INTEGRASI SISTEM KEUANGAN DI ASIA TIMUR DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA TERHADAP REGULASI PERBAIIKAN ZULFI DIANE ZAINI FH UniversitrsBandsr LampungJl. ZA Pag.r Allm No 26 Llbuhrn Ratu Bandrr Lampus
Abstak Salahsatupilar utamasebagai upaya pencapaian stabilitassistemkeuargan suatunegda diperlukanPengaturantentangPengamanSistemKenarrgan(tinahcial safety ne, yang secara umum dapat mencegal. bank rur, meminimalkan kemungkinanterjadinya kisis keuangan,dan mengurangiftekuensi serta dampak pengamansistemkeuangandi kontraksiekonomi.Sebagaiupayamengoptimalkan kawasanNegara-negarayang tergabungdalar't Association ofthe South East Asian Nations(ASEAN) ditindaklanjutidenganperluasan kerjasamaekonomidi bidang keuagandan moneterdalamkawasanAsia Timur dengantujuan untuk mencapaidan memeliharastabilitaskeuanganregional,menjagadan mendorongpertumbuhan regional dan domestik yang berkesinambunganserta mengurangiketergantungan pada lembaga keuanganintemasional.Secara spesifik kawasan Asia Timur mencakup negara-negarayang tergabung dalam kerjasamalst4lr' + 3 Negara. DlmanaASEAN yang terdii atas 10 Negarayaitu :,Indonesia,Brunei, Kamboja, Thailanddan Vietnamsertaplus 3 Laos, Malaysia,Filipina,Myanmar,Singapura, yaitu China, Jepangdan Korea Selatan.Dalam perkembangannya berbagaiinisiatif bervariasidalam kerja samakeuangandi kawasanAsia Timu telah mengemuka, bentuk usulanmemperkJatregional suftell/azce, inisiatif untuk membentukfasilitas keuanganregional, pengembangaflpasarkeuanganregional dan usulan kerja sama nilai tukar regional.Inisiatif kerja samakawasanterus bergulir dan berevolusi mencari bentuk-bentukyang ideal untuk dapatmeningkatkanefektivitas pencapian tujuan bersam4yaitu : menciptakanstabilitas keuanganregional' Hal tersebut anggotauntuk mulai memikirkanpencapaian kemudianmendorongnegara-negam danmoneterAsiaTimur. kedasamadalambentukintegrasikeuangan Regulasiperbankan Kata Kunci: Integrasi,systemkeuangan, sekarang. Hampir semua Negara Asla melakukan liberalisasi system keuanganSistemKeualgandi Negara-negara nya yang padaumumnyaclisetai dengan telahmengalami kelonggaranarus modal asing dan penga_ Indonesia. Asi4 termasuk \\.asandevisa. Perubahantersebutmenperr-rbahanyang cukup berarti selana kuun waktutahun1980an sampaidengan dorong perubahan arah dan kebijakan I. PENDAIIULUAN
moneter, mempengamhihubungan antara permintaanuang, pendapatandan suku bunga,sertamendorongpeme ntah untuk mengkajiulang instrumen-instrumen moneter yang tepat sebagaiupaya untuk yang dikcluarmenentukankebijaksanaan kan. Meskipul liberalisasitersebutdiikuti oleh paket-paketkebtakan lainnya yang disempumakan, namun belum dapat mengurangi kclemahandi berbagaiscktor perekonomiaDyang ada.
Sstemkeuanganmemegangperanan yang sangatpentingdalanperekonomian sei ng delgan fungsinyauntuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) kepad,a pihak-pihakyangmembutuhkan dana(/ac& of funds). Apabila sistem keuangantidak bekerjadenganbaik, maka p€rekonomian menjadi tidak efisien dan pe(umbuhan ekonomi yang dihanpkan tidak akan tercapaiPentingnya peranansistemkeuangan suatunegaratentu akandapatmemacu tcrwujudnyasuatu sistemkeuanganyang sehatdan stabil. Oleh karenanyakesinambunganpelaksanaan pembangunan nasional Indonesia memerlukanpenyesuaian kebtakan moneter dengan tujuan yallg dititikberatkan padaupayauntukmencapai danmemelihara stabilitasnilai rupiahyang ditopangoleh 3 (tiga) pilar utamayaitu : KebijakaDmoneterdenganprinsipkchatihatian; Sistem pembayaranyang ccpat, tepat dari aman; serta Sistemperbankan dan keuanganyang selut dan efisien. (Hermansyah,l1nluz PerbankanNasional Indonesia,Edisi Revisi, Cetakanke 3, KencanaPrcnadaMcdia Group, Jakart4 2007,hlm. 4) Terwujudnyastabilitassistem keuanganmerupakansuaturangkaianproses yang diawali dcngan _d_T_ __I:Eryr l04
pemantauan(suneillance) dan identifikasi timbulnyasuatukrisis,samkemungkinan pai dengalt pencegahankrisis tersebut tedadi.Aspekpemantauan dan identifikasi kisis merupakansalahsatu pilar penting dalammenjagastabilitassistemkeuangar\ karena langkahpreventif dan antisipatif dipandangsebagai langkah yang lebih murahdaripadapenyelesaian krisis (cnsrs rctolution). Ketidakstabilansoktor keuangan dapat mengakibatkanterganggunyaaktivitas mobilisasidana yang sangatdiperlukan oleh sektor riil, Dengan terhambatnyaalirandanatersebut,sektorriil akan membatasibalftan menghentikanaktivitas perekonomian. Di sampingitu, kestabilan sektor keuangan,khususnyapasarkeuangan, sangatdiperlukandalam menunjang prosestransmisikebijakanmoneter.Beranjak dari pentingnyastabilitaskeuangan bagi eksistensilembagakeuangansecara individu maupunpertumbuhansektor keuanganjmoneterda.nfiskal secarakeseluruhan,makadiperlukansuatukebijakan pubhk (public pollcy) yang konsiste4 tedntegrasidan tidak salingme[imbulkan distorsi. Untuk mewujudkaDpelaksanaan kebijakan tersebut dibutuhkan adanya kolaborasiyang erat .ult,ra pihak-pihak jawabterhadapstabilitas yangbertanggung sektor keuangan,moneter dan fiskal. Dalam arti, adanyakoordinasidan kerjasama yang sinergis altara badan-badan atau lembaga-lembaga yang mempunyai kompetensiuntu menciptakandan meme_ lihara stabilitassektorkeuangan,monerer dan fiskal baik dalarn skala nasional. regionalmaupunintemasional. Intcgrasi ekonomi dan keuangan regionaldalam beberapadekadeterakhir telah menjadikecenderungan di berbagai
PR llttI/1IIUNUM yotunc7 Aotut: Juti)01)
belahandunia. Kedekatangeografisdan historis serta hubungan ekonomi antar negaradi suatu kawasanseringkalirnenjadi pendorongutamapembentukan integrasi ekonomidan keuanganregional,dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunanekonomidan kesejahteraan dalam kawasanregionalsecarakhusus. Dalam proses integrasi regional, pendekatanyang berbeda ditempuh oleh berbagai kawasan. Di Eropa misalnya, integrasiregionaldiawalidenganintegrasi ekonomi (sektor riil) yang kemudian diikuti dengan integrasi moneter dan diakhiri denganpembentukanmata uang tlfiggal Euro. Sebaliknya di kawasan Aftika (CFA Franc Zone\ dan Gu( Area, pembentukan dan penggunaan mata uang benamamengawaliupayaprosesintegrasi ekonomi di kawasantersebut.(Sjamsul Arifin, R. Winantyo dan Yati Kurniati, Ihtegrasi Keuangan dan Moneter Di Asia Timur, Peluang Dan TantanganBagi Jndonesia,Biro HubunganDan Studi Internasional Direktorat IntemasionalBank Indonesia,PT. Elex Media KomputindoGramediaGroup,Jakarta,2007,hlm.1) Sementamdi kawasan ASEAN telah ada integrasiekonomidan keuangan sebagaisuatuarsitekturyangterdiridari 2 (dua)pilar utama, Untuk m€mahamiprosesintegrasi rcgiona1,perlu dipahamiterlebih dahulu perbedaan antarakonsepintegrasiekonomi IntegrasiEkonomi dan integrasikeuangan. adalah intregrasi di sektor riil yang bertujual untuk mencapaipertumbuhan ekonomiyang tinggi. Upayayang dilakukan adalah melalui konsep liberalisasi sehinggaterjadi kebebasanarus faktorfaktor produksi, yaitu : modal, tenaga kerj4 jasa-jasadan investasi,termasuk kerjasamadalam mengurangidan pada
akhimya menghapushambatan perda_ ganganintra kawasan.lntegrasiekonomi mengandung aspek-aspek kompetisiyang memerlukanpersiapanserius agar suatu negaradapat memperclehmanfaatyang sebesar-besamya dari prosesintegrasitersebut.(SjamsulArifn, R. Winantyo dan Yati Kumiati,
Integresi Keuangan dan
Moneter Di Asia Timw, peluang Dan TantanganBagi Indoresid, Birc Hubungan Dan Studi IntemasionalDirektoratIntgrnasionalBank lndonesia,PT. Elex Media Komputindo-Gramediacroup, Jakart4 2007,hIm.1) Berbeda dengan Integrasi Ekonomi, Integrasi Keuangan dan Moneter terfokus pada bentuk kerjasama untuk memeliharastabilitaskeuangandan nilai tukat temasukpencegahan krisis keuangan.IntegrasiKeuangan padaintinyamenghapushambatanlalu lintasaruskeuangan antar negara di kawasan serta mengembangkan infrastruktur keuangan rcgional untukmendukung kelancaran dan meningkatka[ transasksikeuanganlintas batas, sertamemeliharastabilitaskeuangandalam suatu kawasan.lntegrasi keuangan dalamjangkapanjangpadaakhirnyadapat merwjudkan penyatuan atau Integrasi Moneter Regional. (Sjamsul Arifin, R. Winantyo dan Yali K'umrati, Integrasi Keuangandan Moneter Di Asia Timur, PeluangDan TanlaltganBagi Indonesia, Biro HubunganDan Studi Intemasional DirektoratIntemasionalBank Indonesia, PT. Elex Media Komputindo-Gramedia
hlm.l). Group,Jakarta,2007, yang Selanjutnya integrasikeuangan dikembangkan dalamka\\asanAssociation of the SouthEastAsian Nations(ASEAN) kerjasama denganperluasan ditindaklanjuti ekonomidi bidang keuagandan moneter dalamkawasanAsia Timur dengantujuan
r. rr r r.. r... r. r r.. t - ' - - - - . ; . ; " Skten t - ^ t ' - - - Ke - o - - angan );)!";nT , r / ! oTinw , l n ^ l ; t ..rar r ; n vImPlikasii,\a h n o i l k . l . h . . i aLasi lkdoncsia Integrasi di; nAsia
f h l { i Diane (7'ttlf D i o n c Taini) Zaini)
165
untuk mencapaidan memeliharastabilitas keuangan regional, menjaga dan mendorong pertumbuhanregionaldan domcstik yang berkesinambunganseta mengumngl ketergantunganpada lemb.iga keuangan intemasional. Secara spesifik kawasan Asia Timur mencalnrp[ggara-negarayang tergabung dalam kerjasama ,4sEl1y' + 3 yang terdiri atas Negara. Dimanalstllf l0 Negarayaitu : Indonesia,Brunei,Kamboj4 Laos, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapwq Thailand dan Vietnam serta plus 3 yaitu China, Jepang dan Korea Selatan. berbagai Dalam perkembangaturya inisiatif kerja samakeuangandi kawasan Asia Timur telah mengemuka,bervanasr dalambentuk usulan memperkratregional surreillance, inisiatif untuk membentuk fasilitas keuanganregional,pengembangan pasarkeuanganregionaldan usulankerja samanilai tukar regional.Injsiatifkcrja sama kawasanterus bergulir dan berevolusi mencadbentuk-bentukyang ideal untuk dapatmeningkatkanefektivitas pencapiantujuan bersam4yaitu : menciptakan stabilitaskeuanganregional. Hal ini kemudian mendorong negam-negaxaanggota untuk mulai memikirkan pencapaiankerja samadalambentuk integrasikeuangandan moneterAsiaTimur. Berdasarkan uraiantersebutdi atas, maka maka permasalahanyang akan dibahaslakni Bagaimanakah bentukIntegrasi Sistem Keuangandalam kawasanAsia Timur?, Bagaimanakah Implikasi ciarr IntegrasiSistemKeuangandi Asia Timur bagi Indonesiakhususnyadalam regulasi sektorperbankan?
166
II. PEMBAIIASAN Peningkatan intensitas kerjasama Inoneterdan keuangandi KawasanAsia Timur (,4SEllf + Jepang,Korea Selatan dan China) sejakpertengahanTahun 1990 an, secaraumum dilatar belakangi oleh 3 (tiga faktor utama),yaitu : (SjamsulArifin, R. WinaDtyodan Yati Kumiati,lrregrai Keuangan dan Moneter Di Asia TimuL PcluangDan lantangan Bagi Indonesia. Biro Hubungan Dan Studi Intemasional DirektorarIntemasionalBark Indonesia, PT. Elex Media Komputindo-Gramedia Group,Jakada,2007,hlm.4-6). l. Krisis Keuangan dan Moneterdi Asia Timur yang teqadi di Tahun 1997. Krisis tersebut telah menyadarkan negara-negara di kawasanAsia Timur mengenaikerentanankawasan tersebut lerhadapefek lular lcontagion elbct) dari kisis ekonomiyang terjadi padasuatunegaradi kawasan.Dengan adanyakrisis tersebut, semakin diyakini bahwa stabilitas ekonomi dan keuangansuatu negaradapat terganggu akibat dari ketidak stabilan di negara lain dalam satu kawasan.Peristiwa temebut telah menumbuhkan kesadaranmengenai pentingnya penguatank€dasamadalam bidang keuangandan moneterdi kawasairsekalitus mengambilinisiatif untuk melakukajl pelembagaa[ atas kedasama keuangandan moneterte$ebut. Penguatankerjasamakeualgan juga diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi krisisdi kemudianhari. 2. K€lemahan Arsitektur Keuangan Intemasional (Intemational Financial Architccture-IFA\ dalam menghadapi perkembangan integrasi ekonomi global.IFA dianggapkurang memadai
PRA^UTAHUKaM yotune7Nonor2 Juti20t2
dalam mengakomodasikspentingan telah melakukanliberalisasiperdagangan dari negara-negarasedang berkemdanpergerakanfaktor produksi. bang.Secaraumum dapatdianalisa. bahwa manfaat IFA bagl negara- 1. Bentuk Integrasi Sistem Keuangan negara berkembang sangat terbatas, di KawasanAsia Timur. khususnyadalammendukungpertumK€rjasamadi kawasan Asia buhan dan p€mbanglnandi tengah Timur yang padaawalnyaterfokusdi tantanganglobalisasikeuangandunia bidang perdagangandan investasi yang ditandaidenganperkembangan setelahkrisis Asia Tahun 1997 lebih aliran modal swasta dalam jumlah diarahkanpada sektor keuangandan besar dan dengan volatilitas yang kerjamonerer.Penirgkaranintensitas tinggi. Beberapa fnngsi IFA yang samadi kawasanAsia Timur tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana terutamadimaksudkanuntuk mengamestinya antara lain tercermin dari krisis, tasidan mencegah berulangnya kegagalandalam mencegahdan medilakukan baik melalui forum yang nanggulangikrisis Asia sehinggameMeeting telahadaseperti: ExL'.ulivcs numbuhkan s€mangat negara-negara of East Asia Pacilic Central Banks di kawasanAsia Timur untukmening(EMEAP) (EMEAP merupakanforum katkan kerjasamadalam bidang kebank-banksentralAsia Pasifik yang uangan. keanggotaannyaterdiri dari -Reserve ekonoml interdependensi 3. Peningkatan Bank of Australia (RBA), Peoples regional yang terjadi pada negaraBank of China (PBC), Bank Indonesia negaradi kawasanAsia Timur, yang (BI), Hongkong Monetary Authorily prakarsa kebijakemudianmembentuk (HKMA), Bank of Japan (BOJ), Bank oleh kepentingan kan yangdilandasai of Korea (BOK), Bank Negara yang sama dalam bidang keuangan Malaysia (BNM), Reseme Bank of dan moneter.Keinginante6ebut keNewZealand (RtsNZ),BangkoSentral mudian juga diperkuatoleh adanYa ng Pilipinas(BSP,MonetqryAuthority fakta empiris yaitu adanyapeningof Slngapore (A4AS) dan Bank of prosesintegrasiregio' katanintensitas Thailand(BOT).perluasankerjasama di Asia nal melaluijalur perdagangan ASEAN menjadiASEAN + 3 Negara, Timur dalam kurun waktu 20 tahun maupunmelalui pembentukanforum terakhir. baru seperti Manila Framewot'k Selain ke tiga faktor tersebutdi Group (MFG), dan lain-lain. atas, kerjasamakeuangandan rnoneterdi . Embrio dari kerjasamasektor Asia Timur juga dilatarbelakangioleh keuangandi Asia Timur adalahPerkeberhasilan penyatuan ekonomi dan temuantahunantingkat Menteri Kepeluncuranmata uang tunggal di kawasan uanga]n ASEAN (ASEAN Finance Eropa (Euro). PeluncuranEuro d'i 12 Minister's Meeting-AFMtO yaig per' negam anggota EuroPean Union (E(\ tama kali dilaksanakanPada Tahun telah menarik perhatian negara-negara 1997.Secarastn:ktur^|,AFMM rrcru' berkembangdan emergingmarketsyang pakan Badan pengambil keputusan
tertinggi di bidang kerjasamakeupaya uanganASEAN.Sejalan.dengan pencegahan kisis, negara-negara kerjasdrna ,4S841y' sepakatmembentuk di bidong "Suneillarce'1 Kerjasama ini ditandaidenganperurdatangtrnan mengenaipcmbennota kesepahaman tukan ASEAN SurveillanceProcess (Tems of Understandiag on lhe Establishnentof the ASEAN Suneillance Process) oleh para Merteri Keuangan,4St4,l/ di WashingtonDC, Amerika Serikat pada Tanggal 4 Oktober1998. Perkcmbangan kerjasamakeuangandi kawasanAsia Timur mengalami perkembanganpenting dengan dicapainyakesepakatanantara 10 (sepuluh)NegaraAnggota ASEAN denganJepang, China dan Korea Selatan yang selanjutnyadikenal sebagai Kelompok NegaraASEAN + 3, "Pemyataan dengandideklarasikannya BersamaKerjasama Asia Timur" pada Tahun 1999.Deklarasitersebutberisi kesepakatanuntuk meningkatkandialog dan kerjasama di berbagaibidang, yang diawali dengankerjasamaP/o.!e.l SuneillunceASEAN+3 yai,ot:Proses ReviewEkonomidan Dialog Kehijakan (EconomicReview and Policy Dia loguc-ERPD). ProsessuryeiIluncc antara lain bermanfaatufltuk mendeteksi secaradini kerentanankoDdisi ekonomidan keuangansuatu negam terhadapkemungkinan gejolakeksternal. Untuk mendukung kegiatar suneillance di tingkat lst N maupun di Asia Tim]lI, Asian Dewbpment Bank (lDBl mengembangkan penggunaan model sistemperingatan dini untuk mendeteksi dari awal 168
PR4LATAHUXLIM yotunc - Nrh,.t : Jutt:bt2
potensikerentananataukrisis di sektor keuargan,yaitu kisis nilai tukar dan krisis perbarkan, selanjutnyahasil asesmensinyal deteksi dini tersebut hanya merupakan peringatan awal yang masih memerlukananalisis dan penilaianlebihlanjutuntukpengambil keputusan. KegiatanASEAN danASEAN +3 mengenai sut'veillance process mendapatdukungar penuh dari IDB DukunganIDB ditujukan untuk membantu negara-negara&ggota ASEAN + 3 dalam melakukanproses pemantauanekonomidan keuangan.Bahkan terkait dengan pembentukansistem peringatandd, (early warning system) yang telah disetujuioleh para kepala pemerintahannegarc anggotaASEAN + 3 padaSummitmeeltg Tahun2000, /D,R membantudalam hal pengembangan perangkat lnnak (soIt\|arc) untuk diaplikasikandi in"asing-masing negara ,mggota temasuk Indonesia. Secara bertahap, ADB juga telah memberikanbantuan teknis dalam bent\\k capacity building berupa pelatihankepadapejabatdanstafdari negara-neg&a ASEAN yang rr,enangani fungsi surveillance ekonoml dan keuangandi negaranya.Di sampin9 itn, ADB juga turut melakukan pemantauanterhadap perkembangan ekonomi dan keuangannegara-negara di kawasan.4stllv + -t. Bentuk kerjasama keuangan Asia Timur yang mengarah kepada prosesintegrasikeuangan danmoneter pada dasamyaterdiri dari 4 (empat) pilar utama,yaitu: a. Suruelllance;
b. Kerjasama Bantuan Likuiditas Regional (Regronal Liquidity Arrakgement)t c. Pengembangan pasar Modal (Capital Market Detelopment\ daI1 d. KerjasamaNilai Ttkat (Exchange RateCooperation). a. Di bidang Regional Suneillance (pilar pertama), proses suneillance dapat men_ jadi saranayang bermanfaat untuk pertukaraninformasi dan diskusi serta koordinasi kebijakanuntuk mencaripemecahanbersamamengenai permasalahan dan tantangan ekonomi yang dihadapikawasan.BerbagaibentukJ'lrcillance dI kawasan,upaya penyempumaanmckanisme suneillance serta pe ngkatan kemampuansur,-eillancc untuk mendeteksi secaradini potensikisis dilakukanmelalui pengembangan system deteksidini (Early Warning Systen EIIID; b. Dalam hal penyediaanBanluan Likuiditas Regional (pilar kedua), mempunyai tujuanuntuk mencegah kesujanglitan NeracaPembayaran ka pendek di kawasan.Penyempumaanterhadapbentuk kedasama penyediaan bantuan likuiditas regional tersebuttelah dan tcrus dilakukantermasukdalam hal peningkatan jumlah, kcjelasan proseduraktivasi dan prosespengambilankeputusanbersama Integtusi Sisteh Ke angan di Asia Tinut
c. Pengembangan Parar Keuangan Regionel (pitar ketiga), khususnya PasarModal,telah dijalankan melalui berbagai inisiatif untuk menciptakan penawarandan permintaan terhadapsekuritasAsia, misalnyapenerbitanindeks saham ASEAN. obligasi berdenominasimata uang lokal oleh LembagaMultilateraldi beberapa Negaral,t lIy' + 3, Asian Bond Fund I dan 2 (ABF I dan ABF 2) sefta penrngkataninfi astruktur ke. u,rngan.Akan tetapi, upaya pengembangan PasarModal Asia berjalantimpangkarena adanya pcrbedaan tingkat perkembangan PasalKeuangan masing-masingNegara Anggota yang mempersulit proses harmonisasistandard dan intastruktur yang diperlukan untuk mengintegrasikan PasarModal antar Negaraanggota; d. KedasamaNilai Tukar Regional (Regional Exchange Rale Cooperation),(pil^r ke empat), merupakanpilar terakhir untuk mendukungintegmsi keuanganyaitu mewujudkan stabilisasinilai tukar di kawasan.Stabilisasinilai tukarkawasanmenjaditujuan jangka panjaDgsejalan dengan tujuan peningkatanintegrasiekonomiregionalsecarasubstaltial.Dalamkaitan irii, mata uang tulggal l.ttl,^r' pemdhdipertimbangkan untuk menjadi tujuan dan InU)likasi/.d bagi Indonesia...(Zuli Dknc Zaini) 169
jangka panjang dalam kerjasama moneter dan kevngar' ASEAN. Namun rendahnya tingkat konvergensi ekonomi dan keuanganantar negalaASEAN dat\ASEAN + J dan belum terpenuhinya berbagai prakondisi yang dibutuhkan membuat upaya ke arah pembentukan mata uang tunggal menjadi kurang feasible dalamjangka waktu pendek dan menengah.Dalam kaitan tersebut, negaranegara Asia Timur juga masih menghadapimasalahdengan komitmen politik mengingat pembentukan rezim nilai tukar bersamamenerlul(a.npengorbanan.rovele/gniD, atas kebijakan domestik, di samping itu tanpa mekanismekoordinasiyang formal, stabilitasnilai tukar intra kawasanakansangatrentan. Terdapat 3 (tiga) manfaat utamayang dapattercipta dari proses integrasikeuangan,yaitu : a. Sharing Risiko. Integrasi keuanganakan memperluasalternatif investasi sekaligus alternatif bagi diversihkasirisiko artaxberbagaiaset keuanganseta memperlancarkebutuhan konsumsi secala intertemporal, hal ini merupakan elemen terpe[ting dari integrasi keuangan. Sra,'irg Risiko a\tar kawasan juga mampu meningkatkan spesialisasi produksi.Peningkatall instrumen keuangan dan kepemilikan asetantarnegara | /t)
PL4LATAHUAUMtolun.T Nanlt ) Juti20l)
yang tercipta dari adanyaintegmsi keuangar dapat memperluaskemungkinan untuk melakukan diversifikasi portofolio bagi risiko y an9bq srfatunsystemic. b. MeningkatkanAlokasi Modal Secaraumum telah dipahami bahwa iltegrasi keuangan memungkinkanterjadinya alokasi modal yang lebih baik. Hilangnya hambatan-hambatanperdagangan aset keuangan,klirhg, dan setelmen pada akhimya akan meningkatkan alokasi modal yang dapat diinvestasikan oleh penanam modal. Disamping itu, integrasi keualgan akan meningkatkan keyakinan investor karena mereka mempunyai kesempatan ultuk menanamkanmodalnya di berbagai negara yang dianggap menguntungkan. c, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. Integrasi keuanganjuga dapat mendorcng pembangunan . sektor keuanganyang lebih pesat yang pada akhimya dapat memacu pertumbuhan ekononi. Salah satu jalur utama bagi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah melalui peningkatan perkembalrgan sektor keuangan. Integrasi keuangan memungkinkar terjadinya lalu lintas modal yang lebih pesat untuk kegiatan investasi, Hal tersebut berarti integrasi keuangan telah memfasilitasi peningkatan peluang investasi di berbagai negara sekaligus memberikan altematif bagi jenis investasiyang lebih
menarikdi luar negeridalamsatu kawasan.Denga[ demikiar\ adanya aliran modal yang masuk te$ebut secara tidak langsung telahmenggemkkan perkembangan sektorkeuangan untuktumbuh lebihmajudanberkembang. Mengacupadakesepakatal-kesepakatan regionaldi bidangkeuangan yang sudah menjadi komitmenbersamapencapaiannya, sertamengikuti kemajuanperkembangan inisiatif-inrsiatif terkait untuk menunjangintegrasi keuangandan moneterregional, masing-masingnegara anggota seharusnyamemiliki stmteginasionalyang cukup mapan untuk dapat memanfaatkanmomentumkerjasama regional kemajuanekonomr untuk kepentingan dan keuangan domestik di masing+ 3. masingnegaraanggotaASEAN 2. Implikasi Integrasi Sistem Keuangan di Asia Timur bagi IndonesiaterhadapRegullsi Sektor Perbankan. Sa)ahsatupilar utamasebagai upaya pencapaianstabilitassistem keuangan di Indonesia diperlukan Sistem Pengaturan tentangPengaman Kelru\gat\ (financial safely het) yang secara umum daqat rnencegahbank terkemungkinan rzn, meminimalkan jadinya krisis keuangan,dan mengurangi Aekuensisertadampakkontraksi ekonomidi Indonesia. danperbankan IGisiskeuangan yangterjadidi Indonesiakurunwaktu Tahun 1997-1998yang lalu, telah memberikanpelajamn yang sangat berhargatentangpentingnyapenciptaansuatukerangkahukumyangpasti iiiii.ii
iiii-ri.,.ii;;
terhadapstabilitassystem keuangan yangdiwujudkandalambentukSistem PengamanKeuangan. Terwujudnya stabilitassistemkeuanganmerupakan suatu rangkaian proses dan kegiatan yang diawali dengan pemantauan (survetllance) dan identifikasi kemungkinan timbulnya suatu krisis, sampai dengan pencegahankisis tersebutterjadi. Aspek pemantauan dan identifikasi krisis merupakan salahsatupilar pentingdalammenjaga stabilitas sistem keuangaq karena langkah preventif dan antisipatif dipandangsebagailangkahyang lebih murah daripadapenyelesaiankrisis (crisis resolution). Dalam perjalanansejarahperkembangansistem keuangan Indonesia,sistemlembagakeuanganmcngalami perubahan yang sangat fundamentalterutarna setelah memasuki era deregulasi (Paket Oktober 1988) yang kemudianberlanjut debeberapaUnngan diundangkannya di bidangkeuangandan dang-Undang perbankan sejakTahun 1992,yaitt: a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun jo. Nomor 1992 Undang-Undang 10 Tahun 1998 tentang Perbankan; Nomor 2 Tahun b. Undang-Undang 1992tentangAsuransi; Nomor l1 Tahun c. Undang-Undang 1992t€ntangDanaPensiun; Nomor 8 Tahun d. Undang-Undang 1995tentangPasarModal; Nomor23 Tahun e. Undang-Undang Nomor 3 1999jo Undarg-Undang Tahun2004danterakhirUndangUndang Nomor 6 Taltun 2009 tentangBankIndonesia(BI);
basihtronesia. (zutfiDianezaini) if'tsia ri^n ,lunttnptikosiDn
t7 |
Nomor24 Tahun Undang-Undang 2008 tentang LembagaPenjamin Simpanan; g. Undang-Undang Nomor2l Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Konsekuensi dikeluarkannya Undang-Undangtersebut di atas, adalah terjadinya perubahan strukur sistemlembagalembaga keuangandi Indonesia,dan jika dilihat dari aspek pengaturansertapembinaan,lembagalembagakeuanganmenjadi sgmakin jelas dan kuat karenatelah memiliki kekuatanhukum yang efektili Salahsatumasalahyangcukup pentingdalam sistemkeuanganyang dapat menjadi sumber instabilitas keuangan yakni terjadinya asimetri /ketidaksamaaninfo'lnasi (asymmctric itlfolmation) yakni suatu situasi dimana satu pihak yaIrgterlibat dalam kesepakatan keuangantidak memiliki informasi yang akuratdibandingpihak lain (FredericS. Misbkin, Prudential Supenision llhal Works and ll4tat Doesn'r, NBER ConfercnceRepofi Chicago,The Universityof Chicago Press,2001,hlm. 70). Selanjutnya sebagai contoll peminjam(debitur)biasanyamemiliki informasi yang lebih baik tehadap keuntungandan kerugiar potensial dari suatu proyek investasi yang direncanakandibandingkan dcngan pihak pemberi pinjaman (kreditur). Dengandemikian,keditur tidak dapat membcdakanantara pinjamaa yang sehatdantidaksehat. Stabilitaskeuangandi Indonesiamerupakanfaktor pentingkarena stabilitaskeuanganmerupakansuatu persyaratanprakondisiyang penting f
I tZ
PRANATAHUKUM yolune 7 Nonor., Jutt 2 2
bagi pertumbuhanperkeonomian.Jika lembaga-lembaga keuangal dan pasar keuanganyang berperansebagaimediatork€uangan beradadalamkondisi tidak stabil ataupun menghadapi ketidak pastian,makadapatdipastikan aktivitas perekonomianakan sulit berjalandenganoptimal,karenarendalnya aktivitasproduksi,konsumsi maupun investasi. Di samping itu, dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi, akan sulit pula bagi perekonomiansuatu Negara untuk tetap kompetitif dalam menghadapipersaingan global, Dengan demikian dapat dianalisisbahwa untuk mencapai kondisi sektor keuanganyarg stabil, antaralain diperlukanLembaga Keuanganyang sehat,Pasarkeuangan yang stabil, lembagapengaturandan pengawasanyang kompeter serta regulasi dan Pemturan Penmdanganundanganyang efektif sebagaiPerundang-undanganyang mema}llngi sistem keuangandi Indonesiayakni dalam bentuk Pengaturan Sistem PengamanKeuangan. Sistem PengamanKeuangan (linancial safety het system) r^rcrupakansalahsatupilar utamadalam kegiatanperekonomiandi Indooesia, dimana dengan adanya pengaturan secamkhusus dan tegas, maka dapat diupayakan dan dicegah tedadinya bank run, meminimalkan kemungkhan terjadinya krisis keuangan,dan mengurangi fiekuensi serta dampak kontraksi ekonomi di Indonesia. Dengan dimikian dapat dikatakan bahwa dalam pengaturao dan pengelolaanSistemPengaman Keuangan secarakhusus mencakup4 (€mpat) elemen penting, yaitu : (Sukarela
pula perangkat hukum Yang kerangka kerja nelandasi (ramework) manajemen krisis yang bersifat stmtegis fc,',Jr.e strateg,management); b. Regulasi yang dibuat dikaitkan denganKebijaka.nBank Indonesia dalam menjalankan fungsilya sebagarlender of the last resort, yakni dalampemberiankebijakan bantuanlikuiditas terhadappenyelamatan perbankan nasional sebagai upaya penyelematan perekonomiannasional.Selaljutnya kebidalam rangka pelaksanaan jakan pemberianbantuan likuiditas tersebutBank Indollesiaselaku pengawas,tetap menjalanlan p€ngawasanyang ketat terhadap p€nyaluranbantuanlikuiditas tersebut terhadap bank-bank yang betul-betuldigunakanuntuk mombayarpenarikansimpanannasabah Dari keduahal tersebutdi atas, dapat dianalisis bahwa kedua kebijakan dan regulasi yang akan diterapkan oleh Bank Indonesia tersebut sejalan dengan konsep kerjasama dalam bidang moneterdan keuangan yang dilakukan oleh Negara-negara anggota ASEAN + J dalam bentuk integrasikeuangandi Asia Timur. Dalam konteks kegiatar .salreillance yang dikoordinasikan,DB sebagai tindak lanjut dari kerjasarna sistemkeuangankawasanAsia Timur sebagaimana yang telah dijelaskandi pen)'nsunan atas, Country Sumeillance Report oleh National Swl/eillance Unit (NSU)IndonesiarnelibatkanDepartemenK€uangarLBank Indonesia, BadanKoordinasiPasarModal,Badan PusatStatistikdaninstansipemerintah 1,14
PRANATAHLIKUM TloIune7Nomar2 JuIi20]2
terkait lainnya. Masing-masinginstitusi tenebut nenyediakan data, pembahanan data secararutin, dan melakukan analisissesuaidenganbidang Asosiasi tugasdan tanggungjawabnya. swasta juga dilibatkan sebagai nara sumber untuk kebutuhan verifikasi dan klarifikasi data. Country Sur'reillance Report tersebut kemudian juga disampaikankepada Seketariat lSX,1-ly'secaraperiodik dua kali dalam setahun untuk memenuhi keperluan sid{tg ASEAN pada tingkat Menteri Keualgan sebagai materi dialog kebijakan. Model sistemperingatandini yang diperkenalkan ADB, telah dikembangkanpula dalam bentuk perangkat lunak yaltg disebut Yulnerability Indicotor and Early l(arning Systems (VIEIYS). Pemngkat lunak tersebut juga telah diimplementasikan di i/SU Indonesia dan digunakansebagaikomplemendalam melakukan analisis kebijaka4 terutama yang berkaitan dengan regulasi perbankan Indonesia. Klusus dalam sektor jasa keuangar, infiastruktur sektor keuangan di Indonesia masih perlu dibenahi dan dilengkapi untuk dapat bersaing dengan sektor-sektorjasa keuanganyang telah maju di beberapa negaraAsia laimya sepertiSingapura dan Malaysia.Momertumupayaperbaikan dan penguatan infrastnrldur pasarkeuanganregional,khususnyadi pasar modal dan lembagaperbankan, perlu dimanfaatkanuntuk penguatan intastruktur pasar keuangan domestik. Hal tersebut diperlukan agar Indonesia tidak tertinggal dalam prosesmenuju konvergensiekonomi
kawasanAsia Tilnur dalammengarah kepadaintegrasikeuangan. Selain berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, instrumen pasar keuangandan teknologi, pengembanganinAastrukturpasar keuanganyang terkait denganketentuan dan prosedursangatkrusial, karena untuk mewujudkansistem keuangan yang terintegrasi diperlukan satu ketentuanyangdapatmengatursemua kegiatan dan kebijakan pasar keuangan sefia lembaga perbankan secaraterpadu.Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam berbagaiinisiatif untuk melakrrkanharmooisasiketentuan khususnyadari aspekhukum dan kebijakan.Berkaitandenganpermasalahantersebut,Indonesiakemudian dituntut untuk dapat menerapkan Ihterhatioa l Bes't Prcctice pada sistemkeuangansesuaidengankondisi dan perkembangansistem kcuangandomestik. Berkaitan dengan kebijakan dan regr-rlasisektor perbankan di Indonesiasebagaitindak lanjut dan salah satu aspek perwujudankeiasamadi tingkat,4StlN danlstlN + 3, maka sejak Bulan Januari 2004 Bank Indonesiatelahmemiliki scbuah blueprint mengenaj,tatanarl industri perbankanke depan,yaitu Arsit€ktur PerbankanIndonesia(API). API me rupakansebuahistilah baru di perbankan nasional,tetapi sebclumnya istilahlain telahdikenalpulabeberapa yangmernpunyai arti dantujuanrelatif sama,yaitu blueprtntperbankan,landseape perbankan, stratifikltsi Perbankan ata! pemetaan perbankan nasional. tiiii"it
iiti.'ii,rii;;
Istilah API lebih memberikan maknadannuansayangkomprehensif dan luas mengenaitatananperbankan yang diinginkan oleh lndonesia ke masa yang akan datang. Dengan demikian,dapatdikatakanbahwaAPI merupakanpolicy direction danpolicf tecommendaliotls bagi indutri perbankan nasionaldalam jangka panjang. (Hermansyah,Hulatm PerbankanNasionaI Indonesia,Opcit, hlm. 178). API merupakanprogram peperbalkan (termasukdi ngembangan dalarnnya pengembangan regulasiperbankan nasional) untuk mencapai suatu visi dan bentuk industri perbankannasional,yakni menghasilkan yangsehat,kuatdan sistemperbankan efisien yang mampu menciptakankestabilansistemkeuangansecarakeseluruhan serta untuk mendorong pertumbuhaneknoni nasional.Dengan demikian,setiapkebijakandan regulasi perbankan yang dikeluarkan dalamkurunwaktu 10 sampaidengan 15 tahunke depantidak terlepasdari fraue wvrk APl. API di Indonesiadapat berfungsi sebagaialat untuk melakukan perubahan-perubahan dalam industri perbankanke depan (a.r a tool of banking engeehering),yang berarti Arsitektur Perbankan(BanlcingArchitecture) akan l':'enjali benchmark, platfotm, ma.dpvr sasaranyang hendak dicapaioleh perbankannasional. Ddam tungsinya yang demikian, diharapkan industri perbankan naler\g n stakehosionalbelsama-sama lders laknya akan mengetahuibagaimana bentuk dan rvujud perbankan nasionaldalam kurun rvaktu kurang lebih l0 sampaidengan15 tahunke t't 5 ii isia rinur rlanInptikasrl)rbasiIndonesia(zutJiDianezai i)
depan baik dari segi regulasi, peDgawasan,struktur k€lembagaat,dan sebagainya. Membangunindsutri perbankan yang kuat dar sehatadalahsuatu prasyaratmutlakdalamperekonomian nasional,karenamelalui peran intermediasi perbankan, roda perekonomiandapatdigerakkanlebih cepat, sistemkuangandapatberjalandengan maksimal,sehinggastabilitasekonomi juga dapatterpelihara.Dengandemikian lernbaga perbankan nasional harusdapatmenjalankankegiatanusapruirsrp hanyadengal mengedepankan ptudensialitas serta diperlukan pula arah yang jelas dalam upaya menciptakan indsut perbankan yang sehat,kuatdanefisen. DiharapkanapabilaAPI telah diimplementasikan denganbaik akan adabank nasionalyang mampumenjadi regional champion, bak dl tingkatlsEltr' maupunkawasanAsia Timur. Selanjutnya,untuk mencapai visi dan tujuan API, Bark Indonesia memformulasikan6 (enam) pilar utama sebagai sasdan yang akan dicapai,yaitu : l. Strukur perbarkan yang sehat dan mampu mendorongpembangunan ekonomi nasional .lan berdayasaingintemasional; 2. Sistem pengaturanyang efektif dan mampu mengantisipasi perkembanganpasar keuangandomestikdanintemasional; 3 . Sistem pengawasanbank yang independen danefektif; 4. Penguatan kondisi internalindustri perbankan;
| lb
PMN,'|T1 HUKOM yolune 7 Nonot; Jutt )0t2
dan penguataninfras5. Penciptaan truktur pendukung industri perbankan;dan 6. Perlindungandan pemberdayaan nasabah. Dalamskalaregional,terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Negara-negarayang tergabung dalam ASEAN + 3 (Asia Timur) ke depan (termasuk Indonesia) sebagai upaya untuk meningkatkan integrasi yaitu : ekonomidankeuangan, a. Mencapaikomitmenpolitik yang kuat di antara seluuh negala anggota; b. Menghapus seluruh hambatanhambatan dalam kegiatan perdagangal intra kawasan, baik perdaganganbarangmaupunjasa, sekaligus menetapkai timelifie untuk mencapai pasar tunggal dalamkawasanAsia Timur; Menciptaka.n lembaga supranasionalyangkredibeldankuat; d . Memperkuat regional suryeillance; e. Memperkuatkerjasamabantuan likuiditasregional; Mendorongharrnonisasi Arsitektur Keuangan Regional dengan mengadopsi kerangkapengaturan dan pengawasan intemasional secarakonsisten; g. Meml&tki roadmap trlegasi ekonomi dan keuangan yang terintegrasi. (Sjamsul Arifiq R. Wurantyo dan Yati Kumiati, Integfasi Keuangan dan Moneter Di Asia Timur, Peluang Dan TantanganBagi Indonesia, Opcit, hlm.237).
Selanjutnyadalam skala Naefisiensimemangperluditempuholeh sional, di Indonesia upaya untuk Pemerintah Indonesia. memperkuat kesiapan Indonesiadalam Peningkatan kinerja ekonomi mengikuti proses integrasi ekonomi dengan sendirinya dapat membawa dan keuangandalam kawasanAsia Indonesiamenuju konvergensiekoTimur dapat dilakukan dengan : nomi dengannegara-negara di kawamemperolehkomitmen politik dari (regional), san sehingga dapat berPemerintah;meningkatkan koordinasi saingdan dalam posisi diuntungkan antarainstansiterkaitbaik Pemedntah dalam integrasi ekonomi dan kemaupunSwasta;mengoptimalkan peuangandi wilayahAsia Timur. manfaatan kedasama regional dan intemasionaluntuk penguatanperIII. PENUTUP ekonomian domestik; menpsusn roadmap nasional untuk kepentingan a. Perkembangan kedasamakeuangandi industri dalam negeri baik dalam kawasanAsia Timur rnengalamipersektor riil maupun sektor keuangan kembangan pentingdengandicapainya sebagai upaya menyikapi proses kesepakatan antara10 (sepuluh)Neg$a AnggotaASEAN dengatJepang, integrasiekonomiAsia; meningkatkan efekltivitassumeillance nasional;serta China dan Korea Selatah yang memperkuatdan melengkapisarana selanjutnya dikenalsebagaiKelompok perdagangan, penunjang danprasarana Negara ASEAN+3, dengan didekinvestasi dan transaksi keuangan larasikannya'?emyataanBersama internasional. KerjasamaAsia Timur" pada Tahun 1999. Deklarasitersebutberisi keseBagi Indonesiasendiri,harus pakatan untuk meningkatkan dialog segera melakukan pembenahal di dan kedasamadi berbagaibidang, berbagaisektor agar Indonesiadapat yang diawali dengankerjasamaProses memperolehmanfaat yang sebesarSurueillace ASEAN+3yaitu: Proses besarnyadari proses integrasiekoRetiet, Ekoqoni dan Dialog Kebiregional.Kegaganomi dan keuangan jakan (Economic Re|ie\i ond Policy lan dalam mempersiapkandiri akan Dialogue ERPD). ProsesSuryeillance menimbulkan2 (dua) kemrngkinan, antara lain bermanfaatuntuk mendeyakni : Indonesiatetapmelaksanakan teksi secaradini kerentanankondisi komitmendenganrhiko kalahdalam ekonomi dan keuangansuatu negara persaingan sehingga kesejahteraan terhadap kemungkinan gejolak eksmasyarakatsemakinmemburuk;serta temall Adapun bentuk kedasama Indonesiaingkar janji dengan mekeuangan di Asia Timur mengarah karenaalasanbelum minta penundaan kepadaprosesintegrasikeuangandan siap dan dapat berdampak pada moneterterdili dari 4 (empat) pilar penutunankedibilitas lndonesia di utama,yaitu : Sumeillance,Kerjasama denganatau mata dunia. Seharusnya, BanruanLikuidirasRegional(Regiotanpakomitmenterhadapnegaralain, nal Liquidity Alrangement), Pe'rgemlangkahJangkahuntuk meningkatkan bang an Pasar Modal (Capital Market 177 di ',1siaTinw danImptikasinrdbasilkdoresia QuUiDianeZaini) iitig,asi Sistn^Keuangan daya
saing
melalui
pedngkatan
tukar secara optimal dalam proses Development)serta KerjasamaNilai pengambilan keputusan dan rekomT t:.kar(ExchangeRate Cooperation). endasikebijakanterutamadalam kerb. Tugas BaurkIndonesiasebagailemjasama ASEAN dan kawasanAsia baga yangmenjagastabilitasmoncter (otoritas moneter) tidaklah cukup Timur secaraluas.; Untuk mewujudkansistemketanpa adanya dukulgan stabilitas yangsehat.Berk.irdn sistemkeuangan uangandenganregulasidankebijakan yangte ntegrasidalamrangkapengadenganpenyelesaian kisis keuangan turan pasar keualgan secara terpadu di Indonesia sebagai dampak dad kisis global yang teladi di beberapa diperlukan berbagai inisiatif untuk negara-negaramaju di dunia serta melaL-ukan harmonisasikebijakan dan peraturandalam pernbentukannilai sebagai implikasi akibat dari tcrjadinya integrasisistemkeuangandi tukar yang terkoordinasi sebagai Asia Timur, terdapat2 (dua)hal yarg upaya akhir perwujudan mata uang harus dilakukan, dan diwujudkan tunggaldalamkawasanASEAN dan dalambentukRegulasidan Landasan kawasanAsiaTimur secaraluas. hukum bersifat permanenyang akan diambilolch Bl yang berkoordrnasi DAFTAR PUSTAKA dengan Pemerintah sebagai upaya untuk penyelamatan sistemperbankan Buku-buku : trasional,yaitu : Regulasiyang efektif Ad) Kusnadi.PcnclitianHukum Sebagai sebagal legal framework yang berSarana PembangunanHukum Bikenaandenganpenyusunanperangkat snisDalam KerangkaSistemHukum aturanyang ditujukanuntuk menangNasional, (Pembangunan Hukum gulangi krisis ata.usystemic ritk dan Bisnis Dalam Kerangka Sistem norma hulr_umnyadirumuskan secara Hukum Nasional), FH-INPAD, berbeda dari perangkat aturan yang 2008. mengaturkegiatanusaha perbankan Asami, Tadahirodan JunichinMori, Redalamkondisi normal,seda R€gulasi gional Cooperation in Developing yang dibuat dikaitkan dengan KebiBo d Markets,Sydney,2001. jakan BI dalam menjalankanfungCFG. SunaryatiHutono, Hulalm Eko otni slJ]yasebagailender of e last resort, Pembangunan Indonesia, Bina yakni dalam pemberian kebijakan Cipta,Bandung,1988. bantuan likuiditas terhadap penyeChidir Ali, BadanHuAzn, Alumni, larnatanperbankannasionalsebagai Bandung, 1991. upaya penyelamatanperekonomian Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga nasional.Disarankan Seiringdengan Keuangan(Edisi ke dua), FE - UI, semakinmeningkatnyapermasalahan Jakarta,1999. ekotlomi dan regulasi keuargan reDalla lsmail, Harmonization of Bond giona! selain otodtas fiskal, proses Market Rules and Regulatiotlt in peninjauandan pengawasandalam SelLcnd APEC Economies,Asian mekanismc sllreillanre perlumelibatDevelopment Bank,Manil4 2003. kanperananoto tasmonetcrdannilai I /U
PR4N/71 IIAKUV yolunlt 7 No'tor: JuL:
2
DjuhaendahHasat, Futrgsi Hukum Dalam Sjamsul Ariftr, R. Winantyo dan Yati PetkembanganEkonomi Global, KlJinrati, Integrasi Keuangan dan Bahan Ajar dan Materi kuliah, Moneter Di Asia Timur, Peluang Bandung,2008. Dan Tantangan Bagi Indofiesia, Endang Sut sno, Bunga Rampai : Huktm Biro HubunganDin Studi InlerDan Clobali.
atasUU No. 24 Tahun2004tentang LembagaPenjaminSimpanan(berkaitan dengtin Program Pe4iamina Simpanan nasabah Pada Lembaga Petbankan Nasional); yang pada saat id telah diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun2009.
180
PelppuNomor 4 Tahun2008(PerppuNo. 4 Tahun 2008) tentajlg Jaring Pengaman Sistem Keuangan, merlJ' pakan Program Pencegahan dan penanganarkrisis.
PEANATAHUKUM Volune7 Nonat2 Jult20l2