah tangga mauplrll konsumsi industri. Tarif impor untuk jer-risCPO dikenakankenaikan dari 55 persenmenjacli 75 persetr, setnentarauntuk jenis produk olahatr CPO (oleochemical products) dikenakan kenaikan liingga 85 persen.Untuli pasal lJropa tantanganyang dihadapi lebih bersifat non-tariff barrier, yakni hambatan impor senantiasa dikaitkan . dengan isyr-rpelestarian lingkungan (environmental-mindedness). Di tahun 1992, isS,uini pernah menjadi isyu yang kontroversial antara Amerjka dengan Uni

Eropa, sehingga mendorong

depademenpertanian Amerika (USDA) mellyusult prosedur baru untnk proses daur ulang dan pemurnian limbah bagi industri minyak nabati rnereka. Bertolak dari pengalatnan ini, negara-

Pf'. Istaha Advance ManagementServices

52

T I I I I I I T I I I T I T I

Firtal Reporl l>ekelaatr Kajiatrl)rakarsaStlntcgrs IttduslriIJcrbasisSuntbet' l)o,,,o ,11rn

ltegaraUni Eropa cendelunglebih hati-hatiuntuk mengkollslunsi pfodukimpor lllinyak nabati. Tantanganlain yang patut dicermatiadalahberlebiluya pasokan (over supplJ) CPO di pasardnnia,Indonesiadan lr4alaysiaadalah prociusennlerangkapeksportir utanla CPO di pasar dunia, dan liapasitasproduksinl,a lrencapai 80 persen terhadap produksi dunia. Sisanyadipenuiri pasokandari negara-negaralain seperti produksi CPO dan Nigeria, Argentina dan Brasil. Perkembangan pasokanekspor yang relatif tinggi dari negaia-negaralain di luar pasarglobal kelebihanstok, Indonesiadan Malaysiamenyebabkan sehingga hal ini mengaldbatkanharga menjadi jatuh. Namun demikian, dengan masuknya Cina cialarn kerangka WTO (the World Trade Organization) pada.Ianuary 2002 dtperkirakan akan rurcningkatl<.an h,:nsuursiglobaltcrhatlapCPO.I Pcluaugel:spc;r ke Cina cliharapkan terns meningkat sekitar l0%

hingga 15%

peahun. Dengankonsumsi;ninyakgorengper kapita lA-12lig pel talrun dan jumlah per'duduk 7,4 milyar jiwa, kebutuhan mini'ak goreng Cina dipelkiral
l

I T I I I

I Guzrrran, D.,2001b, Outlook for oilseeds offers little lelief for soybean,palrn, ChunicalMarket Re7toftet', 2.6Mar et, Neu' York.

PT. Istaka Advance htattagetnctttServices

53

I I I

t I I I I I I I I I

I I T I I I I I

Fittol Reporl Pckujaatr Kajiart PrakarsaS/r'cle.qr.r lndu,'trillcrbasi.sSunbet.Da1'aAlatn

BAB IV PERMASALAHAI{ DAI\ KEEIJAKAhI PBNGEMBAI{GAN INIDUSTRTPENGOLAHAN KEI-,APA SAWIT 4.1. PERMASALAHAN INDUSTRIPENGOLAI{ANI{EI-APA SAWIT MinyakKelapaSalvit 4.1.1. I(eunggulan Minyak kelapa sawit menpunyai kemampuandaya saing yang cukup kornpetitif dibandingnlinyak nabati lainnya,karena: 1) Ploduktivitasper-hektarcukup tinggi; 2) Merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perrlbahanagroklimat;dan 3) Ditinjau dari aspek gtz), rntnyak kelapa sawit tidak telbukti sebagai penyebab meningkatnya kadar kolesterol,bahkan mengandung beta karotcn sebagaipro-r'itatninA. Selain

sebagai sumber minyak rnakan, produk turunan kelapa sawit

ternyatamasih banyakmanfaatnyadan saugatprospektif'untukdapatlebih dikerlbangkan,antaralaiu : 1. Produk turuncn CPO. Produk Iurunan CPO selain minyak rnakan dupal dihasillcctnmargarine, shorlening, Vanaspati(/egetable ghec), Ice crecuns,Rctkerylicrls, Instans Noodle, Sabun dartDetergent, Cocoa Bulter Exlencler,Chocolale dan Coatings,Specialty Fats, Dry Soup Mixes, Sugar Confectionary, lliskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, T'extilesOils dan Bio Diesel. Khusus untr,tk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapatahun mendatang akan semaldn meningkat,terutarnadenganditerapkannyakebijaksanaaucli beberapanegaraEropa dan Jepang untuk tnenggunakanrenewable energy.

P T . I s t a l i aA d v a r r c eM a n a g e n t c nSt c r v i c e s

JA

f=Final Reporl Pektzlaatr

I I

Ka.jian l)rakat'so S/ralegis lttdustri lJc'rbasis Suntber Da7'6 ,11nn

)

Inti Sox,it Dari produk turunan nlirlyak Produk Turunon Min.1'r11;

t

irrti sa\\/it dapat dihasilkan Shorlening, Cocoa Bulter Subslitute, Specialty [ials,

t T I I I

Co.fJbe Ll/hitener/Creant, Srrgar'

Sabundan Detergent,Shampoodan Kosrletik.

t I

l l

Ci'eam,

Confectionury, Iliscuil Creant Fctts, Filled Mild, Imitcrtion Creent,

I

T I I I I I I

Icc

Produk T'urunun Oleochenicals kelapo sawit, Dari produk tulllnan

1

rninyak kelapa sarvit dalam bentuk oleochenticaldapal diltasilkan I[ethyl

Este.rs, Plastic, Textile Processittg, ltletal

Processing,

Explosives, Lubricants, EnnLlsifiers,Delergent, Glicerine, Co,s'ntetic, I' har maceut i cal Pr oducIs dan I''ood Pr otective Coatings. KEI-APA SA\YII

-

.--.

0A8t,i8l{ttAPASA|T I |r-------T----

s0,{o st0c(

UINYAI(INTI SA"INI (Parm(ern:l 0,li

tdlit Pjkohol, dll

filtl Aihohol(tslr0 Pelr::

Sbar / Ca Z( gPefjr I thyilre

0*Ce

tuelai./ 8i/J@loct{ol asEsig

Epoxy$!ar-r/ 0cb.6l[!br

laeiai., Gycoltetre

EFt:rS:r4inUrno& Fc;yhydrit ArchdErbrs

C1t&C18A:.}rl5i C16&C1aAt0.G5/ tsisj !',b,r.!tt

oiecAridDmer/ Er.'rd &ocbrclEs!6

Garnbar 4.1 Pohon hldnstri I(elarra Sarvit

Da.ri gambaran tersebut dapat

disarnpaikan bahwa kelapa sawit

mempunyai produk turunan yang sangat beranekaragam, dengan rflai ekononriyangtinggi.

P I. Istal
55

I

Final Reltort Pekelaan KajianPrakot'sa Stlotc.qrs Inclustri llerbasis SuntberDayuAlant

I I l I I I I

CPO terrnasllkjenis ltlitiyal( nabati. Ditinjau clari pengr.rsahaan secara komersial,CPO ruentilikibeberapakelrngglrlanbila dibanclingkalldengan jenis minyak nabatilainnya.lJntuk nlenghasilkanvolun'reproduksi yang saura,CPO menibutuhlianvolun.lebahanbakLr(kelapasarvit)yang lebili sedikit. Dengarrkata lain, untuk satu unit luasanareallahan perkebunan, unit pengolahanCPO akan menghasilkanvolume produksi CPO yang lebih banyak dibandingdenganminyak nabati lainnya. Sebagaicontoh, dari satu unit luasan areal lahan kebr"m(1 I{a), r,olume minyak yang diper:olehdari kelapasawit adalalt3,32ton, sementara volumeminyak dari olahan kelapahanyasebesar0,34 ton, dan olahankacangkedelai sebesar 0,36 ton (Oil World, 2001). Dengan demikian, biaya produksi untuk pengolahanCPOielaslelatif lebih murah.

t I

t I I I I T I I I I l.

Tabel4.l

p"Si5sls$ry*LsrB-UMEE "glilZf Jenis lVlinyak Nabati

- Z99L

KonsumsiDuniafiutaton)

19 9 1

1992

1993

1 9 9 4 1995

19 9 6

'1997 1998

1999

Laju tunrbulr (%l (%l 2000

Minyakl<edelai 15.72 t o . / J 1 7 . 8 4 18,71 20.3E21,4e23,69 24,44 25,1'1 4a an 1 A 13.?_6 t . t t l Minyaksawit 11 , 6 0 1 6 . 0 5 1 7 . 5 ( 1 7 , 6 1 19,47 2 1 , 7 M i n v a k ' C a n o i a ' B . B 5 9 , 4 6 9 . 2 8 9 , 6 2 1 0 , 3 7 1 1 , 6 1 1 1 . 6 S 12-.22 13.04 1 A 2 M i n y a kb u n g a n 6'7 8,22 7.74 7,7C R6r 8,77 9 , 1 4 9,4"j matahari 10 Al

4A

Minyakbijikapas

415

M i n y a kk e l a p a M i n y a ko l i v e M i n v a ki a q u n q

3.22 1,85 1,51

?R'

3.52.

4,16

2.9C 2,41

)gt

4r'E

1,6

3,07 2.07 1,67

3,1S 2,96 1,9C 100 1,7t 1,87

1a

aot

4,1(

3,07

J,

lz

2,32 2.41 '1,83 1.8[

?or

2,72 2.47 1.91

6q

lc.o

48,

10,4

(0,6)

3.0c (0,5) z.oa

44

10c

J,

Sumber: Depperin d ag, 2001

f)alarn satu dekadeterakhir, persainganantarnegarauntuk merebut posisi pasar ininyak nabati semakin meningkat seiring dengan perkeilbangan bioteknologi. Di pasardunia, kompetitor ntama dari rninyak olahan kelapa sarvit adalah minyak olahan dari kacang kedelai (soybeanoff. N4elihat pola konsumsi pasardunia padatahun 2000, rninyakkacangliedelai masih mendonrinasi pasar dengan pangsa sebesar27,5 persen diikuti minyak kelapa sawit sebesar23,8 persen. Walaupun tingkat konsumsi minyak kelapa sarvit di dunia masih lebih kecil dari minyak kedelai, namrm

PT. Istaka Advance ManagementServices

27.5 2-3.8

7?

I L.LA

5K

l

42 J,J

2,9 2,2

I I I I I I I I I I I l I I I T

I T I

t t

Fittol Reporl Pekelaatr KrtjiartPrakanaS/r'alcgis ItrdustrilJerbasis SunrberDat'o..Ilont

penetrasinya di pasarduniadalam l0 tahun terakhir ditinjau dari tirrgl
Kelapa Sarvit 4.1.2. SisternPengelolaan daya saing prodllk kelapasawit dan turunannya Untuk lebih menir"rgkatkan penanganansejak dari agar lebih mempunyai daya saing, keterpadr.ran kegiatan perencanaan,kegiatan orr-farm, off-farm, dukungan sarana dan prasaran sertajasa-jasapenunjangnyasangatdiperlukan. Secaragaris besarpengembanganindustri berbasisperkebunan,termasuk industri pengolahankelapa sarvitmenyangkuttiga pilar utarnayang saling terkait dan harus bersinergisatu sama lain. Ketiga pilar utama tersetrut, meliouti : 1 . Pengelolaanon-farm (Upstr eant)

z . Intermediate 3. Off-lrarm (Dov,nstreant)

11iti-I;ARptt--. (Uptlrentt) IJaltttt"lA*arr Ertdi,1,"rya ' F'\q:tk ,yf,-{ ' ?:,t&i,tt

#I:I *,hR?!l. {}kqynstreizzt} ljt'l)<)u1':Ular*+ Prari:k Sa*pi:ig Flrliuh Tlurxra:L Trqi*r L2xd:,*t

Ganlbar 4.2 Industni BerbasisFerkekrunan Tiga Filar fitarna Pengetntrangan

PT'.Istaka Atlvance ManagementSen'ices

5l

I I I I

t t

Fittal Report Peke jaart Kajian Prakar.so S/r'ctr'grs' lttdustri llerba.ti.r Sttnrber l)aya Alant

Pengembangan industri

pengolahall kelapa

sawit

sehanlsnya

ketiga pilar utar-na,yaitll pilar on farm, ntenperhatikanpengerlrbangan dan pilar off-fanrr.Padabagianon-for,rt.pengembarlgan pilar interrnediate diarahkanpada dihasilkannynkomoditi perkebunan(kelapasawit) yang berkualitas tinggi dan efisien, sehingga nlampu menghasilkanproduk tlrnlnan yang berdaya saing tinggi. Bagian on-falm ini meliputi pengembangan pada bahan tanaman dan budidaya. Pada pilar

I I I

intermediafe, pengernbangansebaiknya diarahl
I

perkebunanuntuk menjadi produk tertentu. Pilar off-farm alcanmeliputi :

t l

I I I

t I T

komoditi on-farm dan off-fann yang menperhatikan aspek sosialekonomi, peluangdan prospekpasar,pembiayaandan kelembagaan,dan lingkungan. Pilar intermediateyang memperhatikanaspek-aspektersebut dilrarapkan akan marnpu menopangpilar berikutnya, yaitu ofJ-farm. Pilar ini merupakan pengolahanhasil perkebunanrnelalui suatu industri liasil

prodllk utama, produk samping, produk tuLunan, proses dan limbah. Pengelolaanpilar off-fanl yang efektif dan efisien akan menghasilkan optimalisasipemanfaatanbahanbaku (hasil dari pilar on-farm).

4.1.3. Identifikasi FermasalahanIndustri I'engolahanKelapa Salvit 4.l.3.l.FermasalahanUmum Industri Pengolahanl(elapa Sarvit Di dalam Kebijakan Pembangunanlndnstri Nasional, beberapa permasalahanpengernbanganiirdustri pengolahan kelapa sawit yaitu : telah diiderrtifikasi, 1. Kurangnyaiaminan pasokan CPO cla-ia.rn negeri mtuk indr,rstri pengolahanCPO; 2, Ii4asih kurangnya iumlah patrrik pcngolah kelapa sawit mengakibatkan banyak Tandan Buah Sega-r (TIIS)

dari

perkebunan rak-yatdt beberapa daerah ticlak dapat diolah, sepertiJambi,Bangka,SumatraSelatan,KalimantanTirnur:dan Papua;

PT. Istaka Advance Management Services

58

I I I I I

t I I I l I I I I

t I

t t I I I

Firtol Reporl I)eketjaatt Kajiatr Prakar.sa Srlo/cgrs Industri lJarbasis Sumber Duvt ,llanr

besardiekspordalanlbentukCPO. 3. Sebagian tertnasukindustripengolahan kelapa berbasisperkebunan. Indr"rstri pernlasalahan lain, diantaranya sawit nlasihr-nenghadapi prinrer 1. lr4asihtingginyaeksporprodLlkpertanianclalambentr-rk sehingga urengllrangipasokan bahan baku bagi industri di dalarl negeri. 2. Pengolahanprodukpascapanenbelurnberkembangdan nasih dilalcr-rkansecara tradisional sehingga mempengaruiri mutn produk olahan. 3. I(ulangnya

dukungan permodalan dan

insentif

untuk

industri mendorongpengembangan 4. Terbatasnya industri pendukung terutama

industri nresin,

peralatandan kemasan. 5. Kulang adanyakesamaanpersepsimengenaiotonomi daerah, sehingga menirnbulkaniklim usaha yang kurang mendukung dan biaya yang tidak kecil bagi pelaku usaha Ilanl,aknya industri berbasisperkebunan,tetmasuk keiapa sau'it yang belurn menerapkan cara produksi )ialrg baili sehingga b erpengarlrh terhadairkonsistensimlrtu proclukolaharurya. RencanerIndonesiamenjadi negara pengeksporutama CPO cli durLia clapat mengalami harnbatan,akibat peraturatl - peraiuran yang diterapkan oleh sejumlah negara peng,irnporCPO. Impoltir ISropa

mulai

memperhatikan keinr"rngkinau kontautinasi

hicirokarbon. Ehspor ke Inclia dibatasi clengan persyaratan kanduriganp-karotendi atas 500 ppm, Persoalanappareutdensity jr,rga menghambatperdaganganke Pakistan, Penelitian tentang beta karoten,vitamin E dan inherenthydrocarbondilakukan secara survei denganpengambilansampel darrberbagaikebun,pabrik dan lokasi penimbunanCPO cli berbagaitempat.

P-f. IstalcaAdvance ManagetnentServices

59

I I

t t t I I

t t I I I I I I T

t

Itinal Reporl Kajian l'rakarsa Slralegis Industi

l>ekel aon Berbosis Sttnber Dava .,llant

Permasalahanlain pengembangarlperkeblrnan sawit adalah terjadinyakelangkaarlpasokanbibit yang bermutu di TanairAir. Dengan defisit pasokarlsebanyak30 juta sarlrpaidengan40 .luta bibit per tahun,diperkirakantelahberedar50 persenbibit palsu di masyarakat(Kompas, 17 Mei 2005), Hal ini al
semua itu

meruirakan hambatan struktural yang

menghadang laju percepatan perluasan perkebunan sawit di kau'asantersebut. Pengembanganperkebunan sawit juga sangat tergantung pada ketersediaansurnberpembiayaanjangka panjang.I-Ialini di hambat olelr nrasjh adanyapelsepsinegatif di lcalanganperbankannasioual yang masih memandangpernbiayaandi sektol ekonorniini berisiko tinggi. Usaha perkebunau clan pengolahankeJapa sau'it di masa depan kepastiansistenrperizinan, ketersediaanlahan, sangatmernerhil
I I

t I

PT. Istaka AdvanceManagement Services

60

l I I

t I I I I I I I I I

t t I I T I I I

Firtol Reporl l)4kelaan KajiartPrakarsaSlratcgislttdustriBerbosis SunberDat'o.'Ilanr

,1.1.3.2.Permasalahan Dal':r Saing clan Kebutuhan Riset/Teknologi Inrlustri PengolahanKclapa Sarvit daya Salahsatustrategikunci yang diyakini mampunTeningkatkan teknologi, baik pada saing adalah dengan perbaikan-perbaikan tingkat ort-fat'mnauplul o.fJ-farm,termasukyang berkaitandengan pengelolaarl limbah. Di

sanrping itu, dukungan kebijakan

pemerintahyangkondusifjugasangatpentingdalarl meningkatkan daya saing industri pengolahankelapa sawit Illdonesia. Tuntutan akan teknologi baru sertakebijakanyang kondusif bersifatdinamis sehingga penelitian (riset) rnenjadi salah satu kunci untuk meningkatkandaya saingindustri kelapasawit Indonesia. Dalarn era liberalisasi, akibat tuntutan konsumen yang semakin tinggi,

selta makin merlggemanya isu

lingkungan, maka

peningkatan daya saing tidak bisa terlepas dari dukungan riset/teknologi untuk merespon ketiga faktor tersebut. Dukungan riset tersebutharuslahbersifatsinergi dari berbagaidisiplin/bidang sehinggadaya saingyang tinggi tersebutdicapai secaraefisien dan berkelanjutan. Riset/teknologi yang dibutuhkan nntuk meningkatkandaya saing industli l<elapasar.vithrdonesiapadadasarnyaterdiri dari tiga pilar rrtama yaitu bi dang off-.far nt ( upstr eam ), off-{ar nt ( dou,nstr eam ), dan inlennediata. Ada bagian riset yang bisa dilakukan secal"a nrandiri, tetapi adabagranyang dilakukan secaraterintegrasiautar cluabidang, bahkautiga bidang,Sebagaicontoh,untuk riset bidang penupnkan, riset secaraumum dapat dilakukan secaramandiri, tanpa rnemiliki keterkaitan langsung yang kuat dengan biclang intermediate dan off-fann . Di sisi lain, riset di bidang budidaya akan memiliki keterkartanyangkuat denganbidang intermecliate, aspeksosialbudaya. sepertiyang berkaitandenganlingkunganc1a.n Untuk pemuliaan,tiga bidang perlu bersinergi secarakuat. I{iset bidang penruliaanharusberkaitankuat denganbidang interntedictte

I'l'. Istal
b1

I I I

t I I I I I I I

t t l

Fittol Report Pekerjoan ItrlustrilJerbosis KajiattProkarsaS/ratagrs SttmberDaya.41n,,,

(selerapasardzulhebiiakanyang berkaitandenganpel-nbeilihan). Di sarnpirrgitu, riset tersebutjuga berkaitaneratdengaubidang off.farnt. khususnyayang berkaitandenganproses,produk turunan. dan produksampirlg. Lirrtukon-farm,risetseyogyanyadifokuskanpadaperbaikanbahan tarlar-n,budidaya(pupr,rk,PHT, panen).Untuk bahantanam, riset seyogyanyadifokuskanuntuk memperolehklon-klon r"urggul,tidak hanya unggul ada sifat primer tetapi juga pada sifat sekur-idelnya. Sifat primer yang unggul antala iain tercermin dari beberapa indikator sepertiproduktivitas tinggi dan tahanterhadapselangan hama penyakit. Di sisi lain, sifat sekundel yang seling membeli preinium harga/nilaitambahyang lebih besarantaraiain tercermin dari sifat produk yang baik untuk kesehatandan cita rasa atau aloma yang sesuaiclenganpermintaan pasar.Untuk me-wujucikarr hal tersebnt,di sampingteiap mengguriakanpendekatanpernuliaan konvensional,dukunganbioteknologi untuk mcreka,vasa klon yang rremiiiki sifat primer dan sekur;d'eryang baik menjadi sangatvital Sarap,aisaat ini, klon ungg1ulkelapa snwit yang suclah banl,ak diker-nbangkanadalah Dy x P Sungai Panun" | , DxP Sungrti I'anctu" 2 , DxI' Lume danDxP Marihal. Aspeli laiun5,sya.ugperlu diperhatikan adalair upaya peningr,katanproduksi pol.ron incluk per-rghasilbenih dan penerapa teknologi kultur jaringan untuk penyediaanbibit dengantingkat abnolrna.iitas lendah(. 2%)

I

IJntuk pemupuhan, fol<us penelitian pada rnasa menclatang

t

konvensional serta peirgembanganpuiruk-pupuk alternalif yang

I I I

seyog,yanya difokuskan pada

lcbih efektif dan bersifat lebih ramah lingkungan. Program pemupnl
Services P'l'.IstakaAdvanceMarragcment I

I

efisiensi pemupilkau secaia

62

t I I I I I

Firtol Report Pekelaan Kajiatrl)rakarsaStategisIndustt'iIlerbasis Sunberl)oya,Iltun

Fenonrena organik peflu difokuskan pada lterakitan teknologi pupuk organo-kimiabiofertilizerdan atau optimasipemanfaatair Riset bahanorgarlik1,angdihasilkanoleh lahanyarlgbersangkutan. di

bidang pemberantasanhama dan penyakit yaltg ltlasih

dibutr.rhkanadalahriset untuk teknologi yang lebih efisien serta lebih rzrr-nah lingkungan.Aplikasi teknologi PHT perlu secara konsisten diaralikan pada kesinambunganupaya rnengharsilkan

t

agensialrayati ya17gcon4)atibledenganhama penyakit sasaran,Di

I I I I

Dibarrdingkan dengan pada on-fcu'm,riset pada off-farm masih

l

ntarra, proriuk samping,produk tutunan, dan limbah. Di sarnping

t

rrasional, keberhasilanriset di bidang iiri akan meinpullyai efek

l

lapangauke{a, dancievisa..

I I

t I I I I

terhadapbio-herbisidaperlu segeradi-lau'ab. sisi lain, Icebr,rtuhan

sangat terbuka dan diyakini akau rremplltlyai lcontribusi yang sangatbesardalanrupayameningkatkandaya saingindustri keiapa sarvit Indonesia. Salah satu alasan kelapa sawit Malaysia lebih da.lamdawnslreant kompetitif denganILdonesiaadiilahi<eruig,gulair indr-rstliyang mendapaiperhatian ekstensif di bidang riset. Pacla aspek ini, biclang-biclangliset yang masih terus dipacu adalah teknoiogi pengolahairclarrpengen'ibanganproduk rtrituk produk

rneningkatltandaya saing dan mentperkokohindustri kelapa sarvit

(ntultipliereffict) yang besar,baik clarjsisi oull:trt . pengganclaan

Sampai saat ini, berbagaihasii riset telah mengliasilkanberbagai ploduk dan teknologi cii bidang o/J-farnt . Untuk prcduk utattta, peirgembanganpabrik kelapa sawit mini adalaltoontoh hasjl riset untuk produk ritama yang sudah rnulai dikenrbangkan.IJntuk prociuk turunan, berba.gaiproduk berbasis oleo pangan clan oleo kimia sudah mulai dikerrbangkan. Sebagai contoh, palm fi"ying oleokimia turunan sh or t ening, teknoiog,i prodrrksiprodu1..-produk seper-tibiodiesel, pelumas dan gemuk ( grease ), bioernolien, plasticizer, sabun dan lilin sudah dikembangkan,Llntuk limbah

PT. Istal,-aAcivanccManagcment Services

63

I I I I I I I I I I I

t I I

t I I I I

t T

Finol Report l)ekelaan KojidrrPrakarsa Stralegis Ittdustrillerbasis Sumber Da1,a ,11r,,,,

(padat rllauplln cair), berbagaiproduk. seperti kompos, briket juga, nilai tambah araltg. sudah dikernbangkan.I3agaimanapun terbesarcialamproduk hilir min5,akkelapa sar.vitadalahdibidang liesehatan datr kosnretili. Untuk jangka tneuengah Llpaya ireiringkatatr efisiensi biodiesel perlu diintensifkan melalui peningkatankinerja formr,tlasinya. Berbagaihasil analisisdan kajian yang berkaitansosialekonomi (keiembagaan,seiera konsutnen,peluaug pasar),l:ebijakan,dan lingJiunganmeltqrakansalah satu pilar eialammeningkatkaudaya saing, termasul
4.2. I
-fahun

2AA5,Inclirstripengolahan

kelapa sarvit dikelompokkan l<edalam lndustri potensi ekspor.FIal ini menuniukkanbairu'a industri tersebuttelah dapat nremenuhikebutuhan pasal"claianrnegeri, sehinggaproduksinya cliekspol karena tingginya perrnintaan pasal' dunia, I(ategori industri pengolahan kelapa sawit sebaga.iindustri potensi ekspor,mengingatindustli ini tergolongindustri padat sumber daya ala.m, atau industri yang banyalc tlenggunahan suniber daya a)am sebagai bahan baku. Disamping itu, industri ini

F'f. Istalia Advance l\4attageiuentScryices

I I I I I I I I I I I I I T I I

t T I I I

Finol Report ))ckelaan Ko.iion I)rokorsaStralegis IttdustrilJet.basis SuntberDat,aAlam

nrcnrpunyaipotensi )'ang kuat dari sisi internal supply, Litbang dalanr negeritelahdianggapcllkup mendukllngpengenbangarlproduk indr"rstri pengolahatr kclapasa\\rit. Pengkategorianir-rdustripengolahalrkelapa sa\4'it menjadi industri potensielisporjuga disebabkanindustri ini mempunyainilai produksi dan nilai el<spor)/angtinggi, seltaorientasipasat'nya lebih banyakuntuk nlelrenuhi kebutuhanekspor'.Di dalam rencanapengembanganindustri lie depan,yang terluruskan di dalarnbangunSektor Industri Tahun 2025 yang merupakan gambaran keadaansektor industri tahun 2025 yang sndalr rnapan dan rnampu menjadi mesin penggerak utama (prime mover) perekonomian nasional, sekaligustulang pllnggutlg ketahanan ekonomi nasional, industri pengolahankelapa sawit merupakan salah satuindustri aglo yang menjadi pilar inclustriandalanmasadepan. Pilar-pilar industri yang diprioritaskandi masa mendatang akan lebih mengandalkanpada sumber dayamanusiaberpengetahuandan terampil, sumber daya alam yang terbarukan,memiliki struktur keterkaitan dan kedalamanyang kuat, sefia memiliki daya saing 1'angtangguh di pasar internasional. Di dalam l(ebifakan Pengembanganindustri tahun 2005

2009

disebi-rtkan bahu'akelompok pengembangan industri prioritas yang akan rlenjadi fokus pengernbanganbaik jangka menengah maupun jangha panjang, yaitu

Pengembangan Sepuluh l(laster

Iirdustli

Inti,

PengembanganIndustri Telkait dan Penunjangdari Kesepuluh lndustri Inti, PembangunanIndustri Andalan Masa Depan, selta Beberapa Cabangindustri Kecil dan Menengah'Iertentu,Dari kesepuluhindustri inti tersebut,industri kelapa sawit merupakansalahsatunya. Diirarapkandalam 5 tahun ke depan,arahpengernbangansektor industri inti, termasukinclustri kelapa sawit adalah: 1) Memperkurt danmemperdalamstrukturindustri; 2) I\4eningkatkaniklirn persainganyang kondusif;

PT. Istaka Advance ManagententServices

65

I I T T

t I I I I I

t I I I

t I I I I I

'l

Final Report Pekerjaan KojianProkarsaStrategis lndusti BerbasisSuntberDayoAlont

3) Meningkatkanrevitaiisasi,konsolidasidanrestruktufisasiindustri; peranindustrikecil danlnenengah; 4) lr4eningkatkau 5)

pembangunan indLlstri;dan Penyebararl

teknologi industri 6) Meningkatkankemampllanpenguasaan

4.2.2. I(ebijakan PengembanganInclustri Kelapa Salvit Sasaranpengembanganindnstri turunan rninyak kelapa sawit adalah industri berskalamenengahdan besar,di mana dalam jangka menengah dituiukan turtuk mengembangkan turunan industri Oleokimia dan rneningkatkanpasar ekspor. Untuk jangl
PT. Istaka Advance Managenent Scrvices

66

I I I I I I I I I I

t I I I I I

t I I T T

Fiual Report Itekeluan Kajian I'rakarsaStraleglis lttdustrillerbasisSun$crDava..llanr

lnti lnclustri fr€(Ii1r. c,: rti:t, ttnr'.'.{lcri1i

\l}j3r.';9

Pendukung lndustri

lndustriTerkait

{.:c; Pfil; xiffi:ir; B'|ul r.rir; stJftig Eaal KJrK{rfl{r?J t,,€s r 5 F€rJltbl

ft rtf ni'r;Iitl; Fs?rr'nr; c;q sbfartr.ir'yi.n'J,:.;,arnr?-r... fllsil;itlumns; $rfia.t'figigrljx; F;fru:i; f,.o!f'€ti(Fl')J.'( Ftfna:l]n]Ltqli lj)ttDl

Sasaran JangkaMenengah t2004-2009)

(2010J025) $asarinJangkaPanjang

Anitl raq',rrnT -t ren raoy 1. l/eohSrtrlr {irrli{xnsi in$u;}idp0hirit fFatD' ir.il| s.$J|l3r!.Ay,'{fi!;sYlAtlit sLrq,Is., F;fD'/4tt eAiq, EJtf,$,r$}idrJ; 2. l/€[r.:^-ktr.]JFl;c'lcn GO urlJ( inius?iO)rn Nsgeti CFO. 3. t/ellxF/r PJsirE\9p0iixt.lstrib.JD:5ir

t. 'rfx1etirn'-npciprccusen lunnn td:g: s**1lroet F(ojut a€(nbierorcris. ftre bsd, c}rit*r,4 mq e$5, r*+3, ro;r,rrite',etcni!., sbr,bcftn(.

Strategi p-otu
Fokok-Fokok Aksi Jangkalierengah{20f+20S9} Rencana

Pokok-Pokok Rencana AksiJangkaPanjang{?*1$-?0?5}

pmllr nulucpsdiri :? irr}$msniyj}0 i*{r urrlutr,sNn !" ,Jer*pf{r?risiiler.:i{hlri 1. rrr*:riri$1 t*'*ileuux h::i; indrsli *rl|rli b3*J |i$m$le-sfllf gi:l*ir:i, L*ln*lit r:r* lrilsin &nfi glrlr{ $rq; ?. l{fnicn{xtt*;-ifighji]lpllsr,JnCFO-JfiJ(nil,r}rgctugsr$it,ctr:rtirnrclhmn3Er|i; !. {tirssitlsi{i$ dnnrl:rmF {r$Eikilr}x:ritLilbi,Uf*nf3-$w }r€tl}3!n}rl $$ s. t,{pnd!|c(ll f${ar$1TD't r(c{n;sicd}'i liTtllr tu}Jll :J,,rl ffuflumta: $- d!$rgntlr.g{r*

lir,rusr:**girs*.tr gerqfnh:r.{an lJ{}ljt 'rli}id-l{, *-trm"fid}r} q.ry*,ifi$r

Unsur.?elrunianq Teknoiogi: {$*c.lr} ri$cl"Lsnrpirnri ?} $tht: Ferisdisa*iFeniug&atan irrut,f,tni,r'fttirl'$*at"niJdnd!-r",t*.i1s$Er:*;,s s. Iniri3rf:s$$lt!:t$il$lbcr lrln{*$i, 1i!:xsiur*:,.{*:*J,Jtfili b. Per{.x)}$}r$ crsnl lii}lt*},.s} : ,1t$iB{i!:{r-li{|{er.i.:nFfi tt{;n314jn*.fi$ii rirli-d *L$; hia*lnir}{}ri d. Ltrtrn?{'sti-3+is} rii!l}rr.}' i tfclil{ri:yr't'}s,ashtli +r:1$r.Bllsf$;n r;]'*Srrtigi

P*s*r:

55irt{titnng {l*{{it}r4 ti0lsir#s{id:n tl:c{rrssq s. illi*n!$l{;r: li*n$rnpunn s. dlEfiil$h:1ril:F$1;!1L:s*rgei{psr*ifui|1Tili$lirttsJir,.€$i3lr,*],nRmd$prc,ruk

,lnkasltuktur: hslhlr Fd,hSJxlxSrn bl$$ lirfi,,n r{i.l..fS4ir {iF Xa}1r,rnhrN s Frfl!€fl:h":r.gJr,' f irii[4; h'rt€lrit iJ'S*':gi.t::l'ni sr.ril. {, iu*y}ir*ieir}*rJjfp*gtrir'rarr:rn&iriEsE$r"rFJr*tnr$at3i.Jnp?.tst!:r: 'J. *tir$."t}\anpt* f,{sFc{ Cn}-

n. "*ltrs! :lri€{is dlJ-$.Jpsu:3a$r:rr'+{'i;'r-rit{ttdq u.. lJFfl*n{!$un lrritr.$"I *s'r-l)r pair$*r$lnia}krl.$* rs$;iti 6. ljErl?r$biiU[:,l,rTPxrt ;{}:rld g*rx ir-lx:r*sir.$. d" filnlffs;sr*{,.:*SikrglttFiSJi}t}:,$li$:r:{!.,r{r}1s}rrttf,tlt$s111$Hltl,;.:.ri$:.lt

rr+{r; r.

l,tefli'+{.'Sin5(1{$!r!.1:rtsFar,rtat&ilrtinet:fr.rrrr:*lrtrti'}'tS-

Ganrbar'4.1 Kerallgl*.aPengembanganIndustri Tumnan Minyak Kelapa Sawit (sumber : l(PIN - Departernen i)erindustrian)

pendekatanklastcr dalam pengembanganindustri turunarl I(eber"hasilan minyak kelapa sawit sangat tergantung dari efektifitas hubungan kerjasarna ailtara pemerintah dan dunia Llsaha (Public-Private partnershilt) dan keterkaitannya.Untuk mengefektifl
P'I'.lstaka Advance MartagetneutServices

67

I I I I T I I I I T I I

t I I I I I I

t I

Finol Report l'e ke jaatr Kajian I)rokot'sa Slratcgit^ lrtdustri Ilerba.ris Sunlter Dava Alant

Ptrnrrintlh Purat: Deperin. Deptul Depl:eu. Depdrg - ::l:i

Pctoda: Dir:.rshrd" Dio.rsPerruriao

Fcrurl Dnva Saing llbrking Grovp, Fnlisit.rli Klasta' ::. .. :,:.,S-_.1-.::i:::

:rl:l.l::-;:.-':i--

:

-

:-li!11::i.-::il:i

:i :a;,i

:,af:1:!':ar;

ii Li i .:i ,il-

Oltodt.tnic6l

I--l

+l::.'.1+

Kelipr Si\r'il -:1._--'l:1

!

. . . ; . - - ' r . j : : , . : - : ; )I -

..: :r-::-l:-.ii. "-ii:r::r-ii:r.:: lliulil: Cor t! i

lJriir.r Parilitix ttlgolrhrn

c?o

ffi*ffi

5nbuo. llnrgariu

t**_J

!i.c Di*i+]

i rf,t9 !t,

t!! t t!! .,t.1: . I

!tt*att ... .

!aft!*?qtttf;!xgr ,: -

lrialrttc*trxtit*lrit1*rr*!*lm*gtn$ttsrtt3tttt .":J".r". '1.

...

Jcsol

Ltrnb*g..rLiri:*ng.ffT::'' FBlit(, pu!:il X.l! Snvrir, lp$, .,: u*hl, iJ$lJ, tl$ li :ri';:*i.:gV' Ur:ir,'xiii. r o':::=

trsr!l '

,r: I

:

!taarrt

tqr t rr*tan

t5t!

tit

rtr I ttttttttrt .,.i5f-

....

i;:'r L dai l:&rsu trr' ":''' ,:,: ::r fen'lisali*, isrf.lisi, F?t!h, '.. Lo&isik.

:':'1r'ri=::': Asergiasi; J{nr IIi. ;,\ltNJ, ..ipoL!i:, ' : c.q!'],{}il ""':,,.ari,.,ri.,igi..+r;r.:.-r"-r.*n*,.r,,,,,.,',t"'

Garnbar 4.2 Kerangha Keterhaitan lndustri Turunan Minyak Kelapa Salvit (sumber: KPIN - Departemen Perindustrian)

Tabel4.1 Feran Staheholdersl)alam Pengcmbanganfndustri Tumnan 1\{inyahKelapa Sawit Prmarinlirh nJir3h Rtnc?n! At3i ?00i - 3003

'ilioinroftB F?nif,gk:kn pncqkns CPt h* iDdurlri prntnlahnn l,letlFrrbrti

r.tls behsn b!1{ Ci}O

l- )ilinlbio!rn C$ mrmpl$Ji\i tiriliii! pllaliuhnn dra iaegli tiErbln di !1sl{nl dar Pttug l,lendsor! prcdal, h{:! diJere.ltl*i aPO diri 17 ienir nenjiljiSSj.il:!. hml6lt blodise; !.lnmprm,eri!,e

I'ino r*n8an 5uar.i:!irtafilr

i.€si3ri

@g |'k A

l6d{5{.;

lf,lri?l

!,l*ningktao dan mrmpmcsit:n kE0i31an lilbaogp"n!sl!iin CP* l1P6Ferro43h P*?si s3vrit

Jk*r

*raCit wi!l:

(sumber: KPIN - DepartemenPerindustrian)

PT. Istaha Advance ManagementServices

al, rla rotl

6B

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

t I

Finol Report Ka.jian l)rakar'.sa Stlatr'grs Industi

I'e ket'jaart lJerbasis Suml:er Da1'a1 .,11rr,,,

Pengenrbanganklaster industri turunan ntinvak kelapa sawit, akarl dilal
Indikasil-ekasi : Sumui,Ftiau,.Janrli,Sengkulu,$umsel,Jatinr,Kalbar,K*lt*ng,Kalsel,Kallim,Papua. Peru*ntraan ; PT. Sina KaryaFrinra{Jabar},PT. Bukil Kapur Rekna{Riau},PT"A*lra Agro Leslati {Sumul),PT. [,lultiNabatiAnnhan {Suftut},PT.AsianAgri{*Kl" $umut,Ili*u}, PT. $alint Oil Grain{DKl,$umul, Mas {DKl,Sumut,Riaui, Riair,Jatinr].FT. $nrar:tCorpcration {DKl, Sunrul,Riau"Jalirii},PT"lvt'usim PT. SuntiAsih{Jabar},FT. CisadancReya Ind,u*triOlen Kinia : FT. WingsGroupi.latlmJ, Chemical{Sonten},FT. FloraSawitai5umui}, PT- Lccgreen{ftiau},PT. DpmbaMas isumrlt}

Gambar 4.3 Lokasi PengembanganIndustri Tuninan Minyak I(elapa Sa'wit (sr-rmber Perindustrian) : I(PIN - Depatlemen

PT. Istaha Advance ManagcmentServices

69

Final Report I'ekelaan KajianPrakarsaStatepiislrulu.strilJerbasis Srrnrbcr l)ot.a..Ilont

BAB V ANALISIS EKONIOMI INDUSTRI PENGOI-AF{AN KEI-,APA SAWIT 5.1 POSISI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA

SAWIT INDONESIA

DAL,AM INDUSTRtr KELAI}A SAWIT DUNIA minyak keiapa sawit (CI']O)sebenamyahanya Pelsaingandalam perdagarlgan terjadi antara Indonesiadan Malaysia.Nigeria sebagaiprodlrsennorrlor tiga lebih banyak rnengalokasikanproduksinya untlrk memenuhikebutuhau dalam negeri. Malaysia yang merllpakanprodllsen dau eksportir terbesarakhir-akhir'

I I I

t I I I

ini berusaha secara konsisten mengolah minyak sawitnya sehingga volume ekspornyadalarn bentuk rninyak sawit (CPO) diperkirakanakanmulai tertahan. l(eterbatasan lahan yang sesuai serta tingginya rtpah, juga akan menahau per"luasanareal di Malaysia sehingga akan rnemperlambatlaju ekspor. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir terbesar ke dua mempunyai peluang rurtuk meningkatkanekspornya.Indonesiadikenal sebagai nogal'a palirrg efisierr dalam memproduksi rninyak sawit sehingga CPO Indonesia sangat konpetitif di pasar internasional. Dengan l<etersediaan lahannl'a yang relatif luas, Indonesiaberpeluanguntuk meningkatkanproduksi sehingga melracu pertumbuhau ekspor. Natnnn demikian, liarena tingkat l
t

internasionalmasih lemah. CPO Indonesiarnettempatiurutan ke delapan dari

I I I I I

Indonesiaadalah paling rendahdan margin antarabiaya procluksidenganharga

sekitar 33 negara produsen rninyak nabati. Padahal, biaya produksi CPO

CPO Indonesia adalahpaling tinggi clt antaraprodusenminyak nabati, masingmasingUS$ 1 65.2per ton dan US$ 277,8per ton. Malaysiayaugmerriliki daya saing terkuat justru memiliki brayaproduksi ya-nglebih linggi dan rnargrnyang lebih rendah, masing-masingUS$ 239.4/ton dan US$ 203.6 per ton. FIal ini

P'L trstakaAdvancc Managemeltt Sent'ices

70

I I I I I I

t I I I I

t I I

t I

t I I I I

Finol Repoil Itekel aatr Kajian I'>rakat'sa Slrategis lrtdustriBerbasisSuntberI)a1,'6 11n,,,

prepunjukkanbainvaCPO Indonesiar.nasihlnentiliki pelllangyang cllkllp lebar dayasaingnya.Dengandemikian,Indotresiahanyanlemiliki gllna ntenirrgkatkan da1'asaing pada tingkat on-farnt ( contparctliveadt,cuttages ), namun gagal kompetitifataudayasaingriil. diterjemahkanke dalamker-urggulati

5,2 ANALISIS

RCA

(Revealed Cornparative Advontages) DAYA

SAING

INDUSTRI PBNGOLAHAN KEI.APA SAWIT Metode analisis daya saing yang alian digunakan pada pekerjaan ini adalah metode RCA (RevealedComparativeAdvantaget. RCA merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahuiproduk unggulan ekspor suatu negara atau produk yang memiliki dayasaing dari sisi pasardunia. Indeks revealed ContparativeAd.vantagesadalah suatu indeks yang umuln digunakan untuk rnenunjuld
PT. Istalia Advance ManagententServices

71

I I I I I I

t I

t I I I

t I I I I I

Firtal Report Pekelaatt Ka.jianPrakarsaSlrolegis Industrillerbasis SuntberDaya..11n,,,

yakni indeksRCA prodtik tersebut Disadvanlages, 4. Declining Cotrtparutive nlengalamipenurunaltdari diatassatunleniadidibarvahsatLr. Negara yang menriliki I{CA dalam kelompok low skill export lebih tinggi dari padahigh skill expot'ldan masiug-masingPICA high skill ery:ortlebih kecil dari satll, nlellunjukkan bahrvanegal'atersebuttidak memiliki keunggulanrelatif prodllk yangskill intensitte. dalamrnengekspor Di samping itu, kategorisasiRCA juga dapat dilakukanuntnk mellgelompokan daya saing komoditi yang tergolong sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah.Kategorisasitersebutnrengikutiketentuansebagaiberikut : l.

SangatTinggi untukRCA > 2

2 . Tinggi untuk 2"> RCA > 1 3. Rendahuntukl>RCA>0,5 4. SangatRendahrurtukRCA < 0,5. Nilai RCA minyak kelapasawit dan ploduk turunamya baik Indonesiamaupun Malaysia temyata seluruhnyalebih dari 1 (satu). Nilai RCA CPO Indonesia padatairun 1990 adalah13.85,hemudianmeningkatrnenjadi17.11 padatahnn 1997, tetapi l<emudiannlenurun kernbali menjadi 12.4I pada tahun 1993. Setelalritr-rnilai RCA Indonssiastabil dan pada tahun 7997 nencapai tingkat tertirrggi yaitu 16.29 al
t I

I

PT. Istaha Arlvance Managemenf Services

72

t I I I I I I I

Fitrol Report Peke loatt KajianI'rakarsaStale gisIndustriBellra-sls Suntber Dava.,Ilttnt

Tabel5.l N ilai I{CA Cl'O (I ntlollesia-ivlalaysia

Tahun

Indonesia

Malavsia

10 0 n

1? Aq

oc,tz

19 9 1 1992 '1993

1 7. 1 1 17,03

66,08 77,86

1994 19 9 5 1996 1997 19 9 8 19 9 9

11 , 9 5 10,72 10,87 16,29

2000 2001 2002

1? 41

30,78 30,08 27,65 ll,zo

a6?

48,29

18.0'1 22,37

4Z.JC

zo,Jz

43,50 40,66

24,65

42,39

t

Daya saing CPC Malaysia seperti yang diturljukkan nilai RCA dalam tabel di

I I I I I

rrilainya 65.12,menurun menjadi 33.31 pada talLun1993, kemudian turun iagi

I I I I l I I

PemerintahMalaysia mendukung ekspor CPO h4alaysiadenganmembebasiiau

atas, nilai RCA-nya berada jauh di atas Indonesia, yaitu pada tahun 1990

rnenjadi 21.26 pada tahun I99'/ dan naik kembah pa.clatahnn 1998 merrjadi 48.29. Trend ntlai RCA \4alaysia menuniukkan bahwa lt4alavsia kinerja ekspornyalebih baik dati Indonesia,tetapi penurunanterjadi dari tahun i990 sanrpajtahun l99l aktbat kemampuanproduhsi Malaysia yang berkurang.Ini disebabkan hurangnya areal perl<ebruranuntuk kelapa sawit sehingga metrdorongMalaysia melakulcaninvestasidi negaralain tennasukIndonesia, Tetapi iradatairun 1998 akibat clampakpaja-kekspor Indonesia,maka Mala.ysia nrensrqrlai50o/odari permintaandunia sehingganiiai RCA naik nienjadi 49.29. I{iner'fa ekspor malaysia yang lebih baik dari Indonesia disebabhankarena

secarapenuh pajakteihadapkomoditi CPO. bahrvasecaraperlahan-laira,n Indonesia Kondisi tersebutdi atas mcnrinjnld
! ' ' f , I s t a l < a A d v a l t c c M a t t a g e l n c t tt S e r i ' i c e s

l3

I I I I I I I l

Finol Report Pekelaan Ka.jianI'rakarsaStrategis lrrdustrilJt:rbasis Suntbcrl)ata ,Ilant

disebabkankarena dari sisi suplai Ittdonesianlasih rnenlpurl)/aikeunggr-rlan konrparatifyaitu areal lahan yang potensialjuga didukung oleh suntberdaya ntanusiayangnllirahsertasubsidipllpuk.

5.3 ANALISIS INPUT _ OUTI"UT INDUSTRI PENGOLAI{AN

KE,LAPA

SA\ryIT It4odel input-output adalah suatu model yang dapat memberikan gambaran rrengenai inbungan timbal balik antar suatukegiatanekonomi di suaturvilayah atau rlegal'apada suatuwaktu tertentu.Peningkatallproduksi suatu sektor selalu rnenimbulkan dua dampak, yaitu dampak terhadap pennintaan input dan

I I I I I I I I I I

darnpak terhadappenyediaanoutput yang dipergunakansebagai input sektor

t

yang tinggi menunjukan bahrva sektor tersebut sangat tergantung dari sektor

I

t

laimya. Dampak dari suatu kegiatan produksi terhadappermintaan input yang diperoleh oleh sektor lain disebut denganketerkaitanke belakang (backwttrd linkage). Sedangkandampak yang ditimbulkan karena penyediaan barang disebutdenganketerkaitanke depan(forward linkage). I(eterkaitanke depandan keterkaitanke belakangmertipakan2 hal penting yang seling digunakan pada saat hendak mencari dan menganalisis sektor-sektor trrrggulan(leading seclor) dari perekonomianatau melihat posisi suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya di

dalam suatu perekonomian. Dengan

n-ieilpeiajari keterlcaitanke belakang atau ke depan kita dapat menl,adari seberapakuat hubunganantarasuatu sektordc.ngansektor lainnya baik dari sisi penyediaaninput terliadapsektor-selitorlainnya (forward linkage) tnaupundari sisi kebutuhan input yang berasal clari sektor'-sektoryang lain (bacl*vat'cl Iinkage). Jenis industri yang memiliki indeks keterkaitanke beiakanglebih ciarisatu(> i) berarti mempunyai tingkat pembelian rlasukan antara di atas rata4ata keseluluhan sektor (:1) dalam perekonomian,Jenis industri ini dikatakan nempunyar dayapenyebaranyang tinggi,karcna kemampuanpenyerapaninput yang merupakanoutput sektor-sektorlainnya. Sektor dengandaya penyebaran

PT. Istaha Advance ManagementServices

l4

I I I I I l I I I I I I

t I I I I I I

t I

Fittol Report Pekejaan KajiattPrakarsaStrategis lnclu.stri Berbasis Sunber Dtn'a "Ilonr

'fingginya daya penyebaran lainnya dalam memperolehbahanbaku olahannya. olltputsektor-sektor laiunyarneningkat. suatusubsektorakannlenyebabkarl .lenis industri dengan indeks keterkaitan ke depan lebih dari satu (> l) hasil produksinyaoleh sektorlaimryarelatif tinggi bila menunjukanpenyebara,n dibandingkalldellganrata-ratakeselnruhansektor.Jenisindustriyang dernikian dikatakanmerrpunyaiindeks kepekaanyang tinggi, artinya nilai produksinya sangat dipengaruhi oleh perkembanganpermintaanarrtarasektor-sektoryang lain. Sektor industri dengannilai indeks kepekaanyang tinggi menunjukan bahwa produk yang dihasilkan oleh sektor telsebut sangat diperlukan oleh sektor lainlya untuk diolah iebih lanjut (sebagaibahan antara). Berdasarkan nilai ketelkaitan keclepan dan l<eterkaitan kebelakang ini

akan

diperoleh

ltengelompokansubsektorataukomoditi industri,yaitu : l.

Industri akhir, merupakankelompok subsektorindustri atau komoditi yang rnemiliki keterkaitankebelakang(baclauardlinkage) yang tinggi (diatas 1) dan keterkaitankedepan(forwardlinkage)yangrendah(dibawah 1).

2. Industri antara,merupakankelompok subsektorindustri atau komoditi yang nremiliki keterkaitankebelakang(baclauardlinlrage)yang tinggi (diatas 1) dan keterkaitankedepan(forward linkage)yangtinggi (diatas1). 3. Jrrdr"rstriprimer antara, merupakan kelornpok subsektor industri atau kornoditi yang memiliki keterkaitan kebelakang(baclcwardlinkage) yang rendah (dibarvahl) dan keterkaitankedepan(forward linkage) yang tinggi (diatas1), 4. Industri primer akhir, merupakankelornpoksubsektorindr"rstriatau komoditi yang memiliki keter:kaitankebelakang (baclcu,ardlinkage) yang rendah (dibawah i) dan keterkaitan kedepan (forward linkage) yang rendah (dibawah 1).

PT. Istalia Advance ManagementServices

75

I

Finol Report

t I I I I I

t I I I I I I I

t t t I I I

Kajian I)rakarsa So'c/egi.r Itdusti

l)e ketjaotr Berbasis Suntber Day6 ,11nn

Tabel5.2. Brrckrvarddan forrvard Linkage berdasarkanurutan ranl(ing baclcvard Iin

Sektor lndustri

No.

lainnvadarikaret nd. Baranq-baranq nd. DaqinqOlahandanAwetan nd. MakananLainnva Ind. PerabotRumahTanggaterbuatdari kayu, A Bambudan Rotan 5 lnd. Karetasapdan karetremah ind. BahanBanqunandan Kavu 7 nd. MinumanTidakBeralkohol B nd, lkan olahandanAwetan nd, Makanandan MinumanTerbuatdari Susu 10 nd. Baranq-baranq darikertasdan karton 1 1 n d . T e m b a k a uO l a h a n 12 nd. Roti, Biskuitdan Seienisnva 1 3 nd. PakanTernak 1 4 n d . M i n y a kH e w a n i d a nM i n y a kN a b a t i nd.Ban lo n d . K o p iG i l i n qd a n K u p a s a n 47 n d . K u l i tS, a m a k a nd a nO l a h a n 1 B nd. Kopra 10 nd. Kavu lapisdan Seienisnva 20 nd. Cat pernisdan lak lainnyaterbuatdari l
2 3

Backward Forward Ranking Lingkage Lingkage 1,4313 1, 3 9 1 0 1,3077 1,2956 1,2831 1,2782 1,2763 1,2708 1.2697

0,8803 0,6320

65 160

A

0,6747

tzo

7

0.6203 1,3481 0,6514 0,6530 0,6504 0,6916 0,9408

170 27 145

o.7140 0.6341

108 158 35

1 L

d

o

10 11 12

1 )516

to

1,2450 1,2344 1.2184 1,2144 1.2108 1,'1881 1, 18 0 4 1,1798 1,1647 1.1561

17 ',10

cl

0,8541

70

0,7527

?rl

4,8211

JZ.

0.783'1 0,9537 0,8001

91 76 B5

4B

4,7023

44q

148 107 162

1,2285 0,9085

b'l

79

1,1528 1,1484 1,1392 1,1354

.lJ

0.6446 0,7146 0,6295

1,1334

44

0,6354

155

1,1243 1,1234 1,1230 1,1191

4B 49 50 51

0.7499 0,7093 0,9385 0.7549

92 113 52 90

1,1112 1, ' 1 0 1 0

6?

U,OJOJ

66

1.0453

0,6503 0,8334

42

-74

0.6277 0,6590

I4

1, 6 5 1 6

44 147 74 164 137 17

76

1,2589 0.6779

127

1,0919

5B

1.0901

AO

34 35

dan Kulit lnd. Baranq-baranq kosmetil< Ind. Baranq-baranq Ind. Kerlasr{ankarton I n d .G u l a i n d .S a b u nd a n b a h a n

1,0689 1.0646 1.0594 1,0589 1.0547

6B

PT. Istaha Advance ManagementServices

146 119

z6

lnd.Buburkertas

JO

I'+J

22 23 2.4

JJ

37

Ranking

t6

I Finol Reporl Peke$aatr KajianPrakatsaStrnle.qrs lttdustt.i BerbasisSuntberDa'a ,,Ilant

t I I I I I

t I I I I I I I I I

Sektor lndustri

No. ?o

40 41 4Z

44 A ':,

40

47 4B 49 50 51 52 53 E.A

Backward Ranking Lingkage

n d . l k a nK e r i n qd a n l k a nA s i n nd. Alas Kaki daritanahliat nd. Keramikdan baranq-baranq nd. BaranqCetakan dari kaca nd. Kacadan baranq-baranq n d .T e h O l a h a n plastik nd. Baranq-baranq i m i al a i n n v a n d . B a r a n q - b a r a nk q nd.Pestisida n d .R o k o k n d . B e n a n qd a n k a p u kB e r s i h n d . 'm i n u m a nB e r a l k o h o l Raiutan nd. Baranq-baranq n d . K i m i ad a s a rk e c u a l iP. u p u k nd.Puouk

nd.TepunqTeriou

1,0541 1,0514 1,0470

BO

1,03'19

B4

1.0272 1,0226 1,0170 0,9892 0,9832 0,9651 0,9401 0,9160

B5

n onqo

0,8765 0,8502 0,7489

77 att

87 90

Fotward Lingkage 0,6347 0,6322 0,6318 0,9354 0,7387 0.7200 1,6535

102 108 113 116 121

0,8725 0,6374 1.7804 0.6569 0,6674

2.9015

lzo

r./Joc

152

0,9324

Industri CPO yang dalam klasifikasi ISIC terrnasukkedalaln golongan Industri minyak hewani dan rninyak nabati, memiliki keterkaitanke depan alau daya kepekaan (forward linkage) dibawah satu 1, yaitu 0,9085 dan mernpunyai keterkaitan ke belakangatau daya penyebaran(backlvarcllinkage) di bawah l, yaitu 1,2744. Dengankata lain, sektor industri ini tergolong industri akirir atau sektor iriclustri yang nlampu mendorong perkembangansektor-sektorinclustri dibelakangnya.

5.4 AI{ALISIS LOCATIOI{ QUOTIOI{ INDUSTRI KEL,/IPA SAWIT 5.,1.1Daerah - Daerah Proclusenl(eXapaSalvit Daerah-daerahpengirasilkelapa sawit di Indonesiatelsebar di berbagai daerah,terutamaSurnateradan Kalimantan.Sepertitelah dijelaskanpada bab 3 diatas,bahwa-ditinjau dari persebaranhias areal lahan, daeruhyang Iuasan lahan kebun kelapa sawit pada tahun 2000 paling besar adalah

t I

dan Aceh pengelolaan pengusahaarulyadidominasi oleh kelompok

T

Jambi, dan Aceh, Untuk wilayah SumateraUtara, SurnateraSelatan,Riau,

PT. Istaka Advance ManagententServices

156 159 tol

96 104 to

t, tocz YO

propinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,

t

Ranking

77

6B 152 12 140 132 n 4A

t I I I

Final Report Pekejaan KajianPrakarsoStrategis Industi llerbasisSunberDttt'a.!lont

perkebunaltswastabesar,senlerltara untuk rvilayahJantbidan Kalimantan Barat didominasiolehperkebunanrakyat. Selaljutnya ditinjau dari besaranvolume produksinya,peringkatpertama

t

ditempati propinsi SrunateraUtara, diikuti propinsi Riau, selanjutnya

I I I I

produksi sangat dipengarr"rhioleh besarnyaluas kebun yang ditumbuhi

Sumatera Selatan,dan l(alimantan Barat. Besarnyakapasitasvolume

oleh pohon kelapa sawit pada usia produktif atau disebutpula tanaman (TN4). yang menghasilkan

5.4.2Analisis Location Quotion (LQ) Analisis LQ merupakanmetode analisisyang umum digunakandi bidang ekonomi geografi.

Secara umum, metode ini

digunakan untuk

t

(aktifitas). Disarnpingitu, LQ jr"rga mennnjukkan lokasi pemusatan/basis

I I I I

rvilayah serta tingkat kecukupan barang/jasa-dariproduksi lokal-suatu

t I I I I

t I

bisa digunakan untuk mengetahuikapasitasekspor perekonomian suatu

wilayah. LQ melupal..ansuatu indeks untuk membandingkanpangsa sub rvilayah dalam aktifitas tertentu dengan pangsa total ahitifitas tersebut dalan-rtotal LQ didefinisikansebagairasio aktifitaswilayah. Secaralebih operasional, persentasedari total aktifitas pada sub wilayah ke-i terhaclappersentase aktifitas total terhadapwilayah yang diamati. Asumsi yang digunakan antai'a lain : (1) kondisi geografi relatif seragam,(2) polalola aktifitas belsifat seragam,dan (3) setiapaktifitas menghasilkanpr"odukyang sama. Persarnaandari LQ adalah:

xr/ /X

LQ,i=ff

--.i/ /v /

1\.'..

dimana: X;;

: deraiataktifitashe-j di rvilayahke-i

P'f. Istalia ,AdvanceManagemeutServices

78

t

Fittol Report Pekelaatt KajiattProkarsa Industt'ilJerba.yis S'tratugrs SunberDal'a.'llant

I I I I

: toturlaktifitasdi rvilayahke-i

X;

: total aktifitaske-.idi sentuau'ilayah

X..

: derajataktifitastotal rvilayah

dari hasilarlalisisLQ adalahsebagaiberikut: Interpretasi

t

teqadinyakonsentrasi 1. Jika nilai LQi>1 utaka hal ini menturjukkatr suatu aktifitasdi sub rvilayahke-i secararelatif dibandingkandengan total rvilayairatauterjadi pemusatanaktifitas di sub u,ilayairke-i.

I I I I

2. Jika nilai LQi:1 maka sub wilayah ke-i tersebutmempunyaipangsa aktifitas setara dengan pangsa total atau konsentrasi aktifitas di wilayah ke-i samadenganrata-ratatotal wilayah. sub rvilayahkc-i tel'sebut tlenrputryaipa'gsa 3. Jilia nilai LQ,.l tttal
t I I I I I I I I I I

Xt

Tahcl5.3 Indeks Location !rDRB{i)

Propinsi

Total

27,340,939

NAD

336,519 ' 1 6 ,695,191 14,508,739 B'16,809 1,211,087 157,984

Sumut Sumbar Riau Jambi

3,4/7,968 512,389

5,280,346 651,653

Sumsel

1,867,758

3,940,132

Bengkulu

104,153

245,964

Lampung

349,553

3,439,382

DKI

1, 9 6 2 , 1 6 5

Jabar

348,331

| ^l d d t

Jatim Kalbar Kalteng Kaltim Sulsel

Industri CI'O 2004 PDRB Total

:PDE (i)

PDE.Total

47,923,449

163,507,500 2,273,141,500 11 8 , 1 0 0 , 5 1 1 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2 , 2 7 3 , 1 4 1 , 5 0 0 37,161,O17 163,507,500 2,273,141,500 145,775,244 ' i 6 3 , 5 0 7 , 5 0 i ) 2 , 2 7 3 , 1 4 1 , 5 0 { \ 1 8 , 1 9 9 , 9 3 6 163,507,500 2,273,141,500 64,077,474 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2 , 2 7 3 , 1 4 1 , 5 0 0 8,093,3?,i 36,195,211

163,507,500 2,273,141,500 163,507,500 2,273,141,500

0.0976 1.9653 0.4531 0.4901 0.4978 0.8549 0.4225 1.3210

5,644,897 1t02,424

377,159,110 163,507,500 2,273,141,500 305,305,6tiij 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 ?_,?_73,141,500

0.2081

.ii26,899

1 9 3 , 4 3 5 , 2 6 3 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2,273,141,500

1.8706

1 , 5 2 3 , 1 4 4 54,776,591 s46,542 1,925,015 520,835 79,945 11 5 , 0 9 8

756,781

430,29?.

2,680,598

48,863

313,681

tr''[.Istalia Advance Managenlent Services

1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2,273,141,500 2 9 , 6 3 1 , 0 5 i - j 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2,273,141,500 ' i8 , 18 3 , 4 5 3 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2,273,141,500

341,765,92?,

1 3 1, 8 5 6 , 8 1 3 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 2,273,141,500 1 6 3 , 5 0 7 , 5 0 0 ?.,273,141,504 3 1 . 6 3 9 , 3 1 1 163,507,500?,273.141.50C

48,509,525

79

0.3553

I I

t I I I I I I I I I I I T I

l:in0l

Il.'l)()rl

/'.1, r.,;.;,; \ 1 1 i , ; t ' ,r ' / ) . j ' , ;

1...,,'

I J a s i la n a l i s i sl . Q I l c n r . l n i u l i k i tucrl ( l i t p i l-l l p r t r p i 1 1r5rir r r gr r r c r r r i l i kr ri r . l c k s I - Q > I u n t u k i n r l L r s t r(i ' l ) ( ) p r r t l l t r r l r u r rl ( ) ( ) - 1 . I. i t i l t t p t ' l r p i t t sSi r r r r t t r t . L a m p r t n g . J a t c l i g . t l a n . l l r t i r n .t l c r r g l r uk l r t u l l r i r r k t ' r . ' l ) l I l t t

1 ' ri fr 1 r i 1 1 s , i1t t t

luterlt]lakaltkoltsL'lttrasiinrlrrstl'i('l)o I lrng l'cli.lttl'l e h i l rt i r r " " i . l i l - : r r r , . l i r r r . r l ' i l a v a hl a i n n ra .

t t I

t I

t erviccs P T . I s t a l < aA d v a n c eM a n a g e m e t r S

80

I I

t t t I l I I I I I I I I T I I

t I -l

LAMPTRAINLAMPTRAN:

1 LAMPTRAN 3NDU5TRTNATNYAK KASARDARI KEI-APA 5AWTT TAHUN ?.AA4

I

$ O

t

a

ell

z

I I

l-h

t

("f)

I I I I I I I I I I I

T

F fr*

{{ *J

t$

X

il* .

:

q

'i

{t t.,

{}

-.

",-t

!1

iri

*

1'

d{

s

l :

'J

{{

.r j

,:

,.-t

: t ; !"

#

M

j

x

ji,*t

*{

..:i-;.

-:J

;v

{

i

'.

t,' ,.1-*

*:le

"'!i

ffi # t".--

€.-.

a'.; ! l":.

." : { + t 'r, '-

{J3

n

Z.

t I I

t t

tr

atu'

:.'

t ,14

::;:'; ::',.iar.tl;

#

lt *'

uo.

€

{*J

..

I I

t I I I I I I I T I I I

t I I

t I I I

E LAffiPTRAN TNPLFT DAruPANGSATNbgJsT'Rg STRiJKTUR EPO PENIGOLAI{AN

T

t I I I I I I I I I I I I I

t I I

t I

t

S t r u k t u rl n p u t d a n P a n g s aI n d u s t r iP e n g o l a h a nC P O { B e r d a s a r k a nT a b e ll O 2 0 0 0 ) CPO SEKTOR 1 padi 2 iaguttg

k e t e l ap o h o n 4 tubi,jalar u r n b i - u n r b i aIna i n n y ' a o kacangtanah 7 kedele lainnya B hacang-kacangan q sayuf-sayufan 1 0 buah-buahan 1 1 padi-padian danbahanutakananlainnya It l<aret 41 tebu l<elapa 4 A kelapasawit 1 6 hasiltanamanserat 17terrrbakan 1 Bl < o p i 4q teh 20 c e n g l < e l t zl kalcao z t jarnbu mete 2 3 hasil perkebunanlaiunya z 4 hasiI pertanianlainnya kecualisususegar 2 5 ternal
Strk.Input

Panqsa

164

0.00 0.0.1 0.24 0.00 0.00

4.82 8.54 0.00 0.00 0.00 0.03 0.00 0.01 0.01 0.01 0.01

0.01 0.04 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 000

0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00

0.00 0.01 2.09

BackwardI

Forward

t I I I I I I I I I I I I I I I I I

t I I

cPo SEKTOR

b u a h - b u a h a nd a n s a y u r - s a y u r a no l a h a n d a n a * ' c t : r n 5J il
S t r k . l np u t

Panqsa

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

004

1.71 31.08 0.00

29.44

0.00 0.00 0.00 0.00 0.0'1

0.00 0.00

0.20 o.71 0.00 0.00 0.03 0.00 0.00 0.17 2.73 0.94 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0,00 0.00

0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.52 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.02 0.00 0.00 0 . 18

0,0'1 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.52 1.07 0.03 0.00

Backward

Forward

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

1 0 6 l l ( a r ert e m a h d a n l i a r e t a s a P 1 0 7 l ba r t t o a l b a r a n g - b a r a nl agi n n y ad a r ik a l e l

plastik t osIbarang-barang t t o l k e r a u r i kd a nb a r a n g - b a r a ndga r it a n a hl i a t 'l11 kacadan barang-barang dari kaca | 1 1 2 l b a h abna n g n n a nk e r a l . n idk a nd a r it a n a hl i a t 11 3l s e m e n t t + l b a r a n g - b a r a nl a g i u u l ' ad a r ib a h a nb u k a r rloganr l l s l b e s id a nb a j ad a s a r ttolbarang-barallgdari besidan ba.iadasar l l z l l o g a n r d a s a rb u k a nb e s i ttolbarang-barangdari loganldasalbukanbesi & pertaniandr logam ttslalat dapur,pertukangan tzolperabotrurnahtanggadan kantordari loganl 121lbalianbaugunandari logatn logarnlainnya 1221barang-barang mula penggerak 123| mesin perlengkapannya 124lmesindan lzslnresinperribangkitdan motor listrik 126lmesinlistrik dan perlengkapannya fl7lbrs. elektronika,konlunikasi& perlerrgkapan lz}lalat listrik untuk runlah tangga listrik lainnya t zolperlengkapan l 3 0 l b a t e r adi a n a l < i 131ll(apaldanjasa PerbaikannYa 132ll(efetaapi danjasa perbaikannya bertlotor kecualisepedamotor 1331l<endaraan ttotor l 3 4 l s e p e c ti a 13 s la l a tp e n g a n g l < u t laani r t n Y a terbangdanjasa perbaikannya l3elpesarvat 137lalatukur,fotografi, optik danjam 13sIbariing-barang Perhiasan 1 3 9 l a l a t - a lm a tu s i k 't+oalat-alatolahraga I t a t l b a r a r r g - baanl g i n d t r s t llia i n t r y a l a 2 l l i s t r i kd a n g a s 1 + 3 l a ibr e r s i h tenpat tinggaldanbLrkantetnllattirtggal 1a+lbangunarl prasalanapeftanian jerrbatandan pelabuhan 146l.ialan, lazlbangunan& inst.listrik, gas,air nlinurr & kornunikasi 1 4 8 l b a n g u n al an i r t n Y a 1 4 9 l j a s pa e r d a g a n g a n 1 5 0 l j a spae r b e n g k e l a n 151| iasarestoran 1 5 2 l j a spae r h o t e l a n lsrljasa angkutankeretaaPi j a l a r rr a Y a l 5 a l j a s aa n g k u t a n 155ljasaangkritanlaut dan datrau 156ljasaangkutansur.rgai I 571iasaangkutantldara 158|jasapenunjangangkutan l s g l i a s ak o m u n i k a s i

0.00

0.0; 0.0t) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.0; 0.00 0.00

0.00 0.05 0.00 0.01 0.00 0.00 L75 0.07 0.01 0.01 0.01 0.47 0.41 0.02 0.05 0.16 0.03

0.00 0.00 0.01

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

t

CPO SEKTOR 1 6 0b a n k 1 6 1l e n r b a g k ae u a n g a ul a i n n Y a 162 a s u r a n sdi a r ld a n aP e n s i t l l ' l 163 se\\'abangullalldan sewatanah 164 j a s ap e n t s a h a a u

tlmLlltl 1 6 5 iasapenrerintaltan 1 6 6jasapendidikanpetrrerintah pelrerilltah 1 6 7 iasakesehatan 1 6 8j a s ap e n t e r i n t a h al tari n n y a 1 6 9j a s ap e n d i d i k a ns w a s t a 1 7 0 iasakesehatan s\\'asta

swastalainnya 1 7 1 jasakenrasl,arakatan 1 7 2filnr danjasa distribusisrvasta

Strk.lnput

000 0.00 0.00 0.01 0.01 0.00

Surplususaha 2 0 3P e n y u s u t a n 204 P a j a kt a k l a n g s u n g 205 S u b s i d i 209 N i l a Ti a r n b a hB r u t o( 2 0 1 + . . . + 2 0 5 ) 210I N P U T 30.1Konsumsirumahtangga 302 Konsurnsipemerintah 303 Perrrbentukan modaltetap 304 P c r u b a h a sn t o k 305 E k s p o rb a r a n g 306 E k s p o jra s a 309 P e r m i n t a aAnk h i r 3 1 0P E R M I N T A A N 401 l m p o rb a r a n g 402 P a j a kp e n j u a l a n 403 Bea rnasuk 404 l m p o rj a s a 409 lmpor 5 0 1 M a r g i np e r d a g a n g abne s a r 502 M a r g i np e r d a g a n g aenc e r a n 5 0 3 Transportmargin 5 0 9 M a r g i np e r d a g a n g adna n t r a n s p o r t 600 OUTPUT 7 0 0P E R S E D I A A N

Forward

0.03 0.0.1 000 0.01 0.01

1 7 4 jasaperorangandan rr"u.nah tangga

2 0 1U p a hd a n g a j i

Backwarcl

0 . 11 0.02 0.01 0.01 0.17

1 7 3 jasahiburan,rekreasi& kebudayaan swasta 1 7 5 baransdan iasavs tidak terrnasuh di manauun 1 9 0 u m l a h i n p u V p e r m i n t a a an n t a r a

Pangsa

0.00

0.00 OU,JJ

4'1.09

16.64 20.47 1.29 1.27 39.67 100.00 33.24

0.2; 25.44 58.91 100.00 5 . 15 0.14 0.00 529

s4.7; 100.00

1 . 2 5 5 6 6 2 6 91 , 4 1 6 6 9 0 5 6

3 LANAPTRAN TNVESTASTDAhJTffiNAaA KHRSAMHNIURUT KBLTTAHUN aQAA-2003

I I I I I

t I I

t I I I I I I I I I I

(0 t(-.l

.(g

s

6 \< (!

(o c o F co o

(o

O C\

c C '(o J t-c!

(o

CE

L

.+

f-

l-r)co c.l f-

=f c..l

@

@

o) o,

r-

c!

o)

(o

C\
z. al o_ O O

s o)

c\ c\ o c) c! I

o)

s U(o

c ,o)

z. =

c{ o o c!

J-

F =

(u

f-

l'Y

F I

m :<

l<

t>

F D

c\

cf)

lo-

r-

E

I

Iz.

@

O

zLJ-l

E

-) M tu

l0_ > O u

c) n-

:<

1.) =-

:t d

a l.[ Ud

z^

-Lc:

ut F

z. o U,

'-.n ca"

'f,

l< at 0)

o

FU) LU

J!

'-;:

a) :l

-:< (U >\

6

o!'

CTJ

J

(u

c)

TA CU9

)r(9 -:z (U >r>'

= U)

(sz Z.c LC

=

F

-:< CU

LU

)< E va) -) =

==

J u)a fi

F-

-

<)', rf) c)

:<

o

z

c!

c) F

LAA4PIRAN 4 RA53OHXPORTTA,IPORT INDU5TRTCPO AIIENURUT KBLI TAFfUN EOCIO

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

= +

X

rr) c! @

U? o

.d. O)

ro cD o

=

o

N

cf)

(o

o, o?

@

@ O)

n o

|r) O

o)

q o

X

o)

= + X

./i c\ "
rr)

O

s --:

@

6

--

l'-

F.-

rr) .
O

c\

o o o

= X

|--

C\I

z.

3 -

F =

m v

lr)

M, (g

-) E o

tU

'a

o o-

E o o X

C)

fr, F

\

@

Or_

l--

c! .A

ct) tr)^ C\j

\r c! C.t

\.

o)

(o r\ co^ o o

\

C\

E aE. (\t

E

It-

c!

\

6

3 E =

z.

s

ry

(o o, r()_ (o co ce_

@

ro_ c!

.
,-{ c\

o

o)

O) -rJ-

crt

c")

(\ \ rr)

-tr-

@ (o -f,

-iCO C\

l'.-

o;

[l-|

U>

o

c

=

= F

G) _c c

E,

(s

o

o-

CO

=

7 (l)

F

E,

o o>< IIJ

IU>

= ()

c CU

C. Cg

:tr U'

.F CU

(E -o

CU

L

.:< a o)

o

u"

c 'c Cg

(U -O CU

z. E

CU

(rJ

c c '(U

a

>< -)<

'c cg

E L

a -a

= m :< o

z.

-f

rr)

= -o c!

CU .O

(u c

E

(u C

c ,(u -:< CU g

c)

c (g (g

o -:<

C

=

o c c)

';f

.c

;

(g

=

c

-cj c

-+

s

Lr)

LO

(\

.
J F

o F-