Islam dan Isu Terorisme Dalam Tinjauan Hak Asasi Manusia Di Indonesia Afriadi Sanusi1 Dr. Bharuddin Che Pa Pendahuluan Dizaman penjajahan, para pejuang kemerdekaan muslim dikatakan sebagai extremist atau pengacau keamaan. Dizaman Orde Lama, para pejuang kemerdekaan muslim dikatakan sebagai kontra revolusi. Dimasa Orde Baru, para pemikir muslim yang peduli dan khawatir dengan masa depan bangsa Indonesia dikatakan tidak pancasilais. Dizaman Reformasi, umat Islam yang ingin menjalankan ajaran Islam secara kaffah, memperjuangkan hak-hak mereka sebagai umat yang mayoritas, dibangsakan sebagai teroris yang harus disingkirkan. Disamping tindakan polisi (sipil bersenjata) Dansus 88 melanggar konsep trias politica kerana mengeksekusi mati seseorang tanpa putusan pengadilan yang sah, disaat negara tidak dalam keadaan dharurat (perang), banyak pihak meragukan profesionalisme –kerana seolah-olah bekerja untuk Amerika yang membiayai mereka, bukan untuk kepentingan rakyat yang membayar gaji mereka setiap bulan-, ketulusan dan matlamat Dansus serta menilai berbagai penanganan terorisme di Indonesia telah melanggar Hak Asasi Manusia. Istilah terorisme menjadi terkenal semenjak runtuhnya PWTC yang dijadikan oleh Bush sebagai alat untuk menghancurkan gerakan terorisme. Walaupun saintis USA membantah kejadian itu dilakukan oleh teroris dengan beberapa pertimbangan logik, tetapi semua itu tidak dapat menghentikan keserakahan Bush dengan berhasil menghancurkan dua negara Islam Irak dan Afghanistan dengan alasan terorisme. Isu senjata pemusnah yang dikatakan dimiliki oleh Saddam Husein sampai saat ini tidak ditemukan. Isu Osama Bin Laden sampai saat ini masih samar-samar –sehingga saat ini Osama telah dikabarkan mati berkali-kali.2 Islam Dan Isu Terorisme Dalam catatan resmi FBI menunjukkan hanya 6% serangan terorisme di wilayah Amerika dari tahun 1980 hingga 2005 dilakukan oleh ekstremis Islam. Sisanya 94 % dari kelompok lain; 42% dilakukan oleh latin, 24 % dari sayap kiri ekstrim, 7% ekstremis Yahudi, 5% Komunis dan 16% dari kelompook lain.3 Dalam data Europol mengatakan bahawa 99,6 % serangan teroris di Eropa dilakukan oleh kelompok non Muslim. 84,8% berasal dari separatis yang tidak ada hubungan sama sekali dengan Islam. Jadi hanya 0,4% dilakukan oleh muslim kerana sebab tertentu seperti penindasan, kezaliman dan ketidak adilan lainnya.4 Menurut Europol sepanjang 2009 berlaku 294 serangan terorisme di Uni Eropa, tidak termasuk Inggris Raya. Kebanyakannya dilakukan oleh kelompok separatis ETA di Spanyol dan Front Pembebasan Nasional Corsica dan hanya sekali dilakukan oleh kelompok Islam yang dipengaruhi oleh konflik yang berlaku dibelahan negara.5 Di Inggris Raya aksi terorisme
1
Calon PhD, Sains Politik Islam, Universiti Malaya http://www.hidayatullah.com/read/16774/03/05/2011/usamah-bin-ladin3 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/semua-teroris-adalah-muslim-kecuali-94.htm 4 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/semua-teroris-adalah-muslim-kecuali-99-6.htm 5 http://www.eramuslim.com/ Jumaat 30 April 2010 2
1
dilakukan oleh kelompok Irish Republican dan kelompok Loyalis Irlandia Utara atau oleh Real Irish Republican (RIRA) dan Continuity Irish Republican Army (CIRA). Pembunuhan Dr Marwa El-Sherbini seorang muslimah yang sedang hamil tiga bulan dibunuh oleh non muslim di dalam pengadilan Dresden German yang ditusuk 18 kali dan meninggal diruang sidang. Alex Pemuda tersebut di adukan ke pengadilan oleh Marwa kerana menuduhnya teoris kerana memakai tudung. Alex juga berusaha melepas tudung Marwa asal Mesir itu. Suaminya yang berusaha membela istrinya ditembak petugas tetapi tidak mendapat publishiti. Sedangkan kes seorang pendeta kristian HKBP di Cikieting Bekasi yang terluka akibat bentrok dengan massa Muslim mendapat publishiti yang luar biasa. Sampai Menteri Luar Negeri USA Hilary Clinton ikut memberi komentar. Media kristian menghebohkannya, International Crisis Group memberikan gambaran buruknya toleransi beragama di RI. Belum lagi isu penyerangan tempat ibadah, kuburan muslim juga oleh politisi seperti Geert Wilders dan sebagainya yang di alami ummat Islam.6 Parlimen Iran menetapkan Militer USA dan CIA sebagai organisasi teroris kerana terlibat menjatuhkan bom nuklir ke Hiroshima dan Nagasaki masa perang Dunia II. Menggunakan amunisi mengandungi uranium dalam perang Balkan, Afghanistan dan Irak, mendukung pembunuhan yang dilakukan Israel, membom dan membunuh rakyat sipil di Irak, menyiksa tersangka terosisme di penjara.7 Terorisasi Umat Islam Di Indonesia Para pejuang berani mati di Palestine yang berjuang untuk mempertahankan agamanya, nyawa, akal, keturunan dan harta , dikatakan sebagai teroris oleh konsep yang diciptakan oleh Barat yang menjadi “wayang” nya Yahudi Israel. Lalu Israel yang menjajah Palestine, USA yang menghancurkan Iraq dan Afghanistan, Thailand yang membunuh umat Islam di Pathani, Philipina yang memerangi umat Islam di Moro dan sebagainya tidak disebut teroris. Dalam sebuah kajian ilmiyah menyatakan bahwa mayoritas rakyat USA tidak percaya dengan isu terorisme 11 september 2001, Osama dan sebagainya itu. Seorang Prof. Amerika mengatakan “terorisme” berlaku hampir disemua negara dari dan oleh berbagai agama, suku kaum.8 Dizaman penjajahan, para pejuang kemerdekaan muslim yang memerangi penjajah dengan peralatan dan organisasi apa adanya karena agama, nyawa, harta dan kehormatan mereka dijajah, ditindas dan dizalimi, dikatakan sebagai extremist atau pengacau keamaan oleh penjajah ketika itu. Islam lah yang menjadi motor penggerak perjuangan mereka kerana ketika itu belum lagi ada yang namanya negara Indonesia.9 Islamlah yang pertama kali membangkitkan semangat kebangsaan melalui gerakan Sarekat Islam kelanjutan dari Sarekat dagang Islam. Muslimlah yang berjuang melawan penjajah seperti dalam perang Aceh, perang Paderi, Perang Sulawesi Selatan, Banten, Diponegoro yang bergerak atas nama perang sabil. Islamlah yang menggerakkan ummat menuju kecerdasan setelah mendapat diskriminasi pendidikan dari penjajah seperti Sarekat Islam dan
6
http://www.eramuslim.com/,Sabtu 25 Disember 2010 http://www.eramuslim.com/berita/dunia 8 Diskusi terorisme di Fakulti Sastera Universiti Malaya, 23 april 2008 9 Hamka (2006) Sejarah Umat Islam. Singapura: Pustaka Nasional, h. 849 7
2
Muhammadiyah (1912).10 Tokoh-tokoh Islam seperti Ahmad Khatib Minangkabawi, Ahmad Dahlan, A. Hasan, Cokroaminoto, Agus Salim, Hasyim Asyari, adalah tokoh Islam yang berjuang dalam mendirikan negara bangsa melalui berbagai perjuangan.11 Dizaman Orde Lama, para pejuang kemerdekaan muslim yang telah mengorbankan harta, pemikiran dan dirinya melawan penjajah, tetapi tidak setuju dengan kebijakan Soekarno yang dianggap sudah mendekati dan bersahabat dengan komunis ateis, yang telah menyebabkan terbunuhnya jutaan anak bangsa yang tidak berdosa, dikatakan sebagai kontra revolusi juga diperangi oleh Soekarno yang sama sekali tidak pernah ikut berperang mengangkat senjata melawan penjajah. Pada 1 Disember 1956 Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. kerana merasa tidak sehaluan lagi, juga orang-orang dekat Bung Karno seperti Sjahrir, Amir Syarifuddin, Tan Malaka, Moh Natsir, dan lainnya-satu per satu menjauh darinya. Soekarno berjalan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai formatif untuk membentuk kabinet tanpa adanya campur tangan parti politik. Soekarno juga menutup media yang dianggap sebagai anti revolusioner.12 Beberapa tokoh Islam politik dipenjarakan dan parti Islam Masyumi dibekukan, kerana mengancam stabiliti bangsa dan kekuasaannya. Orde Lama adalah autoriter bukan demokrasi.13 Pada saat itu hanya ada tiga kekuatan iaitu PKI, ABRI dan Soekarno sebagai pengimbang. Demokrasi terpimpin ini diperlakukan kerana Soekarno trauma dengan “Demokrasi Liberal” multi parti yang menurutnya banyak mendatangkan masalah.14 Soekarno tidak menyukai demokrasi liberal dengan mengatakan “Demokrasi yang kita jalani selama 11 tahun ini adalah demokrasi import, demokrasi yang bukan demokrasi Indonesia”.15 Pada 18 Mei 1963 dengan keputusan MPRS16 No.14/MPRS/1963 Soekarno diangkat menjadi Presiden seumur hidup, beliau tidak menolak17. Inilah yang mendorong tokoh-tokoh lain yang berpotensi untuk juga menjadi pemimpin bangsa terpaksa menyingkir atau tersingkir. Muhammad Hatta menyifatkan demokrasi terpimpin dengan `diktator`. Demokrasi tidak berjalan dengan baik tanpa adanya kebebasan pers, kebebasan bersidang dalam lembaga DPR/MPR, kebebasan berkumpul dan kebebasan mengeluarkan pendapat. Pada era ini orang yang berbeza pendapat, (walaupun tidak melanggar Undang-undang) maka ia akan diasingkan, dipandang berbahaya atau subversif atau kontra produktif oleh pemerintah Soekarno.18
10
Syafiq A. Mughni, munculnya Kesadaran Nasionalisme Umat Islam dalam Komaruddin Hidayat (2006) Menjadi Indonesia. Jakarta: Mizan, h523 11 Amin Rais, Pengaruh Islam di Nusantara, dalam Komaruddin Hidayat (2006) Menjadi Indonesia. Jakarta: Mizan, h 12 Bung Hatta (1972) Mengabdi pada tjita-tjita perdjoangan bangsa. Jakarta: Panitia Peringatan Ulang tahun Bung Hatta ke 70. h. 177 13 Arbi Sanit (1987) Sistem Politik Indonesia: Kestabilan Peta Kekuasaan Politik dan Pembangunan. cet. v. Jakarta: Rajawali, h. 37 14 Alfian (1981) Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia, h 3-4 15 Bung Karno (tt) Kepada Bangsaku. Jakarta: Panitia Pembina Djiwa Revolusi, h. 439 16 Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara disingkat menjadi MPRS 17 Simorangkir, op.cit h.19 18 Moehammad Roem (1972) Tiga Peristiwa Bersejarah; Kongres Nasional I, Lahirnya Pancasila dan kembali ke Djogja. Jakarta: Sinar Hudayuu, h. 38-39
3
Kerana tidak adanya kebebasan Pers Pada masa Demokrasi terpimpin, maka Hatta meminta agar ordinan19 Pers yang baru terbit di Indonesia ketika itu dicabut kembali. Kerana tidak setuju dengan demokrasi terpimpin, Hatta menulis sebuah tajuk “Demokrasi Kita.”20 Pilihan raya pertama kali di Indonesia dilaksanakan tahun 1955 (bererti tiada pilihan raya selama 10 tahun pertama pemerintahan Soekarno) yang diikuti oleh multi parti dan ketika itu dimenangi parti Masyumi dengan suara majoriti kedua21. Tetapi dalam Sidang konstituante, Masyumi diseret oleh PKI dan PNI ke dalam kancah pertentangan ideologi. Masyumi menginginkan syariah Islam sebagai dasar negara. Akhirnya kemelut ini dihentikan Soekarno dengan membekukan Parti Masyumi dan tidak lama kemudian membubarkan Konstituate melalui Dekrit Presiden 5 Julai 1959. Sesudah itu, barulah Sukarno membentuk MPRS tanpa Pemilu (Pilihan raya). Ketika Sukarno diangkat sebagai Presiden seumur hidup, MPRS menerima walaupun hal ini bertentangan dengan konstitusi. Penggal revolusi sosial (akhir tahun 1946 - 1949), disambung lagi dengan genocide sewaktu meletus Perlawanan penggal 1950 – 1960 di Jawa Barat, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Aceh, Sumatera Barat dan Tengah. Ajaran Marhaenisme telah dibayar oleh Soekarno dengan harga mahal, yang menyebabkan 1 juta lebih jiwa rakyat Indonesia mati tahun 1965.22 Pembubaran parti politik Masyumi dan PSI23 Pada masa orde lama adalah sebuah pelanggaran HAM di bidang hak-hak politik. Pada era Demokrasi terpimpin orang yang bertentangan pendapat dengan pemerintah dianggap musuh, kerana bertentangan dengan semangat revolusi dan segala pelanggaran HAM terhadap mereka adalah dibolehkan oleh Soekarno. Hal ini berlaku pada 44 orang tahanan politik ketika itu yang termasuk daripadanya Sutan Sjahrir (sebagai orang ketiga RI selepas Soekarno, Hatta dan kemudian Sjahrir ketika itu)24, Muhammad Natsir dan Hamka.25 Sebanyak 21 surat khabar, 52 majalah dilarang terbit pada 17 Disember 1964 kerana dianggap sebagai kontra revolusi, membubarkan parti politik serta menangkap para tokoh mereka.26 Demonstrasi anti PKI dan RRC27 yang digerakkan oleh pemuda Islam dan KAMI28 pun ditanggapi oleh Soekarno dengan keras dan perintah tembak kalau perlu.29 Keadaan ekonomi di waktu demokrasi terpimpin sangat lemah. Korupsi berlaku di lembagalembaga negara, ada korupsi di Pengadilan, kejaksaan juga menjadi sangat korup, polis pun tidak terkecuali. Korupsi pada masa ini seolah-olah dibenarkan oleh pemerintah untuk menutupi gaji mereka yang sangat sedikit, tetapi yang di korupsi ketika itu adalah rakyat sendiri.30 19
Menurut Kamus Dewan; Ordonansi ialah Peraturan Kerajaan (e-Kamus) Mohammad Hatta (1953) Kumpulan Karangan. Hamka Dalam Memimpin Perdjuangan Revolusi dari Bukit Tinggi. Jakarta: Balai Buku Indonesia, h. 225 21 Jimly Asshiddiqie, (2005) Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Konstitusi Pres. h. 176 22 Mangil op.cit h. 50-51 23 Jimly Asshiddiqie, op.cit h. 174-175 24 Sutan Sjahrir (2000) Sutan Sjahrir Pikiran dan Perjuangan. Yogyakarta: Jendela, h. v 25 Leon Salim (1966) Bung Sjahrir, Pahlawan Nasional. Medan: Masa Depan, h. 73-74 26 Bachtiar Djamily (1978) Hidup dan Perjuangan Adam Malik. Kuala Lumpur: Pustaka Melayu Baru, h. 52 27 Republik Rakyat Cina 28 Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam 29 Yahya A. Muhaimin (1982) Perkembangan Militer Dalam Politik di Indonesia 1945-1966. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, h. 201 30 Daniel S. Lev, (1999) Lembaga, Elit dan Kontrol. dalam Benedict Anderson et. al. Mencari Demokrasi. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, h.122 20
4
Dimasa Orde Baru, para pemikir muslim yang peduli dan khawatir dengan masa depan bangsa Indonesia yang hampir roboh karena pengkhianatan terhadap bangsa dan negara telah menjadi budaya melalui KKN yang dilakukan oleh para aparat negara yang bersifat seperti Keparat negara, dikatakan tidak pancasilais dan disingkirkan oleh Soeharto dengan berbagai cara dan bentuk. Padahal diwaktu yang sama Soeharto dan kroninya melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Pelanggaran HAM Pada masa orde baru erat kaitannya dengan kekuasaan militer terhadap pemerintah. Soeharto dan tiga wakilnya adalah para Jenderal Militer. Orde baru membangun kekuasaan secara sentralisasi, termasuk dengan melikuidasi Kodam-Kodam31 bermasalah (seperti Kodam Iskandar Muda) yang kira-kira akan menjadi arena pengkaderan putera daerah untuk menanamkan pengaruh di tubuh militer. Usaha lain adalah menjadikan komandankomandan militer di daerah konflik, seperti di Aceh dan Timor-Timor, sebagai arena pengujian kesetiaan kepada penguasa sehingga memudahkan mereka naik pangkat.32 Berbagai pelanggaran HAM yang melibatkan tentera dan polis pada masa orde baru (yang terungkap selepas reformasi) seperti peristiwa Lampung yang menewaskan 27 orang masyarakat sivil Muslim, Dili, Aceh, Haur kuning yang melibatkan tentera dan Polis, Marsinah dan sebagainya 33 yang menewaskan ramai jiwa masyarakat sivil di hujung peluru tentera dan Polis34 sebelum melalui pengadilan sah, yang membuktikan bahawa mereka berhak dihukum mati. Dan memang kebanyakan mereka adalah masyarakat awam yang tidak berdosa dan atau tidak berhak mendapatkan hukuman mati di hujung peluru tentera. Berbagaibagai penyelewengan HAM pada masa orde baru ini berlaku, dan media tidak berani mengungkapkan, kerana takut akan dicabut izin penerbitannya serta wartawannya akan dipenjarakan. Konsensus dan kursi merupakan pengaruh langsung dari propaganda pemerintah tentang nilai musyawarah muafakat dan gotong royong sebagai bahasa pembangunan. Memperingatkan kemungkinan berulangnya peristiwa traumatik pemberontakan G-30S PKI. Dalam posisi dominasi itu rejim orde baru dapat melancarkan kontrol otoriter terhadap institusi sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan. Selain itu rejim orde baru juga berupaya mempersiapkan keadaan guna menopang kekuasaan dominasinya melalui pemakaian kekerasan politik secara berkala, stigmanya dan propaganda.35 Pengawasan negara atas masyarakat berjalan secara ekstensif. Campur tangan pemerintah hampir ada pada seluruh wilayah kehidupan sehari-hari. Intervensi pemerintah orde baru terhadap media sudah berlaku sejak awal kepimpinannya lagi, di mana sebagai wartawan 31
Kodam adalah nama kesatuan Tentera yang mewakili setiap negeri. Di Tingkat kecamatan terdapat kesatuan militer disebut dengan Dansek. Koramil di tingkat Kabupaten dan seterusnya. Masing-masing kesatuan memiliki ketua, sama seperti Polis yang terdapat di berbagai sektor. Ada Program ABRI masuk Desa yang semula tujuannya untuk silaturahim dengan masyarakat melalui gotong royong membersihkan kampung. Tetapi selalunya dilakukan setiap menjelang pilihan raya. Pelanggaran HAM yang berlaku biasanya apabila berlakunya pemaksaan kehendak oleh pemerintah atau pengusaha untuk kepentingan tertentu seperti dalam pilihan raya untuk memenangkan parti pemerintah atau dalam hal pembebasan tanah yang tidak disetujui oleh penduduk, jasa tentera akan dikerahkan agar kehendak itu tercapai. 32 Pramono U. Tanthowi (2002), op.cit. 33 Jun Honna (2005) Militer Politics and democratization in Indonesia. New York: Taylor &Francis Books, h. 88-107 34 Tugas dan kewajipan Tentera dan Polis semestinya melindungi dan mempertahankan warga negara, bukan membunuh warga negara sendiri. 35 Virgina Matheson Hooker (1999) “Expression: Creativity Despite Constraint” Indonesia Beyond Suharto, Polity, Economy, Society Transition. Donal K. Emmerson, (ed) Armonk, N/y: M.E Sharpe, inc, h. 262-291
5
antarabangsa Rosihan Anwar merasakan betapa sempitnya ruangan bagi kemerdekaan menyampaikan pendapat dan fikiran di waktu itu. Beliau mendapat teguran pemerintah kerana dia menulis tentang kelemahan pemerintah di media asing asia week.36 Pidato politik juga mendapat tekanan di masa orde lama, seperti yang berlaku kepada Prof Deliar Noer, yang tidak sempat menyampaikan pidatonya pengukuhan Doktor Falsafahnya, kerana di batalkan oleh pihak berkuasa di saat-saat akhir dan juga berakibat beliau dilepaskan jawatannya selaku Rektor IKIP Jakarta dan akhirnya beliau diminta bertugas sebagai pensyarah di Universiti Griffith, Brisbane, Australia.37 Banyak sejarah yang dipalsukan melalui penerbitan filem dan buku sejarah perjuangan yang menonjolkan seseorang tokoh seperti dalam buku sejarah perjuangan bangsa dan filem G30_S PKI yang sangat menonjolkan kepahlawanan Soeharto (keduanya sudah ditarik kembali dari pasaran). Begitu juga dengan buku-buku sejarah rujukan sekolah dasar sampai perguruan tinggi saat ini mulai ditinjau kembali. Buku-buku khutbah yang terbit semasa pemerintahan orde baru banyak bernada Politik seperti khutbah untuk satu tahun yang isinya mulai dari hari kemerdekaan, sumpah pemuda, Kartini dan sebagainya. Segala pemalsuan sejarah itu di bantah kembali oleh para saksi sejarah yang masih hidup. 38 Dalam buku demokrasi Indonesia kontemporer misalnya; Mohtar Mas`oed mengatakan bahawa untuk melanjutkan kekuasaan orde baru, Presiden menggunakan dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk keperluannya, dan juga dipungut dari sumber-sumber swasta sebagai sumbangan wajib seperti eksport sumber bumi sampai kepada dana ONH (Ongkos Naik Haji) dana itu digunakan untuk kepentingan politik orde baru39. Ichlasul Amal juga mengomentari akan peranan DPR yang lebih kepada mewakili Presiden sebagai instansi yang sejajar dengannya daripada menyuarakan aspirasi suara rakyat. Antara faktor yang membuat eksekutif semakin mendominasi adalah berkembangnya birokrasi pemerintahan yang didukung oleh kekuatan militer hampir di setiap aspek kehidupan 40. Tidak adanya kekuatan pengimbang masyarakat termasuk parti, sistem ekonomi yang sentralisasi dan prestij politik yang dimiliki oleh presiden Soeharto., kedudukan jatah militer dalam DPR/MPR yang berjumlah 20% yang berkaitan erat dengan dukungan dan paksaan untuk mendapatkan ketundukan secara paksa41 Muhadjir Darwin umpamanya mengkritik keberadaan birokrasi yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik orde baru.42 Korupsi di orde baru semakin merajalela, pemerintah semakin otoriter, campur tangan dalam masalah politik dan ekonomi semakin besar, masalah tahanan politik yang ditempatkan di Pulau Buru dan sebagainya.43 Dizaman Reformasi, umat Islam yang ingin menjalankan ajaran Islam secara kaffah, memperjuangkan hak-hak mereka sebagai umat yang mayoritas, dibangsakan sebagai teroris yang harus disingkirkan. Pelanggaran yang dilakukan oleh segelintir umat Islam dibangsakan 36
Rosihan Anwar (1992) Indonesia 1966-1983: Dari Koresponden Kami di Jakarta. Jakarta: Grafiti, h. 162-166 Deliar Noer (1977) Partisipasi Dalam Pembangunan. Kuala Lumpur: ABIM 38 Lihat; Syamdani (ed) Kontroversi Sejarah Di Indonesia. Jakarta: Gramedia 39 Mohtar Mas`oed et.al. “Lembaga Kepresidenan dan Resep Pengendalian Politik orde baru” Dalam Demokrasi Indonesia Kontemporer. Riza Noer Arfani (ed). Jakarta: Raja Grafindo Persada (1996), h.105-107 40 Jangan harap menjadi kaki tangan pemerintah, kalau bukan ahli Parti Golkar 41 Ichlasul Amal et.al. “Pemberdayaan DPR Dalam Upaya Demokratisasi” ibid. h. 121-125. 42 Muhadjir Darwin et.al. “Pengembangan Aparatur Pemerintah Indonesia”, ibid. h. 230-238 43 Clifford Geertz, (1999) Awas Buaya!. dalam Benedict Anderson et. al. Mencari Demokrasi. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, h.122 37
6
kepada seluruh umat Islam dan sebagainya. Pembantaian di Pesantren Tengku Bantaqiyah Aceh, Peristiwa Simpang KKA, darurat militer di Aceh dan penanganan teroris yang sangat merugikan nama baik dan perkembangan Islam di Indonesia. Siapakah sebenarnya yang layak disebut extremist, kontra revolusi, tidak pancasilais, dan teroris yang sebenarnya.. Siapakah sebenarnya pencinta keamanan, yang punya semangat revolusi, yang pancasilais dan yang paling bertoleransi.. FPI yang melihat bahwa fungsi pemerintah terutama polisi, yang sangat lemah didalam mencegah kemungkaran yang melanggar Undang-undang RI dan berusaha membantu tugas dan kerja polisi yang tidak bekerja dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan benar itu, dikatakan sebagai Islam garis keras dan harus disingkirkan menurut mereka yang tidak punya hati nurani. Sementara teroris yang sangat dahsat dan membunuh masa depan bangsa ini dibiarkan iaitu koruptor. Teroris ini telah membunuh hak-hak rakyat dibidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan pembangunan. Teroris yang telah melanggar hak asasi manusia bangsa Indonesia untuk mendapatkan makanan yang sehat, perumahan yang layak, infrastruktur yang baik, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik yang berkualiti. Hampir saja setiap ada isu teroris hakiki ini (isu KKN) menyerang dan mengkhianati bangsa dan negara ini, pasti akan ada pengalihan isu yang akan diciptakan. Disaat BBM dan harga Sembako naik diciptakanlah isu tentang FPI yang berantam dengan ormas lain. Disaat para keparat negara mengkhianati negara dan bangsa melalui berbagai kasus seperti Century, BII, Rekening Gendut Polisi, Gurita Cikeas dan sebagainya, maka diciptakanlah pengalihan isu melalui video porno artis, penyergapan teroris yang terkesan seperti drama sinetron, penangkapan Abu Bakar Ba`asyir, arah kiblat, yang sebenarnya semua itu adalah cerita lama yang telah wujud sebelum negara ini merdeka lagi, tetapi sengaja dibesar-besarkan kembali untuk menutupi perbuatan teroris hakiki –koruptorHak-Hak Tersangka yang dijamin oleh undang-undang Asas Pertama; Perlakuan yang sama di muka hukum tanpa diskriminasi yang dijamin dalam UU No 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semua warga negara mempunyai hak, kedudukan dan kewajiban yang sama dihadapan hukum tanpa dikriminasi. Asas kedua; Praduga Tak Bersalah, bahawa kesalahan seseorang harus dibuktikan dalam sidang pengadilan yang jujur atau fair trail, berimbang dan tidak memihak, perlindungan dari tindakan sewenang-wenang dari pejabat negara, sidang pengadilan harus terbuka untuk umum, tersangka dan terdakwa harus diberi jaminan untuk membela diri sepenuhnya tanpa campur tangan pemerintah atau kekuasaan sosial politik manapun. Asas ketiga; hak untuk memperoleh kompensasi (ganti rugi) dan rehabilitasi (pemulihan nama baik), penegak hukum harus mempertanggung jawabkan segala tindakannya. Asas keempat; hak untuk mendapatkan bantuan hukum. Asas kelima; hak kehadiran terdakwa di muka pengadilan. Ini kerana peradilan in absentia tidak dimungkinkan dalam KUHAP seperti pasal 145 (5), 154 (5), 155 (1), 203 dan 205. Asas keenam: peradilan yang bebas dan dilakukan dengan cepat dan sederhana, tidak boleh ada keterlambatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh penegak hukum (Pasal 50 KUHAP). 7
Asas ketujuh; pengadilan yang terbuka untuk umum dan tidak boleh ada pengadilan yang dirahasiakan dari umum. Asas kedelapan; dasar undang-undang dan kewajiban adanya surat perintah dalam pelanggaran atas hak-hak individu warganegara seperti hak kemerdekaan. Pelanggaran atas asas ini harus sesuai dengan KUHAP. Asas kesembilan; hak seorang tersangka untuk diberitahukan tentang persangkaan dan pendakwaan terhadapnya. Asas kesepuluh; hakim mempertanggungjawabkan setiap putusan yang dia lakukan apabila kelak putusannya itu tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.44 Konsep Hak Asasi Manusia ...Hak adalah juga sesuatu kekhususan terlindung yang tidak dapat diganggu gugat.. Hak adalah sesuatu kekhususan, kekuasaan terhadap sesuatu atau keharusan penunaian sesuatu terhadap yang lain, untuk memenuhi kemaslahatan tertentu. Kekhususan tersebut mestilah diakui oleh syarak45 Hak juga tidak boleh digunakan untuk kegunaan yang tidak dibenarkan oleh syarak.`46 Prof. Dr. Hamka47 mengaitkan antara hak dengan kewajipan. Dalam kamus al-Marbawi48 Sumber hak bukanlah manusia atau hukum alam melainkan Allah SWT. Islam menjamin hak asasi kerana ia bagian dari ajaran agama ini. Hak juga merupakan manfaat yang diperoleh menurut ketentuan syariat Islam dan hendaklah dihormati serta digunakan sesuai dengan tuntutan agama49. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat dan tak terpisahkan pada hakikat keberadaan manusia, sebagai makhluk Tuhan yang bersifat universal dan berterusan secara kudrati. Sebagai anugerah Tuhan Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi. Dilindungi dan ditegakkan oleh siapa pun baik hukum, pemerintah dan setiap orang demi perlindungan harkat, martabat manusia, kesejahteraan, kebahagiaan serta keadilan.50 HAM bukanlah semata-mata produk PBB melalui deklarasi universal pada 1945 sahaja, tetapi konsep HAM telah lahir sebelum lahirnya PBB dan sebelum adanya peradaban Barat dan Eropah sama sekali. Konsep itu ialah ajaran Islam yang datangnya dari Allah SWT. melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut Muhammad Ali Taskhiri terdapat perbezaan antara konsep HAM yang terdapat dalam deklarasi universal PBB tahun 1948 dengan deklarasi umat Islam tentang HAM tahun 1989. Perkara-perkara yang tidak dimiliki oleh deklarasi Universal dan hanya terdapat dalam deklarasi Islam adalah; hak memiliki isteri yang sah, hak orang mati,
44
Pasal 50-68 KUHAP Undang-undang No 8 Tahun 1981, https://docs.google.com/viewer?url=http%3A%2F%2Fwww.kejatijakarta.go.id%2Fuseruploads%2Fuu%2F1286324605.pdf 45 Tim Penyusun.(1999) Ensiklopedi Islam. cet. kelima, Jakarta: Ictiar Baru Van Hoeve, jilid 2, h. 67-68 46 Jalaluddin Abdul Rahman Bin Abi Bakr al-Syuthi (tth.) Al asybah wan Nazair. Semarang: Usaha Keluarga, h. 113 47 Hamka,(1976) Lembaga Hidup. Bandung: Abas h.. 97-103 48 M. Idris Abdul Rauf al-Marbawi Kamus al Marbawi. Indonesia: Dar Ihya al kutub al anbiyah, h. 140-141 juz 1 49 Tim Penyusun (2003) Ensiklopedi Islam untuk pelajar. Kuala Lumpur: Era Visi Publication, 2003 h. 75 50 UU RI No. 30/1999 tentang Hak asasi manusia dan UU RI No.26/2000 tentang pengadilan hak asasi manusia. Jakarta: Sinar Grafika, h. 1-2
8
hak di bidang pertanian, hak kekeluargaan, hak ayah kepada anak-anaknya, hak memiliki satu akidah, hak amar makruf nahyu mungkar, hak terlindung dari cacian dan sebagainya.51 Piagam Madinah melibatkan Persamaan kedudukan, darjat di sisi hukum, perlindungan terhadap nyawa, tidak boleh menzalimi. Persamaan hak dan kewajipan antara Quraisy, Banu `auf, Bani al-Harith, Bani Sa`adah, Banu Jusyam, Banu an-najar, Banu Amr Bin `auf, Banu al- Nabit, Banu al-Aus, yang terdiri dari Muhajirin, al-Anshar dan Yahudi.52 Dalam keadaan perang sekalipun hak asasi manusia juga dijaga. seperti tidak boleh membunuh orang tua, anak-anak dan perempuan juga tidak boleh membunuh para pendeta dan orang-orang yang lari menyelamatkan diri dalam rumah ibadah di masa berlakunya peperangan...53 Peperangan dalam Islam bertujuan untuk pertahanan, menentang pencerobohan, melindungi jalan yang benar, untuk menantang penipuan dan pelanggaran perjanjian, menghancurkan musuh dalam negeri, untuk memelihara dan mengekalkan keamanan, membantu orang Islam yang tertindas.54 Menurut al-Shatibi dalam bukunya al-Muafaqat ada dua tujuan syarak` dalam Islam iaitu; untuk menolak kebinasaan dan mencapai kemaslahatan, “daf`u al mafasid wa jalbu almasalih.” Metode ini beliau uraikan menjadi lima macam `magasyid al-syariah` iaitu; Menjaga agama, Menjaga nyawa, Menjaga kehormatan, Menjaga akal dan menjaga harta. Lima Tujuan syara` tersebut juga digunakan sesuai dengan tiga keadaan iaitu; Daruriyyah, Hajjiyyah dan Tahsiniyah.55 Mengenai penjagaan nyawa, Islam mengharuskan qisas iaitu hukuman bunuh bagi yang membunuh, potong bagi yang memotong dan diganti dengan membayar ratusan ekor unta apabila pihak keluarga korban merelakan kematian ahli keluarganya tersebut.56 Menurut abul `ala al Mahududy, hak asasi manusia yang dianugerahkan Allah SWT.. Itu bersifat permanen dan abadi. Hak-hak tersebut tidak dapat dirobah, dimodifikasi ataupun dihapuskan. Dalam Islam terdapat hak untuk hidup (almaidah 5::32), al-an`am 6:151, hak hidup dengan aman (ali Imran 75), kehormatan wanita (17:32), kemerdekaan individu, hak memperoleh keadilan, hak persamaan wanita (20-30).57
51
Muhammad Ali Taskhiri (1997) Human Rights: A Study of The Universal dan The Islamic Declaraions of Human Rights. Iran: Departmen of Translation and Publication, Islamic Culture and Relations Organization, h, 62-76 52 Ahmad Ibrahim dan Dzafir el-Qasimy, (1985) Piagam Madinah Pandangan dan Ulasan. (terj. Abu Bakar Hamzah). Kuala Lumpur: Gelanggang Kreatif, h. 1-52 53 Ali Mansur Ali (1994) Islam Dalam Perhubungan antar bangsa (terj. Mahmood Zuhdi). Petaling Jaya: Budaya Ilmu, h 302-305 54 Afzalur Rahman, (1992), op.cit. h. 1037-1044 55 Al_Shatibi, Ibrahim Ibn Musa (1992) Muwafagat Nazariyat al-Magasid `inda al-Imam al_Shatibi. Riuadh: Al_Ma`had al_Islami lil-Fikr al_Islami, cet. Ke-2, h. 152-160 56 Lihat maksud ayat surat al-Maaidah ayat 32 dan surah al-Bagarah ayat 179 57 Tahir Mahmood (1993) Human Rights in Islamic Law. New Delhi: Institute of Objektive Studies, h, 4-11. Lihat juga Abul `ala al-Mahududi (1985) Hak asasi manusia dalam Islam. terj. Ahmad Washi Budiman, Bandung: Pustaka h. 19-20
9
Menurut Abdul Wahaf Khalaf58 pula, manusia mempunyai kebebasan antara lain; kebebasan peribadi, kebebasan diri, kebebasan tempat tinggal, kebebasan hak milik, kebebasan beragama, kebebasan berfikir, kebebasan pendidikan dan hak persamaan. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.59 Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk pegawai negara baik di sengaja mahupun tidak di sengajakan atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak mendapatkan atau dikhuatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.60 Di Indonesia terdapat Pengadilan HAM yang bererti; pengadilan khusus terhadap pelanggaran Hak asasi manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang berat diperiksa dan diputus oleh Pengadilan HAM meliputi: kejahatan genosida yang bererti; setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebahagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama. Kejahatan terhadap kemanusiaan. Adalah; salah satu perbuatan yang dilakukan sebahagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahawa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sivil. 61 Penyeksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani mahupun rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan menghukumnya atau suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau dalam pengetahuan siapa pun dan atau pejabat publik62 Penghilangan Orang secara paksa adalah tindakan yang dilakukan oleh siapa pun yang menyebabkan seseorang tidak diketahui keberadaan dan keadaannya.63 Dalam Undang-undang ini pengaturan mengenai hak asasi manusia ditentukan dengan berpedoman pada deklarasi hak asasi manusia PBB, konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita, konvensi PBB tentang hak-hak anak dan berbagai instrumen internasional lain yang mengatur tentang hak asasi manusia. Materi Undangundang ini disesuaikan juga dengan keperluan masyarakat dan pembangunan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan TAP MPR RI Nombor XVII/MPR/199864.
58
Abdul Wahab Khalaf (2003) Siasah Syari`ah dalam pemerintahan Islam, terj. Moh. Hafiz Mohaidin, Kuala Lumpur: al-Hidayah, h 59 Undang-undang RI No 39/ 1999 tentang Hak asasi manusia. Jakarta: Sinar Grafika (2000) h. 3 pasal 1 ayat 1 60 Ibid., Pasal 1 ayat 6 61 Undang-undang No 26/2000 tentang pengadilan hak asasi manusia pasal 1 ayat 3, pasal 7, 8, 9 62 Penjelasan Pasal 1 angka 4 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, ibid 63 Pasal 33 ayat 2 UU No 39/1999 op.cit 64 Kumpulan Lengkap Perundangan Hak asasi manusia (2006). Yogyakarta: Pustaka Yustisia, h. 15-32
10
Hak-hak yang tercantum dalam Undang-undang nombor 39 tahun 1999 terdiri dari; (hak untuk hidup). Setiap orang berhak untuk hidup; mempertahankan hidup, meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sihat. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkahwinan yang syah atas kehendak yang bebas..65 Komisaris Dewan HAM Eropa Thomas Hammarberg menilai perang melawan teror menimbulkan teroris baru dan melanggar HAM66. Menurut Dr. Saharuddin Saming dari Komnas HAM, melakukan penegakan hukum dengan jalan melanggar hukum adalah tidak dibenarkan, apalagi sampai melanggar Hak Asasi Manusia.67 Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam Isu Terorisme Direktur Eksekutif Centre Indonesian Reform (CIR) Sapto Waluyo mengkritik keras sepak terjang Densus 88 di Medan. Tersangka Ghazali dan kawannya sedang melakukan sholat magrib dan ditembak mati. Menurutnya DPR harus melakukan evaluasi total densus 88 via pansus seiring dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Koordinator Team Pengacara Muslim Ahmad Michdan mempermasalahkan penembakan mati tersangka teroris di Sukoharjo oleh Densus 88. Ianya merupakan pelanggaran HAM dan sebuah kejahatan kemanusiaan. Intelijen tidak bekerja secara profesional dalam menangkap tersangka dengan aman. Dalam kasus itu seorang rakyat biasa Nur Iman beserta dua tersangka teroris ditembak iaitu Sigit Qurdowi dan Hendro. Mereka diperlakukan dengan tidak adil dan hak-hak mereka sebagai warga negara tidak dipenuhi.68 Peristiwa tersebut menarik perhatian Komnas HAM untuk memonitor prosedur penangkapan dan penindakan teroris. "Kami akan melakukan monitoring peristiwa operasi Densus 88 yang terjadi beberapa bulan, termasuk penggerebekan yang terakhir di Sukoharjo dan Klaten," kata Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ifdhal Kasim, kepada detikcom. Apakah ianya memenuhi prosedur yang tercantum dalam undang-undang antiterorisme atau tidak. Dia mengatakan operasi itu tidak sesuai dengan hukum acara pidana tentang penangkapan seperti penangkapan istri dan anak-anak keluarga tersangka teroris. Menurut Ifdal pengecualian kepada penegak hukum hanya dalam rangka mencegah kerugian lebih luas seperti tersangka membawa bom dan senjata.69 Komisioner Komnas HAM Saharuddin Daming juga menilai bahawa penangkapan tersangka terorisme diberbagai daerah Indonesia sudah mengarah kepada pelanggaran HAM. Seperti kasus Untung Budi Santoso alias Khaidir (46) di Soreang Bandung yang meninggal dipenjara Brimob Kelapa Dua Depok dalam penyiasatan Densus 88. Hal yang sama menimpa sejumlah korban di Poso. Setelah dipulangkan, jenazah langsung diperintahkan oleh densus 88 untuk dikubur tanpa di otopsi terlebih dulu penyebab kematiannya dan untuk mengetahui DNA nya. Para keluarga korban dilarang menghubungi team pengacara muslim, tetapi hanya pengacara yang disediakan oleh aparat sahaja.
65
UU No 39/1999 op.cit
66
http://www.eramuslim.com/, Khamis 4, 12, 2008
67
www.sabili.co.id http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/05/17/85882/17 Mei 2011 69 http://us.detiknews.com/read/2011/05/14/164523/1639883/10/komnas-ham-persoalkan-penggerebekan-terorisdi-sukoharjo Sabtu, 14/05/2011 68
11
Tindakan tersebut menurut Daming telah memenuhi pelanggaran HAM berat, sistematis dan meluas. Komnas HAM telah berkali-kali mengirim protes ke Kapolri dan Komandan Densus 88 tetapi tidak ditanggapi. Menurut Daming “Kalau memang ingin melakukan penegakan hukum dengan sungguh sungguh, maka harusnya pelaku koruptor dan keluarganya yang tidak kooperatif dikenakan tindakan represif seperti orang yang disangka teroris,”.70 Densus 88 yang bergerak atas UU No 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme juga tidak profesional dan telus. Komnas HAM telah membentuk sebuah tim untuk memantau cara penanganan teroris di tanah air. Upaya itu dilakukan dengan mengunjungi tersangka dan mengetahui palayanan yang mereka terima. Hasilnya akan didiskusikan dengan Kapolri dalam rangka melindungi hak tersangka sebagai warga negara seperti kebebasan beribadah, bertemu keluarga, konsultasi dengan penasehat hukum. Kata Syafruddin jangan sampai penanganannya membuat masyarakat takut atau keluarganya tertekan.71 Komisaris Komnas HAM Saharuddin Daming mengatakan hasil investigasi mereka menemukan ada indikasi pelanggaran HAM berat dalam operasi pemberantasan teroris oleh dansus 88 seperti penyergapan. Ia juga melanggar UU No 5 Tahun 1998 tentang konvensi PBB tentang anti penyiksaan. Anggota Komnas HAM Sumatera Utara Harits Abu Ulya juga mengatakan ada kesalahan dalam setiap kegiatan densus kerana yang ditangkap tidak memiliki motif politik atau agama, kecuali motif ekonomi72. Bentuk pelanggaran lainnya menurut Daming adalah; penyerbuan untuk membunuh perangkai bunga di Temenggung73, penyergapan mobil yang ditunggangi dua orang dari Solo yang di duga terlibat dalam bom di Jati Asih, pembatasan keluarga untuk melihat mayat tersangka teroris yang di eksekusi, penggeledahan kantor berita Arrahmah hingga penganiayaan yang menimpa Muhammadi Jibril. Pasal 104 UU No 39 Tahun 1999 menyatakan bahawa; Pelanggaran HAM berat ialah …pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan (arbitrary/extra juducial killing), penyiksaan, penghilangan orang secara paksa…74. Setiap orang yang ditangkap, ditahan dan dituntut kerana disangka melakukan sesuatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya secara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang diperlukan untuk pembelaan… Kartini istri ghazali memberi kesaksian bahawa suaminya di injak-injak saat melakukan solat magrib, rumah mereka ditembak membabi buta walau tanpa perlawanan.75 Komisi III DPR RI akan membentuk panitia kerja pencari fakta agar tidak lagi berlaku pelanggaran HAM dalam penanganan teroris.76 Ustaz Abu Jibril mengakui anaknya yang disiksa dipenjara. Wajahnya luka-luka, lebamlebam, mengeluarkan darah dan dia mengakui disiksa, disuruh telanjang dan diminta sodomi. 70
http://arrahmah.com/read/2011/06/15/13346-densus-lakukan-pelanggaran-ham-berat-dalam-menanganiterorisme.html/ Rabu, 15 Juni 2011 11 71 http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/11/03/04/167490-komnas-ham-kunjungi-tersangkateroris-di-sumut 72 www.hidayatullah.com, 11 oktober 2010 73 Penyerbuan ini melibatkan 6 SSK, tidak ditemukan senjata api di rumah dan rumah itu di bumi hanguskan rumah dan isinya dengan penembakan membabi buta untuk memburu seorang penghuni rumah 74 Undang-undang HAM 1999. (2000) Jakarta: Sinar Grafika. h, 61 75 http://www.hidayatullah.com 76 http://www.hidayatullah.com/ 1 september 2010
12
Munarman menilai isu terorisme adalah untuk menutupi berbagai macam skandal penyalahgunaan kuasa di RI.77 Menurut ketua YLBHI A Petra M Zen, penembakan tersangka teroris bukanlah prestasi kerana penegakan hukum bererti; menangkap, menahan, menyelidik dan melimpahkan ke kejaksaan.78 Beberapa Kejanggalan Mantan Direktur BAKIN AC MAnulang menilai isu terorisme adalah kerjaan intelijen yang di pengaruhi oleh pihak yang berkepentingan termasuk pihak luar negeri.79 Direktur LKM – Media Watch Sirkit Syah menilai perlunya media menjadikan berbagai sumber dalam isu terorisme dan bukan hanya dari pihak polisi sahaja80. Monopoli berita dari satu sumber –pemerintah- akan menyebabkan kebenaran sesungguhnya tidak terungkap. Pemberita yang profesional harus merujuk kepada tersangka, polisi, saksi dan saksi ahli. Umat Islam yang sedang berlatih di pedalaman Aceh tanpa mengganggu ketentraman awam dan pihak berkuasa lainnya diserbu oleh pihak berkuasa dan disangka sebagai teroris. Latihan itu untuk bantuan ke Gaza menurut yusanto, bukan untuk terorisme. 81 Mengaitkan perompakan Bank di Medan dengan terorisme dan seorang Individu bernama Fero yang pada waktu kejadian berada dirumah. Identiti korban tersangka teroris yang tidak jelas menurut tokoh FUI Munarwan. Penyiksaan dan tekanan agar tersangka tidak menggunakan team pengacara muslim, tetapi menggunakan advokad yang ditunjuk oleh polisi. Seorang tersangka teroris yang memiliki empat orang istri dan banyak anak sangat susah sekali ditemui, padahal pasti saja dia memerlukan waktu untuk membuat anak-anak itu dan bersama dengan istri-istrinya tersebut. Sejauhmana kemampuan dan profesionalisme intelijen. Sebuah rumah kecil ditengah sawah yang diisi oleh seorang tersangka teroris, tetapi memerlukan waktu 18 jam pengepungan, melibatkan ratusan personil, melibatkan publisiti media secara langsung dan besar-besaran dan berakhir dengan pembunuhan tersangka teroris, padahal waktu itu sangat cukup untuk membiarkan saksi agar tetap hidup untuk mengejar tersangka lainnya. Sebuah rumah kecil dikepung oleh ratusan pasukan bersenjata, dindingnya dipenuhi mungkin oleh ribuan bekas peluru oleh tembakan pihak Dansus 88, padahal rumah itu tentunya bukanlah termasuk dalam tersangka teroris, sejauhmanakah kemampuan dan kepandaian menembak aparat sehingga yang ditembak hanyalah dinding. Sejauh manakah professional aparat sehingga memerlukan ratusan personil untuk menangkap satu orang. Pemburuan seorang di Aceh yang dilakukan oleh banyak anggota dansus memerlukan waktu berjam-jam dan dengan tersedianya wartawan yang siap meliput secara langsung. Wartawan senior Tempo Farid Gaban menilai banyak meragukan penanganan terorisme selama ini. Misalnya jenis bom yang meledak di Bali apakah benar pupuk yang dibeli Amrozi di Surabaya seperti yang dikemukakan oleh polisi. Bagaimana mungkin kepala Asmar Latin 77
http://www.republika.co.id/ http://www.republika.co.id/ 79 http://www.eramuslim.com/berita/nasional/mantan-direktur-bakin-terorisme-kerjaan-intelejen.htm, 22/8/2011 80 http://www.hidayatullah.com, 14 agustus 2011 81 http://www.hidayatullah.com 9 November 2010 78
13
Sani utuh ditemukan di Hotel Mariot yang diledakkan oleh bom yang menghancurkan tembok82. Dalam peristiwa medan tersangka teroris menngunakan senjata AK-47 atau AK-45, SS-1 atau M-16 jenis FN tergolong senjata polisi atau TNI. Sofyan Tsauri juga mengakui senjata itu berasal dari gudang mabes polri. Dansus diberi latihan oleh USA dan Amerika, semua biaya ditanggung oleh kedua negara itu83. Pejabat negara mulai dari Presiden hingga Polisi biasanya akan bicara ceplas ceplos tanpa data dan kajian yang mendalam terlebih dahulu. Mengaitkan terorisme dengan daulah islamiyah, mengaitkan teroris dengan perampokan bank dan lainnya tanpa data dan kajian yang mendalam.84 Berbagai kejanggalan tentang isu terorisme di Indonesia dapat dilihat dari perdebatan panjang antara Munarman ketua YLBHI, Sidney Jones dari International Crisis Group –ICG- , Safi`i Mufid dari Islamic Center Jakarta dan Nasir Abas mantan anggota Jama`ah Islamiyah85. Intervensi Pihak Asing Istilah terorisme menjadi aktual semenjak peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York USA pada 11 September 2011. Ianya memakan korban 3000 nyawa. Khusus dalam peristiwa ini USA langsung menuduh Ummat Islam dengan Osama sebagai dalang kejadian tersebut. Tindakan balas USA telah menghilangkan kemerdekaan dua buah negara Islam yang berdaulat iaitu Irak dan Afghanistan, terbunuhnya jutaan rakyat sipil, anak-anak, wanita, orang tua dan rakyat yang tidak berdaya dan tidak berdosa lainya. Anehnya sampai sekarang pihak amerika belum menemukan bukti bahawa peristiwa itu dilakukan oleh Osama. Khusus di Indonesia tragedi Bali 12 Oktober 2002 menewaskan 184 orang dan melukai 300 orang menjadi awal kerjasama kepolisian RI dengan negara lain dalam memberantas teroris. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Sarlito dan dibuktikan melalui tayangan youtube bahawa kepolisian RI mendapat dana yang banyak dalam operasi menangani terorisme ini.86 Nama Densus 88 di ambil dari 88 korban rakyat Australia yang terkorban dalam bom di Bali 1.87 Sehingga sepak terjang densus membuatnya tidak layak lagi disebut Polri tetapi mungkin polisi negara asing. Mutamimul Ula dari FPKS menilai pemberantasan terorisme harus berdasarkan hukum Indonesia bukan pesanan negara asing.88 Wakil ketua MPR AM Fatwa menyatakan aneh penangkapan Abu Dujana lebih dulu diketahui oleh pihak asing dan menduga adanya kepentingan pihak asing dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Katanya aparat tidak boleh didikte oleh pihak asing.89 Direktur Jamaah Anshorut Tauhid Media Center Son Hadi melihat penanganan kes Abu Bakar Ba`asyir penuh rekayasa dan ditunggangi pihak asing. Empat kali dijerat teroris tidak
82
http://www.hidayatullah.com, Senin 4 Oktober 2010.. http://www.hidayatullah.com, Selasa 28 September 2010, d 84 Lihat, Sikap Ambigu sby soal terorisme, www.eramuslim.com, 12 Agustus 2010 85 Percakapan dengan Sidney Jones dengan Nasir Abbas seputar Jamaah Islamiyah. Jakarta: Team Penanggulangan Terorisme, (2007) 86 http://www.youtube.com/watch?v=G3yjS_J59vk 87 http://www.republika.co.id/ 88 www.eramuslim.com , Rabu 15/10/2008 89 www.eramuslim.com Senin 18 June 2007 83
14
pernah terbukti lalu didakwa dengan hukuman mati90 Gayus seorang koruptor kelas kakap dijatuhi hukuman 7 tahun sementara Sofyan Tsauri terdakwa teroris dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.91 Prof. Hikmahanto Juwana menolak intervensi australia dalam masalah lokal Indonesia92 Menurut Daming dari Komnas HAM, Densus 88 pada tahun 2009 menerima anggaran dana Rp. 2,1 Triliyun dari APBN (uang rakyat)93. Collin Powel memberikan uang 16 Juta Dolar untuk Polisi Indonesia dalam menangani terorisme yang dikuatkan oleh Mardigu seorang pengamat terorisme.94 Diskusi Terorisme di Universiti Malaya Rabu 23 april 2008 jam 10 pagi bertempat di bangunan baru Audioturium Fakulti Sastera dan Sains Sosial University Malaya Prof. Sarlito membentangkan makalahnya tentang terorisme di Indonesia. Fokus kajiannya adalah mengkaji secara psikologi tentang 41 pihak yang terkait. Hampir semua pelaku keganasan oleh umat Islam Indonesia dikemukakan oleh beliau. Beberapa pergaduhan yang berakibat kepada penyerangan kaum china, gereja oleh umat dan mengatasnamakan umat Islam dan sebagainya. Pak Sarlito juga memuji Barat seperti USA, Australia, UK yang memberi bantuan dana kepada kepolisian RI dalam memfasilitasi proses penahanan para tersangka, yang semata-mata menurutnya hanya ingin melihat Indonesia aman. Dalam 6 penanya, lima di antaranya menyerang pak Sarlito. Tetapi jawapan yang selalu diulang-ulang oleh beliau adalah “ini diluar bidang kajian saya”. Bentuk-bentuk tanggapan itu adalah; Disaat latar belakang kajian makalah yang bapak sampaikan dibatasi, saya sangat setuju, (yaitu tentang bom bali dan Amrozi cs saja). Tetapi disaat Bapak memberikan contoh yang umum dan melebar sehingga keluar dari fokus kajiannya, saya tidak setuju karena ianya masih memerlukan perdebatan yang panjang (seperti DII, TII, FPI dan sebagainya). Saya melihat bapak tidak adil dan tidak objektif dalam membuat kajian. Umpamanya bapak hanya melihat tindakan teroris yang dilakukan oleh umat Islam tetapi tidak membandingkannya dengan pembunuhan, pembantaian, pembakaran dan kezaliman yang dilakukan oleh non Islam terhadap umat Islam di Poso dan sebagainya. Bapak juga tidak melihat terorisme yang dilakukan oleh pemerintah terhadap rakyat seperti peristiwa Tanjung Priok, Aceh, Haur kuning dan sebagainya. Bapak hanya mengemukakan FPI mengirim laskar jihat ke Ambon, tetapi tidak menanyakan mengapa mereka mengirim laskar jihad ke sana –kerana sedang berlaku pembantaian ummat Islam disana-. Seorang calon PhD menanyakan “Bapak hanya melihat kejahatan yang dilakukan umat Islam, tetapi tidak menghiraukan falsafah umat Islam yang bersaudara satu sama lain, sehingga mereka tidak tega melihat penindasan, pembunuhan dan kezaliman yang dialami oleh saudara mereka di Palestine, Irak, Afghanistan, Aceh di media massa setiap harinya. Seorang dosen tamu bidang asia tenggara asal Indonesia juga mempertanyakan berbagai pernyataan pak Sarlito, katanya “Bapak tidak memberikan gambaran mengapa mereka 90
http://www.eramuslim.com/ Jumaat 4 februari 2011 http://www.eramuslim.com/ khamis 20 januari 2011 92 http://www.hidayatullah.com/ 14/9/2010 93 http://www.hidayatullah.com/ 94 http://www.hidayatullah.com/ 91
15
melakukan itu, tidak juga menyinggung bagaimana ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap rakyat sehingga timbulnya berbagai perlawanan. Bapak sangat terkongkong dengan methode berfikir Barat yang memaksa bapak untuk membuat kesimpulan ini sehingga membuat Bapak juga tidak objektif. Seorang Profesor juga menanyakan “kalau dilihat dari rekaman pelaku bom bali, tidak tertutup kemungkinan yang melakukan itu adalah anak jalanan yang diberi uang dan sebagainya. DR Ali Berawi meminta Pak Sarlito membuka kembali lembaran tentang 7 ciri-ciri terorisme yang ada dalam makalah beliau, dan menanyakan apakah dengan tujuh syarat itu kita bisa mengatakan bahawa USA dan Israel adalah terorisme di Irag, Palestine, Afghanistan, Libanon dan sebagainya. Seorang Amerika yang hadir ketika itu mengatakan “sebenarnya terorisme dilakukan di semua negara oleh berbagai bangsa, suku dan agama termasuk di Amerika” dengan mengemukakan beberapa contoh. Analisa dan Kesimpulan Isu terorisme perlu kajian yang mendalam tentang siapa, apa, bagaimana, bila, mengapa dan dimananya dengan bebas dan mendalam yang melibatkan semua pihak yang berkelayakan. Ini agar supaya ianya tidak menjadi monopoli polisi -yang rata-rata tamat sekolah menengahmenjadi sumber berita dalam isu terorisme. Ketelusan dan profesionalisme polisi dalam hal ini Densus 88 perlu dipertingkatkan mengingat berbagai macam pelanggaran hak asasi manusia dan kezaliman yang berlaku. Densus 88 adalah Polisi Indonesia yang digaji dari uang rakyat dan harus bekerja untuk rakyat bukan untuk kepentingan asing. Isu terorisme telah menjadi alat pengalihan isu dari budaya korupsi, kolusi, nepotisme dan penyalahgunaan kuasa lainnya yang dilakukan oleh aparat negara yang setiap bulannya menerima gaji dari uanga rakyat. Ada kes yang lebih berbahaya bagi masa depan anak bangsa dan negara ini yang harus di bumi hanguskan dan diperangi ke akar-akarnya iaitu budaya korupsi. Ini kerana teroris hanya membunuh ratusan orang sementara korupsi membunuh jutaan anak bangsa kerana tidak mampu sekolah, berobat, menikmati infrastruktur yang baik kerana anggarannya telah dikorupsi oleh aparat. Ini juga kerana korupsi telah mencuri uang dan hak-hak rakyat yang berakibat fatal bagi masa depan bangsa dan negara.
16