Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Insurance Corporate Management (401)
Contents :
Chapter 1 : The need for capital and its influence on the enterprise Chapter 2 : The Management structures of companies Chapter 3 : The Organisational issues of Companies Chapter 4 : Corporate Finance Concepts in Insurance Chapter 5 : The Planning process in Insurance Chapter 6 : Control processes in Insurance Chapter 7 : The Role of investment management in insurance company Chapter 8 : The role and impact of insurance regulation Chapter 9 : The purpose and impact of capital adequacy and solvency rules on insurers Chapter 10 : Current and Future Challenges to Insurance Managemen
By Syamsul Bahri, SE, MSi, AAIK, ICLiU, Anziif (Snr Assoc) CIP @ Widya Dharma Arta, Jakarta June, 2012 Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 1
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 1 : The Need for Capital and Its Influence on the Enterprise A. Need for Capital Capital is the money available to a company to run its business. Ini dibutuhkan selama hidupnya perusahaan tetapi khususnya ketika : ‐ Starting Up : membeli asset yg dibutuhkan untuk melakukan usaha seperti tempat, mesin dll ‐ Trading : meliputi setiap ketidaksesuaian antara arus kas masuk dan keluar atas usaha ‐ Growing : memenuhi biaya ekspansi seperti pemasaran dan pembelian asset lanjutan, riset dan pengembangan atas produk baru Jumlah modal yang dibutuhkan berbeda beda pada setiap industry. Industri asuransi membutuhkan modal yang sangat substansial karena dibutuhkan untuk : ‐ Large scale production, ada banyak potential customer yg membutuhkan produk yang sama, jadi membuat produksi yang besar dan penjualan yang aktraktif ‐ Expansive assets, seperti bangunan yang besar, jaringan distribusi dan teknologi yang kompleks ‐ High marketing costs, adanya kompetensi yg intens untuk memenangkan konsumen dari setiap asuransi lainnya didalam pasar. Sebagai hasilnya biaya pemasaran yang cendrung tinggi ‐ Dealing with uncertainty, hasil dari asuransi adalah ketidakpastian yang artinya bahwa klaim yang dibayar melebihi premi yang diterima B. Ownership models and their application in insurance B1. Types of ownership model a. Sole trader Merupakan bentuk kepemilikan usaha yang tertua dan sederhana. Bisnis ini keberadaanya tidak memisahkan secara hukum atas kempemilikan yang sering disebut dengan proprietor. Proprietor biasanya bekerja sendiri atau memperkerjakan beberapa karyawan. Menggunakan modal sendiri atau meminjam didalam menjalankan bisnis. Jika bisnis banyak hutang maka proprietor dapat kehilangan banyak uang yg diinvestasikan. Terbatas untuk tumbuh, namun kebebasan untuk bertindak, profit dimiliki sendiri. b. Partnership Dibutuhkan modal lebih banyak untuk mengembangkan bisnis. Partnership merupakan persekutuan dari beberapa pemilik yang dikenal dengan partners yang menjalankan bisnis bersama sama. Setiap partner berkontribusi atas proporsi modal yang disetujui dan manajemen dan laba yang dibagi sesuai dengan persetujuan kerjasama. Partnership tidak mempunyai tanggung jawab hukum atas partner dan setiap partner mempunyai risiko secara penuh atas kekayaan mereka masing masing c. Joint stock company Merupakan model yang banyak digunakan oleh perusahaan pada saat ini. Joint stock company berdasarkan konsep incorporations yaitu perusahaan mempunyai identitas hukum yang terpisah dari pemilik. Joint stock company adalah “legal person” atau “corporation” dapat memiliki property, menuntut dan dituntut, transaksi bisnis dengan nama sendiri, sehubungan dengan Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 2
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
siapa yang memiliki saham pada waktu tertentu. Modal muncul dari orang yang membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang kemudian menerima dividen yang berasal dari laba yang dihasilkan Shareholder menjadi pemilik pada perusahaan, mereka menunjuk direktur yang sebagai agen mereka dan dipercaya, dan direktur berikutnya bekerja untuk menjalankan perusahaan. Shareholder mempunyai suara yg sangat penting didalam rapat umum dan mempunyai kekuatan untuk memberhentikan direktur dan mengakhiri perusahaan. Mempunyai tanggung jawab yang terbatas. Sehubungan dengan gagalnya bisnis, pemilik dapat kerugian tidak lebih dari nilai saham mereka. Jika perusahaan selesai dan semua hutang diselesaikan, setiap uang yang tersisa didistribusikan antara pemegang saham. Incorporations Tidak seperti sole traders dan partnerships, perusahaan terbatas (limited company) adalah incorporated business. Sebagai suatu hasil ; o Perusahaan mempunyai hukum yang terpisah dari pemilik (shareholder) o Tindakan hukum diambil atas nama perusahaan terbatas daripada atas nama pemegang saham o Pemegang saham dapat menuntuk perusahaan o Hukum yang terpisah berarti perusahaan terus berjalan karena keberadaanya tidak berakhir dengan meninggal atau pengunduran dari pemegang saham o Pemilik mempunyai tanggung jawab terbatas atas hutang bisnis o Pemilik tidak dapat menggunakan kekayaan mereka untuk menyelesaikan setiap hutang bisnis B2. Types of Joint stock company a. Public Limited Company Mungkin pengetahuan yg terbaik atas jenis joint stock company adalah public limited company. Perusahaan ini mampu meningkatkan modalnya dari public dengan menerbitkan saham dipasar saham. Sahama ini bebas dipindahtangankan, jadi setiap orang yang membeli mayoritas saham dapat melakukan pengendalian atas perusahaan Annual report dan account yang dipublikasikan atas public limited company merupakan domain publik, jadi terbuka pada setiap orang yang berkepentingan termasuk pesaing b. Private limited company Mayoritas joint stock company adalah private limited company dan cendrung lebih banyak pada bisnis kecil. Saham mereka tidak ditawarkan ke public melalui pasar saham, dan perusahaan mempunyai hak untuk membatasi pemindahannya. c. Mutual Company Bentuk lainnya dari joint stock company adalah mutual company. Pada model ini konsumen adalah pemilik perusahaan selain daripada pemegang saham yang terpisah. Membeli produk (mortgage, saving, insurance, etc) memberikan hak pada konsumen atas kontribusi profit dan suara pada rapat umum. Hampir semua mutual companies mempunyai bentuk dengan tanggung jawab yang terbatas untuk melindungi konsumen – pemilik mereka. Ketidakmampuan untuk menerbitkan saham pada mutual companies telah membatasi kesempatan untuk Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 3
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
meningkatkan modal baru walaupun dapat meningkatkan pinjaman jika mereka berada pada posisi keuangan yang sehat. Banyak mutual insurance companies dan building societies mempunyai demutualised untuk menjadi PLC agar mendapatkan manfaat yang lebih besar untuk meningkatkan modal pada pasar saham B2A. Choice of joint stock company model Setiap model mempunyai keuntungan dan kekurangannya yaitu : • Public limited company Keuntungan utama adalah PLC adalah akses atas jumlah yang besar pada modal dari pasar modal. Penempatan pada stock exchange akan menigkatkan profil perusahaan dan dapat menarik konsumen dan kualitas karyawan yang terbaik. Perusahaan terbesar biasanya selalu public limited company atau angak perusahaan dari mereka Kekurangan utamanya adalah kebanyakan perusahaan rentan terhadap pengambilalihan oleh pihak pihak yang membeli sahamnya. Jumlah informasi yang harus ditempatkan pada domain punbik (tersedia bagi pesaing) melalui Report & Account adalah lebih besar. •
Private limited company Keuntungannya adalah tidak rentan atas pengambilalihan oleh pesaing dan sedikit informasi yang disampaikan ke public. Kekurangannya adalah kemampuan yang kurang didalam meningkatkan modal dan ini mungkin membatasi mereka untuk dapat berkembang
•
Mutual Company Keuntungannya adalah tidak dibutuhkan untuk memberikan deviden kepada pemegang saham, jadi harga yang diberikan kepada konsumen mungkin lebih rendah. Tidak ada pemegang saham jadi tidak rentan atas pengambil alihan oleh pihak lain Kekurangan utamanya adalah keterbatasan didalam meningkatkan modal
B2B. Application of ownership models in insurance Hampir semua insurer yang besar dan intermediaries adalan public limited companies atau subsidiaries dari mereka karena modal ini merupakan bentuk yang terbaik untuk perusahaan yang beroperasi pada skala besar. Berbagai organsiasi jasa lainnya seperti akuntant, lawyers, konsultan manajemen, claim provider dll mungkin juga berbentuk joint stock company, walaupun praktek professionalnya data menggunakan partnership.
C. Source of capital Sumber modal utama baik private dan public companies adalah shareholders, laba yang ditahan dan pinjaman jangka panjang. C1. Shareholder capital Mayoritas saham yang diterbitkan oleh perusahaan adalah ordinary share yg dikenal dengan Equity. Saham ini memberikan hak kepada pemegang saham untuk memberikan suara pada rapat umum dan menerima deviden sesuai dengan keuntungan perusahaan. Konsekuensinya pada ordinary share Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 4
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
pada umumnya mempunyai high risk tetapi mempunyai potensi atas pengembalian hasil investasi yang tinggi. Ketika perusahaan berakhir, ordinary shareholder menerima yang masih tersisa setelah semua hutang pada kreditor telah dibayar. Perusahaan mungkin juga dapat meningkatkan modal dengan menerbitkan saham yang risiko lebih rendah dalam bentuk saham preference (preference share). Pemegang saham preference mempunyai hak untuk menerima dividend secara tetap pada saat diterbitkkan. Dividen saham preference tidak sebanyak ordinary shareholder yang menerima lebih baik tetapi selalu dibayar sebelum ordinari shareholder dividend yang disebut dengan ‘preference”. Pemegang saham preference tidak mempunyai hak untuk memberikan suara kecuali perusahaan gagal untuk membayar deviden mereka. Mereka berada lebih tinggi daripara ordinary shareholder didaftar kreditor ketika perusahaan berkahir. C2. Retained Profit Suatu perusahaan memutuskan tidak membagikan semua profit yang diberikan pada tahun bersangkutan kepada pemegang saham tetapi ditahan sebagai proporsi sebagai diinvestasikan kembali kedalam usaha. Ini adalah sangat penting dan cara yang tidak mahal untuk meningkatkan modal C3. Long Term borrowing (debt capital) Bentuk ketiga dari modal adalah pinjaman jangka panjang. Ini biasanya dilakukan dengan menerbitkan debt capital seperti kontrak jangka panjang atas janji untuk membayar kembali atas sejumlah pinjaman pada waktu yang ditentukan dan membayar jumlah yg disetujui atas bunga pada periode pinjaman. Kontrak pinjaman tidak memberikan hak kepemilikan seperti pada pemegang saham tetapi mempunyai hak untuk mengambil tindakan hukum untuk memulihkan hutangnya ketika perusahaannya gagal. Kontrak pinjaman pada untuk public limited companies disebut dengan Bonds (obligasi) dan dapati diperdagangkan pada pasarh saham. Pihak yang secara spesifik menjadi penjamin dikenal dengan “debentures”. D. Nature of holding companies, groups, subsidiary companies, associated companies, joint venture Beberapa perusahaan yang bisnisnya besar yg dikenal dengan group yg terdiri dari kumpulan perusahaan perusahaan yang dikuasai atau didirikan atas beberapa waktu. Pusat dari group adalah Holding Company yang memiliki saham sendiri diperushaan lainnya. Jika holding companies memiliki lebih dari 50% saham pada suatu perusahaan (spt mempunyai kepentingan untuk mengendalikan) kemudian perusahaan lainnya adalah subsidiary, dan jika memiliki semua saham daripada subsidiariy adalah wholly owned subsidiary. Tidak ada defenisi yang tepat tetapi “associated company” adalah sering digunakan ketika holding company mempunyai saham minoritas yaitu kurang dari 50%, tetapi tidak significant. Membeli saham hanya semata mata untuk investasi.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 5
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Joint venture adalah nama yang diberikan kepada perusahana baru yang didirikkan oleh dua atau lebih perusahaan yang mana masing masing menjaga proporsi atas saham dan mereka disebut dapat mempengaruhi strateginya. Ini merupakan cara untuk melayani kepentingan yg sama dengan memperkenalkan sumber daya dari masingmasing dan berbagi profit.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 6
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 2 The Management Structure of Companies Introduction Secara integral fungsi dari Baord supervisory adalah sbb : a. Shareholder Interest Secara historis alasan utama Board ditempatkan adalah untuk melindungi kepentingan dari shareholder. Namun saat ini perusahaan juga membutuhkan melihat kepentingan dari kelompok stakeholder (seperti konsumen, pegawai, perantara, pemerintah dll). Kegagalan memenuhi ekpektasi yang diharapan mereka maka stakeholder dapat merusak reputasi korporat dan dengan serius konsekuensinya pada perusahaan. Pada saat ini Board diharapkan berpikir diluar kepentingan dari shareholder. b. Risk Management Board harus memastikan bahwa risiko pada perusahaan dinilai dan berhadapan dengan cara yang tepat. Hal ini menjadi sangat penting atas Board, khususnya pada asuransi dan jasa keuangan lainnya ketika sejumlah besar uang terlibat didalamnya.
A. Role of the board A1. Composition of the Board Directors pada Joint stock company adalah ditunjuk oleh pemegang saham untuk bertindak sebagai agens dan trustees pada perusahaan untuk menjaga kepentingan mereka. Director bagian dari Director of Boards dan memilih satu dari mereka sebagai Chairman. Tugas utama dari Chairman adalah memastikan bahwa rapat dilakukan dengan pantas dan efektik. Chairman merupakan figur pimpinan yang merepresentasikan dari perusahaan. Ada dua jenis direktur yaitu : a. Executive Director Bekerja full time diperusahaan dan diberikan tanggungjawab manajemen untuk menjalankan bisnsi. Board biasanya menunjuk satu dari executive director untuk bertanggungjawab didalam menjalankan perusahaan untuk hari per harinya. Dikenal dengan Chief Executive director (CEO) atau Managing Director. CEO menunjuk manajemen perusahaan. b. Non Executive Director Merupakan penujukan part time dipilih untuk expertise yang mereka bawa pada Board. Mereka tidak mengerjakan sebagi peranan dari executive management didalam perusahaan. Namun mereka menghadiri Board meeting dan mungkin anggota dari sub komite agar memberikan pandangan independent atas beberap hal seperti audit, remunerisasi manajemen dan manajemen risiko Tanggunjawab mereka diantaranya adalah : ‐ membantu executive didalam mengelola, menyusun dan memonitor strategy perusahaan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 7
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
‐
memberikan perspektif independent atas keseluruhan bisnis yang berjalan, memeriksa dengan hati hati pendekatan atas executive management, kinerja perusahaan dan standard of conducts Melaksanakan tanggung jawab lainnya yang ditunjuk oleh Director seperti anggota dari Board committee seperti komite audit, atau komite remunerisasi
A2. Responsibilities of the Board Tujuan dari Board adalah untuk menjaga perusahaan dan memberikan arahan secara keseluruhan. Ini untuk memastikan bahwa kepentingan dari pemegangsaham dilindungi dan membuat lebih baik perusahaan dengan memberikan kepada manajemen perusahaan arahan yang jelas dan pendanaan dan memfasiliasi yg memberikan kekuatan untuk berhasil memenuhi tujuan mereka Kebanyakan Board mempunyai 5 (lima) tanggung jawab utama : ‐ Regulation of the executive (Executive director dan anggota lainnya) untuk memastikan mereka mendukung kepentingan pemegang saham dan tunduk pada hukum didalam menjalankan bisnis ‐ Approving atas laporan dan account, anggaran tahunan, strategi dan rencana penting lainnya ‐ Memilih, menilai, dan memberikan reward pada CEO dan memastikan rencana suksesi dengan aktif dilakukan ‐ Supervisi atas proses penilaian risiko dan memastikan tindakan yang dibutuhkan diadopsi untuk mitigasi risiko tersebut. ‐ Memastikan bahwa integritas dan prinsip perusahaan didukung dengan cara yang kritikal seperti laporan keuangan yang akurat, mematuhi hukum dan regulasi dan juga loyal pada standard etika perusahaan. A3. Board sub‐committess a. Audit Committee Audit committee dirancang untuk memberikan non executive director akses kerahasiaan kepada Auditor walaupun CEO dan Finance Director dengan normal menghadiri dengan undangan. Ini umumnya memenuhi tiga sampai empat kali dalam setahun untuk mempertimbangkan : o Report dan account sebelum di publikasikan o Setiap sesuatu yang tidak regular harus dilaporkan kepada Board o Sistem internal yang memadai o Apakah auditor saat ini harus ditunujuk kembali dan skala fee nya b. Remuneration Committee Kadang kadang dikenal dengan “The chairman’s committee” dan sering berisikan tidak hanya Non Executive Directors. Bertemu dalam tiga sampai empat kali dalam setahun untuk mempertimbangkan : o Paket Remunerisasi dan manfaat untuk executive directors dan senior managers o Pengangkatan dan pemberhentian executive o Sukesi manajemen c. Nomination Committee Ini merupakan komite Ad Hoc yang mempertimbangkan dan mengajukan kandidat kepada Board Directors, termasuk Chairman Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 8
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
d. Other Committees Termasuk Risk Committee yang mengsupervisi manajemen risiko, Investment committee yang mengsupervisi manajemen investasi, dan Comliance committee yang mengsupervisi Legal dan Regulatory compliance B. Role of the key management positions in insurance B1. Authority, Responsibility and Accountability Untuk pemahaman yang penuh atas peranan manajemen ini dibutuhkan memahami perbedaan konsep antara Authority, Responsibility dan Accountability Authority (kebebasan untuk bertindak) didalam suatu perusahaan berada pada pemegang saham. Didalam batasan hukum mereka dapat bertindak apa saja yang mereka inginkan dengan perusahaan mereka, tetapi dalam prakteknya mendelegasikan hari perhari untuk menggunakan authority pada Board of Directors. Board biasanya memilih CEO yg bertanggung jawab untuk menjalankan perusahaan. CEO kemudian menunjuk senior management dan mereka menunjuk bawahannya dan menunjuk tugas yang menjadi tanggung jawabnya mereka (responsible) seperti mempunyai tugas untuk melaksanakannya. Sejalan dengan Authority untuk membuat keputusan dan tindakan untuk melaksanakannya atas nama perusahaan yg merupakan perpanjangan dari pemegang saham untuk semua cara melalui perusahaan. Ketika seseorang menerima tanggungjawab untuk melakukan suatu tugas mereka menjadi accountable kepada orang yang menunjuk mereka seperti mereka dipersyaratkan untuk melapor dan menjelaskan kinerja mereka. Misalnya kepala seksi UW dept membuat kesalahan yg menyebabkan kerugian yang besar, manager UW tetap bertanggung jawab secara keseluruhan dan accountable kepada CEO untuk kinerja department. Dia tidak bisa berkata bahwa “tidak ada yang dilakukannya, tidak ada seorang pun yang menceritakan kepada dia mengenai masalah ini” dan mengharpakan menghindari konsekuensinya. Tentu kepala seksi bertanggung jawab secara individual dan harus menjelaskannya kepada UW Manager. Sebagai hasilnya baik Manager dan kepala seksi UW harus disiplinkan, dan jika kerugian cukup besar Chairman harus menjelaskannya kepada pemegang saham aas nama Board pada Annual General Meeting (AGM) B1A. Key management position in Insurance a. Chief executive officer (CEO) Dikenal juga dengan Managing Director merupakan anggota paling senior dalam manajemen pada perusahaan, CEO duduk didalam Board dan bertanggung jawab dan harus melaporkan kepada Board apapun yang terjadi pada perusahaan. Mereka juga menunjuk senior manajemen b. Chief operating officer (COO) Dibeberapa perusahaan Board munkgin mempunyai pandangan bahwa organisasi cukup besar dan complex yang mana peranan CEO harus dipisahkan pada dua individu. Posisi senior ditempati oleh CEO yang berkosentrasi pada jangka panjang dan masalah strategis dan akan didukung oleh COO yang bertanggung jawab untuk aktivitas hari per hari dan operasi manajemen. Dengan jelas keseimbangan tanggung jawab antgara dua peranan tersebut masing Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 9
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
masing berbeda setiap perusahaan. Sering CEO dan COO mempunyai keahlian dan personalities yang berlawanan. c. Chief finance officer (CFO) CFO dikenal jugan dengan Finance Director (FD), bertanggung jawab untuk semua masalah keuangan atas perusahaan, dan sering dipertimbangkan sebagai posisi senior pada CEO. CFO biasanya dapat merupakan qualified accountant. Mereka mengelola risiko keuangan perusahaan dan juga bertanggung jawab untuk perencanaan dan pelaporan keuangan, capital management, record keeping, taxation, dan mengkomunikasikan kinerja keuangan secara formal kepada pemegang saham. Ketika dibutuhkan CFO mungkin dilibatkan didalam meningkatkanmodal dan akuisisi atau pemisahan bisnis. Pada asuransi CFO akan melakukan kontrol atas regulatory returns, perhitungan cadangan teknis dan regulatory management capital d. Company secretary Dalam companies Act 2006 ada pilihan untuk perusahaan menunjuk sekretaris perusahaan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban statutory seperti membuat returns, mengatur rapat umum, menjaga minutes dan secara formal melakukan komunikasi dengan shareholder. e. Chief Risk Officer (CRO) Dibanyak perusahaan asuransi besar, manajemen risiko dikoordinasikan pada tingkat korporat. CRO sering ditingkat Board atau dibawahnya, bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan manajemen atas proses bisnis secara luas untuk menidentifikasi, mengelola dan memonitor dan melaporkan risiko yang dihadapi oleh organsiasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk compliance dengan aturan tata kelola risiko korporat dan dengan regulator dan persyaratan legal manajemen risiko. CRO membantuk board untuk menentukan kebijakan manajemen risiko dan memberikan edukasi dan dukungan untuk manajemen didalam mengimplementasikan proses manajemen risiko yang efektik. f.
Head of Internal Audit Head of internal audit merupakan anggota dari senior manajemen, biasanya melapor secara langsung kepada CEO. Internal auditor bertanggung jawab untuk inspeksi dan menilai risiko dengan independen atas keefektivitasan tingkatan manajemen risiko dan menentukan proses pengendalian internal oleh manajemen untuk mengelola risiko lintas organisasi. Mereka memberikan konsultasi dan memberikan advice atas identifikasi risiko yang memadai dan menilai proses dan merancang pengendalian internal yang efektif. Laporan mereka secara keseluruhan beroperasinya pengendalian internal yang memadai untuk dapat Board memenuhi kewajiban laporan eksternal.
g. Underwriting Director Merupakan senior manager yang mengembangkan secara keseluruhan kebijakan underwriting dalam bisnis. Merekah harus konsisten dengan keinginan risiko yang disusun oleh Board. Harus memutuskan posisi apa untuk dicapai dipasar, bauran produk, apa klas risiko yang insurer coba untuk dicari dan tingkat kewenangan yang mungkin didelegasikan kepada front line Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 10
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
underwriters. Manager harus memutuskan seberapa besar insurer mempersiapkan untuk menerima atas kerugian net, bagaimana keadaan yang muncul yg diciptakan atas agregasi exposure yang tidak diharapkan dan maksimum kerugian atas account yang dapat diakomodasi. Berangkat dari ini pendekatan kepada reasuransi dapat ditentukan. Biasanya manager bertanggung jawab untuk manual underwriting baik dalam bentuk fisik mauun elektronik yang mana memberikan instruksi secara rinci yang diikuti oleh front line staf, termasuk : o Standard yang ditetapkan sekarang, renewal dan interim UW o Klasifikasi risiko o Risiko yang tidak dapat diterima o Risk control survey o Wording dan kondisi lainnya o Limit maksimum indemnity/harga pertanggungan o Exposure of measurement and recording o Price procedure o Standard deductible h. Claims Directors Claim directors bertanggung jawab untuk kebijakan manajemen klaim untuk insurer. Termasuk menentukan keseimbangan filosopi klaim secara keseluruhan atas keseimbangan antara kualitas dan biayanya. Claim director secara normal akan menentukan manual klaim termasuk : ‐ Notification ‐ Acceptance ‐ Quantification ‐ Ssettlement ‐ Use of loss adjsuters ‐ Recommended Repairs ‐ Fraud Prevention ‐ Recoveries ‐ Claim coding ‐ Reserving ‐ Ex Gratia Payments ‐ Replacement good providers i.
Chief Actuary Aktuaria merupakan ahli matemaika untuk asuransi. Aslinya ada pada asuransi jiwa dimana pengetahuan spesialis mereka dibutuhkan untuk menentukan harga dan asumsi investasi. Namun saat ini penggunaan aktuaria meningkat pada non life. Chief actuary bertanggung jawab untuk : o Technical pricing untuk produk baru dan yang ada o Perhitungan cadangan claim o Perhitungan persyaratan risk based capital o Menilai risiko investasi untuk dana pendukung cadangan teknik o Menilai atas efektivitas biaya pada program reasuansi
j.
Marketing Director Marketing adalah proses yg mengidentifikasi, antisipasi dan janji kedepan yang memuaskan konsumen yang dapat menghasilkan profit Pada perusahaan yang terpusat seorang Marketing Director bertanggung jawab untuk menentukan pasar utama, segment konsumen, produk dan distribusi untuk unit bisnis. Pada pasar yang disentralisasi setiap unit bisnis besar melakukan sendiri proses marketing dan mengembangkan strategi pasar sendiri untuk masing masing pasarnya. Dalam situasi ini marketing director tetap memberikan input atas semua proses dan tetap mempunyai
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 11
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
tanggungjawab secara langsung seperti pada analisa pasar, brand management, dan promosi. Dibeberapa perusahaan, marketing director bertangung jawab untuk manajemen pada fungsi sales. k. Human Resources Director (HR) HR Director bertanggungjawab untuk kefektifitasnya penggunaan sumber daya manusia di tempat kerja, Ini melibatkan pengembangan dan penerapan kebijakan untuk : o Human Resources Planning o Recrucitment and selection o Perpormance Management o Reward and recogniniton l.
Information Technology Director Ketentuan atas efektif adan efisiennya teknologi adalah penting bagi setiap perusahaan. Khususnya pada insurer yang produk utamanya adalah disimpan sebagai data pada system IT mereka, tanpa ini maka tidak dapat mengumpulkan premi, membayar klaim dan jasa lainnya ke konsumen. IT Director bertanggung jawab untuk menangani teknologi.
m. Strategy Director Tugasnya mendukung Board dan Executive Management didalam menciptakan kerangka strategi perusahaan secara luas dan juga membangun proses perencanaan untuk memastikan proses uni saat ini dalam kondisi bagus, menyampaikan rencana yang consistent dengan kerangkanya. Mereka sangat dekat dengan CFO yang bertanggungjawab atas aspek financial atas perencanaan dan anggaran n. Investment Director Kebijakan investasi pada perusahaan asuransi adalah tanggungjawab pada Investment Director, kemungkinan berhubungan dengan CFO. Ini juga konsisten dengan risiko yang diharapkan oleh Board. Kebijakan yang dilaksanakan oleh Investment Director juga adanya trend kenaikan atas aktivitas manajemen pendanaan eksternal perusahaan. Tujuan utama dari aktivitas investasi adalah untuk mengoptimalkan asset dan pendapatan dari pendanaan yang dikelola baik capital dari operasional maupun dari dana asuransi. C. Corporate Governance Code of corporate governance berbeda ditiap negara, namun pada umumnya mengadopsi prinsip diantaranya adalah : ‐ Perusahaan harus menghormati pemegang saham dan membantuk pemegang saham untuk melaksankannnya ‐ Peusahaan harus mengtahui mereka mempunyai kewajiban kepada stakeholder lainnya ‐ Board dibutuhkan untuk mempunyai skills dan memahami untuk mereview dan meminta kinerja manajemen ‐ Perusahaan harus mengembangkan code of conduct untuk direktur mereka dan manager yang memperkenalkan ethical and responsible decision making
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 12
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐ ‐
Perusahaan harus membuat kepada public atas peranan dan tanggungjawab Board dan manajemen untuk memberikan kepada pemegang saham dengan tingkat akuntabilitasnya Perusahaan harus membuat prosedur dengan independen didalam memverifikasi laporan keuangannya.
C2. Sarbanes Oxley Act 2002 (USA) Perusahaan yang terdaftar di Stock Exchange di USA seperti New York Stock Exchange yang dipersyaratkan untuk mentaati persyaratan Sarbanes Oxley Act 2002 (SOX) SOX terdiri dari sebelas bagian yaitu : 1. PCAOB 2. Auditor Independence 3. Corporate Responsibility 4. Enhanced Financial Disclosure 5. Analyst Confilict Internal 6. Commission resources and authority 7. Studies and reports 8. Corporate and criminal fraud accountabiblity 9. White collar crime penalty enhancement 10. Corporate tax return 11. Corporate fraud accountability C3. Th UK Corporate Governance Code Th UK Corporate Governance Code memberikan suatu code atas praktek terbaik untuk perusahaan yang terdaftar di London Stock exchange dan disupervisi oleh Financial Reproting Council (FRC) Praktek yang direkomendasi dalam code dan lebih rinci ada dalam Turnbull Guidance yang melengkapinya, termasuk : ‐ Pemisahaan posisi chairman dan CEO ‐ CEO dipekerjakan dengan kontrak dan ada batasan waktu ‐ Ada minimum anggota non executive director on board ‐ Board sub committee harus dibentuk (seperti Audit, Nomination, Remuneration dll) Khususnya penting didalam rekomendasi praktek atas kompetensi, manajemen risiko dan internal kontrol. Secara spesifik Board pada Listed Companies harus : ‐ Baik secara individu dan dengan gabungan kompeten, dan memiliki keahlian dan pengetahuan untuk melaksanakan peranan mereka dengan efektif ‐ Conduct secara reguler, melalui review risiko yang dihadapi perusahaan termasuk frekuensi dan severitynya ‐ Membuat nama risiko perusahaan yang dikehendaki ‐ Menyetujui dan implementasi atas kebijakan Board atas risiko dan pengendaliannya ‐ Menentukan pengendalian internal yang prudent dan efektif ‐ Mereview efektivitas system pengendalian internal perusahaan dan manajemen risiko dan dengan formal melaporkannya paling sedikit satu kali dalam satu tahun. C4. UK Corporate Governance and the financial Crisis C4A. Financial Crisis 2007‐9 Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 13
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Krisis keuangan yang melanda dunia merusak sistem keuangan, Untuk bangun dari krisis tersebut dua review besar dilakukan atas standard corporate governance di UK yaitu Walker Review pada sektor financial dan FRC’s yang dikenal dengan UK Corporate Governance Code. C4B. Walker Review Pada 2009 Sir David Walker yang merupakan komisioner di HR Treasury memeriksa corporate governance Bank dan institusi keuangan di UK. Walker membuat banyak rekomendasi tetapi yang sangat signifikan termasuk diantaranya adalah : ‐ Non Executive Director, harus diperiksa secara detail atas non executive director ketika mereka mendapatkan otorisasi dari FSA. Harus memiliki waktu yang cukup dalam peranan mereka untuk menilai risiko dan meminta pertanyaan mengenai strategi. ‐ Institusional Investors, mereka harus juga lebih pasif dan dipersiapkan untuk memulai lebih awal juga mereka dicurigai memiliki kelemahan didalam tata kelola. Tindakan pencegahan lebih awal melalui bantuan pemegang saham yg dapat menyelamatkan setiap orang dan uang. ‐ Remuneration, peranan dari komite remunerisasi harus diperluas untuk menutupi secara luas kebijakan remunerisasi dan juga memberikan komite tanggung jawab secara langsung untuk membayar yang telah dibayar kepada pegawai ‐ Risk committee, FTSE 100 banks dan insurer yang besar harus mempunyai Risk Committee yang terpisah sebagai tambahan pada Audit Committee. Mereka harus mempunyai kekuatan untuk memeriksa dengan rinci dan jika dibutuhkan untuk memblokir transaksi besar ‐ Disclosure of Information, suatu Board risk committee (atau Board) risk report harus temrasuk sebagai laporan yang terpisah didalam Annual Reports dan Accounts. D. Corporate Risk Management – Obligations and approach D1. Background Risk manajemen suatu konsep dimana individu dan manajemen telah menidentifikasi risiko yang mengancam mereka, mereka harus membuat penilaian atas probabilitas dan severity, kemudian memutuskan bagaimana mereka berhadapan dengannya. Pilihan yang ada adalah menghindarinya, menerimanya sebagai bagian dari hidup atau melakukan pengendalian dengan beberapa cara untuk mengurangi dampak potensial. Risk manajemen terus tumbuh sebagai hasil dari variasi hubungan antara faktor faktor : ‐ Kompleksitas atas kehidupan modern, membuat meningkatnya banyak risiko baru ‐ Meningkatnya frekuensi dan severity baik secara natural maupun bencana yang dibuat manusia ‐ Berkurangnya kerelaaan sosial menerima risiko ‐ Meningkatnya kerelaaan untuk mencari kompensasi ketika kecelakaan terjadi ‐ Pengaruh legislasi kesehatan dan keamanan Corporate Risk management muncul dengan dua alasan : a. Compliance dengan corporate governance code. Mensyaratkan untuk Board menilai risiko, spesifik risiko yang diharapkan, implementsi kebijakan risiko, membangun dan review system pengendalian, dan melaporkan atas manajemen risiko dalam report dan account b. Kesadaran yang lebih tinggi atas kompleksitas dan dampak potensial atas beberapa risiko yang mungkin berpengaruh pada perusahaan secara keseluruhan (seperti pasar, regulasi, kredit, likuiditas, fluktuasi mata uang, reputasi perusahaan) dan dibutuhkan untuk dikelola dan dikoordinasikan. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 14
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
D2. Upside and Downside Risks Risk management secara original dikembangkan untuk berhadapan dengan pure risk seperti jika peristiwa terjadi maka hanya konsekuensi negative. Risk manager sering merujuk kepada downside risk. Ada jenis risko lainnya seperti Risiko Speculative dan Risiko bisnis yang berharap untuk memberikan konsekuensi positif. Ini merupakan Upside Risk yang berada dalam ruang lingkup manajemen risiko tradisional. D3. Bristish Standard : Risk Management – Code of Practice D3A. Risk Management Process Proses risk manajemen adalah sbb : a. Identify : Risiko untukmencapai tujuan organisasi yang diidentifikasi bersama sama dengan setiap respons yang ada ditujukan padanya Teknik yang digunakan diantaranya adalah dengan Brainstorming Workshops, Inspeksi/Survey fisik, kuisioner, organisasi dan analisa flow charts, check lists, Hazard and Operability Studies, Fault Trees, Safety Audit b. Assess Risika yang diidentifikasi dinilai. Ini melibatkan analisa mereka untuk menentukan probabilitas dan pengaruh (positif dan negative) atas perisitiwa, baik secara kualitatif atau kuantitatif yang memadai. Ketiak relevan setiap agregasi atas risiko yang dianalisa. Hasil adalah dievaluasi dengan membandingkan mereka dengan risiko yang diharapkan perusahaan (berapa banyak yang dipersiapkan untuk diterima) dan kemudian diprioritaskan.
c. Respond Keputusan yang dibuat apakah setiap pengendalian risiko yang ada dirubah dipindahkan, atau pengendalian baru diperkenalkan. Suatu pengendalian risiko adalah tindakan yang berulang, baik secara reguler atau tanggapan atas suatu peristiwa atau mungkin dimaksudkan untuk tindakan atau keputusan. Pengendalian risiko mungkin diimplementasikan untuk : o Menghindari risiko (seperti : menghentikan aktivitas) o Menemukan risiko ( seperti adanya kesempatan untuk upside risk) o Memodifikasi risiko (seperti memperkenalkan healthy and safety measures, fire protection dll) o Memindahkan risiko (seperti asuransi, ART) o Menahan risiko (membuat keputusan positif untuk melaksakan secara internal d. Report Kunci dari output dari proses adalah harus dikomunikasikan kepada stakeholder yang relevan e. Review Output dari proses harus direview secara reguler untuk memastikan bahwa cukup valid dan menggambarkan setiap perubahan dalam konteksny
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 15
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
D3B. Risk management framework Suatu kebijakan manajemen risiko harus menggambarkan untuk memberikan deskripsi atas kebutuhan perusahaan atas manajemen risiko seabgai suatu kesatuan dari corporate governance dan memperlihatkan proses manajemen risiko yang diadopsi, menyatakan peranannya, akuntabilitas, dan tanggungjawab manajement Kebijakan harus : ‐ Dimiliki oleh manager, preferably pada tingkata Board ‐ Mengembangkan dalam konsultasi dengan key stakeholder Kebijakan harus juga menggambarkan risiko yang dikehendaki oleh perusahaan dan harus ditentukan atau paling tidak harus disetujui oleh Board. Tanggung jawab senior managemen untuk memastikan bahwa kerangka yang up to date dan proses untuk manajemen risiko pada tempatnya dan sumberdaya dan pendanaan yang memadai. Mereka memberikan arahan, menyusun kultur untuk menentukan manajemen risiko, memastikan risiko kunci yang harus proper dikelola, dan laporan atas manajemen risiko untuk stakeholder. Ketika proses identifikasi risiko yg dibutuhkan untuk dengan aktif dikelola, setiap risiko dan setiap respon harus ditunjuk pemilik yang bertanggung jawab : ‐ Dalam hal risiko, untuk yang memiliki menilai, memonitor dan melaporkan status risiko ‐ Dalam hal respon, untuk respon atas risiko, kontribusi pada pengembangan atas pengendalian lingkungan dan melaporkan status respon. Ov ersight atas manajemen risiko dilakukan oleh Risk Committee of the Board atau Board sendiri. Ini monitor kepatuhan dengan kebijakan risiko organisasi dan review efektivitas dan proses yang memadai. Mangers of organizational units mempunyai tanggung jawab utama untuk mengelola risiko atas operasional. Mereka mengimplementasi proses manajemen risiko pada unitnya. Jika organisasi mempunyai internal audit, ini harus bertanggungjawab untuk memberikan kepada senior manajemen dengan independent assurance atas proses manajemen risiko dan bagaimana ini dapat bekerja dengan baik. D4. Enterprise Risk Management (ERM) D4A. Backgorund Defenisi ERM a process through which all of the risks embedded in the strategies activities and processes of an organization are identified, quantified, managed, monitored and reported Bank saat ini cenderung menggunakan ERM untuk merespon atas permintaan untuk koordinasi manajemen risiko spesifik dalam Basel II atas kerangka kecukupan modal dan juga pada asuransi sebagai persyaratan Solvency II. D4B. Aims of ERM Tujuan dari ERM adalah : ‐ Memperbaiki kapabilitas dan koordinasi ‐ Integrasi output untuk memebrikan unified view of risk untuk stakeholder ‐ Memperbaiki kemampuan mengelola risiko organisasi dengan efektif Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 16
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Obejctive atas ERM adalah mengenai keseimbangan antara dua tekanan bisnis yang significant. Tanggungjawab untuk memberikan keberhasilan kepada stakeholder dan risiko yang melekat dan yang diperoleh pada bisnis. Dalam suatu pencapaian dengan cara komersial D4C. Common denominators of ERM Setiap perusahaan mempunyai interpretasi masing masing atas maksud ERM tetapi umumnya ide muncul atas pandangan yang holistic atas semua risiko organisasi, termasuk : a. Always : o Both corporate and operational level risks o Aggregations of risk, mengetahui semau risko yang sama, walaupun masing masing dapat diterima namun mungkin potensial hasilnya tidak dapat diterima. o Correlations of Risk, ini terjadi ketika dua atau lebih muncul risiko secara terpisah dan dalam praktek hubunggannya menyebabkan hasil yang tidak diharapkan. b. Sometime o Both upside and downside risks o Overall coordination by one person Beberapa perusahaan menggunakan ERM untuk manajemen upside risk dan juga downside risk. D4D. Chief Risk Officer (CRO) CRO mungkin bertanggugjawab untuk menggkordinasikan semua risiko yang berperngaruh pada usaha – kredit, pasar, likuiditas, strategi, reputasi, asset/liability mismatch dan operasional Contoh dari fungsi risiko yang dikoordinasikan oleh CRO Setiap risk functions yang terdaftar memperlihatkan fungsi dalam organisasi, masing masing mempunyai tanggungjawab untuk aspek yang berbeda atas risiko. ‐ Strategic planning, mengidentifikasi ancaman eksternal dan kesempatan persaingan sejalan dengan strategi perusahaan ‐ Finance, financial risks ‐ Treasury, currency, liquidity risks ‐ Investment, market risks ‐ Credit control, credit risks ‐ Business management, keseluruhan tanggugnjawab untuk risiko dalam bisnis mereka ‐ Marketing ‐ customer, brand ‐ IT – Technology risk ‐ HR – employement risk ‐ Legal – Legal risk ‐ Compliance – Memonitor regulatory compliance ‐ Actuarial + Underwriting + Claim – Risiko dalam perusahaan asuransi ‐ Insurance Department – program asuransi perusaahn sendiri ‐ Risk Department – Advise on health, safety and security, business continuity ‐ Internal Audit – Mengevaluasi efektivitas atas fungsi risiko dan merekomendasikan perbaikan D4E. ERM Methodologies Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 17
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Tidak ada metodlogi yang standar untuk ERM namun ada 2 yang sangat dikenal yaitu : ‐ CAS – US Casualty Actuarial Society ‐ COSO – Committee of Sponsoring Organizations of the US Treadway Committee D4F. Implementation Issues Memperkenalkan program ERM yang efektif dalam suatu perusahaan jauh dari sederhana. Ada hambatan yang dihasilkan dari setiap tahapan. Namun yang sangat penting adalah sbb : ‐ Menentukan suatu board committee yang efektif untuk men supervise ERM ‐ Menunjuk seorang risk coordinator (mungkin CRO) yang dapat berbicara dengan otoritas untuk semua berbagai fungsi ‐ Menciptakan suatu risk appetite statement yang memadai yang menggambarkan strategi perusahaan ‐ Mengembangkan risk vocabulary yang dapat digunakan dan dipahami lintas fungsi ‐ Mengembangkan suatu metode pemeringkat untuk berbagai risiko ‐ Mengembangkan suatu metode yang mengidentifikasi agregasi dan korelasi risiko ‐ Embedding ERM dengan menciptakan suatu budaya kesadaran atas risiko yang menjadi second nature atas mempertimbangkan risiko didalam setiap keputusan perusahaan E. The stakeholder model and its influence on management in insurance Stakeholder adalah orang atau organisasi yang mungkin berpengaruh atas setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan (spt shareholder, pelanggan, karyawan, pemerintah, dan public). Stakeholder Model Stakeholder Shareholders Customers Intermediaries Employees Public Pemerintah dan regulator
Examples of Interest Return, performance Kualitas, nilai uang, standar pelayanan, kewajaran Komisi, standar pelayanan Reward yang wajar, pelatihan, karir, keamanan & kesehatan Tanggungjawab sosial. Standar tg jawab lingkungan Pajak, kepatuhan pada regulator, komunikasi terbuka
E1. Enlightened shareholder value Seorang direktur perusahaan harus bertindak dengan cara mereka mempertimbangkan itikad baik, yang memungkinkan untuk memperkenalkan keberhasilan perusahaan, untuk manfaat atas anggotanya dan melaksanakan berhubungan dengan : ‐ Kemungkinan konsekuensi atas setiap keputusan dalam jangka panjang ‐ Kepentingan atas karyawan perusahaan ‐ Kebutuhan untuk menjaga hubungan perusahaan dalam jangka panjang dengan pemasok, pelanggan dan lainnya ‐ Dampak atas operasi perusahaan pada komunitas dan lingkungan ‐ Keingingan atas memelihara reputasi perusahaan pada standar yang tinggi atas business conduct ‐ Kebutuhan untuk bertindak dengan wajar antara anggota perusahaan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 18
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 3 The Organisational issues of Companies
A. Principles of organization A1. Organisation Structure Tujuan untuk membangun struktur organisasi adalah untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. Organiasi merupakan siklus manajemen yang menysusun ketersediaan sumberdaya dari setiap tingkatan perusahaan agar mencapai tujuan. Sebagai manifestasi secara formal bagaimana suatu perusahaan diorganisasikan adalah Organisation Structure. Struktur organisasi berisikan 4 (empat) elemen yaitu : ‐ Aktivitas dan tanggungjawab yang mendefenisikan pekerjaan atas individu ‐ Pengelompokan pekerjaan dalam units, dan unit kedalam fungsi, divisi, etc ‐ Mekanisme yang memastikan koordinasi vertical ‐ Mekanisme yang memastikan koordinasi horisontal A2. Organisation Charts Merupakan diagram yang secara luas menilsutrasikan struktur organisasi suatu perusahaan. Ini berguna untuk memperlihatkan pengelompokan utama dari units, posisi kunci manajemen dan garis otoritas dari atas ke bawa dalam suatu perusahaan. (Contoh pada halaman 3/3) Bagan organisasi dirancang untuk menjalankan informasi yang berbeda untuk audiens yang berbeda. Masalah utama dari bagan organiasi adalah dengan cepat using dan dibutuhkan untuk revisi A3. Principles of Organising Setiap struktur organisasi adalah berisikan antara beberapa faktor yang kadang kadang konflik : ‐ Objectives – setiap bagian dari organisasi harus memberikan kontribusi atas tujuan perusahaan. Jika tidak kenapa berada disana ? ‐ Specialisation – Aktivitas setiap anggota dalam suatu unit harus berada dalam batasan sejauh memungkinkan untuk single specialization ‐ Market focus – Ketika memungkinkan, organisasi harus fokus atas pasar dan kosumen yang dilayani ‐ Coordination – Organisasi harus memfasilitasi koordinasi antara bagian ‐ Authority – dalam setiap unit, otoritas akhir harus berada pada satu orang dan harus jelas lini dari setiap otoritas pada setiap individu dalam uni ‐ Delegation – Otoritas yang cukup harus didelegasikan kepada individu yang mampu membuat mereka bekerja pada pekerjaannya ‐ Defenition – Konteks setiap pekerjaan, tanggungjawab dan otoritas, dan hubungan dengan posisi lain harus didefenisikan dalam tulisan dan dikomunikasikan pada semua pihak yang mempunyai kepentingan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 19
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
Span of control – Rentang kendali (jumlah individu yang melapor pada manager) harus optimal, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
D4. Departmentation Untuk efektif, didalam menjalankan bisnis dengan banyaknya unit bisnis yang kecil dan independen dibutuhkan unit atau pengelompokan bersama sama dalam bentuk yang lebih besar, mengelola unit, dan proses ini dikenal dengan departmentation Pendekatan yang paling umum didalam departmentation adalah : ‐ Functional ‐ Divisional ‐ Hybrid ‐ Matrix a. Functional Organisation Units dikelompokkan atas dasar expertise, skills dan aktivitias kerja yang sama dalam bentuk fungsional. Dalam suatu asuransi mungking menghasilkan pengelolaan fungsi bisnis yang terpisah seperti UW dan Claim dan juga Keuangan. (See 3/4) Cocok untuk perusahan yang kecil dan memberikan rentang kendali yang luas dan tidak memberikan fokus pada pasar b. Divisional Organisation (See 3/4) Dalam organisasi divisional, unit dikelompokkan secara vertical bersama sama pada pasar yang sama (area geograpis, segment pasar, produk dll). Pengelompokan ini termasuk atas aktivitas yang dibutuhkan untuk melayani pasar dan diberikan otoritas yang significant. Mereka dapat menyusun didalam meningkatkan tingkat independen dari pusat sebagai : ‐ Div ision ‐ Stratgice Busines units (SBU) ‐ Subsidiary companies Divisional organizations mempunyai keuntungan yang mudah dilihat yaitu : ‐ Fokus kepasar lebih besar ‐ Rentang kendali yang sempit yang berhubungan lebih baik dengan skala ‐ Tanggungjawab profit yang lebih jelas ‐ Memudahkan didalam mendapatkan atau menutup bisnis Kerugian nya adalah ‐ duplikasi atas sumber daya dan menambah biaya ‐ mengurangi kekuatan pada spesialisasi antara divisi ‐ Kekurangan didalam koordinasi antara divisi ‐ Power struggle antara divisi dan pusat
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 20
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
c. Hybrid Organisastion (see 3/3 figure 3.1) Ini merupakan kompromi antara struktur fungsional dan divisional. Mungkin beberapa bisnis divisi didukung oleh beberapa pelayanan dalam struktur fungsi d. Matrix Organisation (see 3.5) Organisasi matrik adalah mengembankan organisasi hybrid. Perbedaan adalah setiap spesialis staf bekerja dalam divisi yang mempunyai dual accountability‐bagian dari lini manager divisional dan bagian dari fungsi manager yang memadai. Misalnya UW dalam commercial division melaporkan kepada Commercial Direcotr untuk setiap aspek kinerja tetapi kepada Direktur UW untuk aspek teknis. A5. Vertical Co‐Ordination Ada dua faktor yang sangat penting didalam koordinasi vertical atas rentang kendali dan tingkat pendelegasian. A5A. Span of Control Jumlah staf yang melapor pada manager dikenal dengan span of control. Optimalnya span of control tergantung pada kompleksitasnya pekerjaan dan pengalaman individu. Rentang kendali yang sempit menciptakan banyak lapisan dalam manajemen dan stiruktu biasanya tinggi. Ini dapat menimbulkan : ‐ Slower decision making ‐ Dibutuhkan system komunikasi internal yang formal (birokrasi) ‐ Biaya yang tinggi Banyak perusahaan mencoba untuk mengatasinya dengan membaut struktur flat dengan rentang kendali yang lebih luas dan delayering – yaitu memindahkan complete layers of management. A5B. Delegation Delegasi adalah penunjukan, oleh manager pada subordinate atas otoritas untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan. Suatu perushaan yang mendelegasikan dengan terbatas dan pembuatan keputusan dikosentrasikan pada manajemen paling atas dalam hirarki dikenal dengan Centralised. Sebaliknya didelegasikan otoritas dikenal dengan Decentralised. A6. Horizontal Coordination Aktivitas mungkin dibutuhkan untuk dikoordinasi lintas organisasi. Metode yang digunakan untuk menciptakan koordinasi horizontal termasuk : a. Direct Contact b. Liasion Managers c. Task forces and Projects d. Committes A7. Re‐Organisation Manager dalam setiap level harus mereview secara berkelanjutan untuk melihat struktur organisasi mereka yang memadai. Hasil dari reorgganisasi jarang popular dengan staf tetapi reorganisasi yang proper melalui pemikiran melalui mereka dibutuhkan didalam evaluasi atas perusahaan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 21
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
A8. Business Process Re‐Engineering Suatu pendekatan yang radikal didalam melakukan re organisasi dikenal dengan Business Process Re Engineering (BPR). Ini dilakukan berusaha untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi Ide dibelakang dari BPR adalah bahwa sebuah perusahaan harus bertanya pada dirinya sendiri dengan pertanyaan :”jika kita memulai bisnis saat ini, bagaimana mengelolanya?” Ini dibutuhkan tinjauan yang fundamental dengan solusi yang radikal. BPR cendrung untuk bergerak menjauh dari pendekatan konvensional pada organisasi, seperti bisnis dipecah kedalam aktivitas yang sederhana, menempatkan kedalam unit spesialis, dst Ini berkosentrasi pada proses akhir dan membangun organisasi disekitar mereka. Biasanya dimulai dari posisi konsumen, merancang ulang organiasi pada proses yang menyampaikan produk pada konsumen dengan cara sangat efektif dan efisien. BPR mensyaratkan cara pandang yang berbeda. Ini melibatkan pemikiran yang mengurangi hirarki, aktivitas, spesialisasi dan proses yang ada padanya. Namun, kadang kadang BPR tidak selalu membuat perubahan yang diharapkan. kadang kadang diterapkan terlalu antusias, cara mekanistik, dan kehilangan kerjasama dari staf.
A9. Real Companies Dalam kenyataannya, perusahaan dapat mengadopsi elemen elemen dari setiap organisasi dan dikembangkan oleh mereka dengan cara struktur mereka sendiri yang fleksibel untuk menyesuaikan kebutuhannya. Kebanyakan perusahaan asuransi besar beroperasi dengan mencampurkan jenis struktur dan menggunakan pendekatan yang berbeda diberbagai area sebagai hasil dari permintaan lingkungan bisnis, historis dan preferens dari manajemen mereka. B. Centralisation vs Decentralisation Keuntungan dari Sentralisasi adalah : ‐ Pembuatan keputsan yg berkualitas lebih tinggi dari spesialis yg dipusatkan ‐ Lebih cepat implementasi atas gagasan lintas organisasi ‐ Pengendalian biaya yg lebih baik Keuntungan dari desentralisasi ‐ Pembuatan keputusan lebih cepat dan fleksibel ‐ Fokus kepada konsumen lebih baik ‐ Motivasiyang lebih besar pada divisional staf Perdebatan mengenai mana pendekatan yg lebih baik pada tingkat korporat dan alur dari cara manajemen dan melibatkan lingkungan bisnis : ‐ Centralisation : sampai tigapuluh tahun yang lalu perusahaan cendrung untuk sentralisasi dan hasilnya sering mengarah pada birokratis ‐ Decentralisation : pada tahun 1990an, dipengaruhi oleh akademis Tom Peters, terjadi gelombang desentralisasi pada semua industry, yang tujuannya untuk mendapatkan pembuatan Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 22
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
keputusan yg lebih dekat dengan konsumen. Namun pada tahun 1990an beberapa kerugian dari desentralisasi muncul And back again : sejak perputaran millennium, trend telah kembali ke sentralisasi, khususnya pada organisasi pelayanan financial, bagian dari pemicu atas membawanya pengendalian atas corporate management dan regulatory compliance.
C. The aims and challenges of outsourcing – effective management of service level agreements C1. Outsourcing C1A. Aims of Outsourcing Outsourcing adalah subcontracting atas suatu aktivitas bisnis dengan tujuan untuk memperbaiki keseluruhan atas efisiensi dan efektivitas perusahaan. Dengan penyedia pelayanan eksternal, yg biasanya spesialis dalam bidangnya, perusahaan hanya kosentrasi untuk mengelola aktivitas utama yang dilakukan oleh staf internal. Perusahaan outsourcing dijaga dengan pengendalian melalui Service Level Agreement (SLA) yg dibutuhkan untuk secara dekat dimonitor. Harus dicatat bahwa persyaratan umum,oursourcer menggunakan regulatory responsibility untuk aktivitasnya, gagalnya memberikan pelayanan oleh provider tidak menjadi alasan yang valid dimata FSA Bagian bisnis yang tidak di outsource umumnya non core activity seperti pendukung fungsi IT, fasilitas manajemen dan proses rutin untuk fungsi financial. Namun sekarang meningkat penggunaan outsource untuk fungsi call centre dan penanganan rutin atas klaim dan polis. C1B. Internet as the catalyst Oursurcing muncul pada tahun 1980an tetapi meningkatn dengan cepat setelah diperkenalkannya teknologi internet. Internet telah membantu merubah sesuatu untuk perkembangan yang cepat atas outsourcing, kemampuan informasi yg dapat dibagi dengan ceapt antara outsourcer dan provider, dengan mengabaikan geograpi. C1C. The Decision to Outsource Insurer membutuhkan membuat serangkaian pertimbangan sebelum memilih outsource atas suatu aktivitasnya. Harus dilakukan analisa yang rinci atas kecocokan dari provider, pengaruh pada bisnis yang ada, dan manfaat potensial dan risiko yang dibutuhkan untuk diambil sebelum keputsan final dibuat C1D. Benefits of Outsourcing Outsourcing dapat memberikan manfaat tambahan, dari secara sederhana menghemat biaya, termasuk : ‐ Bebasnya manajemen internal dan sumber daya yang fokus pada core capabilities. Outsourceing membuat manajemen “get on with their real job” ‐ Access to superior external capabilities. Dalam banyak kasus, outsourcers telah ditemukan tidak hanya aktivitas kinerja dengan lebih murah oleh penyedia dengan lebih efektif. Providers dapat membangun keahlian yang lebih maju pada outsourcer ‐ Change fixed overhead coast to volume related cost.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 23
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
The service provider is motivated as a profit centre. Provider memperlakuan sebagai profit centre jadi insentif lebih besar untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas
C1E. Risks of Outsourcing Outsorucing bukan tidak ada risiko. Ada beberapa risiko yg dihadapi : ‐ Security, Sangat penting untuk tidak ada kompromi atas keamanan dan kerahasiaan data konsumen ‐ Loss of control, mengurangi pengendalian atas fungsi yang dioutsource ‐ Loss of capability, akan kehilangan expertise dan down skill tenaga kerja dengan outsourcing ‐ Public Reaction, meningkatnya reaksi penolakan atas outsourcing, ‐ Time and effort, perusahaan sering memandang rendah atas jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan untuk keberhasilan didalam mengelola fungsi yang dioutsource C1F. Offshoring Offshoring adalah outsourcing pada provider pada negara lain, atraksi utamanya adalah untuk akses atas tenaga kerja yang lebih murah. Faktor yang mempengaruhi pemilihan negara : ‐ Labour costs ‐ Bahasa yang sama dengan outsourcer ‐ Ketersediaan staff yang cocok pada providers ‐ Keberadaan atas infrastruktur bisnis yang memadai Saat ini popular untuk memelih offshoring pada institusi financial yg negaranya berbahasa English seperti India, hal ini disebabkan oleh : ‐ Rata rata menghemat biaya 40% ‐ Telah dikembangkan spesialis provider market ‐ Universitas di India telah menghasilkan 2 juta lulusan yg berbahasa inggris setiap tahun ‐ Zona waktu baik untuk pelayanan 24 jam
C1G. Making a success of outsourcing Situasi yang signifikan yang diperbaiki yang saat ini dikenal dengan beberapa faktor keberhasilan : ‐ Perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas untuk apa hal tsb dipersyaratkan dari proyek ‐ Proses yang akan dioutsourced harus di mapped. ‐ Do not outsource a problem. ‐ Penyedia pelayanan yang tepat harus dipilih. Harus diletakkan dengan tujuan dan budaya perusahaan ‐ Harus ada dukungan dan keterlibatan yang aktif dari senior executive ‐ Kedua belah pihak harus merasakan adanhya manfaat dari kerjasama ‐ Hasil harus dapat diukur terhadap standard yang ditentukan sebelumnya ‐ Harus ada service level agreement yang kuat dan diikuti dengan sanksi C2. Effective Management of SLA Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 24
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
C2A. What is a SLA Suatu SLA adalah bagian dari kontrak pelayanan antara perusahaan dengan penyedia pelayanan dimana tingkat pelayanan secara formal ditentukan. SLA fokus atas pelayanan yang diteriam oleh outsourcer dan bukan bagaimana provider memberikan pelayanan tsb. Karakteristik SLA termasuk : ‐ Defenisi atas pelayanan yang diberikan ‐ Bagaimana kinerja dikelola ‐ Bagaimana masalah dikelola ‐ Kewajiban atas outsourcer pada provider ‐ Jaminan yang berhubungan dengan pelayanan ‐ The disaster recovery process ‐ Termination of the agreement C2B. Effective Management SLA memberikan fondasi atas efektivenya outsourcing. Ini merupakan alat dimana persetujuan “owner” didalam outsourcer untuk menjaga pengendalian dan memberikan early warniung atas isu yang dibutuhkan untuk dibicarakan. Beberapa perusahaan menggunakan SLA didalam organisasi mereka sendiri.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 25
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 4 Corporate Finance Concepts in Insurance
A. Role of the finance function Fungsi dasar dari perusahaan asuransi adalah mengelola keuangan dan catatan keuangan perusahaan. Usaha asuransi adalah sekitar transaksi dan data keuangan, apakah itu perhitungan premi, limit risiko dll, untuk suatu polis, pengumpulan premi, pembayaran klaim dan komisi, cadangan untuk kerugian, pembelian dan penjualan investasi, dan penerimaan pendapatan premi, pembayaran biaya usaha, pembayaran deviden, pajak dan mengelola modal perusahaan. A1. Keeping The Score Semua perusahaan dipersyaratkan dalam Companies Act 2006 untuk menjaga catatan akuntansi dengan memadai …yg cukup untuk memperlihatkan dan menjelaskan transaksi perusahaan dan mengungkapkannya dengan akurat…atas posisi keuangan perusahaan. Sebagai peranan fungsi keuangan untuk memeliahara catatan keuangan perusahaan secara rinci dan mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan peraturan. Proses dan pengendalain ini ditempatkan untuk memastikan : ‐ Semua transaski dan penyusunan keuangan yg dimasukkan kedalam perusahaan dicatat dengan ‘reasonably” akurat dan pada waktu yang relevan. ‐ Semua tanggungjawab perusahaan, baik yang belum merupakan bagiannya (spt cadangan klaim) dicatat dengan sedapat mungkin dengan akurat dan memberikan informasi yang ada. ‐ Setiap uang yang diterima oleh dan untuk perusahaan dicatat ‐ Setiap asset perusahaan dicatat dengan nilai yang memadai ‐ Semua catatan yang ditangani seberti yang memberikan data produksi yang akuran dan laporan keuangan yang dipercaya untuk perusahaan, dalam waktu yang relevan ketika dibutuhkan Salah satu fungsi dari bagian keuangan adalah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua data dan transaksi dilakukan dengan akurat, diringkas dengan tepat dan di pindahkan (posting) ke dalam prinsip pencatatan keuangan perusahaan (sering disebut General Ledger) yang mana mereka dapat menghasilkan laporan keuangan. “Keeping Score” adalah aktivitas sangat komplek bahkan pada perusahaan kecil, ini dapat menjadi lebih lagi pada perusahaan yg lebih besar dan kompleks A2. Managing the cash Suatu perusahaan harus mempunyai cash yang cukup ntuk member hutang yang jatuh tempo, dan banyak perusahaan yang gagal didalam mengelola cash dan mengakibatkan kerugian. Perusahaan yang berkelanjutan didalam operasinya ketika menghasilkan kerugian dapat melakukan akses pada pemegang saham misalnya tetapi jika perusahaan tidak dapat membayar hutangnya maka tidak ada yang mau bertransaksi dengannya.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 26
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Kebanyakan dari perusahaan asuransi pada kondisi normal cashnya adalah positive seperti menerima cash (dari konsumen sebelum pembayaran klaim) yang lebih besar daripada yang keluar. Fungsi keuangan akan melihat didalam mengelola sumber cash dan cash flow perusahaan dan memastikan bahwa tersedia cukup cash untuk memenuhi hutang yang jatuh tempo
Cash biasanya berasal dari serangkaian area sbb : ‐ Pembayaran premi dari pemegang polis ‐ Reinsurance claim ‐ Claim Recoveries ‐ Penjualan asset, investasi dll ‐ Pendapatan investasi ‐ Peningkatan modal (spt menerbitkan saham baru, hutang corporate dll) Namun juga cash dikeluarkan untuk : ‐ Penyelesaian klaim dan pembayaran klaim kepada claim providers ‐ Komisi ‐ Biaya menjalankan usaha (termasuk gaji dll) ‐ Reinsurance Premium ‐ Pajak ‐ Interest of Financing (pinjaman, hipotik dll) ‐ Pembayaran deviden ke pemegang saham ‐ Pembayaran kembali modal (pengembalian hutang, pembelian kembali saham dll) Fungsi keuangan dibutuhkan untuk memprediksi nilai dan waktu atas arus cash masuk dan keluar dari dank e semua sumber/penggunaan. Ini harus diperhatikan hari perhari pegerakannya. Dibutuhkan peramalan cashflow paling tidak setiap 6 bulan kedepan. Tambahan lainnya adalah untuk memastikan bahwa cash tersedia untuk memenuhi hutang perusahaan ketika jatuh tempo, ini juga sangat penting untuk memastikan bahwa setiap cash yang surplus pada perusahaan dengan segera digunakan baik diinvestasikan jangka pendek , dalam hal dibutuhkan untuk waktu dekat atau untuk jangka panjang. Aturan umum bahwa untuk investasi jangka pendek biasanya menghasilan return yang lebih rendah daripada jangka panjang. Elemen kunci dari cashflow insurer adalah uang yang diterima dari pemegang polis. Dibanyak perusahaan collection uang ini tidak menjadi tanggungjawab fungsi keuangan tetapi area lain di perusahaan.
A3. Planning for the future Adalah normal perusahaan untuk merencanakan kedepan, dalam rinci untuk satu tahun kedepan, dan yang lebih luas lagi untuk 2 atau 3 tahun. Apakah ini direncanakan oleh fungsi keuangan atau fungsi lainnya, finance akan memerankan peranan yang penting didalam mengembangkan dan menyetujui rencana tsb, karena sebagian besar pengukuran pada perusahaan asuransi akan menggunakan ukuran financial. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 27
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Untuk rencana jangka pendek (12 bulan), biasanya akan diambil dari anggaran tahunan, jika dicapai oleh semua bagian dalam usaha, akan disampaikan hasil yang diarapkan, berpikir secara jelas setiap semua asumsi didalam membuat asumsi kedalam anggaran ini (kemampuan meningkatkan premi, volume pendapatan premi, klaim yang terjadi, kinerja investasi, pengaruh inflasi atas pengeluaran hari perhari). Tanpa anggaran rinci manajemen tidak dapat menceritakan apakah bisnis perform sesuai dengan yang diharapkan dan jika tidak mereka dapat melakukan koreksi. Untuk rencana jangka panjang, akan cendrung fokus pada beberapa gambaran penting (spt premi, klaim rasio, keseluruhan hasil investasi, total pengeluaran, net profit) daripada anggaran rinci untuk setiap element atas bisnis. Perencanaan seperti ini digunakan untuk memfasilitasi keputusan sehubungan penempatan kondisi dan posisi usaha kedepannya seperti pengeluaran untuk area baru, akuisisi, financing program IT dll Setiap perencanaan harus mempertimbangkan company risk appetite (seberapa besar risiko yang akan diterima) dan ketersediaan modal saat ini (atau dibutuhkan untuk masa akan datang) untuk mendukung usaha – atas pertumbuhan yg significant dan high risk plans yang dibutuhkan modal yg lebih banyak daripada low risk, low growth plans. A4. Monitoring and Reporting on the business Finance akan memonitor terhadap perencanaan bisnis dan anggaran, dan menghasilkan informasi manajemen secara bulanan dan membandingkan kinerja actual terhadap anggaran. Hal ini dapat membuat manajemen menilai kinerja semua bagian baik secara individu maupun sampai tingkatan atas (board level), mengidentifikasi setiap isu atau masalah dan mengembangkan tindakan yg dilakukan pada nya. Sebagai tambahan untuk informasi internal manajemen, setiap perusahaan harus menghasilkan laporan tahunan keuangan yang diaudit dan harus dipublikasikan dan copynya dikirim ke companies house (dept keu di Indonesia). Laporan keuangan ini merupakan adalah hal penting dimana perusahaan mengkomunikasikannya dengan pemegang saham dan perusahaan lain dan kelompok perusahaan didalam melaukan usaha dengan nya (spt bank, suppliers dll). Fungsi keuangan akan bertanggungjawab didalam mempersiapkan laporan keuangan ini baik secara rinci yg berisikkan didalamnya dan memberikan narasi dan penjelasan yang diberikan didalam menggambarkan kinerja perusahaan. Biasanya perusahaan juga secara kuartalan menerbitkan laporan keuangan interim untuk update kepada pemegang saham dan kinerja dipasar dll. A5. Overseeing and managing large transactions Fungsi keuangan akan memegang peranana sangat signifikan atas semua transaski yg besar, apakah melaksanakan due diligence atas potensi akuisisi, menghasilkan document pendukung dalam kuantitias yg besar dan data keuangan untuk saham dan penerbitan bond. A6. Ensuring Compliance with taxation and other regulagory and reporting obligations
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 28
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Fungsi dari finance biasanya adalah bertanggung jawab untuk membuat semua pengembalian dan pembayaran atas pajak yang relevant dan memastikan semuanya dicatat dan dipelihara. Selain itu juga insurers dibutuhkan untuk membuat return dan laporan lainnya kepada regulator sesuai dengan peraturan yang berlaku. B. Principle of finance report Prinsip dasar dari setiap pelaporan keuangan adalah informasi harus : ‐ Materially accurate ‐ Complete (tidak ada yang hilang, dimasukkan yg seharusnya tidak) ‐ An essentially true picture (spt tidak meghasilkan impresi yg menyesatkan) ‐ Penyesuaian antara pendapatan dan pengeluaran dengan benar pada periodenya yang diperoleh/terjadi ‐ Jelasnya atas asumsi dan dasar laporan tersebut dihasilkan, ada berbagai cara yg berbeda ada transaksi, asset atau kewajiban yang dicatrat dan dapat berbagai asumsi dan estimasi yang digunakan didalam menyampaikan gambaran didalam laporan. Laporan harus akurat menggambarkan dasar pelaporan dari key items dan dengan jelas menggambarkan asumsi kunci dan estimasi teknik yg digunakan Laporan keuangan harus dengan jelas menggambarkan pandangan perusahaan atas asset dan liabilities pada saat tersebut (pada saat laporan dibuat), dan kinerjanya pada periode terkini. Sedapat mungkin juga menghasilkan informas membandingkan dengan perusahan lain. Untuk mendapatkan hal ini harus menghasilkan secara formal laporan keuangan dengan prinsip standar akuntansi yang berlaku. C. International accounting standard Standar akuntansi nasional (sering disebut dengan International Financial Reporting Standards – IFRS) dikembangkan untuk mencoba dan menciptakan standar tunggal yang mudah diterima dan dipahami seluruh dunia (paling tidak sebagianbesar industry didunia) untuk digunakan oleh perusahaan internasional atau perusahaan yg pemegangsahamnya dari banyak negara. D. Ratio analysis Secara jelas ketika membandingkan kinerja perusahaan, atau operasi yang berbeda didalam perusahaan, kita dapat membandingkan gambaraan keuangan sebagai yg dilaporkan. Ratio analysis telah dibuat lama sebagai alat akuntansi dimana rasio dari dua angka yang dibandingkan daripada absolute figure itu sendiri. Analisa rasio khususnya berguna didalam membandingkan operasi perusahaan asuransi ‐ Yang sering digunakan adalah memeriksa rasio Combined Operating Ratio (CRO) yang berasal dari klaim yang terjadi dan biaya dibagi dengan pendaptan premi. Hasilnya biasanya dalam bentuk persentase. Figure ini mengukur kinerja atas murni bisnis asuransi dan mengecualikan investment retursn, head office costs dan pendapatan lainnya dan biaya tidak secara langsung melekat dengan operasi perusahaan. A COR of : • 100% akan menjadi indikasi bisnis asuransi break even, klaim dan biaya dipasangkan dengan premi Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 29
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• •
>100% mengindikasikan claim dan biaya melebihi premi, operasi menghasilkan kerguian < 100% menindikasikan klaim dan biaya lebh kecil daripada premi, operasi menghasilan underwiriting profit
Kita dapat membandingkan rasio ini dalam perusahaan, atau lini produk yang berbeda atau operasi yang terpisah dalam perusahaaan. Selain rasio diatas, perusaahan juga dapat menggukaan rasio lainnya yaitu Claims ratio, expenses ratio, commission ratio, combined ratio, return on equity (ROE) dan solvency margin E. Cashflow analysis Untuk memudahkan melihat Neraca dan Laporan Laba Rugi, didalam serangkaian laporan yang dipublikasikan juga menghasilkan cashflow statement untuk perusahaan. Ini merupakan bentuk standard dimana cash yang diperoleh dalam bisnism, ketika digunakan dalam periode dan rekonsiliasi keseluruhan posisi asset yang likuid (cash) perusahaan pada akhir periode. Analisa seperti ini dapat membantu pembaca atas pandangan apakah perusahaan memperoleh cash dari aktivitas perdagangan atau hanya mempercayakan atas suntikan modal atau pendanaan bentuk lainnya untuk memelihara sumber cash yang memadai. Cahsflow analisys harus melihat untuk mengidentifikasi dimana perusahaan memperoleh cash dan menggunakannya dan melihat kebelakang untuk mencoba dan memahami bagaimana kinerja perusahaan. Khususnya mempertimbangkan hal sbb : ‐ Meningkatnya dalam Debtor dapat mengakibatkabn proses pengendalain kredit yang buruk, pertanyaan atas tertagihnya hutang atau masalah pada pemegang polis ‐ Meningkatnya dalam Creditors dapat berkurangnya cash untuk menyelesaikan tagihan yang jatuh tempo dan rsiko atas supplier didalam menarik kreditnya pada perusahaan dimasa yang akan datang ‐ Pembelian investasi adalah tidak sepenuhnya negative sejauh investasinya kondisi yang baik, dengan mudah diperdagangkan dan likuid dipasar ketika mereka diperdagangkan, seperti mudah dikonversi kedalam cash. Property dan intangible asset tidak termasuk dalam kriteria normal ini. ‐ Pertumbuhan atas cadangan klaim mungkin menindikasikan potensinya under reserving pada tahun sebelumnya atau masalah pada finalisasi/penyelesaian klaim ‐ Pertumbuhan jumlah darireinsurer munking akan menindikasikan masalah recovery. Ketika perusahaan tidak mendapatkan cash yang cukup dari aktivitas perdagangannya untuk memenuhi liability aktivitas perdagangannya maka analisa harus mempertimbangkan ketersediaan potensi suntikan cash dimasa yang akan datang dari sumber lainnya. F. Interpreting insurance accounts Interpertasi dari insurance accotuns dapat lebih ekstrim dan mempunyai tangangan, bahkan untuk analisa yang sudah ahli. Kecuali kita melihat hanya untuk satu perusahaan untuk beberapa tahun pembukuan yang dipersipkan sebelumnya dengan secara absolute dasar akuntansi yang identik, kebijakan dan asumi, variasi antara perbedaan penyusunan pembukuan dapat significant : ‐ Assumption and estimates Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 30
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
‐
Setiap perusahaan yang menggunakan serangakian asumi dan estimasi didalam menentukan elemen kunci (spt cadangan klaim, nilai asset dll) . Tidak saja asumsi ini akan berbeda antara perusahaan yang berbeda, tetapi juga berubah untuk beberapa waktu didalam satu perusahaan. Accounting policies and bases for preparing the accounts Akuntansi didalam satu negara saja dapat menggunakan serangkaian kebijakan akuntansi yang berbeda untuk menghasilkan account mereka dan dapat merubah kebijakan untuk beberapa waktu jika mereka memutuskan suatu revisi yang diberikan untuk merepresentasikan posisi perusahaan Accounting standard Penerapan standar akuntansi yang berbeda beda dapat menghasilkan hasil yang berbeda dari data yang sama. Juka ketika mengadopsi standard yang baru, seperti implementasi dari IFRS pada tahun 2008 akan mengkakibatkan terbaginya persiapan perusahaan antara mempersiapkan sesuai dgn standar sebelumnya dengan yang baru
Lembaga pemeringkat dan analisa professional biasanya sering menggunakan standar mereka sendiri untuk dasar akuntansi didalam menilai perusahaan, mereka akan mengambil informasi yang diberikan perusahaan dan membuat penyesuaian sejalan dengan keinginan mereka . Penyesuaian ini dapat digunakan untukmenghasilkan standar analisa dan membandingkan dengan perusahaan yang berbeda pada basis yang sama Masalah lainnya yg diapat diciptakan dengan cara pelaporan yang dibuat sendiri, khususnya pada area segmental analysis (spt hasil dari COB, Negara dll) dengan cara yang berbeda atas alokasi biaya dan pendapatan yang berbeda pada corporate centre dan individual business unit yang memberikan hasil yang berbeda. Objek atas inteprestasi pada penialain account perusahana asuransi : ‐ Profitability ‐ Quality and type of asset held on the balance sheet ‐ Adequacy of capital ‐ Adequacy of cash/liquid resources ‐ Growth Isu lainnya untuk non accountant yg dipertimbangkan didalam intepretasikan account perusahaan asuransi adalah : ‐ Apakah kita memahami basis, asumsi dan standar akuntansi yang digunakan ‐ Apakah ada perubahan dalam beberapa waktu, apakah ada perbedaan antara perusahaan ketika membandingkannya ‐ Apakah kita mempunyai akses untuk menganalisa yg dihasilkan oleh profesional analysts atas kinerja perusahaan asuransi ‐ Apakah kita memahami konsep penting yang berhubungan dan menetapkan profitabilitas, kualitas asset, modal, cash/cashflow, dan pertumbuhan perusahaan asuransi G. Financial and tax planning
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 31
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Perencanaan keuangan adalah proses untuk melaksanakan analisa dan kemudian menimplementasikan rencana untuk memastikan bahwa modal yang memadai dan cash tersedia sesuai kebutuhan perusahaan Perencanaan financial untuk perusahaan juga individu akan melibatkan didalam melihat lebih dalam masa yang akan datang dan penilaian hal sbb : ‐ Antisipasi profitabilitas dimasa yang akan datang dan kapasitas perolehan cash dari key business units dan COB ‐ Kebutuhan financial dimasa yang akan datang atas usaha dalam bentuk modal dan cash ‐ Kesempatan dan risiko yang melekat pada model bisnis saat ini dan posisi perusahaan dan pengaruhnya dipasar yanglebih luas Point diatas dipertimbangkan untuk mencoba memprediksi perubahan atas lingkungan ekonomi yg lebih luas, perubahan sikap konsumen, pengaruh inflasi dan keras dan lunaknya pasar, setiap perubahan pada legal dan persyaratan pajak Perencanaan pajak dapat lebih kompleks dan melibatkan penilaian strategi pajak yang optimal pada perusahaan dan termasuk isu seperti : ‐ Memilih tempat berdirinya holding companies, anak perusahaan dan cabang di jurisdiksi yang berbeda. ‐ Struktur transaksi dan kontrak yang meminimalkan pengaruh pada pajak ‐ Memaksimalkan penggunaan tax allowances dan aturan teknik ‐ Merencakanan struktur modal untuk meminimalkan pajak korporasi dan lainnya Ini membutuhkan pengetahuan rinci dan pemahaman atas semua aturan pajak yang relevant dan regulasinya dan ketika beberapa perencanaan pajak dilaksakan dalam perusahaan, dan ini sering melibatkan pihak ketiga seperti konsultan, pengacara dll H. Investment/Project Appraisal Diharapkan fungsi keuangan memerankan peranan kunci didalam penilaian dan keputusan atas alokasi sumber daya atas aktivitas investasi/proyek yg signifikan. Dalam banyak perusahaan ada beberapa proyek yang signifikan yang mana manajemen akan melakasanakan setiap saat yaitu : ‐ Mengembangkan dan peluncuran produk baru ‐ Memasuki area bisnis baru/lini bisnis baru ‐ Memperoleh dan install hardware dan software IT baru ‐ Mendapatkan akomodasi dan peralatan kantor baru ‐ Mendapatkan portofolio bisnis perusahaan lain ‐ Implementasi atas perubahan proses, system dll didalam merespon atas regulator, legal atau perubahan pasar Hal ini akan melibatkan biaya dala bisnis. Karaktersitiknya total dari proyek dan biaya yang melekat padanya akan jauh dari sumber daya perusahaan atau yang diharapkan. Sebagai konsekuensinya dibutuhkan bentuk appraisal setiap proyek dan kemudian alokasi formal atas sumberdaya pada proyek tersebut yang mana perusahaan percaya akan memberikan nilai yang paling besar dibandingakn dengan biaya dan upaya yang dilakukan. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 32
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Untuk fungsi keuangan, akan menentukan proses standard untuk “project appraisal” seperti penyusunan standard, perhitungannya dll yang harus dilengkapi oleh setiap proyek sebelum ini dipertimbangkan untuk disetujui, yang akan divalidasi untuk kelengkapannya, akurasi perhitungan matematika dll oleh keuangan sebelum pertimbangan untuk persetujuannya. Finance juga akan duduk bersama dalam panel pembuatan keputusan didalam menilai setiap proyhek yang dimintakan persetujuan dan mungkin “mandatory” (sesuai dengan regulasi) atau pengukuran financial seperti payback period, Return of capital, Internal of rate return. Dan juga dibutuhkan untuk keseimbangan alokasi antara jenis proyek dan area bisnis untuk menghindari perubahan overload atau dispute atas langkanya sumber daya. I.
Raising Capital Suatu perusahaan mungkin membutuhkan untuk meningkatkan modal dengan beberapa alasan, spt ‐ Memenuhi persyaratan regulasi baru ‐ Pendanaan atas kerugian yang terjadi ‐ Pendanaan atas pertumbuhan atau akuisisi ‐ Mengganti modal yang ada (spt membayar kembali hutang saat ini) Fungsi keuangan akan lebih dekat dengan keterlibatannya didalam setiap aktivitas menambah modal. Ada dua jenis modal untuk suatu batasan liability perusahaan ‐ Equity, diberikan oleh pemegang saham, unsedured risk capital, non repayable, no fiexe coupon ‐ Debt (corporate debt), karekterisitiknya secured/harus dibayar sebagai prioritas atas equity, fixed term, fixed coupon Secara teknik jenis modal lainnya yang tersedia bagi perusahaan adalah seperti saham preference dan bentuk kompleks lainnya atas subordinated capital, tetapi yg penting adalah variasi baik itu equity atau debt atau beberapa kombinasi atas atribut pada keduanya. New equity biasanya degan cara right isu dimana pemegang saham yg ada memberikan hak untuk memberikan kepada saham baru dalam proporsi pemegang saham yang ada dibandingkan dengan menawarkan kepada keseluruhan pasar (penawaran ke public). Hal ini membuat pemegangsaham yang ada untuk menjaga proporsi mereka didalam memegang perusahaan.
J.
Acquisition and disposal of business Bisnis pada intinya adalah suatu investasi, jika pada perusahaan terbatas, memebli atau menjual 100% dari saham baik investasi atau tindakan melepas dan akusisi/melepas bisnis itu sendiri Sangat menjadi komplek ketika “business” diakusisi/dilepas tidak pada perusahan terbatas (spt cabang, divisi dll). Tantangan tamabah akan muncul atas asset, liabilities, rights dan obligations yang harus ditransfer dan berapa harga yang harus dibayar Menentukan harga untuk akuisis/peleppasan akan melibatkan fungsi keuangan paling tidak pada tahap awakl didalam menilai asset, kewajiban, hak, tanggung jawab, profitabtilias masa depan, persyaratn modal, kapasitas perolehan cash dll tetapi keuputsan final atas harga sering dibuat oleh
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 33
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Board/Seniro managemen, yang akan berpikir secara lebih luas dan stratigis atas kesempatan yang ada yang berada diluar analisa keuangan K. Managing Credit Monies owned to the Company Credit adalah perluasan oleh suatu perusahaan kepada setiap orang atau organisasi yang berhutang uang perusahaan tetapi tidak membayar dengan seketika. Khususunya pemegang polis atau broker yang mempunyai rentan period untuk melunaskan premi seperti 30 sd 90 hari, dan reinsurers yang mungkin mepmunyai syarat spesifik atas kredit tergantung pada kontrak. Debtor perusahaan lainnya mungkin mempunyai syarat atau kondisi kontrak sendiri atas pembayarannya. Seperti dicatat diatas bahwa peenyusunan cash yang efektif merupakan hari yang kritikal didalam bertahanya suatu usaha, jadi cash collection yang efektif dari debtor dengan segera dan lengkap sejalan dengan syarat kredit dlm perdagagnan adalah bagian yang sangat penting didalam penyusunan cash. Premi (policyholder debt) meruapkan darah kehidupan bagi perusahaan asuransi Beberapa perusahaan asuransi menawarkan installemen didalam pembayaran preminya. Biaya dan dampaknya merupakan faktor yang dipertimbangkan didalam harga yg ditetapkan perusahaan dan perencanaan pengelolaan cash Monies Owed by the company Mengelola kredit juga menerapkan untuk mengelola kredit yang diberikan kepada perusahaan oleh suppliesrs, bank dan bondholders. Perusahana harus memastikan bahwa ini telah cukup sejalan dengan ketersediaan kreidt untuk dapat menjalankan bisnis tanpa batasan. Termasuk atas kesediaan supplier untuk memberikan barang dan jasa atas kredit Secara keseluruhan adalah untuk memaksimalkan nilai dan meminimalkan biaya atas kredit yang diberikan pada perusahaan sementara itu mampu berusaha dengan normal L. Managing liquidity Adalah satu kenyataan bahwa hal y ang fundamental atas likuiditas baik dalam pasar maupun perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat membayar hutangnya ketika jatuh tempo dan tidak satu orangpunyang mempersiapkan supply tambhan dana pada perusahaan kemudian perusahaan akan gagal, tidak ada profit yang dibuat pada saat itu. Mengelola likuiditas adalah mengenai manajemen efektif atas actual cash perusahaan tetai juga memastikan bahwa ada cadangan yang memadai yang tersedia atas kredit yang ada setiap saat ketika dibutuhkan.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 34
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 5 The planning process in insurance
Perencaaan adalah hal yang penting bagi perusahaan, pada dasarnya ditentukan oleh : ‐ What is to be done ‐ How it should be done ‐ When it should be done ‐ Who should be done Planning membantu untuk memastikan penggunaan sumber daya perusahaan dengan efektifk dan efisien. Tanpa perencanaan suatu organisasi akan mengarah kepada kebingungan, kepemimpinan akan sulit dan pengendalian tidak akan mungkin dilakukan. Dengan sederhana dikatakan perusahaan tidak dikelola Planning dilakukan diberbagai tingkatan didalam organisasi, perbedaannya pada strategic planning dan operational planning dan akhirnya mengambarkan suatu generic planning process A. Levels of planning : Corporate vs Business A1. Origins Planning awalnya berasal dari militer. Tentu perusahaan juga mempunyai plan tetapi secara modern, pendekatan yang sistematik dibawa ketika kembalinya kehidupan sipil setelah perang dunia ke II. Maka dari itu informasi secara ringkas untuk memberikan pada perencanaan militer sebelum bergerak kearah dunia bisnis Military plan terdiri dari beberapa elemen dasar. Pertama adalah Objectives yaitu apa yang ingin dicoba untuk dicapai. Untuk mencapai Objective dapat digambarkan dalam suatu Mission Statement Element berikutnya adalah Strategy. Strategy adalah suatu proposal yang memberdayakan sumber daya yang ada untuk memenuhi Objective. Pemberdaaan sumber daya dalam kontek untuk memperoleh dan mengerakkan sumber daya pada posisinya (spt keuangan, transportasi, perakitan dll) Suatu yang ekstrim dari Strategy adalah Tactics. Merupakan metode yang rinci yang digunakan untuk merencanakan strategy yang direncanakan dan melibatkan penggunaan sumber daya yang diberdayakan dalam strategy . Element terkahir dari Plan adalah Policies. Ini merupakan pernyataan atas panduan untuk implementasi dari rencana yang memperlihatkan bagaimana seharunya mereka bertindak Rencana Militer adalah sangat systematic dan membutuhkan suatu analisa pada situasi, pada sisi kita adalah kekuatan dankelemahan dibandingkan dengan musuh, dan apresiasi atas lingkungan eksternal yang berkonflik pada tempat tersebut. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 35
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Military planning juga Hierarchical. Suatu perang adalah pernyataan pada tingkat tertinggi, advised oleh komandan militer mereka. Ini menentukan perang jangka panjang, political atau grand strategy untuk dicapai mereka dan kebijakan yang memberikan panduannya. Commander mengimplementasikan pernyataanpada rencana strategis dengan mengembangkan military own mereka dengan tujuan, strategi dan kebjakan sendiri. A2. Planning in Companies Prinsip yang sama seperti pada militer diadopsi oleh perusahaan. Board memberikan adivise kepada Executive, yang menghasilkan plans pada tingkat tinggi yang sering dikenal dengan Stratgic Plan, atau Stragic Direction, atau sederhananya adalah Company Strategy. Company strategy diturunkan kebawah kepada business plans (atau business strategy) yg dikembangkan oleh business unit. Tujuannya adalah untuk masing masing mengimplementasikan bagian utama dari strategi perusahaan dan akan cendrung untuk kosentrasi atas penciptaan competitive advantage merka didalam pasar. Pertimbangan utamanya adalah kemungkinan untuk perencanaan pada segmentasi konsumen, produk, pelayaann dan teknologi dll. Pada kelompok perusahaan yang besar strategi itu sendiri lebih cendrung kosentrasi pada menambah nilai pada portofolio mereka dalam bisnism yang bersama sama untuk mencapai tujuan perusahaan terhadap kompetisi dari perusahaan lain. Dalam teori, tujuan absolute harus diciptakan oleh Parenting company, masing masing bisnis harus lebih baik dalam portofolio daripada mereka berdiri sendiri atau dijual kepada pesaing. Pada militer plans untuk perang sementara pada perusahaan adalah untuk continuous, dibutuhkan untuk memuaskan kembutuhanyang komplek dari stakeholder dan diharapkan kelangsungan untuk menjalankan aktivitasnya dari tahun ketahun. Perencanaan perusahaan berjalan sebagai proses siklus dan plans mempunyai hubungan dengan berbagai displin bisnis seperti risk management, reporting, control, motivating, dan reward A3. Planning Vocabulary Dalam perencanaan planning tidak ada standard terminology, berbeda buku akan menggunakan kata yang berbeda untuk hal yang sama Company Planning Vocabulary Vision Suatu pernyataan diaman perusahaan beradapada masa yang akan datang. What we want to be. Dan sering menjadi bahasa inspirasi untuk mengikat berbagai stakeholder Mission Suatu pernyataan menetapkan pilihan perusahaan untuk jangka panjang dalam hal pada konsumen, produk, teknologi dll. “What we want to do” Objective Pernyataan kuantifikasi yang menjelaskan suatu tujuan Plan Suatu pernyataan umum yg digunakan untuk setiap dokumen yang berisikan beberapa kombinasi atas objective, strategi, taktik dan kebijakan bersama sama dengan suatu system pengukuran untuk penyelesaiannya Strategy Suatu proposal untuk penggunaan sumber daya janga panjang untuk memenuhi objective terhadap kompetisi dari pesaing perusahaan. Ini juga diaplikasikan Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 36
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Tactic Strategic Plan Corporate Planing Business Planning Operational Planning Action plan Budget Target Policy
pada korporat atau business planitu sendiri Suau proposal untuk memberdayakan sumber daya untuk memenuhi objective terhadap pesaing perusahaan Setiap plan yang berisikan satu atau lebih strategi Planning yang dilakukanpada tingkat korporat, biasanya dimaksudkanuntuk mencapai objective dengan strategi yang menambahkan nilai pada portofolio bisnis Planning yang dilakukan pada businesslaevel dengan dimaksudkan untuk menciptatakn competitive advantage dipasar Suatu pernyataan umum untuk perencanaan yang dilakukan dalam operasi dengan tujuan untuk menghubungkan dengan tingkat korporat yang lebnih tinggi dan strategi bisnis dengan aktivitas dan anggaran pada individual unit Suatu pernyataan plan jangka pendek atas strategi atau taktik yang spesifik Suatu perencaaan keuangan Suatu tujuan janga pendek yang biasaya diberikan kepada individual sebagai bagian dari kinerja manajemen mereka Suatu rangkaian panduan yang dikeluarkan oleh fungsi sentral untuk membantu business unit.
A4. Integration of Planning Planning adalah dilakuan oleh setiap tingkatan dan dapat dilimphkan dari atas kebawah pada perusahaan. Board akan merencanakan untuk perusahaan secara keseluruhan, apa bisnis yang dilakukan, pasar apa yang akan dimasuki, apa yang ditumbuhkan, apa tingkat pengembalian yang harus dicapai dll. Kebanyakan dilakukan oleh Executive dan dibantu oleh Non Executive Directors. Senior dan Middle management akan merencanakan untuk bisnis dan fungsi mereka. Junior manager harus merencanakan lebih sempit atas area yang menjadi tanggungjawabnya. Semua plans tersebut harus disesuaikan bersama sama untuk memastikan bahwa perusahaan segala keseluruhan bergerak dalam satu arahan dan aktivitas terintegrasi. Koordininasi ini merupakan bagian dari tanggungjawab dari Company’s Strategy Director (atau Planning manager) yang didukung oleh fungsi yang bekerja dengan dengan Fungsi keuangan. Harus dicatat bahwa manager bertanggungjawab untuk penciptaan adan menyampaikan rencana mereka. Fungsi Planning dalam suatu perusahaan adalah memberikan adivse, coordinasi dan mengelola proses planning tetapi tidak menciptakan planning itu. Strategic planning adalah suatu proses untuk mencapai dan mengimplementasikan keputusan ynag berpengaruh signifikan atas kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan, dan serangkaian bentuk untuk alokasi sumber daya didalam perusahaan dalam konteks atas kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternal B. Strategic and operational planning B1. Strategic Planning Planning berbeda dadalam degree of detail, dan ini merupakan skala waktu yang dikenal dengan planning horizon. Ini bekerja dengan cara melalui tingkatan manajemen yang memperoleh lebih tepat dan jangka lebih pendek.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 37
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Strategic Planning dilakukan oleh senior managemen yang biasanya sebagai suatu horizon atas tiga tahun atau lebih. Planning untuk periode yang lebih luas tidak tepat secaa ilmiah tetapi dibutuhkan untuk dilakukan untuk terbaik atas kemampuan manajement. Ada beberapa kritik atas perencanaan jangka panjang yang dianggap membuang waktu karena asumsi dasar yang digunakan dapat dibuktikan unreliable pada lingkungan yang dinamis. Namun Board perusahaan didalam memberikan kepercayaan kepada pemeghang saham bertanggung jawab untuk menjelaskan apa yg diinginkan manajemen untuk dilakukan dengan investasikan yang dilakukan oleh pemegang saham. Strategic planning juga penting sebagai kerangka atas perencaanan untuk operasional tingkat lebih rendahb dan bentuk dari dasar atas keputusan mengenai inisatif besar atau investasi yang dilakukan untuk beberapa tahun yang membawa hasil yang nyata. Ini biasa dalam strategic plan untuk direvisi secara tahunan atau diperbaruhi dengan lebih sering atas perubahan yang signifikan Hubungan antara koprorat dan business planning pada multi bisnis dipertimbangkan dari perusahan ke perusahaan : • Central Control, ini merupakan tingkat tinggi atas sentralisasi perusahaan pada strategi korporat yang mungkin sangat spesifik mengenai apa yang bisnis dapat dan tidak dapat dilakukan. Holding company ditambah dengan fungsi sentral dapat meletakan kebawah financial dan tujuan lainnya, menysusun kebijakan dan menulis dengna efektif strategi untuk usaha. •
Financial Control, Ini merupakan desentralisasi perusahaan atas bisnis yang memunyai tingkat kebebasan lebih tinggi. Pada pendekatan “Conglomerate” menjadi popular pada dua decade ini pada abad ke 20. Holding company berkosentrasi atas penyusunan tujuan financial, memperkenankan bisnis untuk direncakaan dan impeleentasi mereka pada strategi sendiri yang diberiaknuntuk kepuasan persyaratan keuangan holding company. Financial control mendorong fokus pada konsumen tetapi menciptakan sedikit sinergi. Ini cendrung untuk menghasilan sangat sedikit corporate centre tetapi setiap bisnis harus dibangun sendiri pusat korporatenya yang menyebabkan terjadinay duplikasi biaya.
•
Strategic Control, dalam beberapa tahun banyak persuahaan telah mengadopsi kompromi antara dua pendekatan diatas yang dikenal dengan Strategic Control. Executive didukung oleh corporate centre, menentukan keseluruhan arah strategi dan menyusun kerangka tujuan dan kebijakan dalam bisnis kemudian mengembangkan strategi mereka sendiri untuk membantu mencapainya
B2. Operational Planning Berada dibawah strategic planning adalah operational planning. Operational planning adalah pernyataan umum untuk perencanaan yang dilakukan dalam organisasi dengantujuan untuk menghubungkan aktivitas dan anggaran dari individual units dengan corporate dan strategi bisnis yang diciptakan oleh tingkat lebih tinggi Operational planning termasuk lebih rinci perencanaan yang dilakukan oleh middle manager yang memimpin berbagai units. Plans ini mungkin strategi yang masuk akal dan secara nyata cendrung untuk mendapatkan dengan meningkatkan taktikal pada tingkatan lebih rendah pada organisasi. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 38
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Pada tingkatan terendah, junior management mengembangkan short term, rencana rinci untuk mereka dan timnya untuk mencapai target kunci operationalnya. Skala waktu mungkin tahunan tetapi berbagai aspek dapat ditargetkan dan dimonitor secara bulanan, mingguan atau harian. Operational planning harus berisikan : ‐ Clear objective ‐ Activitas yang disampaikan ‐ Standar kualitas ‐ Hasil yang diingkan ‐ Staf dan sumber daya yang dibutuhkan ‐ Implmentasi timetable ‐ Suatu proses untuk memonitor perkembangannya B3. Financial Budgeting Suatu budget adalah bagian penting dari perencanaan, adalah yang dimulai dari hasil yang diharapkan dalam bentuk financial, dan memberikan indikasi bagaimana sumber daya yang dibutuhkan untuk dialokasikan atas beberapa waktu untuk mencapai plans. Budget harus dipersiapkan seluruh organisasi dan pengarunya pada setiap manager. Perhitungan atas target dan komunikasinya untuk tanggung jawab didalam pencapaiannya. Anggaran juga memberikan dasar untuk memonitor hasil actual dibandingakn dengan yang direncanakan. C. Basic strategies planning process C1. Typical process Beberapa manager sangat rasional didalam pendekatan suatu perencanaan sementara yang lainnya mungkin percaya atas intusinya. Tidak ada cara tunggal atau salah didalam perencanaan, tetapi kebanyakan manager mungkin mengikuti langkah langkah, siklus proses yang mirip seperti pada halaman 5/7 C1A. Pre‐Process Strategy Director (SD) atau orang yang bertanggungjawab untuk memfasilitasi proses, menyetujui dengan CEO yang mana anggota dari manajemen yang terlibat dalam proses yang biasanya disebut dengan suatu Strategic Review. SD kemudian besama sama melakukan briefing pack yang berisikan essential pre reading dipasar, kinerja perusahaan sendiri, dan beberapa isu yang disarankan yang didalam team telah menjadi pemahaman bersama atas titik mulainya. C1B. Awaydays Proses planning dijalankan dikantor tetapi lebih sering untuk team untuk pergi keluar (awaydays) jadi tekanan atas pekerjaan hari perhari atas pekerjaan yang tidak fokus bagi peserta. Dalam beberapa kasus proses keseluruhan planning dilakukan beberapa hari dan sering anggota tim berhenti sementara atas pekerjaannya dalam serangkaian diluar untuk beberapa mingu untuk proses riset lebih lanjut dan konsultasi dapat dilakukan. C1B.Process Dengan pemilihan lokasi, anggota tim dengan sistematis melalui proses dibawah ini dengan SD memfasilitasi pemikiran mereka dan mencatat semua kesimpulan :
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 39
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
•
•
•
External Analysis, lingkungan eksternal yang mana perusahaan beroperasi yang dapat dilihat dimulai dari : o Politik dan hukum o Ekonomi o Sosial o Teknologi o Pesaing Sering merujuk pada PEST analisa Internal Analysis, ini menilai seberapa baik perusahaan didalam kinerjanya dan menggambarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Ini termasuk : o Keuangan o Produk dan pasar o Underwriting o Claims o Investasi o Manajemen o Struktur organisasi o Personal o Teknologi Identifying Key Issue, setelah analisa internal dan eksternal lengkap, tim harus berkosentrasi pada beberapa isu yang penting yang dibutuhkan mereka untuk difokuskan dalam planning horizon. Teknik yang terkenal digunakan untuk membantu digunakan adalah SWOT analysis. Ini melibatkan Kekuatan dan Kelemahan utama Internal bersama sama dengan Kesempatan dan Ancaman dari eksternal.
Strategic Planning Tools SD dapat menggunakan berbagai planning tools untuk membantu tim menganalisa situasi dan mengindentifikasi isu kunci yang dibutuhkan untuk diterapkan dalam strategi. Diantaranya adalah sbb : Porter’s Forces
Five Analisa ancaman bagi pendatang baru, kekuatan pemasok, substitute, kekuagan pembeli, dan rivalry antara perusahaan untuk memahamai tingkatan kompetisi didalam pasar Boston Matrix Pengklasifikasian bisnsi didalam question mark, stars, cash cows or dogs untuk menentukan komposisi optimum atas portofolio Benchmarking Membandingkan aktivitas didalam perusahan dengan praktek terbaik dimanapun berada untuk menentukan pengukuran kinerja Scenario Brainstorming atas kemungkian scenario untuk menentukan pengaruhnya Planning pada perusahan Value Chain Membagi lebih kebawah atas value chain untukmenentukan nilai tambah atas Analysis setiap element. Hasilnya mungkin keputusan atas outsource, mencari rekanan, keluar dari aktivitas dll Financial Stochastic Modelling untuk menentukan fleksibilitas atas modal, laba dll Modelling terhadap perubahan eksternal Core competency Membandingkan kompetensi perusahaan dengan penilaiiannya yg dibutuhkan Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 40
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
analysis SWOT Driving Force
Gap Analysis Seven Framework PEST Stakeholder Analysis Balance Scorecard War Games
•
• •
untuk keberhasilan dalam pasar Mengklasifikasikan key planning issues sebagai kekuatan dan kelemahan internal dan kesempatan dan ancaman eksternal Memutuskan hasil akhir pada perusahaan : kebutuhan konsumen, produk, know how, laba, return dll untuk menentukan jalur pengembangan dimasa depan. Membandingkan posisi yang diinginkan dengan posisi jika tidak ada perubahan yang dibuat. Gap dibutukan untuk dilakukan degnan strategy S Membagi strategi korporasi kedalam tujuh elemen yang saling berhubungan : strategy, superordinate goal (spt misi), struktur, system, gaya, staf dan keahlian Menggunakan politik, ekonomi, sosial dan teknologi didalam menganalias situasi Membandingkan pemberian perusahaan degan stakeholders atas espektasi yang normal. Dapat digunakan sebagai titik awal didalam persetujuan stakeholder Empat kuadrant matrik monitor untuk mencatat kemajuan didalam implementasi strategi. Jika digunakan didalam pelimpahan kebawah ini dapat membantu mebawa kedalam tujuan operasional dan aktivitas dengan strategi Pengajuan pengujian strategi oleh manager yang memerankan sebagai pesaing yang mendengar mengenai mereka untuk waktu pertama (teknik militer)
Determining Objective, berdasarkan hasil dari SWOT analysis, manajemen memutuskan tujuan financial dan non financial untuk periode perencanaan. Idealnya mereka harus SMART (Specific, measurable, actionable, realistic, dengan timescale). Beberapa perusahaan mengembangkan vision statement dan mission statement pada tahap ini. Gap Analysis. Ini memlibatkan membandingkan proyeksi apa perusahaan yang akan berada jika melaksanakan seperti saat ini, dengan apa menjadinya jika ini dicapai atas tujuan. Gap antara dimana kita berada dan dimana kita akan berada disebut dengan planning gap Identifying Options, pada tahap akhir ini tim mengembangkan pilihan strategi berbeda untuk mencapai tujuan. Peserta dapat memilih untuk melakukannya dengan segera, berbeda dengan cara awaydays yang menggunakan dengan group yang spesifik atau disebut dengan bantuan management consultants eksternal. Stratgi dapat melibatkan setiap aktivitas dalam rangkaian bisnis dari hal yang besar M & A (Merger dan Akuisisi) inisiatif dimulai dari program perbaikan profit yang sederhana di sub seksi departemen UW. Strategy Aide‐Memoair Suatu strategy dapat dicapai dari satu atau beberapa hal tsb : o Perbaikan atas produk saat ini : lebih efisien, kualitas lebih baik atau better expertis o Memberikan produk kita saat ini kepada konsumen baru, segment yg berbeda, distribusi yg berbeda atau area geograpi yg berbeda o Memberikan kepada konsumen kita saat ini dengan produk baru; related produk atau nilai tambah pelayanan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 41
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
o o •
Memberikan kepada konsumen baru dengan produk baru, related area atau sesuatu yang radikal Merubah dengan organic dengan M&A atau dengan membantu business partners
Selecting Options, pilihan terbaik disajikan kepada Board untuk dipertimbangkan bersama sama dengan rekomendasi tim. Pilihan harus berdasarkan kriteria seperti persyaratan modal, efektivitas bias, mudah untuk diimplementasikan dan risiko atas kegagalan. Ini juga selalu memberikan kepada Board beberapa pilihan daripada hanya satu. Beberapa pertanyaan dasar dari Board yang ditanyakan atas setiap pilihan : o Apakah ini memenuhi tujuan strategis o Apakah ini telah melewati penilaian financial dan disampaikan pengembalian periode pengembalian kembali o Dapatkan manajemen mengimplementasikannya o Apakah risiko dapat diterima o Bagimana reaksi pasar
Corporate Management Decision : Strategic Option Selection Seberapa luas Board harus dilibatkan didalam keputusan akhir dari strategi ? • Implementation, ketika Board telah didiskusikan dan diputusakn strateginya, proses berkelanjutan dengan perencanaan untuk penerapannya. Langkah dasar adalah sbb : o Allcoate responsibility, jelas siapa yang bertanggunjawab untuk menyampaikan dan bertanggunjawab atas keberhasilannya o Develops an action plan (s), membuat lebih rinci aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, memahami inter relationship, menentukan urutan peristiwa dan alokasi sumber daya o Communicate, sangat penting untuk mengizinkan semua yang akan kena dampaknya mengetahui apa yang terjadi sesegera mungkin o Build in a monitoring process, menetukan dengan jelas dan pengukuran keberhasilan yang tidak ambigu dan review kemajuannya yang dicapai mereka secara berkal. • Montioring, beberap tahun yang lalu Profesor Peter Drucker mengatakan “People will only doi what they enjoy doing, pluse thoese few things their manager checks up on”. Dan ini menjadi kenyataan saat ini bahwa strategi dibutuhkan untuk dimonitor jika ini mau menghasilkan hasil yang diharapkan. Secara tradisional monitoring oleh manajemen fokus pada Finansial. Namun saat ini Norton dan Kaplan pada tahun 1990 an telah mengembangkan pendekatan yang lebih holistic didalam memonitor kinerja. Ini disebut dengan Balance Scorecard monitoring method yang melibatkan pengembangan indikasi kunci kinerja didalam mengukur baik financial maupun non finanisal dalam 4 kotak /kudrant. Ini dilaporakn secara reguler kepada board dan adanya remdial action yang harus diambil jika dibutuhkan.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 42
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 6 Control Process in Insurance
Introduction Semua perusahaan dispersyaratkan utnuk mempunyai system internal kontrol yang efektif. Ada lima prinsip atas pengendalian : 1. Plan, apa yang ingin dicapai, termasuk pengukuran kinerja dan target 2. Measure, secara reguler apa yang ingin dicapai 3. Compare, pencapain actual dengan rencana 4. Take Action, membetulkan deviasi dari rencana 5. Report results, merubah rencana sebagaimaan dibutuhkan (a). Control Processs Perusahaan besar adalah organisasi yang sangat kompleks dan mereka mempunyai jaringan atas proses pengendalian yang memberikan peningkatan pada laporan dari banyak aspek kinerja. Yang lebih dikenal dengan Budgeting. Dalam banyak perusahaan budget dipertimbangkan suatu yang penting untuk pengendalian yang efektif dan manajemen perusahaan atas alokasi keuangan dan sumber daya (b). Setting Targets Membangun pengukuran kinerja melalui budget dan Balanced Scorecard membawa secara natural didalam penyusunan target. Dibawah ini beberapa panduan yg berguna didalam menyusun target : • Measurable, ketika memungkinkan target harus dimulai dari kuantitatif atau defenisi yang jelas jika dalam bentuk kualitatif • Precise, mereka harus cukup akurat untuk menghindari argument apakah mereka dapat dicapai atau tidak • Verifiable, itu harus memungkinkan untuk membuktikan apakah mereka dapat dicapai • Not too many, jika lebih setengah lusin target yang dicoba dalam suatu periode, keberhasilan untuk semuanya tidak memungkinkan. Target harus disusun untuk prioritas utama yg dipersyaratkan untuk mencapai tujuan • Appropriate period, periode akan berbeda dengan target. Beberapa dpt dicapai dengan cepat, lainnya membutuhkan waktu • Stretching, target harus lebih besar, tetapi sukar untuk suatu target, secara acak diterapkan, akan kontra produktif. Sering ide yangbaik untuk menanyakan kepada individu atas saran mengenai suatu target, mereka akan lebih ambisius daripada yang diharapkan • A complete date, ketika memilih target dan menetapkan waktu penyelesaiannya kita akan memtutuskan apa yang dilihat terbaik pada waktu tsb. Namun kondisi berubah dengan cepat jadi diprelukan bijaksana untuk menyetujui, ketika menyusun target, untuk mereview mereka sebelum tanggal penyelesaiannya A. Budgeting process A1. Use of Budgeting Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 43
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Budget merupakan pernyataan dalam istilah financial atas perencanaan kinerja dalam masa depan yang segera . Budget biasanya dipersiapkan tahunan tetapi diperbahrui lebih sering, khsusunya didalam pasar yang berubah dengan cepat. Mereka digunakan untuk : • Memperlihatkan implikasi financial atas suatu rencana • Menentukan sumberdaya financial yang dibutuhkan untuk dicapai pada plan • Membantu untuk pengendalian kinerja terhadap plan Salaam periode pklan budget digunakan sebagai referensi reguler dan setiap varian antara prediksi dan actual atas pendapatan, biaya dll diidentifikasi. Tanggung jawab untuk aktivitas budget biasanya diharpakna dilaporkan atas kierja mereka dan memberikan alasan untuk varian yang significant. A2. Contetns of budgets Suatu budget adalah kemungkinan berdasarkan jangka pendek dan dokumen lebnih rinci daripada plan. Normalnya termasuk semua hal yang dilaporkan dalam annual account dan termasku spesisfik budget atas pendapatan dan pengeluaran (besama sama memberikan rencan profit) dan neraca yang melekat dan juga peramalan cashflow untuk memastikan memadainya cash untuk periode bersangkutan. A3. Budgeting Process Persiapan budgeting perusahaan sangat kompleks dan melibatkan semua bagian diorganisasi. Ada dua pendekatan yaitu Bottom Up dan Tow Downs a.
Bottom Up Budgeting Bottom up merupakan proses yang umum dilakukan. Pada pendekatan ini managers sebagai bagian dari perusahaan membangun budget mereka sendiri dengan menyusun panduan. Prosesnya adalah sbb : a. Executive mempersiapkan penyusunan panduan anggaran. Ini biasanya tanggung jawab dari Finance Director dan berdasarkan corporate plan objective. Peralaman penjualan terkahir dan aktivtias lainnya untuk periode budget. Ini termasuk asumpsi yang dibuat atas tingkar inflasi dan kenaikan biaya dan harga. b. Panduan anggaran dikirim ke manager sebagai cost centre. Merupakan kelompok unit paling kecil dimana anggaran dapat didasarkan kewajarannya c. Manager Cost centre mempesiapkan draft atau initial budget untuk area dimana mereka bertanggung jawab dengan menggunakan panduan d. Initial budget diperiksa oleh tingkat yang lebih manajemen yg lebih tinggi dan dikumpulkan kedalam fungsional, divisional dll budget e. Fungsi finance menganalisanya dan menggumpulkannya kedalam suatu anggaran perusahaan untuk pertimbangan dari Executive. Mungkin perul perubahan untuk mencapai profit perusahaan, tujuan pertumbuhan dan biaya perusahaan f. Budget perusahaan b iasanya disetujui oleh Board dan kumpulan anggaran diterbitkan untuk setiap cost centre untuk tujuan pengendalian
b. Top Down Budgeting Sedikit berbeda pada proses top down. Pada pendekatan ini Executive menyusun anggaran untuk setiap bagian pada organisasi dan diberikan kepada individual manager unutk diimplementasikan. Pendekatan ini lebih mudah untuk dioperasikan tetapi mungkin merupakan kerugian dari satu masalah besar pada organsiasi yang disentralisasi, jauh dari realitas dipasar. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 44
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
A4. Fixed and Flesible Budget Beberapa perusahaan menggunakan anggaran yang tetap. Tidak berubah selama anggaran tsb digunakan, mengabaikan perubahan besar yang ada di pasar atau bisnis seperti kenaikan yg besar pada biaya tenaga kerja. Sebalinya perusahaan lain menggunakan flexible budget. Anggaran dapat dirubah jika terjadi perubahan seperti daitas. Keuntungan yang nyata adalah dilakukan perbaikan pengendalian yang menggambarkan bagaimana kinerja cost centre dari waktu kewaktu A5. Zero Based Budgets Pada kebanyakan budtet, manager menggunakan biaya dari budget periode sebelumnya sebagai titik awal untuk budget baru. Namun pada ZBB, maanger memulainya dari Nol, dengan tidak ada item didalam budgetnya. Setiap jumlah manager memutuskan apa yang mereka inginkan dari setiap item yang dibutuhkan untuk dilakukan proses formal A6. Rolling Budgets A rolling budgets adalah proses yang diperbaharui secara berkelanjutan, pada bulan yang diproyeksikan (dua belas bulan kedepan) ditambahkan untuk budget setiap bulannya. Pada cara ini manager selalu dapat melihat satu tahun kedepan. B. Non financial measures of performance Secara tradisional pengukuran kinerja dalam industry asuransi lebih cendrung pada financial. Ini menjadi sangat penting pada panduan atas pengerjaan Reports dan Account dan statutory Retursn yang mempersyaratkan data financial, pengukuran kinerja financial mempunyai keunutungan atas kesiapan didalam pembuktian dan verifikasinya. Sayangnya walaupun pengukuran kinerja financial mungkin dapat memuaskan Finance Director dalam pemenuhan persyaratan, pengukuran lainnya juga dibutuhkan jika strategic plans baik tingkat korporat maupun bisnis dihubungkan dengan tindakan operasional. Pengukuran kinerja non financial seperti yang berhubungan dengan kualitas produk dan pelayanan, efektivitas suatu system, kepuasan pelanggan, pengetahuana staff dan reputasi korporat yang mana sama pentingnya untuk masa depan organisasi tetapi mungkin lebih sukar untuk digunakan. Informasi mungkin lebih sukar untuk diperoleh, perubahan mungkin terjadi dalam skala waktu yang lama, mereka mungkin berbahaya atas salah penanganan dan dimanipulasi dan dapat diinterpretasikan lebih bersifat subjective.
C. Balance scorecard and benchmarking Balance scorecard diperkenalkan pada tahun 1992 oleh Kaplan dan Norton dan segera mencapai penerimaan yang luas didunia bisnis sebagai metode strategis monitoring terdepan. Jika digunakan kebawah, manajemen lebih dapat memeriksa jika aktvitias operasional melalu perusahaan sejalan dengan strategi jangka panjang. Scorecard berisikan pengukuran financial yang akan diharapkan dari setiap kinerja system manajemen tetapi juga termasuk pengukuran kinenrja non financial yg memberikan pandangan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 45
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
lebih komprehensip atas perusahaan. Kaplan dan Norton menyarankan suatu pendekatan “balanced” yang memberikan pengendalian yang lebih efektik. Bentuk aslinya balance scorecard dirancang dalam 4 (empat) kuadran matrik, dengan masing masing kuadran berisikan beberapak pengukuran yang relevant untuk berbagai perspektif atas kinerja perusahaan
Financial (apa yg harus kita munculkan kepada pemegang saham
Customer (Utk mencapai visi kita bgm hrs dimunculkan ke konsumen)
Vision & Strategy
Internal Process (untuk memuaskan pemegang saham dan konsumen)
Learning & Growth (utk mencapai visi kita bgm akan bertahan utk dpt berubah & perbaikan
Pengukuran dapat digambarkan sbb : • Key Performanc Indicator (KPI) untuk faktor peninilaian yang berkelanjutan sepert Penjualan, Pendpapatan, rasio biaya dll • Tongak dari faktor yang dicapai didalam proses penggambaran seperti memperkenalkan system IT baru atau menekan serangkaian produk Scorecard secara reguler disajikanke manajemen atau Board meetings dengan laporan yang diperbaharui yang berisikan table dan charts yagn memadai dengan didukungn pendapat sinkgat dan jika memungkinan membaut kode pada proses remedial yang diprioritaskan : * Green – on schedulue Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 46
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
* *
Amber – Attention Required Red – Behind Schedule
Bagaimanan balance scorecard dapat membantuk organisasi : Jika diimplementasikan dengan efektif Balance scorecard dapat membantu organisasi denganberbagai cara yaitu : * Meningkatkan fokus atas strategi dan hasil dibandingkan tugas * Merinci komunkasi antar department * Pemahaman yang lebih baik dan mencapai kebutuhan konsumen * Memperbaiki kinerja perusahaan dengan mengukur apa substansinya * Membantu leader membuat keputusan lebih baik berdasarkan indicator kinerja terdepan dibandingkan dibungkus dengan data financial * Membantu leader untuk waktu anggaran dan sumber daya lebih efektif * Membantu leader dan karyawan memprioritaskan pekerjaan apa yg mereka kerjakan Balance scorecard tidak diragukan suatu pendekatan yang elegan untuk melakukan pengendalian dan monitor baik pada tingkatan korporat dan operasional tetapi memberikan peningkatan didalam prakteknya atas isu yg dibutuhkan untuk diperhatikan yaitu : * Cohesion ‐ Pemilihan pengukuran yang dibutuhkan untuk ditambakan pada coherent strategy. Sayangnya beberapa scorecard lebih sedikit daripada mengumpulkan pengukuran yang menarik tetapi tidak ditambahkan untuk digunakan * ownership – Beberapa diskusi pada rapat manajemen scorecard yang dibutuhkan untuk mengukur sendiri jika tidak tindakan remedial tidak dimungkinkan. Satu solusi dari setiap kuadran mempunya siapa owner yang bertanggungjawab untuk menjelaskannya dalam meeting, menjawab pertanyaan dan melakukan tindaklanjut atas tindakannya * Link to targets –TIndakan hati hati dilakukan untuk memastikan bahwa target spesifik pada tingkatan yang lebih bawah mendukung KPI dan targetnya. Senior management dapat menyetujui tindakan yang dibutuhkan untuk dicapai pada KPI tetapi kecuali seseorang secara actual ditargetkan untuk mengerjakannya merupakan bagian dari pekerjaannya. C2. Benchmarking Benchmarking adalah lebih dari membuat perbandingan dengan pesaing untuk memahami pada praktenya bahwa berada dibelakang performance gaps. Ini merukana cara untuk mencari kinerja superior dengan melihat keluar dari industry Benchmarking dapat diaplikasian pada semua proses bisnis, fungsi, produk dan pelayanan dll. Ini mungkin menggunakan sejumlah riset teknik yang cocokuntuk jenis informasi yang digunakan dan organisasi untuk dibuat benchmark nya. Keseluruhan proses yang biasanya melibatkan langkah langkah sbb : o Membandingkan produk dan proses perusahaan kita dengan contoh praktek terbaik atas regular basis. Ini penting bahwa kita mengetahui proses organisasi dan produk sebelum kedepan untuk melakukan benchmarking. Menyusun suatu garis dasar untuk kinerja yang akan diberikan kita terhadap upaya perbaikan yang dapat disusun.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 47
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
o o o o
Menidentifikasi gaps kinejra antara perusahaan kita dengan praktek terbaik agar fokus pada riset Mengeksplorasi cara perbaikan baru bagaimana dapat dilakukan Memperkenalkan penemuan pada perusahana kita dengan mengimplementasikan perbaikan dalam prakteknya Memonitor dan mereview atas praktek terbaru dalam perusahaan kita
Benchmarking adalah kolaborasi. Perusahaan sering berbagi informasi untuk mendapatkan manfaat bersama. Ada beberapa jenis bechmarking. Diantaranya adalah ; • Strategic Benchmarking ‐ Observasi bagaimana perusahaan berkompetisi, biasnaya keberhasilan dari industry lainnya misalnya. Tim menggukana informasi untuk memrposes strategi corporate dan bisis dan juga mengkarahkan perbaikan berkelanjutan • Financial Benchmarking – Melakukan analisa financial atas pesaing dan membandingkan dengan hasil didalam upaya untuk menilaia posisi bersaing perusahaan. Ini merupakan bentuk tertua dari Benchmarking. • Process Benchmarking – Obvservasi atas proses bisnis dan fungsi pelayanan dengan tujuan untuk mengidentifikasi praktek terbaik dari perusahaan benchmark. Ini umum digunakan ketika suatu perusahaan merencanakan outsource suatu aktivitasnya • Product Benchmarking ‐ Observasi produk pesaing. Ini sering mengadposi “total product cincept” berdasarkan kepercayaan kepada bahwa konsumen tidak membeli produk itu sendiri, tetapi mereka membeli atas serangkaian tangible & intangible atribut yang mereka rasakan atas penyampaian nilainya. • Customer Benchmarking – Menentukan tingkat kepuasan diantara konsumen yang ditargetkan pada atas produk dan jasa yang diberikan. Praktek terbaik cendrung menggunakan dengan pendekatan sederhana yang ditujukan untuk menggambarkan imformasi yang berhubungan dengan persaingan. Konsumen biasanya ditanyakan : o Apakah anda secar total puas ? jika tidak kenapa o Apakah anda membeli dari kami lagi ? jika tidak, kenapa o Apakah anda akan merekomendasikan kami? Jika tidak kenapa D. Internal auditing D1. Background Internal audit adalah merupakan bagian penting dari kehidupan usaha, dan satu hal yang sangatpenting adalah untuk karena meningkatnya tekanan atas standar tata kelola perusahaan yang harus ditempatkan dengan efektif atas system pengendalian. Ini tidak mengganti atas kegiatan harian dari manajemen untuk proses pengendalian, merupakan tambahan atas pandangan independent yang akan menilai manajemen didalam melaksanakan tanggung jawab mereka Akhir dari internal audit adalah analisa, appraisal dan rekomendasi atas aktivitas yhang dipilih manajemen.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 48
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Untuk perusahaan menengah dan besar biasanya memounyai unit sendiri yang secara penuh melakukan fungsi Internal Audit. Namun pada perusahaan kecil biasanya dilakukan oleh diluar perusahaan atau lapis kedua manager dari department lain untuk melaksakana tugasnya. Fungsi Internal Audit bekerja atas aktivitas dan proyek spesifik yang dipersyaratkan oleh manajemen. Ini termasuk diantaranya : ‐ Inpeksi dan penilaian independent atas efektivitas serangkaian manajemen risiko dan proses pengendalian internal yang ditentukan oleh perusahaan untuk mengelola risiko litnas organisasi ‐ Konsultasi dan advice atas identifikasi dan penilaian risiko yang meadai dan merancang pengendalian internal yang efektif. ‐ Melaporkan atas keseluruhan operasi pengendalian internal yang memadai untuk board dapat berhati hati didalam mengelolanya Internal audit mempunyai beberapa keunggulan naming juga mempunyai beberapa kelemahan yang harus dikelola dengan hati hati. (a) Advantage of Internal Audit o Perhatian manajemen secara langsung pada isu kunci. Audit menidentifikasi kelemahan didalam sistmen pengendalian, yang mana menjadi dasar rekomendasi praktek perbaikan. o Ini memberikan suatu jaminan ketika pengendalian efektif o Kesempatan untuk perbaikan atas efisiensi dan efektifitas yang diidentifikasi o Early warning atas potensial masalah yang diberikan (b) Disdvantage of Internal Audit o Internal audit dapat menghabiskan waktu dan interupsi untuk manajemen o Staff pada area yang berada dibawah pemeriksaan akan merasa terancam keculai audit ditangani dengan sensitive.
D3. Relationship Wth External Audit Internal Audit sering membingungkan dengan audit eksternal. Namun ada perbedaan yang signifikan. Dimana internal audit fokus pada risiko yang dihadapi perusahaan dan proses rinci dan pengendalian (baik financial maupun non financial), sedangkan audit eksternal lebih sempit atas ringkasan audit pada laporan keuangan dan laporan ke pemegang saham. Lebih spesfik, Audit eksternal akan melaporkan apakah : ‐ Account taat pada legislasi yang relevan ‐ Informasi yang diberikan dalam laporan director konsisten dengan account ‐ Perusahaan menjaga catatan akuntansi dengan pantas Audit report diberikan kepada pemegang saham dan didalam laporan tersebut disertakan pendapat dari auditor, bahwa account telah dengan pantas dan laporan yang diberikan adalah pandangan benar dan wajar atas urusan perusahaan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 49
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 7 The Role of Investment Management in Insurance Companies Introduction Pada asuransi merupakan memperoleh pendapatan volume premi yang besar yang harus digunkana sebelum membayar klaim. Dana ini biasanya diinvestasikan diluar [erusahaan untuk memebrikan suatu pengembalian pinjmana untuk meningkatkan potensi keuntungan dan modal dalam bisnis. Corporte Management decisions : Underwriting vs Investment Perusahaan dibutuhkan untuk menentukan hubungan antara non life UW dan investasi. Pada masa lalu pandangan perusahaan pada underwriting utamanya adalah sebagai sumber dari cashlow untuk investasi. “Cashflow underwriting” ini biasanya dihasilkan dalam disaster. Background Information Banyak jenis asset yang tersedia untuk investor umum – cash, bank deposits, securities, morgages, foreign currency, golds, antiques, propertu, commodities etc. Setiap asset mempunyai karakterstik tersendiri yang dapat mempengaruhi pilihan investor pada setiap waktu tertentu. Karakteristik ini bersama sama dengan faktor lainnya, bentuk prinsip dasar dari setiap strategi investasi : (a) Return Prinsip dasar adalah apakah kepemilkan asset memperbolehkan investor mendapatkan setiap pendapatan berikutnya. Misalnya untuk cash atas deposito pada bunga bank, real estate dapat menghasilkan sewa, dan saham berharao menghasilan deviden tahunan. Pengembalian pendpatakan atas yang diinvestasikan dikenal dengan yield. Ini mungkin bentuk dari interest, dividen atau sewa tergantung jenis asset. Ini biasanya digambarkan dengan bulanan sebagai persentase atas biaya investasi. Idapat digambarkan sbb : Dividend Yield = Annual Dividents per share / Price per Share Divident yield adalah suatu pengukuran seberapa besar cashflow pemilik menerima dari asetnya. Prinsip kedua apakah nilai atas asset dapat meningkat. Ini disebut dengan capital gain (lainnya capital appreciation, capital growth, atau asset appreciation). Ketika asset dijual ini akan menjadi realisasi gain tetapi sampai belum dijual maka belum direlasiasi kan gainnya. Capital gain biasanya digambarkan atas peningaktan nilai asset pada harga aslinya. Cash atas deposit mungkin akan mendapatkan bunga tetapi ini tidak dapat meningkatkan nilai. Jika inflasi lebih tinggi dari tingkat suku bunga makan cash akah menurun nilainya. ROI (Return on investment) mengidentifikasi profit atas suatu investasi. Ini berisikan yield plus capital gain dan ini cara biasa membandingkan kinerja atas dua investasi. (b) Risk vs Return Perbedaan investasi dilakukan berbeda tingkat risiko sehubungan dengan potensi mereka atas apresiasi atau depresiasi pada nilai dan pembayaran suatu retutn. Deposito bank lebih rendah risikonya, mereka nilainya tidak naik atau turun dam pembayaran atas bunganya aman dari Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 50
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
kegagalan, jarang terjadi kegagalan ekstrim. Karena low risk maka low return. Dilain pihak saham nilainya berfluktuasi dan tahun yang buruk dapat memberikan dividen yang rendah tetapi tidak semuanya. Pembayaran kembali investor untuk risiko ini, modal uang dibutuhkan untuk diberikan pada pengembalian yang tinggi pada tahun normal. Hubunganini antara risiko dan reward didukung oleh semua keputusan investor dan dijelaskan mengapa, misalnya saham preferens menjadi lebih aman dibandingkan ordinary share, dibutuhkan untuk membayar relarif dividen lebih rendah. (c) Liquidity and time Likuiditas adalah kemudahan yang mana asset ditukar kedalam cash yang dibutuhkan investor. Real estate mungkin relative likuid, jika investor membutuhkanuntuk konversi ke dalam bentuk cash, proses penjualan dapat butuh waktu dan menghasilkan ketidak pastian. Pada syarat umum, untuk asset yang lebih likuid atas asset, biasanya return lebih rendah. Konsep likuiditas dapat juga diperluas pada suatu pasar. A liquid market adalah yang mempeoleh turnover tinggi, dimana asset dapat dengan mudah untuk dijual dan transaksi individual mungkin akan mempengaruhi harga Dengan beberapa asset yang tertntu atau beberapa diinvestasikan uang ke tanggal yang disetujui. Dalam hal saham ini akan terjadi ketika perusahaan tutup. Namun bond dapat dijual kembali katakana satu atau lima tahun sesuai denganjenisnya. Ini khususnya bagi perusahaan asuransi yang membutuhukan untuk menyesuaikan antara waktu penjualan kembali atas investasi untuk antisipasi atas pembayarn klaim dimasa depan (d) Diversification Prudent investor tidak mempertimbangkan karekteristik atas pemisahan asset. Mereka meliat kombinasi dari prilaku portofolio yang ditempatkan. Misalnya suatu portofolio yang beriskan campuran antara saham, cash, saham peemrintan dan property yang memberikan risiko/pengembalian dan likuiditas yang mengambarkan komposisinya. Investor dapat menciptakan keseimbangan portofolio dengan karekteristik ang diinginkan dengan korelasi dengan asetnya (e) Hedging Hedging dapat merupakan perluasan dari difersivikasi portofolio dan digunakan ketika investor berkeinginan untuk mengurangi eksposure untuk mengurangi risiko pada asset tertentu. Pertimbangan mereka adalah untuk mengambil posisi dalam suatu pasar untuk offset harga pada risk exposure untuk sama atau posisi berlawanan di pasar lainnya. Salah satu metodenya adalah derivative. Ini memebrikan keamanan pada investor jika nilai harga turun. (f) Speculation Lawan dari hedging adalah spekulasi. Spekualtor adalah orang yang dipersiapkan untuk mengambil suatu risiko dengan membuat untung besar (high risk/high return). Mereka sangat sedikit risk averse dibandingkan kebanyakan investor dan mereka saat ini bagian penting didalam menjaga likuiditas dan efisiensi di pasar.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 51
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
(g) Price Movements Keberhasilan investasi cendrung menjadi subjectivitas dibandingkan secara ilmu pengetahuan eksakta. Pasar dengan ekstrim merupakan entitas kompleks, dan meskipun pernyataan bertentangan, relative sedikit politikus, investasi analis atau media ahli dapat dengan konsisten mengantisipasi bagaimana mereka akan bersikap. Ada dua pendekatan dasar yang digunakan yaitu chartist studies graphs of fast perpormance dan extrapolates this into the future, dimana analisa fundamental dalam rincian atas semua faktor yang mempengaruhi kinerja agar dapat memprediksi apa yang akan terjadi. Walaupun ini harus hati hati, ada beberapa pengarah harga yang muncul dan harus dites pada waktu. Ini termasuk sbb : o Harga atas suatu keamaan pada setiap waktu yang diberikan menggambarkan pergerakan atas keseluruhan pasar, prospek sektor idnustri dan prospek individual agas masalah perushaan. o Harga pasar tergantung pada supply dan demand. Kebanyakan investgor mencari untuk membeli asset, harga yg lebih tinggi dan sebaliknya diterapkan pada harga yang lebih rendah akan sedikit investor. o Pasar cendrung berulang, sering dipengaruhi oleh kondisi ekonomi lebih luas, dan ketersediaan modal, tetapi kadang kadang kepercayaan investor khususnya rasa takut dan tradisional o Pasar adalah inter related. Suatu pergerakan dalam satu pasar sering menghasilkan simpatik (kadang kadang bertentangan) pergerakan pada lainnya. Saham dan bond sering bergerak berlawanan o Pasar dapat distorsi oleh perubahan eksternal seperti : Regulasi industry Standar akuntansi Pajak o Suku bunga mempunyai pengaruh yang mendalam. Bunga bank, dengan langsung atau tidak langsung disusun oleh bank sentral, ini dengan efektif ‘risk free” atas suku bunga. Ini dipengaruhi suku bunga yang dibayar oleh retail bank atas deposito konsumen. o Intervensi politik di pasar sering menghasilkan konesekunsi yang tidak dapat diramalkan o Saham yang dikelola dengan baik oleh perusahaan cendurung out perform pada sektornya dildalam jangka panjang o Saham perusahaan yang di suspected menjadi target ambil alih akan meningkat o Jika kita menemukan investasi yang baik dan benar inilah hal yang biasa A. Financial Markets Ada empat jenis pasar financial yaitu capita Market, Money Market, Foreigen Exchange market dan Future and Options Market. Semuanya berdiri dengan baik, dan akses langsung dibatas hanya pada anggota nya. Capital market biasanya menggunakan berbagai akses pasar lintas negara dimaha sekuritas (saham dan bonds) diperdagangkan. Biasanya ini mengambil tempat pada pasar saham formal walaupun beberapa memisahkan pasar saham dan bonds diperdagangkan yang terjadai antara perusahaan “off exchange”
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 52
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Kebanyakan negara mempunay paling tidak satu pasar saham yang diorganisasikan oleh pasar saham mereka dan melindungi investor terhadap kecurangan. Yang terbesar adalah New York, London dan Tokyo. Pasar saham baik pada primary maupun secondary market. Pada primary market adalah untuk saham bary dan bond dapat dikeluarkan untuk meningkatkan modal dari investor, dan secondary market mereka memberikan tempat pasar untuk sekruitas yang telah dibeli dan dijual. Pasar saham modern beroperasi dengan cara sbb : (1) New Issues Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk meningkatkan modal saham atau bond, ini biasanya dengan pendekatan satu investment bank untuk membantu merancang keamanan (berbagai variasi yg tersedia) dan broker untuk bertindak atas sponsor dipasar saham. Untuk memenuhi regulasi pasar saham, penerbit baru dipersyarakan suatu prospectus mengundang investor untuk disampaikan. Investment bank harus Underwrite yang diterbitkan yang menyetujui untuk menjual semua securitas yang tidak digunakan penawaran berakhir. (2) Direct Investment Menggambarkan direct investmen, investor baik privat individual atau perusahaan, mendekatai anggota stock market yang biasanya investmen bank atau stock broker, dan meminta merekauntuk membeli atau menjual sekuritas atas nama nay pada harga saat itu. Anggota bertindak sebagai perantara dan mendapatkan komisi atas transaksinya (3) Collective Investment Sebagai mengganti atas kepercayaan mereka, investor dapat menggunakan professional fund manager untuk membuat keputusan atas nama mereka. Fund manager mengumpukan uang investor dalam satu portofolio yang mereka harapkan akan mempunyai kinerja di pasar. Investor akan membayar berbagai biaya tetapi pendkeatan ini mampu mereka untuk menyebarkan risikonya dengan tingkat diversifikasi yang mana mereka tidak mampu untuk dicapai dengan cara sendir. Jenis utama dari investasi kolektiv adalan unit trust, investment trust dan hedge funds. o Unit Trusts, ini adalah investasi kolektif yang dirancagn khusus untuk investor individu. Mereka didirikan berdasarkan trust law jadi securitas yang dibeli dijaga terpisah dari asset fund manager. Nilai portofolio dibagi kedalam unit yang investor beli. Investor akan menerima pendapatan dari potofoli dan dapat menjual kembali ke trust untuk merealisaiskan pertumbuhan modal. Banyak bentuk unit trust seeperti untuk ditujukan memaksimalkan pendapatan, pertumbuhan modal dan khususnya untuk sektor tertentu seperti emerging markets. o Investment trusts, ini merupakan investasi kolektif yang tersedia baik investor individual dan perusahaan. Mereka bukan bentuk trust tetapi perusahaan public liability yang berbisnis dengan membeli dan mengelaola diversifikaso portofolio. Investor membeli saham dalam perusahaan investment trust dengan cara normal dan menerima deviden dan juga potensi pertumbuhan modal jika nilai saham terapresiasi o Hedge fund, ini adalah private investment funds yang mana investor dibatasi investor institusi financial dan wealthy individual. Tujuannya untuk memberikan suatu return dalam suatu bull or bear market. Investor menempatkan uang kedalam fund dan menerima pendapatan yang dikembalikan dalam bentuk management fee. Banyak hedge fund berada offshore untuk mendapakan manfaat dari regulasi dan rezim pajak yang menarik. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 53
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
A2. The Money Market Setiap saat institusi financial, perusahaanbesar atau pemerintah mempunya surplus atas cash atau jangka pendek meminjamnya. Pasar uang adalah suatu pasar elektronik dan telepon yang disusun disesuaikian dengan kebutuhan ini, membuat peserta untuk mengelola cash mereka dan asset dan liabilities jangka pendek lainnya. Ini dengan efektif untuk jangka pendek dengan pasar jangka panjang. Uang dan short term assetns (dikenal dengan ”paper”, treasury bills dan bill of exchange) dapat di pinjamkan untut suatu periode dari beberapa jam sampai dengan beberapa bulan. A3. The foreigen Exhange rate Ini merupakan dengan eklusif elektronik, pasar adalah digunakan ketika jumlah besar mata uang (khususnya USD, YEN, EURO, Sterling) dibutuhkan untuk dibeli atau dijual oleh perusahaan. Peserta utama adalah bank yang bertindak sebagai pembuat pasar yg memperdagangkan account mereka sendir dan berhubungan dengan bank lain, dan juga foreinge exchange broker yang mencari perdagangan atar pihak untuk nasabahnya. Deal dapat dibuat dengan “spot rate” pada saat transaksi atau kedepan, misalnya ‘forward rate” untuk hedge terhadap pergerakan nilai tukar
A4. Future and Options Market Pada pasar ini dimana perusahana memindahkan risiko spekulatif dengan cara asruansi yang mampu bagi mereka untuk memindahkan risiko murninya. Ini penting khususnya untuk perusahaan asuransi sebagai fungsi investasi mungkin menggunakan derivative untuk hedge terhadap exposure atas interest rte dan pergerakan nilai tukar asing. Instrument ini digunakan untuk saat ini sebagai alternatif atas pasar reasuransi tradisional Jenis jenis utama dari derivative yaitu : a. Forward contract, suatu kontrak forward adalah suatu over the counter (negosiasi private) persetujuan antara pihak yang melaksanakan suatu tansaksi atas waktu dan tempat yang disetujui sebelumnya. Satu pihak menyetujui untuikmenjual dan pihak lain memebli pada forward price. TIdak ada uang yang diperdagangkan sampai tanggal transaksi yang mungkin bisa sebulan bahkan setahun setelah kontrak dibuat. Forward contracts digunaka untuk hedge pergerakan h arga pada underliyng asset (contoh komoditi ata mata uang asing) b. Swap, Dua pihak menyetuji untuk bertukar alur cash flow yang dikenal dengan Legs. Ini merupakan tipe yang umum, suku bunga swap, mereka pertukarkan pembayaran bunga dengan internval reguler atas prinsip jumlah nasional. Ketika leg ditentukan sebelumnya pada suku bunga tetap dan pada yang lainnya suku bunga megambang yang dapat disesuaikan dari pembaran satu kelainnya. Ini membuat perusahaan melakuakan hedge atas nilaynya terhadap pergerakan yang buruk atas suku bunga c. Futures Contract Adalah suatu standarisasi kontrak perdagangan atas future excahange untuk membeli atau menjual pada tanggal tertentu di masa depan, kuantitas standard dari spesifik komoditi pada tingkat harga yg ditentukan oleh pasar pada saat waktu kontrak. Dalam banyak hal, komoditi misalnya pada mata uang asing,, surat berharga pemerintah atau insturmen keuanggan lainnya. Kedua belah pihak harus memenuhi kontrak pada saat tanggal penyelesaiannya. Perusahaan menggunakan future untuk hedge terhadap pergerakan future price dengan megambil posisi semula pada jangka panjang atau pendek atau menghasilkan pergerakan harga ynga berlawana. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 54
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
d. Options, Suatu option adalah derivative dengan cara yang mirip pada future contract tetapi pengembalian dalam bentuk premium, yg memberikan satu pihak hak tetapi bukan kewajiban untuk memenuhi kontrak dalam spesifik periode setelah option berakhir. Call option adalah pihak yang mempunyai hak untuk membeli dan put option adalah pihak yang mempunyai hak untukmenjual. e. Credit derivative, adalah over the coiunter yang membolehkan lender untuk mengelola exposure mereka atas credit rik yang jika risiko default atas pembayaran bunga atai pinkaman atas portofolio. Jenis umuk dari credit derivative, lender yang berkeinginan untukmengurangi risiko kredit, mungkun menyusun Special Purpose Vehicle (SPV) atas exposure dan penjualan bond berdasarkan investor internal. Pembayaran suku bunga bond reguler dan pembayaran jatuh tempi pada investor adalah nilai penuh dari bond. Namun jika terjadi default atas pinjaman investor menerima jumlah yang berkurang, jadi mitigasi lender loss.
A5. PrivateEquity Pada sektor pasar investasi ini berhubungan dengan saham yang tidak dengan bebasa diperdagangnkan pada bursa saham umum. Prinsip dasarnya adalah memebrikan modal pada perusayaan yang meruoakanperusahana khusus atau privae equity department dari investment bank, meningkatkan uang dari investor untuk menciptakan suatu private equity fund. Fund yang digunakan untuk membeli saham baik pada perusahaan terbatas atau current fashion pada perusahan public dengan dimaksudkan untuk megambil kempemiliakn perusahaan. Ketika private eguity membeli semua saham pada perusahaan target ini mungkin membuat perubahan manajemen, organisasi sumber daya agar meningkatkan nilai jual perusahaan. B. Objective of investment B1. Benefit to insurers and the national company Manajmen investasi pada asuransi adalah bukan konsep baru. Investasi yang datan menjadi membedakan sabagai shareholder funds dan insurance fund. Ini meningkatkan keuntungan dalam bisnis dan mulai dikenal oleh masyarakat sebagai suatu sumber yang sangat penting atas modal untuk perusahaan lain dan menjadi mesin pertumbuhan untuk ekonomi nasional B2. The ivestment objective Tujuan akhir dari investasi dalam asuransi adalah mengoptimalkan totak pengembaliannya seperti capital gain dan yield dari dana yang dikelolanya baik insurance fund (cadangan klaim, unearned premium reserves, dll ) maupun shareholder fund. Dalamn kerangka perusahaan juga dibutuhkan untuk memastikanbawah fund adalah : • Secure, antara risiko dan return terjadai keseimbangan yang memuaskan • Liquid, cukup untuk memenuhi persyaratan perusahaan untuk cash ketika dibutuhkan • Spread, dengan jenis investasi dan pasar untuk mengurangi risiko dengan diversifikasi • Matched, terhadap pontensi liabilities dalam hal waktu dan pembayaran mata uang C. Main types of investment Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 55
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Ada beebrapa jenis asset yang tersedia untuk investor dari sekuritasdamapi dengan minyak, barang antic tetapi yang dipilih oleh asuransi dibatasi. Aset yang dapat ditemukan pada campuran investasi pada portofolio asuransi adalah sbb : C1. Highly Liquid Investmens Likuiditas adalah mudahnya bagi perusahaan yg mana suatu asset dapat dikonversi kedalam cash, yang lebih likuid dari harta, lebih rendah tingkat pengembaliannya. • Cash, merupakan yang sangat likuid dari semua asset. Investasi pada cash akan berisiko pada inflasi. Pd saat inflasi tinggi dalat menjadi rendah daripada rate inflasi jadi mengurangi nilai ril atas investasi. • Government Stock, pemerintan untuk meningkatkan uang dari pasar menerbitkan bonds, yang dikenal dengan stocks. Stock dari pemimpin ekonomi dipertimbangkan sebagai risiko investasi yang rendah dan juga menawarkan bunga yang relative rendah. Bunga yang dibayar kepada stockholder adalah tetap pada tanggak yang diterbitkan, jadi nilai modal pada stock dapat bervariasi karena perubahan dasar dari bank berdasarkan rate sampai dengan beberapa waktu sebelum ditebus, bergerak kedepan atas nilai tebus. Bebas diperdagangkan dan sangat likuid • Other fixed interest securities, Perusahaan dan beberapa non government berhak untuk menerbitkan bodn dan sekuritas bunga tetap lainnya. Ini mempunyai lebih sedikit kepastian atas pemebyaran daripada government bonds dan menawarkan bunga yang lebih tinggi yang menggambarkan risiko. Harga pasar berfluktuasi dan juga adanya keraguan atas kemampuan perusahaan yang menerbitkan untuk membayarnya • Equity, Ordinary share yang memberikan tidak adanya kepastian atas pembayaran deviden atau pengembalian nilai dan juga dipertimbangkan sebagai risiko yang lebih tinggi daripada bentuk investasi sebelumnya. Jika perusahaan mengeluarkan saham berhasil maka return yang sangat besar, tetapi jika tidak maka lebih buruk dari lainya. Lebih dari 40 tahun terkahir bahwa return utama dari investasi equity adalah melalup capital growth dibandingkan deviden. C2. Relatively liquid investments Loans, mortgages dan real estate adalah relative likuid dimana mereka tidak dapat dibeli atau dijual dengan cepat atau dengan mudah, tidak ada pasar yang besar yang memperdagangkan mereka sebagaimanai pada government stocks, corporate bonds dan ekuitas. Pd umumnya, loand dan reals estate cendrung risiko lebih tinggi daripada government stocks tetapi lebih rendah dibandingkan dengan sekuritas. D. Choice of investment and investment strategies D1. Management Context Investasi dalam suatu perusahaan asuransi membutuhkan manajemen yang hati hati jika return dapat dioptimalkan dan mitigasi risiko investasi. Seperti yang lainnya dikelola dengan baik dalam perusahan, mereka membutuhkan untuk beberapa strategy untuk memberikan suatu kerangka investasi untuk keputusan masa depan. Strategi investasi itu sendiri menggambarkan plan perushaan jangka panjang untuk investasi perusahaan dan perusahaan asuransi, biasanya berisikan tujuan, peranan dan tanggungjawab, kebijakan untuk alokasi asset atas perbedaan fund, panduan perdagangan, benchmark dan memontior proses. D2. Investment Strategy Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 56
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Dibawah ini contoh dari tahapan perusahaan yang telah membuat dan implementasi kan strategi investasi. (a) Risk appetite Board bertindak melalui Executive dibutuhkan untuk menyetujui appetite atas risiko. Ini mungkin dikerjakan sebagai bagian dari proses manajemen risiko korporat atau perlakuan yang terpisah. Khususnya bagaimana risiko ditolak oleh Board dan apakah ada perbedaan antara investasi asuransi dan shareholder funds (b) Determine the approach to governance Board dibutuhkan untuk memutuskan seberapa luas untuk terlibat didalam investasi dan apa peranan dari dari Komite Investasi adan Investement Director/Manager harus disana (c) Developing in the investment strategy Stragegi yang menggambarkan keinginan perusahaan. Perusahaan dibtuhkan untuk artikulasi atas semua tujuan investasi, contonhnya : o Jika tujuannya aman, meminimalkan kelemahan atas posisi modal perusahaan dengan menutup apa pasar ekuitas, strategy akan diarakan kedepan dengan memindahkan keseimbangan antara government stocks, company bonds dan bunga tetap lainnya o Jika tujuan untuk cashflow, memperoleh yield yang tinggi atas asset setelah pajak, strategi investasi harus menekankan sekuritas yang mungkin memebrikan pengembalian yang tinggi dalam bentuk bunga dan deviden seperti ekuitas dan high grade company bonds o Jika ditujukan untuk capital gain, membangun posisi modal perusahaan yg memindahkan keseimbangan ke ekuitas, mengambil pandangan atas total pengembalian (termasuk capital gain) adalah lebih penting daripada rate dasar pengembalian (income saja) Faktor lainnya yang mempengaruhi keseluruhan tujuan termasuk kebutuhan modal dimasa yang akan datang (pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dll) dan economic outlook (ekonomi, modal dan pasar uang dll) Tahap berikutnya adalah memutuskan panduan untuk investasi individual fund. Semua dana yang dibutuhkan aman dan mempunyai dukungan penyebaran investasi, tetapi actual bauran investasi mungkin berbeda penekanannya. o Non Life insurance, pertimbangan utama adalah atas klaim yang besar yg tidak diharapkan yang mungkin menghasilkan bagi perusahaan yang harus menjual investasinya pada jangka pendek. Proporsi yang sifnifikan pada deposito dan bentuk asset likuid lainnya yang dapa dengan mudah untuk di jual daripada asset lainnya seperti real estate. Dalam claim fund untuk berbagai jenis bisnis, campuran investasi mungkin berbeda sebagaimana mereka dibutuhkan untuk disesuaikan atas bentuk klaim masa akan datang. Klaim jangka pendek (property damage) membutuhkan jangka pendek, likuid investasi seperti proporsi yg lebih tinggi pada bond jangka pendek Klaim jangka panjang/long tail claims (EL, PL dll) memperbolehkan bond jangka panjang dan ekuitas yang memebrikan potensi return yang lebih tinggi. Likuiditas kurang penting Foreign Claims mungkin dibutuhkan untuk disesuaikna dnegan investasi asing. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 57
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
o
o
o
Pada life insurance, termasuk proteksi pada endowment, pension dan anuitasm manajemen investasi adalah sangat penting untuk keuntungan perusahan. Sebagai kebijakan yang dilakukan pada beberapa tahun pandangan aktuaria atas kinerja investasi masa depan dibangun kedalam harga produk. Pertimbangan besar untuk perusahaan mencapainya atau melebihinya, asumsi pengembalian ketika premi diperhitungkan. Sifat bisnis jangka panjagn berarti dana sedikit dibutuhkan untuk likuiditas dan keseimbangan lebih ke jangka panjang atau undated government stocks, ekuitas dan property Sehubungan dengan shareholder funds, ada beberapa batasan yang harus diterapkan pada insurance fund. Akibatnya,, perusahan sering memindahkan keseimbangannya ke jangka panjang, investasi risiko yang lebih tinggi seperti proporsi yang lebih tinggi atas ekuitas Untuk alasan diatas portofolio investasi perusahan asuransi berbeda sesuai dengan strategi investasi dan struktur bisnis.
(d) Implementation Strategi pada umumnya diimplementasikan dengan fungsi investasi didalam perusahaan dibawah Investment director tetapi untuk jumlah yang signifikan untuk keseluruhan fungsi paling tidak pada eksekusi (menjual atau membeli) diutsourced ke perusahaan spesialis fund management Jika dilakukan sendiri, Investment Director bertanggung jawab untuk memberikan adivse kepada Executive dan Board mengenai pasar, dan berada dialam fungsi investasi mereka akan memsupervisi aktivitas riset, analisa dan dealing. Panduan pada staf investasi dibutuhkan untuk dikembangkan termask daptaf sekuritas yang disetujui dan kapan diperdagangkan (e) Monitoring Kinerja investasi dibutuhkan untuk dimonitor. Dua alat utama yang biasanya digunakan adalah koefisien alpha dan beta (ini merupakan bagiandari Capital Asset Pricing Model /CAPM yang sangat memberikan model matematika dan aktuaria). Koefisien telah berasaldari 40 tahun sebelumnya ketika ini muncul dan ¾ dari manager investasi dengan nyata gagal mencapai return atas dana mereka yang telah dicapai dengan investasi yang sederhana pada setiap saham atas stock market proposri pada capital market. Perbaikan didalam monitoring telah memebrikan kontribusi sangat banyak atas kinerja investasi yang lebih baik. Koefisien Alpha telah dikembangkan untuk mengukur return atas pencapaian investasi dibandingkan dengan index benchmark setelah pengurangan yang dibuat atas risiko yang diterima. Alpha + 1.0 berarti fund telah berada diatas kinerja benchmark dan ketika – 1.0 maka kinerja berada dibawah. Alpha mengambarkan nilai tambah bagi manager investasi. Koefisien Beta digunakan untuk mengukur votalitas atas keamanan (atau dana) didalam membandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Menggunakan analisa regresi untuk menindikasikan seberapa besar dana respond atas bergerak di pasar modal. Beta 1.0 memperlihatkan keamanan harga yang bergerak dipasar, Beta lebih besar dari 1.0 berarti lebih Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 58
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
volatile dan kurang dari 1.0 berarti kurang volatile. Beta sekuritas yang tinggi mengambarkan risiko yg lebih besar tetapi potensial atas pengembalian yang lebih tinggi D3. Current Practice Perusahaan asuransi dengan secara konstant memperbaiki investasi mereka sebagai akibat perubahan lingkungan bisnis. Beberapa isu yang melekat pada fungsi investasi pada perusahaan asuransi adalah : • Reliable alpha, semua perusahaan berusaha keras untuk mencapai reliable alpha seperti dengan konsisten outperform dengan mengunakan kehalian manajemen investasi yang ekpert • Cheap Beta, banyak perusahaan mencarai untuk beta sekuritas yang murah untuk mendapatkan return yang tinggi yang dibutuhkan untuk superior performance tetapi mereka berhati hati atas meningkatnya risiko • Equities, ada kecendrunganperusahaan untuk mengurangi exposure mereka pada ekuias agar mengurangi risiko. • Markets, perusahaan mempunyai perhatian yang dinyatakan mengenai pengaruh dampak resesi, globalisasi, dan konsolidasi (mengurangi sejumlah peluang investasi) • Emerging markets, banyak perusahaan yang tertari dari emerging Market seperti BRIC (Brasikl, Russia, India dan China) untuk mendapatkan manfaat atas prospek pertumbuhannya • Diversification, menjaga penyebaranrisiko sebagai kunci untuk mengurangi risiko • Hedging, menggunana hedging, khususnya swap, telah meningkat belakangan ini atas pengaruh dari ALM (Asset liability management). Namun ini dapat menjadi lebih mahal dikerjakan jika penggunaannya berlebihan • Outsourcing, beberapa perusahaan telah melakuakan outsourced paling tidak beberapa aktvitas, ini memebrikan alasan : o Akses atas spesialisasi o Skala o Jangkauan global o Fleksibilitas o Biaya rendah o Variablising Cost • Retail Fund Management, keahlian ini dibangun didalam department investasi yang dapat menjadi komoditas dipasar atas kepemilian mereka sendiri. Sunguhpun beberapa perusahaan asuransi menyusun retail fund managemen operations sendiri untuk memebrikan produk investasi seperti unit trust pada retai konsumen. Beberapa diantara mereka berhasil dan lainnya gagal, biasanya sebagai hasi kurangnya kekuatan retail brand untuk memastikan pertumbuhanyang cepat dan masal E. Asset/Liability management (ALM) Konsept ini diperkenankan dari bank ke manajemen perusahaan asuransi dan saat ini kedalam korporasi non financial. Metode ini melindungi neraca dari perubahan lingkungan bisnis dengan mengelola ketidaksesuaian antara asset dan liabilities LM telah dikembangkan oleh industry perbankan sekitar dua dekate. Sejarahnya pada liability bank pada neraca telah berrisiko atas peribahan kondisi pasar. Khususnyua pada risiko suku bunga dan risiko likuidasi. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 59
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
ALM dengan jelas bagian dari proses enterprise risk management yang lebih luas dan bagian dari manajemen investasi. Setiap dari masing masing penting tetapi mempunyai pandangan yang berbeda dan dengan tepat mereka diorganisasikan dan dikoordinasikan dapat berbeda dari perusahan ke perusahaan.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 60
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 8 The role and impact of insurance regulation Introduction Pemerintah mempunhai kepentingan atas asuransi dan memilih untuk melakukan intervensi dipasar dengan berbagai cara yaitu : • Legislation, dengan memberikan spefrsik hukum atas asuransi (spt EL, TPL) • Direcet Participation, melibatkan beebrapa area seperti ketentuan atas asuransi sosial • Regualtions, kerangka yang secara terpusat menentukan persyaratan legal dan panduang atas tata kelola cara perusahaan asuransi dikelola dan prilaku mereka dalam bisnis, dengan keseluruhan ditujukan untuk pasar yang efisien dan efetkif A. Purpose of regulation and its effectiveness in insurance A1. Overall purpose of insurance regulaton Ini merupakan pengakuan dari kebanyakan pemerintah bwaha suatu pasar asuransi yang efekti f dan efisien akan didukung oleh pertumbuan ekonomi. Keseluruhan tujuan dari regulasi asuransi adalah untuk menciptakan dan menjaga suatu pasar asuransi yang efektif dan efisien, dan untuk pasar yang sudah eksis pemerintah harus menciptakatn suatu situasi dimana : ‐ Konsumen dapat membeli produkd yang tepat pada harga yang wajar ‐ Konsumen dilindungi dari malpraktek atau mismanagement perusahaan asuransi ‐ Adanya kepercayaan bahwa insurer akan membayar klaim ‐ Insurer diperkenankan untuk mendapatkan tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan yang cukup untuk membuat berguna bagi kelanjutan partisipasi dipasar ‐ Pasar terlihatr beroperasi dalam lingkunganyang openness, confidence and trust A2. Insurance Regualtion in the UK Sampai saat ini FSA (Financial Service Authority) merukaan regulator tunggal untuk industry jasa keuangan. Merupakan lembaga independen yang disusun berdasarakan Financal Service and Market Act 2000 (FSMA). Ini menggantikan berbagai regulasi sebelumnya. FSA bukan lembaga pemerintah namun diberikan kekuatan oleh FSMA A2A. Statutory Objective FSA mempunyai empat statutry objective sesuai dengan FSMA yaitu : • Maintaing confidenc in the UK financial System • Contributing to financial stability • Securing the appropriate degree of protection for consumers • Reducing financial crimem, fokus pada money loundring, fraud & dishonesty, market misconducts (spt insider trading) A2B. Principle of Good Regulation FSMA juga mensyaratkan FSA untuk mentaati enam principle of good regulation, yaitu berhubungan dengan : • Efficiency and economy, dibutuhkan untuk menggunakan sumber daya yang lebih efisien dan ekonomis Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 61
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• • • • •
Role of management, tanggung jawab pihak yang mengelola urusan adalah pihak yang diberi otorisasi Proportionality, Batasan FSA ditegakkan pada industry harus proposional untuk manfaat yang diharapkan Innovation, kepentingan atas fasilitas inovasi berhubungan dengan aktivitas regulasi International Charcter, Karakter internasional atas jasa dan pasar keuangan yang mungkin muncul dari aktivitas FSA dan kepentingan memeliahra posisi bersaing di UK Competiton, kebutuhan untuk meminimalkna efek buruk atas persaingan yang mungkin muncul dari aktivitas FSA dan kepentingan untuk memfasilitasi persaingna antara perusahaan
A2C. The Role of the FSA Dalam praktek peranan dari FSA adalah untuk : * Menyusun aturan via Handbook dan panduan lainnyha * otorisasi atas perusahana dan individual yang beroperasi dalam regulasi pasar * Memonitor lingkungan eskternal atas ancaman pada tujuan strategis * Memonitor pasar dan meregulasi perusahaan yang beroperasi dalam pasar * Respond atas perubahan (spt EU Directive), ancaman pada perkembangan lainnya dengan menambahkan aturan * bertindak untuk mencegah atau mengatasi kegagalan, masalah atau melanggarnya aturan (penegakan aturan) A2D. Risk based approach to regulation Pendekatan ini diterima dengan Basel II dan membawa asuransi sejalan dengan perbankan, untuk setiap regulasi telah menjadi risk based untuk beberapa tahun. Namun FSA mencari untuk mengidentifikasi key risk kedalam staturoy objective yang disusun pada perushaan individu, pasar dan mekanisme pasar dan pengembangak baru dan segala kejadian, dan kemudian mengalokasikan kepada sumber daya sesuai dengan tingkar risik yang dinilai. Suatu pendekatan risk based berarti kosentrasi sumber daya atas spesik atas perusahaan, industry atau sektor atau mekanisme paar, atau spesifik themes yang menjadi perhatian saat ini, misalnya tipe produk tertentu. Implikasi atas pendekatan risk based adalah risiko merupakan jantung dari segalanyam, FSA mengatur : ‐ Mempengaruhi nature of the regulation itu sendiri (apa yang dicover oleh regulasi) ‐ Pengaruhnya kepada way in which the regulator prilakunya sendiri dan bagaiman melihat perusahaan ‐ Ini menetapkan regulasi mereka keseluruhan A2E. Principles based regulation Pada than 2006 FSA memutuskan untuk lebih sedikit rigid. Pada masa depan akan berkonsentrasi dengan meningkat atas prinsip umum dibandingkan dengan menerapkan yang bersifat rinci. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan sebelumnya.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 62
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Fokus dari detail ketingkat lebih tinggi yang harus menghasilkan lebih sedikit birokrasi dan biaya, dan harus lebih sederhana dengan syarat regulasi untuk keterlibatan semuanya.
A2F. The future approach – Outcome based regulation Pada akhir 2009 FSA mengumumkan penekanan baru atas pengambaran hasil dari regulasi. A3. The effectivess of insurance regulation Pertanyaan dasar yang harus dijawab adalah sebearap efisien regulasi asuransi mencapai tujuannya – menciptakan dan memelihara efektive dan efisien pasar asuransi. Jawabannya tergantung pada masing masing pandangannya (a) Financial service regulation Dari pandanan global regulasi atas industry keuangan yang luas telah dipertimbankgan dengan wajar. Basel accord telagh ditempatkan untuk beberapa tahun dan relative efekfi dan efisien dipasar dan telah beroperasi Pengaruh resesi pada tahun 2008 memberikan efek negative atas ekonomi global yang menghasilkan perbaikan keseluruhan atas regulasi perbankan seluruh dunia (b) Insurance Regulation Regulasi FSA atas asuransi telah sangat efektif. Manfaat utama atas FSA sehubungan dengan regulasi asuransi adalah : o Joined Up Thinking, FSA telah mampu untuk berhadapan dengan isu atas rantai nilai dari reinsurer, insurer, intermdediary dan ke konsumen akhir. Dan juga berhadapan dengan isu lintas sektor sepertui bancassurance o Capital, sudah tidak ragulagi adanya disipiln didalam perbaikan modal pada insurers o Transparancy, inisiatif yang terus berjalan untuk perbaikan transparansi yang telah mulai menjadi jelas bagaimana dan kapan intermediary menerima dari insurer\ o Fairness, perlakuan konsumen yang wajar dibawa kesmua konsep didalam pembautan keputusan manajemen Dilain pihak, kritik diantaranya ; o Bureaucracy, complain atas birokrasi. Handbook mencapai 20,000 halaman, o Complexity, aturan sering dikritik lebih kompleks dan kurang dipahami oleh perusahaan o Cost, biaya atas pelatihan dan compliance adalah tinggi dan berhadapan dengan konsumen o Over Prescriptive, banyak peraturan, khususnya berhubungan dengan sikap berbisnis. o Unintended consequences, beberapa aturan yang muncul telah menghasilkan hasil yang berlawanan dari maksud awalnya o Missing some high profile cases, FSA dikritik tidak mengidentifikasi dan berhadapan lebih awal atas sedikit keraguan dengan bebrapa kasus tingkat tinggi, spt bangkrutnya Equitable Life dan Independent Insurance.
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 63
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
B. International Convergence : Basel II, IAIS, EU Ada konsesus internasional yang muncul dari diskusi pada pertemuan negara G8 pd WTO bahwa baik regulasi dan standar akuntansi untuk semua industry harus diharmoiskan seluruh dunia. Ini dimaksudkan bahwa aktivitas bisnis yang sama diperlakukan dengan cara yang sama dengan mengabiakan sektor atau negara dan merupakan fasilias perdanggan internasional Industri asruansi telah menjadi terlibat didalamny. Manfaat atas pendekatan yang lebih konsisten khususnya pada asuransi yang relevant karena sifat dari oeprasi banyak asuransi dan meningkatna transaksi lintas batas. Ada perbedaan antara perbankan dan asuransi ‐ Pendapatan asuransi tidam sama dengan pendapatan bunga pada bank ‐ Cadangan tidak selalu secara keilmuan ‐ Reasuransi adalah berbeda dengan hedging ‐ Pasar asuransi tidak mempunyai jumlah yang sama atas data yang dapat dibagi, khususnya pada bisnis komersial
B1. UE Solvency II Directive – Scope Dalam EU Solvency Directive tidak dibatasi atas persyaratan modal perusahaan asuransi. Ini diperkenalkan diatas Risk based Basel II kedalam regulasi asuransi dan mengambil peluan untuk konsolidasi 14 pada peraturan asuransi sebelumnya kedalam dokumen tunggal. Ini juga mengabungkan pemikiran mengenai tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan standar akuntansi internasional. C. Distinction between prudential and conduct of business regulation FSA mengambarkan tingkat tinggi peraturan regulasi Prudential. Ini didefenisikan sebagai regulasi sebagai hubungan pada aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan, konteks dimana aktivitas dilakukan atau dengan normal kemungkinan mempunyai pengaruh negative : ‐ Confidence pada system financial ‐ Kemampuan atas perusahana untuk menyeusakan baik : o Fit dan proper test pada kondisi awal o Perssyaratan aplikasi dan standar dibawah system regulasi yang berhubungan dengan sumber daya financial. Prudential Regulation cendrung ditemukan pada High Level Standard dan Prudential Standard blocks atas FSA Handbook Tingkatan peraturan yang lebih rendah merujuk pada Conduct of Business regulation. FSA menetapkan secara rinci persyaratan yang berhubungan dnegan bisnis hari perhari. D. Outline of FSA handbook and current initiatives D1. Background
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 64
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Hal ini dianggarp kita sudah familiar dengan FSA Handbook. Tujuannya adalah untuk semata mata mata untuk mengingatkan beberapa fitur penting dan memberikan perhatian atas pengaruhnya kepada manajemen corporate atas perusahaan asuransi. D2. Basics Structure of the FSA Handbook FSA handbook dibagi kedalam beberapa subjek umum yang disebut dengan blocks, masing masing berisikan sejumlah sumber buku atau manual yang akan diaplikasina untuk mengatur perusahaan yang hanya diterapkan pada perusahaan pada spesifik bisnis.
D2A. Glosssary D2B. High Level standard Standar diterapkan pada semua perusahaan dan orang yang disetujui ‐ Prinsip untuk Bisnis : Kewajiban fundamental untuk semua perusahaan dibawah terminolgi perusahaan Mempunyai : * integritas * Managemen & Control * Skill, care and diliegence * Financial Prudence * Market Conduct * Customer Interest * Communication with clients * Conflict of interest * Customer : relationships of trusts * Clients Asset * Relations with regulators ‐
Senior management arrangements, system and controls : tanggung jawab direktur dan senior management
‐ ‐
Threshold Conditions: standar minimum untuk menjadi dan yang mempunyai otoritas Statements of principle and code of practice for approved persons : Kewajiban fundamendal atas orang yang disetujui
‐
Training and competence : Komitment dan pesyaratan yang memperhatikan kompetensi staff Termasuk atas pencapaian standar yang bagus atas etika prilaku, titik kuncinya adalah : o Kriteria yang jelas dan prosedur untuk menentukan kompetensi o Review kompetensi dengan reguler dan frekuensi o Tingkat supepervisi yang menggambarkan tingkat pengalaman individu o Perusahaan mendorong staf untuk ujian walaupun tidak wajib o Catatan dijaga untuk enam tahun
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 65
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐ ‐
General Provisions : Menterjemahkan handbook, fees, persetujuan oleh FSA, darurat, status disclosure, FSA logo dan asuransi terhadapa denda Fees Manual : ketentuan Fee atas pendaanaan FSA. FOS dan FSCS
D2C. Prudential Standard
The prudential standard block merupakan serangkaian atas persyaratan prudential untuk perusahaan. ‐ General Prudential Sourcebook : untuk bank, building societies, dan perusahaan investasi ‐ Prudential sourcebook for banks, building societies and investment firms ‐ Prudential sourcebook for Insurers ‐ Prudential sourcebook for Mortgage and Home Finance Firms, and Insurance Intermediaris ‐ Prudential sourcebook for UCITS firm ‐ Interim Prudential sourcebook for friendly societies ‐ Interim prudential sourcebook for insurers ‐ Interim prudential sourcebook for investment business General Prudential Sourcbook (GENPRU) Diperluas beberapa ratus halaman dan didraf sebagai dokumen legal dan tidak mudah untuk dibaca. Sourcebook memberikan daftar beberapa kategori risik yang dibutuhkan untk dipertimbankan diantaranya : ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Credit Risk, risiko atas hutang yang mungkin tidak secara penuh tertagih Market Risk, risiko atas nilai investasi, nilai tukar atau suku bunga yang pergerakannya akan berbeda dengan signifikan Liquidity Risk, kebutuhan atas ketersediaan sumber daya likuid yang memadai (cash, lini kredit dll) untuk memenuhi kebutuhan perusahaan jangka panjang Operational Risk, risiko kerugian akibat dari tidak memadainya atau kegagalan proses internal, orang dan system atau peristiwa eksternal Insurance risk, perdagangan risiko melekat pada transaksi bisnis asuransi.
GENPRU juga memberikan aturan atas : ‐ EU’s Minimum Capital Requirement (MRC) dan FSA own higher Enhanced Capital Requirements (ECR) ‐ Pengaruha dari kelompok risiko pada perusahaan ‐ Bagaimana penialiajn asset dan liabilities harus dinilai Prudential sourcebook for insurers (INSPRU) Bagian utama dari INSPRU adalah : ‐ Persyaratan sumber modal dan ketentuan cadangan untuk bisnis asuransi ‐ Credit Risk dalam asuransi, termasuk yang melakat pada asuransi ‐ Market risk di asuransi, termasuk atas suku bunga dan mata uang ‐ Liquidity risk management
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 66
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐ ‐ ‐
Operational Risk Management, ini spesifik dibutuhkan untuk identifikasi, penilaian, pengendalian dan monitoring Group Risk, risiko yang melekat dengan kepemilikan pada suatu group perusahaan Individual Capital Assessment (ICA), ini adalah pandangan atas pemilik perusahaan pada modal untuk kebutuhan memenuhi tujuan bisnis dan memenuhi kewajiban kepada pemegang polis atas pertimbangan semua risiko yang material.
D2D. Busienss Standards Rincian mengenai persyaratan yang berhubungan dengan bisnis perusahaan sehari hari. ‐ Conduct of business sourcebook ‐ Insurance : Conduct of business sourcebook ‐ Morgages and Home Finance : Conduct of Business Sourcebook ‐ Client Assets ‐ Market Conduct D2E. Regulartor Process Manual yang menggambarkan operasi atas kewenangan FSA supervise dan fungsi diseiplin. ‐ Authorisation ‐ Supervision ‐ Decisions Procedure and Penalties Manual D2F. Redress Proses untuk menangani komplaint dan kompensasi ‐ Dispute Resoulution : Complaints ‐ Compensation ‐ Complaints against the FSA D2G. Specialist Sourcebook Persyaratan yang diterapkan kepada sektor bisnis individu ‐ Collective Investment schemes ‐ Credit Unions ‐ Electronic Firms ‐ Professional Firms ‐ Recognised Investment Exchange and Recognises Clearing Houses D2H. Listing, Prospectus and Disclosure Peraturan atas United Kingdom Listing Authority ‐ Listing rules ‐ Prospectus Rules ‐ Disclosure Rules and Transparency Rules D2I. Handbook Guides Untuk seksi ini berisikan panduan kepada Handbook. Ditujukan untuk memberikan pandangan dasar atas topic tertentu dan point perusahaan didalalam arahan material didalam Handbook yang tersedia untuk mereka Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 67
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐ ‐ ‐
Energy Market Participants Oil Market Paricipants Service companies
D2J. Regulatory Guides Topik ini adalah panduan untuk topic regulatory : ‐ The building societies regulatory guide ‐ The collective investment scheme inforamtin guide ‐ The enfocement guide ‐ The perimeter guidance manual ‐ The responsibilities of providers and Distributors for the Fait Treatment of Customers ‐ The unfair contract terms regulatory guide D3. Recent Inititives Treating Customer Fairly (TCF) ‐ Perlalukan yang wajar atas konsumen timbul dari beberapa Principles for Business, dan sangat penting. Perushaan harsu memberikan perhatian pada kepentingan konsumen dan memperlakukan mereka dengan fairly. Retail Distributor Review ‐ FSA menginginkan pada retail market : o Consumers capable dan confident o Informasi untuk consumer adalah jelas, sederhana dan mudah dipahami o Perusahaan dikelola dengan wajar, antisipasi dengan memadai dan memperlakukan mereka dengan fair o Regulasi adalah risk based dan principle based Sebagai suatu proses konsultasi yang terus berjalan, FSA memunculkan pandangan sbb : ‐ Simplification ot the retail landscape ‐ Adivice ‐ Sales ‐ Monye Guidance ‐ Chalanges D4. ARROW ARROW (Advanced Risk Review Operational Framework) adalah mekanisme kunci supervise digunakan oleh FSA dan kunci penentuan atas hubungan regulasi perusahaan dengan FSA. Merupakan metode utama oleh FSA dengan menentukan risiko yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan statutory. Hasil dari ARROW adalah akan menentukan luas dan biaya setiap tindakan remedial yang dipersyaratkan oleh FSA, dampak yang berjalan atas waktu manajemen, tingkat atas supervisi perusahaan dapat diharapkan untuk diterima dan kerangka waktu untuk kunjungan berikutnya
E. Impact of system and controls (SYSC) an controlled functions (SUP) on insurers Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 68
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Kunci persyaratan adalah sbb : • Apportianment and Oversight ‐ Sebuah perusahaan akan melakukan tindakan yg memadai untuk menjaga dengan jelas dan memadai distribusi tanggungjawab yang signifikan antara director dan senior manager dengan cara : o Jelas siapa yang bertanggungjawab o Bisnis dan urusan perusahaan dapat dimonitor dan dikontrol dengan memadai oleh direktur, senior manager yang relevant dan governing body perusahaan ‐ Sebuah perusahaan mengalokasikan dengan tepat untuk satu atau banyak individual fungisi dari * Berhubungan dengan distribusi tanggungjawab * Pengelolaan atas mendirikan dan memelihara System and Contols • ‐ ‐
‐ ‐
• ‐
‐
Appropriate systems and controls Sebuah perusahaan melakukan tindakan yang memadai untuk membangun dan memelihara system dan k=controls yang memadai dalam bisnis Sifat dan luasnya System and Control yang mana perusahaan jaga, akan tergantung atas berbagai faktor termasuk : o Sifat, skala dan kompleksitas bisnis o Diversity atas operasi, termasuk geographical diversity o Volume dan ukuran transaksi o Tingkat risiko yang melekat pada setiap area operasi Sebuah perusahaan harus dengan reguler melakuakn review atas system dan control yang menjadi kewajiabn untuk memeliharanya. Isu yang perusahaan diharapakan untuk dipertimbankan didalam membangun dan memeliahar system and control yang memadap pada bisnis temasuk : o Organisasi perusahaan o Compliance o Fungsi peneilaian risiko o Mengelola ketentuan informasi o Control over dan suitabilioty/competence atas karyawan dan agen o Peranan dari Audit committee o Peranan dari Internal Audit o Business strategy o Kebijakan remunerisasi o Business continuity o Menjaga catatan dengan memadai dan tepat Regulatory Compliance Sebuah perusahaan melakuakn tindakan yang hati hati didalam mendirikan dan memelihara dengan efektif system dan pengendalian dan menjawab atas risiko yang perushaana mungkin digunakan untuk kejahatan keuangan Sebuah perushaan melaksanakan atas perancangan investment business (spt life ins) dengan atau untuk konsumen harus mengalokasikan kepada direktur atau senior manager atas fungsi : o Tanggungjawab untuk kesalahan atas kepatuhan perusahaan o Laporan pada badan pemerintah sehubungan dengan tanggungjawabnya
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 69
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
•
Operational Risk SYSC memberikan panduan atas manajemen risiko operasional. Ini menggunakan defenisi operational risk yang disusun dari Basel II.
E2. Impact of controlled functions FSA dengan spesifik melakukan fungsi kontrol yang hanyak dilakukan oleh orang yang mempunyai kewenangan individual oleh FSA sebagai orang yang disetujui. Setiap orang yang menjalankan peranannya harus menyesuaikan pada The Fit and Proper Test for Approved Persons (FIT) criteria baik penunjukan dan kelanjutannya. FIT Criteria meliputi : ‐ Kejujuran, integritas dan reputasi ‐ Competensi dan Kapabilitas ‐ Kewajaran keuangan individu F. Impact of data protection act an anti money laundering rules F1. Background Mempunyai system dan control yang sesuai untuk proteksi atas data yang disimpan oleh insurer dan untuk pencegahan korupsi dan pencucian uang adalah prioritas yang tingg dari senior management. F2. Data Protection Seperti bisnis lainnya di UK, insurer dengan syarat atas ketentuan Data Proction Act 1998 (DPA) tetapi adalah sangat penting bagi mereka, sebagai pengumpulan data mengenai orang dan risiko mereka asuransikan. DPA menciptakan aturan atas perolehan, proses dan menahan informasi personal : ‐ Informasi personal adalah setiap data yang berhubungan dengan individu yang masih hidup yang dapat diidentifikasi baik secara langsung dari data atau dari data ditambah informasi lainnya yang processor atas data yang mereka miliki ‐ Proses tidak terbatas atas proses data dengan elektronik tetapi juga meliputi atas bentuk lain yang disimpan dan organisasi. DPA menentukan prinsip utama untuk memastikan bahwa informasi personal ditangani dengan proper, secara singkat data harus : ‐ Dengan wajar dan dengan hukum diperoleh dan diproses ‐ Proses untuk tujuan terbatas pada waktu yang spesifik atas data yang dikumpulkan dan untuk data yang dipegang yang menjadi kewenangannya ‐ Memadai, relevant dan tiak melebihi untuk tujuan yang dimaksudkan ‐ Akurat ‐ Tidak menyimpan lebih lama daripada kebutuhan ‐ Proess sejalan dengan hak individu ‐ Secure ‐ Tidak ditransfer kenegara lain tanpa proteksi yang memadai F3. Bribery Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 70
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Bribery act dirancang untuk memberikan skema yang menyeluruh atas criminal yang mampu untuk pengadilan dan prosecutors untuk menanggapi dengan efekti atas briberu apakah di UK atau dlluar. Namun akan efektif pada 1 July 2011 dan diperkenalkan atas criminal sbb : ‐ Paying Bribes ‐ Receiving Bribes F4. Money Loundering Di UK pencucian uang adalah perbuatan criminal berada dibawah Terrorism Act 200 dan Proceeds of crime Act 2002 Dengan spirit atas principle based regulasi, FSA telah diamandemen pada Handbook dengan spesifik ‐ Anti money laundering function adalah fungsi yang dikontrol ‐ Harus ada alokasi pada senior manager untk bertanggung jawab untuk membangun dan menjaga system dan pengendalian yang efektir untuk risiko money loundering ‐ Perusahaan harus menilai, mengelola dan memonitor risiko pencucian uang dengan sistematis, dengan dokumentasi yang sesuai ‐ Seorang Money Laundering Reporting Officer (MLRO) harus fokus pada aktivitas anti pencucian uang di perusahaan dan harus memebrikan sumber daya yang memadai untuk mengerjakan pekerjaanya dengan efektif G. Financial services regulation after 2012 Untuk tahun 2012 Struktur regulasi di Pemerintah UK adalah
Bank of england * Monetary Policy * Financial stability * Macro Prudential Supervision * Oversight of Micro prudential
Financial Policy Committee * Preventing Credit and Asset bubbles * Monetary Policy * Financial stability
Prudential Regulation Authority * Micro Prudential Supervison
Economic Crime Agency * Serious Economic Crime
Financial Conduct Authority * Investor Supervision & Regulation * Business Conduct banks, Insurers, etc
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 71
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐ ‐ ‐ ‐
Untuk pandangan Independent atas isu yang mengancam stabilitas financial suatu Financial Policy Committee akan disusun. Dipimpin Gubernur BoE Prudential supervision saat ini dilakukan oleh FSA akan ditransfer ke New Subsidiary of BoE yang disebut dengan Prudential Regulationa Authority (PRA) Diluar BoE, aturan bisnis, perlindungan investor dan aktivitas regulasi lainnya akan dipindahkan ke lembaga baru yaitu Financial Conduct Authority (FCA) Kejahatan keuangan yang pada peraturan FSA, Serious Fraud Office dan Office of Fair Trading akan disatukan ke lembaga baru yaitu Economic Crime Agency
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 72
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 9 : The purpose and impact of capital adequacy and solvency of insurers
Introduction Chapter ini membahas isu sekitar solvency dan capital adequacy. Termasuk atas FSA Capital Adequacy regime, parallel dengan perkembangan EU Solvency II Directive, penggunanan manjemen modal dan teknik model keuangan dan juga kerjanya lembaga pemeringkat. (a) development of the modern approach to regulatory capital Sebagai upaya untuk menjaga pasar yang efektif dan efisien dan melindungun konsumen, regulator memperkuat kepentingan atas modal insurer. secara tradisional regulator telah menyusun minimum persyaratan modal untuk perushaan asuransi. Biasanya sekitar 15% sd 20% aas premi yang diperoleh atau adanya jumlah minimum, mana yang lebih tinggi. Dalam praktek asuransi yang mempunyai reputasi mempunyai lebih tinggi dari ketentuan regulator seperti 40% atau lebih. Dengan adopsi dari Basel II sebagai kerangka harmonisasi regulasi asuransi di internasional ini berarti regulator telah memperkenalkan pendekatan yang sangat rumit atas pendekatan modal. Perushaan lebih lanjut menentukan persyaratan modal mereka sendiri dan harus menggunakan pendekanan scenario berdasarkan financial model.
A. FSA capital adequacy regime A1. Background to the FSA Regime EU solvency mempersyaratkan untuk insurer pada awalnya disusun dalamEU Directive pertengahan tahun 1970 an. Saat ini dikembangkan dengan yang baru yang lebih relevant untuk Solvency. Proses ini dibagi dua yaitu solveny I dan Solvency II Solveny I berisikan relative lebih sederhana, merupakan pengukuran yang sementara. Tujuannya adalah : ‐ Take account of inflation ‐ Mengakui atas risiko yang lebih besar untuk beberapa jenis asuransi dalam suatu bentuk yang sederhana ‐ Membuat perubahan kecil atas peraturan untuk penilaian asset, penerimaan untuk berbagai jenis modal A2. Base Capital Requirement Suatu Base Capital Requirement (BCR) adalah spesifik sebagai flat monetyar figure dalam GENPRU (General Prudentila Sourcebook) yang mana kebanyakan perusahana akan : ‐ EURO 3 million untuk asuransi jiwa dan asuransi umum yang mempunyai lini asuransi liabiliaty ‐ Euro 2 untuk asuransi umum yang hanya mempunyai non liability lines A3. MCR – Non Life calcutation
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 73
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Untuk asuransi umum suatu General Insurance Capital Requirement (GICR) harus diperhitungkan, untuk kebanyhakan perusahaan ini akan lebih tinggi dari dua dasar perhitungan yaitu claim based premium based. Perhitungan ini sekitar atas : ‐ Premimu basis (18% atas gross premium yang diterima sampai dengan EURO 50m ditambah 16% premi diatas euro50m) dikali dengan faktor reasuransi,yang estimasi pada perhitungan produk : net claim ynag terjadi dibagi dengan gross klaim yang terjadi. o Premi asuransi liability harus dinaikkan 15% untuk perhitungan, sebagai indicator kasar atas kenaikan risiko/volatility risiko ini o Asuransi kesehatan “berdasarakan prinsip aktuaria” dapat menggunakan persentase lebih rendah sekitar 6% dan 5% o Faktor reasuransi dibatasi antara 50 sd 100% seperti jika perhitungan actual memperoleh suatu gambaran yang lebih besar dari 100% atau kurang dari 50%, kemudian 100% dan 50% digunkana pada perhitungan figure tsb ‐ Claim basis (26% atas rata rata klaim yang terjadi atas tiga tahun sampai dengan EURO 35m ditambahn 23% atas figure tersebut) dikali denan faktor reasuransiayng sama sebagai untuk premi : o Claim Asuransi liability yang tejadi harus dinaikkan 50% untuk perhitungan, sebagai indikasi kasar atas kenaikan risiko/volatility atas risiko ini o Asuransi kesehatan “berdasarakan prinsip aktuaria” dapat menggunakan persentase 1/3 atas yang diberikan diatas o Batasan yang sama diterapkan pada faktor reasuransi sebagai dasar perhitungan premi A4. MCR – Life calculation Untuk life insurer suatu Long Term Insurance Capital Requirements (LTICR) dan suatu Resilience Capital Requirement (RCR) harus diperhitungkan LTICR adalah jumlah modal yang dipersyaratkan untuk mendukung : ‐ Deat risk ‐ Health Risk ‐ Expense Risk ‐ Market Risk Dalam bentuk sederhana perhitungannya adalah sbb : ‐ Death risk capital requirement Modal atas risiko (manfaat meninggal yang dibayarkan dalam kontrak asuransi, diskon pada present value untuk pembayaran yang periodik atau angsurans, dikurangi cadangan matematika untuk kontrak ini), suatu faktor reasuransi (yang sekitar pada net capital pada risiko/gross capital pada risiko akhir tahun sebelumnya), suatu faktor dalam kisaran 0.1% ‐ 0.3% tergantung jensi dari risiko yang diterima ‐ Health risk capital requirement Untuk Non life insurance dengan aktuaria berdasarkan bisnis asuransi kesehatan diatas. ‐ Expense risk capital requirement o 25% atas biaya yang relevant untuk staturoty business classes III, VII dan VIII jika perusahaan tidak menanggun risiko investasi o 1% atas Adjusted Mathematical Reserves (cadangan matematika kotor, disesuaikan dengan rasio reasuransi (net/gross) atas cadangan matematika pada akhir priode sebelunya) untuk semua bisnis Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 74
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
‐
Market risk capital requirement o 3% atas Adjusted mathematical reserves (sesuai diatas) untuk semua klas kecualu untuk III.VI, VII jika perusahan tidak menanggung risiko investasi. Secara keseluruhan LTICR biasanya sekitar 4% atas adjusted mathematical resereves untuk perusahaan yang melaksakan risiko investasi. A5. Overall FSA Requirement to maintain adequate financial resources Kita harus mempertimbangkan bahwa secara keseluruhan persayaratan keseluruhan atas FSA untuk “sumber daya financial yang memadai”. Keseluruhan persyaratan ini berhubungan dengan baik pada modal maupun sumber daya likuiditas yang disusun dalam sourcebook GENPRU 1.2 FSA juga menyusun persyaratan bagaimana perusahaan harus memastikan bahwa keseluruhan memadai untuk sumber daya financial (Termasuk modal dan likuiditas) melalui suatu identifikasi risiko dan proses manajemen dan menekankan scenario pengetesan atas penilaian risiko. Konsisten dengan pendekatan area lainnya, FSA mempersyaratkan proses untuk didokuemntasik. • Menekankan pengujian berhubungan dengan melihat pengaruh atas keuntungan masa depan dan persayratan modal untuk perusahaan ketika variable individu dan asumsi yang digunakan didalam penilaian persyaratan modal dirubah. Sebagai contoh apa pengaruhnya jika suku bunga lebih tinggi atau rendah dari yang diharapkan baik 1%, 2% atau 3% dst. Ini dapat banyak variable dan asumsi yang harus dibutuhkan untuk diuji. • Pengujian scenario melibatkan estimasi pengaruh pada bisnis jika sejumlah variable dan asumsi dirubah pada saat yang sama menjadi peristiwa yang signifikan (spt gempa bumi yang besar, 9/11 dll) yang juga menyebabkan pasar terguncang untuk jatuh, suku bunga naik, atau perubahaan yang signifikan pada rencana bisnis atau pernyataan yang diharapkan atas asuransi dan pasar financial. Pengetesan ini dibutuhkan untuk mempertimbangkan suatu rangkaian yang sesuai atas keadaan dan peristiwa yang realistic A6. The Risk based approach to capital requirements Pada tahun 2005 diperkenalkan Capital Resources Requirements (CRR). Ini mana yang lebih tinggi atas : • MCR • Enhaced Capital Requirement (ECR) ECR adalah risk based requlatory pada persyaratan modal yang berdasarakan aturan yang khusus. Sebagai tambhaan atas perhitungan ECR, FSA menginstruksikan setuap UK Authorised Insurer untuk melaksanakan penilaian yang reguelr atas jumlah dan kualitas modal, yang mana pandangan perusahaan adalah memadai untuk ukuran dan jenis bisnis mereka. Ini disebut dengan Individual Capital Assessment (ICA) A7. Calculation of the ECR for Non Life insurers Ini merupakan suatu risk based calculation yang mirip dengan uang digunakan dalam Basel capital calculations untuk Bank. ECR Non Life Insurance Perhitungannya adalah sbb : Asset, premi dan cadangan dikali dengan faktor sesuai dengan risiko yang muncul dan dikurangi equalisaton reserved Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 75
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• • • •
Nilai Aset dengan jenis x faktor asset Plus NWP dengan klas bisnis x faktor klas bisnis Plus Cadangan teknik dengan klas bisnis x faktor klas bisnis Minus Eqaluisation Reserve – sebagai suatu cadangan catastrophe yang dibuat untuk memperhalus hasil dari tahun ke tahun.
Yang berhubungan dengan perhitungan ECR adalah termasuk : • Ini relative mudah untuk memperhitungkannya, tidak ada klasifikasi bisnis yang dibutuhkan, dan mudah untuk dilaporkan • Tetapi sebagai suatu hasil ini adalah “one size fits all” calculation. Jadi ini tidak dapat suatu pemikiran atas pengukuran yang akurat pada persyaratan modal setiap perusahaan, lebih banyak indicator atas skala yang mendekati atas persyaratan modal untuk mendukung bisnis • Beberapa perusahaan datap mempunyai alasan yg valid untuk membtuuhkan kurang dari perhitungan standar ECR, yang lainya mungkin lebih. Ini kenapa FSA juga mensyaratkan perusahana untuk melaksanakan ICA mereka sendiri • Tidak seperti pada Basel II yang mengatur untuk Bank, perhitungan tidak mempunyai faktor yang terpisha atau mengukur untuk risiko operasional, ini mempertimbangkan untuk diterapkan dalam faktor yang spesifik • Informasi tambhan dibutuhkan ketika perusahaan menggunakan derivative • Lebih prudent cadangan suatu perusahaan dibuat, persyaratan modal lebih tinggi‐ ini dimunkinkan untuk didukung menjadi lebih prudent • Aset dan kualitas reasuransi tidak dimasukkan kedalam account • Faktor spesifik oleh FSA dikembangkan atas dasar tingkat kepercayaan 99.5% bahwa perusahaan tetap bertahan untuk periode satu tahun A8. Application of Risk Based capital requirement for life insurers Perhitungan ECR untuk asuransi jiwa mengambil persyaratan modal jangka panjang dan resilience capital requirements calculated pada Solvency I dan menambahkan persyaratan modal untuk pendanaan yang besar dengan profit contih dengan > 500m poundsterling liabilities. FSA tidak menerapkan pada perusahaan kecil ECR Life Insurance Perhitungan nya adalah sbb : LTICR dan BCR diterapan seperti dalam Solvency I. Namun untuk perusahaan dengan large with profit funds adalah tambahan untuk With Profit Capital Componen (WPICC) untuk tambahan cadangan matematika. WPICC dihasilkan untuk setiap dana dan sama untuk : • Nilai realistis untuk asset atas dana Less • Jumlah realistis liabilities atas dana ditambahn margin risiko modal untuk dana FSA memeberikan aturan yang rinci atas perhitungan ini
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 76
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Tujuan atas WPICC adalah untuk tambahan pada mathematical reserves, jadi untuk memastika bahwa sebuah perusahaan memegang sumber daya financial yang memadai untuk melaksanakan bisnis asuransi with profit. Khususnya modal diatas mathematical reserves yang mungkin dibutuhkan untuk memastikan final bonus yang memadai yang dapat diberikan kepada konsumen. A9. Individual Capital Assessment (ICA) Baik life dan non life firm diperysaratkan untuk melakukan ICA paling tidak setiap tahun sesuai dengan persyaratan GENRPU 1.2 sebagai tambahan atas perhitungan MCR dan ECR mereka. GENPRU memberikan pandunan rinci atas hal yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan tetapi tidak terlalu rinci atas apa yang dikerjakan. A10. Individual Capital Guidance (ICG) FSA melalukan review aas ECR dan ICA perusahaan dan informasi yang tersedia lainnya sebagai bagian dari review yang berlangsung atas perusahaan dimana memberikan Individual Capital Guidance untuk perusahaan tertentu. A11. Group capital Issue Risiko tambahan dan isu yang muncul ketika regulasi perusahaan sebagai suatu anggota kelompok perusahaan. Persyaratan modal perusahaan, sebagai dasar dari status yang berdiri sendiri dan juga dibutuhkan penyesuaian Sebagai suatu anggota dari kelompok, suatu regulasi perusahaan : • Dapat memiliki akses atas tambahan modal dari anggota lainnya dalam kelompok • Dapat meningkatkan risiko melalui perdagangan dalam kelompok (spt dapat akumulasi, nilai investasi, hutang dari dan untuk perusahana lain dalam kelompok) Sebagi hasilnya FSA secara spesifik memberikan aturan tambahan didalam INSPRU 6 A12. Maintaining Capital Adequacy Semua UK Authorised Insurers dipersyaratkan untuk melaporkan perhitungan MCR dan ECR mereka secara tahunan kepada FSA sebagai bagian dari kewajiban atas statistic rinci dan financial reporting. Figure ini dimonitor dan direview oleh FSA, baik sebagai bagian dari analisa kerja mereka dan juga bagian dari monitoring dan supervise yang berkelanjutan atas perusahaan individual. Perusahana dipersyaratkan untuk memelihara sumber modal yang memadaii untuk setiap saat dibawah GENPRU tetapi dalam prakteknya banyak perusahaan tidak membuthkan perhitungan MCR dan ECR atas daily basis. A13. What happens if a firm identifies a capital shortfall ? Jika suatu perusahaan jatuh dibawah ketentuan MCR atau aturan FSA yang rigid ECR dan dengan jelas tindakan yang dibutuhkan. Pandangan FSA atas pendekatan ini adalah sbb : Suatu kegagalan atas pemenuhan MCR secara otomatis akan mendapatkan konsekuensi sbb : • Dibutuhkan penampaian kepada FSA • Dibutuhkan untuk memberikan suatu rencana untuk memulihkan posisi keuangan yang wajar termasuk persyaratan untuk disampaikan suatu skema operasi
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 77
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Ketika suatu perusahaan tidak dapat memebrkan kepada FSA dengan jaminan bahwa mereka mempunainya atau segera mempunyainya atas akses pada modal yang cukup, FSA dapat melakukan penegakan atas perusahana tersebut. A14. What can a company fo in the case of shortfall ? Dalam hal ketentuan modal tidak memadai ada dua opsi bagi perusahaan yaitu : • Raise more regulatory capital, ini dapat dilakukan dengan cara : o Menerbitkan saham baru pada perusahaan terbatas o Meminjam o Mengalikan asset dari yang diperkenankan dalam tujuan persyaratan modal kedalam yang diperkenankan • Reduce the regulatory capital requirement, ini dapat dilakukan dengan cara : o Mengurangi volume bisnis yang diterima, khususnya lini bisnis yang memperoleh persyaratan modal yang tinggi o Membeli reasuransi o Menglaihkan asset yang berisiko tinggi kedalam asset yang risiko rendah
B. EU Solvency II Directive B1. UE Solvency II Directive Solvency II adaalh EU Directive yang baru meliputi persyaratan modal dan berhubungan dengan supervisi pada insurers. Element kunci yang disebut “framework” yang diadopsi pada tahun 2009 dan pada saat yang sama ditekankan adanya suatu keputusan yang belum diratifikasi dalam EU untuk implementasikan sebagai anggota sampai dengan 1 January 2014. Tujuan dari Directive yang baru ini adalah untuk memastikan bahwa pemegang polis dilindungin dengan memadai dalam anggota EU. Ini juga termasuk atas perkembangan terkini pada asuransi, manajemen risiko, teknik financial, pelaporan keuangan internasional, dan standard kerahasiaan. Ini lebih baik menggambarkan atas risiko yang sebenarnya yang dihadapi perusahaan suransi – yang merupakan kritik pada solveny I Ada perbedaan antara Bank dan Asuransi. Pada bank risik atas sisi asset (seperti risiko pasar, kredit dan likuiditas) dimana pada asuransi kebanyakan pada risiko liabilities (spt mortality, cadangan, risiko bencana) dan manajemen risiko asset dan liability. Sistem Solveny II diinsiprasi dari Basel II yang berdasarakn atas 3 (tiga) pilar yaitu : • Pillar I : Quantitative Requirements • Pillar II : Supervisory Review • Pillar III : Reporting and Disclosure Pendekatan Solveny II ini sangat mirip yang diadopsi oleh FSA yang telah mempunyai beberapa konsep pilot. Ini termasuk sbb : • Minimum capital rewuirements (versi pengembagnan dari solvency I) • Solvency capital requirements (membandingkan FSA ECR) • Own Risk and Solvency Assessement (membandingkan FSA ICA)
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 78
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
B2. Solvency II captital Requirements Persyaratan Solvency II lebih komprehensif daripara solveny I yang berkosentrasi hanya pada sisi liabilities (spt risiko asuransi). Solvency II juga mengambil pada sisi risiko asset yang menciptakan suatu “total balance sheet” yang mana semua risiko dan interaksi mereka dipertimbangkan. Ini lebih konsistetn dengan realitas ekonomi atas operasi asuransi. B2A. Minimum capital requirements Pada solvency II dimaksudkan untuk secara sederhana atas perhitungan yang dapat dilakukan dan dilaporkan kepada regulator secara kuartalan.] MCR adalah dilaksanakan dari Solveny II tetapi akan ada nilai absolute spt : • EURO 2,2 m untuk non life termasuk captive kecuali untuk risik klas bisnis tertentu dimana tidak kurang dari Euro 3,2 m • Euro 3,2 untuk life insurance termasuk life insurance captives • Euro 3,2 untuk reasuransi kecuali untuk reinsurance captive dimana MCR harus tidak kurang dari Eur 1 m Minimum capital requirement harus tidak berada dibawah 25% atau melebihi 45% atas Solvency capital Requirement B2B. Solveny Standard Requirement (SCR) Suatu ciri utama dari aturan baru adalah Standard Solvency yang baru untuk semua perusahaan yang dikenal dengan Solvency Standard Requirement – SCR (Sama dengan FSA ECR).Ini harus diperhitungkan satu kali setahun, dilaporkan dan dipublikasikan. SCR termasuk ketentuan untuk kategori risiko sbb : ‐ Non life underwriting risk ‐ Market risk ‐ Credit risk ‐ Operational risk Dan dimana memadai risiko life underwriting dan risiko health underwriting. Ini dapat diperhitungkan dengan menggunakan baik suatu standar fomula atau menggukanan model internal yang disetujui. (a) SCR Standard fomula Standar formula mengikuti suatu pendekatan modular dimana capital charges ditentukan untuk berbagai risiko dan kemudian dikombinasikan dengan menggunakan matrik korelasi. SCR memberikan suatu modul untuk setiap risiko yang disebutkan diatas. Suatu SCR adalah perhitungan untuk setiap kategori (kecuali operational risk) dikalibrasi pada tingkat kepercaaan 99.5% dalam satu tahun. (b) SCR Internal Model Sebagai alternative, solvency II memperkenankan suatu perusahaan mengembangkan own standard model untuk memperhitungkan SCR. Ini adalah opsi yang dibuat oleh perusahaan untuk perusahana dapat mempertimbangkan profil risiko sendiri dalam suatu cara yang tidak dapat dicapai dengan melalui pendekatan “one model fits all” dan ini juga potensial untuk
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 79
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
menciptakan alat manajemen yang asli. Untuk perusaahan yang besar dan kompleks di UK menggunakan model internal. Perusahaan juga dapat memilih suatu partial model, yang beberapa komponen dari Standard Formula SCR menggantikan dengan hasil dari Internal Model. Namun regulator akan memastikan perusahaan menggunakan model yang partial tidak “cherry picking” atas element yang memberikan bantuan modal. Regulator mempunyai kekuatan untk menekankan modal yang ditambahan dengan mengabaikan pilihan pendekatan yang dipilih perusahaan yang mana risk profile deviasi dengan signifikan dari asumsi dasar pada SCR atau jika ada perhatian pemerintah atas perusahaan. Perusahana harus menerapkan model yang disetujui oleh regulator. (c) Own Risk and Solvency Assessment (ORSA) ORSA adalah road map untuk penilaian melihat kedepan atas posisi solvency dan modal antar rangkaian risiko dan yang dirancang untuk memastikan bahwa solvency yang dibutuhkan organsiasi sesuai setiap saat. ORSA mempersyaratkan setiap perusahaan menghasulan laporan tertulis untuk diberikan kepada regulator sebagai pandangan ekonomi atas modal yang dibutuhkan didalam menjalankan bisnsi kedepan, sehubungan dengan persyaratan reglulator. Tingkat kepercayaan dan tiemlies khususnya untuk ORSA mungkin berbeda dari yang digunakan SCR dan SCR mungkin gagal untuk meliputi semua risiko material yang dihadapi perusahan (spt reputasi, strategi, politik). Sebagai tambahan ORSA memebrikan suatu perspektif kedepan yang harus mendukung strategi bisnsi. Pada model internal adalah dipersyaratkan hanya jika telah memilih menggunakan suatu model untuk SCR. Model harus digunakan dengan konsisten. ORSA harus melihat kedepan, mengambil strategi dan proyeksi perusahaan. Ini termasuk evaluasi semua risiko material pada perusahaan yang mungkin berdampak atas kemampuan memenuhi kewajiban pada kontrak asuransi. Ini harus : o Review degan reguler dan disetujui oleh manajemen o Berdasarkan pengukuran dan proses penilaian yang memadai o Bentuk atas bagian yang menyatu pada proses manajemen dan pembuatan keputusan B3. Expected Benefits of Solvency II ABI telah menyarankan bahwa solvency II akan membawa manfaat sbb : Consumers : • Solveny II harus mengurangi risiko untuk kegagalan atau tidak bayar oleh insurer, dengan perbaikan identifikasi dan montor risiko • Lebih konsisten dan kerangka regulator yang terbuka yang harus dibuat lebih mudah untuk perusahaan untuk menjual lintas pasar yang berbeda, promosikan persaingan • Peniliana yang lebih kompleks atas modal perusahaan yang artinya insurer haruys tidak lebih lama dibutuhkan untuk memegang modal lebih, dengan meningkatnya biaya dan membaut asuransi dan kontrak investasi lebih mahal dibandingkan yang mereka butuhkan Insurers • Rezim baru akan lebih fokus pada penilaian risiko dan transpararansi daripada batasan yang tidak logis dan kepercayaan yang berlebihan Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 80
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• • •
Market based valuation atas asset dan liabilities akan memperbaiki transparansi dan dapat baik perusahana dan regulator mempunyai pemahaman yang lebih baik atas posisi keuangan insurer Solvency II akan meliath suatu aturan yang lebih besar untuk penilaian risiko modal internal perusahaan termasuk model modal internal untuk memberikan suatu masukan yang signifikan pada penilaian regulator pada perusahaan Suatu rezim regulator yang lebih halus dan proporsional yang mengurangi beban insurer, mengurangi biaya dan meningkatkan fleksibilitas.
B4. Solvency II Progress Report Solvency II mengikuti prosess Lamfalussy. Komisi EU melakukannya melalu 4 (empat) tahapan yaitu : Level 1 Melibatkna penciptaanya melaluo legislasi EU untuk mendefenisikan kerangkan untuk mengatur asuransi didalam anggotanya. Pada tahap ini legislasi adalah menulsi setiap aturan umum dan menyusun kerangka yang mana prinsip Basel II diperkenalkan Komisi EU menerbitkan draft asli untuk Solvency II pada Juli 2007 setelah beberapa tahun konsultasi. Final termasuk amandementnya dibuat oleh Europen Parliament, yang sangat penting termasuk : • Group capital Ini adalah asli gambaran bahwa insurance subsidiaries akan dapat manfaat dari keanggotan suatu kelompok besar. Subsidary harus memenuhi MCR yang menggunakan modal lokal tetapi mereka dapat mempercayakan suatu jaminan dari induk perusahaannya untuk memenuhi Solvency Capital Reguirement (SCR). Beberapa anggota keberataan karena untuk perusaaah mereka yang kecil akan meletakkan posisiyang kurang menguntungkan dibandingkan pemasin global. Proposal didrop tetapi akan direview pada akhir 2015 • Cycicality Draf asli atas solvency II seperti basel II itu sendiri telah dikritisi sebagai memperkuat daur bisnis daripada menjawab permintaan mereka. Nilai atas modal adalah volatile, tetapi pada jangka panjang ini umumnya jenis investasi sangat bagus. Masalahnya adalah perusahaan akan membutuhkan modal lebih banyak ketika pasar modal rendah dan kurang ketika mereka tinggi. Adopsi Directive ini membuat jelas ini bahwa SCR harus termasuk atas mekanisme penyesuaian yan gotomatis sehubungan dengan perubahaan tingkat harga saham • Small and medium size undertakings Directive menyatakan bahwa solveny baru harus tidak dibuat untuk beban bagi perusahaan asuransi kecil dan menengah. Persyaratan ditekankan kepada perusahaan dan perlakukan kekuatasn supervisor yang proposinal Level II Pada level ini, perwakilan dari berbagai regulator nasional bertindak melalui Committee of European Insurance and Occupational Pernsion Supervisions (CEIOPS) telah mengembangkan rincian teknik persyartan bagi legislasi baru seperti menjawa atas Basel II. Termasuk menentukan aturan oleh semua perusahana yang akan diregulasi oleh Directive ketika diimplementasikan. Ini termasuk detail atas bagaimana asset dan liabilities harus dinilai, pengujian kemungkinan model internal, dan menyetujui tingkat dan perhitungan modal CEIOPS melakukan serangkaian Quantitative Impact Studies (QIS) mencari pandangan atas perusahaan pada pilihan teknik. Untuk melayani dua tujuan :
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 81
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• •
Konsultasi untuk memastikan bahwa proyeksi persyaratan modal adalah prudent untuk semua jenis insurers, dan bahwa mereka tida merusak persaingan internasional EU Insurers Keterlibatan lebih awal insurers dalam proses Solvency II jadi memfasilitasi suatu transisi yang halus pada pesyaratan yang baru
Quantitative Impact studies : * QIS 1 : fokus pada ketentuan teknik, perhitungan atas estimasi terbaik dan margin risiko * QIS 2 : memberikan pengujian pertama atas proposal penilaian modal untuk pendekatan standard * QIS 3 : Perbaharuan sejumlah elemen kalibrasi dan pengujian proposal kelompok untuk pertama kali * QIS 4 : antara isu lainnya, mempertimbangkan perbedaan didalam pengaruh antara entitas sendiri dan kelompok * QIS 5 : hasil konsultasi yang dipublikasikan pertenghaan 2010. Partisipasi perusahaan yang akan melaksanakan pada kahir tahun 2010 Level III – Supervisory Standards Pada tingkatan ini mendorung kerjasama antara regulator nasional untuk memastikan interprestasikan secara konsisten atas aturan level 2. Panduan direncanakan untuk dikeluarkan dalam draft 2011 untuk finalisasi 2012 Level IV – Enforcement Pada tingkat akhir, pengembanan level 4 adalah proses penegakan yang dibutuhkan untuk memastikan implementasi secara kosnsiten atas Directive. EIOPA memberikan kekuatan untuk menolak kepada regulator nasional dan mengikat aturan, dan mediasi dan menyelesaikan perselisihan antara regulator nasional
B5. EU Solvency II Directive – UK Perspective Persiapan untuk merubah kepada Solvency II di UK berkembang dengan cepat. Ini karena aktifnya UK didalam CEIOPS dan mirip dengan FSA pada Basel II. Walaupun melakukan pekerjaan yang substansial, tetapi kurang signifikiant dibandingakn dengan anggota lainnya yang semata matas mempercayakan kepada mekanisme formula Solvency I FSA secara berkelanjutan untuk mengembangkan panduan kepada perusahaan melalui 2011 dengan pandangan untuk melengkapi aturan final didalam FSA handbook tahun 2012 pada saat solvency II diimplementasikan paling lambat 31 Desember 2012.
C. Capital Management techniques C1. Pressure to manage capital Meningkatnya atas tekankan pada insurers untuk secara active mengelola modal mereka, ketika pada saat yg sama regulator menentukan meningkatnya persyaratan modal. Sebuah insurer, membutuhkan untuk mempunyai pemahaman yang jelas dan dapat memberikan alasan : • Seberapa banyak modal yang dipenuhi setiap saat • Seberapa banyak modal yg dibutuhkan untuk mendukung volume target dan jenis bisnis Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 82
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• •
Seberapa banyak modal yg dibutuhkan untuk memenuhi baik persyaratan modal saat ini maupun masa yang akan datang Apa rencana untuk melakukan dalam hal terjadi : o Seberapa banyak modal untk volume bisnis yang direncanakan o Begitu Sedikit modal untuk rencana tsb
C2. Active Capital Management Active Capital Management melibatlan pengelolaan modal yang ditahan dalam bisnsi untuk memaksimalkan total pengembalian untuk pemegangsaham dalam jangka panjang. Reasuransi dan hedging adalah alat yg digunakan untuk mengelola modal perusahaan untuk melindungi modal yang ada dari kerusakan yg diderita ketika terjadi pasar atau peristiwa buruk. Dalam teori Active Capital Management menggunakan risk based capital models, returning excess capital kepada investors ketika tidak digunakan dalam bisnis dan meningkatkan lebih banyak modal ketika dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan modal, harus metode efisien untuk mengoperasikan perusahaan. Pada semua perusahaan modal dibutuhkan untuk dana kerja dan dana operasi hari perhari dan mengembangkan/pertumbuhan perusahaan. Dan juga untuk dana investasi pada proyek baru, dan memberikan penyangga yang dapat diambil ketika perdagangan menghasilkan kerugian Modal yang cukup untuk mencegah perusahaan asuransi menjadi insolven Problems of too much capital Pada masa lalu analisa investasi dan manager investasi digunakan untuk memperhatikan jika mereka berpikir telah memiliko modal melebihi. Investor mensyaratkan management untuk membaut lebih jelas atas rencana mereak untuk mendapatkan pengembalian atas modal yang lebih, lebih besar dari pada investor yang diperoleh dengan independen. Perusahaan dengan modal yang melebihi telah mempunyai “wast” atas kelebihan harga atau akusisi yang sakit atau inisiatif pertumbuhan yang tidak profit Problem of too littleh capital Modal yang sedikit secara teori akan membatasi volume bisnis yang dapat ditahan perusahaan. Jadi baik bisnis lebih kecil yang dicatat perusahaan atau lebih banyak reasuransi yang dibutuhkan untuk menjaga dengan konsisten retensi sendiri dengan capital base. Pada saat keadaan hardening, pasar yang profit, modal yang sedikit dapat membatasi pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. Modal yang sedikit juga akan membawa intervensi dari regulator C3. What is the right amount capital Masalah lainnya dengan Active Capital Management adalah menentukan modal yang cukup dan apa yang dinamakan ‘excess”. Semua model capital menggunakan estimasi, asumsi dan kesimpulan atas apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, tetapi hanya kita memastikan adalah terus dikembangkan dengan cara dimana kita secara penuh tidak dapat memprediksi. Terjadinnya bencana, baik dibuat oleh manusia maupun alam, terus meningkat. Dunia tidak stabil dan munculnya risiko baru, liability klaim yang teruse meningkat baik yang baru maupun lama, siklus asuransi yang terus berkelanjutan tetapi kurang diprediksi yang dipengaruhi oleh kejadian besar. Oleh karena itu keputusan manajamen atas jumlah modal yang teapt adalah perusahaan memutuskan apa yang dipercaya adalah memelihara modal yang tepat. Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 83
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
D4. Financial Modelling Ada beberapa model financial yang tersedia untuk digunakan oleh insurers. Mereka dapat menggunakan model secara keseluruhan atau sebagian dari bisnis dan dapat fokus atas pengaruhnya pada profitabilitas, modal atau likuidasi tergantung pada asumsi yang berbeda mengenai klaim masa depan, premi, inflasim suku bunga, harga asset dll. Risk based Capital (RBC) Modelling RBC modeling adalah variasi yang digunakan oleh perusahaan asuransi seperti pengujian strategi investasi, dan mengukur efektivitas biaya atas program reasuransi. Namun aplikasi terbasik dikenal adalah memperhitungkan modal yang mana insurer harus mengalokasikan setiap komponen bisnsi atau produk dengan konsisten dengan risiko perusahaan yang diharapkan. Ini alokasi individual membantu isnsurer untuk memahami pengembalian setiap bisnis atau prduk harus membuat kontribusi dengan wajar atas keseluruhan hasil, dengan mempertimbangkan biaya volatility Pada RBC, kinerja setiap bisnis atau produk adalah dimodel dengan menggunakan data historis dan serangkaian asumsi masa depan. E. Credit Rating Agencies Perusahaan asuransi (atau reasuransi) dapat meminta kepada rating agencies untuk memberikan suatu opini atas kekuatan keuangan mereka dengan kapasitas mereka uintuk membayar polis asuransinya. Ini tidak merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban non policy. Ada 4 agencis rating yaitu Standard and Poor’s yang merupakan terbesar, lainnya adalah AM Best, Moody’s dan Fitch, semuanya menawarkan opini atas kekuatan financial. Perusahanan asuransi memilih untuk mempunyai rating karena : - Dapat memperlihatkan kepada pemegang polis bahwa pihak ketiga yg mengukur kemungkinan mereka memenuhi komitmen finansialnya - Memberikan perbandingan kekuatan financial antara insurer yg berbeda - Ini memberikan suatu kepada insurer yg sangat kuat ratingnya (AAA) kepada konsumen untuk mengenakan premi yg lebih tinggi atau menawarakan bisnis yang lebih luas dibandingkan dengan yg ratingnya baik (BBB).
E2. Rating Methodoloy Standard and Poor’s menggunakan rating methodology dengan variasi yg lebih luas baik informasi kuantitatif maupun kualitatif. S & P menggunakan kerangka analisa sbb : - Economic and industry risk Kerangka lingkungan dimana perusahaan asuransi beroperasi. Pada jenis ini akan melihat ancaman pendatang baru, ketidakpastian dari setiap sektor, dan potensi atas tanggung jawab jangka panjang dan kerugian katastropik -
Competitive position Profil bauran bisnis dalam hal kekuatan dan kelemahan bersaing. Hal ini biasanya relevan dengan strategi perusahaan asuransi
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 84
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
-
Management and corporate strategy Hal ini merupakan kredibilitas dan kualitas atas manajemen senior di perusahaan asuransi. S&P percaya bahwa hal ini merupakan salah satu keberhasilan suatu perusahaan asuransi
-
Enterprise risk managemen (ERM) ERM adalah metode yang mana sautu perusahana mengelola risiko. ERM memberikan kerangka untuk menilai frekuensi dan severity risko, risk mitigation, monitoring & reporting. S&P akan menilai bagaimana insurer mengindentifikasi, mengukur dan mengelola risiko.
-
Operating performance Melihat rasio kinerja perusahaan spt loss ratio, expenses ratio, combined ratio, ROE dll
-
Investments Merupakan hal yg penting dimana bagaimana perusahaan asuransi menyesuaikan strategy investasinya dengan profil liabilitiesnya, dan seberapa luas hasil investasi memberikan kontribusi pada pendapatan perusahaan
-
Capital adequacy Ini adalah untuk melihat kualitas dan tingkat modal yg disyaratkan untuk menjalankan bisnis
-
Liquidity Adalah kemampuan mengelola cash flow dengan efisien dan efektif dan mudah untuk meminjam uang jika dibutuhkan
-
Financial Flexibility Melihat potensi insurer atas kebutuhan untuk menambah modal atau likuiditas dimasa yg akan datang
E3. Credit Ratings Rating methodology menciptakan rating sbb : AAA = Extremly strong financial security – rating tertinggi AA = Very strong financial security – perbedaanya hanya sedikit dgn rating yg tertinggi A = Strong financial security – tetapi ada beberapa kondisi yang dipengaruhi oleh kondisi bisnis yang buruk BBB = Good financial security – tetapi lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang buruk BB = Marginal financial security – atribut positif yang ada tetapi kondisi bisnis yang bruuk dapat menyebabkan kemampuan untuk memenuhi komitmen financial B = Weak financial security – kondisi ekonomi yang buruk akan menyebabkan lemahnya memenuhi komitmen financial CCC = Very weak financial security – tergantung atas kondisi bisnis yang positif unguk memenuhi komitment financialnya CC = Extremely financial security – ini kemungkinan tidak memenuhi beberapa komitment financial Standard and poor’s menggunakan tambahan syarat yang dihubungkan pada rating : Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 85
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
• • •
Plus (+) atau Minus (‐) yang memperlihatkan status dalam kategori besar rating spt A‐ Credit Watch, memperhatikan atas jalur potensi atas rating yang diidentifikasi peristiwa jangka pendek yang menyebabkan S & P meletakkan rating dalam surveillabnce. “Negative” berarti rating mungkin lebih rndah dan “developing” berarti rating mungkin meningkat Pi, rating berdasarkan analisa atas informasi yang dipublikasikan dan berarti tidak ada pendalaman atas pertemuan dengan insurer.
E4. Rating Process Proses yang dilakukan adalah sbb : - Perusahaan asuransi menemui agency dan menandatangani kontrak - Paling sedikit dua analis menghabiskan satu hari dengan senior executives untuk memahami bisnis perusahaan asuransi - Menyelesaikan analisa yg dilakukan beberapa minggu dan mungkin meminta jawaban untuk pertanyaan selanjutnya - Pimpinan analis akan merekomendasikan rating kepada komite yg terdiri dari 8 analis yang akan berdiskusi mengenai metode dan alasannya - Komite akan mengambil suara untuk rating - Perusahaan asuransi akan diberitahukan atas ratingnya dan mereka dapat menerima atau meminta penilaian kembali ke komite. Ketika disetujui maka rating akan dikeluarkan dan kata katanya akan didiskusikan dengan perusahaan dan S&P sebelum dikeluarkan - Rating agency akan memonitor insurer dan melaksanakan review secara tahunan E5. Limitations of credit rating agencies Pada saat ini, rating agencies mendapat kritik. Isu utama adalah • Slow to react ‐ Rating agencies telah mengidentifikasi tidak mempunyai penurunan peringkat perusahaan denan cukup cepat. Sering keamanan perusahaan akan jatuh pasar sebelum rating agency menurunkan peringkat mereka dan sebaliknya • Too close relationship – Ada kritik bahwa agency kadang kadang dapat lebih dekat hubungannya dengan manajemen perusahaan, jadi ada tujuan kompromi • Downgrading vicious circle ‐ Ada suatu bahaya dengan menurunkan peringkat oleh rating agencies akan memimpin meningkatnya tingkat kepentingan pada perusahaan, meningkatnya biaya dan dapat menjatuhan kepercayaan atas kredit. EU saat ini memutuskan untuk mengembankan suatu Directive bahwa akan dibutuhkan untuk mengatur credit agencies. Credit agencies akan mentaati dengan aturan yang rigid untuk memasitkan bahwa : • Rating adalah tidak berpengaruh pada konflik kepentingan • Credit rating agencies menyadari atas kualitas metodologi rating dan ratingnya • Credit rating agencies bertindak dengan transparan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 86
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Chapter 10 : Current and future challenges to insurance management
A. Information Technology A1. The role of information of technology in insurance A1A. Information Hierarchy Sejak diperkenalkan kedalam asuransi, teknologi informasi telah merepresentasikan suatu peluang tetapi juga suat tantangan besar bagi manajemen. Karena teknologi melibatkan meningkarnya rate, menjaga sudut demi sudut perkembangan pekerjaan besar, tidak hanya pada hardware dan software tetapi lebih penting implikasinya untuk menjalankan bisnis Informasi teknologi pada dasarnya disebut dengan data processing. Data merupakan darah kehidupan bagi asuransi, tetapi data itu sendiri bagian terbawah dari hirarki informasi. Data merupakan fakta mentah seperti polis asuransi. Informasi adalah langkah selanjutnya dari data. Infomrmasi adalah data yg ditempatkan dalam konteks dan biasanya kombinasi lebih banyak data seperti nomor polis yang dikombinasikan dengan nama dan alamat tertanggung yang disimpan dalam file UW. Knowledge merupakan hirarki paling atas. Informasi menjadi knowledge ketika diterapkan untuk beberapa tujuan yang bernilai. Misalnya informasi klaim historis yang digunakan untuk perhitungan premi A1B. How information Penggunaan utama untuk informasi adalah sbb : • Decisiong making – informasi adalah hal penting sebagai suatu dasar untuk pembuatan keputusan pada semua tingakt baik dalam bisnis dan fungsi pelayanan • Planning and control – informasi digunakan untuk menghasilkan plans, dan didalam pengendalian dan monitor • Managing the relationship with customers – informasi atas produk, harga, konsumen, pelayanan dll adalah digunakan untuk mengelola hubungan dengan konsumen • Managing the value chain – Informasi yang digunakan untuk mengelola hubungan dengan perantara, pemasok, reinsurers dll • Managing with the stakeholders – Informasi adalah digunakanuntuk mengelola hubungan dengan stakeholder lainnya termasuk pemegang saham, regulators, public, karyawan dll A1C. The Development of Information Technology Teknologi informasi adalah nama yang diberikan untuk banyak bentuk dari teknologi yang dapat menciptakan, pertukaran dan penggunana informasi dalam berbagai bentuk. Ini termasuk suara, data dan gambar lintas rangkaian platforms dan menghubungkan teknologi lintas tempat dengan pihak ketiga dengan internet Perkembangan atas IT * 1st Generation : Automation 1965 – 75 Ini concern pada data processing dan tekonologi yang digunakan secara otomatis dan mendukung pekerjaan manual yang ada. Terutama pada back offices, proses. Mainframe komputer tidak terhubung dengan bagian lain dalam bisnis. Data disimpan dalam file dengan tidak ada saling hubungan dengan lainnya. Input menggunakan puch card dan output dengan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 87
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
*
paper printout. Transaksi diproses dengan batches dan user mungkin menunggu beberapa waktu untuk hasilnya * 2nd Generation : Online 1975 – 85 Pada periode ini user dapat mengakses dan perbaharui informasi yang disimpan dalam mainframe dengan real time. Database yang pertama muncul dan aplikasi front office mulai dikembangkan 3rd Generation : Distributed 1985 – 95 Proses dan penyimpanan data dibagi antara mainframes dan komputer lainnya – biasanya satu sever dihubungkan dengan workstation dalam local area network. Teknologi new windows memperkenankan user untuk bekerja dengan simultan atas operasi beberapa komputer. Busines process re‐engineering dengan lengkah dirubah ke pre computer proses manual yang diotomatis dalam generasi sebelumnya * 4th Generation : Internet 1995 to date\ Generasi saat ini atas IT menggunakan teknologi internet, memperkenankan multiple user untuk akses pada multiple computers dan memperoleh jumlah informasi yang besar. Konsep knowledge management mulai bermunculan
A2. Internet Technology Berkembangnya internet dimulai pada era perang dingin. USA menginginkan suatu jaringan komputer untuk unit militer yang berbeda dapat berkomunikasdi dengan yang lainnya tanpa ke komputer pusat yang dapat menyebabkan serangan atas nuklir. Kemudian jaringan non militer dikembangkan yang dihasilkan pada pertengahan tahun 1990 an dengan internet sampai saat ini. Internet saat ini jaringan dunia atas jaringan komputer. Secara tepatnya internet merujuk pada hardware yaitu komputer dan serat optic dan komunikasi lainnya yang menghubungkannya. Sofware utama diciptakan oleh Sir Tim Bernes‐Lee adalah www (world wide web) yang memperkenankan teks, image dan suara dilakukan. A2A. E‐Business E business adalah aplikasi tekonologi internet untuk semua aspek atas bisnis. Ini konsep yang lebih luas daripada E commece, yang cendrung menghubungkan pemasaran produk dan jasa lewat internet. Internet adalah kekuatan yang ekstrik dan media komunikasi yang fleksibel yang membuka peluang untuk perusahaan lintas spectrum industry. Menawarkan potensial untuk : • Memberikan seluruh waktu akses untuk konsumen disemua lokasi • Membawa penuruan biaya dengan substansial – ketika disusun, adalah biaya yang minimaluntuk menjaga operasionalnya • Memperkenankan konsumen untuk bagian dari kontrol atas transaski – tetapi risiko kehilangan perhatian mereka jika terlalu sukar, lambat dll • Memperbaiki fleksibilitas dan kecepatan atas respons‐ penawaran cepat/pembayarn dll tetapi untuk “simple” produk • Menghubungkan dengan pemasok lainnya untuk memberikan penawaran bersama atas penghubung tunggal untuk memenuhi jangkauan kebutuhan konsumen yang lebih besar dengan simultan
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 88
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
•
Mencipatakn model bisnis baru dan mampu bagi perusahaan yang ada untuk mereka menciptakan kembali
(a). B2C – Business to costumer Virtually setiap bisnis asuransi telah disusun website sendiri yang menampilkan informasi produk dan kontak perushaan dengan rinci. Tahap selanjutnya adalah web dapat menjadi salurean penjualan untuk memeberikan beberapa transaski online. Tahap akhir dari B2C adalah membangun dengan radikal atas model bisnis baru yang tidak ada sebelumnya dalam perkembangan internet, seperti : - Web Portal – Ini adalah websit dengan mesin pencari yang fungsinya sebagai suatu titik atas akses pada informasi atas internet. - Aggregator – Ini adalah tahap berikutnya dari model bisnis. Merupakan sindikat website yang memberikan akses untuk spesialis web content. Dalam kontek asuransi ini akan membantikan penawaran dari beberapa perusahaan asuransi yang membayar beberap jenis atas biaya perkenalan atau komisi. Aggregator membuat signifikan didalam pasar kendaran bermotor di UK - Revers Auction – Ini merupakan auction company yang mengundang sejumlah risiko komersial untuk mengiklankan dalam website. Insurer mengunjugi site untuk dapat menawarkan bisnis dan yang terrendah akan menang. (b). B2E – Business to employee Teknologi internet dapat menggunakan komunkasi dengan karyawan menggunakan jaringan internal yang dikenal dengan Intranet. Karyawan dapat mengakses intranet lewat desktop computers, kebanyakan perusahaan besar mempunyai system seperti ini dan menggunakannya untuk : * Komunikasi perusahaan dan umpan baliknya * Pelatihan * Berbagi pengetahuan (c). B2B Business to Business B2B mungkin tidak secara nyata sebagai B2C tetapi pengaruh dalam asuransi adalah sama, jika tidak lebih penting ; o Extranet – Perluasan dari suatu system perusahaan untuk pengguna luar yang dibuka untuk dengan mempertimbangkan peluang tetapi tenntu menciptakan masalah keamanan o EDI – Eletronic data interchange adalah pertukaran data antara broker dan insurer yang telah ada dalam beberapa tahun. Namun menggunakan teknologi ektranet telah menyebabkan perubahan yang tiba tiba dalam jumlah volume, kompleks dan aplikasi yang cepat. Umumnya broker sering dapat menggunakannya untuk menelusuri kemajuan atas suatu hal melalui system insurer o E‐Procurement ‐ Ini merupakan bentuk lain dari B2B area yang dimana manfaat utamanya dihasilkan. E procurement adalah bentuk teknologi internet yang memfasilitasi pemeblian oleh suatu perusahaan dari pemasok. Seperti : - Staf perusahaan dapat menciptakan pesanan dari workstation untuk perlengkapan kantor
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 89
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
-
Supplier atas repelacement goods dapat dihubungkan kedalam sautu system operasi klaim yang mana dapa melakukan pesanan barang real time
(d). Transformation Teknologi informasi mengatsi batasn komunkasi tradisional atas waktu dan juga jarak atas struktur organisasi. Ini lebih mudah untuk membuat ‘real time” menghubungkan antara unit bisnis dan antara perusahaan yang berbeda dari negara atau berbeda bagian dunia dengan menggunakan intranet dan ektranet. Tetknolgi internet sangat penting untuk katalisasi dengan cara yang mana perusahaan asuransi transforming stuktur organisasi mereka. Ini dapat variasi dari yang secara garis lurus adalah business process re‐engineering kedalam perusahaan kepada transformasi besar eksternal yang melibatkan bagian lain dari rantai nilai asuransi. Ini termasuk sbb : * Outsourcing – merupakan alat yang efektif untuk suatu perusahaan mengurangi proses dan biaya tetap dan sering menggunakan dalam hal fungsi pelayanan. Walaupun ini telah ada sebelum internet namun tidak dapat menjangkau sperti skala saat ini dan penyebaran geograpi tanpa internet. * joint venture and alliances – Banyak perusahaan menyusun dengan Joint venture atau aliansi strategis dengan perusahaan lainnya. Tujuannya untuk setiap perusahaan memerbikan kompetensi yang dipilih atau sumber daya yang diletakaan bersama sama, menciptakan suatuu bisnis yang lebih baik daripada perusahaan melakukannya sendiri sendiri. Strategic alliances adalah menggunakan serangkaian persetujuan antara perusahaan termasuk operasi, agensi dan pembagian investasi * The Global Company – Teknologi internet membantu untuk sedikit perusahaan yang melakukan langkah pertama kedepan untuk struktur sebagai entitas global dengan mempunyai proses yang dibagi didalam suatu negara, underwriting expertise pada yang lainnya dan unit pelayanan konsumen terpisah dari banyak pasar. Masalah untuk diatasi adalah sangat besar tetapi konsultan McKinsey telah menyarankan bahwa perusahaan asuransi pada masa akan mungkin sangat bagus keliatannya. (see 10.3 page 10/7) (e). Cross industry propositions Teknologi internet juga mulai untuk menciptakan dengan benar cross industry propositions. Dengan efektif suatu rantai nilai dapat diciptakan menggunakan kemampuan mengumpulkan dari sejumlah industry agar menghasilkan suatu penawaran atas konsumen yang baru. Seperti beberapa pabrik motor menggunakan aliansi dan akuisisi untuk mengembangkan jaringan atas penawaran pada konsumennya (sales, loan, services, insurance dll) semua dibeli bersama sama dengan teknologi internet. A2B. System Legacy System legacy adalah nama yang diberikan pada banyak IT system pada perusahaan yang ada diperoleh dari masa lalu. Legacy ini membuat perusahaan ini kurang mampu untuk berubah dengan cepat yang dibutukan untuk kompetensi dengan pemain baru yang mempunyai baru, membangun system baru. Akar penyebab nya adalah masalah pada asuransi yang besar yang tumbuh dengan merger dan akusisi atas beberapa tahun. System Legacy manghasilkan : • Inflexibility • Complex interpacing architecture • High cost Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 90
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
Mengatasi system legacy mempersyaratkan tindakan positif dari perusahaah. Ini tidak hanya merubaha sedikit system, ini merupakan suatu proses yang radial. Merancang ulang untuk semua bisnis kemudian menciptakan system baru yang mendukungnya. B. Data Management B1. Scope of data management Data management adalah sangat luas yang meliputi “pengembangan, eksekusi dan supervise atas plabns, kebijakan, program dan praktek yang dikontrol, melindungi, penyampaian dan meningkatkan nilai asset data dan informasi” Namun dari buku ini akan fokus pada dua aspek yaity data security dan penggunaan data dalam konteks manajemen hubungan dengan konsumen khusushnya menggukaan data warehouse. B1A. Data Security Prinsip umum atas Data protection berisikan data privacy (Data Protection Act 1998) dan Data Security. Data security adalah sangat sangat penting bagi perusahaan asuransi dan juga mengadopsi best practice yang disusun didalam international Standard ISO/IEC 27002 Code of Practice for Information Security Management. Ini adalah dokumen yang luas, tujuannya untuk memastikabnbawah informasi organisasi adalah aman dan dikelolah dengan pantas. Bagian ini membahas utamanya adalah : • Security Policy – setiap bisnis harus mempunyai suatu kebijakan keamanan informasi yang disusun dengan arahan manajemen • Organisation if information security – harus ada tata kelola yang teapt untuk manajemen keamanan seperti kepemilikan atas fungsi harus jelas siapa yang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengendalikan data • Asset management – peralatan memproses informasi harus asset yang bernilai dan harus dikelola dan dijelaskan • Human Resource Security – Ini menjelaskan isu personal seperti pelatihan, tangungjawab, seleksi, prosedur, bagaimana staf harus bertanggungjawab atas insiden dan pengukuran keamanan ketika seseorang meninggalkan perusahaan • Physical and environment security – ini menjelaskan aspek fisik atas keamanan seperti alat perlindungan dan informasi dari bahaya fisik, dan juga pengendalian fisik untuk akses atas informasi dan peralatan • Communication and operational management – ini memeriksa manajemen keamanan pengendalian teknik dalam system dan jaringan selama aktivitas hari perhari spt menggunakan passwords • Access control – ini menjelaskan batasan atas hak akses pada jaringan, system, aplikasi fungsi dan data • Information system acquisition, development and maintenance – keamanan yang dibutuhkan untukmembangu kedalam system. Ini berhubungan dengan rancagan dan pemeliharan system dan aplikasi jadi mereka harus aman dan dijaga integritas atas informasi • Information security management – ini menjelaskan antisipasi dan respon yang memadai atas pelanggaran keamanan informasi • Business continuity management – ini memperhatikan pada pemeliahraan aktivitas bisnis yang pentin selama kondisi yang buruk, pilihan berhadapan dengan bencana besar pada isu lokal
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 91
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
•
Compliance – ini memastikan kepatuhan atas kebijakan keamanan informasi, standard, hukum dan regulasi
B2B, Managing the risk in practice Mengelola risiko yang melekat dengan IT adalah bagian integral atas operasional manajemen risiko, walaupun ini tidak mempersyaratkan atas keahlian khusus. Pembahasan ini akan membaginnya dalam dua bagian tetapi aspeknya berhubungan yaitu risk to the data dan risk to the IT Infrastructure., keduanya mempunyai potensi penyebab kerusakan yang signifikan pada bisnis. (a). Risk to data Banyak risiko internal dan eksternal yang dapat berkompromi dengan keamanan atau privacy atas data yang disimpan atau dilepaskan melalui system IT perusahaan Orang akan berusaha untuk melakuan tindakan jahat seperti fraud, memperoleh data personal atau semata mata atas kepuasan vandalism. Hacking baik dilakukan via internet atau staf perushaan adalah hal yang sering terjadi, mencoba untuk menyerang dengan virus komputer kedalam system. The risk control measure include : o Passwords – sandi rahasia yg digunakan untuk identifikasi dan otorisasi pengguna o Encryption – untuk kasus dimana orang yang tidak mempunyai otorisasi mungkin memperoleh akses incidental. Batasan ini untuk hacking dan proteksi jika laptor kecuiran – lainnya merupakan masalah umum o Virus Detection Programs o Firewalls – dengan mencegah trafik elektronik yang tidak mempunyai otoritas antara perbedaan domains pada jaringan o Frequent backup – untuk mengizinkan data dan program untuk disimpan kembali pada pre affected condition o Controlled Sources untuk software uang digunana pada system o Audit trails ‐ untuk (b) Risk to the data dan risk to the IT Infrastructure Seperti pada asset fisik lainnya, insfrasruktur IT mudah untuk aus dan using, dan bentuk lainnya adalah gagal baik karena kecelakaan maupun yang direncanakan. Namun infrastruktur IT untuk perusahaan asuransi adalah sangat penting yang mana ini bagian besar atas business continuity plans ketika serangan bencana (disaster). Infrastrutkur dapat rusak karena fire, water, gas leak, bom threat dll atau akses atasnya ditolak dengan adanya demonstrasi atau aksi industrial. Perusahaan membutuhkan untuk membuat bisnis elastic dengan mengukur sbb : * Alternativ site – sangat maham tetapi digunakan beberapa perusahaan * Reciprocal Arrangement s‐ untuk penggunaan fasiltias tetangga * Offsite data storage – Diaman cadangan dapat dijaga dengan aman * Syndicated facilities – Beberapa perusahaan membayar untk satu alternative site dan muncul ketika dibutuhkan * Ship in contracts – untuk generator, telephony dll B3. Data management in CRm Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 92
Disusun oleh Tim WDA: Syamsul Bahri, SE., MSi., AAIK., ICLiU., ANZIIF (Snr. Assoc)
[email protected]
C. Change Management D. Run off Issues E. Ethical practice and treating customers fairly F. The problem of insurance management
Mata Ujian 401 : MANAJEMEN ASURANSI DAN KEUANGAN
Subhan, SE., AAIK : 93