Jurnal EduBio Tropika, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 1-52
Rananda Arasti Meuna Prodi Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Syaukani Prodi Biologi FMIPA Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
M. Ali S. Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Korespondensi:
[email protected]
INVENTARISASI LALAT BUAH (TEPHITRIDAE) YANG MENYERANG TANAMAN MANGGA (Mangifera sp.) ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, penyebaran dan penyerangan lalat buah pada tanaman mangga yang terdapat di Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan pada September 2015 di Kecamatan Banda Raya, Kuta Raja, Kuta Alam, Syiah Kuala, dan Ulee Kareng. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode perangkap Steiner dan penentuan kawasan tanaman mangga yang diteliti dilakukan dengan Metode Survei. Subjek penelitian adalah lalat buah yang menyerang mangga dan objek penelitian adalah lalat buah yang terperangkap dalam perangkap Steiner. Analisis tentang jenis lalat buah dilakukan secara deskriptif, sedangkan cara penyerangan lalat buah dengan menggunakan rumus Indek Morisita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total lalat buah yang ditemukan pada pohon mangga di Kota Banda Aceh adalah 2.283 individu dan jenis lalat buah yang didapatkan adalah Bactrocera dorsalis dan Bactrocera umbrosus. Cara penyerangan lalat buah secara umum di Kota Banda Aceh dilakukan secara mengelompok. Penyerangan dimulai dari pemilihan buah mangga yang dipengaruhi oleh bau, penusukan kulit mangga menggunakan ovopositor serta peletakan telur lalat buah di dalam buah mangga yang mengakibatkan mangga menjadi busuk. Kata Kunci: Lalat Buah dan Tanaman Mangga
INVENTORY OF FRUIT FLIES (TEPHRITIDAE) WHICH ATTACKING THE MANGO TREE (Mangifera sp.) ABSTRACT: This research was aimed to determine the type, spread of and assault of fruit flies on mango trees located in Banda Aceh. The research was conducted in September 2015 in the sub-district of Banda Raya, Kuta Raja, Kuta Alam, Syiah Kuala, and Ulee Kareng. This research is a qualitative research using traps Steiner and determining mango tree area of research by Survey Method. Subjects were fruit flies attacking mango and the object of research is the fruit flies were trapped in the trap Steiner. An analysis of the type of fruit fly was a descriptive, whereas ways of fruit flies attack used the Morisita Index formula. The results showed that the total number of fruit flies found on a mango tree in Banda Aceh are 2,283 individuals and fruit fly species obtained are Bactrocera dorsalis and Bactrocera umbrosus. Ways of fruit flies to attack are generally clumped. The attack starts from selecting mangoes are affected by the smell, mango skin pricking using ovipositor and laying eggs of fruit flies on mango so that mango to rot. Keywords: Fruit Flies and Mango Tree
PENDAHULUAN Lalat buah (Tephritidae) merupakan hama penting yang menyerang lebih dari 100 jenis tanaman hortikultura di dunia, bahkan intensitas serangannya mencapai 100% jika populasinya tinggi (Ginting, 2009). Menurut Kardinan (2003), lalat buah dapat menimbulkan kerugian secara kuantitas maupun kualitas. Kerugian secara kuantitas menyebabkan buah muda atau buah yang belum matang mengalami kerontokan.
Wilayah Kota Banda Aceh terletak antara 05°16’15”-05°36’16” Lintang Utara dan 95°16’15”-95°22’35” Bujur Timur yang terdiri atas 9 kecamatan dan 90 gampong serta mempunyai jumlah penduduk pada Tahun 2015 sebesar 224.209 jiwa (BPS Kota Banda Aceh, 2015). Kawasan Kota Banda Aceh terdapat berbagai tanaman yang hidup di pekarangan rumah penduduk. Tanaman tersebut adalah belimbing,
44
Inventarisasi Lalat Buah (Tephitridae) yang Menyerang Tanaman Mangga (Mangifera Sp.)
pisang, kelapa, jambu air, dan juga mangga. Hampir semua jenis pohon ini terdapat buah termasuk mangga. Mangga (Mangifera indica L.) merupakan mangga yang berasal dari India, buahnya banyak mengandung vitamin A dan C (Pracaya, 2005), dan banyak terdapat di Kota Banda Aceh. Produktivitas komoditas tanaman mangga di Banda Aceh pada tahun 2010 mencapai 185 ton. Total tanaman mangga yang ada di Banda Aceh adalah 10.337 batang, yang meliputi hasil komoditas mangga dari 9 kecamatan yang terdapat di Banda Aceh (BPS Kota Banda Aceh, 2015). Hasil studi pendahuluan di beberapa kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh, terlihat banyaknya tanaman mangga yang ditanam di pekarangan rumah warga yang diserang oleh lalat buah. Indikasi serangan lalat buah pada buah mangga yang telah jatuh adalah terdapat bintikbintik hitam sebagai bekas tusukan ovipositor lalat buah dalam meletakkan telurnya pada buah mangga. Jenis-jenis pohon mangga yang ditanam di pekarangan rumah warga mempunyai varietas yang bervariasi, sehingga akan memberikan respon yang berbeda terhadap berbagai jenis lalat buah yang menyerangnya. Informasi tentang berbagai jenis tanaman mangga yang terdapat di Kota Banda Aceh belum diketahui pasti dan jenis lalat buah yang menyerang buah mangga di Kota Banda Aceh juga belum diketahui secara pasti karena sampai saat ini belum ada laporan yang jelas. Berdasarkan gambaran kondisi seperti ini rumusan masalah adalah apa saja jenis-jenis lalat buah yang menyerang mangga di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis-jenis lalat buah yang menyerang mangga di Kota Banda Aceh. METODE Penelitian ini dilaksanakan di lima kecamatan dalam Kota Banda Aceh, yaitu: Kecamatan Syiah Kuala, Ulee Kareng, Kuta Alam, Kuta Raja, dan Banda Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2015. Sortir, identifikasi, mounting, dan analisis data dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Pengkoleksian sampel dilakukan dengan menggunakan Perangkap Modifikasi Steiner yang dapat dilihat pada Gambar 1. Pada bagian dalam perangkap ditetesi Metil Eugenol (ME) pada kapas sebanyak 0,5 ml dengan ukuran kapas kira-kira sebesar biji kelereng mengikuti perlakuan Hasyim,
45
dkk., (2010). Perangkap Modifikasi Steiner diletakkan pada tanaman mangga secara horizontal pada titik pengamatan. Setiap pohon mangga dipasangi dua perangkap. Pengulangan selama 3 hari pada setiap pohon mangga. Perangkap dibiarkan terpasang selama 11 jam (07.00-18.00 WIB). Lalat buah yang terperangkap dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70% dan diberi label. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan mounting di laboratorium.
Gambar 1. Perangkap Modifikasi Steiner Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel. Cara penyerangan lalat buah yang terjadi pada buah mangga dianalisis secara deskriptif dengan memaparkan hasil pengamatan melalui kajian. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi lalat buah yang ditemukan pada tanaman buah mangga dalam Kota Banda Aceh, disajikan pada Gambar 2. Tingginya populasi lalat buah pada varietas harum-manis (Gambar 2) menunjukkan bahwa varietas harum-manis dengan bau harum menyengat dan rasa yang manis sangat disukai oleh lalat buah, khususnya jenis B. dorsalis untuk datang dan meletakkan telur. Banyaknya jumlah B. dorsalis yang terperangkap pada varietas harummanis menunjukkan varietas mangga ini lebih disukai oleh B. dorsalis. Harum-manis adalah mangga yang memiliki bau yang sangat menyengat sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan lalat buah. Mangga cengkeh adalah varietas mangga yang juga memiliki bau yang menyengat tetapi memiliki tingkat dibawah harum-manis. Varietas mangga udang adalah mangga yang dianggap tidak memiliki bau yang menyengat sehingga dapat dilihat lalat buah tidak menyukai varietas mangga spesies ini. Visser (1986) dalam Romoser dan Stoffolano (1998)
46
Meuna, dkk.
Gambar 2. Populasi Lalat Buah pada Beberapa Varietas Mangga menambahkan aroma yang ditimbulkan oleh tanaman dapat menarik serangga untuk makan dan meletakkan telur. Selain itu, varietas harum-manis juga memiliki rasa yang cukup manis dengan kandungan kadar gula tertinggi dibandingkan varietas lainnya yaitu sebesar 50,52%. Kandungan gula menentukan preferensi lalat buah terhadap berbagai jenis buah maka semakin tinggi kandungan gula yang terdapat di dalam buah akan lebih disukai oleh lalat buah. Proses peletakan telur lalat buah dipengaruhi oleh banya faktor salah satunya adalah ketebalan kulit buah dan kadar gula pada berbagai varietas buah mangga mempengaruhi persentase intensitas serangan B. dorsalis. Preferensi B. dorsalis pada varietas harum-manis lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Hal ini disebabkan varietas harum-manis memiliki aroma yang kuat serta kulit yang tipis sehingga dapat menarik dan memudahkan lalat buah B. dorsalis untuk meletakkan telur. Lalat buah memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Dengan indra penciuman lalat buah dapat mengenali bau tanaman buah melalui aroma atau ekstraksi ester dan asam organik dari buah sehingga dapat menarik lalat buah betina untuk datang dan bertelur B. dorsalis sangat menyukai aroma menyengat dari buah. Tingkat kerusakan yang rendah pada varietas lain, diduga karena varietas lain kurang memiliki aroma sehingga lalat buah tidak tertarik untuk datang. Intensitas serangan lalat buah dipengaruhi juga oleh tingkat kematangan buah, karena buah yang matang lebih memiliki aroma yang menyengat, warna yang menarik, serta tingkat kekerasan buah yang rendah (lebih empuk)
sehingga lalat buah akan lebih mudah menusukkan ovipositornya untuk meletakkan telur. Semakin tinggi tingkat kematangan buah maka akan semakin tinggi juga tingkat kerusakannya (Tan dan Serit, 1994). Lalat buah meletakkan telurnya dengan cara menusukkan ovipositornya ke dalam buah dan telur tersebut akan berkembang menjadi larva. Larva tersebut akan memakan daging buah, selanjutnya larva akan merusak daging buah yang mengakibatkan buah menjadi busuk dan gugur sebelum mencapai kematangan yang diinginkan, sehingga dapat mengakibatkan kualitas dan kuantitas dari produksi mangga menurun. Ketertarikan jenis-jenis tersebut terhadap Methyl eugenol disebabkan oleh adanya kesamaan kandungan suatu senyawa yang dihasilkan oleh suatu tanaman yang ada di sekitar lokasi penelitian dengan Methyl eugenol. Methyl eugenol merupakan suatu senyawa yang berasal dari hasil ekstraksi tanaman sikas (Cololasia antiquarium), mangga, pepaya, dan Cassia fistula atau daun Pelea anisata dan Ziera sumithui.
Gambar 3. Serangan Lalat Buah pada Buah Mangga
Inventarisasi Lalat Buah (Tephitridae) yang Menyerang Tanaman Mangga (Mangifera Sp.)
Gambar 3 memperlihatkan buah mangga yang telah membusuk akibat serangan lalat buah. Imago betina meletakkan telur kedalam buah dengan menusukkan ovipositornya. Bekas tusukan itu ditandai adanya noda/titik hitam yang tidak terlalu jelas, sehingga nantinya memperlihatkan kebusukan pada buah.
47
Bactrocera dorsalis merupakan spesies lalat buah yang populasinya paling tinggi di semua lokasi penelitian. Keberadaan lalat buah spesies ini tidak lepas dari adanya tumbuhan (tempat hidup) yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena tanaman inangnya ditemukan di semua lokasi penelitian dan yang selalu ada setiap saat, seperti mangga, jambu biji, belimbing, pisang, dan jambu air.
Gambar 4. Buah Mangga Membusuk Akibat Serangan Lalat Buah Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 cm x 0,2 cm dan terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen (Gambar 4.5). Pada abdomen umumnya terdapat dua pita melintang dan satu pita membujur warna hitam atau bentuk huruf T yang kadang-kadang tidak jelas. Ujung abdomen lalat betina lebih runcing dan mempunyai alat peletak telur (ovipositor) yang cukup kuat untuk menembus kulit buah, sedangkan pada lalat jantan abdomennya lebih bulat.
Gambar 5. Imago B. dorsalis
Gambar 6. Imago B. umbrosus B. umbrosus mudah dikenali dari bentuk garis pita/spot hitam pada bagian sayapnya. Skutum berwarna hitam dengan strip kuning di kedua sisi lateral, rambut di anterior supra alar, kaki berwarna kuning, bagian basal dan posterior berbulu. spesies lalat buah B. umbrosus mempunyai tanaman inang berupa tanaman nangka, sikas (Cololasia antiquarium), pepaya (Carica papaya), cempedak (Artocarpus integer), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu biji (Psidium guajava). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Cara penyerangan lalat buah yang terdapat di Kota Banda Aceh dimulai dari pemilihan bau, penususkan kulit mangga menggunakan ovopositor dan terakhir peletakan telur lalat buah di dalam buah mangga yang mengakibatkan mangga menjadi busuk.
DAFTAR RUJUKAN BPS Provinsi Aceh. 2015. Provinsi Aceh Dalam Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengendali Lalat Angka Tahun 2014. Banda Aceh: Kantor Buah. Jakarta: Agromedia Pustaka. BPS Provinsi Aceh. Pracaya. 2006. Hama dan Penyakit Tanaman. Ginting, R. 2009. Keanekaragaman Lalat Buah Jakarta: Penebar Swadaya. (Diptera: Tephritidae) di Jakarta, Depok, dan Romoser, W.S. and J. G. Stoffolano. 1998. The Bogor sebagai Bahan Kajian Penyusunan Science of Entomology. Mc Graw Hill. Analisis Risiko Hama. Thesis. Institut Singapore. 605 pp. Pertanian Bogor.
48
Meuna, dkk.
Tan K. H. dan M. Serit. 1994. Adult population dynamics of Bactocera dorsalis (Diptera: Tephritidae) in relation to host phenologi and weather in two village of penang island, Malaysia. Entomological Society of America. 33 (2) : 267-268.