KATA PENGANTAR
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan aparatur pemerintah yang diamanatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga DPD RI. Memasuki tahun ke-11, keberadaan Lembaga DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah membangkitkan harapan masyarakat agar peran DPD RI dapat lebih optimal dalam menindaklanjuti aspirasi dan kepentingan daerah pada tataran pembentukan kebijakan di tingkat pusat. Besarnya harapan masyarakat tersebut dan adanya dinamika politik di parlemen serta pelaksanaan tugas DPD RI yang semakin berkembang menuntut kesigapan Sekretariat Jenderal DPD RI dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Sejalan dengan penerapan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu prinsip Good Governance telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) yang telah diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah termasuk Sekretariat Jenderal DPD RI untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerjanya. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai dan penggunaan anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis baik yang tercantum dalam RPJMN maupun Rencana Strategis Lembaga dan Sekretariat Jenderal DPD RI. Namun demikian Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI mengalami perubahan pada tahun 2014, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2014 menyajikan beberapa tambahan sasaran strategis dan indikator kinerja. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
i
LAKIP tahun 2014 yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI ini menyajikan berbagai tingkat capaian keberhasilan maupun hambatan dalam pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal DPD RI. Dengan telah dilakukannya analisis dan evaluasi kinerja secara objektif yang disajikan dalam LAKIP ini diharapkan ke depan dapat lebih meningkatkan kinerja aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang profesional, andal dan akuntabel dalam memberikan dukungan kepada DPD RI, serta diharapkan masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat memperoleh gambaran tentang kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014.
Jakarta, Februari 2015 Sekretaris Jenderal DPD RI,
Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO NIP. 195711251983031001
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….................................. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………................................... DAFTAR TABEL............................................................................................................. BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ......... B. Sistematika Penyajian ……………………………………………..................................
i iii v 1 2 13
BAB II. PERENCANAAN KINERJA .............................................................................. A. Revisi Rencana Strategis 2010-2014............................................................. 1. Visi ........................................................................................................ 2. Misi ....................................................................................................... 3. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 4. Strategi .................................................................................................. B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014.....................................................................
16 16 17 18 19 20 21
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI .............................................. 1. Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”.................................................................................................... 2. Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”............................................................................. 3. Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”............................................................................................... 4. Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................ 5. Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................ 6. Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................
23 23
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
iii
25 61
74
79
88
94
7. Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................ 102 8. Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI ........................................................................ 108 B. Realisasi Anggaran ...................................................................................... 112 BAB IV. PENUTUP ....................................................................................................... 115 LAMPIRAN 1. Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012; 2. Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di Provinsi; 3. Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014; 4. a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 5. Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 6. Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
iv
DAFTAR TABEL No
Judul Tabel
Halaman
Tabel 1.1
:
Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI
Tabel 3.1
:
Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
26
Tabel 3.2
:
Target dan Realisasi Penyelenggaraan Kelengkapan DPD RI Tahun 2014
Alat
32
Tabel 3.3
:
Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
63
Tabel 3.4
:
Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”
76
Tabel 3.5
:
Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
80
Tabel 3.6.
:
Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
89
Tabel 3.7.
:
Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
95
Tabel 3.8.
:
Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
103
Tabel 3.9
:
Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
109
Realisasi Anggaran yang digunakan untuk mewujudkan sasaran strategis Setjen DPD RI Tahun 2014
113
Tabel 3.10 :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
v
9
Rapat/Sidang
BAB I PENDAHULUAN Pendayagunaan aparatur merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, dan pengendalian manajemen secara terencana, sistematis, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur dalam rangka mewujudkan good governance. Pendayagunaan aparatur mencakup aspek yang luas. Dimulai dari peningkatan penataan fungsi kelembagaan yang efisien dan efektif dengan tatalaksana yang jelas dan transparan, didukung oleh SDM aparatur yang profesional, sampai kepada adanya pengawasan yang proporsional serta menghasilkan pelayanan publik yang optimal. Upaya tersebut sejalan dengan asas akuntabilitas yang harus dimiliki oleh penyelenggara negara sebagaimana terdapat dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN yang kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai pengganti dari Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. SAKIP merupakan salah satu bentuk reformasi administrasi publik khususnya di bidang manajemen sektor publik yang diharapkan mampu meningkatkan efektivitas manajemen dan transparansi serta akuntabilitas sektor publik. Implementasi dari SAKIP bagi intansi pemerintah adalah dengan membuat laporan kinerja instansi pemerintah (LAK) sebagai bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas suatu lembaga atau instansi, sehingga terwujud pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government). Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban tersebut, ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja agar setiap instansi pemerintah dari Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
1
eselon I sampai dengan eselon II secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders dengan menyusun perjanjian kinerja dan laporan kinerja. Sejalan dengan itu, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (Setjen DPD RI) menyusun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 dan menerbitkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI sebagai bentuk akuntabilitas dan laporan capaian atas kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Tahun 2010-2014 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tahun 2014.
A.
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Keberadaan DPD RI dimaksudkan untuk memperkuat ikatan daerahdaerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memperteguh persatuan daerah-daerah; mengakomodasi aspirasi dan kepentingan daerahdaerah dalam perumusan kebijakan nasional yang berkaitan dengan daerah; serta mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah. Selain itu keberadaan DPD RI dalam rangka memperkuat lembaga legislastif di tingkat nasional untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat daerah. Oleh karena itu, lembaga DPD RI memiliki arti penting dan memegang peran strategis dalam perkembangan ketatanegaraan sebagai kamar kedua dalam sistem parlemen Indonesia. Keberadaan DPD RI diharapkan dapat berperan dalam proses pengambilan keputusan nasional sehingga dapat menyerap dan mengakomodasikan kepentingan masyarakat dan daerah secara luas. Konstitusi dan UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) menempatkan DPD RI sebagai lembaga yang memiliki peran untuk memberikan pertimbangan terhadap pembahasan Rancangan UndangLaporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
2
Undang (RUU) yang dilakukan oleh DPR RI. Kewenangannya terbatas pada isuisu yang terkait dengan kepentingan daerah; hubungan antara pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam; perimbangan keuangan pusat dan daerah; dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi. Selain itu, DPD RI juga memiliki kewenangan mengawasi (oversight) di bidangbidang ini, dan juga terhadap APBN serta RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama yang hasilnya disampaikan ke DPR RI. Selama 2 (dua) periode keanggotaan, dari tahun 2004 sampai dengan 2014, banyak yang telah di lakukan oleh DPD RI baik berupa usul inisiatif RUU tertentu, ikut membahas RUU Tertentu, memberikan pertimbangan RUU terkait dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN serta pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK. DPD RI dalam kurun waktu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 telah mengajukan 48 (empat puluh delapan) RUU, 202 (dua ratus dua) pandangan dan pendapat, 14 (empat belas) Pertimbangan, dan 124 (seratus dua puluh empat) hasil pengawasan. Dalam perkembangannya untuk mendudukkan fungsi legislasi
DPD RI
sesuai UUD 1945, pada tanggal 14 September 2012, DPD RI telah menyampaikan permohonan pengujian undang-undang (uji materi) atas UU MD3 dan UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU P3) terhadap UUD 1945 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Perkara Nomor 92/PUU-X/2012. Permohonan uji materi dimaksud dilakukan untuk memperoleh penafsiran yang lebih tepat dan pasti bagi kepentingan bersama dalam sistem legislasi antara DPR, DPD, dan Presiden. Pada hari Rabu, tanggal 27 Maret 2013, MK telah memutus perkara tersebut dan dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2013. Putusan MK meneguhkan 5 (lima) hal, yaitu: 1.
DPD terlibat dalam pembuatan program legislasi nasional (prolegnas);
2.
DPD berhak mengajukan RUU yang dimaksud dalam Pasal 22D
ayat (1)
UUD 1945 sebagaimana halnya atau bersama-sama dengan DPR dan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
3
Presiden, termasuk dalam pembentukan RUU Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 3.
DPD berhak membahas RUU secara penuh dalam konteks Pasal 22D ayat (2) UUD 1945;
4.
Pembahasan UU dalam konteks Pasal 22D ayat (2) bersifat tiga pihak (tripartit), yaitu antara DPR, DPD, dan Presiden; dan
5.
MK menyatakan bahwa ketentuan dalam UU MD3 dan UU P3 yang tidak sesuai dengan tafsir MK atas kewenangan DPD dengan sendirinya bertentangan dengan UUD 1945, baik yang diminta maupun tidak. Dengan adanya putusan MK ini maka memperkuat posisi DPD RI
melaksanakan tugas wewenangnya terutama dalam fungsi legislasi dan telah mengubah paradigma proses pembuatan undang-undang (law making process) yang semakin efisien. Kewenangan legislasi DPD RI yang selama ini samarsamar baik secara praktik maupun pengaturan di dalam UU MD3 dan UU P3 menjadi lebih kuat. Ini semakin memperkuat lembaga DPD RI dan tentu akan memperkuat NKRI, yang salah satu semangat terbentuknya DPD RI adalah sebagai lembaga pemersatu daerah-daerah di Indonesia sebagaimana amanat dan semangat dari pembentukan DPD RI dalam UUD 1945. Setidaknya terdapat 8 (delapan) hal terkait kelembagaan yang diusung dan diperjuangkan DPD RI. Pertama, Memperjuangkan penataan sistem ketatanegaraan untuk memperkuat sistem check and balances
melalui
perubahan tahap kelima Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Kedua, mengoptimalkan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI dalam mengajukan usul, ikut membahas, memberikan pertimbangan undang-undang tertentu, dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang. Ketiga, memperjuangkan
aspirasi
masyarakat
dan
daerah
untuk
mewujudkan
pemerataan pembangunan bangsa yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan, dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat, meningkatkan sinergi dan interaksi Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
4
serta kerjasama Anggota DPD RI dengan para pemangku kepentingan untuk efektifitas perjuangan aspirasi dan kepentingan daerah dalam kebijakan nasional. Kelima, mendorong pemerintah pusat untuk memberi perhatian yang lebih besar terhadap isu-isu penting dan strategis di daerah. Keenam, mendorong pemerintah daerah mengidentifikasi dan menyusun strategi dalam mengatasi isuisu dan persoalan penting di daerah. Ketujuh, meningkatkan kinerja politik Anggota DPD RI melalui institutional building, capacity building, dan image building, dan kedelapan, melakukan sosialisasi DPD RI melalui berbagai inovasi yang terprogram namun tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan. Dalam melaksanakan tugas kelembagaannya, DPD RI memerlukan peran dan tugas Sekretariat Jenderal sebagai sebuah institusi pendukung administratif dan keahlian yang memiliki norma dan “ruh” birokrat pada lembaga legislatif yang cukup berpengaruh pada format, prosedur dan kultur organisasi tertentu. Oleh karenanya, sekretariat jenderal harus memiliki ciri birokrat profesional jajaran sekretariat jenderal lembaga legislatif, yaitu : 1) menjaga dan meningkatkan pelayanan legislator;
2) menjamin standar akurasi dan ketepatan yang tinggi
dalam advise prosedural; 3) mengembangkan keahlian konstitusi dan prosedural, serta kelengkapannya; dan 4) mempublikasikan rangkaian hasil kerja dan prosedur. Pada tahun 2005 dibentuklah Setjen DPD RI berdasarkan Pasal 99 UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD. Berdasarkan UU tersebut telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2005 tentang pembentukan Sekretariat Jenderal DPD RI, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI dengan struktur Setjen DPD RI terdiri dari 6 (enam) Biro, 1 (satu) Pusat, 27 (dua puluh tujuh) Bagian/Bidang dan 58 (lima puluh delapan) Subbagian/Subbidang. Meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan DPD RI, mendorong Setjen DPD RI melakukan pengembangan Struktur Organisasi Setjen Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
5
DPD RI yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008, dengan Perubahan struktur unit kerja eselon II dari 6 (enam) Biro dan 1 (satu) Pusat menjadi 6 (enam) Biro dan 3 (tiga) Pusat, sehingga menambah unit kerja eselon III dan eselon IV dari 27 (dua puluh tujuh) Bagian/Bidang menjadi 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang dan dari 58 (lima puluh delapan) Subbagian/Subbidang menjadi 79 (tujuh puluh sembilan) Subbagian/Subbidang. Pada awal periode 2009-2014 terjadi perubahan nomenklatur dan tambahan alat kelengkapan dalam struktur kelembagaan DPD RI yang semula Panitia Ad Hoc (PAH) menjadi Komite, Panitia Kerjasama Antar Lembaga Perwakilan (PKALP) menjadi Panitia Hubungan Antar Lembaga (PHAL) dan penambahan Panitia Akuntabilitas Publik (PAP). Dengan adanya perubahan nomenklatur dan tambahan alat kelengkapan tersebut serta dibentuknya struktur organisasi di ibu kota provinsi yang memerlukan peningkatan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bagian Pengawasan Internal, maka dilakukan perubahan struktur organisasi dengan penyesuaian nomenklatur dan penambahan kesekretariatan alat kelengkapan serta peningkatan bagian pengawasan internal setingkat Eselon IIIa menjadi unit Inspektorat setingkat Eselon IIa yang memiliki tugas dan fungsi pengawasan di kantor DPD RI di ibu kota negara dan ibu kota provinsi. Berdasarkan Pendayagunaan
kondisi Aparatur
tersebut
di
atas
Negara
dan
dan
Reformasi
persetujuan
Menteri
Birokrasi
Nomor:
B/2008/M.PAN-RB/06/2012 tanggal 28 Juni 2012 ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan pertama Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 1 Tahun 2008 dengan perubahan struktur Eselon II dari 9 (sembilan) menjadi 10 (sepuluh) yang terdiri dari 6 (enam) Biro, 3 (tiga) Pusat dan 1 (satu) Inspektorat. 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang (perubahan nomenklatur Panitia Ad Hoc menjadi Komite, PKALP menjadi PHAL, dan penambahan
unit
bagian
Sekretariat
PAP
serta
penghapusan
bagian
Pengawasan Internal) dan 79 (tujuh puluh sembilan) Subbagian/Subbidang Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
6
menjadi 80 (delapan puluh) Subbagian/Subbidang. Selain itu, melalui persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui suratnya nomor: B/2230/M.PAN-RB/09/2011 tanggal 21 September 2011 telah disusun Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Provinsi dengan jabatan kepala kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Provinsi adalah setingkat eselon III. Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012, tergambar pada Lampiran 1, serta Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di provinsi terdapat pada Lampiran 2. Kesekretariatan DPD RI diatur dengan Pasal 413 sampai dengan Pasal 417 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI secara rinci diatur dalam Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Dalam Pasal 224 Tata Tertib DPD RI, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas: a. memberi dukungan teknis, administratif, dan keahlian; b. melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang sebelumnya kepada pimpinan pada setiap permulaan tahun sidang dalam Sidang Paripurna. Dukungan teknis administratif meliputi: a. penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan DPD; b. perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD; c. pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD; d. penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat; e. pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah; Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
7
f. pemberian dukungan referensi dan jaringan kerja; g. pengelolaan
dan
pemberian
informasi
sesuai
kebutuhan
berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti
masyarakat
hasil-hasil keputusan
DPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang ingin mengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkup tugas Sekretariat Jenderal; h. penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat, dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas Parlemen; i. penyiapan dukungan teknologi informasi; j.
penyiapan materi atau bahan bagi pimpinan dalam rangka koordinasi pimpinan DPR, DPD dan MPR tentang gedung dan fasilitas fisik; dan
k. tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dukungan keahlian meliputi: a. penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan ide/gagasan mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang; b. pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi, seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan lainnya; c.
penyusunan draft naskah/dokumen akademik;
d. penyusunan draf rancangan undang-undang sesuai dengan ide
atau
gagasan dari pemrakarsa; e. pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saat sidangsidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR; dan f.
pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang DPD.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
8
Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah pegawai Setjen DPD RI tercatat sebanyak 644 (enam ratus empat puluh empat) pegawai yang terdiri dari 463 (empat ratus enam puluh tiga) PNS dan 181 (Seratus Delapan Puluh Satu) pegawai tidak tetap. Dari PNS yang bekerja pada Setjen DPD RI yang menduduki jabatan struktural sebanyak 127 (Seratus Dua Puluh Tujuh) pegawai dan yang menduduki posisi staf sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam) pegawai. Data lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI
NO
JABATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SESJEN WASESJEN BIRO RENKEU BIRO SETPIM BIRO SIDANG I BIRO SIDANG II BIRO ADMIN BIRO UMUM PUSDATIN PUSJIDA PUSJIJAKUM INSPEKTORAT JUMLAH
STAFF NON IV A B STRUKTURAL
NON PNS
JML
A B
ESELON II III A A A B
1 - 1 - - - - - - - - - - 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 9 10 13 8 9 7 7 7 1 80
4 7 15 16 11 64 12 44 3 5 181
1 1 61 48 70 83 69 133 49 96 23 10 644
I
-
4 4 5 6 3 4 3 3 3 35
-
-
43 27 39 47 46 55 26 41 9 3 336
Sumber : Biro Administrasi ,keadaan sampai dengan 1 Maret 2014
Dengan gambaran tersebut, maka peran kesetjenan DPD RI sangat penting sebagai sistem pendukung bagi DPD RI sebagai lembaga legislatif. Cukup banyak peluang penyempurnaan pelaksanaan tugas parlemen atau lembaga legislatif yang bisa dipengaruhi oleh perbaikan sistem kerja di jajaran Sekretariat Jenderal diantaranya melalui penyediaan tenaga ahli, narasumber, data dan informasi tentang persoalan yang dibahas, penyediaan informasi tentang sistem dan prosedur berpemerintahan dalam kaitan dengan persoalan yang sedang dibahas, ataupun informasi lapangan yang terkait. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
9
Keberhasilan manajemen dalam organisasi dapat terlihat dari kemampuan organisasi
beradaptasi
terhadap
perubahan
yang
semakin
cepat.
Oleh
karenanya, organisasi perlu melakukan analisis lingkungan strategis sehingga dapat mengidentifikasi aspek strategis dan permasalahan yang dihadapi dan dampaknya terhadap masa depan organisasi. Berikut ini hasil analisis lingkungan strategis Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu : 1. Aspek Strategis Aspek strategis merupakan aspek-aspek tertentu yang dapat mendukung keberhasilan suatu organisasi. Aspek-aspek ini harus berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh suatu organisasi, jika organisasi ingin menunjukkan keberhasilan kinerjanya. Dengan demikian organisasi yang berhasil tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Aspek strategis Sekretariat Jenderal DPD meliputi: a.
Dukungan Pimpinan dan Anggota;
b.
Semangat dan motivasi kerja pegawai;
c.
Pengalaman kerja;
d.
Struktur organisasi;
e.
Mekanisme dan prosedur kerja;
f.
Kerjasama antar unit kerja;
g.
Budaya dan etos kerja;
h.
Hubungan kerja dengan instansi/organisasi terkait;
i.
Teknologi informasi;
j.
Sarana dan prasarana kerja;
k.
Dukungan anggaran.
2. Permasalahan Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh sekretariat Jenderal DPD RI selama ini dapat diutarakan sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
10
a) Sebagai lembaga baru yang tumbuh sebagai konsekuensi konsensus politik, maka format kerja DPD RI terus berkembang untuk mencapai bentuknya. Keberadaan dan langkah-langkah kerja DPD RI berada dalam ruang politik dengan berbagai friksi ide serta hampir seluruh sumberdaya dukungan lembaga DPD RI sama sekali tidak ada dibawah kendali DPD RI sendiri. Hal ini membawa konsekuensi pula untuk berbagai perubahan yang mau tidak mau akan membagi konsentrasi pemikiran dan kerja sekretariat jenderal DPD RI. b) Masih jauhnya perangkat dukungan dari yang sebagaimana seharusnya terutama apabila diambil referensi lembaga yang sama pada negara lain, terdapat kelemahan dukungan staf sekretariat yang harus menyediakan mekanisme kerja, administrasi, informasi dan jaringan kerja dengan unit terkait/stakeholders. Secara agregat, kondisi nyatanya ialah kombinasi antar staf ahli dan staf sekretariat pendukung masih jauh dari kebutuhan untuk operasionalnya lembaga legislatif seperti DPD RI. c) Kelemahan saat ini yang sangat mungkin paling dirasakan ialah terkait dengan feedback atas agregasi aspirasi yang diserap oleh anggota DPD RI dari lapangan. Yang terjadi dengan situasi ini ialah keadaan dimana dalam kegiatannya di lapangan hampir tidak ada dukungan perangkat kerja Setjen DPD RI untuk anggota DPD RI, karena konstruksi dukungan perangkat daerah masih memerlukan pengaturan-pengaturan dalam teknis pelaksanaannya. d) Dengan ditetapkannya UU No. 17 Tahun 2014, maka terjadi perubahan kedudukan, tugas, fungsi dan wewenang DPD RI. Aktivitas anggota DPD RI tidak hanya dilakukan di Ibukota negara (Jakarta), juga dilakukan di daerah masing-masing, di setiap Provinsi. Perubahan tugas, fungsi dan wewenang DPD RI memberikan dampak pada peningkatan aktivitas anggota DPD RI. Peningkatan aktivitas ini membawa konsekuensi pada peningkatan kegiatan teknis administratif dan teknis subtantif. Dengan demikian berpengaruh pula pada sistem dukungan yang tidak lain Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
11
merupakan
aktivitas
kesekretariatan.
Berdasarkan
kondisi
objektif
tersebut, maka terhadap kelembagaan pendukung Sekretariat Jenderal DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi organisasi. Dengan demikian, amanat UU MD3 terhadap revitalisasi Sekretariat DPD RI dan kelembagaan DPD RI berpangkal kepada sistem dan manajemen Sekretariat DPD RI, dalam rangka mendukung proses dan tahapan pengambilan putusan di DPD RI. Perkembangan sekarang dalam hal reorganisasi Sekretariat Jenderal DPD RI temasuk untuk unit kerja DPD RI di daerah masih dalam proses bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai otoritas pengaturan organisasi lingkup kementerian dan lembaga. e) Gedung kantor DPD RI berada di kawasan komplek parlemen (MPR, DPR dan DPD). Pemanfaatan sarana dan prasarana di kawasan komplek parlemen diatur dalam Pasal 392 ayat (4) UU MD3 bahwa Pimpinan MPR, DPR dan DPD melalui alat kelengkapan melakukan koordinasi dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana dalam kawasan gedung perkantoran MPR, DPR dan DPD. Sebagai tindak lanjut, Pimpinan DPD RI telah melaksanakan koordinasi bersama dengan Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan DPD dalam rangka penataan seluruh kawasan komplek parlemen termasuk dengan rencana pembangunan gedung baru DPD RI, namun sampai saat ini belum terealisasi. Kondisi sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara semakin tidak memadai mengingat semakin meningkatnya aktifitas DPD RI yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) alat kelengkapan dan pertambahan SDM yang membutuhkan penambahan ruang rapat dan ruang kerja. Sidang Paripurna DPD RI menggunakan ruang sidang milik Sekretariat Jenderal MPR RI, sehingga pelaksanaan agenda sidang DPD RI harus menyesuaikan dengan agenda kegiatan MPR. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
12
Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masih menggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi dan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belum representatif sebagai gedung kantor lembaga Negara. Untuk tahun anggaran 2014 telah dialokasikan pembangunan gedung kantor di 3 (tiga) provinsi yang diharapkan secara bertahap dalam waktu lima tahun mendatang dapat dibangun gedung kantor DPD RI di seluruh provinsi.
B.
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Kinerja (LAK) ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance result) 2014 tersebut dibandingkan dengan perjanjian kinerja (performance agreement) 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap perjanjian kinerja memungkinkan diidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Selanjutnya, sistematika penyajian LAK Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum Sekretariat Jenderal DPD RI, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II
Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014. Bab III
Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan hasil Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
13
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013 dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis
program/kegiatan
yang
menunjang
keberhasilan
ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV
Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran: 1) Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012; Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
14
2) Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di provinsi; 3) Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014; 4) a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 5) Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 6) Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. REVISI RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Revisi Rencana strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPD RI tahun 2010-2014 dilaksanakan terkait dengan tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja Setjen DPD RI yang merupakan penjabaran dan tolak ukur kinerja Setjen DPD RI dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Perubahan tersebut telah diselaraskan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan teknis, administratif, dan keahlian kepada lembaga DPD RI. Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 telah mengalami 3 (tiga) kali revisi, yaitu pada bulan Maret 2012, Oktober 2013, dan terakhir pada Oktober 2014. Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 pertama dilaksanakan pada bulan Maret 2012 karena adanya evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Setjen DPD RI Tahun 2010 sehingga perlu dilakukan perubahan Renstra terutama pada perumusan indikator kinerja dan rumusan sasaran. Pada bulan Oktober 2013 dilakukan revisi kedua terhadap Renstra Setjen DPD RI tahun 2010-2014 karena terjadi pengembangan struktur organisasi Setjen DPD RI, adanya penambahan unit kerja eselon I yaitu inspektorat dan unit kerja eselon III yaitu Bagian Set.Panitia Akuntabilitas Publik, sehingga diperlukan penyesuaian antara Renstra Setjen DPD RI tahun 2010-2014 dengan struktur yang baru. Tahun 2014 merupukan tahun terakhir dalam penerapan Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014, namun Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 tetap dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Hal ini dilaksanakan karena untuk menyesuaikan dengan perkembangan dinamika kelembagaan DPD RI, adanya pergantian Pimpinan dan Anggota DPD RI untuk periode 2014-2019. Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 dilakukan terhadap tujuan,
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
16
indikator kinerja tujuan, sasaran strategis, dan indikator target kinerja Setjen DPD RI yang diselaraskan dengan sasaran strategis DPD RI serta pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen DPD RI. Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 memuat visi, misi, tujuan, indikator kinerja tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran, target kinerja jangka menengah, target tahunan, program, dan kebijakan, serta telah menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU) Setjen DPD RI. Matriks Perubahan Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 terdapat dalam Lampiran 3. 1. Visi Penetapan visi dalam perencanaan strategis merupakan salah satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi dinilai penting tidak hanya dalam tahap perencanaan, melainkan juga dalam tahapan organisasi selanjutnya. Substansi mendasar dalam pembentukan visi organisasi adalah menggali gambaran konkrit melalui refleksi kritis mengenai masa depan organisasi yang ingin diwujudkan. Visi merupakan komitmen dan kristalisasi nilai-nilai yang dianut seluruh pemangku kepentingan dan dilandasi oleh semangat mencapai tujuan. Visi Setjen DPD RI memiliki peran penting dilihat dari sudut pandang perspektif kelembagaan, Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga negara berfungsi sebagai sistem pendukung (supporting system) dan merupakan integrasi dari berbagai unsur yang terdiri dari kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Oleh karenanya, Setjen DPD RI menetapkan visi yang mencerminkan gambaran keadaan dan kondisi yang ingin diwujudkan pada tahun 2010-2014 sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh Setjen DPD RI, yaitu: “Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif dan keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI” Terdapat dua kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang visi Setjen DPD RI, yaitu profesional dan andal.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
17
a. Profesional Istilah ’profesional’ dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria pegawai memiliki kompetensi yang berdayaguna sesuai dengan persyaratan suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, dan beorientasi pada prestasi kerja. Artinya, setiap pegawai Setjen DPD RI memiliki kompetensi (keahlian), kreatif, dan inovatif dalam menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada lembaga DPD; menjamin standar akurasi dan ketepatan yang tinggi dalam kebijakan prosedural (accurate and prompt); mengembangkan keahlian konstitusi dan prosedural bagi lembaga DPD RI (constitutional and procedural based); mempublikasikan rangkaian hasil kerja, prosedur, dan sumber-sumber justifikasi kegiatan DPD RI; memfasilitasi program dan informasi pendidikan yang efektif sebagai bentuk dukungan fungsional legislasi; dan memaksimalkan serta menjaga akses dari semua elemen pelayanan dan informasi. b. Andal Andal diartikan sebagai terciptanya kepercayaan (trust) dan kepuasan (satisfied) dari Anggota DPD RI dan lembaga DPD RI terhadap segenap unsur Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan administratif. Profesional
dan
andal
dalam
memberikan
dukungan
teknis,
administratif dan keahlian serta sarana prasarana bagi pelaksanaan tugas konstitutional DPD RI agar tercapai kinerja yang optimal merupakan keinginan Setjen DPD RI pada Tahun 2010-2014 yang ingin dicapai sebagai supporting system DPD RI.
2. Misi Visi organisasi yang telah ditetapkan selanjutnya diwujudkan dengan penetapan misi. Misi merupakan fokus organisasi yang tersusun secara
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
18
baik, menetapkan tujuan yang unik dan mendasar, dan menunjukkan cakupan kegiatan yang ditawarkan serta pasar/konsumen yang dilayani. Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif dan keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI diwujudkan dengan menetapkan dan melaksanakan misi Setjen DPD RI, yaitu : 1)
Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan
DPD RI;
2)
Membangun sumber daya manusia aparatur yang profesional, kompeten, dan berintegritas;
3)
Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana prasarana; dan
4)
Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD RI.
3. Tujuan dan Sasaran Visi dan misi yang telah ditetapkan dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional, yaitu tujuan dan sasaran organisasi. Tujuan dan sasaran unit kerja eselon I harus berorientasi hasil dan terkait dengan isu strategis organisasi. Sekretariat Jenderal DPD RI telah menetapkan tujuan dan sasaran strategis organisasi yang menggambarkan tugas dan fungsi organisasi Setjen DPD RI. Tujuan ditetapkan untuk mempertajam pelaksanaan misi Setjen DPD RI dan meletakkan prioritas serta memberikan arah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan, sasaran strategis Setjen DPD RI merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan tujuannya. Sesuai dengan visi dan misi Setjen DPD RI, maka tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2014 adalah: 1) Tujuan:
Terwujudnya
dukungan
teknis
dan
keahlian
yang
profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
19
Sasaran:
1) Terwujudnya dukungan teknis dan subatansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 2) Terwujudnya
dukungan
terhadap
penguatan
kelembagaan DPD RI; 3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan; 4) Terwujudnya
profesionalitas
kompetensi
dan
integritas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
2) Tujuan:
Terwujudnya
dukungan
administratif
dan
sarana
prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI Sasaran:
1) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan
yang
tertib
dan
akuntabel
dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 2) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat jenderal yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 3) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 4) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
4. Strategi Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan,
maka
perlu dirumuskan strategi/cara Sekretariat Jenderal DPD RI dalam program dan kebijakan yang menjadi pedoman operasional kegiatan. Pada tahun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
20
2014 Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki 3 (tiga) program, yaitu (1) program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi; (2) program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI; dan (3) program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai dengan sasaran strategis dan indikator kinerja pada awal tahun. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah telah merubah beberapa ketentuan tentang perjanjian kinerja yang awalnya merupakan penetapan kinerja. Salah satunya terkait dengan ruang lingkup perjanjian kinerja yaitu dimuatnya perjanjian yang disepakati terhadap kinerja yang terwujud akibat kegiatan tahun sebelumnya selain kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan. Setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2014, Sekretariat Jenderal DPD RI menetapkan Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang memuat informasi tentang sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan jumlah anggaran yang akan dialokasikan (terdapat pada lampiran 4A). Dalam perjalanannya, Sekretariat Jenderal telah melakukan review Penetapan Kinerja Tahun 2014 selama tahun 2014. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 perjanjian kinerja dapat direvisi apabila terjadi pergantian atau mutasi pejabat; perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran; dan/atau perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
21
Pelaksanaan review terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dilaksanakan pertama pada bulan Juli 2014, terkait dengan perubahan DIPA Setjen DPD RI (APBN-P) dimana terjadi penghematan anggaran yang menyebabkan pengurangan target kinerja Setjen DPD RI sehingga dilakukan revisi pada Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 terkait dengan perubahan target kinerja (lampiran 4B). Review kedua dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014, terkait dengan pergantian Pimpinan dan Anggota DPD RI periode 2014-2019 yang mempengaruhi perubahan tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 sehingga perlu dilakukan revisi kembali terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 (lampiran 4C). Dan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 pada tanggal 20 November 2014 terkait perubahan nomenklatur, maka Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 berubah menjadi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 (Lampiran 4D). Perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang telah ditetapkan telah direview dan diukur untuk melihat keberhasilan atau kegagalan kinerja Setjen DPD RI. Selain itu, mulai tahun 2014 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI telah dimanfaatkan dalam rencana kinerja individu oleh pejabat eselon I yang diturunkan ke pejabat eselon II, eselon III, eselon IV, sampai dengan staf yang dituangkan dalam Rencana Kerja Perorangan (SKP) dan telah digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Aksi Sekretariat Jenderal Tahun 2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 menggambarkan capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 dengan melakukan analisis melalui (1) membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; (2) membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; (3) membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
(4)
analisis
penyebab
keberhasilan
atau
kegagalan
atau
peningkatan atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; (5) analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan (6) analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Capaian sasaran diukur pada tingkat outcome dengan menggunakan indikator-indikator sasaran yang jelas dan terukur untuk menetapkan penilaian keberhasilan setiap sasaran. Data capaian diperoleh dari pengukuran melalui pengumpulan dan perangkuman data dengan memperhatikan indikator kinerja yang digunakan, frekuensi pengumpulan data, penanggung jawab, mekanisme perhitungan, dan sumber data yang digunakan sehingga dapat diyakini validitas datanya dan dapat diandalkan. Capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sangat dipengaruhi oleh dukungan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan Setjen DPD RI. Berikut ini sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI yang diukur capaiannya, yaitu : 1) Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 2) Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
23
3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan; 4) Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 5) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 6) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 7) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI; 8) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Secara umum sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI telah berhasil dicapai pada tahun 2014, namun demikian terdapat beberapa sasaran strategis yang belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Terhadap sasaran yang belum berhasil diwujudkan, Sekretariat Jenderal DPD RI telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi untuk melakukan perbaikan, penanganan masalah dan peningkatan kinerja di masa mendatang. Matriks pengukuran kinerja indikator sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 terdapat pada lampiran 5. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategis dengan indikator kinerjanya dapat diuraikan sebagai berikut.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
24
Sasaran strategis_1 : “Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan oleh Sekretariat Jenderal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai supporting system dalam memberikan dukungan teknis dan substansi/materi persidangan DPD RI yang merupakan core bussiness bagi DPD RI dalam menghasilkan keputusan DPD RI terkait (1) RUU usul iniasiatif DPD RI; (2) pertimbangan kepada DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; (3) hasil pengawasan terhadap pelaksanaan atas UU tertentu; (4) pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK; dan (5) pertimbangan dalam pemilihan anggota BPK. Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.1 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
25
Tabel 3.1. sasaran strategis_1 “Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” 2014 NO
1
2
3
4
5
6
INDIKATOR KINERJA Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
100%
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100%
100
95%
95
95%
95
100%
100
100%
100
100% (48 Draft Keputusan)
100% (48 Draft Keputusan)
100
100% (43 Draft Keputusan)
100
100% (60 Draft Keputusan)
100
100% (35 Draft Keputusan)
100
100% (33 Draft Keputusan)
100
100% (20 Draft Keputusan)
100% (20 Draft Keputusan)
100
100% (25 Draft Keputusan)
100
100% (25 Draft Keputusan)
100
100% (13 Draft Keputusan)
100
100% (15 Draft Keputusan)
100
100% (5 Draft Keputusan)
100% (5 Draft Keputusan)
100
100% (2 Draft Keputusan)
100
100% (2 Draft Keputusan)
100
100% (3 Draft Keputusan)
100
100% (1 Draft Keputusan)
100
100% (1 Draft Keputusan)
100% (1 Draft Keputusan)
100
100% (1 Draft Keputusan)
100
100% (1 Draft Keputusan)
100
100% (1 Draft Keputusan)
100
-
-
26
2014 NO
7
8 9
INDIKATOR KINERJA Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
TARGET
REALISASI
100% (8 Draft Keputusan)
100% (8 Draft Keputusan)
200 Risalah
363 Risalah
100% (28 Kajian)
100% (28 Kajian)
2013 CAPAIAN (%)
2012
2011 CAPAIAN (%)
CAPAIAN (%)
CAPAIAN (%)
REALISASI
100
100% (9 Draft Keputusan)
100
100% (9 Draft Keputusan)
100
100% (9 Draft Keputusan)
100
100% (4 Draft Keputusan)
100
182
135 Risalah
67,5
229 Risalah
57,3
308 Risalah
77
189 Risalah
45,5
100
100% (17 Kajian)
100
100% (16 Kajian)
100
100% (26 Kajian)
100
100% (16 Kajian)
100
27
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
REALISASI
2010
Dari tabel 3.1. sasaran strategis_1 “Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah
dilakukan,
(e)
efisiensi
penggunaan
sumber
daya,
dan
(f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu : 1.1 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan Tingkat
kepuasan
Anggota
terhadap
dukungan
teknis
dan
substansi/materi persidangan merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan didapat dari perbandingan jumlah Anggota yang tidak menyampaikan keluhan secara tertulis terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan kepada Sekretariat Jenderal DPD RI dengan jumlah seluruh Anggota DPD RI. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132 orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD terkait dukungan teknis dan substansi/materi persidangan yang telah dilaksanakan. Namun demikian terdapat masukan-masukan Anggota secara lisan terkait dukungan teknis persidangan yang langsung ditindaklanjuti Sekretariat Jenderal DPD RI untuk perbaikan kinerja. Akan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
28
tetapi untuk masukan yang terkait dengan keterbatasan ruang rapat karena Sekretariat Jenderal DPD RI belum memiliki gedung sendiri di ibukota negara tidak dapat segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI disebabkan di luar kewenangan Sekretariat dan Lembaga. Selain itu, tingkat kepuasan Anggota DPD RI dapat diindikasikan dengan adanya pernyataan terima kasih tertulis dari Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI yang dibacakan pada saat Sidang Paripurna untuk Sekretariat
Jenderal
DPD
RI
terhadap
dukungan
teknis
dan
substansi/materi yang telah dilaksanakan. Capaian target kinerja pada tahun 2014 tercapai karena tindak lanjut permintaan alat kelengkapan DPD untuk melaksanakan kegiatan segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dengan profesional, cepat, tertib, andal dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD yang menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi (survey) tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan secara rutin dan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali secara proaktif. Dukungan yang diberikan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dalam bentuk dukungan teknis dan dukungan substansi/materi. Dukungan teknis meliputi penyiapan seluruh operasional persidangan sebelum persidangan dimulai seperti undangan persidangan yang informatif, penyediaan ruang persidangan yang memadai, perlengkapan persidangan yang berfungsi dengan baik, layanan jamuan persidangan yang baik, penggandaan materi persidangan dan layanan pengamanan yang siaga, serta penyediaan presensi persidangan yang transparan. Sedangkan dukungan substansi/materi meliputi penyiapan materi persidangan, pemberian dukungan keahlian pada saat sidang/rapat pembahasan
di
DPD
dan
DPR,
penyiapan
penyusunan
draft
naskah/dokumen akademik, dan penyusunan draf rancangan undangLaporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
29
undang sesuai dengan ide atau gagasan dari pemrakarsa, penyusunan draf pengantar rapat, penyusunan draf kerangka acuan untuk kunjungan kerja dan Raker dengan Menteri, penyusunan draf jadwal, dan penyusunan draf kesimpulan, serta penyusunan draf keputusan DPD RI/alat kelengkapan DPD RI. Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 tidak ada keluhan tertulis dari Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan. Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah: a. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi, dengan melaksanakan kegiatan : 1) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan, pengawasan DPD, dan pengembangan kerja sama; dan 2) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan, pengawasan DPD, dan fungsi badan kehormatan. b. Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI, dengan melaksanakan kegiatan : 1) kegiatan pengelolaan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan daerah; dan 2) penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan hukum. Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dilaksanakan oleh pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI yang berhubungan langsung dengan persidangan DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
30
1.2 Indikator Kinerja Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Penyelenggaraan Rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah satu tugas utama (core bussines) Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai
supporting system DPD RI. Rapat/sidang DPD RI, yaitu (1) rapat internal meliputi rapat pleno alat kelengkapan, rapat gabungan alat kelengkapan, dan rapat tim kerja; (2) rapat eksternal meliputi rapat kerja, rapat konsultasi, rapat koordinasi, rapat dengar pendapat, dan rapat dengar pendapat umum; (3) rapat alat kelengkapan di daerah meliputi rapat koordinasi, rapat dengar pendapat, rapat dengar pendapat umum, rapat bersama DPRD, dan rapat bersama Pemerintah Daerah dan DPRD. Capaian
persentase
penyelenggaraan
rapat/sidang
alat-alat
kelengkapan didapat dari persentase jumlah realisasi rapat/sidang yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dibandingkan dengan persentase jumlah rapat/sidang yang telah dijadwalkan. Persentase realisasi jumlah rapat/sidang yang diselenggarakan oleh Sekretariat
Jenderal
diselenggarakan
DPD
RI
dibandingkan
didapat dengan
dari jumlah
jumlah
rapat
yang
rapat/sidang
yang
dijadwalkan. Berikut ini data rapat/sidang alat kelengkapan yang diselenggarakan selama tahun 2014 pada tabel 3.2 di bawah ini yaitu :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
31
Tabel 3.2 Target dan Realisasi Penyelenggaraan Rapat/Sidang Alat Kelengkapan DPD RI Tahun 2014 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alat
Masa Sidang III
Masa Sidang IV
Masa Sidang I
Kelengkapan
Tahun Sidang
Tahun Sidang
Tahun Sidang
DPD RI
2013-2014
2013-2014
2014-2015
(Jan-Maret 2014)
(Mei-Sept 2014)
(Okt - Des 2014)
Komite I Komite II Komite III Komite IV Panmus Paripurna BAP BKSP PPUU PURT BK TOTAL
Jumlah
T
R
T
R
T
R
T
R
25 18 15 22 6 5 3 4 7 5 9
47 5 13 10 2 7 2 2 3 3 0
2 13 7 23 16 3 5 1 2 6 0
6 3 5 23 3 3 15 1 4 2 3
10 9 6 7 7 4 2 7 5 7 0
17 15 15 16 4 5 5 4 6 8 4
37 40 28 52 29 12 10 12 14 18 9 261
70 23 33 49 9 15 22 7 13 13 7 261
Dari tabel 3.2 diketahui bahwa pada tahun 2014, rapat/sidang yang dijadwalkan oleh alat kelengkapan DPD RI sebanyak 261 (dua ratus enam puluh satu) rapat/sidang, dan yang terselenggara sebanyak 261 (dua ratus enam puluh satu) rapat/sidang, sehingga target indikator persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan mencapai 100%. Capaian
persentase
penyelenggaraan
rapat/sidang
alat-alat
kelengkapan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Pada tahun 2013 dan 2014 memiliki capaian sebesar 95% dari target 100% dikarenakan penyelenggaraan rapat/sidang melibatkan pihak luar sebagai undangan seperti kementerian dan narasumber/pakar yang menyebabkan jadwal penyelenggaraan rapat/sidang sering kali diubah dalam waktu singkat mengikuti konfirmasi undangan dan substansi yang akan dibahas. Upaya perbaikan yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dan konfirmasi yang intensif dengan pihak yang diundang dalam rapat/sidang DPD RI. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
32
Program
yang
dilakukan
untuk
mencapai
persentase
penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan persidangan/rapat-rapat DPD RI. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 4.162.835.004,- atau sekitar 65,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Apabila dibandingkan antara capaian anggaran (65,7%) dengan capaian kinerja (100%) maka dapat
disimpulkan
bahwa
telah
terjadi
efisiensi
anggaran
dalam
pelaksanaan penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI. Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI yang terkait langsung dengan penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI.
1.3 Indikator Kinerja Persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan. Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan. Draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi meliputi naskah usul prolegnas, RUU inisiatif DPD, pandangan pendapat dan pertimbangan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
33
terhadap RUU dari DPR maupun Presiden. Penyusunan draft produk legislasi tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masingmasing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari 48 (empat puluh delapan) draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 48 (empat puluh delapan) keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini mengindikasikan bahwa produk legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga. Hasil tersebut terdiri dari usul 1 (satu) draft keputusan DPD RI terkait Prolegnas DPD, 10 (sepuluh) draft keputusan DPD RI terkait produk RUU inisiatif DPD serta 37 (tiga puluh tujuh) draft keputusan DPD RI terkait Pandangan, Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan pemerintah. Secara lebih rinci 48 (empat puluh delapan) draft keputusan DPD RI yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 yaitu: a. 1 (satu) draft keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas tahun 2014 yang memuat 24 (dua puluh empat) judul RUU Bidang Politik dan Hukum, 31 (tiga puluh satu) judul RUU Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alama, 18 (delapan belas) judul RUU Bidang Sosial, Budaya, Kepemudaan dan Kesehatan dan 10 (sepuluh) judul RUU Bidang Keuangan; b. 10 (sepuluh) draft Keputusan DPD RI terkait RUU Usul Inisiatif DPD RI yaitu: 1) Draft keputusan DPD RI tentang RUU Pengadilan Agraria menjadi Keputusan DPD RI Nomor 61/DPD RI/IV/2013-2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
34
2) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengelolaan Terpadu Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi dan Cianjur (JABODETABEKJUR) menjadi Keputusan DPD RI Nomor 90/DPD RI/IV/2013-2014; 3)
Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang menjadi Keputusan DPD RI Nomor 88/DPD RI/IV/2013-2014;
4) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menjadi Keputusan DPD RI Nomor 96/DPD RI/IV/2013-2014; 5) Draft Keputusan DPD RI Tentang RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 97/DPD RI/IV/2013-2014; 6) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi budaya Tradisional menjadi Keputusan DPD RI Nomor 102/DPD RI/IV/2013-2014; 7) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Penyusunan, Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN dan APBD menjadi Keputusan DPD RI Nomor 105/DPD RI/IV/2013-2014; 8) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU tentang Kekayaan Negara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 106/DPD RI/IV/2013-2014; 9) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
menjadi
Keputusan
DPD
RI
Nomor
107/DPD
RI/IV/2013-2014; 10) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UndangUndang
Nomor
17
Tahun
2014
Tentang
Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menjadi
Keputusan
Dewan
Perwakilan
Daerah
Indonesia (DPD RI) Nomor 15/DPD RI/I/2014-2015;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
35
Republik
c. 37
(tiga
puluh
tujuh)
draft
keputusan
DPD
RI
terkait
Pandangan/Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan pemerintah, yaitu : 1.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Banua Landjak di Provinsi Kalimantan Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor 39/DPD RI/III/2013-2014
2.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi Kapuas Raya menjadi Keputusan DPD RI Nomor 40/DPD RI/III/2013-2014
3.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat DPD
RI
Terhadap
Rancangan
Undang-Undang
Tentang
Kesehatan Jiwa menjadi Keputusan DPD RI Nomor 41/DPD RI/III/2013-2014 4.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya di Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor 46/DPD RI/IV/2013-2014
5.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 47/DPD RI/IV/2013-2014
6.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Bogoga di Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 48/DPD RI/IV/20132014
7.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Ghondumi Sisare di Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 49/DPD RI/IV/2013-2014
8.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
36
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Obi di Maluku Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 50/DPD RI/IV/2013-2014 9.
Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Sukabumi Utara di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor 51/DPD RI/IV/2013-2014
10. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kota Langowan di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 52/DPD RI/IV/2013-2014 11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Garut Selatan di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor 53/DPD RI/IV/2013-2014 12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Gorontalo Barat di Provinsi Gorontalo menjadi Keputusan DPD RI Nomor 54/DPD RI/IV/2013-2014 13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kota Tahuna di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 55/DPD RI/IV/20132014 14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Talaud Selatan di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 56/DPD RI/IV/2013-2014 15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI Terhadap RUU tentang Pengelolaan Keuangan Haji menjadi Keputusan DPD RI Nomor 59/DPD RI/IV/2013-2014 16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
37
Kepulauan Nias sebagai pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 62/DPD RI/IV/20132014 17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Yamo Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor
63/DPD
RI/IV/2013-2014 18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Kembu Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Tolikara Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 64/DPD RI/IV/20132014 19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Berau Pesisir Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor 65/DPD RI/IV/2013-2014 20. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Paser Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor 66/DPD RI/IV/2013-2014 21. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan
Undang-Undang
Tentang
Pembentukan
Kota
Manokwari Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor 67/DPD RI/IV/2013-2014 22. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI Terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal serta Dana Transfer Daerah dalam RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
38
2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 72/DPD RI/IV/20132014 23. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Moni di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 79/DPD RI/IV/2013-2014 24. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Lembah Roufer di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 80/DPD RI/IV/2013-2014 25. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten Cilangkahan di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI Nomor 81/DPD RI/IV/2013-2014 26. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Caringin di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI Nomor 82/DPD RI/IV/2013-2014 27. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Tomini Raya di Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD RI Nomor 83/DPD RI/IV/2013-2014 28. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD RI Nomor 84/DPD RI/IV/2013-2014 29. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Bogor Barat di Provinsi Jawa Barat Nomor 85/DPD RI/IV/20132014 30. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Provinsi Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
39
Papua Tengah di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 86/DPD RI/IV/2013-2014 31. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan
Kundur
di
Provinsi
Kepulauan
Riau
menjadi
Keputusan DPD RI RI Nomor 87/DPD RI/IV/2013-2014 32. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Mimika di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 93/DPD RI/IV/2013-2014 33. Draft Keputusan DPD RI Tentang Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Tengah di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 94/DPD RI/IV/2013-2014 34. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap Rancangan
Undang-Undang
tentang
Pembentukan
Kota
Lembah Baliem di Provinsi Papua Nomor 95/DPD RI/IV/20132014 35. Draft Keputusan DPD RI Tentang DPD
RI
Terhadap
Rancangan
Pandangan dan Pendapat Undang-Undang
tentang
Pertembakauan menjadi Keputusan DPD RI Nomor
98/DPD
RI/IV/2013-2014 36. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat DPD
RI
Terhadap
Rancangan
Undang-Undang
tentang
Konservasi Tanah dan Air Nomor 99/DPD RI/IV/2013-2014 37. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat DPD
RI
Terhadap
Rancangan
Undang-Undang
Perkebunan menjadi Keputusan DPD RI Nomor
tentang 100/DPD
RI/IV/2013-2014 Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
40
2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100% menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 48 (empat puluh delapan) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 43 (empat puluh tiga) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 60 (enam puluh) draf keputusan, tahun 2011 sebanyak 35 (tiga puluh lima) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) draf keputusan. Perubahan naik-turun (fluktuatif) jumlah draf keputusan terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI disebabkan karena penyusunan draf keputusan DPD RI disesuaikan dengan agenda tahunan politik
DPD RI. Realisasi tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 5 (lima) draf keputusan dari sebelumnya yang menghasilkan 43 (empat puluh tiga) draf keputusan. Peningkatan capaian ini merupakan bentuk keberhasilan dalam menjaga konsistensi
dukungan
terhadap
anggota
di
masing-masing
alat
kelengkapan, mengingat pada tahun 2014 merupakan periode transisi DPD RI. Permasalahan dan kendala yang perlu menjadi bahan evaluasi dalam pencapaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI antara lain: a. Problematika materi legislasi yang berbeda di setiap daerah; b. Pemahaman masyarakat yang minim mengenai tugas dan wewenang DPD RI khususnya dalam fungsi legislasi; dan c. Mekanisme kerja antara alat kelengkapan yang belum berjalan sesuai peraturan Tata Tertib DPD RI. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
41
d. DPD RI belum terlibat secara aktif dalam pembahasan Prolegnas bersama DPR RI dan Presiden sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013. e. Konsentrasi anggota di setiap alat kelengkapan terpecah karena memasuki tahun politik. f.
Adanya
kebijakan
pengurangan/pemotongan
anggaran
Kementerian/Lembaga oleh Pemerintah. Langkah-langkah yang diambil untuk pemecahan masalah tersebut di atas adalah: a. Melakukan advokasi dan eksaminasi tentang permasalahan legislasi di daerah; b. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kedudukan DPD RI sebagai perwakilan daerah yang mempunyai wewenang untuk mengajukan usul Prolegnas; dan c. Mengadakan Rapat Gabungan dengan Komite untuk menetapkan prioritas Prolegnas tahun berjalan. d. Mendorong DPR RI dan Presiden untuk menjanlakan keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013 mengenai keterlibatan DPD RI dalam penyusunan Prolegnas bersama DPR RI dan Presiden (Tripartit). e. Melakukan koordinasi berkala dengan pimpinan alat kelengkapan dalam menjalankan rencana kinerja. f. Melakukan efisiensi penggunaan anggaran dalam penyusunan draft legislasi
dengan
melakukan
sharing
anggaran
antar
alat
kelengkapan. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI adalah penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan penyusunan usul prolegnas, penyusunan RUU inisiatif DPD, dan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
42
penyusunan pandangan pendapat dan pertimbangan terhadap RUU dari DPR maupun Presiden. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 50.400.738.029,- atau sekitar 94,5% dari target anggaran yang telah ditetapkan.
Realisasi
menunjukkan
bahwa
anggaran
hampir
perencanaan
mencapai
anggaran
telah
100%,
hal
ini
sesuai
dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan penyusunan draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi. Pegawai yang melaksanakan kegiatan penyusunan draft keputusan DPD RI yang memiliki kompetensi dalam persidangan DPD RI.
1.4 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Indikator
persentase
draf
keputusan
DPD
RI
terkait
fungsi
pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian
persentase
draf
keputusan
DPD
RI
terkait
fungsi
pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan. Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan. Draf keputusan DPD terkait fungsi pengawasan disusun dalam rangka DPD RI melakukan advokasi kepada masyarakat dan daerah terkait Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
43
pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu yang dilaksanakan oleh
pemerintah.
Melalui
pengawasan
dapat
diketahui
efektifitas
pelaksanaan Undang-Undang serta sejauh mana Undang-Undang tersebut dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Draf keputusan terkait fungsi pengawasan selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masingmasing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, realisasi tercapai 100%, dari 20 (dua puluh) draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 20 (dua puluh) keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini mengindikasikan bahwa draf keputusan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga. Berikut draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI yang dihasilkan pada tahun 2014 yaitu : 1. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 101/DPD RI/IV/2013-2014; 2. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri menjadi Keputusan DPD RI Nomor 103/DPD RI/IV/2013-2014; 3. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Berkenaan Dengan Pelaksanaan Kurikulum
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
44
Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 104/DPD RI/IV/20132014; 4. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
12
tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 108/DPD RI/IV/2013-2014; 5. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji Berkenaan Dengan
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1435 H / 2014 M menjadi Keputusan DPD RI Nomor 07/DPD RI/I/2014-2015; 6. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Berkenaan Dengan Kesehatan Ibu dan Anak menjadi Keputusan DPD RI Nomor 08/DPD RI/I/2014-2015; 7. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan UndangUndang Bidang Perpajakan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 09/DPD RI/I/2014-2015; 8. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan UndangUndang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 11DPD RI/I/2014-2015; 9. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia Atas Pelaksanaan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman menjadi Keputusan DPD RI Nomor 12/DPD RI/I/2014-2015; 10. Draft Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
45
Indonesia Atas Pelaksanaan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 13/DPD RI/I/2013-2014; 11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah menjadi Keputusan DPD RI Nomor 42/DPD RI/III/2013-2014; 12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD menjadi Keputusan DPD RI RI Nomor 57/DPD RI/IV/2013-2014; 13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 58/DPD RI/IV/2013-2014; 14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 68/DPD RI/IV/2013-2014 ; 15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus menjadi Keputusan DPD RI Nomor 69/DPD RI/IV/2013-2014 ; 16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Perlindungan Cagar Budaya menjadi Keputusan DPD RI; 17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Atas Jaminan Sosial menjadi Keputusan DPD RI Nomor 71/DPD RI/IV/2013-2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
46
18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menjadi Keputusan DPD RI Nomor 91/DPD RI/IV/2013-2014; 19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas Sinkronisasi Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi Keputusan DPD RI Nomor
92/DPD
RI/IV/2013-2014; 20. Draf Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan DPD RI atas Penindaklanjutan Rekomendasi BPK Tahun 2013-2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 109/DPD RI/IV/2013-2014. Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100%
dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100%
menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 20 (dua puluh) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan, tahun 2011 sebanyak 13 (tiga belas) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 15 (lima belas) draf keputusan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
47
Bila dibandingkan capaian 2014 dengan pencapaian di tahun 2013 terdapat penurunan capaian yaitu sebanyak 5 (lima) keputusan sedangkan bila dilihat pada capaian 5 (lima) tahun terakhir capaian tahun 2014 merupakan capaian kedua terbanyak setelah capaian di tahun 2013 dan 2012. Selain disebabkan karena adanya kebijakan pemotongan anggaran kementerian/lembaga oleh pemerintah, penurunan capaian target indikator dari tahun sebelumnya juga disebabkan pelaksanaan pengawasan disesuaikan dengan aspirasi dari masyarakat dan daerah. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan atas UU tertentu. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan pada tahun 2014 sebesar Rp. 9.505.489.788,- atau sekitar 88,1% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam persidangan DPD RI.
1.5 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Indikator penganggaran
persentase yang
draf
keputusan
digunakan
sebagai
DPD
RI
terkait
keputusan
fungsi
DPD
RI
menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian
persentase
draf
keputusan
DPD
RI
terkait
fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
48
Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI telah memiliki capaian 100%, dengan realisasi 100% dari arget yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, relaisasi tercapai 100% karena dari 5 (lima) draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 5 (lima) draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga. Lima draft Keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu : 1) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI
Terhadap
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI Semester II Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 73/DPD RI/IV/2013-2014; 2) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Semester I Tahun 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 10/DPD RI/I/2014-2015; 3) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun Anggaran 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 77/DPD RI/IV/2013-2014; 4) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
49
Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 60/DPD RI/IV/20132014; 5) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 78/DPD RI/IV/2013-2014. Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran
yang disusun oleh Sekretariat Jenderal
DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah pada realisasi jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 5 (lima) draf keputusan, Pada tahun 2013 sebanyak 2 (dua) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 2 (dua) draf keputusan, tahun 2011 sebanyak 3 (tiga) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 1 (satu) draf keputusan. Pada setiap tahun DPD RI memeriksa HAPSEM dari BPK 2 (dua) kali yaitu HAPSEM BPK semester II tahun sebelumnya dan HAPSEM BPK semester I tahun berjalan sehingga DPD RI memberikan 2 (dua) pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut HAPSEM BPK kepada DPR RI. Akan tetapi pada tahun 2010 dihasilkan 1 (satu) keputusan dan tahun 2011 sebanyak 3 (tiga) keputusan dikarenakan Pertimbangan terhadap HAPSEM BPK tahun 2010 semester I yang seharusnya diputuskan pada tahun 2010 di putuskan pada awal tahun 2011.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
50
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan pemeriksaan HAPSEM BPK dan penyusunan pertimbangan terhadap RUU APBN. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran pada tahun 2014 sebesar Rp. 994.610.160,- atau sekitar 70,4% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam persidangan DPD RI.
1.6 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Indikator
persentase
draf
keputusan
DPD
RI
terkait
fungsi
representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian
persentase
draf
keputusan
DPD
RI
terkait
fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan. Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan. Draf keputusan DPD terkait fungsi representasi meliputi draf keputusan tentang pemilihan calon anggota BPK. Draf keputusan tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di alat kelengkapan untuk Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
51
kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi representasi
yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
telah memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% dan sesuai target yang ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 1 (satu) draf keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 1 (satu) keputusan DPD RI yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga. Draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI yaitu Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dalam Pemilihan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, menjadi Keputusan DPD RI Nomor 76/DPD RI/IV/2013-2014. Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, dan 2011, karena pada tahun 2010 tidak ada kegiatan pemilihan calon anggota BPK dari DPD RI. Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100% menunjukkan bahwa dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI atas pemilihan calon anggota BPK yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI. Jumlah draf keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap calon anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun 2014 sebanyak 1 (satu) draf keputusan sama dengan jumlah draf keputusan yang dihasilkan pada tahun 2013, 2012 dan 2011. Hal ini Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
52
dilaksanakan sebagaimana amanat Pasal 23F ayat (1) UUD 1945 bahwa anggota BPK RI dipilih oleh DPR RI dengan memperhatikan pertimbangan DPD RI. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan penyusunan pertimbangan DPD RI terhadap pemilihan calon anggota BPK. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 209.106.408,- atau sekitar 85,8% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi persidangan DPD RI.
1.7 Indikator Kinerja Presentase Draf Keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai Penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai Keputusan/Peraturan DPD RI. Indikator presentase draf keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/Peraturan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian
sasaran
strategis
terwujudnya
dukungan
teknis
dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian persentase draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi draf keputusan/Peraturan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan persentase draf keputusan/Peraturan DPD RI yang telah ditargetkan. Persentase digunakan
realisasi
draf
keputusan/Peraturan
DPD
RI
yang
didapat dari jumlah draf keputusan/Peraturan DPD RI yang
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
53
digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan/Peraturan DPD RI yang dihasilkan. Tugas dan fungsi DPD RI terbagi dalam 4 (empat) besaran yaitu fungsi legislasi, fungsi penganggaran, fungsi pengawasan, dan fungsi representasi. Dalam menjalankan keempat fungsi tersebut dibutuhkan draf keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI. Pada tahun 2014 diketahui bahwa capaian persentase draft keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/Peraturan DPD RI telah memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 8 (delapan) draf keputusan/Peraturan DPD RI yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 8 (delapan) keputusan/Peraturan DPD RI yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan/Peraturan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan/Peraturan lembaga. Draft keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI selama tahun 2014 yang telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPD RI antara lain: a.
Draft Peraturan DPD tentang Tata Tertib, menjadi Peraturan DPD Nomor 1 Tahun 2014;
b.
Draft Peraturan DPD tentang Pedoman Penyusunan RUU yang berasal dari DPD RI, menjadi Peraturan DPD RI Nomor 2 Tahun 2014;
c.
Draft
Peraturan
DPD
tentang
Pedoman
Tindak
Lanjut
Hasil
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, menjadi Peraturan DPD Nomor 3 Tahun 2014; d.
Draft Peraturan DPD RI tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang APBN, menjadi Peraturan DPD Nomor 4 Tahun 2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
54
e.
Draf Peraturan DPD RI tentang Petunjuk Operasional Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor dan Perjalanan Dinas DPD RI menjadi Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;
f.
Draf Peraturan DPD RI tentang Staf Ahli DPD RI dan Asisten Ahli Anggota DPD RI menjadi Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;
g.
Draf Keputusan DPD RI tentang Rencana Strategis DPD RI Tahun 2015-2019 menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014;
h.
Draf Keputusan DPD RI tentang Rancangan Pengembangan Pusat Perancangan Kebijakan dan Informasi Hukum Pusat Daerah (Law Center DPD RI) menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014; Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100% . Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh Draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah pada jumlah Draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI pada tahun 2014 sebanyak 8 (delapan) draf keputusan/peraturan, tahun 2013 sebanyak 9 (Sembilan) draf keputusan/peraturan, tahun 2012 sebanyak 9 (Sembilan) draf keputusan/peraturan, tahun 2011 sebanyak 9 (Sembilan) draf keputusan/peraturan,
dan
tahun
2010
sebanyak
4
(empat)
draf
keputusan/peraturan. Jumlah draf yang dihasilkan pada tahun 2014 lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun 2014 merupakan tahun transisi pergantian keanggotaan DPD RI periode 2009-2014 ke periode 2014-2019 dan kegiatan Anggota DPD RI lebih banyak terfokus di Daerah Pemilihan sehingga Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai supporting Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
55
system DPD RI tidak banyak melakukan kegiatan penyusunan draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI. Program
yang
dilakukan
untuk
mencapai
persentase
draf
keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan penyusunan pedoman tata kerja dan peraturan DPD RI non RUU. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 919.858.905,- atau sekitar 69,3% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi persidangan DPD RI.
1.8 Indikator Kinerja Jumlah Risalah Rapat DPD RI Indikator jumlah risalah rapat DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian jumlah risalah rapat DPD RI didapat dari perbandingan jumlah realisasi risalah rapat DPD RI dengan jumlah seluruh risalah rapat DPD RI yang ditargetkan. Risalah persidangan merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap rapat-rapat/persidangan alat kelengkapan DPD RI. Sekretariat Jenderal DPD RI dalam menghasilkan risalah menggunakan sistem I-perisalah dan MP-3. Prosesnya dimulai dari perekaman, lalu ditranskrip secara langsung, setelah itu dilakukan pengkoreksian dan pengeditan, untuk kemudian dihasilkan risalah sidang/rapat alat kelengkapan. Perbandingan capaian jumlah risalah rapat DPD RI pada tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 dianalisis sebagai berikut : Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
56
1) tahun 2014 terealisasi 363 (tiga ratus enam puluh tiga) risalah dari 200 (dua ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 182%); 2) tahun 2013 terealisasi 135 (seratus tiga puluh lima) risalah dari 200 (dua ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 67,5%); 3) tahun 2012 terealisasi 229 (dua ratus dua puluh sembilan) risalah dari 400 (empat ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 57,3%); 4) tahun 2011 terealisasi 308 (tiga ratus delapan) risalah dari 400 (empat ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 77%); 5) tahun 2010 terealisasi 189 (seratus delapan puluh sembilan) risalah dari 415 (empat ratus lima belas) risalah yang ditargetkan (capaian 45,5%). Capaian tersebut menunjukkan bahwa target telah tercapai bahkan melampaui dari yang telah ditargetkan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 banyak dilakukan proses transkrip risalah dari tahun sebelumnya yang belum dapat terealisasi (2011-2013) sehingga risalah rapat yang dihasilkan tidak hanya dari tahun 2014. Program yang dilakukan untuk mencapai jumlah risalah rapat DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan perekaman, transkrip dan editing risalah. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam penyusunan risalah rapat DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 215.270.184,- atau sekitar 88,2% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi persidangan DPD RI.
1.9 Indikator Kinerja Persentase Kajian
yang digunakan sebagai
background paper oleh alat kelengkapan Persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI merupakan salah satu indikator kinerja untuk Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
57
mencapai
sasaran
strategis
terwujudnya
dukungan
teknis
dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI. Capaian persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI didapat dari persentase jumlah realisasi kajian yang digunakan dibandingkan dengan persentase kajian yang telah ditargetkan. Persentase realisasi kajian yang digunakan didapat dari jumlah kajian yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh kajian yang dihasilkan. Proses penelitian/kajian memiliki tahapan yaitu (1) penyusunan panduan penelitian; (2) seleksi peneliti; (3) peneliti bekerja; (4) laporan pertengahan (mid term); (5) laporan akhir (final report); serta (6) kompilasi hasil kajian. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan 28 (dua puluh delapan) kajian oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu : 1.
Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru: Studi Kapabilitas Fiskal di Kabupaten Belitung Timur,
2.
Transformasi Pelayanan Kesehatan : Studi Pelaksanaan BPJS di Provinsi NTT,
3.
Rekayasa
Sosial
Pencegahan
Kerusakan/Kebakaran
Hutan
di
Provinsi Riau, 4.
Reformulasi Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori 1 (K1) dan Kategori 2 (K2) di Provinsi Jawa Tengah,
5.
Rekayasa Sosial Pelaksanaan REDD++ di Indonesia : Pembelajaran Keberhasilan Pelaksanaan REDD++ di Kalimantan Tengah,
6.
Transformasi Pelayanan E-KTP di Provinsi DKI Jakarta,
7.
Optimalisasi Fungsi Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi Sulawesi Utara,
8.
Studi Komparasi Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Kajian Daerah dan Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum di DPD RI,
9.
Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia,
10. Transformasi Etika Peyelenggaraan Negara: Penyusunan Naskah Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
58
Akademik, 11. Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi MEA 2015, 12. Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode 2014-2019, 13. Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali, 14. Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian Dalam Negeri, 15. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite I DPD RI 16. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite II DPD RI 17. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite III DPD RI 18. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite IV DPD RI 19. Kajian Kamar Kedua Parlemen Dan Sistem Pendukungnya di Beberapa Negara 20. Kajian Sistem Pemilu Proporsional Terbuka 21. Kajian Tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPD RI 22. Kajian Dukungan Keahlian dan Staff Ahli di Sekretariat Jenderal dan Anggota 23. Kajian Keterlibatan DPD Dalam Musrenbang (Kajian Lanjutan) 24. Studi Struktur dan Keanggotaan Forum Pimpinan Daerah 25. Kajian
Penganggaran
Jangka
Menengah
2015-2019
Guna
Mendukung Pemerataan Pembangunan Antar Daerah 26. “Mencari Solusi atas Masalah Agraria di Bengkulu: Perspektif Hukum” 27. “Eksaminasi Jembatan Suramadu Terhadap Modernitas Masyarakat Madura” 28. “Hukum Adat Bali di Tengah Modernisasi Pembangunan dan Arus Budaya Global” Dari 28 (dua puluh delapan) kajian di atas, seluruhnya digunakan sebagai background paper alat kelengkapan DPD RI sehingga pada tahun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
59
2014 indikator persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD memiliki realisasi 100%, maka capaiannya sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan sejak proses awal pemilihan tema kajian telah diselaraskan dengan kebutuhan prolegnas masing-masing alat kelengkapan DPD RI, sehingga hasil dari kajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi anggota dan lembaga DPD RI. Tabel 3.1 menunjukkan perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh hasil kajian yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI. Penyebab utama keberhasilan tersebut adalah adanya soliditas kerjasama unsur
pendukung
oleh sumber
daya
aparatur
(staf)
dan
proses
perencanaan kegiatan dari awal penentuan tema melibatkan persidangan DPD terutama terkait dengan prolegnas. Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah pada jumlah kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 28 (dua puluh delapan) kajian, Pada tahun 2013 sebanyak 17 (tujuh belas) kajian, tahun 2012 sebanyak 16 (enam belas) kajian, tahun 2011 sebanyak 26 kajian, dan tahun 2010 sebanyak 16 (enam belas) kajian. Jumlah kajian yang dihasilkan pada setiap tahunnya terjadi fluktuatif (naik-turun), hal ini karena disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan oleh alat kelengkapan. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase kajian yang digunakan sebagai background paper alat kelengkapan adalah (1) program Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
60
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui kegiatan kajian; dan (2) program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan Law Center dan Budget Office. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam mencapai persentase kajian yang digunakan sebagai background paper alat kelengkapan pada tahun 2014 sebesar Rp. 4.227.463.792 atau sekitar 91,09% dari target anggaran. Capaian target anggaran hampir 100% menunjukkan bahwa perencanaan anggaran telah dilakukan dengan tepat. Pegawai yang melaksanakan kajian adalah pegawai yang memiliki kompetensi pada bidang penelitian dan kajian.
Sasaran strategis_2 : “Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Batasan konstitusional yang diberikan kepada DPD sangat melemahkan pelaksanaan fungsi dan kewenangan lembaga perwakilan daerah ini, padahal realitas dalam masyarakat sangat mengharapkan kinerja lembaga DPD. Meskipun menghadapi keterbatasan dalam tataran regulasi formal, namun perubahan dan kemajuan dalam pelaksanaan fungsi DPD semakin terlihat di kemudian hari pasca Putusan Mahkamah Konstitusi berkenaan dengan penguatan kedudukan DPD. Disinilah peran Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai supporting system dalam memberikan dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
61
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.3 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
62
Tabel 3.3. sasaran strategis_2 “Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
NO
1
2
3
4
5
INDIKATOR KINERJA
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
20%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20%
15%
75
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
110%
110
94%
94
96%
96
113%
113
303%
303
100%
78,57%
78.57
120%
120
153%
153
160%
160
130%
130
100%
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
63
Dari tabel 3.3. sasaran strategis_2 “Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu : 2.1 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi diperoleh dari persentase realisasi kajian yang terpublikasi, dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian yang diwajibkan untuk dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi sesuai pedoman kajian di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terpublikasi dibandingkan dengan jumlah kajian yang diwajibkan dimuat di jurnal nasional. Sedangkan persentase target diperoleh dari jumlah kajian yang berhasil terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi dibandingkan dengan jumlah kajian yang diwajibkan. Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan pada jurnal nasional yang terakreditasi, yaitu: 1) Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali; Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
64
2) Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode 2014-2019; 3) Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian Dalam Negeri. Capaian dari indikator kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014 belum terealisasi (0%) dari target yang telah ditetapkan sebesar 20% sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kinerja ini belum mencapai keberhasilan. Tidak tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi lebih disebabkan oleh karena terhambat oleh proses persyaratan administrasi yang sangat rigid pada penerbit jurnal nasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan belum sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu disebabkan banyaknya artikel jurnal yang menunggu (waiting list) untuk publikasi. Capaian
indikator
kinerja
persentase
hasil
riset/kajian
yang
terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014 tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Hal ini dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014 berdasarkan panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada pertengahan tahun 2014. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi adalah program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data informasi.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
65
2.2 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional diperoleh dari persentase realisasi kajian yang terdaftar dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian yang telah ditetapkan. Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional dibandingkan dengan target kajian yang diwajibkan untuk didaftarkan di jurnal internasional sesuai pedoman kajian. Sedangkan persentase target didapat dari jumlah kajian yang ditargetkan terdaftar dalam jurnal internasional dengan jumlah seluruh kajian. Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan pada jurnal internasional, yaitu: 1) Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru “Studi Kapabilitas Fiskal di Kabupaten Belitung Timur”; 2) Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia; 3) Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi MEA 2015. Capaian dari indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional pada tahun 2014 sebesar 75% dengan realisasi 15% dari target yang telah ditetapkan sebesar 20%. Belum tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional lebih disebabkan oleh karena terhambat pada proses persyaratan
administrasi
yang
sangat
ketat
pada
penerbit
jurnal
internasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan belum sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu disebabkan seleksi materi dari redaksi jurnal dan banyaknya artikel jurnal yang menunggu (waiting list) untuk publikasi. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
66
Capaian indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional pada tahun 2014 tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Hal ini dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014 berdasarkan panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi dalam jurnal internasional pada pertengahan tahun 2014. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional adalah program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui kegiatan kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data informasi.
2.3 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan
di
pemberitaan
di
media media
massa
diperoleh
massa
dari
dibandingkan
persentase dengan
realisasi
persentase
pemberitaan di media massa yang telah ditargetkan. Persentase realisasi pemberitaan di media massa didapat dari jumlah pemberitaan di media massa dibandingkan dengan jumlah seluruh pemberitaan di media massa yang ditargetkan. Pemberitaan media massa terkait isu DPD menjadi suatu hal yang penting dalam penguatan kelembagaan DPD, karena dapat menjadi salah satu corong untuk mensosialisasikan DPD dan produk-produknya. Oleh Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
67
karena itu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD diperlukan agar setiap kegiatan/produk DPD RI dapat masuk dalam pemberitaan di media massa. Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal dalam memenuhi kebutahan lembaga terhadap pemberitaan di media massa adalah dengan : (1) membuat press release di setiap acara pimpinan dan alat kelengkapan DPD RI untuk dikirimkan ke media cetak dan online; (2) membuat analisis media tentang isu yang sedang berkembang secara nasional untuk digunakan oleh Pimpinan DPD dan Anggota DPD dalam pemberitaan media. Pada tahun 2014, tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa memiliki capaian kinerja sebesar 110%, dengan realisasi 110% dari target 100%. Realisasi 2014 diperoleh 1.436 pemberitaan yang terpublikasi di media massa dari target 1.300 pemberitaan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 merupakan tahun transisi keanggotaan DPD RI, sehingga kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa sangat tinggi. Dari tabel 3.3 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, yaitu : 1)
Pada tahun 2014 capaiannya sebesar 110%, dengan realisasi 110% (1.436 pemberitaan di media massa dari target 1.300);
2)
Pada tahun 2013 capaiannya sebesar 94%, dengan realisasi 94% (1.224 pemberitaan di media massa dari target 1.300);
3)
Pada tahun 2012 capaiannya sebesar 96%, dengan realisasi 96% (1.002 pemberitaan di media massa dari target 1.040);
4)
Pada tahun 2011 capaiannya sebesar 113%, dengan realisasi 113% (1.173 pemberitaan di media massa dari target 1.040);
5)
Pada tahun 2010 capaiannya sebesar 303%, dengan realisasi 303% (2.363 pemberitaan di media massa dari target 780).
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
68
Target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen DPD RI pada tahun 2010, 2011 dan 2014 tercapai, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 tidak tercapai. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja dipengaruhi oleh kuantitas kegiatan pimpinan dan alat kelengkapan serta isu-isu aktual nasional dan daerah yang direspon oleh DPD. DPD sebagai lembaga baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan adanya tuntutan yang tinggi dari anggota untuk memperkenalkan DPD, mendorong Sekretariat Jenderal untuk lebih meningkatkan dukungannya terhadap pemberitaan DPD di media massa. Hal-hal yang menjadi penghambat dalam memberikan dukungan tersebut, yaitu (1) kurangnya SDM yang menguasai ilmu komunikasi/jurnalistik; (2) kurangnya sarana dan prasarana penunjang publikasi; (3) anggaran publikasi yang sangat terbatas dan minim. Program yang
dilakukan
untuk mencapai
tingkat
pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa adalah program Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya melalui kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas kehumasan. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang pemberitaan dan media visual. 2.4 Indikator Kinerja Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lembaga DPD RI Terhadap Kerja Sama Dalam Dan Luar Negeri Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri diperoleh dari persentase realisasi kerja Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
69
sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan persentase kerja sama dalam dan luar negeri yang telah ditargetkan. Persentase realisasi kerja sama dalam dan luar negeri didapat dari jumlah kerja sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan jumlah seluruh kerja sama dalam dan luar negeri yang ditargetkan. Penguatan kelembagaan melalui kerjasama dengan lembaga maupun stakeholder lainnya merupakan salah satu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD kepada lembaga DPD. Dalam mewujudkannya, Sekretariat Jenderal DPD senantiasa berupaya untuk memberikan dukungan yang maksimal pada kegiatan pendampingan kerja sama dalam negeri dan luar negeri. Kerja sama DPD RI dengan lembaga tinggi/kementerian di Indonesia dalam rangka penguatan kelembagaan DPD RI saat ini sedang dimulai dengan menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan lembagalembaga tinggi Negara terkait dengan tugas dan fungsi DPD RI. Kerja sama luar negeri meliputi kegiatan kunjungan multilateral dan bilateral. Kegiatan kunjungan multilateral terkait kehadiran DPD RI dalam sidang parlemen internasional meliputi International Parliamentary Union (IPU), ASEAN
Inter
Parliamentary
Assembly (AIPA),
Asia Pacific
Parliamentary Forum (APPF). Sedangkan kerjasama bilateral terkait kerjasama antara DPD RI dengan lembaga parlemen negara sahabat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja ini adalah: 1) Menyiapkan materi dan sasaran konkrit dari setiap kunjungan yang dilakukan; 2) Mempersiapkan informasi lengkap (profile) lembaga DPD RI dan menyebarluaskannya kepada lembaga parlemen negara sahabat; 3) Melakukan koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan pihak terkait secara kelembagaan seperti Pimpinan DPR RI, BKSAP DPR RI, Departemen Luar Negeri, Kedutaan Besar RI, dan pihak penyelenggara acara konferensi di luar negeri; Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
70
4) Melaksanakan kunjungan ke lembaga perwakilan negara sahabat yang menerapkan parlemen dua kamar (bicameral); 5) Melakukan lobbi dan pertemuan bilateral di sela-sela konferensi dengan senator dari negara lain; 6) Menyusun
laporan
hasil-hasil
konkrit
konferensi/forum
seminar
Parlemen Internasional yang telah diikuti. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri telah memiliki capaian 78.57% dengan realisasi 78,57% dari target 100%. Dari target 14 (empat belas) kegiatan pendampingan kerja sama dalam dan luar negeri, telah tercapai 11 (sebelas) kegiatan pendampingan yaitu 1 (satu) kegiatan pendampingan kunjungan perwakilan negara sahabat, 7 (tujuh) kegiatan pendampingan kunjungan forum internasional, dan 3 (tiga) kerja sama bilateral, (Pembaharuan Joint Statetement II antara DPD RI dan Senat dan DPR Australia; Penyusunan proposal rintisan kerjasama DPD RI dengan KOICA Korea Selatan; dan Penyusunan proposal rintisan kerjasama DPD RI dengan NESO Belanda) Capaian indikator persentase tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 sebagai berikut : 1) tahun 2010, capaian kinerja sebesar 130% dengan realisasi 130% (7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali kunjungan multilateral dari target
4 (empat) kali bilateral, 4 (empat) kali
multilateral, dan 2 (dua) forum internasional) ; 2) tahun 2011, capaian kinerja sebesar 160% dengan realisasi 160% (7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali multilateral dan 11 (sebelas) forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7 (tujuh) kali multilateral, dan 4 (empat) forum internasional) ; 3) tahun 2012, capaian kinerja sebesar 153% dengan realisasi 153% (4 (empat) kali bilateral, 10 (sepuluh) kali multilateral dan 9 (sembilan)
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
71
forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7 (tujuh) kali multilateral, dan 4 (empat) forum internasional); 4)
dan tahun 2013, capaian kinerja sebesar 120% dengan realisasi 120% (1 (satu) kali bilateral, 6 (enam) kali multilateral, dan 5 (lima) forum internasional dari target 3 (tiga) kali bilateral 4 (empat) kali multilateral dan 3 (tiga) kali forum internasional).
Capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010, 2011, 2012,dan 2013, hal ini karena adanya kebijakan pembatasan kunjungan kerja ke luar negeri, jadwal yang direncanakan tidak sesuai dengan kesiapan negara yang akan dikunjungi, sehingga kunjungan tidak dapat dilaksanakan, dan kegiatan anggota DPD lebih mengutamakan pada agenda-agenda di daerah pemilihan. Program yang
dilakukan
untuk mencapai
tingkat
pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan kerja sama luar negeri/partisipasi pada sidang parlemen internasional. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun 2014 sebesar Rp. 4.445.104.106 atau sekitar 83,78% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi di bidang kerja sama lembaga.
2.5 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat Indikator kinerja tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat merupakan salah satu alat ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI. Capaian tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat diperoleh dari persentase realisasi interaksi pimpinan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
72
dengan lembaga negara di pusat dibandingkan dengan persentase interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat yang telah ditargetkan. Persentase realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat didapat dari jumlah interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat dibandingkan dengan jumlah seluruh interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat yang ditargetkan. Interaksi pimpinan DPD dengan 7 (tujuh) lembaga negara di pusat (Presiden, DPR, MPR, BPK,
KY, MA, MK) merupakan salah satu
penguatan kelembagaan DPD RI. Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki tugas untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pimpinan dalam interaksinya dengan lembaga negara di pusat (sebagai Speaker lembaga). Pada tahun 2014 diketahui bahwa tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga Negara di pusat sebesar 120 pertemuan dari target 120 pertemuan sehingga memiliki realiasi sebesar 100%. Hal ini tercapai karena adanya koordinasi dan kerjasama antara Sekretariat Jenderal DPD RI dengan Sekretariat Lembaga Negara di Pusat. Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun 2010. Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat adalah program penguatan kelembagaan
DPD
dalam
sistem
demokrasi
melalui
kegiatan
pertemuan/konsultasi dengan Pemerintah Pusat. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.847.158.385,- atau sekitar 89% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang berinteraksi langsung dengan Pimpinan. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
73
Sasaran strategis_3 : “Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”
Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya
dukungan
teknis
dan
keahlian
yang
profesional
dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Pembentukkan DPD RI senada dengan semangat otonomi daerah, yaitu perlu adanya lembaga negara yang dapat menjembatani kepentingan pusat dan daerah, serta memperjuangkan kepentingan aspirasi masyarakat dan daerah dalam kebijakan nasional. Dengan demikian, yang menjadi gagasan dasar pembentukkan DPD RI adalah keinginan untuk lebih mengakomodasi aspirasi daerah dan sekaligus memberi peran yang lebih besar kepada daerah dalam proses pengambilan keputusan politik terutama dalam hal-hal yang berkaitan langsung dengan daerah. Rangkaian kegiatan anggota DPD di daerah dalam rangka menyerap asprirasi masyarakat dan daerah (konstituen) mencakup kegiatan rapat Anggota, rapat kerja dengan unit daerah, dan rapat anggota dengan Pemda/DPRD. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan rapat anggota DPD RI di daerah pemilihannya, Sekretariat Jenderal DPD RI memberikan dukungan teknis maupun keahlian pada tahap persiapan, pelaksanaan, maupun penyelesaian tugas anggota DPD RI dalam kegiatan rapat di daerah pemilihannya agar terwujud efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan. Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
74
perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.4 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
75
Tabel 3.4. sasaran strategis_3 “Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan” NO
1
INDIKATOR KINERJA
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
4 Laporan
4 Laporan
75
4 Laporan
100
4 Laporan
100
4 Laporan
100
4 Laporan
100
76
Dari tabel 3.4. sasaran strategis_3 “Terwujudnya efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 3.1 Indikator Kinerja Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan
sebagai
bahan
analisis
dalam
merumuskan
solusi
permasalahan daerah. Indikator Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan
sebagai
bahan
analisis
dalam
merumuskan
solusi
permasalahan daerah merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya. Capaian jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis didapat dari perbandingan jumlah realisasi jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan dengan jumlah seluruh jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang ditargetkan. Hasil penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah (asmasda) merupakan sinergitas dan interaksi 132 (seratus tiga puluh dua) Anggota DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya yang dilaksanakan pada masa reses. Hasil penyerapan asmasda tersebut dikumpulkan dan diolah serta dianalisa, selanjutnya disusun dalam 1 (satu) laporan per masa reses untuk kemudian dibahas dalam rapat alat kelengkapan guna merumuskan solusi permasalahan daerah. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
77
Tabel 3.4 menyajikan perbandingan capaian jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis pada tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dapat dianalisis bahwa : 1) tahun 2014 laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis terealisasi 3 (tiga) laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan (capaian 75%); 2) tahun 2013 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan (capaian 100%); 3) tahun 2012 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan (capaian 100%); 4) tahun 2011 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan (capaian 100%); 5) tahun 2010 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan (capaian 100%). Pada tahun 2014 realisasi laporan penyerapan aspirasi masyarakat tidak mencapai 100 % karena pada tahun 2014 ada agenda nasional yaitu Pemilu Legislatif yang dilaksanakan bersamaan dengan masa reses dan tidak ada agenda penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah sehingga capaian indikator ini hanya 75 %. Program yang dilakukan untuk mencapai laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis adalah program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya, dengan kegiatan penyusunan laporan asmasda. Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam penyusunan laporan asmasda pada tahun 2014 sebesar Rp. 229.499.175,- atau sekitar 89,6% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi di bidang kajian dan pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
78
Sasaran strategis_4 : “Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Legislator memiliki 2 (dua) peran yaitu (1) peran on-public, ketika berinteraksi di tengah-tengah masyarakat dalam hal ini dengan konstituen; dan (2) peran on-floor, ketika bekerja dalam komite kerja. Peran-peran tersebut membutuhkan dukungan keahlian, oleh karenanya Sekretariat Jenderal sebagai supporting system DPD RI harus memiliki profesionalitas kompetensi dan integritas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.5 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
79
Tabel 3.5. sasaran strategis_4 “Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI” NO
1
2
INDIKATOR KINERJA
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis
2014 TARGET
REALISASI
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 % 100%
(Pim II) 90 % (Pim III) 97,14% (Pim IV) 97.50% 109,4%
2013 CAPAIAN (%) 90 97,14 97.50 109,4
REALISASI (Pim II) 100 % (Pim III) 97 % (Pim IV) 100 % 93,1%
2012 CAPAIAN (%) 100 97 100 93,1
80
REALISASI (Pim II) 100 % (Pim III) 97 % (Pim IV) 100% 50,7%
2011 CAPAIAN (%) 111,1 114,1 105,2 50,7
REALISASI (Pim II) 97,1 % (Pim III) 114,2 % (Pim IV) 91,1 % 49,1%
2010 CAPAIAN (%) 121,4 142,7 101,2 49,1
REALISASI (Pim II) 97,1% (Pim III) 101,8 % (Pim IV) 96,4 % 52,08%
CAPAIAN (%) 121,4 135,7 113,4 52,08
Dari tabel 3.5. sasaran strategis_4 “terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra
Sekretariat
Jenderal
tahun
2010-2014,
(d)
penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah
dilakukan,
(e)
efisiensi
penggunaan
sumber
daya,
dan
(f)
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 4.1 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural dijadikan
sebagai
profesionalitas
indikator
kompetensi
dan
kinerja
karena
integritas
SDM
dapat dalam
mewujudkan mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Target dari indikator ini adalah semua pegawai yang telah memenuhi syarat untuk menduduki jabatan telah memiliki kompetensi dan kepemimpinan sesuai dengan Eselon yang akan atau telah didudukinya pada unit kerja masing-masing (pejabat struktural). Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural didapat dari persentase realisasi pejabat struktural yang telah memiliki kompetensi diklat struktural dibandingkan dengan persentase target seluruh pejabat struktural yang telah ditetapkan. Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus mengikuti diklat struktural dibandingkan dengan jumlah seluruh pejabat struktural. Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pejabat struktural yang ditargetkan memiliki kompetensi diklat struktural dengan jumlah seluruh pejabat struktural.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
81
Pegawai
yang
memiliki
kompetensi
diklat
struktural
memiliki
kemampuan kepemimpinan para pejabat dalam membina pejabat/staf dibawahnya, memiliki sinergitas dengan unit kerja lain, penyelesaian tugas tepat waktu, memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, serta diharapkan dapat berdaya guna dalam memberikan dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi DPD. Dari tabel 3.5 diketahui bahwa pada tahun 2014, persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II, III, dan IV adalah sebagai berikut : a. Pejabat eselon II yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II adalah sebanyak 9 orang dari 10 orang pejabat eselon II, artinya realisasi persentasenya adalah sebesar 90% dari target 100% sehingga memiliki capaian sebesar 90%; b. Pejabat eselon III yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat III adalah sebanyak 34 orang dari 35 orang pejabat eselon III, artinya realisasi persentasenya adalah sebesar 97,14% dari target 100% sehingga memiliki capaian sebesar 97,14%; c. Pejabat eselon IV yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat IV adalah sebanyak 78 orang dari 80 orang pejabat eselon IV, artinya realisasi persentasenya adalah sebesar 97,50% dari target 100% sehingga memiliki capaian sebesar 97,50%. Capaian target belum mencapai 100% karena pengangkatan pejabat eselon II, III, dan IV di Sekretariat Jenderal DPD RI dilakukan pada bulan Oktober 2014 sehingga tidak dimungkinkan untuk memberikan kompetensi diklat struktural tingkat II, III, dan IV pada tahun 2014. Pejabat eselon II, III, dan IV yang belum memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan akan mendapatkan kompetensi tersebut pada tahun 2015, sehingga diharapkan capaian 100% akan didapat pada tahun 2015.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
82
Target indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural berjenjang dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu: 1) target diklat struktural tingkat II pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 80%, tahun 2012 sebesar 90%, dan sejak tahun 2013 telah memiliki target 100%; 2) diklat struktural tingkat III pada tahun 2010 sebesar 75%, tahun 2011 sebesar 80%, tahun 2012 sebesar 85%, dan sejak tahun 2013 telah memiliki target 100%; 3) diklat struktural tingkat IV pada tahun 2010 sebesar 85%, tahun 2011 sebesar 90%, tahun 2012 sebesar 95% dan sejak tahun 2013 telah memiliki target 100%. Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu: 1) tahun 2010, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4% dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III capaian kinerja sebesar 135,7% dengan realisasi 101,8% dari target 75%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 113,4% dengan realisasi 96,4% dari target 85%. 2) tahun 2011, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4% dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III capaian kinerja sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2% dari target 80%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 101,2% dengan realisasi 91,1% dari target 90%. 3) tahun 2012, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 111,1% dengan realisasi 100% dari target 90%; diklat struktural tingkat III capaian kinerja sebesar 114,1% dengan realisasi 97% dari target 85%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 105,2% dengan realisasi 100% dari target 95%. 4) tahun 2013 diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 100% dengan realisasi 100% dari target 100%; diklat struktural tingkat III Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
83
capaian kinerja sebesar 97% dengan realisasi 97% dari target 100%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. 5) tahun 2014, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 90% dengan realisasi 90% dari target 100%; diklat struktural tingkat III capaian kinerja sebesar 97,14% dengan realisasi 97,14% dari target 100%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 97,5% dengan realisasi 97,5% dari target 100%. Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014 pada diklat struktural tingkat II tertinggi dicapai pada tahun 2011 sebesar 121,4% dengan realisasi sebesar 114,2%, diklat struktural tingkat III tertinggi dicapai pada tahun 2011 sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2%, dan diklat struktural tingkat IV tertinggi dicapai pada tahun 2010 sebesar 113,4% dengan realisasi sebesar 96,4%. Capaian target persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
tergantung
pada
kementerian/lembaga
lain
yang
menyelenggarakan diklat struktural karena Setjen DPD RI belum memiliki lembaga diklat yang dapat menyelenggarakan sendiri, dan waktu pelaksanaan untuk mengikuti pendidikan tersebut yang disesuaikan dengan waktu reses anggota DPD sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi DPD. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural adalah program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III, dan IV. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 64.480.000 atau sekitar 100% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian target anggaran 100% menunjukkan bahwa dalam merencanakan penetapan anggaran Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
84
telah dihitung dengan sangat cermat. pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang manajemen.
4.2 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis dijadikan sebagai indikator kinerja karena dapat mewujudkan sasaran strategis profesionalitas
kompetensi
dan
integritas
SDM
dalam
mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis didapat dari persentase realisasi pegawai yang telah mengikuti dan memiliki kompetensi diklat teknis dibandingkan dengan persentase target seluruh pegawai yang telah ditetapkan. Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus mengikuti diklat teknis dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai. Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pegawai yang ditargetkan akan mengikuti dan memiliki diklat teknis yaitu sebesar 100%. Pada tahun 2014, persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis memiliki capaian sebesar 109,4% dengan realisasi kinerja sebesar 109,4% (209 pegawai lulus mengikuti diklat teknis dan memiliki kompetensi) dari target 100% (191 pegawai). Capaian tersebut melebihi dari target 100% dikarenakan adanya pegawai mengikuti dan memiliki kompetensi lebih dari 1 (satu) jenis diklat teknis. Diklat teknis yang diikuti oleh pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014, yaitu : 1) Assesment test 2) Pengadaan barang/jasa “penyusunan kontrak” 3) Manajemen keprotokolan “Driving Issues to Managing Communication Crisis” 4) Manajemen kepegawaian “International Dental Exibition and Meeting” Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
85
5) Analisis Berita/Press Realese 6) Penyusunan LAKIP 7) Diklat Keprotokolan 8) Manajemen
kepegawaian
“Seminar
kepegawaian
“Simposium,
ilmiah
Singapura
Hepatitis
Conference 9) Manajemen
Seminar
dan Pelatihan
Penanganan Fisioterapi terkini” 10) Diklat SPIP 11) Manajemen kepegawaian “Balance Score Card” 12) Manajemen kepegawaian “Indonesia and Japan Prosthodontic Society Joint Meeting” 13) Perencanaan Legislatif, Legislatif Review, dan Judicial Review 14) Komputer “Tata Cara Aplikasi E-Book Digital “ Dari table 3.5 dapat diketahui perbandingan capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, yaitu : 1) Tahun 2014, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2014 adalah sebesar 109,4% dengan realisasi 109,4% (209 pegawai) dari target 100% (191 pegawai); 2) Tahun 2013, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2013 adalah sebesar 93,1% dari realisasi 93,1% (487 pegawai) dari target 100% (523 pegawai); 3) Tahun 2012, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2012 adalah sebesar 50,7% dari realisasi 50,7% (214 pegawai) dari target 100% (422 pegawai); 4) Tahun 2011, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2011 adalah sebesar 49,1% dari realisasi 49,1% (333 pegawai) dari target 100% (678 pegawai); 5) Tahun 2010, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun 2010 adalah sebesar 52,08% dari realisasi 52,08% (399 pegawai) dari target 100% (766 pegawai). Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
86
Persentase capaian dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuatif, hal ini dikarenakan waktu yang telah dialokasikan kepada pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) menyesuaikan agenda persidangan DPD RI. Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis adalah program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan penyelenggaraan diklat teknis sesuai keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat jenderal secara bertahap bekerja sama dengan penyelenggaran diklat. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 594.295.200 atau sekitar 96,08% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian kinerja indikator ini (109,4%) lebih besar dari capaian anggaran (96,08%), hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang manajemen.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
87
Sasaran strategis_5 : “Terwujudnya Layanan Administrasi Perkantoran dan Keuangan yang Tertib dan Akuntabel dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI” Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Layanan
administrasi
perkantoran
meliputi
layanan
persuratan,
penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sedangkan layanan administrasi keuangan meliputi pemenuhan semua hak keuangan Anggota DPD RI. Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.6 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
88
Tabel 3.6. sasaran strategis_5 “Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” NO
1
2
INDIKATOR KINERJA
Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
100%
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
100%
100
89
Dari tabel 3.6. sasaran strategis_5 “terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun
2010-2014,
(d)
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 5.1 Indikator Kinerja Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI pelayanan administrasi perkantoran merupakan alat untuk mengukur capaian sasaran strategis terwukudnya layanan perkantoran dan keuangan yang tertib dan tepat waktu. Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran didapat dari perbandingan jumlah Anggota yang tidak menyampaikan keluhan terhadap pelayanan administrasi perkantoran secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI dengan jumlah keseluruhan Anggota. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132 orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI terkait pelayanan administrasi perkantoran yang telah dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas dengan pelayanan yang diberikan. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
90
Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap pelayanan administrasi perkantoran dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%. Capaian target tercapai karena tindak
lanjut
permintaan
Anggota
terkait
pelayanan
administrasi
perkantoran segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dengan cepat, tertib dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD yang menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI secara rutin dan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali secara proaktif. Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan kegiatan layanan persuratan, penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi yang tertib dan tepat waktu. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp.2.361.793.683,- atau sekitar 48,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang administrasi.
5.2 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI merupakan alat untuk
mengukur
capaian
sasaran
strategis
terwujudnya
layanan
perkantoran dan keuangan yang tertib dan tepat waktu. Capaian tingkat kepuasan anggota atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI didapat dari perbandingan jumlah Anggota yang tidak menyampaikan keluhan terhadap pemenuhan hak-hak Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
91
keuangan Anggota DPD RI secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI dengan jumlah keseluruhan Anggota. Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132 orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI terkait pemenuhan hak-hak keuangan Anggota yang telah dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas dengan pelayanan yang diberikan. Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%. Capaian target tercapai karena Sekretariat Jenderal DPD RI melakukan pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan didukung oleh kelengkapan data yang akurat serta komitmen pegawai dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenang yang diberikan sehingga tidak ada Anggota DPD yang menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI secara rutin dan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali secara proaktif. Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan salah satu kegiatan
“siklus”
lima
tahunan
yaitu
melakukan
pendataan
dan
penghitungan tunjangan pensiun bagi Anggota DPD RI Masa Jabatan 2009 – 2014 yang tidak terpilih kembali menjadi Anggota DPD RI masa jabatan 2014 – 2019, sebanyak 69 (enam puluh sembilan) orang. Selain itu, dilakukan pula pendataan bagi Anggota DPD RI masa jabatan
2014 –
2019 untuk kelengkapan gaji dan tunjangan istri/suami dan anak, terutama bagi Anggota DPD RI yang baru terpilih sebanyak 72 orang. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
92
Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mencapai sasaran ini adalah: 1) Menyusun SOP pembayaran hak-hak keuangan; 2) Sosialisasi SOP pembayaran hak-hak keuangan; 3) Sosialisasi
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
tentang
pengelolaan administrasi keuangan negara; 4) Penyusunan survey tingkat kepuasan Anggota DPD RI dan pegawai Sekretariat Jenderal
atas
ketepatan waktu pemenuhan hak-hak
keuangan Anggota DPD RI dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI; 5) Penyusunan Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Belanja Pegawai dan Validasi Data Aplikasi Gaji; 6) Pengelolaan Sistem Informasi Bendahara; 7) Penyusunan, Pengelolaan, dan Pengawasan Administrasi Belanja Pegawai; 8) Verfikasi data/dokumen pendukung berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang
pengelolaan
administrasi
keuangan
negara; 9) Koordinasi secara intensif dengan unit kerja, K/L terkait, dan pihak ketiga; 10) Monitoring dan Evaluasi; dan 11) Mengikutsertakan pegawai dalam diklat teknis. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 869.487.632,- atau sekitar 82,05% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang keuangan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
93
Sasaran strategis_6 :
“Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Dan Keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI Yang Transparan Dan Akuntabel Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan
terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Aspek yang cukup penting dalam tata kelola administrasi adalah kebutuhan pengembangan akuntabilitas Sekretariat Jenderal DPD RI. Tata kelola
administrasi
dimaksud
meliputi
upaya
peningkatan
pelaporan
akuntabilitas aparatur dan transparansi laporan keuangan. Capaian kinerja terkait dengan akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI, opini BPK, pelaksanaan reformasi birokrasi, serta capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan DPD RI dapat memberikan kepercayaan dari Anggota dan Alat Kelengkapan DPD terhadap Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai unsur pendukung DPD dan menunjukkan tata kelola administrasi yang andal. Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI pada
tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.7 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
94
Tabel 3.7. sasaran strategis_6 “Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” NO
1
2 3
INDIKATOR KINERJA
Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB Opini BPK Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
B
CC
CC
CC
CC
CC
CC
CC
CC
C
C
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
70
64,62
92,31
68
100
-
-
-
-
-
-
95
Dari tabel 3.7. sasaran strategis_6 “terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 6.1. Indikator Kinerja Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB Indikator
kinerja
nilai
akuntabilitas
kinerja
dari
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi merupakan alat untuk mengukur capaian sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Peraturan Akuntabilitas
Presiden Kinerja
Nomor Instansi
29
Tahun
Pemerintah
2014
tentang
mengatur
Sistem bahwa
penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Setjen DPD RI dilakukan dengan melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD RI setiap tahunnya, yang ruang lingkupnya mencakup Renstra Setjen DPD RI, Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI, Pengukuran Kinerja Setjen DPD RI melalui pengumpulan dan pengelolaan data kinerja, serta analisa capaian kinerja Setjen DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
96
Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2013 dan telah
menyerahkan
Laporan
Kinerja tersebut
kepada
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada bulan Maret 2014 atau tepat waktu. Dan pada tahun yang sama telah dilakukan penilaian
akuntabilitas
kinerja
Setjen
DPD
RI
oleh
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dari hasil evaluasi tersebut, Setjen DPD RI mendapat nilai 59.84 (CC). Dari tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) pada tahun 2014 mengalami peningkatan jumlah nilai dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi tetap dalam kategori nilai yang sama, CC (cukup baik). Nilai akuntabilitas pada tahun 2014 adalah CC (59,84), tahun 2013 CC (58,19), tahun 2012 adalah CC (55,75), tahun 2011 adalah CC (51,75), dan tahun 2010 adalah C (45,89). Apabila dilihat dari tahun ke tahun nilai hasil akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan bahwa Setjen DPD RI terus berupaya melakukan perbaikan kinerja yang akuntabel. Capaian nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kemenpan dan RB selama tahun 2010-2014 yang sesuai dengan target jangka menengah hanya pada tahun 2011 yaitu CC. Target capaian B dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai karena akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI sebagai unsur pendukung lembaga legislatif masih tergantung pada dinamika perkembangan politik DPD RI. Program yang dilakukan untuk mencapai nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD RI. Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih adanya perbedaan pemahaman dari beberapa unit kerja tentang hasil penilaian akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI sehingga perlu diadakan pendidikan dan pelatihan penyusunan Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
97
Laporan Kinerja sebagai penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun laporan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 74.590.000 atau sekitar 99.45% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian realisasi anggaran hampir 100% menunjukkan perencanaan dalam penyusunan anggaran telah sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
6.2. Indikator Kinerja Opini BPK Indikator kinerja opini BPK merupakan alat untuk mengukur capaian sasaran
strategis
terwujudnya
akuntabilitas
kinerja
dan
keuangan
Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Kriteria pemberian opini BPK menurut penjelasan pasal 16 ayat (1) Undang-undang No. 15 tahun 2004 merupakan pernyataan professional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kreteria; (a) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP); (b) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); (c) kepatuhan terhadap perundang-undangan;dan (d) efektivitas sistem pengendalian intern (SPI). Sekretariat Jenderal DPD RI menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Opini tertinggi dari BPK adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang salah satu syaratnya adalah penilaian atas capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan memperoleh nilai standar tertinggi dari Kementerian dan Keuangan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
98
Untuk
mendukung
hal
tersebut,
Sekretariat
Jenderal
telah
melaksanakan kegiatan review atas laporan keuangan DPD tersebut dan melakukan koreksi-koreksi yang diperlukan dalam hal terdapat kesalahan pencatatan/pembukuan, sebelum laporan keuangan tersebut diserahkan kepada Presiden melalui Menteri Keuangan dan menjadi counterpart tim audit BPK. Pada tahun 2014, Sekretariat Jenderal DPD RI memperoleh opini WTP dari BPK terhadap laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2013. Artinya, Sekretariat Jenderal telah memperoleh Opini WTP dari BPK RI selama 8 (delapan) tahun berturut-turut, sejak tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Hal ini dikarenakan
(1)
Sekretariat Jenderal DPD RI telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan; (2) semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntasi; (3) Sekretariat Jenderal DPD RI didukung oleh pegawai yang menguasai permasalahan pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam hal penatausahaan dan tata pembukuan keuangan negara; dan (4) prinsip intoleransi terkait dengan pertanggungjawaban dan prosedur
keuangan yang
dilakukan oleh
Sekretariat Jenderal DPD RI dinilai wajar oleh BPK. Program yang dilakukan untuk mencapai opini dari BPK adalah program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah pegawai yang memiliki keahlian dalam penyusunan laporan keuangan sesuai standar administrasi pemerintah.
6.3. Indikator Kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB Indikator kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dari Kemenpan RB merupakan alat untuk mengukur capaian Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
99
sasaran
strategis
terwujudnya
akuntabilitas
kinerja
dan
keuangan
Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian indikator kinerja PMPRB didapat dari penilaian mandiri yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Penilaian tersebut melalui pengisian beberapa pertanyaan dalam PMPRB secara online dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Model PMPRB memfokuskan penilaian terhadap langkah-langkah reformasi birokrasi yang dilakukan oleh setiap instansi pemerintah dikaitkan dengan ‘Hasil Yang Diharapkan’ sebagaimana tercantum di dalam Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014 (PerMenPAN dan RB No. 20 Tahun 2010), dan juga dikaitkan dengan Indikator Kinerja Utama instansi pemerintah dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi secara nasional sebagaimana tertuang dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres No. 81 Tahun 2010). PMPRB Online akan memudahkan dan mempercepat proses Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB yang dilakukan oleh masing-masing K/L dan Pemda dalam hal Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Evaluasi Data, dan Monitoring serta memudahkan proses Saling Belajar (Bench Learning) secara Real Time Online. Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan PMPRB tahun 2013 dengan tepat waktu, dan telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Capaian indikator kinerja PMPRB Setjen DPD RI sebesar 92,31% dengan realisasi nilai 64,62 dari target nilai 70. Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa Capaian indikator kinerja PMPRB pada tahun 2014 hanya dibandingkan dengan tahun 2013 karena indikator kinerja ini baru dilaksanakan pada tahun 2013. Capaian indikator pada Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
100
tahun 2014 sebesar 92,31% dan pada tahun 2013 sebesar 100% (realisasi nilai 68 dari target nilai 68). Penurunan capaian indikator ini disebabkan karena banyaknya item penilaian yang belum dilaksanakan di Sekretariat Jenderal DPD RI, serta bukti fisik dari pelaksanaan masing-masing item penilaian yang kurang lengkap. Program yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja PMPRB dari Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi. Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih terdapat beberapa hambatan dan telah diupayakan langkah-langkah dalam mengatasi hambatan tersebut yaitu : 1. Melakukan evaluasi terhadap nilai yang telah dicapai dalam Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi online; 2. Melaksanakan program–program yang terdapat dalam item Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi online; 3. Mengarsipkan seluruh bukti kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai dokumen pendukung dalam item penilaian. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun PMPRB Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 57.278.627 atau sekitar 98% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memilki kompetensi di bidang audit/pengawasan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
101
Sasaran strategis_7 :
“Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
FOTO/GAMBAR
Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Capaian indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.8 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
102
Tabel 3.8. sasaran strategis_7 “Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI” NO
1
2
INDIKATOR KINERJA
Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
100%
84%
84
94%
94
100%
110,5
66%
110
75%
93,75
100%
71%
71
65%
65
91%
100,08
66%
330
6%
45,45
103
Dari tabel 3.8. sasaran strategis_7 “Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI” dapat
dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra
Sekretariat
Jenderal
tahun
2010-2014,
(d)
penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah
dilakukan,
(e)
efisiensi
penggunaan
sumber
daya,
dan
(f)
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 7.1 Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan. Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara meliputi : 1)
Penyediaan
peralatan
penunjang
operasional
kantor
berupa
peralatan elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya; 2)
Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor terdiri dari pemeliharaan bangunan, pertamanan, perumahan dinas pimpinan, peralatan elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;
3)
Penyediaan layanan kebutuhan operasional perkantoran.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
104
Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara telah memiliki capaian 84% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian target tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI belum memenuhi capaian yang diharapkan. Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 10% dari tahun 2013 (94%), sebesar 26,5% dari tahun 2012 (110,5%), sebesar 26% dari tahun 2011 (110%), dan sebesar 9,75% dari tahun 2010 (93,75%). Penurunan capaian indikator pada tahun 2014 terjadi karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara berkurang dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah. Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota negara. Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara pada tahun 2014 sebesar Rp. 19.641.796.470,- atau sekitar 84% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa. Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
105
7.2 Indikator Kinerja Persentase
pemenuhan kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi meliputi : 1) Penyediaan kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi pada 33 (tiga puluh) provinsi dengan cara pinjam pakai gedung dari Pemerintah Daerah Provinsi dan dengan cara sewa; 2) Penyediaan peralatan penunjang operasional kantor DPD pada Kantor Sementara DPD RI di ibukota provinsi berupa peralatan elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya; 3) Penyediaan layanan perkantoran yang terdiri dari layanan langganan daya dan jasa, layanan kebutuhan barang pakai habis dan penyediaan kendaraan operasional; 4) Pemeliharaan gedung/kantor, cleaning service, pemeliharaan peralatan penunjang operasional kantor DPD dan perlengkapan perkantoran lainnya. Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi telah memiliki capaian 71% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian target
tersebut
menunjukkan
bahwa
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
106
Sekretariat
Jenderal
dalam
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI belum memenuhi capaian yang diharapkan. Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 6% dari tahun 2013 (65%), penurunan sebesar 29,08% dari tahun 2012 (100,08%), penurunan sebesar 259% dari tahun 2011 (330%), dan kenaikan sebesar 25,55% dari tahun 2010 (45,45%). Pada tahun 2011, memiliki capaian 330% karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi dimulai pada tahun 2011 diseluruh provinsi, dan target yang ditetapkan kecil (20%). Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah. Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota provinsi . Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.857.944.940,- atau sekitar 71% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
107
Sasaran strategis_8 : “Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
FOTO/GAMBAR
Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI. Data dan informasi merupakan satu hal yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI sebagai lembaga perwakilan karena merupakan dasar bagi DPD RI dalam mengambil kebijakan/keputusan. Oleh karenanya, Sekretariat Jenderal DPD RI telah menggunakan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan data dan informasi. Capaian indikator kinerja sasaran strategis Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
DPD
RI
pada
tahun
2014
dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.9 berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
108
Tabel 3.9. sasaran strategis_8 “Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI” NO
1
INDIKATOR KINERJA
Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
2014
2013
2012
2011
2010
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
REALISASI
CAPAIAN (%)
10 SIM
10 SIM
100
10 SIM
100
10 SIM
100
10 SIM
100
9 SIM
100
109
Dari tabel 3.9. sasaran strategis_8 “Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator
kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b)
perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu : 8.1 Indikator Kinerja Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD Indikator Jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI.
Capaian jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD didapat dari perbandingan jumlah realisasi jumlah SIM yang digunakan dengan seluruh jumlah SIM yang ditargetkan. Sistem Informasi Manajemen merupakan media teknologi informasi berupa aplikasi yang dapat membantu fungsi, tugas dan kinerja baik kedewanan maupun kesekretariatan. Dengan menggunakan SIM proses pengolahan data dan informasi dapat lebih efektif dan efisien. SIM di host (pasang) pada perangkat server (terpusat) yang dapat dengan mudah diakses oleh user (Pimpinan, Anggota, Pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI dan masyarakat) yang terhubung jaringan komputer. Pada tahun 2014, indikator SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD memiliki capaian 100%, terealisasi 10 (sepuluh) SIM yang digunakan oleh Sekretariat Jenderal DPD dalam mendukung
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
110
pelaksanaan tugas DPD dari target 10 (sepuluh) SIM yang ditetapkan. Sepuluh SIM yang digunakan pada tahun 2014, yaitu : 1) Website DPD RI 2) Email DPD RI 3) Sistem Informasi Budget Office 4) Sistem Aspirasi Masyarakat Daerah 5) Sistem Informasi Law Center 6) Sistem Informasi Perpustakaan 7) Sistem Pengolah Risalah (iPerisalah) 8) Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik 9) Sistem Informasi Kepegawaian 10) Sistem Informasi Pengolah Absensi Pegawai Dari tabel 3.9 dapat diketahui perbandingan capaian indikator jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Target kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 memiliki capaian 100% dengan realisasi 10 (sepuluh) SIM yang digunakan dari target 10 (sepuluh) SIM yang telah ditetapkan. Tahun 2010 juga memiliki capaian sebesar 100% realisasi 9 (Sembilan) SIM yang digunakan dari target 9 (sembilan SIM yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan yang dilakukan terhadap indikator jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD sangat baik. Program yang dilakukan untuk indikator SIM yang digunakan dalam mendukung
pelaksanaan
manajemen
dalam
tugas
pelaksanaan
DPD tugas
adalah lainnya,
program dengan
dukungan kegiatan
pengembangan dan pemeliharaan SIM. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan perangkat penunjang SIM yaitu (1) terkadang terjadi kerusakan akibat beberapa faktor seperti tidak stabilnya kelistrikan maupun load factor Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
111
(beban trafik data). Selain itu terdapat pula ancaman virus maupun worm komputer yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi data baik trafik unduh maupun trafik unggah; (2) alih penggunaan oleh user dimana yang awalnya menggunakan sistem manual beralih ke sistem informasi melalui perangkat
komputer.
Banyak
user
yang
belum
terbiasa
dengan
penggunaan sistem akan sulit melakukan peralihan, namun dapat diantisipasi
dengan
adanya
pelatihan terhadap
SIM tersebut dan
penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) terhadap penggunaan sistem. Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam pengembangan SIM yang digunakan pada tahun 2014 sebesar Rp. 196.680.000,- atau sekitar 61% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi di bidang data dan informasi.
B. Realisasi Anggaran Realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai 8 (delapan) sasaran Sekretariat Jenderal DPD RI melalui program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi, program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya, dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI yaitu sebesar Rp. 115.875.480.488,Sekretariat Jenderal DPD RI dalam melaksanakan program-program tersebut menggunakan sumber dana DIPA pada Satuan Kerja DPD RI dan Satuan Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI Pagu Definitif Tahun 2014. Berdasarkan alokasi anggaran DIPA, pagu dan realisasi anggaran per program dapat dirinci seperti pada Tabel 3.10.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
112
TABEL 3.10. REALISASI ANGGARAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEWUJUDKAN SASARAN STRATEGIS SETJEN DPD RI TAHUN 2014 No. 1
2
SASARAN
PROGRAM
PAGU ANGGARAN
Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 3
4
5
6
7
8
Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI
Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
113
%
73.681.568.000,-
70.635.372.270,-
95,87%
14.129.835.000,-
12.292.262.491,-
86,99%
256.050.000,-
229.499.175,-
89,63%
682.980.000,-
658.775.200,-
96,46%
5.910.600.000,-
3.231.281.315,-
54,67%
133.400.000,-
131.868.627,-
98,85%
35.827.460.000,-
28.499.741.410,-
79,55%
321.600.000,-
196.680.000,-
61,15%
130.943.493.000,-
JUMLAH
REALISASI
115.875.480.488,-
88.49%
Realisasi anggaran Capaian Kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 sebesar Rp 115.875.480.488,- (seratus lima belas miliar delapan ratus tujuh puluh lima juta empat ratus delapan puluh ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,49% dari anggaran sebesar Rp. 130.943.493.000 (seratus tiga puluh miliar Sembilan ratus empat puluh tiga juta empat ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah). Realisasi anggaran capaian kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp. 7.150.594.278,- (tujuh miliar seratus lima puluh juta lima ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau sebesar 6 % dari realisasi anggaran tahun 2013 sebesar 108.724.886.210,(Seratus Delapan Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Dua Ratus Sepuluh Rupiah). Rincian per sasaran dapat dilihat pada Pengukuran Kinerja tahun 2014 (lampiran 5).
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
114
BAB IV
PENUTUP
Semakin berkembangnya pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI seiring dengan dinamika politik yang terjadi baik di internal maupun ekternal lembaga DPD RI maka upaya penguatan kelembagaan kesekretariatan DPD RI, baik dari aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitas SDM, serta dukungan kelengkapan kerja perlu terus dilakukan dengan sistematis dan terukur. Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014 tercatat berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tingkat capaian kinerja dari 25 (dua puluh lima) indikator kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang mencakup 8 (delapan) sasaran utama, secara umum telah memberikan gambaran capaian kinerja yang baik, ratarata tingkat capaian sasaran sebesar 94.47% dengan realisasi anggaran sebesar 88,49%. Komitmen kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 dalam memberikan dukungan teknik administratif dan keahlian terhadap Anggota DPD RI khususnya dan DPD RI umumnya disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, yang kemudian ditekadkan dalam pernyataan Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dan diukur dalam capaian kinerja sasaran untuk akhirnya dilaporkan dalam Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dimana Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, PK Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014, dan Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 mengalami revisi pada tahun 2014 karena pergantian periodisasi Pimpinan dan Anggota DPD RI, disamping mutasi di lingkup Sekretariat Jenderal DPD RI. Sekretariat Jenderal DPD RI akan senantiasa melakukan evaluasi atas hambatan yang dialami serta berupaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja yang telah baik. Beberapa langkah perbaikan ke depan yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI antara lain adalah :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
115
a) Peningkatan kualitas dukungan teknis administratif yang tertib dan akuntabel; b) Peningkatan profesionalisme SDM aparatur dalam memberikan dukungan keahlian kepada DPD RI; c) Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Dengan demikian, diharapkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI akan terus meningkat di masa yang akan datang.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
116
LAMPIRAN
Lampiran 1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012
SEKRETARIS JENDERAL WAKIL SEKRETARIS JENDERAL
INSPEKTORAT
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIRO SEKRETARIAT PIMPINAN
BIRO PERSIDANGAN I
BIRO PERSIDANGAN II
BRIO ADMINISTRASI
BIRO UMUM
PUSAT DATA DAN INFORMASI
PUSAT KAJIAN DAERAH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN DAN HUKUM
BAGIAN PERENCANAAN DAN KERJASAMA
BAGIAN SEKRETARIAT KETUA DPD RI
BAGIAN SEKRETARIAT KOMITE I
BAGIAN SEKRETARIAT KOMITE II
BAGIAN TATA USAHA
BAGIAN PENGADAAN DAN INVENTARISASI
BIDANG DATA
BIDANG HUBUNGAN DAERAH WILAYAH BARAT
BIDANG KAJIAN KEBIJAKAN
BAGIAN ADMINISTRASI GAJI DAN TUNJANGAN
BAGIAN SEKRETARIAT WAKIL KETUA DPD RI BIDANG I
BAGIAN SEKRETARIAT KOMITE III
BAGIAN SEKRETARIAT KOMITE IV
BAGIAN KEANGGOTAAN DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN PEMELIHARAAN
BIDANG INFORMASI
BIDANG HUBUNGAN DAERAH WILAYAH TENGAH
BIDANG KAJIAN HUKUM
BAGIAN PERBENDAHARAAN DAN PERJALANAN DINAS
BAGIAN SEKRETARIAT WAKIL KETUA DPD RI BIDANG II
BAGIAN SEKRETARIAT PPUU
BAGIAN PERSIDANGAN PARIMURNA / SET PANMUS
BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANAN
BAGIAN AKOMODASI DAN ANGKUTAN
BIDANG PEMBERITAAN DAN MEDIA VISUAL
BIDANG HUBUNGAN DAERAH WILAYAH TIMUR
BIDANG KAJIAN KLARIFIKASI
BAGIAN PEMBUKUAN DAN VERIVIKASI
BAGIAN PROTOKOL
BAGIAN SEKRETARIAT KELOMPOK DPD DI MPR/PANSUS
BAGIAN SEKRETARIAT BADAN KEHORMATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN PENGAMANAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN SEKRETARIAT PHAL
BAGIAN SEKRETARIAT PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BAGIAN RISALAH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
LAMPIRAN 2
Struktur Organisasi Kantor DPD RI di Provinsi
Kantor DPD RI di Provinsi Tenaga Ahli
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SUBBAGIAN PELAYANAN TEKNIK DAN PERSIDANGAN
SUBBAGIAN KOMUNIKASI PUBLIK, DATA DAN INFORMASI
Kelompok Jabatan Fungsional
SUBBAGIAN TATA USAHA DAN UMUM
LAMPIRAN 3
MATRIKS RENCANA STRATEGIS (PERUBAHAN) Tahun 2010 - 2014 SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
Visi : Profesional dan Andal dalam Memberikan Dukungan Administratif dan Keahlian bagi Pelaksanaan Tugas Konstitusional DPD RI Misi : 1. Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI 2. Membangun SDM aparatur yang profesional, kompeten, dan berintegritas 3. Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana prasarana 4. Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD RI Tujuan
Sasaran
No Uraian 1
Terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Uraian
Indikator 1 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap dukungan teknis Setjen DPD RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
2 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap dukungan keahlian Setjen DPD RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1
Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Target Jangka Menengah Indikator
Kebijakan 2010
2011
2012
2013
2014
1
Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
100%
100%
100%
100%
100%
2
Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan
100%
100%
100%
100%
100%
3
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100 % (33 Draf Keputusan)
100 % (35 Draf Keputusan)
100 % (60 Draf Keputusan)
100 % (43 Draf Keputusan)
100 % (48 Draf Keputusan)
4
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100 % (15 Draf Keputusan)
100 % (13 Draf Keputusan)
100 % (25 Draf Keputusan)
100 % (25 Draf Keputusan)
100 % (20 Draf Keputusan)
5
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100 % (1 Draf Keputusan)
100 % (3 Draf Keputusan)
100 % (2 Draf Keputusan)
100 % (2 Draf Keputusan)
100 % (5 Draf Keputusan)
Meningkatkan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan, pengawasan DPD, dan pengembangan kerja sama kegiatan pengelolaan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan daerah; Meningkatkan Kualitas dukungan teknis dan substansi materi dalam penyelenggaraan rapat/sidangsidang alat kelengkapan Meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan penyusunan legislasi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan penyusunan hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan RUU. Meningkatkan dukungan dalam pelaksanaan fungsi anggaran lembaga DPD RI
Program Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
2
Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
6
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
_
100 % (1 Draf Keputusan)
100 % (1 Draf Keputusan)
100 % (1 Draf Keputusan)
100 % (1 Draf Keputusan)
Meningkatkan dukungan dalam pelaksanaan fungsi representasi lembaga DPD RI
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
7
Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI
100 % (4 Draf Keputusan)
100 % (9 Draf Keputusan)
100 % (9 Draf Keputusan)
100 % (9 Draf Keputusan)
100% (8 Draf Keputusan)
Meningkatkan dukungan terhadap penyusunan pedoman tata kerja/ non RUU lembaga DPD RI
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
8
Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI
415 Risalah
400 Risalah
400 Risalah
200 Risalah
200 Risalah
Meningkatkan dukungan terhadap risalah persidangan
9
Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
100% (16 Kajian)
100% (26 Kajian)
100% (16 Kajian)
100% (17 Kajian)
100% (28 Kajian)
10
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi
_
_
_
_
20%
11
Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional
_
_
_
_
20%
12
Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa
100%
100%
100%
100%
100%
13
Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
100%
100%
100%
100%
100%
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi Meningkatkan Program Pengkajian dukungan aspirasi manajemen masyarakat dan dalam daerah pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi Meningkatkan Program Publikasi hasil dukungan kajian Sekretariat manajemen Jenderal DPD. dalam pelaksanaan tugas lainnya Meningkatkan Program kegiatandukungan kegiatan manajemen publikasi hasil dalam kajian Sekretariat pelaksanaan Jenderal DPD. tugas lainnya DPD RI Peningkatan Program kualitas dan dukungan kuantitas manajemen kehumasan. dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Meningkatkan Program kerja sama luar penguatan negeri/partisipasi kelembagaan pada sidang DPD dalam parlemen sistem internasional. demokrasi
2
Terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
3 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap dukungan administratif Setjen DPD RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
4 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap dukungan sarana prasarana dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
14
Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
100%
100%
100%
100%
100%
Meningkatkan kualitas dukungan kegiatan Pimpinan
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi Pengelolaan Program aspirasi dukungan masyarakat dan manajemen daerah dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Menyelenggarak Program an diklat sesuai dukungan dengan manajemen kebutuhan dalam Setjen DPD RI pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
3
Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen didaerah pemilihan
15
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.
4 Lap
4 Lap
4 Lap
4 Lap
4 Lap
4
Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
16
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
(pim II) 80 % (pim III) 75 % (pim IV) 85 %
(pim II) 80 % (pim III) 80 % (pim IV) 90 %
(pim II) 90 % (pim III) 85 % (pim IV) 95 %
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 %
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 %
17
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis
100%
100%
100%
100%
100%
18
Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
100%
100%
100%
100%
100%
Menyelenggarak an layanan administratif perkantoran yang tertib dan tepat waktu
19
Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI
100%
100%
100%
100%
100%
Pemenuhan hakhak keuangan Anggota tepat waktu
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
20
Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB
CC
CC
B
B
B
21
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
22
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
68
70
Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
23
Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
24
Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
5
6
7
Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
80%
60%
90,45%
100%
100%
13,20%
20%
90,92%
100%
100%
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Menerapkan Program SAKIP sesuai dukungan peraturan manajemen Monitoring dan dalam evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraa tugas lainnya DPD RI n Pengawasan intern Pemenuhan kebutuhan saran dan prasaran kerja
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI
8
Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
25
Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
9 SIM
10 SIM
10 SIM
10 SIM
10 SIM
Peningkatan wawasan teknologi informasi.
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
LAMPIRAN 4 a PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS 1
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
: Sekretariat Jenderal DPD RI : 2014 INDIKATOR KINERJA 2
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
TARGET 3
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
18 judul
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
2.595.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
10 Keputusan
52.494.520.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
18 Keputusan
15.846.010.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 Keputusan
4.127.340.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
345.000.000
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA 2
TARGET 3
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
10 Kajian
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
4 keputusan
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
3.724.600.000
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
2 kajian
2.471.970.000
1.480.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
20 Keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
20.445.320.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
6 keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara
3.804.260.000
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
100%
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
60.000.000.000
5.365.000.000
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA 2
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan
TARGET 3
PROGRAM 4
100 %
Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah
15 SOP
Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja
6 SIM
1.155.030.000
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
135.000.000
745.000.000
Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
2.300.000.000
6.385.000.000
Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
1 kali bilateral dan Penyempurnaan dan Jumlah lembaga perwakilan negara 7 kali multilateral Penguatan lain yang mendapat sosialisasi peran 2 kali forum Internasional Kelembagaan dan fungsi DPD RI Demokrasi WTP Dukungan Manajemen Opini BPK dan Pelaksanaan tugas lainnya Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
154 laporan
ANGGARAN 5
B 100 %
1.532.680.000
138.000.000 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
810.000.000
SASARAN STRATEGIS 1
Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan
INDIKATOR KINERJA 2
TARGET 3
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 100 % Pim III : 100 % Pim IV : 100 %
105.000.000
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 orang S2 : 30 orang S3 : 1 orang
1.300.000.000
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
10 Orang
320.000.000
Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal
100 %
135.000.000
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 187.759.730.000,-
Jakarta, Januari 2014 Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
LAMPIRAN 4 b REVISI I PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran SASARAN STRATEGIS 1
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
: Sekretariat Jenderal DPD RI : 2014 INDIKATOR KINERJA 2
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
TARGET 3
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
18 judul
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
1.193.390.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
6 Keputusan
21.564.979.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
10 Keputusan
2.361.483.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 Keputusan
1.157.310.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
319.800.000
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA 2
TARGET 3
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
3 Kajian
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
4 keputusan
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
582.810.000
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
2 kajian
1.178.850.000
1.045.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
17 Keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
8.473.505.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
7 keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara
3.474.660.000
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
100%
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
42.730.000.000
2.740.000.000
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA 2
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan
TARGET 3
PROGRAM 4
100 %
Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah
15 SOP
Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja
6 SIM
1.200.000.000
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
-
745.000.000
Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
1.800.000.000
5.700.000.000
Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
1 kali bilateral dan Penyempurnaan dan Jumlah lembaga perwakilan negara 6 kali multilateral Penguatan lain yang mendapat sosialisasi peran 1 kali forum Internasional Kelembagaan dan fungsi DPD RI Demokrasi WTP Dukungan Manajemen Opini BPK dan Pelaksanaan tugas lainnya Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
154 laporan
ANGGARAN 5
B 100 %
1.532.680.000
75.000.000 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
708.800.000
SASARAN STRATEGIS 1
Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan
INDIKATOR KINERJA 2
TARGET 3
PROGRAM 4
ANGGARAN 5
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 100 % Pim III : 100 % Pim IV : 100 %
44.250.000
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 orang S2 : 30 orang S3 : 1 orang
1.184.260.000
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
9 Orang
222.460.000
Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal
100 %
58.400.000
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 100.092.637.000,Jakarta, Juli 2014 Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
LAMPIRAN 4 c
REVISI II PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014 Sasaran Strategis 1 1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Indikator Kinerja
1
2 Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
Target
Program
Anggaran (Rp)
3
4 Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
5
100%
2
Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alatalat kelengkapan
100%
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
6,339,760,000
3
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100 % (48 Draf Keputusan)
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
53.329.776.000
4
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan/peratu ran DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peratu ran DPD RI Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI
100 % (20 Draf Keputusan)
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
10.784.666.000
100 % (5 Draf Keputusan)
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
1.412.271.000
100 % (1 Draf Keputusan)
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
243.698.000
100% (8 Draf Keputusan)
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
1.327.397.000
200 Risalah
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
244,000,000
5
6
7
8
Sasaran Strategis 1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
2 Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
Indikator Kinerja
9
4 Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
5 Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Program
3
4
100% (28 Kajian)
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi
Anggaran (Rp) 5 4,641,136,000
20%
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
_
20%
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
_
100%
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
-
100%
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
100%
Program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
15 Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan dalam 16 analisis Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
4 Lap
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
256,050,000
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 %
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
64.480.000
10 Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi 11 Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional 12 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa 13 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri 14
3 Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen didaerah pemilihan
2 Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
Target
17 Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis 18 Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
8.824.635.000
618,500,000
100% 191 orang
100%
5.305.200.000
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
4,851,000,000,-
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI 6 Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
2 19 Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak20 hak Nilaikeuangan akuntabilitas
21 Opini BPK 22 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
WTP 70
7 Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
23 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
100%
24 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
100%
25 Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
10 SIM
8 Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Target 3 100%
B
kinerja dari Kemenpan RB
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 130,943,493,000
Program
Anggaran (Rp)
4 Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
5 1.059.600.000
75.000.000
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
58,400,000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI
23.301.500.000
12.525.960.000
Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
Jakarta, Oktober 2014 Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
321.600.000
LAMPIRAN 4 d
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014 Sasaran Strategis 1 1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Indikator Kinerja
1
2 3
4
5
6
7
2 Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
2 Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI
3 100%
100% 100 % (48 Draf Keputusan) 100 % (20 Draf Keputusan) 100 % (5 Draf Keputusan) 100 % (1 Draf Keputusan) 100% (8 Draf Keputusan)
8 9
Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
200 Risalah 100% (28 Kajian)
10
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.
20%
11 12
13
14 3 Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen didaerah pemilihan
15
4 Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
16
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
17
5 Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
18
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
19
6 Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Target
20
21 22
20% 100%
100%
100% 4 Lap
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 % 100% (191 orang) 100%
Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB
100%
Opini BPK Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
WTP 70
B
Sasaran Strategis 1 Terwujudnya dukungan teknis dan 7 Meningkatnya kualitas layanan sarana substansi/materi persidangan dalam dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Indikator Kinerja
23
24
8 Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
25
Program 1 Program penguatan kelembagaan DPD dalam
Target
2 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan. Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
3 100%
100%
10 SIM
Anggaran Rp. 93,722,003,000
sistem demokrasi 2 Program dukungan manajemen dan dukungan
Rp. 1,394,030,000
tugas lainnya 3 Program peningkatan sarana dan prasarana
Rp. 35,827,460,000
aparatur DPD RI
Jakarta, 1 Desember 2014 Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
LAMPIRAN 5
PENGUKURAN KINERJA SETJEN DPD RI 2014 2014 Sasaran Strategis 1
Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Kinerja
Indikator Kinerja
Anggaran (Rp)
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
6,339,760,000
4,162,835,004
65,7%
1
Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
100%
100%
100%
2
Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alatalat kelengkapan
100%
100%
100%
3
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100 % (48 Draf Keputusan)
100 % (48 Draf Keputusan)
100%
53.329.776.000
4
Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan/peratur an DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peratur an DPD RI
100 % (20 Draf Keputusan)
100 % (20 Draf Keputusan)
100%
10.784.666.000
100 % (5 Draf Keputusan)
100 % (5 Draf Keputusan)
100%
1.412.271.000
994.610.160
70,4%
100 % (1 Draf Keputusan)
100 % (1 Draf Keputusan)
100%
243.698.000
209.106.408
85,8%
100% (8 Draf Keputusan)
100% (8 Draf Keputusan)
100%
1.327.397.000
919.858.905
69,3%
5
6
7
50.400.738.029
94,5%
9.505.489.788 88,1%
Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
200 Risalah
363 Risalah
182%
244,000,000
100% (28 Kajian)
100% (28 Kajian)
100%
4,641,136,000
10
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi
20%
_
_
_
_
_
11
Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
20%
15%
75%
_
_
_
100%
110%
110%
-
-
-
100%
78,57%
78,57%
5.305.200.000
4.445.104.106
83,78
8.824.635.000
7.847.158.385
89%
8
9
2
Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
12
13
88,20%
4.227.463.792 91,09%
14
Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
100%
100%
100%
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
4 Lap
3 Lap
75%
(pim II) 100 % (pim III) 100 % (pim IV) 100 %
(Pim II) 90 % (Pim III) 97,14% (Pim IV) 97.50%
100% (191 orang)
109,4% (209 orang)
109,40%
618,500,000
594,295,200
96,08%
100%
100%
100%
4,851,000,000,-
2,361,793,683
48,70%
3
Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen didaerah pemilihan
15
4
Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
16
Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
18
5
215,270,184
17
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
256,050,000
64.480.000
229,499,175
64.480.000
89,60%
100%
90 % 97,14% 97.50%
19
6
7
8
Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hakhak Nilaikeuangan akuntabilitas
100%
100%
100%
B
CC
CC
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
20
21 22
Opini BPK Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
WTP 70
WTP 64,62
WTP 92,31%
Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
23
Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
100%
84%
24
Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
100%
25
Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
10 SIM
Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1.059.600.000
869.487.632 82,05%
75.000.000
74.590.000 99,45%
kinerja dari Kemenpan RB
58,400,000
57,278,627
98%
84%
23.301.500.000
19.641.796.470
84%
71%
71%
12.525.960.000
8.857.944.940
71%
10 SIM
100%
321.600.000
196.680.000
61%
LAMPIRAN 6
REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI TAHUN 2010 - 2014 ----------1.
Nama Unit Organisasi
: Sekretaris Jenderal DPD RI
2.
Tugas
3.
Fungsi
: Menyelenggarakan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI : a. koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI; b. pemberian dukungan administratif dan keahlian di bidang perundang-undangan, pertimbangan dan pengawasan dalam fungsi politik lembaga dan anggota DPD RI; c. pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan administrasi, administrasi keanggotaan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan DPD RI.
4.
Indikator Kinerja Utama
:
NO
URAIAN
SUMBER DATA
1
2
3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/ peraturan DPD RI
Rosid I Rosid II Rosid I Rosid II Rosid I Rosid II Rosid I Rosid II Rosid II Rosid II Rosid II
NO
URAIAN
SUMBER DATA
1
2
3
8. 9.
Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
10.
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
11. 12. 13.
14. 15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
24.
25.
Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah. Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB Opini BPK Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan. Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
Rosid II Puskada Rosid I Rosid II Pusjakum Puskada Pusjakum Puskada Pusjakum Pusdatin Setpim Rosid I Rorenkeu Setpim Puskada Romin Romin Romin Rorenkeu Romin Rorenkeu Inspektorat Roum
Roum Pusdatin