INVENTARISASI HAMA-HAMA PENTING DAN PARASITOID PADA BUAH MANGGA (Mangifera spp.) DI LABORATORIUM
SKRIPSI
Oleh :
BAMBANG IRWANTO 030302002 HPT
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
INVENTARISASI HAMA-HAMA PENTING DAN PARASITOID PADA BUAH MANGGA (Mangifera spp.) DI LABORATORIUM SKRIPSI
Oleh :
BAMBANG IRWANTO 030302002 HPT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Judul Skripsi Nama Nim Departemen
:Inventarisasi Hama-Hama Penting dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp) di Laboratorium. :Bambang Irwanto :030302002 :Ilmu Hama dan penyakit Tumbuhan
Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ir. H. Darma Bakti, MS) Ketua
(Ir. Suzanna F. Sitepu) Anggota
Mengetahui :
(Ir. Marheni, MP) Ketua Departemen HPT
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Bambang Irwanto, “Inventarisasi Hama-hama Penting dan Parasitoid Pada Beberapa Jenis Buah Mangga (Mangifera spp) di Laboratorium”. Dengan komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Darma Bakti, MS sebagai ketua dan Ir. Suzanna Fitriani. Sitepu sebagai anggota. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 m dari permukaan laut, penelitian dilakukan dari bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hama-hama penting dan parasitoid yang terdapat pada beberapa jenis buah mangga (Mangifera spp). Penelitian ini menggunakan metode rearing di laboratorium. Buah yang menjadi sampel adalah mangga arumanis, mangga gedong, mangga golek, mangga udang dan kweni. Parameter yang diamati adalah : jenis-jenis hama pada buah, populasi dari setiap jenis hama yang didapat (ekor/buah), jenis-jenis musuh alami yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi B. dorsalis tertinggi terdapat pada mangga arumanis yaitu 115 ekor. Populasi N. albizonalis tertinggi terdapat pada buah mangga golek dengan populasi 57 ekor. Sedangkan populasi S. frigidus tertinggi terdapat pada kweni yaitu sebesar 18 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1 ekor parasitoid B. dorsalis yang telah diidentifikasi sebagai Biosteres sp terdapat pada stoples ke-5 dari mangga arumanis.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 14 April 1984 dari bapak Miskun dan ibu Rakijem. Penulis merupakan putra ke sembilan dari sembilan bersaudara. Tahun 2002 penulis lulus dari SMU Raksana Medan dan pada tahun 2003 lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru di USU melalui jalur SPMB. Penulis memilih jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten mata kuliah Ilmu Hama Tumbuhan pada tahun ajaran 2006/2007, mengikuti kegiatan organisasi Ikatan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (IMAPTAN) pada tahun 2003, organisasi KOMUS HPT (Komunikasi Muslim HPT) pada tahun 2003 sampai sekarang. Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di P.T. London Sumatera Indonesia di Bagerpang estate pada tahun 2007.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan pada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Usulan penelitian ini berjudul “Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan study Di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada komisi pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Darma Bakti MS sebagai ketua dan Ir. Suzanna F. Sitepu sebagai anggota yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis menyadari usulan penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Februari 2008
Penulis
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Hal ABSTRACT ......................................................................................... i ABSTRAK ........................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP ................................................................................ iii KATA PENGANTAR .......................................................................... iv DAFTAR ISI ........................................................................................ v DAFTAR TABEL ................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ix PENDAHULUAN Latar Belakang ....................................................................... 1 Tujuan Percobaan .................................................................. 4 Kegunaan Percobaan ............................................................ 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga (Mangifera spp)............................... 5 Syarat Tumbuh ............................................................. 8 Kandungan Gizi ............................................................ 9 Hama Buah Mangga (Mangifera spp) ..................................... 10 Bactrocera dorsalis ....................................................... 10 Biologi Hama Bactrocera dorsalis Hend........................ 12 Gejala Serangan .............................................. 14 Musuh Alami ..................................................... 15 Pengendalian .................................................... 16 Sternochetus frigidus .................................................... 17 Biologi hama Sternochetus frigidus F ........................... 18 Gejala Serangan .............................................. 19 Musuh Alami .................................................... 19 Pengendalian .................................................... 20 Noorda albizonalis......................................................... 20 Biologi Hama Noorda albizonalis ................................. 21 Gejala Serangan .............................................. 21 Pengendalian .................................................... 22 Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
BAHAN DAN METODE Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................. 23 Bahan Dan Alat......................................................................... 23 Metoda Penelitian ..................................................................... 23 Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 24 Pengumpulan Sampel.................................................. 24 Prosedur Rearing ......................................................... 24 Parameter Pengamatan ............................................... 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-jenis Hama Pada buah ..................................................... 26 Populasi Dari Setiap Jenis Hama Yang Didapat ........................ 29 Jenis Parasitoid Yang Didapat ................................................... 30 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................... 31 Saran ........................................................................................ 31 DAFTAR PUSTAKA
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Hal 1. Kandungan gizi buah mangga................................................... 8 2. Hasil Pemantauan lalat buah dari berbagai daerah tahun 1992-1994........................................................... 10 3. Jenis hama dan parasitoid lalat buah........................................ 24 4. Populasi hama dari mangga arumanis...................................... 27 5. Populasi hama dari mangga golek............................................ 28 6. Populasi hama dari mangga gedong ........................................ 29 7. Populasi hama dari mangga udang .......................................... 30 8. Populasi hama dari kweni ......................................................... 31
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Hal 1. Gejala serangan lalat buah ....................................................... 13 2. Imago sternochetus frigidus ...................................................... 17 3. Buah sebelum dibelah............................................................... 17 4. Buah setelah dibelah................................................................. 17 5. Imago Noorda albizonalis.......................................................... 19 6. Rearing di laboratorium ............................................................. 20 7. Lalat buah Bactrocera dorsalis Hendel ..................................... 23 8. Morfologi venasi sayap lalat buah ............................................. 24 9. Grafik hasil rearing pada buah mangga arumanis..................... 27 10. Grafik hasil rearing pada buah mangga golek........................... 28 11. Grafik hasil rearing pada buah mangga gedong ....................... 29 12. Grafik hasil rearing pada buah mangga udang ......................... 30 13. Grafik hasil rearing pada buah kweni ........................................ 31 14. Parasitoid lalat buah Biosteres sp ............................................ 32
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Hal 1. Populasi dari setiap varietas ..................................................... 39 2. Pengamatan Temperatur (°C) dan Kelembaban udara (%) di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan .................................... 40
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mangga (Mangifera indica L.) bukan tanaman asli Indonesia. Mangga yang berkembang di Indonesia diduga berasal dari India. Dari India mangga menyebar ke Semenanjung Malaysia dan sekitarnya. Penyebaran itu karena dibawa pedagang India dan penyebar agama Hindu dan Budha sekitar abad keempat atau kelima sebelum Masehi (Pracaya, 2004). Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Sebab buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Para ahli meyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta crytoxanthin, yaitu bahan penumpas kanker yang baik. Mangga juga kaya vitamin antioksidan seperti vitamin C dan E. Satu buah mangga mengandung tujuh gram serat yang dapat membantu sistem pencernaan. Sebagian besar serat larut dalam air dan dapat menjaga kolesterol agar tetap normal (Republika online, 2005). Berdasarkan laporan FAO tahun 2004, Indonesia termasuk lima besar Negara penghasil mangga, tetapi ekspornya paling rendah. Meskipun ekspor komoditas ini naik terus tiap tahun, tetapi proporsinya belum memadai jika dikaitkan dengan perkembangan panen buah mangga. Artinya produksi masih lebih besar untuk mencukupi konsumsi dalam negri yang baru mencapai 60,9 % Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
dari rekomendasi FAO sebesar 65,75 kg/kapita/tahun. Luas panen juga berkembang cepat dari tahun 1994 sampai 2004. Pada tahun 1994 luas panen hanya 36.981 ha dengan total produksi 826.824 ton, tahun 2004 luas panen meningkat menjadi 185.773 ha dengan produksi mencapai 1.437.665 ton (BPTP Jatim, 2006). Di Indonesia dikenal 3 jenis (golongan) mangga yang tersebar luas di berbagai wilayah nusantara, yaitu terdiri dari : 1. Bacang atau kweni atau kebembem (M. foetida Lour.). Jenis mangga ini buahnya banyak berserat, rasanya masam dan buah muda tidak enak dimakan. 2. Kemang (M. caesia Jack). Jenis mangga ini buahnya berbentuk bulat panjang, kulit buah berwarna kuning keabu-abuan sampai kecoklatcoklatan, dan rasanya amat masam. 3. Mangga atau mango (M. indica L.). Jenis mangga ini paling banyak dibudidayakan, karena memiliki banyak varietas atau kultivar. Pada umumnya buah mangga ini mempunyai kelebihan dari bacang dan kemang, yaitu rasanya manis atau sedikit asam menyegarkan dan tidak banyak berserat (Rukmana, 1997). Jenis OPT pada tanaman buah-buahan masih banyak yang belum dilaporkan, oleh karena itu inventarisasi dan identifikasi sumber infeksi OPT penting pada komoditas tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui jenis OPT, daerah sebar, cara penyebaran, dan status OPT secara tepat di lapangan. Identifikasi OPT merupakan kegiatan penting yang sangat menentukan
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
keberhasilan pengendalian. Kesalahan dalam mengidentifikasi OPT dapat mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan pengendaliannya (Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994). Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat ganas pada tanaman hortikultura di dunia. Sifat khas lalat buah adalah hanya dapat bertelur di dalam buah. Larva (belatung) yang menetas dari telur tesebut akan merusak daging buah, sehingga buah menjadi busuk dan gugur. Konsumen sering kecewa karena buah mangga yang dibelinya mengandung belatung atau busuk. Hal ini dapat menurunkan daya saing komoditas hortikultura Indonesia di pasar global, bahkan ekspor buah mangga Indonesia pernah ditolak negara tujuan dengan alasan mengandung lalat buah (Deptan, 2002). Menurut Alfarini (2003), sekitar 13 jenis komoditas pertanian Indonesia terancam ditolak pasar Taiwan setelah munculnya larangan masuk bagi produk pertanian yang mempunyai sembilan jenis lalat buah yang tidak ada di Taiwan. Indonesia diduga memiliki tiga jenis lalat buah yang belum ada di Taiwan, jenis tersebut antara lain adalah : B. papayae, B. zonata, dan B. musae. Penggunaan pestisida kurang efektif dalam mengendalikan hama lalat buah karena semua stadium larva berada di dalam buah sehingga sulit terjangkau
oleh
pestisida.
Pestisida
dapat
menyebabkan
pencemaran
lingkungan, mengakibatkan kematian hewan nontarget, penyederhanaan rantai makanan
alami
dan
penyederhanaan
keanekaragaman
(Djojosumarto, 2000).
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
hayati
Pengendalian secara biologis (pemanfaatan musuh alami) menggunakan parasitoid maupun predator, untuk mengendalikan atau menekan populasi lalat buah sudah banyak dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis parasitoid dari lalat buah yaitu Biosteres sp adalah parasitoid yang menyerang telur dan larva lalat buah (1-6 hari setelah peletakan telur); Opius sp adalah parasitoid yang menyerang larva lalat buah (3-8 hari setelah peletakan telur); dan Eulophid adalah parasitoid yang menyerang larva instar tiga lalat buah (Artayasa, 2004).
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hama-hama penting dan parasitoid yang terdapat pada beberapa jenis buah mangga (Mangifera spp).
Kegunaan Penelitian -
Sebagai
salah
satu
syarat
untuk
memperoleh
gelar
sarjana
di
Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. -
Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut : Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: dicotyledonae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anarcadiaceae
Genus
: Mangifera
Species
: Mangifera spp.
(BAPPENAS, 2007) Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Karena pengaruh gaya gravitasi akar tunggang tumbuh lurus kebawah. Pertumbuhan cabang-cabang pada akar tunggang tadi membentuk sudut. Sedangkan pertumbuhan cabang yang kecil-kecil arahnya tidak menentu. Disamping itu arah akar dipengaruhi oleh keadaan tanah, lapisan batuan ,celahcelah air dan sebagainya (AAK, 1997). Pada batang tanaman mangga yang masih muda lapisan paling luar terbentuk dari kulit yang amat tipis disebut kulit ari atau epidermis, kemudian kulit ini dirubah menjadi lapisan gabus. Bila pohon bertambah tua, lapisan ini tidak tumbuh lagi, melainkan pecah-pecah. Karena di bagian sebelah dalam kulit
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
timbul lapisan gabus baru, akhirnya lapisan luar mati dan terlepas dari batangnya. Di dalam lapisan kayu ini terdapat pembuluh kayu yang berfungsi membawa zat-zat makanan dari akar ke atas. Dan di dalam lapisan kulit terdapat pembuluh lapisan yang membawa zat makanan dari daun ke tempat lain. Lapisan sel yang terletak antara kedua lapisan tersebut disebut kambium atau daging pembiak. kambium inilah yang tumbuh menjadi kayu. Oleh karena itu aktifitas
kambium
ini
pohon
mangga
bisa
tumbuh
bertambah
besar
(Sunarjono, 1997). Daun terdiri atas dua bagian yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang-tulang dan berurat-urat antara tulang daun dan urat tertutup daging daun atau hijau daun. Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tidak terhingga banyaknya. Didalam sel yang terletak pada permukaan daun terdapat butir-butir yang sangat halus berwarna hijau. Butir-butir ini dinamakan chlorophyl, yang pembentukannya dipengaruhi oleh kesuburan tanaman serta banyaknya sinar matahari yang dapat diterima. Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak mudah terlihat oleh mata telanjang, yang dinamakan kulit ari. Kulit
ari
ini
berlubang
kecil
yang
dinamakan
mulut
kulit
(Nazaruddin dan Muchlisah, 1994). Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan sendiri, karena tepung sari yang jatuh pada tampuk berasal dari pohon itu sendiri sehingga mangga disebut tanaman berumah satu. Menurut susunan secara lengkap, bunga mangga terdiri dari bagian-bagian dasar bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan beberapa buah putik. Bunga mangga dalam keadaan normal adalah
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung. Tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak menghasilkan bunga tetapi menghasilkan ranting daun biasa (AAK, 1997) Tanaman mangga berbuah sekitar bulan Agustus sampai Oktober atau pada musim kemarau. Pada musim ini sangat baik pengaruhnya terhadap proses pembentukan dan pembesaran, sampai pemasakan buah di pohon. Tetapi ada juga pohon yang berbuah terlambat. Buah mangga terdapat pada tangkai pucuk-pucuk daun. Setiap tangkai terdapat 4 sampai 8 buah bahkan ada yang lebih. Bentuk buah mangga bermacam-macam ada yang bulat penuh, bulat pipih, bulat telur, bulat memanjang atau lonjong, ketebalan kulit bervariasi yakni berkisar antara 0,3-1,2 mm. Di bawah kulit terdapat daging yang tebalnya kirakira antara 1,5-4 cm. Ketebalan daging buah ini diukur dari lapisan tempurung biji luar. Dibawah daging buah terdapat biji yang berlapiskan tempurung dan berserabut (Puslitbang, 2004).
Syarat tumbuh Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam didaerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan (BAPPENAS, 2007). Temperatur untuk pertumbuhan optimum tanaman mangga ± 24-27ºC. Pada suhu tersebut pertumbuhan vegetaif dan hasilnya juga sangat baik. Pada temperatur yang rendah, bagi tanaman mangga muda akan banyak menderita kerusakan. Menurut pengamatan, temperatur minimum tanaman Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
mangga masih dapat hidup adalah ± 4-10ºC, tetapi temperatur ini bukan temperatur yang baik untuk pertumbuhan dan produksi (AAK, 1997). Tanaman mangga tumbuh baik di daerah tropis maupun sub tropis. Di daerah tropis tumbuh pada ketinggian 0-800 m dpl, tetapi paling baik sampai pada ketinggian 300 m dpl. Tipe tanah yang paling cocok adalah tanah berpasir, lempung atau liat sedang (agak liat), pH optimum 5,5-6,0. Curah hujan yang dibutuhkan sebanyak 1000 mm pertahun dengan jumlah musim kemarau 4-6 bulan (Puslitbang, 2004).
Kandungan Gizi Buah mangga mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah mangga yang berwarna merah oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat dibutuhkan tubuh. Selain vitamin A buah mangga juga mengandung vitamin C. Kandungan vitamin C pada buah mangga berkisar antara 6-30 mg/100 g buah (Satuhu, 2000). Kandungan
Satuan
M.Gedong
M. Golek
Arumanis
Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Posfor Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air bdd
Kal g g g mg mg mg SI Mg Mg G %
44 0,7 0,2 11,2 13 10 0,2 16.400 0,08 9 87,4 65
63 0,5 0,2 16,7 14 10 0,7 3.715 0,08 30 82,2 65
72 0,4 0,2 11,9 15 9 0,2 1.200 0,08 6 86,6 65
Cengkir/ Indramayu 59 0,8 0,2 18,7 13 10 1,9 2.900 0,06 16 80,2 65
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1977 Keterangan : bdd = berat daging dapat dimakan. Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Hama Buah Mangga (Mangifera spp) Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas buah mangga adalah adanya serangan hama penyakit yang menyerang mulai dari tanaman sampai buahnya sendiri, sebagai akibat masih rendahnya kesadaran para petani dalam memelihara tanamannya. Dalam rangka persiapan pasar bebas, perlu dilakukan langkah-langkah yang terkordinasi di lapangan, khususnya dalam mengantisipasi muncul dan berkembangnya hama penyakit, sesuai rakitan teknologi budidaya mangga yang dianjurkan (BPTP Karangploso, 1997).
Jenis-jenis serangga hama yang menyerang mangga adalah: Bactrocera dorsalis Hama lalat buah merusak daging mangga hingga buah menjadi busuk dan berguguran. Lalat buah betina menyerang tanaman dengan cara menusukkan ujung perutnya pada kulit buah yang sudah matang atau setengah matang.
Saat
itulah
lalat
meletakkan
telur
pada
daging
(Endah dan Novizan, 2002) Menurut Drew et.al., (1978), lalat buah diklasifikasikan ke dalam : Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Hexapoda
Ordo
: Diptera
Sub-Ordo
: Cyclorropha
Family
: Tephritidae
Sub family
: Dacinae
Genus
: Dacus (Fabricus) atau
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
buah
Bactrocera (Macquard) Species
: Bactrocera spp.
Jenis lalat buah yang diperoleh dari berbagai daerah hasil pemantauan tahun 1992 – 1994. NO
Inang
Sub lokasi
B. dorsalis complex
Cabe, nangka, jeruk, belimbing, mangga, kesemek, rambutan, cengkeh, sentul, belustru, jambu biji, terong, kuini, jeruk nipis, jambu air, jambu bol, cabe rawit, sawo, markisa asam.
Agam, Aceh tenggara, Pidie, Kampar, Indragini hulu, Karo, Langkat, Bengkalis, Banda Aceh, Aceh Besar, Tapsel, Simalungun, Deli Serdang, Padang, Padang Panjang, Solok, Pekanbaru, AcehTimur, Pariaman, Medan, Asahan, Tebing Tinggi, Pesisir Selatan.
2.
B. umbrosus Fabricus
3.
B.(Z) tau Walker
Nangka, cempedak, rambutan, jambu biji. Labu siam, labu kuning, labu air, paria, semangka, mentimun, markisa manis, markisa asam, belustru.
Deli Serdang, Agam, Pidie, Padang, Pekanbaru, Asahan, Tebing Tinggi, Pesisir Selatan, Pariaman.
Mentimun, kacang panjang, labu kuning, labu air, semangka,belustr u, jambu air. Cabe, terong.
Pidie, Kampar, Indragiri Hulu, Aceh Besar, Deli Serdang. Langkat, Padang, Solok, Asahan, Aceh Timur, Pesisir Selatan. Pidie, Aceh Tengah, Aceh.
1
4.
5.
Jenis lalat buah
B.(Z) cucurbitae Coq.
B. latifrons Hendel.
Agam, Lima Puluh Koto, Pidie, Aceh Tenggara, Karo, Langkat, Deli Serdang, Aceh Besar.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
6.
B. acgregori Bezzi.
7.
B. albistrigatus de Meijere
Melinjo.
Pidie, Padang, Pariaman. Jambu biji, jambu Banda Aceh, aceh air, Melinjo, Besar, Deli Serdang, jambu bol, Padang, Pekanbaru, nangka. Pariaman, Pesisir Selatan, Aceh Timur.
Sumber : Achrom, et al., (1995).
Biologi Bactrocera dorsalis. Telur berwarna putih, diletakkan di dalam buah mangga, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan berkelompok 2-15 butir. Lalat buah betina dapat meletakkan telur 1-40 butir/hari. Satu ekor betina B. dorsalis dapat menghasilkan telur 1200-1500 butir. Ukuran telur lalat buah mangga adalah 0,3 mm x 0,1 mm. Lalat buah betina mencari buah yang sesuai untuk meletakkan telur dengan bantuan indera penciuman pada antena dan indera mata. Proses ini juga dipengaruhi oleh pencernaan dan penglihatan (Deptan, 2007a). Larva berwarna putih keruh atau putih kekuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri atas 3 bagian : yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas). Kepala berbentuk runcing dengan dua buah bintik hitam yang jelas, mempunyai alat kait mulut. Stadia larva terdiri atas tiga instar. Larva membuat saluran-saluran di dalam buah dan mengisap cairan buah. Larva ini hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6-9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk, dan biasanya larva jatuh (melenting) ke tanah sebelum larva itu berubah menjadi pupa. Larva instar 3 berkembang maksimum dengan ukuran ± 7 mm, membuat lubang keluar, kemudian meloncat atau melenting dari buah, dan menjadi pupa di dalam tanah. Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Stadium lalat buah yang paling merusak adalah stadium larva, yang pada umumnya berkembang di dalam buah (Pracaya, 1998). Pupa berada di permukaan tanah berwarna kecoklat-coklatan dan berbentuk oval dengan panjang sekitar 5 mm. Masa pupa adalah 4-10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah (Tjahjadi, 1992). Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm dan terdiri atas menjadi kepala, toraks (dada), dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas, berwarna oranye, merah kecoklat-coklatan atau hitam dan memiliki sepasang sayap. Pada abdomen umumnya terdapat dua pita melintang dan satu pita membujur warna hitam atau bentuk huruf T yang kadang-kadang tidak jelas. Ujung abdomen lalat betina lebih runcing dan mempunyai alat peletak telur (ovipositor) yang cukup kuat untuk menembus kulit buah, sedangkan pada lalat jantan abdomennya lebih bulat (Deptan, 2007b).
Gejala Serangan Lalat buah merupakan hama potensial perusak utama hasil buah-buahan dan tanaman hortikultura lainnya. Kerusakan yang ditimbulkannya memang terbatas hasil buah saja. Buah menjadi berulat, rusak dan busuk oleh kontaminasi bakteri. Sedangkan tanamannya sendiri tidak terganggu, tetap normal, tumbuh sehat, serta akan berbunga dan berbuah seperti biasa pada tahun-tahun berikutnya (Kalie, 1999). Sifat khas lalat buah adalah meletakkan telurnya di dalam buah, nodanoda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat buah. Telur yang menetas menghasilkan larva (belatung). Akibat gangguan larva Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
yang menetas dari telur tersebut, noda-noda kecil berkembang menjadi bercak coklat disekitarnya. Selanjutny tua/masak. Buah yang gugur ini, apabila tidak segera dikumpulkan dan dimusnahkan larva akan merusak daging buah sehingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum waktunya bahkan akan menjadi sumber infeksi atau perkembangan lalat buah generasi berikutnya (Deptan, 2007c). Luka bekas tusukan juga mengeluarkan cairan yang dapat menarik serangga-serangga lain untuk makan dan bertelur pada buah. Organisme lain juga bisa masuk melalui luka tersebut, sehingga kerusakan makin berat (Kranz et.al, 1997).
Gbr 1. Gejala serangan lalat buah Sumber : foto langsung
Musuh Alami Pemanfaatan musuh alami yang telah diketahui antara lain Biosteres sp. Dan Opius sp (famili Braconidae). Biosteres sp dapat ditemukan pada lalat buah yang menyerang mangga, belimbing, dan jambu biji dengan parasitasi 5,1710,31%. Sedangkan Opius sp banyak ditemukan pada lalat buah yang menyerang mangga dengan tingkat parasitasi 0-6,8%. Dewasa ini sudah tersedia teknologi perbanyakan lalat buah secara besar-besaran dengan
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
makanan buatan, sehingga membuka peluang sangat besar untuk perbanyakan musuh alaminya. Dengan demikian pengendalian biologis lalat buah mempunyai prospek yang baik (Deptan, 2007c).
Pengendalian 1. Pengendalian dengan cara pengaturan, melalui penerapan peraturan karantina
antar
daerah/wilayah/negara
yang
ketat
untuk
tidak
memperdagangkan buah dari daerah endemis lalat buah. 2. Pengendalian secara bercocok tanam/kultur teknis, meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu : terpenuhinya persyaratan tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan jarak tanam dan pengamatan dengan pemasangan perangkap ME (methyl eugenol) atau ekstrak selasih. 3. Perangkapan. Pemasangan perangkap pada tajuk pohon dilakukan di samping untuk tujuan pengamatan, juga dalam rangka mengurangi populasi lalat buah. Jumlah perangkap 20 perangkap/ha. Cara kultur teknis lainnya dilakukan dengan pencacahan tanah yang agak dalam di bawah tajuk pohon secara merata agar pupa yang terdapat di dalam tanah akan terkena sinar matahari dan akhirnya mati. 4. Pembungkusan. Pembungkusan buah saat masih muda dengan kantong plastik, kertas semen, kertas koran, atau daun pisang, untuk mencegah lalat meletakkan telur pada buah. 5. Pengendalian mekanis dan fisik, dilakukan dengan mengumpulkan buah yang terserang, baik yang masih ada di pohon maupun yang gugur, Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
kemudian dimusnahkan/dibenamkan dalam tanah 60 – 70 cm agar larvanya mati. Pengasapan serasah setiap 3 – 4 hari sekali mulai saat pembentukan buah dan diakhiri 1 – 2 minggu sebelum panen, dilakukan untuk mengusir lalat. 6. Pengendalian biologi. Pelepasan serangga mandul (steril) melalui sterilisasi (bila memungkinkan), agar mengadakan perkawinan dengan serangga fertil di lapangan, sehingga diharapkan populasi lalat turun. Di samping itu dapat memanfaatkan musuh alami yang telah diketahui antara lain Biosteres sp., Opius sp. (Braconidae), semut (Formicidae), laba-laba (Arachnidae), kumbang (Staphylinidae) dan cocopet (Dermaptera). 7. Pengendalian kimiawi, dengan menggunakan insektisida efektif sesuai rekomendasi apabila dijumpai lalat buah dalam perangkap, dan diulang setiap 4 – 7 hari sampai populasi turun. Penyemprotan dengan insektisida khlorpirifos
atau
malation
dapat
dicampur
umpan
protein
mengandung amonia (Ditlin Horti, 2007). Sternochetus frigidus F. Hama ini diklasifikasikan ke dalam : Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Inseka
Ordo
: Coleoptera
Family
: Curculionidae
Genus
: Sternochetus
Species
: Sternochetus frigidus F
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
yang
(Ditlin Horti, 2007) Hama ini dapat ditemukan di daerah sentra produksi mangga antara lain di Jawa Barat dan Jawa Timur. Hama ini menyerang kweni, kebembem dan bacang. Telur diletakkan diletakkan pada buah yang bergaris tengah minimum 6 cm. Kumbang betina meletakkan telur pada kulit buah dengan ovipositornya. Telur diselimuti dengan lapisan berwarna coklat yang terdiri dari getah yang keluar dari lubang gerekan. Jumlah telurnya ± 75-180 butir dalam waktu 3 minggu (Deptan, 2007a).
Biologi Sternochetus frigidus F. Larva muda yang baru menetas langsung masuk ke dalam daging buah menuju ke arah biji untuk menghindar dari jaringan yang bergetah karena apabila terjadi kontak dengan getah dapat mengakibatkan kematian larva muda. Larvanya berwarna putih, panjangnya ± 18 mm, cairan buah diminum larva, kotorannya berbentuk bulat menutup lubang. Periode larva berlangsung 30-36 hari (Ditlin Horti, 2007). Pupa terbentuk di dalam buah dengan kepompong yang dibuat dari sisa potongan makanan. Pupa sangat aktif bila diganggu. Pupa berwarna coklat. Lamanya berkepompong 5-7 hari (Pracaya, 1999). Imago panjangnya 8-10 mm, moncongnya panjang sedikit bengkok, warnanya coklat tua berbintik kelabu. Elytranya mempunyai garis-garis yang memanjang dan menonjol. Imago pada siang hari
terbang mencari tempat
persembunyian di bawah celah-celah kulit pohon mangga. Mereka makan pada
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
waktu malam hari dengan menusuk buah yang masih muda, cairan yang keluar dari buah yang luka lalu dimakannya (Kalshoven, 1981).
Gbr 2. Imago Sternochetus frigidus Sumber : foto langsung
Gejala Serangan Buah mangga yang terserang terlihat normal dari luar. Kesannya terlihat sehat, tetapi di dalam bijinya sudah rusak. Kulit biji berlubang, daging biji busuk berwarna hitam (IPTEKnet, 2007).
Gbr 3. Buah sebelum dibelah Sumber : foto langsung
Gbr 4. Buah setelah dibelah Sumber : foto langsung
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Musuh Alami Pemanfaatan
musuh
alami
dengan
menggunakan
parasitoid
Flavopimpla mangae Betr yaitu sejenis tabuhan tetapi masih kurang efektif. Dengan semut Oecophylla smaragdina (semut rangrang) dapat mengusir penggerek dewasa (Pracaya, 2005a).
Pengendalian Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, membungkus buah dengan kantong plastik atau kertas minyak, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah di cangkul (BAPPENAS, 2007).
Noorda albizonalis Hps. (Lepidoptera : Pyralidae)
Menurut Hampson, (1903), hama ini diklasifikasikan ke dalam : Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Sub-Ordo
: Glossata
Infraorder
: Ditrysia
Superfamily : Pyraloidae Family
: Pyralidae
Sub family
: Noordinae
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Genus
: Deanolis
Species
: Sublimbalis.
Spesies
: Noorda albizonalis.
Biologi Noorda albizonalis Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit (Natural Nusantara, 2005). N. albizonalis disebut juga penggerek bergaris merah, karena larva tuanya bergaris-garis merah. Pada mangga dan kebembem panjang larva maksimum 2 cm. Pembentukan pupa terjadi di tanah. Serangga dewasa (ngengat)
berwarna
abu-abu
dan
berukuran
panjang
1,2
cm
(Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994).
Gbr 5. Noorda albizonalis Sumber : foto langsung Gejala serangan Larva makan di dalam daging buah. Buah dari berbagai ukuran dapat terserang. Secara berangsur-angsur lorong gerekan meluas saat larva Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
penggerek tumbuh hingga mencapai panjang ± 2 cm. Segera setelah buah mulai digerek, dapat juga terjadi serangan sekunder lalat buah atau hama lainnya.
Buah
yang
terserang
membusuk
dan
selanjutnya
gugur
(Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994).
Pengendalian 1. Pengendalian secara bercocok tanam, meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu : terpenuhinya persyaratan tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan jarak tanam, pemilihan bibit sehat, pemupukan, pemangkasan,
penyiraman,
pemangkasan,
pemanipulasian
pembungaan dengan bahan kimia untuk mengatur komposisi bunga jantan dan betina yang baik, perlakuan bahan kimia yang mengandung unsur Ca untuk memperkuat kulit buah. Cara-cara pengendalian ini untuk menciptakan kesehatan tanaman sehingga pembungaan dan buah yang tumbuh dapat berkembang optimal. 2. Pengendalian mekanis, dilakukan dengan : Pengerodongan buah dengan kertas bekas kantong semen bila memungkinkan, pengambilan dan
pengumpulan
memusnahkannya
buah agar
yang
menunjukkan
populasi
gejala
tidak
kemudian
berkembang
(Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994).
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan dengan ketinggian tempat ± 32 m dpl. Penelitian dilaksanakan dari bulan september 2007 sampai dengan Januari 2008.
Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 jenis buah mangga yaitu mangga golek, mangga gedong, arumanis, mangga udang, kweni yang terserang oleh hama, alkohol 70%, madu dan pasir secukupnya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop stereo, mikroskop binokuler dengan pembesaran 10-40 kali, kaca pembesar (loup), pinset, kamera digital, stoples, botol koleksi, kain kasa, karet gelang, pisau, gunting, plakat nama, alat-alat tulis, buku kunci identifikasi Borror, et.al 1992, Handbook on Identification of fruit flies in the Tropics (Ibrahim and Ibrahim, 1990)
Metoda Penelitian Penelitian ini menggunakan metoda survei dan rearing yaitu mengamati hama-hama apa saja yang terdapat dalam buah mangga dan mengamati ada tidaknya musuh alami yang keluar dari larva serangga yang menyerang buah mangga.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan sampel. Sampel buah mangga yang terdapat gejala serangan hama buah mangga dan kelihatan busuk diambil dari pasar. Banyaknya buah yang dikumpulkan 10 buah dari tiap jenis mangga. Setiap sampel buah yang dikumpulkan disimpan dalam kantong plastik yang telah disediakan dan diberi label yang berisi data : area/lokasi, sampel dan tanaman inang.
2. Prosedur Rearing.
Gbr 6. Rearing di laboratorium
Sampel buah dibelah terlebih dahulu, jika ada larva didalamnya buah ditutup kembali dan dimasukkan ke dalam stoples yang telah diisi bagian pasir halus yang lembab kemudian diberi label sesuai dengan label kantongan plastik asal sampel tersebut. Kemudian ditutup dengan kain kassa dan dibiarkan sampai imago hama dan parasitoid yang terdapat di dalam buah mangga keluar.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
3. Parameter Pengamatan. a. Jenis-jenis hama pada buah. Masing-masing hama yang terdapat di dalam stoples jenis/buahnya diidentifikasi dengan menggunakan kunci dari Borror, et.al 1992 ; Ibrahim and Ibrahim, 1990 ; dari internet sampai tingkat famili dibantu dengan loup dan mikroskop. b. Populasi dari setiap jenis hama yang didapat (ekor/buah) Hama yang terdapat di dalam stoples dari kelima jenis mangga hasil rearing dihitung populasinya tiap spesies. c. Jenis-jenis musuh alami yang didapat. Diamati ada tidaknya parasitoid yang keluar dari dalam stoples yang berisi buah mangga kemudian diidentifikasi menggunakan kunci dari Borror, et.al 1992 ; dari internet sampai tingkat famili dibantu dengan loup dan mikroskop.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Jenis - Jenis Hama Pada Buah Hasil inventarisasi hama dan parasitoid terhadap lima jenis buah mangga yang ditemukan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Jenis-jenis hama dan parasitoid pada buah. NO
Varietas
Hama dan Parasitoid yang ditemukan
1.
Arumanis
B. dorsalis (Diptera:Tephtritidae) N. albizonalis (Lepidoptera:Pyralidae) Parasitoid B. dorsalis yaitu : Biosteres sp (Hymenoptera:Braconidae)
2.
Mangga gedong
B. dorsalis (Diptera:Tephtritidae) S. frigidus (Coleoptera: Curculionidae)
3.
Mangga golek
B.dorsalis (Diptera:Tephtritidae) N. albizonalis (Lepidoptera:Pyralidae)
4.
Mangga udang
S. frigidus (Coleoptera: Curculionidae)
5.
Kweni
B. dorsalis (Diptera:Tephtritidae) S. frigidus (Coleoptera:Curculionidae)
Tabel 3 menunjukkan hanya 1 species lalat buah yang menyerang buah mangga yaitu B. dorsalis (Diptera:Tephtritidae) hal ini sesuai dengan pemantauan lalat buah tahun 1994-1995 oleh Achrom, et al. (1995), hal ini terjadi karena metoda yang dipakai. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa hama yang menyerang pada mangga arumanis yaitu B. dorsalis dan N. albizonalis sedangkan pada mangga gedong hama yang menyerang yaitu B. dorsalis dan
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
S. frigidus. Pada mangga golek hama yang menyerang yaitu B. dorsalis dan N. albizonalis. Pada mangga udang hanya terdapat 1 species saja yaitu S. frigidus, sedangkan pada kweni hama yang menyerang B. dorsalis dan S. frigidus.
a. Bactrocera dorsalis Hendel Toraks berwarna hitam, terdapat dua garis kuning menyolok (lateral post sutural vittae) pada mesonotum yang melebar melingkupi seluruh buku-buku supra alar, mesonotum hitam. Humeral callus dan skutellum berwarna kuning. Posnotum berwarna hitam.
Gbr 7. B. dorsalis Hendel Sumber : foto langsung
Keterangan : 1. Torak 2. Sayap Gambar 3. Abdomen Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Abdomen berwarna merah bata, berbentuk oval , pada bagian dorsal terdapat gambar berupa huruf T berwarna hitam dan pada ruas ketiga terdapat rambut
pekten
untuk
yang
jantan.
Sepasang
bercak
berbentuk
bulat
(ceromata/shining spot) pada tergit ruas kelima. Sel-sel kostal sayap transparan, mempunyai kostal band atau bercak kecoklatan pada bagian stigma hingga ujung sayap yang memiliki pola yang melputi seluruh bagian R2+3 dan meluas ke bawah pada ujung venasi R4+5, sayap tidak memiliki cross band, juga menutupi sel anal dan perpanjangan sel anal.
Gbr 8. Sayap Lalat Buah Sumber : Ibrahim &Ibrahim 1990
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
2.Populasi dari setiap jenis hama yang didapat. Dari hasil rearing pada buah mangga arumanis dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini : No 1
Varietas M. Arumanis
Species B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus Biosteres sp
1 0 3 0 0
2 0 1 0 0
3 0 1 0 0
4 4 2 0 0
Stoples 5 6 39 28 23 3 0 0 1 0
7 17 1 0 0
8 7 7 0 0
9 20 2 0 0
10 0 5 0 0
Jumlah (ekor) 115 21 0 1
Populasi (ekor)
Gbr 9. Grafik Hasil Rearing Pada Buah Mangga Arumanis 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus Biosteres sp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Stoples
Dari tabel diatas menunjukkan populasi hama tertinggi yaitu B. dorsalis yaitu 115 ekor. Tingginya populasi B. dorsalis diakibatkan oleh suplai makanan bagi spesies ini cukup melimpah untuk pertumbuhan dan perkembangan yang didukung oleh sifatnya poliphag seperti yang dilaporkan Kalshoven (1981), vegetasi sekitarnya merupakan hunian saat tidak terjadi musim buah. Hal ini didukung oleh Achrom et al., (1995), B. dorsalis dengan tanaman inang cabe, nagka, jeruk, belimbing, mangga, kesemek, rambutan, cengkeh, sentul, belustru,
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
jambu biji, terung, kuini, jeruk nipis, jambu air, jambu bol, cabe rawit, sawo, markisa asam. Dari tabel diatas juga di dapat 1 ekor parasitoid lalat buah yaitu Biosteres sp. Dari hasil rearing pada buah mangga golek dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini : No 1
Varietas
Species
M. Golek
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
1 0 0 2
2 0 1 1
3 7 9 0
4 0 5 0
Stoples 5 6 0 0 4 25 1 1
7 0 2 1
8 0 5 1
9 0 6 0
10 0 0 1
Jumlah (ekor) 7 57 8
Gbr 10. Grafik Hasil Rearing Pada Buah Mangga Golek
Populasi (ekor)
30 25 20
B. dorsalis
15
N.albizonalis
10
S. frigidus
5 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Stoples
Dari tabel diatas dapat dilihat populasi hama tertinggi yaitu N.albizonalis yaitu 57 ekor dari 10 buah mangga golek. Dan populasi terendah yaitu B.dorsalis yaitu 7 ekor. Populasi S. frigidus yaitu 8 ekor
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Dari hasil rearing pada buah mangga gedong dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini : No 1
Varietas
Species
M. Gedong
1 4 0 0
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
2 15 0 0
3 3 0 0
4 2 0 1
Stoples 5 6 0 5 0 0 1 3
7 1 0 0
8 11 0 0
9 1 0 0
10 0 0 1
Jumlah (ekor) 42 0 6
Populasi
Gbr 11. Grafik Hasil Rearing Pada Buah Mangga Gedong 16 14 12 10 8 6 4 2 0
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Stoples
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hama B. dorsalis sangat mendominasi yaitu dengan populasi tertinggi sebesar 42 ekor sedangkan populasi S. frigidus hanya 6 ekor dan populasi terendah hama N. albizonalis yaitu 0.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Dari hasil rearing pada buah mangga udang dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini : No 1
Varietas
Species
M. udang
1 0 0 1
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
2 0 0 1
3 0 0 1
4 0 0 1
Stoples 5 6 0 0 0 0 1 2
7 0 0 1
8 0 0 1
9 0 0 1
10 0 0 1
Jumlah (ekor) 0 0 11
Gbr 12. Grafik Hasil Rearing Pada Buah Mangga Udang
Populasi (ekor)
2.5 2 B. dorsalis
1.5
N.albizonalis 1
S. frigidus
0.5 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Stoples
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada buah mangga udang hanya terdapat 1 spesies hama yaitu S. frigidus. Hal ini dikarenakan buah mangga ini sangat kecil jadi hama seperti B. dorsalis dan N. albizonalis tidak mau meletakkan telur di buah mangga udang ini.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Dari hasil rearing pada buah kweni dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini : No 1
Varietas
Species
Kweni
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
1 2 0 3
2 0 0 1
3 0 0 3
Stoples 5 6 0 0 0 0 2 1
4 13 0 2
7 0 0 2
8 1 0 1
9 0 0 2
10 0 0 1
Jumlah (ekor) 16 0 18
Gbr. 13. Grafik Hasil Rearing Pada Buah Kweni 14 Populasi (ekor)
12 10
B. dorsalis
8
N.albizonalis
6
S. frigidus
4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Stoples
Pada buah kweni terdapat 2 spesies yaitu B. dorsalis dan S. frigidus. Dan populasi tertinggi yaitu S. frigidus yaitu 18 ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Deptan (2007a) bahwa tanaman inang dari hama S. frigidus adalah : kweni, kebembem, dan bacang.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
3. Jenis parasitoid yang didapat Dari hasil penelitian didapat 1 ekor parasitoid B. dorsalis yang telah diidentifikasi sebagai Biosteres sp terdapat pada stoples ke-5 dari mangga arumanis. Tingkat parasitasi parasitoid ini sangat kecil, hal ini didukung oleh literatur Deptan (2007) yang menyatakan Biosteres sp dapat ditemukan pada lalat buah yang menyerang belimbing, mangga dan jambu biji dengan parasitasi 5,17-10,31%, Artayasa (2004) menyatakan Biosteres sp adalah parasitoid yang menyerang telur dan larva lalat buah (1-6 hari setelah peletakan telur) ; sedangkan Opius sp dapat ditemukan pada lalat buah yang menyerang mangga dengan tingkat parasitasi 0-6,8%, Deptan (2007), Opius sp adalah parasitoid yang
menyerang
larva
lalat
buah
(3-8
hari
setelah
peletakan
Artayasa (2004).
Gbr 14. Biosteres sp Sumber : foto langsung
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
telur),
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 1. Jenis hama yang terdapat pada buah mangga arumanis, mangga gedong, mangga golek, mangga udang dan kweni ada 3 spesies yaitu : B. dorsalis, N. albizonalis dan S. frigidus. 2. Populasi parasitoid B. dorsalis 1 ekor, yaitu Biosteres sp yang didapat dari mangga arumanis. 3. Populasi B. dorsalis tertinggi terdapat pada buah mangga arumanis yaitu 115 ekor dan terendah terdapat pada buah mangga udang yaitu 0. 4. Hama N. albizonalis terdapat pada 2 jenis mangga yaitu mangga golek dan arumanis. Sedangkan hama S. frigidus terdapat pada 4 jenis mangga yaitu mangga gedong, golek, udang, kweni dan hama B. dorsalis juga terdapat pada 4 jenis mangga yaitu mangga arumanis, golek, gedong dan kweni. 5. Populasi hama N. albizonalis tertinggi terdapat pada buah mangga golek yaitu 57 ekor dan terendah terdapat pada mangga arumanis yaitu 21 ekor, sedangkan populasi S. frigidus tertinggi terdapat pada kweni yaitu 18 ekor dan terendah terdapat pada buah mangga arumanis yaitu 0.
Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang predator yang potensial pada pertanaman mangga.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1997. Budidaya Tanaman Mangga. Kanisius. Yogyakarta. Achrom, M., W. Haryono, S. Manurung, G.E. Siregar, P.Pinem, M. Nurochman, Rahmawati, H. Zahara, E. Tambunan, R. Delfi, S. Johan dan Erniati., 1995. Hasil Pemantauan Lalat Buah (Diptera:Tephtritidae) Di Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Medan Tahun 1994/1995. Balai Karantina Pertanian Medan. Alfarini, P., 2003. Produk hortikultura Indonesia Terancam Ditolak Taiwan. Ekonomi bisnis, Tempo News Room. http://www.tempo.co.id/hg/ekbis/2003/11/12/brk,20031112-41html. Artayasa P.I., 2004. Potensi Parasitoid Dalam Pengendalian Lalat Buah Bactrocera carambolae di Kebun Percobaan Buah-buahan Subang, Jawa Barat. Perpustakaan Departemen Biologi. Bandung BAPPENAS, 2007. Mangga (Mangifera spp.). available at http://www.Warintek Bantul.co.id. Diakses tanggal 18 Januari 2007. BPTP Jawa Timur. 2006. Seminar Nasional Agribisnis Mangga. http://www.Litbang.deptan.go.id:BPTP-Jatim. Diakses tanggal 9 Januari 2007. BPTP Karangploso. 1997. Mengendalikan Hama Dan Penyakit Mangga. http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/buka-peta/bagian-02.html. Diakses tanggal 9 Januari 2007 Deptan, 2002. Lalat Buah. Bab I, Departemen Pertanian. http://www.deptan.go.id-ditlinhorti-buku lalat buah-bab 1.htm. Diakses tanggal 19 Januari 2007. ______, 2007a. Penggerek buah Sternochetus frigidus F. available at http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/opt/mangga/penggerek-buah.html. Diakses tanggal 19 Januari 2007. ______, 2007b. Lalat Buah (Bactrocera spp.). available at http://www.deptan.go.id-ditlinhorti-opt-lalat 02-jpg.htm. Diakses tanggal 19 Januari 2007. ______, 2007c. Panduan Lalat Buah. available at http://www.deptan.go.id-ditlinhorti-opt-lalat 02-jpg.htm. Diakses tanggal 19 Januari 2007. Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1994. Hasil Identifikasi dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Buah. Jakarta. http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/makalah/hasil=peng.buah.htm. Diakses tanggal 16 April 2007. Ditlin Hortikultura, 2007. Hama dan Penyakit Tabaman Mangga. http://ditlin.hortikultura.go.id/makalah/hasil-peng-buah.htm. Diakses tanggal 19 Januari 2008. Djojosumarto, P., 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. 210 hal. Drew, R.A.I., G.H.S. Hooper and M.A. Bateman, 1978. Economic fruit flies of the south pacific region. Watson Ferguson and Co. Brisbane. Endah, J. dan Novizan, 2002. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hampson, 1903. EntomID-Specimen Database.CSIRO Australia. Ibrahim, R.H. and A.G. Ibrahim, 1990. Handbook on identification of fruit flies in the tropics. Universiti Pertanian Malaysia Press. Selangor Darul Ehsan. IPTEKnet, 2007. Mangga Golek 31. available at http://www.Portal.%.20.IPTEK.htm. Diakses tgl 12 Januari 2007. Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT.Ichtiar Baru Van Hoeve. Jakarta. Kalie, M.B., 1999. Mengatasi Buah rontok, Busuk dan Berulat. Penebar Swadaya. Jakarta. Kranz, J.H., Schmutterer and W. Koch, 1997. Diseases, Pest and Weeds in Tropical Crops. John Willey and Sons, New York. Natural Nusantara, 2005. Budidaya Mangga. http://www.Naturalnusantara.co.id/pageISIPRODUK-LEAFLETANIISI3F.Htm. Diakses tanggal 19 Januari 2007. Nazaruddin dan Muchlisah F, 1994. Buah Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta Pracaya, 1998. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
______, 1999. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta. http://www.IPTEKnet.id/ind/pdinvertebrata/index.php?id=116&ch=pd.indin vertebrata2.Diakses tanggal 19 Januari 2007. ______, 2004, Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. http://www.IPTEKnet.id/ind/pdinvertebrata/index.php?id=116&ch=pd.indin vertebrata2.Diakses tanggal 19 Januari 2007. ______, 2005, Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta Puslitbang, 2004. Budidaya Mangga. http://www.LitbangHortikultura.go.id/phlt.pandu.php?id=116&ch=pd.2004. Diakses tanggal 19 Januari 2007. Republika online, 2005. Mangga Bisa Untuk Influenza. available at http://www.republika.co.id. Diakses tanggal 19 Januari 2007. Rukmana, R, 1997. Mangga Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. Rukmana. R. dan Sugandi U., 2002. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Yogyakarta. Satuhu, S., 2000. Penanganan Mangga Untuk Ekspor. Penebar Swadaya. Jakarta. Sunarjono, H.H., 1997. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya. Jakarta. Tjahjadi, N., 1992. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 1.
Populasi dari setiap varietas sebagai berikut : NO
Varietas
Spesies
Stoples 5 6 39 28 3 3 0 0 1 0
7 17 1 0 0
8 7 7 0 0
9 20 2 0 0
10 0 5 0 0
Jumlah (ekor) 115 21 0 1
1
Arumanis
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus Biosteres sp
1 0 3 0 0
2 0 1 0 0
3 0 1 0 0
4 4 2 0 0
2
M. gedong
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
4 0 0
15 0 0
3 0 0
2 0 1
0 0 1
5 0 3
1 0 0
11 0 0
1 0 0
0 0 1
42 0 6
3
M. golek
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
0 0 2
0 1 1
7 9 0
0 5 0
0 4 1
0 25 1
0 2 1
0 5 1
0 6 0
0 0 1
7 57 8
4
M. udang
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
0 0 1
0 0 1
0 0 1
0 0 1
0 0 1
0 0 2
0 0 1
0 0 1
0 0 1
0 0 1
0 0 11
5
Kweni
B. dorsalis N.albizonalis S. frigidus
2 0 3
0 0 1
0 0 0
13 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 0 0
0 0 0
0 0 0
16 0 4
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 2. Data Pengamatan Temperatur (°C) dan Kelembaban udara (%) di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan.
Tanggal 17-Sep-07 18-Sep-07 19-Sep-07 20-Sep-07 21-Sep-07 22-Sep-07 24-Sep-07 25-Sep-07 26-Sep-07 27-Sep-07 28-Sep-07 29-Sep-07 1-Oct-07 2-Oct-07 3-Oct-07 4-Oct-07 5-Oct-07 6-Oct-07 8-Oct-07 9-Oct-07 10-Oct-07 11-Oct-07 12-Oct-07 13-Oct-07 15-Oct-07 17-Nov-07 19-Nov-07 20-Nov-07 21-Nov-07 22-Nov-07 23-Nov-07 24-Nov-07 26-Nov-07 27-Nov-07 28-Nov-07 29-Nov-07 30-Nov-07 1-Dec-07 3-Dec-07 4-Dec-07 5-Dec-07 6-Dec-07 7-Dec-07
Suhu (°C) 29 30 29 31 28 27 26 29 30 31 30 31 29 29 30 31 28 29 30 31 33 32 30 29 28 29 30 33 32 35 31 31 32 30 31 31 30 31 31 30 29 27 29
Kelembaban (%) 71 71 70 71 72 71 70 71 72 71 70 71 70 71 71 71 71 70 71 70 71 71 71 70 70 70 70 71 71 71 70 70 71 71 71 71 70 71 71 70 71 70 71
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
8-Dec-07 10-Dec-07 11-Dec-07 12-Dec-07 13-Dec-07 14-Dec-07 15-Dec-07 17-Dec-07 18-Dec-07 19-Dec-07 20-Dec-07 21-Dec-07 22-Dec-07 26-Dec-07 27-Dec-07 28-Dec-07 29-Dec-07 30-Dec-07 31-Dec-07 1-Jan-08 2-Jan-08 Rata-rata
28 29 30 31 30 29 30 31 29 30 31 29 29 29 30 30 30 31 31 29 29 29.95
71 70 70 70 71 71 71 70 70 71 71 71 72 71 71 71 71 71 71 71 70 70.71
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008
Bambang Irwanto : Inventarisasi Hama-Hama Penting Dan Parasitoid Pada Buah Mangga (Mangifera spp.) Di Laboratorium, 2008 USU Repository © 2008