COMPETITIVE ADVANTAGE PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah)
Oleh : ASTRI DAMAYANTI NIM : 1110046200013
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
ABSTRAK Astri Damayanti, NIM : 1110046200013. Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah, Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk keunggulan produk asuransi pendidikan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah, untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh kedua perusahaan tersebut dalam menarik minat masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil survei, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang kemudian diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisis perbandingan sehingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama, PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki keunggulan produk dari segi kontribusi, manfaat yang diterima, dan pelayanan. Kedua, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki keunggulan dari segi teknologi dan strategi pemasaran. Ketiga, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga cenderung kepada strategi keunggulan biaya, sedangkan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih cenderung ke strategi fokus yang dikombinasikan antara biaya dan differensiasi. Keempat, bahwa PT. Asuransi Takaful keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
Kata kunci : Competitive Advantage, Asuransi Pendidikan, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah. Pembimbing : Yuke Rahmawati, MA. NIP. 197509032007012023
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
rahmat-Nya kepada penulis, serta shalawat dan
salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw, sehingga skripsi yang berjudul “Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah)” dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah. Penulis menyadari skripsi ini dapat selesai atas bantuan do‟a, semangat, cinta dan kasih kepada banyak pihak yang turut membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan Terima Kasih saya sampaikan kepada
:
1. Bapak Dr. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Abdurrauf, Lc, M.A selaku Sekretris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Syahrul Adam, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademik yang memberikan penulis masukan dan arahan dalam menjalankan skripsi ini. 6. Ibu Yuke Rahmawati, M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Konsentrasi Asuransi Syariah Prodi Muamalat tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendidik dan memberikan ilmunya yang sangat berharga kepada penulis selama di bangku kuliah. 8. Bapak Ahmad Sehu Ibrahim, selaku VP Marketing Research & Advisor
PT. Asuransi Takaful Keluarga yang telah bersedia
memberikan waktu dan kontribusinya didalam menyelesaikan skripsi ini. vi
9.
Bapak Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS, selaku Manager Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah yang telah bersedia memberikan waktunya untuk melakukan wawancara, juga kepada bagian diklat, Bapak Deri dan Bapak Dimas yang ikut berkontribusi dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Perpustakaaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman buku kepada
penulis,
sehingga
dapat
membantu
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 11. Kepada kedua orangtuaku serta kakak dan adikku tercinta, Aditya Abdurrachman
dan
Mochammad
Rudi
Cahyadi
yang
selalu
memberikan do‟a, kasih sayang, pengorbanan, dan nasehat yang begitu besar serta perhatian yang tiada henti
memberi penulis
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 12. Kepada tanteku tercinta yang memberikan do‟a, nasehat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Serta sepupuku, Achmed Ridwan Hidayatullah yang selalu menghadirkan tawa untuk menghibur. 13. Kepada Ridha Adriansyah, terimakasih untuk waktunya yang selalu menemani hari-hariku dan memberikan canda tawa yang menghibur. Serta dukungan dan motivasinya dalam menyelesaikan skripsiku.
vii
14. Untuk sister-sisterku, Riana Maharani, Gina Nurbaiti, Dwi Indah Sulistiani serta Syafaatul Uzma juga teman sekamarku Nurdiana Septiana yang meluangkan waktunya untuk mengantarkanku ke tempat perusahaan yang aku teliti untuk skripsi. Terimakasih banyak untuk do‟a, dukungan dan semangat kalian yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini. 15. Untuk teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2010 yang selalu memberi semangat penulis yaitu, Citra, Asti, Rina, Yusni, Dwi, Binti, Asih, Maya, Demita, Listya, Desi, Arista, Fahmi, Ade, Yanu, Yafie, Ari, Afwan, Iwan, Putra, Jhimi, Brian, Badhil, Ria, Anis, Kevin, Husnul, Aida, Wenni, Winda, Mufti serta teman-teman asuransi lain yang selalu memberi inspirasi dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin ya rabbal „alamin. Jakarta, 10 Oktober 2014
Astri Damayanti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. ii LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5 C. Pembatasan dan Peumusan Masalah .......................................... 6 D. Tujuan dan Manfat Penelitian ..................................................... 6 E. Kerangka Teori dan Konseptual ................................................. 7 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 10
BAB
II LANDASAN TEORI A. Competitive Advantage .............................................................. 12 1. Pengertian Competitive Advantage .................................... 12 B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari Berbagai Sisi ........ 18 C. Teori Asuransi Syariah .............................................................. 24 1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................ 24 D. Produk Asuransi Pendidikan ...................................................... 25 1. Pengertian Asuransi Pendidikan ......................................... 25 2. Fungsi Asuransi Pendidikan ............................................... 26 3. Bentuk Asuransi Pendidikan ............................................... 26
ix
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .......................................... 27 BAB
III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 30 B. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 31 C. Objek Penelitian ......................................................................... 32 D. Pengumpulan Data ..................................................................... 32 E. Teknik Analisis Data ................................................................. 33
BAB
IV HASIL & PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 36 1.
Profil PT Asuransi Takaful Keluarga .................................. 36 a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga ............. 38 b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT Asuransi Takaful Keluarga .................................................................................... 38
2.
Profil PT. BRIngin Life Syariah ......................................... 41 a. Visi dan Misi PT. BRIngin Life Syariah ....................... 42 b. Jenis-jenis Produk PT. BRIngin Life Syariah .............. 42
B.
Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Dilihat dari Berbagai Sisi ......................................................... 44 1. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga .......................................... 44 2. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga ...... 54 3. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. BRIngn Life Syariah ............................................... 57 4. Strategi Pemasaran PT. BRIngn Life Syariah ................ 65
C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngn Life Syariah .............................................................................. 67
x
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 76 B. Saran ....................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 80 LAMPIRAN ............................................................................................................ 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Beasiswa....................................................................................................... 49 Tabel 4.2 Besaran Dana Tahapan Pendidikan ................................................................... 50 Tabel 4.3 Cara Pembayaran Kontribusi ............................................................................. 51 Tabel 4.4 Tabel Tahapan Dana Pendidikan ....................................................................... 62 Tabel 4.5 Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah ..................... 67 Tabel 4.6 Kriteria Competitive Advantage Dilihat dari Berbagai Sisi ................................ 75
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini berbagai kondisi dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis akan berdampak terhadap meningkatnya persaingan. Sehingga hal ini membuat banyak perusahaan harus dapat bersaing dengan berbagai cara yang efektif untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pada dasarnya, keunggulan bersaing tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya lebih dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya.1 Salah satu yang tidak luput dari dunia persaingan saat ini adalah industri asuransi syariah yang kini tengah mengalami perkembangan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan asuransi syariah tahun 2013 dari yang hanya mencapai 25% meningkat menjadi 45%. Menurut data OJK, pada awal bulan Maret 2014 perusahaan asuransi bertambah dari 45 perusahaan dengan jumlah aset Rp 13.239 triliun. Untuk perusahaan asuransi jiwanya sendiri berjumlah 20 dengan aset Rp 10 trilun, dengan peningkatan Rp 12,79 triliun atau tumbuh sekitar 27,72% sedangkan asuransi umum dan kerugian yang awalnya berjumlah 22 dengan aset Rp 2.6 triliun bertambah menjadi 26 perusahaan dengan
1
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993), h. 3.
2
aset akhir tahun sebesar Rp 3,13 triliun atau meningkat 19%. 2 Dengan adanya perkembangan tersebut memicu beberapa perusahaan asuransi syariah untuk menghadirkan berbagai macam produk yang inovatif dan menarik untuk masyarakat. Dari sekian banyak produk yang ditawarkan perusahaan asuransi syariah, asuransi pendidikan
merupakan salah
satu
yang cukup menarik perhatian
dikalangan lapisan masyarakat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas pendidikan. Mengingat adanya kebutuhan bagi para orang tua di Indonesia yang ingin menyiapkan pendidikan dengan kualitas yang baik bagi anaknya. Karena pendidikan dirasa penting bagi segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik sesuai dengan martabat manusia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan menjadi semakin meningkat. Sementara itu kemampuan yang lebih adalah menjadi suatu keharusan bila anak ingin berkompetensi di dunia kerja yang semakin kompetitif. Biaya pendidikan yang meningkat membuat masyarakat mencari alternatif pembiayaan bagi pendidikan anak-anaknya pada masa mendatang. Asuransi pendidikan merupakan solusi bagi masyarakat sebagai alternatif pembiayaan pendidikan. Perusahaan asuransi sebagai media perantara menyediakan produk asuransi pendidikan, juga semakin bersemangat mempromosikan produkproduknya. Tampaknya, perusahaan asuransi melihat peluang untuk “menjual”
2
“Pertumbuhan Asuransi Mencapai Puncaknya”, Artikel diakses pada tanggal 23 Agustus 2014 dari http://radarpena.com/read//2014/04/10/10743/18/1/Pertumbuhan-Asuransi-SyariahMencapai -Puncaknya
3
produk asuransi pendidikan semakin besar khususnya di kalangan masyarakat menengah. Masyarakat menengah menjadi pasar potensial, sebab masyarakat menengah semakin menyadari pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak. Di sisi lain, mereka juga menyadari akan semakin beratnya biaya pendidikan pada masa mendatang. Karena itulah, asuransi pendidikan menjadi alternatif bagi masyarakat menengah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya pada masa yang akan datang.3 Banyaknya
perusahaan
asuransi
yang
menawarkan
produk
asuransi
pendidikan tersebut juga menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam menarik minat masyarakat khususnya para orangtua. Oleh karena itu, perusahaan asuransi harus menghadirkan berbagai produk yang memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri dibanding dengan produk pesaing demi mencapai kepuasan pelanggan. PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah salah satu perusahaan asuransi syariah di Indonesia yang mengeluarkan produk asuransi pendidikan yang disebut dengan Fulnadi. Produk ini merupakan suatu program asuransi + tabungan yang menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dana terkait biaya pendidikan anak (Penerima Hibah) serta memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila Peserta mengalami musibah meninggal dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian.4
3
“Asuransi Pendidikan Semakin Variatif,” Artikel diakses pada tanggal 23 Juli 2014 dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/asuransi-pendidikan-semakin-variatif/ 4 Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga, No. ATK.DU.SK-003.12.2013 Per Tanggal 30 Desember 2013. h. 1.
4
Selain PT. Asuransi Takaful Keluarga, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah pun memiliki produk asuransi pendidikan yang dinamakan dengan produk Danasiswa syariah. Produk ini memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis. Selain itu, orangtua dan anak mendapatkan perlindungan asuransi sekaligus menerima tahapan dana pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak dimasa mendatang hingga masa asuransi berakhir.5 Kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki unsur saving atau tabungan. Asuransi pendidikan yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut termasuk kedalam Asuransi Jiwa Dwiguna atau Endowment Insurance, yaitu asuransi jiwa yang memberikan manfaat polis tertentu, jika Peserta hidup sampai masa perjanjian berakhir atau mengalami musibah meninggal dunia dalam masa perjanjian. Mekanisme dalam asuransi pendidikan tersebut adalah para orangtua mempersiapkan dana pendidikan sebagai tabungan ketika anaknya memasuki TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, maka pada saat orangtua atau anak sebagai ahli waris mengalami musibah kecelakaan, cacat tetap total ataupun sampai meninggal dunia, pihak asuransi akan memberikan manfaat proteksi berupa dana sesuai dengan dana tahapan pendidikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5
“Bringin Danasiswa Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari http://www.bringinlife.co.id/danasiswa_syariah
5
Berbeda dengan kebanyakan perusahaan lain yang memiliki unsur investasi, yang dinamakan produk unit link. Produk tersebut memiliki unsur investasi sekaligus proteksi. Peserta mendapatkan proteksi manfaat dari asuransi sekaligus bisa memilih investasi melalui saham, reksadana ataupun properti. Namun, ketika nasabah ingin memiliki manfaat tambahan perlindungan, maka pembayaran kontribusinya pun menjadi bertambah agar proteksi asuransinya tetap berjalan. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian guna mengetahui apa saja keunggulan produk asuransi pendidikan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut serta merumuskannya kedalam sebuah karya tulis yaitu skripsi, dengan Judul Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah). B. Identifikasi Masalah Dalam upaya untuk mempertahankan kemajuan perusahaan, berbagai cara dilakukan dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan. Salah satunya yaitu dengan adanya keunggulan bersaing yang dimiliki masing-masing perusahaan tersebut akan membuat perusahaan dapat bertahan dan optimal dalam waktu jangka panjang. Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu : 1. Karakteristik produk asuransi pendidikan di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
6
2. Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah. 3. Bentuk competitive advantage dari produk asuransi pendidikan yang dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah Adapun pembatasan permasalahan ini yaitu strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, dan aspek-aspek yang dapat diunggulkan dari produk asuransi pendidikan pada masing-masing perusahaan. Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Bagaimana bentuk competitive advantage yang diciptakan produk asuransi pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah ? 2. Apa strategi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam menciptakan competitive advantage ? B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
:
7
1. Untuk menganalisis bentuk competitive advantage yang diciptakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam produk asuransi pendidikan. 2. Untuk menjelaskan strategi yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam mempertahankan produk asuransi pendidikan sehingga dapat mencapai keunggulan yang kompetitif. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
:
1. Bagi bidang akademis, sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran mengenai kompetitif produk asuransi pendidikan. 2. Bagi Perusahaan, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah sebagai masukan dan saran untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan inovasi produk asuransi pendidikan. 3. Bagi pembaca, sebagai informasi dan penambah wawasan mengenai produk asuransi pendidikan serta sebagai media sosialisasi mengenai produk ini. E. Kerangka Teori dan Konseptual 1.
Kerangka Teori a) Asuransi Pendidikan
8
Asuransi pendidikan merupakan satu alternatif yang dinilai akan dapat memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang untuk membiayai keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Dengan produk ini, orangtua dapat merencanakan biaya pendidikan sejak anak masuk TK, SD, SMP, SMU, PT, juga dapat menyekolahkan anak di tempat sesuai dengan keinginan.6 Asuransi jenis ini merupakan produk dengan unsur tabungan (saving), asuransi dengan program pendidikan ditujukan untuk orangtua secara individu atau perorangan guna mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya sampai tingkat sarjana.7 b) Competitive Advantage (keunggulan kompetitif) Keunggulan kompetitif adalah strategi bersaing terhadap sesuatu yang dirancang untuk dikembangkan oleh suatu organisasi. Competitive Advantage (keunggulan kompetitif) merupakan konsep kunci manajemen strategi. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu yang lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.8 Sumber keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik di pasar, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga yang lebih murah, 6
Wulan Siti Maryam, “Strategi Pemasaran Produk Dana Pendidikan oleh Agen Asuransi Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah,Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta, 2013), h. 28. 7 Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal dan Maslahat, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007), h. 84. 8 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 85.
9
memiliki lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merk dan reputasi teruji serta memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen.9 Perusahaan yang berhasil mengendalikan pasar adalah perusahaan yang selalu menyeimbangkan dengan baik dua orientasi, yaitu orientasi pelanggan dan orientasi pesaing. Dengan memperhatikan kedua orientasi tersebut akan menghasilkan kinerja pemasaran yang lebih baik. Salah satunya, yaitu orientasi pada pesaing, dengan cara melakukan pengembangan strategi terhadap produk yang meliputi diferensiasi atau diversifikasi produk, variasi produk, dan inovasi produk.10 c) Strategi Strategi itu sendiri merupakan tindakan yang terintegrasi dalam mengejar keunggulan kompetitif. Strategi yang sukses membutuhkan pemahaman atas nilai yang unik yang menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan akhirnya sukses karena kemampuan mereka melaksanakan aktivitas spesifik atau sekelompok aktivitas lebih baik daripada pesaing mereka. Aktivitas-aktivitas ini membuat perusahaan menciptakan nilai yang unik bagi para pelanggan mereka. Ini adalah nilai yang merupakan pusat untuk mencapai dan mendukung keunggulan kompetitif. Nilai yang unik ini harus merupakan sesuatu yang tidak mudah ditandingi 9
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia, 2005), h. 99. 10 Endang Sutrasmawati, “Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, (Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2, September 2008), h. 93.
10
oleh pesaing. Keunikan dan besarnya nilai pelanggan itu diciptakan oleh strategi perusahaan yang akhirnya ditentukan oleh persepsi pelanggan.11 2.
Kerangka Konseptual Produk Asuransi Pendidikan
PT. Asuransi Takaful Keluarga
Competitive Advantage Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga serta Strategi Pemasaran
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah Competitive Advantage Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah serta Strategi Pemasaran
Analisis Bentuk Competitive Advantage dari segi Keunggulan Produk, Kinerja Pemasaran, Reputasi Perusahaan, Kualitas Produk dan SDM dalam Perusahaan F. Sistematika Penulisan Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut BAB I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review
11
Warren, J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003), h. 17.
11
Studi Terdahulu, Kerangka Teori, Kerangka Konseptual, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang pengertian competitive advantage, kriteria competitive advantage dilihat dari berbagai sisi, teori asuransi syariah dan produk asuransi pendidikan. BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan memuat tentang metode dan desain penelitian, fokus dan instrumen penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, gambaran umum PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi kepengurusan dan jenis-jenis produk asuransi yang ditawarkan. BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yaitu tentang bentuk comeptitive advantage (keunggulan kompetitif) produk asuransi pendidikan dan strategi apa saja yang digunakan di kedua perusahaan tersebut, yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Lie Syariah serta analisis data mengenai perbandingan keunggulan produk asuransi pendidikan. BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran
12
BAB II LANDASAN TEORI A. Competitive Advantage 1.
Pengertian Competitive Advantage Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing jika memiliki
sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Dengan demikian, untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus, seorang produsen harus mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada yang lain oleh konsumen, produk yang baik dengan harga yang lebih rendah atau produk yang lebih baik dengan harga yang sama dengan pesaing atau produk bermutu yang sepadan dengan harganya.12 Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah
keunggulan atas
pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. 13 Lebih lanjut didalam bukunya, Porter menunjukkan bagaimana perusahaan dapat secara aktual menciptakan dan
12
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 99. 13 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prehallindo, 1997), h. 211.
11
13
memelihara keunggulan bersaing perusahaan secara berkelanjutan didalam industri, bagaimana menerapkan strategi umum untuk itu. Adanya keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan tentunya tidak terlepas dari penerapan strategi. Strategi merupakan suatu kebutuhan besar yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yaitu suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Strategi yang baik adalah strategi yang memiliki kapabilitas untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi untuk kemudian menguasai target sasaran yang telah direncanakan. Ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Keputusan yang dibuat oleh perusahaan tersebut seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan, yang nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif.14 Walaupun suatu perusahaan dapat saja memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dibandingkan dengan para pesaingnya, ada dua tipe dasar keunggulan bersaing yang dapat dimilikinya yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Keunggulan biaya dan diferensiasi pada dasarnya berasal dari struktur industri. Kedua tipe dasar keunggulan bersaing tersebut dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan yang dilakukan untuk mencapainya akan menghasilkan tiga pilihan
14
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, h. 2.
14
strategi generik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri, yaitu diferensiasi, keunggulan biaya dan fokus.15 Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan, keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, mendukung produknya. Masing-masing aktivitas dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi.16 a. Strategi Diferensiasi Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang men jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata atau psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Ciri dari strategi ini adalah perusahaan memutuskan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dibandingkan produk pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. 15
Michael E.Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 10. 16 Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2001), h. 159.
15
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menetapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk, riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi dan keterampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, serta dapat merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi. b. Strategi Keunggulan Biaya Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Strategi biaya rendah menekan pada upaya memproduksi produk standar (sama dengan segala aspek) dengan biaya perunit yang sangat rendah. Produk ini biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.17 Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi maupun riset. Jika perlu, produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing. Produsen berbiaya rendah biasanya menjual produk standar atau yang tidak banyak perniknya (no-frill product) dan memusatkan perhatian pada usaha mencapai keunggulan biaya dari sumber yang ada. Dan untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah 17
D.T Johns dan Harding, H. A, Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing), (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996), h. 27.
16
perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu sumber daya dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya daya perusahaan, yaitu kuat akan modal, terampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target. Jika sebuah perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang prestasinya diatas rata-rata dalam industrinya jika ia dapat mengatur agar harganya setingkat atau mendekati harga rata-rata dalam industri.18 c. Strategi Fokus Strategi fokus ini berarti memusatkan (fokus) pada pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik. Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasai dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan, strategi ini sesungguhnya mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit.
18
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, h. 12.
17
Dengan demikian, perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas. 19 Salah satu bentuk strategi fokus adalah spesialisasi produk, dimana perusahaan menghasilkan satu produk yang ditujukan pada beberapa segmen pasar berbeda.20 Strategi ini dilakukan untuk menghindari persaingan langsung dengan beberapa pesaing yang ada dengan memilih segmen pasar tertentu. Dengan demikian, karena persaingan perusahaan dapat dikecilkan dan benar-benar mampu untuk memberikan yang terbaik dalam pasar tersebut. Masing-masing strategi generik mencakup jalur yang secara mendasar berbeda-beda menuju ke keunggulan bersaing, strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan bersaing dalam beragam segmen industri yang luas sedangkan strategi fokus mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmen yang sempit. Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik adalah bahwa keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengaharuskan perusahaan untuk menentukan pilihan. Jika suatu perusahaan ingin
19
Agus Maulana, Michael E. Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing), Jakarta: Erlangga, 1996, h. 35. 20 Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2002, h. 36.
18
memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat perusahaan akan mencapainya. 21 Perusahaan yang mengejar suatu strategi yang jelas, salah satunya yang telah disebutkan diatas maka kemungkinan memiliki kinerja yang baik. perusahaan yang paling baik melaksanakan strategi tersebut akan menghasilkan laba paling besar. Tetapi, perusahaan yang tidak jelas mengikuti strategi apa yang akan digunakan dan melakukan strategi hanya setengah-setengah, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk karena akan terperangkap ditengah dan mengalami kesulitan untuk bertahan. B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari berbagai sisi 1.
Keunggulan Produk Menurut Henard dan Szimanski, keunggulan kompetitif produk adalah
superioritas dan atau pembedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tawaran kompetitor. Unsur-unsur keunggulan produk, misalnya keunikan nilai dan keuntungan yang ditawarkan perusahaan harus dilihat dari pendapat pelanggan yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, juga dari faktor subyektif mereka (suka dan tidak suka). Cara yang dapat dilakukan adalah :22
21
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, h. 11. 22 Soviadi Nor Rachman, “Analisis Pengaruh Keunggulan, Reputasi Perusahaan dan Asosiasi Merek Terhadap Kesuksesan Produk Baru Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran” (Jurnal Tesis
19
a. Mula-mula menentukan kebutuhan, keinginan, preferensi, suka dan tidak suka dari perspektif konsumen dari riset pemasaran. b. Melakukan analisis atas produk yang kompetitif, yaitu dengan menganalisis kelemahan produk-produk kompetitor kemudian membuat produk yang dapat mengatasi kelemahan tersebut. c. Melakukan test dan verifikasi atas semua asumsi mengenai desain produk yang dihasilkan dengan pembuatan prototip yang bisa dicoba berpotensi mendorong kesuksesan baru. Keunggulan produk sangat ditentukan oleh keunikan manfaat yang diberikan perusahaan asuransi kepada peserta, superioritas produk, inovasi produk yang terus menerus, kebutuhan produk yang memenuhi kebutuhan peserta, kecanggihan teknologi produk dan desain produk itu sendiri. Produk yang mempunyai keunggulan kompetitif tinggi akan memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, memperoleh market share yang lebih besar, memiliki profit yang lebih tinggi dan target pencapaian penjualan dan profit lebih mudah tercapai. Faktor yang paling utama yang menyebabkan suatu produk sukses adalah superioritas produk (keunggulan kompetitif produk), produk superior (yang meberikan keuntungan unik dan produk yang bernilai tinggi bagi peserta) akan menentukan kemenangan atau kekalahan produk yang bertarung di pasar.
Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2006) h. 26.
20
Keunggulan produk pada perusahaan asuransi merupakan hal yang mutlak yang harus dipertahankan oleh perusahaan asuransi tersebut. keunikan yang berbeda dari perusahaan asuransi lain, dan tingkat efisiensi produk merupakan kunci dari peningkatan kesuksesan produk baru dalam peningkatan kinerja pemasaran. 2.
Kinerja Pemasaran Strategi yang berkualitas dapat menimbulkan daya terima pelanggan terhadap
tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan kinerja pemasaran sebagai hasil akhirnya. Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pemasaran suatu produk. Kinerja pemasaran selalu dipandang sebagai hasil dari dijalankannya sebuah peran stratejik tertentu. Bagi seorang tenaga penjualan, kinerja dihasilkan sebagai akibat dari keagresifan tenaga penjualan mendekati dan
melayani dengan baik
pelanggannya. Menurut Ferdinand, kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar yang pada akhirnya bermuara pada keuntungan perusahaan. Nilai penjualan menunjukkan rupiah ataupun unit produk yang terjual, sedangkan pertumbuhan penjualan menunjukkan seberapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu, serta porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi produk menguasai pasar produk sejenis dibanding kompetitor.23
23
Widodo, “Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”, (Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008), h. 154.
21
3.
Reputasi Perusahaan Reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena
adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, seperti kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat membangun berbagai macam reputasi, seperti reputasi kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain sebagainya. Suatu reputasi perusahaan akan menurun manakala gagal dalam memenuhi apa yang disyaratkan pasar. Perusahaan membangun kompetensi khusus (distinctive competencies). Kompetensi khusus harus dibangun dengan mengintegrasikan empat komponen, yaitu kompetensi manajerial dan fokus strategi, komeptensi berdasarkan sumber daya, kompetensi berdasarkan transformasi, dan kompetensi berdasarkan pengeluaran. Pada kompetensi berdasarkan pengeluaran, menegaskan bahwa perusahaan harus membangun reputasi melalui kekhususan (spesifikasi) atas kualitas produk yang konsisten, dan dibutuhkan konsumen. Jika kualitas produk konsisten dan selalu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, produk akan sukses di pasar. Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan untuk menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang luas,
22
menerapkan harga yang lebih tinggi dan lebih menarik minat investor. Dengan kata lain, reputasi perusahaan yang baik memberikan perusahaan keunggulan kompetitif. 4.
Kualitas Produk Produk merupakan salah satu dari faktor yang dapat mempengaruhi
keunggulan bersaing, disamping harga dan jangkauan distribusinya. Produk adalah sesuatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk mengembangkan produknya agar dapat mampu bersaing dengan produk-produk saingannya di pasar. Unsur yang terpenting dalam produk adalah mutu/kualitas. Kualitas diartikan sebagai kemampuan produk untuk memenuhi apa yang diharapkan konsumen atau pengguna terhadap suatu produk yang dimilikinya. Kualitas produk harus dapat mencerminkan tingkat kemampuan produk untuk memberikan kemanfaatan yang diharapkan oleh konsumen atau pengguna dari produk tersebut.24 Keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan sangat ditentukan oleh tingkat kualitas produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang memengaruhi posisi produk di pasar. 5.
SDM dalam Perusahaan Menurut Porter, SDM merupakan salah satu komponen dan sistem organisasi
yang dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif dalam organisasi. Oleh karena
24
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 368.
23
itu perusahaan harus benar-benar memperhatikan kualitas dan kompetensi SDM yang dimiliki dengan cara mengelola SDM yang ada untuk dikembangkan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Fungsi SDM sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif akan lebih memberikan manfaat yang besar jika dikelola secara efektif dan efisien.25 Keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan yang
akan
dihadapinya.
Setiap
organisasi
perusahaan
beroperasi
dengan
menggunakan seluruh sumber dayanya untuk dapat menghasilkan produk baik barang atau jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya finansial, fisik, SDM dan kemampuan teknologis dan sistem.26 Sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber untuk meraih keunggulan kompetitif bila perusahaan mampu menciptakan strategi nilai yang tidak dimiliki atau sulit ditiru oleh perusahaan pesaingnya. Kriteria yang dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk menetapkan suatu sumber daya meraih keunggulan bersaing atau tidak, adalah sumber daya tersebut
25
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, h. 8-9. Lena Ellitan, “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan”, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No. 2, 2002), h. 66. 26
24
harus mampu menciptakan nilai, sulit ditiru, bersifat langka, dan tidak ada substitusi.27 C. Teori Asuransi Syariah 1.
Pengertian Asuransi Syariah Asuransi dalam bahasa Arab disebut At-ta’min. At-ta’min berasal dari kata
“amanah” yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari takut.28 Berdasarkan definisi terakhir, tersirat makna bahwa at-ta’min at-ta’wuni lebih menekankan pada adanya saling menanggung atau saling menjamin antara satu sama lain jika diantara mereka ada yang tertimpa musibah, baik musibah kematian, kecelakaan, sakit, kecurian, kebakaran maupun kerugian-kerugian lainnya. Ini lebih tepat disebut sebagai prinsip takaful. Prinsip ini menjadi pilar terbentuknya masyarakat yang kuat dan kukuh karena setiap individu diberikan tanggung jawab sosial dan hukum untuk memberikan perlindungan dan jaminan terhadap individu lain. Pada dasarnya asuransi syariah atau takaful adalah asuransi merupakan suatu sistem atau tindakan untuk melimpahkan, mengalihkan, atau mentransfer risiko yang ditanggung kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam 27
Ni Wayan Mujiati, “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif”, (Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada tanggal 04 Juli 2014 dari http://www.ejurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdm-untuk menciptakan.html, h. 7-8. 28 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h. 2
25
rentang waktu tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan terhadap risiko yang dimungkinkan terjadi di masa depan seiring dengan ketidakpastian itu sendiri.29 Tujuan asuransi itu sendiri adalah untuk mengadakan persiapan dalam menghadapi kemungkinan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya.30 D.
Produk Asuransi Pendidikan 1.
Pengertian Asuransi Pendidikan Asuransi pendidikan merupakan salah satu alternatif yang dinilai akan dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya untuk keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Bahkan ketika orangtua tidak produktif atau mengalami risiko kematian, para penerima manfaat polis (anak-anak) akan tetap terjamin kelangsungan hidup dan pendidikannya. Ada banyak pengertian dalam mendefinisikan asuransi pendidikan, namun dapat ditarik benang merahnya dari pengertian asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan orangtua yang menyebutkan bahwa orangtua setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan asuransi, untuk kemudian orangtua mendapatkan sejumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi pada saat anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.
29
Zian Farodis, Buku Pintar Asuransi Mengenal dan Memilih Asuransi yang Menguntungkan Nasabah, (Yogyakarta: Laksana, 2014), h. 11. 30 Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, (Jakarta: Penerbit Buku Aksara, 1995), h. 3.
26
Dalam asuransi ini, peserta memiliki dua kemungkinan, bila peserta masih hidup sampai masa kontrak berakhir, maka pembayaran klaim dari rekening tabarru pada peserta porsi bagi hasil, akan diterima peserta bersangkutan untuk kemudian digunakan bagi biaya pendidikan anak-anak. Tetapi bila peserta meninggl dunia pada saat masa kontrak masih berlangsung, maka pembayaran klaim berupa rekening tabarru pesera, porsi bagi hasil, dan dana kebajikan diambil dari tabungan tabarru akan diterima oleh ahli warisnya untuk biaya pendidikan setelah ditinggal orangtuanya.31 2.
Fungsi Asuransi Pendidikan Pada umumnya asuransi pendidikan memberikan dua fungsi, yaitu Pertama
proteksi, fungsi proteksi ini akan menanggung risiko kematian dengan menjanjikan sejumlah uang pertanggungan jika mengalami kematian. Pada umumnya jumlah uang pertanggungan yang diberikan sesuai dengan biaya pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis, sehingga anak akan tetap dapat meneruskan pendidikannya. Kedua sebagai tabungan. Orangtua dianjurkan untuk disiplin menabung sejak dini bagi biaya pendidikan anaknya di masa epan. 3.
Bentuk Asuransi Pendidikan Asuransi pendidikan murni (tradisional) dengan manfaat kontrak pasti hanya
digunakan untuk masa pendidikan anak (selesai pendidikan polis akan close). Bila terjadi risiko pada orangtua akan keluar uang pertanggungan dan kewajiban
31
Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), Cet. 1, h.59.
27
membayar terhenti, namun manfaat dana tahapan pendidikan tetap diperoleh hingga usai. Bila tidak terjadi risiko maka diterima sejumlah tahapan dana pendidikan hingga usai. Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan orangtua sebagai tertanggung yang disebut asuransi dana pendidikan, karena yang diasuransikan adalah kebutuhan terhadapa total dana pendidikan kedalam Uang Pertanggungan dasar (UP dasar). Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan anak sebagai tertanggung yang kemudian disebut asuransi perencana pendidikan, karena yang diasuransikan adalah rencana menabungnya dengan manfaat Payor.32 E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu Dari penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian terdahulu terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada. Penulis melihat ada beberapa studi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai fokus tinjauan kepustakaan berkenaan dengan topik yang dipilih. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Siti Sholihah, S. 340908020, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis tahun 2010 dengan Judul Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta. Penelitian ini tentang menganalisa prosedur dan pelaksanaan asuransi takaful dana pendidikan / fulnadi di PT. Asuransi Takaful 32
“Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”, Artikel diakses pada tanggal 13 Juni 2014 dari http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-pendidikanvs-tabungan-pendidikan/
28
Keluarga Cabang Surakarta dengan mengkaitkan melalui teori-teori ekonomi syariah dan konsep teori hukum islam, yaitu Fatwa DSN-MUI No. 21 tahun 2001. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Abung Fayshal dan Henny Medyawati, Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko Vol. 1 No. 2, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, dengan Judul Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Jiwa Pada Bumi Putera Syariah Cabang Depok. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis strategi pemasaran produk asuransi jiwa yang dilakukan oleh AJB Bumiputera Syariah yang menerapkan strategi bauran pemasaran dilihat berdasarkan segi produk, harga, distribusi/tempat dan promosi. Objek penelitiannya yaitu di kantor cabang Depok. Perusahaan tersebut menyediakan beberapa layanan jasa asuransi guna memenuhi kebutuhan konsumen. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nabila Desiana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2012. Dengan Judul Penerapan Strategi Bersaing dalam Peningkatan Pangsa Pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Penelitian ini menganalisis perkembangan penjualan yang dicapai oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar dan penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) terhadap peningkatan pangsa pasar. Tujuan dari penelitian ini menganalisis apakah penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT dapat meningkatkan pangsa pasar. Dan objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar.
29
Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penulis fokus terhadap bentuk competitive advantage (keunggulan kompetitif) produk asuransi pendidikan yang dilihat dari aspek harga premi, manfaat yang diterima, inovasi produk, teknologi yang digunakan, dan
tingkat pelayanan serta strategi
pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan. Produk yang diteliti yaitu produk asuransi pendidikan. Adapun objek penelitian yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan pnelitian yang penulis lakukan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasarkan pada data-data yang digunakan responden secara lisan atau tulisan, dan juga perilakunya yang nyata dan diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. 33 Penelitian kualitatif lebih mengutamakan kualitas data, oleh karena itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang berkesinambungan dan observasi langsung. Penulis ingin memaparkan data yang terkumpul berupa dokumen dan informasi yang aktual mengenai produk asuransi pendidikan di dua perusahaan sehingga ditemukannya interpretasi keunggulan di produk tersebut. bersifat kualitatif ini artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yang berupa kata-kata tertulis terhadap apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterpretasikan
33
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2006) h. 7.
31
bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka.34 Peneliti kualitatif juga sebagai human interest, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.35 B. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penellitian deskriptif berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.36 Sedangkan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati.37 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
:
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini Perusahaan Asuransi Syariah. Untuk memperoleh data ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak Asuransi. b. Data Sekunder adalah data yang di dapat dari keterangan-keterangan atau pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh secara tidak langsung 34
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Paragonatama Jaya, 2013), h. 85. 35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 306. 36 Consuelo G.Sevila, Penghantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-PRESS, 1993), h.71 37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3
32
melalui studi kepustakaan, dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Data sekunder merupakan data yang menunjang dan mendukung data primer yang diperoleh dari data studi kepustakaan dan studi dokumenter yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. C. Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Asuransi Takaful Keluarga bertempat di Graha Takaful Indonesia, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100, Jakarta Selatan dan di PT. BRIngin Life Syariah bertempat di Graha Irama, lantai 5 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-I Kav. 1 & 2, Jakarta Pusat. D. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh data yang obyektif, yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang sebenarbenarnya bukan atas karangan-karangan.38 Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini dengan cara : 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, jurnal penelitian dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah 38
Muhammad Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), h. 211.
33
yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpusatakaan hingga situs internet. 2.
Studi Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dari lokasi perusahaan-
perusahaan untuk memperoleh data-data dan informasi melalui
:
1) Studi dokumentasi Yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapatkan dari perusahaan yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah produk asuransi pendidikan dan strategi pemasaran dua perusahaan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah. 2) Wawancara (Interview) Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan subjek penelitian atau informen dalam satu situasi sosial. Wawancara menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses wawancara.39 E. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Dari teori-teori yang sudah ada dirumuskan, kemudian dicarikan data-datanya untuk memperkuat teori-teori tersebut
39
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kulitatif, (Jakarta: Referensi (GP Press Group), Cet. 1, 2013), h. 118.
34
di lapangan. Analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan dan selama di lapangan. Setelah di lapangan, peneliti tidak melakukan analisis data lagi tetapi hanya memaparkan kesimpulan yang dapat dipahami oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus. Ada tiga tahap analisis data yaitu :40 1.
Reduksi Data Berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting di dalam strategi-strategi yang penting di dalam perusahaan sehingga muncullah keunggulan perusahaan itu diantara para pesaingpesaingnya. 2.
Penyajian Data Penyajian data atau display data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data
yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian dan pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Setelah data diperoleh berupa tulisan baik catatan maupun rekaman yang sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, h. 337.
35
3. Menarik Kesimpulan (verifikasi) Langkah ketiga dalam pengolahan data kualitatif adalah kesimpulan dan verifikasi data. Setelah data terkumpul kemudian data tersebut diolah secara kualitatif menggunakan pendekatan komparatif, kemudian data tersebut dianalisis dengan data sekunder. Dari hasil analisis tersebut saya berusaha menggambarkan permasalahan secara rinci dengan didasari pada data-data yang diteliti dan kemudian untuk diambil suatu kesimpulan yang valid. Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan. Isi kesimpulan tersebut akan menyatakan kredibilitas dari asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1.
Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga Asuransi Takaful di Indonesia baru muncul pada tahun 1994, seiring dengan
diresmikannya PT. Syarikat Takaful Indonesia yang kemudian mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 1994 dan PT. Asuransi Takaful Umum pada tahun 1995. Gagasan dan pemikiran didirikannya asuransi berlandaskan syariah sebenarnya sudah muncul tiga tahun sebelum berdirinya Takaful dan makin kuat setelah diresmikannya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991. Dengan beroperasinya Bank-bank Syariah dirasakan kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan syariah pula. Berdasarkan pemikiran tersebut Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) pada tanggal 27 Juli 1993 melalui Yayasan Abdi Bangsanya bersama Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Perusahaan Asuransi Tugu Mandiri sepakat memprakarsai pendirian asuransi takaful dengan menyusun Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI). TEPATI itulah yang kemudian menjadi perumus dan perealisir dari pendirian Asuransi Takaful Indonesia dengan mendirikan PT. Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa) dan PT. Asuransi Takaful Umum (Asuransi Kerugian). Pendirian dua perusahaan asuransi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi Pasal 3 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang menyebutkan bahwa
37
perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi kerugian harus didirikan secara terpisah. Langkah awal yang dilakukan TEPATI dalam pembentukan asuransi takaful di Indonesia adalah melakukan studi banding ke Syarikat Takaful Malaysia Sendirian Berhad di Malaysia pada tanggal 7 sampai 10 September 1993, hasil studi banding tersebut kemudian diseminarkan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1993, yang merekomendasikan untuk segera dibentuk Asuransi Takaful Indonesia.41 PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa Syariah didirikan pada tanggal 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada tanggal 25 Agustus 1994, yang ditandai peresmian oleh Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Umum Syariah yaitu PT. Asuransi Takaful Umum yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada tanggal 2 juni 1995. Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien dan efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan
41
Siti Sholihah, “Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta” (Tesis Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 85.
38
peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004.42 a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga Visi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadi Role Model Bisnis Syariah di Indonesia dengan profesional, amanah dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Misi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadikan Asuransi Takaful Keluarga sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia, menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu aset bagi pertumbuhan perusahaan, dan memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi. b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT. Asuransi Takaful Keluarga Produk asuransi syariah secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok produk kategori perseorangan (individual) dan kelompok produk kategori grup (kumpulan). Sebagian produk PT. Asuransi Takaful Keluarga yang termasuk dalam kategori tersebut adalah sebagai berikut :43 1. Produk Kategori Perorangan (individual) a. Takafulink Al Khairat Individu adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris
42
Artikel diakses pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 13.42 WIB dari http://www.takaful.com/indexhome..php/profile/list/ 43 Artikel ini diakses pada tanggal 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB dari http://www.takaful.com
39
apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful Keluarga sesuai dengan jumlah yang direncanakan peserta. b. Takaful Kecelakaan Diri Individu, adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia, cacat tetap total atau cacat tetap sebagian karena kecelakaan dalam masa perjanjian. c. Takaful Kesehatan Individu, adalah suatu program asuransi yang memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada peserta apabila Peserta menjalani rawat inap di rumah sakit atau rujukan Dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kalender. d. Takafulink Salam Cendekia, merupakan produk investasi murni syariah, yang memberikan manfaat dana pendidikan dan perlindungan yang optimal bagi suatu keluarga. e. Takafulink Salam, yaitu produk yang memberikan manfaat perlindungan jiwa yang maksimal hingga usia 70 tahun dengan manfaat santunan yang bisa disesuaikan untuk mendapatkan yang terbaik. f. Takaful Fulnadi, yaitu program takaful dana pendidikan. Program asuransi ini diperuntukkan untuk perorangan bermaksud menyediakan dana
40
pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya sampai sarjana. 2. Produk Kategori Grup (Kumpulan) a. Takaful Al Khairat, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang diperuntukkan
kepada
ahli
warisnya
apabila
yang bersangkutan
ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian. b. Takaful Kecelakaan Diri, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan untuk perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan/anggota apabila mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian. c. Takaful Kecelakaan Siswa, adalah bentuk perlindungan kumpulan yang ditujukan kepada Sekolah/Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan Non
Formal
yang
bermaksud
menyediakan
santunan
kepada
siswa/mahasiswa atau pesertanya apabila mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total maupun sebagian atau meninggal. d. Takafulink Kumpulan, merupakan program asuransi unitlink yang ditujukan bagi karyawan perusahaan (Peserta) dengan memberikan manfaat proteksi serta manfaat investasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang
41
e. FulMedicare, adalah produk yang memberikan manfaat pelayanan kesehatan bagi peserta yang mengalami sakit karena risiko penyakit atau kecelakaan. 2. Profil PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah PT. Asuransi jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA dengan merek dagang BRINGIN LIFE didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1987 atas izin usaha yang berdasarkan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito No. 116 dan SK. Menteri Keuangan RI 10 Oktober 1988. BRINGIN LIFE pada awalnya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan khususnya nasabah kredit kecil BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan adanya kebutuhan jasa asuransi yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun, kecelakaan diri, anuitas dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara individu dan kumpulan. Pada tahun 1995, atas dasar Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep184/KM.17/1995 BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan pensiun di hari tua. BRINGIN LIFE juga membuka unit usaha berupa Asuransi Syariah dengan izin operasional sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003 dengan beberapa kantor
42
penjualan syariah yang tersebar di kota-kota besar dengan susunan Dewan Pengawas Syariah yaitu K.H Ma’ruf Amin sebagai Ketua, dan beranggotakan K.H Prof. Ali Mustafa Yaqub, MA dan H. Drs. Moh. Hidayat, MBA MBL.44 PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah adalah lembaga keuangan syariah yang berusaha secara konsisten menjalankan operasional usahanya mengacu kepada prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh Dewan pengawas Syariah melalui fatwa dan opini DPS, kepatuhan syariah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai regulator dan Ukhuwah sebagai landasan komunikasi internal dan eksternal. a. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah Visi dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia. Misi dari PT. BRIngin Life Syariah adalah melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional di Indonesia, memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas, serta memberikan keuntungan Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan Pegawai. b. Jenis-jenis Produk Asuransi Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu perorangan (individu) dan kelompok (kumpulan).
44
Artikel Diakses pada tanggal http://www.bringinlife.co.id/kilas_sejarah.aspx
26
Agustus
2014
pukul
15.43
WIB
dari
43
1. Kategori Perorangan (individu)
:
a. BRIngin Danasiswa Syariah BRIngin Danasiswa Syariah memberikan manfaat yang dibutuhkan orangtua dalam merencanakan pendidikan bagi Putra/Putri sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Program ini memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis. b. BRIngin Danadwiguna Syariah BRIngin Danadwiguna Syariah dihadirkan untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus tersedianya dana baik dalam masa perjanjian maupun pada perjanjian sesuai dengan prisnip-prinsip syariah. c. BRIngin Purnadana Syariah BRIngin Purnadana Syariah memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan tersedianya dana hingga usia lanjut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. d. BRIngin Investama Syariah BRIngin Investama Syariah merupakan program asuransi jiwa yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang memberikan manfaat investasi sekaligus
44
perlindungan jiwa serta manfaat tambahan berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan, penyakit kritis, santunan harian rawat inap dan cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan. 2. Asuransi Kelompok (Kumpulan)
:
a. BRIngin Purnajabatan Syariah b. BRIngin Dana Dwiguna Syariah c. Produk Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Ekawarsa Syariah d. Asuransi Kesehatan Korporasi Syariah B. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Dilihat dari Berbagai Sisi 1. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga PT. Asuransi Takaful Keluarga mengeluarkan sebuah program yang dinamakan program Takaful Dana Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan nama Fulnadi. Program asuransi dari takaful ini menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan biaya pendidikan anak serta memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta mengalami musibah dalam masa perjanjian.
1. Definisi dan Persyaratan Umum Program Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Definisi dari program Fulnadi itu sendiri adalah suatu program asuransi + tabungan yang menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan
45
dana terkait biaya pendidikan anak (Penerima Hibah) serta memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian.45
Untuk persyaratan mengikuti Program Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi yaitu
:46
a. Usia masuk peserta 17 tahun sampai dengan 60 tahun b. Usia penerima hibah 0 (nol) tahun sampai dengan 13 tahun c. Masa asuransi yaitu 22th - Usia Penerima Hibah (Usia Anak) d. Usia peserta utama ditambah dengan masa asuransi tidak melebihi 65 tahun (Usia Masuk + Masa Asuransi <= 65 tahun) e. Kontribusi dibayar dalam mata uang Rupiah f. Kontribusi dapat dibayar sekaligus, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan 2.
Manfaat yang Didapatkan Manfaat yang didapatkan peserta jika mengikuti program Takaful Dana
Pendidikan, yaitu
:47
Manfaat Takaful Awal (MTA)
45
: Masa Perjanjian x Kontribusi
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014. 46 Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga, No. ATK.DU.SK-003.12.2013 Per Tanggal 30 Desember 201. h. 2. 47 Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga, h. 1-2.
46
Manfaat Hidup
:
a. Jika Peserta dan Penerima Hibah hidup sampai masa asuransi, maka Peserta akan menerima manfaat sebesar Tabel Tahapan Pendidikan Jadi, ketika peserta panjang umur sampai masa perjanjian maka anak sebagai penerima hibah akan mendapatkan tahapan saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT) dan beasiswa selama 4 tahun (tahun ke-1 s.d tahun ke-4) di Perguruan Tinggi (PT). Dan jika tahapan yang jatuh tempo tidak diambil atau diinvestasikan maka akan menambahkan beasiswa pada saat di PT. b. Jika Peserta mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan menerima nilai tunai, yaitu seluruh dana di rekening tabungan peserta yang berasal dari saldo tabungan dan bagian keuntungan
atau hasil
investasinya c.
Jika peserta mengalami Cacat Tetap Total karena kecelakaan dalam masa pembayaran Kontribusi/premi, maka Peserta dibebaskan dari membayar Kontribusi/premi dan Perusahaan akan membayarkan
:
1. Dana Santunan sebesar 50% dari Manfaat Takaful Awal; dan 2. Dana Tabungan; dan 3. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa Manfaat Meninggal dalam Masa Pembayaran Kontribusi/premi
:
1. Jika Peserta meninggal dunia dalam masa pembayaran Kontribusi/premi, Perusahaan akan memberikan
:
47
a. Dana Santunan sebesar 50% dari MTA meninggal dunia (bukan karena kecelakaan) b. Dana Tabungan; dan c. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa 2. Jika Penerima Hibah meninggal dunia dalam masa pembayaran Kontribusi/premi dan Peserta masih hidup, Perusahaan akan memberikan Dana Santunan sebesar 10% dari MTA dan polis berakhir, peserta akan diberikan Dana Tabungan Manfaat Meninggal setelah Masa Pembayaran Kontribusi/premi namun masih dalam Periode Akad :
1. Jika Peserta meninggal dunia (karena kecelakaan), Perusahaan akan memberikan : a. Dana Santunan sebesar 50% dari MTA b. Dana Tabungan; dan c. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa 2. Jika Penerima Hibah meninggal dunia, maka akan diberikan Dana Santunan sebesar 10% dari MTA dan polis berakhir, Perusahaan akan memberikan Dana Tabungan. Contoh Ilustrasi Produk Fulnadi
:
Nama Orangtua / Peserta Utama
: Hasan
Usia Peserta
: 30 Tahun
48
Usia Anak
: 1 Tahun
MTA (Manfaat Takaful Awal)
: Rp 85.000.000,-
Masa Perjanjian
: 17 Tahun
Cara Bayar Kontribusi
: Tahunan
Kontribusi
: Rp 5.000.000,-
Manfaat Asuransi yang Diterima
:
(Tahapan Dana Pendidikan) Usia 5 Tahun, dibayarkan 10% dari MTA
= Rp 8.500.000,-
Usia 6 Tahun, dibayarkan 10% dari MTA
= Rp 8.500.000,-
Usia 12 Tahun, dibayarakan 15% dari MTA = Rp 12.750.000,Usia 15 Tahun, dibayarkan 20% dari MTA = Rp 17.000.000,Usia 17 Tahun, dibayarkan 40% dari MTA = Rp 34.000.000,Usia 18 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT
= Rp 4.162.560,-
Usia 19 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT
= Rp 4.584.852,-
Usia 20 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT
= Rp 4.465.973,-
Usia 21 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT
= Rp 4.684.806,-
Apabila Peserta Utama dan Penerima Hibah hidup sampai masa perjanjian berakhir, maka akan menerima Dana Tahapan Pendidikan sebesar Rp 98.648.190,Apabila Penerima Hibah meninggal dunia dalam masa asuransi, maka akan diberikan Dana Santunan sebesar 10% dari MTA yaitu sebesar Rp 8.500.000,- dan polis berakhir, Perusahaan akan memberikan Dana Tabungan. Misal, meninggal pada tahun ke-7 maka akan mendapatkan Dana Tabungan sebesar Rp 13.350.000,-
49
Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan mendapatkan dana sebesar Rp 47.289.232,-
Tabel 4.1 Tabel Beasiswa Masa
Beasiswa Saat Masuk Jenjang Pendidikan
Perjanjian
(% terhadap MTA) TK
SD
SMP
SMA
PT
18 Tahun
10%
10%
15%
20%
40%
17 Tahun
10%
10%
15%
20%
40%
16 Tahun
10%
15%
20%
40%
15 Tahun
10%
15%
20%
40%
14 Tahun
15%
20%
40%
13 Tahun
15%
20%
40%
12 Tahun
15%
20%
40%
11 Tahun
15%
20%
40%
10 Tahun
15%
20%
40%
9 Tahun
15%
20%
40%
8 Tahun
20%
40%
7 Tahun
20%
40%
50
6 Tahun
40%
5 Tahun
40%
Tabel 4.2 Besaran Dana Tahapan Pendidikan Masa Perjanjian
Tahapan Saat Masuk (% terhadap MTA)
PT Akhir Tahun (% terhadap SDT)
TK
SD
SMP
SMA
18 Tahun
10%
10%
15%
20%
17 Tahun
10%
10%
15%
16 Tahun
10%
15 Tahun
10%
PT
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
40%
25%
35%
50%
100%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
14 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
13 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
12 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
11 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
10 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
9 Tahun
15%
20%
40%
25%
35%
50%
100%
8 Tahun
20%
40%
25%
35%
50%
100%
7 Tahun
20%
40%
25%
35%
50%
100%
51
6 Tahun
40%
25%
35%
50%
100%
5 Tahun
40%
25%
35%
50%
100%
3. Segi Keunggulan Premi Apabila dilihat dari segi keunggulan harga premi yang ditawarkan, ketentuan yang dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful keluarga untuk besaran premi ditentukan sendiri oleh peserta, yaitu dapat disesuaikan dengan besarnya pendapatan dan kebutuhan peserta. Untuk besaran premi minimal peserta dapat membayar Rp 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) / Triwulan. Sedangkan untuk masa pembayaran premi ditentukan dari usia anak pada saat mulai mengikuti asuransi tersebut dengan berdasarkan perhitungan aktuaria yaitu, 18th - Usia Penerima Hibah (Usia Anak). Adapun cara pembayaran kontribusi / preminya adalah Tabel 4.3 Cara Pembayaran Kontribusi No.
Cara Bayar Kontribusi
Jumlah
1.
Bulanan
Rp 100.000,00
2.
Triwulan
Rp 250.000,00
3.
Semesteran
Rp 500.000,00
4.
Tahunan
Rp 1.000.000,00
5.
Sekaligus
Rp 8.000.000,00
:
52
4. Akad yang Digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam Program Takaful Dana Pendidikan
Akad yang digunakan dalam program Takaful Dana Pendidikan di PT. Asuransi Takaful Keluarga yaitu pertama berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah dimana peserta asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk mengelola kontribusi peserta menjadi Dana Investasi Peserta, Dana Tabarru’ dan Ujrah. Dan yang kedua berdasarkan akad Mudharabah Musytarakah, dimana peserta asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk menempatkan Dana Tabungan dalam program Investasi serta peserta setuju untuk membagi hasil investasi dengan nisbah 70% dan 30% Perusahaan.
5. Teknologi Bagi perusahaan asuransi, teknologi tentu sangat dibutuhkan untuk mempermudah proses komunikasi dalam transaksi. Apabila nasabah ingin mengetahui mengenai informasi produk asuransi, perusahaan asuransi memiliki alamat website yang dapat dikunjungi. Selain itu, untuk proses pembayaran premi perusahaan memberikan kemudahan bagi peserta tanpa harus datang langsung ke perusahaan, yaitu melalui layanan ATM semua Bank syariah yang ada di Indonesia, khususnya Bank BNI, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Kemudian untuk sistem layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat berkenaan dengan informasi yang dibutuhkan bisa melalui email internal perusahaan ataupun melalui telepon.
53
Dalam hal pembayaran premi, jika ada nasabah yang mengalami penunggakan atau keterlambatan pembayaran biasanya perusahaan melakukan list calon nasabah (suspect) yaitu mendata nama-nama nasabah yang preminya jatuh tempo. Tetapi biasanya sebelum jatuh tempo, perusahaan melakukan reminder atau pengingat melalui sms center, surat sebagai peringatan ataupun email peserta.48
6. Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dalam hal pelayanan, pihak perusahaan memiliki pelayanan yang cukup baik, seperti dalam hal komunikasi antar nasabah dengan perusahaan. Pihak perusahaan melayani nasabah dengan sopan dan ramah. Ini membuktikan bahwa pihak perusahaan memperhatikan pelayanan dengan baik. Sedangkan untuk proses pembuatan polis kepada peserta, PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki jangka waktu yang diserahkan maksimal 7 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Adapun dalam hal pelayanan pemberian klaim, proses selambatlambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.49
48
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014. 49 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
54
2. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga Pertumbuhan dan perkembangan produk asuransi takaful dana pendidikan di PT. Asuransi Takaful Keluarga bertumpu pada sistem Personal Selling atau untuk memasarkan dan
agency
memperomosikan produk hingga menarik minat calon
peserta untuk ikut serta dalam produk ini. Sistem tersebut dinilai yang terbaik karena memberikan andil cukup besar dalam pemasaran produk. Besarnya tenaga agen terhadap promosi produk dapat mempengaruhi pendapatan dan peningkatan penjualan produk asuransi tersebut. Untuk menjadi agen juga tidaklah mudah karena seorang agen harus memiliki integritas yang tinggi, yaitu menjunjung tinggi nilai moral dan profesi secara profesional serta memiliki sikap pantang menyerah dalam mencari nasabah.
Menjadi seorang agen perlu melalui pelatihan dan seleksi ketat, karena agen tersebut nantinya akan berhadapan langsung dengan calon nasabah untuk mempresentasikan perusahaan dengan baik. Pelatihan dimulai dengan adanya training product atau pengenalan produk selama 5 hari, kemudian dilakukan pelatihan selama 3 bulan hingga akhirnya terikat kontrak kerja pada perusahaan.50 Selain adanya tenaga agen, PT. Asuransi Takaful Keluarga juga melakukan kerjasama aliansi dengan beberapa lembaga seperti koperasi karyawan.
50
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
55
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dengan menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix), dimana metode ini ditujukan agar setiap pemasaran dapat berlangsung dengan sukses, produknya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, diberi harga yang terjangkau oleh produsen lalu didistribusikan, dimana konsumen bisa belanja dan dipromosikan melalui media yang terjangkau konsumen. Strategi ini di PT. Asuransi Takaful Keluarga disebut dengan 4P, yaitu Product (produk yang unggul), Place (lokasi wilayah yang tepat dengan segmentasi semua detail), Promotion (promosi), serta Price (biaya yang efisien).
Untuk produk Takaful Dana Pendidikan, pemasaran yang dilakukan oleh agen PT. Asuransi Takaful Dana Pendidikan yaitu dengan sistem DOME. DOME merupakan kepanjangan dari Diagnose, Objective, Methode, dan Evaluation.51 Proses pertama yang dilakukan adalah Diagnose. Dalam proses ini perusahaan melakukan segmentasi market dan analisa kebutuhan suspect. Segmen pasar yang dituju terhadap semua kalangan masyarakat sesuai dengan karakteristik konsumen tersebut. Perusahaan melakukan
identifikasi dan pengelompokkan bauran pemasaran
tersendiri dengan berdasarkan karakteristik dan kebutuhan konsumen. Ini dilakukan agar organisasi pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menentukan segmen mana yang lebih diutamakan, selain itu sumber daya yang ada juga dapat dimanfaatkan
51
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
56
semaksimal mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Dengan begitu perusahaan dapat lebih bersaing.
Proses kedua yang dilakukan dinamakan Objective, yaitu perusahaan menawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan konsumen. Setelah perusahaan melihat dan mengidentifikasi segmen pasar mana yang dijadikan sasaran serta mengetahui karakteristik mengenai sikap, keadaan keluarga, jumlah pendapatan atau mungkin pola konsumsi, maka perusahaan mulai menarik minat konsumen dengan cara menawarkan produk sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen.
Langkah selanjutnya adalah melakukan Methode, yaitu mapping data prospect. Dimana perusahaan melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah. Agency mengunjungi secara langsung ke sekolah untuk melakukan penawaran terhadap produk asuransi kemudian melakukan perjanjian antar kedua belah pihak dengan timbal baliknya lembaga pendidikan tersebut mendapatkan fee sebagai kompensasinya. Selain itu untuk menawarkan produk asuransi tersebut, perusahaan juga melakukan promosi melalui media cetak seperti brosur dan elektronik lainnya walaupun dalam skala kecil. Atau juga bisa melalui influencer untuk mendapatkan referensi konsumen dari sebuah perkenalan singkat melalui media sosial seperti email, telepon, blackberry messager, whatsapp ataupun line. Dengan demikian pemasaran terhadap penawaran produk menjadi lebih tersebar luas dan memberikan keuntungan terhadap perusahaan.
57
Selanjutnya, proses terakhir yang dilakukan adalah Evaluation, setelah proses pemasaran terhadap pemasaran produk berjalan dan mulai menghasilkan konsumen, maka perusahaan melakukan evaluasi (peninjauan kembali) atas keberhasilan dan kegagalan dari pemasaran yang dilakukan. Perusahaan mengidentifikasi hasil dari pemasaran tersebut apakah mempengaruhi terhadap pendapatan perusahaan. Apakah produk tersebut berhasil terjual banyak di pasaran ataukah mengalami kegagalan karena adanya jumlah konsumen yang sedikit tertarik terhadap produk tersebut. Hal ini bisa menjadikan acuan bagi perusahaan untuk dapat menciptakan dan mengembangkan suatu produk baru yang lebih diminati oleh masyarakat.
Strategi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih condong kepada strategi keunggulan biaya. Karena dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya, dilihat dari besaran premi yang rendah. Selain itu, perusahaan mempunyai cakupan pasar yang luas dan melayani banyak segmen industri, bahkan juga beroperasi dalam sejumlah industri yang berkaitan. Yaitu perusahaan melakukan pemasaran kepada semua kalangan dilihat berdasarkan kebutuhan dan kemampuan konsumen, juga adanya kerjasama terhadap lembaga-lembaga yang berkaitan.
3. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki program asuransi pendidikan syariah yang dinamakan BRIngin Danasiswa Syariah. Program ini merupakan produk
58
asuransi jiwa yang dirancang untuk menjamin kepastian tersedianya dana pendidikan bagi putra/putri sejak mulai masuk sekolah hingga perguruan tinggi.
1.
Definisi dan persyaratan umum program asuransi pendidikan syariah BRIngin Danasiswa Syariah Definisi dari program asuransi pendidikan BRIngin Danasiswa Syariah adalah
produk asuransi jiwa yang memberikan manfaat yang dibutuhkan dalam merencanakan pendidikan bagi putra/putri sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, program ini memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila pesera mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis.
Untuk persyaratan utama peserta mengikuti program BRIngin Danasiswa Syariah, yaitu : 1) Adanya peserta, yaitu pihak ayah dan ibu 2) Adanya pemegang polis 3) Adanya ahli waris utama, yaitu anak Dengan ketentuannya sebagai berikut
:52
1) Usia peserta utama pada saat pengisian surat permohonan asuransi jwa syariah (SPAJS) minimum peserta adalah 17 tahun, dan maksimum 60 tahun 52
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
59
2) Usia ahli waris utama/anak pada saat pengisian surat permohonan asuransi jwa syariah (SPAJS), minimum 5 tahun dan maksimum 17 tahun 3) Masa asuransi dibatasi minimum 5 tahun dan maksimum 22 tahun 4) Usia peserta ditambah dengan masa asuransi tidak melebihi 65 tahun 5) Untuk pembayaran kontribusi dapat dibayarkan secara sekaligus (tunggal) atau reguler (tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan) 2.
Manfaat yang didapatkan 1.
Jika Peserta mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka Ahli Waris akan mendapatkan a.
:
Secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir;
b.
Apabila Peserta meninggal (bukan akibat kecelakaan), maka Ahli Waris akan menerima Santunan duka sebesar 50% (lima puluh persen)
Rencana
Dana
Pendidikan
sebagai
Jumlah
Uang
Pertanggungan; c.
Apabila Peserta meninggal dunia (akibat kecelakaan), maka Ahli Waris akan menerima Santunan duka sebesar dan 100% Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang Pertanggungan;
2.
Jika Peserta mengalami musibah cacat tetap total atau menderita penyakit kritis dalam masa asuransi, maka secara otomatis polis menjadi bebas
60
premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir; 3.
Jika Ahli waris atau anak sebagai Tertanggung mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka Peserta sebagai penerima manfaat akan menerima Santunan duka sebesar Rp. 15.000.000 ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ahli waris atau anak meninggal dunia dan selanjutnya polis akan berakhir (terminated);
4.
Jika Peserta mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Ahli Waris akan menerima Nilai Tunai pada saat mengundurkan diri;
Catatan : a.
Rencana Dana Pendidikan (RDP) adalah sejumlah dana yang direncanakan seak dini untuk digunakan sebagai biaya untuk masuk sekolah atau perguruan bagi putra/putri
b.
Tahapan
Dana Pendidikan (TDP) adalah biaya masuk sekolah sesuai
dengan jenjang pendidikan putra/putri.
Contoh Ilustrasi Produk Danasiswa Syariah : Nama Orangtua / Peserta Utama
: Hamdan
Usia Peserta
: 30 Tahun
Usia Anak
: 1 Tahun
61
MTA (Manfaat Takaful Awal)
: Rp 85.000.000,-
Masa Perjanjian
: 17 Tahun
Cara Bayar Kontribusi
: Tahunan
Kontribusi
: Rp 5.000.000,-
Manfaat Asuransi yang Diterima
:
(Tahapan Dana Pendidikan) Usia 4 Tahun, dibayarkan 5% dari RDP
= Rp 4.250.000,-
Usia 5 Tahun, dibayarkan 10% dari RDP
= Rp 8.500.000,-
Usia 6 Tahun, dibayarakan 15% dari RDP
= Rp 12.750.000,-
Usia 12 Tahun, dibayarkan 20% dari RDP
= Rp 17.000.000,-
Usia 15 Tahun, dibayarkan 25% dari RDP
= Rp 21.250.000,-
Usia 18 Tahun, dibayarkan 30% dari SNT
= Rp 10.496.782,-
Usia 19 Tahun, dibayarkan 35% dari SNT
= Rp 8.992.418,-
Usia 20 Tahun, dibayarkan 40% dari SNT
= Rp 7.007.406,-
Usia 21 Tahun, dibayarkan 50% dari SNT
= Rp 5.513.077,-
Usia 22 Tahun, dibayarkan 50% dari SNT
= Rp 5.783.217,-
Apabila Peserta Utama mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir yaitu sebesar Rp 91.509.683,-
62
Apabila Penerima Hibah mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka Peserta sebagai penerima manfaat akan menerima Santunan duka sebesar Rp. 15.000.000,- ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ahli waris atau anak meninggal dunia dan selanjutnya polis akan berakhir (terminated). Misal meninggal pada tahun ke-7, maka akan mendapatkan nilai tunai sebesar Rp 13.159.557,Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan mendapatkan dana sebesar Rp 36.768.229,-
Tabel 4.4 Tabel Tahapan Dana Pendidikan
63
3.
Segi Keunggulan Premi Apabila dilihat dari segi keunggulan harga premi yang ditawarkan, besaran
minimum PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah sebesar Rp 200.000,(Dua Ratus Ribu Rupiah) /bulan. Adapun besaran maksimum premi tidak dibatasi selama peserta dapat memenuhi kewajiban pembayaran premi tersebut. Sedangkan cara pembayaran premi bisa secara sekaligus (tunggal) dan reguler (tahunan, semesteran, triwulan, ataupun bulanan). Masa asuransi dipengaruhi oleh usia anak dengan rumus = usia anak + masa asuransi ≤ 22 tahun dan usia peserta dengan berdasarkan rumus = usia peserta = masa asuransi ≤ 65 tahun.53 4.
Akad yang Digunakan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah Dalam Program Danasiswa Syariah Akad yang digunakan dalam program Danasiswa Syariah di PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah yaitu berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah, dimana peserta asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah untuk mengelola kontribusi peserta menjadi Dana Investasi Peserta, Dana Tabarru’ dan Ujrah. 4.
Teknologi Adanya teknologi tentu sangat dibutuhkan oleh pihak perusahaan, karena
teknologi juga sangat berperan serta dalam perkembangan perusahaan tersebut. PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah menggunakan sistem Web Base yang dinamakan 53
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
64
SYARIAH ONLINE. Sistem ini memberikan kemudahan komunikasi antar kantor cabang dan pusat perusahaan. Untuk pembayaran premi yang paling unggul melalui Must Debit dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah) yang bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah. SKPRS bisa dibuat apabila ada nasabah yang telah memiliki rekening di Bank BNI dan BRI Syariah, maka nasabah tersebut bisa membuat surat kuasa tersebut. Artinya, tiap bulan perusahaan bisa mendebit rekening nasabahnya secara otomatis. Sehingga, tiap bulannya dana yang telah disimpan di Bank akan terpotong otomatis untuk pembayaran premi. Kemudian cara yang kedua bisa melalui ATM, yaitu ATM BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM), meskipun cara ini baru coba dirintis oleh perusahaan, tetapi sudah mulai efektif berjalan.54 5.
Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Dalam hal pelayanan, pihak perusahaan memiliki pelayanan yang cukup baik, seperti dalam hal komunikasi antar nasabah dengan perusahaan. Seperti adanya layanan tagihan, perusahaan telah menyediakan di kantor cabang melalui layanan email, ataupun call center (021)-500 087. Dan apabila ada nasabah yang menunggak, perusahaan memiliki grace period yaitu masa leluasa atau 54
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
65
masa tenggang dalam pembayaran premi yang ada dalam perjanjian asuransi. Selama masa grace period, maka peserta masih dicover oleh perusahaan asuransi. Dan jika diluar masa grace period, maka perusahaan tidak lagi meng-cover peserta. Selain itu, perusahaan juga ada program SMS BLAST, yaitu sebagai reminder bagi peserta yang pembayaran preminya medekati masa grace period. Program ini juga masih tergolong baru, tetapi sudah mulai berjalan. Ini merupakan usaha untuk meminimalisir terjadinya penunggakan terhadap pembayaran premi peserta.55
Sedangkan untuk proses pembuatan polis kepada peserta, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki jangka waktu yang diserahkan maksimal 14 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Adapun dalam hal pelayanan pemberian klaim, proses selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.56
4. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah yaitu melalui dua jalur distribusi, jalur pertama adalah melalui branch (kantor cabang penjualan) yang ada di 9 kota seperti Jakarta dengan dua kantor cabang, Bandung, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Makassar. Dan membuka cabang
55
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014. 56 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
66
lagi di Bengkulu dan Banjarmasin. Kemudian jalur yang kedua adalah melalui jalur korporasi atau chief corporation sale, yaitu adanya kerjasama korporasi dengan lembaga lain. Untuk strategi yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah melalui media website. Selain itu, adanya tenaga agen juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk asuransi pendidikan syariah itu sendiri. Para agen diharuskan mengikuti pendidikan dan pelatihan di bagian pendiidkan dan pelatihan (diklat) agar bisa mengetahui kriteria dan sifat calon peserta. Dengan begitu, maka dapat lebih mudah untuk menarik minat peserta mengikuti program tersebut. Para agen juga memiliki daya kreativitas, seperti adanya strategi untuk mendekati target pemasaran dengan
melakukan
promosi secara mendalam karena adanya hubungan dekat.
Perusahaan tidak membuat ketetapan strategi untuk agen mengikutiya. Tetapi, lebih kepada daya kreativitas agen bagaimana memasarkan produk tersebut kepada calon peserta. Terkadang, ada juga agen yang melakukan kerjasama dengan pihak Rumah Sakit katakanlah bidan atau perawat. Jadi ketika ada yang melahirkan, agen bisa menawarkan produk tersebut dengan lebih mudah. Selain itu, ada juga marketing personal yang melakukan kerjasama dengan pihak sekolah untuk menawarkan produk asuransi pendidikan syariah dengan melakukan kegiatan demo produk yang ditujukan langsung kepada orangtua siswa.57
57
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
67
Melihat dari adanya pemilihan terhadap segmen pasar tertentu, seperti Rumah Sakit dan Sekolah maka strategi yang cocok digunakan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah strategi fokus yang mengkombinasikan antara diferensiasi dan keunggulan biaya. Kemudian adanya inovasi produk juga timbul dari promosi yang dilakukan langsung ke lokasi oleh para agen untuk memasarkan produknya, sehingga bisa lebih memahami karakteristik dan keinginan konsumen. Dengan begitu agen bisa melaporkan hasil dari kegiatan pemasaran tersebut kepada pihak perusahaan untuk menghasilkan ide baru sebagai inovasi dan perkembangan produk. C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah Tabel 4.5 Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah
No.
1.
Kriteria Bentuk Keunggulan Keunggulan Produk : 1. Segi Premi
2. Cara Pembayaran
PT. Asuransi Takaful Keluarga
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
Besaran premi minimum Rp Besaran minimum sebesar Rp 250.000,- /Triwulan. Dengan harga 200.000,- /bulan Rp 100.000,- /bulan Secara sekaligus (tunggal) dan reguler (tahunan, semesteran,
Secara sekaligus (tunggal) dan reguler (tahunan, semesteran,
68
triwulan, ataupun bulanan)
triwulan, ataupun bulanan)
3. Masa Pembayaran
Ditentukan dari usia anak pada saat mulai mengikuti asuransi tersebut dengan berdasarkan perhitungan aktuaria yaitu, 18th - Usia Penerima Hibah (Usia Anak).
Dipengaruhi oleh usia anak dengan rumus = usia anak + masa asuransi ≤ 22 tahun dan usia peserta dengan berdasarkan rumus = usia peserta = masa asuransi ≤ 65 tahun.
4. Manfaat yang Diterima
1. Besaran dana pendidikan : TK : 10% SD : 10% SMP : 15% SMA : 20% PT : 40% PT Ke-1 :25% PT Ke-2 : 35% PT Ke-3 : 50% PT Ke-4 : 100%
1. Besaran tahapan dana pendidikan : TK A : 5% ; TK B : 10% SD : 15% SMP : 20% SMA : 25% PT Ke-1 : 30% PT Ke-2 : 35% PT Ke-3 : 40% PT Ke-4 : 50% PT Ke-5 : 100%
tahapan
2. Apabila Peserta Utama dan Penerima Hibah hidup sampai masa perjanjian berakhir, maka akan menerima Dana Tahapan Pendidikan sebesar Rp 98.648.190,-
2. Apabila Peserta Utama mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir yaitu sebesar Rp 91.509.683,-
3. Apabila Penerima Hibah meninggal dunia dalam masa asuransi, maka akan diberikan Dana Santunan sebesar 10% dari MTA yaitu sebesar Rp 8.500.000,- dan polis berakhir,
3. Apabila Penerima Hibah mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka Peserta sebagai penerima manfaat akan menerima Santunan
69
2.
Perusahaan akan memberikan Dana Tabungan. Misal, meninggal pada tahun ke-7 maka akan mendapatkan Dana Tabungan sebesar Rp 13.350.000,-
duka sebesar Rp. 15.000.000,- ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ahli waris atau anak meninggal dunia dan selanjutnya polis akan berakhir (terminated). Misal meninggal pada tahun ke-7, maka akan mendapatkan nilai tunai sebesar Rp 13.159.557,-
4. Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan mendapatkan dana sebesar Rp 47.289.232,-
4. Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan mendapatkan dana sebesar Rp 36.768.229,-
Kinerja Pemasaran : 1. Berdasarkan Melalui perantara agen promosi 5. Metode a. Menggunakan metode 4P, yaitu Pemasaran Product (produk yang unggul), Place (lokasi wilayah yang tepat dengan segmentasi semua detail), Promotion (promosi), serta Price (biaya yang efisien).
Melalui perantara agen a. Menggunakan 2 Jalur distribusi, yaitu branch dan chief corporation sale
b. Melalui media cetak (brosur) dan b. Melalui media cetak (brosur) elektronik (Website). dan elektronik (Website). c. Melalui sistem DOME, yaitu Diagnose. Perusahaan melakukan c. Melalui daya kreativitas agen segmentasi market dan analisa dalam memasarkan produk, kebutuhan suspect; Objective, yaitu yaitu mendatangi langsung calon perusahaan menawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan nasabah ke lokasi. Yaitu konsumen; Methode, yaitu melakukan pendekatan kepada
70
mapping data prospect, perusahaan melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan perusahaan melakukan Evaluation evaluasi (peninjauan kembali) atas keberhasilan dan kegagalan dari pemasaran yang dilakukan.
pihak Rumah Sakit. Sehingga ketika ada yang melahirkan, agen bisa langsung menawarkan produk asuransi tersebut. Kemudian agen juga mendatangi ke sekolah-sekolah untuk melakukan demo produk.
6. Strategi Pemasaran
Strategi Keunggulan Biaya, karena dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya, dilihat dari besaran premi yang rendah.
3.
Akad
a. Menggunakan Akad Mudharabah Musytarakah b. Menggunakan Akad Wakalah bil Ujrah
Strategi Fokus, yang dikombinasikan antara Keunggulan Biaya dan Diferensiasi, karena dengan adanya promosi langsung kepada calon nasabah maka akan lebih mengembangkan daya kreativitas agen sehingga dapat memberikan laporan terhadap perusahaan atas perkembangan produk untuk membuat inovasi produk. Menggunakan Akad Wakalah bil Ujrah
4.
Reputasi Perusahaan : 1. Berdasarkan tanggal didirikannya 2. Berdasarkan Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan
Pada tanggal 4 Agustus 1994, dan Pada tanggal 28 Oktober 1987, baru beroperasi pada tanggal 25 dan baru membuka unit syariah Agustus 1994. pada tanggal 21 Januari 2003. Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan I Tahun 2014 Periode 30 Juni 2014 adalah sebesar 64,68%.
Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan I Tahun 2014 sebesar 34,49%.
71
I Tahun 2014
5.
Kualitas Produk : a. Penerapan Teknologi
a. Ada alamat website yang dapat dikunjungi untuk mengetahui informasi produk. b. Adanya kemudahan akses pelayanan pembayaran premi dengan melalui layanan ATM semua bank syariah yang ada di Indonesia, khususnya Bank BNI, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. c. Untuk sistem layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat berkenaan dengan informasi yang dibutuhkan bisa melalui email internal perusahaan ataupun melalui telepon. d. Dalam hal pembayaran premi, jika ada nasabah yang mengalami penunggakan atau keterlambatan pembayaran biasanya perusahaan melakukan list calon nasabah (suspect) dengan mendata nama-nama nasabah yang preminya jatuh tempo. Selain itu, perusahaan menyediakan sisem reminder atau pengingat melalui sms center, surat sebagai peringatan ataupun email peserta.
a. Ada alamat sebsite yang bisa dihubungi untuk mengetahui informasi produk. b. Kemudahan akses dalam hal pembayaran premi adalah melalui Must Debit dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah) yang bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah. Sehingga rekening akan terpotong secara otomatis untuk pembayaran premi. c. Melalui layanan ATM BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM) meski masih baru dirintis, tetapi sudah efektif berjalan. d. Sistem layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat menggunakan sistem Web Base yang dinamakan SYARIAH ONLINE. e. Apabila ada nasabah yang menunggak, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki program SMS BLAST sebagai reminder bagi peserta yang pembayaran preminya medekati masa grace period.
72
b.Tingkat Pelayanan Pembuatan Polis dan Pemberian Klaim
6.
a. Dalam hal pembuatan polis kepada peserta, jangka waktu yang diserahkan maksimal 7 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. b. Adapun dalam hal pelayanan pemberian klaim, proses selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.
SDM dalam Perusahaan : a. Berdasarkan Adanya pelatihan dan pendidikan Adanya pelatihan dan pemilihan pada agen agar menjadi agen yang pendidikan pada agen agar agen jujur dan memiliki integritas tinggi. menjadi agen yang jujur dan memiliki integritas tinggi.
b. Berdasarkan a. Dipelopori oleh Ikatan kerjasama Cendekiawan Muslim Indonesia dengan (ICMI) beberapa b. PT. Bank Muamalat Indonesia, Lembaga Tbk c. PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri d. Dep. Keu RI serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Berdasarkan dari hasil analisis perbandingan diatas, menyimpulkan bahwa 1.
a. Dalam hal pembuatan polis kepada peserta, jangka waktu yang diserahkan maksimal 14 (Empat Belas) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. b. Adapun dalam hal pelayanan pemberian klaim, proses selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.
a. Dipelopori oleh PT. Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia b. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk c. PT. Asuransi Adira Dinamika d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka penulis dapat
:
Keunggulan Produk, dilihat dari sisi : a. Berdasarkan segi premi, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih diunggulkan dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah. Hal ini dapat dilihat dari besaran
73
premi yang dapat ditentukan sendiri oleh peserta dan sesuai dengan kebutuhan dengan minimal preminya sebesar Rp 100.000,- / bulannya. b. Berdasarkan Manfaat yang diterima Dari segi manfaat yang diterima, PT. Asuransi Takaful keluarga memiliki manfaat yang lebih unggul. Hal ini dapat dilihat dari besaran Dana Tahapan Pendidikan yang diterima yaitu sebesar Rp 98.648.190,- sedangkan PT. BRIngin Life Syariah memiliki besaran Dana Tahapan Pendidikan sebesar Rp 91.509.683,2.
Kinerja Pemasaran, dilihat dari sisi : a. Melalui metode pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih unggul karena adanya daya kreativitas agen untuk memasarkan produknya secara langsung kepada calon peserta dengan melakukan demo produk. Seperti adanya kerjasama dengan pihak Rumah Sakit dan lembaga sekolah. b. Melalui Strategi Pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih unggul
dikarenakan
menggunakan
Strategi
Fokus
yang
dapat
dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi sehingga dapat menghasilkan inovasi produk. 3.
Akad, berdasarkan akad PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul karena
menggunakan dua akad, yaitu wakalah bil ujrah dan mudharabah musytarakah. 4.
Reputasi Perusahaan, dilihat dari sisi :
74
a. Berdasarkan tanggal didirikannya, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih uggul karena lebih dahulu didirikan yaitu pada tanggal 4 Agustus 1994, dan baru beroperasi pada tanggal 25 Agustus 1994. b. Berdasarkan Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan I Tahun 2014, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul dengan tingkat solvabilitas dan kesehatan keuangan Periode 30 Juni 2014 adalah sebesar 64,68%. 5.
Kualitas Produk, dilihat dari sisi : a. Berdasarkan
penerapan teknologi, PT. BRIngin Life Syariah memiliki
keunggulan yang cukup signfikan. Hal ini dilihat dari adanya kemudahan akses dalam hal pembayaran premi melalui Must Debit dengan menggunakan
SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah)
bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah. Sehingga untuk nasabah yang memiliki rekening di kedua Bank tersebut secara otomatis dananya akan terpotong untuk pembayaran premi. Kemudian adanya sistem layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat dengan menggunakan jaringan SYARIAH ONLINE yang dapat mempermudah jaringan komunikasi. Selain itu, perusahaan juga menyediakan program SMS BLAST sebagai reminder bagi peseta yang pembayaran preminya mendekati masa grace period. b. Berdasarkan segi pelayanan pembuatan polis kepada peserta, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
75
karena jangka waktu diserahkan nya polis maksimal 7 (Tujuh) hari kerja dari mulai proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Sedangkan dalam hal pelayanan pemberian klaim, keduanya sama-sama memiliki jangka waktu selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap. 6.
SDM dalam Perusahaan, dilihat dari sisi : Berdasarkan kerjasama dengan beberapa lembaga, PT. Asuransi Takaful
Keluarga lebih ungul karena dalam hal asuransi syariah, perusahaan ini lebih banyak bekerjasama dengan aliansi lembaga syariah. Selain itu, perusahaan ini juga dipelopori langsung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dengan demikian, dilihat dari bentuk kriteria Competitive Advantage dilihat dari sisi keunggulan produk, kinerja pemasaran, reputasi perusahaan, kualitas produk dan SDM dalam perusahaan maka dapat disimpulkan melalui tabel berikut
:
Tabel 4.6 Kriteria Competitive Advantage Dilihat dari Berbagai Sisi No.
1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Competitive Advantage
Keunggulan Produk Kinerja Pemasaran Reputasi Perusahaan Kualitas Produk SDM dalam Perusahaan
PT. Asuransi Takaful Keluaga
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
√ √ √ √ √
√
76
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil riset penelitian dan data-data yang diperoleh mengenai bentuk karakteristik competitive advantage yang dimiliki dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
1. Bentuk karakteristik Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Syariah di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRInGIN Life Syariah
:
a. Produk Asuransi Pendidikan Takaful Dana Pendidikan atau Fulnadi memiliki keunggulan, Pertama dari segi keunggulan produk berdasarkan segi premi dan manfaat yang diterima peserta dan penerima hidup sampai masa perjajian berakhir. Kedua, berdasarkan reputasi perusahaan yang lebih dahulu berdiri dan beroperasi serta memiliki Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan I Tahun 2014 yang baik. Ketiga, dari sisi kualitas produk dilihat berdasarkan segi pelayanan pembuatan polis, Serta keempat, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul dalam SDM dalam Perusahaan karena lebih banyak bekerjasama dengan aliansi lembaga-lembaga syariah.
77
b. Dalam produk Asuransi Pendidikan Danasiswa Syariah, memiliki keunggulan Pertama dari sisi Kualitas Produk, dengan berdasarkan metode pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih unggul karena adanya daya kreativitas agen untuk memasarkan produknya secara langsung kepada calon peserta dengan melakukan demo produk. Seperti adanya kerjasama dengan pihak Rumah Sakit dan lembaga sekolah. kemudian berdasarkan strategi pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih unggul dikarenakan menggunakan Strategi Fokus yang dapat dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi sehingga dapat menghasilkan inovasi produk. Kedua, berdasarkan penerapan teknologi, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki keunggulan yang cukup signfikan. Hal ini dilihat dari adanya kemudahan akses dalam hal pembayaran premi, sistem layanan komunikasi antar kantor cabang dan
pusat dengan
menggunakan jaringan SYARIAH.
Selain itu, perusahaan juga menyediakan program SMS BLAST sebagai reminder bagi peseta yang pembayaran preminya mendekati masa grace period. 2. Dari analisis bentuk competitive advantage yang dimiliki, strategi pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah relatif sama dengan tenaga agen serta berbagai media dalam memiliki metode
mengandalkan
mempromosikannya, namun
pemasaran yang berbeda. Untuk strategi PT. Asuransi
78
Takaful Keluarga mengacu pada teori strategi Keunggulan Biaya. Karena dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam
industrinya, dilihat dari besaran
premi yang rendah. Selain itu,
perusahaan mempunyai cakupan pasar yang luas dan melayani banyak segmen industri, bahkan juga beroperasi dalam sejumlah industri yang berkaitan. Pemasaran yang dilakukan ditujukan kepada semua kalangan dilihat berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan konsumen, juga adanya
kerjasama terhadap lembaga-lembaga yang berkaitan. Sedangkan pada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, strategi pemasarannya lebih mengacu kepada strategi Fokus yang keunggulan promosi
mengkombinasikan antara diferensiasi dan
biaya. Kemudian
yang
dilakukan
adanya inovasi produk juga timbul dari langsung ke lokasi oleh para agen untuk
memasarkan produknya, sehingga bisa lebih memahami karakteristik dan keinginan konsumen. Dengan begitu agen bisa melaporkan hasil dari kegiatan pemasaran tersebut kepada pihak perusahaan untuk menghasilkan ide baru sebagai inovasi dan perkembangan produk. B. Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagi
PT.
Asuransi
: Jiwa
BRIngin
Life
Syariah
hendaknya
dapat
mempertahankan dan meningkatkan keunggulan serta kualitas produk
79
berdasarkan penerapan teknologi dan kinerja pemasaran yang dilakukan, sehingga menghasilkan inovasi produk yang lebih inovatif agar dapat lebih bersaing lagi dalam hal produk asuransi pendidikan syariah. 2. Bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga, haruslah tetap menjaga reputasi perusahaan, yaitu tetap menjaga nama baik perusahaan yang sudah melekat pada brand atau image syariah sebagai perusahaan asuransi syariah pertama di Indonesia. Serta hendaknya lebih meningkatkan penerapan teknologi dan kinerja pemasaran agen dengan berdasarkan metode dan strategi pemasaran yang lebih kreatif, baik secara langsung maupun melalui promosi dari media cetak dan elektronik sehingga dapat lebih menarik minat calon peserta agar dapat memilih produk asuransi syariah tersebut. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan penelitian yang lebih baik lagi, yaitu dengan mengetahui latar belakang dari produk tersebut serta menjelaskan hal-hal baru..
80
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah Halal dan Maslahat. Solo: PT. Tiga Serangkai, 2007. Armstrong, Gary dan Kotler, Philip. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 1997. Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008. Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group, 2004. Dirgantoro, Crown. Manajemen Stratejik, Jakarta: PT. Grasindo, 2001. Ellitan, Lena. “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No. 2, 2002. Farodis, Zian. Buku Pintar Asuransi Mengenal dan Memilih Asuransi yang Menguntungkan Nasabah. Yogyakarta: Laksana, 2014. Harding, H. A dan D.T Johns. Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996. Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis. Malang: Bayumedia, 2005. Herlambang, Tedy. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Janwari, Yadi. Asuransi Syariah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Cet. 1, 2005. Keegan, Warren, J. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003. Maryam, Wulan Siti. Strategi Pemasaran Produk Dana Pendidikan oleh Agen Asuransi Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Konsentrasi Asuransi Syariah, 2013.
81
Maulana, Agus. Porter, Michael E. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta: Erlangga, 1996. Mudrajad, Kuncoro. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga, 2006. Porter, Michael E. Keunggulan Bersaing 80 Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga, 1993. Rumidi, Sukandar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004. Endang Sutrasmawati, “Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2, September 2008. Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kulitatif. Jakarta: REFERENSI GP Press Group, Cet. 1, 2013. Muslehuddin, Mohammad. Asuransi Dalam Islam, Jakarta: Penerbit Buku Aksara, 1995. Nasir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988. Rachman, Soviadi Nor. “Analisis Pengaruh Keunggulan, Reputasi Perusahaan dan Asosiasi Merek Terhadap Kesuksesan Produk Baru Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran”. Jurnal Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2006. Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 2006. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2011. Sutrasmawati, Endang. Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Melalui Competitive Advantage. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2, September 2008. Widodo, “Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”. Jurnal Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008.
82
Wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014. Wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, Jakarta, 29 September 2014. Internet
:
“Asuransi Pendidikan : Artikel Terlengkap Mengenai Asuransi Pendidikan”. Artikel diakses pada tanggal 13 Februari 2014 dari http://9triliun.com/artikel/3626/asuransi-pendidikan.html/ “Asuransi Pendidikan Semakin Variatif”. Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/asuransi-pendidikansemakin-variatif/ “Bringin Danasiswa Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari http://www.bringinlife.co.id/danasiswa_syariah “Memilih Asuransi Pendidikan”. Artikel diakses pada tanggal 09 Juni 2014 dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/26 “Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”. Artikel diakses pada tanggal 13 Juni 2014 dari http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-pendidikanvs-tabungan-pendidikan/ “Pertumbuhan Asuransi Mencapai Puncaknya”, Artikel diakses pada tanggal 23 Agustus 2014 dari http://radarpena.com/read//2014/04/10/10743/18/1/Pertumbuhan-AsuransiSyariah-Mencapai -Puncaknya Mujiati,
Ni Wayan. “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif”, (Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada tanggal 04 Juli 2014 dari http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdmuntuk menciptakan.html.
Data Danasiswa Syariah Tanggal
: 30 September 2014
Waktu
: 09.58 WIB
I.
DEFINISI PRODUK 1. DANASISWA adalah produk asuransi jiwa yang dirancang khusus untuk menjamin kepastian tersedianya dana pendidikan bagi putra-putri yang direncanakan sejak dini. Perencanaan dana pendidikan ini akan memberikan jaminan bagi kelangsungan pendidikan putra-putri dari sejak taman kanakkanak hingga perguruan tinggi. 2. DANASISWA merupakan produk asuransi gabungan antara tabungan, proteksi meninggal dengan rider berupa meninggal akibat kecelakaan, penyakit kritis dan cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan; 3. Dalam pertanggungan produk ini, Orang Tua (Ayah atau Ibu) dan Ananda (putera-puteri) mendapatkan perlindungan asuransi sekaligus menerima Tahapan Dana Pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir; 4. Produk ini dipasarkan dalam mata uang Rupiah dengan fasilitas cara pembayaran premi dan masa pembayaran premi yang fleksibel sesuai dengan kemampuan calon Tertanggung atau Pemegang Polis; 5. Masa kontrak asuransi dibatasi minimum 5 (lima) tahun dan maksimum 22 (dua puluh dua) tahun;
II.
DESKRIPSI PRODUK MANFAAT ASURANSI 1.
Jika Tertanggung (Ayah atau Ibu) mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka: a. secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir; b. apabila Tertanggung meninggal bukan akibat kecelakaan, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar 50% (lima puluh persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang Pertanggungan;
c. apabila Tertanggung meninggal akibat kecelakaan, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar dan 100% (seratus persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang Pertanggungan; 2.
Jika Tertanggung (Ayah atau Ibu) mengalami musibah cacat tetap total atau menderita penyakit kritis dalam masa asuransi, maka secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir;
3.
Jika Ananda (Putera-Puteri) sebagai Tertanggung mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar Rp. 15.000.000 (lima belas juta Rupiah) ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ananda meninggal dan selanjutnya polis akan berakhir (terminated);
4.
Jika Pemegang Polis Tertanggung mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima Nilai Tunai pada saat mengundurkan diri;
5.
Pertanggungan polis akan berakhir, jika seluruh Tahapan Dana Pendidikan telah diterima oleh Penerima Manfaat sesuai dengan jenjang pendidikan Ananda. Catatan : a. Rencana Dana Pendidikan adalah sejumlah dana yang direncanakan sejak dini untuk digunakan sebagai biaya untuk masuk sekolah atau perguruan tinggi bagi Ananda (Putera-Puteri); b. Tahapan Dana Pendidikan adalah biaya masuk sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan Ananda (Putera-Puteri);
Tabel Tahapan Dana Pendidikan :
WAWANCARA
Narasumber
: Ahmad Sehu Ibrahim
Jabatan
: Marketing Research & Advisor
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Agustus 2014
Waktu
: 10.58 WIB
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki Program Asuransi Pendidikan yang dinamakan Takaful Dana Pendidikan atau Fulnadi, bagaimana pengertian dari Program Fulnadi itu sendiri ? 2. Apa sajakah persyaratan bila peserta ingin mengikuti Program Fulnadi di PT. Asuransi Takaful Keluarga ? 3. Manfaat apa sajakah yang didapat jika peserta mengikuti Program Fulnadi di PT. Asuransi Takaful Keluarga ? 4. Bagaimanakah segi keunggulan premi yang ditawarkan oleh PT. PT. Asuransi Takaful Keluarga ? 5. Akad apakah yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam Program Fulnadi ?
6. Bagaimanakah teknologi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam hal informasi mengenai produk, pembayaran premi maupun komunikasi antar kantor cabang dan pusat ? 7. Apa yang dilakukan perusahaan apabila ada nasabah yang menunggak ditengah perjalanan ? dan bagaimana tingkat pelayanan antar perusahaan dengan nasabah dalam hal proses pelayanan pembuatan polis dan pelayanan pemberian klaim ? 8. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam memasarkan produknya ?
Jawaban
:
1. Program Fulnadi adalah suatu program asuransi + tabungan yang menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dana terkait biaya pendidikan anak serta memberikan manfaat berupa santunan kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian. 2. Lihat Surat Keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga.
3. Lihat Surat Keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi Takaful Keluarga.
4. Harga premi bisa disesuaikan dengan kemampuan peseta, minimal harga preminya Rp 250.000,-/ Triwulan 5. Menggunakan akad wakalah bil ujrah dan mudharabah musytarakah 6. Untuk mengetahui informasi mengenai produk bisa melalui website, pembayaran premi bisa melalui ATM semua Bank syariah yang ada di Indonesia, khususnya Bank BNI, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Dan kalau untuk layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat bisa melalui email internal perusahaan ataupun melalui telepon. 7. Jika ada nasabah yang menunggak, pertama perusahaan melakukan list calon nasabah (suspect) yaitu mendata nama-nama nasabah yang preminya jatuh tempo. Tapi biasanya sebelum jatuh tempo, perusahaan melakukan reminder
atau pengingat melalui sms center, surat sebagai peringatan ataupun email peserta. Untuk proses pembuatan polis, Takaful memiliki jangka waktu yang diserahkan maksimal 7 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Untuk pelayanan pemberian klaim, proses selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap. 8. Strategi pemasaran di Takaful dengan marketing mix yaitu 4P : Product (produk yang unggul), Place (lokasi wilayah yang tepat dengan segmentasi semua detail), Promotion (program promos), Price (biaya yang efisien). Untuk produk Fulnadi, pemasarannya dilakukan secara DOME : Diagnose (melakukan segmentasi market dan analisa kebutuhan suspect), Objective (menawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan), Methode (mapping data prospect, kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk data dan agency dengan kompensasi sekolah dapat fee, visit langsung, hubungi via telp untuk janji ketemu, via influencer untuk dapat referensi, perkenalan singkat via sosial media, email dan lainnya dan terakhir Evaluation (melakukan evalasi atas kegagalan dan keberhasilan pemasaran yang dilakukan). 9. Masa leluasa pembayaran premi sejak tanggal jatuh tempo No. Keterangan Bulanan 1. Selain bulanan 2.
Jangka Waktu 1 bulan -
:
WAWANCARA Narasumber
: Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS
Jabatan
: Manager Kepala Divisi Operasional Syariah
Hari/Tanggal
: Senin, 29 September 2014
Waktu
: 09.27 WIB
1. PT. BRIngin Life Syariah memiliki Program Asuransi Pendidikan yang dinamakan Danasiswa Syariah, bagaimana pengertian dari Program Danasiswa itu sendiri ? 2. Apa sajakah persyaratan bila peserta ingin mengikuti Program Danasiswa Syariah di PT. BRIngin Life Syariah ? 3. Manfaat apa sajakah yang didapat jika peserta megikuti Program Danasiswa Syariah di PT. BRIngin Life Syariah? 4. Bagaimanakah segi keunggulan premi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah ? 5. Akad apakah yang digunakan PT. BRIngin Life Syariah dalam Program Danasiswa Syariah ? 6. Bagaimanakah teknologi yang digunakan oleh PT. BRIngin Life Syariah dalam hal informasi mengenai produk, pembayaran premi maupun komunikasi antar kantor cabang dan pusat ?
Jawaban
:
1. Program asuransi pendidikan BRIngin Danasiswa Syariah adalah produk asuransi
jiwa
yang
memberikan
manfaat
yang
dibutuhkan
dalam
merencanakan pendidikan bagi putra/putri dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Program ini juga memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis. 2. Lihat dari data yang diberikan oleh Kepala Divisi Operasional PT. BRIngin Life Syariah. 3. Lihat dari data yang diberikan oleh Kepala Divisi Operasional PT. BRIngin Life Syariah. 4. Besaran minimum PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah sebesar Rp 200.000,- /bulan. Cara pembayaran premi bisa secara sekaligus dan reguler. 5. Menggunakan akad wakalah bil ujrah 6. PT. BRIngin Life Syariah menggunakan sistem Web Base yang dinamakan SYARIAH ONLINE yang memberikan kemudahan komunikasi antar kantor cabang dan pusat perusahaan. Untuk pembayaran premi yang paling unggul melalui Must Debit dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah) yang bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah.
SKPRS bisa dibuat apabila ada nasabah yang telah memiliki rekening di Bank BNI dan BRI Syariah, maka nasabah tersebut bisa membuat surat kuasa tersebut. Artinya, tiap bulan perusahaan bisa mendebit rekening nasabahnya secara otomatis. Bisa juga melalui ATM, yaitu ATM BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM), meskipun cara ini baru coba dirintis oleh perusahaan, tetapi sudah mulai efektif berjalan. 7. Untuk layanan tagihan perusahaan telah menyediakan di kantor cabang melalui layanan email, ataupun call center (021)-500 087. Apabila ada nasabah yang menunggak, perusahaan memiliki grace period. Selama masa grace period, maka peserta masih dicover oleh perusahaan asuransi. Dan jika diluar masa grace period, maka perusahaan tidak lagi meng-cover peserta. Selain itu, perusahaan
juga ada program SMS BLAST, yaitu sebagai
reminder bagi peserta yang pembayaran preminya mendekati masa grace period. Program ini juga masih tergolong baru, tetapi sudah mulai berjalan. 8. Pemasaran yang dilakukan oleh PT. BRIngin Life Syariah yaitu melalui dua jalur distribusi, jalur pertama adalah melalui branch (kantor cabang penjualan) yang ada di 9 kota seperti Jakarta dengan dua kantor cabang, Bandung, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Makassar. Dan yang terbaru di Bengkulu dan Banjarmasin. Kemudian jalur yang kedua adalah melalui jalur korporasi atau chief corporation sale, yaitu adanya kerjasama korporasi dengan lembaga lain. Untuk strategi pemasarannya perusahaan tidak menetapkan harus bagaimana, tetapi tergantung dari daya
kreativitas agen itu sendiri. Ada yang melakukan kerjasama dengan pihak rumah sakit, katakanlah bidan atau perawat, jadi ketika ada yang melahirkan agen bisa menawarkan produk tersebut dengan lebih mudah. Ada juga yang melakukan kerjasama dengan pihak sekolah, melakukan demo produk langsung kepada orangtua siswa. 9. Masa leluasa pembayaran premi sejak tanggal jatuh tempo No. Keterangan Bulanan 1. Selain bulanan 2.
Jangka Waktu 1 bulan 2 bulan
:
ILUSTRASI PRODUK FULNADI (PT. Asuransi Takaful Keluarga) Nama Umur Usia Anak Masa Perjanjian Mata Uang Premi Tahunan Cara Bayar Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: : : : : : :
Hasan 30 Tahun 1 17 Rupiah Rp 5,000,000 Tahunan
Tabarru Loading Asumsi Tingkat Investasi : Masa Perjanjian = 18-usia anak Basil (MTA) Manfaat Takaful Awal
Jumlah Premi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000 50,000,000 55,000,000 60,000,000 65,000,000 70,000,000 75,000,000 80,000,000 85,000,000
Loading Rp
1,500,000
: 9% : 30% 7% : :
Peserta 70% ; Perusahaan 30% Rp 85,000,000
Jumlah Tabarru Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah Tabungan 450,000 900,000 1,350,000 1,800,000 2,250,000 2,700,000 3,150,000 3,600,000 4,050,000 4,500,000 4,950,000 5,400,000 5,850,000 6,300,000 6,750,000 7,200,000 7,650,000
Tahun
Ket. Premi
Ket. Di PT
18 19 20 21
Bebas Premi Bebas Premi Bebas Premi Bebas Premi
PT Tahun Ke-1 PT Tahun Ke-2 PT Tahun Ke-3 PT Tahun Ke-4
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,050,000 7,600,000 12,150,000 16,700,000 12,750,000 8,800,000 13,350,000 17,900,000 22,450,000 27,000,000 31,550,000 23,350,000 27,900,000 32,450,000 20,000,000 24,550,000 (4,900,000)
Jumlah Basil Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Awal Tahun Rp Rp Rp Rp
15,872,487 12,487,679 8,514,724 4,465,973
128,100 452,680 981,993 1,724,636 2,689,571 3,529,133 4,238,057 5,167,855 6,327,805 7,727,573 9,377,231 11,287,275 12,933,140 14,839,232 17,016,480 18,762,272 20,772,487
Jumlah Basil Rp Rp Rp Rp
777,752 611,896 417,221 218,833
Nilai Tunai Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,178,100 8,052,680 13,131,993 18,424,636 15,439,571 12,329,133 17,588,057 23,067,855 28,777,805 34,727,573 40,927,231 34,637,275 40,833,140 47,289,232 37,016,480 43,312,272 15,872,487
Dana Kematian Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
80,000,000 75,000,000 70,000,000 65,000,000 60,000,000 55,000,000 50,000,000 45,000,000 40,000,000 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000 -
Klaim Meninggal Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
83,178,100 83,052,680 83,131,993 83,424,636 75,439,571 67,329,133 67,588,057 68,067,855 68,777,805 69,727,573 70,927,231 59,637,275 60,833,140 62,289,232 47,016,480 48,312,272 15,872,487
Saldo Akhir Tahun Rp Rp Rp Rp
Masuk
Tahapan % MTA
TK SD
10% 10%
Rp Rp
8,500,000 8,500,000
SMP
15%
Rp
12,750,000
SMA
20%
Rp
17,000,000
PT
40%
Rp
34,000,000
% SRT
16,650,239 13,099,576 8,931,946 4,684,806
25% 35% 50% 100%
Total Dana Tahapan yang Diterima
Nominal
Tahapan di PT Rp Rp Rp Rp
4,162,560 4,584,852 4,465,973 4,684,806
Rp
98,648,190
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' III. LAPORAN AKUMULASI DANA TABARRU' Per Triwulan I Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) 1
Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual)
2
Dikurangi: A. Surplus underwriting dibagikan ke peserta B. Surplus underwriting dibagikan ke perusahaan (pengelola)
3
Surplus underwriting yang diakumulasikan untuk dana tabarru' (1-2a-2b)
4
Hasil investasi dana tabarru' (dasar akrual) A. Hasil investasi dana tabarru' (dasar akrual) B. Bagi hasil investasi dana tabarru' ke perusahaan
5
Hasil investasi dana tabarru' yang tersedia untuk dana tabarru' (4a - 4b)
6
Penerimaan lain-lain (a.l. Penerimaan surplus underwriting reasuransi dan jasa giro)
7
Biaya lain-lain (a.l biaya-biaya bank)
8
Pembentukan dana tabarru' periode berjalan (3 + 5 + 6 - 7)
9
Saldo awal dana tabarru'
10 Saldo akumulasi dana tabarru' (8 + 9)
(1.717,39)
0,00 0,00 (1.717,39)
794,28 0,00 794,28 27,39 4,27 (899,98) 6.285,64 5.385,67 0,00
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' II. A. PERHITUNGAN SURPLUS UNDERWRITING Untuk Periode Yang Berakhir Per Triwulan I Tahun 2014
No. (1)
URAIAN (2)
RINCIAN (3)
1 Pendapatan underwriting 2 Kontribusi para peserta*)
V-4
3 Kontribusi reasuransi
KR
4 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**) a. KYBMP tahun/triwulan lalu b. KYBMP tahun/triwulan berjalan 5 Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***) a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan
4.383
15.238
642
5.022
156 619 463
551 68 619
(4.768) 12.415 17.183
6 Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a) 7 Beban klaim a. Klaim bruto b. Klaim reasuransi diterima c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan 8 Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2) 9 Surplus (defisit) underwriting (6-8)
(dalam jutaan rupiah) 2014 2013 Triwulan I Triwulan IV (4) (5)
(871)
PR
1.706 859 847 (1.717)
(4.953) 7.462 12.415 4.712 16.460 7.026 (5.577) 5.577 3.857 856
Catatan: *) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru' **) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang dari 1 tahun ***) Penyisihan kontribusi untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan lebih dari 1 tahun.
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2014
No. (1)
URAIAN (2)
8 9 10 11 12 13
Aset Investasi Deposito pada Bank Saham syariah Sukuk atau obligasi syariah Surat Berharga Syariah Negara Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara selain Negara Republik Indonesia Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh lembaga multinasional Reksa dana syariah Efek beragun aset syariah Pembiayaan melalui kerjasama dengan pihak lain. murni Emas Investasi lain Jumlah investasi
14 15 16 17 18 19 20 21
Bukan investasi Kas dan bank Tagihan kontribusi Tagihan reasuransi Tagihan investasi Tagihan hasil investasi Aset lain Jumlah bukan investasi Jumlah aset
1 2 3 4 5 6 7
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kewajiban Utang Utang klaim Utang reasuransi Utang ujrah kepada perusahaan Utang alokasi surplus kepada tertanggung Utang alokasi surplus kepada perusahaan Utang bagi hasil investasi dana tabarru kepada perusahaan Utang zakat Utang lain Jumlah utang Penyisihan teknis Penyisihan kontribusi Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak Penyisihan klaim
33 34 35 Jumlah kewajiban 36 Qardh Ekuitas peserta 37 Akumulasi dana tabarru' 38 Kenaikan (penurunan) surat berharga 39 Selisih penilaian berdasar SAK & SAP 40 Kekayaan yang tidak diperkenankan 41 Jumlah ekuitas peserta 42 Jumlah kewajiban, qardh dan ekuitas peserta
RINCIAN (3)
(dalam jutaan rupiah) 2013 Triwulan IV SAK SAP (6) (7)
2014 Triwulan I SAK SAP (4) (5)
A-4 B-4 C-4 D-4 E-4
3.824
3.824
3.450
-
-
-
-
5.803
5.803
5.675
5.675
9.450
9.450
6.869
6.869
-
-
-
-
F-4
-
-
-
-
G-4
-
-
-
-
H-4 I-4 J-4 K-4 L-4
5.333
5.333
4.868
4.868
-
-
-
-
-
-
-
-
24.410
24.410
20.862
20.862
1.373
1.373
776
776
-
-
-
-
859
859
1.427
1.427
KB
M-4 N-4 O-4 P-4 Q-4
-
3.450
-
-
-
-
-
200
200
86
86
2.777
2.433
2.784
2.289
27.187
26.843
23.645
23.150
382
382
1.218
1.218
599
599
-
-
UJ
-
-
-
-
UL
4.073
4.073
4.078
4.078
5.054
5.054
5.296
5.296
17.183
17.183
12.414
12.414
463
463
-
-
-
-
619
619
R-4 S-4 T-4
U-4
344
495
17.646
17.646
13.033
13.033
22.700
22.700
18.329
18.329
QRD
-
-
-
-
TBR
5.386
5.386
6.328
6.328
(898)
(898)
(1.012)
(1.012)
NAIK
-
-
(344)
(495)
4.487
4.143
5.316
4.821
27.187
26.843
23.645
23.150
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN DANA TABARRU' A. PENCAPAIAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' Per Triwulan I Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) No.
Keterangan
(1)
(2)
2014 Triwulan I (3)
2013 Triwulan IV (4)
1 Tingkat solvabilitas A. Kekayaan yang diperkenankan B. Kewajiban (termasuk pinjaman qardh ) 2 Jumlah tingkat solvabilitas (1a - 1b) 3 Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan/atau kewajiban A. Kegagalan pengelolaan kekayaan (schedule a) B. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (schedule b) C. Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata .....uang (schedule c) D. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang .....diperkirakan (schedule d) E. Ketidakcukupan kontribusi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan .....dalam penetapan kontribusi dengan hasil investasi yang diperoleh (schedule e) F. Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban pembayaran .....klaim (schedule f) 4 Jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan/atau kewajiban (3a+3b+3c+3d+3e+3f) 5 Rasio pencapaian tingkat solvabilitas ( 2 dibagi dengan 4; dalam %)
26.842,66 22.699,54
23.150,41 18.329,14
4.143,12
4.821,27
727,88 687,32
691,00 496,55
0,00
0,00
10.200,29
10.448,72
23,95
18,15
374,56
374,56
12.014,00
12.028,97
34,49%
40,08%
Dalam hal dana tabarru' mengalami kekurangan solvabilitas, jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapai Rasio RBC dana tabarru' 30,00% 3.604
No. (1) 1
2
3
4
5
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN B. KESEHATAN KEUANGAN SELAIN TINGKAT SOLVABILITAS Per Triwulan I Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah ) (rasio dalam persentase) 2014 2013 Uraian Triwulan I Triwulan IV (2) (3) (4) Likuiditas A. Kekayaan lancar (rincian z-4) B. Kewajiban lancar (rincian z-4) C. Rasio (a : b) Perimbangan investasi dengan kewajiban A. Investasi, kas dan bank (lihat neraca pada kolom SAP untuk jenis Investasi dari no. 1 s/d no 11) B. Penyisihan teknis C. Utang klaim retensi sendiri C. Rasio [a : (b + c)] Pendapatan investasi neto A. Pendapatan investasi neto B. Rata-rata investasi C. Rasio (a : b) Rasio beban klaim A. Beban klaim neto B. Kontribusi neto C. Rasio (a : b) Rasio perubahan dana tabarru' A. Dana tabarru' tahun/triwulan berjalan B. Dana tabarru' tahun/triwulan lalu c. Perubahan dana tabarru' (a - b) d. Rasio (c : b)
27.186,84 22.699,54 119,77%
23.645,28 18.329,40 129,00%
25.783,43
21.638,13
17.645,86 146,12%
13.032,95 166,03%
794,28 24.410 3,25%
650,66 20.862 3,12%
846,88 (870,51) -97,29%
3.856,53 4.712,12 81,84%
5.385,67 6.285,64 (899,98) -14,32%
6.328,19 4.825,47 1.502,72 31,14%
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' II. A. PERHITUNGAN SURPLUS UNDERWRITING Untuk Periode Yang Berakhir Per Triwulan I Tahun 2014
No. (1)
URAIAN (2)
RINCIAN (3)
1 Pendapatan underwriting 2 Kontribusi para peserta*)
V-4
3 Kontribusi reasuransi
KR
4 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**) a. KYBMP tahun/triwulan lalu b. KYBMP tahun/triwulan berjalan 5 Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***) a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan
4.383
15.238
642
5.022
156 619 463
551 68 619
(4.768) 12.415 17.183
6 Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a) 7 Beban klaim a. Klaim bruto b. Klaim reasuransi diterima c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan 8 Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2) 9 Surplus (defisit) underwriting (6-8)
(dalam jutaan rupiah) 2014 2013 Triwulan I Triwulan IV (4) (5)
(871)
PR
1.706 859 847 (1.717)
(4.953) 7.462 12.415 4.712 16.460 7.026 (5.577) 5.577 3.857 856
Catatan: *) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru' **) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang dari 1 tahun ***) Penyisihan kontribusi untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan lebih dari 1 tahun.