PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 2
indeks >> Strategis KPEI 1 Langkah Menjawab Kebutuhan Pasar
3 4 5
I
Tr i w u l a n II
l
2014
Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya Anggota Bursa Layanan Customer Care KPEI Wajah Baru ‘Knowledge Management KPEI 2014’
6 7
Mekanisme Institutional Delivery Statistik
8
Kilas Peristiwa
art i k el u tama
Langkah Strategis KPEI Menjawab Kebutuhan Pasar Program pengembangan infrastruktur pasar modal tahap kedua telah ditetapkan. KPEI menjadi koordinator dalam enhancement e-CLEARS, pengembangan penyelesaian dengan mekanisme Institutional Delivery, Partisipasi Penjaminan dengan Skema Baru & Kebijakan Preemptive Action, dan Implementasi General Clearing Member (GCM).
P
rogram pengembangan infrastruktur pasar modal (PPIPM) telah sukses diimplementasikan pada tahun 2012. Kini, KPEI melanjutkan kontribusinya dengan berperan sebagai koordinator pada empat proyek Strategic Management Office-Project Management Office (SMO-PMO) tahap berikutnya. Keempat program tersebut meliputi: enhancement e-CLEARS, dengan tujuan upgrade platform arsitektur sistem kliring Arah dan penyelesaian, inisiatif pe pengembangan ngembangan penyelesaian dengan lebih pada mekanisme Institutional Delivery kepentingan untuk meningkatkan efisiensi ope fungsional, rasional Anggota Kliring (AK), pardalam rangka memenuhi tisipasi penjaminan dengan skema tuntutan proses baru dan kebijakan preemptive bisnis ke depan. action, serta implementasi General Clearing Member (GCM).
Program PPIPM tahap dua yang dikoordinasikan KPEI mengacu pada Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan pada 6 Desember 2013. Untuk program pertama, pengembangan sistem kliring utama KPEI yaitu e-CLEARS, menurut Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, lebih pada upaya pengembangan kapasitas. “Jadi arah pengembangan lebih pada kepentingan fungsional, dalam rangka memenuhi tuntutan proses bisnis ke depan, serta antisipasi terhadap pertumbuhan volume data yang harus dikelola, bisa
KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 artikel utama EDITORIAL Para Stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi II tahun 2014 dengan memfokuskan pembahasan mengenai Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal, dimana KPEI sebagai Lembaga Kliring & Penjaminan (LKP) berperan dalam penyempurnaan sistem kliring dan penyelesaian pasar modal. Salah satu penyempurnaan sistem kliring dan penyelesaian pasar modal adalah mekanisme Institutional Delivery dalam penyelesaian transaksi bursa. KPEI Newsletter juga me nampilkan program KLIK yang memaparkan tentang tema Knowledge Management (KM), perubahan struktur organisasi KM serta program kerja KM untuk tahun 2014. Selain itu, kami menghadirkan informasi layanan Customer Care yang sudah berjalan selama satu tahun serta kegiatan KPEI selama triwulan I di tahun 2014. Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan semoga melalui KPEI Newsletter ini, pembaca mendapatkan pe ngetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan. Hormat kami, Redaksi
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Razif Yunus, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120 Toll Free 0800-100-KPEI (5734) Email:
[email protected] Website: www.kpei.co.id
KPEI Newsletter
karena volume transaksi meningkat, proses transaksi dimana saat ini dana emiten meningkat pesat atau karena jaminan digunakan sebagai sumber jumlah partisipan bertambah”. keuangan terakhir. Memenuhi tuntutan itu, KPEI fokus Sementara itu, berkaitan dengan melakukan penyempuraan atas sistem preemptive action, akan ada ketene-CLEARS. Implementasinya berupa pe tuan yang memungkinkan bursa dan ngembangan aplikasi teknologi yang LKP menetapkan kelompok saham bisa menjawab kebutuhan pasar, seyang dikecualikan dalam penjaminan hingga diharapkan dapat menampung dan penyelesaian yang akan di-review perkembangan data pasar dalam kurun secara periodik dan dilaporkan ke OJK. waktu 5-10 tahun ke depan. Selama Prinsipnya, jika secara fundamental ini, dari sisi fungsional, proses upgrade saham tersebut dinilai bermasalah terus dilakukan KPEI. “Tetapi, pada sisi sehingga berisiko untuk dimasukkan lain, arsitektur aplikasi dalam penjaminan tranutama dari sistem ini susaksi bursa. Bisa karena Kita melihat dah saatnya dikembangpersoalan hukum, atau ada peluang kan. Kita melihat ada karena anomali transaksi peluang pengembang pengembangan yang berpotensi meniman arsitektur maupun bulkan risiko dalam penye arsitektur framework dari sisi solusi lesaian. maupun teknologi,” lanjut Hasan. Ketentuan lain dalam framework Program prioritas ke kaitan kebijakan preempdari sisi solusi dua berkaitan dengan tive action berupa ototeknologi. pengembangan penyeleritas bagi bursa dan LKP saian dengan mekanisme untuk menangguhkan Institutional Delivery. Pengembangan penyelesaian transaksi saham tertentu, ini akan mengenalkan konsep penye karena alasan ketidakwajaran. Dengan lesaian dengan menggunakan settledemikian, transaksi tersebut tidak digament agent sebagai pihak ketiga yang bungkan dengan transaksi lain dalam mendukung penyelesaian nasabah inproses kliring dan penyelesaian. stitusi. Hal ini ini penting karena sistem Pengembangan yang tak kalah yang ada dapat disempurnakan untuk penting yaitu berkaitan dengan improses penyelesaian nasabah institusi plementasi General Clearing Member yang menyimpan asetnya pada Bank (GCM). Selama ini, Anggota Kliring (AK) Kustodian (BK). Saat ini, nilai transaksi juga merupakan Anggota Bursa (AB). nasabah institusi yang menyimpan Ke depan, akan diimplementasikan asetnya pada BK bisa mencapai 40% skema keanggotaan kliring berting dari total transaksi pasar saham. kat, dengan demikian tidak semua AB Inisiatif ketiga berkaitan dengan otomatis menjadi AK sehingga akan partisipasi penjaminan dengan skema ada AB yang tetap sebagai AB dan baru dan kebijakan preemptive action. bisa memanfaatkan jasa AB lain yang Inisiatif ini berkaitan ketentuan OJK III. merupakan AK untuk penyelesaian B.6 dan III. B.7. Peraturan III.B.6 berkait transaksi. an dengan penjaminan penyelesaian Selain 4 program tersebut, sejumlah transaksi bursa dan III.B.7 terkait dana pembenahan internal KPEI dalam kait jaminan. Inisiatif ini bermuara pada an penyempurnaan sistem informasi revisi Peraturan OJK. Skema baru ini pasar modal terus dilakukan. Salah mengedepankan sisi fairness, di mana satunya adalah penyempurnaan risk AK baru akan dikenakan dana partisimanagement system dan sistem kliring pasi karena AK lama sudah memberiderivatif KPEI. Beriringan dengan itu, kan kontribusi sebelumnya. sistem manajemen agunan juga terus Skema baru yang akan diberlakudikaji, dengan mengacu pada rekokan mengatur urutan penggunaan mendasi International Organization of sumber keuangan oleh Lembaga Kli Securities Commissions (IOSCO) terkait ring dan Penjaminan (LKP) saat tercentral counterparty (CCP). Semangat jadi kegagalan. Kelak, ketentuan baru pengembangan manajemen agunan memungkinkan KPEI menggunakan adalah pemanfaatan agunan yang ada semua sumber keuangan yang likuid untuk optimalisasi transaksi bursa dan dalam rangka percepatan penyelesaian pendapatan AK.F [tim redaksi]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 artikel khusus
Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya Anggota Bursa Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis KPEI. Hal ini tentu akan membebankan AK, sehingga muncul ide untuk membuka akses langsung antara BK dengan KPEI. Dengan akses langsung ini, AK tidak perlu lagi melakukan funding. Proses baru pada intinya menghubungkan BK dengan KPEI secara ertengahan tahun depan, diha yang disimpan di BK untuk selanjutnya langsung dalam alur penyelesaian tran rapkan project pengembang diserahkan ke KPEI, dan untuk kemusaksi bursa sehingga alur pemindahan pasar modal Institutional dian KPEI menyerahkan dana hasil bukuan terkait penyelesaian transaksi Delivery atau Penyelesaian dengan penjualan. Demikian juga bila terjadi bursa, dapat dilakukan antara BK langmelibatkan settlement agent sudah transaksi beli yang dilakukan oleh nasung dengan KPEI, melalui instruksi dapat diimplementasikan. Melalui sabah institusi yang menyimpan dana dan konfirmasi yang dilakukan AK. proses institutional delivery ini, BK nya di BK, maka AK akan melakukan Saat ini KPEI dalam proses melakudiharapkan dapat berfungsi sebagai funding atas efek untuk diserahkan kan Focus Group Discussion (FGD) de settlement agent dan meningkatkan ke BK guna mendapatkan dana yang ngan AK dan BK dalam rangka menefisiensi operasional anggota kliring dibutuhkan AK. Langkah penyelesaian jalankan program pengembangan (AK) dengan menyederhanakan jalur transaksi yang saat ini menimbulkan institutional delivery tersebut. Langkah konfirmasi-afirmasi pada penyelesaian konsekuensi pendanaan yang harus selanjutnya adalah menghimpun masutransaksi bursa. Selain itu, kan dari para pelaku terkait proses konfirmasi-afirmasi konsep bisnis yang dituNasbah 1 dapat dilaksanakan secara angkan dalam whitepaper Institusi Order Matching Process terotomasi. Dan yang pa yang telah disusun KPEI, Konfirmasi ling penting dari fasilitas untuk dipertimbangkan se3 AB Jual IDX AB Beli Settlement ini, menghilangkan biaya bagai informasi tambahan Instruction 6 funding yang ditanggung dalam penyusunan spesifi2 Trade Data Alokasi Transaksi 4 AK. kasi bisnis atas sistem yang Konfirmasi Hingga saat ini, KPEI seakan dikembangkan dan 5 Bank KPEI Kustodian 7 bagai Lembaga Kliring dan aturan yang akan diberAfirmasi 8 Penjaminan (LKP) melakulakukan. Tujuannya, kata Matching Position vs. Instruction kan kliring dan penjamin Iding, untuk memperkecil an transaksi bursa melalui gap harapan pelaku dan sis DVP/RVP Settlement AK. Tidak ada keterlibatan tem yang dikembangkan, KPEI - BK KSEI 9 secara langsung antara meminimalisasi terjadinya BK dengan KPEI. Peran BK perubahan-perubahan di dalam perdagangan efek masa datang saat pengem= Proses Baru Penyelesaian dengan Mekanisme Institutional Delivery adalah mewakili nasabah bangan sistem, dan yang institusi, baik lokal maupun asing, yang disiapkan oleh AK untuk menalangi terpenting lagi agar apa yang dikemmenempatkan asetnya di BK. Pada saat saham atau dana sesuai transaksi jual bangkan efektif digunakan dan berproses penyelesaian transaksi bursa, atau beli yang dilakukan nasabah yang manfaat bagi para pelaku. akan didahului proses pre-matching menyimpan asetnya di BK. Pengembangan di sistem e-CLEARS untuk membuat instruksi pemindahbuSesuai praktik saat ini, biaya fundadalah penambahan modul settlement kuan efek dari BK ke AK untuk selaning ditanggung oleh AK karena sudah untuk BK. Untuk itu, BK selaku settlejutnya diserahkan oleh AK ke KPEI. merupakan bagian dari jasa atau fasiliment agent akan dibukakan jaringan Sesuai praktik yang lazim di BK, tas yang diberikan oleh AK kepada nauntuk bisa mengakses sistem e-CLEARS. pemindahbukuan efek nasabah ke AK, sabahnya. AK yang memiliki dana yang Pengembangan sistem tersebut diha dilakukan dengan instruksi delivery cukup akan menggunakan dananya rapkan dapat selesai pada akhir tahun versus payment (DVP). Dengan demikisendiri. Sementara AK yang tidak me2014 ini, dan pada pertengahan tahun an pada kasus nasabah melakukan miliki dana yang cukup akan menggu2015 proses settlement dengan mepenjualan efek, maka AK harus memnakan fasilitas pinjaman dari perban kanisme institutional delivery ini dapat bayar terlebih dulu efek milik nasabah kan. Demikian dipaparkan Iding Pardi, diluncurkan.F [tim redaksi]
KPEI tengah mempersiapkan mekanisme Penyelesaian Transaksi bursa dengan menggunakan Settlement Agent. Dengan mekanisme ini, para anggota kliring, tidak perlu menyediakan pendanaan (funding) untuk menalangi penyelesaian transaksi kepada bank kustodian (BK) yang mewakili nasabah institusinya dan efisiensi proses penyelesaian semakin meningkat.
SETTLEMENT
CLEARING
TRADING
P
KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 P rofil
Layanan Customer Care KPEI Para Anggota Kliring (AK) kini bisa lebih mudah menghubungi Customer Care jika membutuhkan informasi, data, layanan KPEI lainnya ataupun menyampaikan pertanyaan dan keluhan. Hallo... KPEI, Selamat Pagi. Dengan Ina, ada yang bisa dibantu?
B
egitu suara merdu nan ramah di ujung telepon dari salah seorang petugas layanan Customer Care PT KPEI. Tak hanya ramah, suara Ina salah seorang petugas Customer Care KPEI, juga mampu membawa si penel pon membayangkan si penerima sedang tersenyum ramah saat menerima telepon. Selain suara yang enak didengar, KPEI juga menuntut petugas Customer Care lebih sigap dalam memberikan layanan terhadap pengguna jasa dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, misalnya, harus segera mengangkat telepon sebelum dering telepon ketiga berbunyi. Kesi gapan Customer Care tentunya sangat diperlukan bagi pengguna jasa yang memerlukan informasi atau layanan lain secara cepat. Customer Care merupakan layan an baru dari KPEI. Layanan ini resmi dibentuk pada tanggal 12 Desember 2012 sebagai wujud komitmen per usahaan untuk terus meningkatkan pelayanan. Dijelaskan oleh Kepala Unit Kesekretariatan dan Relasi Media KPEI Razif Yunus, ketika perusahaan selesai menerapkan mekanisme Straight Through Processing (STP), KPEI melakukan kegiatan customer satisfaction survey (CSS) kepada para AK untuk mengetahui feedback dari penerapan mekanisme STP ini. Berdasarkan survei tersebut, lanjut Razif, ada sekitar 29% AK mengatakan bahwa KPEI sulit untuk dihubungi. Menindaklanjuti masukan dari AK tersebut akhirnya dibentuk layanan Customer Care ini. Customer Care me rupakan layanan satu pintu untuk me nanggapi berbagai kebutuhan pengguna jasa dan stakeholder KPEI lainnya. Para AK bisa langsung menghubungi Customer Care jika membutuhkan in-
KPEI Newsletter
formasi, data, ataupun menyampaikan pertanyaan dan keluhannya. Awalnya, layanan KPEI di akses melalui masing-masing Divisi, dimana jika ada pertanyaan, keluhan, permintaan informasi atau data dari pengguna jasa langsung ditujukan ke Divisi terkait. Namun seperti yang tercermin dalam hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012 lalu, efektifitasnya belum dirasakan secara optimal oleh AK. Hal ini, menurut Razif, disebabkan belum ada nya petugas khusus yang menangani fungsi tersebut. Padahal, fungsi yang kerap dikenal dengan helpdesk ini memegang peranan yang cukup penting sebagai single point of contact bagi pengguna jasa perusahaan. Karena itu sebagai salah satu gerbang utama per usahaan, dibentuklah fungsi helpdesk ini. Oleh KPEI, fungsi helpdesk ini kemudian diberi nama Customer Care. KPEI menyiapkan media komunikasi sebagai akses ke Customer Care, se perti talk center, short message serviceSMS, toll free, email, fax, bahkan lewat twitter dan facebook group. Konsep Customer Care, kita buat sebagai sing le point of contact, dimana tanggung jawab Customer Care mulai dari layanan menerima telepon, fax, email, dan media lainnya dari jam 7 pagi sampai
dengan 7 malam,” jelas Razif. Customer Care ini hanya sebagai pintu depan, sehingga jika ada permintaan data atau informasi yang tidak bisa ditangani secara langsung disini, Customer Care akan meneruskan permintaan tersebut ke Divisi terkait. “Layanan Customer Care saat ini masih paralel dengan layanan di Divisi Operasional, yang artinya Divisi Ope rasional masih menerima langsung beberapa pertanyaan, keluhan, atau permintaan informasi dari AK,” kata Razif. Saat ini, hanya pertanyaan tertentu saja yang bisa dijawab langsung oleh petugas Customer Care. Ke depannya, petugas Customer Care akan terus diperkaya kemampuannya, sehingga bisa melayani permintaan atau per tanyaan lebih lanjut lagi nantinya. Saat ini, “Customer Care baru bisa menja wab pertanyaan AK terkait berapa nilai trading limit, kewajiban settlement yang belum diserahkan, nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Ha rapannya, mereka bisa menjawab, kenapa angkanya sekian, agunan berapa, nilai eksposurenya,” ujar Razif. Tugas mensosialisasikan Customer Care dan memperkaya pengetahuan dari sumber dayanya, menjadi pekerjaan rumah buat KPEI agar layanan terpadu ini berfungsi seperti layanan online di perbankan dan perusahaan telekomunikasi. Untuk itu, perusaha an akan terus melengkapi layanan ini dengan fasilitas yang menunjang kinerjanya. “Targetnya, dalam setahun ini Customer Care bisa membantu lebih detail. Dari sisi teknologi, akan ada penambahan information techno logy yang akan melengkapi fasilitas itu seperti tersedianya beberapa phone line, call waiting, dan voice recording,” pungkas Razif.F [tim redaksi]
Layanan Customer Care KPEI Talk Center: +62 21 515 5115 Fax: +62 21 515 5120 SMS: +62 816 115 5000 Toll Free: 0800-100-KPEI (5734) Email:
[email protected] Twitter: @AskKPEI Facebook Group: AskKPEI
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 edukasi
Wajah Baru ‘Knowledge Management KPEI 2014’ gram kerja dan anggaran yang dibutuhkan dari masing-ma sing kegiatan selama satu tahun kedepan. Kegiatan KLIK pada triwulan pertama 2014 diawali de ngan COP Hobby “Olahraga” yang menyediakan jadwal baru untuk latihan rutin olahraga tenis sebanyak dua kali dalam seminggu yang dimulai di bulan Januari 2014 dimana eperti tahun lalu, KPEI mengoptimalisasi kembali prodalam latihan rutin tersebut disediakan para pelatih yang sugram Knowledge Management (KM), dengan tema dah ahli dalam olahraga tenis, sehingga karyawan KPEI yang baru di tahun 2014 yaitu KM KITA. KM KITA adalah baru mempelajari olahraga ini bisa bermain dengan maksinama dan logo tema Knowledge and Learning for Innovamal dan tentu saja fun. Olahraga tenis, pertama kalinya dition in KPEI (KLIK) yang diusulkan di tahun 2014, yang meruperkenalkan oleh COP Hobby “Olahraga” dalam kegiatan pakan rangkaian kata KLIK’ers, Innovation, Technology dan turnamen internal KPEI antar lantai dalam rangka memperAwareness. Apabila diartikan, maka KLIK’ers adalah moingati Ulang Tahun KPEI yang diadakan pada bulan Desemtor penggerak KLIK dan KLIK merupakan manifestasi bagi ber 2013. Meskipun sebelumnya sudah tersedia beberapa jeKLIK’ers. ‘Innovation’ menggambarkan bahwa KLIK tidak nis olahraga yang dapat diikuti oleh seluruh karyawan yakni akan berhenti belajar dan melakukan perbaikan ke arah tenis meja, squash, futsal, dan bulutangkis. Olahraga tenis yang lebih baik. ‘Technology’ mencerminkan bahwa KLIK seternyata juga sangat diminati oleh KLIK’ers. lalu mengandalkan technology dan menempatkan KM Portal Kegiatan berikutnya diadakan oleh COP Hobby “Seni” sebagai sarana dan repository semua aktivitas KLIK. Semen(COP Art Station - COPAS) yang mengadakan launching Ke tara ‘Awareness’ menggambarkan bahwa KLIK giatan Menari pada acara Thanks KLIK: It’s Friadalah milik KLIK’ers, sehingga KLIK’ers memday pada 7 Maret 2014. Acara yang dihadiri oleh COP Art Station punyai kewajiban untuk selalu mengembang karyawan KPEI ini merupakan kegiatan know memperkenalkan kan KLIK. Yang terpenting seluruh manajemen ledge sharing yang memperkenalkan beberapa beberapa tarian dan karyawan KPEI harus menyadari, “KM kita tarian tradisional Indonesia dari daerah Kalimantradisional Indonesia. Sekaligus tan, Sumatra, dan Jawa. Dalam kegiatan sharing adalah milik kita”. disampaikan sekilas knowledge ini, disampaikan sekilas mengenai mengenai sejarah RENCANA KEGIATAN sejarah dan filosofi dari masing–masing tarian dan filosofi dari Selain menyusun nama dan tema KLIK untersebut. Dengan mengundang pembicara dari masing–masing tuk tahun 2014, KPEI juga membentuk Struktur Sanggar Tari Sriwijaya, ibu Eka. Acara launching tarian tersebut. Organisasi KM untuk regenerasi tim di KLIK ini dikemas dengan menarik dan interaktif karedan menunjang kesinambungan dan efektifitas na masing – masing tarian diperkenalkan berikut kegiatan. Selain itu, dilakukan juga evaluasi kegiatan yang dengan koreografinya. sudah dilaksanakan selama tahun 2013 dari masing-masing Aktivitas lain diselenggarakan oleh COP Investasi (COKLIK Workers - Community of Practice (COP) maupun KLIK PIN) yang mengadakan acara Open Mind: “Financial Clinic Team sebagai tim inti KLIK yang dipaparkan kepada Direksi - OKB KPEI” pada 10 Maret 2014, yang khusus diikuti oleh dan KLIK Committee sebagai bentuk pertanggungjawaban karyawan baru KPEI. Acara ini bertujuan untuk memberikan atas program kerja dan anggaran yang sudah disusun sebe pembekalan awal mengenai perencanaan keuangan bagi lumnya. Dalam kesempatan yang sama, KLIK Team dan KLIK karyawan baru dengan mendatangkan pembicara dari KonWorkers - Community of Practice (COP) juga menyusun prosultan Keuangan.F [tim redaksi]
KLIK mengusung tema ‘KM KITA’ yang dijabarkan menjadi KLIK’ers, Innovation, Technology dan Awareness, untuk program Knowledge Management KPEI 2014.
S
Kegiatan COP Hobby - Seni
Kegiatan COP Hobby - olahraga
Kegiatan COP Investasi
KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 edukasi
Mekanisme Institutional Delivery struksi dan konfirmasi yang dilakukan oleh AK. Secara garis besar pengembangan Institutional Delivery ini akan dikembangkan pada sistem e-Clears, karena proses lainnya terkait instruksi settlement dan pemindahbukuan akan sama seperti yang ada saat ini sudah berjalan. Modul baru yang dikembangkan dalam proses kliring dan settlement yang dilakukan oleh KPEI pada sistem e-CLEARS yaitu alokasi transaksi proses di mana Anggota Bursa (AB) melakukan alokasi atas transaksi nasabah institusi yang penyelesaiannya akan dilakukan melalui BK. Setelah dilakukan pengalokasian, maka secara otomatis sistem KPEI akan mengkonfirmasi alokasi AK ke BK terkait. Alokasi dan konfirmasi trade oleh AK dilakukan pada T+0 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pada tahap afirmasi, BK akan mencocokkan alokasi AK/konfirmasi dari sistem KPEI dengan instruksi yang diterima oleh BK, setelah itu sistem KPEI secara otomatis akan memasangkan konfirmasi dan afirmasi untuk menciptakan instruksi penyelesaian antara KPEI dan BK yang disebut position matching. Setelah rangkaian proses alokasi sampai dengan position matching se cepat, menghilangkan lesai, maka pada T+3 dapat intervensi manual (terdilakukan settlement anProses baru ini otomasi), dan mengpada intinya meng tara BK dengan KPEI berhubungkan BK dasarkan instruksi yang hilangkan biaya pendengan KPEI secara dihasilkan oleh sistem, danaan (funding) yang langsung dalam dimana sistem KPEI akan ditanggung oleh Angalur penyelesaian secara otomatis melakugota Kliring; transaksi bursa, kan pengambilan (debit) 2. Mendorong nasabah melalui instruksi dan konfirmasi dan penyerahan (credit) untuk dapat melakuyang dilakukan efek/uang melalui reke kan instruksi sesegera oleh AK. ning penyelesaian. Untuk mungkin sesuai de kepentingan penyelesai ngan konfirmasi yang an, BK harus memiliki satu rekening diterima BK melalui KPEI; penyelesaian yang bersifat omnibus un3. Memungkinkan proses konfirmasi/ tuk menempatkan efek/dana nasabah afirmasi dilakukan lebih cepat dan yang akan diserahkan ke KPEI. diharapkan juga sebagai persiapan Jika terjadi kegagalan, dimana BK menuju settlement T+2. tidak dapat memenuhi kewajiban untuk menyediakan efek/uang sesuai Proses baru ini pada intinya meng dengan transaksi yang dialokasikan, hubungkan BK dengan KPEI secara maka kewajiban penyelesaian transaklangsung dalam alur penyelesaian si akan dikembalikan ke AK dan risiko transaksi bursa sehingga alur peminkegagalan penyelesaian tetap menjadi dahbukuan terkait penyelesaian trantanggung jawab AK.F saksi bursa dapat dilakukan antara [tim redaksi] BK langsung dengan KPEI, melalui in-
KPEI tengah mengembangkan modul baru pada sistem e-CLEARS, untuk menyederhanakan proses konfirmasi/ afirmasi bagi Anggota Kliring dengan melibatkan Settlement Agent dalam proses penyelesaian transaksi bursa. Inilah ringkasan whitepaper Institutional Delivery yang disusun KPEI.
P
raktik Institutional Delivery di negara lain bukanlah sesuatu yang baru, seperti Central Mat ching Facility di Bursa Malaysia dan Institutional Delivery Netting Services (IDNet) dari Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 2008. Perlunya penanganan khusus dalam mekanisme settlement bagi nasabah intitutional yang dikarenakan penem patan asset-aset milik mereka tersimpan di Bank Kustodian (BK) baik di lokal maupun regional yang terjadi di Bursa Malaysia dan DTCC menyebabkan Institutional Delivery dibuat. Tidak jauh berbeda, latar belakang dikembangkannya Institutional Deli very yang dilakukan KPEI di tahun 2014 hampir sama, yakni: 1. Meningkatkan efisiensi operasional Anggota Kliring (AK), dengan cara menyederhanakan proses konfir masi/afirmasi dalam alur penye lesaian transaksi bursa yang lebih
KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA 2014 Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Frekuensi
Volume
Nilai
12,906,700
290,892,170,568
357,495,911,784,572
Tertinggi harian
324,416
9,092,817,690
15,911,800,602,178
3,321,215,800
Rata-rata harian
215,112
4,848,202,843
5,958,265,196,410
Terendah harian
96,468
2,669,614,566
3,112,508,157,483
Total 2014
Volume
Efisiensi Nilai Volume (%)
110,176,735,800 168,895,529,332,600
Nilai (%)
62.12
52.76
5,644,752,941,300
76.13
69.55
1,836,278,930
2,814,925,488,877
61.45
52.12
1,111,251,100
1,593,826,477,500
50.42
43.78
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
Alternate Cash Settlement (ACS) 2014 ACS (% Dari Penyelesaian)
ACS
Fasilitas Intraday 2013
Jumlah AK (ACS)
Volume
Nilai
Volume
Nilai
AK Serah
AK Terima
Total 2014
416,800
732,025,000
0.000
0.000
7
9
Tertinggi harian
316,900
360,755,000
0.023
0.019
1
2
Rata-rata harian
6,947
12,200,417
0.000
0.001
0.12
0.15
Terendah harian
-
-
-
-
-
-
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
Penggunaan
Biaya
Total Penggunaan
46,224,201,790,000
1,284,005,605.28
Rata-Rata Bulanan
15,408,067,263,333
428,001,868.43
770,403,363,167
21,400,093.42
Rata-Rata Harian
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
POSISI DANA JAMINAN 2014 Jenis Pasar
Ekuiti KBIE
Nilai
Presentase
2,379,684,287,198.98
99.95%
1,147,128,675.54
0.05%
Obligasi Grand Total
1,087,103.00
0.00%
2,380,832,502,977.52
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN 2014 Nilai
Cadangan Jaminan
121,898,932,571.00
-
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE 2014 Jenis Instrumen
Uang Saham Obligasi Grand Total
Nilai Agunan
Persentase (%)
237,529,137,893.59
1.52%
14,704,059,306,074.50
94.02%
698,179,407,490.00
4.46%
15,639,767,851,458.10
100.00%
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE 2014 Jenis Instrumen
Nilai Agunan
Persentase (%)
Bank Garansi
6,331,047,000,000.00
79.52%
Deposito
1,402,395,620,260.94
17.61%
216,603,903,433.69
2.72%
11,600,000,000.00 7,961,646,523,694.63
0.15%
Agunan Minimum Kas Seat BEI Grand Total
100.0%
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
Transaksi Pinjam Meminjam Efek 2014 Bulan
Total
Rata-Rata Harian
Nilai
Volume
Jan
16,317,479,500.00
5,641,100.00
Feb
10,460,253,500.00
Mar Total
Frekuensi
Jumlah Hari
Nilai
Volume
53
526,370,306.45
181,970.97
31
2,486,300.00
28
373,580,482.14
88,796.43
28
20,689,979,600.00
11,805,500.00
28
738,927,842.86
421,625.00
28
47,467,712,600.00
19,932,900.00
109
545,605,891.95
229,113.79
87
* Data sampai dengan 28 Maret 2014
KPEI Newsletter
I
Edisi 2 Triwulan II l 2014 kilas peristiwa
Workshop “Bilateral SBL market Opportunities in Indonesia” Dalam rangka komitmen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk mengembangkan Pasar Modal Indonesia, pada tanggal 9 Januari 2014 KPEI dan KSEI mengadakan Workshop “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia”. Workshop ini diharapkan dapat menjadi ajang penambah pengetahuan dan ajang diskusi antara regulator dan pelaku pasar atas skema Bilateral Securities Borrowing and Lending (SBL) tersebut.
Bussiness Meeting Korea Securities Depository ke KPEI. Pada tanggal 17-21 Februari 2014 dilakukan pertemuan antara KPEI, KSEI dengan Korea Securities Depository (KSD) sebagai tahapan awal dari Jasa Konsultasi KSD guna mendapatkan informasi atas pasar modal Indonesia dari manajemen dan tim proyek KPEI dan KSEI, serta mengetahui kondisi dan ekspektasi kondisi pasar Securities Borrowing and Lending (SBL) dan Repurchase Agreeement (REPO) di Indonesia melalui diskusi dengan perwakilan pelaku pasar.
Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting. KPEI menghadiri Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting pada tanggal 24-25 Februari 2014 yang diselenggarakan di Hongkong, turut hadir pada forum tersebut Sekretaris Perusahaan KPEI Suryadi dan Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko KPEI Roni Gunardi.
8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum diselenggarakan di Singapore pada tanggal 26-27 Februari 2014, Direktur KPEI Indriani Darmawati bertindak sebagai salah satu pembicara pada acara tersebut dengan tema Asia’s Market Updates bersamaan dengan pembicara lainnya dari Negara Taiwan, Cambodia, dan Singapore. Pada acara ini, KPEI membahas mengenai perkembangan pasar modal di Indonesia dan tantangan KPEI ke depan sebagai lembaga kliring yang dapat diandalkan.
CSR Bantuan untuk Korban Bencana Gunung Sinabung. KPEI bersama dengan BEI dan KSEI mengunjungi posko pengungsian gunung Sinabung sekaligus memberikan bantuan sosial Masyarakat Pasar Modal Indonesia Peduli kepada para korban bencana yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia pada tanggal 15 Februari 2014.
MOU JASDEC-JSCC-KPEI Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) dan KPEI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 7 Maret 2014. Melalui MoU, JSCC dan KPEI akan membina hubungan yang lebih dekat dalam rangka mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan. Penandatanganan MoU ini merupakan upaya formalisasi fondasi kerjasama dalam bidang kliring dan penyelesaian efek melalui pertukaran informasi dan staf untuk mendukung pengembangan di pasar keuangan Indonesia dan Jepang, dan juga regional.
KPEI Newsletter
FGD dengan BNI Kustodi. Pada tanggal 11 Maret 2014, KPEI melakukan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) dengan BNI Kustodi yang bertujuan untuk memperoleh masukan terkait dengan konsep bisnis dan rencana pengembangan mekanisme Institutional Delivery yang sedang dikerjakan oleh KPEI. Kegiatan ini dihadiri oleh bagian treasury, custody operation, dan custody product dari BNI Kustodi.