Make You Know, What Our World Is
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Magazine
ANGKET BERHADIAH HANDPHONE
PERSPEKTIF Pare-pare BO Kota Pelabuhan yang Kaya Potensi CATHY SHARON Bersahabat dengan Asuransi
LIFE INSURANCE OUTLOOK 2009
Industri Asuransi Jiwa Mau ke Arah Mana?
DAFTAR ISI 2 Daftar Isi Teras Pembaca Menulis 3 Laporan Utama 6 Liputan Khusus 7 Tips 8 Tokoh 9 Agen Berprestasi 10 Perspektif 12 Mengenal Nasabah 14 Seremoni 15 Jendela 16 Lebih Dekat 20 Gaya Hidup 21 Angket 22 Quiz Mania & Mutasi 23 Seleb Bulan Ini Ibu Kembar, begitu mereka biasa dipanggil. Mereka kini berusia diatas 50 tahun. Sri Rosiyati dan Sri Irianingsih, mereka bukan hanya dermawan, melainkan juga mendedikasikan hidup untuk mengajar anak-anak miskin, membangun sekolah darurat dan menyalurkan murid ke dunia kerja.
8
TERAS
Life Insurance Outlook 2009
P
ertumbuhan industri asuransi jiwa beberapa tahun belakangan ini menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Kondusifnya bisnis asuransi jiwa di Indonesia ini didukung beberapa hal, mulai dari meningkatnya kesadaran berasuransi masyarakat, meningkatnya kepedulian masyarakat akan risiko kesehatan dan dana pendidikan, meningkatnya kesadaran berinvestasi non bank akibat rendahnya suku bunga perbankan, inovasi produk di asuransi jiwa, dan variatifnya produk asuransi menyebabkan pertumbuhan asuransi dari tahun ke tahun berada di kisaran 20%.
Mengacu dari latar belakang tersebut, dalam edisi penghujung tahun 2008 ini Redaksi akan mengangkat topik prospek industri asuransi jiwa di tahun 2009. Beberapa fakta dan optimisme yang disampaikan para pelaku di industri ini turut melengkapi liputan Redaksi.
Sayangnya, suasana kondusif itu mulai ternodai dengan hancurnya kinerja pasar modal dan pasar uang. Krisis global menyulut kepanikan di industri asuransi jiwa yang sangat dekat dengan pasar keuangan. Apalagi, 69% penguasa pasar di asuransi jiwa adalah perusahaan-perusahaan joint venture (asing) yang dana kelolanya banyak ditanam dipasar global.
Tak hanya laput yang kami kemas secara khusus, dalam edisi Desember ini Redaksi juga menampilkan profil para ibu untuk mengenang Hari Ibu pada setiap tanggal 22 Desember. Dalam rubrik Tokoh, kami ulas profil Ibu Kembar, begitu orang biasa memanggil mereka. Segala upaya dan dedikasinya bagi dunia pendidikan anak-anak jalanan patut mendapat apresiasi dan dukungan semua pihak, tak terkecuali kita semua sebagai anak bangsa. Profil para ibu lainnya adalah rubrik Lebih Dekat dengan para istri Direksi Jiwasraya beserta keluarga. Sengaja kami tampilkan profil mereka agar para pembaca bisa lebih mengenal para pendamping pimpinan Jiwasraya saat ini.
Diakui atau tidak, ada beberapa perusahaan join venture yang sudah terkena imbas ambruknya pasar global. Beberapa perusahaan mengaku memang menaruh dana investasi dipasar global. Hanya jumlahnya tidak singnifikan. Artinya, kekuatan pemain asing dengan cakupan global tak selamanya memberi rasa aman bagi nasabah.
Untuk rubrik Perspektif, Agen Prestasi dan Nasabah, kali ini kami sambangi Pare-pare Branch Office, dan Bank Bukopin Cabang Pare-Pare dengan senang hati kami tampilkan profilnya dalam rubrik Mengenal Nasabah. Terima kasih kami sampaikan pada jajaran Bank Bukopin cabang Pare-Pare serta Jiwasraya Pare-Pare BO untuk kerjasamanya.
Bagaimana dengan prospek 2009? Tahun depan adalah tahun politik karena pemilihan umum (pemilu) legeslatif dan presiden dilaksanakan pada bulan April dan Oktober. Dari pengalaman yang lalu, pertumbuhan asuransi jiwa tetap baik dan tidak berpengaruh adanya pemilu. Tapi, yang dikawatirkan, justru pengaruh krisis finansial global yang belum sepenuhnya pulih pada 2009. Hal ini tentu mempengaruhi tingkat perumbuhan industri asuransi.
Mengakhiri sapaan kali ini, ada hal penting kami sampaikan sebagai penutup, yaitu adanya Angket Pembaca. Seperti biasanya angket ini kami adakan sebagai barometer evaluasi keberadaan Jiwasraya Magazine di tengah kita semua. Karena itu partisipasi Pembaca amat kami harapkan. Redaksi
PEMBACA MENULIS Pertanyaan: Saya ingin mengkonversi asuransi yang lama ke unit link Jiwasraya, apakah diperkenankan dan bagaimana caranya? Eko Budi Prayitno, Taman Sari Persada Blok E6/26 Tanah Sereal, Bogor.
Make You Know, What Our World Is
Magazine
Edisi 72 Th.VI/ November 2008
Cover : CATHY SHARON
PERSPEKTIF Pare-pare BO Kota Pelabuhan yang Kaya Potensi
Jawaban: Tentu saja anda dapat mengkonversi polis lama anda ke produk link kami, New JS Link. Dengan syarat : 1.Nilai tunai polis lama tidak kurang dari Rp.4 juta rupiah. 2.Sisa Masa Asuransi polis lama minimal adalah 5 tahun. 3.Usia Maksimal tertanggung 60 tahun. 4.Diperkenankan untuk produk unit link dengan premi sekaligus. Anda dapat datang kekantor kami yang terdekat dengan membawa polis lama anda dan kuitansi terakhir, dan anda dapat memilih tiga produk New JS Link premi sekaligus yaitu, Produk Fixed Income, Produk Balance Fund ataupun, Produk Equity Fund.
CATHY SHARON Bersahabat dengan Asuransi
LIFE INSURANCE OUTLOOK 2009
Industri Asuransi Jiwa Mau ke Arah Mana?
Design : Christopher /
Salam Hangat, Customer Services Jiwasraya
Alamat redaksi: Divisi Sekretariat Perusahaan, Jl. Ir. H. Juanda No.34 Jakarta 10120, Telp, 021 3845031 ext. 121,236 Fax, 021 3862344 E-Mail,
[email protected] (ekstern, newsletter@ corpmail.jiwasraya.co.id) Pelindung/ Penasehat: Direksi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) • Penanggung Jawab: Sumarsono • redaktur Pelaksana: Wiwik Sutrisno • redaktur : Supardi Sudiro, Wahyu Wijayanti • reporter: Noni Fauziah, Udhi Prasetyanto, Iswardi, Kontributor Daerah RO & BO • Fotografer: Anhar Syamsurizal • Distributor: Bagian Humas • Tata Usaha/ keuangan: Bagian Humas • Redaksi menerima sumbangan tulisan dari pembaca untuk Rubrik KOLOM, yang berisi seputar masalah manajemen dan asuransi. Tulisan diketik 1 spasi maksimal 3.500 karakter dan disertai foto diri penulis. Setiap naskah yang dimuat akan diberikan imbalan.
2
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
konsultan:
Managing Director: Sigit Sulistianto, Account Executive: Andi Putri Saskiara, Setyo Utomo Menara KADIN, 30fl, Jl. HR Rasuna Said blok X-5 kav. 2-3, Jakarta 12950 Ph. +6221 5299 1900, Fax. +6221 5299 4599
Laporan Utama
Life Insurance Outlook 2009
Industri Asuransi Jiwa Mau ke Arah Mana? Asuransi jiwa bukanlah sekedar perlindungan untuk diri dari kemungkinan meninggal, cacat atau sakit berkepanjangan. Asuransi jiwa juga bukan hanya death protection, melainkan income protection. Asuransi jiwa juga tidak hanya melindungi pemegang polis kalau meninggal lebih cepat, tapi juga memproteksi kalau hidup lebih lama. Tetapi bagaimana pertumbuhan asuransi jiwa di tahun politik 2009?
S
ektor keuangan nasional terus bergerak sangat dinamis. Akan tetapi banyak anggapan asuransi sebagai salah satu komponen penting industri finansial boleh dikata masih tertinggal cukup jauh dibandingkan dengan “saudarasaudaranya”. Sejauh pengamatan, asuransi tampaknya memang masih ditempatkan dalam nomor urut “kesekian” prioritas pembangunan sektor keuangan nasional oleh pemerintah. Ia belum dilihat sebagai “anak emas” yang dapat berperan, sebagaimana perbankan dan pasar modal berkontribusi dalam pembangunan khususnya di sektor ekonomi. Lihatlah..! Betapa pemerintah, misalnya, habis-habisan mendukung perbankan. Insentif seolah tak ada habis-habisnya mengalir ke sektor itu. Tidaklah keliru langkah pemerintah tersebut. Perbankan memang masih merupakan jantung perekonomian. Kalau jantung terganggu, aliran darah tersendat, maka perekonomian akan “meriang” pula. Pengalaman krisis keuangan sepuluh tahun silam membuktikannya. Ratusan triliun rupiah dana harus dirogoh pemerintah untuk menyelamatkan nyawa perbankan. Angka itulah yang ditanggung negara dan rakyat di ujung rimba perbankan yang salah kelola. Rasanya, cukuplah sekali itu saja kita terjerembab masuk ke dalam lubang kenistaan. Setelah badai krisis berlalu, dan perbankan mulai kembali menggeliat meskipun masih terseok-seok, kita menghadapi masalah dari “anak emas” yang bernama reksa dana di sektor pasar modal. “Anak” ini juga diberi berbagai vitamin berupa regulasi, insentif pajak, sehingga tumbuh bagai anak ajaib. Tubuhnya bongsor, menyenangkan semua orang. Tatkala dia diserang “demam”, kakinya tak kuat menopang badan tambunnya. Ia pun kempis dan kehilangan kepercayaan publik. Kini, secara perlahan industri reksa dana mulai meraih kembali kepercayaan masyarakat. Tidak mudah membangun kepercayaan yang pernah menguap.
Sampai di sini, kisah asuransi masih tetap ibarat “anak tiri”. Belum cukupkah kasus itu menyadarkan pemerintah untuk berlaku adil dan proporsional dalam pembangunan sektor keuangan? Padahal sejak tahun 2000-2007, aset industri asuransi jiwa rata-rata tumbuh 25% pertahun. Menurut Timoer Soesanto, seorang praktisi di perusahaan asuransi jiwa, pada tahun 2008, asuransi jiwa tetap punya prospek tumbuh pada tahun politik. Tapi, pengaruh krisis finansial global -jika belum pulih tahun depan- lebih mengkhawatirkan. Untuk mengeliminasi tekanan di bursa saham, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan kelonggaran para emitmen, termasuk emitmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk membeli saham kembali atau buyback. Kebijakan tersebut diharapkan dapat menahan keterpurukan harga saham lebih jauh. Sejauh mana efektifitasnya? Kita lihat saja nanti perkembangannya karena hal itu sangat tergantung pada tekanan jual asing dan kondisi psikologis investor. Untuk perbankan, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan kelonggaran giro wajib minimum dan meningkatkan penjaminan deposan dari Rp100 juta menjadi Rp2 miliar per nasabah. Perbankan berharap, kebijakan tersebut akan lebih longgar likuiditasnya, sehingga penyaluran dana ke sektor riil, terutama sektor yang produktif, tidak terlalu terganggu. Lantas bagaimana dengan asuransi jiwa? Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dari 46 perusahaan asuransi jiwa, pola investasi yang sama terjadi juga di semester pertama 2008. Portofolio investasi ke efek-efek surat berharga masih di posisi 36,46% dari total investasi asuransi jiwa. Untuk reksa dana, porsinya naik menjadi 31,51%. Hingga semester pertama 2008, total investasi mencapai Rp 92,94 triliun atau naik 27,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, terjadi pergeseran jenis investasi pada nasabahnasabah unit link. Nasabah kini cenderung memindahkan portofolio investasi dari equity ke balance fund atau fixed income. Namun hingga ini, belum terlihat adanya indikasi penutupan polis karena
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
3
Laporan Utama
anjloknya return investasi. Pihak asuransi pun masih rajin mengedukasi nasabah agar tidak perlu panik karena sifat unit link yang long term. Aura yang sama sebenarnya masih bisa dirasakan di awal 2008. Menginjak triwulan kedua 2008, pendapatan premi asuransi jiwa sudah mencapai Rp26,35 triliun atau tumbuh 44,2 % dibandingkan kuartal kedua tahun lalu. Menurut beberapa pengamat perasuransian kondusifnya bisnis asuransi jiwa tahun ini didukung beberapa hal. Pertama, meningkatnya kesadaran berasuransi masyarakat. Kedua, karakter masyarakat Indonesia yang sangat memperhatikan risiko kesehatan dan dana pendidikan. Tiga, berkembangnya unit link. Empat, inovasi produk di asuransi jiwa. Lima, rendahnya suku bunga perbankan, sehingga masyarakat lebih mencari alternatif investasi selain deposito perbankan. Dan, enam, kemudahan menjangkau asuransi lewat bank atau bancassurance. Sayangnya, suasana kondusif itu mulai ternodai dengan hancurnya kinerja pasar modal dan pasar uang. Krisis global menyulut kepanikan di industri asuransi jiwa yang sangat dekat dengan pasar keuangan. Apalagi, 69% penguasa pasar di asuransi jiwa adalah perusahaan-perusahaan joint venture (asing) yang dana kelolanya banyak ditanam dipasar global.
Penurunan akan terjadi di pasar modal dan pendapatan tetap,”ujarnya. Djonny juga mempertanyakan beberapa hal dibalik perkembangan asuransi selama beberapa tahun terakhir. Mulai pudarnya kecantikan unit link akibat kurang kondusifnya iklim investasi sepertinya akan mengoreksi pertumbuhan premi asuransi jiwa. Meski kesadaran berasuransi masyarakat masih tinggi, masyarakat tetap tidak mau rugi. Nasabah lebih suka menempatkan investasi di tempat yang lebih aman. Deposito misalnya. Evelina F Pietruscha Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
“Kami masih optimis tumbuh lebih besar lagi karena semester satu, pertumbuhan mencapai 44%,”
Bagaimana dengan prospek 2009? Tahun depan adalah tahun politik karena pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden dilaksanakan pada bulan April dan Oktober. Dari pengalaman yang lalu, pertumbuhan asuransi jiwa tetap baik dan tidak berpengaruh adanya pemilu. Tapi, yang dikhawatirkan, justru pengaruh krisis finansial global yang belum sepenuhnya pulih pada 2009. Hal ini tentu mempengaruhi tingkat perumbuhan industri asuransi. Tren penurunan pertumbuhan premi yang terjadi pada kwartal terakhir membuat industri asuransi jiwa nasional sulit mencatat pertumbuhan premi 2008 setinggi 2007. Diprediksi, pertumbuhan premi asuransi jiwa tahun ini hanya 10%-15%. Sedangkan tahun depan, pertumbuhan lebih bisa tinggi, sekitar 20%, dengan catatan terjadi pemulihan keuangan global. Karena krisis finansial global, barangkali, peta kompetisi menjadi agak berubah. Seperti diketahui, dampak krisis keuangan 1998 telah menyebabkan turun dan rendahnya image perusahaan asuransi jiwa lokal dibandingkan dengan perusahaan patungan. Di bidang distribusi, rendahnya image perusahaan sangat berpengaruh terhadap akseptabilitas pasar dan sulitnya merekrut tenaga-tenaga penjual berkualitas. Ditengah persaingan, perusahaan asuransi lokal harus bekerja ekstra keras meningkatkan pelayanan dan harga jual produk yang lebih kompetitif. Krisis finansial global yang telah melibatkan intuisi keuangan terkmuka dunia sedikit banyak akan menurunkan image perusahaan patungan. Dengan kondisi tersebut, kedepan, mungkin, persaingan industri ini akan lebih baik. Djonny Wiguna seorang pengamat asuransi jiwa juga memprediksi, pada tahun 2009 industri asuransi jiwa akan terjadi penurunan bisnis hingga 20%. “ Yang paling terkena dampaknya adalah unit link.
4
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Tampaknya kurang tepat jika kita masih mendewakan unit link ditengah kondisi yang tidak menentu seperti ini. Apalagi, dengan bujuk rayu “ beli saja yang murah” . Salah-salah, perusahaan asuransi malah harus menerima banyak penebusan link yang akhirnya akan merugikan industri. Sebagian pengamat memprediksi, pertumbuhan asuransi jiwa 2009 akan naik 20%. Tetapi , Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Evelina F Pietruscha, menepis target pesimistis itu. “Kami masih optimis tumbuh lebih besar lagi karena semester satu, pertumbuhan mencapai 44%,” katanya seperti yang dikutip pada InfoBank. Optimisme Evelina cukup beralasan. Sebab rendahnya penetrasi asuransi jiwa masih membuka ruang bagi industri asuransi jiwa untuk meraih pertumbuhan tinggi. Ketika unit link meredup saat ini, asuransi kesehatan dan pendidikan masih bisa menjadi produk andalan dalam menopang produksi premi.
Meredupnya unit link justru menjadi momentum bagi asuransi jiwa untuk kembali ke habitatnya, yakni memfokuskan diri pada produk asuransi yang hanya menjual risiko, bukan investasi. Untuk jangka panjang, idealnya perlu diciptakan sistem keuangan yang sehat dan kokoh untuk menopang pertumbuhan ekonomi bangsa yang stabil, berkesinambungan dan lebih tahan guncangan. Karena itu sangat diperlukan kebijakan yang mendorong pertumbuhan asuransi jiwa lebih cepat dan seimbang dengan sektor perbankan. Jika boleh mengutip pernyataan Tim Asistensi Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Reformasi Sektor Keuangan pada 2003 tentang perlunya keseimbangan sektor perbankan dan sektor keuangan lainnya yang masih relevan dengan kondisi saat ini. “Dalam rangka menciptakan sistem keuangan yang sehat dan kokoh, perlu keseimbangan antara peran perbankan dan pasar modal sebagai penyedia modal bagi sektor riil. Salah satu alasan krisis keuangan di Indonesia menjadi sangat dalam (krisis keuangan 1998) adalah terjadinya ketidakeseimbangan (mismatch) dalam instrumen-instrumen investasi dan mata uang. Asuransi dan dana pensiun sebagai penyedia modal jangka panjang seharusnya menjadi investor utama bagi produk pasar modal dan bukan investasi di deposito. Apabila industri asuransi dan dana pensiun dapat memupuk dana rupiah dan bersifat jangka panjang dalam jumlah besar, tingkat ketergantungan pada modal jangka pendek dan dana luar negeri dapat dikurangi, sehingga kemungkinan mismatch bisa dihindari.” (Setyo)
Laporan Utama
Dirut Jiwasraya Hendrisman Rahim.
Tahun Depan Jiwasraya
Lebih Berhati-hati
Menyikapi Bisnis
K
risis keuangan yang terjadi beberapa waktu lalu hingga saat ini masih terus berlangsung. Dampaknya sudah dapat dirasakan di Indonesia. Walaupun sumber krisis tersebut jauh dari negara kita. Bagaimana industri asuransi nasional khususnya asuransi jiwa ditahun 2009 menyikapi krisis global yang sampai saat ini masih terjadi ? Krisis keuangan global yang melanda dunia, saat ini mulai dirasakan dampaknya di industri. Dampak yang paling dirasakan sekarang ini adalah investasi asuransi jiwa yang terkait dengan saham. Pasar saham saat ini mengalami kelesuan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh kepada penurunan nilai investasi saham dari perusahaan asuransi jiwa nasional. Asuransi jiwa yang kolaps di 2009 ? Kita harapkan tidak ada. Karena asuransi itu khususnya industri asuransi jiwa relatif cukup kuat menghadapi krisis ini. Pengalaman yang dimiliki menghadapi krisis seperti ini tentunya akan membuat industri ini semakin kuat, jangan krisis yang telah berkali-kali dihadapi membuat industri menjadi lemah. Jadi Insya Allah di tahun 2009 nanti tidak ada asuransi jiwa yang kolaps. Tren produk asuransi jiwa di 2009 ? Tampaknya dengan turunnya industri pasar modal kita saat ini, produk Unit Link akan mengalami sedikit kemunduran. Orang akan mencari alternatif produk lain yaitu kembali ke produk asuransi tradisional. Bagaimana dengan asuransi Syariah ? Asuransi Syariah merupakan salah satu alternatif yang baik. Namun untuk industri ini pertumbuhannya masih sangat lamban, tidak seperti yang diharapkan. Berbeda dengan asuransi syariah yang ada di tetangga kita, Malaysia, disana sudah cukup maju.
Bagaimana dengan Jiwasraya ditahun 2009? Di tahun 2009 ini, kita harus menyikapi untuk berbisnis dengan lebih berhati-hati. Kenapa harus berhati-hati, karena Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi yang sangat besar, bahkan sudah terlampau besar. Akibatnya, bila ada gejolak-gejolak, maka gejolak tersebut akan memberikan dampak yang sangat besar. Oleh karena itu ditahun 2009 nanti, Jiwasraya harus lebih berhatihati. Berhati-hati di dalam menyikapi pasar, berhati-hati menyikapi di dalam memenuhi kebutuhan produk pasar, berhati-hati didalam melakukan underwriting bisnis kita dan berhati-hati di dalam melakukan investasi aset kita. Terkait dengan adanya sinyalemen penurunan produk Unit Link, di tahun 2009 nanti apakah Jiwasraya akan mengeluarkan produk baru atau melakukan repricing terhadap produk-produk yang sudah ada ? Kita akan melakukan kedua-duanya. Untuk produk-produk asuransi tradisional, kita akan melakukan repricing, karena belum lama ini kita telah menutup 33 produk tradisional. Kita menyadari bahwa dari 33 produk yang telah ditutup tersebut, ada beberapa produk yang diminati oleh pasar. Untuk memenuhi keinginan tersebut, kita melakukan repricing terhadap beberapa produk yang diminati. Selain itu juga, di tahun 2009 kita akan menggenjot produk-produk Bancassurance dengan desain produk yang lebih baik dan terus mengembangkan produk tersebut karena kita akan menjadikan salah satu channel distribusi kita. Harapan di tahun 2009 ? Harapan kita di tahun 2009, dimana pada tahun tersebut diadakan Pemilihan Umum (Pemilu) adalah berharap semoga momen Pemilu tersebut tidak memberikan pengaruh negatif kepada market kita, bahkan sebaliknya memberikan sentimen positif untuk kemajuan bisnis kita. Amin. (Iswardi).
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
5
Liputan Khusus
2nd Intake ASEAN School for Young Insurance Managers
Ajang Tukar Informasi Dengan Negara Tetangga
D
i awal bulan November lalu, telah diselenggarakan ASEAN School for Young Insurance Managers (AYIM) untuk angkatan 2 yang kali ini mengambil lokasi di kota Bandar Seri Begawan Brunei Darusallam tepatnya di Centrepoint Hotel. AYIM angkatan 2 yang berlangsung sejak tanggal 1-9 November 2008 ini adalah merupakan project dari ASEAN Insurance Education Committee Project yang dicanangkan sejak Penulis bersama peserta AYIM tahun 2004 dan didukung oleh ASEAN Insurance Council (AIC) yang telah berdiri sejak tahun 1978 yang dalam periode kali ini diketuai oleh Eveline Fadil Pietruschka yang juga merupakan Chairperson dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). AYIM angkatan 1 sendiri telah diselenggarakan pada tahun 2006 di Denpasar Bali yang diikuti oleh 58 peserta dari seluruh negara ASEAN. Penyelenggaraan AYIM angkatan 2 ini difasilitasi oleh Singapore College of Insurance (SCI), dan didukung penuh oleh para institusi sektor asuransi dari seluruh negara yang tergabung dalam ASEAN seperti General Insurance Association of Brunei (GIAB), AAJI, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Persatuan Insurans Am Malaysia, Persatuan Insurans Hayat Malaysia, Philippine Life Insurance Association, The Thai General Insurance Association, Association of Vietnamese Insurers, General Insurance Association of Singapore, General Insurance Association of Cambodia, dan masih banyak lagi. AYIM angkatan 2 kali ini diikuti oleh 63 peserta yang terdiri dari para manager dari 33 perusahaan di berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Philipina, Brunei, Vietnam, dan termasuk dari Sri Lanka. Indonesia sendiri mengirimkan 5 wakilnya yang terdiri dari 2 orang dari PT Asuransi Central Asia, 1 orang dari PT. Asuransi Multi Artha Guna, 1 orang dari PT. Asuransi Parolamas, dan 1 orang dari Jiwasraya diwakili oleh Udhi Prasetyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian di Divisi SDM. Program AYIM dibuka secara resmi oleh Hj. Rosni bin Hj. Tungkat yang juga menjabat sebagai Acting Deputy Permanent Secretary and Director of the Financial Institutions Division at the Ministry of Finance of Brunei Darussalam, dan juga oleh Paul Kong selaku Chairman of the General Insurance Association of Brunei Darussalam mewakili Eveline Fadil Pietruschka yang kebetulan berhalangan hadir saat pembukaan acara. Program AYIM sendiri berlangsung dengan jadwal
6
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
yang cukup ketat, dimana setiap hari pelajaran dimulai sejak pukul 08.30 pagi hingga pukul 19.00 waktu setempat. Selain itu, setiap malam sampai pukul 22.00 waktu setempat, AYIM dilanjutkan dengan acara sosialisasi atau pertemuan dengan beberapa institusi asuransi dan bisnis yang kebetulan tengah mengadakan pertemuan di Brunei, termasuk menghadiri undangan pertemuan dengan pihak Departemen Keuangan Brunei. Materi yang diajarkan di AYIM terdiri dari strategic leadership, strategic management, corporate risk management, people management, marketing management, dan financial management, yang semuanya dibawakan dalam bahasa Inggris oleh para tenaga pengajar yang berasal dari Thailand, Singapore, Brunei, dan Philippine. Selain itu, yang menarik dari program AYIM ini adalah para peserta dapat saling bertukar informasi mengenai kondisi sektor asuransi serta regulasi yang berlaku di negara masing-masing, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk memperluas jaringan serta membina hubungan baik dengan para pelaku industri di ASEAN yang nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perkembangan sektor industri asuransi termasuk dalam memperkuat fundamental asuransi di ASEAN. Di sela-sela pelajaran, juga sempat dilakukan sesi dialog dengan para ASEAN Insurance Regulators dan ASEAN Insurance Council, dimana banyak peserta AYIM yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya kepada para regulators dari negara-negara ASEAN untuk lebih mengetahui kesiapan industri asuransi di Asia khususnya dalam menghadapi krisis finansial saat ini. Acara penutupan program ini dilaksanakan di Royal Brunei Catering Poolside berbarengan dengan AIC farewell dinner yang diikuti oleh seluruh peserta AYIM serta seluruh regulator di bidang asuransi dari negara-negara ASEAN. Kepada seluruh peserta AYIM diberikan plakat dari ASEAN serta sertifikat yang ditandatangani oleh 18 orang pimpinan institusi dari sektor industri asuransi di seluruh negara-negara ASEAN. Dan untuk program AYIM berikutnya, sebagaimana dijelaskan Jeffrey Yeo, kemungkinan akan dilangsungkan di Laos pada tahun 2010 bersamaan pula dengan pertemuan para pelaku industri asuransi dari negara-negara ASEAN. (udhi)
Tips
Menjadi Seorang
Marketer Yang Baik?
A
da beberapa kendala yang biasanya dihadapi oleh mereka yang gagal mendapatkan klien. Lalu bagaimana mengukur kemampuan calon klien anda? Seberapa besar kemampuannya. Sebenarnya hal tersebut tidaklah selalu harus menjadi masalah. Semakin sedikit yang Anda ketahui semakin bagus. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa sedikit menuntun Anda menjadi seorang marketer yang baik. 1. Tidak Tahu Kebutuhan Klien Kesalahan yang sering terjadi adalah Anda tidak faham kebutuhan klien. Keberhasilan jualan, ditentukan pula oleh seberapa besar pengetahuan Anda tentang kebutuhan mereka. Misal, mereka sedang butuh pasta gigi, eh, Anda malah memberinya sabun mandi. Kalau mau tahu yang mereka butuhkan, cari informasi kanan-kiri, baik dari eksternal maupun internal klien sendiri. 2. Deadline Selalu Jadi Alasan Soal deadline yang mepet kerap dijadikan dalih ketidakberhasilan menembus klien. Buatlah time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan karakter tiap produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi mungkin. 3. Berkelit dari Birokrasi Rumit Tidak perlu gemas dan ingin ‘membunuh orang’. Coba dong selidiki siapa yang paling berwenang atau decision maker di perusahaan tersebut, dan lakukan pendekatan personal. Biasanya bila kepalanya sudah bisa dipegang, Anda bisa memotong jalur birokrasi yang berbelit-belit. Anda juga bisa mengerahkan jejaring Anda di perusahaan tersebut. 4. Keahlian Menjalin Hubungan Tak bisa dipungkiri, kelihaian menjalin hubungan personal, cukup menentukan keberhasilan usaha Anda menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk memenangkan hati mereka. Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien: “Wah, mau banget tuh” Tanpa bertele-tele, mereka langsung oke saat Anda menyodorkan tawaran. Sikap welcome mereka juga ditunjukkan dengan langsung menjadwalkan bertemu dan presentasi, serta terjadi interaksi yang positif antara Anda dan mereka. “Pikir-pikir dulu deh” Mereka sebenarnya butuh atau mungkin suka dengan tawaran Anda, tapi merasa masih ragu. Bila menemui calon klien seperti ini, jangan mundur. Prinsipnya, yakinkan klien bahwa Anda tahu persis kebutuhan mereka. Berikan sejumlah benefit buat mereka, seolah Anda memang men-service, bukan menjual. “Enggak minat ah” Duh, sungguh menjengkelkan memang jika belum-belum mereka sudah bilang tidak berminat. Apa yang bisa dilakukan? Gali lagi latar belakang calon klien dan minat mereka, kemudian dekati dengan cara lain yang lebih personal.
Mengetahui hobi mereka, bisa menjadi celah. Kalau mereka hobi nonton, berikan dong tiket pertunjukan, atau sesekali main ke kantor calon klien, dengan membawa makanan, bergaul dengan orang kantor di sana, dan sebagainya. - “Iya sih…tapi…enggak deh” Sikap dan kemauannya serba tidak jelas. Dibilang nolak, tapi enggak, dibilang oke, tapi kok nadanya nolak? Ah, Anda dibuat pusing oleh ketidakjelasannya. Cara terbaik untuk menghadapi klien seperti ini adalah cari tahu sikap yang sebenarnya. Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu kebutuhannya. 5. Kemampuan Jual Selain soal kemampuan menjual, ada hal-hal yang sebenarnya sepele, tapi punya manfaat besar dalam interaksi Anda dengan klien. Ini kaitannya dengan pembawaan Anda. - Penampilan oke Anda tidak perlu menggerutu jika punya wajah tidak secantik Tamara Bleszynski (dia sih satu banding seribu) Penampilan oke bisa diperoleh dengan berpakaian sesuai ‘tema’ (jangan berpakaian kasual jika Anda menawarkan produk yang sangat feminin). Lalu percaya dirilah (yang ditampilkan dengan bahu tegak, mata menatap pasti, dan senyum yang konstan). Sikap ini akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang sukses. Orang tentu akan lebih senang bertransaksi dengan orang yang tampak sukses daripada gagal. - In the mood Simpan dalam peti untuk sementara suasana hati yang buruk akibat patah hati. Tampillah dengan penuh gairah saat bertemu calon klien. Sebab hanya dengan emosi yang stabil, dapat tercipta energi dan mood yang baik. - Say cheese Senyum itu murah tapi punya dampak yang luar biasa. Senyum juga menular pada orang lain. Dengan senyum Anda dapat mencairkan suasana yang kaku, meredakan ketegangan dan kemarahan. Sulit menemui klien? Perlihatkan dong senyum terbaik Anda. - Panggil nama Mereka lebih suka bila Anda menyebut nama, ketimbang memanggil mereka dengan sebutan ibu dan bapak saja. Anda toh tidak sedang berinteraksi dengan orang asing di kendaraan umum, kan? - Nada dan tekanan suara Biar pembicaraan tidak monoton, perhatikan nada dan tekanan suara. Ada kata-kata yang perlu diucapkan biasa, dan ada pula yang perlu diberi tekanan untuk menunjukkan pentingnya maksud tersebut. - Selipkan Humor. Di sela-sela pembicaraan, selipkan humor yang bisa menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya pilih-pilih humornya agar tidak menyinggung klien. Bukannya sukses, mereka malah kabur. (setyo/berbagai sumber)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
7
Tokoh
Ibu kembar kompak mengajar
sampai sekolah mereka berbelanja untuk kebutuhan para murid. Belanjaan mereka macam-macam, mulai dari perlengkapan sekolah hingga bahan makanan untuk konsumsi 500 murid. Sekolah gratisan itu menempati lahan 100 meter persegi. Atapnya terbuat dari seng, tepat di pinggir rel kereta api dan dindingnya dibiarkan terbuka. Bangunan sekolah itu menempati lahan milik PT Kereta Api, ruang kelas jadi satu mulai TK sampai SMA. hanya mempunyai satu pintu, tanpa jendela. Meja serta papan tulisnya buatan sendiri, dan tampak kasar.
Sri Rosiyati dan Sri Irianingsih
Laskar Pelangi di Tengah Kota
(Di Pinggir Rel Kereta Ibu Kembar Mengajar Kami)
D
Ibu Kembar, begitu mereka biasa dipanggil. Mereka kini berusia diatas 50 tahun. Seperti biasanya, pekan lalu keduanya berada di Sekolah Darurat Kartini di komplek Pergudangan, Kampung Bandan, Jakarta
8
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Karena sekolah itu di pinggir rel kereta api, suara bising kereta yang lewat terdengar dari ruang belajar. Namun para murid tak hirau, dan menganggap suara itu bagai sapaan selamat belajar saja, dan merekapun tetap bersemangat. Setiap tahun sekolah ini meluluskan kurang lebih 150 murid dari berbagai tingkat, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Ibu Kembar menjalani aktivitas ini sejak 1990. Mulanya mereka membuka sekolah darurat di Jembatan Tiga, Jakarta Barat. Enam tahun kemudian sekolah itu dipindah ke Lodan, Ancol dan kini pindah ke Komplek Pergudangan kampung Bandan, Jakarta Utara. Ternyata sambutan orang tua murid sangat positif. Selain mendapat pendidikan formal anak-anaknya juga mendapat pendidikan ketrampilan.
“Tidak ada harta yang lebih berharga selain mengajari mereka merentas kehidupan yang lebih baik. Kami berdua tidak ada pamrih sama sekali, apalagi setelah mereka yang belajar disini kelak berhasil meraih apa yang dicita-citakan. Kami memcoba memberikan apa yang kami bisa. Dan lewat pendidikanlah kami mencoba untuk terus berbagi” i jaman sekarang sangat sulit menemukan orang yang mencurahkan hidupnya untuk orang lain. Apalagi di kota besar seperti Jakarta yang sifat individu sangat kental terasa. Tapi tidak bagi kedua ibu kembar ini, Sri Rosiyati dan Sri Irianingsih, mereka bukan hanya dermawan, melainkan juga mendedikasikan hidup untuk mengajar anak-anak miskin, membangun sekolah darurat dan menyalurkan murid ke dunia kerja.
Hebatnya, sekolah sempit ini memiliki 500 murid, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Lagi-lagi semua murid menggunakan ruang yang sama. Membaur menjadi satu, tak ada jarak, bagai sebuah komunitas antar generasi.
Membagi makanan untuk para siswa binaan
Utara. Sri Rosiyanti yang biasa disapa Bu Rosi sibuk mengawasi tiga murid SMA sedang belajar memasak. Sementara Sri Irianingsih yang akrab disapa Bu Ryan sibuk mengajar berhitung untuk anak kelas dua sekolah dasar. Tiap pukul 6 pagi Ibu Kembar meninggalkan rumah mereka di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk mengajar. Sebelum
“Saya trenyuh melihat kondisi mereka, makan saja jarang-jarang apalagi sampai memikirkan pendidikan! Tanpa pendidikan mereka tidak akan bisa hidup layak, mereka akan sengsara apalagi tanpa ketrampilan yang mereka punya. Dunia kerja pun tidak akan menerima mereka,” kenangnya kepada Jiwasraya Magazine. Tapi itu semua bukan akhir dari mimpi Ibu Kembar. Ia masih punya cita-cita lain. Ia ingin membuat sekolah permanen yang layak untuk kegiata belajar mengajar. “tinggal menunggu waktu saja, gambar dan dana sudah tersedia. Tinggal menunggu pekerjanya saja,” kata Bu Ryan menutup pembicaraan. (setyo)
Agen Berprestasi
Terbit Cinta Seiring Waktu Ina Prihatiningsih
Unit Manager Andi Makasau Area Office Pare-Pare Branch Office
W
iting tresno jalaran soko kulino, terbit cinta akibat sering bersua. Jika pepatah tersebut berlaku bagi pasangan lawan jenis, maka hal serupa berlaku pada Ina Prihatiningsih (29), Unit Manager Andi Makasau AO, Pare-Pare BO, Makassar RO. Perlu waktu hampir lima tahun bagi wanita bersuara alto ini untuk menyadari bahwa profesi sebagai agen Jiwasraya telah merebut hatinya. Bertahun-tahun melakukan prospek, ditolak calon pemegang polis, dicuekin prospektus atau bahkan dikasari justru membuat ia makin cinta pada profesi ini. Atau terlanjur cinta tepatnya, seperti judul lagu sebuah grup band yang sedang populer. “Saya rasa profesi ini sangat kaya, sangat dinamis. Pengalaman di lapangan penuh suka duka, membuat saya nggak mudah jenuh. Bosan atau putus asa mungkin ada, tapi kalau berhasil, semuanya jadi terlupakan. Awalnya, berat sekali menerima penolakan atau respon negatif dari prospektus, beruntung Area Manager (Andi Zainal) dan Branch Manager (Rachmat Setiawan) tak henti memotivasi. Nasihat mereka terngiang-ngiang di telinga saya. Berusaha, berdoa dan sabar. Tebalkan muka dan telinga serta berjalan di jalurnya” ucap ibu satu anak ini. Berbekal tiga tips di atas, Ina pun menyusuri kota Pare-Pare demi menemui prospektus. Referensipun dikumpulkan, makin banyak, makin baik. Ia yang tadinya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dengan mengharap pendapatan suami, sekarang harus bergerilya, memasang strategi dan taktik agar pemegang polis tertarik dengan produk Jiwasrya. Ia yang tadinya manja, ogah mikir yang ribet-ribet dan hanya berkutat pada hitungan belanja rumah tangga, kini harus belajar investasi, marketing, manajemen waktu hingga bahasa tubuh!! “Segala sesuatu memang ada hikmahnya. Perusahaan tempat suami saya bekerja ditutup, jadi saya harus membantu perekonomian keluarga” demikian tekadnya bulat. Maka, ia pun menceritakan sebuah pengalaman yang paling berkesan sepanjang sejarah profesinya. Sebuah kisah tentang perjuangan, tentang pentingnya memupuk harapan dan
cita-cita. Kisah itu terjadi medio Juni 2004, saat Ina baru saja tiga bulan menjalani profesi agen. Dengan pengalaman paspasan dan setengah ingat setengah lupa pada nasihat para tutor, ia menemui seorang supervisor di sebuah perusahaan. Dalam catatan ingatan Ina, sang supervisor adalah seorang yang angkuh dan luar biasa dingin. Di antara kesibukannya, supervisor tersebut seolah mengabaikan keberadaan Ina. Ia ada tapi dianggap tiada. Berkali-kali ia membuat janji, tapi dilupakan. Ditanya saja tidak, apalagi ditolak. Ina bahkan tidak diberi kesempatan menjelaskan apapun. Ia mati langkah. Hingga akhirnya Ina memutuskan menutup lembaran prospektus ini untuk sementara waktu dengan catatan: GAGAL. Ina tidak menyerah dan terus mencoba menjalani profesi ini. Satu mati, tumbuh seribu. Ia yakin di luar sana masih banyak yang membutuhkan asuransi, atau jika tidak, ia akan membuat mereka membutuhkannya. Waktu mencatat dua tahun telah berlalu, dan Ina tetap ingat dengan supervisor dingin itu. Ia penasaran dan tertantang untuk mencoba lagi. Maka, pada Februari 2006, didatanginya sang supervisor yang ternyata telah naik jabatan. Astaga, ternyata kali ini ia dipanggil dan diminta membuat premi berkala untuk kedua anaknya. Akhir kata, lembaran prospektus ini ditutup dengan satu kata : BERHASIL. Tak hanya itu, sampai saat ini sang nasabah tersebut punya empat polis Jiwasraya. “Kita tidak pernah tahu pasti kapan keberhasilan itu tiba, tapi satu hal yang pasti adalah kita wajib berusaha dan berdoa. Karena itu, simpan satu kata dalam hati, jangan pernah menyerah” ucapnya berfilosofi. Sebagai seorang agen, wanita lulusan sekolah kejuruan yang hobi membaca ini mempunyai harapan kepada Jiwasraya,” Semoga ke depan Jiwasraya dapat lebih memperhatikan kami sebagai agen, yang kata kebanyakan orang, Agen itu adalah ujung tombak perusahaan. Dan semoga Pola ke Agenan tidak berubah-ubah lagi,” pungkasnya menutup pembicaraan. (noni)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
9
Perspektif
Jajaran Pare-pare BO
Pare-pare Branch Office
Kota Pelabuhan Yang Kaya Potensi
P
are-pare merupakan sebuah kotamadya di bagian utara wilayah propinsi Sulawesi Selatan, ParePare merupakan kota pelabuhan terbesar kedua setelah kota pelabuhan Makassar di pulau Sulawesi karena semua orang yang akan menuju Sulawesi Barat pasti melewati kota Pare-pare. Nama Pare-pare muncul pada saat kunjungan Raja Gowa XI, Manrigau Dg yang berkuasa pada tahun (1547-1566) Raja yang terkenal sebagai raja ahli strategi dan pelopor pembangunan ini tertarik dengan keindahan daerah tersebut dengan spontan menyebut daratan tersebut ‘bajiki ni pare’ yang artinya kawasan yang baik dibuat pelabuhan. Sebagai kota pelabuhan yang dilindungi oleh sebuah tanjung, kota Pare-pare merupakan merupakan daerah strategis pada masa penjajahan Belanda. Propinsi Pare-pare dengan visi Mewujudkan Parepare sebagai kota jasa, niaga, dan pendidikan menuju kota bandar madani memiliki memiliki 3 (tiga) kecamatan yaitu; kecamatan Bacukiki, kecamatan Ujung dan kecamatan Soreang, dengan kondisi geografis Pare-pare yang bergelombang dengan 40% wilayah perbukitan dan pegunungan. Dimana kota Pare-pare berpenduduk ± 120.000 jiwa yang didominasi oleh suku Bugis, Makassar dan Tanatoraja. Dengan kondisi kota seperti di atas sejak tahun 2005 Rahmat Setiawan memimpin
10
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Pare-pare Branch Office (BO). Pare-pare BO yang memiliki 4 (empat) Area Office (AO). Penerimaan premi Pare-pare BO di dominasi oleh penerimaan premi NB OBPP namun tetap ditopang oleh penerimaan premi NB OBPK. Menurut Rahmat sampai dengan Oktober 2008 Pare-pare BO telah mencapai 54,05% dari target yang telah ditetapkan perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan Pare-pare BO dapat mencapai 100% target pada tahun 2008. Dibawah kepemimpinan rahmat Setiawan, Pare-pare BO dari tahun ketahun mengalami peningkatan penerimaan premi yang cukup signifikan, berikut kami sajikan rasio penerimaan premi Pare-pare BO sebagai berikut:
TAHUN
RASIO
2005
60,68%
2006
67,54%
2007
90.78%
2008 (s/d September)
54.05%
Wilayah operasional Pare-pare BO cukup luas sampai keseluruh daerah Sulawesi Barat sehingga memiliki potensi cukup besar, dengan mata pencarian masyarakat pada umumnya adalah bertani. Namun pada umumnya daerah pertanian tersebut
merupakan daerah tadah hujan yang hanya digarap jika musim hujan. Menurut Rahmat Setiawan masyarakat Pare-pare umumnya masih trauma dengan Kospin (Koperasi Simpan Pinjam) yang pernah bermasalah di Pare-pere dan menganggap Asuransi tersebut sama dengan operasional Kospin. Disamping itu kekosongan aparat operasional di Pare-pare BO membuat pemenuhan target Pare-pere BO sedikit terhambat. Namun Branch Manager yang memiliki hobby golf ini mengatakan bahwa meyakinkan masyarakat Pare-pare bahwa asuransi tersebut tidak sama dengan Koperasi Simpan Pinjam merupakan tugasnya sebagai Branch Manager Pare-pare BO. Disamping itu pengisian aparat operasional didaerah Mamuju Area Office menjadi salah satu prioritas utama Rachmat. Pare-pare BO pada tahun 2007 dipilih sebagai BO berprestasi sehingga sebagai Branch Manager Rachmat Setiawan berhak untuk mengikuti Tour Wisata ke China (Beijing – Shensen - Guangzhou) pada tanggal 22 Juli – 02 Agustus 2008 lalu. Dalam mengkoordinir timnya Branch Manager yang mengawali karirnya di Bandung Timur BO ini mengatakan hal yang paling penting adalah komunikasi dan keterbukaan. Dia menganggap dengan Komunikasi dan keterbukaan semua hambatan atau kendala yang ada dapat
Perspektif
diketahui oleh semua aparat dan harus diatasi bersama-sama sesuai kemampuan dan bagiannya. Yang paling penting ditanamkan kepada setiap tenaga operasional dan admistrasi atau backoffice dalam bersikap, mengambil tindakan sesuai dengan nilai nilai yang ada di Core Values Jiwasraya yaitu; 1. Integritas 2. Kompetensi 3. Customer Oriented 4. Business Oriented Guna membangun image yang baik dan menjaring pasar di kota Pare-pare, maka setiap terjadi ekspirasi (selesai kontrak) dan pembayaran klaim Pare-pare Branch Office bekerjasama dengan media massa lokal untuk pemberitaan menyerahan ekspirasi dan klaim kepada pemegang Polis atau Ahliwarisnya. Dan untuk memperkenalkan produk-produk Jiwasraya kepada masyarakat Pare-Pare BO rajin mengikuti pameran-pameran, sehingga diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap Jiwasraya semakin baik dan menghapus image buruk tentang asuransi.
penelitian terhadap potensi pertambangan minyak dan emas di wilayah tersebut Profil Singkat Branch manager Lahir di kota Bandung tanggal 15 Mei 1965, bapak dari 3 orang puteri yang memiliki hobby main tenis dan golf ini mengawali karirnya sebagai agen Jiwasraya pada Januari 1995 di Bandung Timur Branch Office. Sebelumnya, Rachmat Setiawan pernah menjabat sebagai Cianjur Area Manager dan Instruktur di Bandung Barat Branch Office. Rachmat Setiawan mulai memimpin Parepare BO pada
STrUkTUr orgAnISASI
rencana khusus kedepan Kedepannya seluruh jajaran Pare-pare BO berharap dengan diluncurkannya produk New JS Link, maka Jiwasraya sebagai satu-satunya perusahaan Asuransi Jiwa milik pemerintah (BUMN) dapat bersaing dengan perusahaan asuransi swasta maupun joint venture. Disamping itu dengan produk New JS Link yang memiliki karakteristik tingkat pengembangan diserahkan kepada mekanisme pasar jadi tidak di garansi dapat menembus pasar di kota Parepare dengan mayoritas suku bugis yang agamais.
RACHMAT SETIAWAN, SE, AAAIJ Branch Manager
KUDDUS Kasi Operasional
SUKARNI, AAAIJ Kasi Adm & Log
HASBI HASYIM, S.SOS Kasi Pertanggungan
ABD. RASYID H. Kasir Entry
ARIF WIYARDI, SE TU.Pertanggungan PP ISKANDAR YUSUF TU.Pertanggungan PK
MUH. RAMLI TU Adm & L ogistik HJ. MARIANI, SE Kasir Uang JOHAN KALLA P. Satpam MUH. RAIS SASLI Satpam RONY PASERANG
H. A. ZAINAL A Makkasau A.M Penagih: 1. Gustaman Yusuf 2. Alimatar 3. Nasruddin
HASBUDI H.SE Polman AM Penagih: 1. Sudarman 2. H. Abd. Kadir 3. Salasuddin
SYAMSUDDIN Soppeng AM Penagih: 1. H. Muh. Tahir 2. Sapri 3. Samsuar Yahya
Mamuju AO Penagih: 1. Mohar
tahun 2005. dibawah kepemimpinannya penerimaan premi Pare-pare BO menunjukkan hasil yang signifikan dari tahun ketahun. Atas pencapaian tersebut sebagai pimpinan Rachmat, mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Allah SWT dan seluruh jajaran Pare-pare Branch Office yang selama ini mendukung keberhasilan yang dicapai oleh Pare-pare BO dan Makassar Regional Manager yang selalu memberikan motivasi dan support. Selama menjadi Branch Manager banyak hal-hal unik yang dialami oleh Rachmat, diantaranya karena Rachmat belum menguasai bahasa bugis yang menjadi bahasa sehari-hari masyarakat Pare-pare, sehingga jika melakukan presentasi, Rachmat harus berbicara berulang-ulang dan bicara dengan lambat agar peserta tidak salah mengerti dan menerima penjelasan dengan jelas. Kunci sukses pria berpenampilan bersahaja ini adalah dengan menerapkan peribahasa ”Dimana langit dijunjung disitu tanah dipijak” yang memiliki arti dimana kita tinggal kita harus mengikuti adat dan budaya yang ada diharapkan bisa mengajak seluruh aparat untuk berprestasi, dan meraih cita cita yang belum tercapai dengan mencetak agen menjadi anggota million dollar round table (MDRT). Mudah-mudahan dengan pola yang baru dapat menciptakan salah satu agen dari Pare-pare BO menjadi agen yang bisa ikut kegiatan MDRT. (Udhi)
Pemekaran propinsi Sulawesi Barat memberikan angin segar dalam mengembangkan potensi perekonomian di daerah operasional Pare-Pare BO, karena dengan adanya pasar baru yaitu industri tambang yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka akan membuka pasar baru terutama bagi investor yang menanamkan modalnya di Parepare. Dengan adanya berbagai jenis industri di Pare-pare akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, saat ini telah diadakan
Pare-pare BM, Rachmat Setiawan bersama keluarga
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
11
Mengenal Nasabah
PT BANK BUKOPIN Tbk
Fokus Pada Segmen UMKMK
B
Profil Singkat Bank Bukopin Tbk. ank Bukopin Tbk yang berdiri sejak tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi), segmen komersial dan konsumer. Dari total portofolio pinjaman yang disalurkan oleh Bank Bukopin Tbk, sekitar lebih dari 60% merupakan konstribusi dari sektor UMKMK, dan selebihnya berasal dari sektor komersial dan konsumer. Hal ini mencerminkan keunggulan kompetitif Bank Bukopin Tbk pada segmen bisnis ini. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis
Bank Bukopin Cabang Pare-pare
12
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Bank Bukopin Tbk, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik.
financial transaction. Bank Bukopin Tbk saat ini juga telah membangun jaringan microbanking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.
Saat ini Bank Bukopin Tbk didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Kehandalan sistem teknologi informasi Bank Bukopin Tbk telah memperoleh pengakuan dari Departemen Keuangan RI dengan dikeluarkannya sertifikat sistem on-line untuk pemenuhan standar
Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin Tbk terus mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin
Mengenal Nasabah
dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi. Sebagai bukti dari keberhasilan Bank Bukopin Tbk dalam menjalankan visinya, beberapa penghargaan baik berskala nasional maupun internasional telah berhasil diraih, di antaranya Penghargaan Golden Trophy yang diberikan tahun 2008 dari majalah Infobank dengan predikat “bank berkinerja sangat bagus selama lima tahun berturut-turut”, Penghargaan “Islamic International Banking Product Award” bagi Bank Bukopin Syariah untuk kategori “The Fastest Growth of Funding” dari Karim Business Consulting, Singapore 2005, Penghargaan “Banking Service Excellence Award 2006-2007” dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah InfoBank sebagai 6th Best Overall Performance, dan masih banyak lainnya. Bank dengan total aset mencapai Rp.30.953,87 miliar ini berhasil membukukan laba sebelum pajak (unaudited) pada Triwulan III tahun 2008 sebesar Rp.438,86 miliar, atau naik 6,57% dari laba sebelum pajak triwulan ketiga tahun sebelumnya sebesar Rp.411,81 miliar. Sebagaimana disampaikan oleh Glen Glenardi selaku Dirut Bank Bukopin dalam siaran persnya, pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh keberhasilan Bank Bukopin Tbk dalam menjaga tingkat profitabilitasnya dengan tetap mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar 14,97% menjadi Rp.1.101,50 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp.958,12 miliar. Profil Bank Bukopin Cabang Pare-Pare Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare diresmikan pada tanggal 8 Oktober 2003 oleh Widjanarko Puspoyo (mantan Dirut Perum Bulog) sebagai cabang Bank Bukopin Tbk yang ke-36. Saat ini Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare yang berlokasi di Jl. Andi Makkasau 59F Pare-pare telah membuka Cabang Pembantu di Kabupaten Sidrap yang diresmikan pada tanggal 13 Agustus 2005. Seiring dengan program yang telah dicanangkan oleh kantor pusat terutama fokus pada segmen UMKMK, Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare telah tumbuh dan berkembang dengan memperkuat segmen tersebut tanpa mengabaikan
Munzier Idris Ali SE, MM, pimpinan cabang Bank Bukopin cabang Pare-pare
segmen konsumer. Selain fokus terhadap pembiayaan, Bank Bukopin Tbk Cabang Parepare yang saat ini dipimpin oleh Munzier Idris Ali, SE, MM selaku Pimpinan Cabang dan Hengky Satrio, SE selaku Manager Pelayanan dan Operasi, juga sangat concern terhadap pelayanan sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Glen Glenardi selaku Dirut Bank Bukopin Tbk baru-baru ini pada pencanangan budaya layanan (service culture) Bank Bukopin Tbk dengan motto Cepat, Mudah dan Nyaman. Kerjasama dengan Jiwasraya Bentuk perlindungan kesejahteraan karyawan yang selama ini diterapkan oleh Bank Bukopin Tbk antara lain Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Asuransi Kesehatan yang merupakan kebijakan dari intern perusahaan, serta adapula Dana Pensiun Bukopin. Kerjasama Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare dengan Jiwasraya telah terjalin sejak tahun 2003 hingga saat ini. Adapun bentuk kerjasama tersebut yaitu dalam hal pertanggungan asuransi jiwa kredit bagi para debitur Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare. Sebagaimana disampaikan oleh manajemen Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare kepada Jiwasraya Magazine, ada beberapa alasan memilih Jiwasraya sebagai patner asuransi. Pertama, Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi milik pemerintah (BUMN) yang
secara otomatis dapat memberikan jaminan kepastian klaim karena didukung oleh struktur keuangan yang kuat. Kedua, adalah kecepatan Jiwasraya dalam memberikan pelayanan terutama pada saat penutupan asuransi dan klaim. Ketiga, Jiwasraya memiliki rate asuransi yang lebih kompetitif, serta keempat, memiliki image positif di kalangan nasabah Jiwasraya lainnya. Khusus mengenai aspek pelayanan, Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare menilai bahwa pelayanan Jiwasraya selama ini cukup baik terutama dalam proses penutupan asuransi dan proses klaim yang cukup cepat dibanding perusahaan asuransi lainnya. Dengan mempertimbangkan kerjasama yang selama ini telah terjalin dengan baik, manajemen Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare berharap Jiwasraya dapat mempertahankan berbagai image positif terutama dalam pelayanan penutupan asuransi dan terlebih lagi terhadap proses klaim dan jika perlu lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, manajemen Bank Bukopin Tbk Cabang Pare-pare juga berharap di samping kerjasama yang selama ini telah terjalin, kiranya dapat terjalin kerjasama lainnya yang saling menguntungkan antara kedua pihak. “Kami juga berharap Jiwasraya semakin berkembang dan berjaya di masa-masa mendatang,” ujar Munzier Idris Ali. Semoga. (udhi)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
13
Seremoni
peningkatan kerjasama. Data polis nomor PK/SHT-044/FD sampai Oktober 2008 terdiri dari 1.125 peserta dengan premi bulanan sebesar Rp.37.000.000.
MALANG RO
Pembayaran klaim
meninggal Dunia
B
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh ibu Sulastri sebagai ahli waris Almarhum Hamdan Damanik dan berharap kedepan Jiwasraya terus maju. Sebagai apresiasi atas pelayanan Jiwasraya ibu Sulastri bersedia menutup polis baru dengan premi sekaligus Rp 25.000.000. (Frans kasitang)
Pada kesempatan ini santunan diserahkan langsung Malang Regional Manager, Akhmad Krisman kepada ahli waris yag dalam kesempatan ini diwakili langsung oleh suami almarhumah, DR.Ir Suyoto Hadi Saputro, turut juga menyaksikan Malang Kota Branch Manager, Pius L. Toda dan Kepala Seksi Pertanggungan Malang Kota Branch Office, Narko Sendjaja.
Penyerahan Beasiswa mahasiswa AA YkPn
ertempat di ruang kerja P3GI Pasuruan, Jawa Timur, berlangsung penyerahan santunan klaim meninggal dunia. Acara yang berlangsung pada tanggal 10 Nopember 2008 ini dihadiri langsung oleh ahli waris almarhumah drg Hj Lilik Setyorini.
Dalam kesempatan tersebut Akhmad Krisman mewakili pihak Asuransi Jiwasraya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya almarhumah dan mendoakan semoga arwahnya diterima disisi Allah SWT. Sementara suami armarhumah, DR.Ir Suyoto HS menyampaikan terima kasih atas pelayanan Jiwasraya. ( Budiyono / kabag Sumber Daya )
PALEMBANG RO PALEMBANG KOTA BO
Penutupan Asuransi Pk Askes DPrD kabupaten muba Sumsel
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Palembang Kota Branch Office dipilih dan dipercaya sebagai Pemenang untuk mengelola Asuransi Kesehatan Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Muba Sumsel beserta Keluarga berjumlah 152 Peserta dengan Premi sebesar Rp.625.812.000,00 per tahun yang telah dilunasi pada tanggal 14 Oktober 2008 melalui Bank Sumsel di Sekayu Muba. Polis beserta sertifikat peserta telah diserahkan kepada para Ketua dan Anggota DPRD. Jumli Sulaiman selaku Branch Manager menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Asuransi Jiwasraya untuk mengelola pertanggungan ini dan berharap untuk tahun berikutnya Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Muba hasil Pemilu Legislatif bulan April 2009 juga dapat memilih Jiwasraya sebagai pengelola asuransi kesehatannya. (muhammad Toher - Instruktur Junior). MEDAN RO PEMATANG SIANTAR BO
Bayar klaim meninggal Dunia
14
YOGYAKARTA RO
Dalam upaya menjalin hubungan dengan Relasi Perusahaan, pada tanggal 18 Oktober 2008 PT Asuransi Jiwasraya menyerahkan beasiswa kepada 2 Mahasiswa AA YKPN pada acara Wisuda Ahli Madya tahun Akademik 2008/ 2009. Beasiswa ini diharapkan dapat membantu mereka dalam hal pembiayaan dan memacu mereka agar lebih giat belajar. Hadir dan menyerahkan beasiswa mewakili Jiwasraya adalah Suwanto Kabag Pertanggungan dan Bambang Setyo Martono Kabag Administrasi dan Keuangan . ( Lilies – kasi DAoP ) CIREBON RO KARAWANG BO
Selasa, 4 Nopember 2008 bertempat di Komplek Perumahan PT Inalum Kuala Tanjung, Pematangsiantar Branch Manager Junaidi Sitepu menyerahkan manfaat asuransi sebesar Rp112.360.000 atas meninggalnya Hamdan Damanik peserta Asuransi Siharta dari Polis Nomor PK/SHT044/FD. Junaidi Sitepu yang didampingi Tebingtinggi Area Manager Fernando Marpaung dan Kepala seksi pertanggungan Frans Sinaga meyampaikan rasa turut berduka yang dalam dan menambahkan agar Ibu Sulastri serta keluarga tabah atas meninggalnya Almarhum Hamdan Damanik yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 28 Agustus 2008. Pada kesempatan itu PT Inalum yang diwakili Usamah Lubis dan Nasib Mardi menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas pelayanan Jiwasraya dan dengan nada positif merespon ajakan
Partisipasi di Ajang karawang Expo 2008
Jiwasraya Karawang BO ikut berpartisipasi dalam Karawang Expo 2008. Acara tersebut dimanfaatkan oleh aparat pemasaran untuk mempromosikan dan sekaligus menawarkan produk New JS Link dan produk-produk lainya kepada masyarakat Karawang.
Dalam ajang yang diselenggarakan pada tanggal 13-16 November ini, Jiwasraya juga menyediakan kuesioner mengenai minat pengunjung terhadap produk investasi. Disamping untuk mempromosikan produkproduknya keikutsertaan Jiwasraya dalam pameran ini juga untuk memperluas lahan pemasaran bagi para agen sehingga dapat memperluas pasar. (Ali)
RO yang tidak mengirimkan berita: Jakarta I, Jakarta II, Jakarta III, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Denpasar, Manado, Pekanbaru, Pontianak. Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Jendela
L
ama tak berkunjung ke Jakarta III RO membuat kami surprise dan bangga melihat perubahan yang ada. Gedung Jakarta III RO kini tampil dengan wajah baru. Tampilan fasade aluminium luar gedung yang eye cathing dengan kombinasi warna cat abu-abu dan merah yang up to date, merupakan perubahan yang paling utama pada gedung Jakarta III RO ini, sehingga mampu memberikan tampilan yang segar dan cerah serta membuat gedung ini menjadi salah satu bangunan di daerah cikini yang indah dipandang. Untuk meresmikan penggunaan gedung tersebut, pada Rabu, 29 Oktober 2008 seluruh Direksi Jiwasraya tampak hadir dalam acara yang dikemas dengan sederhana namun khikmad tersebut. Sebelum acara dimulai mereka bahkan menyempatkan diri melihat sekeliling gedung dengan didampingi Jakarta III Regional Manager Endang Rudiana serta Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Sumarsono. Acara diawali dengan menyanyikan Mars Jiwasraya dilanjutkan dengan laporan Jakarta III RM. Dalam laporannya Jakarta III RM menyampaikan bahwa renovasi tersebut dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama renovasi gedung bagian belakang dan tahap kedua renovasi gedung bagian depan. Hal ini dilakukan agar selama renovasi berlangsung tidak mengganggu jam kerja karyawan serta pelayanan nagi nasabah. Lebih lanjut Jakarta III RM juga menyampaikan bahwa sesuai perencanaan pihak konsultan, renovasi gedung 3 lantai ini dilaksanakan dengan konsep memisahkan service area di lantai 1 dengan working area di lantai 2 dan 3, memanfaatkan secara maksimal struktur gedung yang lama, memanfaatkan kusen pintu dan aluminium yang masih bagus, ruang kerja pegawai dikelompokan per Bagian, penambahan void lobby tamu di lantai 1, instalasi listrik dan air diperbarui total mengingat instalasi yang lama rawan korsleting, serta membuat space ruangan untuk disewakan. ”Adapun tujuan menyewakan space ruangan di Jakarta III RO adalah untuk meningkatkan pendapatan sewa aset perusahaan khususnya di Jakarta III RO,” ujar Jakarta III RM menambahkan. Sampai saat ini pihakpihak yang sudah menyewa adalah PT. Dial Agency, PT. Daya Proteksi, dan PT Gold Circle yang ketiganya merupakan general agency Jiwasraya, serta PT Prapta Sentosa Gunajasa yang merupakan yayasan milik Jiwasaraya.
G GEDUNG BARU
GEDUNG LAMA F
Gedung Jakarta III RO
Tampil Dengan Wajah Baru Kedepan Jakarta III RO juga berencana menyewakan lahan di halaman depan gedung kepada pihak perbankan untuk ATM Center, hal ini mengingat lokasi sekitar yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan maupun sekolah. Tak hanya penyewa ruangan, Jakarta III RO juga mengakomodir kebutuhan ruang sekretariat bagi Perhimpunan Pensiunan Jiwasraya (PPJ) agar para pensiunan Jiwasraya dapat berkumpul dan berkordinasi satu sama lainnya. Semetara itu dalam sambutannya Dirut merasa bangga akan keindahan gedung Jakarta III RO ini, dan berharap agar seluruh jajaran Jakarta III RO dapat memelihara gedung ini dengan
sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi para nasabah. ”Tentunya gedung ini diharapkan dapat meningkatkan citra Jiwasraya di mata masyarakat” ujar Dirut dalam bagian sambutannya. Acara peresmian gedung yang diakhiri dengan pemotongan tumpeng ini selain dihadiri oleh seluruh jajaran Jakarta III RO, juga Kadiv PRC, Direktur PT. Daya Proteksi Khalid Ridwan, Dirut Gold Circle F.S, Eldin R. Nasution, Pimpinan dan pengurus Prapta Sentosa Gunajasa, serta pengurus PPJ. (Wiwik)
Direksi berfoto bersama para peserta Pelatihan Administrasi Area Office Angkatan I yang diadakan di Jakarta pada tanggal 17 s/d 22 November 2008
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
15
Lebih Dekat
Luthfia Hidayati Hendrisman
Pencerahan Diri Secara Kontinyu Indonesia. Mari simak obrolan santai dengan mereka di rumahnya yang asri dan berdesain minimalis.
B
uku adalah jendela dunia. Melalui buku, Anda dapat ‘melihat’ dunia. Mungkin itulah sebabnya para kutu buku tak pernah berhenti dan bosan membaca, karena mereka mendapatkan pengalaman atau gairah baru dari lembaran-lembaran pengetahuan tersebut. Anda boleh jadi seorang arsitektur, tapi dengan membaca, Anda bisa menjadi seorang detektif, penyair , filsuf atau apapun yang Anda inginkan dan sukai. Buku dapat mengajarkan banyak hal kepada Anda. Apa saja. Termasuk kebijaksanaan. Pencerahan diri secara kontinyu, itulah yang dapat penulis tangkap dari obrolan santai dengan Lutfia Hidayati Hendrisman, istri Dirut Jiwasraya Hendrisma Rahim yang akrab dipanggil Bu Lulu. Pencerahan diri tidak saja didapatnya dengan membaca buku seperti Secret, Smart Heart atau yang sejenisnya, namun juga melalui praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari seperti mengikuti pengajian, kegiatan organisasi, hingga mengajar. Pendek kata wanita energik ini tak pernah kehabisan semangat untuk melakukan suatu hal yang dirasanya bisa membawa manfaat positif bagi diri dan lingkungannya. Obrolan jadi makin seru ketika Faristama Aryasa, putra tunggalnya ikut nimbrung seusai istirahat akibat perjalanan panjang dari Australia. Si rambut ikal yang hobi bermusik ini mengambil program dual degree di Fakultas Teknik Elektro Universitas Indonesia dan sedang menyelesaikan studinya di Australia (Queensland University) sebelum kembali ke
16
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Saat ini, apa sajakah kegiatan Ibu sehari-hari? Pastinya jadi ibu rumah tangga seperti mengurus keperluan sehari-hari. Selain mengurus rumah, juga ikut di pengajianpengajian, ketemu dengan teman-teman dan masih mengajar pada salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Sejak masih remaja, saya memang tidak bisa berdiam diri dan selalu punya banyak kegiatan seperti menari atau kursus yang lain. Apa hobi yang paling Ibu sukai? Membaca. Saya suka buku seperti Secret, yang isinya memberikan pencerahan dan terus mengajarkan positive thinking. Terakhir ini sedang baca Smart Heart, kutipan-kutipannya bagus sekali. Bagaimana tips Anda berdua agar perkawinan tetap langgeng? Biasa aja, nggak aneh-aneh. Biasanya, kalau ada waktu luang di akhir pekan, kami pasti jalan. Kemana saja. Minum kopi di suatu tempat, atau nonton berdua. Karena cuma berdua, jadinya ya seperti pacaran terus. Apa yang Ibu rasakan ketika pertama kali mengetahui Bapak ditetapkan jadi Direktur Jiwasraya? Terdiam sesaat dan besyukur. Jabatan adalah amanah, jadi harus dijaga sebaik-baiknya. Bagaimana dan apa yang Ibu tanamkan kepada anak? Yang paling penting adalah agama dan kejujuran. Kami mendidik Faris dengan keterbukaan dan komunikasi. Kami berharap, dengan mendidiknya seperti itu akan menanamkan kesadaran pada dirinya sendiri. Bukan karena keterpaksaan. Yang pasti, berilah contoh yang baik pada anak karena mereka akan melakukan apa yang orangtuanya lakukan. Misalnya, saat ini dia merokok. Sulit bagi kami untuk melarangnya, karena Bapak juga merokok.
Apa yang paling berkesan dalam hidup Anda? Melahirkan, saya melahirkan normal, tapi kehilangan darah yg cukup banyak, Karena cuma mengalami sekali, jadinya sangat berkesan. Obrolan terhenti karena Faris keluar dari kamar dan ikut nimbrung di ruang keluarga. Berbaju kaos dan celana pendek serta rambut ikal sebahu, ia tak sungkan diajak ngobrol. Ibunya beranjak untuk shalat ashar, sehingga kami kru dari JS Magazine bisa meledek pemuda yang mengaku masih jomblo ini. Ris, kamu sudah punya pacar? Blom, cariin, donk. Wah, payah nih...kriteria cewek seperti apa yang kamu suka? Nggak tau. Pokoknya yang baik, deh... hahaha.. Ris, gimana cara kamu menjaga kepercayaan orangtua padahal jauh dari mereka? Yah, dijaga sebaik-baiknya aja. Jangan melakukan hal yang nantinya merugikan diri sendiri. Menurut kamu, bagaimana cara orangtua mendidik kamu? Demokrat lah. Nggak pernah maksa, tapi nggak bebas amat juga. Komunikasi lancar jadi semuanya enak aja. Siapa idola kamu? Dan kenapa kamu memilihnya? Papa. Orangnya asik. Udah tua juga tapi tetep aja kaya anak muda. Gaul. Hahaha... 3Kalo mama, gimana? Mama juga asik, tapi kalo ngambek suka jadi diem. Kalo udah gitu sih, aku tinggal beliin kado aja. Jadi baikan, deh... Saat Faris bicara begitu, Ibunya langsung memeluk dan mengacak-acak rambut pemuda yang suka menggoda itu. “Kamu memang bisa aja, dehh...” ujar sang Ibu penuh sayang. (Noni & Wiwik)
Lebih Dekat
Saya mendidik anak dengan mengalir begitu saja, tidak ada metode tertentu. Prinsipnya mereka harus disiplin dan serius menekuni segala sesuatu yang telah dipilihnya, baik dalam hal pendidikan, olahraga, atau keterampilan lainnya. Mungkin buat anak-anak saya agak keras, tapi yang saya pikirkan adalah bagaimana anak-anak kelak bisa mandiri. Saat ini si sulung Donda masih kuliah di Jurusan Komunikasi FISIP UI, semester 3. Saya tau persis, pilihannya pada jurusan komunikasi bukanlah karena ia ingin meniru mamanya, tapi karena ia memang mencintai bidang tersebut. Biaya pendidikan di Indonesia saat ini tergolong tinggi. Bagaimana pendapat Ibu? Biaya pendidikan mahal bisa jadi dikaitkan dengan segala fasilitas pelengkap pendidikan itu sendiri. Misalnya saja ada sekolah yang bahkan memiliki kolam renang sendiri.
Irma S. Situmeang
Didik Anak Disiplin Sejak Dini
P
enampilannya sangat tenang dan bersahaja, namun jika sudah terlibat dalam pembicaraan, bisa jadi wanita ramping ini jadi teman bicara yang mengasyikan. Irma Sipahutar Situmeang yang akrab disapa Bu Irma adalah istri dari Bapak Indra Catarya Situmeang, Direktur Pertanggungan Jiwasraya. Jebolan Jurusan Komunikasi FISIP UI ini pernah menggeluti profesi sebagai seorang jurnalis selama lebih dari 20 tahun. Profesi yang tingkat mobilitasnya sangat tinggi ini pada akhirnya mampu menempa pribadinya menjadi wanita yang mandiri dan gesit. Karena dedikasi serta prestasinya pula, wanita yang gemar olah raga dan gemar membaca ini pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana di sebuah majalah kesehatan. Meski mencintai profesinya, namun dengan pertimbangan anak-anak yang semakin membutuhkan perhatian serta waktunya di rumah, ditambah lagi dengan izin dari suami, wanita kelahiran Medan ini dengan penuh kesadaran memutuskan berhenti bekerja pada tahun 1999. Meski demikian sesekali ia juga masih
menerima tawaran kerja yang sifatnya freelance (paruh waktu) demi mengobati kerinduannya akan dunia kerja. Ibu dari Donda (19), Nadia (15) serta si bungsu Aninda (13) ini menyadari benar perannya sebagai ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha menjadi teman diskusi bagi puteri-puteri cantiknya. Tak hanya itu, wanita berzodiak Taurus ini juga mencurahkan waktu serta perhatiannya bagi anak-anak ’khusus’ yaitu Anak-anak Berkesulitan Belajar (ABB). Bersama beberapa rekannya, sejak dua tahun lalu ia mendirikan SMP TALENTA, sekolah khusus bagi ABB di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Meski terkadang harus merogoh kocek sendiri, ibu tiga puteri ini tak pernah bosan dan putus asa mewujudkan idealismenya, membantu ABB mendapatkan jati dirinya di masyarakat. Banyak cerita yang disampaikan dalam perbincangan selama hampir dua jam dengan Redaksi Jiwasraya Magazine, mulai dari cerita ringan sampai menyentuh hati, dan berikut penggalan ceritanya. Bagaimana ibu mendidik anak-anak selama ini?
Bagaimana Ibu memilih sekolah yang baik untuk anak-anak? Dalam memilih sekolah untuk mereka, yang utama saya lihat adalah disiplin serta kualitas tenaga pengajarnya. Saya yakin bila anak sudah diterapkan disiplin sejak dini, hal tersebut baik untuk perkembangan kepribadiannya di kemudian hari karena dia sudah bisa mengatur dirinya sendiri. Bagaimana peran Ibu dalam keluarga? Bisa dibilang dominan karena secara kondisi lebih banyak waktu untuk anak. Tapi untuk pengambilan keputusan, Bapak tetap pegang peranan selaku kepala keluarga. Prinsipnya, kami mendidik anakanak secara berimbang sesuai porsinya masing-masing. Selama ini saya selalu mengajarkan anak-anak untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki. Bagaimana perasaan Ibu saat tahu Bapak jadi Direksi Jiwasraya? Saya justru baru tau dari Bapak saat ia mau dilantik oleh Meneg BUMN. Bagi saya apapun pekerjaan yang dilakukan suami, yang penting dia melakukannya dengan penuh tanggung jawab, sungguh-sungguh dan merasa nyaman dengan apa yang dikerjakannya. Bagi saya itu sudah cukup. Buat saya saat ini Bapak kerja di BUMN, sebelumnya di swasta (konsultan aktuaria –Red), justru baik bagi Bapak. Dia menjadi ’kaya’dalam banyak hal, kaya pengalaman, wawasan, relasi, dan tanggung jawab. (Wiwik)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
17
Lebih Dekat
terang saja, yang ketiga adalah yang tersulit karena saya harus siap menerima dan menghadapi kejujuran mereka. Bahkan kejujuran anak-anak menjadi bahan introspeksi untuk diri saya sendiri. Apakah hambatan terbesar dalam mendidik putra-putri dengan rentang usia yang demikian beragam? Hampir tidak ada masalah dengan yang puteri, karena umumnya mereka lebih perasa dan mudah mengerti. Lebih sulit menghadapi putera ketiga yang kini sudah SMP. Seperti yang kita tahu pergaulan remaja saat ini membuat orang tua khawatir sehingga harus perhatian ekstra dengan kasih sayang yang juga ekstra. Saya berupaya agar anak tidak merasa diawasi, tapi diperhatikan. Bu, ceritakan sedikit dong tentang masa pacaran sebelum menikah? Hahaha….saya sama Bapak nggak ada pacarannya. Saya coba kuliah sambil kerja jadi agen di Jiwasraya, kenal dua bulan sama Bapak langsung menikah. Cinta ekspres, ya?! Memang rada aneh juga sih, begitu ketemu Bapak, kok enak aja dan langsung yakin. Padahal saya waktu itu sudah punya pacar yang lain, lho. Mungkin itu yang disebut jodoh, ya…
Sri Hartati De Yong Adrian
Cinta Adalah Perbuatan
M
ungkin selama ini, banyak yang bertanya-tanya, seperti apakah sosok dibalik popularitas seorang De Yong Adrian, yang kini menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)??? Bung Karno pernah berkata, selalu ada perempuan dibalik kesuksesan seorang lelaki, entahkah seorang ibu atau seorang istri. Sri Hartati, demikian namanya, lahir sebagai sulung dari enam bersaudara di Cepu, Jawa Tengah, empat puluh tiga tahun lalu. Lekat dalam dirinya adalah disiplin, sebuah karakter warisan dari orang tua yang juga ia turunkan kepada lima putera-puterinya, namun dimodifikasi agar sesuai dengan zaman. Bersahaja, lembut dan sederhana
18
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
adalah inner beauty yang tak dapat dipungkiri merupakan hasil olah antara waktu dan pengalaman dalam diri. Simak obrolan santai JS Magazine dengan wanita berkerudung yang hobi memasak dan membaca ini di rumahnya yang asri dan penuh dengan tanaman hijau. Si bungsu Agung, 4 tahun, yang baru saja kembali dari sekolah memeriahkan suasana dengan ocehan-ocehan kecilnya. Hal-hal prioritas apa saja yang paling Ibu tekankan dalam mendidik anak-anak? Agama, disiplin dan kejujuran. Ketiga nilainilai tersebut ingin saya tanamkan sejak dini sebagai fondasi awal mereka beradaptasi dengan hal lainnya dalam hidup ini. Terus
Bagaimana Ibu merawat cinta itu agar tetap langgeng dalam perkawinan? Hmm…cinta bagi saya adalah perbuatan. Kebetulan, Bapak bukan orang yang romantis, jadi tidak ada hal-hal yang khusus seperti makan malam berdua atau nonton berdua. Bagaimana sikap keseharian bapak di rumah? Bapak adalah suami dan ayah yang baik. Selelah-lelahnya beliau, tetap memperhatikan keluarga. Sangat pintar mengambil hati kami. Hampir setiap akhir minggu kami selalu keluar, misal makan atau nonton bareng seperti Laskar Pelangi dan Beverly Hills Chihua-hua. Semua anak ikut dan menonton bareng, jadi rame, dehh.. Bagaimana respon Ibu ketika Bapak diangkat menjadi salah satu direksi Jiwasraya? Alhamdulillah, Bapak dipercaya, walau ini bukanlah amanah yang mudah. Saya ucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan dan perhatian teman-teman selama ini dan seterusnya. Sebagai istri, pastinya saya selalu mendukung dan membantu beliau untuk memberikan yang terbaik untuk Perusahaan dan keluarga. (Noni)
Lebih Dekat
besar, wanita yang lahir di bulan September ini mengaku sudah jarang terbang. Ia lebih banyak mencurahkan waktunya untuk anakanak, dan mengisi waktu lainnya dengan kegiatan organisasi serta pengajian. Ibu dari Rafiandra Baskoro Prasetyo (Afi), 8 tahun dan Maura Pramest Prasetyo (Maura), 5 tahun ini juga merasa kebahagiaannya sudah lengkap dengan memiliki sepasang putera puteri yang lucu dan pintar. Ditemui Redaksi Jiwasraya Magazine dalam satu kesempatan, Bu Rahma banyak bercerita tentang keluarga dan dirinya. Berikut nukilannya: Bagaimana pola yang diterapkan dalam mendidik anak? Selama ini saya tidak pernah mengekang keinginan anak sepanjang itu mempunyai dampak positif bagi dirinya. Yang penting bagi kami adalah anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang kuat, agar mereka tidak salah langkah nantinya. Itu sebabnya selain kami menyekolahkan anak-anak di sekolah islam, juga melengkapi bekal agama dengan mengundang guru ngaji ke rumah.
Rahma Libriyanti Prasetyo
Bahagia Memiliki Keluarga Lengkap
D
ari namanya orang sudah bisa menerka kalau sang pemilik nama adalah istri dari Bapak Hary Prasetyo, Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya. Meski tergolong paling muda usianya dibandingkan istri ketiga Direksi lainnya, tidak membuat Bu Rahma -begitu wanita ayu ini biasa disapa- menjadi canggung dengan penyesuaian yang harus dilakukannya, berada di lingkungan keluarga besar Jiwasraya. Ia dengan mudah beradaptasi dalam setiap kegiatan yang diadakan di Jiwasraya, khususnya kegiatan Persatuan Istri Karyawan (PIK) Jiwasraya, dimana ia menjadi salah satu ketuanya. Sebagai mantan awak kabin sebuah maskapai nasional, banyak pengalaman
berkesan yang telah dialaminya. Mulai dari membantu kelahiran di pesawat sampai menghadapi penumpang yang meninggal dunia di pesawat dalam perjalanan pulang haji ke tanah air, membuat Bu Rahma merasa mendapat banyak pengalaman berharga dalam hidup. Kelahiran dan kematian adalah suatu proses yang pasti dilalui setiap insan, yang terpenting adalah bagaimana kita mengisi hidup dengan kegiatan yang bermanfaat, agar hidup tidak menjadi sia-sia, begitu wanita semampai ini berfilosofi. Wanita yang gemar olah raga, nonton dan jalan-jalan ini merasa profesinya sebagai awak kabin dulu banyak memberi hal positif bagi dirinya. Lebih peduli, sabar, disiplin, dan selalu berusaha ramah pada orang lain. Kini seiring dengan usia anak-anak yang semakin
Bagaimana Ibu menilai dunia pendidikan di Indonesia saat ini? Dibandingkan dengan masa saya dulu, tentu sudah semakin maju. Pilihan pendidikan juga semakin banyak dan beragam. Tapi tentu kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita, khususnya bagi anak yang akan menjalani pendidikan itu sendiri. Karena lebih punya banyak waktu untuk anak-anak, saya yang cari tahu soal informasi pendidikan tersebut sebelum akhirnya saya diskusikan dengan Bapak dan kita putuskan bersama. Apa pendapat Ibu tentang peran ibu bagi keluarga? Tentu sangat besar perannya, karena umumnya anak-anak lebih banyak waktu bersama ibunya. Namun demikian peran ayah sebagai kepala keluarga juga tak kalah penting karena ayah dan ibu harus bersamasama dalam membimbing putera-puterinya. Bagaimana perasaan Ibu saat mengetahui Bapak terpilih menjadi Direksi Jiwasraya? Terus terang saya bangga dan bahagia, karena saya tau persis kemampuan Bapak dan prestasi Bapak selama ini. Bapak juga terbuka dalam banyak hal dan selalu menceritakan apa yang dialaminya pada saya. Selain itu saya juga bersyukur karena Bapak mendapat kesempatan tersebut dan berharap Bapak bisa menjalani tugas ini dengan sebaikbaiknya dan memberikan banyak kemajuan bagi perusahaan.(Wiwik)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
19
Gaya Hidup
Kolektor Sepeda Onthel
Berwisata Ke Masa Lalu
S
aban hari Jumat dan Minggu, Rizki Yanuar (33) bagai memutar jarum jam sejarah. Pada hari-hari itulah –seperti Scott Bakula dalam serial televisi Quantum Leap– ia ‘melesat’ ke masa lampau, yakni ke Batavia tahun 1920-an. Dan, Rizki melakukannya lewat sepeda onthel. Inilah yang dilakoninya pada Jumat dan Minggu pagi itu. Ia keluarkan sepeda onthel kesayangannya dari ruang tamu. Kemudian ia tanggalkan kemeja kantornya dan hanya memakai kaos oblong. Sebuah topi demang lantas ia pasangkan di kepala. Hmmm, mirip sudah ia dengan meneermeneer zaman Belanda. Sang sepeda kuno itu pun mulai mengukur jalan. Dari rumahnya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Riski pun meluncur hingga ke kantornya di daerah Pasar Minggu di atas sepeda Gazelle buatan Belanda tahun 1920. Begitulah cara ia ‘berwisata’ ke masa lalu. Meruntut sejarahnya sepeda Onthel mulai masuk ke Indonesia pada abad ke 20 atau tepatnya tahun 1900. Pada awalnya sepeda kayuh ini hanya digunakan oleh para pegawai kolonial Belanda dan bangsawan, yang kemudian mulai disusul digunakan oleh orang kaya dan para misionaris. Pada masa awal kedatangannya, jumlah sepeda yang berasal dari Eropa ini hanya beberapa. Namun pada tahun 1950an, alat trasnportasi ini mulai berdatangan dalam jumlah banyak, dan masyarakat luas sudah bisa menikmatinya. Saat ini si Onthel masih menunjukan eksistensinya, di tengah banyaknya transportasi modern lainnya. Bahkan di Jogja, kota yang pernah mendapat julukan kota sepeda pada tahun ‘70an ini, Onthel menjadi salah satu tempat perburuan para kolektor sepeda tua dari
20
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
Indonesia maupun mancanegara. Ini dikarenakan Jogja memiliki banyak jenis sepeda onthel antik dari berbagai merk terkenal. Bentuknya yang klasik dan unik, serta nilai historis yang terkandung dari alat transportasi ini merupakan daya tarik bagi para pecinta dan kolektor sepeda. Selain itu bagi para warga yang memiliki sepeda onthel sampai saat ini, biasanya merupakan pemberian turun temurun dari 2 atau lebih generasi di atas mereka. Sehingga jenis sepeda yang satu ini memiliki kisah dan romantisme tersendiri bagi para pemiliknya. Kebanggaan memiliki sepeda Onthel dengan merek terkenal yang sudah tidak diproduksi lagi juga menjadi nilai lebih. Sebut saja merek bikinan Eropa seperti Gazelle, Fongers, Simplex, Humber, Phillips, Reliegh serta banyak merek lainnya. Para kolektor sepeda biasanya rela menjelajah sampai ke pelosok desa untuk mencari sepeda onthel. Namun di beberapa tempat seperti pasar sepeda di Pugeran dan Prambanan Jogja juga terdapat banyak jenis dan merek sepeda onthel, sehingga pembeli atau pun pecinta Onthel dapat langsung berburu disini. Jangan heran dengan harga yang ditawarkan sepeda Onthel, yang notabene usianya sudah cukup kakek-kakek. Untuk merek terkenal seperti Gazelle dapat berharga hingga 5 juta rupiah. Bahkan bila kondisinya masih baik bisa mencapai 20 juta rupiah lebih. Sedangkan merek lainnya, untuk harga juga berdasarkan kualitas barang dan seri sepedanya, semakin langka dan antik tentu semakin mahal. Nah, sekarang Anda berminat mengoleksi sepeda Onthel sekaligus berwisata ke masa lalu? (setyo)
ANGKET BERHADIAH HANDPHONE
Untuk mengetahui sejauhmana keberadaan Jiwasraya Magazine sudah mengakomodir semua bentuk kebutuhan pembaca akan sebuah informasi, sudi kiranya Anda mengisi angket ini. 6.
Tanggal Berapa di setiap bulannya, Anda terima Jiwasraya Magazine ? a. Tanggal 1 – 5 disetiap bulannya b. Tanggal 5 – 10 disetiap bulannya c. Diatas tanggal 10 disetiap bulannya
7.
Berapa lama Anda membaca Jiwasraya Magazine? a. ≤ 30 menit b. ≥ 30 menit s/d 1 jam c. Lebih dari 1 jam
8.
Rubrik apa yang terlebih dulu Anda baca & mengapa? Jawab
Secara Keseluruhan bagaimana penampilan Jiwasraya Magazine? a. Menarik b. Biasa c. Tidak Menarik
9.
Menurut Anda isu-isu yang menarik diangkat untuk Laporan Utama? Jawab
2.
Apakah kontennya (isi majalah) sudah cukup menarik? a. Ya b. Tidak
10.
Penilaian Anda mengenai Jiwasraya Magazine secara keseluruhan. Berilah tanda (X) pada kolom penilaian Anda.
3.
Apakah perlu menambah halaman? Rubrikasi apa saja yang harus ditambahkan? a. Ya b. Tidak
4.
Penilaian Anda mengenai rubrikasi Jiwasraya Magazine. Berikan tanda (X) pada kolom pilihan Anda
NAMA
:
JENIS KELAMIN
:
UMUR
:
TINGKAT PENDIDIKAN : JABATAN
:
UNIT KERJA/ALAMAT
:
1.
No.
5.
Rubrikasi
Menarik
Sedang
No.
Tidak
Keterangan
1
Apakah isi keseluruhan majalah menarik dibaca?
2
Apakah disain secara keseluruhan cukup artistik?
3
Apakah gaya penulisannya simple dan mudah dicerna?
4
Foto-fotonya sudah mewakili artikel (foto bicara)?
5
Apakah Anda mendapatkan manfaat setelah membaca majalah ini?
1
Teras
2
Pembaca Menulis
6
Pemilihan jenis huruf dan besarnya sudah jelas dibaca?
3
Laporan Utama
7
Apakah halaman gaya hidup cukup menghibur?
4
Jendela
8
Apakah halaman tips bisa menambah wawasan?
5
Wawancara Tokoh
9
Anda setuju dengan cover selebritis?
6
Kolom
10
7
Seremoni
Apakah menurut Anda cover majalah lebih baik diisi oleh agen sukses?
8
Quizmania
11
Sudah cukupkah peran JM sebagai media komunikasi internal & eksternal?
9
Info Mutasi
12
Perlukah menampilkan info produk secara kontinyu?
10
Tips
13
11
Gaya Hidup
Khusus agen, apakah profil agen sukses memacu semangat berjualan?
12
Mengenal Nasabah
13
Perspektif
14
Agen Berprestasi
15
Info Produk
16
Seleb Bulan Ini
17
Resensi Buku
18
Cover (Halaman Depan)
19
Back Cover (Iklan Internal) Sulitkah Anda mendapatkan Jiwasraya Magazine ? a. Ya b. Tidak
Ya
Tidak
11.
Saran dan kritik Anda supaya Jiwasraya Magazine menjadi lebih baik? Jawab
•
Menjadi bagian dan bisa memberikan kontribusi adalah hal paling penting dalam sebuah gugus kerja. Jiwasraya Magazine dari Anda dan untuk Anda. Suarakan pendapat Anda bagi peningkatan mutu media komunikasi Jiwasraya. Angket akan diundi secara acak. Bagi 2 pengirim angket yang beruntung, Redaksi akan memberikan cinderamata masing-masing 1 (satu) unit handphone. Jangan lewatkan kesempatan ini, kontribusi Anda sungguh kami nantikan. Bagi pemenang di wilayah Jabodetabek, hadiah dapat diambil di Sekretariat Redaksi (Bagian Humas, Jiwasraya HO). Sementara bagi pemenang di luar wilayah tersebut, hadiah akan dikirim ke alamat pemenang. Jawaban dikirim ke Redaksi via pos / fax ke (021) 3862344 up. Ibu Wahyu Wijayanti dan diterima Redaksi paling lambat tanggal 17 Januari 2008. Angket ini berlaku untuk semua pembaca Jiwasraya Magazine, baik internal (karyawan, agen) maupun eksternal (keluarga karyawan & masyarakat umum)
• • • •
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
21
Quiz Mania
atan p m e s an ke n hadiah k t a p a Da g angk n e enan m m e p me dua tunai untuk 50.000,.2 @ Rp
Jawaban Quiz Mania Edisi November 2008 : 1. Sebutkan Motto Ikon Asuransi versi FAPI ? - Mari Berasuransi. 2.
1. 2.
IKUTI QUIZ MA NIA PErTAnYAAn QUIZ mAnIA EDISI EDISI DESEmBEr 2008 :
1. SEBUTkAn 6 HAL YAng mEnYEBABkAn konDUSIFnYA BISnIS SUrAnSI JIWA DI InDonESIA TAHUn 2006. 2. SEBUTkAn BEnTUk kErJASAmA BAnk BUkoPIn TBk. CABAng PArE-PArE DEngAn JIWASrAYA YAng TELAH TErJALIn SEJAk TAHUn 2003.
Sebutkan 4 sikap untuk mencapai sukses yang ditetapkan oleh Fitrah Eliba Dalam bekerja : - Bekerja secara sistematis bertanggung jawab, jujur dan profesional - Sukses diawali dengan mimpi - Sukses tidak akan mencari kita tapi kitalah yang mengejarnya - Disiplin
Hadiah dapat diambil paling lambat tanggal 15 Desember 2008 di : PT. Asuransi Jiwasraya Head Office Jl. Ir. H. Juanda No. 34, Jakarta Pusat Up. : Wahyu W. ( Bagian Humas ) Telp. : (021) 3845031 ext. 121
Pemenang Quiz Mania Edisi November 2008 : Siti Khotijah – UM.Jatinegara PT.Asuransi Jiwasraya Jl.R.Saleh No.60 – Jakarta Pusat. Urip – Jl. Papanggo II D.RT.013/03 N0.71 Kel.Papanggo – Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara 14340.
Syarat dan Ketentuan Quiz :
7.
2.
8. 9.
1.
Setiap pembaca pasti dapat menjawab pertanyaan bila membaca dengan teliti isi Magazine ini. Kirimkan jawaban lengkap Anda melalui faks: (021) 386-2344 Up: Redaksi Jiwasraya Magazine atau website Jiwasraya : www.jiwasraya.co.id sebelum tanggal 15 Desember 2008. Tulis alamat lengkap Anda. Satu pembaca hanya berhak memasukkan satu isian. Pengundian akan dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 17 Desember 2008 di Kantor Pusat Jiwasraya. Redaksi akan mengundi jawaban yang masuk dan sah untuk mendapatkan dua pemenang, masing-masing berhak mendapat hadiah Rp 250.000,-.
3. 4. 5. 6.
10. 11. 12.
Nama pemenang akan diumumkan di Jiwasraya Magazine edisi berikutnya. Pemenang juga akan dihubungi melalui telepon atau surat. Pajak pemenang ditanggung oleh pemenang. Hadiah harus diambil langsung di Kantor Pusat Jiwasraya via Bagian Humas, apabila pemenang berasal dari Jakarta. Untuk pemenang yang berada di luar kota, hadiah akan kami transfer ke Rekening pemenang. Bila diperlukan, Redaksi berhak menampilkan foto pemenang untuk keperluan publikasi dan kegiatan promosi lainnya. Redaksi berhak untuk mengubah syarat dan ketentuan kuis ini tanpa pemberitahuan sebelumnya. Redaksi akan mengundi peserta kuis dengan cara seobyektif mungkin di hadapan para pejabat yang berwenang. Jika terjadi perselisihan, keputusan final ada pada Redaksi.
PErALIHAn TUgAS DAn JABATAn DI LIngkUngAn JIWASrAYA PER NOVEMBER 2008
NO. N A M A 1 DJAMARUDIN MALOHO 2 SUPRAPTO MANIRAN 3 MOHAMAD KUSTAHLANI sumber : Bagian Administrasi SDM
JABATAN LAMA INSTRUKTUR JUNIOR GORONTALO BO KEPALA SEKSI KEUANGAN & AKUNTANSI JAKARTA II RO KEPALA SEKSI INVESTASI & INKASO JAKARTA II RO
Direksi & Segenap Jajaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengucapkan:
Selamat Hari Natal & Tahun Baru 2009 Semoga damai sejahtera dan semangat menyambut hari baru selalu menyertai keluarga besar PT Asuransi Jiwasraya
22
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
JABATAN BARU INSTRUKTUR JUNIOR MANADO KOTA BO KEPALA SEKSI ADMINISTRASI & LOGISTIK JAKARTA SELATAN BO KEPALA SEKSI KEUANGAN & AKUNTANSI JAKARTA II RO
Direksi & Segenap Jajaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H Semoga semangat berkorban semakin tumbuh pada keluarga besar PT Asuransi Jiwasraya dan bisa dijadikan jembatan kehidupan hari esok yang lebih baik.
i:
Seleb Bulan Ini
Cathy Sharon
Bersahabat Dengan Asuransi
M
antan VJ MTV ini sangat paham apa yang bisa menunjang kariernya. Dukungan keluarga dan merintis bisnis adalah salah satu cara untuk bisa mempertahankan posisi seseorang, dan Cathy Sharon pun menyadari akan hal itu. Kini dirinya punya rencana-rencana cemerlang untuk bisa kearah yang diinginkannya.
Sosok Cathy kini memang lebih lekat sebagai pemain Extravaganza sebuah acara komedi situasi disalah satu televisi swasta nasional. Padahal, sebelum terjun kedunia itu, Cathy – panggilan akrabnya- lebih dulu dikenal sebagai VJ MTV. Saat ini Cathy juga sedang bersiap-siap untuk membuka sebuah butik di Bandung, butik ini memiliki konsep unik karena tidak hanya menggabungkan fashion style, tapi juga music style dan beberapa gaya lainnya. “ butik ini akan sangat unik, dan bila sukses di Bandung, saya akan membukanya di Jakarta,” ucap cewek kelahiran Jakarta 8 Oktober 1982 ini. Ditanya tentang karirnya yang sedang menanjak, bagi Cathy bukanlah segala-galanya. Menurut gadis penggemar aktor ganteng Jonny Deep ini, semuanya adalah titipan dan sewaktu-waktu bisa diambilNya. Untuk itu Cathy sudah memperhitungkan apa yang akan dilakoninya jika kelak sudah tidak laku didunia keartisan, membuka butik, salah-satu yang ia contohkan. Kakak dari Julie Estelle yang juga bintang film ini memiliki prinsip dalam hidupnya, seperti tidak sembrono dalam melakukan sesuatu hal, tidak mudah menyerah, dan fokus dalam meniti karier. Hal itulah yang diturunkan kedua orang tuanya sampai ia berhasil seperti ini. Terlepas dari popularitasnya, Cathy sangat menikmati hari-harinya dengan keluarga. Bercanda dengan keluarga menurutnya adalah obat manjur mengusir lelah setelah beraktifitas seharian. ”Dukungan mereka benar-benar menjadi mesin pendorong yang ampuh untuk mendukung karir saya,” imbuhnya. Namun apa pendapatnya ketika ditanya soal asuransi? menurutnya asuransi adalah bagian perencanaan untuk masa depan. Dirinya juga menyadari bahwa asuransi adalah senjata perlindungan bagi mereka yang mempunyai mobilitas tinggi. ”Ya, asuransi benar-benar penting menurut saya, bisa menjadi alat perlindungan diri, membantu perencanaan untuk masa depan dan menjadi sahabat kita,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan. (setyo)
Edisi 73 Th.VI/ Desember 2008
23