ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI
Oleh:
RINI PUJIYANTI A1D109134
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI APRIL, 2014
PENGARUH FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI
Oleh:
RINI PUJIYANTI (Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi)
ABSTRAK Pada kegiatan belajar, motivasi belajar mempunyai peranan yang sangat penting. Bila seorang siswa tidak memiliki motivasi belajar dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan mengetahui danmendapatkan informasi dengan baik dari belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fungsi perpustakaan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas tinggi SD Negeri 113/IV Kota Jambi. Eksperimen penelitian dilakukan SD Negeri 113/IV Kota Jambi pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Raindomized Control-Group Pretest-Postes Design” Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu minat baca siswa. Sedangkan pada instrumen perpustakaan sekolah diambil dari hasil interviu oleh pegelola perpustakaan dan guru kelas IV dan V SD Negeri 113/IV Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil rata-rata tingkat motivasi belajar siswa kelas IV sebesar 59,522 % dan Tingkat motivasi belajar siswa kelas V sebesar 74,46 %. uji perbedaan yang dilakukan dengan uji Normalitas, homogenitas dan uji Hipotesis. Dari Hasil uji normalitas didapat L hitung < L tabel yaitu pada kelas IV sebesar 0.0238 < 0,190 dan pada kelas V sebesar 0.0279 ,- < 0,161, hasil dari uji homogenitas varians menunjukkan bahwa F hitung < F tabel yaitu, 3,12< F tabel 3,23, sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t = 6,96 Sedangkan nilai ttabel = 1,6759 ternyata t yang diperoleh lebih besar dari t dalam tabel, yang berarti hipotesis Ho diterima sehingga Ha ditolak. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan perpustakaan memberikan pengaruh terhadap motivasi
hasil belajar kelas tinggi SD N 113/IV Kota Jambi . Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat di simpulkan bahwa
perpustakaan memberikan pengaruh terhadap motivasi hasil belajar kelas tinggi SD N 113/IV Kota Jambi .
I. PENDAHULUAN Perpustakaan sekolah akan menjawab segala permasalahan pada siswa yang berkaitan dengan tugas-tugas dari guru, sehingga perpustakaan merupakan sarana yang diharapkan oleh seluruh siswa, guru dan karyawan sekolah. Melalui perpustakaan sekolah kepandaian membaca ini dimanfaatkan dan dikembangkan, dengan tuntunan guru dan pustakawan sebagai pembimbing siswa untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar-mengajar. Perpustakaan sekolah sangat bermanfaat dalam penyelenggaraan dan proses belajar-mengajar, sehingga setiap sekolah diwajibkan untuk menyediakan perpustakaan karena perpustakaan merupakan bagian dari kegiatan sekolah. Perpustakaan sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada para pemustaka agar dapat memperoleh berbagai sumber pemecahan masalah yang dijumpai dalam proses belajarmengajar. Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah timbul dari proses pendidikan itu sendiri, sehingga banyak hal yang perlu dilayani oleh perpustakaan sekolah seperti memperkaya bahan mengajar, melengkapi alat-alat peraga yang diharapkan dapat menunjang efektifitas dan efisiensi belajar-mengajar, menyediakan berbagai sumber informasi dan perpustakaan juga menumbuhkan kreativitas siswa dalam membaca. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: “(1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusastraan,” Moeliono (2008:1093). Selanjutnya ada pula istilah pustakaloka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang luas dan lebih umum pengertian perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana, seperti ruangan baca, rak buku, rak majalah, meja kursi baca kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu, dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Motivasi dapat menjadi masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan seharihari. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Di dalam belajar banyak siswa yang kurang termotivasi terhadap pelajaran termasuk didalamnya adalah aktivitas praktek maupun teori untuk mencapai suatu tujuannya. Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, bila guru tidak mampu meningkatkan motivasi maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik tersendiri baginya. Siswa segan untuk belajar, siswa tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik motivasi siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena motivasi menambah semangat kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya. Belajar adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” Pemar, (2001:24). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Yang menjadi hasil dari belajar bukan penguasan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku. Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa.
Menurut Sandjaja (2005:34) Belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga. Belajar adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman pengalaman. Belajar merupakan salahsatu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar mem-bantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik. II. TINJAUAN PUSTAKA Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: “(1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) bukubuku kesusastraan,” Moeliono (2008:1093). Selanjutnya ada pula istilah pustakaloka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang luas dan lebih umum pengertian perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana, seperti ruangan baca, rak buku, rak majalah, meja kursi baca kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu, dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan perpustakaan agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Bafadal (2002:40), Perpustakaan adalah “suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya”. Belajar adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” Pemar, (2001:24). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Yang menjadi hasil dari belajar bukan penguasan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku. Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Menurut Sandjaja (2005:34) Belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga. Belajar adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman pengalaman. Belajar merupakan salahsatu bentuk perilaku yang amat
penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar mem-bantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. “Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu” (Hamzah, 2011:3) Kamus besar bahasa Indonesia memberikan motif dan motivasi sebagai berikut. Motif adalah kata benda yang artinya pendorong, sedangkan motivasi adalah kata kerja yang artinya mendorong. Motif dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat di artikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi dapat menjadi masalah yang penting dalam pendidikan, apalagi dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan seharihari. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Di dalam belajar banyak siswa yang kurang termotivasi terhadap pelajaran termasuk didalamnya adalah aktivitas praktek maupun teori untuk mencapai suatu tujuannya. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 113/IV Kota Jambi pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. 3.2 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Raindomized Control-Group Pretest-Postes Design” (Suryabrata, 2008: 105). Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu variabel bebas. 3.3. Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas IV dan V SD Negeri 113/IV Kota Jambi. 3.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 51 orang.
3.4 Instrumen penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu minat baca siswa. Sedangkan pada instrumen perpustakaan sekolah diambil dari hasil interviu oleh pegelola perpustakaan dan guru kelas IV dan V SD Negeri 113/IV Kota Jambi 3.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. 3.4
Analisis data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Untuk melakukan uji-t populasi harus berdistribusi normal dan bervariansi homogen. Jadi jelas bahwa penelitian yang dilaksanakn oleh peneliti ialah penelitian Hipotesis dengan menggunakan Uji-t. Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian adalah data kuantitatif yang berupa angka, karena dalam penelitian ini data merupakan nilai suatu test dari data kelompok sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians data. 4.1.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors dengan kriteria data berdistribusi normal apabila Lo (l hitung) < L (nilai kritis liliefors ) α= (0,05). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lo untuk data test awal dan tes terakhir sampel secara berurutan 0.0238,. 0.0279 < 0,190 dan 0,161 . Maka berdasarkan hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, hasilnya secara eksplisit dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2. Hasil Analisis Liliefors Sumber Variansi Kelas IV Kelas V
Lo 0.0238 0.0279
L Tab 0,190 0,161
Kriteria Normal Normal
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, diperoleh t hitung (6,96> t tabel (1,6759). Ini berarti hipotesis Ho yang diterima dan Ha yang ditolak. diketahui bahwa perpustakaan memberikan pengaruh terhadap motivasi hasil belajar kelas tinggi SD N 113/IV Kota Jambi, hal ini di buktikan dengan hasil uji normallitas yang normal, uji Harley yang hasilnya homogen dan uji T yang hasilnya tidak signifikan dengan T hitung kecil dari T tabel.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut : a. Kepada guru : 1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, guru memanfaatkan berbagai sumber belajar yaitu perpustakaan sekolah. 2. Agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan menumbuhkan motivasi siswa, guru sebaiknya menerapkan metode yang bervariatif, memposisikan diri sebagai moderator dan fasilitator, dan mengembangkan pola interaksi yang dinamis antara siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. b. Kepada Kepala Sekolah. 1. Untuk meningkatkan sikap profesional guru, kepala sekolah perlu mengintensifkan pembinaan dan supervisi kepada guru berkaitan dengan persiapan mengajar maupun pelaksanaan pembelajaran. 2. Mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan perpustakaan sumber belajar. 3. Memberikan kemudahan, fasilitas dan subsidi dana kepada guru yang melaksanakan media pembelajaran dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
\
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Prakti. Jakarta: Rineka Cipta. Anni. Tri. 2006. Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gresindo. Bafadal, I. 2002. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati, 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Gunarsa. 2004. Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Hamalik,P. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Pekerja Rosdakarya. Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Moeliono, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Cetakan Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto. 1997. Metodologi Penelitian Kuantitatif: untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pemar. 2001. Media Pembelajaran Kini.Jakarta;Depdikbud.
dalam
Proses
Belajar
mengajar
Masa
Sandjaja.2005. Pengantar Membaca. Jakarta: Gramedia. Selameto. 2010. Minat Membaca Siswa. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Pekerja Rosdakarya. Sardiman, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Tarigan. 2004. Membaca. Jakarta: Balai Pustaka. Usman. 2000. Manfaat Perpustakaan Sekolah dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia. Yusuf, M. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia.