rektor kita Institut Teknologi Bandung
2010-2014
I T B Sebagai Universitas Riset dan Inovasi Challenging, Excellent, and Committed
Akhmaloka
Institut Teknologi Bandung 2009
ITB SEBAGAI UNIVERSITAS RISET DAN INOVASI Challenging, Excellent, and Committed Akhmaloka, Dipl. Biotech., PhD.
1. Latar Belakang Universitas, sebagai lembaga pendidikan dan Universitas merupakan tempat penelitian yang memberikan gelar akademik pada pengembangan gagasan dan berbagai bidang, merupakan tempat pengembangan gagasan dan pengetahuan, persemaian nilai-nilai pengetahuan, persemaian kehidupan, dan perkembangan peradaban. Melalui nilai-nilai kehidupan, dan peran tersebut, universitas mempunyai tanggung jawab untuk melahirkan budaya unggul, menyumperkembangan peradaban. bang pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, meninggikan harkat kemanusiaan, dan meningkatkan daya saing bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, universitas dituntut menghasilkan lulusan terbaik yang berguna bagi masyarakat, menciptakan berbagai produk bagi pemecahan masalah kemanusiaan, mendiseminasikan hasil-hasil riset dan output lain yang pada akhirnya dapat menyumbang pada perkembangan pengetahuan dan kearifan umat manusia. Perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini menuntut bangsa Indonesia merespon dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber daya insani yang unggul. Sinergi dalam bentuk kerjasama antar komponen bangsa “Industri - Pemerintah - Pusat Penelitian - Perguruan Tinggi”, perlu dikembangkan semakin erat serta ditata dan diarahkan dalam program-program bersama. Untuk itu, Indonesia memerlukan kontribusi perguruan tinggi nasional dengan kekuatan sumber daya insani yang unggul, infrastruktur yang kuat, dan jejaring yang luas, untuk menghela kemajuan dan kemakmuran bangsa. Arah perkembangan perguruan tinggi besar saat ini bergerak dari universitas riset menuju enterpreneurial university yang menuntut dikembangkannya riset-riset inovatif dan jejaring yang luas. Untuk sejumlah negara dengan basis industri yang belum kuat, perkembangan universitas riset perlu melalui tahapan ke innovation university. Di sisi lain, persaingan antar universitas di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara memicu tiap universitas untuk secara berkesinambungan mengembangkan dirinya. Dengan melihat kecenderungan yang ada, beberapa pakar menilai pengembangan perguruan tinggi nasional lebih cocok untuk menjadi research and innovation university. Selama 9 tahun terakhir ITB telah mentransformasikan dirinya dari Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi BHMN. Berbagai perkembangan dan kemajuan untuk menuju research and innovation university telah diraih, seperti adanya peningkatan yang tajam pada jumlah paten, karya kreatif, publikasi dosen dan mahasiswa di berbagai jurnal nasional maupun internasional, kerjasama dengan industri, kerjasama riset internasional, dan prestasi di berbagai lomba baik di tingkat nasional maupun internasional. Secara nasional, telah diakui bahwa ITB memiliki sumber daya insani yang handal. Selama ini, secara tidak langsung, ITB selalu dijadikan panutan di tingkat nasional.
1
Berbagai penataan fisik maupun manajemen (perubahan organisasi) juga telah dilakukan yang pencapaian kinerjanya telah nampak dan dapat dirasakan bersama. Beberapa unit seperti Satuan Penjaminan Mutu dan Satuan Pengawas Internal telah dibentuk dan menjalankan fungsinya dengan baik. ITB juga telah melakukan perubahan struktur organisasi, seperti pembentukan Unit Keilmuan Serumpun (UKS) dan Kelompok Keilmuan (KK), untuk mendukung ITB sebagai universitas riset. Di bidang administrasi keuangan, ITB telah mencapai hasil yang membanggakan. Menurut hasil audit anggaran tahun 2008, ITB telah mencapai tingkat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Di sisi lain, perubahan organisasi yang telah dilakukan belum terimplementasi secara optimal. Hal ini sedikit banyak telah menimbulkan terganggunya kinerja beberapa anggota komunitas ITB, bahkan mulai muncul gejala apatisme di kalangan pegawai baik dosen maupun tenaga pendukung. Pengembangan sarana pendukung, seperti peralatan laboratorium, studio dan bengkel, serta proses rekruitmen yang teratur dan terencana, juga kurang terperhatikan selama ITB melakukan proses perubahan menjadi BHMN. Di samping itu, pencitraan dan kiprah ITB, baik di tingkat lokal maupun nasional, akhir-akhir ini tampak menurun. Untuk itu, masih banyak usaha-usaha yang perlu ditingkatkan dan ditindaklanjuti secara berkesinambungan. Secara normatif ITB telah mempunyai RENIP 2006-2025, SK SA no 20 tahun 2008 tentang KEBIJAKAN DASAR dan NORMA AKADEMIK ITB, dan pandangan MGB yang terkait dengan pengembangan ITB ke depan. RENIP 2006-2025 telah mencanangkan visi sebagai perguruan tinggi dengan kultur dan tradisi riset dan pengembangan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul dengan keberadaannya sebagai simpul jaringan nasional maupun internasional, sebagai kekuatan dalam menjamin terwujudnya daya saing dan martabat bangsa Indonesia, menjunjung tinggi nilai sosial dan kemanusiaan serta mandiri atas dasar nilai inti ITB. Salah satu implementasi dari RENIP adalah dirumuskannya SK SA no 20 tahun 2008 yang melandasi perumusan kebijakan strategis dan operasional kegiatan tridarma yang sinergis menuju universitas kelas dunia. Sejalan dengan itu, MGB telah merumuskan PANDANGAN RESMI MGB tentang tantangan ITB ke depan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang unggul yang diakui oleh dunia sekaligus sebagai pusat pengembangan budaya bangsa serta model masyarakat akademik ITB ke depan yang harus kuat dan unggul dalam memproduksi karya-karya original yang mendukung terwujudnya unsur-unsur kesejahteraan masyarakat.
ITB ke depan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang unggul, pusat pengembangan budaya bangsa, dengan masyarakat akademik penghasil karya-karya original yang kuat, yang mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Atas dasar uraian di atas dipahami bahwa ITB dituntut menjadi suatu perguruan tinggi dengan kultur dan tradisi riset yang unggul dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan, daya saing dan martabat bangsa Indonesia. Untuk itu dalam empat tahun ke depan, ITB harus menjadi institusi yang unggul, peduli dan tanggap terhadap tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa ini, yang memerlukan tempat yang challenging bagi anggota komunitasnya untuk mewujudkan potensi terbaiknya.
2
2. Tantangan dan Peluang Untuk mewujudkan ITB yang Challenging, Excellent, dan Committed, sejumlah tantangan akan dihadapi dan sejumlah peluang dapat dimanfaatkan, di samping perlunya perhatian pada kekuatan yang kita miliki. Berbagai hal tersebut akan ditinjau dari dua aspek yaitu eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, arus globalisasi yang Tantangan dan peluang ITB ke depan: tak dapat dibendung serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang globalisasi (borderless), perkembangan serba cepat membuat semakin kaburnya sains dan teknologi yang cepat, batas-batas antar bangsa (borderless). Hal kesadaran yang kuat dari elit bangsa ini menyebabkan tingkat persaingan antar bangsa semakin tinggi, di samping terhadap pendidikan, WCU, dan BHPP. memunculkan berbagai permasalahan yang harus ditangani dan diantisipasi. Dalam menghadapi tantangan ini, bangsa Indonesia perlu meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, meningkatkan kompetensi dan harkat kehidupan masyarakatnya, serta meningkatkan daya saingnya di kancah Internasional, khususnya di lingkungan Asia, terutama di Asia Tenggara. Di sisi lain telah muncul kesadaran yang kuat dari elit bangsa ini bahwa pendidikan amat strategis dan menentukan perkembangan sehingga sejak 2006 alokasi APBN bagi pendidikan dari tahun ke tahun terus meningkat hingga 20%. Terdapat pula keinginan Pemerintah agar beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia berkembang menjadi World Class University (WCU). Lebih jauh lagi, dalam waktu dekat ITB akan berubah dari BHMN menjadi BHPP. Berbagai hal tersebut merupakan momentum yang perlu dimanfaatkan ITB untuk mewujudkan tanggung jawab dan harapan yang diamanahkan kepadanya. Dari sisi internal, ITB memiliki sumber daya insani yang unggul, yang dengan sejarah panjang budaya akademik yang tinggi, telah menghasilkan sumber daya insani yang menonjol, kontribusi produk pemikiran yang mengangkat martabat bangsa, produk teknologi yang handal dan bermanfaat, serta karya cipta seni dan desain yang membanggakan. Beberapa contoh dapat kita lihat seperti tokoh-tokoh pimpinan bangsa ini, gagasan pengembangan satelit Palapa, teknologi Sosrobahu, industri-industri strategis nasional (industri pesawat, baja, kapal, senjata, dan lain-lain), dan patung monumental Garuda Wisnu Kencana.
Kekuatan ITB: sumber daya insani yang unggul, budaya akademik yang tinggi, sejarah kontribusi terhadap bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, ITB sebagai salah satu perguruan tinggi andalan Indonesia memiliki kompetensi dan tanggung jawab untuk secara proaktif terlibat dalam penanganan permasalahan masyarakat di sekitarnya maupun peningkatan daya saing bangsa. Implementasi dari tanggung jawab itu memerlukan pengelolaan yang baik atas sumber daya dan potensi, antara lain dengan secara cerdas memanfaatkan peluang yang muncul dari transisi ITB BHMN menjadi BHPP maupun dari peningkatan kesadaran atas pentingnya pendidikan yang baik untuk masa depan bangsa ini. Lingkungan akademik yang
3
mendorong pencapaian akademik dan ITB memiliki kompetensi dan produktifitas yang tinggi dari komunitas perlu tanggung jawab secara proaktif diciptakan. Anggaran dasar dapat disusun untuk mendasari aspek legal, penataan menangani permasalahan governance, pendistribusian peran yang masyarakat dan meningkatkan terencana dan sinergis, penyusunan berbagai daya saing bangsa antara lain kebijakan akademik dan rencana strategis yang baik, dan perumusan kegiatan-kegiatan melalui BHPP yang mendasari prioritas. Berbagai langkah-langkah di atas akan menciptakan ITB yang challenging bagi aspek legal, governance, distribusi komunitasnya, unggul dalam riset dan inovasi peran, kebijakan akademik, renstra, (excellent), tinggi daya saingnya, serta peka, dan prioritas kegiatan. peduli dan tanggap (committed) terhadap penyelesaian permasalahan masyarakat.
3. Tujuan dan Strategi Memperhatikan hal-hal di atas, tujuan jangka panjang yang ingin dicapai sesuai dengan RENIP 2006-2025, adalah menjadikan ITB sebagai academic leaders yang kuat. Untuk itu prioritas ke depan harus diberikan pada pengembangan kiprah ITB baik pada tingkat lokal, nasional maupun internasional sesuai dengan visi dan misi ITB di area core competencies ITB, yaitu di bidang akademik. Sebagai konsekuensinya, sangatlah tepat untuk 4 tahun ke depan, pengembangan ITB diprioritaskan sebagai universitas riset dan inovasi yang bertumpu pada lingkungan akademik yang kondusif dan sistem manajemen Tujuan jangka panjang ITB terdesentralisasi yang dilengkapi dengan sebagai academic leaders yang monitoring yang kuat, sehingga akan membawa kuat dicapai melalui perwujudan ITB menjadi institusi unggul, serta peduli dan ITB sebagai universitas riset dan tanggap terhadap bangsanya. Dari sisi sumbangan yang lebih luas dan mendasar, inovasi yang bertumpu pada pengembangan itu diharapkan dapat karakter lingkungan yang menguatkan dan menyebarkan ruh ITB, dimana challenging, standar pencapaian nilai-nilai keluhuran, kekuatan gagasan, dan produk pemikiran ITB pada gilirannya akan yang excellent, serta institusi dan memberi kontribusi pada pertumbuhan nilainilai dan semangat bersama, penyelesaian dan komunitas yang committed. antisipasi berbagai permasalahan, serta perkembangan bangsa ini. Penjabaran dari harapan di atas, sasaran yang akan dicapai dalam 4 (empat) tahun ke depan adalah: 1. Penguatan academic culture and environment yang sehat, kondusif, dan memberi tantangan (challenging) terhadap komunitasnya. 2. Peningkatan productivity of research and creations yang inovatif dengan standar keunggulan yang tinggi, 3. Peningkatan kepekaan dan kemampuan untuk lebih peduli dan tanggap terhadap permasalahan bangsa. Sasaran di atas akan dicapai melalui pelaksanaan program-program yang disusun atas dasar strategi berikut: • Merangkul berbagai pemikiran dan kemampuan terbaik dari sumber daya insani yang ada di ITB untuk penguatan penelitian frontier dan pemecahan masalah bangsa. 4
• Memberi perhatian pada penguatan sinergi potensi, sumberdaya dan aktifitas, mulai dari sinergi antar individu, KK, antar komponen-bangsa, maupun antar-bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui penguatan komunikasi dan kerjasama, serta peningkatan citra institusi. • Memberikan apresiasi pada kreatifitas dan inovasi yang bertumpu pada modal intelektual yang dimiliki termasuk di dalamnya potensi individu mahasiswa, antara lain melalui proses pembelajaran maju (advance learning) yang menghargai keunikan nilainilai, potensi dan minat mahasiswa. • Menjaga keseimbangan antara kegiatan-kegiatan yang mengejar keunggulan frontier dengan kegiatan-kegiatan yang menyelesaikan dan mengantisipasi masalah bangsa. Pencapaian kedua hal di atas dapat dilakukan berdasarkan pada pemanfaatan keunikan lokal dan kekuatan intelektual sumber daya insani ITB.
4. Program Kerja Sebagai penjabaran dari strategi yang telah dirancang, berikut ini diusulkan 5 (lima) program kerja untuk 4 (empat) tahun ke depan yang pada prinsipnya merupakan programprogram penguatan. Tujuan utama pengembangan program adalah exellencies dan relevancies dengan basis kekuatan modal insani (brain dan creativity) dan keunikan lokal (resources dan problems) dengan mengoptimalkan fasilitas dan sumber daya yang ada. Fokus penguatannya adalah menjadikan teknologi (engineering) sebagai ujung tombak yang didukung oleh sains yang kuat serta seni dan desain yang humanis.
PENGUATAN MANAJEMEN Program penguatan manajemen bertujuan agar semua tingkatan manajemen memberikan layanan terbaik yang mencakup: 1. Menyempurnakan sistem manajemen, antara lain manajemen terdesentralisasi dengan monitoring yang kuat termasuk peningkatan koordinasi unit-unit manajemen di ITB. 2. Menyempurnakan sistem rekruitmen yang teratur dan pengembangan karir (dosen dan tenaga pendukung) berdasarkan merit system. 5
3. Mengembangkan dan menguatkan sistem pengelolaan intangible assets yang mencakup antara lain knowledge management dan manajemen sumber daya insani. 4. Meningkatkan kemampuan tenaga pendukung dengan menyelenggarakan berbagai program pengembangan secara berkesinambungan. Dampak dari usaha ini adalah adanya kejelasan pengembangan karir bagi tenaga pendukung dan meningkatnya efektifitas kerja. 5. Mengembangkan green, smart, and creative campus, termasuk merumuskan strategi pengembangan kampus. Dampak dari usaha ini adalah efisiensi dan percepatan. Kelima hal di atas akan berdampak pula dalam penciptaan lingkungan yang kondusif dan challengging sehingga tumbuh sense of belonging dan high-achievement pada seluruh lapisan anggota masyarakat ITB.
PENGUATAN KOMUNIKASI Program penguatan komunikasi bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan kerja dan pencitraan ITB dalam masyarakat yang mencakup: 1. Meningkatkan kapasitas sistem informasi dan moda komunikasi antar komponen masyarakat ITB maupun dengan alumni dan stake holders, untuk membangkitkan semangat kolegial, inisiatif dan komitmen anggota komunitas ITB, dan meningkatkan kerjasama dan sinergi antar komponen komunitas, serta kontribusi dari alumni dan stake holders. Sebagai konsekuensi diharapkan tercipta team work yang solid, budaya saling menghargai, melayani, ramah, dan memberikan citra keluhuran budi. 2. Menguatkan fungsi Public Relations ITB untuk pencitraan melalui intensifikasi komunikasi dan kerjasama yang bermutu dengan masyarakat, pemerintah daerah dan pusat serta menjadikan alumni sebagai duta ITB. Hal ini diperlukan untuk menjadikan ITB yang committed terhadap penyelesaian masalah bangsa, sehingga akan menjadi kebanggaan bangsa. 3. Meningkatkan dan memelihara jejaring baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk secara proaktif mengeksplor kemungkinan facility sharing, research collaborations, joint conferences, and double degree programs. Hal ini akan menyumbang pada pencapaian keunggulan ITB.
PENDIDIKAN Program penguatan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas program studi dan lulusan ITB, melalui pengembangan program-program unggulan dan peningkatan kehidupan kemahasiswaan dengan cara memfasilitasi, memberdayakan mahasiswa dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berkembang secara optimal sesuai potensi dan minatnya. Program yang diusulkan mencakup: 1. Mengaktifkan fungsi pengkajian pendidikan, seperti metode dan substansi pembelajaran, soft-skills, penanganan kelas besar, serta kelembagaan (antara lain TPB dan SPS). 2. Menghargai keunikan potensi individu mahasiswa melalui pengembangan program unggulan yang mencakup antara lain program honors, fast track, double degree bagi yang berpotensi dan berminat untuk berkarir dalam bidang pendidikan dan penelitian, dan program peningkatan enterpreneurship dan industrial exposure bagi yang berpotensi dan berminat untuk langsung terjun ke masyarakat. 3. Meningkatkan jumlah dan mutu pengakuan prestasi di bidang pendidikan, termasuk keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kompetisi ilmiah dan konferensi, akreditasi internasional, sertifikasi dan penguatan organisasi profesi serta jurnal ilmiah. 6
4. Meningkatkan penjaringan calon mahasiswa unggul baik pada tingkat sarjana maupun pasca sarjana melalui talent scouting dan portofolio, termasuk promosi dan perekrutan mahasiswa asing. 5. Meningkatkan kegiatan layanan kepada mahasiswa baik melalui peningkatan learning resources, fasilitas laboratorium, studio dan bengkel, dan beasiswa. 6. Meningkatkan kehidupan kemahasiswaan yang lebih kondusif baik di tingkat Keluarga Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa maupun Himpunan.
PENELITIAN Program penguatan penelitian bertujuan meningkatkan posisi ITB di tataran internasional melalui peningkatan kegiatan penelitian dalam bidang yang sesuai dengan keahlian staf ITB dan keunikan/keunggulan lokal. Di samping itu penguatan penelitian diharapkan dapat mewujudkan budaya dan tradisi riset ITB yang unggul, meningkatkan kontribusi ITB dalam menyelesaikan masalah bangsa dan sebagai konsekuensinya akan meningkatkan daya saing bangsa. Program penguatan penelitian mencakup: 1. Mengaktifkan fungsi pengkajian penelitian dan inovasi. Kajian ini memerlukan peta kepakaran, peta kekuatan KK, keunikan dan keunggulan lokal, dan arah perkembangan keilmuan global. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk penyusunan prioritas bidang yang akan menjadi fokus pengembangan. 2. Menguatkan fungsi KK melalui peningkatan kemandirian dalam menentukan arah dan fokus keilmuannya, peningkatan kualitas infrastruktur penelitian, dan memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antar KK. 3. Meningkatkan produktifitas riset baik yang dapat meningkatkan posisi ITB di tingkat internasional maupun yang dapat meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui implementasi hasil penyusunan prioritas bidang dan hasil penguatan KK. 4. Mengembangkan sistem informasi proses dan hasil-hasil penelitian yang terintegrasi dengan sistem informasi ilmiah global. 5. Membuat agar proses dan produk penelitian dapat memperkaya proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang memiliki budaya riset yang unggul. 6. Memperluas dan memperkuat jejaring nasional, internasional serta antar bidang (sains, teknologi dan seni), untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat menyelesaikan masalah-masalah bangsa dan mampu ditawarkan di tingkat global.
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Program penguatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi ITB pada pemecahan masalah bangsa dan kepekaan lingkungan, yang selanjutnya dapat menjadikan ITB sebagai kebanggaan bangsa. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan kompetensi lulusan dan peningkatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang memberdayakan. Program yang dikembangkan dalam lingkup ini mencakup: 1. Mengaktifkan fungsi pengkajian pengabdian pada masyarakat, meliputi eksplorasi permasalahan bangsa yang dapat diselesaikan dengan kepakaran dan potensi yang dimiliki ITB. 2. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai komponen bangsa untuk mensinergikan kegiatan, antara lain dengan industri-industri strategis, lembaga-lembaga riset nasional dan perguruan tinggi lainnya. 3. Meningkatkan earning capacity melalui kerjasama dengan industri.
7
4. Meningkatkan layanan ITB pada masyarakat melalui program-program kemitraan dan enterpreneurship melalui kerjasama dengan pemerintah daerah yang dapat berupa pembentukan daerah binaan. 5. Membuat berbagai kegiatan piloting untuk penyelesaian permasalahan bangsa yang strategis sehingga nilai-nilai dan semangat ITB tersebar luas di masyarakat.
5. Penutup Dengan pemilihan strategi yang tepat dan program kerja yang jelas dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang, maka semua kekuatan yang ada, yang selama ini tersebar ke berbagai arah, dapat disinergikan dan diintegrasikan. ITB diharapkan mampu menghasilkan lulusan terbaik dan menciptakan berbagai produk inovatif yang memberikan sumbangan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, budaya unggul, dan peningkatan daya saing bangsa. Di samping itu ITB mampu menghasilkan publikasi unggul, paten dan output lain sehingga diakui dan diperhitungkan secara internasional. Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, ITB menjadi tempat yang challenging, diharapkan ITB akan menjadi tempat unggul, peka dan tanggap pada bangtumbuhnya spirit yang tinggi pada komunitasnya untuk mewujudkan sanya, sehingga dalam jangka panjang potensi terbaiknya, institusi pendidikan semakin cerdas mewujudkan fitrahnya tinggi yang unggul, yang dengan kepekaan dan sikap tanggapnya akan dan menyebarkan ruhnya pada menjadi kebanggaan bangsa. Berbagai relung-relung kehidupan bangsa ini. pencapaian di atas, di masa depan, akan mengembalikan ITB pada fitrahnya untuk menjadi tempat perkembangan gagasan dan pengetahuan, persemaian nilai-nilai kehidupan, peningkatan harkat kemanusiaan dan pengembangan peradaban umat manusia. Penguatan ruh ITB tersebut diharapkan menyebar pada relung-relung kehidupan bangsa ini, dimana nilai-nilai keluhuran, kekuatan gagasan, dan produk pemikiran ITB memberi kontribusi pada pertumbuhan nilai-nilai dan semangat bersama, penyelesaian dan antisipasi berbagai permasalahan, serta perkembangan bangsa ini. Bandung, 5 Oktober 2009
Akhmaloka, Dipl. Biotech., PhD
8