Chapter
2 Information Technology as a Competitive Advantage How can a business use IT to compete? Competitive strategies and forces
McGraw-Hill/Irwin
Copyright © 2007 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Strategic IT Memberikan
dukungan yang efektif atas stretegi perusahaan agar mendapatkan keunggulan kompetitif. A strategic information system is Semua jenis SI Yang
2-2
menggunakan IT untuk membantu organisasi:
Memperoleh keunggulan kompetitif Mengurangi kelemahan kompetitif. Mencapai tujuan strategis perusahaan lainnya.
Competitive Forces and Strategies
2-3
Five Competitive Strategies Cost
Leadership
Menjadi produsen
produk dan jasa berbiaya rendah. Membantu pemasok dan pelanggan mengurangi biaya. Meningkatkan biaya bagi kompetitor. Contoh, Perusahaan yang menawarkan secara online dan pembeli yang menentukan harga. Differentiation
Strategy
Mengembangkan berbagai
cara dalam diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para kompetitor. Dapat memfokuskan pada produk dan jasa yang unik Contoh, Perusahaan yang menawarkan desain untuk pelanggan secara online. 2-4
Competitive Strategies (cont.) Innovation Strategy Menemukan cara baru dalam berbisnis Produk dan jasa yang unik Pasa yang unik Perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi/distribusi produk Contoh, Amazon uses online full-service customer systems Growth Strategy Memperluas kemampuan perusahaan dalam memperoduksi barang dan jasa Memperluas ke pasar global Diversikasi produk dan jasa baru Contoh, Wal-Mart uses merchandise ordering by global satellite tracking Contoh lain:
2-5
Competitive strategies (cont.) Alliance
Strategy
Membuat persekutuan
dengan:
dan hubungan bisnis baru
Customers, suppliers, competitors, consultants and other companies
Includes
mergers, acquisitions, joint ventures, virtual companies Example, Wal-Mart uses automatic inventory replenishment by supplier
2-6
Using IT for these strategies
2-7
Other competitive strategies Lock
in customers and suppliers
Mencegah agar
tidak pindah ke kompetitor Membangun biaya perpindahan kedalam hubungan perusahaan ke pelanggan/pemasok. Membuat pelanggan/pemasok tergantung dengan inovasi SI. Barriers
to entry
Menunda perusahaan
lain untuk masuk ke pasar. Meningkatkan teknologi atau investasi Increase the technology or investment needed to enter 2-8
Customer-focused business What
is the business value in being customerfocused? Mempertahankan pelanggan
agar tetap loyal. Mengantisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Merespon concern pelanggan Menyediakan layanan pelanggan berkualitas top. Focus
on customer value
Kualitas
bukan harga yang menjadi pembeda utama bagi pelanggan terhadap nilai.
2-9
How can we provide customer value? Menelusuri
preferensi setiap pelanggan Mengikuti trend pasar. Pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan memberi layanan pelanggan sesuai kebutuhan individu. Menggunakan Customer Relationship Management (CRM) systems untuk fokus ke pelanggan.
Contoh: 2-10
Building customer value using the Internet
2-11
Value Chain Perusahaan
sebagai rangkaian, rantai, atau jaringan, rantai, atau jaringan berbagai aktivitas dasar yang menambah nilai produk dan jasa. Activities are either Primary
processes directly related to manufacturing or delivering products Support processes help support the day-to-day running of the firm and indirectly contribute to products or services Use the
value chain to highlight where competitive strategies can best be applied to add the most value
2-12
Using IS in the value chain
2-13
Business Process Reengineering Called
BPR or Reengineering
Pemikiran kembali
yg fundamental dan mendesain ulang dengan radikal. Proses bisnis. Untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kulaitas, kecepatan dan layanan.To achieve improvements in cost, quality, speed and service Potensi
keuntungan tinggi Risiko kegagalan juga tinggi
2-14
How BPR differs from business improvement
2-15
A cross-functional process
2-16
Reengineering order management
2-17
Agility Agility
Kemampuan perusahaan untuk sejahtera
Dalam pasar
global yang lebih cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan.
An
agile company dapat menghasilkan profit
Pilihan produk
yang luas Masa hidup pendek Penyesuaian masal
2-18
Individual products in large volumes
Four strategies for agility An agile company: Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk/jasa sbg solusi thp masalah induvidu. Bekerjasama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain agar dapat memsarkan dengan cepat dan hemat. Mengorganisir ketika ada perubahan dan ketidakpastian. Meningkatkan dampak sumberdaya dan pengetahuan yang dimiliki. 2-19
How IT helps a company be agile
2-20
Virtual Company A
virtual company uses IT to link
People, Organizations, Assets,
And
ideas
Creates to
interenterprise information systems
link customers, suppliers, subcontractors and competitors
2-21
A virtual company
2-22
Strategies of virtual companies
2-23
Knowledge Creation Knowledge-creating
organization
company or learning
Konsistem menciptakan pengetahuan bisnis
baru. Penyebaran secara luas ke seluruh perusahaan. Membangun pengetahuan baru dalam produk dan jasa
2-24
Two kinds of knowledge Explicit
knowledge
Data, documents
computers
Tacit
2-25
and things written down or stored on
knowledge
“how-to” pengetahuan yang yang ada dalam diri pekerja.
Knowledge management techniques
Source: Adapted from Marc Rosenberg, e-Learning: Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age (New York: McGraw-Hill, 2001), p.70.
2-26
Knowledge management systems (KMS) KMS
manage organizational learning and business know-how Goal: Help
knowledge workers to create, organize, and make available knowledge Whenever and wherever it’s needed in an organization
2-27