INFORMASI UMUM 0A-1
BAB 0A
INFORMASI UMUM DAFTAR ISI Cara Menggunakan Pedoman Perbaikan......0A-2 Pencegahan Umum ......................................0A-3 Pencegahan untuk Catalytic Converter.........0A-5 Pencegahan saat Menangani Sirkuit Listrik ..0A-5 Prosedur Memeriksa Sirkuit Kelistrikan.........0A-7 Memeriksa Sirkuit yang Putus...................0A-7 Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness ke ground) .................................................0A-9 Sambungan Kendur ....................................0A-10 Perhatian saat Memasang Perlengkapan Komunikasi..................................................0A-11 Identifikasi Kendaraan..................................0A-12
Nomor Rangka............................................ 0A-12 Nomor Mesin............................................... 0A-12 Label Peringatan, Perhatian dan Informasi........................................................0A-13 Titik Dongkrak/Lift ........................................0A-14 Singkatan-singkatan dan Simbol yang Digunakan ............................................0A-16 Informasi Mur dan Baut................................0A-19 Mur dan Baut Metric.................................... 0A-19 Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut ............ 0A-19 Standar Momen Pengencangan ................. 0A-20
0A-2 INFORMASI UMUM
Cara Menggunakan Pedoman Perbaikan 1) Untuk mencari bab yang diperlukan dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman 3. Sedangkan untuk melihat isi dari setiap bab dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman pertama setiap babnya. 2) Setiap bab mempunyai nomor halaman sendiri yang tercetak di bagian atas halaman dan selalu disertai dengan nama bab. 3) Penggunaan Special Tool dan Momen Pengencangan seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
4) Untuk mengetahui singkatan-singkatan yang digunakan bisa dilihat pada “Singkatan-singkatan yang digunakan pada Buku Pedoman ini”. 5) Buku Pedoman Perbaikan ini menggunakan standar internasional, metric dan foot-pound system. 6) Prosedur “Diagnosa” masing-masing bagian terdapat pada setiap bab. 7) Di akhir setiap bab, terdapat penjelasan mengenai “Special Tool”, “Material yang digunakan” dan “Spesifikasi Momen Pengencangan” yang harus digunakan dalam setiap prosedur kerja.
INFORMASI UMUM 0A-3
Pencegahan Umum PERINGATAN dan PERHATIAN di bawah ini harus ditaati selama melakukan perbaikan kendaraan. Pencegahan umum ini terdapat pada setiap prosedur pekerjaan di buku pedoman perbaikan ini, dan akan diulang pada prosedur kerja yang lain bila diperlukan. PERINGATAN: • Setiap kali mengangkat kendaraan, pastikan untuk selalu memperhatikan “Petunjuk Mendongkrak” pada bab 0A. • Bila diperlukan perbaikan dengan kondisi mesin hidup, rem tangan harus ditarik dan transmisi pada posisi Netral (kendaraan transmisi manual) atau pada posisi Park (kendaraan transmisi otomatis). Jauhkan tangan, rambut, pakaian, tool, dll. dari fan dan belt saat mesin hidup. • Jika perlu menghidupkan mesin di ruang tertutup, aliran gas buang harus diusahakan ke luar ruangan. • Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin atau refrigrant dari sistim gas buang dan pastikan area kerja berventilasi baik. • Jauhkan barang-barang dari radiator, exhaust manifold, tail pipe, knalpot, dsb. • Jauhkan oli baru dan bekas dari anak-anak dan binatang peliharaan. Terlalu sering bersentuhan dengan oli bekas dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan lengan panjang dan sarung tangan saat mengganti oli, untuk menghindari iritasi. Jika terkena oli mesin, segera cuci dan keringkan, lakukan daur ulang atau buang oli bekas dengan baik. • Sebelum melakukan perbaikan, lindungi fender, seat, dan komponen lain yang mudah tergores dengan cover. Berhati-hati terhadap pakaian (seperti; kancing) yang dapat menimbulkan bahaya saat pengerjaan kendaraan. • Ketika memperbaiki komponen kelistrikan, jika tidak memerlukan power dari battery, lepas kabel negatif battery. • Ketika melepas kabel negatif battery, catat tampilan pada jam dan/atau sistim audio sebelum melepas dan set kembali seperti sedia kala setelah pemasangan.
• Saat melepas komponen yang akan digunakan kembali, susun pada urutan yang benar untuk memudahkan pemasangan.
0A-4 INFORMASI UMUM
• Gunakan seal, gasket, packing, O-ring, washer, pin, mur atau komponen lain sesuai spesifikasinya. Gunakan yang baru, khusus untuk pemasangan gasket atau packing, bersihkan sisa-sisa yang masih menempel.
• Pastikan komponen yang dipasang dalam keadaan bersih. • Ketika menggunakan pelumas, bond atau sealant, gunakan yang sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31150
• Gunakan special tool yang disarankan. Special tool (A) : 09917-98221 (B) : 09916-58210
• Saat melepas vacuum hose, beri tanda yang berisi keterangan posisi dimana hose harus dipasang.
• Setelah melakukan perawatan di bagian bahan bakar, oli, pendingin, vacuum, gas buang atau sistim rem, periksa kebocoran pada sistim yang berhubungan. • Pada kendaraan dengan sistim injeksi, tidak boleh melepas saluran bahan bakar antara fuel pump dan injector tanpa melepas atau membuang tekanannya terlebih dahulu, hal ini untuk menghindari bahan bakar menyembur keluar.
INFORMASI UMUM 0A-5
Pencegahan untuk Catalytic Converter Untuk kendaraan yang dilengkapi catalytic converter, gunakan bahan bakar tanpa timbal, hati-hati jangan sampai bahan bakar masuk ke converter, untuk mencegah terjadinya kerusakan. • Lakukan tes busi jika perlu, lakukan dengan cepat, dan jangan membuka throttle. • Lakukan pemeriksaan tekanan mesin dengan cepat. • Hindari kemungkinan salah pengapian (seperti menghidupkan mesin saat tangki bahan bakar kosong).
Pencegahan saat Menangani Sirkuit Listrik • Saat melepas atau memasang soket, kunci kontak harus dalam posisi OFF, untuk menghindari kerusakan komponen kelistrikan.
• Hati-hati jangan menyentuh bagian terminal komponen yang menggunakan microcomputer (electronic control unit seperti ECM, PCM, dll.). Muatan listrik statis pada tubuh dapat merusak komponen ini.
• Jangan menghubungkan tester (voltmeter, ohmmeter, atau sejenisnya) ke electronic control unit ketika soketnya dilepas. • Jangan menghubungkan ohmmeter ke electronic control unit saat terpasang pada soketnya. Hal ini dapat merusak electronic control unit dan sensor. • Gunakan voltmeter/ohmmeter yang sesuai spesifikasi, untuk hasil pengukuran yang akurat.
0A-6 INFORMASI UMUM
• Mengukur connector dengan tester, harus dilakukan dari sisi belakang connector. 1. Soket 2. Probe
• Saat menghubungkan probe tester (2) harus dari sisi terminal soket dan tidak dapat dilakukan di bagian harness, hati-hati jangan sampai membengkokkan terminal (-) saat membuka/melepas terminal (+). Untuk soket seperti pada gambar, hubungkan probe sebagaimana gambar untuk menghindari putusnya terminal (+). Jangan menghubungkan probe dimana terminal (-) dipasang. 1. Soket 2. Probe 3. Terminal (-)
• Saat memeriksa hubungan terminal, periksa bagian (-) dari bengkok dan (+) dari longgar dan periksa keduanya dari karat atau debu. • Sebelum mengukur tegangan masing-masing terminal, pastikan tegangan battery 11 V atau lebih. Tegangan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kesalahan diagnosa.
INFORMASI UMUM 0A-7
Prosedur Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Dengan adanya berbagai metode pemeriksaan sirkuit kelistrikan, disini dijelaskan secara umum, pemeriksaan sirkuit yang putus dan koslet dengan menggunakan ohmmeter dan voltmeter.
Memeriksa Sirkuit yang Putus Kemungkinan penyebab putusnya sirkuit sebagai berikut. Dalam banyak kasus penyebabnya adalah pada connector atau terminal, periksa bagian ini dengan baik. • Kendurkan connector • Sambungan terminal buruk (karena ada debu, karat, atau korosi, kekencangan sambungan buruk, karena adanya benda asing di dalam) • Wiring harness putus. Saat memeriksa sirkuit sistim termasuk electronic control unit seperti ECM, TCM, control module ABS, dll., lakukan dengan sangat hati-hati, lakukan pemeriksaan di bagian yang mudah terlebih dahulu. 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Periksa setiap connector di kedua ujung sirkuit dari kondisi kendur. Periksa juga kondisi penguncian connector. 1. Pemeriksaan sambungan kendur
3. ECM
2. Sensor
3) Gunakan terminal (-) periksa kedua terminal sirkuit dari kekencangan kontak dengan terminal (+). Periksa masing-masing terminal dari kontak yang lemah (kemungkinan oleh kotoran, korosi, karat atau ada benda lainnya) Pada saat bersamaan, periksa apakah masingmasing terminal mengunci dengan baik. 1. Periksa kekencangan dengan cara memasang dan mencabutnya sekali.
4) Lakukan pengecekan tegangan atau sambungan sebagaimana di halaman berikut. Periksa apakah ada kabel yang putus atau sambungan terminal yang lemah. 1. Kendur 2. Putus 3. Kabel tipis (sehelai kabel)
0A-8 INFORMASI UMUM
Memeriksa Sambungan 1) Ukur tahanan di kedua ujung terminal connector kedua ujung sirkuit (antara. A-1 dan C-1 seperti pada gambar). Jika tidak ada hubungan, artinya sirkuit putus antara terminal A-1 dan C-1.
2) Lepas connector pada sirkuit (connector-B pada gambar) dan ukur tahanan antara terminal A-1 dan B-1. Jika tidak ada hubungan, artinya sirkuit antara terminal A-1 dan B-1 putus. Jika ada hubungan, berarti ada sirkuit yang putus antara terminal B-1 dan C-1 atau connector-B rusak.
Memeriksa Tegangan Jika tegangan terjadi pada sirkuit yang diperiksa, pemeriksaan ini dapat digunakan juga untuk pemeriksaan sirkuit. 1) Dengan connector terpasang dan ada tegangan pada sirkuit, ukur tegangan masing-masing terminal dan ground bodi. a) Jika pengukuran sesuai gambar di samping dan hasilnya sesuai daftar di bawah ini. Artinya sirkuit antara terminal B1 dan A-1 putus. Tegangan antara: C-1 dan bodi ground : ± 5V B-1 dan bodi ground : ± 5V A-1 dan bodi ground : 0V b) Dan jika hasilnya sebagaimana daftar di bawah ini, artinya ada tahanan (ketidak-normalan) yang berhubungan dengan turunnya tegangan sirkuit antara terminal A-1 dan B-1. Tegangan antara: C-1 dan bodi ground : ± 5V B-1 dan bodi ground : ± 5V A-1 dan bodi ground : ± 3V (tegangan turun 2V)
INFORMASI UMUM 0A-9
Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness ke ground) 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas kedua ujung connector pada sirkuit yang akan diperiksa. CATATAN: Jika sirkuit yang akan diperiksa terhubung ke komponen lain, lepas seluruh connector komponen tersebut untuk menghindari kesalahan diagnosa. 3) Ukur tahanan antara terminal sirkuit (terminal A-1 pada gambar) dan bodi ground. Jika ada hubungan, artinya terjadi koslet ke ground antara terminal A-1 dan C-1 pada sirkuit. 1. Ke komponen lain 2. Komponen lain
4) Lepas connector pada sirkuit (connector B) dan ukur tahanan antara A-1 dan bodi ground. Jika ada hubungan, sirkuit koslet ke ground antara terminal A-1 dan B-1. 1. Ke komponen lain
0A-10 INFORMASI UMUM
Sambungan Kendur Kebanyakan masalah sesaat (yang terkadang muncul) disebabkan oleh kendurnya sambungan atau kerusakan kabel, meskipun ada kalanya relay atau solenoid menjadi penyebab kerusakan. Saat memeriksa sambungan, lakukan dengan hatihati hal berikut ini: • Connector tidak pas, terminal tidak tepat pada connector bodi. • Kotoran atau korosi pada terminal. Terminal harus dibersihkan dan bebas dari kotoran yang dapat mempengaruhi kontak terminal. Bersihkan karat atau kotoran dengan amplas tidak diperkenankan. • Bodi connector rusak, terminal terbuka bagi kelembaban dan kotoran karena letaknya tidak pas dengan connector.
• Terminal rusak atau berubah bentuk. Periksa masing-masing terminal connector pada sirkuit yang bermasalah dengan hati-hati. Jika kendur, kencangkan atau ganti. 1. Periksa kontak dengan cara memasang dan mencabutnya sekali. 2. Periksa masing-masing terminal
• Sambungan terminal ke kabel kendur. Periksa wiring harness pada sirkuit dengan cara menggoyangkan dengan tangan. Jika ditemukan kondisi abnormal, perbaiki atau ganti.
INFORMASI UMUM 0A-11
• Kabel terkelupas, menyebabkan koslet sesaat saat menyentuh kabel lain atau komponen kendaraan. • Kabel patah di dalam, pada pemeriksaan hubungan menunjukkan sirkuit dalam kondisi baik, jika 1 atau 2 kabel dari banyak kabel patah, ditunjukkan dengan tahanan yang terlalu besar. Jika ada ketidak-normalan, perbaiki atau ganti.
Perhatian saat Memasang Perlengkapan Komunikasi Jika kendaraan dilengkapi alat komunikasi seperti radio CB (Citizens-Band) atau telepon selular, perhatikan hal-hal berikut ini, untuk menghindari kerusakan sistim kontrol elektronik. • Letakkan antena sejauh mungkin dari electronic control unit. • Usahakan jarak feeder antena minimal 20 cm (7.9 in.) dari electronic control unit dan wiring harness. • Feeder antena tidak boleh paralel dengan wiring harness. • Pastikan penyetelan antena dan feeder sudah benar.
0A-12 INFORMASI UMUM
Identifikasi Kendaraan Nomor Rangka Nomor rangka (1) tertera di panel ruang mesin, di bawah jok pengemudi.
Nomor Mesin Nomor mesin (1) tertera pada cylinder block.
INFORMASI UMUM 0A-13
Label Peringatan, Perhatian dan Informasi Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa lokasi label yang tertera di bagian kendaraan. Saat menangani dan memperbaiki komponen, perhatikan PERINGATAN/PERHATIAN yang tertera pada label. Jika label PERINGATAN/PERHATIAN kotor atau rusak, bersihkan atau ganti jika perlu.
1. Label peringatan oli mesin, filter oli dan filter udara 2. Label peringatan coolant 3. Spesifikasi tekanan angin ban
0A-14 INFORMASI UMUM
Titik Dongkrak/Lift PERINGATAN: • Sebelum menaikkan kendaraan dengan lift, perhatikan keseimbangan kendaraan. Keseimbangan ini sangat dipengaruhi oleh komponen apa yang akan diangkat/dilepas. • Sebelum kendaraan dinaikkan, periksa apakah ujung lengan lift tidak menyentuh pipa rem, pipa bahan bakar, braket atau komponen lain. • Saat menggunakan lift di bagian frame/rangka, lakukan seperti pada gambar (kiri dan kanan pada posisi yang sama). Angkat kendaraan hingga keempat roda terangkat sedikit dan pastikan kendaraan tidak akan terjatuh dengan cara menggoyang kendaraan. Lakukan perbaikan setelah kondisi tersebut di atas aman. • Kunci lift dengan baik setelah kendaraan terangkat.
[A] : Arah depan
[B] : Titik dongkrak depan
[C] : Titik dongkrak belakang
INFORMASI UMUM 0A-15
Ketika mendongkrak bagian depan atau belakang kendaraan, letakkan dongkrak (1) di bagian tengah frame suspensi depan (2) atau axle housing belakang (3). PERINGATAN: • Untuk menghindari kerusakan jangan mendongkrak di bagian suspensi (seperti, stabilizer, dll.) atau lantai kendaraan. • Jika kendaraan didongkrak di bagian depan atau belakang saja, ganjal roda yang menempel pada lantai, untuk alasan keamanan. Setelah kendaraan didongkrak, ganjal dengan jack stand. Sangat berbahaya, jika kendaraan hanya disanggah dengan dongkrak saja. [A] Depan [B] Belakang
Untuk keamanan dan keselamatan kerja, lakukan perbaikan dengan kondisi kendaraan disanggah oleh jack stand (1) pada frame (2) di bagian depan dan pada axle housing (3) di bagian belakang kendaraan. PERINGATAN: • Untuk keamanan, gunakan selalu jack stand di kedua sisi setiap kali mendongkrak kendaraan. • Gunakan lift untuk mengangkat kendaraan saat melepas dan memasang leaf spring dan axle housing belakang.
0A-16 INFORMASI UMUM
Singkatan-singkatan dan Simbol yang Digunakan ABS ABDC AC A/C A-ELR A
A/F ALR API A/T ATDC ATF B+ BBDC B BCM BTDC CKT CMP Sensor CO C CPP Switch
CPU CRS DC DLC
D DOHC DOJ DRL DTC EBCM EBD ECM ECT Sensor E EFE Heater
EGR EGRT Sensor
Anti-lock Brake System After Bottom Dead Center Alternating Current Air Conditioning Automatic-Emergency Locking Retractor Air Fuel Mixture Ratio Automatic Locking Retractor American Petroleum Institute Automatic Transmission After Top Dead Center Automatic Transmission Fluid Battery Positive Voltage Before Bottom Dead Center Body Electrical Control Module Before Top Dead Center Circuit Camshaft Position Sensor (Crank Angle Sensor, CAS) Carbon Monoxide Clutch Pedal Position Switch (Clutch Switch, Clutch Start Switch) Central Processing Unit Child Restraint System Direct Current Data Link Connector (Assembly Line Diag. Link, ALDL, Serial Data Link, SDL) Double Over Head Camshaft Double Offset Joint Daytime Running Light Diagnostic Trouble Code (Diagnostic Code) Electronic Brake Control Module, ABS Control Module Electric Brake force Distribution Engine Control Module Engine Coolant Temperature Sensor (Water Temp. Sensor, WTS) Early Fuel Evaporation Heater (Positive Temperature Coefficient, PTC Heater) Exhaust Gas Recirculation EGR Temperature Sensor (Recirculated Exhaust Gas Temp. Sensor, REGTS)
ELR EPS E EVAP EVAP Canister F 4WD GEN G GND HC HO2S H HVAC IAC Valve
IAT Sensor I ICM IG ISC Actuator L
LH LSPV MAF Sensor
MAP Sensor M
Max MFI MIL
Min. M/T N NOx OBD O
O/D OHC PCM PCV PNP P P/S PSP Switch
R RH
Emergency Locking Retractor Electronic Power Steering Evaporative Emission Evaporative Emission Canister (Charcoal Canister) 4 Wheel Drive Generator Ground Hydrocarbons Heated Oxygen Sensor Heating, Ventilating and Air Conditioning Idle Air Control Valve (Idle Speed Control Solenoid Valve, ISC Solenoid Valve) Intake Air Temperature Sensor (Air temperature Sensor, ATS) Immobilizer Control Module Ignition Idle Speed Control Actuator (Motor) Left Hand Load Sensing Proportioning Valve Mass Air Flow Sensor (Air Flow Sensor, AFS, Air Flow Meter, AFM) Manifold Absolute Pressure Sensor (Pressure Sensor, PS) Maximum Multiport Fuel Injection (Multipoint Fuel Injection) Malfunction Indicator Lamp (“CHECK ENGINE” Light) Minimum Manual Transmission Nitrogen Oxides On-Board Diagnostic System (Self-Diagnosis Function) Overdrive Over Head Camshaft Power train Control Module Positive Crankcase Ventilation Park/Neutral Position Power Steering Power Steering Pressure Switch (P/S Pressure Switch) Right Hand
INFORMASI UMUM 0A-17
SAE SDM S SFI SOHC TBI TCC TCM TP Sensor T TVV
TWC 2WD
Society of Automotive Engineers VIN V Sensing and Diagnostic Module VSS (Air bag controller, Air bag control WU-OC module) W Sequential Multiport Fuel Injection WU-TWC Single Over Head Camshaft Throttle Body Fuel Injection (Single-Point Fuel Injection, SPI) Torque Converter Clutch Transmission Control Module (A/T Controller, A/T Control Module) Throttle Position Sensor Thermal Vacuum Valve (Thermal Vacuum Switching Valve, TVSV, Bimetal Vacuum Switching Valve, BVSV) Three Way Catalytic Converter (Three Way Catalyst) 2 Wheel Drive
Vehicle Identification Number Vehicle Speed Sensor Warm Up Oxidation Catalytic Converter Warm Up Three Way Catalytic Converter
0A-18 INFORMASI UMUM
Simbol SIMBOL
KETERANGAN Momen Pengencangan
SIMBOL
KETERANGAN Berikan SUZUKI BOND NO. 1216 99000-31160
Berikan oli (mesin, transmisi, transfer, differential)
Berikan SILICONE SEALANT 99000-31120
Berikan oli (rem, power steering atau oli transmisi otomatis)
Berikan SEALING COMPOUND 366E 99000-31090
Berikan SUZUKI SUPER GREASE A 99000-25010 Berikan SUZUKI SUPER GREASE C 99000-25030
Berikan THREAD LOCK 1322 99000-32110
Berikan SUZUKI SUPER GREASE E 99000-25050
Berikan THREAD LOCK 1333B 99000-32020
Berikan SUZUKI SUPER GREASE H 99000-25120
Berikan THREAD LOCK 1342 99000-32050
Berikan SUZUKI SUPER GREASE I 99000-25210 Berikan SUZUKI BOND NO. 1215 99000-31110
Jangan gunakan kembali
Berikan SUZUKI BOND NO. 1207F 99000-31250
Perhatian untuk pemasangan kembali
Simbol Warna Kabel Simbol B Bl Br G Gr Lbl Lg
BLK BLU BRN GRN GRY LT BLU LT GRN
Warna Kabel Black/Hitam Blue/Biru Brown/Coklat Green/Hijau Gray/Abu-abu Light blue/biru muda Light green
Simbol O, Or R W Y P V
ORN RED WHT YEL PNK PPL
Warna Kabel Orange/Oranye Red/Merah White/Putih Yellow/Kuning Pink/Merah muda Violet/Ungu
Ada dua macam sistim pewarnaan kabel, kabel warna tunggal dan kabel dua warna (dengan strip). Kabel warna tunggal hanya menggunakan satu simbol warna (seperti. “GRN”). Kabel dua warna menggunakan dua simbol warna (seperti “GRN/ YEL”). Warna pertama menunjukkan warna kabel (“GRN”) dan warna kedua ditunjukkan dengan strip (“YEL”).
INFORMASI UMUM 0A-19
Informasi Mur dan Baut Mur dan Baut Metric Kebanyakan mur dan baut yang digunakan pada kendaraan ini adalah jenis metric. Pada saat penggantian, perhatikan diameter, drat/ulir dan kekuatannya.
Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut Mur dan baut yang banyak digunakan adalah dengan tingkat kekuatan seperti 4T, 6.8, 7T, 8.8 yang tertera di bagian kepala masing masing baut, beberapa mur jenis metric ditandai dengan angka 6 atau 8 di permukaannya . Gambar di bawah ini menunjukkan penandaan mur dan baut. Mengganti mur dan baut metric harus memperhatikan spesifikasi aslinya (dengan nomor yang sama atau yang lebih besar). Penting sekali memperhatikan diameter dan drat/ulir mur dan baut yang akan diganti. Hubungi bagian spare part untuk penggantian yang benar. Baut metric: Nomor pada baut menunjukkan kekuatan baut (semakin besar nomor menunjukkan kekuatan yang lebih besar).
1. Identifikasi kekuatan mur
0A-20 INFORMASI UMUM
Standar Momen Pengencangan Baut harus dikencangkan sesuai spesifikasi. Jika tidak ada keterangan atau spesifkiasi, lihat tabel momen pengencangan masing-masing mur dan baut. Mur dan baut pengganti yang lebih kuat harus mengikuti momen pengencangan sesuai aslinya. CATATAN: • Untuk flange bolt, flange nut dan self-lock nut 4T dan 7T, tambahkan 10% dari tabel momen pengencangan di bawah ini. • Tabel ini berlaku hanya jika mur dan baut terbuat dari baja atau light alloy. Tabel Momen Pengencangan: 4 Setingkat 4T
Setingkat 6.8 tanpa flange
Setingkat 6.8 dengan flange
Tingkat KekuaSetingkat 7T tan
Setingkat 8.8 tanpa flange
Setingkat 8.8 dengan flange
Diameter Drat/Ulir (Diameter Nominal) (mm) 5 6 8 10 12 14 16
18
3.0
N·m
1.5
5.5
13
29
45
65
105
160
kg-m
0.15 0.30 0.55
1.3
2.9
4.5
6.5
10.5
16
lb-ft
1.0
2.5
4.0
9.5
21.0
32.5
47.0
76.0 116.0
N·m
2.4
4.7
8.4
20
42
80
125
193
280
kg-m
0.24 0.47 0.84
2.0
4.2
8.0
12.5
19.3
28
lb-ft
2.0
3.5
6.0
14.5
30.5
58.0
90.5 139.5 202.5
N·m
2.4
4.9
8.8
21
44
84
133
203
298
kg-m
0.24 0.49 0.88
2.1
4.4
8.4
13.3
20.3
29.8
lb-ft
2.0
3.5
6.5
15.5
32.0
61.0
96.5 147.0 215.5
N·m
2.3
4.5
10
23
50
85
135
210
240
kg-m
0.23 0.45
1.0
2.3
5.0
8.5
13.5
21
24
lb-ft
2.0
3.5
7.5
17.0
36.5
61.5
98.0 152.0 174.0
N·m
3.1
6.3
11
27
56
105
168
258
373
kg-m
0.31 0.63
1.1
2.7
5.6
10.5
16.8
25.8
37.3
lb-ft
2.5
4.5
8.0
19.5
40.5
76.0 121.5 187.0 270.0
N·m
3.2
6.5
12
29
59
113
175
270
395
kg-m
0.32 0.65
1.2
2.9
5.9
11.3
17.5
27
39.5
lb-ft
2.5
9.0
21.0
43.0
82.0 126.5 195.5 286.0
5.0