Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016
ISSN:2089-3205
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016 Herman Abstrak; Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe pertukaran kelompok secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pemberian tindakan terhadap perilaku siswa dalam rangka optimalisasi pembelajaran. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1) hasil belajar siswa makin pada tiap siklus, 2) terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan pembelajaran kooperatif tipe pertukaran kelompok secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama, Hasil Belajar persoalan sehari-hari. Dengan kata lain
PENDAHULUAN Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang
Sistem
menyatakan
Pendidikan
belajar Biologi yaitu mempelajari obyek
Nasional
kajian yang nyata dengan pola pendekatan
bahwa
pendidikan
adalah
deduktif dan kebenaran absolut. Namun
dan
terencana
untuk
pada kenyataannya pembelajaran di sekolah
mewujudkan suasana belajar dan proses
seringkali mengalami kesulitan dan banyak
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dari
mengembangkan potensi dirinya untuk
Biologi. Siswa mempelajari Biologi yang
memiliki kekuatan spritual keagamaan,
sifat materinya masih elementer dan hal itu
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
merupakan konsep essensial sebagai dasar
akhlak mulia, serta keterampilan yang
bagi prasyarat konsep yang lebih tinggi.
usaha
sadar
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Arifin, 2003).
siswa
tidak
Banyak
menyukai
pelajaran
aplikasi dalam kehidupan
masyarakat dan pada umumnya dalam
Biologi adalah ilmu
dasar yang
mempelajari konsep-konsep tersebut bisa
berkembang sangat pesat baik materi
dipahami melalui pendekatan induktif. Hal
maupun kegunaannya. Maka pelajaran ini
ini sesuai dengan kemampuan kognitif
berfungsi
mengembangkan
siswa yang telah dicapainya. Adapun
kemampuan pola pikir dan menggunakan
beberapa masalah yang perlu mendapat
ketajaman penalaran untuk menyelesaikan
perhatian adalah apabila siswa secara
untuk
15 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016
ISSN:2089-3205
prematur dihadapkan suatu materi pelajaran
didominasi oleh guru sehingga keaktifan
tertentu sedangkan ia belum siap untuk
siswa dalam kelas masih kurang.
memahaminya, maka ia tidak saja akan
Dalam proses belajar di kelas tidak
gagal dalam belajar tetapi juga belajar
banyak siswa yang mengajukan pertanyaan,
untuk
dan
dari sumber yang sama juga diketahui
menghindari pelajaran yang berkenaan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa
dengan materi tersebut (Erman Suherman
pada bidang studi Biologi untuk tahun
dan Udin S.Winataputra, 1999). Seiring
ketahun sudah mulai ada perubahan yang
dengan dicanangkannya Kurikulum 2013
mendasar. Dari data tersebut menunjukkan
(K13) mulai tahun 2014 lalu, kita tidak bisa
masih rendahnya hasil
lagi mempertahankan paradigma lama yaitu
SMAN 2 Kota Bima pada bidang studi
guru merupakan pusat kegiatan belajar di
Biologi. Hasil tersebut masih kurang dari
kelas (teacher center). Tetapi hal ini
standar
nampaknya masih banyak diterapkan di
mencapai
ruang-ruang
proses
menakuti,
kelas
membenci,
dengan
alasan
ketuntasan 65%. belajar
belajar siswa
belajar
Dalam mengajar
umumnya
melaksanakan diperlukan
pembelajaran seperti ini adalah yang paling
langkah-langkah sistematis untuk mencapai
praktis dan tidak menyita waktu. Dalam
tujuan yang telah ditentukan. Hal yang
proses pembelajaran Biologi masih sering
harus
dijumpai adanya kecenderungan siswa yang
metode yang cocok dengan kondisi siswa
tidak mau bertanya kepada guru meskipun
agar siswa dapat berpikir kritis, logis, dan
mereka sebenarnya belum mengerti tentang
dapat memecahkan masalah dengan sikap
materi yang disampaikan. Tetapi ketika
terbuka,
guru menanyakan bagian mana yang belum
dilakukan
menggunakan
dan
inovatif.
Dalam
pembelajaran
dikenal
berbagai
model
mereka mengerti seringkali siswa hanya
pembelajaran
salah
satunya
adalah
diam, dan setelah guru memberikan soal
pembelajaran
kooperatif
latihan barulah
bahwa
learning). Sebagian guru berpikir bahwa
sebenarnya ada bagian dari materi yang
mereka sudah menerapkan cooperative
belum di mengerti siswa. Berdasarkan
learning tiap kali menyuruh siswa bekerja
penuturan guru Biologi SMAN 2 Kota
di dalam kelompok-kelompok kecil. Tetapi
Bima yang sudah mengajar selama 3 tahun,
guru
proses
aktivitas kelas yang terstruktur sehingga
guru
pembelajaran
mengerti
Biologi
16 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
masih
kreatif,
dengan
belum
(cooperative
memperhatikan
adanya
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016 peran setiap anggota kelompok belum terlihat.
ISSN:2089-3205
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang
Dalam pembelajaran Biologi ada
diajukan adalah: (1) apakah ada pengaruh
pembelajaran yang sering dikenal dengan
penerapan
pembelajaran kooperatif tipe pertukaran
kooperatif tipe pertukaran kelompok secara
kelompok secara bersama-sama, merupakan
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa
sutu metode yang digunakan dalam proses
SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran
belajar-mengajar
bagaimana
2015/2016. (2) Apakah terdapat pengaruh
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh
interaksi antara penggunaan pendekatan
karena itu model pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif tipe pertukaran
tipe pertukaran kelompok secara bersama-
kelompok secara bersama-sama sebagai
sama dapat diterapkan dalam pelajaran
metode pembelajaran terhadap hasil belajar
sehari-hari pada Bidang Studi manapun
siswa.
guna
terutama pada siswa SMAN 2 Kota Bima yang
merupakan
pemula
dalam
pendekatan
Dalam
pelaksanaannya,
tahapan, yaitu :
ini dipilih bidang studi Biologi karena
1. Menyampaikan
Studi ini, Biologi juga merupakan materi yang
sifatnya
eksa.
Materi
Biologi
memungkinkan
siswa
untuk
belajar
menemukan konsep secara kreatif melalui diskusi
kelompok.
Berdasarkan
model
pertukaran kelompok dibagi menjadi 6
pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian
selain masih rendahnya hasil belajar bidang
pembelajaran
tujuan
belajar
dan
membangkitkan motivasi 2. Menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi disertai penjelasan 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
uraian
4. Mengelola dan membantu siswa dalam
tersebut melalui penelitian ini diuji cobakan
belajar kelompok dan kerja di tempat
penerapan
duduk masing-masin
pendekatan
pembelajaran
kooperatif tipe pertukaran kelompok secara
5. Mengetes penguasaan kelompok
bersama-sama untuk meningkatkan hasil
6. Pemberian penghargaan atau pengakuan
belajar siswa pada bidang studi Biologi
terhadap hasil belajar siswa (Nurhadi
Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun
dan Agus Gerrard, 2003).
Pelajaran 2015/2016
17 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016
ISSN:2089-3205
penelitian ini adalah siswa kelas XI Tahun
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian
Pelajaran 2015/2016. Tekhnik pengambilan
tindakan kelas (classroom action research).
sampel dilakukan secara random sampling
Penelitian tindakan kelas menekankan pada
(acak),
proses
yang
dengan cara mengundi kelas dari 4 kelas
mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek
yang ada untuk dijadikan sampel penelitian,
atau situasi nyata dalam skala yang mikro,
2)
yang diharapkan kegiatan tersebut agar
mengetahuan kemampuan awal sampel dan
mampu memperbaiki dan meningkatkan
soal post-tes untuk mengetahui perbedaan
kualitas proses belajar mengajar (Riyanto,
dari tiap perlakuan yang diberikan, 3)
2001).
menghitung hasil tes berdasarkan hasil tes
kegiatan
atau
tindakan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pemberian
yaitu
dengan:
membagikan
instrumen
soal
peneltian,
1)
menentukan
pre-tes
4)
untuk
menetukan
kategoori ketuntasan hasil belajar siswa.
tindakan terhadap perilaku siswa dalam rangka
optimalisasi
pembelajaran.
HASIL PENELITIAN
Optimalisasi pembelajaran yang dimaksud
Berdasarkan hasil penelitian yang
adalah memperbaiki prilaku pembelajaran
dilaksanakan di SMAN 2 Kota Bima. Data
yang kurang pada siswa, menjadi baik, serta
dalam penelitian ini berupa data hasil tes
yang baik menjadi lebih baik, sehingga
awal untuk mengetahui kemampuan awal
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
siswa sebelum di beri perlakuan dan tes
optimal
akhir penelitian untuk mengetahui sejauh
Penelitian ini dilaksanakan untuk
mana pengaruh pendekatan pembelajaran
pembelajaran siswa kelas XI SMA Negeri 2
kooperatif tipe pertukaran kelompok secara
Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016.
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa
Alasan dipilih kelas XI SMA Negeri 2 Kota
kelas XI SMAN 2 Kota Bima Tahun
Bima karena dikelas ini masih di temukan
Pelajaran 2015/2016, tes dilakukan sebagai
siswa yang rendah nilai ketuntasannya.
perbandingan hasil pembelajaran sebelum
Populasi dalam penelitian ini yaitu
dan sesudah penggunaan metode tersebut.
seluruh siswa kelas XI SMAN 2 Kota Bima
Data hasil tes sampel tersebut tercantum
Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri
pada tabel berikut
dari 160 siswa atau 4 kelas. Sampel 18 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016 Tabel 1. Hasil tes awal siswa sebagai sampel penelitian Jumlah Skor 2200 55.00 Rata-rata 8 Orang Siswa Tuntas 32 Orang Siswa Tidak Tuntas 20% Persentase ketuntasan Dari tabel diatas maka dapat di lihat perolehan
nilai
dari
sebelum
diberi
perlakukan menunjukkan perolehan nilai siswa dapat dikatakan belum memenuhi ketuntasan klasikal karena banyaknya siswa yang mendapat nilai < 65. Sedangkan siswa belum diberi perlakuan, perolehan skor sebelum perlakuan diperoleh rata-rata nilai sebesar 55,00 dengan persentase ketuntasan sebesar 20%. Sehingga ketuntasan belajar pada tes awal siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Dengan demikian siswa memulai pembelajaran dengan kemampuan rendah. Pada
tahap
selanjutnya
proses
belajar dilakukan, dengan memberikan perlakuan pada masing-masing kelas yang dijadikan sampel penelitian. Adapun hasil tes belajar siswa setelah diberi perlakuan pada siklus I sebagai berikut Tabel 2. Hasil tes siswa pada Siklus I Jumlah 2600 65.00 Rata-rata 19 Orang Siswa Tuntas 21 Orang Siswa Tidak Tuntas 47.50% Persentase ketuntasan
19 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
ISSN:2089-3205
Dari tabel diatas dapat di lihat perolehan nilai pada siklus I nilai terendah 50 tertinggi 80 dengan nilai rata –rata 65.00, dari tes diatas terdapat siswa yang mendapat nilai 50=4 siswa, 60=17 siswa 70=14
siswa,
80=5
siswa.
Dengan
presentase ketuntasan 47,50% sehingga belum memenuhi ketuntasan secara klasikal 75%, sehingga dilakukan pengulangan pada siklus II. Dari perolehan nilai yang belum memenuhi
ketuntasan
secara
kasikal
tersebut dikarenakan masih adanya siswa yang belum mampu menerima materi yang disampaikan guru mata pelajaran, keadaan kelas yang belum mampu dikuasai oleh guru, masih adanya siswa yang belum memahami keuntungan terhadap materi yang
disampaikan.
Sehingga
dilakukan
apersepsi
dan
informasi
berkelanjutan
perlu
pemberian pada
mata
pelajaran yang disampaikan pada siklus II Tabel 3. Hasil tes siswa pada Siklus II Jumlah 3070 76.75 Rata-rata 36 Orang Siswa Tuntas 4 Orang Siswa Tidak Tuntas 90.00% Persentase ketuntasan Dari perolehan nilai tes pada siklus II nilai terendah 60 tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76,75 dan presentase ketuntasan 90.00% sehingga telah memenuhi standar Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016 signifikan
ISSN:2089-3205
ketuntasan secara klasikal dan pembelajaran
terlalu
sehingga
dilakukan
dihentikan sampai pada siklus II saja.
pengulangan pada siklus II. Hasil tes siklus
Dari hasil perbandingan nilai tes
I diketahui bahwa, nilai terendah 50
pada siklus I dan siklus II terdapat
tertinggi 80 dengan nilai rata-rata hasil
perbedaan
dimana
belajar siswa adalah 65,00 sedangkan
perolehan nilai siswa dapat dikatakan telah
ketuntasan belajar secara klasikal 47,50%
memenuhi ketuntasan klasikal. Sedangkan
hasil ini menunjukkan proses pembelajaran
data tes hasil belajar siswa pada siklus II
siswa belum memenuhi standar ketuntasan
yang diperoleh sudah memenuhi ketuntasan
klasikal
secara individu dengan rata-rata sebesar
dilanjutkan pada siklus II. Dari perolehan
76,75
nilai tes pada siklus II nilai terendah 60
yang
signifikan,
dan juga memenuhi ketuntasan
klasikal
dengan
persentase
75%
sehingga
penelitian
ini
ketuntasan
tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76,75 dan
sebesar 90.00%. Hal ini menunjukan bahwa
presentase ketuntasan 90,00% sehingga
sampel penelitian mengalami peningkatan
telah memenuhi standar ketuntasan secara
hasil belajar jika dilihat dari peningkatan
klasikal
dan
kentuntasan klasikalnya.
sampai
pada
Berdasarkan data hasil penelitian
pembelajaran siklus
II
90,00%
menunjukkan
bahwa kegiatan pre-test
peningkatan
hasil
penelitian
pada
prinsipnya
saja.
Dengan
persentase kenaikan yang dicapai yaitu
pada tabel 1 tersebut di atas, diketahui pada sampel
dihentikan
terjadinya
belajar
siswa
pada
memiliki
kegiatan belajar kooperatif tipe pertukaran
kemampuan yang sangat rendah. Dilihat
kelompok secara bersama-sama tersebut
dari hasil pre-test diketahui bahwa, nilai
menunjukkan
terendah 30 sedangkan skor tertinggi 70
pembelajaran dengan menggunakan metode
dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah
tersebut.
adanya
efektifitas
55.00 serta persentase ketuntasan 20,00%
Meningkatnya hasil dan aktivitas
yang memberi arti bahwa siswa memulai
belajar siswa menunjukkan bahwa melalui
pembelajaran pada kemampuan yang sangat
penerapan
rendah
pertukaran kelompok secara bersama-sama
kemampuannya.
perlakuan
pada
Setelah
sampel
diberi
ditemukan
memberikan
metode
kooperatif
keleluasan
siswa
tipe
dalam
perubahan komponen nilai hasil post test
mengembangkan dan melatih diri untuk
pada siklus I terdapat perubahan yang tidak
berani
20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
mengemukakan
dan
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016
ISSN:2089-3205
mempertahankan ide-ide sehingga dapat
mana siswa dapat mengemukakan apa yang
membangkitkan perhatian dan semangat
dihafalnya tetapi memberikan peluang bagi
siswa
siswa untuk mengemukakan pendapat dan
dalam
pembelajaran,
mengikuti dan
proses
memungkinkan
ide-ide
yang
kreatif.
Slameto
(2000)
timbulnya kerjasama dan rasa gotong
mengemukakan Belajar adalah suatu proses
royong yang tinggi antar siswa dalam suatu
usaha yang dilakukan individu untuk
kelompok, sehingga komunikasi antar siswa
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
maupun antara guru dengan siswa dalam
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
proses pembelajaran dapat berjalan dengan
pengalaman individu itu sendiri dalam
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
Suyatno (2004) bahwa salah satu metode
ahli
dalam
yang
rangkaian kegiatan jiwa-raga, psiko-fisik
secara
untuk menuju keperkembangan pribadi
proses
menekankan
pembelajaran
keterlibatan
siswa
lain
menyatakan
sebagai
penuh dengan mengandalkan kerjasama dan
manusia
saling
metode
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa,
pembelajaran kooperatif tipe pertukaran
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
kelompok secara bersama-sama.
(Sadirman , 2003)
menghormati
Pada
adalah
hakekatnya
menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Pendekatan pertukaran kelompok secara bersama-sama tampak melibatkan siswa baik secara maupun
memperhatikan
emosional,
suasana
yang
berarti
pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
intelektual
seutuhnya,
belajar
dengan
belajar
yang
kondusif untuk membantu siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai, hal ini sesuai dengan pendapat para ahli, Pembelajaran kooperatif tipe pertukaran kelompok secara bersama-sama tidak hanya melihat sejauh 21 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe pertukaran kelompok
secara
bersama-sama
dapat
meningkatkan hasil belajar Biologi kelas XI SMAN 2 Kota Bima tahun pelajaran 2015/2016. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada kegiatan belajar dengan metode
pembelajaran
kooperatif
tipe
pertukaran kelompok secara bersama-sama tersebut menunjukkan adanya efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode Volume 4 Nomor 1 April 2015
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016 tersebut. Hal tersebut didasari hasil tes pada siklus II diketahui bahwa, nilai terendah 60 tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76,75 serta persentase ketuntasan secara klasikal 90.00%, ini menunjukkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe pertukaran kelompok secara bersama-sama mengalami peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Ahmad
Usman, 2008. Mari belajar meneliti. Yokjakarta: Genta press Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip-prinsip Teknik-Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ___________. 2003. Teori Konseling Umum dan Agama,Jakarta : Golden Terayon Press Arikunto, 2002. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bina Aksara Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Erman Suherman dan Udin S.Winataputra, 1999. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: PBFE. Depdiknas, 2006. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Berdasarkan KBK. Jakarta: Penerbit Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Ibrahim, M, dkk. 1999. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Ibrahim, 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Nasution. 2000. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara. Ngalim Purwanto, 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
22 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
ISSN:2089-3205
Nurhadi dan Agus Gerrard, 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda. Blau. Peter. 1964. Exchange and Power in Social Life. New Yorkl: Wiley. Riyanto, 2001. Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit SIC anggota IKAPI, Surabaya Ruseffendi. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi dalam Pengajaran Matematika. Penerbit Tarsito. Bandung Sanapih Faisal, 1990. Rahasia Sukses Hidup Bahagia., hal 72 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, E.R. 1995. Cooperative Learning. Boston: Allyn Bacon _________. 2003. Metode Research. Jakarta. Bumi Aksara Selo Sumardjan, dan Soeleman S. 1974. Setangkai Bunga Biologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fak. Ekonomi UI. Trianto, 2007. Proses Belajar Mengajar. Bandung ; CV. Remaja Karya.
Volume 4 Nomor 1 April 2015