12
Analisis Strategi Pengembangan
Industri Kreatif (Custom Distro Clothing) Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal Di Kota Yogyakarta
Dr. Sri Hermuningsih, MM. Si Sumar ah,SH.,Mhum. Dewi Kusuma Wardani, SE, S.Psi., M.Sc., Ak. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
142 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
Abstrak Peneli an ini merupakan peneli an kebijakan (policy research) yang dilakukan di Kota Yogyakarta, khususnya pada daerah-daerah sentra industri krea f, yang bertujuan untuk menggali berbagai informasi berkaitan dengan dinamika Industri krea f dalam rangka memberikan rekomendasi kebijakan pengembangannya. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan pengusaha industri krea f dan berbagai pihak yang telah dipilih menjadi sampel sebagai responden. Pengambilan sampel dengan metode Propor onate Stra fied Random Sampling. Metode peneli an yang digunakan adalah pendekatan deskrip f analisis dengan pendekatan kualita f, proses peneli an yang dilakukan melalui pengukuran dengan matriks SWOT. Hasil peneli an ini menunjukkan: 1) perlu adanya media promosi seper website untuk memperluas informasi dan promosi melalui media elektronik serta mengiku event/pameran; 2) perlunya pengembangan potensi karyawan, dengan memberikan pela han sesuai dengan bidangnya masing-masing; 3) perlunya pela han tentang pengembangan usaha; 4) perlunya pela han pencatatan keuangan sederhana dengan pendampingan dari Perguruan Tinggi; 5) perlunya peningkatan kualitas produk; 6) pemilik usaha harus ak f mencari dan mencoba membuat produk baru yang disukai oleh konsumen, serta media promosi dari mulut ke mulut dikembangkan ke media elektronik, bisa melalui radio, TV lokal dan internet serta mengiku event atau pameran.
Kata Kunci: Industri ekonomi krea f, Custom Distro Clothing
Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 143
PENDAHULUAN Krea fitas merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan global. Bentuk bentuk ekonomi krea f selalu tampil dengan nilai tambah yang khas, menciptakan pasarnya sendiri, dan berhasil menyerap tenaga kerja serta pemasukan ekonomis. Kota-kota di Indonesia, dengan sejumlah keunikannya, memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kota-kota krea f. Pengembangan ekonomi krea f dapat dilakukan seiring dengan pengembangan wisata dan informasi. Kota Yogyakarta yang terkenal dengan nama kota pelajar tentunya sangat erat dengan kawula muda yang fashionable, sehingga menjadikan peluang untuk melayani kebutuhan mereka. Mengusung konsep indie, Distro Clothing dapat diterima di kalangan kawula muda di kota Yogyakarta. Distro Clothing merupakan salah satu industri kecil berkonsep krea f mampu menyerap perha an lebih dibandingkan dengan industri krea f yang telah ada, misalnya industri keramik, industri gerabah, saniter, mebel dan lainnya. Perkembangan Custom Distro Clothing didukung dengan kondisi perekonomian kota Yogyakarta yang cukup stabil, dengan Rata-rata pertumbuhan ekonomi riil Kota Yogyakarta sepanjang 2002-2010 adalah 4,68% (Sumber: BPS Kota Yogyakarta). Adanya industri Custom Distro Clothing di Kota Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal. (Satria dan Prameswari, 2011). Oleh karena itu, agar supaya bisa berkembang lebih maju, maka pen ng sekali jika industri krea f (Custom Distro Clothing) ini perlu di dukung oleh pemerintah kota Yogyakarta yang sedang menggalakkan “Yogya Crea f City”, sehingga menarik dilakukan peneli an untuk memperoleh gambaran tentang potensi, analisis internal dan eksternal dan strategi perkembangan industri Custom Distro Clothing di Kota Yogyakarta. TUJUAN, MANFAAT, DAN BATASAN PENELITIAN Adapun tujuan dari peneli an ini adalah : 1. Mengetahui Potensi industri krea f (Custom Distro Clothing) di Kota Yogyakarta dari berbagai aspek usaha (aspek permodalan, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek kewirausahaan, dan aspek keuangan).
144 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
2. Mengetahui Apa saja pendukung industri krea f (Custom Distro Clothing) di Kota Yogyakarta. 3. Mengetahui Apa saja kendala yang dihadapi industri krea f (Custom Distro Clothing) di Kota Yogyakarta. 4. Mengetahui pengaruh industri krea f (Custom Distro Clothing) terhadap perekonomian lokal. 5. Mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan pelaku industri krea f (Custom Distro Clothing) dan pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengembangkan industri krea f (Custom Distro Clothing) di Kota Yogyakarta. Manfaat dari peneli an ini adalah: 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat Kota Yogyakarta 2. Sebagai tempat hiburan/rekreasi dan menyumbangkan devisa bagi Pemerintah Kota 3. Memberikan dampak sosial yang posi f Peneli an ini difokuskan pada industri krea f (Custom Distro Clothing) dalam aspek permodalan, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek kewirausahaan, dan aspek keuangan dari industri krea f (Custom Distro Clothing) di Kota Yogyakarta. TINJAUAN PUSTAKA 1. Crea ve City Menurut Landry, yang dimaksud dengan kota krea f adalah kota yang membuat seluruh warganya dapat mengekspresikan bakat dan potensinya di bidang apapun, khususnya seni, budaya, teknologi, ar stektur, desain, musik, film dan lain-lain (sebagaimana yang termasuk dalam jenis industri krea f). Dalam Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Industri Krea f, telah disebutkan masing-masing peran dari departemen yang bersangkutan yang tentunya diharapkan juga mampu diterapkan oleh dinas-dinas di daerah. Hingga saat ini masih bisa dihitung dengan jari kota mana di Indonesia yang benar-benar mendukung berkembangnya industri krea f di wilayahnya, seper Solo, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, dan kawasan Bali.
Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 145
2. Jogja Crea ve City Ekonomi krea f merupakan salah satu penggerak utama kegiatan ekonomi Yogyakarta. Ekonomi krea f Yogyakarta yang sebagian besar masih berada dalam klasifikasi industri kecil ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama sebagian warga Yogyakarta. Yogyakarta juga memiliki ruang krea f sebagai sarana dan prasarana tumbuh kembangnya industri krea f di Yogyakarta. Bagi subsektor seni pertunjukan dan musik, ada nama-nama seper
Taman Budaya Yogyakarta, Museum Benteng
Vredeburg, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri, dan sebagainya. Sementara bagi subsektor pasar barang seni dan kerajinan, Yogyakarta memiliki Malioboro, Pasar Beringharjo, Pasar Seni Gabusan, Pasar Ngasem, galeri-galeri swasta, dan sebagainya. Ruang krea f yang dimiliki oleh Yogyakarta menjadi suatu sarana yang mampu menjaga eksistensi krea vitas dan industri krea f di Yogyakarta. Selain memiliki industri krea f, stakeholder di Yogyakarta juga turut memberikan katalis bagi industri krea f dengan menggelar pelbagai macam event tahunan. Event-event itu diantaranya adalah Fes val Film Pelajar Yogyakarta (FFPJ), Jogja Asian Film Fes val (JAFF), Master class programme of the Jogjakarta Documentary Film Fes val, Yogyakarta Contemporary Music Fes val, The Jogja Interna onal Performing Arts Fes val, Jogja-Netpac Asian Film Fes val, Biennale Jogja, The Parade Clothing Exhibi on, Pinasthika. (Affandi dalam Arfani (ed), 2012). 3. Strategic marke ng Marke ng mix (Bauran Pemasaran Jasa) adalah salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan. Kotler dan Armstrong (1997) mengatakan : “marke ng mix as the set of controllable marke ng variables that the firm bleads toproduce the response it wants in the target market” a. Product (produk) Produk merupakan elemen pen ng dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
146 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
b. Price (Harga) Menurut Monroe (2005), harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. c. Promo on (promosi) Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. d. Place (Saluran Distribusi) Kotler menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. e. People (Par sipan) Yang dimaksud par sipan di sini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan. f. Process (Proses) Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Misalnya pengelola klinik melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. g. Physical evidence (Lingkungan fisik) Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana tempat beroperasinya jasa. Karakteris k lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan ins tusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang pen ng sebagai objek s muli. METODE PENELITIAN 1. Data Data yang dibutuhkan dalam studi ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data dari sumber aslinya. Kajian ini mencakup wilayah Kota Yogyakarta, khususnya pada daerah-daerah sentra industri. Dalam peneli an ini
Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 147
data primer dikumpulkan hasil wawancara dengan pengusaha industri krea f dan berbagai pihak yang telah dipilih menjadi sampel sebagai responden. Responden dalam studi adalah para pelaku dari berbagai jenis industri krea f yang muncul dari tahap analisis data sekunder. Pengambilan sampel dengan metode Propor onate Stra fied Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan jika populasi mempunyai anggota atau unsure yang dak homogen dan berstrata secara proporsional. 2. Metode Analisis Data Metode analisis data yang akan digunakan dalam peneli an ini melipu analisis data kualita f dan kuan ta f (analisis deskrip f dan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportuni es, dan threats). a. Analisis Deskrip f Penggunaan analisis deskrip f (descrip ve analysis) dimaksudkan untuk menyajikan atau mendeskripsikan hasil temuan lapangan. b. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisia kondisi internal maupun eksternal suatu organisasu yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal melipu penilaian terhadap factor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal melipu faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis Peneli an ini difokuskan pada industri krea f (Custom Distro Clothing)di Kota Yogyakarta. Yang diteli dalam peneli an ini adalah aspek permodalan, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek kewirausahaan, dan aspek keuangan dari industri krea f (Custom Distro Clothing) tersebut. Harapan responden kepada Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai berikut : 1. Pembinaan dari Pemerintah Kota 2. Pendampingan dan pela han Pendampingan dan pela han 3. Membuka peluang utk pemuda atau pemudi untuk berwirausaha. 4. Memberikan pinjaman dengan bunga lunak
148 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
5. Mempermudah ijin usaha 6. Pemberian modal hibah 7. Pendampingan produksi, pendampingan pemasaran 8. Dibukanya pasar untuk penjualan 9. Memberikan wadah bagi UKM untuk lebih berkembang, misal adanya pameran memberikan bantuan kredit bagi UKM
Da ar Responden Custom Distro Clothing 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Kaus Capung Nichers Airish Mode 2 Airish Foam Dhikr Family Gerai Madani (Ratu Busana) Gaya Bu k Joy Kids Azzahra Womandothes CV. Kinarya Becik Extra Size Collec on Bu k Miss Mooi Nama Usaha Modeta Y' Sammah Gibbenk Clothing Reja Garage Dead Beat Susan Ba k Ringgo Exist Konveksi Penjahit Garuda Tirana House Bou que Omah Kaos Distro Nona Hijab Konveksi Chika Coolex on Djoker Hafa Collec on Seventhree Merah Ba k Ferra Perusahaan Ba k Mekar Toko Ba k Pipit Gastrad Indonesia Toko Pakaian
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61
Bella Bo que Atahijab Swalayan Jilbab Zaida Bopu que mey mey De Iye Harga Top Fo Kusuma Ba k Toko Ba k Distro Mujahidin Gudang Ba k Alam Jaya Pabrikan Kaos Toko Lenmar Kerudung Busana Muslim Mitra Konveksi Toko Oleh-oleh Tshirt Jogja Jawa Ba k Toko Kaos Nama Usaha Dja e Shop Fashion Hellacious Store Bleed Store Anybeary Store dan Search Sweet Dream Ema Collec on Digizone Jelita Collec on Orchid 99 Farma Tailor Ba k Mekar
Gambar 1. Da ar Responden Custom Distro Clothing di 14 Kecamatan Yogyakarta Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 149
2. Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportuni es, dan threats). KELEMAHAN
KEKUATAN 1. Modal yang digunakan adalah modal sendiri 2. Desain produk dibuat oleh sendiri 3. Sumber bahan baku dari lokal 4. Usaha muncul dari diri sendiri
1. Potensi karyawan kurang 2. Variasi produk kurang banyak 3. Pemasaran masih secara tradisional dengan media promosi dari mulut ke mulut 4. Pengembangan usaha sejenis, dak ada diversifikasi usaha
PELUANG
ANCAMAN
1. Banyak alterna ve jenis usaha lain yang dapat digunakan untuk diversifikasi usaha 2. Adanya website yang merupakan media promosi yang murah dan efek f
1. Banyaknya pesaing dengan jenis produk yang sama 2. Banyak pesaing yang sudah menggunakan website
3. Analisis Strategi a.
Strategi SO (strengths opportuni es)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, strateginya yaitu : untuk memperluas informasi memerlukan adanya website yang digunakan untuk
promosi usaha ekonomi krea f dengan pendampingan dari
Perguruan Tinggi b. Strategi ST (strengths-threats) Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk strateginya yaitu : 1.
Dengan banyaknya pesaing dengan jenis produk yang sama, maka kualitas produk perlu dipertahankan dan di ngkatkan
150 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
2.
Dengan banyak pesaing yang sudah menggunakan media promosi modern seper
website, maka dapat mengiku
pameran untuk
memperkenalkan produknya c.
Strategi WO (weaknesess-opportuni es)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal, strateginya yaitu : 1.
Untuk mengembangan produk, dapat dilakukan dengan mengiku pela han pela han tentang pengembangan usaha sekaligus untuk diversifikasi belum dilakukannya usaha
2.
Untuk pengelolaan keuangan diperlukan adanya pela han pencatatan keuangan sederhana dengan pendampingan dari Perguruan Tinggi
d.
Strategi WT (weaknesess threats)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal, strateginya yaitu : 1.
Pengusaha harus ak f mencari dan mencoba membuat produk baru yang disukai oleh konsumen
2.
Media promosi dari mulut ke mulut dikembangkan ke media elektronik, bisa melalui radio, TV lokal dan internet serta mengiku event atau pameran.
3.
Pencatatan keuangan dikelola dengan baik meskipun masih sederhana dan pemishan keuangan antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan usaha.
KESIMPULAN a. Untuk memperluas informasi memerlukan adanya website yang digunakan untuk promosi dengan pendampingan dari Perguruan Tinggi. b. Untuk mengembangan potensi karyawan, pemilik usaha dapat memberi
Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 151
kesempatan mengiku
pela han pela han sesuai dengan bidangnya
masing-masing. c. Untuk mengembangan produk, dapat dilakukan dengan mengiku pela han pela han tentang pengembangan usaha sekaligus untuk diversifikasi. d. Untuk pengelolaan keuangan diperlukan adanya pela han pencatatan keuangan sederhana dengan pendampingan dari Perguruan Tinggi. e. Banyaknya pesaing dengan jenis produk yang sama, maka kualitas produk perlu dipertahankan dan di ngkatkan. Banyaknya pesaing yang sudah menggunakan media promosi modern seper
website, maka dapat
mengiku pameran untuk memperkenalkan produknya. Demikian pula dengan banyaknya pesaing jenis produk yang sama, maka pemilik usaha harus ak f mencari dan mencoba membuat produk baru yang disukai oleh konsumen, serta media promosi dari mulut ke mulut dikembangkan ke media elektronik, bisa melalui radio, TV lokal dan internet serta mengiku event atau pameran. SARAN a. Perlu di ngkatkan jalinan kerjasama dan sinergi antar pemilik usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dan omset penjualan b. Perlu di ngkatkan pengelolaan: sumber daya manusia, keuangan dan modal, promosi dan pemasaran, pengembangan produk agar dapat bersaing dengan pihak luar c. Pemerintah Kota Yogyakarta perlu mengambil peran ak f dalam pembinaan dan pendampingan usaha Usaha Industri Krea f (Custom Distro Clothing) Di Kota Yogyakarta
REKOMENDASI Agar supaya bisa berkembang lebih maju, maka pen ng sekali jika industri krea f (Custom Distro Clothing) ini perlu di dukung oleh pemerintah kota Yogyakarta yang sedang menggalakkan “Yogya Crea fve City” dengan cara: a. Pameran/ display produk industri krea f (Custom Distro Clothing) b. Fes val produk industri krea f (Custom Distro Clothing)
152 | Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016
c. Pembinaan dan pela han usaha industri krea f (Custom Distro Clothing) d. Menyediakan tempat/ lokasi untuk display produk industri krea f (Custom Distro Clothing) antara lain di XT Square yang dapat diawali di acara Sunday Morning DAFTAR PUSTAKA Rahmawaty, E. 2012. Crea ve City : Bagaimana Kita Mewujudkannya di Indonesia. Indonesia Krea f Jogja.Inc, Business News & Directory Kementerian Koperasi dan UKM, 2012. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia 2009. Pengembangan ekonomi Krea f Indonesia 2025. Sutopo, 2006. Peneli an Kualita f : Dasar Teori dan Terapannya Dalam Peneli an Surakarta: Universitas Sebelas MaretGovernment Dunn, William N., (1994)
Jurnal Peneli an BAPPEDA Kota Yogyakarta 2016 | 153