palagan sep.indd 1
9/30/2011 10:54:22 PM
palagan sep.indd 2
9/30/2011 10:54:24 PM
Volume 12 No. 3 September 2011
5 18 Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat Diserahterimakan 66 Tahun TNI Mengawal NKRI
6
Refleksi 13 Tahun Reformasi TNI EDITORIAL 66 Tahun TNI Mengawal NKRI FOKUS Refleksi 13 Tahun Reformasi Internal TNI BINCANG-BINCANG Kadispsiad Brigjen TNI Ketut Ngurah Sumitra J. Keadaan Lingkungan dan Kepribadian Pengaruhi Prilaku Prajurit
5 6
10
PROFIL SATUAN Pangdam IV/Diponegoro 12 Mayjen TNI Ir. Mulhim Asyrof Tekadnya Membawa Kodam IV/Diponegoro Semakin Dekat dan Semakin Dicintai Rakyat Dislitbangad 14
palagan sep.indd 3
14
Dislitbangad Membuat Prototipe Small Target Drone (STD) dan Medium Target Drone (MTD
INFO KOMANDO KISAH PRAJURIT Jabatan Kepala Staf Angkatan 18 Mengembangkan Ternak Sapi dan Kambing Darat Diserahterimakan LINTAS SATUAN Kodam V/Brawijaya Laksanakan Operasi Katarak Gratis LENSA PERISTIWA Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan Kasad Australia Letnan Jenderal David L. Morrison TEKNOLOGI Skadron-31/Serbu KESEHATAN Tips menjaga Kesehatan Tulang Belakang
22
24
26 30
32
PRESTASI Kapten Arh Simon E. Sirait, S.Pd 36 Berprestasi Lewat Kursi Roda Serka Zet Yakhin Juara II Binaraga Nasional
38
SERBA-SERBI Nyonya Kiki Pramono Edhie Wibowo Dikukuhkan Sebagai Ibu Upakarini Wira Taruna
40
RENUNGAN Demi Waktu
46
APA KATA MEREKA Skadron-31/Serbu
47
HUMOR Tips menjaga Kesehatan
48
9/30/2011 10:54:31 PM
Dari Redaksi Pembaca Palagan yang berbahagia,
PELINDUNG Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat PENASEHAT Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad, Asrena Kasad, Koorsahli Kasad PEMIMPIN REDAKSI Brigjen TNI Wiryantoro NK. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Kolonel Inf Pandji Suko Hari Judho DEWAN REDAKSI Kolonel Arm Gatot Eko Puruhito, Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto Letkol Arh Erwin Septiansyah, Letkol Caj Moh. Noor KETUA TIM EDITOR Kolonel Inf Made Datrawan SEKRETARIS TIM EDITOR Letkol Caj Priyo Purwoko, BA, SH Letkol Caj M. Yakub ANGGOTA TIM EDITOR Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Mayor Inf Dodi Fahrurozi, Mayor Inf Achmad Siswahadi, Kapten Caj Luther Bangun, Lettu Caj (K) Besarah SM.,S.S DISTRIBUSI Mayor Inf Ibnu Yudo Prawiro DESIGN GRAFIS Serka Enjang TATA USAHA Peltu (K) Ety Mulyati, PNS Suwarno, PNS Supriyatno REDAKTUR FOTO Lettu Inf Suwandi ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, Fax. (021) 3848300, Alamat email:
[email protected]
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat dan karuniaNya, sehingga kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik kepada bangsa dan negara yang tercinta ini. Pada Majalah Palagan Volume 12 Nomor 3 September 2011 kali ini, redaksi mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H”. Semoga nilai-nilai fitrah yang kita rasakan akan mampu menjadi pendorong dan semangat pengabdian kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai informasi penting yang akan kami suguhkan kepada para pembaca sekalian, adalah tentang perkembangan 13 tahun reformasi internal TNI yang dikemas dalam rubrik fokus. Hal ini diulas dalam rangka menyongsong HUT Ke-66 TNI. Selanjutnya, redaksi suguhkan kegiatan penting TNI Angkatan Darat yang belum sempat dimuat pada edisi lalu, yakni upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat dari Jenderal TNI George Toisutta kepada Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang berlangsung di Lapangan Mabesad, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pada rubrik info komando, kami akan sajikan tentang kegiatan penyerahan tugas dan jabatan Pangkostrad dari Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo kepada Mayjen TNI AY. Nasution, Praspa Pasis Diktukpa TNI Angkatan Darat Gelombang I TA. 2011 di Secapa AD, kenaikan pangkat Pati TNI Angkatan Darat, serta informasi lain yang tentunya bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Sedangkan untuk rubrik profil, kami tampilkan Pangdam IV/ Diponegoro yang bertekad membawa Kodam IV/Diponegoro semakin dekat dan semakin dicintai rakyat. Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) yaitu salah satu satuan yang bertugas dalam meneliti dan mengembangkan peralatan dan teknologi militer yang sedang dan akan digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Informasi menarik lainnya yang perlu disimak pada Majalah Palagan kali ini adalah bincang-bincang dengan Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat, Brigjen TNI Ketut Ngurah Sumitra J. yang mengupas tentang disiplin prajurit. Dilanjutkan dengan rubrik lintas satuan yang mengetengahkan satuan-satuan yang berulang tahun pada kurun waktu Bulan Juli sampai dengan Bulan September 2011. Sementara itu, pada rubrik kisah prajurit kami mengetengahkan sosok Serka Bangun Dioro anggota Kiwal Denma Mabesad yang berhasil mengembangkan peternakan sapi dan kambing dengan membangun kemitraan pada masyarakat, sehingga mampu mengangkat dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pada rubrik teknologi kami suguhkan Skadron 31/Serbu persenjataan yang dimiliki Arhanud. Untuk rubrik kesehatan, sengaja kami memberikan tips bagaimana menjaga kesehatan tulang belakang. Selain berita dan informasi tersebut redaksi mengetengahkan banyak informasi yang penting diketahui pembaca sekalian yang kami tuangkan ke dalam Majalah Palagan Volume 12 Nomor 3 September 2011 kali ini. Semoga informasi dan berita yang dimuat pada Majalah Palagan edisi ini akan membawa manfaat dan pengetahuan bagi kita semua. Selamat Membaca ... !!!
Surat Pembaca Waspada Aksi Teroris Saat ini, berbagai media baik media elektronik maupun media cetak heboh memberitakan tentang salah satu aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja GBIS, Kepunton, Solo yang terjadi pada Minggu (25/9) lalu. Dari kejadian tersebut, perlu mendapat perhatian lagi dari aparat terkait seperti TNI dan Polri sehingga bisa mengusut tuntas pelaku dan aktor dibalik aksi teror tersebut. Saya percaya kepada TNI/Polri akan mampu mengungkap dan menangkap serta mengusut tuntas kasus ini. Karena selama ini kinerja aparat TNI/Polri sangat bagus yang telah menumpas para teroris yang beraksi di Indonesia beberapa waktu lalu seperti tewasnya Dulmatin yang disebut-sebut sebagai otak penyebab kekacauan di tanah air ini. Namun, kita tidak boleh puas begitu saja terhadap keadaan ini. Jangan sampai aparat kita menjadi terlena terhadap situasi yang ada. Hendaknya kita selalu membuka mata dan telinga, serta bersatu-padu bersama seluruh komponen rakyat menciptakan suasana yang aman dan damai. Maju terus TNI Angkatan Darat, tetap setia menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, serta menjadi Tentara Rakyat yang selalu melindungi kepentingan rakyat dan tetap bekerja sama serta menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Suwarno, Jakarta
4 | PALAGAN
palagan sep.indd 4
9/30/2011 10:54:32 PM
EDITORIAL
Foto istimewa
Cikal bakal berdirinya Tentara Nasional Indonesia adalah seiring dengan perjalanan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pasang surut pengabdian senantiasa mewarnai kiprahnya dalam mengawal dan menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Dengan alutsista modern akan mampu menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI
D
alam perjalanannya, telah banyak prestasi dan jasa yang dicetak oleh prajurit-prajurit TNI untuk bangsa dan Negara Indonesia. TNI telah dan terus berjuang untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tugas dan perjuangan tersebut semata-mata untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Kini setelah 66 tahun berlalu, dinamika bentuk pengabdiannya pun mengalami pasang surut. Hal tersebut tampak pada era reformasi yang euforianya telah bergaung memasuki tahun ketiga belasnya dimana peran Tentara Nasional Indonesia memosisikan dirinya kembali sebagai alat negara dan bukan alat pemerintah dengan melakukan reformasi internal secara total, terutama setelah keluarnya Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang memiliki peran selaku alat negara dibidang pertahanan.
palagan sep.indd 5
Paradigma baru inilah yang merupakan landasan utama TNI dalam melaksanakan reformasi internal, melakukan perubahan dan penataan struktur, doktrin dan kultur menuju TNI yang solid, profesional, tangguh, modern, berwawasan kebangsaan, serta mencintai dan dicintai rakyat. Berpedoman pada amanat UndangUndang TNI, reformasi dilaksanakan melalui lima agenda utama untuk membentuk TNI yang netral dan tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, taat hukum, profesional, dan sejahtera. Setelah tiga belas tahun berjalan, reformasi internal TNI telah membuahkan berbagai perubahan ke arah kemajuan. Hal itu ditandai dengan banyaknya pihak yang memberi apresiasi atas hasil yang dicapai TNI, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Kesemuanya itu tidak bisa dipisahkan dari peran serta dukungan rakyat dan segenap komponen Bangsa Indonesia. Oleh karenanya, TNI akan selalu berdekatan dengan rakyat, TNI berbeda dengan tentara di negaranegara lain, TNI lahir dan besar serta
eksis bersama rakyat, TNI tidak berarti apa-apa tanpa dukungan rakyat. Telah menjadi keharusan bila kemudian apa yang dirasakan oleh rakyat juga akan dirasakan TNI. Bila rakyat sejahtera, TNI akan merasa bangga. Dan bila rakyat sengsara, TNI adalah benteng utama perjuangan melawannya. Jadi, TNI yang mendahulukan kepentingan rakyat adalah harga mati. Semoga amanah dari rakyat dapat diemban TNI dengan sepenuh hati dan semoga reformasi internal TNI dapat terus disempurnakan. Kita dukung upaya pimpinan dan segenap jajaran TNI dalam melanjutkan reformasi internal. Dengan ridho Tuhan Yang Maha Besar, upaya keras dari warga TNI sendiri dan dukungan dari segenap komponen bangsa, reformasi tersebut Insya Allah akan berhasil mencapai tujuannya demi pengabdian TNI kepada bangsa dan negara tercinta. Dirgahayu ke-66 TNI…!!
9/30/2011 10:54:32 PM
VOL 12 | No. 3 | September 2011
FOKUS
Memasuki tahun ke-13 bergulirnya reformasi di Indonesia, maka kita dihadapkan pada banyaknya pertanyaan yang terlontar tentang seputar pelaksanaannya, mulai dari komitmen, pencapaian dan tentu saja adalah manfaatnya, baik bagi elemen bangsa itu sendiri maupun bagi bangsa ini secara menyeluruh, termasuk TNI di dalamnya.
S
elama 13 tahun berjalan, TNI telah ikut mereformasi dirinya yang lebih dikenal dengan istilah “reformasi internal TNI”, mulai soal doktrin, struktur maupun kultur. Mencermati reformasi internal TNI, seyogyanya dilakukan lewat cara merefleksi dengan kritis perjalanan reformasi internal TNI yang berawal secara formal pada tahun 1998, namun benih reformasi internal TNI telah berkecambah sejak lama, bahkan jauh sebelum reformasi nasional digulirkan. Kesadaran otokritis telah lama hadir didalam kalangan TNI terutama Angkatan Darat untuk mengubah atau setidaknya menata kembali situasi kondisi internal yang banyak terkontaminasi atau terpolusi politik praktis sebagai imbas dari penggunaan TNI sebagai alat politik demi kepentingan kekuasaan. Langkah Reformasi Internal TNI Setelah melintasi tiga belas tahun, kita perlu melihat kembali perjalanan
reformasi internal TNI dengan pandangan jernih dan subyektif. Jati diri dan profesionalisme TNI sesuatu yang diperjuangkan dan menjadi tujuan reformasi internalnya, seraya mengonsolidasikan kembali kekuatan untuk mereformasi diri. TNI telah mengambil langkah strategis, visioner dan fundamental yang sangat penting bagi bangsa ini. Namun, sebagai bahan refleksi, akibat dominasi militer pada masa lampau sering timbul pertanyaan, mengapa militer dimanapun terutama di negaranegara berkembang tampil menonjol? Jawabannya tergantung pada konteks setiap negara. Yang pasti, dalam mencermati refleksi reformasi TNI yang telah berjalan lebih kurang 13 tahun ini, setidaknya TNI telah melakukan dua dimensi upaya dalam reformasi internalnya yakni: Pertama, sterilisasi TNI dari politik praktis karena “politik TNI adalah politik negara”. Berpijak pada upaya sterilisasi TNI dari politik praktis, perlu
6 | PALAGAN
palagan sep.indd 6
9/30/2011 10:54:34 PM
disadari dan diupayakan oleh semua komponen bangsa bukan hanya oleh TNI sendiri bahwa tarikan-tarikan dari luar yang berusaha agar TNI atau unsur-unsur TNI mendukung kelompoknya yang berarti TNI kembali berpolitik praktis harus dihindari. Sasaran upaya ini adalah terwujudnya kembali soliditas TNI yang identik dengan keutuhan garis komando, hierarki, dan loyalitas. Rekrutmen dan pembinaan karier TNI hanya didasarkan pada merit system dengan apresiasi tinggi terhadap kemampuan teknis keprajuritan, prestasi dan reputasi di lapangan. Urusan teknis pembinaan dan penggunaan TNI diserahkan sepenuhnya pada TNI sendiri, sedangkan tataran kebijaksanaannya pada tingkat tinggi baik dalam pembinaan maupun penggunaan kekuatan merupakan domain politik sebagai perwujudan supremasi sipil. Kedua, membangun kembali kemampuan keprajuritan atau profesionalisme militernya. Upaya tersebut sekaligus dalam rangka meraih kembali kepercayaan dan kebanggaan dirinya yang sempat hilang atau memudar. Secara historis, pada dekade 1960-an dan 1970an TNI sempat menjadi angkatan
biasa radikal. Selain pemerintah orde baru, TNI adalah pihak yang paling keras mendapat serangan kritik dan sinisme dari sekelompok orang yang mengatasnamakan rakyat. Ini disebabkan perannya sebagai alat kekuasaan era orde baru yang mendominasi hampir seluruh aspek kehidupan, sehingga mengakibatkan TNI kehilangan jati dirinya sebagai prajurit pengayom dan pelindung rakyat. Kondisi ini kemudian menyebabkan TNI mengalami disorientasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai bhayangkari negara. Akibat yang paling besar adalah menurunnya
dwi fungsinya. Sementara persoalan sosial lain masih terasa menghantui publik di antaranya KKN dan lemahnya supremasi hukum. Pada saat ini, hakikat ancaman tidak lagi berorientasi pada perang konvensional (simetris) tetapi justru yang lebih membahayakan adalah perang asimetris, yang mengancam ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan teknologi informasi yang apabila tidak ditangani akan menjadi “bom waktu”, yang sewaktu-waktu meledak. Di hadapkan dengan hakikat ancaman di atas, maka menjadi prajurit TNI yang dicintai rakyat merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditawar. Jalan yang
Mengerahkan segenap kemampuan alutsista dan prajurit TNI AD dalam mengawal NKRI
Menuju TNI yang Profesional dan Dicintai Rakyat Pecahnya gerakan reformasi yang terjadi pada tahun 1998, memunculkan euphoria kebebasan rakyat yang luar
kadar kemanunggalan dengan rakyat, yang merupakan sumber kekuatan TNI sejak awal kelahirannya. Merespon situasi yang terjadi baik internal maupun eksternal, maka TNI secara cepat, gradual dan sistematis telah melakukan reformasi perannya untuk kembali kepada jati diri dan kepribadiannya. Bahkan, dari enam visi reformasi yang digelorakan mahasiswa 13 tahun silam (1998), baru TNI yang “berhasil” mereformasi diri melalui langkah menghilangkan peran
harus ditempuh TNI adalah berupaya merebut kembali hati rakyat. Paradigma perang di kalangan militer ketika menghadapi satu peperangan; yaitu “memenangkan hati dan pikiran rakyat memiliki kekuatan yang setara dengan kekuatan persenjataan”. Itulah sebabnya, ukuran utama profesionalisme TNI adalah ketika Ia dapat menjadi prajurit yang dicintai rakyatnya. Paradigma ini diperkuat salah satu visi yang ditetapkan TNI Angkatan Darat; www.tniad.mil.id | 7
palagan sep.indd 7
VOL 12 | No. 3 | September 2011
perang terkuat di Asia Tenggara dan profesionalitasnya cukup diakui dunia, antara lain terbukti dengan banyaknya militer berbagai negara yang “berguru” pada TNI (Malaysia, misalnya, melatih/ membentuk Pasukan Gerak Khasnya di Batujajar).
9/30/2011 10:54:38 PM
FOKUS untuk mengatasi sekelilingnya.
kesulitan
rakyat
Foto istimewa
Reformasi Kultur TNI Angkatan Darat Dalam konteks 13 tahun reformasi TNI, TNI Angkatan Darat telah melaksanakan reformasi internalnya dengan baik sesuai amanat konstitusi. Harus diakui bahwa banyak aspek di TNI Angkatan Darat yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, menjadi kurang pas kalau ada anggapan, seolah-olah TNI Angkatan Darat kurang serius dalam mereformasi diri. TNI Angkatan Darat tak pernah menganggap tabu untuk membuka saran/kritik dari publik.
Karena reformasi dan perubahan itu memang sebuah kebutuhan, oleh karena itu tidak ada kata lain kecuali teruskan dan tuntaskan reformasi TNI khususnya di TNI Angkatan Darat. Disamping reformasi struktural dan doktrin, bukan berarti TNI tidak melaksanakan reformasi kultur, perubahan itu tetap terus dijalankan secara bertahap. Masih banyak oknum prajurit TNI yang melakukan pelanggaran baik yang menyangkut pelanggaran disiplin maupun tindak pidana, baik militer maupun umum. Namun, secara kualitatif dan kuantitif, grafiknya menurun. Ini berarti proses masih terus berjalan. Dengan
Berperan aktif dalam membantu korban bencana alam
Foto istimewa
VOL 12 | No. 3 | September 2011
”mencintai dan dicintai rakyat”. Dalam komunitas militer profesionalisme biasanya difahami sebagai keperwiraan (officership) yang lebih dititikberatkan kepada aspek kepemimpinannya, bukan pada hierarkis jabatan dan pangkat semata. Seorang perwira TNI akan lebih dihormati lingkungannya apabila memperlihatkan kualitas kepemimpinan mumpuni sesuai patron sistem nilai, falsafah dan wawasan sejarah yang menjadi latar belakang lahirnya institusi TNI. Paling tidak seorang pemimpin mumpuni dituntut memiliki empat syarat utama agar menjadi panutan, yaitu the knowledge (pengetahuan, keterampilan), the character (watak terpuji), the soul (jiwa, spiritualitas), the devine guidance (tuntunan Ilahi). Menjadi prajurit TNI profesional dicintai rakyat, bukanlah mustahil, karena acuan profesionalisme TNI secara aplikatif diejawantahkan dalam sistem nilai etika keprajuritan TNI sejak awal kelahirannya, yakni Delapan Wajib TNI, dengan diktum berikut ini: bersikap ramah tamah terhadap rakyat; bersikap sopan santun terhadap rakyat; menjunjung tinggi kehormatan wanita; menjaga kehormatan diri di muka umum; senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya; tidak sekali-kali merugikan rakyat dan; tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat; menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha
8 | PALAGAN
palagan sep.indd 8
9/30/2011 10:54:39 PM
Foto istimewa Melatih kemampuan prajurit untuk menopang pelaksanaan tugas
lebih siap dan sekaligus survive dalam menghadapi berbagai tantangan yang makin kompleks. Komitmen TNI Angkatan Darat untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, tidak akan pernah berhenti. Aplikasinya, bahwa TNI Angkatan Darat sekarang harus berani meninggalkan kebiasaankebiasaan yang kurang pas baik dibidang pengawasan, perencanan dan anggaran, intelijen, operasi, personel, logistik serta bidang-bidang lainnya. Dengan demikian, jika menilik materi bahasan yang menyangkut reformasi internal TNI khususnya Angkatan Darat, maka dapat kita tarik suatu benang merah bahwa reformasi
Foto istimewa
demikian, ini menjadi tantangan dan pekerjaan rumah kita bersama seluruh jajarannya. Tentunya akan sangat melegakan bila kita bersikap proaktif untuk segera menuntaskan proses yang dipandang belum rampung ini. Kita harus melihat reformasi internal TNI sebagai sebuah kebijakan strategis bagi pembangunan kekuatan TNI dimasa datang. Kontrol dan pengawasan internal dan eksternal sangat diperlukan, untuk menjaga agar proses reformasi ini selalu dalam jalurnya. Reformasi internal dilakukan bukan karena adanya tekanan dari luar, tetapi harus dimaknai sebagai sebuah kebutuhan dalam menyongsong era demokratisasi dan globalisasi. Melalui reformasi internal, ke depan kita akan
Foto istimewa
SELAMAT BERJUANG DAN TETAP SEMANGAT...........!!! Kesiapan satuan kunci pokok keberhasilan pelaksanaan tugas
www.tniad.mil.id | 9
palagan sep.indd 9
VOL 12 | No. 3 | September 2011
terus bergulir di tubuh institusi Angkatan Darat yang dilakukannya secara konsekuen dan dengan komitmen yang tinggi terhadap tujuan dan cita-cita reformasi di Indonesia. Tak perlu diragukan lagi komitmen dari pimpinan tertinggi Angkatan Darat hingga prajurit yang berpangkat paling rendah sekalipun memegang teguh komitmen untuk terus melakukan reformasi internal disegala bidang hingga sasaran dari bergulirnya reformasi dapat tercapai secara optimal. (red)
9/30/2011 10:54:39 PM
BINCANG-BINCANG
Kadispsiad Brigjen TNI Ketut Ngurah Sumitra J.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
S
eorang prajurit dididik, dilatih, dan ditempa fisik dan mentalnya, sehingga diharapkan akan terwujud sosok prajurit yang profesional sesuai tugasnya yang dibarengi dengan tingkat disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugasnya termasuk menjalankan perintah dan keputusan Atasan/Komandannya terlebih perintah untuk menghancurkan musuh negara. Profesionalitas yang dimiliki oleh prajurit belum bernilai apabila tidak disertai dengan disiplin kuat dari masing-masing individu prajurit. Karena dengan disiplin itulah segala bentuk penugasan akan dapat berjalan, berhasil, dan sukses. Disiplin bagi seorang prajurit memegang peran yang sangat
menentukan dalam pelaksanaan tugas. Pengertian disiplin bagi prajurit itu dapat diartikan sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh dari setiap prajurit TNI yang didukung oleh kesadaran yang bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan berperilaku sesuai aturan-aturan maupun tata kehidupan prajurit TNI. Dengan demikian, disiplin bagi prajurit adalah nafas, maka setiap insan prajurit akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak melanggar aturan hukum yang berlaku. Namun, akhir-akhir ini masih banyak terjadinya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh prajurit
TNI Angkatan Darat di lapangan baik berupa pelanggaran hukum maupun tata tertib. Tentunya, hal ini secara langsung akan memengaruhi kinerja dan berdampak negatif pada satuannya. Berkaitan dengan masih banyaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh prajurit, berikut redaksi Majalah Palagan menyajikan pandangan dan pendapat Kadispsiad yang kami rangkum dalam bentuk wawancara, berikut petikannya. Belakangan ini, tingkat pelanggaran Prajurit TNI Angkatan Darat meningkat drastis, kondisi demikian menurut Kadispsiad Brigjen TNI Ketut Ngurah Sumitra J. diakibatkan oleh beberapa hal antara lain gaya hidup masyarakat saat ini membuat prajurit harus pandai memilih dan mengendalikan pengeluaran sesuai dengan kondisi keuangan yang dimilikinya. Tidak bisa dipungkiri banyak godaan yang ada disekeliling kita yang dapat memengaruhi gaya hidup kita, misalnya kemajuan teknologi dibidang alat komunikasi yang menghasilkan gadget terbaru. Bila individu tidak selektif dalam penggunaannya, maka ia akan terus membeli dan selalu berusaha mengikuti perkembangan zaman agar tidak dibilang gaptek (gagap teknologi). Pengaruh paham liberalisme, disadari atau tidak menyebabkan norma-norma individu dalam diri prajurit menjadi menurun. Paham kapitalisme yang gencar dipublikasikan melalui mediamedia komunikasi seperti televisi, surat kabar, internet, radio melalui iklan-iklan dengan kata-kata yang membujuk dan memengaruhi harga diri, sehingga membuat orang pada umumnya menjadi terlalu berorientasi pada nilai-nilai ekonomi semata, sehingga cenderung menunjukkan perilaku konsumtif dan pola pikir yang instan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Hal itu yang menjadi salah satu faktor banyaknya kasus kriminal/ tindak pidana oleh prajurit dengan latar belakang masalah ekonomi. Sementara itu, hal-hal lain yang menyebabkan meningkatnya pelanggaran prajurit adalah latar belakang, motif para calon prajurit yang saat ini lebih berorientasi pada mencari pekerjaan dan kurang memiliki rasa pengabdian, sehingga kurang memiliki rasa peka terhadap kondisi sekeliling dan bangsanya. Tuntutan tugas yang tinggi yang didukung dengan kesejahteraan yang cukup menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga berakibat pada meningkatnya beban mental prajurit, sehingga tingkat
10 | PALAGAN
palagan sep.indd 10
9/30/2011 10:54:40 PM
yang bermasalah, penelitian aspekaspek psikologis pada satuan dan prajurit dan membuat profil prajurit yang bermasalah di Masmil, Cimahi, Medan dan Surabaya bekerja sama dengan Puspomad dengan mendata prajurit-prajurit yang bermasalah. Psikologi militer, meliputi pelatihan kepemimpinan yang dilakukan setingkat Danton sampai dengan Danyon pada saat digelarnya Apel Dansat dan penelitian aspek-aspek psikologis pada satuan dan prajurit. Psikologi sosial, meliputi ceramah/ pembekalan di satuan yang akan berangkat tugas operasi, pelatihanpelatihan psikologi lainnya, rikpsi berkala dan konsultasi anggota dan keluarga prajurit di batalyon serta penelitian satuan, terakhir adalah seleksi dan klasifikasi yaitu lebih selektif dalam memilih caloncalon prajurit yang memiliki potensi bermasalah dengan menggunakan data hasil pemeriksaan psikologi yang ada. Berkaitan dengan peran dan pola dalam meningkatkan disiplin prajurit, yang dapat Dispsiad lakukan yaitu mengadakan pendekatan terhadap unsur Komandan dengan memberikan ceramah dan panduan-panduan tentang kedisiplinan yang dapat diterapkan oleh para Dansat kepada para Prajuritnya. Sedangkan pola yang dapat diterapkan, yakni sebagai berikut:
hasil-hasil penelitian kondisi psikologi satuan yang mutakhir pada acara Apel Dansat. b. Dispsiad memberikan konseling psikologi terhadap prajurit-prajurit yang bermasalah dan memberikan terapi berupa pelatihan yang dapat mengembangkan diri prajurit menjadi lebih baik.
a. Memberikan pelatihan dan pencerahan tentang efektivitas peran Dansat dalam melakukan pembinaan terhadap prajurit serta memaparkan
c. Dispsiad membantu upaya satuan dalam menegakkan disiplin dengan memberikan masukanmasukan terhadap Dansat tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap disiplin prajurit yaitu komitmen seorang prajurit terhadap satuannya. Pada akhir bincang-bincang, Kadispsiad menjelaskan perilaku prajurit dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan kepribadiannya atau dapat disebut juga sebagai faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah lingkungan, sedangkan faktor internal adalah dalam diri individu itu sendiri. Apabila lingkungan di sekeliling memberikan pengaruh yang negatif, maka akan berpengaruh terhadap internal individu bila kurang adanya landasan moral yang kuat serta pemahaman akan suatu keadaan. Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan terhadap pengaruh buruk dari lingkungan kepada prajurit. Hal tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab seorang Komandan Satuan, karena salah satu fungsi dari Komandan Satuan adalah melakukan pembinaan terhadap prajurit dan anggotanya. Seorang pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi anggotanya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap anggotanya, sehingga akan memberikan efek yang positif untuk satuannya. Sebaliknya apabila seorang pemimpin bertindak semenamena, maka hal itu akan menimbulkan kebencian dalam diri masing-masing anggotanya, sehingga tidak ada panutan yang baik dari atasan, tidak jarang hal itu akan menimbulkan tindakan-tindakan negatif yang dilakukan oleh anggotanya karena terpengaruh dari pihak luar, misalnya tindakan insubordinasi massal yang akhir-akhir ini marak dilakukan oleh anggota, hal itu disebabkan kekecewaan anggota terhadap atasan. Hal tersebut dapat dicegah bila pemimpin dapat bertindak sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya. (red)
Upacara pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) prajurit TNI AD
www.tniad.mil.id | 11
palagan sep.indd 11
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Foto istimewa
stress pun semakin tinggi. Hal tersebut bila tidak disertai dengan kemampuan menyelesaikan masalah yang memadai, dapat membuat seseorang mengambil jalan pintas dalam penyelesaiannya yang mengarah pada pelanggaran. Efek dari era reformasi menyebabkan TNI terus mendapat sorotan dari berbagai pihak, bahkan hujatan yang berdampak pada tekanan psikologis yang cukup tinggi bagi personel TNI. Selain itu, hal ini juga berakibat pada pola kepemimpinan Komandan Satuan yang cenderung bersikap terlalu berhati-hati, serta takut untuk bertindak karena khawatir akan mendapat sorotan, sehingga kualitas kepemimpinan menjadi menurun dan akhirnya menurunkan kewibawaan Dansat. Dengan demikian, para prajurit yang juga mempunyai beban psikologis cenderung melakukan kompensasi dengan bertindak destruktif lainnya. Dan terakhir adalah untuk menjadi seorang prajurit tidak dituntut memiliki softskill yang bagus. Kualifikasi pertama yang harus dimiliki adalah memiliki kemampuan jasmani yang sehat dan kuat, sedangkan segi intelektualitas tidak terlalu dituntut, sehingga akan menyebabkan prajurit yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh keadaan sekitar. Ketika ditanya mengenai langkah apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan Dispsiad untuk meminimalkan tingkat pelanggaran prajurit, Kadispsiad menjelaskan bahwa langkah-langkah yang dilakukan antara lain psikologi klinik, yang meliputi konseling pada prajurit
9/30/2011 10:54:40 PM
PROFIL SATUAN
Menjadi Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro bukanlah hal mudah. Wilayah luas yang meliputi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta berbagai persoalan yang ada menjadi tantangan tersendiri bagi Mayjen TNI Ir. Mulhim Asyrof, Pangdam IV/ Diponegoro ke-34. Meskipun penugasan ini merupakan pertama kali di wilayah Kodam IV/Diponegoro, Pangdam merasa senang dan minta dukungan seluruh prajurit dan PNS jajaran Kodam IV/Diponegoro untuk bersama-sama menjaga citra Kodam IV/Diponegoro yang selama ini sudah bagus di mata masyarakat.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
L
ulusan AKABRI 1976 ini memiliki visi utama membawa jajaran Kodam IV/Diponegoro disegani, dan bukannya ditakuti. Hal ini harus ditunjukkan dengan tindakan maupun perbuatan, baik itu dalam kedinasan maupun dalam pergaulan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. “Jangan sampai ada masyarakat yang takut dengan tentara, benci dengan tentara. Sehingga tujuan kemanunggalan TNI-Rakyat itu bisa tercapai dalam rangka memperkokoh kesatuan dan persatuan”, imbuh beliau. Peningkatan kemampuan profesionalisme personel maupun satuan, misalnya kemampuan intelijen, kemampuan dasar prajurit menjadi salah satu perhatian orang nomor satu di Kodam IV ini. Reward and punishment juga akan tetap diterapkan untuk memberikan penghargaan bagi para prajurit yang berprestasi dan menjatuhkan hukuman bagi prajurit yang melakukan pelanggaran. Penghargaan akan diberikan kepada anggota untuk memotivasi mereka bekerja dengan baik dan semangat. Dorongan terhadap anggota satuan sangat diperlukan mengingat manusia termotivasi oleh kebutuhannya baik dalam bekerja maupun kehidupan pribadi. Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan anggota, prestasi kerja akan meningkat. Hukuman diberikan kepada prajurit yang tidak mematuhi aturan, baik sesuai dengan peraturan TNI maupun UU yang berlaku. Dalam organisasi TNI, hukuman diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit yang bersangkutan. Jika pelanggarannya kecil, bisa ditindak dengan hukuman ringan atau cukup dengan teguran tertulis saja. Akan tetapi, jika pelanggarannya sudah berat, bisa ditahan dan bahkan bisa dipecat. Terkait dengan permasalahan di wilayah Kodam IV/Diponegoro, sebagaimana pernah ditekankan oleh Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, bahwa seluruh prajurit dan PNS jajaran Kodam IV/Diponegoro diharapkan memahami setiap 12 | PALAGAN
palagan sep.indd 12
9/30/2011 10:54:40 PM
Markas Kodam IV/Diponegoro
Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Kelima, semua prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro harus memiliki kesatuan dan kesamaan persepsi dalam bersikap, berbuat dan bertindak untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Jenderal Penggemar Sayur oblokoblok Sebagai orang nomor satu di jajaran Komando Daerah Militer IV/ Diponegoro Semarang, Mayjen TNI Mulhim Asyrof yang menggantikan Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono, yang kini menduduki jabatan baru sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI, menilai tanggung jawab adalah segalanya. Namun siapa sangka, dibalik ketegasannya menjunjung tinggi tanggung jawab, ternyata pria kelahiran Lampung, 23 Juli 1954 ini adalah penggemar makanan oblok-oblok. Meski pernah berdinas di Jawa Tengah, yakni di Akademi Militer Magelang sebagai Kadep Mipatek, Mayjen TNI Mulhim Asyrof merupakan wajah baru di lingkungan Kodam IV/Diponegoro. Sebagai orang baru, Jenderal bintang dua yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini mengaku perlu banyak belajar dari pemimpin Kodam yang terdahulu. ”Sekarang giliran saya untuk menjaga dan meningkatkan Kodam IV/Diponegoro”, tandas ayah tiga putra yang memiliki
cita-cita berternak sapi setelah pensiun kelak. Menurutnya, dalam menjalankan tugas, seorang tentara itu sudah mempunyai sistem yang telah berjalan sesuai dengan programnya, sehingga setiap pimpinan akan bekerja melanjutkan program tersebut. Dengan tujuan yakni agar segalanya mampu menjadi lebih baik, termasuk menjalankan tugasnya yang baru ini, tak mengherankan bila sejumlah tanda jasa dimiliki bapak tiga anak ini. Tapi jangan salah, dibalik kecakapannya dalam dunia militer, ternyata suami dari Bekti Cahyaningrum ini juga hobi jalan-jalan. Bukan jalan-jalan biasa, tetapi jalanjalan di lingkungan tempat kerja untuk meningkatkan komunikasi dengan para stafnya. Sebelum mengakhiri perbincangan, Jenderal yang bersahaja ini memberikan kunci rahasia hidupnya, yakni dengan memakan makanan yang disukainya juga bisa membuatnya lebih nikmat menjalani hidup. “Saya paling suka oblok-oblok”, ujar Jenderal lulusan Lemhannas 2007 ini. Masakan itu tidak harus buatan istrinya, tapi masakan siapapun yang penting bagi saya adalah kenikmatannya. Untuk mencicipi makanan favoritnya itu, Jenderal yang tiga kali ditugaskan ke Timor-timur tahun 1978, 1981, dan 1982 ini rela mencari di warungwarung tenda. ”Saya malah lebih suka masakan yang di pinggir jalan”, pungkasnya seraya menutup perbincangan. (red/pendam4) www.tniad.mil.id | 13
palagan sep.indd 13
VOL 12 | No. 3 | September 2011
permasalahan yang timbul di wilayah Kodam IV/Diponegoro. Untuk menyikapinya, seluruh warga Kodam IV/Diponegoro perlu melakukan penanganan secara komprehensif, terpadu, dan lintas sektoral dengan pemerintah daerah maupun instansi dan pihak terkait, serta pelibatan partisipasi masyarakat, harus selalu diperhatikan dan dikedepankan oleh satuan kewilayahan guna menciptakan kondisi sosial yang aman dan kondusif. Oleh karenanya, aparat kewilayahan dituntut melakukan tugas-tugas pembinaan kewilayahan dengan sebaik-baiknnya yang dilandasi semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan, serta persatuan dan kesatuan dalam bingkai kemanunggalan TNI-Rakyat, melalui tampilan sosok prajurit yang disegani, dicintai, serta mampu menjadi pengayom dan pelindung rakyat. Ketika ditanya bagaimana mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, Jenderal penggemar masakan oblok-oblok ini menjawab bahwa tugas pokok TNI selain perang adalah turut membangun bangsa. Disinilah, peran TNI terus meningkatkan kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dan instansi lainnya. Bentuknya berupa kegiatan TMMD, karya bakti, berperan dalam penanggulangan bencana serta membantu pemerintah daerah dalam rangka membangun bangsa. Selain itu juga membantu Polri dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif. Beliau juga menyampaikan bahwa TNI setiap tahun selalu menerjunkan personel untuk membantu Polri dan pemerintah daerah dalam rangka menciptakan kondisi keamanan selama arus mudik maupun arus balik. Sementara itu, Pangdam juga memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani bagi seluruh prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro. Pertama, pegang teguh jati diri sebagai prajurit Diponegoro. Tumbuh dan bangun komitmen yang kuat untuk mewujudkan satuan yang dapat dibanggakan. Kedua, tumbuhkan interaksi dan komunikasi yang harmonis di internal satuan maupun lingkungan luar satuan. Ketiga, pembinaan satuan harus dilakukan secara konsisten, khususnya peningkatan profesionalitas keprajuritan dengan selalu belajar dan berlatih. Keempat, jaga citra TNI di mana pun berada dan bertugas dengan menjabarkan pelaksanaan Sapta
9/30/2011 10:54:41 PM
PROFIL SATUAN
Pembentukan Dislitbangad
VOL 12 | No. 3 | September 2011
A
wal pembentukan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) bermula pada tahun 1970 ketika organisasi TNI AD mengalami perkembangan yang melahirkan dua organisasi/lembaga yang melaksanakan penelitian dan pengembangan, yaitu Lembaga Pengkajian Strategis (Lajistrad) yang menangani litbang strategis dan Koresumat Kologad. yang menangani litbang materiil. Pada tahun 1976 kedua lembaga tersebut dilebur menjadi Dislitbangad yang dimaksudkan untuk menyatukan kegiatan Litbang baik materiil maupun non-materiil. Selanjutnya tahun 1977 Brigjen TNI Tondo Mulyo wakil Lajistrad ditunjuk Kasad sebagai formatur pembentukan Dislitbangad.
Berdasarkan laporan formatur pembentukan Dislitbangad, tahun 1977 dengan surat keputusan Kasad nomor Skep/1111/XI /1977, tanggal 22 November 1977 diresmikan berdirinya Dislitbangad yang merupakan pengalihan nama dan status Lajistrad. Organisasi Dislitbangad adalah sebagai badan pelaksana pusat (Balakpus) di tingkat Mabes TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah Kasad. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor Skep 4/I/1978 tanggal 4 Januari 1978 Brigjen TNI Tondo Mulyo Wakil Lajistrad diangkat menjadi Kadislitbang TNI AD terhitung mulai tanggal 9 Januari 1978. Peresmian di lapangan dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 1978 dan tanggal tersebut ditetapkan dan disahkan sebagai hari jadi Dislitbangad berdasarkan surat keputusan Kasad nomor Skep / 672 / VIII /1978 tanggal 25 Agustus 1978.
Peran, Tugas dan Fungsi Dislitbangad Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) adalah suatu badan Pelaksana Pusat ditingkat Mabesad yang berkedudukan langsung dibawah Kasad yang bertugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok Angkatan Darat. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dislitbangad menyelenggarakan fungsi-fungsi yaitu Fungsi Utama, yang meliputi pertama Pengkajian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang penyelenggaraan kegiatan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pembinaan kemantapan dan efektivitas satuan Angkatan Darat, kedua Penelitian dan
14 | PALAGAN
palagan sep.indd 14
9/30/2011 10:54:41 PM
Angkatan Darat. Selain fungsi utama, Dislitbangad juga menyelenggarakan Fungsi Organik, yang meliputi Fungsi Organik Militer, yaitu segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang Pengamanan, personel, logistik dan binter terbatas dalam rangka mendukung tugas pokok Dislitbangad dan Fungsi Organik Pembinaan, yaitu segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang perencanaan dan anggaran, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta latihan satuan dalam rangka mendukung tugas pokok Dislitbangad. Prestasi yang diraih Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat Brigjen TNI R. Kun Priyambodo mengatakan sampai dengan tahun 2011, Dislitbangad antara lain telah membuat prototipe Small Target Drone (STD) pada tahun 2008 dan Medium Target Drone (MTD) pada tahun 2009 selanjutnya pada tahun 2011 dikembangkan dengan penambahan sub sistem telemetry, autopilot, front view camera dan Ground Control System (GCS). Dengan demikian semula MTD diterbangkan secara manual dengan jangkauan maksimal 2 km dengan penambahan sub sistem tersebut, maka MTD akan terbang berdasarkan instrumen (fly by
instrument) dengan jangkauan jarak maks 8 km. Selain itu, menurut Lulusan AKABRI 1980 ini, Dislitbangad juga telah membuat dan mengembangkan Simulasi Olah Yudha untuk Geladi Peta program TA. 2009 yang merupakan salah satu metoda latihan taktis tanpa pasukan yang berbasis, komputerisasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan perorangan baik unsur pimpinan atau pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas perencanaan dan pelaksanaan kodal satuan. Prestasi lainnya yang telah dikembangkan adalah Rancang Bangun Alat Pendukung Masak Tenaga Surya (Solar Cell) program TA. 2010, merupakan alat masak nasi untuk kebutuhan prajurit sebanyak 10 (sepuluh) orang dengan memanfaatkan energi tenaga matahari sebagai sumber energi dan Teropong Bidik Senapan Serbu (TBSS) merupakan hasil penelitian Dislitbangad tahun 2009. Alat ini sudah digunakan oleh satuan TNI AD yaitu dari satuan Kostrad. Penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan: a. Penelitian Model Teropong Bidik Siang untuk Senapan Serbu (TBSS) b. Penelitian Spesifikasi Alat Bidik Mortir 81 mm
Salah satu rantis yang dikembangkan Dislitbangad www.tniad.mil.id | 15
palagan sep.indd 15
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Foto istimewa
Pengembangan Materiil Utama yaitu meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang penyelenggaraan kegiatan penemuan pengembangan dan pengujian materiil utama yang meliputi senjata, munisi, ranjau, bahan peledak, ranpur, rantis, dan alkompur, dalam rangka pembinaan kemantapan dan efektivitas satuan Angkatan Darat, ketiga Penelitian dan Pengembangan dan Materiil Umum yaitu meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang penyelenggaraan kegiatan penemuan pengembangan dan pengujian materiil utama yang meliputi bahan makan alat kesehatan, alat penolong instruksi, alat Zeni, alat komunikasi (selain alkompur), ranmin dan ransus, dalam rangka pembinaan kemantapan dan efektivitas satuan Angkatan Darat, keempat Penelitian dan Pengembangan Materiil Khusus yaitu meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang penyelenggaraan kegiatan penemuan pengembangan dan pengujian materiil utama yang meliputi Alat perlengkapan alsatri, alat grafika, instrumentasi, laboratorium dan alat optik serta alat khusus lainnya, dalam rangka pembinaan kemantapan dan efektivitas satuan Angkatan Darat, kelima Laboratorium yaitu meliputi segala usaha pekerjaan dan kegiatan dibidang penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di Laboratorium dalam rangka mendukung tugas
9/30/2011 10:54:41 PM
PROFIL SATUAN
Foto istimewa
dalam bidang Litbang (Suspalitbang, susfunglitbang dan lain-lain), serta melakukan uji coba keluar negeri. Langkah yang ditempuh Perwira lulusan Seskoad tahun 1995 ini untuk meningkatkan kemampuan personel dibidang Litbang diantaranya dengan Pengadaan internet di satuan kerja dan memberikan kesempatan bagi personel untuk meraih pendidikan S1, S2 dan S3 serta dengan Mengadakan kerja sama dengan Ristek, Balitbang, Kemhan, Bumnis dan Instansi swasta lain.
Lambang Satuan
Pengecekan senjata hasil pengembangan Dislitbangad
c. Penelitian Spesifikasi Teknis Senjata dan Munisi Dopper d. Panser 6x6 Working Group TNI
Pindad
hasil
e. Penelitian Pistol Serbu Kal 5,56 mm f. Prototipe Roket Bebas SeTipe ATAKA Kaliber 120 mm g. Kendaraan Taktis 4x4 TNI, hasil Working Group Mabes TNI h. Pembuatan Simulasi Yudha untuk Geladi peta
Olah
j.
Penelitian Flight Simulator
k.
Medium Target Drone (MTD)
Upaya Peningkatan Peran Dalam memelihara dan meningkatkan pembinaan satuan, sehingga diperoleh prajurit yang profesional dibidang penelitian dan pengembangan, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat Brigjen TNI R. Kun Priyambodo melaksanakan upayaupaya antara lain melaksanakan penataran tentang litbang di dalam satuan, mengajukan pendidikan
Foto istimewa
i. Rancang Bangun Instalasi Pengolahan Air Laut/Asin menjadi
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Air Minum dengan Sistem Reverse Osmosis (RO) kapasitas 3.500-5.000 liter/hari Pusara SATITI BHAKTI CAKTI merupakan lambang pengabdian Satuan Dislitbangad terhadap negara dan bangsa Indonesia yang memiliki makna bahwa Dislitbangad TNI AD yang didirikan pada tanggal 9 Januari 1978, melaksanakan fungsi Litbang berorientasi pada falsafah bangsa dan negara yaitu Pancasila. Disamping itu, dengan selalu berpedoman pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit warga Dislitbang sebagai insan prajurit yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa mendarmabaktikan hidupnya pada Negara melalui TNI AD yaitu Tugas Pokok TNI AD dengan melakukan kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk menciptakan alat peralatan TNI AD yang ampuh dan sakti disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap warga Dislitbangad dalam upaya peningkatan kemajuan tersebut bersikap mental seperti seorang Resi yang berilmu tinggi serta arif bijaksana dalam memanfaatkan potensi alami. Untuk dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah setiap hasil Litbang, maka harus berreferensi pada buku-buku ilmiah
Uji Coba Awal Alat Pendukung Masak Tenaga Surya. 16 | PALAGAN
palagan sep.indd 16
9/30/2011 10:54:41 PM
palagan sep.indd 17
VOL 12 | No. 3 | September 2011
www.tniad.mil.id | 17
9/30/2011 10:54:42 PM
INFO KOMADO
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono bertindak selaku inspektur upacara pada Upacara Serah Terima Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat dari Jenderal TNI George Toisutta kepada Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, di Lapangan Markas Besar Angkatan Darat, Kamis (7/7).
VOL 12 | No. 3 | September 2011
P
ada upacara tersebut, ditandai dengan penyerahan PanjiPanji TNI Angkatan Darat Kartika Eka Paksi dari Jenderal TNI George Toisutta kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, yang kemudian diserahkan kepada Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, penanggalan dan penyematan tanda jabatan, penandatanganan naskah serah terima jabatan dan laporan resmi. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, setelah lebih dari satu dasawarsa, TNI melaksanakan reformasi internal untuk membenahi struktur, kultur dan doktrin beberapa perubahan signifikan telah berlangsung di dalam tubuh TNI. Dua agenda penting dari banyak hal yang telah dilakukan dalam pembenahan adalah tidak melakukan kegiatan politik praktis dan hanya melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara. “Hal ini kita lakukan sebagai sikap konsisten dalam mendukung dijalankannya proses demokratisasi di negara yang
sangat kita cintai. Konsistensi itu tercermin pula dari upaya-upaya untuk memperkokoh eksistensi diri sebagai prajurit yang sesuai dengan harapan TNI dan masyarakat, yaitu sosok TNI yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat”, tambah Panglima TNI. Menurut Panglima TNI, mengingat ciri khas TNI Angkatan Darat adalah organisasi militer yang diwakili oleh orang yang dipersenjatai, maka fokus pembinaan Angkatan Darat, harus ditujukan kepada pembinaan prajurit yang memiliki ketangguhan, militansi dan kemampuan, disertai keunggulan moral dan etika. Dalam kehidupan prajurit sejati, soliditas dan loyalitas merupakan prinsip yang harus dipegang teguh, agar semangat pengabdian yang sudah menjadi jiwa dan tekad TNI Angkatan Darat, tidak mudah tergoyahkan oleh faktor eksternal yang negatif dan memang ingin merongrong soliditas TNI, kata Laksamana TNI Agus Suhartono. “Untuk itu, rantai komando harus
ditegakkan dan dipegang teguh oleh segenap prajurit TNI Angkatan Darat, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas”, tegas Panglima TNI. “Demikian juga dengan komitmen kebersamaan seluruh prajurit TNI, khususnya kerja sama antar matra menjadi tuntutan utama dalam mengintegrasikan dan menyinergikan kemampuan pertahanan. Dengan kesatuan komando yang kokoh dan kebersamaan seluruh prajurit TNI, maka tugas-tugas negara yang dipercayakan kepada TNI, niscaya akan dapat diselesaikan dengan baik”, tambah Panglima TNI. Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, TNI Angkatan Darat sebagai bagian integral TNI harus senantiasa dekat dengan rakyat dan dapat berkiprah dalam setiap upaya pembangunan. Hubungan TNI dan rakyat harus seperti air dan ikan, yaitu manunggal dalam arti yang utuh menyeluruh. Manunggal dalam visi dan persepsi terhadap segala bentuk perubahan dan kemajuan sebagai akibat globalisasi dan pembangunan bangsa. “Saya minta kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat, agar dapat menjabarkannya dalam langkah nyata, sehingga Angkatan Darat senantiasa mampu tampil sebagai kekuatan andal dan profesional”, ujar Panglima TNI. Upacara parade militer tersebut diikuti oleh sebelas batalyon dan usai upacara berlangsung dilanjutkan dengan atraksi bela diri militer Yong Moodo dan rampak bedug, kemudian defile pasukan upacara, yang diawali dengan Display Drum Band Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL) Taruna Akademi Militer. (red)
FotoDispenad
Foto Dispenad
JABATAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT DISERAHTERIMAKAN
18 | PALAGAN
palagan sep.indd 18
9/30/2011 10:54:42 PM
KASAD SERAHKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JABATAN PANGKOSTRAD
Foto Dispenad
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan Pangkostrad kepada Mayjen TNI AY. Nasution, di Lapangan Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (9/8).
Penandatangan naskah penyerahan tugas dan jabatan Pangkostrad
P
mengurangi arti, makna, nilai, serta kekhidmatannya”, tegas Kasad. Kasad menegaskan, Kostrad sebagai Kotama Operasional TNI memiliki tugas pokok menyelenggarakan operasi pertahanan tingkat strategis sesuai dengan kebijakan Panglima TNI, sedangkan sebagai Kotama Pembinaan TNI Angkatan Darat, Kostrad bertugas membina kesiapan operasional atas segenap jajaran komandonya yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasad. ”Oleh sebab itu, satuan jajaran Kostrad dituntut memiliki mobilitas tinggi, mampu bereaksi cepat sebagai satuan penangkal yang andal dan siap digerakkan sebagai wujud ketanggapsegeraan terhadap segala bentuk dan jenis ancaman yang timbul
di seluruh wilayah nusantara. Demikian pula halnya dengan Kodam III/ Siliwangi dan Kodam IV/Diponegoro, sebagai salah satu Kotama Pembinaan TNI Angkatan Darat yang bertugas menyelenggarakan pembinaan kemampuan, kekuatan dan gelar kekuatan, serta melaksanakan pembinaan teritorial untuk menyiapkan wilayah pertahanan di darat dan menjaga keamanan negara di wilayahnya”, kata Kasad. “Kodam yang merupakan gelar kekuatan matra darat, mengemban misi strategis dalam konteks Pembinaan Kewilayahan, mengingat wilayah Kodam memiliki karakteristik yang unik dan berbagai kekhususan yang berbasis keanekaragaman dan kemajemukan, baik aspek geografi, demografi maupun kondisi sosial masyarakat”, imbuh Kasad. (red) www.tniad.mil.id | 19
palagan sep.indd 19
VOL 12 | No. 3 | September 2011
ada kesempatan yang sama, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, sekaligus memimpin Serah Terima Jabatan Pangdam III/Siliwangi dari Mayjen TNI Moeldoko kepada Mayjen TNI Muhamad Munir dan Pangdam IV/ Diponegoro dari Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono kepada Mayjen TNI Mulhim Asyrof. Kasad mengatakan, prosesi penyerahan tugas dan tanggung jawab jabatan serta serah terima jabatan yang diselenggarakan kali ini, dilaksanakan secara lebih sederhana dari biasanya. “Hal ini dilakukan dan akan dibudayakan sebagai bagian dari upaya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan serah terima jabatan di lingkungan TNI Angkatan Darat, tanpa sedikitpun
9/30/2011 10:54:42 PM
INFO KOMANDO
KASAD TERIMA LAPORAN KORPS KENAIKAN PANGKAT PATI TNI AD Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, menerima laporan korps kenaikan pangkat tujuh orang Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat, di Aula Serba Guna Mabesad, Jakarta, Rabu (20/7). etujuh orang Perwira Tinggi yang dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor 1315/VII/2011 tanggal 14 Juli 2011, Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Darat yaitu Mayjen TNI Thomas Edy Widagdo (Aster Kasad), Mayjen TNI Soekoyo (Wadan Kodiklat TNI Angkatan Darat), Mayjen TNI Moh. Erwin Syafitri (Waka Bais TNI), Brigjen TNI (K) Yulia Ganawati (Karo Ku Setjen Wantanas), Brigjen TNI Abdul Kadir Sultan (Wadan Pusterad), Brigjen TNI CH. Halomoan Sidabutar (Kabinda
Papua BIN), Brigjen TNI Sunindyo (Sekretaris Kodiklat TNI Angkatan Darat) dan Brigjen TNI Pujo Wahyono, S.Sos. (Dansatintel Bais TNI). Dalam sambutannya, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, kenaikan pangkat merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri dan dipertanggungjawabkan. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Wakasad, Irjenad, para Asisten Kasad, Kadispenad dan para Kabalakpus TNI AD. (red) Ucapan selamat kepada Brigjen TNI (K) Yulia Ganawati Foto Dispenad
K
PRASPA DIKTUKPA SECAPA GELOMBANG I TNI AD TA. 2011
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Foto Dispenad
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, melantik dan mengambil sumpah 498 orang Perwira lulusan Diktukpa Gelombang I TNI AD TA. 2011, yang terdiri dari 462 orang Pria dan 36 orang Wanita, di lapangan Wiradhika Secapa TNI AD, Hegarmanah, Bandung, Senin (18/7). mengatakan, dengan berakhirnya masa pembentukan di Secapa Angkatan Darat ini, merupakan awal dari rangkaian panjang penugasan dan pengabdian yang sesungguhnya sebagai Perwira Muda Angkatan Darat. Menurut Kasad, lingkungan dan medan penugasan yang akan dihadapi nantinya diwarnai dengan ritme kemajuan era globalisasi dan perkembangan sosial masyarakat yang cepat dan dinamis serta dituntut Pengambilan sumpah perwira lulusan Diktukpa adanya postur Perwira TNI AD yang Gel I TNI AD memiliki keunggulan komparatif dan Upacara Prasetya Perwira keunggulan kompetitif di bidang intelektual maupun Pendidikan Pembentukan Perwira kepribadian, Gelombang I TNI AD TA. 2011, dihadiri jasmani. Untuk itu tegas Kasad, para oleh Dankodiklat TNI AD, Irjenad, para perwira harus senantiasa memperluas serta meningkatkan Asisten Kasad, Pangdam III/SLW, wawasan kemampuan kemiliteran melalui Gubernur Akmil, Kaskostrad, Kapolda Jawa Barat, Komandan Seskoau, konsistensi budaya belajar dan Kadispenad dan para Kabalakpus TNI berlatih, sehingga dapat menunjukkan performa terbaik serta menuntaskan AD. Dalam sambutannya, Kasad setiap pelaksanaan tugas secara Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo optimal.
Kasad mengharapkan, agar para perwira dapat tampil sebagai perwira profesional yang mandiri, berdisiplin tinggi, berjiwa ksatria dan berani bertanggung jawab menghadapi resiko apapun serta senantiasa peduli dan dapat menjadi suri teladan bagi anggota, satuan maupun lingkungan di mana pun bertugas. Selain itu Kasad juga minta, para Perwira dapat memelihara serta memantapkan integritas dan moralitas diri yang mengakar kuat pada Kode Etik Perwira “Budhi Bhakti Wira Utama”, serta Jati Diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, sehingga tidak mudah digoyahkan oleh hal-hal negatif yang dapat melemahkan kualitas pengabdian, mencederai kehormatan korps Perwira serta merugikan TNI Angkatan Darat. (red)
20 | PALAGAN
palagan sep.indd 20
9/30/2011 10:54:42 PM
KASAD TINJAU KORBAN PENEMBAKAN PAPUA Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mendampingi Menteri Pertahanan RI Prof. Purnomo Yusgiantoro mengadakan anjangsana ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, untuk `menjenguk prajurit korban penembakan OPM saat melaksanakan tugas patroli pengamanan kegiatan TMMD di wilayah Puncak Jaya, Papua, Kamis (4/8).
Foto Dispenad
````
Menhan didampingi Kasad menjenguk prajurit korban penembakan OPM di RSPAD
Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, aksi gerombolan OPM tersebut dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap prajurit TNI yang bersatu bersama masyarakat membangun desa, seperti pembuatan rumah penduduk, jembatan, rumah ibadah, membuka jalan serta berbagai fasilitas umum lainnya. Sementara itu, OPM seringkali membohongi masyarakat dengan menjanjikan pembangunan di desa mereka, padahal janji tersebut tidak pernah terlaksana. Merasa semakin dijauhi oleh rakyat Papua, gerombolan
OPM yang sudah terbuka kedoknya membuat kekacauan dengan melakukan teror terhadap aktivitas di Puncak Jaya, Papua. Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa prajurit TNI Angkatan Darat akan melakukan tindakan tegas demi untuk melindungi masyarakat Papua dari aksi teror gerombolan OPM. Pada kegiatan anjangsana tersebut, turut hadir pula anggota Komisi I DPR RI, diantaranya Bapak TB. Hasanudin dan Bapak Hayono Isman. (red)
TNI AD INTENSIFKAN PENDATAAN TERITORIAL
ekspedisi Bukit Barisan menjadi pintu masuk membangkitkan nasionalisme masyarakat yang tinggal di perbatasan maupun di desa terpencil. Budayabudaya daerah yang sama sekali belum tergali, bisa diinventarisasi dan dikenalkan kepada masyarakat luas. “Tapi apapun yang diperoleh oleh Tim Ekspedisi Bukit Barisan, sebaiknya ditindaklanjuti oleh para stakeholder untuk masa mendatang dan kelanjutan teritoria dan nasionlisme”, tambah Kasad. Ekspedisi yang memakan waktu sekitar lima bulan itu menghasilkan banyak temuan yang memerlukan perbaikan, utamanya penggundulan hutan. Penemuan lain, tim ekspedisi juga menemukan sumber daya alam yang sangat berguna dan harus segera disikapi pihak terkait, diantaranya ditemukannya Gua Kasah yang didalamnya terdapat simbol-simbol
Kasad Jenderal Pramono Edhie wibowo memberikan ucapan selamat kepada tim ekspedisi Bukit Barisan
hewan dan orang dari zaman berburu serta tulisan-tulisan arab yang dipahat di dinding gua, menemukan dua jenis spesies langka seperti bunga bangkai, Harimau Sumatera, macan dahan, beruang madu, penemuan kucing hutan yang merupakan fauna endemic Sumatera di Gunung Dempo. (red)
www.tniad.mil.id | 21 palagan sep.indd 21
VOL 12 | No. 3 | September 2011
“Pendataan ini harus terusmenerus ditingkatkan untuk keabsahan teritorial serta melahirkan kepedulian masyarakat di daerah”, ujar Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pada acara penutupan Ekspedisi Bukit Barisan 2011, di Jakarta, (19/7). Ekspedisi yang melingkupi penjelajahan Gunung Leuser (Aceh), Gunung Sinabung (Sumut), Gunung Singgalang (Sumbar), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Seublat (Bengkulu), Gunung Dempo (Sulsel), dan Gunung Tanggamus (Lampung) ini melibatkan selain 447 prajurit Kopassus dan Kostrad juga para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universtas Gajah Mada (UGM) serta beberapa organisasi pecinta alam dan PMI. Menurut Kasad, pelaksanaan
Foto istimewa
TNI Angkatan Darat intensif melakukan pendataan dan inventarisasi teritorial darat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui rangkaian Ekspedisi Bukit Barisan yang menumbuhkan kasadaran teritorial masyarakat terhadap lingkungan dan negara.
9/30/2011 10:54:43 PM
LINTAS SATUAN
Foto istimewa
KODAM V/BRAWIJAYA LAKSANAKAN OPERASI KATARAK GRATIS
Salah satu pasien sedang dioperasi katarak
S
etiap tahun, masyarakat Indonesia yang menderita penyakit mata katarak selalu bertambah. Sampai saat ini, pertambahan tersebut tercatat 240 ribu pertahunnya. Di wilayah Jatim, angka kebutaan yang disebabkan penyakit katarak juga perlu mendapatkan perhatian, karena bila diabaikan dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang kurang bagus, khususnya dalam bidang kualitas kesehatan masyarakat.
sisanya 134 orang dioperasi pada gelombang kedua Sabtu (16/7) di RS. Brawijaya. Dari 199 orang pasien katarak, terbanyak dari Kab. Pamekasan berjumlah 133 orang, sedangkan dari Surabaya terdapat 66 orang pasien. Pangdam V/Brawijaya dalam sambutannya mengatakan, masyarakat yang sampai saat ini belum tercantum dalam jadwal operasi karena kondisi kesehatannya, diharapkan bersabar. “Mudahmudahan dikesempatan mendatang bisa terdaftar dan bisa mengikuti operasi katarak secara gratis seperti yang saat ini sedang dilaksanakan. Karena kegiatan ini akan diupayakan oleh Kodam V/Brawijaya berlanjut terus, demi membantu masyarakat yang kurang mampu”, jelas Pangdam. (Pendam V/Brw/red)
Kodam V/Brawijaya yang dipimpin Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, sangat peduli terhadap kondisi masyarakat kurang mampu yang menderita penyakit mata katarak. Karena biaya pengobatannya sangat mahal, maka Kodam V/Brawijaya bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia beserta pihak terkait lainnya, mengadakan kegiatan sosial berupa pengobatan dan pelayanan operasi katarak secara gratis, Jumat (15/7), bertempat di RS. Brawijaya Jl. Ksatriyan Surabaya. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, baik pemeriksaan kesehatan maupun administrasinya, maka 199 orang pasien yang telah memenuhi syarat dari beberapa daerah wilayah Jatim, yang telah dikoordinasi oleh Kodim-Kodim jajaran Kodam V/Brawijaya dilaksanakan operasi dengan dua gelombang, pada hari pertama, Jumat (15/7), dioperasi sebanyak 65 orang, sedangkan
HUT KE-53 KODAM VI/MULAWARMAN
VOL 12 | No. 3 | September 2011
anglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tan Aspan memimpin syukuran HUT ke-53 Kodam VI/Mlw yang dihadiri oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Onesim Sudjatmiko, Irdam VI/Mlw, Para Asisten Kasdam VI/ Mlw, Staf Ahli, LO TNI AL dan LO TNI AU, Para Kabalak, Komandan Satuan, Para Perwira, Bintara, Tamtama, PNS Kodam VI/Mlw, Pengurus Persit KCK Daerah VI/Mlw, bertempat di Aula Makodam VI/Mlw Jalan Sudirman, Balikpapan, Senin (18/7). Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Tan Aspan dalam sambutannya mengatakan bahwa Kodam VI/Mlw sebagai kompartemen strategis pertahanan matra darat memiliki karakteristik wilayah yang luas, medan yang bervariasi, kaya akan sumber daya alam dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Kondisi ini tentunya sangat rentan terhadap munculnya berbagai persoalan, seperti permasalahan perbatasan negara, pelintas batas dan berbagai tindakan ilegal lainnya. Hal ini menuntut kesiapan operasional dan ketanggapsegeraan satuan-
Foto istimewa
P
Suasana syukuruan HUT ke-53 Kodam VI/Mlw
satuan jajaran Kodam VI/Mlw untuk mampu mengemban setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. “Untuk dapat mengemban tugas secara optimal, aspek geografi, demografi dan kondisi sosial di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan dengan segala kemajemukannya harus dipahami dengan benar oleh seluruh prajurit jajaran Kodam VI/Mlw, sehingga segala potensi yang ada dapat diberdayakan dan diarahkan guna memperoleh kekuatan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks”, kata Pangdam.
Kegiatan syukuran tersebut berlangsung sederhana, namun penuh hikmad. Ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pangdam VI/Mlw dan kemudian diserahkan kepada prajurit yang berprestasi Serda Rizal anggota Jasdam VI/Mlw yang berprestasi dibidang olahraga Tenis Lapangan pada Pekan Olahraga Angkatan Darat (PORAD) tahun 2011. Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyerahan trofi kepada sejumlah pemenang pertandingan olahraga dalam rangka menyambut HUT Kodam VI/Mlw diantaranya pertandingan bola voli yang dimenangkan oleh Yonif 600/R sebagai juara I, Detasemen Zipur-7 sebagai juara II, Hubdam VI/Mlw sebagai juara III, dan pertandingan sepak bola yang dimenangkan oleh Hubdam VI/ Mlw sebagai juara I, Ajendam VI/Mlw sebagai juara II, serta Denkav sebagai juara III. Peringatan HUT ke-53 Kodam VI/Mlw, juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti kegiatan karya bakti, bakti sosial (donor darah), anjangsana dan ziarah ke TMP Dharma Agung, Balikpapan. (Pendam VI/Mlw/red)
22 | PALAGAN
palagan sep.indd 22
9/30/2011 10:54:43 PM
HUT-1 KODAM XII/TANJUNGPURA ADAKAN PENGOBATAN GRATIS alam rangka memperingati hari jadinya yang pertama, Kodam terbaru di jajaran TNI Angkatan Darat Kodam XII/Tanjungpura mengadakan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya, ziarah ke taman makam pahlawan dan bakti sosial bagi masyarakat secara gratis. Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara selaku Ketua Rombongan, memimpin kegiatan ziarah ke Tamam Makam Pahlawan Patria Jaya, dalam rangka Hari Ulang Tahun Kodam XII/Tanjungpura yang Pertama. Kegiatan ziarah juga dihadiri Kasdam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Armyn Alianyang, Para Perwira Ahli, Para Asisten, Kabalak Jajaran Kodam XII/Tanjungpura, seluruh anggota dan PNS jajaran Kodam XII/Tanjungpura, Persit Kartika Chandra Kirana PD XII/ Tanjungpura, Sabtu (16/7).
Foto istimewa
D
Sunatan Massal warnai HUT-1 Kodam XII/Tpr
Selesai kegiatan ziarah, Pangdam XII/Tanjungpura beserta rombongan tiba di Rumah Sakit Husada Rumkit Tk. III, meninjau pelaksanaan bakti sosial yang dilaksanakan Detasemen Kesehatan Kodam XII/Tanjungpura. Adapun rangkaian kegiatan pada pelayanan kesehatan gratis, antara lain sunatan massal, KB gratis dan donor
darah. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan Kodam XII/ Tanjungpura kepada masyarakat. Kesehatan Kodam XII/Tanjungpura saat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menurunkan para tim dokter dan dibantu para medis, untuk pelayanan Keluarga Berencana (KB) bekerja sama dengan Tim KB Provinsi Kalimantan Barat. Pada kesempatan bakti sosial tersebut, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara ikut bersama-sama prajurit, PNS TNI Angkatan Darat, dan Persit Kartika Chandra Kirana PD XII/Tanjungpura mendonorkan darahnya tersebut guna membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Selanjutnya diikuti oleh Kasdam, Perwira Ahli, Asisten Kodam, Para Kabalak dan ibuibu Persit Kartika Chandra Kirana PD XII/Tanjungpura. (Pendam XII/Tpr/red)
YONIF 407/PADMAKUSUMA BRIGIF 4/DR PERKOKOH HUBUNGAN TNI-POLRI DENGAN KOLONE SENAPAN ini, rasa bangga keduanya tampak jelas di lapangan antara personel TNI dan Polri setelah terlaksananya kegiatan ini. Kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama dengan perencanaan waktu yang begitu singkat sangat membutuhkan kesungguhan dari masing-masing personel dan institusinya demi menunjukkan keutuhan yang kokoh walaupun bidang tugas yang dipertanggungjawabkan masing-masing berbeda. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa para pemimpin kedua institusi daerah ini sudah memahami benar akan konsep yang sedang digalakkan oleh pemerintah, lembagalembaga dan instansi pemerintah yang berbunyi “think globaly and act loccaly” yang artinya berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Implementasinya bahwa dalam menghadapi tantangan global yang ada sekarang ternyata dibutuhkan pemimpin pemimpin yang berwawasan global tetapi tindakan yang diambil lebih realitis yang disesuaikan dengan kondisi lokal yang dihadapi, sehingga lebih mudah diterima tetapi berefek lebih global. Harapan kedepan bahwa kegiatankegiatan yang sifatnya membentuk opini publik seperti ini wajib kita galakkan, sehingga akan muncul pemahaman di masyarakat tidak ada jurang pemisah antara TNI dan Polri, tetapi yang membedakan hanya bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya. (red/ pendam4)
Kolone senapan TNI-Polri
www.tniad.mil.id | 23
palagan sep.indd 23
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Namun, serah terima jabatan Kapolres Pekalongan kali ini menampilkan peragaan kolone senapan TNI Polri. Dimana dalam kegiatan sertijab tersebut yang menjadi irup adalah Kapolda Jawa Tengah, kegiatan ini sedari awal seperti acara-acara yang lain penuh kegiatan yang protokoler. Mulai dari persiapan kegiatan serah terima yang sebelumnya para undangan sudah berada di podium kehormatan, kemudian kegiatan acara dimulai dengan komandan upacara masuk ke lapangan upacara dan seterusnya sampai seluruh kegiatan upacara serah terima ini selesai. Tetapi setelah irup kembali ke podium kehormatan dan dimulai acara persembahan, disinilah mulai terlihat ada sesuatu yang berbeda pada acara serah terima jabatan ini, terutama pada saat empat barisan TNI dan Polri bersisian berjalan mendekati mimbar tamu undangan. Kemudian mereka membentuk formasi bendera yang mana untuk posisi personel yang menggunakan slayer putih berada di depan dan yang berslayer merah berada di belakang, pada saat penghormatan awal terlihatlah dengan jelas barisan yang terdiri dari personel TNI Yonif 407/PK dan personel polisi dan Polres Pekalongan membentuk bendera merah putih, begitu sinergi dan serasinya formasi awal ini, setelah kegiatan kolone senapan ini dimulai semakin terlihat kerja sama dan solidaritas yang solid antara
personel dari kedua institusi ini dalam memberikan persembahan yang terbaik pada acara serah terima Kapolres Pekalongan ini. Alur laku dan gerak yang berirama menggambarkan kekuatan dan kebersamaan yang sangat solid, padahal apabila menilik kebelakang kegiatan ini dipersiapkan hanya dalam waktu satu minggu, tetapi dengan kerja sama yang baik dan komitmen yang kuat dengan bimbingan Danyonif 407/PK Letkol Inf Yudi Pranoto, S.H. dan Kapolres pekalongan AKBP Krisna Murthi, sehingga dapat diwujudkan afiliasi yang baik antara TNI dan Polri, bekerja sama dan bahumembahu mengusung sebuah tugas yang sama. Setelah pertunjukan kolone senapan selesai yang diakhiri dengan tembakan salvo, Kapolda Jawa Tengah langsung turun dan memberikan apresiasi luar biasa kepada peserta kolone senapan
Foto istimewa
erah terima merupakan momen yang S sangat penting dan tidak terlupakan saat serah terima Kapolres pekalongan.
9/30/2011 10:54:43 PM
LENSA PERISTIWA
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan Kasad Australia Letnan Jenderal David L. Morrison di Ruang Tamu Kasad Mabesad, Jakarta (14/9).
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolri Jenderal Polisi Timor Pradopo mendampingi Menkopolhukam saat kunjungan di Kodam XVI/Pattimura (15/9)
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan Athan Kanada di Indonesia Kolonel Michel Latouche di Ruang Tamu Kasad, Mabesad, Jakarta (2/8).
24 | PALAGAN
palagan sep.indd 24
9/30/2011 10:54:46 PM
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memimpin Upacara Sertijab Danjen Kopassus, Pangdam VII/Wrb, dan Komandan Secapa AD di Aula AH. Nasution, Mabesad, Jakarta, (15/9).
Army Staff Talks 2011 antara TNI AD dengan AD Amerika serikat di Bali 12 s.d 16-9-2011
www.tniad.mil.id | 25
palagan sep.indd 25
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo meninjau rantis Kopassus
9/30/2011 10:54:47 PM
TEKNOLOGI
SKADRON 31/SERBU AMUR YUDHA CAKTI Skadron 31/Serbu selain berperan sebagai satuan penerbangan Angkatan Darat dalam Operasi Militer Perang (OMP), juga berperan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Konsep awal satuan Penerbad adalah membantu mobilitas dan daya gerak bagi satuan infantri di darat. Kemudian seiring tuntutan perkembangan zaman, tugas pokok dan fungsi skadron 31/Serbu pun ikut berkembang. Baik dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
D
alam operasi militer perang Skadron 31/Serbu berfungsi sebagai Mobud atau mobil udara yaitu pengiriman atau pengangkutan pasukan ke daerah pertempuran. Selain itu juga berfungsi sebagai bantuan tembakan udara untuk membantu pasukan yang bertempur didarat, dan komando. Selain bertugas untuk operasi militer Skadron 31/Serbu juga difungsikan untuk misi-misi militer selain perang, antara lain pengiriman bantuan ke daerah bencana yang sulit untuk dijangkau lewat jalur darat, berupa pengiriman tim medis, obatobatan dan bantuan logistik. Skadron ini salah satu skadron
Penerbad yang dilengkapi dengan heli berkemampuan serang Mi 35P dan telah teruji dalam banyak operasi di berbagai belahan dunia. Skadron ini juga dilengkapi dengan heli serbu serba guna (Mi 17V5) yang berkategori medium utility helicopter dengan kemampuan angkut besar, dengan memiliki kemampuan menggotong persenjataan yang bervariasi dengan pilon tambahan. Profil Alutsista Skadron 31/serbu Helikopter Serbu Mi-17V5 Saat ini Skadron 31/Serbu dilengkapi dua jenis varian helikopter yaitu heli serang MI-35P dan heli serbu
26 | PALAGAN
palagan sep.indd 26
9/30/2011 10:54:47 PM
Mi-17 V5. Versi yang pertama ialah versi Mi-17, heli ini adalah versi ekspor dari helikopter Mi-8 yang saat ini keduaduanya masih diproduksi di Kazan, Tatarstan, Rusia. Untuk heli Mi-17 sekarang ini yang paling baru adalah model Mi-17 (V5) varian 5. Helikopter Mi-17 merupakan jenis medium weight yang dapat digunakan sebagai helikopter transport multi purpose. Ada tiga versi helikopter jenis Mi-17 yaitu Mi-172 sebagai versi penumpang, biasanya digunakan untuk angkut VIP. Mi-171V adalah multipurpose helicopter dengan modifikasi dasar dan Mi-17V5 sebagai versi utility, dapat digunakan multifungsi misalnya angkut personel sampai dengan 36 orang, sling operation, fire fighting (pemadam kebakaran), SAR (Search And Rescue) dan Medevac (Medical Evacuation). Sedangkan data teknis dari helikopter Mi-17 V5 adalah sebagai berikut: Helikopter Serang Mi-35P Helikopter serang Mi-35P adalah versi ekspor dari Mi-24P (NATO
DATA TEKNIS MI-17 V5 : Weights : Berat Maksimum Take-off Beban Maksimum Internal Beban Maksimum External Performance : Kecepatan Maksimum Terbang Kemampuan Jelajah Jarak Tempuh (dengan 5% Bahan Bakar) Service ceiling Hover ceiling out of ground effect Powerplant (2 X TV3-117 VM) : Emergency rating Takeoff rating Dimensi luar : Panjang Tinggi Diameter Rotor Utama Dimensi Ruang Cargo: Panjang Lebar Tinggi Volume Kapasitas Muatan
: 300 km / h : 230 km / h : 715 km : 6000 m : 3980 m : 2 x 2200 hp : 2 x 2000 hp : 25.31 m : 5.54 m : 21.29 m : 5.34 m : 2.34 m : 1.8 m : 23 m³ : 36 Personel
bentuk dan warna kamuflasenya. Helikopter ini dikembangkan berdasarkan Mi-8, yaitu dengan dua mesin turboshaft yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu, versi D dan selanjutnya memiliki www.tniad.mil.id | 27
palagan sep.indd 27
VOL 12 | No. 3 | September 2011
code ‘Hind-E’), merupakan helikopter tempur multiguna buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya. Pilot Soviet menyebut helikopter ini letayushiy tank, yang artinya “tank terbang”. Nama julukan lazim lainnya adalah crocodile (buaya), karena
: 13000 kg : 4000 kg : 4500 kg
9/30/2011 10:54:48 PM
TEKNOLOGI
VOL 12 | No. 3 | September 2011
kokpit ganda berbentuk gelembung yang membuatnya mudah dikenali. Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek, yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7 mm. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC (Nuclear, Biological, Chemical). Peran Skuadron 31/Serbu Peran Skadron 31/Serbu berdasarkan tupoksi yang telah diuraikan di atas, dijabarkan dalam dua katagori pokok operasi yakni Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kedua jenis operasi ini tertuang dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI BAB IV Pasal 7, dan Buku Putih Pertahanan sejak tahun 2003 hingga Buku Putih tahun 2008. a. Peran dalam Operasi Militer Perang (OMP) Perkembangan teknologi, informasi, dan doktrin pertempuran modern, menuntut TNI khususnya Angkatan Darat untuk melakukan reorientasi dalam doktrin operasional pasukan dan penggunaan moda transportasi helikopter beserta
DATA TEKNIS MI-35: • Berat kosong • Berat maksimum lepas landas • Panjang • Diameter baling-baling • Rentang Sayap : 6,6 m • Tinggi • Mesin hp) • Kecepatan maksimum • Jarak jangkau • Service ceiling • Kru engineer) • Kapasitas
: 8.500 kg (18.740 lb) : 12.000 kg (26.455 lb) : 17,5 m (57 ft 4 in) : 17,3 m (56 ft 7 in) : 6,5 m (21 ft 3 in) : 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 : 335 km/h (208 mph) : 450 km (280 miles) : 4.500 m (14.750 ft) : 3 (pilot in command, pilot operator, flight : 8 prajurit atau 4 tandu
Persenjataan • GSH-30mm multi-barrel machinegun • 1500 kg bom • 4× Peluru kendali anti tank (Ataka) • 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod • 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod) • 4× tangki bahan bakar eksternal
28 | PALAGAN
palagan sep.indd 28
9/30/2011 10:54:48 PM
kesulitan menyalurkan bantuan dan tim medis untuk korban bencana. Oleh karena itu di perlukan transportasi lewat udara untuk memudahkan penyaluran bantuan untuk para korban bencana.
Data Teknis Kanon Gsh-30K • Kaliber : 30 mm • Rate of Fire a) High : 2000 s/d 2600 butir/menit b) Low : 300 s/d 400 butir/menit • Kecepatan Proyektil : 940 + 10 meter/detik • Recoil travel : 30 mm • Counter recoil travel : 20 mm • Berat senjata : 124 kg • Type peluru : AO-18 • Berat peluru : 0,832 s/d 0,836 Kg • Berat perangkai peluru : 0,114 Kg • Panjang peluru : 269,8 s/d 292,87 mm • Fire Control : Secara electrical • Pengapian peluru : dari electric ЭKB-30M • Jumlah peluru yang diangkut a) Combat Version : 250 butir b) Transport/Troop Carrier : 124 butir Data Teknis Launcher B8V20-A • Berat Launcher a) Tanpa terisi Rocket b) Terisi Rocket 20 buah • Kaliber Launcher Tube • Sumber Tenaga Listrik
: 110 Kg : 400 Kg : 80,5 mm : 27 V + 10% DC
b. Peran dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terletak pada cincin api dan berada diantara perpotongan lempeng benua, menjadikannya sangat kaya tidak hanya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan bencana alam. Berbagai bencana alam silih berganti menerpa negeri ini mulai dari gempa skala kecil dan besar sering yang sering terjadi. Bahkan bencana banjir bandang, tanah longsor, dan kebakaran hutan semakin sering menerjang negeri ini serta berbagai bencana alam lainnya. Dalam penanggulangan bencana maupun penyaluran bantuan ke daerah-daerah yang terkena bencana peranan Skadron 31/ Serbu sangat penting, dikarenakan seringnya alat transportasi darat
Lembaga Kajian Pertahanan “KERIS” www.tniad.mil.id | 29
palagan sep.indd 29
VOL 12 | No. 3 | September 2011
perencanaan kekuatan helikopter dalam satu skadron. Merujuk Buku Putih Pertahanan 2008, TNI AD akan melakukan pembentukan skadron helikopter komposit. Skadron helikopter komposit yaitu dalam satu skadron akan terdiri dari berbagai jenis helikopter. Kebijakan ini dimaksudkan agar helikopter yang menjadi inventaris TNI mampu secara optimal untuk melakukan operasi peperangan dengan tugas deployment ke sasaran atau behind enemy lines, penjemputan dengan pertahanan terbatas, dan tugas sebagai gun ships (bantuan tempur udara). Kemudian dapat disimpulkan bahwa meski jumlah skadron akan bertambah yang diikuti penambahan jumlah heli masih belum mengubah secara keseluruhan dalam pemanfaatan kemampuan helikopter.
Menjawab Tantangan Meninjau sejarah penciptaan helikopter tak pernah terbayangkan bahwa helikopter turut serta dalam pelayanan mobilitas udara terbatas. Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kemampuan dan potensi helikopter semakin menjanjikan bagi kemajuan manusia, terutama kemanfaatan sebagai alat utama untuk mempertahankan diri selain pesawat (fixed-wing). Sehingga peran dan kemanfaatan helikopter untuk tujuan militer maupun non militer sangat diperlukan, agar dapat mempermudah mobilisasi pergerakan baik itu personel, Barang maupun sebagai Ambulan Udara atau Rumah Sakit Udara. Saat ini satuan penerbangan di Angkatan Darat sendiri pun sangat dibutuhkan demi kelancaran mobilitas bagi personel maupun logistik, meskipun jenis yang Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang digunakan bermacam-macam tidak menyurutkan Penerbad untuk mendukung operasi yang dilaksanakan oleh TNI AD baik itu OMP maupun OMSP. Dibentuknya Skadron 31/Serbu sendiri juga jawaban atas semakin banyaknya mobilitas dari TNI AD dalam pergerakan pasukannya, sehingga tuntutan akan Helikopter Serbu Berat serta Helikopter Serang Berat diperlukan agar mobilisasi yang dilakukan oleh TNI AD dapat berjalan secara maksimal dan efisien, meskipun dari segi kuantitas sangat terbatas tetapi dengan kemampuan yang dimiliki akan dapat memudahkan mobilitas TNI AD dalam melakukan pergerakan melalui medan udara. Merujuk pada Buku Putih Pertahanan Tahun 2008 disarankan pembentukan Skuadron komposit di tiap-tiap Kodam memang diperlukan agar mobilisasi udara TNI AD dapat berjalan dengan baik hanya saja Alutsista yang digunakan mampu menjangkau wilayah yang menjadi tanggung jawabnya serta adannya Heli serang murni sebagai pembantu dalam melindungi Heli angkut apabila terjadi OMP.
9/30/2011 10:54:48 PM
KESEHATAN
Salah satu bagian tubuh yang seringkali diabaikan kesehatannya adalah tulang punggung. Padahal, di bagian inilah terdapat segala pusat saraf yang menghubungkan bagian-bagian tubuh dengan otak.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Sadarkah Anda, bahwa setiap kegiatan dan aktivitas yang salah bisa menyakiti tulang belakang kita? Melakukan aktivitas untuk menjaga tulang belakang tetap bagus tak hanya berguna untuk kebaikan dan kesehatan, tetapi juga untuk menjaga postur tubuh tegak dan sehat. Berikut adalah tips untuk menjaga postur untuk menjaga tulang
belakang Anda yang mungkin bermanfaat bagi Anda yang memiliki gejala sakit tulang belakang. 1. Ketika akan mengangkat barang atau bayi dari lantai, tekuk lutut Anda, jangan membungkuk. Ketika Anda membungkuk dan mengangkat barang berat dari lantai, hal ini bisa menyakiti dan membebani tulang punggung dengan beban terberat. Salahsalah, malah bisa terjadi
30 | PALAGAN
palagan sep.indd 30
9/30/2011 10:54:48 PM
kram atau dislokasi. Ketika akan mengangkat barang berat dari lantai, usahakan untuk menjaga tulang belakang tetap lurus. Tekuk kaki Anda untuk menyejajarkan diri dengan barang tersebut. Angkat barang tersebut dekat dengan tubuh, lalu perlahan berdiri kembali. 2. Begitu pula ketika Anda akan menaruh barang berat ke tempat yang tingginya di atas kepala Anda, usahakan jangan mengangkat barang tersebut lebih tinggi dari pundak Anda. Jika Anda akan menyimpan barang berat di tempat yang tinggi, gunakan tangga atau kursi. Mengangkat beban berat di atas batas pundak Anda bisa menyebabkan tulang belakang mendapat tekanan yang sangat besar. 3. Ganti posisi sesering mungkin jika Anda harus berdiri dalam waktu lama. Misalnya saat Anda berdiri sambil menyetrika baju, gunakan dingklik atau kursi kecil untuk menaruh kaki Anda bergantian. Ini perlu untuk menyeimbangkan dan mengganti tumpuan berat badan. Berdirilah tegak, jangan membungkuk dengan kepala tegak.
5. Ketika di dalam mobil, duduklah tegak, majukan tempat duduk pengendara
7. Saat tidur, manusia memang memiliki kebiasaan dan posisi nyamannya masing-masing. Namun, untuk menjaga agar tulang punggung tetap baik, pastikan tempat tidurnya cukup keras dan rata. Ketika tidur dengan posisi menyamping, tekuk sedikit lutut, biarkan kedua lutut tersebut bertumpukan. Jika Anda tidur telentang, berikan bantal kecil di bawah lutut. Hindari tidur telungkup, karena ini bisa menyakiti tulang belakang Anda. Hindari tidur di media yang terlalu lembut, seperti sofa, karena hal ini tidak bisa menyokong tulang punggung. (sumber:berbagai sumber)
lakang khusus. Jangan duduk terlalu jauh dari setir. Perhatikan kaki Anda ketika menginjak pedal. Jika terlalu jauh, dekatkan, karena ketika otot kaki tiba-tiba meregang tanpa pemanasan bisa menyebabkan kram dan tekanan di tulang punggung. 6. Saat duduk di depan komputer atau di depan televisi yang biasanya akan berlangsung lama, pastikan paha Anda sejajar dengan lantai, jangan sampai kaki menekuk terlalu tinggi (berarti lutut Anda lebih tinggi dari paha) atau kaki Anda menggantung jauh dari lantai. Biarkan kedua telapak kaki Anda rata di lantai dan punggung Anda mendapatkan dukungan dari belakang kursi. Untuk lebih amannya, berikan gulungan handuk di bagian punggung bawah. Pastikan pandangan Anda lurus ke depan, tidak menunduk atau melihat ke atas. Posisi yang tak nyaman dalam waktu lama bisa menyebabkan kram otot.
www.tniad.mil.id | 31
palagan sep.indd 31
VOL 12 | No. 3 | September 2011
4. Berjalanlah dengan tegak, dengan kepala menatap ke depan dan punggung lurus. Berjalanlah dengan postur tegak, pandangan ke depan, dan ujung-ujung kaki menunjuk lurus ke depan. Gunakan sepatu yang nyaman dan berhak tipis. Hindari berdiri dengan posisi yang sama dalam waktu lama. Jangan berjalan membungkuk, hindari menggunakan sepatu berhak tinggi dalam waktu lama.
agar kaki Anda lebih dekat dengan pedal. Usahakan kedua lutut Anda sejajar dengan pinggul. Sokong punggung bagian bawah dengan handuk gulung atau penyokong tulang be-
9/30/2011 10:54:49 PM
KISAH PRAJURIT
Serka Bangun Dioro :
Berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ternak sapi dan kambing Dan tidak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ini juga harus disertai dengan kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan. Apabila telah berhasil, hendaknya berbagi dengan sesama, sehingga apa yang kita miliki akan mendapatkan keberkahan, bukan sedikit atau banyak, tetapi jika kita bisa berbuat yang terbaik terlebih untuk masyarakat maka hidup ini terasa lebih bermakna.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
U
saha yang bersifat kecil-kecilan maupun bisnis yang digeluti apapun jenisnya harus dijalani dengan sebuah niat, ketekunan dan pantang menyerah bila menghadapi sebuah kegagalan. Akan tetapi, manakala usaha dan bisnis itu berjalan dengan baik dan berhasil, maka hal itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita untuk setidaknya mengangkat tingkat perekonomian kita dan hidup bisa lebih berkecukupan lagi. Namun, dari segala upaya ketekunan dan kerja keras dalam mencapai kesuksesan baik usaha kecil maupun lebih besar dan serius tidak boleh luput dari doa dan keyakinan untuk sukses harus tertanam dalam benak kita, sehingga apapun yang diperoleh atas usaha tersebut tentu merupakan hasil kerja keras.
Seperti pengalaman dan kesuksesan yang diraih oleh Serka Bangun Dioro, Bakima Denmabesad yang berhasil berternak sapi dan kambing etawa dan mampu membangun kemitraan dengan masyarakat setempat sehingga secara langsung mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat khususya di Kampung Babakan, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Untuk itu, redaksi Majalah Palagan mewawancarainya, sehingga bisa mengorek informasi tentang kiat sukses usaha/bisnis peternakan sapi dan kambing etawa yang ditekuninya selama ini. Ketika redaksi menanyakan tentang awal permulaan Serka Bangun Dioro memulai usaha peternakannya, Ia menjelaskan bahwa memang sejak kecil, sebelum menjadi tentara, Ia hidup di pedesaan, kebetulan keluarganya
seorang petani berternak sapi dan kambing secara tradisional. Dari situlah yang membuatnya menyukai kegiatan peternakan. Bangun demikian sapaan akrabnya, memang sudah sejak tahun 1995 mulai berternak kecil-kecilan. Namun, salah satu yang memotivasi usaha peternakannya adalah katakata yang disampaikan oleh Letjen TNI (Purn) Sugiono yang pada waktu itu pernah berkunjung ke Arab Saudi, dan mengatakan ternyata kebutuhan daging kambing sangat tinggi sekali. Bahkan, pemerintah Arab Saudi meminta 100.000 ekor/tahunnya, akan tetapi Indonesia belum mampu untuk memenuhi jumlah permintaan tersebut. Berangkat dari situlah, Bangun mulai bersemangat dan termotivasi untuk belajar berternak secara baik dan benar, karena pasar
32 | PALAGAN
palagan sep.indd 32
9/30/2011 10:54:49 PM
antara lain berupa fasilitas, bimbingan dan arahan dan bantuan lain yang tidak kalah pentingnya dari Dinas Peternakan Bogor yang sering memberikan program pelatihan dan kursus peternakan. Ketika ditanya mengenai keuntungan yang diperoleh dari usaha peternakannya, suami dari Lia Yuliawati yang saat ini telah dikaruniai tiga orang putra yaitu Laras Puspita S., Santika Wanda S., dan Anandito P. Wicaksono ini menjawab dengan dibarengi senyum bahagia. Bahwa jika kita berternak dengan menguasai teknik berternak secara baik dan memahami strategi perdagangan masih sangat menguntungkan. Katakanlah
akan nutrisinya, contohnya sapi dan domba bisa layak hidup baik walau hanya dengan menggunakan pakan yang kadar proteinnya 12%, sehingga layak kalau kita berikan rumput. Tetapi, untuk kambing etawa harus lebih tinggi sekitar 23%, sehingga pakan yang diberikan sebaiknya daun-daunan yang mengandung banyak protein diatas 23%. Kemudian untuk pakan penguat diberikan konsentrat sebesar 2% dari berat tubuh dan dapat ditambahkan dengan limbah pertanian dan makanan seperti ampas tahu. Sedangkan kendala yang dihadapinya selama usaha peternakan kambing etawa dan sapi potong, Bangun
kegiatan ini hanya sebagai tambahan pendapatan dan tabungan, kalaupun kita hanya mengejar Idul Fitri dan Idul Adha sudah cukup signifikan dari segi keuntungan, karena bulan tersebut ada kenaikan harga jual yang signifikan dan kesempatan itulah yang kita gunakan menjual ternak kita. Dibalik keberhasilannya dan usaha peternakan kambing dan sapi, Bangun memiliki kiat-kiat tersendiri dalam pemberian pakan ternaknya yaitu pakan yang diberikan adalah pakan yang berkualitas dari segi nutrisi dan masingmasing ternak berbeda kebutuhan
menjelaskan dengan singkat bahwa setiap usaha apapun pasti menemukan kendala dan rintangan, tetapi biasanya orang yang sukses adalah orang yang bisa mengatasi kendala tersebut. Kemudian dukungan dari keluargapun sangat menentukan keberhasilan usahanya dan semua keluarga mendukung dan tidak ada masalah, karena menurutnya bahwa kegiatan peternakan yang dilakukannya ini tidak melenceng dari sendi-sendi hukum dan kode edik tentara. Bahkan, menurutnya kegiatan peternakanya yang dibarengi dengan pola kemitraan dengan masyarakat
www.tniad.mil.id | 33
palagan sep.indd 33
VOL 12 | No. 3 | September 2011
terbuka lebar, jelas Bangun. Usaha peternakan yang dirintisnya hingga keberhasilannya saat ini, disertai dengan kriteria upaya yang ditempuh ada kriteria khusus dalam pengelolaannya, tergantung pada bidang usaha mana yang dijalani, seperti diketahui bahwa dalam usaha peternakan ini ada tiga bidang usaha. Pertama, pengembangbiakan (breeding), kedua, penggemukan (fattening), dan ketiga perdagangan (trading). Masing-masing memiliki cara khusus agar dapat eksis dan menguntungkan bagi kita, apabila kita memilih bidang usaha budidaya, berarti kita harus bisa memilih bibit ternak yang unggul, meliputi mengenal silsilah, tidak cacat, mandul, mampu mendeteksi siklus birahi, bukan dari hasil perkawinan satu darah, sehingga ternak yang dihasilkan adalah ternak yang bagus dan berkualitas. Jika kita memilih bidang usaha penggemukan, berarti kita harus bisa memilih bakalan ternak yang bagus yang akan digemukkan meliputi umur ternak, performa ternak, penyeterilan ternak dari bakteri virus dan parasit, pola pemberian pakan, sehingga penambahan berat badan hariannya (average daily gain) sebanding dengan biaya pakan yang dikeluarkan. Selanjutnya jika memilih perdagangan ternak, seperti yang saya ketahui infrastruktur perdagangan ternak di Indonesia belum tertata dengan baik, sehingga kita sering kalah dan repot jika berhadapan dengan calo atau lebih dikenal blantik. Hingga saat ini ternak yang dimiliki Serka Bangun cukup banyak diantaranya, sapi perah 60 ekor, sapi pedaging 80 ekor, Kambing etawa 250 ekor dan kambing/domba berjumlah 300 ekor. Dalam pola usaha peternakan yang dijalani oleh Bangun diantaranya meliputi kegiatan ternak perah yaitu kambing perah dan sapi perah, sehingga diperoleh pendapatan harian. Kedua adalah penggemukan sapi potong dan domba pedaging untuk pendapatan bulanan, dan untuk tahunannya adalah penjualan ternak pada saat Idul Fitri dan Idul Adha. Kelebihan usaha yang dilakukannya adalah dengan membentuk pola kemitraan dengan masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar diberi induk kambing, kemudian dari anakan, kami bagi menjadi 3, yaitu petani 50%, saya 40%, dan 10% untuk kas kelompok sebagai kontrol jaringan, sehingga aset aman, karena masing-masing peternak mempunyai tabungan. Bantuan dari pihak luar juga diperolehnya salah satunya dari Letjen TNI (Purn) Sugiono. Bantuan tersebut
9/30/2011 10:54:49 PM
KISAH PRAJURIT
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Memberi pakan secara teratur akan menghasilkan ternak yang sehat dan bernilai jual tinggi
setempat adalah merupakan salah satu bentuk pembinaan teritorial (binter) yang barangkali jika bisa dilaksanakan dengan baik bisa membantu program pemerintah menuju swasembada daging dan juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bila kesejahteraan sudah terpenuhi, rakyat tidak mudah terprovokasi.
Pada bagian akhir perbincangan redaksi Majalah Palagan dengan Serka Bangun Dioro memberikan motivasi kepada rekan ataupun orang lain yang mau dan berminat mengikuti jejak usaha peternakannya bangun memberikan beberapa saran antara lain hendaknya kita harus belajar bagaimana teknik berternak yang benar, mulai dari sedikit,
karena mudah dikontrol. Selain itu, para peternak selalu beristikomah, inovatif, disiplin, dan selalu mempunyai visi pandangan kedepan. Terlebih bila usaha itu disertai dengan pola kemitraan dengan masyarakat adalah langkah yang sangat cocok dan tepat. Mengingat kita sebagai tentara mempunyai tanggung jawab kedinasan, sehingga melalui kemitraan, semua dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal yang perlu diutamakan adalah memiliki kemampuan berternak dan memiliki organisasi atau kelompok tani ternak sebagai kontrol manajemen, sehingga memudahkan dalam mengevaluasi kegiatan. Dan tidak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ini juga harus disertai dengan kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan. Apabila telah berhasil, hendaknya berbagi dengan sesama, sehingga apa yang kita miliki akan mendapatkan keberkahan, bukan sedikit atau banyak, tetapi jika kita bisa berbuat yang terbaik terlebih untuk masyarakat maka hidup ini terasa lebih bermakna. Sukses untuk Serka Bangun Dioro!
34 | PALAGAN
palagan sep.indd 34
9/30/2011 10:54:49 PM
KANWIL DJP JAWA TENGAH II Selamat HUT Ke-66 TNI HERI SUDJARWO KABAG UMUM
5 OKTOBER 2011
Garanta Singkali Kolonel Cku Nrp 31799
Letkol Arh. Wirawan Yanuartono NRP. 11940030730173 Danyon Arhanudse-8 Dam V/Brawijaya Beserta Staff Dan Segenap Anggota Mengucapkan Selamat HUT Ke-66 TNI 5 Oktober 2011 www.tniad.mil.id | 35
palagan sep.indd 35
VOL 12 | No. 3 | September 2011
KAKUDAM V/BRAWIJAYA Beserta Staf Dan Segenap Jajaran Selamat HUT Ke-66 TNI
RUMKIT TK II DR. SOEPRAOEN Mengucapkan Selamat HUT Ke-66 TNI
9/30/2011 10:54:52 PM
PRESTASI
B
VOL 12 | No. 3 | September 2011
anyak orang membayangkan untuk bangkit dari keterpurukan bukanlah hal yang mudah, bahkan banyak diantaranya makin terpuruk, namun hanya sedikit orang yang mampu bangkit dan siap untuk mengatasinya. Adalah lelaki kekar berkulit sawo matang bernama Kapten Arh Simon Edward Sirait, S.Pd., salah satu sosok prajurit yang pantang menyerah meskipun dengan keterbatasan fisik, Ia mampu mengharumkan namanya dan TNI Angkatan Darat di belantika olahraga tanah air melalui olahraga tenis kursi roda. Kiprah Perwira Pertama TNI Angkatan Darat di kancah olahraga paralimpic ini diawali pada pertengahan tahun 2009 ketika mengikuti kursus keterampilan rehabilitasi tingkat terampil di Pusrehab Kemenhan dengan mengambil jurusan musik dan kegiatan ekstra olahraga tenis kursi roda selama 6 bulan. Semasa menjadi siswa, Ia pernah mengikuti turnamen DKI CUP I dan keluar sebagai juara pertama. Setelah menyelesaikan kursus tersebut, untuk bidang ekstra olahraga tetap dilanjutkan dengan tetap berlatih setiap Hari Senin dan Rabu di Pusrehab Kemenhan, Bintaro, Jakarta Selatan atas seizin Atasan, Kapendam Jaya. Kegiatan latihan terus Ia laksanakan sampai dengan akhir Bulan Mei 2011. Selain berlatih, Kapten Simon, begitu Ia biasa disapa, juga melatih tenis kursi roda di Klub Pondok Bambu yang dilaksanakan diluar hari dan jam kerja. Berkat ketekunan dan kegigihannya berlatih, Ia pun terpilih untuk mengikuti Asean Paralimpic Games (APG) ke-6 di Stadion Manahan, Solo, yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Pada triwulan pertama tahun 2011, Perwira yang berdinas di Pendam Jaya ini berhasil meraih Juara I Single
Putra dan Juara II Double Mic pada Pekan Paralimpic Provinsi Banten dan pada bulan Mei 2011 meraih runner up pada Kejurnas DKI CUP II untuk nomor single Main Draw (kelas utama) Putra. Adapun pertimbangan pria lulusan Sepa PK/PSDP tahun 1995 ini memilih cabang olahraga tenis lapangan yaitu selain untuk kebugaran tubuh, olahraga ini telah bersahabat sejak dulu baginya, baik saat berdinas di Batalyon Arhanudse-6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, maupun semasa kuliah di Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan, IKIP Medan. Kemudian alasan keduanya adalah tenis lapangan sebagai satu-satunya olahraga para difable yang tengah berkembang dengan pesat, baik secara organisasi, jumlah event yang dilaksanakan maupun keanggotaannya. Sambil berseloroh dengan logat medannya, Kapten Simon bercerita tentang kriteria khusus yang harus dimiliki setiap atlet paralimpic, khususnya cabang olahraga tenis kursi roda yakni
dengan santai Ia menjawab “orangnya adalah cacat fisik secara permanen baik itu amputasi kaki, polio maupun paraplegia/lumpuh kaki/tangan dan memiliki bakat yang cukup baik dibidang olahraga tersebut. Siapa bilang orang yang cacat fisik tidak mampu berbuat. Justru sebaliknya, kita harus mencoba dan menggali potensi apa yang ada dalam diri kita secara maksimal kita tampilkan, sehingga berguna bagi diri kita dan orang lain”, katanya. Sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan, dia meyakini bahwa ada rencana Tuhan yang lebih indah untuknya dalam mengarungi kehidupan ini. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam dirinya untuk minder bersaing dengan orangorang sekelilingnya. Dan hal itu pun dibuktikannya dengan terpilih sebagai atlet pelatnas Asean Paralimpic Games (APG). Untuk mampu berprestasi seperti sekarang ini, bapak dari dua putri Steffy Ruth Celine Sirait dan Ester Yoanita Sirait melaksanakan latihan dengan
36 | PALAGAN
palagan sep.indd 36
9/30/2011 10:54:52 PM
mempersiapkan diri dan latihan (TC) secara terprogram di Sekolah Calon Perwira (Secapa AD) untuk menghadapi kejuaraan baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Berkaitan sistem pembinaan atlet paralimpic Angkatan Darat saat ini, lelaki kelahiran Dolok Ilir, 12 November 1970 mengatakan masih sangat terbatas, baik dari sisi program kerja yang ada maupun penanganan masing-masing satuan. Saat ini hanya Pusrehab Kemhan yang berkompentensi dan ditunjuk, sedangkan masing-masing satuan/instansi yang
memiliki personel difable masih banyak yang belum mendapatkan penanganan, kalaupun ada penanganannya hanya sebatas olahraga rehabilitasi belum bertujuan untuk olahraga prestasi. Untuk itu, selama menjadi atlet paralimpic, Lulusan IKIP Medan ini masih menemukan kendala, terutama dalam hal pengadaan alat utama yaitu kursi roda yang peruntukannya untuk olahraga tenis. Biaya perjalanan/tiket dan persyaratan standard lainnya yang telah ditetapkan oleh International Tennis Federation (ITF) untuk mengikuti suatu event ke luar negeri juga turut berpengaruh besar, sehingga hanya sedikit petenis kursi roda yang memperoleh kesempatan melaksanakan tryout ke luar negeri. Belum lagi persoalan-persoalan klasik yang terjadi pada induk organisasi olahraga di tanah air turut memperlambat perkembangan olahraga ini. Sebelum menutup perbincangan, sebagai sesama anak bangsa, Ia berharap peningkatan prestasi atlet paralimpic TNI Angkatan Darat khususnya peningkatan profesionalisme penanganan sangat diperlukan baik dari organisasi maupun perorangan guna meningkatkan kemampuan seluruh prajurit TNI Angkatan Darat yang difable dalam menorehkan kembali berbagai prestasi khususnya olahraga wheelchair tennis dengan follow out mempersiapkan diri untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat (pensiun). (red)
Sukses selalu, Kapten………!!!!
www.tniad.mil.id | 37
palagan sep.indd 37
VOL 12 | No. 3 | September 2011
rutin dan disiplin, bahkan terkadang menambah jam berlatih di berbagai klub wheelchair tennis di sekitar Jabodetabek. Di samping itu, Ia tetap menjaga stamina dengan menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang berimbang. Sejak menekuni olahraga tenis kursi roda, prestasi yang ditorehkan suami dari Herlina Silalahi ini sudah cukup banyak diantaranya Juara Umum II kepada Kapusrehab Dephan, juara pada DKI CUP I tahun 2009 di Rawamangun, Jakarta Timur, piagam penghargaan dari Mayor Jenderal TNI Marciano Norman (mantan Pangdam Jaya/ Jayakarta sekarang Letjen TNI sebagai Dankodiklatad) di Kodam Jaya/Jayakarta, medali dan piagam penghargaan pada BII Wheelchair Tennis Tournamen tahun 2010 di Kemayoran, Jakarta Pusat, medali dan piagam panitia pertandingan pada Pekan Paralimpic Provinsi Banten pada April 2011 di Serang Banten, piala dan piagam pada DKI CUP II (KEJURNAS) pada Mei 2011 dan Pelatnas Asean Paralimpic Games (APG) di Stadion Manahan, Solo dari Bulan Juni sampai dengan sekarang. Saat ini saja Kapten Edward sedang sibuk-sibuknya
9/30/2011 10:54:52 PM
PRESTASI
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Membayangkan ingin segera menimang si buah hati setelah dua tahun menikah, membulatkan tekad seorang prajurit TNI Angkatan Darat Serka Zet Yakhin menyatakan tekad untuk menekuni olahraga binaraga yang merupakan olahraga kurang populer dibanding olahraga lain bagi masyarakat kita. “Terinspirasi siapa tahu lewat olahraga yang rutin dan terarah dapat segera menimang si buah hati. Alhasil selama latihan secara rutin kurang lebih 6 bulan secara terprogram serta mengatur pola makan sesuai petunjuk pelatih, puji Tuhan istri saya hamil”, kenangnya. Entah secara kebetulan atau tidak, kini membuatnya semakin mencintai olahraga binaraga ini. Dilatarbelakangi kondisi postur dengan tinggi badan 165 cm, berat badan pada saat itu mencapai 80kg, membuatnya mengalami hambatan setiap melakukan kesamaptaan jasmani di satuan tempatnya berdinas. “Saya ingin maju dan berkembang dalam karier kedinasan, karena tanpa kesamamptaan yang prima niscaya semuanya itu akan dicapai”, ucapnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, Ia pun mendaftarkan diri ke tempat fitnes Galby gym yang notabene ditangani langsung oleh seorang instruktur yang memiliki kualifikasi atlet nasional pada saat itu dan sekarang sudah menjadi seorang atlet dunia juara ke-5 dan juara ke-2 (Asia) atas nama Ade Iman. B e r m o d a l k a n kesungguhan dan ketekunan berlatih, serta mengonsumsi makanan secara teratur, akhirnya membawa seorang Yakhin, panggilannya sehari-hari, mendapatkan keuntungan ganda dari dunia olahraga binaraga ini. Saat ini Serka Yakhin sedang menunggu kehadiran si buah hati yang sebentar lagi akan lahir. Demikian juga prestasinya dalam olahraga binaraga patut diacungi jempol,
dimana saat ini prajurit yang berdinas di satuan Pusdikkav Pusenkav Kodiklat TNI Angkatan Darat ini merupakan Juara II binaraga nasional tahun 2011. Ketika redaksi Majalah Palagan melakukan wawancara tertulis dengan Serka Zet Yakhin tentang kriteria khusus seorang atlet binaraga, menurutnya untuk menjadi seorang atlet binaraga siapa saja bisa. Namun, dalam hal ini ada kriteria yang perlu diperhatikan jika memang ingin terjun ke pentas panggung binaraga diantaranya dengan pola latihan yang maksimal secara teratur, menyeimbangkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan istrahat yang teratur. “Dalam kompetisi binaraga, olahraga ini memerlukan disiplin fisik dan mental yang jauh lebih ekstrim daripada bentuk olahraga lain. Kita tidak akan pernah tahu apa yang fisik kita dapat lakukan sampai
38 | PALAGAN
palagan sep.indd 38
9/30/2011 10:54:53 PM
kita membuat komitmen untuk menjadi yang terbaik pada hari kompetisi. Tidak ada seorangpun yang memiliki fisik sempurna pada hari kompetisi, yang satu akan lebih berotot dan yang lain akan memiliki definisi otot yang lebih baik. Seringkali pesaing akan kekurangan simetri atau memiliki kadar lemak tubuh yang lebih tinggi daripada yang mereka inginkan. Jadilah realistik, kita tidak harus menjadi sempurna, percaya diri dan persiapkan tubuh kita sebaik-baiknya”, ujarnya. Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot. Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau binaragawati (wanita). Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh sekaligus menjaga kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam berbagai kontes atau sebagai salah satu cabang olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional atau Sea Games. Dalam kompetisi binaraga, para binaragawan memamerkan otot tubuh dihadapan dewan juri yang menilai penampilan fisik mereka. Dewan juri akan memberikan nilai berdasarkan kriteria tertentu, seperti massa otot, simetri tubuh, definisi otot, serta penampilan yang mencakup koreografi, musik, dan tema. Otot tubuh ditonjolkan melalui serangkaian proses yang disebut cutting phase, serangkaian
kombinasi dari pengurangan kadar lemak tubuh, penggelapan warna kulit (dilakukan dengan berjemur di bawah sinar matahari), pembaluran minyak pada tubuh, ditambah efek penyinaran panggung yang akan membantu dewan juri untuk melihat definisi otot secara lebih jelas. Untuk itu, agar semuanya dapat tercapai sesuai keinginan, maka diperlukan waktu tiga bulan sebelum bertanding, yakni dengan mulai melakukan diet dan latihan maksimal dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk pagi hari, Serka Yakhin melakukan latihan di Gilingwesi gym Pusdikkav dan sore hari latihan di Galby gym di Padalarang dengan instruktur langsung Ade Iman, dengan intensitas latihan minimal 1,5–2 jam setiap latihan. Pola latihan pun diterapkan sesuai petunjuk instruktur yaitu sistem advanced latihan maksimal dengan beban yang maksimal pula. Khusus untuk membentuk abdominal/ otot perut, latihan dengan menggunakan beban agar otot perut lebih tebal dan tajam. Untuk meningkatkan stamina fisik, biasanya Ia melakukan lari lintasan tank rayban dua kali seminggu dengan intensitas latihan selama minimal 30 menit. Ketika ditanyakan event apa saja yang pernah diikuti dan prestasi yang telah diraih baik di tingkat nasional maupun internasional, pria kelahiran Sabang tahun 1980 ini menceritakan pertama kali ikut kejuaraan binaraga tahun 2009 tepatnya di Bandung, Jawa Barat dalam event kejuaraan Bandung Lautan Otot Terbuka Seluruh Indonesia ikut di kelas pemula kelas 65 kg kebawah dan dapat juara ke-2. Kejuaraan lokal di
Garut, event Garut Lautan Otot 2009 dan masuk daftar sepuluh besar. Kemudian pada 15 Mei 2011 mengikuti kejurnas binaraga “Bandung Raga 2011” turun di kelas pemula over all dan mendapat juara 2 nasional. Sukses selalu, Sersan….!!!
www.tniad.mil.id | 39
palagan sep.indd 39
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Saat berlaga pada salah satu perlombaan binaraga tingkat nasional
9/30/2011 10:54:53 PM
SERBA-SERBI
NYONYA KIKI PRAMONO EDHIE WIBOWO DIKUKUHKAN SEBAGAI IBU UPAKARINI WIRA TARUNA
PERSIT KCK PD VI/MULAWARMAN BERIKAN TALI ASIH Ketua Persit PD VI/Mlw Ny Wati Tan Aspan, memberikan tali asih dan bingkisan kepada sejumlah Prajurit, PNS dan keluarga Kodam VI/Mlw, yang mengalami musibah dalam bertugas. Kegiatan pemberian tali asih tersebut, dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama sekaligus sebagai wahana silaturahmi antara prajurit, PNS, serta keluarga Kodam VI/Mlw, Selasa, (19/7).
P
Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Kiki Pramono Edhie Wibowo, dikukuhkan sebagai Upakarini Wirataruna, Ibu Taruna Akmil, di Gedung Lili Rohli Akademi Militer, Magelang, Senin (11/7).
VOL 12 | No. 3 | September 2011
A
cara pengukuhan yang ditandai dengan tradisi Korps pemasangan Kalung Upakarini Wirataruna, dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Akmil Mayjen TNI Bachtiar, Aspers Kasad Mayjen TNI Ali Yusuf Susanto, S.IP., Kadispenad Brigjen TNI Wiryantoro NK., Pengurus Pusat Persit KCK, Pengurus Daerah Persit Cabang BS Akmil dan segenap Taruna Akademi Militer. Upakarini Wirataruna Ibu Kiki Pramono Edhie Wibowo mengatakan keberadaan Ibu Taruna memiliki arti penting sebagai aktualisasi dari sistem bimbingan dan pengasuhan Taruna Akademi Militer yang antara lain memberikan semangat dan dorongan kepada para taruna agar tugas belajar dan berlatih dapat dilaksanakan dengan baik Telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa Taruna yang belajar dengan
emberian tali asih tersebut diberikan oleh Ketua Persit KCK PD VI/Mlw Ny. Wati Tan Aspan ditempat tinggal masingmasing. Prajurit dan PNS yang mendapat kunjungan Ketua Persit KCK PD VI/ Mlw, diantaranya Praka Ardi Teke (luka tembak di Aceh) anggota Kesdam VI/Mlw, PNS Yono (memiliki anak tuna rungu) anggota Kesdam VI/ Mlw, Serma Winarto (memiliki anak cacat mental) anggota Babinminvetcaddam, Serma Imam Sidekni (gangguan saraf)
anggota Babinminvetcaddam, Peltu Nurbianto (amputasi kaki) anggota Ajendam VI/Mlw, Serka Gimin (buta permanen) anggota Paldam VI/Mlw. Turut serta dalam Kegiatan tersebut, diantaranya Aspers Kasdam VI/Mlw Letnan Kolonel Inf Jamarius Ariston Ela, Kepala Kesehatan Kodam VI/Mlw Letnan Kolonel Ckm dr. Agus Yubiyanto S, Karumkit Letkol Ckm dr. Nana Sarnadi, Sp.OG, beserta Ibu-ibu pengurus Persit KCK PD VI/Mlw. (Pendam VI/ Mlw/red)
tekun dan melaksanakan segala ketentuan dengan baik, akan meraih sukses di lembaga pendidikan ini, tambah Ny. Kiki Pramono Edhie Wibowo. Menurutnya, para Taruna hendaknya dapat mengembangkan pemikiranpemikiran yang jernih dan tidak mudah terpancing godaan yang mengarah kepada tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun keluarga seperti pemanfaatan internet dan jejaring sosial yang kurang pada tempatnya dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga dapat menggagalkan tercapainya masa depan para Taruna. Ibu Kiki Pramono Edhie Wibowo mengharapkan, agar para Taruna Akademi Militer selalu memegang teguh Kode Etik Taruna sebagai pedoman dalam mengikuti pendidikan dan dapat berhasil menjalani pendidikan dan latihan dengan menunjukkan prestasi yang membanggakan. (red)
40 | PALAGAN
palagan sep.indd 40
9/30/2011 10:54:53 PM
DISPENAD ADAKAN PRESS TOUR KE DENKAVKUD Kepala Subdinas Penerangan Umum Dinas Penerangan Angkatan Darat Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto memimpin press tour ke Detasemen Kavaleri Berkuda Pussenkav Kodiklat TNI AD bersama para wartawan media elektronik dan media cetak Jakarta di Markas Detasemen Kavaleri Berkuda Pussenkav Kodiklat TNI AD di Parompong, Lembang, Bandung.
Upaya menjalin keakraban dengan wartawan melalui press tour ke Denkavkud
K
egiatan press tour ini bertujuan untuk membangun kemitraan dengan wartawan media massa dan memelihara citra TNI Angkatan Darat. Dikatakan, para wartawan perlu mengenal satuan-satuan yang ada di jajaran TNI AD dengan cara melihat secara langsung dan dapat memublikasikan kegiatan satuan jajaran TNI Angkatan Darat yang dikunjunginya. Selain itu juga sebagai sarana rekreasi dan penyegaran setelah berkutat dengan tugas jurnalis dengan menghirup udara segar dan melihat pemandangan indah di sekitar lokasi. Press tour yang diikuti 45 wartawan media elektronik dan media cetak
Jakarta ini, berangkat dari Kartika Media Center Abdurachman Saleh I No. 48 Jakarta Pusat menuju Markas Denkavkud di Parompong, Lembang, Bandung disambut Wadan Denkavkud Mayor Kav Akhmad Ibrahim Nasution beserta staf. Para Wartawan mendapat penjelasan dan paparan tentang Detasemen Kavaleri Berkuda dari Wadan Denkavkud Mayor Kav Akhmad Ibrahim Nasution di Komando Denkavkud. Usai mendapat penjelasan dari Wadandenkavkud, para wartawan diajak untuk melihat bagaimana cara merawat kuda sampai dengan cara mengawinkan kuda. Pada kesempatan press tour ini
wartawan disuguhi latihan ketangkasan berkuda, yaitu bagaimana cara naik kuda yang benar, cara mengatasi halang rintang berkuda, cara patroli berkuda dan latihan bela diri diatas kuda. Rombongan wartawan juga diberi kesempatan untuk mencoba naik kuda, sehingga semuanya bisa merasakan naik kuda tempur dari Denkavkud. Pada akhir acara, Kasubdis Penum Dispenad Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto menyerahkan kenangkenangan kepada Denkavkud yang diterima oleh Wadan Denkavkud Mayor Kav Akhmad Ibrahim Nasution sebagai rasa ungkapan terima kasih yang telah menerima rombongan press tour kali ini. (red)
palagan sep.indd 41
VOL 12 | No. 3 | September 2011
www.tniad.mil.id | 41
9/30/2011 10:54:54 PM
SERBA-SERBI
DRAMA KOLOSAL JAJARAN KOREM 083/BDJ Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tahun 2011 kali ini telah mencapai usianya yang ke-66 tahun. Kita diingatkan kembali akan kobaran semangat pejuang-pejuang kemerdekaan dalam melepaskan diri dari genggaman tangan penjajah dengan segala pengorbanan demi tercapainya kedaulatan negara dan bangsa Indonesia.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
O
leh karenanya untuk mengenang semangat perjuangan tersebut, maka Korem 083/Bdj menggelar sosiodrama kolosal yang bertemakan perjuangan merebut kemerdekaan dengan perlawanan rakyat dan ulama terhadap Belanda. Mungkin drama semacam ini sudah sering disaksikan di mediamedia elektronik maupun pentaspentas seni didaerah. Akan tetapi, yang membuat istimewa adalah Korem 083/Bdj menggelar acara sosiodrama ini secara serentak pada tanggal 17 Agustus 2011 di seluruh koramilkoramil jajarannya. Patut mendapatkan acungan jempol mengingat luasnya wilayah Korem 083/Bdj yang meliputi MalangBatu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember dan Banyuwangi serta Kota Malang itu terdapat 9 Kodim terdiri dari 183 koramil dan 28 perwakilan koramil yang ada dalam jajarannya. Sedangkan para pemain drama ini sendiri melibatkan dari warga yang ada diwilayah koramil setempat. Gelar drama kolosal ini ternyata mendapatkan sambutan yang luarbiasa dari warga masyarakat, hal ini terbukti dari banyaknya pemain yang turut serta ambil bagian dalam acara ini. Dalam gelar acara drama kolosal perjuangan HUT RI ini, personel yang terlibat antara lain dari TNI-Polri sebesar 1541 orang, Pemda 1610 orang, tokoh agama 759 orang, Ormas 1518 orang, pelajar 6708 orang, santri 1423 orang dan warga masyarakat 3639 orang sehingga total personel yang terlibat sebanyak 17.198 orang. Merupakan sesuatu yang luar biasa karena baru kali ini acara
Beberapa adegan drama yang diperagakan oleh jajaran Korem-083/DBJ
42 | PALAGAN
palagan sep.indd 42
9/30/2011 10:54:54 PM
sosiodrama kolosal perjuangan di beberapa wilayah secara serentak dilaksanakan bersamaan. Kesuksesan acara ini juga didukung oleh kerja sama yang baik dari warga masyarakat dan aparat pemerintahan sipil setempat yang berada di wilayah koramil bersangkutan. Mulai dari perlengkapan drama hingga para pemainnya, warga masyarakat memberikan dukungan yang maksimal demi terselenggaranya acara sosiodrama perjuangan dalam rangka memperingati HUT ke-66 RI tahun 2011 kali ini.
Kekompakan TNI dengan warga serta aparatur lain demi keberhasilan penyelenggaraan acara ini mengingatkan kembali akan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam memerebutkan kedaulatannya untuk hidup sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia. Kemerdekaan yang diraih 66 tahun yang lalu itu tidak akan mungkin berhasil dicapai tanpa adanya kerja sama untuk saling bahu-membahu dalam fungsi dan kapasitasnya masing-masing. Warga yang bersenjata berjuang di
www.tniad.mil.id | 43
palagan sep.indd 43
VOL 12 | No. 3 | September 2011
medan peperangan menghadapi para penjajah sedangkan warga yang lain memberikan bantuan-bantuan guna menunjang moril pejuang di garis depan. Semua penggambaran kisah perjuangan tersebut dapat tercermin dari sajian cerita dan karakter yang berbeda dari masing-masing pemain drama. Penokohan-penokohan pada setiap pemerannya ternyata dapat tersaji apik dalam setiap rangkaian cerita yang ditampilkan meskipun mereka tidak memiliki latar belakang sebagai aktor maupun aktris. Walau dalam pelaksanaannya tidak sedikit ada gerakan atau ucapan yang terkesan lucu dari para pemainnya. Terdengar juga celoteh-celoteh canda dari penonton dalam menanggapi aksi para pemain-pemain drama tersebut namun hal ini mampu memberikan nuansa keindahan tersendiri akan penggambaran dari nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Keindahan perjuangan yang tampak dari kegiatan ini adalah kejujuran dan kesederhanaan yang terpatri dalam tekad yang kuat demi meraih cita-cita besar yaitu kedaulatan. Diharapkan dengan adanya kegiatan semacam ini mampu memberikan wawasan kepada generasi muda Indonesia betapa mahalnya arti sebuah kemerdekaan. Pengorbanan yang luar biasa besar telah dicurahkan untuk mendapatkannya. Menjaga semangat dan nilai juang para pahlawan kemerdekaan perlu terus dipupuk dalam diri Bangsa Indonesia sebagai landasan untuk menjamin kokohnya bangsa dan negara Indonesia. Kemudian sasaran selanjutnya yaitu untuk menjaga agar semakin kokohnya persatuan dan kesatuan nasional sehingga meningkatkan rasa cinta tanah air dan rasa kebangsaan dikalangan generasi muda dan menumbuhkan kesadaran bela negara dan menjaga keutuhan NKRI. Untuk itu sebagai generasi penerus wajib mengenang perjuangan dan jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda.
9/30/2011 10:54:54 PM
SERBA-SERBI
Prilaku adalah hasil interaksi Pribadi dengan Lingkungan. Kita (bangsa Indonesia) sangat terkenal sebagai pribadi yang rendah hati, ramah, suka menolong dan banyak sifat-sifat baik dan terpuji lainnya.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Namun belakangan, saya merasakan, pribadi yang molek itu sudah makin sulit didapat. Coba perhatikan bagaimana perilaku kita saat berkendaraan, saat berbeda pendapat, saat tidak berhasil mendapatkan yang kita inginkan. Lihat pula, betapa mudahnya kita ‘terbakar’ dan melakukan tindakan yang anarkis (berbau kekerasan). Baik sebagai
individu maupun kelompok. Apa sebenarnya yang sedang terjadi pada pribadi kita? Seberapa jauh lingkungan menggeser prilaku kita? Dan apa yang sudah mempengaruhi lingkungan kita? Ada keterkaitan yang kuat dan tak terpisahkan antara lingkungan, perilaku dan kepribadian seseorang, suatu kelompok atau satu bangsa. Dan salah satu faktor yang membangun dan bahkan bisa memperkuat keterkaitan
itu adalah gaya hidup. Gaya hidup kita dipengaruhi antara lain oleh 6 F. Apa saja 6 F itu, inilah rinciannya: F1 – FOOD. Wisata kuliner makin berkembang, khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogya, Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Seiring dengan itu, makanan ala ’barat’ dan outlet-outletnya pun menjamur. Dan masyarakat kita, baik tua, muda maupun anak-anak makin banyak yang menggemari fast food. Jenis makanan yang di negara asalnya dikenal dengan sebutan junk food (baca: makanan sampah). Sampah koq digemari ya? Waspada: Semua jenis junk food tidak mengandung zat gizi apa pun.
Dengan kata lain, tidak sehat dan tidak akan menyehatkan. Lagi pula, kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang akan menyukai makanan negeri sendiri? F 2 – FASHION Baju tradisional sudah banyak ditinggalkan. Bahkan anak dan remaja kita juga sudah banyak yang tidak mengenali lagi pakaian-pakaian khas daerah. Dengan alasan trend mode, simple dan praktis, kita pun menjadi pengikut trend mode Barat. Banyak di antara kita yang sudah tidak peduli lagi, apakah mode itu masih sesuai dengan kaidah-kaidah agama atau tidak. Yang penting, trendi, itu kata banyak orang. Waspada Menjauhi busana tradisional sama dengan menyebar emosi negatif terhadap produk dalam negeri dan budaya sendiri. F 3 – FUN. Sesuatu yang bersifat lucu atau hiburan bersumber pada kreativitas
44 | PALAGAN
palagan sep.indd 44
9/30/2011 10:54:54 PM
telivisi juga dapat meng”hipnotis” kita untuk selalu menonton, dan sekaligus menyerap nilai-nilai yang disampaikan dan memasukannya ke alam bawah sadar kita sekaligus memengaruhi emosi kita. F 5 - FANTASY. Dunia fantasipun sudah lama ada di negeri ini. Setiap warga masyarakat akan merasa “tertinggal” kalau belum pernah mencoba segala macam permainan yang ditawarkan dengan harga yang tidak murah. Pada dasarnya manusia tidak akan pernah puas dengan hal yang bersifat seperti ini, sehingga kreativitas mengembangkan tantangan barupun dibuat. Pada tempat lain tawaran fantasi dengan permainan keberuntungan (gambling) yang dapat memperoleh hadiah menggiurkan. Kita diajak berfantasi untuk secara instan
foto-foto istimewa
yang merupakan hal yang tidak biasa. Apa sebenarnya yang ditawarkan? Dalam lawak yang berkembang sering kita melihat pria yang meniru gaya kewanitaan, dari perlaku maupun kostum yang digunakan. Bahkan dalam persepsi tertentu sudah ada yang bernuansa pelecehan. Belum lagi kelakar yang disampaikan terkadang sangat vurgar, dan kita menjadi tertawa saat menyaksikannya (baca : menyetujui). Waspada, kita memulai pembelajaran dari meniru, sehingga panutan dan keteladanan sangat
diperlukan. Jika panutan dan keteladanan yang tidak baik, maka hasil tersebut juga yang menjadi nilai diri kita. F 4 – FILM. Kalimat yang sering saya ucapkan saat memberikan pelatihan adalah “hampir pada setiap film Amerika kita melihat bendera Amerika, sementara itu hampir pada setiap Film lokal kita senantiasa melihat pocong, hantu, kuntianak dkk”. Pesan apa yang
Mungkin masih banyak F lainnya, meskipun demikian dengan 6 F tersebut saja sudah membuat bulu kuduk ini menjadi berdiri, karena jelas-jelas memberikan nilai yang dapat merubah sikap dan prilaku kearah hal-hal yang
Kolonel Inf. Drs. Irwan Amrun, M.Psi…saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Kasad (Bp. Dispenad). www.tniad.mil.id | 45
palagan sep.indd 45
VOL 12 | No. 3 | September 2011
sebenarnya ingin disampaikan? Belum lagi tontonan yang mengarah pada seksualitas dan agresifitas. Alasan pembenaran yang sering kita dengar adalah mengikuti “tuntutan skenario” ataupun keinginan pasar. Waspada, film maupun tontonan di
menjadi kaya. Waspada, kita dapat menjadi hanyut dalam nilai-nilai hedonisme, dan ingin dapat memperoleh keuntungan dengan cara-cara instan. F 6 - FILOSOFI. 5 F terdahulu secara bertahap dan berlanjut, lambat tetapi pasti mulai menggrogoti nilai-nilai dan jati diri anak bangsa. Akhir-akhir ini mulai banyak sekali pembahasan tentang Pancasila. Upaya tersebut tentunya perlu diarahkan kepada penyebab utamanya yang sehari-hari selama bertahuntahun menanamkan doktrin yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Waspada, jika nilai-nilai dan jati diri anak bangsa sudah keropos tentunya tinggal menunggu kehancurannya saja.
bersifat negatif. Gejala yang kita lihat sekarang dan dahulu nyaris tidak ada. Apa yang terjadi dengan anak bangsa Negeri ini? Saya masih meyakini bahwa pada dasarnya banyak masyarakat Indonesia yang memiliki pribadi yang baik, namun lingkungan sangat dominan memberikan nuansa yang lain berupa pengisian emosi negatif yang merubah perilakunya. Hal-hal seperti, gibahtainmant, gosiptainment, dan fitnahtainment yang ditayangkan secara luas dengan intensitas tinggi menjadi konsumsi sehari-hari yang difavoritkan. Jelas hal ini akan mengotori emosi orang yang mengkonsumsinya. Nah kalau sudah begini bagaimana kita harus melangkah? Jawabannya adalah FILTER…. Konon Socrates seorang filosof bijak jaman Yunani Kuno pernah didatangi oleh temannya yang ingin menceritakan tentang teman lainnya, namun beliau memfilter dahulu dengan tiga pertanyaan : Apakah cerita itu mengandung nilainilai kebaikan ? Apakah cerita itu mengandung nilainilai kebenaran? Apakah cerita itu mengandung nilainilai kegunaan ? Karena jawaban temannya meragukan bahkan cenderung “TIDAK”, maka Socrates tidak mau mendengarkan cerita tersebut, dan ia sudah terselamatkan dari satu cerita yang dapat “mengotori” emosinya. Oleh karena itu, perlu filter dalam memberikan konsumsi kepada mata (visual) maupun telinga (auditif) kita untuk melihat dan mendengar halhal yang bersifat positif. Apa yang menjadi konsumsi mata dan telinga akan berpengaruh langsung pada hati dan pikiran kita dan selanjutnya akan merubah perilaku. Semuanya menjadi pilihan kita sendiri, seperti kata orang bijak “life is like piano…what you get out of it depends on how you play it”. Akhirnya semua ini tergantung pada diri kita pribadi dalam menentukan sikap dalam menghadapi dan bergaul dengan lingkungan.
9/30/2011 10:54:55 PM
RENUNGAN lepaskan saja. Yang kedua: HARI ESOK Hingga mentari esok hari terbit, Kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja.
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari waktu. Kita memulai hidup di bumi ditandai oleh adanya waktu kelahiran. Kita pun akan berakhir dari kehidupan bumi ditandai oleh adanya waktu kematian. Walau semua tahu kapan perjalanan itu dimulai, tetapi semua tidak akan tahu kapan perjalanan atau hidup akan berakhir.
Waktu, salah satu karya agung dari Yang Maha Agung, sering kali membuat kita terlena. Mungkin karena kita menerima setiap detik yang berjalan ini apa adanya. Padahal setiap detik terus berputar dan waktu kita di sini semakin banyak yang terbuang siasia. Kita tak akan mampu melepaskan diri dari waktu. Kita tak berkuasa atas waktu. Waktu yang telah lewat tak akan pernah terulang kembali. Ada orang yang selalu berpikiran akan masa lalunya, ketika dia dulu jaya dan sukses. Dalam berpikiran dan berkata selalu saja mengacu pada “Dulu ketika saya......dst” . Ada orang yang selalu hidup dimasa ‘akan datang’. Ucapannya selalu “Nanti kalau saya jadi direktur, maka........ dst”. Untuk hidup yang sepenuhnya, pikiran harus berada pada masa kini, saat ini dan detik ini. Perencanaan kegiatan masa depan, perenungan kejadian lalu, tidak ada artinya bila pikiran kita tidak hidup dalam kekinian. Belajar dari masa lalu itu penting. Lakukan itu, kita ketahui “lubang” yang bertebaran di “jalan” hidup kita.Merencanakan masa depan itu penting. Lakukan itu, kita miliki rute terbaik untuk “sampai”.
Tapi sia-sialah itu semua, bila pikiran kita tidak mewujud dalam kekinian, Karena berapa banyak pun “langkah” telah kita ambil di masa lalu, seindah apapun “rute” dan “tujuan” yang ingin kita capai, tanpa satu “langkah” sekarang, sia-sialah semua. Apakah kita dapat menjamin hari ini atau setelah membaca artikel ini kita masih hidup ? Ada seorang bijak pernah berkata bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu kita khawatirkan : Yang pertama: HARI KEMARIN Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan m e n g u l a n g i kegembiraan yang kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat;
Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup; pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri kita untuk hari ini. kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila kita mampu memanfaatkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi. Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan. Sebodoh-bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya, Sebodoh-bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya, Sebodoh-bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya, Sedetik waktu terlewat, tidak akan pernah bisa kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki. Kerjakanlah apa yang dapat kita lakukan, sayangilah apa yang harus kita kasihi, dan lakukanlah kebaikan sekecil apapun dan yang sangat penting mintalah maaf kepada kedua orang tua (ayah/ ibu), suami, istri, saudara, teman, kekasih yg pernah tersakiti, selagi masih ada waktu (nafas)……… s e b e l u m penyesalan d a t a n g kemudian...! ( By: Yo. )
46 | PALAGAN
palagan sep.indd 46
9/30/2011 10:54:55 PM
APA KATA MEREKA Heri, Pengojek:
Ahmad, Pedagang (52 tahun):
“AMAN BILA ADA TNI” Siang itu, tim redaksi Majalah Palagan sengaja datang mewawancarai salah seorang pedagang kaki lima untuk meminta komentarnya tentang kiprah TNI di mata masyarakat. Adalah Pak Ahmad (52 tahun), salah seorang pedagang alat-alat material bangunan yang biasa mangkal di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Menurut pria asal Kuningan, Jawa Barat ini, tentara saat ini semakin baik dan tidak arogan seperti sebelumnya. “Yah….sekarang mah tentara udah banyak berubah, jadi lebih baik lah..”, tuturnya dengan logat Kuningan yang khas. Lebih lanjut, Bapak enam orang anak ini juga mengatakan bahwa TNI tidak neko-neko dan sederhana, serta memberikan rasa aman pada masyarakat. Hal tersebut dibuktikannya dengan ketika terjadi kerusuhan pada beberapa tahun silam. Selain itu, lakilaki yang sudah lebih
TNI SAHABAT RAKYAT
kurang 40-an tahun berjualan di sekitar Jalan Veteran ini masih menyayangkan alutsista maupun teknologi yang dimiliki TNI masih jauh bila dibandingkan dengan negaranegara tetangga. Harapannya kedepan, agar peralatan yang dimiliki TNI lebih bagus dan modern lagi, sehingga TNI dapat lebih maju dalam menjaga kedaulatan negara. Tak lupa Ia turut memberikan ucapan “Dirgahayu Ke-66 TNI, semoga semakin sukses dalam menjaga kedaulatan NKRI”. (red)
“TNI sudah lebih baik”. Pernyataan tersebut terlontar dari seorang masyarakat sipil bernama Heri. Heri yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek ini mengatakan jika dirinya sangat mengagumi sosok prajurit militer, khususnya TNI Angkatan Darat. Dalam kesehariannya, Ia yang biasa mangkal di Jalan Veteran dekat Markas Besar Angkatan Darat ini, mengaku cukup merasa aman bila ada TNI. Hal tersebut dirasakannya pada saat Ia mudik lebaran kemarin. Ia melihat banyaknya personel TNI yang diterjunkan untuk pengamanan di jalan-jalan yang dilalui pemudik. Hal semacam inilah yang diinginkan rakyat. “TNI sahabat rakyat”, katanya dengan penuh semangat. Ketika diminta pendapatnya oleh tim
redaksi Majalah Palagan tentang TNI diusianya yang ke-66 tahun, bapak dua orang anak ini masih menyayangkan minimnya alutsista dan teknologi yang dimiliki oleh TNI bila dibandingkan negara-negara lain. “Menurut saya, peralatan perang kita masih jauh tertinggal bila dibandingkan negara tetangga, kurang modern dan canggih, pak…”, tukasnya. Harapan saya, semoga dimasa mendatang, TNI lebih baik dan maju lagi dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dirgahayu Ke-66 TNI….!!” (red)
Dede, Petugas parkir (40 tahun):
TNI LEBIH DEKAT DENGAN RAKYAT lain. Harapannya kedepan, TNI lebih maju lagi agar dapat mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.(red) “Dirgahayu TNI….!!”
www.tniad.mil.id | 47
palagan sep.indd 47
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Memasuki hari jadinya yang ke-66 tahun, TNI, khususnya TNI Angkatan Darat semakin profesional. Hal tersebut diungkapkan oleh Dede, seorang petugas parkir di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, kepada tim redaksi Majalah Palagan baru-baru ini. Bapak asal Medan ini mengungkapkan jika TNI lebih dekat dengan rakyat. Hal tersebut dibuktikannya dengan banyaknya personil TNI yang dilibatkan dalam penanggulangan korban bencana alam yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, bantuan dari pihak TNI, khususnya pencarian para korban maupun rehabilitasi sangat dibutuhkan masyarakat. Namun, yang masih Ia sayangkan adalah minimnya alutsista dan teknologi yang dimiliki TNI masih jauh dibandingkan dengan negara
9/30/2011 10:54:55 PM
palagan sep.indd 48
9/30/2011 10:54:56 PM
Letkol Yulka Endriarta, S.IP NRP. 11950045590773 DANYONIF 500/RAIDER DAM V/BRAWIJAYA BESERTA STAF DAN SEGENAP ANGGOTA MENGUCAPKAN SELAMAT HUT KE-66 TNI 5 OKTOBER 2011
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
palagan sep.indd 49
VOL 12 | No. 3 | September 2011
Gedung kantor YKPP: Jl. Kwitang Raya No. 21 Jakrata Pusat Kode pos 10420 Telp. (021) 3107396 Fax. (021) 31900531 Email:
[email protected]
9/30/2011 10:54:59 PM
palagan sep.indd 50
9/30/2011 10:55:01 PM
palagan sep.indd 51
9/30/2011 10:55:02 PM
palagan sep.indd 52
9/30/2011 10:55:03 PM