SAMBUTAN REKTOR ITB pada DIES NATALIS ITB KE 51 MEMPERKOKOH ITB SEBAGAI UNIVERSITAS RISET DAN INOVASI BERKELAS DUNIA YANG BERKEBANGSAAN Aula Barat, Kampus ITB, 2 Maret 2010
Yang terhormat, Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat, Pimpinan dan Anggota Senat Akademik, Pimpinan dan Anggota Majelis Guru Besar, Pimpinan dan Anggota Dewan Audit, Para Sesepuh, Tamu Kehormatan, dan Pimpinan Daerah, Para Pimpinan Media Massa, Para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pengelola ITB, Rekan Dosen dan Pegawai Non Akademik, Para Mahasiswa yang kami banggakan dan cintai, Serta Undangan lainnya. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT sehingga kita pada hari ini, Selasa 2 Maret 2010, dapat memperingati Dies Natalis ITB yang ke 51. Selama 10 tahun terakhir ITB telah mentransformasikan dirinya dari Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi BHMN dan dalam waktu dekat akan menjadi Perguruan Tinggi BHPP. Berbagai perkembangan dan kemajuan sebagai Universitas Riset dan Inovasi (URI) telah diraih, seperti adanya peningkatan yang tajam pada jumlah paten, karya kreatif, publikasi dosen dan mahasiswa di berbagai jurnal nasional maupun internasional, kerjasama dengan industri, kerjasama riset internasional, dan prestasi di berbagai lomba baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya bagi Rektor yang lalu beserta jajarannya yang telah mengelola ITB dengan baik. Secara nasional, telah diakui bahwa ITB memiliki sumber daya insani yang handal, dan selama ini secara tidak langsung selalu dijadikan panutan di tingkat nasional, terutama dalam bidang sains dan teknologi. Dengan kapasitas, kapabilitas dan sumberdaya yang dimilikinya, ITB mempunyai potensi besar untuk memperkokoh dirinya menjadi URI berkelas dunia. Sebagai Universitas yang dibangun dan didanai oleh Negara dan juga masyarakat, ITB disamping berperan aktif dalam proses pencerdasan anak bangsa, juga harus terlibat aktif dalam proses dan aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan martabat bangsa. Tegasnya, disamping menjadi URI berkelas dunia, ITB juga harus menjadi universitas berkebangsaan. Universitas yang mempunyai komitmen dan keberpihakan yang kukuh dalam proses 1
pensejahteraan masyarakat dan penguatan bangsa, serta ikut berperan aktif dalam pembangunan karakter bangsa. Dalam sambutannya pada acara silaturrahim dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan masyarakat ilmiah di Serpong pada tanggal 20 januari 2010, Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyampaikan beberapa tantangan dari bangsa Indonesia saat ini, yaitu antara lain: pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan energi, pemeliharaan lingkungan hidup, peningkatan industri, ketangguhan pertahanan dan keamanan negara, serta penguasaan teknologi yang menjemput masa depan. Pada kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan sepuluh (10) teknologi yang perlu kita kuasai untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Kesepuluh teknologi yang disampaikan Presiden tersebut adalah sebagaimana yang dijelaskan berikut ini. 1. Teknologi untuk mengentaskan kemiskinan (pro-poor technology), yaitu teknologi yang dapat memberdayakan masyarakat miskin; seperti telekomunikasi murah untuk desa terpencil, bibit unggul, teknologi air bersih, hidroenergi dan Rumah Sederhana Tahan Gempa. 2. Teknologi hijau (green technology), yaitu teknologi yang dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam penurunan emisi gas karbon. Untuk itu, kita harus menerapkan pembangunan yang hemat energy (low carbon footprint), meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti geothermal, angin, dan surya, serta meningkatkan teknologi pengawasan hutan, misalnya melalui satelit, untuk mendeteksi hotspot kebakaran hutan. 3. Teknologi pangan; dimana dalam hal ini Indonesia memerlukan teknologi pertanian baru untuk mencari bibit unggul, meningkatkan hasil panen, dan melipat-gandakan produktifitas pangan guna mencapai kondisi swasembada, bahkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. 4. Teknologi industri, yang dapat menunjang pencapaian 2 aspek penting, yaitu padat teknologi dan padat karya. Teknologi ini harus bisa membuat industri kita lebih efisien, lebih produktif dan lebih mempunyai nilai tambah; dan harus mulai mencapai high-end products, menciptakan branding yang dikenal dunia internasional, dan bahkan bisa bersaing dalam aspek design yang selama ini cenderung didominasi industri negara-negara maju. Hal ini penting karena pada saat ini dan ke depan, industri akan tetap menjadi tulang panggung ekonomi Indonesia. 5. Teknologi kesehatan, yaitu teknologi yang dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan bangsa Indonesia secara holistik. 6. Teknologi maritim. Sebagai negara Nusantara, kita harus membangun teknologi kelautan yang tangguh (misalnya teknologi perkapalan dan konversi air minum dan), serta teknologi untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya laut kita seperti perikanan, migas dan mineral. 7. Teknologi pertahanan. 8. Teknologi transportasi. 9. Teknologi energi. 10. Teknologi masa depan: yaitu nano technology, biotechnology, robotics, dan lain-lain. Menyambut himbauan Presiden tersebut, ITB akan berusaha keras untuk dapat berkontribusi optimal dalam proses pembangunan dan pensejahteraan bangsa dengan menumbuh-kembangkan ke sepuluh teknologi tersebut beserta landasan keilmuan dan 2
sumberdaya manusia nya. Proses penumbuh-kembangan ke 10 teknologi tersebut akan diseleraskan dengan visi dan misi ITB serta diharmoniskan dengan program-program Tri Darma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh ITB. Dalam masa kepemimpinan periode 2010-2014, ada beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu : 1. Peningkatan sinergi fungsional dan efektifitas dalam pengelolaan berbagai unit di ITB untuk akselerasi kemajuan melalui penguatan landasan, infrastruktur serta sistem perencanaan dan pengembangan. 2. Penguatan dan pengayaan budaya dan lingkungan akademik yang sehat, kondusif, dan memberi tantangan bagi komunitas ITB. 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas dari produk-produk riset dan inovasi dengan standar keunggulan yang tinggi, 4. Peningkatan kuantitas dan kualitas dari kontribusi solutif ITB dalam berbagai permasalahan bangsa. Sasaran-sasaran tersebut di atas akan dicapai melalui pelaksanaan program-program yang disusun berdasarkan beberapa strategi. Strategi pertama, adalah memperkuat landasan dan infrastruktur tata kelola ITB yang akan mendasari aspek legal, penataan governance, pendistribusian peran, penyusunan kebijakan akademik dan rencana strategis, dan perumusan kegiatan-kegiatan prioritas. Dalam konteks ini, menyikapi telah berlakunya UU No.9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP), ITB akan segera menyelesaikan Anggaran Dasar (AD), Rencana Transisi ITB BHPP, dan Anggaran Rumah Tangga (ART) nya. Untuk memperkuat infrastruktur tata kelola ITB, beberapa unit organisasi baru juga dibentuk. Sebagai contoh, di lingkungan Kantor Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) dibentuk Lembaga pengkajian Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP4), Lembaga Kemahasiswaan dan Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB). Di lingkungan kantor Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Organisasi (WRSO), dibentuk Direktorat baru yang mengurusi aspek-aspek yang terkait dengan aspek Health, Safety and Environment (HSE). Di lingkungan Kantor Wakil Rektor Riset dan Inovasi (WRRI) juga dibentuk Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan, dalam rangka membawa hasilhasil penelitian dan kreasi warga ITB lebih dekat ke ranah industri dan aplikasi. Begitu juga perhatian yang lebih besar terhadap aspek-aspek sumberdaya informasi, humas dan pencitraan institusi, kerjasama dengan alumni, serta hubungan internasional, akan mendapatkan perhatian yang lebih dengan penguatan organisasi di lingkungan Kantor Wakil Rektor Komunikasi, Informasi dan Kemitraan (WRKIM). Strategi kedua, adalah merancang dan menerapkan sistem perencanaan dan pengembangan yang baik di berbagai tingkat manajemen; untuk menghasilkan tidak hanya sistem tata kelola (governance) yang baik, transparan dan akuntabel, tapi juga budaya dan lingkungan akademik yang sehat dan kondusif, tapi juga lingkungan kampus yang hijau, sehat dan nyaman (eko-kampus). 3
Sistem perencanaan dan pengembangan ITB juga akan diharmonisasikan dengan kerjasamakerjasama ITB dalam pengembangan kampus; yaitu antara lain terkait Universitas Winayamukti yang Perjanjian Kerjasama nya baru ditanda-tangani dengan Pemprov Jabar, serta rencana pengembangan kampus di Bekasi dan di kawasan Perkebunan Teh Walini, Kabupaten Bandung Barat. Strategi ketiga, adalah merangkul berbagai pemikiran dan kemampuan terbaik dari seluruh sumberdaya ITB untuk mendorong partisipasi yang kuat dan kondusif dalam penguatan penelitian frontier dan penanganan berbagai permasalahan bangsa. Dalam hal ini ITB akan memberikan perhatian khusus pada program-program yang dapat memperkuat sinergi potensi, sumberdaya dan aktifitas, mulai dari sinergi antar individu, antar KK, antar Pusat dan Pusat penelitian, antar Fakultas/Sekolah, antar pilar-pilar institut (MWA, SA, MGB dan Eksekutif), antar komponen-bangsa, maupun antar-bangsa. Program-program penguatan komunikasi dan kemitraan, kerjasama dengan alumni, hubungan internasional serta peningkatan citra institusi juga akan terus dikembangkan secara berkesinambungan. Strategi keempat, adalah memberikan apresiasi pada kreatifitas dan inovasi dari para Dosen maupun Mahasiswa melalui berbagai bentuk program, inisiatif dan mekanisme fasilitasi dan pelayanan. ITB akan selalu menghargai adanya keragaman dan keunikan dalam kinerja, potensi, minat dan ide dari para Dosen dan Mahasiswa. Dalam hal ini program-program inovasi dan kewirausahaan akan terus ditumbuh-kembangkan, baik di lingkungan Dosen maupun Mahasiswa. Strategi kelima, adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan-kegiatan yang mengejar keunggulan frontier dengan kegiatan-kegiatan yang menyelesaikan dan mengantisipasi masalah bangsa. Pencapaian kedua hal di atas dapat dilakukan berdasarkan pada pemanfaatan keunikan lokal dan kekuatan intelektual sumber daya insani ITB. Berkaitan dengan kontribusi solutif dari ITB untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, perlu disampaikan bahwa bekerjasama dengan Pemprov Jabar, ITB juga akan mulai melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik mahasiswa. Program ini akan mengambil topik-topik yang sifatnya tematik sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Jawa Barat, seperti pembangunan energi piko-hidro di desa-desa, pengadaan enerji biofuel berbasiskan masyarakat, pengembangan sistem sanitasi pedesaan, dan lain-lainnya. KKN tematik ini juga dapat dilakukan di wilayah lain di Indonesia, bekerjasama dengan pemda yang terkait. Dengan pelaksanaan KKN tematik ini, diharapkan ITB dapat menerapkan ilmu dan teknologinya langsung ke masyarakat, dan para mahasiswa ITB sedini mungkin terekspose dengan permasalahan nyata yang ada di masyarakat dan mekanisme solutif dalam penanganannya. Hadirin yang saya muliakan. Apa yang tadi disampaikan merupakan beberapa rencana ITB ke depan. Tentunya dalam perjalanannya, dengan semangat utama untuk kepentingan bangsa, Negara dan ITB, rencanarencana tersebut dapat terus kita sempurnakan dan optimalkan. Dalam hal ini kami akan terus mengupayakan kerjasama yang baik dengan seluruh pilar institut serta civitas akademika ITB. Dengan kebersamaan yang dilandasi dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja 4
tuntas dari kita semua, insya Allah sosok ITB yang lebih kokoh sebagai universitas riset dan inovasi berkelas dunia yang berkebangsaan akan dapat kita capai. Pada kesempatan yang berbahagia ini, sesuai dengan tradisi peringatan Dies Natalis ITB, sebuah orasi ilmiah yang berjudul “Gempa Bumi dan Cara Kita Menyikapinya” akan disampaikan oleh Prof. Adang Surahman, Guru Besar dalam bidang Rekayasa Struktur pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) yang juga merupakan Wakil Rektor Senior ITB bidang Akademik pada periode sebelumnya. Kami mengucapkan terima kasih atas pencurahan waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan untuk menyiapkan orasi ilmiah tersebut. Semoga Allah swt membalas kebaikan beliau dan seluruh hadirin dapat menyimak dengan baik dan dapat memetik manfaat dari pemaparan yang disampaikan. Bapak/Ibu para undangan dan hadiri yang kami hormati. Semoga Allah swt melimpahkan kepada kita kekuatan, kesabaran, kepedulian, serta kebijaksanaan dalam upaya bersama mengemban misi ITB untuk ikut menghela bangsa dan Negara ini ke tataran yang lebih maju, sejahtera dan bermartabat. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Prof. Akhmaloka, PhD Rektor ITB
5