Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Pada Kliping Koran Bulan Oktober 2011, ada beberapa isu yang berhasil kami rangkum dari dua media cetak kami Kompas dan Republika yaitu Masalah Perempuan,Gender dan Islam, Pendidikan, Tenaga Kerja, Kebijakan Pemerintah dan islam secara umum. Kebijakan Pemerintah kali ini banyak memotret UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Beberapa isu yang terkait dengan Isu Perempuan yaitu : Mendobrak Sekat demi Perdamaian, Megawati : Perempuan Jangan Alergi Berpolitik serta para wanita-wanita tangguh dibidangnya masing-masing yang tampil sangat memikat. Isu lainnya yang berkaitan dengan isu Gender dan Islam diantaranya : Pernikahan Dini, Gagal Penuhi Komitmen ICPID, Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas, Kebijakan Satu Anak Menjadi Bom Waktu dan cerita tentang seorang bidan yang menjadi Penyelamat Ibu dan Bayi. Isu Pendidikan hanya terdapat dua isu yang terkait Pendidikan yaitu : Jumilah Menjadi “Guru” Setelah Melek Huruf dan Jerman: Mencari Bentuk Pendidikan Agama. Sedangkan isu yang terkait dengan Tenaga Kerja diantaranya : Syarat Pengguna TKI Diperketat, Berti Sarova Mempelopori Pasar Rintis Mantan TKI dan Isu mengenai Moratorium mengenai pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia dicabut. Isu yang terkait dengan Pemerintah diantaranya : Ironi UU Zakat, Pemerintah Inginkan UU KUB, Mengulas UU Fakir Miskin, UU Zakat diberi Catatan dan Menag ingin kesamaan dalam Perayaan Hari Raya besar Umat Islam. Isu mengenai Radikalisme dan Kebangsaan didalamnya membahas mengenai, Radikalisme : Keluarga Bisa Ikut Mendeteksi, Idiologi : Radikalisme berlangsung diam-diam, Demokrasi dan Radikalisme, Terorisme : Deradikalisasi di Segala Lini, Demokrasi dan Deradikalisasi, Permpuan Berperan Deradikalisasi Agama, Penyeragaman Menjadi Tantangan, Resolusi Jihad, Melawan Lupa, Antara Wahabi dan Isu Terorisme. Ada empat tema yang dibahas dalam isu Islam secara Umum yaitu : Syariat Bersemi Selepas Musim Semi di Arab, Keistimewaan AL Quds, Islamofobia Masih Kuat serta mengulas mengenai Munas Perhimpunan KB PII. Perempuan Cerita tentang kegigihan tiga wanita pemenang Nobel Perdamaian diantaranya: Ellen Jonhson Sirleaf dalam pidatonya mengatakan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan padanya adalah hadiah untuk Rakyat Liberia dan merupakan pengakuan dunia internasional terhadap perjuangan bertahun-tahun demi keadilan, perdamaian, dan pembangunan negara di Afrika barat itu.
Leymah Gbowee. Pada November 2003 Gbowee memimpin para perempuan ke jalan untuk memprotes perang saudara yang berkepanjangan, selain itu dia menganjurkan untuk aksi mogok seks dengan para suami sebagai cara memaksa para suami untuk mengakhiri
1/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
pertempuran. Dan dia memimpin barisan perempuan berkaus putih dan meneriakkan “Kami, para perempuan Liberia, tak akan lagi membiarkan diri kami diperkosa, disiksa, dianiaya, dilukai dan dibunuh. Anak-anak dan cucu-cucu kami tak akan lagi digunakan sebagai mesin pembunuh atau budak seks. Nobel ini dia persembahkan untuk perempuan pada umumnya dan secara khusus untuk perempuan Afrika.
Tawakkul Karman. Dia disinyalir dekat dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, kelompok yang dianggap sebagai ancaman terhadap demokrasi oleh berbagai kalangan, namun Tawakkul membuktikan bahwa sejak awal memimpin gerakan ini untuk menumbangkan diktator dan menuntut pemerintah yang demokratis. Tawakkul menyampaikan bahwa penghargaan Nobel ini diberikan untuk seluruh Rakyat Yaman, untuk para martir dan untuk semua alasan kami melawan (saleh) dan geng-nya. Cerita lainnya datang dari Megawati, dalam peresmian Gedung Megawati Soekarnoputri dan Gedung (HC) Ir H Soekarno di Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, beliau mengatakan bahwa kaum perempuan harus berani tampil menjadi pemimpin,dan seorang mahasiswa harus berpikir dengan jernih, kreatif dan progresif. Megawati menambahkan semoga dengan pemberian gedung dengan namanya itu memberikan dukungan moril, terutama bagi perempuan untuk menjadi pemimpin dan lebih berkiprah dalam membesarkan Indonesia. Kisah lainnya adalah seorang perempuan yang bernaman Srintil. Dia merupakan tokoh dalam cerpen yang akan difilmkan, menceritakan tentang pemain Ronggeng Dukuh Paruk dengan pertarungan integritas tubuh perempuan melalui tokoh srintil, yaitu siapa pemilik dan bagaimana masyarakat melihat tubuh perempuan. Isu lainnya mengenai KRL yang dihususkan untuk kaum wanita. Yang pada kenyataannya masih saja ada yang masuk dalam gerbong tersebut meskipun tidak banyak jumlahnya. Kisah lain dari perempuan yang bernama Khaleda Zia Perempuan Tangguh dari Bangladesh yang sangat menginspirasi kita “jika kita ingin memajukan sebuah negara, kita harus memberantas kemiskinan, menggalakan kesadaran pentingnya program keluarga berencana, kita harus memulainya dengan memberi pendidikan untuk para gadis”. Karena ketangguhannya dalam membela kaum papa/lemah, maka khaleda dinobatkan oleh majalah Forbes Sebagai salah satu dari 100 Most Powerful Women.
Sultanah Nur Zahirah, Pendidikan merupakan salah satu bidang yang menjadi fokus perhatian sang permaisuri. Berkat kiprahnya di ranah sosial dan pendidikan ini mengundang perhatian banyak kalangan di Malaysia. Salah satu bukti dari perhatian itu adalah gelar doktor honoris causa bidang manajemen yang dianugerahkan kepadanya dari Universitas Sains dan Teknologi Malaysia Trengganu.
2/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Cristina Fernandez de Kirchner. Dengan suara dari 96 persen TPS, Fernandez mendapat hampir 54 persen suara dengan unggul 36 poin dari saingan terdekatnya. Kandidat sosialis Hermes Binner, dengan kebijakannya menghadapi krisis utang yaitu menasionalisasi pension swasta dan menggunakan cadangan bank sentral untuk meningkatkan belanja pemerintah. Selain itu perbedaannya dengan saingannya adalah “historis” menurut analisis Rosendro Fraga. Fernandez dan suaminya mendapat dukungan dari basis politik peronis, warga berpendapatan rendah dan kelas pekerja. Para descamidos atau “orang tak berpakaian” julukan bagi sekelompok besar warga Argentina yang telantar di era para diktator, tak pernah surut dari kehidupan politik Argentina.
Zainab Al Ghazali Muslimah Pejuang dari Negeri Piramida. Dengan kegigihannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, dia juga memberikan pelajaran kepada kaum perempuan, menerbitkan majalah, mengasuh anak yatim, memberikan bantuan kepada keluarga miskin, dan mendamaikan perselisihan keluarga. Dari segi politik perhimpunan ini berjuang agar Mesir diperintah berdasarkan ajaran Al- Qur’an. Dalam perjuangannya Zainab sempat dipenjara selama 6 tahun tapi itu tidak menyurutkan hatinya untuk mundur. Pimpinan pusat Aisyiyah menyiapkan panduan program peningkatan motivasi membangun jiwa mandiri berprestasi pada anak berbasis TK AB (Aisyiyah Bustanul Athfal) dan masyarakat, khususnya di sekitar Gunung Merapi. Rencananya setelah penyusunan panduannya selesai akan diadakan sosialisasi yang rencananya berlangsung selama tiga bulan. Dia berharap kedepannya modul ini dapat dikembangkan untuk kepentingan daerah lain terutama dareah yang terkena bencana. Gender dan Islam Publik terhenyak ketika beberapa tahun lalu muncul berita pernikahan antara seorang pengusaha dengan anak berusia 12 tahun, masyarakat pun mulai bertanya-tanya mengenai hukum pernikahan dini. Dalam menetapkan fatwa tentang pernikahan dini, Komisi Fatwa MUI berlandaskan pada Alquran, hadis dan pendapat para ahli fikih. Diantaranya Alquran surah an-nisa (4): 6. Sementara dalam hadist lain disebutkan “Barang siapa telah memiliki bekal hendaknya segera menikah karena menikah dapat lebih menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa tidak mampu hendaknya ia berpuasa karena puasa baginya merupakan perisai”. ( HR bukhori-Musllim) Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Pada tahun 1994 di Kairo Mesir membahas mengenai hak-hak dan kesehatan seksual dan reproduksi, dan pada tahun 1995 dilaksanakan di Beijing. Pada Konferensi di Beijing aliansi global perempuan berbagai agama dan kebudayaan berhasil memasukkan platform for action: “hak asasi manusia termasuk hak perempuan mengontrol dan memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab hal-hal yang terkait dengan seksualitasnya, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi, bebas dari korelasi, diskriminasi dan kekerasan”. Namun pada kenyataannya masih banyak Negara yang belum bisa memenuhi komitmen yang dibuat tersebut. Banyak Negara yang tidak bisa memasukkan unsur-unsur yang menjamin kesehatan reproduksi dan seksual yang menghargai hak-hak reproduksi dan seksual individu. Menurut Saira Shameem dari asia-pasific resource
3/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
and rearch centre for women, mengapa banyak Negara belum bisa melaksanakannya karena upaya untuk mengangkat hak-hak reproduksi dan seksual dalam kerangka hak asasi manusia harus berhadapan dengan fundamentalisme agama dan ekstremisme. Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Dengan kebijakan yang diterapkan mengenai satu anak bagi warga cina, sekarang mulai menimbulkan fenomena diantaranya sterilisasi masal, aborsi bahkan dilakukan dalam usia kandungan delapan bulan. Jutaan bayi perempuan diabaikan, dibuang, bahkan dibunuh di seantero kota dan perkampungan cina. Selain itu muncul masalah bahwa pada tahun 2050 seperempat penduduk cina akan dipenuhi oleh orangtua berusia lebih dari 65 tahun. Jelas ini akan menjadi masalah karma dalam usia sekitar 60 tahun mereka sudah tidak lagi produktif secara ekonomis dan dengan sendirinya akan menimbulkan problem ekonomi, ekologis dan sosial bagi negeri “ Tirai Bambu ”. Kisah lain dari negeri sendiri mengenai seorang bidan bernama Robin Lim yang membuka prakteknya di Desa Nyuh Kuning, Ubud-Bali. Robin meyakini bahwa kesuksesan proses persalinan tidak terletak pada kecanggihan alat, tetapi bagaimana pasien diperhatikan dengan penuh kasih sayang. Pendidikan Kisah mengenai Jumilah menjadi “Guru” Setelah Melek Huruf, pada tahun 2003 jumilah menjadi kepala divisi usaha dalam kelompok swadaya masyarakat, dalam membuat laporan keuangan dia sering salah menuliskan angka, dia sering bingung membedakan bilangan ribuan dan puluhan ribu. Dia mulai belajar dari anaknya sendiri meskipun anaknya kadang-kadang suka marah karena sering salah membaca dan rewel karena tanya-tanya terus. Berkat kegigihannya sekarang dia dipercaya mengajar dan merekrut lebih dari 60 anak laki-laki dan perempuan sebagai peserta didiknya. Isu lainnya masih mengenai pendidikan yaitu, Jerman Mencari Bentuk Pendidikan Agama moderen yang mampu membangun hubungan antara agama dan kehidupan nyata, menghubungkan nilai-nilai universal Islam dengan pengalaman hidup sehari-hari, sehingga agama menjadi semakin bermakna, membuat orang semakin matang, dan semakin peka. Tenaga Kerja Isu yang terkait ketenaga kerjaan terkait dengan pencabutan moratorium mengenai Tenaga Kerja Indonesia dengan Malaysia. Agen Pekerja Rumah Tangga Asing Malaysia siap memperketat syarat bagi calon pengguna jasa tenaga kerja Indonesia. Isi dari nota kesepahaman tersebut adalah: TKI Pekerja Rumah Tangga berhak memegang paspor, berhak libur sehari dalam seminggu, menerima gaji lewat bank, menerima gaji awal 800 ringgit (2,2 juta) per bulan, dan pembentukan satuan tugas gabungan kedua Negara untuk implementasi. Isu yang kedua terkait ketenaga kerjaan adalah mengenai pencabutan moratorium pertanggal 1 Desember tentang pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia akan dicabut karena masih banyaknya warga Malaysia yang membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia tapi dengan catatan dan syarat para pengguna TKI memenuhi hak-hak TKI, diantaranya seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu diantaranya mengenai hari libur dan jam kerja.
4/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Isu yang terakhir mengenai mantan TKI yang berhasil membuka usaha di daerahnya. Berti (mantan TKI) menjelaskan orang mau jadi TKI umumnya karena terpaksa, akibat kemiskinan di kampong, karena hanya sebagian kecil TKI saja yang bekerja di negeri orang untuk mencari modal. Padahal setelah kita jalani, berusaha di negeri sendiri hasilnya bisa jauh lebih baik. Kita tak perlu lagi menjadi TKI. Ungkap Berti yang sekarang terlibat sebagai aktivis Serikat Buruh Migran Indonesia wilayah Lampung Timur.
Kebijakan Pemerintah DPR telah mensahkan RUU zakat menjadi UU Zakat pada tanggal 27 Oktober 2011. antara lain isinya adalah 1) Sentralisasi pengelolaan zakat nasional oleh pemerintah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). 2) Peran serta masyarakat dalam pengelolaan zakat nasional melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) dimarginalkan dimana eksistensi LAZ hanya sekedar membantu Baznas. 3) Sumber pembiayaan Baznas berasal dari APBN, APBD, dan hak amil. 4) Menteri Agama melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap Baznas dan LAZ, dan dapat memberikan sanksi administratif atas pelanggaran berupa peringatan tertulis, pembekuan operasi, hingga pencabutan izin. Dengan disahkannya UU zakat justru menjadi kemunduran bagi dunia zakat nasional, karena gagal dalam menjalankan misi utamanya dalam mengoptimalkan potensi dana filantropi Islam yang besar dan perannya yang strategis dalam penanggulan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. UU ZIS semestinya mengokohkan peran Negara dalam memberi perlindungan bagi warga Negara yang membayar zakat, memfasilitasi sektor filantropi Islam untuk perubahan sosial, dan memberi insentif perkembangan dunia zakat nasional. Sedangkan UU ini justru malah mematahkan praktik pengelolaan zakat yang baik sekaligus memarginalkan partisipasi masyarakat sipil dalam penanggulangan kemiskinan dan pembangunan. Marginalisasi LAZ dalam UU ini sangat jelas dan ekplisit. UU mengamatkan bahwa yang memiliki kewenangan atas pengelolaan zakat nasional hanya Baznas, sedangkan pendirian LAZ oleh masyarakat hanya sekedar membantu Baznas. UU ini juga tidak memberikan kejelasan tentang tata kelola yang baik untuk dunia zakat nasional selain itu juga memberikan privilage secara luar biasa kepada Baznas sehingga menciptakan level of playing field yang tidak sama antara Baznas dan LAZ. Isu lainnya yang berhubungan dengan pemerintah yaitu, adanya keinginan pemerintah untuk membentuk Undang-Undang tentang Kerukunan Umat Beragama (KUB). Menko Kesra Agung Laksono mengatakan bahwa undang-undang ini sangat penting sebagai rujukan hukum terkait kerukunan , baik dalam preventif (pencegahan) maupun represif. Suryadharma Ali menambahkan, yang akan menjadi pijakan dalam perumusan rancangan undang-undang tentang kerukunan umat beragama nantinya adalah sejumlah peraturan yang saat ini sudah berlaku. Komisi VIII DPR mengatakan bahwa proses pembuatannya sedang berjalan, direncanakan pada November sudah terbentuk panitia kerja. Isu selanjutnya Mengulas UU Fakir Miskin. Setelah disahkan pada tanggal 21 Juli 2011 lalu menjadi Undang-Undang (UU) No 13/2001, kebijakan ini tetap kurang mendapat perhatian padahal ini merupakan instrumen penting dalam landasan pemerintah, khususnya Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II untuk bekerja mengurangi jumlah fakir miskin di Indonesia. Setelah dua bulan disahkan sampai saat ini belum ada dobrakan yang dilakukan Kementerian Sosial.
5/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Hal tersebut dapat dimaklumi karena berbicara mengenai penanganan fakir miskin. UU ini tidak berdiri sendiri, ada UU lain yang besinggungan dengannya, yakni UU No 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, UU No 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial, dan Peraturan Presiden (perpres) No 15/2010 tentang percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Menteri sosial harusnya segera memperkuat fungsi koordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah meningkatkan kualitas SDM, menguatkan program, serta meningkatkan anggaran. Dengan berbekal UU Fakir Miskin Kementerian Sosial seharusnya lebih percaya diri untuk menyinergikan program penanganan fakir miskin yang terdapat di 19 kementerian/lembaga, mengkoordinasikan pengelolaan pembiayaan, mengkoordinasikan pencapaian target sasaran, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penanganan fakir miskin. Isu selanjutnya membahas mengenai UU Zakat. Juwaini memberikan catatan pada pasal 18 yang menyatakan bahwa lembaga amil zakat yang didirikan syaratnya harus berasal dari ormas Islam. Padahal, lembaga yang ada sekarang tidak dari ormas Islam. Jika merunut dari pasal 18 maka badan zakat yang tadinya berbentuk yayasan harus merubah statusnya menjadi ormas Islam. Isu selanjutnya mengenai perayaan hari raya besar umat Islam yang tahun lalu tidak serentak merayakannya. Menag berencana memanggil semua ormas Islam untuk duduk bersama guna membahas perbedaan penentuan waktu hari raya besar islam. Radikalisme Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum Muslimat NU) mengungkapkan, peristiwa terorisme selama 10 tahun terakhir mengesankan Indonesia sebagai negeri sarang terorisme dan radikalisme. Beliau menambahkan bahwa ibu-ibu bisa mendeteksi secara dini mengenai hal ini, dengan melihat perubahan sikap, perilaku, dan gaya anggota kelurga. Selama ini paham radikalisme berlangsung secara diam-diam dan ini menyebabkan aparat pemerintah sulit untuk mendeteksinya. Demokrasi dan Radikalisme : Demokrasi merupakan peluang bagi kelompok radikal untuk membangun militansi dengan mengecap yang lain sebagai yang kafir, yang iblis atau yang anti agama. Dengan adanya konflik horizontal antar mayoritas dan minoritas jelas membuktikan bahwa demokrasi telah lumpuh. Radikalisme mempunyai hubungan yang erat dengan fundamentalisme, tindakan terorisme berasal dari kelompok fundamentalis. Maka dari itu demokrasi harus mulai mengasah sisi pedang lainnya bernama intoleransi. Intoleransi adalah cara keras demokrasi untuk menghadapi radikalisme. Ada cara yang lebih lunak yaitu kanalisasi yaitu melunakkan konsep lawan untuk tujuan-tujuan demokrasi. Isu selanjutnya mengenai radikalisme yang timbul dalam pesantren bisa disebabkan oleh unsur internal yaitu kecenderungan penafsiran teks agama yang sempit. Unsur eksternal yaitu masalah global, seperti modernisasi dan sekulerisme, menjadi penyebab munculnya radikalisme. Deradikalisme saat ini terjadi disegala lini. Hasil survey mengenai indeks kerentanan radikalisme di Indonesia tahun 2011 mencapai 43,6% dan tahun 2010 sebesar 45,4%. Meskipun indeks tahun 2011 turun, hal itu tetap mengkhawatirkan karena indeks itu jauh dari
6/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
titik aman 33,3. Masyarakat perlu mewaspadai isu-isu terkait suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang disebarkan kelompok tertentu di suatu daerah. Selanjutntya Charles Beraf seorang Dosen flores-Ende menanggapi tulisan Donny Gahral Adian “Demokrasi dan Radikalisme, Charles menilai bahwa Donny memberikan penilaian yang pesimistis, simplistik, dan terlampau negative terhadap proses demokrasi di Indonesia. Dia mengatakan sebaliknya bahwa: bukankah demokrasi memungkinkan semakin terbukanya kanal-kanal komunikasi politik, tumbuhnya toleransi terhadap perbedaan partai, agama, suku dan ras. Perempuan berperan deradikalisasi agama. Menurut Khofifah Indarparawansa, deradikalisasi bukan hanya milik pria tetapi kaum perempuan pun bisa berkontribusi dalam gerakan ini, bahkan kontribusi mereka bersifat tidak terbatas dan berkesinambungan. Terutama kaum ibu memiliki potensi dan kemampuan mendeteksi gejala dan setiap perubahan anak mereka. Para ibu dapat melakukan kedekatan emosional dan komunikasi dengan anak mereka. Menanggapi pernyataan KH Said yang terkesan menabur angin, mengenai siapa saja yang dianggap sebagai Wahabi. Jika tak dikritisi takutnya menimbulkan ragam penafsiran di masyarakat dan generalisasi terhadap kelompok yang dituduh Wahabi. Stigma Wahabi merujuk pada sosok ulama abad ke-18 bernama Syekh Muhammad bin Abdul Wahab at-Tamimy an-Najdi. Gerakan dakwah yang mengusung tajdid dan tashfiyah (pembaruan dan permunian). Faham wahabi baru muncul belakangan, itu pun dengan stigmatisasi oleh mereka yang setuju dengan pemikiran yang diusung dalam dakwah Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Di Indonesia sendiri muncul pada ormas-ormas islam seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan Persatuan Islam (Persis). Bahkan disebutkan bahwa Tuanku Imam Bonjol pun pernah disebut sebagai pengusung dakwah Wahabi. KH Said Aqil Siradj menjelaskan , kelompok tersebut tak menghargai perbedaan dan mudah memberikan label sesat pada sesama Muslim lainnya. Sama tidak jelasnya dengan pelabelan pada 12 yayasan yang patut diwaspadai sebagai milik Wahabi. Jika merujuk pada banyak kasus yang terjadi di basis NU, kelompok puritan radikal atau Wahabi yang dimaksud KH Said Aqil adalah mereka yang membid’ahkan tahlilan, tawasul, ziarah kubur, Maulid Nabi, dan amaliah lainnya yang menjadi tradisi di kalangan Nahdliyin. Namun terlepas dari itu semua seluruh ormas Islam sepakat bahwa aksi pengeboman di zona damai adalah perbuatan yang diharamkan Islam , apalagi pengeboman yang terjadi ditempat ibadah. Islam secara Umum Selepas gejolak yang menimpa Negara-nega timur Tengah akhir-akhir ini, menuntun pada pergantian rezim, syariat menjadi pilihan sebagai sumber hukum. Seperti contohnya Negara Libya yang secara terbuka memproklamasikan syariat sebagai rujukan dalam pembuatan hukum. Di Tunisia pun sangat ingin memasukan Islam dalam kehidupan bernegara, meskipun akan menuai hambatan dari kelompok sekuler yang selama ini begitu digdaya. Mesir dan juga Suriah mengakui bahwa Islam adalah sumber hukum mereka. Keutamaan Al-Quds atau Palestina terdapat dalam Al Quran surat Al Baqarah, mulai dari ayat 142-145, didalamnya mengisahkan bagaimana posisi, argumentasi, manfaat, dan konsekuensi hukum, serta dampak horizontal yang muncul setelah dipindahkannya arah kiblat ke Baitullah,
7/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Makkah. Selain dalam AL Quran juga terdapat dalam beberapa hadis Rasulullah. Pada era Shalahuddin itulah muncul beragam kitab yang mencoba menguak tentang keutamaan Al-Quds secara spesifik. Sala satunya ialah kitab Fadhail Al-Quds yang ditulis oleh Abu Al Faraj Abdurrahman Ibnu Ali Ibnu Abu Al. menurut Az-Zajaj, beberapa alasan mengapa Palestina disucikan, antara lain, karena di tempat itu, dosa-dosa kecil bisa dihapuskan, selain itu Al Quds dijauhkan Allah dari segala bentuk dan aktivitas syirik sehingga menjadi tempat singgah para nabi. Dalam hadis dikatakan bahwa daerah pertama yang Allah ciptakan adalah Makkah yang dilindungi oleh para malaikat sebelum Allah menciptakan apa pun selama 10 ribu tahun, lalu Allah menciptakan kota Madinah dan disusul kemudian AL-Quds, dan 10 ribu tahun kemudian Allah menciptakan alam semesta secara keseluruhan. Allah memilih AL-Quds sebagai tujuan Isra Rasulullah, dan dalam riwayat lain disebutkan bahwa Allah melakukan pengawasan terhadap AL-Quds, dua kali tiap harinya. Menurut Dr Muhamad Iskandar, Islamofobia masih sama kuatnya dengan zaman Hindia-Belanda. Terlihat dari orang Islam itu sendiri yang kadang-kadang sering bersikap fobia terhadap yang bersikap sedikit radikal, yang berani mengungkapkan Islam sedikit-sedikit disebut teroris. Dengan masih kuatnya Islamofobia itu sendiri seringkali memandang gejolak sosial yang terjadi di kita dipandang sama seperti gejolak sosial yang terjadi di dunia Barat. Ini yang tidak disadari oleh beberapa penulis kita untuk melihat dunia Islam itu. Sehingga, kacamatanya persis seperti orang Barat. Kehadiran PII dimaksudkan untuk menjadi media yang mampu mendorong proses perubahan pandangan, pola dan sikap hidup masyarakat Indonesia. Pada tanggal 7-10 Oktober 2011 Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (Perhimpunan KB PII) menggelar Musyawarah Nasional IV di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kehadiran Perhimpunan KB PII diharapkan dapat memperluas, bukan mempersempit gerakan. []
___________________________
DAFTAR ISI PEREMPUAN Adela Khanum Pembawa Perubahan 1 Malika Tindu Ratu dari Baghdad 4 Dwi rubiyanti khofifah Menuntun Perempuan 6 Muslimah Bercadar Calonkan Diri jadi Presiden Prancis 8 Illah Sailah Membangun Harmoni 10 Akhirnya, Wanita Saudi Mempunyai Hak Pilih 12 Raja Izinkan Perempuan Ikut Pemilu 13 GENDER dan ISLAM
8/9
Ironi UU Zakat dan UU Kerukunan Umat Beragama Ditulis oleh suhmawardi Kamis, 14 Juni 2012 08:09 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 Juni 2012 04:07
Saat Perempuan Bepergian 14 Pemerkosaan dan Pakain Perempuan 16 KESEHATAN REPRODUKSI dan SEKSUALITAS Ketika Caesar Jadi Pilihan 18 Haid Pertama akan Tiba 20 Desita Berkolaborasi dengan dukun 22 Kanker Payudara Masih Perlu Sosialisasi 24 Menyusui Sehatkan Ibu dan Bayi 25 Yang Belajar, Yang Bercerai 26 PENDIDIKAN Tekan Angka Perceraian, Iran Gencarkan Pendidikan Seks 28 Dorong Pendidikan Agama 29 KEBIJAKAN PEMERINTAH Fatwa MUI Belum Dipahami secara Luas 30 Indramayu Galakkan Gemar Mengaji 31 Baca Alquran Masuk Kurikulum SD 32 Baca Alquran Masuk Kurikulum Disambut Baik 33 RADIKALISME dan KEBANGSAAN Radikalisme Belum Tersentuh 34 Meredam Akar Radikalisme (Habis) 35 Meredam Akar Rdikalisme (Bagian 1) 37 Dialog Untuk Atasi Benturan Ketidakadilan 39 Perang Panjang Terorisme 41 Majelis Agama Tolak Terorisme 43 ISLAM (UMUM) Waris Dalam Islam 44 Syarat dan Rukun Waris 46 Pembagian Harta Waris 48 Tafsir Alquran Alternatif 49 Belanda Pun Larang Cadar 53 Amerika Serikat tak Masalahkan Jilbab 54 Tren Becerai di Musim Lebaran 56 Toleransi Semakin Terkikis 57 Hukum Mati Koruptor 58 Selamat Jalan Abah Anom 59 Suryalaya dan Pesona Tarekat 61
9/9