Mata Kuliah
: Sistem Informasi Manajemen
Dosen
:Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS)
Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)
Disusun Oleh : Bagus Pahlevi
P056121801.50
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 ANGKATAN R-50
Perencanaan Sistem Informasi (Information Systems Planning) Pengembangan sistem (Systems development) adalah sekumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun suatu Sistem Informasi sebagai solusi terhadap peluang dan permsalahan bisnis. Komponen utama adalah perencanaan system Informasi yang dimulai dengan perencanaan strategis dari organisasi. Perencanaan strategis dari organisasi menyatakan misi dari organisasi, tujuan yang berhubungan dengan misi tersebuat dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan –tujuan tersebut. Misi berisi pernyataan mengenai keinginan organisasi untuk menjadi organisasi yang bagaimana atau untuk membuat apa dimasa yang akan datang. Proses perencanaan strategis menyesuaikan dengan tujuan organisasi dan resources terhadap perubahan pasar dan peluang yang ada. Arsitektur Teknologi Informasi menggambarkan cara sumber (resources) informasi suatu organisasi digunakan untuk mencapai misi organisasi tersebut. Hal ini meliputi aspek teknik yaitu hardware, sistem operasi, jaringan, data, sistem manajemen data dan aplikasi perangkat lunak serta aspek manajerial yang merincikan bagaimanan cara mengatur departemen Sistem Informasi akan dilakukan, bagaimanan manajer dari area fungsional (functional area) terlibat dan bagaimana keputusan Sistem Informasi akan dibuat. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategis dari Sistem Informasi adalah sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan arsitektur Teknolgi informasi dan Sistem Informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Strategi Sistem Informasi harus memenuhi tiga tujuan berikut : •
Sistem Informasi harus dibatasi dengan perencanaan strategis organisasi.
•
Sistem Informasi harus menyediakan arsitektur Teknologi Informasi yang memungkinkan pengguna, aplikasi dan basis data untuk dihubungkan melaluijaringan dan diintegrasikan.
•
Sistem Informasi harus secara efisien mengalokasikan resources pengembangan Sistem Informasi diantara proyek-proyek yang berkompeten sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan biaya yang telahditentukan dan memiliki fungsifungsi yang dibutuhkan.
System Thinking : 1. Melihat interrelationship antara sistem dengan linier cause-and-effect chain
2. Melihat Proses perubahan antara sistem dengan gambaran “foto” perubahan
The System Development Life Cycle (SDLC) Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan system tradisional yang digunakan oleh organisasi-organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja yang terdiri dari urutan proses pengembangan Sistem Informasi, seperti systems investigation, systems analysis, systems design, programming, testing, implementation, operation dan maintenance. Hal ini seperti digambarkan berikut ini : Gambar Systems Developement Life Cycle (SDLC) SDLC dapat memiliki lebih atau kurang dari tahapan-tahapan proses tersebut. Pada masa dulu, pengembang sistem menggunakan pendekatan Waterfall yaitu proses pengembangan sistem dimana tiap tahapan proses harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke proses selanjutnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan sistem adalah : •
User: User adalah pegawai dari berbagai macam area fungsional (functional areas) dan tingkatan pada suatu organisasi yang berinteraksi dengan sistem baik secara langsung maupun tidaklangsung.
•
System Analyst: System Analyst adalah seorang profesional yang bekerja menganalisis dan merancang Sistem Informasi.
•
Programmer: Programmer adalah seorang profesional yan gmelakukan modifikasi terhadap progam komputer yang ada atau membuat program komputer baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan pengguna.
•
Technical specialist: Technical specialist adalah seorang ahli pada suatu bidang teknologi seperti basis data, atau telekomunikasi.
Semua pihak yang dipengaruhi oleh perubahan Sistem Informasi tersebutdikenal dengan sebutan Systems Stakeholders.
System Investigation Investigasi sistem dimulai dengan permasalahan bisnis, yaitu pemahaman permasalahan bisnis dari berbagai sudut pandang. Setelah itu barulah dilakukan berbagai macam studi kelayakan (Feasibility Studies). Studi kelayakan menentukan kemungkinan
keberhasilan dari proyek pengambangan sistem serta mengukur kelayakan dari sisi teknik, ekonomi dan behavioral. Studi kelayakan ini dapat mencegah organisasi melakukan kesalahan. Berikut diuraikan jenis-jenis studi kelayakan (Feasibility Studies) : •
Technical Feasibility: Technical Feasibility menentukan apakah hardware, software dan komponen komunikasi dapat dikembangakan dan atau diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan bisnis. Technical Feasibility juga menentukan apakah teknologi yang ada pada organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan kinerja dari proyek tersebut.
•
Economic Feasibility: Economic Feasibility menentukan apakah resiko keuangan dari proyek tesebut dapat diterima dan apakah organisasi mampu memenuhi biaya serta waktu penyelesaian proyek tersebut.
•
Behavioral Feasibility: Behavioral Feasibility merupakan permasalahan manusia terhadap proyek. Semua proyek pengembangan mengakibatkan perubahan dalam suatu organisasi dan manusia pada mumumnya takut akan perubahan.
System Analyst Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. •
Peranan Analis Sistem Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
Sebagai konsultan
Sebagai ahli pendukung
Sebagai agen perubahan
•
Tugas Analis Sistem
Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. •
Tahapan Analisis sistem Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
•
Hasil dari analisis sistem Laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan.
•
Tujuan Analisis Sistem
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
Membantu para pemngambil keputusan
Mengevaluasi sistem yang telah ada
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
•
Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Yang perlu diperhatikan oleh Analisis Sistem
Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci
Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah
Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi.
•
Langkah langkah dalam Pengerjaan Analisis sistem
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi penyebab masalah
Analisis sistem
Mengidentifikasi solusi dari masalah
Analisis Kebutuhan
Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru.
Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru
Kebutuhan fungsional • Menunjukkan what the system should do. • Menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru.
Kebutuhan fungsional mencakup • Fungsi deskripsi kebutuhan • Laporan baik hardcopy maupun softcopy • Updating dan query online • Penyimpanan data, pencarian kembali dan transfer data
Kebutuhan Non Fungsional mencakup • Waktu respon • Rata-rata waktu untuk kegagalan • Kebutuhan keamanan
Systems Design System Design menggambarkan bagaimana sistem mencapai tugasnya. Tahapan System Design digunakan untuk merancang untuk mendapatkan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan yang memenuhi tujuan-tujuan fungsional dan menyelesaikan permasalahan bisnis. Deliverable dari tahapan perancangan sistem adalah :
Output
Input
User interfaces dari sistem
Hardware
Software
Basis data
Telekomunikasi
Prosedur
Prototyping Pada pendekatan jenis ini, developer mendapatkan kebutuhan pengguna secara garis besar saja, tidak secara spesifik atau rinci. Selanjutnya, developer tidak langsung membuat sistem secara keseluruhan, melainkan membuat contoh awal sistem yang disebut dengan Prototype. Prototype ini terdiri atas bagian-bagian yang dimiliki oleh sistem baru, sehingga merupakan pemodelan jalannya sistem baru dengan skala kecil. Keuntungan utama dari pendekatan Prototyping adalah mempercepat proses pengembangan sistem, memberikan pengguna kesempatan untuk mengklarifiskasikan kebutuhan pengguna akansistem yang baru. Prototyping sangat bermanfaat dalam pengembangan Sistem Penunjang Keputusan dan Sistem Informasi Eksekutif (Execution Information System).
User Interface Design User Interface Design itu memberikan suatu bentuk komunikasi antara penguna (user) dengan komputer. Bagaimana pengguna berinteraksi dengan komputer dengan menggunakan tampilan antar muka yang ada di layar komputer. Hal ini sangat penting karena akan berpengaruh pada user untuk mengunakan atau berkomunikasi dengan komputer. Bilamana suatu program susah untuk digunakan, maka hal ini akan memaksa user untuk melakukan suatu kesalahan saat mengunakan program tersebut. Tiga hal yang penting dalam membuat UID adalah: 1.Tempatkan user sebagai kontrol 2.Mudahkan user untuk mengingat 3.Konsistensi antar muka Ke tiga hal tersebut di atas adalah dasar untuk membuat suatu desain antar muka yang sangat prinsip, sehingga dapat digunakan sebagai panduan untuk membuat desain aplikasi/program.
End-User Development End-User Development merupakan pengembangan sistem yang dilakukan oleh pengguna sendiri dengan menggunakan komputer untuk meyelesaikan permasalahan bisnis yang dimiilkinya.
Object-Oriented Development Pendekatan Object-Oriented (OO) tidak dimulai dari suatu tugas untuk dilakukan tapi dengan aspek kehidupan nyata yang harus dimodelkan untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Keuntungan dari pendekatan object-oriented adalah : •
Mengurangi
kompleksitas
pengembangan
sistem
dan
memudahkan
dan
mempermudah pembuatan dan penjagaan sistem sebab setiap objek relative kecil dan self-cotained. •
Meningkatkan produktivitas dan kualitas programmer.
•
Sistem yang dikembangkan dengan pendekatan Object-Oriented lebih fleksibel.
•
Sistem dapat dimodifikasi dan ditingkatkan dengan mudah.
•
Pendekatan OO memungkinkan system analyst untuk berpikir pada tingkat real-word systems dan tidak pada level bahasa pemrograman.
•
Pendekatan OO baik untuk pengembangan Aplikasi Web.
•
Pendekatan OO menggambarkan berbagai macam elemen dari system informasi dlam istilah pengguna sehingga pengguna memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem yang baru.
Object-Oriented Analysis and Design (OOA&D) •
Proses pengembangan untuk sistem Object-Oriented dimulai dengan studi kelayakan dan analisis terhadap sistem yang telah ada. Pada bagian ini pengembang mengidentifikasi objek untuk sistem yang baru. Objek merupakan elemen mendasar pada OOA&D, yang merepresentasikan entitas nyata yang dapat diukur seperti customer, bank account, student dan lain sebagainya.
•
Untuk itu OOA&D analyst mendefinisikan objek-objek yan grelevan yang dibutuhkan untuk sistem yang baru termasuk properti(nilai data) dan oerasi-operasi (behaviour). Analyst selanjutnya memodelkan bagaimanan objek berinteraksi untuk memenuhi tujuan sistem yang baru. Untuk beberapa kasus, analyst dapat menggunakan kembali objek-objek yang telah ada pada sistem yang baru. Hal ini dapat menghemat waktu untuk membuat program.
Implementation Implementasi adalah proses pengubahan atau konversi dari sistem yang lamamenjadi sistem yang baru. Suatu organisasi menggunakan 4 strategi konversi, yaitu: •
Parallel Conversion:Proses dimana sistem yang lama dan sistem yang baru beroperasi secara serentak untuk suatu jangka waktu tertentu. Kedua sistem tersebut memproses data yang sama pada waktu yang sama, selanjutnya output dari kedua sistem tersebut dibandingkan. Ini merupakan tipe konversi yang paling mahal namun paling tidak beresiko.
•
Direct Conversion: Proses dimana sistem lama dimatikan sementara sistem baru dijalankan untuk suatu jangka waktu tertentu. Tipe konversi ini paling murah namunberesiko.
•
Pilot Conversion: Proses memperkenalkan sistem yang baru pada suatu bagian organsasi dalam suatu jangka waktu tertentu, untuk kemudian dilakukan pengukuran. Ketika sistem telah berjalan dengan benar, barulah diperkenalkan padaseluruh bagian organisasi.
•
Phased Conversion: Proses memperkenalkan komponen-komponen dari sistem yang baru, kemudian setiap modul dilakukan pengukuran. Ketika modul telah berjalandengan komponensistem.
benar,
modul
lain
diperkenalkan
hingga
keseluruhan