INDEPENDENSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DI TENGAH KEPENTINGAN DONOR (Studi Kasus LSM Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) dan LSM Lembaga Pertanian Dompet Dhuafa (LPS DD) Republika)
HUSAIN ASSA’DI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Independensi LSM di tengah Kepentingan Lembaga Donor adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Februari 2008
Husain Assa’di NRP A152050051
ii
ABSTRACT
The top-down development approach has been failed in bringing prosperity to Indonesia. The model of development approach by the NGO become an alternative model of development before. But this approach is also not free from problems, the indicator is from rapid development of NGOs cannot reduce the poverty in Indonesia. Each development agencies including NGOs cannot be separated from the various interests. Form of interest relationship happens between NGOs and Donors.This study would like to answer the question that is donors infleunce of the independence of NGOs. In order to answer the research question, the writer is using qualitative method. The financial arrangement network, action, interest, motives and NGOs ideology are the main focus of this study. Two NGOs are observed, namely Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) and Lembaga Pertanian Sehat (LPS). The first NGO is more dependent to international donor where as the second is more dependent to local donor. The first NGO is working at region wide, while the second on local level. This study resulted that LKTS and LPS were dependent in the financial aspect. LKTS was also dependent in action aspects but LPS was independent in this aspect. The NGOs differences were in independences financial aspects and the action. They appeared on the characteristics of the donor, where LKTS collect funds from foreign donors with a greater interest agenda while LPS collect funds from the community in a participatory management of the trust to LPS. In addition, Factors that affected the independence of NGOs to the characteristics of donors were the change that also influenced by internal factors, namely: 1. Militancy of NGOs’ ideology, 2. Fund, 3. NGOs Achievements be the strength variabel in negotiations. Shifting in NGOs Ideology orientation was not directly caused by the donor, but because of the greater increased in financial needs. This occured because of the NGOs’ increasing demand activities (Operational Costs, developing events, staff, and other budget support). Needs should be fulfilled by NGOs to be able to maintain its existence. In the development perspective, NGOs did not necessarily become a social movement organization which realised the dream of success bottom up approach. NGOs that had established its first platform as an independent institution from outside interests and the interests of a civil (civil sphere) appeared to have the problem in dependency on the donor in the field of financial and actions. In addition, NGO had also experienced in shifting ideology orientation. keywords: Social movement organization, NGO, development approach, local participation, empowerment iii
RINGKASAN HUSAIN ASSA’DI. Independensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Di Tengah Kepentingan Donor. Studi kasus LSM Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) di Boyolali dan LSM Lembaga Pertanian Sehat (LPS) di Bogor. Dibimbing oleh ARYA HADI DHARMAWAN dan SOERYO ADIWIBOWO
Pendekatan pembangunan top down dinilai telah gagal dalam membawa kesejahteraan bagi Indonesia. Model pendekatan pembangunan oleh LSM menjadi alternatif dari model pembangunan sebelumnya. Tetapi pendekatan ini juga tidak bebas dari masalah, Indikasinya adalah pesatnya perkembangan LSM tidak menghasilkan penurunan kemiskinan di Indonesia. Setiap agen pembangunan termasuk didalamnya LSM, tidak lepas dari berbagai kepentingan. Bentuk hubungan kepentingan diantaranya hubungan antara LSM dan donor. Penelitian ini ingin mengetahui apakah kepentingan donor memberi pengaruh pada independensi. Untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian ini adalah pada jejaring donor, aksi, kepentingan, motif, dan ideologi LSM. Dua LSM yang diteliti adalah Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) dan Lembaga Pertanian Sehat (LPS). LKTS lebih dependen dengan donor internasional sementara LPS dependen dengan donor lokal. LKTS berskala regional dan LPS berskala lokal. Penelitian ini mengungkapkan bahwa LKTS dan LPS dependen dalam aspek finansial. LKTS juga dependen dalam aspek aksi tetapi LPS independen dalam aspek ini. Perbedaan independensi LSM pada aspek finansial dan aksi di atas muncul dari karakteristik donor, dimana LKTS menghimpun dana dari donor asing dengan agenda kepentingan yang lebih besar dan LPS menghimpun dana masyarakat secara partisipatif dengan kepercayaan pengelolaan kepada LPS. Faktor yang mempengaruhi independensi LSM selain karakteristik donor, perubahan juga dipengaruhi oleh faktor internal juga dimana 1. Militansi ideologi LSM, 2.Kemapanan LSM dalam dana, 3. Kemapanan Kinerja LSM (Prestasi LSM) menjadi variabel kekuatan dalam negosiasi. Pergeseran orientasi ideologi LSM tidak disebabkan langsung oleh donor, tetapi karena meningkatnya kebutuhan finansial yang semakin besar. Kebutuhan ini terjadi karena meningkatnya aktifitas LSM (Biaya Operasional, pegembangan kegiatan, Staf, Anggaran pendukung lainnya). Kebutuhan tersebut perlu dipenuhi oleh LSM untuk bisa mempertahankan eksistensinya. Dalam perspektif pendekatan pembangunan, LSM tidak serta merta menjadi organisasi gerakan sosial yang mampu mewujudkan mimpi kesuksesan pendekatan bottom up. LSM yang memiliki platform awal berdiri sebagai lembaga yang independen dari kepentingan luar dan membawa kepentingan sipil (civil sphere) ternyata mempunyai masalah ketergantungan pada donor di bidang finansial dan aksi. Selain itu LSM juga mengalami pergeseran orientasi ideologi. iv
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagaian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
v
Judul Penelitian
: Independensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tengah Kepentingan Donor
Nama
: Husain Assa’di
NRP
: A152050051
Program Studi
: Sosiologi Pedesaan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc.Agr
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS
Ketua
Anggota
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dekan
Mayor Sosiologi Pedesaan
Sekolah Pascasarjana IPB
Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS.DEA
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal ujian: 30 Januari 2009
Tanggal lulus:
vi
PRAKATA Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia Nya sehingga Penulisan Tesis ini berhasil disusun. Tema yang dipilih ialah Respons Komunitas dengan judul: Independensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tengah Kepentingan Donor. Terimakasih disampaikan kepada Dr. Ir Arya Hadi Dharmawan, MSc.Agr (Ketua Komisi Pembimbing), dan Dr. Soeryo Adiwibowo,MS (Anggota) atas curahan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan. Demikian pula kepada Ir. Fredian Tonny, MS yang bersedia menjadi Penguji Luar Komisi. Penghargaan disampaikan pula kepada: -
Rektor IPB Bogor, Dekan SPs, Dekan FEMA dan Ketua PS Sosiologi Pedesaan
-
Orang tua Ibu tercinta dan M. Yazid Chusnadi (Alm) .
-
Isteri tercinta R. Desi Santika, SP serta ananda tersayang Muhammad Telaga Kautsar (Agas) dan Muhammad Pijar Azami (Pijar) atas kesabaran, doa kasih sayang serta motivasinya.
-
Aktivis LSM LKTS dan LPS
-
Rekan-rekan PS SPD khususnya S2 dan S3
Penulis mengharapkan kritik serta masukan demi penyempurnaan tulisan, serta pengembangan penelitian ini. Semoga tulisan ini dapat memberi kontribusi pada proses ‘pendewasaan’ LSM yang sesuai dengan platform awal berdirinya. Semoga semua usaha kita selalu dituntun dan dirahmati oleh Allah SWT. Amin. Bogor, Januari 2009
Husain Assa’di
vii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sukoharjo, 27 Juli 1981 dari Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Muhammad Yazid Chusnadi dan Sri Sulami. Penulis menempuh studi SD di Madrasah Muhammadyah 1 Trangsan di Sukoharjo, SMP Al Islam 1 Surakarta, SMU Negeri 4 Surakarta dan menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Jurusan Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga aktif berorganiasasi sejak SMP, tercatat sebagai Ketua OSIS SMP Al Islam 1 Surakarta, Ketua OSIS SMU Negeri 4 Surakarta, dan Ketua Harian Eksternal BKIM IPB. Saat ini penulis aktif sebagai direktur d’sainku advertising, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang disain visual media.
viii
GLOSSARY AUSAID BIMAS CO Cordaid CPSM CRP CRS CSO CSRO DAP DD Depkes FNS IAIN ICCO Inmendagri JAR JAS KSM KTNA KUT LKTS LPS LPSM LSM NGO NPS NPV NU NZAID NZODA OPT ORNOP P3S P3S PASTI PKL PKM PPM Probis QC RI SAE SDC
Australian Aid Pembinaan Masyarakat Community Organizer Catholic Organisation for Relief and Development AID Community for Participatory Social Management Community Recovery Programme Catholic Relief Services Civil Socety Organization Civil Society Resource Organization Development of Australian People (Australian Embassy) Dompet Duafa Departemen Kesehatan Friedrich Naumann Stiftung Institut Agama Islam Negeri Inter-Church Organisation for Development Co-operation Instruksi Menteri Dalam Negeri Jejaring Aset Reform Jejaring Aset Sosial Kelompok Swadaya Masyarakat Kelompok Tani Nelayan Andalan Kredit Usaha Tani Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial Lembaga Pertanian Sehat Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat Non Government Oranization Nematoda Pengendali Serangga Nuclear Polyhedrosis Virus Nahdlatul Ulama New Zealand Aid New Zealand Overseas Development Agency Organisme Pengganggu Tanaman Organisasi Non Pemerintah Program Pemberdayaan Pertanian Sehat Program Pemberdayaan Petani Sehat Pestisida Hayati Pedagang Kaki Lima Pendidikan Keswadayaan Masyarakat Participation in Development Planning and Management Produksi dan Bisnis Quality Control Republik Indonesia Sehat, Aman, Enak Swiss Development and Cooperation ix
SDM SHO SHPI THK TNC UPS USAID UU Walhi WCC WWF YBKS YLKI ZISWAF
Sumber Daya Manusia Self Help Organization Self Help Promoting Institute Tebar Hewan Kurban The Nature Conservation Usaha Pertanian Sehat United State Aid Undang-Undang Wahana Lingkungan Hidup Women Crisis Centre World Wide Foundation Yayasan Bimbingan Kesejahteraan Sosial Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Zakat, Infaq, Shadawoh dan Wakaf
x