Tata KELOLA PERUSAHAAN & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
64
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
TATA KELOLA DAN KOMITMEN KAMI
Governance and Our Commitment
Dalam industri perbankan, kepercayaan nasabah merupakan faktor fundamental yang menentukan kesinambungan bisnis bank. Kepercayaan nasabah terhadap bank sangat tergantung pada persepsi nasabah terhadap citra dan reputasi bank. Di tengah lingkungan bisnis yang dinamis dan persaingan yang semakin kompetitif, pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG) sesuai praktik perbankan yang sehat, bertanggung jawab dan berhati-hati merupakan salah satu upaya dalam menjaga kepercayaan nasabah untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
In the banking industry, customer trust is the fundamental factor that determines the bank’s business sustainability. Customer trust towards the bank depends on their perception about the bank’s image and reputation. Given a dynamic and competitive business environment, implementation of Good Corporate Governance (GCG) in accordance with sound, responsible and prudent banking practices is an effort in maintaining consumer trust in order to attain sustainable business growth.
Pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Charter) Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki pedoman kerja yang memuat antara lain pengaturan etika kerja, tugas dan tanggung jawab serta pengaturan rapat dewan. Board Charter juga mengatur mengenai ketentuan rangkap jabatan bagi Dewan Komisaris dan Direksi, dimana Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif di lingkungan organisasi Bank OCBC NISP ataupun di perusahaan lain dan/atau lembaga lain. Dengan demikian, sampai saat ini tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang juga menjabat sebagai pejabat eksekutif. [4.2]
Board Charter In performing their respective duties, the Board of Commissioners and the Board of Directors have a set of working guidelines containing work ethics, duties and responsibilities and also procedures for Board meetings. The Board Charter also regulates concurrent positions of Board members, stipulating that Bank Directors are not permitted to hold other positions as Commissioners, Directors or executive officers within Bank OCBC NISP or at other companies/institutions. Thus, there is no member of the Board of Commissioners and the Board of Directors who concurrently serves as an executive officer. [4.2]
Pedoman GCG Sebagai perusahaan publik, Bank OCBC NISP senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Peraturan Bursa Efek Indonesia, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
GCG Manual As a public company, Bank OCBC NISP consistently complies with applicable law, including the regulations of the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (BEI), General Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia issued by the National Committee on Governance Policy (KNKG), and Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding Revision to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance by Commercial Banks.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Bank OCBC NISP menerapkan struktur tata kelola yang menyeluruh sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundangundangan yang ada, diantaranya; Undang Undang Pasar Modal dan Bursa, Undang Undang Perseroan Terbatas, regulasi Bank Indonesia, regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anggaran Dasar Perusahaan, serta praktik terbaik sebagai warga korporasi. Struktur tata kelola Bank OCBC NISP terdiri dari tiga badan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. [4.1]
Bank OCBC NISP applies a comprehensive governance structure in accordance with applicable law and regulations, particularly Capital Market and Stock Exchanges Laws, Limited Liability Company Law, Bank Indonesia Regulations, Financial Services Authority Regulations, the Company’s Articles of Association as well as best corporate citizen practices. The Bank’s governance structure consists of three bodies, which are General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. [4.1]
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi di Bank OCBC NISP yang memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. Forum RUPS merupakan forum bagi pemegang saham
General Meeting of Shareholders (GMS) The General Meeting of Shareholders (GMS) is Bank OCBC NISP’s highest corporate organ, which has the authority not granted upon the Board of Commissioners or Directors. GMS is the forum for shareholders to convey questions, recommendations and direction
OCBC NISP Sustainability Report 2012
65
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
untuk menyampaikan pertanyaan, rekomendasi dan arahan bagi Dewan Komisaris dan Direksi terkait Rencana Bisnis Bank, laporan pengawasan Dewan Komisaris dan/atau laporan hasil kinerja perusahaan yang disampaikan Direksi. [4.4]
to the Board of Commissioners and Board of Directors regarding Bank Business Plan, BOC oversight report and/or company performance reports presented by the Board of Directors. [4.4]
Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada tahun 2012, Bank OCBC NISP telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan 1 (satu) kali RUPSLB.
The GMS exercises its authority through the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). In 2012, Bank OCBC NISP held 1 (one) AGMS and 1 (one) EGMS.
RUPST dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012 di Jakarta, dihadiri oleh para pemegang saham yang mewakili lebih kurang sebesar 96,45% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank OCBC NISP. Agenda utama RUPST tersebut adalah membahas dan mengesahkan seluruh laporan kinerja perusahaan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta menetapkan penggunaan keuntungan bersih Bank OCBC NISP tahun buku 2011.
The AGMS was conducted on May 22, 2012 in Jakarta, and attended by shareholders or their proxies representing approximately 96.45% of all shares issued by Bank OCBC NISP. The main agenda of AGMS was to discuss and approve all reports of the company’s performance and BOC oversight report as well as the appropriation of Bank OCBC NISP’s net income for the financial year 2011.
RUPSLB dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012 di Jakarta, dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya yang mewakili 96,45% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank OCBC NISP. Agenda RUPSLB adalah membahas pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas VI.
The EGMS was held on May 22, 2012 in Jakarta, attended by shareholders or their proxies representing approximately 96.45% of all shares issued by Bank OCBC NISP. The agenda of EGMS was to discuss the Limited Public Offering VI.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan antara lain mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi kebijakan Bank oleh Direksi dan memberikan saran serta nasihat kepada Direksi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola Bank. Anggota Dewan Komisaris Bank OCBC NISP per tanggal 31 Desember 2012 berjumlah 8 (delapan) orang. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG. [4.2]
Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for supervision, including directing, monitoring and evaluating the implementation of Bank policy strategy by the Board of Directors and giving suggestions and advice related to their duties and responsibilities in managing the Bank. As at December 31, 2012, membership of Bank OCBC NISP’s Board of Commissioners consisted of 8 (eight) people. None of the Bank’s Commissioners hold concurrent positions, as stipulated in Bank Indonesia regulation on GCG Implementation. [4.2]
Dewan Komisaris memiliki komite-komite untuk mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan
The Board of Commissioners has Committees charged to support implementation of the Board’s supervision function, consisting of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration
Komite Audit melaksanakan fungsinya sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundangan di bidang pasar modal, perbankan dan Bursa Efek, serta berpedoman pada tata kerja Komite Audit yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Komite memiliki akses penuh terhadap dan meminta kerja sama dari manajemen dan Unit Internal Audit serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif untuk hadir dalam rapat. Anggota Komite Audit Bank OCBCNISP per tanggal 31 Desember 2012 berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Pihak Independen.
The Audit Committee discharges its functions as stipulated in rules and regulations governing the capital market, banking sector and stock exchange, as well as working guidelines of the Audit Committee as outlined in the Audit Committee Charter. The Committee has full access to and requires cooperation of management and Internal Audit and has the authority to invite Commissioners, Directors and Executive Officers to Committee meetings. As at December 31, 2012, the members of Bank OCBC NISP’s Audit Committee are 4 (four) people, comprising 2 (two) Independent Commissioners and 2 (two) independent parties.
Nominasi.
66
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
and Nomination Committee.
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugasnya berdasarkan Pedoman Kerja (charter) Komite Pemantau Risiko yang juga mengatur fungsi Komite ini. Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan bertugas melakukan evaluasi serta memastikan keselarasan antara Kebijakan Manajemen Risiko dan penerapannya. Komite ini juga memantau tugas dan fungsi Komite Manajemen Risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Pemantau Risiko Bank OCBCNISP per tanggal 31 Desember 2012 berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen, 2 (dua) orang Komisaris, dan 2 (dua) orang Pihak Independen. [4.9]
The Risk Monitoring Committee performs duties based on the Risk Monitoring Committee Charter, which simultaneously stipulates the Committee functions. The Risk Monitoring Committee is responsible to the Board of Commissioners and has duties to perform evaluation and to ensure the alignment of risk management policies to the implementation. The committee also monitors the duties and functions of the Bank’s Risk Management Committee and provides recommendations to the Board of Commissioners. As at per December 31, 2012, the members of Bank OCBC NISP’s Risk Monitoring Committee are 6 (six) people, comprising 2 (two) Independent Commissioners, 2 (two) Commissioners and 2 (two) independent parties. [4.9]
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuat formulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk Komisaris dan Direktur. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, jumlah keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang
The Remuneration and Nomination Committee is responsible for formulating the selection criteria and nomination procedures for Commissioners and Directors. In accordance with Bank Indonesia regulations, the Remuneration and Nomination Committee consists of an Independent Commissioner, a Commissioner and
Direksi Direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan Bank, pembuatan dan pelaksanaan kebijakan dan strategi usaha, memelihara aset Bank, memastikan tercapainya target dan tujuan usaha, mengusahakan efisiensi dan efektivitas operasional termasuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha. Per tanggal 31 Desember 2012, Direksi Bank OCBC NISP terdiri dari 9 (sembilan) orang dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Anggota Direksi terdiri atas para profesional yang memiliki pengalaman panjang pada industri perbankan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan.
Board of Directors The Board of Directors is responsible for managing the Bank, applying and formulating business strategies and policies, maintaining the Bank’s assets, ensuring achievement of business targets and purposes, continually driving operational effectiveness and efficiency, including enforcing GCG practices in all business activities. As of December 31, 2012, the Board of Directors of Bank OCBC NISP comprised 9 (nine) members and chaired by a President Director. Members of the Board of Directors are professionals who have extensive experience in banking industry and have passed the Fit and Proper Test.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Eksekutif, yaitu: [4.1]
In the execution of its duties, the Board of Directors are supported by Executive Committees, namely: [4.1]
Evaluasi Kinerja Direksi Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris dan/atau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang saham. Mekanisme penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan
Directors’ Performance Evaluation Assessment on the Directors’ performance is made through the Board of Commissioners Meeting and/or another system established by the shareholders. The mechanism of Director’s performance evaluation is formulated by the Remuneration
Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia atau wakil dari karyawan. Jumlah anggota paling kurang 3 (tiga) orang. Apabila anggota Komite lebih dari 3 (tiga) orang, maka jumlah anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2 (dua) orang. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi harus dijabat oleh Komisaris Independen.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Komite Manejemen Risiko Komite Manejemen Risiko Kredit Komite Manejemen Risiko Pasar Komite Aset Liabilities (ALCO) Komite Fraud Komite Human Capital Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Network Komite Harga
an executive responsible for human resources or a representative of the Bank’s employees. The members shall be a minimum of 3 (three) people. Should the Committee comprise more than 3 (three) people, the number of Independent Commissioners shall be at least 2 (two) people. The Chairman of the Remuneration and Nomination Committee must be an Independent Commissioner.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Risk Management Committee Credit Risk Management Committee Market Risk Management Committee Assets-Liabilities Committee (ALCO) Fraud Committee Human Capital Committee Information Technology Steering Committee Network Committee Price Committee
OCBC NISP Sustainability Report 2012
67
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi. Selain itu, Direksi membuat Laporan Tahunan yang memuat pertanggungjawaban mengenai keadaan dan jalannya perusahaan yang disampaikan dalam RUPS. RUPS akan melakukan penilaian atas seluruh pelaporan yang sudah disampaikan Direksi. [4.10]
and Nomination Committee and established by the Board of Commissioners after being discussed with the Board of Directors. In addition, the Directors prepare an Annual Report that provides accountability on the conditions and the operations of the Company, to be submitted in the GMS. The GMS performs an evaluation of all reports submitted by the Directors. [4.10]
Prosedur Pengangkatan Direksi Anggota Direksi, komposisi dan jumlahnya diangkat dan ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi dan rencana strategis perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat, cepat serta dapat bertindak secara independen.
Procedure for Directors’ Appointment The GMS determines the number and composition of membership, and appoints members of the Board of Directors in accordance with the corporate vision, mission and strategic plan to enable effective, proper and fast decision-making process and overall independence.
Tata cara pencalonan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan dan Board Charter. Komite Remunerasi dan Nominasi membuat formulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi
The procedures for nomination, appointment, replacement and dismissal of members of the Board of Directors are stipulated in the Company’s Articles of Association and Board Charter. The Remuneration and Nomination Committee is responsible for
Prosedur Penetapan Remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan dan disetujui oleh pemegang saham mayoritas melalui RUPS. Sedangkan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan wewenang yang diberikan oleh RUPS. Formulasi besaran gaji/honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi juga menyusun kebijakan remunerasi bagi eksekutif di bawah Direksi dan seluruh karyawan berdasarkan evaluasi terhadap kinerja perusahaan, tanggung jawab dan kinerja individu, tingkat inflasi serta tingkat remunerasi di industri perbankan. [4.5]
Procedures for Determining Remuneration Remuneration for the Board of Commissioners is determined and approved by a majority of the shareholders through the GMS, while remuneration for the Board of Directors is determined by the Board of Commissioners based on an authority granted by the GMS. The Commissioners and Directors’ salary/honorarium and allowances are formulated based on a recommendation by the Remuneration and Nomination Committee. The Committee also prepares a remuneration policy for executives under the level of Directors and all employees, on the basis of evaluation on company performance, individual performance and responsibilities, inflation rate and remuneration in the banking industry. [4.5]
Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris pada tahun 2012 (gaji, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lainnya) sebesar Rp16,43 miliar. Sedangkan remunerasi Direksi pada tahun 2012 dengan komponen yang sama sebesar Rp69,55 miliar.
Total remuneration received by the Board of Commissioners in 2012 (salary, bonus, allowances and other facilities) amounted to a total of Rp16.43 billion, while the remuneration for Directors in 2012 with the same components was a total of Rp69.55 billion.
Penjelasan lengkap mengenai RUPS, Dewan Komisaris dan komitekomite di bawah Dewan Komisaris serta Direksi dan komite-komite eksekutif disajikan dalam Laporan Tahunan 2012 Bank COBC NISP.
Detailed explanation about the GMS, Board of Commissioners as well as committees under the Board of Commissioners and the Board of Directors and the executive committees are provided in the 2012 Annual Report of Bank OCBC NISP.
Upaya Kami untuk Tata Kelola yang Lebih Baik
Our Efforts for Better Corporate Governance
Penerapan Fungsi Kepatuhan [4.11] Bank OCBC NISP berkomitmen untuk mematuhi peraturan Bank Indonesia ataupun peraturan perundangan lainnya yang berlaku
Implementation of Bank Compliance [4.11] Bank OCBC NISP is committed to comply with Bank Indonesia regulations and other prevailing rules and regulations and
untuk Direktur, melakukan identifikasi dan kajian atas calon yang masuk nominasi dan merekomendasikannya kepada Dewan Komisaris. Calon anggota Direksi diajukan ke RUPS untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya, Direksi yang telah disetujui RUPS dilaporkan ke Bank Indonesia untuk menjalani Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. [4.7]
68
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
formulating nomination criteria and procedures for Directors, making selection and review of nominated candidates and recommending candidates to the Board of Commissioners. The Director candidates are presented to the GMS for approval. Subsequently, a report of the Directors who obtained GMS approval is made to Bank Indonesia in order to undergo a Fit and Proper Test. [4.7]
dan terus memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan bank. Hal ini sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
continually ensures the implementation of bank compliance function. This commitment is in line with Bank Indonesia Regulation No 13/2/PBI/2011 dated January 20, 2011 regarding the Implementation of Compliance function in Commercial Banks.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif atas fungsi kepatuhan melalui berbagai aktivitas antara lain dengan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan melalui pelaporan triwulan dan semesteran dari Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan, rapat Dewan Komisaris, dan rapat Komite Audit. Berdasarkan hasil evaluasi, Dewan Komisaris memberikan saransaran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank di Bank OCBC NISP.
The Board of Commissioners (BOC) of Bank OCBC NISP performs active supervision on compliance function through various activities, among others, by evaluating overall implementation of compliance through quarterly and semester reports prepared by the Bank’s Director in charge of compliance, BOC meetings, and Audit Committee meetings. Based on the evaluation results, BOC provides recommendations for improvements to the quality of Bank OCBC NISP’s compliance implementation.
Direksi Bank OCBC NISP berperan dalam memastikan pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank tersebut serta menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank antara lain
Bank OCBC NISP’s BOD serves to ensure implementation of Bank’s compliance function as well as building and applying Compliance Culture at all levels of the organization and across the Bank’s businesses, among others by setting policies and/or making
Pengelolaan Fungsi Kepatuhan Dalam pengelolaan Bank diperlukan suatu fungsi pengelolaan risiko kepatuhan (compliance risk) secara efektif yang disebut dengan fungsi kepatuhan (compliance function), yaitu unit kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan secara konsisten berdasarkan prinsip-prinsip fungsi kepatuhan. [4.11]
Compliance Risk Management In managing the Bank, it is necessary to maintain an effective compliance risk management function, commonly called compliance function, as a working unit that consistently runs the Bank’s compliance activities based on compliance principles. [4.11]
Fungsi Kepatuhan adalah suatu fungsi independen yang meliputi tindakan untuk: 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan [4.12] 4. Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat oleh
As an independent function, Compliance duties include the following: 1. Promoting implementation of compliance culture across all organizational levels and bank businesses. 2. Managing compliance risk faced by the Bank. 3. Ensuring that policies, provisions, systems, procedures and businesses carried out by the Bank have conformed to all Bank Indonesia and other prevailing regulations, including Sharia principles applicable to Sharia banks and Sharia business unit, and [4.12] 4. Ensuring compliance with agreements and commitments
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) Penerapan Program APU dan PPT yang dilakukan meliputi memastikan kepatuhan seluruh lini organisasi terhadap pemenuhan PBI dan peraturan perundang-undangan lainnya termasuk Kebijakan dan Prosedur Operasional Standar OCBC NISP terkait dengan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme serta terlibat dalam sosialisasi compliance culture kepada seluruh lini organisasi untuk mengkomunikasikan dan meningkatkan compliance awareness khususnya pemahaman dan Penerapan Program APU-PPT. [4.12]
Implementation of Anti Money Laundering and Counter Financing of Terrorism (AML-CFT) The implementation of the AML and CFT Program is carried out by ensuring compliance across organization lines in fulfillment of Bank Indonesia regulations and other prevailing regulations, including Bank OCBC NISP’s Policy and Standard Operational Procedures related to Implementation of the Anti-Money Laundering and Counter Financing of Terrorism Program, and by being actively involved in disseminating the compliance culture to all organization in the effort to communicate and improve compliance awareness, especially overall understanding and implementation of the AML-CTF Program. [4.12]
dengan menyusun kebijakan dan/atau menetapkan keputusan berpedoman kepada ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
decisions based on applicable rules and regulations.
made by the Bank with Bank Indonesia and/or other supervisory authorities.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
69
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
Internal Fraud Internal fraud adalah suatu pelanggaran secara sengaja atas standar/prosedur dan/atau Pedoman Perilaku yang dilakukan oleh karyawan dan/atau keluarga karyawan dan/atau kerjasama antara karyawan/keluarga karyawan dengan nasabah atau pihak ketiga lainnya, yang terjadi di lingkungan Bank atau menggunakan sarana Bank dan mengakibatkan kerugian baik langsung/tidak langsung, tangible/intangible baik bagi Bank maupun nasabahnya untuk meningkatkan keuntungan secara tidak wajar bagi pelaku baik secara langsung maupun tidak langsung.
Internal Fraud Internal fraud is a deviant act or misconduct to standards/ procedures and/or code of conduct carried out, with intent, by an employee and/or family of an employee and/or collaboration between employee(s)/family(ies) of employees with a customer or another third party, taking place within the Bank or using Bank’s assets/facilities and resulting in tangible/intangible losses, whether directly or indirectly, for the Bank and customer to improperly obtain direct or indirect gains for the benefit of the perpetrator.
Penanganan fraud diselenggarakan diatur dalam kebijakan dan prosedur penanganan fraud Bank OCBC NISP didukung dengan pengembangan Program Whitsleblowing. Dengan kebijakan ini, kami telah memiliki pedoman dalam mencegah, mendeteksi dan melakukan tindakan korektif atas risiko fraud. Setiap indikasi fraud yang terdeteksi harus dilaporkan oleh unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti oleh Tim Penanganan Fraud (TPF). Hasil proses
Fraud handling is carried out as outlined in the policies and procedures pertaining to handling fraud within Bank OCBC NISP and is also supported with the development of the Whistleblowing Program. With these policies, we have established clear guidelines to prevent, detect and undertake corrective actions to address fraud risk. For each fraud indication detected, the relevant units is required to make a report, as the basis for subsequent follow-
Bank menyadari bahwa bisnis perbankan rentan terhadap terjadinya kemungkinan fraud. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya fraud, selama tahun 2012 Bank telah melakukan sosialisasi kebijakan dan prosedur anti fraud (fraud awareness) kepada 1.874 orang karyawan atau 28,8% dari total karyawan. [SO2] [SO3]
The Bank realizes that the banking business is vulnerable to possibilities of fraud. Accordingly, to prevent fraud from occurring, the Bank throughout 2012 has engaged in a fraud awareness campaign by socializing anti-fraud policies and procedures to 1,874 employees, or 28.8% of total employees. [SO2] [SO3]
Jumlah kejadian fraud dengan dampak penyimpangan lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta Rupiah) pada tahun 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The number of fraud incidents, carrying impact in excess of more than Rp100,000,000 (one hundred million) in 2011 and 2012 are as follows:
investigasi dan penanganan kejadian tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penanganan Fraud kepada Presiden Direktur. Tim akan terus memantau perkembangan penyelesaian keputusan yang telah diambil. Human Capital akan menindaklanjuti keputusan yang berhubungan dengan sanksi terhadap karyawan, berdasarkan keputusan yang diambil oleh Tim Penanganan Fraud. [4.11][SO4]
up investigation by the Fraud Handling Team. Results from the investigative review and fraud case handling are reported directly by Head of the Fraud Handling Team to the President Director. The team will continue to monitor the progress of the settlement decision that has been made. Human Capital will take follow up action by imposing sanctions on employees based on decisions made by the Fraud Handling Team. [4.11][SO4]
Jumlah Kasus yang Dilakukan oleh / Total Cases Caused by
Internal Fraud dalam 1 Tahun Internal Fraud Case in 1 year
Total Fraud Total Fraud Case
Dewan Komisaris/Direksi BOD/BOC
Tahun Sebelumnya Previous Year
-
Telah diselesaikan Resolved
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
7
5
-
4
Tahun Berjalan Current Year
-
Pegawai Tidak Tetap Non Permanent Employees
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
-
-
2
-
-
Dalam proses penyelesaian di internal Bank In the process of resolution internally within the Bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya Resolution have not been carried out
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Pursued legal process
70
Pegawai Tetap Permanent Employees
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Program Whistleblowing Program Whistleblowing merupakan salah satu sarana untuk mendeteksi kejadian fraud dan penyimpangan lainnya. Setiap karyawan didorong untuk melaporkan setiap dugaan tindakan fraud, penyimpangan atau pelanggaran yang mereka jumpai. Berdasarkan nilai budaya perusahaan, semua karyawan adalah pribadi yang memiliki integritas dan selalu bertindak profesional, sehingga dengan demikian Program Whistleblowing ini merupakan bukti nyata dilaksanakannya nilai-nilai budaya perusahaan tersebut. Sebagai perangkat sistem pengendalian internal, program whistleblower dapat mendeteksi kejadian risiko operasional khususnya kejadian fraud secara dini dan memungkinkan perusahaan untuk mengatasi kejadian risiko tersebut secara cepat. [4.11]
Whistleblowing Program The Whistleblowing program is one of the measures used to detect fraud and other violations. Every employee is encouraged to reports alleged acts of fraud, deviation or violation that they encountered. Based on values of the corporate culture, every employee is an individual who possesses high integrity and professional conduct; hence, the Whistleblowing Program is a testimony to consistent implementation of the values of the corporate culture. As a tool within the internal control system, the whistleblower program enables detection of operational risk occurrences, in particular early identification of fraud cases that allows immediate response and mitigation of risk taking place. [4.11]
Pelapor (whistleblower) dilindungi oleh program perlindungan whistleblower yang ditangani oleh Human Capital Business Partner Division (HC-BPD). HC-BPD akan menunjuk
The whistleblower is protected by the whistleblower protection program, which is handled by Human Capital Business Partner Division (HC-BPD). HC-BPD will appoint a Whistleblowing
Laporan yang diterima dari whistleblower ditindaklanjuti oleh Internal Audit Division (IA Division). IA Division Head akan menunjuk internal auditor sebagai Whistleblowing Investigation Officer untuk melakukan investigasi. Setelah investigasi selesai dilakukan dan jika ditemukan adanya penyimpangan dari hasil pemeriksaan, IA Division menyampaikan pendapatnya kepada Presiden Direktur/Division Head/Regional Coordinator untuk mengambil langkah penanganan yang sesuai. Selain itu, IA Division wajib membuat laporan secara berkala kepada Komite Audit perihal kasus-kasus yang diterima dari pelapor dan tindakantindakan penanganan yang telah diambil. [4.9][SO4]
The report received from the whistleblower will be handled by Internal Audit Division (IA Division). IA Division Head will appoint an internal auditor as a Whistleblowing Investigation Officer on duty for the investigation. Upon completion of the investigative examination with results for positive indication of breach/ violation, the IA Division will submit an opinion to the President Director/Division Head/Regional Coordinator on appropriate handling procedures. In addition, IA Division provides a compulsory periodic report to the Audit Committee on information related to existing reported cases and progress of corrective measures taken. [4.9][SO4]
Benturan Kepentingan [4.6] Untuk menghindari adanya benturan kepentingan, Bank OCBC NISP telah memiliki Kebijakan Benturan Kepentingan. Selain itu juga, Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Charter) juga mengatur mengenai benturan kepentingan, diantaranya dalam proses pengambilan keputusan di dalam rapat Dewan Komisaris atau Direksi. Dalam hal terjadi kondisi adanya anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang mempunyai keterkaitan dengan suatu agenda yang akan diputuskan, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan ikut dalam proses pengambilan keputusan.
Conflict of Interest [4.6] To avoid a conflict of interest, Bank OCBC NISP has a Conflict of Interest Policy. Further, the Board Charter also regulates conflicts of interest, applicable among others in the decision-making process in the Board of Commissioners or Board of Directors meetings. In the case of a condition wherein a member of the Board of Commissioners or Board of Directors has association or interest with an agenda/matter to be decided, then the concerned parties are not allowed to participate in the decisionmaking process.
Mayoritas anggota Direksi Bank OCBC NISP yang menjabat, tidak memiliki hubungan keuangan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank. Direksi yang memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris adalah Parwati Surjaudaja.
Most of the members of Bank OCBC NISP’s Board of Directors have no financial and family relationship with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and or the controlling shareholders of the Bank. The Bank’s Director who has family relationship with a member of the Board of Commissioners is Parwati Surjaudaja.
Seluruh Anggota Direksi Bank OCBC NISP tidak memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor pada Bank OCBC NISP, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
All members of Bank OCBC NISP’s Board of Directors do not own shares in the amount of and above 5% of total paid-in capital in Bank OCBC NISP, other Banks, Non-Bank Financial Institutions and other companies based in and outside of Indonesia.
Whistleblowing Protection Officer yang bertugas untuk melindungi kepentingan pelapor dan untuk memastikan bahwa pelapor tidak dirugikan setelah menyampaikan laporan.
Protection Officer who is charged with duties to ensure protection of the whistleblower’s interests and facilitate his/her right to avoid any form of losses/harm after filing the report.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
71
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
Keanggotaan Asosiasi [4.13] Bank OCBC NISP sebagai bank nasional dan perusahaan publik menjadi anggota Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) dan Asosiasi Emiten Indonesia. Beberapa anggota Dewan Komisaris secara perorangan menjadi anggota dari organisasi profesional di dalam maupun di luar negeri seperti:
Nama Name
Organisasi Organization
Pramukti Surjaudaja
Presiden Komisaris President Commissioner
Kadin Indonesia Indonesian Chamber of Commerce and Industry
Roy Athanas Karaoglan
Komisaris Independen Independent Commissioner
International Finance Corporation
Jusuf Halim
Samuel Nag Tsien
72
Jabatan Position
Association Membership [4.13] As a national bank and publicly listed company, Bank OCBC NISP is a member of the Indonesian Banks Association (Perbanas) and Indonesian Publicly Listed Companies Association (AEI). Some members of the Board of Commissioners are independently members of national and international professional organizations, such as: Posisi Organisasi Position in Organization Ketua Komite Penguatan Keuangan Korporat Chairman of Standing Committee for Corporate Finance Konsultan Consultant
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Indonesian Institute of Accountants
Komisaris Commissioner
Malaysia-Singapore Business Council
Anggota Member
Asian Pacific Bankers Club
Anggota Member
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) Indonesian Institute of Audit Committee
Anggota Dewan Pengurus Nasional Member of National Council Board Anggota Dewan Kehormatan Member of Honorary Board
Advisory Committee MAS Financial Sector Development Fund
Anggota Member
The f-Next Council of Institute of Banking & Finance
Anggota Member
Sanksi Administratif Pada tahun 2012, Bank OCBC NISP tidak menerima sanksi terkait dengan prinsip kehati-hatian serta penerapan good governance, namun terdapat sanksi denda terkait dengan pelaporan kepada OJK dan Bank Indonesia senilai Rp433.818.075. Kami telah menindaklanjuti perbaikan laporan, serta action plan mitigasinya antara lain dengan melakukan staff counselling, penyegaran prosedur, serta pengembangan sistem, proses dan kontrol. [SO8]
Administrative Sanction In 2012, no sanctions were enforced on Bank OCBC NISP related to the prudential banking principle and implementation of good governance, although, there were penalties with respect to reporting requirements to OJK and Bank Indonesia in total amount of Rp433,818,075. We have resolved these matters by amending reports, as well as preparing action pan to mitigate risks of similar issues in the future, including by staff counseling, refreshing procedures, as well as developing systems, processes and controls. [SO8]
Perkara Hukum Sampai dengan akhir tahun 2012, terdapat 5 perkara perdata dan 8 perkara pidana yang dihadapi Bank OCBC NISP. Dari sejumlah perkara tersebut, sebanyak 1 perkara perdata dan 1 perkara pidana telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Tidak terdapat kasus hukum yang apabila diputuskan mengalahkan Bank OCBC NISP akan berdampak negatif bagi kondisi keuangan dan kelanjutan usaha Bank OCBC NISP. [SO8]
Legal Cases At the end of 2012, there are 5 civil cases and 8 criminal cases faced by Bank OCBC NISP. From these cases, 1 civil and 1 criminal case each have been resolved with firm legal basis. There were no indications of legal cases that, in the event the decision went against Bank OCBC NISP, will have a significant impact on the financial conditions and business continuity of Bank OCBC NISP. [SO8]
Secara umum, Bank OCBC NISP sangat menjunjung tinggi etika dalam berbisnis dan selalu mematuhi setiap ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan reputasi kami sebagai institusi perbankan. Disamping itu, dengan berbagai perangkat prosedur pencegahan dan kepatuhan, kami menjaga agar seluruh karyawan Bank OCBC NISP terhindar dari kemungkinan pelanggaran hukum. Sepanjang tahun 2012 Bank OCBC NISP tidak pernah menerima sanksi, baik denda maupun hukuman lain sebagai akibat dari ketidakpatuhan pada hukum. [PR9]
In general, Bank OCBC NISP highly honors business ethics and complies with all prevailing regulations. This is considered very important in order to sustain public trust and our reputation as a banking institution. Further, with various prevention and compliance procedures, we strive to protect our employees against potential legal misconducts. During 2012, Bank OCBC NISP did not receive sanctions, in the form of penalties or other sanctions, arising from noncompliance with the law. [PR9]
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Kontribusi kepada Partai Politik Bank OCBC NISP berkomitmen untuk menjalankan tata kelola secara profesional. Kami bersikap independen, tidak berafiliasi dengan kekuatan politik manapun dan tidak pernah terlibat dalam kegiatan politik maupun memberikan bantuan untuk kegiatan politik. [SO6]
Contributions to Political Parties Bank OCBC NISP is committed to run governance processes in a professional manner. We act independently, with no particular affiliation to any one political power, and have no involvement in any political activities nor provided support to political activities. [SO6]
Manajemen Risiko [4.11] Manajemen risiko di Bank OCBC NISP menggunakan pendekatan Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense) dimana pengelolaan risiko dilakukan secara komprehensif oleh semua lini organisasi. Dalam menjalankan fungsi pengelolaan risiko, kerangka kerja manajemen risiko difokuskan kepada pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kebijakan dan prosedur yang memadai, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi, serta sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite terkait
Risk Management [4:11] Risk management at Bank OCBC NISP applies the three Lines of Defense approach, in which risk management is conducted comprehensively by all lines of business. In our risk management function, the risk management framework is focused on active supervision of the Boards of Directors and Commissioners, adequate policies and procedures, and on the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring, control of risks and information systems, as well as a comprehensive system of internal control. Supervision is the responsibility of the Board of Commissioners who is assisted by the audit committee and
manajemen risiko dan komite audit. Sedangkan tata kelola risiko, toleransi risiko dan risk appetite sepenuhnya menjadi tanggung jawab jajaran Direksi. [4.9][4.11]
other committees engaged in risk management. Meanwhile, risk governance, tolerance and appetite are the responsibility of the Board of Directors. [4.9] [4:11]
STRUKTUR TATA KELOLA & PENGAWASAN GOVERNANCE & STRUCTURE OVERSIGHT DEWAN KOMISARIS/KOMITE-KOMITE YANG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS/COMMITTEES UNDER THE BOC DIREKSI/KOMITE-KOMITE YANG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DIREKSI BOARD OF DIRECTORS/COMMITTEES UNDER THE BOD
Lini Pertahanan ke-1 1st Line of Defense MANAJEMEN PUNCAK TOP MANAGEMENT
Lini Pertahanan ke-2 2nd Line of Defense
AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT
• Optimalisasi portfolio pada tingkat makro dan mikro • Kepatuhan yang tinggi terhadap batasan dan mengelola eksposur risiko • Pemantauan yang berkelanjutan terhadap posisi risiko dan risiko yang melekat
Risk Ownership:
• Optimize portfolio on macro and micro level • Strong adherence to limits and manage risk exposure • Ongoing monitoring of positions and inherent risks
KEPATUHAN COMPLIANCE
Pengendalian Risiko:
Risk Assurance:
Risk Control:
Risk Assurance:
• Optimalisasi kerjasama pengawas dan penasihat yang terpercaya • Memahami bagaimana unit bisnis memperoleh pendapatan dan tantang inisiatif jika memungkinkan • Pengawasan yang menyeluruh pada seluruh tipe risiko
• Optimize alliance of supervisor and trusted advisor • Understand how business drives revenue and challenge initiatives if appropriate • Overarching risk oversight across all risk types
• Pemahaman yang baik mengenai pasar modal, tipe bisnis, dan manajemen risiko • Fungsi pengawasan yang independen dengan kemampuan penegakan aturan • Kemampuan untuk menghubungkan bisnis dan risiko dengan pengertian proses dan Teknologi Informasi yang baik
AUDIT EKSTERNAL EXTERNAL AUDIT
Pengambil Risiko:
Lini Pertahanan ke-3 3rd Line of Defense
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
UNIT BISNIS FRONTLINE BUSINESS UNIT PENDUKUNG SUPPORTS
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
• Good understanding of capital markets, business type and risk management • Independent oversight function with enforcement ability • Ability to link business and risk with process and IT know how
OCBC NISP Sustainability Report 2012
73
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
Tim manajemen, seluruh unit bisnis (frontline businesses) dan unit pendukung (supports) berada pada lini pertahanan pertama (First Line of Defense) yang melaksanakan pertumbuhan usaha dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Di lini pertahanan kedua (Second Line of Defense) terdapat Risk Management Group dan Compliance yang berfungsi sebagai pengelola risiko secara independen. Sedangkan Internal Audit yang berada di lini pertahanan ketiga (Third line of Defense) bertugas melaksanakan risk assurance dan melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala.
The management team, business units (front-liners) and supporting units form the first line of defense, tasked to secure business growth by considering all aspects of risk in every decision making. The second line of defense has Risk Management Group and Compliance that independently serve as risk managers. Meanwhile, the Internal Audit serves in the third line of defense and is in charge for risk assurance while also securing regular monitoring and evaluation.
Untuk mengelola berbagai jenis risiko yang melekat pada Bank sesuai dengan kompleksitas kegiatan usahanya, Risk Management Group memiliki beberapa unit kerja yang masingmasing bertanggung jawab terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko lainnya (risiko hukum, strategis, kepatuhan, dan reputasi). Sebagai Second Line of Defense, Risk Management Group selain bertanggung
In managing various types of risk inherent in the Bank due to its complex business activities, Risk Management Group is backed by several units, each of which is responsible for credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk and other risks (legal, strategic, compliance, and reputation risks). As the Second Line of Defense, the Risk Management Group not only independently directs risk management but also works closely with all business units and
Prinsip utama manajemen risiko di Bank OCBC NISP terbagi atas 7 (tujuh) prinsip, yaitu: [4.11] 1. Risk appetite set at the top. 2. Kerangka kerja dan organisasi manajemen risiko yang efektif. 3. Pendekatan risiko yang integratif. 4. Unit Bisnis bertanggung jawab atas risiko yang diambil. 5. Risiko-risiko dievaluasi secara kuantitatif, bersamaan dengan analisa kualitatif dan stress testing yang sesuai. 6. Risk assessment dikaji secara independen. 7. Contingency Plan dibuat untuk meyakinkan adanya kemampuan menghadapi potensi krisis atau kejadiankejadian yang tidak diharapkan.
The main principles of risk management at Bank OCBC NISP are divided into seven (7) principles, namely: [4.11] 1. Risk appetite is set at the top. 2. Effective Organizational framework and risk management. 3. Integrative approach to risk. 4. Business Unit is responsible for risks taken. 5. Risks are quantitatively evaluated and qualitatively analyzed followed by appropriate stress testing. 6. Risks are independently assessed. 7. Contingency Plan is made to ensure capability of dealing with potential crises or unexpected events.
Berdasarkan prinsip tersebut, proses pengelolaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab bersama seluruh karyawan dan kesadaran terhadap risiko (risk awareness) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bank OCBC NISP.
Based on these principles, the process of risk management is seen as a shared responsibility of all employees, and risk awareness has become an integral part of the culture of Bank OCBC NISP.
Pelaksanaan Basel Untuk selalu melaksanakan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan risiko, Bank OCBC NISP telah menyiapkan infrastruktur untuk memenuhi berbagai regulasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia termasuk diantaranya penerapan Basel framework sebagai international best practice. Bank OCBC NISP telah berpartisipasi aktif dalam working group, workshop, maupun Quantitative Impact Study yang dilaksanakan Bank Indonesia sebagai persiapan dalam implementasi Basel II dan Basel III di perbankan Indonesia. [4.9][4.12]
Implementation of Basel To always ensure best practices in risk management, the Bank has prepared an infrastructure to meet Bank Indonesia regulations, including the implementation of Basel framework as the international best practice. Bank OCBC NISP has actively participated in a number of working groups, workshops, and Quantitative Impact Study held by Bank Indonesia in preparing for the implementation of Basel II and Basel III in the Indonesian banking industry. [4.9] [4.12]
jawab menjalankan fungsi tata kelola manajemen risiko secara independen juga bekerja sama dan bermitra dengan seluruh unit bisnis dan unit pendukung, mulai dari level strategis sampai dengan level transaksi.
74
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
support units, ranging from strategic to transaction level.
Penghargaan Pada tahun 2012 Bank OCBC NISP mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari pihak eksternal terkait manajemen risiko, diantaranya adalah: Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 dari majalah Business Review, The Best Corporate (peringkat kedua) dalam kategori Risk Management pada Anugerah Perbankan Indonesia 2012, serta memperoleh predikat “Indonesia Most Trusted Company” dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) terkait penerapan GCG dalam perspektif Risiko dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA.
Appreciation In 2012, Bank OCBC NISP received several awards and recognitions from external parties related to risk management, which are: Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 from Business Review magazine, The Best Corporate (second place) in the category of Risk Management in Indonesian Banking Award 2012, and was regarded as “Indonesia’s Most Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index (CGPI) for the implementation of good corporate governance in risk perspective from The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in collaboration with SWA Magazine.
Pengelolaan Risiko Ke Depan Risk Management Group telah memiliki perencanaan pengelolaan risiko ke depan yang berfokus kepada: (1) Basel and Capital Enhancement Initiatives, yaitu inisiasi Bank dalam pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan regulator terkait implementasi Basel dan penguatan modal, (2) Other Regulatory Initiatives, yaitu langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan regulator terkait regulasi lainnya, (3) Revenue Enhancement Initiatives, yaitu pengembangan yang dilakukan untuk mendukung pertumbuhan pendapatan (revenue) yang berkesinambungan secara prudent, dan (4) Risk Process Improvement Initiatives yaitu pengembangan yang dilakukan dengan tujuan perbaikan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengelolaan risiko Bank.
Future Risk Management Risk Management Group has a forward-looking risk management plan that focuses on: (1) Basel and Capital Enhancement Initiatives, which is the initiative the Bank intends to make to comply with stipulations set by relevant regulators in the implementation of Basel and
Dengan adanya perencanaan pengelolaan risiko yang baik, Bank OCBC NISP akan mampu mengantisipasi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalani usaha, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh nasabah.
Accurate risk management plan will allow Bank OCBC NISP to anticipate challenges and obstacles in running the business and ultimately providing the best services to customers.
Untuk uraian lengkap mengenai fungsi manajemen risiko Bank OCBC NISP disajikan dalam Laporan Tahunan 2012 Bank OCBC NISP.
More detailed description of risk management function at Bank OCBC NISP is presented in the Bank’s 2012 Annual Report.
strengthening capital, (2) Other Regulatory Initiatives, which is a set of measures taken to meet other stipulations set by relevant regulators, (3 Revenue Enhancement Initiatives, which is an ongoing development to support prudent and sustainable growth in revenue, and (4) Risk Process Improvement Initiatives, which is an ongoing development to improve the process of risk identification, measurement, monitoring, and management at the Bank.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
75
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
Keterlibatan Para Pemangku Kepentingan
Stakeholders’ Involvement
Bank OCBC NISP menyadari bahwa di dalam bisnis perbankan, hubungan dan kepercayaan yang kuat dengan para pemangku kepentingan sangatlah penting dan harus terus dibangun secara berkelanjutan. Kami mempunyai prinsip “Your Partner for Life” dalam menjalankan usaha karena kami ingin menjadi mitra yang memahami dan memberi solusi dalam setiap tahap kehidupan pemangku kepentingan.
Bank OCBC NISP realizes that in the banking business, the strong relationships and trust with stakeholders are very important and should be continuously developed. Our principle in running the business is to be “Your Partner for Life”, as we strive to be a partner who understands and provides solutions to our stakeholders in each stage of their life.
Hubungan dengan pemangku kepentingan tidak hanya diarahkan pada kepentingan bisnis semata, tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan serta kenyamanan dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara dimensi bisnis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Dimensi bisnis berorientasi pada pencapaian nilai dan kepuasan pelanggan, dimensi sosial menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial
We maintain our relationship with stakeholders not only by focusing on business interests, but also by considering our corporate social responsibility as well as employees’ comfort and satisfaction in working so as to achieve a harmonious balance among business, social and environmental dimensions. The business dimension is oriented toward achieving value and customer satisfaction, whereas the social dimension relates to the aspects of business ethics and social responsibility to the
Penetapan para pemangku kepentingan didasari oleh adanya bentuk hubungan saling mempengaruhi. Dalam persepsi tersebut, kami telah mengidentifikasi dan memetakan mengenai siapa saja pemangku kepentingan utama Bank OCBC NISP, yaitu: [3.5] [4.14] 1. Nasabah 2. Karyawan 3. Komunitas sekitar 4. Pemasok 5. Pemegang saham/investor 6. Pemerintah dan Regulator 7. Masyarakat luas
Stakeholders are determined based on a relationship of mutual influence. Based on such perception, we have identified and mapped who constitute the main stakeholders of Bank OCBC NISP, namely: [3.5] [4.14] 1. Customers 2. Employees 3. Surrounding Community 4. Business Partners 5. Shareholders/Investors 6. Government and Regulators 7. General Public
Pendekatan dalam mengidentifikasi hubungan terhadap para pemangku kepentingan ditentukan oleh sifat relasi masingmasing pemangku kepentingan dan kontribusinya terhadap Bank OCBC NISP. Relasi dan kontribusi tersebut juga menjadi dasar bagi pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap mereka, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pemangku kepentingan. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbedabeda, Bank OCBC NISP memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan melalui berbagai program yang langsung bersentuhan dengan para pemangku kepentingan tersebut. Meskipun beberapa survei telah kami lakukan khususnya kepada nasabah dan karyawan, saat ini kami belum melakukan identifikasi dan pemetaan yang pasti mengenai frekuensi keterlibatan para pemangku kepentingan berdasarkan jenis dan kelompoknya. [4.15] [4.16]
The approach in identifying the relationship towards stakeholders is determined by the nature of relationship with each stakeholder and contribution towards Bank OCBC NISP. This relationship and contribution also serve as the basis to fulfill the Bank’s corporate social responsibility to the stakeholders, tailored to the needs of each stakeholder. To meet their different needs, Bank OCBC NISP strengthens relationship with stakeholders through various programs, which facilitates direct contact with those stakeholders. Though a number of surveys have been conducted particularly for customers and employees, at present we have not performed any accurate identification and mapping of the frequency of involvement by stakeholders based on their types and grouping. [4.15] [4.16]
terhadap komunitas, kesejahteraan karyawan serta aspek sosial kemasyarakatan lainnya. Sedangkan dimensi lingkungan diarahkan untuk selalu memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. [4.17]
76
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
community, employee welfare and other social public interests. Meanwhile, the environmental dimension is at all times directed toward environmental preservation and balance. [4.17]
Fokus Pada Nasabah untuk Hubungan Jangka Panjang
Focus on Customers for Long Term Relationship
Nasabah adalah mitra utama yang mendukung keberadaan dan keberlangsungan usaha Bank OCBC NISP. Oleh karena itu kami senantiasa mengedepankan kepuasan nasabah terhadap produk dan layanan kami. Berbagai inisiatif kami lakukan untuk membangun sistem perbankan yang mudah, cepat, dan nyaman sehingga memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan bisnisnya.
Customers are our main partners who support the existence and sustainability of Bank OCBC NISP. Therefore, we always prioritize customer satisfaction in offering products and services. Various initiatives are conducted to build an easy, fast and comfortable banking system so as to meet the demands of customers that continually develop overtime in line with their business growth.
Customer Experience Melalui berbagai sarana, kami terus berusaha agar semakin dekat dan semakin memahami kebutuhan serta harapan nasabah. Di pertengahan tahun 2012 Bank OCBC NISP membentuk divisi Customer Experience atau CX Division. Divisi ini dibentuk untuk menjadi mitra strategis yang menempatkan nasabah sebagai fokus utama (Customer Focus) demi terciptanya ”Enjoyable Customer Experience”. Selanjutnya, dengan memperoleh pengalaman yang menyenangkan, nasabah mendapatkan kenyamanan bertransaksi perbankan dengan Bank OCBC NISP sehingga dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan bisnis bagi kedua belah pihak.
Customer Experience Through various facilities, we strive to stay closer and better understand the needs and expectations of our customers. In mid 2012, Bank OCBC NISP established Customer Experience or CX Division. The division was established to serve a mission in becoming a strategic partner who positions our customers as the main focus (Customer Focus) to build an “Enjoyable Customer Experience”. Further, by having satisfactory experiences, customers
Untuk memahami lebih mendalam dan spesifik tentang kebutuhan dan harapan nasabah, CX Division secara berkala melakukan aktivitas Customer Focus Observation yang dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian yaitu: customer focus on people, on process, on product, dan on branding. Observasi dilakukan melalui riset, survei, menyampaikan pertanyaanpertanyaan, serta kegiatan lainnya. Dengan bertanya langsung kepada nasabah, maka semua unit di Bank OCBC NISP akan memperoleh pengetahuan yang cukup untuk mengenal dan memahami nasabahnya sehingga dapat menawarkan produk yang sesuai kebutuhan mereka. Hasil observasi di lapangan yang memerlukan tindakan perbaikan dikoordinasikan dengan divisi terkait untuk melakukan program perbaikan kinerja dan memenuhi kepuasan nasabah. [PR5]
To have deeper and more specific understanding of customers’ needs and expectations, CX Division performs periodic Customer Focus Observation activities, which are categorized into 4 (four) components, consisting of: customer focus on people, on process, on product, and on branding. Such observation is conducted through research, survey, queries, and other activities. By making direct inquiries to customers, all units within Bank OCBC NISP can obtain sufficient knowledge to identify and understand their customers, thereby enabling them to offer products tailorfitted to their needs. The results of field observation that require corrective actions will be coordinated with related divisions that are responsible for implementing performance improvement programs and meeting customer satisfaction. [PR5]
Observasi akan terus dilakukan secara berkala guna melihat perbaikan apa yang sudah dilakukan dan apa yang diharapkan nasabah di masa mendatang. Kami menyadari bahwa dalam prosesnya mungkin masih terdapat beberapa hal yang belum dapat memenuhi harapan nasabah, namun kami akan terus berupaya menyempurnakannya.
Observation is carried out on a regular basis to assess the overall progress on improvements as well as customers’ expectations going forward. We realize that in the process there may be certain expectations that could not be fulfilled at present, although we will consistently make efforts for improvements.
Di tahun 2013, CX Division akan menjalankan survei atau riset terhadap pelanggan tentang berbagai hal yang dapat meningkatkan kinerja pada segmen-segmen yang ada dalam lingkup Bank OCBC NISP. Di samping itu, juga akan terus dilakukan pemantauan tentang layanan kepada nasabah di cabang-cabang dan mempelajari pengalaman-pengalaman yang dialami nasabah saat berinteraksi dengan Bank OCBC NISP melalui berbagai touch point, baik di cabang, ATM, e-banking, dan sebagainya. Bekerja sama dengan divisi lainnya, CX Division akan melihat pengembangan fungsi cabang sehingga semakin dapat memberikan dukungan dan kontribusi kepada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
In 2013, CX Division plan to conduct a survey or research on customers in regard to various matters, which may improve the performance of business segments in Bank OCBC NISP. In addition, we would continue to monitor the overall quality of customer service at branches and to study customer experiences in their interaction with Bank OCBC NISP at various touch points, including branch offices, ATMs, e-banking, and other channels. In cooperation with other divisions, CX Division will identify the functional developments of the branches so as to provide support and contribution to sustainable business growth.
would be able to enjoy the comfort of banking transactions with Bank OCBC NISP, hence a driver for growth and business development opportunities for both parties.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
77
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
78
New Product Approval Process (NPAP) Untuk memberikan produk dan layanan yang benar-benar bermanfaat bagi nasabah, setiap produk baru yang akan diluncurkan harus melalui proses yang disebut New Product Approval Process (NPAP), dimana produk tersebut akan menjalani pengkajian dari berbagai aspek. Pemilik produk akan mempresentasikan produknya di dalam forum yang dihadiri oleh semua pemegang tanggung jawab delapan profil risiko. Forum akan memberikan kajian, komentar, pandangan dan pertanyaan mencakup target benefit produk tersebut bagi perusahaan, pemenuhan regulasi, persiapan dan alat promosi, kesiapan tenaga pemasar termasuk sertifikasi profesinya bila dipersyaratkan, mitigasi risiko dan berbagai aspek lainnya. Harapannya adalah bahwa produk tersebut akan benar-benar memberi manfaat bagi nasabah dan Bank OCBC NISP telah memiliki kesiapan dari sisi backbone dan risikonya. Dengan demikian, produk yang telah diluncurkan akan menjadi produk yang diperlukan nasabah dan mampu terus berkembang. [PR3]
New Product Approval Process (NPAP) To provide products and services which are actually useful for customers, every new product prior to launching need to pass a process called New Product Approval Process (NPAP), in which the product will undergo analysis of many aspects. The product owner presents the product in a forum attended by all units responsible for eight risk profiles. The forum provides analysis, comments, views and questions concerning the product’s target benefits for the company, regulatory compliance , preparation and promotion tools, readiness of marketers including their professional certification if required, risk mitigation and many other aspects. By so doing, the products are expected to provide real benefits for customers and Bank OCBC NISP, given a thorough preparation of its backbone and potential risks. Therefore, post-launching the products will continue to be a reliable product to customers and sustain ability to evolve and develop. [PR3]
Komunikasi yang efektif dengan nasabah [PR3] [PR6] [PR7] Setiap produk perbankan memiliki karakteristik tertentu yang mungkin hanya cocok untuk segmen nasabah tertentu. Dengan berbagai produk yang disediakan oleh Bank OCBC NISP, aktivitas komunikasi pemasaran mempunyai fungsi strategis untuk menjembatani keinginan masyarakat terhadap produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Effective communication with customers [PR3] [PR6] [PR7] Every banking product comes with unique characteristics that may only suit certain customer segments. By offering a wide range of product alternatives, Bank OCBC NISP’s marketing communication activities play a strategic function to bridge customers to products they see suitable for them.
Sasaran kami dalam melakukan setiap pemasaran produk tidak semata mengejar target jumlah nasabah, melainkan juga keterbukaan informasi dan edukasi. Kami ingin memberikan nilai bagi masyarakat dengan cara memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai berbagai produk perbankan termasuk benefit dan risikonya masing-masing.
Our goal in marketing a product is not only to achieve the targeted number of customers, but also to allow disclosure of information and educate our customers. We want to provide values to the society at large by sharing knowledge about various banking products, including their respective benefits and risks.
Untuk memastikan bahwa informasi yang tersedia dapat diterima dengan baik oleh nasabah, Bank OCBC NISP memiliki berbagai media komunikasi yaitu: 1. Kantor OCBC NISP Melalui seluruh kantor OCBC NISP, setiap jam kerja 08.00 – 17.00 nasabah dapat memperoleh informasi detail sekaligus mengajukan pertanyaan atau keluhan yang mungkin dimilikinya. 2. Call OCBC NISP Dengan menghubungi Call OCBC NISP di nomor telepon 500-999 (dari telepon) dan 66-999 (dari HP), nasabah dapat melakukan transaksi perbankan, mengajukan pertanyaan, serta menyampaikan keluhan. Call OCBC NISP melayani nasabah selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sepanjang tahun 2012, Call OCBC NISP telah menerima 1.361.016 telepon masuk 3. Website OCBC NISP Website Perusahaan www.ocbcnisp.com merupakan sarana bagi nasabah yang memiliki waktu terbatas untuk mendapatkan informasi detil tentang berbagai produk, syarat dan ketentuan, serta mengajukan pertanyaan dan keluhan
To ensure that all information is properly distributed to customers, Bank OCBC NISP has a variety of communication media, namely:
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
1. OCBC NISP offices Customers can obtain detailed information, ask questions or provide complaints that they may have, at all OCBC NISP offices on working days from 8:00 am to 5:00 pm. 2. Call OCBC NISP By dialing Call OCBC NISP at 500-999 (from fixed phone) and 66-999 (from cellular phone), customers can make banking transactions, ask questions, and express complaints. Call OCBC NISP serves customers 24 hours a day and 7 days a week. During 2012, Call OCBC NISP received 1,361,016 calls.
3. OCBC NISP Website The Company’s Website www.ocbcnisp.com serves customers who have limited time to get detailed information about the Bank’s various products, terms and conditions, as well as ask questions and express complaints through the Contact Us
melalui menu Hubungi Kami (Contact Us). Sepanjang tahun 2012, website Bank telah menayangkan 178 informasi terkait perusahaan dan produk, dengan total pengunjung sebesar 1.400.795.
menu. During 2012, the Bank’s website released 178 sets of information related to the Bank and its products, which have attracted 1,400,795 visitors in total.
4. Sosial Media Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, Bank OCBC NISP menyediakan saluran sosial media (facebook dan twitter) yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk mengajukan pertanyaan dan keluhan yang akan dilayani secara online pada jam 08.00 – 17.00. Per 31 Desember 2012 total fans Facebook sebesar 18.903 fans dan follower Twitter sebesar 10.272 follower.
4. Social Media Utilizing technological developments, Bank OCBC NISP provides social media channels (facebook and twitter) through which customers can ask questions and express complaints online that will be directly responded from 08:00 am to 5:00 pm. As of December 31, 2012 a total of 18,903 fans were registered for Facebook and 10,272 followers for Twitter.
Jumlah fans dan follower Facebook dan Twitter Bank OCBC NISP Tahun 2011 – 2012
The number of the Bank’s Facebook fans and Twitter in 2011 – 2012
Keterangan
2012
2011
Description
Jumlah fans Facebook
18,903
3,474
Total Fans of Facebook
Jumlah follower Twitter
10,272
717
Total Follower of Twitter
OCBC NISP Sustainability Report 2012
79
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
80
5. SMS Push Merupakan media khusus yang digunakan Bank untuk menyampaikan informasi tertentu kepada nasabah tertentu. 6. Media Massa Media massa digunakan Bank untuk menyampaikan informasi umum kepada masyarakat.
5. SMS Push A media used by the Bank to exclusively give information to certain customers. 6. Mass Media The Bank uses mass media to release general information to the public.
Portofolio Produk yang Memberi Manfaat Sosial [FS1][FS7] Pada dasarnya setiap produk Bank OCBC NISP dirancang untuk memberi manfaat spesifik sesuai kebutuhan nasabah. Dengan segmentasi produk sesuai lini bisnis dan keperluan masing-masing nasabah, kami memberikan pilihan dan kemudahan bagi nasabah dalam menyesuaikan karakteristik transaksinya. Disamping itu, setiap produk juga dirancang untuk mempunyai dampak sosial yang dikemas dalam bentuk edukasi, manfaat perlindungan tambahan (asuransi) ataupun manfaat lainnya yang merupakan ungkapan perhatian kami terhadap nasabah.
Portfolio of Products which Provide Social Benefits [FS1][FS7] Basically, each Bank OCBC NISP product is designed to provide specific benefits in accordance with the needs of customers. With the product segmentation in accordance with business lines and needs of each customer, we provide alternatives and easy access for customers in adjusting to their transaction characteristics. In addition, each product is also designed to carry social impacts, packaged in the form of education, additional protection benefits (insurance) or other benefits to reflect our concerns towards customers.
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Untuk meningkatkan minat menabung di semua lapisan masyarakat, Bank Indonesia mendorong setiap bank untuk memiliki produk tabungan yang berbiaya murah bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami, Bank OCBC NISP juga memiliki produk “Tabunganku” yang ditujukan untuk masyarakat yang baru mulai menggunakan produk tabungan dan membutuhkan produk tanpa biaya dengan harapan suatu saat kesejahteraan mereka akan meningkat dan menjadi prospektif customer. Meskipun dari segi bisnis produk ini tidak menghasilkan fee based income berupa biaya administrasi bulanan, namun kami tetap secara serius mengelola portofolio produk ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial bagi masyarakat.
To promote interest in bank savings in all levels of society, Bank Indonesia encourages each bank to promote low-cost saving products for people in lower income groups. As testimony of our full support and concern, Bank OCBC NISP also offers a product called “Tabunganku”, which is intended for the general public who has begun to recently use savings products and needs nofee savings products, with the expectation that as their welfare improved over time they will become prospective customers. While in terms of business, this product generates no fee-based income in the form of monthly administration fees, nonetheless we seriously manage the portfolio of this product as our corporate social responsibility to society.
Bank OCBC NISP mempunyai produk tabungan untuk anakanak yang disebut tabungan “Mighty Saver” yang sarat dengan aspek edukasi. Program tabungan yunior ini tidak semata-mata mengharapkan dana dari orang tua si anak, tetapi lebih kepada
Bank OCBC NISP offers a saving product for children called “Mighty Saver”, which is fully loaded with educational aspects. This junior saving program does not merely expect funds from the children’s parents but is more directed to provide the children an insight into
Penanganan Pengaduan Nasabah [PR7] Seluruh keluhan yang masuk melalui berbagai media dan saluran tersebut dicatat secara sistematis pada Complaint Handling Management (CHM). Selanjutnya, sebuah unit kerja khusus akan mengelola keluhan nasabah, dengan tugas utama memastikan keluhan nasabah tertangani dengan baik dan tepat waktu. Secara umum fungsi pengelolaan keluhan nasabah di Bank OCBC NISP berada pada unit Quality Tracking & Complaint Management (QTCM) di bawah koordinasi CX Division. Kegiatan dalam unit kerja ini diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Penanganan Keluhan Nasabah.
Complaints Handling Management [PR7] All complaints received through various media and channels are recorded systematically in Complaint Handling Management. Further, a special work unit manages customer complaints, with the primary duty of ensuring that customer complaints are handled appropriately in a timely manner. In general, complaints handling management at Bank OCBC NISP lies within the Quality Tracking & Complaint Management (QTCM) unit, under the coordination of CX Division. The activities in this working unit are regulated under the Policy and Procedures of Complaint Handling Management.
Proses pengelolaan pengaduan nasabah diantaranya meliputi: • Keluhan nasabah yang diterima melalui berbagai media dan saluran disentralisasi ke dalam sistem Complaint Handling Management (CHM) pada hari yang sama saat keluhan tersebut diterima. • Sesuai dengan jenis keluhan yang diinput, sistem CHM akan secara otomatis membuat email notifikasi ke unit kerja terkait yang dapat memberikan solusi/tanggapan. Solusi atas investigasi/penyelesaian keluhan disampaikan kepada nasabah melalui unit Call Center Outbound. • Unit QTCM memantau proses penanganan keluhan yang telah tercatat di CHM termasuk mengevaluasi apakah penyelesaian pengaduan telah mengacu pada Service Level Agreement (SLA) yang berlaku sesuai Peraturan Bank Indonesia.
The process of managing customer complaints is as follows: • Customer complaints received through various media and channels are centralized in the Complaint Handling Management (CHM) system on the same day that complaint is received. • Based on the types of complaints being inputted, the CHM system automatically generates a notification email to the related work unit capable of providing appropriate solutions/ responses. The solution/results of investigation/resolution of complaint is conveyed to customers through the Call Center Outbound unit. • QTCM unit shall monitor the complaint handling process as recorded in CHM, including evaluating whether final complaint settlement has referred to the prevailing Service Level Agreement (SLA) in accordance with Bank Indonesia regulation.
memberikan wawasan mengenai dunia perbankan bagi mereka dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Setiap kantor mempunyai inisiatif masing-masing dalam mengkomunikasikan produk, misalnya berkunjung ke sekolah-sekolah dengan membawa mobil ATM dan mengajarkan cara mengoperasikan ATM serta fitur-fiturnya, memberikan edukasi mengenai value uang, mengadakan acara story telling, fun game, mengadakan tes bakat anak-anak dengan analisa sidik jari.
the world of banking in many simple and fun ways. Each branch office maintains a unique set of initiatives in communicating products, such as by visiting schools with the Bank’s ATM car and teaching how to use an ATM and its many features , providing education on the value of money, holding story telling events, holding fun game events and talent tests for children with fingerprint analysis.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
81
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
•
Nasabah yang masih belum puas dengan solusi yang telah diberikan, mempunyai hak untuk melanjutkan pengaduan ke lembaga mediasi perbankan, sesuai prosedur yang berlaku.
• Customers who are not fully satisfied with the complaint resolution process retain the right to pursue their complaints to the banking mediation institution, in accordance with the prevailing procedures.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia, setiap keluhan nasabah yang diterima harus ditangani maksimal dalam waktu 20 hari kerja. Penanganan yang melebihi batas waktu tersebut harus melalui permintaan perpanjangan secara tertulis ke Bank Indonesia untuk 20 hari berikutnya. Selama tahun 2012, Bank OCBC NISP mencatat sebanyak 7.175 keluhan nasabah terkait keuangan, atau rata-rata 19 keluhan/hari, dimana seluruhnya atau 100% telah berhasil diselesaikan dengan baik. [PR7]
Pursuant to Bank Indonesia Regulation, each customer complaint must be handled within 20 working days at the latest . Any incident that exceeds the prescribed time limit must file a written request for time extension to Bank Indonesia for the following 20 days. During 2012, Bank OCBC NISP recorded 7,175 customer complaints related to finance, or an average of 19 complaints per day, for which 100% have been resolved well. [PR7]
Penanganan keluhan nasabah tidak berakhir pada saat pengaduan diselesaikan. Secara berkala Unit QTCM melakukan analisa keluhan nasabah dan mencari akar permasalahannya agar dapat dilakukan tindakan antisipatif dan perbaikan pelayanan secara
The process of customer complaint handling does not terminate with complaint resolution. On a regular basis, QTCM Unit performs an analysis of customer complaints and seeks the root of the problem in order to seek anticipative measures and improve
Perlindungan Privasi Pelanggan Bank OCBC NISP memahami pentingnya menjaga dan melindungi privasi nasabah. Menjaga kerahasiaan data nasabah mutlak dilakukan demi menjaga reputasi Bank dan kepercayaan nasabah. Kami melarang siapapun mengungkapkan data nasabah kepada pihak luar, kecuali diwajibkan oleh hukum. Secara sistem, data nasabah tidak bisa digandakan atau dipindahkan menggunakan penyimpan data mini (flashdisk) maupun e-mail dan data yang keluar ke pihak ketiga harus dienkripsi. Sampai saat ini kami belum pernah menerima pengaduan terkait pelanggaran privasi dan hilangnya data nasabah. [PR8]
Customer Privacy Protection Bank OCBC NISP understands the importance of maintaining and protecting the privacy of its customers. Maintaining the privacy of customer data is absolutely necessary to sustain the Bank’s reputation and customers’ trust. We strictly prohibit anyone from disclosing customer data to external parties, unless required by law. Systematically, customer data could not be duplicated or transferred to external data storage (flash disk) or through email, and all data transferred out to third parties must be encrypted. To date, we have not received complaints concerning a breach of privacy and loss of customer data. [PR8]
Menjalin Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok Pemasok adalah salah satu pemangku kepentingan dimana Bank OCBC NISP ingin menjalin kerjasama saling menguntungkan untuk tumbuh berkembang bersama. Untuk itu kami ingin bekerjasama dengan mitra yang memiliki kredibilitas dan kualitas kerja sesuai yang dipersyaratkan.
Building a Mutually Beneficial Relationship with Suppliers Suppliers represent one group of stakeholders with whom Bank OCBC NISP would like to build mutually beneficial partnership as the basis to grow together. Therefore, we would like to cooperate with partners who possess credibility and work quality as required.
Jenis pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga diantaranya adalah pekerjaan service maintenance yang meliputi perawatan peralatan seperti gondola, lift, eskalator, dan genset yang harus dilakukan oleh teknisi yang profesional dan bersertifikasi, pekerjaan konstruksi dan mitra untuk replenishment ATM.
The types of work subcontracted to third parties are among others maintenance service works, including the maintenance of equipment such as gondola, lifts, escalators, and generators that require professional and certified technicians, construction works and partners for ATM replenishment.
Bank OCBC NISP memiliki kebijakan yang disebut Group Policy Procurement. Kebijakan ini mengharuskan kami memiliki pemasok terdaftar (approved vendor list) yang telah menjalani proses evaluasi dari berbagai aspek seperti harga, kompetensi, fasilitas kerja, kemampuan finansial, perijinan serta kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan dan aturan hukum lainnya yang relevan. Dengan demikian, kami memastikan dan menjamin setiap pemasok/vendor dipilih secara adil dan transparan.
Bank OCBC NISP possesses a policy called Group Policy Procurement. This policy requires the Bank to maintain an approved vendor list, consisting of parties who have undergone an evaluation process for various aspects, such as pricing, competence, work facilities, financial ability, licensing and compliance with labor law and other relevant legal requirements. By doing so, we ensure and guarantee that each vendor has been fairly and transparently selected.
berkelanjutan.
82
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
overall Bank services in a continuous manner.
Secara khusus kami tidak memiliki kebijakan untuk mengutamakan rekanan lokal. Namun kami memiliki pertimbangan untuk sedapat mungkin memanfaatkan potensi lokal di mana kantor kami berada sepanjang memenuhi semua persyaratan. Setiap rekanan akan melalui proses penilaian yang sama termasuk evaluasi pelaksanaan pekerjaan (post review), surprise visit dan evaluasi berkala setiap tahunnya. [EC6]
We maintain no particular/specific policies to prioritize local partners. However, we have considerations that, to the most possible extent, we would make use of potential resources from local areas where our offices are located, for as long as they meet the requirements. Each partner will undergo a similar evaluation process, including post review, surprise visit and periodic evaluation on an annual basis. [EC6]
Penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia Kami sangat memperhatikan aspek kemanusiaan dan pengakuan terhadap hak asasi manusia (HAM). Namun demikian kami tidak menyajikan informasi khusus terkait indikator dan tentang pencantuman klausula mengenai HAM dalam perjanjian kerja dengan rekanan atau pihak lainnya karena belum merupakan kelaziman dalam perjanjian yang umum di Indonesia. [HR1] [HR2]
Appreciation towards Human Rights We pay close attention to human aspects and recognition of human rights. However, we do not provide special information related to the indicator of and provision of clauses concerning human rights in our agreements with our partners or other parties since they are not presently customary for general agreements in Indonesia. [HR1][HR2]
Kami sangat menyadari bahwa dimana pun Bank OCBC NISP beroperasi selalu berhubungan dengan masyarakat sekitar yang
We fully realize that wherever Bank OCBC NISP operates, we always interact with the surrounding community with their
Dengan pendekatan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2012 tidak ada pengaduan keberatan dari masyarakat setempat terhadap keberadaan Bank OCBC NISP termasuk pelanggaran hak-hak masyarakat asli. [HR9]
Given this approach, until 2012 there were no reported complaints or objections from the local community with respect to Bank OCBC NISP’s presence, including violations against the rights of indigenous people. [HR9]
Keterbukaan Informasi dengan Investor Bank OCBC NISP berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh investor dengan menjalin komunikasi dan pemberian pelaporan yang akurat, transparan dan tepat waktu. Seluruh informasi terkait kinerja dan performa investasi kami laporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Transparency of Information with Investors Bank OCBC NISP is committed to maintaining good relationship with all investors by building an accurate, transparent and timely communication and reporting. All information related to company’s performance and investment performance have been reported in the General Shareholders Meeting (GSM).
Penyediaan informasi terkini kepada para investor dan pemegang saham ditangani oleh Unit Investor Relations. Investor Relations aktif mengadakan berbagai diskusi dan sesi berbagi informasi secara berkala, terutama terkait kinerja dan prospek perusahaan. Hal tersebut dilakukan melalui pertemuan resmi secara berkelompok maupun perorangan, conference call, video
Investor Relations Unit is charged with the responsibility of providing the latest information to investors and shareholders, by actively holding various discussions and information sharing sessions on a regular basis, particularly those related to the Company’s performance and future prospects. Such matter is conducted through formal meetings in groups or with particular
memiliki karakteristik unik. Oleh karena itu, kami senantiasa meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat yang kami terapkan melalui pendekatan-pendekatan berikut: 1. Beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat sekitar. 2. Berpartisipasi aktif dalam membantu pengembangan masyarakat melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan.
Sedangkan informasi mengenai perkembangan kinerja finansial dan keberlanjutan Bank OCBC NISP disampaikan melalui website kami yang juga dapat diakses oleh masyarakat luas. Upaya-upaya keterbukaan informasi juga dilakukan melalui berbagai cara dan sarana lainnya baik sebagai pemenuhan peraturan otoritas pasar modal maupun sebagai komitmen untuk menunjukkan akuntabilitas dan transparansi.
unique characteristics. Therefore, we continuously build a harmonious relationship with the local community by focusing on the following approaches: 1. Adapting with the latest developments of the cultural values within the local community. 2. Actively participating in assisting in community development efforts through corporate social responsibility programs.
While information on the latest developments in financial and sustainability performance of Bank OCBC NISP is made available in our corporate website for extensive access to the general public. Other efforts related to information disclosure also include other methods and facilities, to serve regulatory compliance with capital market authorities and to demonstrate our commitment to accountability and transparency.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
83
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
conference, publikasi laporan keuangan triwulanan dan tahunan, pengungkapan informasi dan peristiwa penting, siaran pers, dan update website Bank OCBC NISP secara berkala.
individuals, conference calls, video conferences, publication of quarterly and annual financial statements, disclosure of significant events and information, press releases, and updates on Bank OCBC NISP website on a regular basis.
Selama tahun 2012, Unit Investor Relations telah melaksanakan: • Pertemuan dengan analis dan lembaga pemeringkat: 15 kali • Paparan Publik: 2 kali • RUPST: 1 kali • RUPSLB: 1 kali • Pendistribusian Informasi Perusahaan: 6 kali • Laporan Tahunan: 1 kali • Informasi Kinerja Keuangan di website perusahaan: 4 kali
During 2012, the Investor Relations Unit conducted: • Meetings with analysts and rating agencies: 15 times • Public Expose: 2 times • AGM: 1 time • EGM: 1 time • Distribution of Corporate Information: 6 times • Annual Report: 1 time • Financial Performance Information in the corporate website: 4 times
Kepatuhan terhadap Peraturan Pemerintah Dalam menjalankan aktivitasnya, Bank OCBC NISP berkomitmen untuk mematuhi peraturan Bank Indonesia ataupun peraturan
Compliance with Government Regulation In performing its activities, Bank OCBC NISP is committed to complying with Bank Indonesia Regulations or the prevailing
Dalam rangka penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), Bank OCBC NISP melakukan pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM). Selama tahun 2012, jumlah transaksi yang mencurigakan yang telah dilaporkan ke PPATK sebanyak 35 (tiga puluh lima) laporan. Sedangkan laporan transaksi tunai yang telah dilaporkan ke PPATK 17.598 laporan. [SO4]
For the purpose of implementing the principles of Anti Money Laundering and Counter Financing of Terrorism (AML-CFT), Bank OCBC NISP reports to PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) for the Cash Transaction Reports (LTKT) and Suspicious Transaction Reports (LTKM). During 2012, there were a total of 35 (thirty five) suspicious transactions reported to PPATK, whereas cash transaction reports made to PPATK totaled 17,598. [SO4]
Pada tahun 2012, Bank OCBC NISP telah melakukan GCG self assessment mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG) bagi Bank Umum sebagaimana yang diatur dalam PBI No. 8/4/PBI/2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 dan SEBI No. 9/12/ DPNP. Dalam kegiatan self assessment tersebut, dilakukan pemeringkatan dalam penilaian terhadap pelaksanaan penerapan Tata Kelola Perusahaan Bank OCBC NISP yang didasarkan oleh kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia, berdasarkan hasil perbandingan antara kinerja penerapan Tata Kelola Perusahaan di Bank OCBC NISP dengan kriteria minimal penerapan yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
In 2012, Bank OCBC NISP completed the GCG self-assessment, pursuant to Bank Indonesia regulation on Good Corporate Governance (GCG) Implementation for Commercial Banks as prescribed by PBI No. 8/4/PBI/2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 and SEBI No. 9/12/ DPNP. This self-assessment uses a rating system in evaluation of Bank OCBC NISP’s GCG implementation, based on the criteria stipulated by Bank Indonesia, on the basis of a comparative result between the implementation of GCG practices in Bank OCBC NISP and the minimum criteria required by Bank Indonesia.
perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank OCBC NISP melaksanakan budaya kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan bank dilakukan dengan cara: [4.10] • Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha. • Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi. • Memastikan agar kebijakan, ketentuan, prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank OCBC NISP kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
84
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
regulations. In accordance with Bank Indonesia regulation No.13/2/ PBI/2011 dated 20 January 2011 regarding the Implementation of Compliance Function by Commercial Banks, Bank OCBC NISP adopts the compliance culture and ensures the implementation of bank compliance by performing the following: [4.10] • Ensuring the implementation of compliance culture across all organization levels and business activities. • Managing the compliance risks being exposed to. • Ensuring that all policies, requirements, procedures and business activities undertaken have already been in accordance with Bank Indonesia regulations and prevailing regulations. • Ensuring compliance with commitments made by Bank OCBC NISP towards Bank Indonesia and/or other supervisory authorities.
Seiring dengan komitmen penuh Bank OCBC NISP untuk selalu melaksanakan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan risiko, Bank OCBC NISP telah menyiapkan infrastruktur untuk memenuhi berbagai regulasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia termasuk diantaranya penerapan Basel framework sebagai international best practice. Pengukuran Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit sudah dilakukan secara penuh menggunakan metode pendekatan standar (Standardized Approach) sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. Pada pendekatan standar bobot risiko ditetapkan berdasarkan peringkat debitur atau pihak lawan, sesuai kategori portofolio atau prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu.
In line with full commitment of Bank OCBC NISP to perform best practices at all times in our risk management practices, the Bank has prepared an infrastructure to meet various regulations stipulated by Bank Indonesia, among others the implementation of Basel framework as an international best practice. The measurement of Risk Weighted Assets (ATMR) of credit risk has been fully implemented by adopting the Standardized Approach in accordance with Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/ DPNP dated 18 February 2011. In the standardized approach, the risk value is made based on the rating of debtors or counterparties, in accordance with the portfolio category or certain percentage(s) for specified types of receivables.
Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai tenaga alih daya (outsourcing), pada kuartal I dan II tahun 2012 Bank OCBC NISP mengurangi tenaga alih daya untuk pekerjaan-pekerjaan yang merupakan aktivitas utama operasional dengan menyeleksi tenaga alih daya yang sedang berjalan dan mempekerjakannya
To meet Bank Indonesia requirements on outsourcing, in the first and second quarter of 2012 Bank OCBC NISP reduced total outsourced personnel for activities that constitute the Company’s primary operational activities, by selecting from the existing outsourcing personnel and hiring them as permanent employees
Untuk memenuhi ketentuan mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko, selama semester I tahun 2012, Bank memprioritaskan kegiatan pelatihan untuk Sertifikasi Manajemen Risiko bagi karyawan yang diwajibkan memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan Ketentuan Peraturan BI.
To meet requirements on Risk Management Certification, during the first semester of 2012, the Bank prioritized training activities for Risk Management Certification for employees who are required to have Risk Management Certificates in accordance with BI regulations.
Sanksi Administratif Pada tahun 2012, tidak terdapat sanksi terkait dengan prinsip kehatihatian serta penerapan tata kelola, namun terdapat sanksi denda terkait dengan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia dengan jumlah total sebesar Rp433.818.075. Kami telah menindaklanjuti dengan melakukan perbaikan laporan dan melakukan staff counseling dan refreshment course. [SO8]
Administrative Sanctions In 2012, there were no sanctions related to the prudential banking principle and implementation of good governance; however, a penalty was enforced with respect to reporting requirements to Financial Services Authorities and Bank Indonesia in total amount of Rp433,818,075. We have resolved these matters by amending reports and performing staff counseling and refreshment courses. [SO8]
sebagai karyawan tetap atau karyawan kontrak.
or contractual employees.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
85
Indeks GRI GRI Index ISI 1
CONTENT StrategI dan Analisis
Halaman Page
Profile Disclosure 1.1
Pernyataan dari pengambil keputusan tertinggi di organisasi terkait dengan hubungan Keberlanjutan kepada organisasi dan strateginya.
1.2
Deskripsi dampak kunci, risiko dan kesempatan.
2
PROFIL ORGANISASI
Description 12-15
AR
Statement from the most senior decision-maker of the organization
Description of key impacts, risks, and opportunities. ORGANIZATION PROFILE
Keterbukaan
Profile Disclosure
2.1
Nama Organisasi.
93
Name of the organization.
2.2
Merek utama, produk, dan / atau layanan.
6-7
Primary brands, products, and/or services.
2.3
Struktur operasional organisasi, perusahaan operasi, anak perusahaan, dan joint ventures.
2.4
Lokasi kantor pusat organisasi.
2.5
Jumlah negara dimana organisasi beroperasi, dan nama-nama Negara dimana ada kaitannya dengan Keberlanjutan atau terkait dengan operasi utama atau yang khusus.
2.6
Sifat kepemilikan dan badan hukum.
2.7
Pasar yang dilayani (termasuk rincian geografis, sektor yang dilayani, jenis pelanggan / penerima manfaat).
2.8
Ukuran organisasi yang melaporkan • Jumlah karyawan;
48
Scale of the reporting organization. • Number of employees;
• Penjualan Bersih; • Total kapitalisasi dirinci dalam hutang dan ekuitas; • Kuantitas produk dan jasa yang diberikan.
23
• Net sales (for private sector organizations) or net revenues (for public sector organizations); • Total capitalization broken down in terms of debt and equity (for private sector organizations); and • Quantity of products or services provided.
2.9
Perubahan signifikan yang terjadi pada masa pelaporan terkait ukuran, struktur, atau kepemilikan
4
Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership.
2.10
Penghargaan yang diterima selama masa pelaporan
3
PARAMETER LAPORAN
94-95 5 N/A
93 16-17
11, 72
Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies, subsidiaries, and joint ventures. Location of organization’s headquarters. Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report. Nature of ownership and legal form. Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries).
Awards received in the reporting period. REPORT PARAMETERS
Profile Laporan
Report Profile
3.1
Masa Pelaporan atas informasi yang disajikan.
3
Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided.
3.2
Tanggal laporan paling akhir.
3
Date of most recent previous report (if any).
3.3
Siklus pelaporan
3
Reporting cycle (annual, biennial, etc.)
3.4
Poin Kontak untuk pertanyaan terkait dengan laporan dan isinya
5
Contact point for questions regarding the report or its contents.
Cakupan dan batasan Laporan
86
Strategy and AnalYsis
Report Scope and Boundary
3.5
Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di dalamnya: • Menetapkan materialitas; • Topik prioritas dalam laporan; dan • Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi untuk menggunakan laporan.
3.6
Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan, pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk panduan lebih lanjut.
4, 16 - 17
3.7
Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.
4
3.8
Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang dioutsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara organisasi
N/A
Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations.
3.9
Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam laporan.
4
Data measurement techniques and the bases of calculations, including assumptions and techniques underlying estimations applied to the compilation of the Indicators and other information in the report.
3.10
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya, serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya karena merger/ akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha, metode
4
Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement (e.g., mergers/acquisitions, change of base years/periods, nature of business, measurement methods).
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
4, 74
Process for defining report content. • Determining materiality; • Prioritizing topics within the report; and • Identifying stakeholders the organization expects to use the report. Boundary of the report (e.g., countries, divisions, subsidiaries, leased facilities, joint ventures, suppliers). See GRI Boundary Protocol for further guidance. State any specific limitations on the scope or boundary of the report (see completeness Principle for explanation of scope).
ISI
CONTENT
3.11
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.
3
Significant changes from previous reporting periods in the scope, boundary, or measurement methods applied in the report.
3.12
Tabel yang menunjukkan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan.
3, 86-92
Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report.
3.13
Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia
4
4
TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN
Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.
GOVERNANCE, COMMITMENTS, AND ENGAGEMENT
Tata Kelola
Governance
4.1
Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggungjawab untuk tugas khusus, seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi.
33, 65, 67
Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight.
4.2
Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi kondisi semacam itu).
65, 66
Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer.
4.3
Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan atau anggota noneksekutif.
N/A
For organizations that have a unitary board structure, state the number and gender of members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members.
4.4
Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi.
4.5
Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk di dalamnya kinerja sosial dan ekonomi).
68
Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives.
4.6
Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan.
71
Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.
4.7
Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.
68
Process for determining the composition, qualifications and expertise of the members of the highest governance body and its committees, including any consideration of gender and other indicators of diversity.
4.8
Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari implementasinya.
8, 10, 55
Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance and the status of their implementation.
4.9
Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan, serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar internasional
33, 67, 71 73, 74
Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance, including relevant risks and opportunities, and adherence or compliance with internationally agree
4.10
Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.
68, 84
Processes for evaluating the highest governance body’s own performance, particularly with respect to economic, environmental, and social performance.
61, 66
Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal
Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.
Commitments to External Initiatives
4.11
Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.
68-69, 70, 73-74
4.12
Piagam, prinsip, atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh organisasi.
69, 74
Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.
4.13
Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi advokasi nasional/internasional.
71
Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/international advocacy organizations.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.
Stakeholder Engagement
4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.
33, 38, 41, 76
List of stakeholder groups engaged by the organization.
4.15
Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.
76
Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.
4.16
Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan.
76
Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group.
4.17
Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons topik dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya.
76
Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
87
Indeks GRI GRI Index
ISI
CONTENT INDIKATOR KINERJA EKONOMI
ECONOMIC PERFORMANCE INDICATORS
Kinerja Ekonomi
Economic performance
EC1
Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung, termasuk pendapatan, biaya operasi, kompensasi kepada karyawan, donasi dan investasi ke masyarakat, laba ditahan serta pembayaran ke penyedia modal dan pemerintah.
23, 33
EC2
Implikasi keuangan dan berbagai risiko dan peluang untuk segala aktivitas perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim.
21
Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.
EC3
Daftar cakupan kewajiban perusahaan dalam perencanaan manfaat yang sudah ditetapkan.
56
Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations.
EC4
Bantuan keuangan finansial signifikan yang diperoleh dari pemerintah.
23
Significant financial assistance received from government.
Keberadaan Pasar
Market presence
EC5
Parameter standar upah karyawan di jenjang awal dibandingkan dengan upah karyawan minimum yang berlaku pada lokasi operasi tertentu.
56
Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation.
EC6
Kebijakan, penerapan dan pembagian pembelanjaan pada subkontraktor (mitra kerja) setempat yang ada di berbagai lokasi operasi.
83
Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.
EC7
Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa orang di level manajemen senior yang diambil dari komunitas setempat di beberapa lokasi operasi.
47
Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at significant locations of operation.
Pengaruh Ekonomi secara Tidak Langsung
Indirect economic impacts
EC8
Pengembangan dan dampak dari investasi infrastruktur dan pelayanan yang disediakan terutama bagi kepentingan publik melalui perdagangan, jasa dan pelayanan atau pun yang sifatnya pro-bono.
34
Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, in-kind, or pro bono engagement.
EC9
Pemahaman dan penjelasan atas dampak ekonomi secara tidak langsung, termasuk luasan dampak
23
Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.
INDIKATOR KINERJA DI BIDANG LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATORS
Material
Materials
EN1
Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.
29
Materials used by weight or volume.
EN2
Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.
29
Percentage of materials used that are recycled input materials.
Energi
Energy
EN3
Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer
28
Direct energy consumption by primary energy source.
EN4
Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
28
Indirect energy consumption by primary source.
EN5
Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi
26
Energy saved due to conservation and efficiency improvements.
EN6
Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui,
27
Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives.
EN7
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai
26-30
Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved.
Air
Water
EN8
Total pengambilan air per sumber
30
Total water withdrawal by source.
EN9
Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air
30
Water sources significantly affected by withdrawal of water.
EN10
Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang
30
Percentage and total volume of water recycled and reused.
Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)
88
Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.
Biodiversity
EN11
Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah
31
EN12
Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah
N/A
Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
EN13
Perlindungan dan Pemulihan Habitat
N/A
Habitats protected or restored.
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
ISI
CONTENT
EN14
Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati
EN15
Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
N/A 31
Emisi, Afluen dan Limbah
Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity. Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk. Emissions, effluents and waste
EN16
Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat
N/A
Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.
EN17
Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat
N/A
Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya
N/A
Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.
EN19
Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozonedepleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat
EN20
NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat
EN21
Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
EN22
Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.
EN23
Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
EN24
Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
30
EN25
Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
N/A
27 N/A
Emissions of ozone-depleting substances by weight. NOx, SOx, and other significant air emissions by type and weight.
30
Total water discharge by quality and destination.
30
Total weight of waste by type and disposal method.
N/A
Produk dan Jasa
Total number and volume of significant spills. Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally. Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff. Products and services
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
25, 28
Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.
EN27
Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
4, 26
Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.
Kepatuhan EN28
Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.
Compliance N/A
Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with environmental laws and regulations.
N/A
Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce.
N/A
Total environmental protection expenditures and investments by type.
Transportasi EN29
Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.
Transport
Keseluruhan EN30
Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
Overall
INDIKATOR KINERJA SOSIAL
SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak
Labor Practices and Decent Work
Pekerjaan
Employment
LA1
Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.
50
Total workforce by employment type, employment contract, and region, broken down by gender.
LA2
Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.
51
Total number and rate of new employee hires and employee turnover by age group, gender, and region.
LA3
Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.
57
Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations.
Tenaga Kerja / Hubungan Manajemen
Labor/Management Relations
LA4
Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar menawar kolektif tersebut.
61
Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.
LA5
Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.
61
Minimum notice period(s) regarding significant operational changes, including whether it is specified in collective agreements.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
89
Indeks GRI GRI Index
ISI
CONTENT Kesehatan dan Keselamatan Jabatan
Occupational health and safety
LA6
Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
59
Percentage of total workforce represented in formal joint management-worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs.
LA7
Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
60
Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work-related fatalities by region and by gender.
LA8
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/ bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
42
Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.
LA9
Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.
61
Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.
Pelatihan dan Pendidikan
Training and education
LA10
Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.
50
Average hours of training per year per employee by gender and by employee category.
LA11
Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
51
Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.
LA12
Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
50
Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews buy gender.
51
Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.
Keragaman dan Kesempatan Setara LA13
Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
Diversity and equal opportunity
Remunerasi setara bagi pria dan wanita LA14
Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
Equal remuneration for women and men 56
HAK ASASI MANUSIA
HUMAN RIGHTS PERFORMANCE INDICATORS
Praktek Informasi dan Pengadaan
Investment and procurement practices
HR1
Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausula HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
83
Percentage and total number of significant investment agreements and contracts that include human rights clauses or that have undergone human rights screening.
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/filtrasi atas aspek HAM.
83
Percentage of significant suppliers, contractors, and other business partners that have undergone human rights screening and actions taken.
HR3
Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur yang terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.
53
Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained.
Non-Diskriminasi HR4
Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/ dilakukan.
Non-discrimination 49
Total number of incidents of discrimination and corrective actions taken.
61
Operations and significant suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights.
21, 49
Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.
21, 61
Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory labor.
Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Bersama HR5
Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diidentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
Freedom of association and collective bargaining
Pekerja Anak HR6
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung resiko yang signifikan timbulnya terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
Child labor
Kerja Paksa dan Kerja Wajib HR7
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung resiko signifikan yang dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.
Prevention of forced and compulsory labor
Praktek Keamanan HR8
Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi
Security practices 53
Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations.
83
Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken.
Hak Penduduk Asli HR9
90
Ratio of basic salary of men to women by employee category.
Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Indigenous rights
ISI
CONTENT MASYARAKAT
SOCIETY PERFORMANCE INDICATORS
Komunitas SO1
Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.
Local Communities 21, 58
Anti Korupsi
Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting. Corruption
SO2
Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
70
Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption.
SO3
Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.
70
Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures.
SO4
Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.
70, 71, 84
Kebijakan Publik
Actions taken in response to incidents of corruption. Public policy
SO5
Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.
N/A
Public policy positions and participation in public policy development and lobbying.
SO6
Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi.
N/A
Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.
N/A
Total number of legal actions for anti-competitive behavior, antitrust, and monopoly practices and their outcomes.
Perilaku anti kompetisi SO7
Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.
Anti-competitive behavior
Kepatuhan SO8
Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
Compliance 72, 85
TANGGUNG JAWAB PRODUK
Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for non-compliance with laws and regulations. PRODUCT RESPONSIBILITY PERFORMANCE INDICATORS
Kesehatan dan Keamanan Pelanggan
Customer health and safety
PR1
Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.
N/A
Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.
PR2
Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.
N/A
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes.
Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa
Product and service labelling
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
78
Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.
PR4
Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
N/A
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.
PR5
Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasan pelanggan.
77
Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction. Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.
Komunikasi Pemasaran
Marketing communications
PR6
Program-program untuk ketaatan kepada hukum, standar dan yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsorship.
78
PR7
Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
78, 81, 82
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan PR8
Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan.
Aspect: Customer Policy 82
Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.
72
Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.
Kepatuhan PR9
Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non compliance) hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcome.
Compliance
Dampak terhadap Produk dan Jasa Portfolio Produk FS1
Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial yang diterapkan pada lini bisnis.
FS2
Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan risiko lingkungan dan sosial pada lini bisnis.
Product Portfolio 80 21, 31
Policies with specific environmental and social components applied to business lines. Procedures for assessing and screening environmental and social risks in business lines.
OCBC NISP Sustainability Report 2012
91
Indeks GRI GRI Index
ISI
CONTENT
FS3
Proses untuk memantau implementasi dan pemenuhan persyaratan lingkungan dan sosial oleh klien termasuk dalam perjanjian atau transaksi.
21, 31
FS4
Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk melaksanakan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur sebagaimana yang diterapkan pada lini bisnis.
FS5
Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang peluang dan risiko lingkungan dan sosial.
FS6
Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut wilayah tertentu, segmen bisnis (misalnya mikro/UKM/besar) dan juga berdasarkan sektor.
FS7
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat sosial yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
20, 80
FS8
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat lingkungan yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
Annual Report 212-231
Monetary value of products and services designed to deliver a specific environmental benefit for each business line broken down by purpose.
N/A
Coverage and frequency of audits to assess implementation of environmental and social policies and risk assessment procedures.
22, 25, 26
Process(es) for improving staff competency to implement the environmental and social policies and procedures as applied to business lines.
34-45
Interactions with clients/investees/business partners regarding environmental and social risks and opportunities.
Annual Report 269-271
Audit FS9
Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur dan risiko.
Percentage of the portfolio for business lines by specific region, size (e.g. micro/SME/large) and by sector. Monetary value of products and services designed to deliver a specific social benefit for each business line broken down by purpose.
Audit
Kepemilikan Aktif
92
Processes for monitoring clients’ implementation of and compliance with environmental and social requirements included in agreements or transactions.
Active Ownership
FS10
Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan dalam portofolio institusi dengan mana organisasi yang melaporkan SR berinteraksi mengenai isu-isu lingkungan atau sosial.
N/A
Percentage and number of companies held in the institution’s portfolio with which the reporting organization has interacted on environmental or social issues.
FS11
Persentase aset untuk melakukan penyaringan lingkungan atau sosial baik positif dan negatif.
N/A
Percentage of assets subject to positive and negative environmental or social screening.
FS12
Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu lingkungan atau sosial yang berkaitan dengan saham dimana organisasi yang melaporkan SR memiliki hak voting terhadap saham atau memberikan saran untuk melakukan voting.
N/A
Voting polic(ies) applied to environmental or social issues for shares over which the reporting organization holds the right to vote shares or advises on voting.
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Profil Bank OCBC NISP OCBC NISP Profile
Nama
Name
PT Bank OCBC NISP Tbk [2.1]
[2.1] PT Bank OCBC NISP Tbk Line of Business
Bidang Usaha
Commercial Banks, Foreign Exchange Bank, and Sharia Bank.
Bank Umum, Bank Devisa, dan Bank yang melakukan Kegiatan Berdasarkan Prinsip Syariah. Kepemilikan [2.6]
[2.6] Ownership
• OCBC Bank – Singapura 85,1%
• OCBC Bank – Singapore 85.1%
• Masyarakat 14,9%
• Public 14.9%
Tanggal Pendirian 4 April 1941 dengan nama NV Nederlandsh Indische Spaar En
Date of Establishment 4 April 1941 under the name NV Nederlandsch Indische Spaar En
Deposito Bank.
Deposito Bank. Name Change
Perubahan Nama Tahun 1941:
Year 1941: Established under the name NV Nederlandsch
Didirikan dengan nama NV Nederlandsch
Indische Spaar En Deposito Bank (NISP)
Indische Spaar En Deposito Bank (NISP) Tahun 1958:
Singkatan NISP berubah menjadi
Tahun 1981:
NISP bukan lagi singkatan melainkan nama
Year 1958: Abbreviation of NISP was changed to Nilai Inti Sari Penyimpan
Nilai Inti Sari Penyimpan
Year 1981: NISP was no longer an abbreviation but instead became the Bank’s name, Bank NISP
Bank yaitu Bank NISP Tahun 2008: •
Year 2008: Used a new name, Bank OCBC NISP
Menggunakan nama baru Bank OCBC NISP
Akta Pendirian Perseroan No. 6 tanggal 4 April 1941 yang
•
Deed of Incorporation No. 6 dated 4 April 1941, made before
dibuat di hadapan Theodor Johan Indewey Gerlings, Notaris
Theodor Johan Indewey Gerlings, Notary in Purwakarta
di Purwakarta yang telah disetujui menurut penetapan
as have been approved by letter of Directeur van Justitie
Directeur van Justitie tanggal 28 April 1941 No. A 42/6/9 dan
dated 28 April 1941 No. A 42/6/9 and announced in Javasche
diumumkan dalam berita Javasche Courant tanggal 20 Juni
Courant dated 20 June 1941 No. 49 Bijvoegsel No. 1961.
1941 No. 49 Bijvoegsel No. 1961. •
Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 16 Januari
1951 Tambahan No. 21. [2.6]
Bursa Efek Saham dan Obligasi PT Bank OCBC NISP Tbk dicatat dan diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Tanggal Pencatatan Saham 20 Oktober 1994 Kode Saham & Obligasi NISP ISIN Code ID 10000 94402 SWIFT Code NISPIDJA Kantor Pusat: [2.4] OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 Indonesia Tel: (021) 255 33 888 Fax: (021) 579 44 000 Website: www.ocbcnisp.com
•
State Gazette of the Republic of Indonesia No. 5 dated
16 January 1951 Supplement No. 21. [2.6]
Stock Exchange Shares and Bonds of PT Bank OCBC NISP Tbk are listed and traded on Indonesia Stock Exchange (IDX) Listing Date 20 October 1994 Share & Bonds Code NISP ISIN Code ID 10000 94402 SWIFT Code NISPIDJA
[2.4] Head Office: OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 Indonesia Tel: (021) 255 33 888 Fax: (021) 579 44 000 Website: www.ocbcnisp.com
OCBC NISP Sustainability Report 2012
93
Struktur Organisasi [2.3] Organization Structure Per 31 Desember 2012 As of December 31, 2012
Deputy President Director Business Banking
Wholesale Banking
Enterprise Banking
Commercial Banking
Transaction Banking
Wholesale Banking
Enterprise Banking A
National Commercial Business
Head of Transaction Banking
Financial Institution
Treasurer
Sani Effendy
Jap Chin Phing
Andrae Khrisnawan
Rusli Hidayat
-
Johannes Husin
Wholesale Banking Credit Management
Enterprise Banking B
National Emerging Business
Trade Product Management
Business Banking Credit Management
Treasury Trading
Cindy Siauw
Suwano
Low Seh Kiat
Radiman Ali Rohim
Heriyanto
Robby
Enterprise Banking Credit Management
Trade Sales
Asset Liability Management
Franki
Gianto Kusno
Tjen Mellia Liman
Network Relationship
Cash Management Product
Treasury Advisory
-
Amran Setiawan
Novelina Luciana
Cash Management Sales
Business Management
-
Maya K. Hartanto
Value Chain Diah Indrawati Delivery and Client Services Amran Setiawan Marketing and Business Finance Andre Tiono
94
Treasury Group
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Board of Commissioners
• Corporate Secretary Uliya Ariyani
President Director
• Compliance Angeline Nangoi Internal Audit Rudy Dekriadi
• Corporate Communication Tina R. Tjintawati • Customer Experience Boyke I. Aveanto
Consumer Banking Group
Network Group
Risk Management Group
Human Capital Group
Financial & Planning Group
Operation & IT
Metropolitan Liabilities & Wealth Distribution
Senior Corporate Executive
Corporate Credit Risk Management
HC Services
Financial Control
Business Solutions Technology
Jeffrey B. Karman
Irawan Linko
Monalisa
David Formula
Commercial Credit Risk Management
HC Planning & Development
Corporate Planning & Performance Management
Enterprise Integration Technology
Andre Sudjono
Putu Wibawa
Adri Triwitjahyo
Filipus Haidiman
Consumer Credit Risk Management
HC Business Partner
Central Operations Technology
-
Mustika Atmanari
Hannar Yogia
Market Risk & Treasury Control
HC Relationship Management – OPIT & Network
Operations Services
Ivonne P. Chandra Metropolitan Secured Loan Distribution Piter Tampang Wealth Management and Premier Banking Ka Jit Liability Product & E-Channel Ka Jit
Paulus Agus Tjarman Faisal Firdaus
Region A Julizar Region B Adi Setiawan Region C Cynthia V. The
Secured Loan Heintje Mogi
Region D Thomas Purnawarman
Unsecured Loan Irwan S. Tisnabudi Consumer Portfolio Management Hengky Kurniawan ZR
Region E Hengky Tanring Microbanking Distribution Indrajit Osing
Unit Usaha Syariah Koko Tjatur Rachmadi
Iwan Dharmawan Asset Liability Risk Management Budi Gunawan Operations Risk Management Ricko Irwanto Asset Recovery Management
MG Puspowati T. HC Development – OPIT & Network Lily Johan
Andyani Pusparini Operations Process Joyce Operations Development Joyce Operations Monitoring
Linda Adam
Iswahyudi Raharjo
Enterprise Policy & Portfolio Management
Corporate Legal
Caecilia Z. Suzanna
Lili S. Budiana
OCBC NISP Sustainability Report 2012
95
Lembar Tanggapan atas Laporan Keberlanjutan Bank OCBC NISP 2012 Response Sheet on Bank OCBC NISP Sustainability Report 2012 Laporan Keberlanjutan Bank OCBC NISP 2012
Bank OCBC NISP Sustainability Report 2012
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan Bank OCBC NISP 2012. Bagi kami penyempurnaan tanpa henti adalah keharusan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. Untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan Bank OCBC NISP secara keseluruhan, kami mengharapkan kritik dan saran atas Laporan ini.
Thank you for reading Bank OCBC NISP Sustainability Report 2012. For Bank OCBC NISP, continuous improvement is essential to be able to give the best to all stakeholders. To improve the overall sustainability performance of Bank OCBC NISP, we expect criticism and suggestions on this Report.
Penilaian Anda Your Comment
No
Area
Area
1.
Informasi yang disajikan dalam Laporan ini telah sesuai dengan harapan Anda.
2.
Data yang disajikan telah transparan, dapat dipercaya dan berimbang.
3.
Laporan ini dapat dibaca dengan nyaman, gaya bahasa yang sesuai serta jelas.
The report can be read comfortably, with appropriate language style and clear.
4.
Layout, tata warna, tampilan, dan gambar dalam laporan ini menarik.
Layout, color scheme, appearance and pictures in the report are attractive.
5.
Informasi yang anda inginkan untuk diperdalam adalah
The information that you would like to be discussed more deeply is
6.
Saran lain yang anda ingin sampaikan terhadap Laporan Keberlanjutan kami.
Other suggestions that you would like to convey for the improvement to our Sustainability Report.
The information presented in the report meets your expectations. The data presented is transparent, trustworthy and fair.
Profil Pembaca • Reader’s Profile Jenis Kelamin Gender
Umur Age
Pendidikan terakhir Highest Education
Pekerjaan Occupation
Nama Institusi Name of Institution
Bidang Usaha/Organisasi Field of Work/Organization
Anda ingin mendapat Laporan mendatang? Would you like to receive future Reports?
Medium yang dipilih Preferred medium
Kami menghargai tanggapan dan saran yang Anda berikan kepada kami. We value your comments and suggestions. Kirimkan lembar ini ke: Send this page to: PT Bank OCBC NISP Tbk Corporate Communication Division Up. Tina Tjintawati OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (62-21) 255 33 888 Fax. (62-21) 579 44 000
96
OCBC NISP Laporan Keberlanjutan 2012
Daftar Isi Contents
Pendekatan Kami untuk Keberlanjutan Our Approach to Sustainability
1 2 6 8 9 10 11
Pertumbuhan, Tanggung Jawab dan Keberlanjutan Growth, Responsibility and Sustainability Mengenai Laporan i ni About this Report Sekilas Bank OCBC NISP Bank OCBC NISP at a Glance Visi & Misi Vision & Mission Budaya Perusahaan Corporate Culture Pedoman Perilaku Utama Main Code of Conduct Penghargaan Accolades
Laporan dari Manajemen Report From Management
12 14
Laporan Presiden Komisaris Report of The Chairman Laporan Presiden Direktur & CEO Report of President Director & CEO
16 Jejak Langkah Keberlanjutan & Jaringan Milestone of Sustainability & Network
Kinerja Ekonomi Economic Performance
18 Mencapai Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan Achieving Sustainable Business Growth
Kinerja Lingkungan Environmental Performance
24 Berbuat Nyata untuk Melestarikan Lingkungan Hidup Doing Real Things to Preserve the Environment
Kinerja Sosial Social Performance
32 Membangun Harmoni, Mengajak Masyarakat Sejahtera Bersama Building Harmony, Calling for Mutual Public Welfare 48 Mengembangkan SDM Berkinerja Kelas Dunia Developing World Class Human Resources
Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko Corporate Governance & Risk Management
65 Tata Kelola dan Komitmen Kami Corporate Governance and Our Commitment 73 Manajemen Risiko Risk Management 86 Indeks GRI GRI Index 93 Profil Bank OCBC NISP OCBC NISP Profile 94 Struktur Organisasi Organization Structure
Growth, Responsibilty and Sustainability
Head Office OCBC NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. (62-21) 255 33 888 Fax. (62-21) 579 44 000 www.ocbcnisp.com
PT Bank OCBC NISP Tbk Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Growth, Responsibility and Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2012 Sustainability Report