Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Pribadi-Sosial
INSTRUMEN SKALA Variabel: Kepercayaan Diri A. Skala Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert.
B. Prosedur Penyusunan Skala 1.
Mengidentifikasi tujuan ukur Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri seseorang.
2.
Definisi konsep Menurut Hambly (Ach Syaifullah, 2010: 49) percaya diri merupakan keyakinan yang kuat
dalam diri berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Sedangkan Lauster (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2010: 34) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab. 3.
Aspek-aspek kepercayaan diri Menurut Amitya Kumara (1987: 8) menyatakan ada empat aspek kepercayaan diri, yaitu: a.
Kemampuan menghadapi masalah. Kemampuan diri untuk menilai dirinya sejauh mana bisa menyelesaikan suatu masalah
yang sedang dihadapinya. Langkah pemecahan masalah tersebut, yaitu: (1) Pemecahan masalah memerlukan kemampuan penalaran, dengan cara mengidentifikasi masalah, melihat hubungan sebab-akibat, berfikir positif, dan memiliki motivasi untuk bertindak; (2) Pemecahan masalah termasuk metode ilmiah, meliputi instingtif, trial and error, insight, bahasa (diskusi), objektif, berfikir ilmiah, dan menggunakan seluruh kemampuan. b.
Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya Memiliki indikator antara lain: (1) Menjalankan keputusan dan tindakan dengan
seluruh kemampuan; (2) Mampu menyelesaikan tugas dengan baik; dan (3) Mampu menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan yang diambil. c.
Kemampuan dalam bergaul
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
PASCASARJANA UNY
Terdiri dari beberapa indikator, antara lain: bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja, berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain, bersikap ingin membantu, memiliki rasa toleransi yang tinggi, menjadi pribadi yang menyenangkan orang lain, dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun, dan menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa saja. d.
Kemampuan menerima kritik Ada beberapa indikator, antara lain: (1) Bersedia menerima kritik dari orang lain; (2)
Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain; dan (3) Mampu membuat kritik dan saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik. 4.
Definisi oprasional kepercayaan diri Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel
penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Percaya diri adalah suatu gambaran pemikiran dan perasaan seseorang berupa keyakinan, kesanggupan maupun keberanian terhadap kemampuan diri yang dimilikinya. 5.
Merumuskan kisi-kisi skala kepercayaan diri dan penentuan indikator Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala percaya diri yang disusun berdasarkan
empat aspek kepercayaan diri, yaitu: kemampuan menghadapi atau memecahkan masalah, bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya, kemampuan dalam bergaul, dan kemampuan menerima kritik. Adapun blue print skala kepercayaan diri terdapat pada tabel sebagai berikut:
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
PASCASARJANA UNY
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Skala Kepercayaan Diri Indikator 1. Kemampuan menghadapi/ memecahkan masalah
2. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya 3. Kemampuan dalam bergaul
4. Kemampuan menerima kritik
6.
Deskriptor a. Kemampuan penalaran 1) Mengidentifikasi masalah 2) Melihat hubungan sebab-akibat 3) Berpikir positif 4) Berpikir kreatif 5) Memotivasi untuk bertindak b. Metode ilmiah 1) Instingtif 2) Trial and error 3) Insight 4) Bahasa/diskusi 5) Obyektif 6) Berpikir ilmiah 7) Menggunakan seluruh kemampuan a. Menjalankan keputusan dan tindakan dengan seluruh kemampuan b. Mampu menyelesaikan tugas dengan baik c. Mampu menerima seluruh akibat yang ditimbulkan dari keputusan dan tindakan yang diambil a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja b. Berusaha selalu menjaga kepekaan orang lain c. Bersikap ingin membantu d. Memiliki rasa toleransi yang tinggi e. Menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain f. Dapat menguasai diri serta mampu mengendalikan emosi dalam kondisi apapun g. Menanamkan prinsip pada diri sendiri untuk membina pertemanan dengan siapa saja a. Bersedia menerima kritik dari orang lain b. Bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain c. Mampu membuat kritik dan saran menjadi sesuatu yang membuat diri lebih baik Jumlah Item
No Item (+) (-)
∑
1
1 1 1 1 1
23 13 25 2 3 4 20 24 14 5 6 7 8 21 15 16 17 9 10 11 18 19 12 22 13
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Penskalaan Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem
akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor kepercayaan diri maka akan diikuti oleh semakin tinggi tingkat kepercayaan diri seseorang. Atau sebaliknya, semakin rendah skor kepercayaan diri maka akan diikuti oleh semakin rendah tingkat kepercayaan dirinya. Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert. Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian. Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (J), dan tidak pernah (TP). Tabel 2. Penskoran Aitem Alternatif jawaban Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak pernah (TP) KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
Jenis aitem Favourable (+) 4 3 2 1
Unfavourable (-) 1 2 3 4 PASCASARJANA UNY
7.
Kriteria kepercayaan diri Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dengan menggunakan instrument skala Linkert,
maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut: a.
(µ+2,0σ) ≤ X
= Tinggi
b.
(µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ)
= Sedang
c.
µ ≤ X < (µ+1,0σ)
= Cukup
d.
(µ-1,0σ) ≤ X < µ
= Kurang
e.
(µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ)
= Rendah
f.
X < (µ-2,0σ)
= Sangat Rendah
Keterangan: µ = Mean Ideal σ = Standar Deviasi X = Skor yang Diperoleh
Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25
b.
Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (100+25) = 62,5
c.
Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi–skor terendah) = 1/(100-25) = 12,5 Tabel 3. Perhitungan Kategori Kepercayaan Diri
Tingkat kepercayaan diri Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat Rendah
Rentang skor (µ+2,0σ) ≤ X = (62,5+25) ≤ X = 87,5 ≤ X (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = (62,5+12,5) ≤ X < (62,5+25) = 75 ≤ X < 87,5 µ ≤ X < (µ+1,0σ) = 62,5 ≤ X < (62,5+12,5) = 62,5 ≤ X< 75 (µ-1,0σ) ≤ X < µ = (62,5-12,5) ≤ X < 62,5 = 50 ≤ X < 62,5 (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = (62,5-25) ≤ X < (62,5-12,5) = 37,5 ≤ X < 50 X < (µ-2,0σ) = X < (62,5-25) = X < 37,5
Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang skor kategori kepercayaan diri pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kategori Skor Kepercayaan Diri No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kategori Kepercayaan diri Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat rendah
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
Rentang Skor 88-100 75-87 63-74 50-62 38-49 25-37 PASCASARJANA UNY
SKALA KEPERCAYAAN DIRI PENGANTAR Berikut ini adalah skala kepercayaan diri, skala ini dibuat untuk penelitian dan pengembangan potensi siswa. Karena itu saya meminta bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa dan jawaban siswa akan dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih. Tertanda Khairi Bintani
Nama : PETUNJUK MENGERJAKAN Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi empat pilihan jawaban: SL : apabila anda selalu melakukan/merasakan pernyataan tersebut. SR : apabila anda sering melakukan/merasakan pernyataan tersebut. J : apabila anda jarang melakukan/merasakan pernyataan tersebut. TP : apabila anda tidak pernah melakukan/merasakan pernyataan tersebut. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda check (√) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri Anda. CONTOH: Pernyataan : Saya berdoa terlebih dahulu apabila mau mengerjakan soal ujian Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check (√) pada SL seperti berikut ini: SL SR J TP √ *SELAMAT MENGERJAKAN* No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Pernyataan Saya bertanya pada diri sendiri mengenai masalah yang sedang saya hadapi Saya punya dorongan kuat untuk mencapai tujuan Saya berusaha menghindar saat memiliki masalah Ketika satu cara tidak berhasil, maka saya akan menggunakan cara yang lain untuk menyelesaikan masalah Saya mencoba untuk menyelesaikan masalah satu persatu Saya menunda dalam penyelesaian masalah Saya tidak setengah-setengah dalam menjalankan keputusan saya Saya tidak bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah tepat pada waktunya Saya menghormati perbedaan pendapat Saya dikucilkan oleh teman-teman saya Saya bisa mengatur emosi yang sedang saya rasakan Saya tidak bisa menerima kritik dari orang lain Saya yakin bisa menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi Saya langsung mengambil keputusan tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu Saya hanya menyapa orang yang saya kenal Ketika teman melakukan kesalahan saya menegurnya dengan kalimat yang halus Saya tidak mau tahu dengan urusan orang lain Saya berteman dengan anak orang kaya saja Saya senang jika dikritik oleh orang lain Walaupun bertemu dengan masalah yang sama saya bingung bagaimana menyelesaikannya Saat saya mengambil keputusan saya berani menanggung apapun resikonya Kritik membantu saya untuk berubah lebih baik Kegagalan membuat saya malu Saya mendiskusikan permasalahan saya dengan orang terpercaya Saya takut mengubah pola pikir karena takut gagal
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
SL
SR
J
PASCASARJANA UNY
TP
Instrumen Bimbingan dan Konseling Bidang Karir
INSTRUMEN SKALA Variabel: Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan A. Skala Saifuddin Azwar (2012: xvii) mengemukakan bahwa, skala merupakan perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Jenis skala yang digunakan yaitu skala Likert.
B. Prosedur Penyusunan Skala 1.
Mengidentifikasi tujuan ukur Untuk mengetahui tingkat sikap seseorang terhadap orientasi masa depan seseorang.
2.
Definisi konsep Menurut Thurstone Baron dan Byrne (Bimo Walgito, 2003: 110) sikap, yaitu: “specifically,
they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs, and behavior tendencies directed toward specific persons, ideas, objects, or groups”. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Myers (Bimo Walgito, 2003: 110) bahwa sikap merupakan “a predisposition towards some object; includes one’s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object”. Dari kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap mengandung komponen kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behavior). Menurut Nurmi (1991: 13), orientasi masa depan dapat didefinisikan sebagai fonomena luas yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir dan bertingkah laku menuju masa depan yang digambarkan dalam proses motivation, planing dan evaluation. Orientasi masa depan menurut G. Trosmmsdorff dan Nurmi (Desmita, 2008: 199) merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. 3.
Aspek-aspek dalam orientasi masa depan Terdapat tiga ranah orientasi masa depan bagi remaja (Nurmi, 1991: 8), yakni bidang
pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan. Dalam proses pembentukan orientasi masa depan terdapat tiga tahapan, yaitu: (1) Tahap motivational, mencakup motif, minat dan tujuan yang berkaitan dengan orientasi masa depan; (2) Tahap planning, yang terdiri dari tahap penentuan tujuan, penyusunan rencana, dan melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun; (3) Tahap evaluating, merupakan suatu proses dimana seseorang memikirkan kembali kemungkinan KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
PASCASARJANA UNY
tercapainya tujuan-tujuan pribadi yang telah dikembangkan, melibatkan pengamatan dan penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan serta memberikan penguat bagi diri sendiri.
4.
Definisi oprasional Definisi oprasional variabel penelitian merupakan suatu definisi mengenai variabel
penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristrik-karakteristik variabel-variabel tersebut yang dapat diamati (Saifuddin Azwar, 2012: 74). Tujuan dari definisi oprasional adalah untuk menghindari salah pengertian atau salah persepsi mengenai data yang akan diteliti dalam suatu penelitian serta untuk menghindari kesalahan dalam menentukan alat pengumpul data. Oleh karena itu, definisi yang digunakan dalam skala ini yaitu: Sikap terhadap orientasi masa depan merupakan kecenderungan individu terhadap suatu obyek, yang diekspresikan melalui pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan tingkah laku menuju masa depan yang terdiri dari antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan dimana berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan di masa depan yang melalui tahap motivation, planing dan evaluation. 5.
Merumuskan kisi-kisi skala sikap terhadap orientasi masa depan dan penentuan indikator Skala psikologi yang dikembangkan adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan
yang disusun berdasarkan tiga tahap orientasi masa depan, yaitu: motivational, planning, dan evaluating. Adapun blue print skala sikap terhadap orientasi masa depan terdapat pada tabel sebagai berikut: Indikator 1. Motivational
2. Planning
3. Evaluating
6.
Deskriptor a. b. c. a. b. c. a. b.
Motif Minat Tujuan Penentuan tujuan Penyusunan rencana Melaksanakan rencana dan strategi yang telah disusun Memikirkan kembali kemungkinan tercapainya tujuan Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap tingkah laku yang ditampilkan c. Memberikan penguat bagi diri sendiri Jumlah Item
No Item (+) (-) 3 9 4 8 6 2 5 1
∑
7 5
1 9
4
1 1 1 1 1 1 1 1
Penskalaan Setiap karakteristik akan diturunkan menjadi sejumlah aitem di mana dari setiap aitem
akan diperoleh skor total yang menunjukkan semakin tinggi skor sikap terhadap orientasi masa KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
PASCASARJANA UNY
depan maka akan diikuti oleh semakin tinggi sikap terhadap orientasi masa depan. Atau sebaliknya, semakin rendah skor sikap terhadap orientasi masa depan maka akan diikuti oleh semakin rendah sikap terhadap orientasi masa depan. Bentuk penskalaan yang digunakan untuk mencari hasil skor adalah berupa skala Likert. Sifat dari skala tersebut adalah favourable, yaitu butir pernyataan yang mendukung objek penelitian dan unfavourable, yaitu butir pernyataan yang tidak mendukung objek penelitian. Skala ini mempunyai empat alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), dan tidak setuju (TS). Tabel 2. Penskoran Aitem Jenis aitem
Alternatif jawaban
Favourable (+) 4 3 2 1
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS)
7.
Unfavourable (-) 1 2 3 4
Kriteria sikap terhadap orientasi masa depan Untuk mengetahui sikap terhadap orientasi masa depan dengan menggunakan instrument
skala Linkert, maka penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori tersebut menurut Saifuddin Azwar (2001: 109) sebagai berikut: g.
(µ+2,0σ) ≤ X
= Tinggi
h.
(µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ)
= Sedang
i.
µ ≤ X < (µ+1,0σ)
= Cukup
j.
(µ-1,0σ) ≤ X < µ
= Kurang
k.
(µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ)
= Rendah
l.
X < (µ-2,0σ)
= Sangat Rendah
Keterangan: µ = Mean Ideal σ = Standar Deviasi X = Skor yang Diperoleh
Kemudian disusun dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut: d.
Menentukan skor tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 25
e.
Menghitung mean ideal (µ) yaitu ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½ (21+9) = 15
f.
Menghitung standar deviasi (σ) yaitu 1/6 (skor tertinggi–skor terendah) = 1/(21-9) = 2 Tabel 3. Perhitungan Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan Sikap terhadap orientasi masa depan Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat Rendah
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
Rentang skor (µ+2,0σ) ≤ X = (15+4) ≤ X = 19 ≤ X (µ+1,0σ) ≤ X < (µ+2,0σ) = (15+2) ≤ X < (15+4) = 17 ≤ X < 19 µ ≤ X < (µ+1,0σ) = 15 ≤ X < (15+2) = 15 ≤ X< 17 (µ-1,0σ) ≤ X < µ = (15-2) ≤ X < 15 = 13 ≤ X < 15 (µ-2,0σ) ≤ X < (µ-1,0σ) = (15-4) ≤ X < (15-2) = 11 ≤ X < 13 X < (µ-2,0σ) = X < (15-4) = X < 11
PASCASARJANA UNY
Berdasarkan perhitungan kategori kepercayaan diri pada tabel 3 dapat diketahui rentang skor kategori sikap terhadap orientasi masa depan pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kategori Skor Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kategori Sikap Terhadap Orientasi Masa Depan Tinggi Sedang Cukup Kurang Rendah Sangat rendah
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
Rentang Skor 19-21 17-18 15-16 13-14 11-12 9-10
PASCASARJANA UNY
SKALA SIKAP TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN PENGANTAR Berikut ini adalah skala sikap terhadap orientasi masa depan, skala ini dibuat untuk penelitian dan pengembangan sikap siswa terhadap orientasi masa depan. Karena itu saya meminta bantuan siswa untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini. Setiap jawaban itu benar jika mencerminkan diri siswa dan jawaban siswa akan dijamin kerahasiaannya. Atas ketersediaanya dan kerjasama kalian saya ucapkan terima kasih. Tertanda Khairi Bintani Nama : PETUNJUK MENGERJAKAN Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama. Setiap pernyataan dalam skala ini dilengkapi empat pilihan jawaban: SS : apabila anda sangat setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. S : apabila anda setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. R : apabila anda ragu-ragu melakukan/merasakan pernyataan tersebut. TS : apabila anda tidak setuju melakukan/merasakan pernyataan tersebut. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda check (√) pada lembar jawaban mengenai pernyataan yang sesuai dengan keadaan diri Anda. CONTOH: Pernyataan : Saya berdoa ketika mengerjakan soal ujian Jawaban : Bila Anda selalu melakukan hal tersebut, maka berilah tanda check (√) pada SS seperti berikut ini: SS S R TS √ *SELAMAT MENGERJAKAN*
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pernyataan Cita-cita merupakah hal yang tidak penting bagi saya Kegagalan membayangi pikiran saya Saya memiliki cita-cita yang jelas Saya menaruh perhatian pada perilaku yang berhubungan dengan tujuan saya Saya mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita saya Saya tertarik dengan kegiatan yang berhubungan dengan cita-cita saya Saya tidak membuat rencana untuk masa depan saya Tidak ada yang mendorong saya untuk sukses Tidak mungkin memperoleh keberhasilan dari sesuatu yang telah gagal
KHAIRI BINTANI, S.Pd (15713251019)
SS
S
R
PASCASARJANA UNY
TS