ITB MENJAWAB TANTANGAN BANGSA: STRATEGI DAN PROGRAM KERJA 2010 – 2014 Oleh Indra Djati Sidi Bakal Calon Rektor ITB Periode 2010 – 2014
1. Latar Belakang ITB telah berkembang dengan pesat dan menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dan masuk jajaran perguruaan tinggi kelas dunia. Reformasi organisasi dari perguruan tinggi negeri biasa menjadi ITB Badan Hukum Milik Negara telah dilakukan. Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP sebagai indikator akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan telah dicapai. Namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh kita bersama untuk mencapai Visi dan Misi ITB yang telah ditetapkan oleh MWA. ITB haruslah selalu bermanfaat dan membanggakan bagi bangsa Indonesia, ITB menjadi andalan dan teladan nasional dalam menghasilkan SDM dengan kompetensi dan karakter, soft skill, dan dengan the mind and the logic of ITB, selalu berperan aktif dalam pembangunan bangsa, ITB menjadi tempat bertanya dan mengadu, dan melahirkan berbagai solusi bagi berbagai permasalahan bangsa. Semua yang ada di dalam kampus ITB seharusnya dapat menjadi contoh dari solusi- solusi terbaik, sehingga kampus merupakan kesatuan elemen-elemen pendidikan yang harus ditata dengan cermat karena akan mempengaruhi secara langsung kualitas pendidikan. Dengan demikian mahasiswa akan memperoleh “pengalaman ITB” dari kehidupan di kampus yang akan menjadi bekal dalam mengabdikan diri bagi kejayaan bangsa dan negara. Pembangunan ITB harus menganut prinsip “continuous improvement” dengan spirit “In Harmonia Progressio”, sehingga praktik ‘ganti pimpinan maka ganti pula kebijakan’ yang terlalu mahal bagi bangsa dan institusi seperti ITB dapat dihindari. ITB juga telah mampu menerapkan transparansi dan akuntabilitas sebagai prasyarat dalam pengelolaan keuangan dalam era keterbukaan seperti saat ini, yang seharusnya dapat dijalankan tanpa menciptakan banyak hambatan dalam birokrasi keuangan. Juga pembangunan universitas riset yang masuk jajaran kelas dunia harus dilanjutkan secara terus menerus dengan memperhatikan lingkungan strategis yang ada seperti tantangan bangsa yang berubah-ubah, perkembangan sains, teknologi, dan seni, perkembangan dunia industri, dan juga perkembangan dunia global. Dengan demikian semua Capaian ITB hingga saat ini menjadi modal utama dalam membangun dan mengembangkan ITB sesuai dengan arah yang telah digariskan dalam RENIP ITB 2025.
2. Tantangan Nasional Sebagai Negara berkembang yang sedang melakukan reformasi dalam berbagai sendi- sendi kehidupan bangsa, banyak sekali tantangan yang harus diatasi, bahkan merubah tantangan menjadi kesempatan merupakan seni tersendiri dalam menghadapi tantangan. Perguruan tinggi sebagai bagian dari lembaga bangsa harus memainkan peran untuk menghadapi tantangan tersebut dan merubahnya menjadi kesempatan emas untuk maju dan berkembang. Tantangan pertama Indonesia adalah ledakan penduduk yg sudah mencapai jumlah 230 juta jiwa akan berdampak pada peningkatan berbagai kebutuhan dasar seperti infrastuktur transportasi, energi, komunikasi, makanan, kebutuhan akan layanan pendidikan yang bermutu, layanan
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
1
kesehatan, dan lain lain. Laju pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan berbagai program untuk mengatasi dampak ledakan penduduk ini. Tantangan bangsa Indonesia yang kedua adalah memberikan pendidikan yang bermutu mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Berbagai program pemerintah telah dijalankan yang mencakup peningkatan kualitas SDM pendidikan, perbaikan infrastruktur pendidikan, menjalankan program- program yang dianggap dapat meningkatkan mutu seperti implementasi KBK, menerapkan manajemen berbasis sekolah, menerapkan joyful learning, hingga menjalankan program Center Grant, IMHERE, PHKI, dan lain sebagainya pada jenjang perguruan tinggi, termasuk pengiriman staf pengajar ke luar negeri dan meningkatkan kesejahteraan guru maupun dosen melalui kegiatan sertifikasi. Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kalau dilihat dari indeks makro akan kemajuan suatu bangsa seperti Human Development Index (ranking 109/179), Global Competitiveness Index (ranking 54/131), Coruption Perception Index (ranking 126/179), dan ranking perguruan tinggi Indonesia diantara berbagai perguruan tinggi dunia maka menunjukan bahwa masih banyak langkah strategis yang harus dilakukan Indonesia. Tantangan berikutnya adalah rendahnya angka partisipasi kasar (APK) mahasiswa di Indonesia, yang baru mencapai 17% ( Tabel 1 ), bandingkan dengan Malaysia dan Singapura, apalagi Korea, Indonesia masih tertinggal jauh sekali. Daya saing bangsa akan sangat terbatas dengan tingkat partisipasi seperti itu. Lebih jauh lagi rasio antara tenaga ahli sains, rekayasa, dan seni dibandingkan populasi yang mencapai angka 0.28 % sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara- negara tetangga kita, seperti Malaysia, Philipina, Jepang dan Korea ( Tabel 2 ). Indonesia perlu menambah program studi sains, teknologi, dan seni secara siknifikan. Pada saat ini perbandingan antara program studi hard science dengan program studi non hard science adalah 30 : 70. Suatu perbandingan yang tidak mendukung pengembangan pariwisata, pertanian, peternakan, maupun industri di Indonesia.
Sumber: Bahan paparan proyek pembangunan ITB tahap 3
ITB sebagai lembaga pendidikan terkemuka bangsa tentunya tidak bisa berdiam diri saja melihat tantangan bangsa seperti itu, bukankah visi ITB adalah ingin mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera. ITB harus tumbuh dan berkembang menjawab sebagian dari tantangan bangsa tersebut yang merupakan bagian dari misi dan pencapaian visi ITB. Upaya ini akan membuka berbagai peluang untuk mendapatkan dana pembangunan ITB, baik dana investasi ( investment capital ) maupun dana bagi kebutuhan
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
2
operasi dan pemeliharaan ( operation and maintenance cost ). Agar hal ini dapat tercipta maka komunikasi antar stakeholders harus dibangun secara intensif dan strategik.
3. Tantangan dalam mencapai Visi dan Misi ITB
3.1 Visi dan Misi ITB Memaknai Visi ITB: “menjadi lembaga perguruan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal, dan bermartabat didunia yg bersama lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera” dan Misi ITB: “memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu, dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan local”, segera kita mengetahui bahwa ITB tidak dapat terpisah dari akar permasalahan bangsa, ITB tidak dapat berjalan sendiri ataupun menjadi institusi eksklusif, ITB merupakan salah satu alat perjuangan bangsa melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi.
Sumber: RENIP ITB 2025
3.2 Kondisi Lingkungan Strategis Saat ini Kondisi lingkungan strategis yang perlu diperhatikan dalam pengembangan ITB adalah: a.
ITB mencapai titik jenuh secara fisik dan dalam aktivitas.
b.
Tekanan sosio-politis nasional maupun internasional, perkembangan pendidikan serta sistem pembelajarannya.
c.
keterbatasan finansial dan dampaknya pada pendidikan secara umum dan ITB khususnya.
terutama
dalam
Dengan mengerti makna Visi dan Misi ITB serta komitmen ITB pada Pembangunan Nasional dan menjaga Keunggulan Akademik, maka ITB siap menghadapi tantangan- tantangan yang ada. 3.3 Tantangan ITB ITB Menjawab Tantangan Bangsa
3
Tantangan bagi ITB merupakan tantangan yang harus dihadapi secara sinergis oleh unsur unsur Pelaksana Akademik yang teriri atas Mahasiswa, Staf Pengajar dan Institusi, yang meliputi: Institusi • Kontinuitas dalam melaksanakan kebijakan dan strategi pembangunan ITB yang bersifat multi years dan lintas periode rektor. •
Kemandirian ITB untuk mendapatkan dana investasi bagi perbaikan atau pergantian sarana prasarana yang sesuai dengan state of the art, dan dana operasi untuk memberikan pelayanan akademik, kesejahteraan kepada staf pengajar dan karyawan, termasuk dana yang cukup untuk para purna tugas. Untuk ini diperlukan modal investasi sebesar Rp.100 milyar/ tahun di luar dana operasional, untuk menjaga kualitas Tri Dharma ITB.
Sumber: Paparan pembangunan ITB tahap 3
•
Kontribusi pemerintah dalam DIPA yang relatif konstan dari tahun ketahun, di lain pihak persentase pekerjaan pengabdian masyarakat yang diupayakan oleh individual staf pengajar cukup besar, namun upaya secara institusional dalam bentuk sinergi antar unit- unit pendukung ( KK, LPPM, SUK ) untuk mendapatkan dana masyarakat kurang terlaksana.
•
Mempunyai sistem, mekanisme, dan strategi public relation yang kuat dan handal yang mampu meningkatkan Citra dan mengenalkan produk ITB.
•
Mampu menanggapi isu-isu global lingkungan ( Global warming, krisis energi dan lainlain) dalam pengembangan ITB, baik fisik maupun non fisik.
Mahasiswa • Membentuk mahasiswa yang mempunyai soft skill yang unggul, berjiwa patriotik, dan bangga akan kampusnya, sehingga menghasilkan kualitas alumni ITB yang berkarakter, dalam dunia kerja, serta kompeten dalam bidang yang digelutinya. Kemampuan yang dibangun pada masa menjadi mahasiswa ini harus dibentuk secara konseptual, sistemik, dan terpadu. ITB Menjawab Tantangan Bangsa
4
Staf Pengajar • Meningkatkan kualitas tenaga akademik dan non akademik yang mendukung pelaksanaan universitas riset dan pencapaian kualitas institut yang berkelas dunia agar terus menanjak peringkatnya. •
Rekruitmen dosen- dosen muda bagi keperluan pengembangan ITB serta kaderisasi bagi pimpinan dan manajer ITB masa depan.
4. Strategi Dalam Menghadapi Tantangan ITB Dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis lokal maupun global, hasil yang telah dicapai ITB, dan tantangan yang dihadapi ITB maka diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Lebih jauh lagi strategi harus merefleksikan apa yang dipelajari ITB dari masa lalu, memanfaatkan state of the art dari permasalahan yang dihadapi, serta memanfaatkan semua jaringan stakeholders yang dimiliki ITB, dan bekerja dalam satu sistem yang terintegrasi. Sebagai strategi dasar ITB perlu memiliki sebuah Rencana Induk Akademik yang diturunkan dalam Rencana Akademik untuk periode yang lebih pendek. Rencana Akademik ini menjadi landasan pengembangan ITB dalam jangka waktu yang ditetapkan.
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
5
Rencana Akademik ini perlu segera dimiliki ITB, disusun melalui prosedur baku institusional yang berlaku. Dari Rencana Akademik ini diturunkan strategi dalam bidang-bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, sebagai berikut Pendidikan Program Sarjana: • Pengembangan program studi secara selektif. • Sistem pendidikan yang menyiapkan lulusan yang adaptif dan kompetitif. • Penetapan jumlah mahasiswa yang layak dikelola (student body). Program Pascasarjana: • Penetapan peran serta mahasiswa pasca sarjana dalam pengembangan dan penelitian bidang ilmu. • Strategi investasi finansial untuk peningkatan kualitas pendidikan pasca sarjana. Penelitian • Evaluasi program dan implementasi program unggulan ITB. • Fokus penelitian bidang baru dan terkemuka. • Agenda dan program penelitian pemecahan persoalan bangsa. Pengabdian pada Masyarakat • Aplikasi inovasi teknologi di masyarakat. • Diseminasi pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat. • Berperan aktif dalam mengatasi persoalan-persoalan daerah dan nasional. Strategi yang dirumuskan menjadi landasan bagi pengembangan program kerja ITB yang lebih rinci. Disamping strategi diatas akan ditempuh juga strategi pendukung untuk menghadapi tantangan tersebut diatas, sebagai berikut:
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
6
•
Meningkatkan peran Fakultas, LPPM, dan unit- unit dibawah SUK, dan SKD untuk mendapatkan dana masyarakat dengan melakukan sinkronisasi dan standarisasi kerja diantara unit diatas dan meningkatkan pengembangan proyek- proyek dengan basis institusi ITB disamping proyek- proyek dari individual staf akademik.
•
Membangun bidang hubungan masyarakat ITB yang professional.
5. Program Kerja 2010 – 2014 Dengan memperhatikan Visi dan Misi ITB, prinsip continuous improvement, kondisi ITB saat ini, lingkungan strategis, dan tantangan yang akan dihadapi oleh ITB, serta mengacu pada strategi yang telah ditetapkan diatas, maka disusun program kerja dalam bidang- bidang sebagai berikut: Pendidikan •
Menyiapkan Rencana Akademik ITB yang sifatnya multi years.
•
Penyempurnaan kurikulum yang terintegrasi dengan kegiatan kemahasiswaan, kegiatan penelitian, dan kegiatan pengabdiaan pada masyarakat. Menjalankan program- program perkuliahan yang lebih efisien dan efektif dengan memperhatikan juga pembentukan karakter mahasiswa ITB yang diharapkan.
•
Mengembangkan kembali program Kuliah Kerja sebagai sarana untuk membangun karakter, soft skill, dan jiwa patriotik dan mendorong siswa untuk ikut organisasi ekstra dengan cara memberikan seed money dan insentif bagi organisasi kemahasiswaan dan/ atau individu yang aktif dalam organisasi dan kegiatan sosial.
•
Meningkatkan program beasiswa bagi mahasiswa yang memerlukan dengan memanfaatkan dana- dana CSR perusahaan terutama perusahaan yang banyak berhubungan dengan ITB, termasuk pelibatan mahasiswa dalam proyek- proyek yang ada.
•
Penguatan Basic Science yang akan mendukung penguasaaan sains, teknologi dan seni serta memberikan kontribusi nyata bagi penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Penelitian •
Meningkatkan peran LPPM dalam mengembangkan penelitian- penelitian yang mendukung ketahanan nasional dalam berbagai bidang dan program- program pengabdian nyata ITB pada masyarakat.
•
Meningkatkan penelitian untuk menjawab permasalahan tantangan lokal dan nasional.
•
Meningkatkan dan mempromosikan riset unggulan ITB untuk kepentingan bangsa.
Pengabdian pada Masyarakat •
Membangun komunikasi yang intensif dan periodik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan industri untuk menyelesaikan mutual problem dan sekaligus membangun the Friendly ITB for All. Ini akan membuka banyak peluang pengembangan bagi ITB kelak dikemudian hari.
Pengembangan SDM •
Melakukan rekruitmen tenaga pengajar dengan memanfaatkan alokasi PNS dan pegawai BHMN secara proporsional.
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
7
•
Meneruskan program- program yang mendukung kesejahteraan staf pengajar dan pegawai termasuk: asuransi kesehatan, asuransi pensiun, dan program pemilikan rumah/ apartemen yang terjangkau oleh gaji staf pengajar dan karyawan.
•
Pengembangan program kewirausahaan untuk mahasiswa dan dosen.
Pengembangan Institusi •
Menjalankan semua program- program multi years dan program- program rutin ITB yang telah digariskan, termasuk committed programs dengan tentunya selalu melakukan penyempurnaan- penyempurnaan yang diperlukan.
•
Melaksanakan program multikampus ( Bekasi, Jatinangor ), serta menyiapkan asrama pendidikan di Jatinangor untuk mahasiswa TPB.
•
Memantapkan sistem organisasi dan manajemen ITB termasuk sistem keuangan dengan melakukan sosialisasi, pelatihan dan simulasi agar dapat dimengerti oleh segenap civitas akademika.
•
Pengembangan fasilitas dan komunitas ITB yang tanggap terhadap permasalahan lingkungan dunia, seperti global warming dan krisis energi, dengan mengembangkan Green and Smart Campus.
•
Program pengembangan hubungan masyarakat ITB yang profesional dan proaktif. melakukan komunikasi dengan pemerintah dan industri, membuka berbagai peluang program, proyek, dan joint venture yang memungkinkan pengembangan ITB lebih lanjut dengan memanfaatkan semua kepakaran dan pengalaman yang dimiliki ITB. ITB harus melakukan sikap- sikap yang proaktif.
6. Kepemimpinan ITB Dengan berbekal pengalaman sebagai staf pengajar ITB hingga saat ini, memimpin ITB sebagai Ketua Lembaga Penelitian, Pembantu Rektor ITB Bidang Kemahasiwaan, sebagai Koordinator Teknis Pembangunan ITB melalui loan OECF, dan pengalaman memimpin diluar ITB sebagai Ketua II KONI Pusat, dan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan berbagai organisasi kemasyarakatan, termasuk modal jaringan yang sudah terbentuk di Industri dan Pemerintahan maka kepemimpinan yang akan dikembangkan adalah pola kepemimpinan yang proaktif, tegas, mengkombinasikan antara kemitraan dan birokrasi dalam membangun suasana kerja yang kondusif untuk mendapatkan ITB yang kita cita citakan bersama.
Bandung, 5 Oktober 2009
Indra Djati Sidi
ITB Menjawab Tantangan Bangsa
8