”Saya sangat senang sekali mendapatkan kesempatan untuk belajar hal yang menarik yaitu menjadi jurnalis cilik, dan harapan saya kedepan saya dapat menjadi seorang jurnalis yang hebat dan tangguh sehingga dapat mewawancarai orang-orang hebat seperti bapak presiden dan bisa membuat cerita yang bagus.” (Godhelva Y.G. Rapi, SDN Abeale 1 Sentani, Kab. Jayapura)
Informasi lebih lanjut, kunjungi website KINERJA USAID
www.kinerja.or.id
Program Kinerja dilaksanakan oleh:
APA ITU PROGRAM JURNALIS CILIK KINERJA?
Sebuah program untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat dan mempublikasikan tulisan tentang layanan sekolah. Tulisan ini membantu sekolah memperbaiki mutu pendidikan. DI MANA PROGRAM INI DILAKUKAN?
Kinerja sudah melakukan program jurnalis cilik ini di tiga sekolah di tiga kabupaten di Papua, yaitu SD Inpres 6.88 Perumnas Yabansai (Waena, Kota Jayapura), SD Inpres Abeale 1 (Sentani, Kabupaten Jayapura), dan SD Negeri 1 (Wamena, Kabupaten Jayawijaya). SEJAK KAPAN PROGRAM INI DILAKUKAN?
Kinerja melaksanakan program jurnalis cilik di tiga sekolah dasar di Papua sejak Maret 2016.
2
SIAPA YANG DAPAT MELAKSANAKAN PROGRAM INI?
Kinerja melaksanakan program ini di sekolah dasar, dibantu guru dan relawan yang memiliki pengetahuan cukup di bidang jurnalistik. Program jurnalis cilik dapat diadopsi di lingkungan dan bidang lain. KRITERIA
MENJADI
CILIK JURNALIS ng mampu Semua siswa ya gan lancar membaca den agak lancar, atau setidaknya rhadap tulisdan berminat te dan bercerita. menulis, foto, Kinerja, Di sekolah mitra siswa alah jurnalis cilik ad kelas enam. kelas tiga hingga
MENGAPA PROGRAM INI DILAKUKAN?
Siswa punya hak untuk memberikan masukan terhadap layanan pendidikan yang mereka terima. Siswa yang berminat dengan dunia jurnalistik berhak mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. BAGAIMANA PROGRAM INI DILAKUKAN?
Sekolah memilih calon jurnalis berdasarkan kriteria menjadi jurnalis cilik (lihat halaman kiri). Calon jurnalis cilik dan guru pendamping mengikuti pendampingan yang dilakukan Kinerja. Kemudian, para jurnalis cilik membuat dan mempublikasikan karya mereka. PRINSIP UTAMA PROGRAM JURNALIS CILIK
l Jurnalis cilik mengikuti program ini dengan sukarela. l Pendampingan bagi jurnalis cilik harus dilakukan secara terus-menerus. l Jarak ideal satu pelatihan dengan yang lain adalah satu bulan. l Setiap pelatihan diawali dengan kegiatan membaca cerita anak-anak dan menganalisis bacaan tersebut. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa memahami bacaan dan minat baca mereka. l Cerita yang digunakan di setiap pelatihan harus berbeda dan memiliki jumlah kata yang lebih banyak. l Cerita yang digunakan di setiap pendampingan harus memiliki pesan yang berbeda, misal tentang keberagaman, kesetiakawanan, dan lain-lain.
3
TIPS MEMILIH CERITA PENDEK UNTUK JURNALIS CILIK l Tema cerita sesuai dengan dunia anak-anak. l Lebih baik jika cerita ditulis oleh anak-anak seusia jurnalis cilik (8-15 tahun). l Cerita dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah anakanak, situs internet kumpulan cerita anak-anak. l Berikut adalah beberapa contoh situs sumber cerita pendek untuk anak-anak:
o http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Klinik-Cerita/Cerita-Kamu o http://cerpenmu.com/cerpen-anak o http://www.penuliscilik.com/category/cerpen-penulis-cilik/
PENDAMPINGAN PERTAMA BELAJAR PERTANYAAN DASAR 1. Berikan cerita pendek yang telah dipilih kepada siswa. 2. Jurnalis cilik dan guru pendamping membacakan cerita tersebut dengan keras secara berurutan. Lakukan proses ini dua kali.
4
3. Fasilitator pelatihan memberikan pertanyaan tentang isi bacaan dengan mengikuti prinsip ADiK SiMBa (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana). 4. Jurnalis cilik membuat tulisan pendek sesuai dengan tema bacaan berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan menggunakan prinsip ADiK SiMBa. 5. Fasilitator meminta dua jurnalis cilik (laki-laki dan perempuan) untuk membacakan tulisannya di depan kelas. 6. Fasilitator memberikan masukan terhadap tulisan tersebut. Fasilitator juga dapat memberikan hadiah bagi jurnalis cilik yang tulisannya bagus. 7. Jurnalis cilik diminta membuat tulisan yang lebih panjang dengan tema yang sama. Tulisan ini diberikan sebagai pekerjaan rumah, dan akan dipresentasikan/ kembali dibacakan pada pendampingan kedua.
5
Se le sa i m
bacaan Tips memahami ! g Ingat ADiK SiMBa rtanya an te ntan pe h la ab w ja n em ba ca , bu at da Bagaimana? a, Mengapa, dan
pan, Siap Ap a, D i m an a, Ka
PENDAMPINGAN KEDUA MELAKUKAN PENGAMATAN 1. Berikan cerita pendek yang telah dipilih kepada siswa. Cerita tersebut memiliki tema yang berbeda dan lebih panjang dari pendampingan pertama. Cerita yang dipilih sebaiknya mendeskripsikan mengenai lingkungan seputar sekolah. 2. Jurnalis cilik dan guru pendamping membacakan cerita tersebut dengan keras secara berurutan. Proses ini dilakukan dua kali. 3. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang isi bacaan dengan mengikuti prinsip ADiK SiMBa. 4. Dua jurnalis cilik diminta membacakan hasil pekerjaan rumah yang mereka dapatkan di pelatihan pertama. 5. Fasilitator memberikan masukan terhadap tulisan tersebut. Fasilitator juga dapat memberikan hadiah bagi jurnalis yang tulisannya bagus. 6. Jurnalis cilik diminta mengamati lingkungan sekolah mereka, seperti kelas, atau halaman sekolah.
6 Tip s Mel aku kan Pen gam ata n l Ama ti lingkunga n seki tar seko lah. Ama ti apa saja yang ada di seko lah, baik yang beru pa bend a mat i sepe rti papa n peng umu man dan tian g bend era, mau pun mak hluk hidu p sepe rti guru dan tem an seko lah. l Semakin kuat kita melakukan pengamatan maka akan semakin baik kuat juga cerita yang akan dihasilkan.
7. Jurnalis cilik menuliskan apa yang mereka lihat, rasakan, baui dan dengar. 8. Fasilitator meminta beberapa jurnalis cilik untuk membacakan tulisan mereka. 9. Fasilitator memberikan pekerjaan rumah kepada jurnalis cilik untuk melakukan pengamatan lebih mendalam dan menuliskannya lagi hasil pengamatan mendalamnya itu. Tulisan tersebut akan dibacakan pada pendampingan ketiga. PENDAMPINGAN KETIGA MELAKUKAN WAWANCARA 1. Berikan cerita pendek yang telah dipilih kepada siswa. Cerita tersebut memiliki tema yang berbeda dan lebih panjang dari pelatihan pertama dan kedua. 2. Jurnalis cilik dan guru pendamping membacakan cerita tersebut dengan keras secara berurutan. Proses ini dilakukan dua kali. 3. Fasilitator pelatihan memberikan pertanyaan tentang isi bacaan dengan mengikuti prinsip ADiK SiMBa. 4. Dua jurnalis cilik diminta membacakan hasil pekerjaan rumah yang mereka dapatkan pada pendampingan kedua. 5. Fasilitator memberikan masukan terhadap tulisan tersebut. Fasilitator juga dapat memberikan hadiah bagi jurnalis yang tulisannya bagus. 6. Jurnalis cilik diminta melakukan wawancara dengan orang di sekitar mereka, seperti teman, guru, atau fasilitator. 7. Jurnalis cilik menuliskan hasil wawancara dan bentuk cerita. 8. Fasilitator meminta beberapa jurnalis cilik untuk membacakan tulisan mereka. 9. Fasilitator memberikan pekerjaan rumah kepada jurnalis cilik untuk mewawancari teman atau guru tentang apa layanan sekolah (apa yang berjalan baik, dan apa yang belum) dan saran bagaimana untuk meningkatkan layanan tersebut. Tulisan ini akan dibacakan pada pertemuan pendampingan keempat. Catatan: Isu pelayanan publik mulai dikenalkan di pendampingan ketiga.
7
8
Tips Melakukan Wawancara Jika siswa masih malu melakukan wawancara, mereka dapat melakukannya dengan teman sekelas. Kemudian, berangsur-angsur mewawancarai teman lainnya, dan guru. PENDAMPINGAN KEEMPAT MEMADUKAN WAWANCARA DAN PENGAMATAN 1. Berikan cerita pendek yang telah dipilih kepada siswa. Cerita tersebut memiliki tema yang berbeda dan lebih panjang dari pelatihan sebelumnya. 2. Jurnalis cilik dan guru pendamping membacakan cerita tersebut dengan keras secara berurutan. Proses ini dilakukan dua kali. 3. Fasilitator pelatihan memberikan pertanyaan tentang isi bacaan dengan mengikuti prinsip ADiK SiMBa. 4. Dua jurnalis cilik diminta membacakan hasil pekerjaan rumah yang mereka dapatkan pada pendampingan ketiga.
5. Fasilitator memberikan masukan terhadap tulisan tersebut. Fasilitator juga dapat memberikan hadiah bagi jurnalis yang tulisannya bagus. 6. Jurnalis cilik diminta melakukan pengamatan di lingkungan sekolah dan mewawancarai orang yang sesuai dengan topik pengamatannya. 7. Jurnalis cilik menuliskan cerita dan dilengkapi dengan hasil wawancara. 8. Fasilitator meminta beberapa jurnalis cilik untuk membacakan tulisan mereka. 9. Fasilitator memberikan pekerjaan rumah kepada jurnalis cilik untuk mewawancari teman atau guru tentang apa layanan sekolah (apa yang berjalan baik, dan apa yang belum) dan saran. Tulisan ini akan dibacakan pada pendampingan kelima.
PENDAMPINGAN KELIMA MENGENAL PROFESI WARTAWAN 1. Berikan cerita pendek yang telah dipilih kepada siswa. Cerita tersebut memiliki tema yang berbeda dan lebih panjang dari pelatihan sebelumnya. 2. Jurnalis cilik dan guru pendamping membacakan cerita tersebut dengan keras secara berurutan. Proses ini dilakukan dua kali. 3. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang isi bacaan dengan mengikuti prinsip ADiK SiMBa. 4. Dua jurnalis cilik diminta membacakan hasil pekerjaan rumah yang mereka dapatkan pada pendampingan keempat. 5. Fasilitator memberikan masukan terhadap tulisan tersebut. Fasilitator juga dapat memberikan hadiah bagi jurnalis yang tulisannya bagus. 6. Fasilitator mengundang satu wartawan profesional untuk bicara dengan jurnalis cilik. 7. Fasilitator mengenalkan wartawan profesional. 8. Jurnalis cilik bertanya kepada wartawan profesional dan menuliskan hasil wawancara mereka. 9. Fasilitator meminta beberapa jurnalis cilik untuk membacakan tulisan mereka. Jika waktu tidak cukup, tulisan ini dapat dijadikan pekerjaan rumah.
9
Tips menulis ya ng baik 1. Mulailah men ulis dengan prinsip ADiK SiM Ba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bag Urutannya tidak aimana). h sama. Tulisan d arus apat dimulai dengan apa yan g terjadi, atau siapa yang menjadi tokoh utama. 2. Untuk tulisan non lakukan pengam -fiksi, at atau wawancara an d narasumber yan engan g sesuai topik yang dipili h.
10
PENDAMPINGAN KEENAM MENGUNJUNGI MEDIA ARUS UTAMA 1. Jurnalis cilik dan fasilitator mengunjungi satu kantor media arus utama (media cetak atau media elektronik). 2. Jurnalis cilik dan fasilitator mengamati cara kerja media dan melakukan wawancara dengan orang yang sesuai, misal pimpinan redaksi. 3. Fasilitator memberikan pekerjaan rumah kepada jurnalis cilik untuk menuliskan cerita tentang kunjungan ke media. Tulisan tersebut dibacakan pada pertemuan pendampingan berikutnya.
Cerita Jurnalis Cilik
SEKOLAHKU SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA Oleh Valencia
(Siswa Kelas IV, SD Inpres 6.88 Perumnas Yabansai Waena, Jayapura) Di sekolahku terdapat kegiatan Adiwiyata seperti Greenhouse, tempat sampah dan masih banyak lagi. Kegiatan Adiwiyata tersebut diikuti oleh para siswa dan kegiatan itu sangat wajib. Kegiatan Adiwiyata ini dilaksanakan setiap hari Sabtu. Dengan semangat dan kerja keras kami semua akhirnya sekolahku terpilih menjadi juara 1 Adiwiyata tingkat provinsi. Wow keren-kan? Akhirnya kami memperoleh sebuah piala yang sangat besar. Oh iya, sekolah kami juga ikut berbagi macam perlombaan seperti drum band, bernyanyi dan pantomim. Piala tersebut kami kasihkan kepada kepala sekolah beserta ibu/bapak guru, kepala sekolah menerimanya dengan senang hati dan tidak lupa memberi selamat pada kami semua. Semoga kedepannya SDN Inpres 6.88 Waena bisa menjadi lebih maju lagi di bidang apa pun. Aku juga bangga, sekolah-ku menjadi sekolah terfavorit atau sekolah model sekota. Bukan hanya merawat sekolah, kami juga merawat kelas kami. Aku dan teman-teman-ku selalu menjaga kelas-ku agar kelasku selalu terlihat indah. Ibu guru dan bapak guru juga membantu kami untuk membersihkan kelas. Kelasku pernah menjadi juara 1 di perlombaan kebersihan kelas dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bukan hanya saat perlombaan saja baru kami membersihkan kelas dan sekolah kami, tetapi setiap hari kami selalu membersihkan kelas dan sekolah kami. Kami warga sekolah ingin kelas kami bersih, asri dan indah.
11