BAB
KESIMPULAN,
A.
V
IMPLIKASI,
DAN
REKDMENDASI
Kesimpulan
Secara
promosi
pada
umum
dapat
disimpulkan
bahwa
pelaksanaan
jabatan fungsional tenaga pengajar tetap
UMB belum dapat berjalan dengan lancar
yayasan
jika
diban
dingkan dengan tenaga pengajar tetap yayasan pada Belum
lancarnya
pelaksanaan promosi
tersebut disebabkan oleh hal-hal yang
jabatan
UNIHAZ.
fungsional
bersumber dari tiga
faktor intern kelembagaan, yaitu: tenaga pengajar,
ga,
dan
Badan Penyelenggara.
Wilayah
II
sebagai
pelaksana
Sedangkan
pihak
kebijaksanaan
lemba
Kopertis pembinaan
terhadap PTS, telah berperan dalam melaksanakan kebijaksa
naan pusat tentang pemberlakuan jabatan fungsional
kepada
tenaga
kerja
nya,
pengajar tetap yayasan pada PTS di wilayah
dan telah mendukung kelancaran
jabatan serta
pelaksanaan
promosi
fungsional tersebut. Disamping itu, Panitia Sekretariat
Kopertis
Panitia Penilai Angka
kredit
Wilayah II sebagai pembantu Dirjen
ber-
PTS
Dikti
di
dalam
meneliti dan menilai angka kredit telah melaksanakan tugas
dan
fungsinya
mendukung kelancaran
pelaksanaan
promosi
jabatan fungsional tenaga pengajar tetap yayasan pada
PTS
di lingkungan Kopertis Wilayah II.
Temuan
tentang penyebab belum lancarnya pelaksanaan
pro
mosi jabatan fungsional yang terungkap dari penelitian ini
214
dapat dijadikan bahan kajian yang bermakna untuk kan
langkah-langkah dalam
promosi
upaya melancarkan
menentu
pelaksanaan
jabatan fungsional tenaga pengajar tetap
yayasan
di masa mendatang.
Secara
khusus,
beberapa kesimpulan
yang
berkaitan
dengan masalah dan pertanyaan penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: 1.
Dilihat
dari faktor tenaga pengajar,
menyebabkan jabatan
pada
belum
lancarnya
fungsional
pelaksanaan
tenaga pengajar
UMB jika dibandingkan dengan
tetap
yayasan pada UNIHAZ,
pengetahuan peraturan;
hal-hal
promosi
tetap
tenaga
meliputi:
(a)
yang
yayasan
pengajar kurangnya
dan pemahaman tenaga pengajar (b) pandangan positif terhadap
terhadap implikasi
pemberlakuan jabatan fungsional akan membawa pening katan
antara
belum dapat dinikmati;
tuntutan
(c) belum
seimbangnya
jabatan
fungsional
pemberlakuan
dengan harapan tenaga pengajar; belum
tinggi
secara seksama dan berorientasi
ke
fung-
masa
(e) unsur-unsur kegiatan tri dharma perguruan
serta unsur penunjang yang menjadi
utama promosi belum dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya,
masih
pengajar
merumuskan perencanaan promosi jabatan
sionalnya depan;
(d) tenaga
kriteria
secara optimal dan
hal ini sebabkan karena
terbatasnya kewenangan yang
dimiliki,
fasilitas, dan waktu banyak tersita untuk
dana,
mengerja-
kan
tugas-tugas
administratif; (f)
penelitian masih perlu ditingkatkan;
kualitas
karya
dan (g) usaha-
usaha yang konkrit untuk memperlancar promosi jabat an fungsional belum banyak dilakukan.
2. Dilihat dari faktor Lembaga, hal-hal yang kan
belum
fungsional
jika
lancarnya
promosi
tenaga pengajar tetap yayasan
dibandingkan
yayasan
pelaksanaan
menyebab
pada
dengan
tenaga
jabatan pada
pengajar
UNIHAZ, meliputi: (a)
UMB
tetap
lembaga
belum
memiliki peraturan yang mengikat sekaligus mendukung tenaga
pengajar tetap yayasan
fungsional;
positif
terhadap implikasi promosi jabatan
akan
membawa peningkatan
akreditasi PTS serta status
pandangan
mempromosikan
jabatan
onal
(b)
untuk
pimpinan
bagi
yang
fungsi
status
mutu
bagi kewenangan, imbalan,
sosial tenaga pengajar ternyata masih
diwujudkan. Hal ini disebabkan
karena masih
dan sulit
terba
tasnya dana dan belum adanya tenaga pengajar senior;
(c) perencanaan pemberian tugas kepada tenaga ajar
masih
terfokus pada
pemberian
tugas
pendidikan dan pengajaran terutama kepada tugas
tenaga
mengajar,
perencanaan
bidang
pemberian
promosi
jabatan
pengajar belum dirumuskan oleh lembaga;
pengorganisasian sional
dan
peng
masih
pelaksanaan promosi jabatan
belum
tegas dan
jelas;
(e)
(d) fung belum
216
tercipta
koordinasi yang harmonis
antara
berbagai
pihak yang terkait; (f) pengawasan dan evaluasi belum
dilaksanakan dengan seksama; (g) lembaga belum dapat menyediakan (h)
fasilitas dan dana yang cukup
memadai;
kondisi pelayanan yang diberikan lembaga
belum
mendukung; dan (i) usaha-usaha yang
masih
ditempuh
pimpinan masih belum memadai.
3. Keterlibatan Badan Penyelenggara ikut kelancaran
pelaksanaan promosi
mempengaruhi
jabatan
fungsional
tenaga pengajar tetap yayasan.
Belum sional
lancarnya pelaksanaan promosi
fung
tenaga pengajar tetap yayasan pada UMB
dibandingkan pada UNIHAZ, gara
jabatan
dengan tenaga pengajar
yayasan
ikut disebabkan karena Badan Penyeleng
UMB sebagai pihak yang
peraturan
tetap
jika
belum
dapat
berwewenang
memproduk
mengeluarkan
peraturan-
peraturan kepegawaian yang mampu merespon peraturanperaturan
tentang
diberlakukan tetap
yayasan
jabatan
pemerintah PTS.
fungsional
terhadap
Disamping
itu,
yang
tenaga
telah
pengajar
penyebab
lain
adalah belum tampak adanya batas teritorialitas yang jelas antara pihak Badan penyelenggara dengan
pihak
perguruan tinggi.
Badan penyelenggara sebagai
pihak
mempunyai wewenang legislatif cenderung
masih
yang
mengurusi
hal-hal
yang
sifatnya
eksekutif
yang
217
selayaknya tinggi. hanya
diserahkan saja kepada
pihak
perguruan
Sedangkan Badan Penyelengara UNIHAZ cenderung sebagai pengayom yang memonitor
laporan,
semua
urusan promosi
termasuk
membuat peraturan
dan
meminta
jabatan
fungsional
diserahkan
sepenuhnya
kepada Rektor.
4.
Kopertis sudah cukup berperan dalam mendukung kelan
caran
pelaksanaan
wilayah kerjanya,
promosi
jabatan
fungsional
sesuai dengan tugasnya "melaksana
kan kebijaksanaan pembinaan kepada PTS. jaksanaan
di
kebi
fungsional
tenaga
pengajar perguruan tinggi sudah diberlakukan
kepada
tenaga
pusat tentang jabatan
Semua
pengajar PTS.
Sejalan
dengan
kebijaksanaan
pusat tersebut, pihak Kopertis mengambil
kebijaksa
naan " jenjang jabatan fungsional dijadikan
persya
ratan dalam memberikan kewenangan mengajar,
menguji
ujian negara,
membimbing dan menguji skripsi,
melaksanakan
unsur
tinggi
lainnya,
yang
kegiatan tri dan
dharma
tenaga
serta
perguruan
pengajar
tetap
yayasan yang belum memiliki jabatan fungsional tidak dipertimbangkan dalam penilaian status mutu tasi
PTS".
Kebijaksanaan
yang
akredi
dilaksanakan
oleh
Kopertis pada kenyataannya masih sulit dipenuhi PTS, beberapa Kendala
segi Kopertis masih memberikan yang
kelancaran
dihadapi
Kopertis
pelaksanaan promosi
toleransi.
dalam
mendukung
jabatan
fungsional
ini
antara lain:
masih
masih sulitnya tenaga
ajar memenuhi angka kredit untuk bidang belum •
banyak
kemauan
pimpinan PTS yang
untuk
pengajarnya,
serta
komunikasi
penelitian,
berani
menerapkan peraturan
dan
kepada
dan
peng
punya tenaga
transfortasi
timbal baik antara Kopertis dengan PTS di luar
tempat Kopertis berada belum berjalan dengan karena
jarak yang cukup jauh dan hal ini
mengatasi
kendala
tersebut
lancar
berakibat
pengawasan masih sulit dilaksanakan dengan Untuk
kota
efektif.
Kopertis
telah
melakukan berbagai upaya pembinaan kepada pihak dan tenaga pengajar, meningkatkan pelayanan,
rikan
perlakuan yang adil, meningkatkan
baik lewat surat maupun telepon, serta
setiap
PTS
membe
komunikasi memanfaatkan
kesempatan yang ada untuk memberikan
pembi
naan .
5. Panitia
beserta Sekretariat Panitia
Penilai
Angka
Kredit PTS di Kopertis Wilayah II dalam melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
telah
mendukung
kelancaran
pelaksanaan promosi jabatan fungsional tenaga
peng
ajar tetap yayasan pada PTS. Hal ini terlihat
dari:
(a) telah
Tugas
dan fungsi, serta
tata
dilaksanakan sesuai dengan
cara
penilaian
ketentuan.
yakni
berpedoman kepada tata kerja dan tata cara penilaian yang
telah
diatur dalam
Keputusan
Mendikbud
No.
095/U/1988;
tiaan
(b) personil yang duduk
dalam
adalah pejabat Kopertis yang sudah
berpeng
alaman menjadi tenaga pengajar, dan tenaga PNS
kepani
pengajar
dipekerjakan pada PTS yang sudah memenuhi
syaratan, serta didukung yang
sudah
tenaga
oleh personil
berpengalaman
dalam
per
Sekretariat
menangani
urusan
pengajar; (c) program dan jadwal kerja
bersifat
fleksibel telah memungkinkan tenaga
ajar dapat mengajukan usul promosi setiap saat; setiap
tenaga
pengajar
tetap
berkas
persyaratan usul promosi
dengan
baik
sesuai dengan
yayasan
peng
(d)
mengajukan
langsung
prosedur,
yang
dilayani
diperlakukan
sama dengan tenaga pengajar PNSD, dan tidak membedakan
asal PTSnya; (e) penilaian
dilakukan
berpedoman
ditentukan
dalam
13/MENPAN/1988;
kepada
lampiran
angka
kredit
yang
kriteria
yang
telah
keputusan
MENPAN
No.
kerja
yang
(f) fasilitas dan dana
tersedia sudah disediakan pihak Kopertis.
Namun satu hal yang perlu mendapat perhatikan, yakni
penilaian yang dilakukan oleh Panitia Penilai
Angka
Kredit baru menyangkut aspek kuantitas.
B. Implikasi
Promosi
yayasan
pengajar,
jabatan
fungsional tenaga
pengajar
akan membawa keuntungan bukan hanya
bagi
melainkan juga bagi PTS dimana tenaga
tetap
tenaga
pengajar
20
yang
bersangkutan bertugas. Kedua pihak mempunyai
tingan
yang sama terhadap hal tersebut, oleh
kepen-
karena
tuntutan lembaga terhadap tenaga pengajar hendaknya
ras
dengan harapan yang diinginkan oleh tenaga
demikian
pula sebaliknya. Jika tuntutan dan
itu sela-
pengajar,
harapan
berjalan selaras maka hal itu akan bermuara kepada
ini
kelan
caran pelaksanaan promosi jabatan fungsional. 1. Implikasi bagi Tenaga Pengajar Tetap Yayasan
Bagi akan
tenaga
pengajar, promosi
jabatan
fungsional
membawa kepada peningkatan kewenangan dalam melaksa
nakan
kegiatan-kegiatan
imbalan,
dan
tri
dharma
perguruan
status sosial. Hal yang
tinggi,
menyebabkan
belum
lancarnya promosi jabatan fungsional tenaga pengajar tetap
yayasan
yang ditemukan dalam penelitian
ini,
berakibat:
kegiatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang sanakan
belum
sesuai
dengan
kewenangan;
dilak
imbalan
dan
status sosial dirasakan belum memadai.
Setiap orang
pengajar
yang memilih pekerjaan sebagai
tenaga
termasuk tenaga pengajar tetap yayasan pada
perlu menyadari bahwa karir yang sesungguhnya berada jalur
jabatan fungsional, meskipun bersamaan
dengan
tidak tertutup kemungkinan juga menempuh jalur karir
PTS
pada itu pada
jabatan struktural. Oleh karena itu setiap tenaga pengajar hendaknya
dapat
mengambil
prakarsa
sendiri
melakukan
kegiatan-kegiatan agar layak dipertimbangkan untuk promosi jabatan fungsional.
221
2.
Implikasi bagi PTS
Bagi
PTS,
tenaga
pengajar
tetap
yayasan
merupakan
sumber daya yang sangat menentukan mutu PTS yang
bersang
kutan, oleh karena itu pembinaan karir mereka perlu menda pat
perhatian.
Pembinaan karir yang
dimaksudkan
antara
lain dilakukan melalui promosi jabatan fungsional.
Promosi jabatan fungsional tenaga pengajar tetap yayas
an akan berimplikasi kepada peningkatan status mutu ditasi
PTS.
promosi
yang
menyebabkan
belum
lancarnya
jabatan fungsional tenaga pengajar tetap
sebagaimana akan
Hal-hal
ditemukan
dalam penelitian ini
membuat kesulitan bagi PTS yang
akre
yayasan
sudah
tentu
bersangkutan
untuk
meningkatkan status mutu akreditasinya dalam rangka menuju kepada kemandirian lembaga. Oleh karena itu, pimpinan hendak
ini,
menaruh perhatian yang serius
terhadap
PTS
persoalan
apalagi sekarang telah lahir Badan Akreditasi
Nasi
onal, yang sudah tentu nanti akan merumuskan kriteria
dan
melaksanakan kreditasi mutu PTS yang semakin ketat.
C.
Rekomendasi
Hasil
terdahulu, lancarnya
pengajar tenaga
penelitian
sebagaimana
telah
dikemukakan
menunjukkan banyak hal yang menyebabkan pelaksanaan promosi jabatan
belum
fungsional
tenaga
tetap yayasan pada UMB jika dibandingkan
dengan
pengajar
tetap yayasan
pada
UNIHAZ.
Sehubungan
dengan
hasil
penelitian
tersebut,
berikut
dikemukakan
beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka
upaya
memperlancar
pelaksanaan
promosi
jabatan
fungsional tenaga pengajar yang dimaksudkan. 1.
Rekomendasi Untuk Tenaga Pengajar Tetap Yayasan a.
Tenaga
pengajar
inisiatif
tetap yayasan
perlu
mengambil
sendiri untuk mengetahui dan
memahami
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan jabatan
fungsional;
menciptakan dan manfaatkan
an-kesempatan kata
lain
untuk
jangan
pekerjaan
mengembangkan terbelenggu
administratif
kesempat-
diri
dalam
sehingga
rutinitas
pengembangan
karir dalam jabatan fungsional terabaikan.
keperluan pengajar maupun
tersebut, PNSD
dan tenaga
pimpinan
dimanfaatkan
rekan kerja
sebagai
Pengembangan karir
seperti
pengajar
yang dipandang mentor
yang
bantuan
kompeten
dapat
atau
pandangan
dan
fasilitator.
berlangsung
kesempatan
dimanfaatkan seperti: fungsional;
organi
memberikan
nasehat
maupun
tentang cara yang tepat untuk ditempuh
berbagai
taran,
diskusi,
yang berupa informasi,
tenaga biasa
seseorang sering
bersedia diajak
Untuk
luar
dengan baik apabila ada orang lain dalam
sasi
dengan
seminar,
penelitian,
yang
tersedia
kesempatan promosi lokakarya,
pengabdian
simposium, pada
untuk jabatan pena
masyarakat,
studi lanjut, dan sebagainya.
b. Unsur-unsur
kegiatan tridharma perguruan
tinggi
sebagai kriteria utama promosi jabatan fungsional harus dilaksanakan secara optimal dan terintegra-
si,
sehingga
satu sama lain
saling
menunjang.
Untuk itu diperlukan perencanaan kegiatan,
krea-
tifitas pelaksanaan, manajemen waktu, serta usaha mencari
sumber dana terutama dana untuk
tian. Tenaga pengajar senantiasa harus secara
rutin
dalam melaksanakan
dharma
perguruan tinggi dan
prestasi
yang
dicapai
kelompok
kegiatan.
ministrastratif
berkarya
kegiatan
tri
mengadministrasikan
(angka
kredit)
Dengan demikian
penyusunan
peneli
angka
menurut
proses kredit
promcsi jabatan fungsional dapat dipenuhi
aduntuk
dengan
mudah.
2.
Rekomendasi Untuk Pimpinan Lembaga (PTS)
a. Pemberlakuan
jabatan
Kebijaksanaan
fungsional
tenaga
Pemerintah
pengajar
tentang
perguruan
tinggi kepada tenaga pengajar tetap yayasan perlu dipertegas
dengan Surat Keputusan Rektor,
sebab
perguruan tinggi sebagai organisasi formal
perlu
menuangkan yang
secara
tertulis
ketentuan
berperan sebagai pengikat
normatif
perilaku
tenaga
pengajar. Selanjutnya ketentuan tersebut dijelas-
224
kan secara berjenjang sampai kepada tenaga ajar.
Dalam pelaksanaan kebijaksanaan
peng
tersebut,
diperlukan penataan kembali pemberian tugas-tugas kepada
tenaga pengajar sesuai dengan
akademiknya, mengajar, ujian
misalnya
pemberian
tugas
membimbing dan menguji skripsi,
menguji
negara,
untuk
termasuk
memangku
itu,
dalam
kewenangan
dalam
jabatan
pemberian
struktural.
sistem pemberian imbalan juga
suaikan
dengan
jabatan
fungsional
pengajar.
Dengan
kewenangan
yang
yang
dimiliki
begitu,
maka
tugas
Disamping
perlu
dise-
melekat
pada
oleh
tenaga
tenaga pengajar
akan merasa terikat dan terpacu untuk mempromosi
kan jabatan fungsional, dan pengabdiannya dihargai (mendapat pengakuan)
sehingga
terasa prestise
mereka juga ikut terangkat.
b. Lembaga perlu memberikan kesempatan seluas kin
kepada tenaga pengajar
kemampuan
profesional,
dengan mudah ratkan
itu naan
untuk
sehingga
mereka
dapat
pemberian
tugas yang
unsur-unsur
disya
fungsional.
diperlukan disertai dengan:
keseluruhan
mengembangkan
memproleh angka kredit yang
untuk promosi jabatan
adanya
dapat kegiatan
mung
Untuk
perenca
mengakomodasi tri
dharma
perguruan tinggi dan unsur penunjangnya;
perenca-
not:
naan promosi;
pengorganisasian;
pengawasan dan evaluasi; dana;
penyediaan fasilitas dan
serta peningkatan pelayanan.
c. Lembaga melalui pimpinan usaha
seperti:
pihak
Badan
merekrut bisa
pengkoordinasian;
meningkatkan
Penyenggara
tenaga
diandalkan
perlu melakukan
dan
komunikasi
pihak
dapat
dengan
Kopertis,
pengajar senior dari untuk
usaha-
PTN
yang
mengabdikan
diri
untuk membina tenaga pengajar yunior dalam rangka
meningkatkan
mutu lembaga, menjalin
dengan pihak lain dalam rangka
kerja
kegiatan-kegiatan
seminar, penelitian dan pengabdian pada
kat,
sama
studi lanjut, pencangkokan dan
masyara
detasering
tenaga pengajar.
d. Tenaga
pengajar yang masih yunior dalam
fungsional
jabatan
jangan terlalu banyak dibebani
administratif,
tugas
tetapi akan lebih baik jika diberi
kesempatan dan dukungan untuk lebih banyak melak sanakan kegiatan-kegiatan penelitian dan bangan
pengem
ilmu.
e. Rektor
manajemen
perlu
memiliki staf ahli
personalia pendidikan,
dalam
bidang
khususnya
najemen tenaga pengajar perguruan tinggi..
ma
226
3.
Rekomendasi
Untuk Badan Penyelenggara UMB dan
Pim
pinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan Tinggi Badan
nang
Penyelenggara UMB sebagai pihak yang
membuat
lingkungan
dapat
peraturan-peraturan
UMB
pokok
perlu segera menerbitkan
berwe
kepegawaian peraturan
mengakomodasi tuntutan promosi jabatan
di yang
fungsional.
Sebab kalau tidak segera ditangani maka kelambanan pengem
bangan
karir
promosi
tenaga pengajar tetap yayasan
jabatan fungsional ini akan tetap
samping itu, Badan Penyelenggara UMB hanya
lewat
berlarut.
Di
akan lebih baik jika
mengurus hal-hal yang sifatnya legislatif,
menentukan
jalur
misi serta Garis-Garis Besar Haluan
seperti Perguruan
Tinggi. Sedangkan hal-hal yang sifatnya eksekutif
seperti
siapa yang dianggap memenuhi syarat untuk diangkat menjadi tenaga pengajar, dipromosikan jabatan/pangkatnya, untuk
studi lanjut, dan sebagainya
pihak Rektor dan
Pembantu Rektor —
dikirim
serahkan saja
kepada
dengan catatan sesuai
dengan kebijaksanaan Badan Penyelenggara.
Untuk
kepentingan di atas, Pimpinan Pusat Muhammad-
iyah/Majelis Pendidikan tinggi sebagai Badan Hukum lenggara Perguruan Tinggi Muhammadiyah perlu secara
menetapkan batas teritorialitas antara pihak Badan
lenggara
yang ada pada setiap Perguruan Tinggi
proses pengambilan keputusan akan
tegas
Penye
Muhammad
iyah dengan pihak Rektor. Dengan demikian maka hak,
jiban,
Penye
menjadi
kewa-
jelas;
sehingga promosi
saling tunggu,
kesalahpahaman dalam
pelaksanaan
jabatan fungsional tenaga pengajar tetap
yayasan
dapat dihindari.
Seperti
kita ketahui bersama bahwa beberapa
pergu
ruan tinggi yang diselenggarakan oleh Perserikatan
Muham
madiyah
banyak
yang
dan Perserikatan Islam yang lainnya sudah
maju. Untuk itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah
melalui
Pendidikan Tinggi perlu mengkoordinasikan
Majelis sama
antar
perguruan tinggi Muhammadiyah
kerja
sama dengan
perguruan tinggi
yang
dan
kerja menjalin
diselengarakan
oleh Perserikatan Islam yang lainnya dalam rangka
bangan,
pengem
terutama pengembangan tenaga pengajar. Kerja
sama
pengembangan tenaga pengajar ini antara lain dapat dilaku kan melalui pencangkokan, detasering. 4.
Rekomendasi Untuk pihak Kopertis dan Panitia beserta Sekretariat Panitia Penilai Angka Kredit PTS
Penelitian
ini menunjukkan pada suatu sisi ada
yang
pelaksanaan promosi jabatan fungsional tenaga
ajar
tetap
lancar,
yayasannya
cenderung belum
berjalan
dan disisi lain ada PTS yang dalam
hal
cenderung sudah berjalan dengan lancar. Sehubungan
PTS
peng dengan
tersebut
dengan
hal ini peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
a. Upaya-upaya
dalam
melaksanakan
kebijaksanaan
pembinaan terhadap PTS, khususnya dalam pembinaan karir
tenaga
pengajar
tetap
yayasan
melalui
OOP j... .iL. Cj
promosi
jabatan fungsional
Terutama
perlu
ditingkatkan.
mengefektifkan komunikasi dalam
penyampaian
awasan,
informasi dan mengintensifkan
sehingga
keterlambatan
penyimpangan-penyimpangan akademik
rangka
dapat
informasi
penggunaan
diantisipasi.
peng
kewenangan
Untuk
itu
antara
lain
diperlukan peningkatan
ajar
PNS yang dipekerjakan pada PTS dengan
menekankan
kepada
peran tenaga
kembali baik kepada pihak PTS
ini
ada
kesan
semata-mata
pekerja
yang
tenaga
hanya
pengajar
dipandang pihak
diberi pemerintah,
cara
tentang
Sebab PNSD
peng
maupun
tenaga pengajar PNSD itu sendiri
misi mereka dipekerjakan pada PTS.
dan
selama tersebut
PTS
sebagai
sementara
itu
tenaga pengajar PNS yang dipekerjakan itu sendiri cenderung terbenam dalam berbagai macam karakteristik
persoalan PTS dengan tanpa
dapat
banyak. Disamping itu diperlukan pula sebagian
wewenang
kepada
Panitia
berbuat
pelimpahan Inti
Ujian
Negara di daerah dalam proses seleksi persayaratan calon penguji ujian negara.
b. Toleransi yang diberikan kepada pihak PTS ini
perlu diberi batas kurun waktu
dan Dengan
mulai
mengarah
kepada
demikian maka pihak PTS
yang
selama tegas,
pemberian
sanksi.
semakin
terpacu
229
untuk mengejar ketinggalan.
c. Pelayanan
dan tata cara penilaian
dalam
rangka
penilaian angka kredit promosi jabatan fungsional yang sudah dilakukan selama ini perlu
ditingkat-
kan,
kemudahan-
sehingga terus mengarah
kepada
kemudahan dengan tidak menyampingkan kualitas.