Clothing Distro “Al-Baik” Bismillahirrohmaanirrohiim.. Sebelum memulai, perkenalkan nama saya Abdul Hakim Lubis, asli “Anak Medan” yang Hijrah ke “Paris van Java” sedang ikhtiar mencari rizki, doain saya ya biar bisa cepet dapat kerja / membuka usaha yang halal dan berkah , agar bisa secepatnya membanggakan dan membahagiakan orang tua aamiin.. maklum masih pengangguran hehe Alhamdulillah mata dan tangan ini di “sarankan” untuk berinternet ria dan secara tidak sengaja membuka link http://www.jamilazzaini.com/siapa-mau-rp55juta/#.UMfY6fnqM3c.twitter yang mengajak kita untuk ikut program Social Innovation Challenge, dan sangat-sangat kebetulan ada “beribu-ribu” ide di otak ini terutama mengenai berwirausaha namun belum terealisasi karena terkendala oleh hal yang sudah lumrah yaitu :DANA, hahaha :D. Oke kayaknya sudah cukup panjang “intro” nya, dua paragraf kaya nya sudah lebih dari cukup :D. Sesuai dengan judul diatas, ide wirausaha yang ingin saya jelaskan disini adalah bisnis clothing Distro. *pembaca hening sejenak sambil mengernyitkan dahi :D*. Loh, inikan bisnis yang sudah lumrah dan banyak “bertebaran” dimana-mana, trus apa yang bisa membuat ide ini menjadi spesial dan pantas dimasukkan ke dalam program Social Innovation Challenge ini? Hehe tunggu dulu, jangan menilai Buku dari Covernya, Tapi nilai dari kualitas kertasnya, eh salah, maksud saya dari isinya, hehe. Ide bisnis Clothing Distro yang saya maksud ini “Beda” dari bisnis yang sejenis dengannya, karena tujuan utama dari Bisnis ini bukan cuma mencari keuntungan semata, tapi mempunyai 4 tujuan utama, yaitu: Berbagi ilmu, Berbagi rezki, Berbagi pahala dan mencari keuntungan tentu saja. Untuk point tujuan mencari keuntungan sepertinya tidak usah diperdebatkan yah, karena tanpa keuntungan kita tidak bisa melanjutkan usaha tersebut kecuali tanpa bantuan dari “pihak ketiga” dan dengan kata lain, syarat kompetisi tidak terpenuhi yaitu syarat Sustain. Sedangkan untuk pemilihan nama merk “Al-Baik” karena harapan dari bisnis ini dapat memberikan manfaat kebaikan, baik dari pihak produsen, konsumen maupun pihak-pihak lainnya. Latar belakang saya mencetuskan ide ini berawal dari proses perkenalan sampai proses pernikahan kakak saya dengan abang ipar saya yang keluarganya mempunyai usaha Clothing Distro. Semenjak hari itu, alhamdulillah saya banyak mendapat pakaian-pakaian baru nan ganteng dari keluarga baru kami tersebut, hahaha. Nah, Semenjak saat itu juga, saya menjadi cukup tertarik dengan bisnis pakaian yang menggiurkan tersebut. Namun, ada satu hal yang mengganjal di pikiran saya, yaitu kebanyakan pakaian yang disajikan oleh usahausaha clothing dewasa ini , sedikit mempersulit untuk beribadah. Mempersulit ibadah seperti apa? Contohnya, seperti celana panjang yang “memaksa” kita untuk mempertontonkan (maaf) area bokong kita dan sekitarnya, meskipun masih tertutupi dengan celana dalam ataupun boxer, namun tetep saja itu mempermalukan diri sendiri serta membuat dosa bagi pemakainya ataupun bagi yang melihatnya, terutama ketika
lagi sholat, aurat kita jadi tak sempurna tertutupi. Belum lagi bagi penggemar celana model “kuncup kebawah” yang bisa mempersulit kita kalau mau ber wudhu’. Adalagi model baju ketat, kurang bahan atau juga berleher rendah yang sering membuat pemakainya terutama wanita, menjadi objek perhatian orang-orang sekitanya, sehingga belakangan ini muncul istilah, “naik angkot pegang (bagian atasan leher) baju, turun angkot pegang (bagian belakang) celana. Istilah yang sekilas terdengar lucu, padahal itu merupakan hal yang sangat miris dan memalukan terutama bagi para muslimah. Atas dasar hal-hal tersebut diataslah maka ide ini saya realisasikan. Oke sekarang kita masuk ke konsepnya. Konsep dari usaha ini tidak terlepas dari empat tujuan utama usaha clothing yang saya sebut diatas tadi yaitu: berbagi pahala, berbagi ilmu, berbagi rizki, dan mencari keuntungan. Berikut akan saya jabarkan satu per satu. 1. Berbagi Ilmu Cara membagi ilmu dengan usaha clothing yaitu membagikan ilmu pada pakaian yang dijual. Bagaimana maksudnya? maksudnya kita beri tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang “berilmu” melalui siraman sablon atau rajutan benang ke media yang kita jual, yaitu baju kaos, kemeja, jaket, jilbab, kopiah, peci, celana, topi, tas, sendal, dan itemitem clothing distro lainnya. Contohnya seperti tulisan atau gambaran yang menjelaskan amalan-amalan yang baik kita lakukan, seperti zikir, amalan surah-surah Al-Qur’an, menanamkan budi pekerti dan akhlak yang baik seperti berbakti kepada kedua orang tua, menjadi anak yang sholeh/sholehah, sifat saling tolong-menolong, tenggang rasa, memiliki cita-cita yang baik, pantang menyerah untuk hal yang baik, pentingnya menjaga sholat lima waktu, serta juga menanamkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan seperti bahayanya JIL, pemakaian narkoba, seks bebas, tawuran, mencuri, dan lain sebagainya. Tidak lupa juga kita membantu para konsumen untuk memakai pakaian yang sopan dengan membuat pakaian yang tidak seperti kekurangan bahan. 2. Berbagi Rizki Berbagi rizki disini yaitu berbagi keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan pakaian-pakaian tadi, dimana kita patokkan minimal keuntungan yang dibagi adalah 25% dari total keuntungan bersih. Dikatakan minimal karena angka 25% tadi murni pahalanya untuk para konsumen, dimana dalam brosur-brosur atau iklan-iklan yang dibuat, kita tuliskan kalau 25% keuntungan penjualan akan dibagikan untuk kemaslahatan umat atas “nama konsumen”, seperti untuk anak yatim, kaum kurang mampu, perbaikan mesjid, madrasah, sekolah, bantuan bencana, dan jenis-jenis kemaslahatan umat lainnya. Hal ini dapat membuat para konsumen semakin senang membeli produk yang dijual karena dapat mendatangkan pahala juga bagi mereka. Nah, sisa 75% keuntungan tadi bisa kita gunakan sebagian untuk kemaslahatan umat seprti contoh diatas dan sisanya digunakan untuk tambahan modal usaha atau cadangan modal usaha nantinya.
3. Berbagi Pahala Berbagi pahala ini memiliki hubungan erat dengan berbagi ilmu dan berbagi rizki diatas. Sebab, berbagi ilmu seperti contoh diatas itu sudah pasti akan mendatangkan pahala bagi kita dan juga bagi konsumen, karena tulisan atau gambar yang tercetak di pakaian yang mereka itu nantinya juga bisa memberi manfaat bagi orang-orang disekitar mereka yang melihat atau tulisan atau gambar di pakaian mereka. Semoga saja si pemakai dan orangorang disekitarnya, nantinya mau mengamalkan/mengimplementasikan apa yang tercetak di pakaian tersebut. Sedangkan dari point nomor 2 (dua) yaitu bebrbagi rizki, yaitu atas nama konsumen dan produsen kelak, Insya Allah juga pasti akan mendatangkan pahala yang berlimpah ke kedua belah pihak.
4. Mencari Keuntungan. Tidak bisa kita pungkiri, kalau wirausaha itu pasti (semoga saya tidak salah) menginginkan keuntungan, karena tanpa keuntungan maka usaha tersebut hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk gulung tikar. Nah, untuk meraih keuntungan ini kita tinggal mencontoh strategi-strategi pemasaran retail pakaian yang sudah terbukti sukses di pasaran plus kita tambahin dengan strategi-strategi lainnya agar bisnis ini memiliki nilai keunggulan yang lebih tinggi dari bisnis sejenisnya. Seperti contohnya strategi promosi 25% keuntungan atas nama konsumen untuk kemaslahatan umat tadi serta desain pakaian yang berbeda dari kebanyakan desain clothing distro lainnya. Insya Allah dengan usaha, doa dan banyak sedekah, usaha ini bisa bertahan lama dan menghasilkan keuntungan yang banyak aamiin.
Demikianlah presentasi ide wirausaha Bisnis Clothing Distro yang miliki. Saya rasa sudah memenuhi syarat ke-orisinil-an ide, karena ide ini belum pernah saya ikutkan ke kompetisi manapun, dan juga memenuhi syarat 3S ide yang diwajibkan oleh kakek @jamilazzaini, yaitu Simple, Strategic dan Sustain. Simple karena usaha clothing distro itu mudah dijalankan/diaplikasikan asal ada modal :D. Strategic karena memberikan dampak yang baik bagi masyrakat yaitu dari point berbagi ilmu, rizki dan pahala, serta Sustain karena bisnis ini tidak terikat waktu dan memiliki prospek yang jelas asal dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan terencana dengan baik, aamiin. Semoga penilaian saya diatas sejalan dengan tim penilai, kakek Jamil dkk. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.. hahaha. Sekian dari saya. Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau tulisan. Segala kesalahan berasal dari saya, dan apa yang benar berasal dari Allah SWT. Salam Sukses. Wassalamu’alaikum warrohmatullahi wabarokatuh.