INHIBISI EKSTRAK HERBA KUMIS KUCING DAN DAUN SALAM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE
DWIEKA AGUSTIN MUFLIHAT
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ABSTRAK DWIEKA AGUSTIN MUFLIHAT. Inhibisi Ekstrak Kumis kucing dan Salam terhadap Aktivitas Xantin Oksidase. Dibimbing oleh DYAH ISWANTINI PRADONO dan LATIFAH KOSIM DARUSMAN. Kumis kucing dan salam merupakan tanaman obat asli Indonesia yang dapat memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga berpotensi menurunkan kadar asam urat dalam darah. Dalam penelitian ini, terhadap ekstrak air dan etanol dari daun salam dan herba kumis kucing dilakukan uji fitokimia, uji toksisitas ekstrak terhadap A. salina L, dan uji inhibisi terhadap aktivitas xantin oksidase secara in vitro pada kondisi optimum (inkubasi pada suhu 20oC, pH 7,5, konsentrasi xantin oksidase 0,1 unit/mL, dan konsentrasi xantin 0,7 mM) yang dibandingkan dengan alopurinol sebagai kontrol positif. Berdasarkan uji fitokimia, senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak air salam meliputi flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak etanol kumis kucing meliputi alkaloid, flavonoid, dan steroid. Hasil analisis probit terhadap ekstrak air dan etanol dari daun salam dan herba kumis kucing menunjukkan nilai LC50 masing-masing sebesar 2174,23 ppm, 114,55 ppm, 1700,11 ppm, dan 344,39 ppm. Dari keempat ekstrak, hanya ekstrak air daun salam dan ekstrak etanol herba kumis kucing yang memiliki daya inhibisi lebih dari 50%, yaitu sebesar 82,54% dan 77,36%, dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 8,27 ppm dan 47,46 ppm pada konsentrasi 70 ppm. Alopurinol memiliki daya inhibisi yang paling besar (97,96%) dibandingkan keempat ekstrak pada konsentrasi yang sama. Akan tetapi, dengan nilai persen inhibisi tersebut, ekstrak air daun salam dan ekstrak etanol herba kumis kucing dikatakan berpotensi sebagai obat.
ABSTRACT DWIEKA AGUSTIN MUFLIHAT. Inhibition of Kumis kucing and Salam Extract to Xanthine Oxidase Activity. Under the direction of DYAH ISWANTINI PRADONO and LATIFAH KOSIM DARUSMAN. Kumis kucing and salam are original medicine plants from Indonesia which can relieve uric acid and increase urine production (diuretic), so that they can decrease the amount of uric acid in blood. In this research, water and ethanol extracts of kumis kucing and salam leaves have been done for phytochemical assay, toxicity assay by brine shrimp lethality test, and also in vitro assay for inhibition of xanthine oxidase activity at optimum condition (incubated at 20°C, pH 7,5 for 45 minutes, under concentration of xanthine oxidase 0,1 unit/ml and xanthine at 0,7 mM) that compared with alopurinol as positive control. Based on its phytochemical assay, water extract of salam leaves contained of flavonoids, saponins, and tannins, while its etanol extracts contained of alkaloids, flavonoids, and steroids. The result of probit analyses of water and ethanol extracts of salam leaves and kumis kucing showed that their LC50 value were 2174,23 ppm, 114,55 ppm, 1700,11 ppm, and 344,39 ppm, respectively. Only water extractss of salam leaves and ethanol extracts of kumis kucing that have inhibitory effect more than 50% of them, there are 82,54% and 77,36%, and also their IC50 value were 8,27 ppm and 47,46 ppm, respectively at 70 ppm. Alopurinol have the highest inhibitory effect of all extractss at the same concentration. However, from the value of inhibitory effect, water extracts of salam leaves and ethanol extracts of kumis kucing still can said that they are potential as inhibitor of xantin oksidase and can be use uric acid drug.
INHIBISI EKSTRAK HERBA KUMIS KUCING DAN DAUN SALAM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE
DWIEKA AGUSTIN MUFLIHAT
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Judul Skripsi Nama NIM
: Inhibisi Ekstrak Herba Kumis kucing dan Daun Salam terhadap Aktivitas Xantin Oksidase : Dwieka Agustin Muflihat : G44204052
Disetujui:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Dyah Iswantini Pradono, MAgr
Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman, MS
NIP 131 956 706
NIP 13053668
Diketahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dr. drh. Hasim, DEA NIP 131578806
Tanggal lulus:
PRAKATA Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada suri tauladan umat manusia Nabi Muhammad SAW. Judul yang dipilih dalam karya ilmiah ini adalah Inhibisi Ekstrak Kumis kucing dan Salam terhadap Aktivitas Xantin Oksidase. Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Dyah Iswantini Pradono, M.Agr dan Ibu Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman, MS selaku pembimbing atas arahan, semangat, dan bimbingannya selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pusat Studi Biofarmaka yang telah membantu sebagian dana penelitian dan diikutsertakan dalam agenda riset tentang asam urat. Ucapkan terima kasih juga penulis haturkan untuk Mimi, Mama, Aa dan segenap keluarga tercinta atas segala dukungan baik moril, materil, serta do’a selama penulis menempuh pendidikan hingga selesainya karya ilmiah ini. Terimakasih pada teman-teman seperjuanganku, Ana, Ai, Rini dan Dede atas kebersamaan, dukungan, dan bantuannya selama ini, teman-teman kimia 41, juga pada Mbak Cici dan Mbak Tuti atas bantuan serta ide-idenya. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk segala bantuan dan dorongan semangatnya. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan sedikit memberi sumbangsih bagi kemajuan bangsa.
Bogor, September 2008 Dwieka Agustin Muflihat
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 21 Agustus 1986 dari ayah Agung Purnomo dan ibu Muhayah Rayayi. Penulis merupakan putri keempat dari empat bersaudara. Tahun 2004 penulis lulus dari SMUN 2 Kota Cirebon dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif di organisasi kemahasiswaan, yaitu sebagai salah satu staf Departemen Pengembengan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Mahasiswa Kimia periode 2005/2006 dan 2006/2007. Penulis pernah mengikuti kompetisi kimia yang diadakan oleh perusahaan Toba Surimi. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Kimia untuk Tingkat Persiapan Bersama dan asisten praktikum Kinetika Kimia. Saat ini, penulis menjadi salah satu pengajar di bimbingan belajar Mathematic Club Study (MSC). Penulis menyelesaikan praktik lapangan di bagian laboratorium Quality Control PT Polyprima Karyarekssa Cilegon-Banten pada tahun 2007 dengan judul Korelasi antara Ukuran Partikel dan Kadar Pengotor Organik dalam CTA dan PTA.
DAFTRAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. viii PENDAHULUAN .........................................................................................................
1
TINJAUAN PUSTAKA Salam .................................................................................................................. Kumis kucing ....................................................................................................... Gout...................................................................................................................... Xantin Oksidase ................................................................................................. Flavonoid ............................................................................................................
1 2 2 3 4
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat..................................................................................................... Metode Penelitian ................................................................................................
5 5
HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air ............................................................................................................ 7 Ekstraksi .............................................................................................................. 7 Uji Fitokimia ...................................................................................................... 7 Uji Toksisitas Larva Udang ................................................................................. 8 Uji Inhibisi Ekstrak Kasar terhadap Aktivitas Enzim Xantin Oksidase ............. 9 Uji Statistik ......................................................................................................... 11 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ............................................................................................................. 11 Saran .................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 11 LAMPIRAN .................................................................................................................. 14
DAFTAR TABEL Halaman 1 Uji fitokimia ekstrak etanol kumis kucing dan salam .................................................
7
2 Uji fitokimia ekstrak air kumis kucing dan salam......................................................
8
3 Nilai LC50 ekstrak kumis kucing dan salam terhadap A salina L. ...............................
8
4 Persamaan linear ekstrak kumis kucing dan salam ................................................... 10 5 Nilai IC50 ekstrak kumis kucing dan salam terhadap xantin oksidase ......................... 11
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Daun salam ..................................................................................................................
2
2 Profil tanaman kumis kucing.......................................................................................
2
3 Struktur 3D xantin oksidase.......................................................................................... 3 4 Skema reaksi xantin oksidase yang mengkonversi hipoxantin menjadi xantin dan asam urat....................................................................................................................... 3 5 Struktur umum senyawa flavonoid..............................................................................
4
6 Persen inhibisi aktivitas xantin oksidase ekstrak etanol............................................... 9 7 Persen inhibisi aktivitas xantin oksidase ekstrak air ................................................... 10 8 Persen inhibisi terbaik dari seluruh ekstrak, kontrol negatif, dan kontrol positif pada konsentrasi 70 ppm ............................................................................................ 10
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Bagan alir penelitian ................................................................................................. 15 2 Ekstraksi air dan etanol .............................................................................................. 16 3 Uji toksisitas dengan larva udang A.salina................................................................. 17 4 Uji inhibisi aktifitas xantin oksidase Uji toksisitas dengan larva udang Artemia salina .......................................................................................................................... 18 5 Kadar air ..................................................................................................................... 19 6 Aktivitas ekstrak kumis kucing dan salam terhadap Larva A. salina L...................... 20 7 Pembuatan kurva standar............................................................................................ 21 8 Data hasil uji enzimatis berbagai ekstrak ................................................................... 22 9 Perhitungan statistik ekstrak kumis kucing dan salam ............................................... 25
PENDAHULUAN Gout adalah penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat yang tinggi dapat menyebabkan rasa sakit pada persendian, meningkatnya tekanan darah, bahkan penyakit batu ginjal. Tercatat pada tahun 2001, penderita asam urat di Pulau Jawa berjumlah 1,7% dari total populasi penduduk Jawa (Heryanto 2003). Jumlah penderita ini cenderung meningkat sejalan dengan pola kehidupan masyarakat yang lebih gemar mengkonsumsi makanan tinggi protein. Alopurinol adalah obat gout yang paling efektif dalam menghambat pembentukan asam urat melalui mekanisme inhibisi kompetitif terhadap xantin oksidase (Pacher 2006). Akan tetapi, pemakaian alopurinol mengakibatkan efek samping seperti kemerahan pada kulit, demam, menggigil, leukopenia, eosinofilia, artralgia, pruritus, dan gangguan saluran cerna (Ganiswara et al. 1995). Proses penyembuhan asam urat memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, lebih sesuai bila menggunakan obat tradisional karena efek samping yang ditimbulkannya kecil. Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain, cenderung meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature (Pramono & Katno 2002). Penelitian mengenai khasiat tanaman obat sebagai inhibitor xantin oksidase telah banyak dilakukan, seperti tempuyung dan daun sendok (Hoffman 1998). Ekstrak metanol conyza bonariensis aktif sebagai inhibitor xantin oksidase dan glikosidase dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 50.041 mM dan 17.012 mM karena mengandung flavonoid golongan apigenin dan luteolin (Kong et al. 2000). Lychnophora, tanaman obat dari Brazil mampu menginhibisi xantin oksidase dengan daya inhibisi 77% dan IC50 6 g/mL (Filha et al. 2006). Sidaguri berpotensi sebagai inhibior xantin oksidase (Dharma 1985; Soedibyo 1998; Iswantini & Darusman 2003). Kemampuan ekstrak kasar flavonoid sidaguri sebagai penghambat aktivitas xantin oksidase mencapai 55,29% melalui mekanisme inhibisi kompetitif (Hidayat 2007). Seledri (Rhamdani 2004), serta gabungan ekstrak sidaguri dan seledri dapat menginhibisi xantin oksidase melebihi alopurinol atau produk komersial lainnya serta menunjukkan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus. (Iswantini et al. 2005). Kumis kucing (Orthosiphon spp) diduga dapat mengobati asam urat dan mampu memperbanyak produksi urin (diuretik)
sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah (Dewani & Sitanggang 2006). Kumis kucing mengandung flavonoid golongan sinensetin tidak kurang dari 1,1% sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri (Dalimartha 2006). Beberapa penelitian mengungkapkan mengenai khasiat kumis kucing di antaranya dapat mengobati asam urat, rematik, dan batu ginjal (Rukmana 2000). Salam merupakan salah satu tanaman obat dikarenakan memiliki banyak khasiat. Beberapa peneliti yang mengungkapkan khasiat salam di antaranya adalah Sadewi (1992) mengungkapkan bahwa ekstrak etanol dari daun salam dapat menghambat pertumbuhan bakteri Echercia coli, Vibrio cholera, dan Salmonella sp. Sementara ekstrak metanolnya merupakan anticacing, khususnya pada cacing nematoda kayu pinus, Bursaphelenchus. Selain itu, ekstrak air daun salam memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) (Maryati 1989). Menurut Wijayakusuma (2005), salam memiliki berbagai khasiat obat yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, dan kencing manis, serta (Schemeda et al. 1987) melaporkan bahwa Salam (Syzygium polyanthum) mengandung flavonoid golongan kuersetin, mirisitin, dan mirisetin yang berkhasiat dalam menghambat aktivitas xantin oksidase. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan ekstrak air dan ekstrak etanol herba kumis kucing dan daun salam mampu menghambat aktivitas xantin oksidase secara in vitro dan mengetahui potensinya sebagai antigout, serta membandingkannya dengan kemampuan daya inhibisi alopurinol.
TINJAUAN PUSTAKA Salam Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan nusantara (Gambar 1). Tumbuhan ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti ubar serai, meselangan (Sumatera), samak, kelat samak, serah (Maluku), dan manting (jawa). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum. Berdasarkan ilmu taksonomi, tumbuhan salam dapat diklasifikasikan dalam