BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya uji kelayakan kendaraan di Indonesia yang dilakukan oleh DISHUB, angka kecelakaan angkutan jalan seharusnya menurun atau minimal tidak mencapai angka yang signifikan. Sebagai contoh, tahun 2006 angka kecelakaan angkutan jalan sebanyak 32.988 kali dengan korban meninggal 12117 jiwa (gambar 1.1). Hal ini merepresentasikan bahwa setiap hari terjadi 90,3 kali kecelakaan atau 33,19 jiwa yang meninggal dunia. Ilustrasi kejadian di atas merupakan salah satu bukti bahwa uji kelayakan kendaraan yang dilaksanakan oleh DISHUB daerah tidak disiplin dan perlunya panduan uji kelayakan yang benar sesuai dengan perkembangan teknologi serta perlunya keterlibatan pihak luar atau swasta selain pemerintah untuk meningkatkan keefektifan uji kelayakan kendaraan di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Perhubungan, data kecelakaan angkutan jalan pertahunnya dari tahun 2002-2006 meningkat tajam. Hal ini bisa dibuktikan dari data yang dikeluarkan oleh DISHUB pusat melalui situsnya resminya (Gambar1.1). Sebagai catatan, faktor teknis kendaraan menyumbang 30% dari angka total kecalakaan yang terjadi di Indonesia.
Gambar 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun 2002-2006 (www.dishub.co.id/info darat)
1
Tabel 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun 2002-2006 (www.dishub.co.id/info darat) Tahun Meninggal (orang) Luka‐luka (orang) Jumlah Kecelakaan Pertumbuhan (%)
2002
2003
2004
2005
2006
8762 14941 12267 ‐
9856 14836 13399 9.23
11204 21067 17732 32.34
11610 22217 20623 16.30
12117 41281 32988 59.96
Pada dasarnya, kecelakaan angkutan jalan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Prasana seperti kondisi jalan yang rusak atau buruk yang mengakibatkan rawan terjadi kecelakaan. 2. Peningkatan jumlah kumulatif kendaraan bermotor karena semakin bertambahnya jumlah kendaraan maka peluang terjadi kecelakaan akan semakin bertambah pula.
Grafik 1.2 Jumlah kumulatif kendaraan bermotor tahun 2002 -2006 (www.dishub.co.id/info darat)
Tabel 1.2 Jumlah kumulatif kendaraan bermotor tahun 2002 – 2006 (www.dishub.co.id/info darat)
Tahun
2002
Mobil (unit) 3862579 731990 Bus (unit) Truk (unit) 2015347 Sepeda 18061414 Motor (unit)
2003
2004
2005
2006*)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
5133746 1270020 3058218
6748175 2013176 4360889
7484175 2413711 4573864
9237010 3369382 5874565
22.94 44.44 28.57
23312945 28963987 33193076 40205230
21.06
2
3. Sarana seperti kondisi teknik kendaraan yang tidak layak beroperasi. Hal ini terjadi karena kurangnya prasarana pengujian kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelompok kontrol bagi kelaikan kendaraaan bermotor yang beroperasi sementara angka kumulatif kendaraan bermotor semakin meningkat. Hal ini akan mengurangi kinerja petugas Dinas Perhubungan dalam melakukan inspeksi kelaikan kendaraan bermotor.
Grafik 1.3 Prasarana pengujian kendaraan bermotor tahun 2006 (www.dishub.co.id/info darat)
Tabel 1.3 Prasarana pengujian kendaraan bermotor 2006 (www.dishub.co.id/info darat) Peralatan Jumlah (unit)
Non Mekanis 233
Mekanis Keliling 228
16
4. Human error seperti kelalaian pengemudi ketika mengoperasikan kendaraannya.
Setelah melihat keempat aspek di atas, tugas akhir ini akan melakukan studi tentang pengujian kendaraan untuk mendukung peningkatan keselamatan pada angkutan jalan.
3
1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penilitian tugas akhir ini adalah 1. Mengkaji prosedur pengujian kelayakan kendaraan bermotor atau bus diIndonesia 2. Melakukan studi banding uji kelayakan kendaraan bermotor dibeberapa negara, yaitu Australia, Irlandia dan Indonesia 3. Mengusulkan Uji Kelayakan Bus Antar Kota Antar Provinsi untuk Indonesia
1.3 Batasan Masalah Untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tugas akhir ini, penulis membatasi kajian penelitian sebagai berikut: 1. Usulan prosedur uji kelayakan kendaraan bermotor hanya untuk jenis kendaraan bus khususnya Bus Antar Kota Antar Provinsi saja, karena akan sangat luas jika harus membuat usulan prosedur untuk semua jenis kendaraan 2. Referensi prosedur uji kelayakan kendaraan bermotor (untuk jenis kendaraan bus) diambil dari tiga negara saja yaitu: Indonesia, Australia dan Irlandia
1.4 Metoda Penelitian 1. Studi Literatur Dalam hal ini, literatur dapat berupa buku-buku, jurnal dan artikel tentang teknik kendaraan serta informasi melalui internet 2. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan prosedur pengujian dari Indonesia, Australia dan Irlandia 3. Membandingkan uji kelayakan kendaraan bermotor dari tiga negara, yaitu: Indonesia, Australia dan Irlandia 4. Menganalisis
kekurangan
atau
kendaraan bermotor di Indonesia
4
kelemahan
pengujian
kelayakan
5. Menyusun Uji Kendaraan Bus Antar Kota Antar Provinsi untuk Indonesia
1.5 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini diawali dengan Bab I yang berisi pendahuluan. Pada bab ini, diuraikan mengenai latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metoda pembahasan dan sistematika penulisan. Pada Bab II berisi tentang dasar teori yang berhubungan dengan penelitian seperti siklus produk, pemeliharaan atau maintenance kendaraan bermotor. Pada Bab III berisi tentang analisis yang membahas perbandingan uji kelayakan Indonesia, Australia dan Irlandia serta akan mengkaji kelemahan uji kelayakan Bus Antar Kota Antar Provinsi di Indonesia. Bab IV berisi tentang usulan prosedur Uji Kelayakan Bus Antar Kota Antar Provinsi untuk Indonesia. Bab V berisi tentang kesimpulan terhadap hasil penelitian, serta saran-saran yang berguna bagi pengembangan penelitian lebih lanjut.
5