C MYK Visi dan Misi
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
VISI PT Perkebunanan Nusantara VII (Persero) menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global. MISI 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan mengunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa, sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan.
1
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
Indeks Puncak HUT IKI Ditandai Potong Tumpeng
Salat Ajarkan Disiplin dan Jujur
Kesebelasan Wabe Gilas Tim Kandir
Peringatan Israk Mikraj yang digelar Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) PTPN VII kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya.
Tim sepakbola Unit Kebun Wayberulu (Wabe) berhasil menumbangkan tim Kantor Direksi dengan angka 3-1 pada pertandingan persahabat yang digelar di lapangan Unit Wabe PTPN VII beberapa waktu lalu.
Hal.6 Puncak peringatahan HUT ke-15 Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII berlangsung meriah, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua IKI Pusat Ny. Tina Kusumandaru.
Hal.12
Hal.13
C MYK
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
Membudayakan Pengelolaan Pengetahuan Oleh Hendra Lesmana Putra Staf Urusan Pengembangan SDM dan Oganisasi PTPN VII Salah satu upaya organisasi dalam pengelolaan pengetahuan (knowledge management) adalah dengan membagi atau menurunkan pengetahuan dari pekerja yang memiliki pengetahuan tertentu ke rekan kerja, atasan, maupun bawahannya. Hal ini bertujuan agar pengetahuan yang dimiliki seseorang sebagai anggota organisasi dapat menjadi pengetahuan organisasi (corporate knowledge).
P
TPN VII saat ini berupaya untuk membudayakan pengelolaan pengetahuan yang dimiliki perusahaan melalui knowledge transfer dan knowledge sharing. Hal ini bukan hanya sebagai mandatory dan bentuk kepatuhan dalam pemenuhan salah satu aspek penilaian KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) dari Kementerian BUMN, melainkan juga menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam meningkatkan pengetahuan pekerja. Dalam upaya membudayakan pengelolaan pengetahuan, setiap pekerja yang ditugaskan, baik dalam bentuk pelatihan, seminar/lokakarya, ataupun bentuk pengembangan SDM lainnya, setelah selesai mengikuti kegiatan diwajibkan untuk melakukan share pengetahuan (knowledge sharing) kepada pekerja lainnya. Hal ini dituangkan dalam salah satu poin yang ada di setiap surat penugasan pekerja yang mengikuti program pengembangan SDM. Selain itu, untuk knowledge transfer juga dilakukan dengan menugaskan pekerja yang akan memasuki masa bebas tugas (MBT) agar pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya dapat “diwariskan” atau diturunkan kepada penerusnya. Ini merupakan tahap awal dalam membudayakan knowledge transfer, yang pada tahun 2015 ini PT Perkebunan Nusantara VII mulai mewajibkan kepada pekerja golongan III dan IV yang akan memasuki MBT untuk melakukan knowledge transfer sesuai dengan keahlian masing-masing. Untuk ke depannya diharapkan kepada setiap pekerja yang dimutasi atau pindah tugas, juga dapat melakukan knowledge transfer, baik kepada penerusnya, rekan kerja, atasan maupun bawahannya.
Saat ini tugas knowledge transfer memang masih diutamakan kepada pekerja golongan III dan IV, meskipun tidak menutup kemungkinan nantinya akan dilaksanakan pada setiap level karyawan meskipun bentuk dan formatnya berbeda, karena dilihat dari kemampuan setiap level. Aspek pengetahuan yang dibagikan atau diturunkan tidak hanya unsur teknis (skill), tetapi juga dari aspek nonteknis (perilaku, motivasi, atau bentuk lainnya) yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Knowledge transfer dan knowledge sharing dilakukan dengan metode presentasi kepada pekerja lainnya atau dalam bentuk tulisan yang diedarkan kepada pekerja lain atau media cetak dan website. Bahkan, sangat diharapkan ada pekerja yang bisa menuliskan dan menguraikan pengetahuan dan pengalamannya menjadi sebuah buku. Harapannya dengan knowledge transfer dan knowledge sharing dapat mendukung kelancaran dalam menjalankan tugas dan membantu dalam mengembangkan pekerja di PT Perkebunan Nusantara VII. Sebab, para pekerja yang berpengalaman adalah guru-guru yang mumpuni dalam bidangnya. Jadi mengembangkan pekerja tidak hanya secara formal seperti pelatihan, seminar/lokakarya, atau bentuk lainnya, tetapi dengan membagi ilmu dan pengetahuan dapat membantu pekerja lain ikut mengembangkan diri. Harus diakui bahwa sebenarnya keberhasilan dalam mengembangkan SDM sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh “guru-guru” yang berada di dalam organisasi sendiri. Karena itu, mari kita budayakan untuk mengelola pengetahuan sekaligus kita budayakan untuk berbagi. (tim)
2
dariREDAKSI KEJAR TARGET Pada musim giling tahun 2015, dua pabrik gula (PG) PTPN VII menargetkan produksi 179.147 tob gula. PG Bungamayang yang mulai giling pada 2 Mei menargetkan perolehan gula 110.183 ton, sementara PG Cintamanis yang buka giling pada 7 Mei mematok 68.964 ton. Target sejumlah itu mengalami kenaikan yang cukup siginifikan dibandingkan dengan musim giling tahun sebelumnya. Kita juga meyakini target itu bisa tercapai, karena kita telah melakukan sejumlah langkah perbaikan pabrik gula dan peningkatan kinerja lahan. Perbaikan dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai dari budidaya (on-farm) hingga pengolahan tebu (off-farm). Karena itu, seiring dengan berbagai perbaikan tersebut kita yakin bisa mencapai target. Dengan banyaknya perubahan dari hasil perbaikan tersebut, secara bertahap target akan terus naik, seiring dengan peningkatan kapasitas pabrik dan perluasan areal tanam tebu. Memang diperlukan kerja keras dan cerdas agar selama proses giling tak terjadi hambatan, baik di kebun maupun di pabrik. Upaya mengejar target dua pabrik gula kita menjadi bahasan utama edisi kali ini. Sebab, industri gula sejak tahun lalu mengalami tekanan yang cukup berarti, terutama anjloknya harga gula di pasar akibat adanya rembesan gula impor. Syukurnya, pada awal musim giling ini harga gula mulai membaik. Pemerintah juga berupaya menetapkan harga pokok penjualan gula yang memungkinkan memberikan keuntungan kepada petani dan pabrik gula. Pada edisi kali ini juga kami sajikan ragam kegiatan yang dilakukan ibu-ibu IKI dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya (HUT). Ada kegiatan lomba pakaian adat, lomba memasak, lomba balita, dan tentu saja aksi sosial dengan memberikan bantuan pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS) dan bantuan buku untuk sekolah-sekolah. Kami juga menurunkan tulisan dan foto safari kunjungan Dewan Komisaris ke kebunkebun dan pabrik. Kunjungan wakil pemilik saham tersebut guna mendorong semangat karyawan pada semua lini untuk terus meningkatkan produksi dan kinerja. “Ini penting, kami hanya bisa mendorong semangat dan mengingatkan jika dalam prakteknya ada yang kurang pas. Kita harus mulai dari hal-hal kecil, karena banyak yang tenggelam dalam kebiasaan dan melupakan norma teknis bakunya,” kata Komisaris Utama Prof. Ahmad Anshori Mattjik. Semoga sajian ini bermanfaat, dan selamat membaca. Redaksi.
Melepas Amarah, Meraih Ikhlas Terus memendam amarah sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang, Kitalah yang akan terbakar (Sidharta Gautama). Dalam hidup memang wajar kalau ada peristiwa yang membuat kita marah dan kecewa. Tapi cepat kendalikan emosi kita. Jangan biarkan amarah, dendam, iri, kesal, atau kecewa kepada pasangan, teman, rekan kerja, atau atasan di kantor bercokol lama di hati kita. Kekesalan, amarah, dan kekecewaan hanya akan mengaktifkan hukum tarik menarik, membuat kita menerima apa yang kita berikan. Bila kesal pada kawan yang mengingkari janji, lalu kita menyalahkan mereka atas kekacauan semua itu, kita akan mendapatkan
kembali keadaan yang dipersalahkan itu. Kembalinya keadaan itu tidak harus selalu dari orang yang kita salahkan, tetapi sejatinya kita akan mendapatkan kembali keadaan yang kita salahkan itu. Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati akan lebih lega dan ringan dalam menjalani hidup, lebih fokus terhadap tujuan hidup tanpa terbebani penyakit hati yang hanya akan menghabiskan energi positif. Jika saya mengikhlaskan diri saya, saya menjadi yang saya inginkan. Jika saya mengikhlaskan yang saya punya, saya akan menerima apa yang saya butuhkan, demikian kata Tao Te Ching. Semoga Tuhan mengaruniai sabar yang tak terbatas dan ikhlas yang tak bertepi untuk kita semua, sehingga apa pun rintangan dan cobaan yang kita lalui kan terasa lebih ringan. (dbs)
Redaksi menerima sumbangan artikel, cerita pendek, humor, puisi, kartun, foto-foto, berita kegiatan, dan lainnya yang sesuai dengan visi dan misi penerbitan. Naskah diketik rapi, bisa dikirim hasil printout, tetapi lebih dihargai dalam disket. Khusus untuk artikel maksimal 5 halaman folio spasi ganda. Kami juga menerima keluhan, saran, kritik, nasihat, atau informasi untuk sesama di lingkungan perusahaan yang akan kami muat di Surat Pembaca. Atau kirim SMS ke no. 0813 69782555. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi Tabloid Media Agro 7, Kantor Direksi PTPN VII Jl. Teuku Umar No. 300, Bandarlampung. Naskah disertai dengan identitas dan alamat yang jelas. Pengirim yang tulisannya dimuat (kecuali surat pembaca), sebagai ucapan terima kasih, Redaksi akan memberikan cinderamata.
PENERBIT PT Perkebunan Nusantara VII PEMBINA Direksi PT Perkebunan Nusantara VII PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNG JAWAB Budi Santoso PEMIMPIN REDAKSI Y. Hadi Nugroho WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Sofian Machmud SEKRETARIS REDAKSI Andi Firmansyah STAF REDAKSI Singgih Larsito, Sasmika D.S., Willy Mulyawan, Sultan M.R., R. Uliati Sidabutar, Hasanuddin Z. Arifin, Nurjanah, Ketut Oktabayuna, Saidan, Marhaedy Effendi BIRO-BIRO Distrik dan Unit Usaha/Pabrik DISTRIBUSI Ja’far, Das’ad Gani ALAMAT REDAKSI Kantor Direksi PTPN VII Jln. Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandarlampung Telp. (0721) 702233, Faksimili (0721) 702775 Email:
[email protected]
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
3
AKTUALITA ialog yang diikuti jajaran pengurus SPPN VII tingkat pusat, cabang-cabang wilayah Lampung, dan koordiantor wilayah Sumatera Selatan serta Bengkulu tersebut menghadirkan narasumber dari BPJS, rumah sakit, dan manajemen PTPN VII, yaitu Ratu Saripah (Kepala Unit Manajemen Pelayanan BPJS Cabang Lampung), dr. Ruben (Direktur RS Advent Bandarlampung), dr. Andi Siswadi (Direktur Pelayanan RS Urip Sumoharjo, Bandarlampung), dan Hariyanto (dari Bagian SDM PTPN VII). Dalam dialog yang digelar di Ruang Rapat Kantor Direksi PTPN VII, Senin (4/5/2015), tersebut Ketua Umum SPPN VII Vedy Pudiansyah mengatakan dalam memperingati Hari Buruh tahun ini, SPPN VII memilih kegiatan yang lebih bermanfaat untuk karyawan di perusahaan, yaitu menggelar diskusi sehari mengenai pelayanan kesehatan. Masalah tersebut dinilai penting karena ada perubahan sistem pelayanan kesehatan bagi karyawan PTPN VII sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2013. Jika sebelumnya pelayanan kesehatan bersifat swakelola, kini semua karyawan PTPN VII menjadi peserta BPJS Kesehatan. Dengan adanya perubahan tersebut, tentu tata cara, prosedur, dan mekanisme pelayanannya berbeda. “Bahkan, muncul sejumlah keluhan karena sistem dan prosedur layanan kesehatan melalui BPJS tidak semudah dan seluas seperti pada masa swakelola,” katanya. Menurutnya, selama dalam sistem swakelola pelayanan kesehatan yang diberikan perusahaan sangat membantu karyawan. Bila ada karyawan atau keluarga yang sakit tidak perlu terlalu panjang prosedurnya. Bahkan, boleh
D
Direktur SDM dan Umum PTPN VII Budi Santoso memberi sambutan pada acara diskusi sehari dalam rangka memperingati hari buruh.
Peserta diskusi dalam rangka memperingati hari buruh
Ketua SPPN VII Vedy Pudiansyah memberikan cinderamata kepada Kepala Pelayanan BPJS Bandarlampung Ratu Saripah.
Diskusi Layanan BPJS Kesehatan Selain unjuk rasa, ragam aktivitas bermanfaat bisa dilakukan untuk memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2015. Salah satunya seperti yang dilaksanakan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII, yaitu menggelar diskusi tentang layanan BPJS Kesehatan dengan tema “Bersama BPJS Pelayanan Kesehatan Karyawan Sama Baiknya dengan Swakelola.” dikata karyawan atau keluarga yang sakit pada umumnya tinggal menikmati layanan, tak perlu repot mengurus administrasi ke sana kemari. “Namun, sejak dikelola BPJS, banyak keluhan bahwa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan prosedurnya lebih panjang, terkadang terasa berbelit karena memang banyak yang belum paham, sehingga banyak menghabiskan waktu,” kata Vedy. Oleh karena itu, Vedy berharap dengan diskusi dan dialog antara pemberi jasa layanan, yaitu BPJS dan rumah sakit, dan penerima jasa layanan (karyawan PTPN VII peserta BPJS) akan menghasilkan benang merah, sehingga pelayanan kesehatan yang dinikmati karyawan akan sama baiknya dengan pada saat swakelola. “Kami berharap dengan dialog ini semua permasalahan yang ada bisa dipahami dan diselesaikan. Dengan demikian pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga bisa berjalan dengan baik dan sesuai
Ketua Umum SPPN VII Vedy Pudiansyah memberi sambutan.
Suasana diskusi dalam rangka memperingati hari buruh.
dengan aturan,” ujarnya. Sementara Direktur SDM dan Umum PTPN VII Budi Santoso mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan SPPN VII. “Topik yang diangkat dalam diskusi dan dialog kali ini cukup bagus, karena itulah masalah
kita semua,” katanya. Menurutnya, selama dalam sistem swakelola karyawan PTPN VII mendapat banyak kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan. “Karena sudah terbiasa dengan cara yang lama, kini harus belajar
Kabag SDM PTPN VII Habib Wibowo, Kepala Pelayanan BPJS Bandarlampung Ratu Saripah, Ketua SPPN VII Vedy Pudiansyah, dan Sekretaris Puji Supriyanto foto bersama usai acara diskusi.
dan membiasakan diri dengan sistem dan prosedur baru yang berbeda. Kalau dulu administrasinya ditangani perusahaan sendiri, sekarang melalui badan lain, yaitu BPJS,” katanya. Meskipun demikian, Budi Santoso berharap keiikutsertaan karyawan dalam BPJS tidak mengurangi fasilitas dan layanan yang diterima, bahkan bisa lebih baik dan lebih bagus daripada saat pelaksanaannya swakelola. “Mari kita jadikan forum ini untuk saling mengisi, evaluasi, dan saling koreksi,” katanya. Sementara Kepala Unit Manajemen Pelayanan BPJS Cabang Lampung, Ratu Saripah, menguraikan tentang proses dan prosedur pelayanan yang dilakukan BPJS dan rumah sakit yang menjadi rujukan. Kemudian hal-hal teknis pelayanan di rumah sakit dijelaskan oleh Dokter Ruben dari RS Advent Bandarlampung dan Dokter Andi Siswadi dari RS Urip Sumoharjo, Bandarlampung. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
4
LaporanUTAMA
Target Produksi 179.147 Ton Gula Pada musim giling tahun 2015, dua pabrik gula (PG) PTPN VII menargetkan produksi 179.147 tob gula. PG Bungamayang yang mulai giling pada 2 Mei menargetkan perolehan gula 110.183 ton, sementara PG Cintamanis yang buka giling pada 7 Mei mematok 68.964 ton. G Bungamayang yang berlokasi di Lampung Utarabakan menggiling 1.283.426 ton tebu dari lahan seluas 16.497 (kebun inti dan tebu rakyat) dengan target rendemen rata-rata 8,56 persen. Proses giling di pabrik berkapasitasn 7.100 ton tebu per hari (TCD) diperkirakan berlangsung selama 181 hari (6 bulan). Sementara PG Cintamanis yang berada di Oganilir, Sumatera Selatan, juga direncanakan beroperasi menggiling selama 152 hari dengan tebu digiling 795.304 ton, dengan target rendemen rata-rata 8,65 persen. Tebu sejumlah itu berasal dari kebun inti 10.351 ha dan kebun tebu rakyat (TR) seluas 438 ha. “Untuk musim giling tahun ini sasaran produksi kita 68 ton lebi dan ini meningkat dibandingkan dengan produksi tahun 2014 lalu, yaitu 47 ribu ton dengan rendemen saat itu tercapai rata-rata 7,14 persen,” kata General Manager PG Cintamanis, H.Asep Djayanti, saat meninjau pabrik menjelang awal giling. Selanjutnya, kata Asep, untuk masa tanam tebu sama seperti sebelumnya, yaitu 12 bulan dengan total tebu 795.304 ton atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya 657.000 ton. “Meningkatnya jumlah tebu ini, selain melalui perlakuan tanaman juga karena adanya dukungan meningkatnya curah hujan. Ini besar sekali penga-
P
ruhnya. Kususnya tanaman tebu yang jauh jangkauannya dengan sumber air. Kalau tahun kemarin curah hujannya kurang,” katanya. Untuk meningkatkan rendemen, lanjut Asep, antara lain dengan melakukan perbaikan pada proses tebang, muat, dan angkut (TMA) dari sistem tebang tebu bakar ke sistem tebang tebu hijau. Selain itu, yang terpenting adalah jangan sampai tebu menginap di lapangan. “Memang diperlukan tenaga penebang lebih banyak. Tebu yang sudah ditebang harus sampai di pabrik di bawah 36 jam. Setiap harinya tebu yang kita giling sebanyak 5.000 ton sesuai kapasitas pabrik kita. Untuk penebang yang melakukan penebangan secara bersih, maka mereka di beri premi,” katanya. Namun demikian, lanjut Asep, selain tebang manual, PG Cintamanis juga melakukan penebangan secara mekanis. “Memang baru sebesar 13 persen, semi mekanis 42 persen, dan sisanya 45 persen masih tebang secara manual,” katanya. Memang pada setiap cara tebang ada keuntungan dan kerugiannya. Misalnya tebang mekanis, tidak memerlukan tenaga tebang yang banyak. Cara ini untuk mengantisipasi ketika kesulitan mencari tenaga tebang. Namun, cara ini tak bisa dilakukan di semua lokasi, terutama pada areal yang
topografi kebun tidak rata. Asep Djayanti mengatakan bahwa beberapa hari sebelum giling, Direktur Utama PTPN VII Ir. Kusumandaru N.S. dan Komisaris Utama Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Ansori Matjik, M.Sc. melakukan kunjungan ke PG Cinta Manis. “Kunjungan tersebut dalam rangka melihat kesiapan giling, baik kesiapan di setiap rayon kebun maupun di pabrik. Alhamdulillah kita sudah siap. Mudah-mudahan pada musim giling tahun 2015 ini kita bisa melebihi target. Apalagi harga gula saat ini cukup bagus,” katanya. Bahkan menurut rencana kapasitas produksi PG Cintamanis akan ditingkatkan dari 5.500 ton menjadi 7.000 ton. Pabrik Gula Cintamanis adalah salah satu dari 27 unit usaha PTPN VII berloksi di Desa Ketiau, Kecamatan Lubukkeliat, Kabupaten Ogan ilir. “Distrik Cinta Manis mengusahakan dan mengelola kebun tebu dan pabrik gula. Selain produk utama berupa gula, hasil sampingan dari
olahan tebu adalah tetes tebu dan limbah blotong yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk,” katanya. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai target produksi dan rendemen, antara lain menupayakan kontinuitas proses tebu sesuai kapasitas giling, memperbaiki sistim tebang semimekanis, memperbaiki mutu tebang (memenuhi standar MBS, yaitu manis, bersih, dan segar), menekan losses di kebun dan di pabrik, membangun sinergi antara bagian tanaman dan pabrik. Ada dua hal yang menjadi perhatian agar proses giling berjalan lancar dan target tercapai, yaitu perubahan dalam sistem tebang, muat, dan angkut (TMA). Hal ini tentu berdampak pada perubahan perilaku pekerja. Sosialisasi secara kontinu pun dilakukan, mulai dari asisten sampai ke tenaga kerja yang melaksanakan di lapangan agar semua bisa berjalan sesuai dengan norma. Kemudian yang tak kalah
penting dan harus menjadi perhatian adalah menjaga agar kebun tebu tidak terbakar. Kebakaran kebun mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Karena itu, selalu dilakukan koordinasi dengan pemadam kebakaran di rayon dan induk, Pemadam Kebakaran tingkat Kabupaten, aparat keamanan setempat, dan tokoh Masyarakat. Juga mengoptimalkan penjagaan dan sarana Pemadam Kebakaran yang ada.
Jaga Kekompakan Sedangkan PG Bungamayang pada musim giling tahun ini mengancangkan target produksi gula 110.183 ton. Selama masa giling yang direncanakan berlangsung selama 181 hari atau 6 bulan (buka giling pada 2 Mei 2015) akan menggiling sebanyak 1.283.462 ton tebu dari lahan seluas 16.497 (50 persen tebu inti, 50 persen tebu rakyat). “Kapasitas pabrik 7.100 ton tebu per hari. Target rendemen rata-rata 8,56 persen. Kegiatan giling diharapkan lancar tanpa ada hambatan, baik teknis maupun nonteknis, baik di pabrik maupun di kebun,” ujar General Manager PG Bungamayang H. Sukarnoto. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target produksi dan rendemen antara lain meninergikan kegiatan mulai dari kebun, yaitu dari tebang, muat, dan angkut, hingga proses pengolahan tebu di pabrik. “Selain memperkecil losses di kebun dan di pabrik, kegiatan yang juga sangat penting adalah meminimalisasi
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
5
LaporanUTAMA adanya gangguan dalam proses pengolahan. Juga tetap menjaga kekompakan pekerja dari seluruh lini,” katanya. Sukarnoto mengatakan jumlah tebu yang akan digiling tahun ini direncanakan meningkat 16 persen, dibandingkan realisasi tahun 2014. “Ini semua berkat kerja keras dan dukungan seluruh jajaran manajemen dan karyawan Distrik Bungamayang serta kerja sama yang baik dengan petani dan mitra perusahaan,” ujarnya. Peningkatan target produksi tahun 2015 tidak terlepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan seperti penataan varietas tanaman, penambahan sarana irigasi, perbaikan mutu tebang, muat dan angkut pada saat panen tebu serta perbaikan mesin produksi. Dengan dimulainya musim giling tahun 2015 di dua pabrik milik PTPN VII, maka PTPN VII diperkirakan akan berkontribusi sebesar 3,14 persen dalam pemenuhan total kebutuhan gula nasional tahun 2015 yang sekitar 5,7 juta ton. Kontribusi tersebut dapat dicapai dengan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengaturan kuota impor gula rafinasi yang berdampak pada stabilitas harga gula yang baik, serta sinergi yang positif dari masyarakat sekitar berupa penyediaan tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian kontribusi tersebut. Sehingga target swasembada gula nasional dapat segera terwujud.
LC dengan Tebang, Cacah, dan Timbun
GM Cima Asep Djayadi didampingi Manajer PG Cima M. Syukur menekan tombol sirene tanda buka giling
PTPN VII kini menerapkan cara baru dalam land clearing lahan kelapa sawit tua. Dengan cara tebang, cacah, dan timbun, semua jasad kelapa sawit seakan dimusnahkan. Di lahan hasil landclearing tersebut tak tampak lagi tumpukan batang, pelepah, dan daun sawit. Sebab, semuanya dicacah dan ditimbun. Berawal dari adanya serangan penyakit Ganoderma di tanaman kelapa sawit tahun tanam 1992 seluas 219 ha dengan tingkat serangan 36,5 persen. Kemudian pada kelapa sawit tahun tanam 1993 seluas 222 ha dengan tingkat serangan 26,8 persen. Serangan Ganoderma tersebut membuat populasi tanaman terus menurun dan produktivitas anjlok. Berdasarkan data, sawit tahun tanam 1992 seluas 219 ha dengan jumlah pohon 31.143 batang, pada tahun 2012 yang terserang 9.390 batang. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 9.548 batang dan pada tahun 2014 naik lagi menjadi 11.374 batang. Begitu juga sawit tahun tanam 1993, dari populasi 30.221 yang terserang pada 2012 sebanyak 6.455 batang dan pada tahun 2014 menjadi 8.125 batang. Untuk memutus rantai serangan penyakit Ganoderma tersebut,maka dilakukan konversi tanaman kelapa sawit ke tanaman tebu. Berbeda dengan landclearing (LC) sebelumnya, pelaksanaan LC lahan seluas 441 ha itu dilaksakan dengan metode tebang, cacah (chipping), dan timbun. Adapun teknis pelaksanaannya sebagai berikut. 1. Pembuatan Lubang Langkah pertama dalam kegiatan LC adalah membuat lubang di antara tanaman kelapa sawit dengan ukuran lebar 150 cm dan kedalamam 200 cm di sepanjang barisan tanaman. Pengerjaan dilakukan dengan exavator. 2. Penumbanganan Batang Penumbangan pohon sawit dilakukan dengan alat exavator, kemudian batang dan daun dicacah dan dimasukkan ke dalam lubang. 3. Penimbunan dan Perataan Pohon sawit yang sudah dicacah dimasukkan ke dalam lubang lalu ditimbun dan diratakan dengan menggunakan buldozer dengan ketebalan timbunan 40 cm dari permukaan tanah, kegiatan penimbunan ini mengikuti kegiatan penumbangan dan pencacahan (chipping).
Foto 1. Areal sebelum dikerjakan
(tim)
GM Distrik Cintamanis menerima tebu manten dari karyawan
Panen Tebu di Unit Bekri
S
ejak tahun 2013 lalu, Unit Bekri juga menghasilkan tebu. Areal tanaman tebu di Unit Bekri saat ini seluas 372,45 ha, dengan rincian PC 5 ha, ratoon 1 seluas 169.78 ha dan ratoon 2 seluas 197.67 ha. Pada panen tahun 2015 ditargetkan produksi tebu sebanyak 35.757,3 ton dengan produktivitas rata-rata 96 ton/ha. Adapun produksi tebu di Unit Bekri selama dua tahun terakhir adalah pada tahun 2013dari areal seluas 152,5 ha menghasilkan 15.493 ton atau produktivitas rata-rata 101,59 per ha. Kemudian pada tahun 2014 lalu dengan areal 347,65 ha menghasilkan 34.653 ton tebu atau produktivitas rata-rata 99,68 ton per ha. Areal tanaman tebu di Unit Bekri masih dimungkinkan bertambah luasannya. Sebab, saat ini juga sedang dilakukan penumbangan tanaman sawit dan di-landclearing untuk dipersiapkan bagi tanaman tebu. Lahan tersebut tidak langsung ditanam sawit, melainkan disela dengan tebu selama beberapa tahun, dengan tujuan untuk memutus mata rantai kehidupan jamur Ganoderma yang menyerang sawit. Tebu hasil panen dari Unit Bekri dikirim ke PG Bungamayang. Perjalanan dari Bekri ke Bungamayang pada umumnya ditempuh
Foto 2. Proses pembuatan lubang
Foto 3. Lubang telah siap. Panen tebu bekri
selama 4—5 jam. Untuk memanen tebu di Bekri, tenaga penebang berasal dari desadesa sekitar Unit Bekri, yaitu dari Desa Srimaju sebanyak 50 orang, Gorasjaya 68 orang, Srimulyo (66), Kesumadadi (68), Kesumajaya (43), Sinarbanten (89), dan Tanjungjaya 15 orang. Jadi, jumlah total tenaga penebang yang terserap dari desa-desa sekitar sebanyak 399 orang. Selain penebang tebu juga terdapat tenaga pemeliharaan sebanyak 250 orang yang berasal dari desa-desa tersebut di atas. Dengan adanya musim panen tebu Unit Bekri sudah mampu memberikan lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan bagi masyarakat sekitar dan hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara perusahaan dan masyarakat sekitar. (tim)
Foto 4. Penumbangan pohon sawit.
Foto 5. Pencacahan pohon sawit (chipping).
Foto 6. Timbun dan meratakan lubang.
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
6
WARTA
Puncak HUT IKI Ditandai Potong Tumpeng P
uncak peringatahan HUT ke-15 Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII berlangsung meriah, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua IKI Pusat Ny. Tina Kusumandaru. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada pinisepuh. Acara HUT yang digelar di Gedung Pertemuan PTPN VII, Selasa (5/5/2015) mengambil tema “Dengan Keteladanan RA Kartini Kita Tingkatkan Kecerdasan Anak Bangsa dan Kelestarian Budaya Daerah”, diawali dengan penampilan Tari Indang dari TK IKI PTPN VII. Ketua IKI Pusat Ny. Tina Kusumandaru dalam
sambutannya mengatakan IKI merupakan organisasi sosial yang menghimpun dan membina istri karyawan PTPN VII, yang kegiatannya meliputi bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. IKI bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta menjalin kerja sama untuk kepedulian sosial serta turut melestarikan budaya bangsa. Menurut Ny. Tina, saat ini angka kematian ibu dan anak masih tergolong tinggi. Untuk itu, IKI diminta untuk memberikan penyuluhan lewat posyandu yang ada di unit-
Ketua IKI Pusat menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba
Ketua IKI Pusat memotong tumpeng didampingi Ketua-Ketua Bidang
unit usaha. Selain itu, juga memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi. Lebih lanjut Ny. Tina mengatakan bidang budaya IKI ikut melestarikan dan membudayakan budaya bangsa, salah satunya melaksanakan kegiatan lomba menghias lidah ornamen
Lampung. “Di bidang pendidikan IKI juga memberikan bantuan buku bacaan kepada 42 SD wilayah Lampung, 48 SD wilayah Sumatera Selatan, dan 12 SD untuk wilayah Bengkulu,” katanya. Selain itu, tambah Ny. Tina, IKI juga memberikan bantuan makanan tambahan
Ketua IKI Pusat menyerahkan bantuan buku
melalui program PMTAS yang di berikan kepada 200 murid sekolah dari 34 SD di seluruh wilayah kerja PTPN VII. Ny. Tina meminta kepada seluruh anggota IKI untuk turut mendoakan agar pabrik gula milik PTPN VII, yang mulai giling bisa lancar sehingga bisa menghasilkan produksi tinggi dan rendemen tinggi. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan PMTAS, beasiswa dan buku bacaan kepada Ketua IKI Wilayah Distrik secara simbolis dari Ketua IKI Pusat. Pada lomba menghias lidah-lidah ornamen Lampung, terpilih sebagai juara I adalah Unit Rejosari, Juara II dari Unit Pematangkiwah dan posisi ketiga diraih Unit Pabrik Bungamayang. Sedangkan untuk juara Harapan I diraih Unit Kebun Karet Bergen, posisi kedua Kandir 2 dan urutan ketiga dari Unit Kebun Karet Kedaton. (tim)
Lomba Busana Adat di Banyuasin
I
katan Kekeluargaan IbuIbu (IKI) PTPN VII Distrik Banyuasin menggelar lomba berpakaian adat Sumatera Selatan. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 9 Mei 2015 pukul 09.00 WIB di ruang pertemuan Distrik Banyuasin ini diikuti oleh delapan peserta yang mewakili unit usaha di wilayah Distrik Banyuasin. Lomba berbusana adat yang digelar cukup meriah dan dihadiri sekitar 60 anggota IKI serta keluarga. Kegiatan lomba busana ini menurut ketua IKI Distrik Banyuasin Ny.Armilah Afifuddin dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-15 IKI yang sekaligus memperingati Hari Kartini. “Lomba berbuasana adat Sumsel dikemas oleh Seksi Budaya IKI. Karena bertepatan dengan Hari Kartini, tema HUT IKI
tahun ini adalah dengan keteladanan Kartini kita tingkatkan kecerdasan anak bangsa dan kelestarian budaya daerah,” katanya. Dikatakannya pula bahwa dengan lomba berbusana adat ini, diharapkan pengetahuan ibuibu anggota IKI bertambah dan
juga rasa kecintaan terhadap busana daerah. “Paling tidak, ibuibu yang mengkuti lomba ini nantinya dapat bercerita kepada anakanaknya apa tujuan ikut lomba busana adat Sumsel,” katanya. Selain itu, juga upaya mengembangkan, meneruskan, dan melestarikan semangat
perjuangan Ibu Kartini dapat terus dilakukan dan ditularkan kepada kartini-kartini yang ada saat ini hingga yang akan datang. “Kita berharap semangat perjuangan mengisi kemerdekaan dengan keahlian di bidang masing-masing terus dilanjutkan. Jangan sampa kita tertinggal de-
ngan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini berkembang dengan pesat. ” Peringatan HUT ke-15 IKI di Distrik Banyuasin juga ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng dan dilanjutkan dengan kegiatan arisan bulanan. “Khusus arisan ini secara rutin kita lakukan setiap 2 bulan sekali sebagai ajang silaturahim para pengurus dan anggota IKI di sini,” katanya. Oleh karenanya kegiatan arisan dilaksanakan di tempat berpindah-pindah. Kalau bulan ini dlaksanakan di Unit Betung, bulan depan di unit Betung Krawo dan seterusnya. “Kegiatan arisan ini juga diisi berbagai pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan bidang-bidang yang ada di IKI, yaitu pendidikan, sosial, dan budaya,” kata Ny. Armilah. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
7
WARTA
L
omba dalam kegiatan yang mengambil tema “Kita tingkatkan kecerdasan anak dan kepedulian sosial melalui PTMAS dan bantuan buku untuk sekolah dasar” tersebut antara lain line dance dan membuat kue getuk, yang diikuti ibu-ibu seluruh unit wilayah Distrik Way Seputih. Ketua IKI Distrik Way Seputih Ny. Ella Budi Firman mengatakan IKI merupakan wadah ibu-ibu untuk melakukan kegiatan sosial. Tahun-tahun sebelumnya IKI melakukan kegiatan sosial dengan melaksanakan sunatan massal dan KB gratis. Sedangkan untuk tahun ini dilaksanakan program bantuan makanan tambahan anak sekolah (PTM AS) dan bantuan buku sekolah. “Tahun ini bantuan buku dan PMT AS akan diberikan kepada 4 sekolah yang ada di lingkungan distrik,” katanya. Ia berharap kedepan IKI dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat di sekitar unit kebun PTPN VII. Sementara Pembina IKI wilayah Distrik Way Seputih, Budi Firman, mengucapkan selamat kepada IKI yang merayakan HUT ke-15. “Semoga ke depan keberadaan IKI benar-benar bisa menjadi penyejuk bagi para suami, sehingga para suami bisa bekerja jadi lebih
IKI Wayseputih Bantu Buku Sekolah Dalam rangka memperingati HUT ke-15 Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII, Distrik Way Seputih menggelar perlombaan dan memberikan bantuan buku dan pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah (PMT-AS) yang dipusatkan di lapangan tenis Unit Kebun Bekri, Sabtu (9/5/2015).
Pemenang lomba foto bersama
giat lagi, dan menghasilkan produksi yang baik,” katanya. Menurut Budi Firman, keharmonisan keluarga sangat penting dan menetukan para suami bisa lebih nyaman ketika bekerja di kantor. Ia juga meminta kepada ibu-ibu agar lebih kreatif dalam menjalankan program-programnya. Pada kesempatan itu juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Ketua IKI Wilayah Distrik Ny. Ella Budi, yang diserahkan kepada Pembina IKI. Juga penyerahan secara simbolis
Ketua IKI DSPT Ny. Ella menyerahkan bantuan PMT-AS kepada ketua unit
bantuan PMTAS dan buku kepada para ketua IKI unit di wilayah Distrik Way Seputih untuk diteruskan ke sekolahsekolah. Untuk pemenang lomba line dance, keluar sebagai juara I Unit Kebun Padangratu, urutan kedua Unit Tulungbuyut, ketiga diraih Unit Bekri, dan urutan keempat Unit Bungamayang. Sementara pemenang lomba kreasi kue getuk, juara I Unit Tulungbuyut, juara II unit Bungamayang, ketiga dan keempat diraih Unit Bekri dan Unit Padangratu. (tim)
GM DSPT menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba
Lomba Mawalan dan Kuliner Tradisional
D
alam merayakan HUT ke15 IKI Unit Padangratu menggelar lomba mawalan dan lomba kreasi makanan tradisional. Namun, pesertanya bukan hanya para ibu anggota IKI, melainkan juga melibatkan masyarakat desa sekitar kebun. Dalam sambutannya Ketua IKI Unit Padangratu Ny. Anna Panani mengatakan IKI merupakan wadar suatu organisasi yang dapat menampung asprirasi dan masukan bahkan keluhan dari para anggota. “Selain itu, IKI juga bertujuan menyejahterakan anggota dan keluarga, menjalin kerja sama untuk kepedulian sosial di lingkungan sekitar.” katanya. Tidak terasa sudah 15 tahun IKI berdiri, terpatnya pada tanggal 5 Mei 2000. Dan sudah banyak program kerja/kegiatan yang telah dilakukan. “Khusus di Padangratu, ragam kegiatan yang pernah dilaksanakan di antaranya sunatan massal, pemasangan alat
Ketua IKI Unit Patu Ny. Anna Panani foto bersama dengan pemenang lomba
kontrasepsi, pemeriksaan papsmear, pendidikan untuk anak putus sekolah dan lainnya,” katanya. Dan yang hingga saat ini kegiatannya masih berkelanjutan adalah memberi bantuan buku dan memberikan bantuan PMT-AS bagi sekolah-sekolah yang ada di sekitar lingkungan perusahaan. Di bidang budaya, tambah Ny. Anna, IKI juga turut melestarikan kebudayaan yang tiga provinsi, yaitu Lampung, Suamtera Selatan, dan Bengkulu. Berbagai kegiatan
pengembangan dan pelestarian budaya daerah telah pula dilakukan oleh IKI di setiap wilayah. “Kegiatan untuk mendukung kebudayaan diantaranya dengan menggelar lomba hantaran (meminang gadis) menurut adat istiadat di Lampung, Palembang dan Bengkulu,” katanya. Selain itu, memperkenalkan masakan khas daerah, memperkenalkan lagu-lagu daerah dan pakaian adat. Menurutnya, setiasp kegiatan yang telah dilaksanakan berjalan
dengan lancar dan sukses. Hal itu membuktikan adanya semangat dan kerja sama, baik antar pengurus dan anggota, dukungan dari Pembina IKI, serta partisipasi dari masyarakat sekitar. “Kita berharap ke depan IKI tetap berkiprah dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan, kesehatan, dan membantu perusahaan dalam berbagai upaya untuk menyejahterakan anggota dan masyarakat sekitar,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
AKTIVITAS
8
Safari Produksi Dewan Komisaris Dewan Komisaris PTPN VII melakukan kunjungan kerja ke hampir semua unit pabrik dan , baik di Lampung, Sumatera Selatan, mapun Bengkulu. Kunjungan kerja tersebut dimulai sejak awal April lalu hingga Juni 2015.
Mengukur bidang sadap di kebun TM
ada Rabu dan Kamis (27-28/5/ 2015), rombongan yang dipimpin langsung Komisaris Utama PTPN VII H.A. Ansyori Mattjik berkunjung ke Unit Pabrik Karet Pematangkiwah (Pewa), Unit Kebun Kedaton, dan Unit Bergen Afdeling Kalianda, Unit Kebun Wayberulu, dan Unit Rejosari. Dalam kunjungan tersebut rombongan Dewan Komisaris didampingi Direktur Produksi M. Natsir. Di setiap unit kebun dan pabrik, Dewan Komisaris mendapat pemaparan tentang kinerja dan produksi dan melihat
P
langsung kebun dan pabrik. Seperti ketika di Unit Pematangkiwah, pemaparan kinerja triwulan I tahun 2015 disampaikan Manajer Unit Pewa Heri Darso. Setelah mengunjungi pabrik karet Pewa, rombongan melanjutkan kunjungan ke Unit Kebun Kedaton dan Unit Bergen Afdeling Kalianda. Di dua tempat ini Komut dan rombongan melihat tanaman karet, baik TM maupun TBM. Keesokan harinya, rombongan mengunjungi Unit Kebun Wayberulu. Komisaris Utama Ansyori Mattjik melihat langsung kondisi tanaman
belum menghasilkan (TBM) tahun tanam 2013 seluas 170 hektar di Afdeling 4. Setelah itu, rombongan juga berkunjung ke unit kebun sawit Rejosari. Menurut Komut, dalam setiap kunjungannya dia mengingatkan agar para pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standard operating procedur (SOP). “Secara teknis para pekerja sudah paham. Namun, harus tetap sering diingatkan karena banyak juga yang larut dengan kebiasaan, sehingga melupakan norma teknis yang baku,” katanya.
Karena sudah terbiasa, sehingga meskipun keliru tidak lagi menjadi perhatian. “Nah, kami datang meninjau dan biasanya yang baru datang bisa melihat di mana saja kekurannya,” kata Pak Mattjik. Untuk meningkatkan produksi dan kinerja, harus dimulai dari yang kecil-kecil. “Jangan abaikan dan anggap sepele hal-hal yang kecil. Misalnya, dalam menyadap karet, bagaimana pemakaian panel sadapnya, ketebalan irisannya, penyiapan peralatannya, dan lain-
lainnya,” ujarnya. Kalau hal itu tak diperhatikan, bisa berdampak buruk pada masa-masa yang akan datang. Misalnya, bidang sadap yang seharusnya bisa dipakai 5 tahun ternyata hanya 3 tahun, sehingga pada akhirnya memperpendek masa eksploitasi tanaman. “Kami perlu mengingatkan para pekerja agar potensi yang ada bisa tergali dengan baik dan berkelanjutan,” kata Anshori Mattjik. (tim)
Meninjau kebun TBM di Wayberulu
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
Dialog tentang kinerja pabrik
Meninjau kebun TBM di Wayberulu
Meninjau pabrik karet remah Unit Pewa
9
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
WARTA
Menteri BUMN Tinjau Lokasi Jalan Tol
S
ilakan lahan PTPN VII dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tol,” kata Direktur Utama PTPN VII Kusumandaru N.S. ketika menyambut kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di lokasi groundbreaking pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) di Desa Sabahbalau, Jatiagung, Lampung Selatan, Rabu (27/5/ 2015). Menurutnya, lahan PTPN VII yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tol di Sabahbalau sepanjang 2,9 kilometer. “Kami mengupayakan proses pembebasan lahan tersebut secepatnya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan,” ujar Kusumandaru. Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan kunjungan kali ini untuk memastikan agar pembangunan jalan tol berjalan lancer dan tidak ada kendala. Menurutnya, jika ada hambatan akan langsung dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. “Kita berkomunikasi secara terbuka, dan hari ini dihadirkan semua, ada Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Kepala BPN Lampung Iing Sarkim, Direktur Utama PTPN VII Kusumandaru, dan Direktur Hutama Karya. Jika ada kendala mari kita bicarakan bersama,” paparnya. Rini mengaku mendapatkan laporan bahwa ada masalah terkait pembebasan lahan untuk pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Terbanggibesar. “Kita mendapat informasi bahwa pembebasan lahan ada masalah. Untuk itu perlu ada langkah cepat untuk mengondisikannya agar lancar,” jelas dia.
“
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII mendukung sepenuhnya pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) yang memanfaatkan lahan milik perusahaan. Bahkan, untuk kepentingan jalan tersebut PTPN VII merelakan puluhan hektar tanaman karetnya dibongkar.
Ditegaskan Menteri BUMN bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Palembang selesai pada Juni 2018. “Ya target kitaTol Bakauheni tembus ke Palembang selesai pertengahan 2018,” kata dia. Untuk mempercepat pembangunan JTTS, Kementerian BUMN bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Kemeterian Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan mengambil langkah-langkah nonkonvensional. “Ini dilakukan agar kita bisa mengejar target waktu yang kita tetapkan,” tegas dia. Untuk itu, dia mengharapkan agar tim persiapan pembebasan lahan yang dibentuk Pemprov Lampung
inerja Distrik Banyuasin PTPN VII kuartal pertama tahun 2015, baik tanaman kelapa sawit maupun karet sangat membanggakan. Pada tahun 2014 di semester pertama untuk komoditas kelapa sawit tercapai 147.621 ton dan komoditas karet tercapai 2.823 ton. Sedangkan di tahun 2015 ini semester yang sama diestimasikan pencapaian produksi komoditas kelapa sawit 149.796 (101 persen) dibandingkan dengan tahun 2014, dan untuk komoditas karet 3.286 ton (116 persen) dibandingkan tahun 2014. Untuk melihat kondisi saat ini sebagai gambaran awal pencapaian target produksi tersebut Direktur Utama PTPN VII Ir. Kusumandaru N.S. bersama Direktur Produksi Ir. M. Natsir pada 5 Mei 2015 melakukan kunjungan kerja ke Distrik Banyuasin dan langsung melihat kondisi tanaman kelapa sawit di Unit Betungkrawo dan Unit Betung. Setelah melihat kebun dan pabrik di dua unit tersebut, Kusumandaru menyatakan senang dan puas. “Meski
K
10
bergerak cepat untuk menentukan penetapan lokasi (panlok). “Lahan di Sabahbalau ini sepanjang 2,9 kilometer milik PTPN VII ini pun belum ada panloknya. Kami minta segera dibuat dan dikirim ke Kemenpupera,” imbuhnya. Menurutnya, panlok jalur tol tersebut nantinya akan diserahkan ke Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Lampung, untuk mengukur ulang subjek dan objek lahan. “Lahan PTPN VII juga akan diukur, nanti BPN akan menghitung batang karet yang akan ditebang untuk mendapatkan ganti rugi,” terangnya. Untuk masalah ganti rugi, lanjutnya, Pemerintah Pusat
sudah memiliki tim independen penilai harga. Namun, dia belum bisa menyebutkan siapa saja yang berada di tim ter-
sebut. “Sudah terbentuk, nanti setelah BPN mengukur ulang, baru tim ini turun,” tandasnya. (tim)
Dirut Kunjungi Distrik Banyuasin
di tengah kesulitan, teman-teman tetap dapat menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas dan bisa mencapai produksi dan kinerja yang bagus. Kita harus pertahankan dan tingkatkan semangat seperti ini,” kata Dirut yang didampingi General Manager Distrik Banyuasin H.Afifuddin. Sementara menurut Afifuddin, apa yang dicapai saat ini berkat kerja keras semua karyawan secara tim. “Saya
bersyukur dan berterima kasih kepada semua karyawan yang telah bekerja secara tim sehingga apa yang diharapkan perusahaan bisa tercapai,” katanya. Namun demikian juga jangan terlena dengan apa yang dihasilkan saat ini. Bahkan hal itu diharapkan bisa menjadi pemicu kinerja selanjutnya agar produksi bisa meningkat lagi. Menurutnya, pelampauan target tersebut disamping kerja keras dan kekompakan tim, juga
dilakukan beberapa inovasi berupa perbaikan dan perlakuan pada tanaman. Misalnya untuk menambah kesuburan tanah dilakukan dengan penambahan bahan organik seperti tankos, limbah cair organik, dan pupuk kandang atau kompos, disamping perbaikan pada lahan berupa pembuatan big hole (lubang besar) pada saat tanaman ulang kelapa sawit. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
11
WARTA
IKI Talangsawit Lomba Bayi Sehat Para ibu yang berasal dari empat desa penyangga Unit Talangsawit, yaitu Desa Tanjungagung Barat, Timur, Utara dan Selatan, beramai-ramai membawa bayi mereka ke Posyandu UPKS Talangsawit (Tasa), Senin 25 Mei 2015 sekitar pukul 08.00. edatangan mereka untuk mengikuti lomba bayi sehat yang diselenggarakan ole Ikatan Kekeluargaan IbuIbu (IKI) UPKS Talangsawit. Sebanyak 21 balita mengikuti kontes untuk memeriahkan HUT ke-15 IKI. “Kami sengaja mengikutsertakan masyarakat untuk ikut memeriahkan peringatan HUT ke-15 IKI. Ini sebagai bagian kegiatan bina lingkungan dengan melakukan kegiatan bersama masyaraat desa sekitar,” kata Ketua IKI UPKS Tasa Andriana Lip Supran. Kegiatan dibuka oleh Pembina IKI Tasa Ir. H. Lip Supran dan dihadiri sejumlah kepala desa dari desa penyangga di lingkungan UPKS Tasa. Tema HUT IKI adalah “Dengan Keteladanan RA Kartini Kita Tingkatkan Kecerdasan Anak Bangsa dan Lestarikan Budaya Daerah.” Menurut Andriana, dari tema tersebut sengaja diambil makna kedua, yaitu meningkatkan kecerdasan anak bangsa dengan melaksanakan lomba bayi sehat. “Dengan harapan lomba bayi sehat ini dapat memberikan edukasi yang lebih baik lagi kepada para ibu, terutama bagaimana merawat bayi mereka lebih sehat dan nantinya menjadi anak bangsa yang tumbuh
K
cerdas serta menjadi pemimpin bangsa ini ke depannya,” katanya. Juga menurut Ketua IKI Unit UPKS Tasa yang akrab disapa Ibu Ana ini, lomba bayi sehat dibagi dalam dua kategori, yaitu usia 6–24 bulan dan usia 2–5 tahun, dengan penilaian antara lain pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan kecerdasan. “Penilaian langsung dipimpin oleh dokter puskesmas kita, yaitu Dokter Rizki dan para bidan di Puskesmas Tasa. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan. Bahkan, jika memungkinkan kita laksanakan setiap enam bulan, sehingga kita bisa bisa ikut memantau pertumbuhan anak-anak agar sehat dan cerdas,” kata Ana. Dari hasil penilian tim juri, pemenang untuk kategori 6—24 bulan: juara I Bisma Rhmadani, juara II Reza Pratama, dan juara III Alavta Kaira. Kemudian untuk kategori usia 2–5 tahun: juara I Deru Pratama, juara II M. Gefriansyah Adillah, dan III Sakti Wardana. Kemudian juara favorit diraih oleh Azzarah Annisa. Para pemenang mendapatkan piala dan piagam penghargaan serta hadiah hiburan lainnya. (tim)
Pembina IKI Tasa H. Lip Supran menyerahan hadiah kepada pemenang I kategori usia 6—24 bulan.
Ketua IKI Unit UPKS Tasa Ny. Andriana menyerahkan hadiah kepada pemenang I kategori usia 2—5 tahun.
Foto bersama dengan pemenang.
Sebanyak 150 Karyawan dan Warga Donor Darah
U
ntuk kesekian kalinya Unit Betung bekerja sama dengan PMI Kota Palembang menggelar aksi sosial donor darah. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 23 Mei 2015, di ruang pertemuan Unit Betung diikuti oleh 150 peserta. Para peserta donor selain karyawan PTPN VII Unit Betung, Tebenan, dan UPKS Tasa, juga warga dari Desa Telukkijing III, Kecamatan Lais, serta anggota Koramil Betung. “Donor darah ini merupakan program rutin kita. Karena kita sama-sama ketahui bahwa banyak saudara-saudara kita yang dirawat di rumahrumah sakit membutuhkan darah,” katanya. Sedangan persediaan darah dari berbagai golongan di PMI Palembang sangat terbatas. “Memang banyak pendonor yang secara rutin mendonorkan darahnya, tapi masih belum sebanding dengan kebutuhan darah untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan ketika mereka di menjali operasi, seperti melahirkan, kecelakaan, dan lain-lain,” kata Manajer Unit Betung H.Wahyu Supriatna, S.P. Bahkan menurut Wahyu, pihaknya untuk kedepannya akan mengajak warga masyarakat yang ada di sekitar Unit Betung untuk mendonorkan darahnya. “Mulai saat ini kita sedang menyosialisasikan ke warga yang ada di sekitar kebun kita agar mereka nantinya bersedia mendonorkan darahnya. Karena selain kita menjadi sehat, juga kita mendapatkan amal bisa menolong saudarasaudara kita yang membutuhkan darah,” katanya. Sementara Mulyono mengaku sejak bertugas di Unit Betung sudah empat kali mendonorkan darahnya yang golongan O. “Waktu di PG Cintamanis, saya beberapa kali ikut donor darah. Setelah itu vakum dan baru sekarang kembali aktif donor lagi,” katanya. Mulyono mengatakan bahwa donor darah membuat tubuhnya makin bugar. “Katanya kalau darah kita didonorkan, sel-sel darah akan tumbuh baru dan segar, sehingga membuat tubuh menjadi lebih sehat. Saya memang merasakan kalau sudah donor, terasa badan tambah sehat,” kataya. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
12
WARTA
SHU Kopkar Kandir 117% dari RKA Pengurus Koperasi Karyawan Ruwai Jurai Kantor Direksi PTPN VII menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2014 bertempat di Ruang Rapat Lantai I, Jumat (22/5/2015).
etua Koperasi Kopkar Ruwai Jurai Kandir Ilen Nawangsari menguraikan secara keseluruhan pengelolaan usaha tahun buku 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013. Hal itu dapat dilihat dari sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh, yaitu Rp782 juta (sebelum pajak) atau Rp601 juta (setelah pajak) atau 117 persen terhadap RKA tahun 2014 dan 107 persen terhadap realisasi SKU tahun 2013. “Selama tahun 2014, Kopkar Kandir mengelola di antaranya usaha simpan pinjam, pelayanan kebersihan, fotokopi, dan usaha gabungan, yaitu
K
sewa kendaraan, pengadaan jasa pengemudi, pemeliharaan taman, dan usaha jasa pelayanan lainnya,” katanya. Untuk usaha simpan pinjam pada tahun 2014 ini berkontribusi menyumbang perolehan SHU sebesar Rp37 juta lebih, pelayanan kebersihan sebesar Rp264 juta lebih, usaha fotokopi sebesar Rp8,9 juta, dan gabungan memberikan konrtibusi paling besar, yaitu Rp467 juta lebih. Menurut Ilen, untuk tahun 2015 Kopkar Kandir memiliki beberapa program kerja yang disusun berdasarkan kemampuan keuangan dan SDM. Untuk bidang organisasi dan pembinaan SDM, pada tahun
2015 akan meningkatkan kinerja pengurus, menambah pengetahuan pengurus dengan pelatihan dan studi banding ke koperasi/perusahaan lain yang berkaitan dengan usaha. Selain itu, meningkatkan keterampilan karyawan dengan pelatihan dan mengunjungi usaha sejenis di perusahaan lain. Koperasi juga akan memberikan reward kepada karyawan koperasi yang berprestasi dan memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar disiplin dan tata tertib. Di bidang keuangan, pada tahun buku 2015 pengurus akan menaikan simpanan wajib anggota menjadi Rp15.000 dan meningkatkan SHU. Serta akan mengusahakan kerja sama dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan bidang usaha yang ada di Kopkar. Selanjutnya, tambah Ilen, di bidang usaha mengoptimalkan hasil dari usaha yang ada,
memperbaiki dan memperbaharui alat dan mesin fotokopi, menambah kendaraan untuk disewakan, menambah usaha pertamanan untuk disewakan, dan mengadakan kerja sama dengan investor untuk membantu pendanaan untuk kepemilikan perumahan. Dalam kegiatan operasional pengelolaan usaha Kokar
RJ Kandir dibantu oleh karyawan administrasi 2 orang, fotokopi 3 orang, pembantu umum 1 orang, bagian pengadaan dan perlengkapan 1 orang, koordintaor cleaning service 1 orang, tenaga petugas kebersihan 40 orang, tenaga pengemudi 10 orang dan tenaga petugas di kantor IKI 1 orang. (tim)
Salat Ajarkan Disiplin dan Jujur
eringatan Israk Mikraj yang digelar Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) PTPN VII kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Biasanya peringatan dilaksanakan di masjid, kali ini di dilaksanakan di ruang rapat dan digelar siang hari, Kamis (21/5/2015).
P
Direktur SDM dan Umum Budi Santoso mengatakan dilaksanakannya kegiatan ini pada siang hari bertujuan agar keterlibatan karyawan lebih meningkat. Sesuai dengan tema yang diusung “Meraih nikmat Israk Mikraj, kita implementasikan perilaku disiplin dan jujur di lingkungan kerja” diharapkan para karyawan bisa mengambil hikmahnya sehingga bisa meningkatkan keimanan, disiplin, dan kejujuran dalam bekerja. “Dengan peringatan ini diharapkan
karyawan bisa menyerap hikmahnya, sehingga bisa bekerja lebih baik lagi. Meskipun dilaksanakan dengan sederhana, jangan sampai mengurangi makna dan hikmah dari peringatan ini,” kata Budi Santoso. Sementara penceramah Ustad Muhfid Abdulah menguraikan tentang pentingnya melaksanakan salat bagi muslim. Menurutnya, salat itu mengajarkan hidup disiplin dan jujur. Karena itu, salat harus dilakukan tepat waktu, dan tidak boleh asal-asalan. Sedangkan warga Komplek Kantor Direksi PTPN VII juga menggelar peringatan Israk Mikraj pada Jumat (22/5/2015) di Masjid Baitunnabat. Acara yang diawali dengan salat Magrib berjemaah tersebut dihadiri seluruh pengurus
masjid Baitunnabat, Kabag SDM PTPN VII Habib Wibowo, dan warga komplek perumahan PTPN VII. Penceramah dr. Yusuf Baihaki dalam tausiahnya menguraikan tentang hikmah Isra Miraj. Menurutnya, Hasil dari perjalanan Isra Miraj tersebut Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menjalankan salat lima waktu. Penggabungan dua kata israk dan mikraj, yaitu diperjalankan dan diangkat ke langit. Artinya, Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT diperjalankan dan selanjutnya diangkat ke langit dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih hanya seperempat malam saja. “Perjalanan dari Masjidil Haram yang ada di Kota Makah ke Masjid Aqsa di Palestina ditambah dengan perjalanan mikraj ke langit ketujuh sampai sidrotulmuntaha hanya di tempuh beberapa jam saja. Kalau dipikir secara logika tidak mungkin semua itu bisa terjadi. Namun kalau dipandang secara keimanan maka itu sangat mungkin,” katanya. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
WARTA Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Perkebunan PTPN VII resmi digunakan. Implementasi sistem baru tersebut ditandai dengan input data oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Rafel P. Sibagariang, di Ruang Rapat Kantor Direksi PTPN VII, Senin (4/5/2015).
D
irektur Perencanaan dan Pengembangan Rafel P. Sibagariang mengatakan proyek ERP ini dimulai sejak kick of meeting yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 November 2012. “Beberapa tahapan telah dilalui untuk membangun sistem ERP perkebunan ini, yakni tahap mock-up atau desain sistem. Tahap ini dilaksanakan selama 4 bulan sejak tanggal 20 November 2012,” katanya. Selanjutnya, tahapan kedua berupa kegiatan development system yang dilaksanakan selama 14 bulan sejak tanggal 20 Maret 2013 hingga 30 Mei 2014. Kemudian tahap ketiga berupa kegiatan pilot project dilaksanakan sejak tanggal 31 Mei 2014 hingga 3 Mei 2015. “Pada hari ini Senin 4 Maei 2015 dimulai tahap implementasi untuk 3 kebun, yakni Wayberulu, Pematangkiwah, Kedaton, dan Kantor Direksi,” katanya. Tahap implementasi mengalami keterlambatan selama 14 bulan dari jadwal yang semula akan dilakukan pada 14 Februari 2014, disebabkan adanya beberapa
perubahan, salah satunya perubahan kode rekening. Pembangun sistem ERP ini bisa dilaksanakan berkat kerja keras counter part bagian, konsultan, dan teknisi dari PT Asia Global Solusi. Kedepan, kata Sibagariang, diharapkan kick off implementasi ERP ini bisa dilaksanakan dan dapat berjalan dengan lancar dan sukses hingga selesai. Direktur PT Asia Global Solusi, Yudia Pancaputra, mengungkapkan kick off kali ini merupakan tahap awal babak baru, bekerja menggunakan sistem baru, dan otomatis mengubah paradigma bekerja. “Karena sistem baru, di awal pasti ada masalah, dan diminta kita semua bisa menyelesaikan masalah,” katanya. Sementara Direktur Microsoft Bussiness Solution Microsoft Indonesia Eddy Soloam menyatakan kesiapan Microsoft dalam mendukung sistem ERP PTPN VII yang dimulai pada hari tersebut. “Perangkat Microsoft telah disiapkan untuk ERP PTPN VII. Kami ucapkan selamat atas go live ERP PTPN VII,” katanya. (tim)
Peluncuran ERP
Direktur Renbang menyerahkan hadiah kepada peserta terbaik
13
Sistem ERP Resmi Diimplementasikan
Direktur Renbang Rafel P. Sibagariang mencoba program ERP yang baru diluncurkan
Kesebelasan Wabe Gilas Tim Kandir Tim sepakbola Unit Kebun Wayberulu (Wabe) berhasil menumbangkan tim Kantor Direksi dengan angka 3-1 pada pertandingan persahabat yang digelar di lapangan Unit Wabe PTPN VII beberapa waktu lalu. Gol pertama diciptakan oleh Hendri dari Tim Wabe pada menit ke-15. Hendri berhasil membobol gawang Tim Kandir yang dijaga Willy setelah luncuran umpan manis yang disodorkan pemain gelandang Tim Wabe. Setalah gawang tim Kandir kebobolan, permainan semakin seru. Tim Kandir meningkatkan tekanan, para pemain depan menerobos melakukan serangan balik ke gawang Tim Wabe yang dijaga Adi Prayitno. Namun, beberapa kali peluang Tim Kandir di depan gawang Wabe bisa dimentahkan oleh penjaga pertahanan belakang. Bahkan, dua kali tendangan yang langsung menusuk ke gawang dapat dihalau oleh sang penjaga gawang, Adi Prayitno. Hingga menit ke-30 kedua tim saling tekan. Setiap kali Tim Kandir mendobrak pertahanan, dibalas oleh Tim Wabe dengan serangan baliknya. Baru pada menit ke-33 Tim Kandir berhasil
menembus pertahanan lawan dan dan tendangan Sugeng berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Memasuki babak kedua gol bertambah dari unit Wabe yang diciptakan oleh Wahid. Permainan semakin seru, seranganserangan tim Wabe terus dilancarkan ke gawang tim Kandir. Sehingga di pertengahan permainan tim Wabe berhasil menambah angka hasil tendangan Muhrim, merubah kedudukan menjadi 3-1. Hingga babak kedua berakhir posisi tetap unggul tim Wabe. Sebelumnya dalam pertandingan persahabatan, Tim Kandir saat melawan tim Kedaton berhasil unggul dengan kedudukan 3-1. Kemudian ketika melawan tim Reosari juga berhasil menang dengan kedudukan 2-1. Namun, ketika melawan tim Trikora, Tim Kandir harus tunduk dengan kedudukan 3-2. Pertandingan persahabatan sepakbola tersebut dilaksanakan secara rutin oleh Tim Kandir. Tujuannya selain untuk mempererat jalinan silaturahmi dan kebugaran, juga sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi dalam permainan sepak bola. Tak kalah pentingnya adalah sebagai sarana hiburan dan penyegaran diri atau refreshing setelah suntuk dengan tugas dan pekerjaan. (tim)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
14
BinaROHANI
Rahasia Syukur, Sabar, dan Istigfar memberikannya. Inilah rukun syukur yang mesti dipenuhi agar bisa dikatakan sebagai orang yang bersyukur.
Oleh Drs. Fatahuddin Harahap Petugas Kerohanian PHBI Kantor Direksi
S
ebenarnya, kehidupan manusia berputar pada tiga poros, yaitu syukur, sabar, dan istighfar. Seseorang takkan lepas dari salah satu dari tiga keadaan tersebut. Sebagaimana diulas oleh Imam Ibnul Qayyim dalam mukaddimah kitab Al Waabilush Shayyib bahwa ketiga hal di atas dengan akan menjadi penentu kedudukan seorang manusia, baik di hadapan Allah SWT maupun di hadapan sesama makhluk. 1. Manusia mendapat curahan nikmat dan rahmat yang tak terhingga dari Allah. Inilah yang mengharuskannya untuk bersyukur. Syukur memiliki tiga rukun, yang bila ketiganya diamalkan, berarti seorang hamba dianggap telah mewujudkan hakikat syukur tersebut, meski kuantitasnya masih jauh dari cukup. Ketiga rukun tersebut adalah: 1) Mengakui dalam hati bahwa nikmat tersebut dari Allah; 2) Mengucapkannya dengan lisan; dan 3) Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah, karena Dia-lah yang
2. Atau boleh jadi, Allah mengujinya dengan berbagai ujian. Kewajiban hamba pada saat itu adalah bersabar. Definisi sabar itu meliputi tiga hal: 1) Menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah; 2) Menahan lisan dari berkeluhkesah dan menggerutu terhadap takdir Allah; dan 3) Menahan anggota badan dari bermaksiat seperti menampar wajah, menyobek pakaian, (atau membanting pintu, piring) dan perbuatan lain yang menunjukkan sikap “tidak terima” terhadap keputusan Allah. Perlu kita pahami bahwa Allah menguji hamba-Nya bukan karena Dia ingin membinasakan si hamba, melainkan untuk mengetes sejauh mana penghambaan kita terhadap-Nya. Kalaulah Allah mewajibkan sejumlah peribadatan (hal-hal yang menjadikan kita sebagai abdi Allah) saat kita dalam kondisi lapang, maka Allah juga mewajibkan sejumlah peribadatan kala kita dalam kondisi sempit. Banyak orang yang merasa ringan untuk melakukan peribadatan tipe pertama (kondisi lapang), karena biasanya hal tersebut selaras dengan keinginannya. Akan tetapi yang lebih penting dan utama adalah peribadatan tipe kedua (kondisi sempit), yang sering tidak selaras dengan keinginan kita. Ibnul Qayyim lantas mencontohkan bahwa berwudhu pada musim panas menggunakan air dingin; mempergauli istri cantik yang dicintai, memberi nafkah kepada anak-isteri saat banyak duit; adalah ibadah. Demikian pula berwudhu dengan sempurna dengan air dingin pada musim dingin dan menafkahi anak-istri saat
kondisi ekonomi terjepit, juga termasuk ibadah. Tapi nilainya begitu jauh antara ibadah tipe pertama dengan ibadah tipe kedua. Yang kedua jauh lebih bernilai dibandingkan dengan yang pertama, karena itulah ibadah yang sesungguhnya, yang membuktikan penghambaan seorang hamba kepada sang Khaliq. Oleh sebab itu, Allah berjanji akan mencukupi hamba-hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya: Bukankah hanya Allah yang mencukupi (segala kebutuhan) hamba-Nya (QS. Az Zumar: 36). Tingkat kecukupan tersebut tentulah berbanding lurus dengan tingkat penghambaan setiap orang. Makin tinggi ia memperbudak dirinya demi kesenangan Allah yang konsekuensinya harus mengorbankan kesenangan pribadinya, maka makin tinggi pula kadar pencukupan yang Allah berikan kepadanya. Akibatnya, sang hamba senantiasa dicukupi oleh Allah dan termasuk dalam golongan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya: Sesungguhnya engkau (Iblis) tidak memiliki kekuasaan atas hamba-hamba-Ku, dan cukuplah Rabbmu (Hai Muhammad) sebagai wakil (penolong) (QS. Al Isra: 65). Hamba-hamba yang dimaksud dalam ayat ini adalah hamba yang mendapatkan pencukupan dari Allah dalam ayat sebelumnya, yaitu mereka yang benar-benar menghambakan dirinya kepada Allah, baik dalam kondisi senang maupun susah. Inilah hambahamba yang terjaga dari gangguan setan, alias setan tidak bisa menguasai dan menyeret mereka kepada makarnya, kecuali saat hamba tersebut lengah. Sebab bagaimana pun juga, setiap manusia tidak akan bebas 100 persen dari gangguan setan, selama dia manusia. Ia pasti akan termakan bisikan setan suatu ketika. Bedanya, orang yang benar-benar merealisasikan ubudiyyah (peribadatan) kepada Allah hanya akan terganggu oleh setan di saat dirinya lengah saja, yakni saat dirinya tidak bisa menolak gangguan tersebut. Saat itulah dia termakan hasutan setan dan
melakukan pelanggaran. 3. Hamba yang melakukan pelanggaran, ketika dia sadar akan beralih ke kondisi berikutnya, yaitu kesadaran bahwa ia melakukan dosa. Maka segeralah ia memohon ampun (beristighfar) kepada Allah. Ini merupakan solusi luar biasa saat seorang hamba terjerumus kedalam dosa. Bila hamba yang bertakwa, ia akan selalu terbayang oleh dosanya, hingga dosa yang dilakukan tadi justru berdampak positif terhadapnya di kemudian hari. Ibnul Qayyim lantas menukil ucapan Syaikhul Islam Abu Ismail Al Harawi yang mengatakan: seseorang mungkin melakukan suatu dosa, yang karenanya ia masuk surga; dan ia mungkin melakukan ketaatan, yang karenanya ia masuk neraka. Bagaimana bisa? Jika Allah menghendaki kebaikan atas seseorang, Allah akan menjadikannya terjerumus dalam suatu dosa (padahal sebelumnya ia seorang yang shalih). Dosa tersebut akan selalu terbayang di depan matanya, mengusik jiwanya, mengganggu tidurnya dan membuatnya selalu gelisah. Ia takut bahwa semua keshalihannya akan sia-sia karena dosa tersebut, hingga dengan demikian ia menjadi takluk di hadapan Allah, takut kepada-Nya, mengharap rahmat dan maghfirah-Nya, serta bertaubat kepadaNya. Nah, akibat dosa yang satu tadi, ia terhindar dari penyakit ujub (kagum) terhadap keshalihannya selama ini, yang boleh jadi akan membinasakan dirinya, dan tersebab itulah ia akan masuk jannah. Namun sebaliknya orang yang melakukan amalan besar, ia bisa jadi akan celaka akibat amalnya tersebut. Yakni bila ia merasa kagum dengan dirinya yang bisa beramal shalih seperti itu. Nah, kekaguman ini akan membatalkan amalnya dan menjadikannya lupa diri. Maka jika Allah tidak mengujinya dengan suatu dosa yang mendorongnya untuk bertobat, niscaya ia akan celaka dan masuk neraka. (*)
Sikap dan Perilaku yang Menakjubkan
K
isah menakjubkan ini disampaikan oleh seorang dai. Sang dai berkata,”Pelaku kisah ini bercerita kepadaku: pada suatu hari aku bersafar menuju Riyadh bersama istri dan anak-anakku. Di tengah jalan mobilku rusak. Tatkala itu cuaca panas. Kami pun berhenti di dekat salah satu pom bensin (tempat peristirahatan yang lengkap dengan warung dan bengkel). Aku memanggil seorang montir untuk mengecek mobilku. Sang montir mengatakan bahwa mobilku rusak berat dan hanya bisa diperbaiki di bengkel besar Thoif atau di Riyadh. Aku tertegun di bawah terik matahari, sementara istri dan anak-anakku tetap berada di dalam mobil. Aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan. Aku bingung, apa yang harus kulakukan. Orang-orang
melewatiku dan tak ada seorang pun yang menyapaku. Hingga tidak berapa lama kemudian seseorang lewat dan berkata, “Semoga Allah menolongmu, semoga Allah memberi kemudahan padamu.” Ini adalah orang terbaik yang lewat, ia mendoakanku. Tak lama kemudian seseorang keluar dari pom bensin lalu berhenti di mobilku yang rusak, mengucap salam, dan menyapaku, “Ada apa dengan mobilmu?” “Rusak,” jawabku. Rupanya orang itu punya keahlian tentang mesin mobil. Maka ia pun minta izin mengecek, lalu berkata, “Ini rusak berat, tidak bisa diperbaiki.” Aku bertanya, “Lantas bagaimana ya?” Ia pun berkata, “Teman, engkau membawa keluarga sedangkan aku hanya sendirian. Engkau masukkan saja istri dan anak-anakmu ke mobilku terus bawalah mobilku, lanjutkan perjalananmu ke Riyadh, dan
bertawakkallah kepada Allah. Adapun aku akan menunggu di sini. Perjalananmu masih 400 km lagi. Kalau sudah sampai di Riyadh, kirim saja mobil derek dari Riyadh untuk menjemput aku dan mobilmu!” Kataku, “Wahai saudaraku, engkau tidak mengenalku, bagaimana mungkin engkau memberikan mobilmu kepadaku?” Jawabnya, “Tak masalah. Toh mobilmu juga di tanganku, meski dalam kondisi rusak.” Aku sungguh heran dengan sikap orang ini. Ia lantas segera memindahkan barang-barangku ke mobilnya dan menyuruh anak istriku masuk, dan berkata, “Silakan jalan, bertawakkallah kepada Allah.” Aku melanjutkan perjalanan hingga tiba di Riyadh pada waktu maghrib. Aku menyewa mobil derek untuk menjemput teman itu dan mobilku. Ternyata mobil derek baru sampai pada keesokan paginya,
hingga baru sampai di Riyadh di waktu dzuhur. Begitu sampai Riyadh aku segera menemuinya untuk mengembalikan mobilnya. Aku berkata kepadanya, “Apa yang kau butuhkan? Aku ingin membalas kebaikanmu.” Ia berkata, “Alhamdulillah. Aku tidak melakukan apa-apa buatmu. Mobilku sekarang kembali dan mobilmu juga sudah sampai di Riyadh.” “Kalau begitu, aku minta nomor teleponmu,” kataku. Ia pun memberikan nomor teleponnya, berbincang sebentar untuk saling mengenal dan kami pun berpisah. Setelah itu berjalanlah hari, berlalulah minggu, lewatlah bulan, hingga pada suatu hari aku berkumpul dengan teman-temanku untuk membicarakan tentang perbuatanperbuatan baik. Lalu aku ceritakan kepada mereka kisahku ini, tentang pertolongan dari seseorang yang
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
KisahINSPIRATIF ultan mengajak kepala pengawal, “Mari kita keluar sejenak. Aku ingin jalan-jalan sambil ngobrol untuk menghilangkan kekalutan pikiranku,” katanya. Di antara kebiasaan sang Sultan adalah keliling kampung pada malam hari dengan menyamar sebagai warga biasa. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit. Mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orangorang yang lalu lalang di sekitarnya tak ada satu pun yang memedulikannya. Sultan memanggil beberapa seorang di antara mereka. Mereka tak tahu bahwa orang yang memanggilnya adalah Sultan. Mereka bertanya, “Apa yang kau inginkan?” Sultan pun bertanya,”Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang mau mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Di mana keluarganya?” Salah seorang dari mereka berkata, “Orang ini zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina.” Beberapa yang lain menambahkan,”Hampir setiap malam dia membeli berliterliter arak dan membayar semua wanita penghibur di berbagai tempat.” Sultan menimpali, “Tapi, bukankah ia Muslim, bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ayo, angkat
S
15
Hanya Waliyullah yang Tahu Wali Di dalam buku hariannya, Sultan Murad IV mengisahkan bahwa pada suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat. Ia ingin meredakan beban di kepalanya, maka ia memanggil kepala pengawal dan memberitahukan apa yang dirasakannya.
jenazahnya, kita bawa ke rumahnya.” Beberapa orang dengan enggan membantu sang kepala pengawal mengangkat dan membawa jenazah lakilaki itu ke rumahnya, yang lumayan jauh dari tempat itu. Kepala pengawal memberitahukan kepada wanita pemilik rumah bahwa ada seorang lelaki meninggal dan tergeletak di jalanan. Melihat suaminya meninggal, sang istri pun pun menangis. Beberapa orang yang membantu membawa jenazahnya langsung pergi. Tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya. Dalam tangisnya sang istri berucap, “Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh.”
belum pernah aku mengenalnya dan ia tidak pernah mengenalku. Sungguh aku tidak pernah menyangka ada orang yang berbuat baik seperti itu. Kemudian aku ingat bahwa dia pernah memberikan nomor nomor telepon. Ketika kutelepon, tenyata yang mengangkat adalah istrinya. Tanyaku, “Di manakah si Fulan?” Istrinya menjawab dengan nada yang ketus, “Apalagi yang kalian inginkan, ia sudah dipenjara !” Tentu aku terperanjat dan bertanya, “Mengapa dipenjara?” Nada suara istrinya bertambah ketus, “Karena kamu dan orang-orang yang sepertimu yang selalu saja datang dan menagih utang hingga akhirnya suamiku dipenjara!” Aku bertanya lagi, “Di penjara mana?” Istrinya memberi tahu nama sebuah penjara di Riyadh. Esoknya aku berangkat dan berniat membalas kebaikannya. Aku membawa uang 100 ribu real (sekitar 250 juta rupiah). Aku menemui kepala penjara, lantas aku bertanya, “Apakah si fulan di penjara di sini?”
Mendengar ucapan wanita itu Sultan Murad kaget. Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang mengatakan bahwa dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya. Sang istri menjawab, “Sudah kuduga pasti akan begini kejadiannya, karena salah sangka. Setiap malam suamiku keluar rumah dan pergi ke toko-toko minuman keras. Dia membeli minuman keras dari dari para penjual sebanyak yang ia mampu. Kemudian arak itu di bawa pulang ke rumah dan ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: aku telah meringankan dosa kaum muslimin.” Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata, “Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumah kalian
Jawab kepala sipir, “Benar.” Aku berkata, “Masalahnya apa?” Jawabnya, “Karena terlilit utang.” Aku pun mengeluarkan uangku, lalu berkata, “Ini 100 ribu real, keluarkanlah ia dari penjara, dan jangan beritahu dari siapa. Sampaikan saja bahwasanya ada seorang dermawan yang melunasi utangnya dan keluarkanlah ia dari penjara.” Setelah tiga minggu aku kembali menelepon orang itu, dan ternyata yang mengangkat adalah istrinya yang mengatakan bahwa suaminya masih tetap dipenjara. Tentu aku kaget. Segera aku berangkat menemui kepala penjara. “Tiga minggu lalu aku kemari dan memberikan 100 ribu real untuk membebaskan si Fulan. Lantas mengapa kalian belum membebaskannya?” Kepala penjara berkata, “Wahai teman, utangnya ternyata 3 juta real. Kalau hanya 100 ribu real tentu tidak bisa membebaskannya. Akan tetapi wahai teman, aku tidak tahu mana yang lebih aneh dan menakjubkan.
sampai pagi. Jangan sampai ada lagi tamu yang masuk.” Kemudian ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku, “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemudapemuda Islam.” Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir. Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku, “Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, menyalatkanmu, dan menguburkan jenazahmu.” Maka dia hanya tertawa dan berkata. “Jangan takut, bila aku mati, aku akan disalati oleh Sultan-nya kaum muslimin, para ulama dan para wali Allah.” Mendengar cerita itu, Sultan Murad pun menangis, dan berkata, “Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah sang wali Allah ini.” Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh (guru-guru dan syaikh) dan seluruh masyarakat. Ribuan manusia
Apakah perbuatanmu ataukah perbuatannya,” kata kepala penjara. Ia pun menceritakan apa yang telah terjadi. Seusai aku memberi uang 100 ribu real 3 minggu lalu, kepala penjara memanggil si Fulan dan mengabarkan bahwa ada orang yang ingin membebaskannya dengan menyumbangkan 100 ribu real. “Ambillah uang ini, semoga bermanfaat bagimu,” kata kepala penjara. Namun ia menjawab, “Semoga Allah membalas kebaikan ini, akan tetapi 100 ribu real tidak bermanfaat bagiku, karena utangku 3 juta real,” katanya. Rupanya dia telah melakukan perdagangan dan mengalami kerugian hingga akhirnya terlilit utang 3 juta real atau sekitar 7,5 miliar rupiah yang menyebabkan ia dipenjara karena tidak mampu melunasinya. Lantas ia berkata kepada kepala penjara, “Ketahuilah uang 100 ribu real ini tidak bermanfaat bagiku, akan tetapi gunakan uang ini untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara bersamaku akibat terlilit utang 7 ribu real atau 10 ribu real atau 20 ribu real.” Uang
dari seluruh penjuru negeri ikut menyalatkan jenazah itu bersama sultan dan para ulama. Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV. Sebagai catatan: jangan suka menilai orang lain dari sisi lahiriahnya saja atau menilainya berdasarkan ucapan dan pendapat orang lain. Terlalu banyak hal yang tidak kita ketahui. Apalagi soal yang tersimpan di tepian paling jauh di hatinya. Para kaum salih tentu tidak akan menampaknampakkan amal kebaikannya. Kita sering menilai seseorang dari apa yang kita lihat, yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Karena itu, mari kita kedepankan prasangka baik terhadap siapa saja. Boleh jadi orang yang selama ini kita anggap sebagai penduduk neraka Jahannam, ternyata penghuni surga Firdaus yang masih melangkah di bumi. Ingat, di antara hal yang paling banyak membuat orang diseret masuk ke dalam neraka adalah karena berburuk sangka, kemudian menyebarluaskan buruk sangkanya tersebut kepada orang lain. Wallahu a’lam. (*)
sejumlah itu akhirnya bisa membebaskan lebih dari 7 orang dari penjara tersebut. Kepala penjara berkata, “Aku jadi bingung, manakah yang lebih menakjubkan, apakah perbuatanmu yang telah menyumbangkan 100 ribu realnya tanpa ingin diketahui, ataukah perbuatan orang yang dipenjara ini yang tidak memiliki uang sepeser pun dan dalam kondisi dipenjara malah memberikan uang 100 ribu real itu untuk membebaskan teman-teman di penjaranya?” Mendengar cerita kepala sipir, aku terperangah. Sungguh orang ini luar biasa, kataku dalam hati. Aku pun mencari bantuan dengan menemui teman-temanku yang kaya hingga akhirnya setelah 3 minggu aku bisa mengumpulkan 3 juta real. Kemudian akupun membayar utang si Fulan dan akhirnya dia dibebaskan dari penjara. (Diterjemahkan secara bebas oleh Firanda Andirja dari Safinah an-Najah)
TABLOID BULANAN No.104/Mei2015
PTPN XI Studi Banding di Bungamayang Keberhasilan PG Bungamayang dalam meningkatkan produksi dan rendemen pada musim giling tahun lalu menarik perhatian berbagai pihak. Termasuk dari PTPN XI yang komoditas utamanya adalah gula. Serombongan tim produksi dari PTPN XI pun berkunjung ke PG
Bungamayang guna berbagi ilmu dan pengalaman selama tiga hari, yaitu mulai 18 hingga 20 Mei 2015. Rombongan mengadakan dialog dengan pimpinan dan pekerja pelaksana yang dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik dan kebun. (tim)
Sertijab Manajer Unit Pada hari .................. tanggal ...................... dilaksanakan serah terima jabatan Manajer Unit Tulungbuyut dari Agung ...................................... kepada penggantinya Joko .................... Agung ............ memasuki masa pensiun, sementara sebelumnya Joko ............. menjabat sebagai Manajer Unit ................ Pada saat yang sama juga dilaksanakan sertijab Manajer Unit............ dari ...................... kepada ........................ (tim)
16