KPI IBP INTERNAL BUSINESS PROCESS Kode
Sasaran Strategis
Kode Strategi
I1
Ketepatan waktu perjalan kereta api komersial
SI5 SI5
I2
Ketepatan waktu perjalan kereta api non komersial
SI5
I3 I4
Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta komersial Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta non komersial
30/07/2013
SI5 SC2,4 SC2,4 SC2,4 SC2,4
KPI
Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api komersial Persentase tepat waktu kedatangan kereta api komersial Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api non komersial Persentase tepat waktu kedatangan kereta api non komersial Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta komersial Persentase Ketepatan waktu service on train cleaning service Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta non komersial Persentase penumpang tidak mendapat tempat duduk
Baseline Target (2012) (2013) 87% 95% 39% 49% 87%
95%
39%
49%
N/A
100%
N/A
75%
N/A
100%
N/A
0
21
KPI IBP INTERNAL BUSINESS PROCESS Kode
I5
I6
I7 I8
Sasaran Strategis
Kode Strategi
KPI
SI2,3 Jumlah tingkat kecelakaan SI3 Ada metode pencegahan dan pengawasan keselamatan SI2 Ada sistem tekonologi keselamatan perjalanan KA Realisasi program yang menggunakan dana Infrastructure Meningkatkan keandalan SI7 Maintenance and Operation (IMO) dan ketersediaan sarana, SI4 Rata-rata realisasi kondisi perangkat jalan rel prasarana dan SI4 Rata-rata realisasi keandalan sinyal, telekomunikasi dan listrik infrastruktur kereta api SI6 Rasio sarana kereta api berstatus siap operasi SF7 Rasio okupansi kereta api komerisial dibanding tahun sebelumnya Meningkatkan okupansi kereta api komersial SC1 Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api komersial Rasio okupansi kereta api non komerisial dibanding tahun SF7 sebelumnya Meningkatkan okupansi kereta api non komersial Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api non SC1 komersial Meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api
30/07/2013
Baseline Target (2012) (2013) 43 30 N/A Ada N/A Ada 77,12%
100%
106,31% 100% 97,19% 100 90,29% 95,00% 109,30% 115,00% 94,58% 100,00% 109,30% 115,00% 94,58%
22
100%
KPI Learning and Growth LEARNING AND GROWTH Kode
Sasaran Strategis
Kode Strategi
L1
Meningkatkan kesejahteraan pegawai
SL1 *
L2
L3 L4
L5
Meningkatkan produktivitas pegawai Memberikan budaya kerja yang kondusif dan efektif Menerapkan sistem teknologi informasi untuk efisiensi proses bisnis Meningkatkan kepedulian dan kepekaan sosial terhadap pelanggan dan masyarakat
30/07/2013
KPI
Employee satisfaction index Pendapatan per ribu-pegawai
* SL2 * SL6 *
Produktivitas SDM dari satuan angkutan Rasio terlaksananya program pelatihan sesuai request unit Persentase keterlaksanaan program kerja Skor penilaian penerapan Good Corporate Governance Turn over rate pegawai
*
Persentase proses bisnis yang terotomasi dengan teknologi
SL4
Jumlah kriminalitas di atas kereta api
SL5
Persentase realisasi program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)
Baseline (2012)
Target (2013)
N/A
4%
Rp Rp 261.053 314.965 104,72% 100% N/A 75% N/A 95% 69,14% 75% N/A 20% N/A
50%
0,0019
0,0015
52%
92%
23
Pendapatan usaha dari kereta api komersial
Jumlah pendapatan laba perusahaan setelah pajak
Pendapatan usaha dari kereta api non komersial
Peningkatan total pertumbuhan pendapatan usaha
Jumlah pendapatan usaha dari optimalisasi asset
Jumlah kerja sama dari pihak swasta (KSO)
Persentase pertumbuhan volume penumpang Jumlah pencairan dana Public Service Obligation (PSO) sesuai kontrak
Average Collection Period
Total Asset Turnover
Realisasi program yang menggunakan dana Public Service Obligation (PSO)
Rasio pencapaian Financial Leverage
Perbaikan operating ratio
Indeks kepuasan konsumen kereta komersial terhadap kebutuhan fasilitas penunjang di stasiun
jumlah channel penjualan tiket kereta komersial
Indeks kepuasan konsumen kereta non komersial terhadap kebutuhan fasilitas penunjang di stasiun
jumlah channel penjualan tiket kereta non komersial
Indeks kepuasan pelanggan tentang pelayanan di dalam kereta komersial komersial
Rasio jumlah komplain per volume penumpang
Indeks kepuasan pelanggan tentang pelayanan di dalam kereta non komersial
Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api non komersial
Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta non komersial
Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api komersial
Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta komersial
Persentase tepat waktu kedatangan kereta api non komersial
Persentase penumpang tidak mendapat tempat duduk
Persentase tepat waktu kedatangan kereta api komersial
Persentase Ketepatan waktu service on train cleaning service
Persentase peningkatan jumlah penumpang kereta api komerisial
Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api komersial
Employee satisfaction index
Persentase peningkatan jumlah penumpang kereta api non komersial
30/07/2013
Ada metode pencegahan dan pengawasan keselamatan
Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api non komersial
Ada sistem tekonologi keselamatan perjalanan KA
Rasio sarana kereta api berstatus siap operasi
Rata-rata realisasi kondisi perangkat jalan rel
Rata-rata realisasi keandalan sinyal, telekomunikasi dan listrik
Realisasi program yang menggunakan dana Infrastructure Maintenance and Operation (IMO)
Persentase realisasi program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)
Produktivitas SDM dari satuan angkutan
Pendapatan per ribupegawai Skor penilaian penerapan Good Corporate Governance
Jumlah tingkat kecelakaan menuju zero accident
Jumlah kriminalitas di atas kereta api Persentase keterlaksanaan program kerja
Turn over rate pegawai Rasio terlaksananya program pelatihan sesuai request unit
Persentase proses bisnis yang terotomasi dengan teknologi
24
BOBOT SASARAN STRATEGIS Perspektif Kode bobot BSC SS
Financial 0,33
F1 Meningkatkan laba perusahaan setelah pajak dengan peningkatan kapasitas F2 Meningkatkan pertumbuhan volume penumpang F3 Meningkatkan pendapatan usaha dari berbagai jenis usaha Meningkatkan efektivitas kebijakan perusahaan pendorong profitabilitas dan F3 pertumbuhan perusahaan F5 Meningkatkan daya serap subsidi pemerintah untuk penumpang non komersial
Perspektif Kode bobot BSC SS
Customer 0,33
30/07/2013
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis
C1 Meningkatkan kepuasan pelanggan pada before on board service kereta komersial Meningkatkan kepuasan pelanggan pada before on board service kereta non C2 komersial C3 Meningkatkan kepuasan pelanggan pada on board service kereta komerial C4 Meningkatkan kepuasan pelanggan pada on board service kereta non komersial
Prioritas SS
Bobot SS
0,343 0,279 0,099
0,113 0,092 0,033
0,125
0,041
0,154
0,051
Prioritas Bobot SS SS
0,125 0,041 0,375 0,124 0,125 0,041 0,375 0,124
25
BOBOT SASARAN STRATEGIS Perspektif Kode bobot BSC SS
Internal Business Process
0,2
I1 I2 I3 I4 I5
Sasaran Strategis
Ketepatan waktu perjalan kereta api komersial Ketepatan waktu perjalan kereta api non komersial Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta komersial Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta non komersial Meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api
I6 Meningkatkan keandalan dan ketersediaan sarana, prasarana dan infrastruktur kereta api
I7 Meningkatkan okupansi kereta api komersial I8 Meningkatkan okupansi kereta api non komersial Perspektif Kode bobot BSC SS
Learning and 0,14 Growth
30/07/2013
L1 L2 L3 L4 L5
Sasaran Strategis
Meningkatkan kesejahteraan pegawai Meningkatkan produktivitas pegawai Memberikan budaya kerja yang kondusif dan efektif Menerapkan sistem teknologi informasi untuk efisiensi proses bisnis Meningkatkan kepedulian dan kepekaan sosial terhadap pelanggan dan masyarakat
Prioritas Bobot SS SS
0,168 0,092 0,096 0,068 0,244 0,244 0,044 0,044
0,034 0,018 0,019 0,014 0,049 0,049 0,009 0,009
Prioritas Bobot SS SS
0,361 0,123 0,253 0,176 0,086 26
0,051 0,017 0,035 0,025 0,012
Bobot KPI Kode SS
F1 F2
F3
F4
F5
Bobot Kode SS KPI
KPI
0,113 F1.1 Jumlah pendapatan laba perusahaan setelah pajak 0,092 F2.1 Persentase pertumbuhan volume penumpang F3.1 Pendapatan usaha dari kereta api komersial F3.2 Pendapatan usaha dari kereta api non komersial 0,033 F3.3 Peningkatan total pertumbuhan pendapatan usaha F3.4 Jumlah kerja sama dari pihak swasta (KSO) F3.5 Jumlah pendapatan usaha dari optimalisasi asset F4.1 Perbaikan operating ratio F4.2 Rasio pencapaian Financial Leverage 0,041 F4.3 Average Collection Period F4.4 Total Asset Turnover F5.1 Realisasi program yang menggunakan dana Public Service Obligation (PSO) 0,051 F5.2 Jumlah pencairan dana Public Service Obligation (PSO) sesuai kontrak
30/07/2013
Prioritas Bobot KPI KPI
1,000 1,000 0,322 0,097 0,355 0,091 0,135 0,299 0,124 0,389 0,188 0,500 0,500
27
0,113 0,092 0,011 0,003 0,012 0,003 0,004 0,012 0,005 0,016 0,008 0,025 0,025
Bobot KPI Kode SS
Bobot SS
C1
0,041
C2 C3 C4
Kode KPI
C1.1 C1.2 C2.1 0,124 C2.2 C3.1 0,041 C3.2 0,124 C4.1
30/07/2013
KPI
Indeks kepuasan konsumen terhadap kebutuhan fasilitas penunjang di stasiun jumlah channel penjualan tiket kereta Indeks kepuasan konsumen terhadap kebutuhan fasilitas penunjang di stasiun jumlah channel penjualan tiket kereta Indeks kepuasan pelanggan komersial tentang pelayanan di dalam kereta Rata-rata jumlah komplain dari penumpang per perjalanan Indeks kepuasan pelanggan non komersial tentang pelayanan di dalam kereta
Prioritas KPI
Bobot KPI
0,667 0,333 0,667 0,333 0,875 0,125 1,000
0,028 0,014 0,083 0,041 0,036 0,005 0,124
28
Bobot KPI Kode Kode Bobot SS SS KPI
I1 I2 I3
I4
KPI
I1.1 Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api komersial I1.2 Persentase tepat waktu kedatangan kereta api komersial I2.1 Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api non komersial 0,018 I2.2 Persentase tepat waktu kedatangan kereta api non komersial I3.1 Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta komersial 0,019 I3.2 Persentase Ketepatan waktu service on train cleaning service I4.1 Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta non komersial 0,014 I4.2 Persentase penumpang tidak mendapat tempat duduk 0,034
30/07/2013
Prioritas Bobot KPI KPI
0,500 0,017 0,500 0,017 0,500 0,009 0,500 0,009 0,750 0,000 0,250 0,005 0,333 0,005 0,667 0,009
29
Bobot KPI Kode Kode Bobot SS SS KPI
I5 0,049
I6 0,049
I7 0,009 I8 0,113
KPI
I5.1 Jumlah tingkat kecelakaan menuju zero accident I5.2 Ada metode pencegahan dan pengawasan keselamatan I5.3 Ada sistem tekonologi keselamatan perjalanan KA Realisasi program yang menggunakan dana Infrastructure Maintenance and I6.1 Operation (IMO) I6.2 Rata-rata realisasi kondisi perangkat jalan rel I6.3 Rata-rata realisasi keandalan sinyal, telekomunikasi dan listrik I6.4 Rasio sarana kereta api berstatus siap operasi I7.1 Persentase peningkatan jumlah penumpang kereta api komerisial I7.2 Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api komersial I8.1 Persentase peningkatan jumlah penumpang kereta api non komersial I8.2 Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api non komersial
30/07/2013
Prioritas Bobot KPI KPI
0,600 0,029 0,200 0,010 0,200 0,010 0,175 0,009 0,288 0,014 0,333 0,016 0,207 0,010 0,667 0,006 0,333 0,003 0,667 0,075 0,333 0,038
30
Bobot KPI Kode Bobot Kode Sasaran Sasaran KPI Strategis Strategis
L1 L2
L3 L4 L5
KPI
0,051 L1.1 Employee satisfaction index L2.1 Pendapatan per ribu-pegawai L2.2 Produktivitas SDM dari satuan angkutan 0,017 L2.3 Rasio terlaksananya program pelatihan sesuai request unit L2.4 Persentase keterlaksanaan program kerja L3.1 Skor penilaian penerapan Good Corporate Governance 0,035 L3.2 Turn over rate pegawai 0,025 L4.1 Persentase proses bisnis yang terotomasi dengan teknologi L5.1 Jumlah kriminalitas di atas kereta api 0,012 L5.2 Persentase realisasi program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)
30/07/2013
Prioritas KPI
Bobot KPI
1,000 0,276 0,195 0,138 0,391 0,250 0,750 1,000 0,667 0,333
0,051 0,005 0,003 0,002 0,007 0,009 0,027 0,025 0,008 0,004
31
KPI Properties Perspektif Sasaran Strategis
Deskripsi Sasaran Strategis KPI Deskripsi KPI Tujuan Target Satuan Formula Frekuensi Pengukuran Frekuensi Review Pengukur Sumber Data Pemilik KPI
30/07/2013
Internal Business Process (I1) Ketepatan waktu perjalan kereta api komersial Terwujudnya peningkatan ketepatan perjalan kereta api komersial sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada konsumen dan efektifitas serta efisiensi bisnis perusahaan Persentase tepat waktu kedatangan kereta api komersial Perbandingan ketepatan waktu kedatangan kereta api komersial sesuai dengan jadwal Mengukur tingkat disiplin waktu kedatangan kereta api komersial 49 % (jumlah kedatangan kereta komersial tepat waktu / jumlah jadwal kereta komersial) x 100% Tahunan Tahunan EVP Operation Laporan kinerja VP Train Operation Planning 32
Dashboard SPK PT. KAI (Persero)
30/07/2013
33
Perbandingan SS Sasaran Strategis Baru Meningkatkan laba perusahaan setelah pajak Peningkatan pertumbuhan volume penumpang
Sasaran Strategis Eksisting Peningkatan angkutan barang dan optimalisasi aset untuk peningkatan laba Peningkatan pertumbuhan volume angkutan baik barang maupun penumpang Terwujudnya pertumbuhan pendapatan usaha
Meningkatkan pendapatan usaha dari berbagai jenis usaha Meningkatkan efektivitas kebijakan perusahaan pendorong profitabilitas dan Terwujudnya perbaikan operating ratio pertumbuhan perusahaan Meningkatkan daya serap subsidi Terpenuhi pencairan dana PSO sesuai pemerintah untuk penumpang non kontrak komersial Meningkatkan kepuasan pelanggan pada before on board service kereta komersial Meningkatkan kepuasan pelanggan pada before on board service kereta non komersial Peningkatan indeks kepuasan Meningkatkan kepuasan pelanggan pada pelanggan penumpang dengan on board service kereta komerial pemenuhan seluruh pelayanaan berdasarkan komitmen yang dijanjikan Meningkatkan kepuasan pelanggan pada on board service kereta non komersial Peningkatan ketepatan waktu Ketepatan waktu perjalan kereta api kedatangan kereta api dari toal komersial keberangkatan Ketepatan waktu perjalan kereta api non komersial Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta komersial Memberikan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan pada kereta non komersial Meningkatkan keselamatan perjalanan Terwujudnya penurunan tingkat 30/07/2013 kereta api kecelakaan menuju zero accident
Sasaran Strategis Baru
Meningkatkan keandalan dan ketersediaan sarana, prasarana dan infrastruktur kereta api Meningkatkan okupansi kereta api komersial Meningkatkan okupansi kereta api non komersial
Sasaran Strategis Eksisting Terwujudnya ketersediaan dan keandalan sarana dalam pengoperasian kereta api dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan -
-
Peningkatan kesejahteraan pegawai Meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan meningkatnya indeks kepuasan pegawai Peningkatan produktivitas pegawai dalam Meningkatkan produktivitas pegawai melaksanakan tugas-tugas perusahaan Memberikan budaya kerja yang kondusif Peningkatan penerapan Good Corporate dan efektif Governance Menerapkan sistem teknologi informasi untuk efisiensi proses bisnis Penurunan jumlah kriminalitas diatas kereta api Meningkatkan kepedulian dan kepekaan sosial terhadap pelanggan Peningkatan tanggung jawab perusahaan dan masyarakat terhadap masyarakat setempat (program CSR /PKBL) Peningkatan kompetensi pegawai operasional dengan sertifikasi pegawai operasional Peningkatan indeks kepuasan pelanggan angkutan barang dengan pemenuhan seluruh pelayanaan berdasarkan komitmen yang dijanjikan Peningkatan relasi pelanggan baru angkutan barang dalam menambah volume angkutan barang Terwujudnya waktu peredaran gerbong (WPG) dalam mencapai efisiensi pengoperaian gerbong angkutan34 barang
Rancangan Baru Eksisting Jumlah pendapatan laba perusahaan setelah pajak Persentase pertumbuhan volume Pertumbuhan volume penumpang angkutan Pendapatan usaha dari kereta api komersial Pendapatan usaha dari kereta api non komersial Persentase peningkatan total pertumbuhan pendapatan Pertumbuhan pendapatan usaha Jumlah kerja sama dari pihak swasta (KSO) Jumlah pendapatan usaha dari ROCE optimalisasi asset Perbaikan operating ratio Operating Ratio Rasio pencapaian Financial Leverage Average Collection Period Total Asset Turnover Rasio realisasi serapan dana Tingkat Pemenuhan kontrak Public Service Obligation (PSO) PSO Rasio peningkatan serapan dana PSO tahun sebelumnya Indeks kepuasan konsumen kereta komersial terhadap Indeks Kepuasan pelanggan kebutuhan fasilitas penunjang di angkutan penumpang KA stasiun jumlah channel penjualan tiket kereta komersial Indeks kepuasan konsumen kereta non komersial terhadap kebutuhan fasilitas penunjang di stasiun jumlah channel penjualan tiket kereta non komersial Indeks kepuasan pelanggan tentang pelayanan di dalam kereta komersial komersial Rasio jumlah komplain per volume penumpang 30/07/2013 Rata-rata realisasi keandalan sinyal, telekomunikasi dan listrik
Indeks kepuasan pelanggan tentang pelayanan di dalam kereta non komersial Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api komersial Persentase tepat waktu Ketepatan waktu kedatangan kereta api kedatangan KA Komersial komersial Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api non komersial Persentase tepat waktu kedatangan kereta api non komersial Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta komersial Persentase Ketepatan waktu service on train cleaning service Persentase penumpang mendapatkan fasilitas sesuai SOP kereta non komersial Persentase penumpang tidak mendapat tempat duduk Penurunan jumlah Jumlah tingkat kecelakaan kecelakaan Ada metode pencegahan dan pengawasan keselamatan Ada sistem tekonologi keselamatan perjalanan KA Realisasi program yang menggunakan dana Infrastructure Maintenance and Operation (IMO) Rata-rata realisasi kondisi perangkat jalan rel
Rasio sarana kereta api berstatus siap operasi Rasio okupansi kereta api komerisial dibanding tahun sebelumnya Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api komersial Rasio okupansi kereta api non komerisial dibanding tahun sebelumnya Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta api non komersial Employee satisfaction index Pendapatan per ribu-pegawai Produktivitas SDM dari satuan angkutan Rasio terlaksananya program pelatihan sesuai request unit Persentase keterlaksanaan program kerja Skor penilaian penerapan Good Corporate Governance Turn over rate pegawai Persentase proses bisnis yang terotomasi dengan teknologi Jumlah kriminalitas di atas kereta api Persentase realisasi program Kemitraan Bina Lingkungan(PKBL)
-
Indeks Jumlah gangguan sarana lokomotif Indeks Jumlah gangguan sarana kereta Indeks kepuasan pegawai Rasio kompetensi pegawai operasional Produktivitas pegawai GCG Skor KPKU Rasio kriminalitas Bina Lingkungan Indeks kepuasan pelanggan angkutan barang Relasi baru angkutan barang Waktu perderan Gerbong (WPG) Indeks Jumlah gangguan sarana Gerbong
35
Bobot KPI Sosial - Bisnis Kode
KPI Sosial
F3.2 Pendapatan usaha dari kereta api non komersial Realisasi program yang menggunakan dana Public F5.1 Service Obligation (PSO) Jumlah pencairan dana Public Service Obligation F5.2 (PSO) sesuai kontrak Indeks kepuasan konsumen terhadap kebutuhan C2.1 fasilitas penunjang di stasiun C2.2 jumlah channel penjualan tiket kereta Indeks kepuasan pelanggan non komersial tentang C4.1 pelayanan di dalam kereta Persentase tepat waktu keberangkatan kereta api I2.1 non komersial Persentase tepat waktu kedatangan kereta api non I2.2 komersial Persentase penumpang mendapatkan fasilitas I4.1 sesuai SOP kereta non komersial Persentase penumpang tidak mendapat tempat I4.2 duduk Persentase peningkatan jumlah penumpang kereta I8.1 api non komersial Rasio realisasi terhadap anggaran okupansi kereta I8.2 api non komersial L5.1 Jumlah kriminalitas di atas kereta api Persentase realisasi program Kemitraan Bina L5.2 Lingkungan(PKBL) 30/07/2013 TOTAL
Bobot 0,003 0,025 0,025
0,028 0,014 0,124 0,009 0,009 0,005 0,009 0,006
Kode
KPI Sosial Jumlah pendapatan laba perusahaan setelah pajak Persentase pertumbuhan volume penumpang Pendapatan usaha dari kereta api komersial Peningkatan total pertumbuhan pendapatan usaha Jumlah kerja sama dari pihak swasta (KSO) Jumlah pendapatan usaha dari optimalisasi asset
Bobot
F4.1
Perbaikan operating ratio
0,012
F4.2
Rasio pencapaian Financial Leverage
0,005
F4.3
Average Collection Period
0,016
F4.4
Total Asset Turnover
0,008
TOTAL
0,276
F1.1 F2.1 F3.1 F3.3 F3.4 F3.5
0,113 0,092 0,011 0,012 0,003 0,004
0,003 0,008 0,004 0,272
36
Kesimpulan Aspek sosial perusahaan tercantum dalam pengukuran kinerja perusahaan setelah identifikasi stakeholders need. Tersusun 22 sasaran strategis (SS) dengan 7 SS aspek sosial serta 49 KPI dengan 14 KPI aspek sosial dengan bobot sosial : bisnis = 0,272 : 02,76
Dashboard sistem pengukuran kinerja perusahaan menggunakan bantuan microsoft excel dengan terintegrasi seluruh informasi untuk memudahkan kalkulasi agar efekif dan efisien
30/07/2013
37
PENGUKURAN KINERJA • Manajemen perlu memahamkan pelaksanaan dan pemanfaatan KPI
• pengembangan sistem pengukuran kinerja yang tidak dibatasi pada aspek penumpang • pengembangan dashboard pengukuran kinerja dengan sistem informasi perusahaan yang terintegrasi
30/07/2013
38
PENGUKURAN KINERJA • Manajemen perlu memahamkan pelaksanaan dan pemanfaatan KPI
• pengembangan sistem pengukuran kinerja yang tidak dibatasi pada aspek penumpang • pengembangan dashboard pengukuran kinerja dengan sistem informasi perusahaan yang terintegrasi
30/07/2013
39
DAFTAR PUSTAKA • Arianto, Eka Zusan. (2010). Analisa Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus: PT. Petrokimia Gresik). Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS. • Fikrotuzzakiah, Fildzah. (2012). Perancangan Model Pengukuran Kinerja Project-Based dengan Menggunakan Balancced Scorecard (studi kasus: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung). Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS. • Folan, Paul &Browne, Jim. (2005). A Review of Performance Measurement: Towards Performance Management • Iswari, Ratih. (2011). Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non Finansial Perusahaan Daerah Pasar kota Denpasar. Denpasar: Tesis Program Pascasarjana Universitas Udayana. • Kaplan, R., & Norton, D. (1992). The balanced scorecard: measures that drive performance (Harvard Business Review). Boston United States of America: Harvard Business School Press. • Kaplan, R., & Norton, D. (1996). The balanced scorecard: translating strategy into action (Edisi satu). Boston, United States of America: HarvardBusiness School Press. • Kaplan, R., & Norton, D. (2001). The strategy focused organization. Boston United States of America: Harvard Business Press. • Kaplan, Robert S, dan Norton, David P (Peter R. Yosi Pasla, penerjemah). 2002 Balanced scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta : Erlangga. • Kereta Api Indonesia, P.T. (2012). Annual Report 2011 PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Bandung: PT. Kereta Api Indonesia. • Kereta Api Indonesia, P.T. (2012). Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2012-2016 PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Bandung: PT. Kereta Api Indonesia. • Kereta Api Indonesia, P.T. (2013). Annual Report 2012 PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Bandung: PT. Kereta Api Indonesia. • Luis, Suwardi., & Biromo, Prima A. (2007). Step by step in cascading balanced scorecard 30/07/2013 to fundamental scorecard. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Mulyadi. (2001). Balanced scorecard: alat kontemporer untuk pelipatgandaan kinerja keuangan perusahaan.Jakarta: PT Salemba Empat. • Mulyadi., & Setyawan, Johny. (1999). Sistem pengendalian manajemen: sistem pelipatganda kinerja perusahaan. Yogyakarta: Aditya Media. • Neely, Andy & Adam, Chris. (2000). Perspectives on Performance: The Performance Prism • Parmeter, David. (2007). Key performace indicators. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. • Peraturan Menteri Perhubungan. PM 23 tahun 2011 tentang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian • Pramadhany, Wahyu Eko Yuzandra. (2011). Penerapan metode balanced scorecard sebagai tolok ukur penilaian kinerja pada organisasi nirlaba(studi kasus pada rumah sakit bhayangkara semarang) (Laporan Tugas Akhir). Semarang: Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi. • Ramadhani, Aulia. (2011). Perancangan Model Pengukuran Kinerja Corporate Social Responsibility Berdasarkan Integrasi Model Pengukuran Kinerja Prism dan Sustainability Reporting Guidelines Global Reporting Initiative (Studi Kasus : PT. Semen Gresik (Persero), Tbk.). Surabaya: Thesis Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya • Saaty, T. L. (1980). The analytical hierarchical process. New York: McGraw Hill. • Sholihah, Mar’atus. (2013). Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja ITS International Office dengan Menggunakan Balanced scorecard. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS. • Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. • Suwignjo, Patdono (2009). Manajemen Performansi. Surabaya : Teknik Industri ITS. • Ukko, J. Et al. (2007). Performance Measurement Impacts on Managements anf Leadership: Perspectives of Management and Employees • Undang Undang (UU) No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian • Yuwono, Sony., Sukarno, Edy., & Ichsan, Muhammad. (2004). Petunjuk praktis penyusunan balanced scorecard menuju organisasi yang berfokus pada strategi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. • Zhonghua, Cai & Ye, Wang. (2012). Research Frontiers in Public Sector Performance Measurement 40