INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIKA DAN PRODUK KOMPLEMEN Disampaikan pada Acara Praktek Kerja Profesi Apoteker BPOM, 5 September 2017
STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI II
STRUKTUR ORGANISASI DIT. INSERT OT, KOS & PK
Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik & Produk Koplemen
Kasubdit Inspeksi Produk I
Kasubdit Inspeksi Produk II
Kasi Inspeksi Obat Tradisional & Suplemen Makanan
Kasi Inspeksi Kosmetik
Kasi Pengawasan Penandaan dan Promoso Obat tadisional dan Suplemen Makanan
Kasi Pengawasan Penandaan dan Promosi Kosmetik
Kasubdit Sertifikasi
Kasi Sertifikasi Obat Tradisional
Kasi Sertifikasi Kosmetik dan Suplemen Makanan
Kasi Tata Operasional
TUGAS POKOK DIT INSERT OT, KOS DAN PK
penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang inspeksi sarana produksi dan distribusi serta sertifikasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen, fasilitas produksi dan proses produksi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen
definisi Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Definisi (lanjutan) • Suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
SISTEM PENGAWASAN BADAN POM
POST MARKET CONTROL Sistem Registrasi Pem Sar Produksi /Importir
Registrasi (OT dan SM) ke Badan POM
Monitoring Efek Samping
Pem Sar Distribusi
(Ditlai)
Database Produk
CPOTB Was Penandaan
Sampling & Pengujian
Nomor Izin Edar Was Iklan
Untuk OT / Kosmetika / SM impor
SKI
SARANA
Industri
importir
distribusi
badan usaha yg melakukan kontrak produksi penjualan produk melalui media elektronik
PRODUK
Legalitas Produk
Keamanan, Kemanfaatan, Mutu
Penandaan & Klaim SARANA DISTRIBUSI : ✓ distributor ✓ agen ✓ Batra ✓ swalayan, apotek, toko obat, depot jamu, toko kos ✓ stokis MLM ✓ pengecer
Promosi & Iklan
Yang Dilakukan dalam Pengawasan Obat Tradisional dan SM
1. Inspeksi Sarana produksi IOT UKOT Standar yang digunakan : 1. CPOTB tahun 2011 2. QMS PIC/S dalam penyelenggaraan inspeksi Sumber daya inspeksi : 1. inspektur CPOTB terkualifikasi 2. Perencanaan inspeksi 3. Dukungan dana
Lanjutan… 2. Inspeksi produk beredar Pengawasan dilakukan terhadap produk dengan memperhatikan / melakukan : 1. Sampling, dilakukan berdasarkan risiko / analisis risiko 2. Legalitas produk 3. Penandaan sesuai persetujuan Badan POM (a.l. penggunaan bahasa, klaim, dll) 4. Terhadap sarana distribusi dilakukan pengawasan agar : a. b. c.
tidak menjual produk yang dilarang (tanpa izin edar dan / atau mengandung bahan kimia obat) menyediakan tempat penyimpanan yang dapat menjaga mutu produk dokumentasi yang mampu telusur
Lanjutan… 3. Pengawasan iklan Standar yang digunakan : 1. UU No. 36 Tahun 2009 2. UU No. 8 Tahun 1998 3. Permenkes No. 386 tahun 1994 4. Peraturan Ka. Badan POM No. 1384 tahun 2005 5. SK Ka Badan POM No. 3644 tahun 2004 Aspek yang diperhatikan dalam pengawasan iklan : 1. Legalitas produk yang diiklankan 2. Persetujuan iklan
Tindak Lanjut yang Dilakukan dalam Pengawasan a. b. c. d. e. f. g.
peringatan; peringatan keras; perintah penarikan produk dari peredaran; Pembatalan izin edar penghentian sementara kegiatan; pencabutan izin industri atau izin usaha Pro Justitia
Tindak Lanjut Badan POM terhadap OT Mengandung BKO • Peringatan keras untuk me-recall & memusnahkan • Surat Perintah kepada Seluruh Balai untuk melakukan TL sesuai pola tindak lanjut • Public Warning (PW) • Pembatalan Persetujuan Pendaftaran • Pro-justitia • Rekomendasi Penghentian Sementara Kegiatan (PSK) • Rekomendasi Pencabutan Izin Produksi
Pengawasan Penandaan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan I. Obat Tradisional
Tertuang dalam Peraturan Ka. Badan POM No. 1384 tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarma Kriteria Penandaan Obat Tradisional (pasal 4 butir c) : berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional secara tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluas dalam rangka pendaftaran
Lanjutan... II. Suplemen Makanan Tertuang dalam Peraturan Ka. Badan POM No. 3644 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan dan No. 1381 tentang Tata Laksana Pendaftaran Suplemen Makanan Kriteria Penandaan Suplemen Makanan : harus mencantumkan informasi yang lengkap, obyektif, benar dan tidak meyesatkan (pasal 4 butir d Permenkes No. 3644) harus berisi informasi yang sesuai dengan penandaan yang telah disetujui pada pendaftaran (pasal 14 ayat (1) Sanksi Pembatalan Izin Edar dapat diberikan jika penandaan tidak sesuai dengan yang telah disetujui (Pasal 29 Ayat (1) butir b Permenkes No. 1381)
Pengawasan Promosi Obat Tradisional dan Suplemen Makanan Tertuang dalam SK Menkes No. 386 tentang Pedoman Periklanan : Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan Minuman Kriteria Iklan Telah mendapatkan Nomor Persetujuan Pendaftaran dari Badan POM RI Rancangan iklannya telah mendapat persetujuan dari Badan POM RI Informasi dan keterangan lain harus sesuai dengan yang disetujui Tidak boleh mencantumkan kegunaan selain yang disetujui dalam pendaftaran tidak mencantumkan klaim berlebihan (over klaim) dan mendorong penggunaan OT secara berlebihan Kriteria Iklan secara khusus dirinci dalam SK Menkes No. 386 tahun 1994
KEBUTUHAN UNTUK MENJADI ANGGOTA PIC/S
Sejalan dengan Visi & Misi Terbaru
Peningkatan nilai ekonomi bagi industri farmasi dan obat tradisional / herbal medicine dalam rangka produksi obat dan obat tradisional sesuai standar mutu terkini
Badan POM RI kedudukannya menjadi sejajar dengan FDA negara maju anggota PIC/S misal: MHRA (Inggris), TGA (Australia), AFSSAP (Prancis), ZLG (jerman), SwissMedic (Swiss)
Indonesia melalui Badan POM RI memperoleh akses informasi yang cepat apabila ada masalah/produk obat dan obat tradisional yang beredar di pasar Internasional (Rapid Alert System)
Potensi ekspor industri obat dan obat tradisional nasional meningkat karena level of confidence negara pengimpor meningkat
MANFAAT MENJADI ANGGOTA PIC/S
Masyarakat akan memperoleh produk obat dan obat tradisional yang bermutu sesuai standar mutu terkini
Meningkatkan kinerja regulator dalam rangka pengawasan obat dan obat tradisional sehingga dapat meningkatkan kepatuhan industri farmasi dan obat tradisional nasional terhadap persyaratan GMP terkini
Menjadi anggota tim expert dalam penyusunan pedoman, sehingga Indonesia dapat memperjuangkan persyaratan standar mutu produk farmasi dan obat tradisional sesuai dengan kondisi lokal indonesia
Akses informasi teknis lebih cepat terkait dengan keputusan persyaratan inspeksi dari sesama anggota PIC/S
Akses laporan inspeksi negara anggota PIC/S yang confidential
Saling pengakuan GMP Certificate antar negara anggota PIC/S
TUJUAN : Untuk meningkatkan kerjasama antar negara-negara anggota ASEAN dalam menjamin asepek MUTU, KEAMANAN dan MANFAAT kosmetik yang diedarkan di ASEAN Untuk menghilangkan hambatan dalam dunia perdagangan melalui harmonisasi persyaratanpersyaratan teknis yang menyangkut ketiga aspek tersebut dan memberlakukan satu standar Untuk meningkatkan daya saing produk-produk ASEAN
PENERAPAN ACD Evaluasi Pre-market (REGISTRASI) menjadi NOTIFIKASI (1 Januari 2011), sehingga tanggung jawab lebih besar kepada produsen/ importir terhadap mutu, keamanan dan kemanfaatan produknya Kosmetika harus dinotifikasi oleh produsen/importir ke Badan POM sebelum beredar dan dijamin mutu dan keamanannya. Pemimpin industri/ importir harus menandatangani pernyataan mengenai jaminan mutu, keamanan dan kemanfaatan produk Perkuatan Post-Market Control dan Post Market Surveillance oleh Badan POM Pemberdayaan konsumen
SISTEM NOTIFIKASI
PMS / PMC
Database produk Sampling
Inspeksi
MESKOS
Was Iklan
Pengujian
CPKB Dokumen Informasi Produk (DIP)
NotifikasiKosmetik ke Badan POM
Persetujuan
Mutu
Keamanan
Kemanfaatan
PENGAWASAN KOSMETIKA Notifikasi
Post Market Surveilance (PMS) / PMC • • • • • • •
Audit DIP / evaluasi keamanan produk Pemeriksan sarana produksi / distribusi Inspeksi CPKB Sampling dan Pengujian lab Pengawasan iklan MESKOS Laporan efek samping oleh Industri
Pengawasan Kosmetika Kelengkapan Administrasi
Sarana Penelusuran
Produksi
Penerapan CPKB Evaluasi Kosmetika
Evaluasi Kosmetika
Sarana penjualan elektronik
Adm pembelian dan penjualan Evaluasi Kosmetika
Distribusi / pengecer
Sarana Importir
Sarana Distributor
Kelengkapan Adm importasi Evaluasi Kosmetik Cara Distribusi
Kelengkapan Administrasi a.l. Perjanjian kontrak Evaluasi Kosmetika Cara Distribusi
PERSYARATAN KOSMETIKA BEREDAR DI WILAYAH INDONESIA
Kosmetika terdaftar/ ternotifikasi
Memenuhi persyaratan teknis kosmetika
Memiliki DIP
Diproduksi pada sarana yang sudah menerapkan CPKB
Bahan kosmetika memenuhi persyaratan Kosmetika impor masuk sesuai ketentuan pemasukan kosmetika (melalui SKI)
PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
Persyaratan Keamanan Persyaratan Mutu
Persyaratan Penandaan Persyaratan Klaim
PENANDAAN/ LABEL KOSMETIKA Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika • • • • • • • • • • •
Penandaan paling sedikit harus mencantumkan : Nama kosmetika Kegunaan Cara penggunaan Komposisi Nama dan negara produsen Nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi Nomor bets Ukuran, isi, atau berat bersih Tanggal Kedaluarsa Peringatan/ perhatian dan keterangan lain
IKLAN/PROMOSI KOSMETIKA Dapat diiklankan bila memiliki izin edar tidak boleh diiklankan : • Rekomendasi dari suatu lab, instansi pemerintah, organisasi profesi kesehatan atau kecantikan dan/ tenaga kesehatan • Peragaan tenaga kesehatan atau yang mirip dengan itu • Seolah-olah sebagai obat Mendidik dan sesuai dengan norma kesusilaan yang ada Tidak menggunakan kata – kata “mengobati, “menyembuhkan” atau kata lain yang semakna Tidak diiklankan seolah – olah dapat mempengaruhi fungsi fisiologis dan atau metabolisme tubuh. Bahan yang tidak jelas kegunaannya tidak boleh diiklankan yang menyatakan kegunaan bahan tersebut. Kosmetika yang tidak mengandung bahan aktif tidak dapat diiklankan dengan menyatakan kegunaan dari bahan aktif yang dimaksud. Kosmetika dengan bahan alami tertentu hanya dapat diiklankan mengandung bahan alami dimaksud. Iklan kosmetika tidak boleh diperagakan dan atau ditujukan untuk bayi, kecuali kosmetika golongan sediaan bayi. Spot Iklan untuk kategori tertentu
RUANG LINGKUP
PRODUK
SARANA
• SURAT KETERANGAN IMPOR • SURAT KETERANGAN EKSPOR
• PERSETUJUAN DENAH BANGUNAN INDUSTRI (RIP) • REKOMENDASI IJIN PRODUKSI • SERTIFIKASI CPKB DAN CPOTB
SKI/SKE SURAT KETERANGAN IMPOR (SKI)
SURAT KETERANGAN EKSPOR (SKE)
BAHAN BAKU
CFS
PRODUK JADI
CoPP
❖OBAT TRADISIONAL ❖KOSMETIK ❖SUPLEMEN MAKANAN ❖OBAT QUASI ❖NON OT KOS PK
TW
ALUR BISNIS IMPORTASI MELALUI e bpom
BNI 46 Badan POM Norek 000.037.8917348 Pembayaran Form pembayaran
Pemohon
Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
Penyerahan Dokumen
Pemeriksaan dan verifikasi teknis kelengkapan administrasi
A L U R
Tidak Lengkap KEPUTUSAN Tidak Benar Lengkap
Penyelesaian Berkas
SKE ( CFS, CoPP, TW)
S K E
SERTIFIKASI SARANA PRODUKSI
1. Persetujuan Denah Bangunan Industri / RIP Surat yang dikeluarkan oleh Badan POM terkait
persetujuan denah bangunan industri /RIP
2. Izin Produksi Kosmetika/ Izin IOT/UKOT/UMOT izin yang harus dimiliki
3. Sertifikasi CPKB/CPOTB
oleh pabrik OT dan Kos untuk melakukan
Rangkaian kegiatan
dalam rangka kegiatan pembuatan
mendapatkan sertifikat CPKB/CPOTB
TATA CARA PERMOHONAN PERSETUJUAN DENAH BANGUNAN INDUSTRI KOSMETIKA DAN OT SURAT PERMOHONAN DITUJUKAN KE KEPALA BADAN POM CQ DIREKTUR INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN
KELENGKAPAN ADMINISTRASI
1. 2. 3. 4. 5. 6.
IMB HO / IJIN GANGGUAN SIUP NPWP TDI/IUI IJIN PRODUKSI KOSMETIK (jika ada)
KELENGKAPAN TEKNIS (DENAH BANGUNAN/RIP)
TAHAPAN PERMOHONAN PERSETUJUAN DENAH BANGUNAN INDUSTRI KOSMETIKA DAN OT KONSULTASI DENAH PENGAJUAN PERMOHONAN PERSETUJUAN DENAH BANGUNAN EVALUASI DENAH BANGUNAN SURAT PERSETUJUAN DENAH BANGUNAN
REKOMENDASI PERIZINAN INDUSTRI KOSMETIKA
Perbedaan Izin Produksi Kosmetik Perbedaan
Permenkes No : 236/Menkes/Per/X/1977
Permenkes No:1175/MENKES/PER/VIII/20 10
Komoditi
Kosmetika dan Alat Kesehatan
Kosmetika
Golongan
A, B, C sesuai asset
A, B sesuai jenis dan bentuk sediaan
Timeline
Belum diatur
Ada kepastian timeline
Alur Bisnis Proses
Belum ada kejelasan peran dan tanggung jawab
Sudah ada kejelasan peran dan tanggung jawab
Persyaratan
denah bangunan
denah bangunan yang disahkah oleh Kepala Badan
Penanggung Jawab
Belum diatur
Minimal Tenaga Teknis Kefarmasian
Masa Berlaku
4 (Empat) Tahun addendum : berlaku selama perusahaan masih aktif
5 (Lima) Tahun
FOKUS UTAMA PADA PERATURAN KEPALA BADAN POM TENTANG INDUSTRI GOLONGAN B
LARANGAN : Industri Kosmetika yang memiliki Izin Produksi Kosmetika golongan B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dilarang memproduksi kosmetika: a. jenis sediaan untuk bayi; b. mengandung bahan antiseptik, anti ketombe, pencerah kulit, dan tabir surya.
CAIR EAU DE COLOGNE, PEWANGI BADAN,
MINYAK RAMBUT , PEMBERSIH KULIT MUKA, PENYEGAR KULIT MUKA, ASTRINGENT, PENYEGAR
CAIRAN KENTAL
SUSPENSI
SABUN MANDI, MINYAK MANDI, PERAWATAN KAKI SAMPO, KONDISIONER, MINYAK RAMBUT, HAIR AND BODY WASH PEMBERSIH KULIT MUKA,, PERAWATAN KULIT, BADAN DAN TANGAN LULUR, MASSAGE OIL TERMASUK REMPAH-REMPAH
LULUR, MANGIR
BEDAK
KRIM
SETENGAH PADAT
SABUN MANDI, GARAM MANDI, REMPAHREMPAH
LULUR KRIM PIJAT HAIR CREAM
PADAT
SERBUK BATH POWDER
LULUR, MANGIR, BEDAK DINGIN
POMADE LULUR, MANGIR, BEDAK DINGIN
DEODORANT ANTIPERSPIRANT
PENGGOLONGAN INDUSTRI
USAHA
IOT DAN IEBA
UKOT
UMOT
SEMUA BENTUK SEDIAAN
KAPSUL DAN COD*
PARAM, PILIS, RAJANGAN, COL
BADAN HUKUM
KECUALI TABLET DAN EFERVESEN
BADAN USAHA
BADAN USAHA PERORANGAN
IZIN DARI MENTERI IZIN DARI MENTERI PJ APOTEKER
PJ : TTK KECUALI * PJ APOTEKER
IZIN DARI MENTERI
PENGGOLONGAN (LANJUTAN) USAHA
USAHA JAMU RACIKAN
USAHA JAMU GENDONG
DEPOT JAMU
OT BERBENTUK CAIRAN SEGAR
PENCAMPURAN SED JADI DAN ATAU SEDIAAN SEGAR DIJAJAKAN LANGSUNG DIJAJAKAN LANGSUNG TIDAK MEMERLUKA N IZIN MENTERI
TIDAK MEMERLUKAN IZIN MENTERI
PENDELEGASIAN KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN IOT & IEBA
UKOT DIREKTUR JENDERAL
PERSETUJUAN PRINSIP
KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI
BERLAKU SELAMA 3 TAHUN, DAPAT DIPERPANJANG 1 TAHUN
UMOT KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA
PERMOHONAN PERSETUJUAN PRINSIP
SURAT PERMOHONAN DILENGKAPI 15 PERSYARATAN (LIHAT PASAL 12)
DIAJUKAN KE DIREKTUR JENDERAL DENGAN TEMBUSAN KE KEPALA BADAN POM DAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI
PERSETUJUAN PRINSIP DITERBITKAN DALAM WAKTU 12 HK SETELAH PERMOHONAN DINYATAKAN LENGKAP
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN (RIP) YANG MENGACU PADA PEMENUHAN CPOTB DISETUJUI OLEH KEPALA BADAN 14 HK SEJAK PENGAJUAN PERMOHONAN
PERMOHONAN IZIN IOT DAN IEBA
SURAT PERMOHONAN
KELENGKAPAN PERSYARATAN : PERSETUJUAN PRINSIP, DAFTAR PERALATAN, DAFTAR JUMLAH TENAGA KERJA, DIAGRAM /ALUR PROSES PRODUKSI, SALINAN SERTIFIKAT UPL , DAN REKOMENDASI PEMENUHAN CPOTB DARI KEPALA BADAN POM
PERUBAHAN DATA SETELAH PERSETUJUAN PRINSIP DILAPORKAN KE DINKES PROP, ATAU KEPALA BADAN POM APABILA TERKAIT rip
PERMOHONAN DIAJUKAN KE DIREKTUR JENDERAL DAN DITEMBUSKAN KE KEPALA BADAN POM DAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI
IZIN
PROSES BISNIS PEMERIKSAAN SARANA DALAM RANGKA REKOMENDASI IZIN IOT DAN IEBA PERMOHONAN 20 HK
PEMERIKSAAN SARANA SURAT PERMINTAAN PERBAIKAN EVALUASI CAPA 10 HK SEJAK DINYATAKAN LENGKAP
REKOMENDASI DITUJUKAN KE KEMKES
PERMOHONAN IZIN UKOT
SURAT PERMOHONAN DILENGKAPI 18 PERSYARATAN (LIHAT PASAL 22)
DIAJUKAN KE KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI DENGAN TEMBUSAN KE KEPALA BALAI POM SETEMPAT DAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
KEPALA DINKES KAB/KOTA: REKOMENDASI
KEPALA BALAI POM SETEMPAT: REKOMENDASI
PROSES BISNIS PEMERIKSAAN SARANA DALAM RANGKA REKOMENDASI IZIN UKOT PERMOHONAN 7 HK
PEMERIKSAAN SARANA SURAT PERMINTAAN PERBAIKAN EVALUASI CAPA 14 HK SEJAK DINYATAKAN LENGKAP
REKOMENDASI DITUJUKAN KE KEPALA DINKES PROP
SERTIFIKASI CPKB/CPOTB
PENILAIAN MENYELURUH TERHADAP PEMENUHAN PERSYARATAN CPKB/CPOTB UNTUK TUJUAN SERTIFIKASI DAN RE-SERTIFIKASI CPKB/CPOTB, PERUBAHAN TATA RUANG, PENAMBAHAN FASILITAS PRODUKSI; TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN SEBELUMNYA; DILAKUKAN OLEH TIM SERTIFIKASI CPKB/CPOTB
Penerapan Aspek CPKB Sistem Manajemen Mutu
Personalia
Penanganan Keluhan & Penarikan Produk
Bangunan
Kontrak produksi & pengujian
Peralatan CPKB
Sanitasi & Hygiene
Penyimpanan
Audit Internal
Dokumentasi
Produksi Pengawasan Mutu
55
Kos • SERTIFIKAT CPOTB • PER BENTUK SEDIAAN • MASA BERLAKU 5 TAHUN • PNBP
OT
• SERTIFIKAT CPKB • PER BENTUK SEDIAAN • MASA BERLAKU 5 TAHUN • PNBP
BISNIS PROSES SERTIFIKASI CPKB/CPOTB PERMOHONAN SERTIFIKASI PEMERIKSAAN SARANA SURAT PERMINTAAN PERBAIKAN EVALUASI CAPA SERTIFIKAT
TERIMA KASIH
Thank You Email :
[email protected]
• Telp : (021) 4244691 ext. 1044
• www.pom.go.id