INDUSTRI CDI MOTOR DI DEPOK
SILVIE SAGITA ANGGRAINI Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma
ABSTRAKSI Di Era Industri seperti sekarang ini yang segalanya dituntut untuk serba cepat dan tepat. Semua perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk-produk yang mutakhir yang diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk membelinya. Industri yang marak akhir-akhir ini adalah Industri Transportasi seperti mobil dan sepeda motor. Hal ini tidak hanya mendorong Industri Perakitan Motor saja untuk terus membuat inovasi-inovasi baru tetapi juga Industri-industri yang menunjang lainnya seperti Industri Spare Part, Oli, BBM, dll untuk membuat terobosan yang lebih baru dan lebih baik dari sebelumnya. Hal ini juga yang mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan diatas menjadi judul pada Tugas Akhirnya, yaitu
: ” INDUSTRI CDI MOTOR ”. CDI
(Capacitor Discharge Ignitor) adalah rangkaian atau alat yang merupakan bagian dari motor (Spare Part) yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi dengan tujuan mendapatkan perapian yang baik dengan cara mencharge sebuah kapasitor dari keluaran tegangan battery dan melepaskannya pada saat trigger SCR menyala. Dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap sepeda motor maka semakin tinggi pula permintaan akan CDI. Biarpun bentuk CDI ini kecil bukan berarti dibuat dengan mudahnya akan tetapi memerlukan poses produksi yang panjang (10 tahap proses produksi) dan memerlukan ketelitian yang tinggi. Berdasarkan hal inilah penulis memutuskan untuk membuat pabrik yang hanya memproduksi satu produk saja. Karena pada dasarnya satu produk CDI ini saja sudah dapat mencover kegiatan industri. Bangunan Industri yang umumnya dibuat hanya untuk menunjang kegiatan produksi, pergudangan dan administrasi saja tanpa mementingkan kebutuhan pegawainya. Untuk itu penulis berusaha membuat desain yang memenuhi kebutuhan pegawai sesuai dengan standarisasi yang ada. Penulis menambahkan Kantin, Smoking
Area, Poiklinik, Locker pria dan wanita (dilengkapi dengan r.bilas, toilet dan ruang ganti), Laundry, Masjid, Musholah, Aula, R. SPSI, R. Club dan Mess Pelatihan. Penulis menganggap bahwa dengan mensejahterakan pegawai, akan menambah kinerja para pegawai dalam bekerja.
1. PENDAHULUAN Dunia Industrialisasi makin marak sekarang ini, berlomba untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dan lebih baik dari produk-produk lainnya. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat antar
sesama produsen untuk meraih
sebanyak-banyaknya minat dari konsumen. Salah satu Industri yang gencar membuat produk-produk baru dan tinggi akan peminatnya ialah Industri Transportasi khususnya Sepeda Motor, dengan bentuk yang lebih modern dan kemudahan dalam kepemilikan dengan pembayaran secara kredit yang dapat terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Ini juga dipicu dari banyaknya masyarakat yang memiliki pekerjaan di daerah Urban seperti Jakarta dan bertempat tinggal di daerah Sub Urban seperti Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok. Mereka biasanya menginginkan kendaraan pribadi yang terjangkau, cepat dan dapat sampai ke tujuan dengan cepat tanpa terhalang oleh kemacetan. Sepeda Motor adalah jawaban dari permasalahan mereka. Untuk itu Industri-industri yang terkait dalam proyek Sepeda Motor seperti Industri Perakitan Motor, Industri Spare Part Motor dan Industri Oli Mesin & Bahan Bakar Minyak mulai melirik untuk mengembangkan sayap ke daerah Sub Urban. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan Industri tersebut dan daerah dimana Industri itu berada. Pihak Perusahaan mendapatkan pangsa pasar yang besar dan dipihak lain membantu pemerintah setempat dalam pengadaan lapangan pekerjaan dan menaikkan tingkat pendapatan perkapita daerah tersebut. Penulis mencoba mengangkat proyek, dengan tujuan merancang Industri Transportasi Sepeda Motor, akan tetapi penulis membatasi dengan memilih Industri pendukungnya saja yaitu salah satu Industri Spare Part Motor dengan hasil produksi sebanyak satu produk yaitu CDI (Capacitor Discharge Ignitior) Motor. Penulis hanya mengambil 1 spare part saja karena CDI ini walaupun bentuk fisiknya kecil tapi mengalami proses produksi yang panjang dan memerlukan ketelitian yang tinggi.
Lokasi dari Industri CDI Motor ini terletak di Jl.Raya Bogor, Depok. Lokasi diambil berdasarkan proses analisa yaitu dengan mengklasifikasikan daerahdaerah Sub Urban yang berhubungan langsung dengan daerah Urban (Jakarta) dan memiliki peruntukan kawasan industri. Dari itu didapat daerah-daerah seperti Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Kemudian dicari permasalahan tiap daerah yang memiliki kemungkinan untuk ditempatkan Industri CDI Motor ini dengan tidak menambah permasalahan di daerah tersebut. Bogor merupakan daerah peresapan air, tidak cocok untuk dibangun oleh bangunan-bangunan Industri. Tangerang dan Bekasi memiliki kawasan Industri yang padat, banyak Industri Spare Part dan tingkat kemacetan yang tinggi pada kawasan industrinya. Kesimpulannya, penulis akan mengangkat projek Tugas Akhir dengan judul “ INDUSTRI CDI MOTOR DI DEPOK ”. Desain dibuat dengan pertimbangan kebutuhan ruang yang tepat, penggunaan Struktur dan Material yang tepat tanpa mengganggu keseimbangan alam serta pengendalian untuk menurunkan tingkat emisi dan polusi di kawasan Industri.
2. DESKRIPSI PROYEK Deskripsi Proyek Judul
: INDUSTRI CDI MOTOR DI DEPOK
Tema
: CDI (Pendekatan Bentuk Produk)
Sifat Proyek
: Fiktif
Pengertian INDUSTRI CDI MOTOR Industri
:
Suatu wadah yang menampung aktifitas produksi dan pemasaran serta penunjangnya yang melibatkan manusia, bahan baku, energi dan alat untuk mendapatkan suatu hasil produksi yang beraneka ragam bentuk, corak dan jenis.
Proses pengolahan yang menghasilkan suatu kreasi yang memiliki nilai untuk diperdagangkan.
Pabrik
:
Tempat membuat barang secara besar-besaran.
CDI (Capacitor Discharge Ignitor) :
Rangkaian atau alat bagian dari motor (Spare Part) yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi untuk tujuan mendapatkan perapian yang baik dengan cara mencharge sebuah kapasitor dari keluaran tegangan battery dan melepaskannya pada saat trigger SCR menyala.
Industri CDI Motor, adalah suatu wadah yang menampung aktifitas produksi yang melibatkan manusia, bahan baku, energi dan alat yang menghasilkan suatu produk yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga tinggi untuk menghasilkan pengapian pada motor yang dibuat secara masal (besar-besaran), memiliki kreasi yang mendukung daya guna suatu mesin dan nilai untuk diperdagangkan.
Program Kegiatan Pada dasarnya fungsi kegiatan yang terjadi pada Industri CDI Motor adalah : Kegiatan Utama Produksi Pergudangan
Kegiatan Penunjang Administrasi Pelayanan Karyawan
Kegiatan Pelengkap Mess Pelatihan Masjid
3. TEMA Pengertian : “ CDI (Capacitor Discharge Ignitor) ”
Tema
Tema diambil dari sifat dan bentuk fisik produk pabrik tersebut yaitu CDI. Mengingat fungsi bangunan ini adalah pabrik maka penulis menggabungkan antara tema dengan tipologi dan hal yang diutamakan dalam desain pabrik. Tema berupa pendekatan bentuk dan rangkaian dari CDI ini. 2 hal dari tema ini lebih kearah fisik saja sehingga aplikasinya adalah :
Bentuk CDI -
Kotak
Kemudahan dalam penyusunan ruang-ruang sehingga tidak terjadi ruangruang yang tanpa fungsi.
-
Sirkulasi lebih mudah diurutkan untuk mempermudah kelancaran proses produksi.
Bentuk persegi, bentuk ini menjadi dasar dari bentukan desain pabrik. Karena salah satu hal terpenting dalam desain pabrik adalah kemudahan sirkulasi baik di dalam atau diluar bangunan.
Rangkaian CDI CDI tidak dapat berdiri sendiri untuk menjalankan fungsinya sebagai penghasil pengapian Motor. Ia harus dibantu oleh tenaga yang membangkitkan dari Battery dan Ignitor sebagai unit pelepas yang menyalurkan pengapian yang dihasilkan CDI. Ketiga unit ini memiliki keterkaitan yang kuat dalam menjalankan satu tujuan. Begitu juga keterkaitan Kantor Administrasi, Produksi dan Gudang. Dalam menghasilkan sebuah proses produksi Kantor Administrasi berusaha untuk mencari Industri Perakitan Motor untuk menggunakan CDInya. Setelah mendapatkan Owner Ruang produksi memproses bahan baku menjadi produk yang kemudian ditumpuk di Gudang untuk lebih lanjut dikirim ke pihak Owner.
Battery
Satu Kesatuan
CDI
Pembangkit
Pengolah
Kantor
Produksi
Ignitor
Penyalur
Gudang
Tiap-tiap unit memiliki keterkaitan satu sama lain.
Latar Belakang Tema Tema berasal dari produk yang dihasilkan oleh Industri yang menjadi projek Tugas Akhir Penulis. Ini dimaksudkan agar tercipta keterkaitan antara produk hasil produksi dengan desain dari pabrik itu sendiri. Sehingga penulis dapat mendesain berdasarkan hakikat dari produk Industri yang didesain. Elaborasi Tema Pada penjelasan tema penulis telah menjelaskan bahwa elaborasi dari tema merupakan penyatuan antara tema itu sendiri, tipologi dari bangunan pabrik dan beberapa faktor penting dalam desain bangunan pabrik. Ini dilakukan agar penulis memikirkan bentuk desain dan kenyamanan bangunan dalam merancangnya. Penjabaran elaborasinya adalah
:
Beberapa hal yang penting dalam mendesain Pabrik
TEMA “CDI”
Tema “CDI” Bentuk CDI yang Persegi Rangkaian yang memiliki keterikatan antara Unit-unitnya.
Struktur
Tipologi Pabrik
Bbbrp Hal Ptg Desain Pbrk Tipologi Pabrik Fungsional Bentuk bangunan dominan Fungsi yang diinginkan Persegi (Kemudahan sirkulasi tercapai. dan penys ruang). Ekonomis Struktur yang dominan dipakai adalah Bentang Lebar & Struktur Baja (Keb akan ruang tanpa batas). Umumnya terdiri lebih dari 1 Kuat massa bangunan (Mencegah terjadi kecelakaan seperti kebakaran dan gempa serta memisahkan fungsi).
Diagram 3.1 Keterkaitan Tema dan Aspek-Aspeknya
digunakan
yang adalah
struktur-struktur yang tidak mahal tetapi tidak menimbulkan pencemaran bagi lingkungan serta menghasilkan emisi yang kecil.
Struktur baja I dengan bentangan 20 m
Bentuk, sebagian besar bentuk dari desain pabrik ini adalah bentuk persegi. Penulis menginginkan kemudahan dalam menyusun ruang-ruang berdasarkan kedekatan fungsi ruangnya. Hal ini juga sangat mempermudah sirkulasi dalam bangunan, terutama sirkulasi barang pada proses produksi. Jalur masuk dan jalur keluar direncanakan tidak mengalami crossing, sehingga tidak akan menimbulkan kemacetan dalam bangunan. Terdiri atas 4 massa bangunan yaitu, 1 massa bangunan untuk fungsi Kantor, Produksi dan Pergudangan. 1 massa bangunan untuk bangunan Pelayanan Karyawan dan 2 massa bangunan untuk Mess Pelatihan Karyawan. Mess Pelatihan, bentuk persegi
Produksi & Gudang, bentuk persegi
Kantor Pengelola, bentuk setengah lingkaran
Kantor Pengelola, bentuk setengah lingkaran
4. HASIL RANCANGAN
Lobby
Lobby
R. Administrasi
Lobby
R. Direktur
R. Administrasi
R. Makan dan Tempat Merokok
Koridor dan Tangga
Toilet
R. Makan
R. Makan
Koridor
R. Locker
R. Locker
R. Produksi
Toilet dalam Locker
R. Produksi
5. DAFTAR PUSTAKA
1. ____, Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota, Departemen Pekerjaan Umum, 1987 2. ____, Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002 3. Juwana,
Jimmy,
Sistem
Bangunan
Tinggi,
Erlangga,
2005 4. Kaufmann, Herman, dkk, Architecture and Structure, New York 5. Makowski, Konstruksi Ruang Baja, ITB, Bandung, 1988 6. Poerbo, Hartono, Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi Diktat Kuliah Universitas Pancasila. 7. Poerbo, Hartono, Utilitas Bangunan, Penerbitan Djambatan, 2002 8. Neufert, Ernst, Data Arsitek, Penerbit Erlangga, 1990