DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2003a. Coping Strategis. www.tulane.edu/panda2/fs/ copingstrategy/newpage4.htm /introduction. 20 Januari. _________. 2003b. The Coping Strategies Index: Monitoring Food Security Status in Emergencies Research in Progress. www.ennonline.net/ fex/13/rs5-1htm. 20 Januari. _________. 2003c. Fourth meeting of the Inter-Agency Working Group on FIVIMS. www.fivims.org./meeting/1awgfourpgs/parttwo.htm. 25 Mei. Ariani M, Sawit MH. 2000. Dampak Krisis Ekonomi terhadap Konsumsi Pangan Keluarga Berpendapatan Rendah di Pedesaan. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor : Puslitbang Pertanian Deptan. Asmani J M. 2006. Gus Dur, Kapitalisme, dan Moral. http//www. Suara Merdeka.htm. 22 september. [BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2002. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan. Bogor. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2007. Jakarta Badan Pusat Statistik. ______________________. 2006. Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia. Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta. Badan Pusat Statistik. ______________________. 2005. Kota Bogor dalam Angka. Bogor : Badan Pusat Statistik. Cutt DB, Pheley Am, Geppert JS. 1998. Hunger in Midwestern Inner-city Young Children. Archives of Pediatrics and Adolescend Medicine. 152:489-493. Cook JT, Deborah AF, Berkowitz C, Black MM, Casey PB, Cutt DB, Meyers AF, Zaldivar N, Skalicky A, Levenson S, Heeren T and Nord M. 2004. Food Insecurity Is Associated with Adverse Health Outcomes among Human Infants and Toddlers. J. Nutr. 134:1432-1438. Chaudhury RH. 1984. Determinants of Dietary Intake and Dietary Adequacy for Pre School Children in Bangladesh dalam Food and Nutrition Buletin, Vol. 6. Number. 4. the United Nations University. [Deptan] Departemen Pertanian, IPB, Depkes, BKKBN, BPS.2003. Study Uji Coba Instrumen Pemantauan Kelaparan. Jakarta. Departemen Pertanian.
Den Hartog, Adel P. van Staveren, Wija A. dan Broower, Inge D. 1995. Manual for Social Surveys on Food Habits and Consumpttion individu Developing Countries. Germani : Margraf Verlag, Weikersheim. [Dinkes] Dinas Kesehatan. 2004. Indikator Kesehatan. Bandung. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. [FAO] Food and Agriculture Organisation. 2002. Kelaparan/Hunger Facts. http://www.fao.org.
Fakta-Fakta Mengenai
______________________________________. 2003. Proceedings, Measurement and Assessment of Food Devrivation and Undernutrition. Internastional Scientific Symposium. Rome, 26-28 Juni 2003. Fronggillo EA. 1999. Validation of Mesures of Food Insecurity and Hunger. The Journal Nutrition Vol 129: 506S-509S. Frongillo EA Jr, Rauschenbach BS, Olson CM, Kendall A, dan Colmenares AG. 1997. Questionnaire-based measures are valid for the identification of rural households with hunger and food insecurity. Juornal of the Nutrition. May;127(5):699-705. Gibson RS. 1993. Nutritional Assesment A laboratory Manual. University Of Guelph. New York : University Of Guelph. Guhardja S. 1992. Manjemen Sumberdaya Keluarga. Diktat. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor .IPB. http//www.unmilleniumproject.org/html http//www.Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.htm. http://www.indonesiaMDG_BI_Goal1. 10 Mei 2007. Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia. Harper LJ, BJ Deaton, JA Driskel. 1998. Pangan, gizi dan pertanian. Suhardjo, penerjemah. Jakarta: UI Press. Hardinsyah, Fadjar, Tanziha I, Martianto D, Briawan D, Fatimah, Munawar, Basuki, Farid, Bernadus. 2003. Uji Coba Instrumen Kelaparan. Kerjasama Deptan, PSKPG, BPS, Depkes dan BKKBN. Jakarta. Hardinsyah. 2002. Rencana Uji Coba Instrument Pemantauan Kelaparan. Makalah Lokakarya Perumusan Indikator Kelaparan. Kerjasama PSKPG LP-IPB dan Proyek Koordinasi Kelembagaan Ketahanan Pangan, BBKP Deptan. Jakarta. Harefa TP. 2001. Konsumsi dan Ketahanan Pangan Keluarga Peserta Program Pemberdayaan Keluarga di Desa Cikaroya dan Ciwalen Kecamatan
Warung Kondang Cianjur Jawa Barat. Tesis Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan IPB. Hartog, Steveren. 1985. Manual for Social Surveys on Food Habits and Consumption in Developing Countries. Germani : Margraf Verlag, Weikersheim. Hoddinott. J. 1999. Choosing Outcome Indicators of Household Food Security. The American Society for Nutritional Sciences. Food Policy 25: 391– 403. Jayaputra. 2001. Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani di daerah Kawasan Pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara Barat. Tesis. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB. Jus’at. 1991. Determinants of Nutrional Status of Pre School Children in Indonesia. Analysis of the National Social Ekonomic Survey (Susenas) 1987. Thesis Newyork. Cornell University. Jahari AB. 2002. Alternatif Indikator dan Ukuran Kelaparan. Makalah Lokakarya Perumusan Indikator Kelaparan. Kerjasama PSKPG LP-IPB dan Proyek Koordinasi Kelembagaan Ketahanan Pangan, BBKP Deptan. Kennedy E. 2003. Qualitative Measures of Food Insecurity and Hunger. Dalam Proceeding, Measurement and Assessment of Food Devrivation and Undernutrition. Internastional Scientific Symposium. Rome, 26-28 Juni 2002. Kendall A, Olson CM dan Frongillo EA Jr. 1996. Relationship of hunger and food insecurity to food availability and consumption. J Am Diet Assoc. Oct;96 (10):1019-24. Lorenzana AP dan Sanjur D. 1999. Abbreviated Measures of Food Sufficiency Validity Estimate the Food Security Level of Poor Households: Measuring Household Food Security. American Society Nutrition Sciences, 00223166/99. Lenhart, N. M. dan Read, M. h. 1989. Demographic Profile and Nutrient Intake Addessment of Individual using Emergency Food Program. Journal of The American Dietetic Association, 89 (9) 1989. Lukman M. 2002. Strategi Koping Keluarga dalam Menghadapi Masalah Kesehatan : Kasus Penyakit TB Paru di Kabupaten Bandung. Tesis. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB.
Leyna GH, Mmbaga EJ, Mnyika KS, dan Klepp KI. 2007. Validation of the Radimer/Cornell food insecurity measure in rural Kilimanjaro, Tanzania. Public Health Nutr. Nov 16;1-6 Mangkuprawira.S. 2002. Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga di Daerah Industri Tenun Perdesaan. Media Gizi dan Keluarga. Vol 25. No 2. Martianto D, Ariani M. 2001. Analisis Situasi Ketahanan Pangan di Indonesia. Bogor. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian IPB. Mardiharini M. 2002. Upaya Keluarga Dalam Mempertahankan Kesejahteraannya Selama Krisis Ekonomi. Tesis. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB. Masithah T. 2002. Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dan Pola Pengasuhan dengan Status Gizi Anak Batita di Desa Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kotamadya Bogor. Tesis Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB. Marzuki M. 2006. Analisis Hubungan Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kecukupan Protein Mahasiswa di Asrama TPB IPB 2005-2006. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : IPB. Mason JB. 2003. Measuring Hunger and Malnutrition. Dalam Proceeding, Measurement and Assessment of Food Devrivation and Undernutrition. International Scientific Symposium. Rome, 26-28 Juni 2002. Maxwell S, Frankenberger R. 1992. Household Food Security Consept Indicators Measurement A technical Reviuw. International Fund for Agriculture Development/United Stations Children’s Fund. Rome. Maxwell D, Clement A, Levin C, Margaret A. Sawudatu Z, Grace ML. 1999. Alternative Food Security Imdicators: Revisiting the Frequency and Severity of Coping Strategies. Food Policy. Vol.24 (4), pp. 411-429. Myers. P.M. 1991. Minority Household. A Comparison of Selected Characteristik and expenditures Contributing of Futura Economic Well-Being. Family Economic Review 4. Pudjirahayu A. 1999. Konsumsi Pangan Sebagai indikator Kemiskinan. Tesis Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB. Puspitawati H. 1998. Proverty Level and Conflicts Over Money within Famimy. Tesis. Program Master of Science. Iowa State University. Ames. Iowa.
Prasetyo A M. 2004. Analisis Jender terhadap Strategi Ketahanan Hidup Keluarga Melalui Manajemen Keuangan pada Keluarga Nelayan. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : IPB. Prihartini E, Saraswati dan Sumarno I. 1996. Karakteristik Rumahtangga Rawan Pangan untuk Pemantauan Konsumsi Pangan dalam PWSKPG di Dua Desa IDT di Kabupaten Boyolali. Penelitian Gizi dan Makanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. Bogor. Raharto A, Romdiati H. 2000. Identifikasi Keluarga Miskin. Widyakaya Nasional Pangan dan Gizi VII. Jakarta. LIPI. Rejeki AS. 2000. Kebiasaan Makan Sayuran pada Remaja Putri di Perkotaan (SMU Suluh dan Al-Azhar). Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Bogor : IPB. Rose. 1999. Economic Determinants and Dietary Consequences of Food Insecurity Individu the United States. American Journal of Public Health 87 (12) 1956-1961. Sajogyo. 1994. Pengembangan Keluarga dalam Pembangunan Berkelanjutan : Suatu Analisa Tenaga Kerja Wanita dan Permasalahannya dalam Masyarakat Indonesia. Makalah disajikan dalam Seminar Mengisi Hari Keluarga Nasional 1993 dan Menyongsong Tahun Keluarga Internasional 1994. Bogor 21-22 September. Sanjur D. 1982. Social and Cultural Perspectives in Nutrition. New York: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. Sarafino E 1996. Health Psycology : Biopsychosocial Interaction. New York : Jonh Wiley dan Sons, Inc. Siswono. 2006. FAO Tak Bisa Selesaikan Masalah http://www.suarapembaharuan.com. Sabtu, 20 Mei, 2006 Suhartiningsih W. 2005. Busung http://www.tonangardyanto.com
Lapar
dan
Hunger
Kelaparan.
Paradox.
Suhardjo. 1989. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor : PAU. Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sediaoetama, Djaeni A. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid 1. Jakarta. Dian Rakyat.
Setiawan B, Sukandar D, Briawan D. 2002. Kajian Indikator Ketahanan Pangan berdasarkan Agroekosistem Lahan Kering dan Pasang Surut. Kerjasama Jurusan GMSK dengan Deptan. Jakarta. Sukandar D. 2006. Bahan Kuliah Metodologi Statistik. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Pascasarjana. IPB. Bogor. _________. 1998. Program Penentuan Tingkat Kecukupan Zat Gizi. Materi Kuliah Metodologi Penelitian pangan dan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjana IPB. Siegel S. 1997. Statistika Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT Gramedia. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Singarimbun M dan Effendi S. 1985. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soekirman 1991. Berbagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Prosiding Semiloka Nasional. Bogor. Fakultas Pertanian IPB. _________.2002. Komitmen Penanggulangan dan Masalah Konsep Kelaparan. Makalah Lokakarya Perumusan Indikator Kelaparan. Kerjasama PSKPG LP-IPB dan Proyek Koordinasi Kelembagaan Ketahanan Pangan, BBKP Deptan. Jakarta. Sofa H. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku dalam Berkomunikasi. http//www« CARI ILMU ONLINE BORNEO.htm. 26 Maret. Smith LC. 2003. The Use of Household Expenditure Surveys for The Assessment of Food Insecurity. Proceedings Measurement and Assessment of Food Deprivation and undenutrition. International Scientific Symposium, Rome 26-28 June. Tanziha I. 2005. Analisis Peubah Konsumsi Pangan dan Sosial Ekonomi Keluarga Untuk Menentukan Determinan dan Indikator Kelaparan. Disertasi Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan IPB. _______. 2006. Instrumen Kelaparan Kualitatif : Peningkatan Validitas dalam Identifikasi individu dan Keluarga Kelaparan Sebagai Langkah Antisipasi Kejadian Luar biasa. Laporan Penelitian. Departement Gizi dan Ekologi Manusia. IPB. Bogor. Tati. 2004. Pengaruh Tekanan Ekonomi Keluarga, Dukungan Sosial dan Kualitas Perkawinan Terhadap Pengasuhan Anak. Tesis Program Studi Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjana. IPB. Untoro R. 2004. Kebijakan dan Program Gizi Anak di Indonesia Saat Ini dan Mendatang dalam Prosiding Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak. Kerjasama PSKPG IPB. Direktorat Gizi Masyarakat Depkes, American Soybean Assiciation, dan ILSI-SEA Region. Jakarta. 10-11 Mei. Usfar AA. 2002. Household Coping Strategies for Food Scurity in Indonesia and the relation to Nutritional Status: A Comparison before and after the 1997 Economic Crisis. VERLAGGrauer. Beuren. Stuttgart. Webb P. Coates J. dan Houser R. 2002. Challenges in defining direct measures of hunger and food insecurity in Bangladesh; Findings from ongoing Fieldwork. Dalam Proceeding, Measurement and assessment of food Devrivation and Undernutrition. International Scientific Symposium. Rome, 26-28 juni 2002. Wahidah ST. 2004. Ketahanan Pangan Rumahtangga Pola Pengasuhan Konsumsi Zat Gizi dan Pertumbuhan Anak Baduta Keluarga Nelayan di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Tesis. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor : Program Pascasarjanan. IPB. Welch KJ, Mock N dan Netrebenko O. 1998. Measuring hunger in the Russian Federation using the Radimer/Cornell hunger scale. Bull World Health Organ. 76(2):143-8. Witoro. 2003. Memperkuat Kembali Sistem Pangan Lokal. Makalah dalam lokakarya Forum Pendamping Petani di Bogor. www.ELSPPAT.or.id [WNPG] Widyakarya Pangan dan Gizi VIII. 2004. LIPI. Jakarta: LIPI. Yusuf S. 2002. Pengantar Teori Kepribadian. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP UPI. Zerafati Shoae N, Omidvar N, Ghazi-Tabatabaie M, Houshiar Rad A, Fallah H, and Mehrabi Y. 2007. Is the adapted Radimer/Cornell questionnaire valid to measure food insecurity of urban households in Tehran, Iran? Public Health Nutr. Aug;10(8).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KODE KELUARGA
KUESIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI FOOD COPING KELUARGA DAN PENENTUAN INDIKATOR KELAPARAN Keterangan Tempat dan Keluarga
01
No Urut Keluarga
02
Kabupaten/Kota
03
Kecamatan
04
Desa/Kelurahan
05
RW
06
RT
07
Nama Kepala Keluarga
Bogor
Keterangan Enumerator
08 09 10
Nama Enumerator Tanggal Wawancara Tanda Tangan Keterangan Evaluator
11 Nama Evaluator 12 Tanggal Evaluasi 13 Tanda Tangan Keterangan Entri Data 14 15 16
Nama Pengentri Tanggal Entri Data Tanda Tangan
Keterangan Kode : Kabupaten Kota Desa Kelurahan No Urut RT
:1 :2 :1 :2 : 01-120
I. KARAKTERISTIK KELUARGA A. Keterangan Anggota Rumahtangga No
(1)
Nama Anggota rumah tangga
Hubu ngan dengan KK
Jenis Kelamin Lk 1 Pr 2
(2)
(3)
(4)
Umur
Thn
Bln (5)
Untuk art berusia 0-59 bulan BB TB (kg) (cm) (6) (7)
Status Perka winan
(8)
Kode Kolom 3 : Hubunngan dengan Kepala keluarga Kepala rt 1 Menantu 4
Famili lain
7
Istri/suami Anak
Pembantu rt Lainnya
8 9
2 3
Cucu Orang tua/ mertua
5 6
Ukuran LILa untuk Wanita Hamil (9)
Lama sekolah (tahun)
(10)
Kode Kolom 8 : Status Perkawinan Belum kawin 1 Kawin
2
Cerai hidup 3 Cerai mati 4
B. Pendapatan dan Pekerjaan Keluarga Anggota Keluarga
Jenis Pekerjaan
Perhari
(1)
(2)
(3)
KK Istri Anak Anggota Lainnya Pendapatan lainya
Utama : Tambahan: Utama : Tambahan : Utama : Tambahan : Utama : Tambahan : Utama : Tambahan :
Total Kode kolom 2: Jenis Pekerjaan Petani 1 Karyawan 4 Pedagang 2 Buruh 5 PNS 3 Jasa angkutan 6
Wiraswasta 7 Guru 8 lainnya 9
Pendapatan (Rp) Perminggu Perbulan (4)
(5)
Pertahun (6)
C. Dukungan Sosial No 1 2 3 4
5 6
7
8 9 10 11 12 13
14 15
Pernyataan Bantuan makanan selalu saya terima Petugas kesehatan selalu mengunjungi keluarga saya Ketua RT selalu memberikan semangat kepada saya Anak-anak saya bisa sekolah tanpa harus membayar uang SPP dan biaya lainnya Sanak famili saya mau mendengarkan masalahmasalah kami Sanak famili saya berupaya untuk memperlihatkan perasaan cinta dan menunjukkan kepeduliannya pada saya Diluar keluarga saya mempunyai beberapa teman karib yang saya yakini mereka juga sangat peduli dan mencintai saya Kehidupan dalam masyarakat ini memberi perasaan aman dalam diri saya Saya mencoba untuk berhubungan dengan sanak famili saya seakrab mungkin Jika saya menghadapi masalah, tetangga saya selalu memberi pertolongan Saya selalu mendapat bantuan keuangan dari orang tua/sanak famili ketika saya mendapat kesulitan Tetangga saya mau membantu meminjamkan uang atau barang ketika saya menghadapi klesulitan Saya merasa tenang dengan lingkungan tempat tinggal saya yang sesuai sebagai tempat menumbuh kembangkan anak-anak Jika sedang dalam kesulitan saya selalu mendapatkan pertolongan dari masyarakat dimana saya tinggal Saran yang diberikan tetangga sangat membantu dalam penyelesaian masalah yang dihadapi Total
Ya
Tidak
D. Aset /Barang yang masih dimiliki Kepemilikan 1= sendiri Aset 2= Sewa 3= Punya orang tua
Rumah
Luas tanah Luas Bangunan Luas Pekarangan Luas Sawah Luas Lahan kering Kolam/tambak Toko Lain-lain.................. Ternak : Sapi Kambing Itik Kerbau Ayam Lain-lain Kendaraan: Mobil Motor Sepeda Lain-lain Barang berharga : Emas Batu permata Lain-lain............ Simpanan berupa : Tabungan suami Tabungan istri Tabungan anak (bila lebih dari satu jumlahkan) Deposito Surat berharga (saham) Asuransi : Kesehatan Pendidikan Investasi Lainlain............................. Barang Elektronik : Televisi Radio Tape/compo VCD Rice cooker Mesin cuci Lain-lain............
Luas/banyak nya/keberadaan Rumah tembok, kayu, setengah tembok m2 m2 m2 m2 m2 m2 buah m2 ekor ekor ekor ekor ekor ekor buah buah buah buah gr gr gr ada\tidak ada\tidak ada\tidak
ada\tidak ada\tidak
ada\tidak ada\tidak ada\tidak ada\tidak
buah buah buah buah buah buah buah
Nilai dalam uang (Rp)
Ket
E. Keterangan Pengeluaran Keluarga Jenis pengeluaran
(1) 1. PANGAN 1. Padi-padian Beras Mie
2. Umbi-umbian Singkong Ubi jalar
3. Pangan hewani Daging sapi Daging ayam Telur Ikan segar Ikan asin Susu
4. Kacang-kacangan Kacang tanah Kacang hijau Tempe Tahu
5. Sayuran
6. Buah-buahan
7. Kudapan
8. MP-ASI
9. Lainnya
Dalam satu
Dalam satu
Dalam satu
Dalam satu
hari
minggu
bulan
tahun
(2)
(3)
(4)
(5)
Berat (gr)
Rp
Berat (gr)
Rp
Berat (gr) Rp Berat (gr)
Rp
E. Keterangan Pengeluaran Keluarga (Lanjutan) Jenis pengeluaran
(1) 1. NON PANGAN 1. Kesehatan Obat/Jamu Sabun Odol Sampo Lainnya
2. Pendidikan SPP Peralatan sekolah Uang saku dan transport Lainnya
3. Dapur BBM Peralatan dapur Lainnya
4. Perumahan Sewa/cicilan Perbaikan rumah Lainnya
5. Pakaian Sarung Baju Lainnya 6. Pesta/selamatan 7. lain-lain Sumbangan Tabungan Lainnya (cukur, dll)
Dalam satu
Dalam satu
Dalam satu
Dalam satu
hari
minggu
bulan
tahun
(2)
(3)
(4)
(5)
Berat (gr)
Rp
Berat (gr)
Rp
Berat (gr)
Rp
Berat (gr)
Rp
II. STRATEGI FOOD COPING A. Pelaksanaan Strategi Food Coping Ditanyakan dalam setahun terakhir. Selalu No
Sering
Prilaku
4 Taraf 1. A. Meningkatkan Pendapatan : 1 Mencari Pekerjaan sampingan B Perubahan kebiasaan makan : 2 Membeli makanan yang lebih murah harganya 3 Mengurangi jenis pangan yang dikonsumsi (mis dari 3 jadi 2 jenis) 4 Mengubah prioritas pembelian pangan 5 Membeli makanan yang nilainya lebih rendah (tadinya nasi, jadi singkong) 6 Mengurangi porsi makan C Penyegeraan akses terhadap pangan : 7 Menerima bantuan pangan dari pemerintah 8 Menerima makanan dari saudara 9 Menerima kupon untuk raskin Taraf 2: D Penyegeraan akses terhadap pembelian tunai : 10 Menggadaikan aset untuk membeli kebutuhan pangan 11 Menjual aset yang tidak produktif (piring, gelas, lemari dll) 12 Menjual aset yang produktif (hewan, peliharaan, sepeda, tanah) 13 Meminjam uang 14 Membeli pangan dengan hutang E Perubahan distribusi dan frekuensi makan : 15 Perubahan distribusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak) 16 Mengurangi frekuensi makan perhari F Melewati hari-hari tanpa makan : 17 Melewati hari-hari tanpa makan Taraf 3 : G Langkah drastis 18 Migrasi kekota/desa/pulau lain 19 Migrasi keluar negeri (TKI) 20 Memberikan anak pada saudara 21 Keluarga berpisah/bercerai Total Score
3
Kadangkadang Skor 2
Jarang
Tidak pernah
1
0
Cara penggunaan kuesioner : Keterangan : - Selalu; jika dalam setahun terakhir setiap hari melakukan tindakan strategi food coping diberi skor 4. - Sering; jika dalam setahun terakhir setiap minggu melakukan tindakan strategi food coping diberi skor 3. - Kadang-kadang; jika dalam setahun terakhir setiap bulan melakukan tindakan strategi food coping diberi skor 2. - Jarang; jika dalam setahun terakhir setiap tahun melakukan tindakan strategi food coping diberi skor 1. - Tidak pernah; jika dalam setahun terakhir tidak pernah melakukan tindakan strategi food coping diberi skor 0.
B. Pelaku Strategi Food Coping Ditanyakan dalam setahun terakhir. KRT No
Istri
Prilaku
Taraf 1. A. Meningkatkan Pendapatan : 1 Mencari Pekerjaan sampingan B Perubahan kebiasaan makan : 2 Membeli makanan yang lebih murah harganya 3 Mengurangi jenis pangan yang dikonsumsi (mis dari 3 jadi 2 jenis) 4 Mengubah prioritas pembelian pangan 5 Membeli makanan yang nilainya lebih rendah (tadinya nasi, jadi singkong) 6 Mengurangi porsi makan C Penyegeraan akses terhadap pangan : 7 Menerima bantuan pangan dari pemerintah 8 Menerima makanan dari saudara 9 Menerima kupon untuk raskin Taraf 2: D Penyegeraan akses terhadap pembelian tunai : 10 Menggadaikan aset untuk membeli kebutuhan pangan 11 Menjual aset yang tidak produktif (piring, gelas, lemari dll) 12 Menjual aset yang produktif (hewan, peliharaan, sepeda, tanah) 13 Meminjam uang 14 Membeli pangan dengan hutang E Perubahan distribusi dan frekuensi makan : 15 Perubahan distribusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak 16 Mengurangi frekuensi makan perhari F Melewati hari-hari tanpa makan : 17 Melewati hari-hari tanpa makan Taraf 3 : G Langkah drastis 18 Migrasi kekota/desa/pulau lain 19 Migrasi keluar negeri (TKI) 20 Memberikan anak pada saudara 21 Keluarga berpisah/bercerai
Anak
Isikan : 1= KRt, 2 = Istri, 3 = Anak, 4 = KRT+Istri, 5 = KRT + anak, 6 = Istri + Anak, 7 = KRT + istri + anak
III. UKURAN KELAPARAN Pertanyaan Jawaban 1. Dalam setahun terakhir, berapa kali sehari biasanya ibu makan?..... kali 2. Dalam dua bulan terakhir berapa kali sehari biasanya ibu makan? ..... kali 3. Bila berkurang/menurun mengapa? 1. Sakit/ Nafsu makan berkurang 2. Diet 3. Tidak sempat/sibuk 4. Puasa 5. Ketersediaan makanan dirumah berkurang 6. Lainnya 4. Dalam dua bulan terakhir, apakah jumlah/porsi makan semakin berkurang dibanding biasanya? 1. Ya 2. Tidak 5. Bila “ya” mengapa? 1.Sakit/ Nafsu makan berkurang 2.Diet 3.Tidak sempat/sibuk 4.Puasa 5.Ketersediaan makanan dirumah berkurang 6. Lainnya 6. Dalam dua bulan terakhir, apakah berat badan saudara semakin berkurang(kurus/pakaian/celana semakin longgar)? 1. Ya 2. Tidak 7. Bila “ya” mengapa? 1. Sakit/ Nafsu makan berkurang 2. Diet 3. Tidak sempat/sibuk 4. Puasa 5. Ketersediaan makanan dirumah berkurang 6. Lainnya
IV. KEKURANGAN PANGAN 1
2
3
4 5
6
7
Apakah keluarga ibu pernah mengalami kekurangan pangan dalam setahun terakhir? 1. ya 2. tidak Kapan saja kekurangan pangan itu bisa terjadi ? 1. Hampir setiap bulan 2. Hanya beberapa bulan tapi tidak setiap bulan 3. Hanya 1 sampai 2 bulan Kenapa bisa terjadi kekurangan pangan? 1. Pendapatan menurun 2. Bertambahnya anggota keluarga 3. Musim paceklik Apakah keluarga ibu sekarang punya persediaan pangan? 1. Ya 2. tidak Jika punya persediaan, kira-kira untuk berapa lama? 1. Sehari ini saja 2. Kurang dari seminggu 3. Kurang dari sebulan 4. Cukup sampai bulan depan Jika punya persediaan pangan, apakah cukup sampai punya uang berikutnya? 1. ya 2. tidak Dalam bentuk apa persediaan pangannya? 1. Bahan pangan (beras) 2. Uang, kapan saja bisa dibelikan 3. Tanaman yang kapan saja bisa dipanen/dipetik 4. Ternak 5. Lainnya (..........)
V. KETERANGAN KONTROL KEUANGAN KELUARGA
Isilah dengan tanda silang (X) pada kolom sesuai dengan jawaban responden. Jenis Pengeluaran Makanan Pendidikan Kesehatan Perumahan Pakaian Peralatan RT Rekreasi Tabungan Keseluruhan Pengeluaran
Suami sendiri
Suami dominan
Istri sendiri
Istri dominan
Bersama setara
VI. SEMI METODE FOOD FREQUENCY
Ditanyakan dalam setahun terakhir. Frekuensi Konsumsi Nama Bahan
Setiap hari F
Makanan Pokok : Beras Mie Singkong Ubi jalar Lauk Hewani : Ikan asin Ikan segar Telur Daging sapi Ayam Lauk Nabati Tempe Tahu Oncom Kentang Sayuran : Bayam Kangkung
g
URT
Seminggu Rp
F
g
URT
Sebulan Rp
F
g
URT
Setahun Rp
F
g
URT
Total Setahun Rp
F
G
URT
Rp
VI. SEMI METODE FOOD FREQUENCY (Lanjutan)
Frekuensi Konsumsi Nama Bahan
Setiap hari F
g
URT
Seminggu Rp
F
g
URT
Sebulan Rp
F
g
URT
Setahun Rp
Sawi Nangka Kacang panjang Sop Sayur asam Toge Gambas Wortel Buah-buahan : Pepaya Pisang lainnya Kudapan/Jajanan MP-ASI Minyak kelapa Bumbu Garam
Keterangan : F = Frekuensi
g = Gram
URT = Ukuran Rumah Tangga
Rp = Rupiah
F
g
URT
Total Setahun Rp
F
G
URT
Rp
Lampiran 2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel yang bermakna pada α=0.05 berdasarkan uji regresi linier berganda Variabel
Model IA : Y1 = Tingkat Kecukupan Energi
Konstanta
X17 = Melewati hari-hari tanpa makan X16 = Mengurangi frekuensi makan perhari
Nilai-F
Peluang
Parsial R2
Model R2
-14.9855
63.8803
0.0001
0.3512
0.3512
-8.5516
7.1865
0.0084
0.0375
0.3888
-6.9549 -9.1155
17.7962 4.6277
0.0001 0.0335
0.1311 0.0331
0.1311 0.1641
90.9726
X11 = Menjual barang yang tidak produktif untuk membeli kebutuhan pangan. X15 = Perubahan distribusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak).
Model IB : Y1 = Tingkat Kecukupan Protein
Koefisien Regresi
79.8126
Lampiran 3. Analisis Diskriminan Satu Peubah Peringkat Pertama Melewati Hari-Hari Tanpa Makan.
Constant Tanmak
Klasifikasi Kelompok Kelaparan Tidak Kelaparan -2.31965 -0.17679 0.92259 0.25470
Keterangan : Tanmak = melewati hari-hari tanpa makan Misklasifikasi melewati hari-hari tanpa makan. Klasifikasi Kelompok
Kelaparan Misklasifikasi (%) 31 88.57 21 24.71 52 43.33 n
Kelaparan Tidak Kelaparan Total
Tidak Kelaparan n Misklasifikasi (%) 4 11.43 64 75.29 68 56.67
n 35 85 120
Total Misklasifikasi (%) 100.0 100.0 100.0
Lampiran 4. Analisis Diskriminan Dua Peubah : Mengurangi Frekuensi Makan Per hari dan Melewati Hari-Hari Tanpa Makan
Constant Frekur Tanmak
Klasifikasi Kelompok Kelaparan Tidak Kelaparan -2.40197 -0.30191 0.20973 0.25857 0.69555 -0.02522
Keterangan : Frekur = mengurangi frekuensi makan per hari Tanmak = melewati hari-hari tanpa makan Misklasifikasi mengurangi frekuensi makan per hari dan melewati hari-hari tanpa makan. Klasifikasi Kelompok Kelaparan Tidak Kelaparan Total
Kelaparan n Misklasifikasi (%) 31 88.57 21 24.71 52 43.33
Tidak Kelaparan n Misklasifikasi (%) 4 11.43 64 75.29 68 56.67
n 35 85 120
Total Misklasifikasi (%) 100.0 100.0 100.0
Lampiran 5. Analisis Diskriminan Tiga Peubah : Perubahan Distibusi Makan (Prioritas Ibu untuk Anak-Anak), Mengurangi Frekuensi Makan Per hari dan Melewati Hari-Hari Tanpa Makan.
Constant Priotana Frekur Tanmak
Klasifikasi Kelompok Kelaparan Tidak Kelaparan -4.35329 -1.73127 0.72880 0.62376 0.09082 0.15680 0.50916 -0.18474
Keterangan : Priotana = perubahan distibusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak) Frekur = mengurangi frekuensi makan per hari Tanmak = melewati hari-hari tanpa makan
Misklasifikasi Perubahan distibusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak), mengurangi frekuensi makan perhari dan melewati hari-hari tanpa makan. Klasifikasi Kelompok Kelaparan Tidak Kelaparan Total
Kelaparan n Misklasifikasi (%) 31 88.57 21 24.71 52 43.33
Tidak Kelaparan n Misklasifikasi (%) 4 11.43 64 75.29 68 56.67
n 35 85 120
Total Misklasifikasi (%) 100.0 100.0 100.0
Lampiran 6. Tabel Kombinasi Dua Peubah Contoh Penggunaan Tabel : Jika suatu keluarga, melewati hari-hari tanpa makan 3 kali dalam seminggu dan mengurangi frekuensi makan per hari 3 kali dalam seminggu, maka menurut Tabel kombinasi tersebut akan dikategorikan sebagai keluarga tidak kelaparan. Namun jika suatu keluarga melewati hari-hari tanpa makan 3 kali dalam seminggu dan mengurangi frekuensi makan per hari 4 kali dalam seminggu, maka menurut Tabel kombinasi tersebut akan dikategorikan sebagai keluarga kelaparan. Keterangan : TK = Tidak Kelaparan K = Kelaparan Tabel 1. Kombinasi mengurangi frekuensi makan per hari dan melewati hari-hari tanpa makan Tindakan
Mengurangi Frekuensi Makan Per Hari (kali/minggu) 1 2 3 4
Melewati hari-hari tanpa makan (kali/minggu) 1
2
3
4
TK TK TK K
TK TK TK K
TK TK TK K
K K K K
Lampiran 7. Tabel Kombinasi Tiga Peubah Contoh Penggunaan Tabel : Jika suatu keluarga, melewati hari-hari tanpa makan dalam seminggu = 3 kali, mengurangi frekuensi makan perhari dalam seminggu 4 kali dan perubahan distibusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak) 3 kali, maka menurut Tabel kombinasi tersebut akan dikategorikan sebagai keluarga tidak kelaparan. Namun jika suatu keluarga melewati hari-hari tanpa makan dalam seminggu = 4 kali, mengurangi frekuensi makan perhari dalam seminggu 3 kali dan perubahan distibusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak) 3 kali, maka menurut Tabel kombinasi tersebut akan dikategorikan sebagai keluarga kelaparan. Keterangan : TK = Tidak Kelaparan K = Kelaparan
Tabel 1. Kombinasi perubahan distibusi makan (prioritas ibu untuk anak-anak), mengurangi frekuensi makan perhari dan melewati hari-hari tanpa makan dalam seminggu Melewati hari-hari Mengurangi Perubahan distibusi makan tanpa makan frekuensi makan (prioritas ibu untuk anak-anak) (kali/minggu) perhari (kali/minggu) kali/minggu) 0 1 2 3 4 0
1
2
3
4
5
6
7
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK TK K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K