No. 04/69/14.73/Th.VII, 1 April 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI Bulan Maret 2014, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Dumai sebesar 111,27. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, Tujuh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,59 persen; Dumai sebesar 0,24 persen; Jambi sebesar 0,22 persen; Pekanbaru dan Tanjung Pinang sebesar 0,15 persen; Batam sebesar 0,10 persen dan terendah Bengkulu sebesar 0,04 persen. Dan 16 (enam belas) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,76 persen dan deflsi terendah di Padang Sidempuan sebesar 0,05 persen. Dari sepuluh ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi di Jambi sebesar 0,22 persen; Pekanbaru dan Tanjung Pinang 0,15 persen dan terendah di Pangkal Pinang sebesar -1,76 persen (deflasi). Inflasi di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok sandang sebesar 1,34 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,35 persen, kelompok kesehatan 0,32 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,17 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,12 persen Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,97 persen dan laju inflasi “year on year” (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 7,26 persen.
Jelang pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014 nanti semua pelaku ekonomi menanti pengaruh apa yang bakal muncul dengan adanya pesta demokrasi pada bulan April 2014 ini. Namun yang pasti ada penantian, apakah akan berbuah seperti yang mereka harapkan atau sebaliknya. Bila berbuah manis, dipastikan bahwa perekonomian nasional kita akan berjalan baik atau bahkan lebih kencang dari saat sekarang ini. Salah satu barometer yang digunakan untuk melihat atau memantau situasi ekonomi makro kita itu adalah inflasi, selain angka pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan perkembangan indeks harga saham di bursa Jakarta. Pihak penguasa moneter mensinyalir akan ada peningkatan jumlah uang beredar pada peristiwa pesta demokrasi ini, selain itu juga akan banyak ditemukan beredarnya uang palsu ditengah masyarakat. Terkait dengan bertambah meningkatnya jumlah uang beredar tentunya akan sangat berpengaruh pula pada angka inflasi. Sesuai dengan hukum ekonomi, jika suplai uang beredar di tengah masyarakat meningkat maka akan berpengaruh pula kepada kenaikan harga di masyarakat yang selanjutnya akan meningkatkan pula angka inflasi.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
1
Kekhawatiran yang ujud di masyarakat kini terjawab sudah, walaupun akan ada pesta demokrasi ternyata tidak berpengaruh besar pada perkembangan angka inflasi. Dapat kita lihat pada bulan Maret ini tren peningkatan harga yang direfleksikan dengan inflasi lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun sdikit lebih tinggi dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
INFLASI DIKOTA DUMAI Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Dumai pada Maret 2014 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,00 pada Februari 2014 menjadi 111,27 pada Maret 2014. Inflasi Tahun Kalender Maret 2014 terhadap Desember 2013 adalah sebesar 0,97 persen dan tingkat inflasi “year on year” (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 7,26 persen. Inflasi di Dumai terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok sandang 1,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,35 persen;kelompok kesehatan 0,32 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,17 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,12 persen. Tabel 1. Inflasi Kota Dumai Bulan Maret 2014, Tahun Kalender dan Year on Year 2014 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
[1]
1 2 3 4 5 6 7
U mu m Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Air, Listrik, Gas dan Bahan Perumahan, bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK
IHK
IHK
Maret 2013
Desember 2013
Maret 2014
[2]
103,74 107,31 103,2 103,17 102,35 104,75 102,16 100,82
[3]
110,20 115,72 109,21 106,60 107,25 107,49 106,13 111,15
[4]
Inflasi Maret
LajuInflasi
Inflasi
2014 TahunKalender Tahunke 20142) Tahun3)
1)
(%)
(%)
(%)
[5]
[6]
[7]
0,97 -0,10 1,36 1,84 2,10 2,03 0,74 0,54
7,26 7,73 7,27 5,22 6,99 4,70 4,66 10,84
111,27 115,6 110,7 108,56 109,5 109,67 106,92
0,24 -0,23 0,48 0,35 1,34 0,32 0,17
111,75
0,12
1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan Februari 2014 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan Maret 2013
Di Kota Dumai pada Maret 2014 terjadi perubahan harga pada 111 komoditas kebutuhan masyarakat, diantaranya yang mengalami inflasi adalah: Air kemasan, Gembung/Gembolo/Aso-Aso, Serai, Sandal kulit, Celana panjang jeans, Kangkung, Minyak Goreng, Sewa Rumah dan sebagainya. Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi antara lain: Cabai merah, Bawang Merah, Udang basah, Telur ayam ras, Tomat buah, Telepon seluler dan sebagainya. Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
2
Tabel 2. Andil Inflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Dumai Maret 2014 (%) Andil Inflasi (%)
Kelompok Pengeluaran [1]
[2]
Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, komunikasi dan Jasa Keuangan
0,24 - 0.06 0.09 0.07 0.09 0.01 0.01 0.02
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar pada Maret2014 di Kota Dumai yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,09 persen kemudian diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen. Sedang kelompok bahan makanan justru mengalami deflasi sebesar 0,06 persen.
PERKEMBANGAN INFLASI KOTA DUMAI Gambar 1.
Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Dumai, 2012-2014 2.5 2
INFLASI
1.5 1 0.5 0 -0.5 -1
Jan
Feb
Mar
Apr
2014
Mei
Juni
Juli
2013
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
2012
Selama tiga bulan Januari-Maret pada tiga tahun 2012 s.d. 2014 kita dapat melihat dengan jelas tren perkembangan inflasi yang sedikit bervariasi. Selama dua bulan terlihat menukik ke bawah (menurun) kemudian dilanjutkan terus menurun pada bulan Maret pada tahun 2013 dan 2014, sedang tahun 2012 menaik. Kekhawatiran pada bulan Maret 2014 dengan adanya peristiwa ”pesta demokrasi” pada 9 April terjawab sudah. Ternyata pesta demokrasi 9 April tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap inflasi yang terjadi di bulan Maret 2014.. Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
3
Gambar 2. Perkembangan Inflasi Year On Year Kota Dumai 2012-2014
URAIAN INFLASI KOTA DUMAI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan Maret 2014, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 115,87 pada Februai 2014 menjadi115,60pada Maret 2014 .Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar -0.10 persen dan laju Inflasi Year on Year(Maret 2013-Maret 2014) sebesar 7,73 persen. Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 5 sub kelompok mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 2,76 persen, diikuti sub kelompok ikan segar sebesar 2,72 persen, dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar 1,74 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 9,11 persen; sub kelompok buah-buahansebesar 0,87 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,44 persen. Sumbangan kelompok bahan makanan terhadap total inflasi Kota Dumai pada Maret 2014 sebesar -0,06 persen (deflasi). Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain beras dengan andil sebesar 0.07 persen; mi kering instan dengan andil sebesar 0,07 persen; ayam hidup dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen, bawal, cumi-cumi, gabus, gembung/gambolo, kerang, lele dan ikan mas masing-masing sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: santan jadi sebesar 0,15 persen, minyak goreng sebesar 0,09 persen, margarine sebesar 0,8 persen, kelapa 0,04 persen, cabai rawit sebesar 0,03 persen, cabai merah, kecap (isi), bawang putih masing-masing sebesar 0,02 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
4
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 110,17 pada Februari 2014 menajdi 110,70 pada Maret 2014. Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,36 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013- Maret2014) sebesar 7,27 persen. Dalam kelompok ini, sub kelompok Minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi sebesar 2,53 persen, tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,05 persen dan makanan jadi sebesar 0,02 persen. Pada Maret 2014 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain : biskuit dan selai masing-masing 0,08 persen dan 0,01 persen sedang komoditas lainnya memberikan andil kurang dari 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen atau terjadi peningkatan
indeks harga dari 108,18 pada Februari 2014 menjadi 108,56 pada Maret
2014. Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 1,84 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013-Maret 2014) sebesar 5,22 persen. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu: sub kelompok perlengkapan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 2,55 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,24 persen dan sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,16 persen, sedangkan sub kelompok bahan bakar penerangan dan air mengalami delasi sebesar 0,02 persen. Pada Maret 2014, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: batu bata sebesar 0,03 persen, besi beton sebesar 0,02 persen dan kayu lapis sebesar 0,01 persen, sedangkan beberapa komoditas lainnya memberikan andil kurang dari 0,01 persen.
4. Sandang Kelompok Sandang pada Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 1,34 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari108,05 pada Februari 2014 menjadi 109,50 pada Maret 2014.Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 2,10 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013-Maret 2014) sebesar 6,99 persen. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 2,87 persen, saub kelompok sandang wanita sebesar 2,22 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0, 38 persen, sedangkan sub kelompok sandang anakanak mengalami deflasi sebesar 0,33 persen. Pada Maret 2014 kelompok sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah celan panjang jeans sebesar 0,04 persen, sandal kulit pria sebesar 0,03 persen, mukena 0,02 persen, sandal kulit wanita sebesar 0,01 persen sedangkan emas perhiasanmengalami deflasi sebesar 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
5
5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari109,32 pada Februari 2014 menjadi 109,67 pada Maret 2014. Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 2,03 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013- Maret2014) sebesar 4,70 persen. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu: sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,62 persen dan sub kelompok obat-obatan sebesar 0,10 persen, sedangkansub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil. Pada Maret 2014 kelompok kesehatan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01persen. Hampir semua komoditas menyumbang di bawah 0,01 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Maret2014 mengalami inflasi sebesar 0,17persen atau terjadi peningkatan indeks dari 106,74 pada Februari 2014 menjadi 106,92 pada Maret 2014.Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,74 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013Maret 2014) sebesar 4,66 persen. Dari lima sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok rekreasi mengalami inlasi masing-masing sebesar 0,83 persen dan 0,06 persen sedangkan sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus /pelatihan dan sub kelompok olah raga relatif stabil. Pada Maret 2014, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah personal komputer/dekstop sebesar 0,01 persen.
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Maret 2014 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 111,62 pada Februari 2014 menjadi 111,75 pada Maret 2014. Inflasi tahun kalender (Maret 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 0,54 persen dan laju inflasi Year on Year (Maret 2013-Maret 2014) sebesar 10,84 persen. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu Sarana dan penunjang transport sebesar 0,47 persen dan sub kelompok transport sebesar 0,35 persen, sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi sebesar 0,54 persen. Pada Maret 2014 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah bahan pelumas/oli sebesar 0,02 persen, sepeda dan sepeda motor masing-masing sebesar 0,01 persen sedangkan komoditas lainnya memberikan andil kurang dari 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
6
INFLASI DI PULAU SUMATERA Di Pulau Sumatera terdapat 23 kota yang melakukan penghitungan Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012 = 100. Dari 23 kota tersebut, 5 kota IHK tersebut mengalami inflasi pada Maret 2014, dengan inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,59 persen; diikuti Dumai sebesar 0,24 persen;Jambi sebesar 0,22 persen, dan beberapa kota IHK tersebu mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 1,76 persen. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Provinsi Riau berada pada urutan 2 untuk Dumai, urutan ke 4 untuk Kota Pekanbaru, Tembilahan urutan ke 9 . Dari 10 ibukota provinsi di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 0,22 persen; Pekanbaru dan Tanjung Pinang masing-masing sebesar 0,15 persen;Bengkulu sebesar 0,04 persen dan yang terendah di Pangkal Pinang -1,76 persen (deflasi). Tabel 3. Perbandingan IHK dan Inflasi Maret 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera
[1] PEMATANG SIANTAR DUMAI JAMBI PEKANBARU TANJUNG PINANG BATAM BENGKULU PADANGSIDIMPUAN TEMBILAHAN LUBUKLINGGAU
IHK Maret 2014 [3] 114,07 111,27 111,51 111,13 113,56 109,82 113,29 110,45 116,05 107,39
% perub thd Feb 2014 [4] 0,59 0,24 0,22 0,15 0,15 0,10 0,04 -0,05 -0,09 -0,13
BANDAR LAMPUNG
109,94
-0,15
BUKITTINGGI PALEMBANG MEDAN BUNGO PADANG BANDA ACEH SIBOLGA MEULABOH LHOKSEUMAWE METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG
109,82 108,59 111,57 110,62 113,58 107,42 110,37 112,12 107,20 121,33 115,43 110,52
-0,20 -0,20 -0,34 -0,35 -0,39 -0,52 -0,57 -0,73 -0,77 -1,02 -1,03 -1,76
Kota
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
7
Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Maret 2014 (Tahun 2012 = 100,00)
Kelompok/Sub kelompok Pengeluaran
IHK Maret 2014
(1)
(2)
UMUM 1. BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumah Tangga d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 4. SANDANG a. Sandang Laki-laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 5. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA a. Jasa Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi & Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
% Perub. % Perub. % Perub. Maret 2014 thd Maret 2014 thd Maret 2014 thd Des 2013 Maret 2013 Feb 2014 (Inflasi Tahun (Inflasi Yearon (Inflasi Bulanan) Kalender) Year)
(3)
(4)
(5)
111,27
0.24
0,97
7,26
115,60 107,46 123,14 114,99 115,13 109,39 133,49 112,90 130,68 117,16 102,40 102,46 110,70 110,65 110,64 110,86 108,56 104,93 116,12 110,34 107,53 109,50 110,14 113,99 110,36 102,95 109,67 111,72 107,78 106,80 109,90 106,92 111,75 101,15 105,72 101,87 100,46 111,75 119,84 99,23 103,87 100,81
-0,23 0,44 -0,44 2,72 -0,35 -0,11 2,76 -0,09 -0,87 -9,11 1,74 0,00 0,48 0,02 2,53 0,05 0,35 0,16 -0,02 2,55 0,24 1,34 2,87 2,22 -0,33 0,38 0,32 0,00 0,10 0,00 0,62 0,17 0,00 0,00 0,83 0,06 0,00 0,12 0,35 -0,54 0,47 0,00
-0,10
7,73
1,71 0,55 6,96 0,67 1,49 6,40 0,52 0,58 -20,93 2,46 -1,08 1,36 1,49 2,94 0,05 1,84 0,43 3,57 3,70 2,69 2,10 2,87 3,35 -0,33 2,55 2,03 2,58 3,37 0,00 1,58 0,74 0,64 0,00 2,37 0,06 0,00 0,54 0,89 -0,53 1,30 0,00
3,27 15,26 11,95 7,78 6,48 28,74 8,17 5,58 -6,65 2,18 0,32 7,27 8,77 6,44 4,84 5,22 1,79 11,82 8,43 4,12 6,99 7,59 10,70 6,96 2,17 4,70 6,17 5,17 0,00 4,58 4,66 6,94 0,00 6,52 1,08 0,00 10,84 17,80 0,13 3,21 0,00
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
8
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi BPS KOTA DUMAI KHAIRUNAS, SE Kepala BPS Kota Dumai Jl. Tuanku Tambusai Bagan Besar Dumai. Hp. 0852 7118 1113, Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Kota Dumai No. 04/69/14.73/Th. VII, 1 April 2014
9