3.164 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016
IMPLEMENTASI SISTEM AMONG DALAM PENANAMAN KARAKTER DI KELAS IV SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN IMPLEMENTATION OF “AMONG” SYSTEM IN CHARACTER INCULCATION OF FOURTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Oleh: Niken Retno Purwandari, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi metode pendidikan dalam sistem among untuk menanamkan karakter dan karakter yang dihasilkan di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjeknya yaitu seorang kepala bagian, enam pamong dan tujuh siswa kelas IV. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan menggunakan bahan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pendidikan direncanakan melalui tujuan pendidikan, kurikulum dan perencanaan penanaman karakter. Pelaksanaannya melalui pengajaran serta perintah, paksaan dan hukuman. Selain itu, melalui perilaku Trilogi Kepemimpinan. Evaluasi dilakukan dengan pengawasan oleh kepala bagian. Faktor pendukungnya yaitu keluarga dan sekolah. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu pamong dan siswa. Strateginya yaitu introspeksi diri dengan memperbanyak komunikasi serta sharing antarpamong dan orang tua siswa. Karakter yang dihasilkan yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kesopanan, sehat jasmani dan rohani, dan warga masyarakat yang baik. Kata kunci: implementasi metode pendidikan sistem among, penanaman karakter, kelas IV SD Abstract This research aims at describing the implementation methods toward the “among” system to inculcating character and the character inculcation in the fourth grade students Taman Muda Ibu Pawiyatan. This research was descriptive qualitative. Subjects of research were supervisor from the department, six “pamong” and seven students in the fourth grade. The data collection techniques used observation, interview, documentation, and field notes. Data analysis used Miles and Huberman interactive model. Data validity used source triangulation, technique triangulation and reference materials. The result shows that educational methods are planned through educational objectives, curriculum and planning of the character inculcation in learning. The educational methods are implemented through teaching and commandments, coercion and punishment. It is also implemented through the “Trilogi Kepemimpinan”. The system evaluation is implemented by supervisor from the department. Then, supporting factors are the family and school. Inhibiting factor are “pamong” and students. The strategy is selfintrospection with more communication and sharing “pamong” and parents. The resultant character are honest, discipline, responsibility, politeness, healthy physically and mentally, and becoming good citizens. Keywords: implementation methods toward the among system,inculcation character, the fourth grade
masyarakat,
PENDAHULUAN Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun
tersebut
bangsa
dan
menegaskan untuk
negara. bahwa
Pengertian pendidikan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Dwi
dilaksanakan
mengembangkan
potensi
Siswoyo, dkk., 2011: 55) adalah usaha sadar dan
yang dimiliki siswa sehingga tidak hanya sekedar
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
cerdas tetapi juga berkarakter.
proses pembelajaran agar siswa secara aktif
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Indonesia
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
fungsi dan tujuan pendidikan pada bab II pasal 3,
keterampilan
yang
diperlukan
dirinya,
juga
telah
menjelaskan
mengenai
Implementasi Sistem Among .... (Niken Retno Purwandari) 3.165
yang berbunyi seperti berikut. “Pendidikan
mencapai tujuan pendidikan tersebut. Pendidikan
nasional
berfungsi
di Taman Siswa dilaksanakan menurut sistem
mengembangkan kemampuan dan membentuk
among.
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
pendidikan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
berdasarkan pada kodrat alam dan kemerdekaan.
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
Sistem
didik agar menjadi manusia yang beriman,
memiliki beberapa komponen, salah satunya yaitu
bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
metode pendidikan. Metode pendidikan dalam
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
sistem among untuk menanamkan karakter pada
mandiri, dan
siswa khususnya siswa sekolah dasar yaitu
menjadi warga
negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Sistem
among
yang
among
merupakan
berjiwa
sebagai
sistem
kekeluargaan
sistem
pendidikan
pengajaran serta perintah, paksaan dan hukuman. Pengetahuan
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan
kesadaran
dan
mengenai
tersebut, sangat jelas bahwa pendidikan berfungsi
penanaman karakter dapat diperoleh
untuk
dan
melalui pengajaran yang diberikan oleh pamong.
pembentuk watak bangsa. Watak dapat disebut
Dilihat dari pengertiannya, pengajaran yaitu
dengan karakter. Sedangkan, tujuan pendidikan
pamong memberikan pengajaran yang menambah
nasional tidak hanya untuk menjadikan siswa
pengetahuan sehingga siswa dapat
berilmu, tetapi juga menjadikan siswa memiliki
generasi yang pintar, cerdas, benar, dan bermoral
karakter yang baik.
baik (Muchammad Tauhid dalam Bartolomeus
mengembangkan
kemampuan
Pendidikan sebagai upaya agar siswa memiliki
karakter
yang
baik
juga
telah
siswa
menjadi
Samho, 2013: 79). Pengajaran tidak hanya menambah
pengetahuan
pada
siswa
agar
digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar
memiliki kemampuan intelektual, tetapi agar
Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa
siswa juga memiliki moral yang baik. Pengajaran
sebagai bukti bahwa Ki Hajar Dewantara serius
dilaksanakan agar siswa dapat memperoleh
dalam membentuk karakter bangsa. Suparto
pengetahuan
Rahardjo (2010: 63) menyatakan tentang tujuan
menanamkan karakter secara sadar. Hal ini sesuai
pendidikan Taman Siswa sebagai berikut.
dengan pendapat Abdullah Munir (2010: 5),
“Tujuan pendidikan Taman Siswa adalah
bahwa
untuk
“Kebiasaan
melakukan
yang
kebiasaan
dilakukan
secara
membangun anak didik menjadi manusia yang
berulang-ulang yang didahului oleh kesadaran
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
dan
Maha Esa, merdeka lahir dan batin, luhur akal
seseorang”. Melalui kesadaran dan pemahaman
budinya, cerdas dan berketerampilan, serta
mengenai kebiasaan yang dilakukan, siswa dapat
sehat jasmani dan ruhaninya untuk menjadi
membedakan karakter yang harus dikuatkan dan
anggota
yang harus disamarkan dalam diri siswa.
masyarakat
yang
mandiri
dan
bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.”
pemahaman
akan
menjadi
karakter
Selain pengajaran, metode pendidikan yang dapat digunakan untuk menanamkan karakter
Taman Siswa memiliki cara tersendiri
pada siswa SD yaitu perintah, paksaan dan
untuk melaksanakan pendidikan agar dapat
hukuman. Metode ini hanya dilaksanakan apabila
3.166 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016
dipandang perlu. Pamong hanya memberikan
tersebut.
perintah, paksaan dan hukuman pada siswa apabila memang tidak ada solusi lain untuk memberi perlakuan pada siswa, sesuai dengan situasi yang ada. Hukuman yang diberikan pada siswa pun harus sesuai dengan apa yang seharusnya siswa lakukan. Siswa pun harus mengetahui kesalahan yang telah dilakukan sehingga pamong harus
menghukum
siswa
tersebut. Hal ini dilakukan karena prinsip Taman Siswa yaitu melaksanakan pendidikan tanpa ada paksaan maupun tekanan. Sehingga, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara merdeka lahir dan batin.
menunjukkan
permasalahan pengajaran
bahwa
masih
mengenai serta
lain
yang
berkaitan
dengan
penanaman karakter melalui metode pendidikan pengajaran yaitu adanya siswa kelas III SD yang mengalami trauma karena dimarahi dan diusir kelas
guru
saat
berlangsung. Hal
kegiatan
pembelajaran
tersebut terjadi karena guru
kelas tersinggung dengan surat yang diberikan oleh orang tua siswa. Surat tersebut berisi saran untuk guru kelas agar lebih memperhatikan siswa yang menjadi korban bullying oleh teman kelas sejak
kelas
I
(daerah.sindonews.com,
24
November 2015). Kasus ini menggambarkan bahwa guru belum mampu menjadi teladan bagi
Namun, saat ini masih banyak kasus yang
Kasus
banyak
pelaksanaan
perintah,
paksaan
siswa. Guru seharusnya mampu menumbuhkan suasana
kekeluargaan
sehingga
penanaman
karakter dalam berjalan dengan baik. Guru juga
dan
hendaknya mampu memberikan pengajaran pada
hukuman. Hal ini dapat dibuktikan dengan
siswa agar tidak melakukan bullying. Selain itu,
adanya kasus bullying yang dilakukan oleh
guru
siswa
SD
tersebut,
di
seorang
beberapa siswa salah
Bukittinggi.
di
seorang
juga
harus
mampu
menumbuhkan
Dalam
kasus
kepercayaan diri pada siswa yang telah menjadi
siswi
dipukuli
oleh
korban bullying. Dalam kasus ini siswa juga
dalam
kelas.
Menurut
belum mampu menunjukkan karakter cinta damai
siswa
yang
pemukulan, siswa tersebut sakit
melakukan karena
Di lain sisi masih terjadi kasus siswa
siswi yang dipukul sudah menghina ibunya
sekolah dasar yang menyontek saat ujian. Siswa
sehingga
kemarahan siswa yang
SD di kawasan Srengseng, Jakarta Barat memilih
memukul tersebut (republika.co.id, 12 Oktober
menyontek jika tidak bisa mengerjakan soal saat
2014). Dari kasus ini sangat nampak bahwa
mengikuti ujian sekolah berstandar daerah. Siswa
pengajaran mengenai karakter yang diperoleh
juga mengaku sudah memegang kunci jawaban
siswa belum dapat diterapkan dalam kehidupan
soal ujian bahasa Indonesia namun siswa memilih
sehari-hari. Siswa yang melakukan tindakan
menyontek dari pada melihat kunci jawaban
bullying menunjukkan bahwa siswa tersebut
karena
belum memiliki karakter cinta damai. Hal ini
(m.tempo.co, 20 Mei 2014). Dalam kasus ini,
dapat
siswa belum mampu menunjukkan karakter jujur
memicu
hati
karena melakukan bullying terhadap teman.
terjadi karena siswa belum
mengenai
pentingnya
memiliki
paham karakter
cinta damai, sehingga siswa belum sadar untuk membiasakan
diri
menunjukkan
karakter
takut
ketahuan
guru
pengawas
sehingga memilih untuk menyontek saat ujian. Berdasarkan ketiga kasus tersebut, perlu kiranya adanya perhatian dan penanganan khusus
Implementasi Sistem Among .... (Niken Retno Purwandari) 3.167
mengenai penanaman karakter pada siswa SD, khususnya
Januari 2016).
melalui metode pengajaran serta
Penjelasan tersebut diperkuat dengan hasil
perintah, paksaan dan hukuman. Pengajaran serta
observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada
perintah,
harus
tanggal 5 April 2016 saat kegiatan pembelajaran
penanaman
di kelas IV. Nyi En menanamkan karakter pada
karakter pada siswa dapat dilakukan tanpa ada
siswa melalui metode perintah, paksaan dan
paksaan maupun tekanan. Kondisi ini peneliti
hukuman yang merupakan salah satu komponen
temukan di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
dari sistem among. Siswa yang masuk kelas
Taman Siswa Yogyakarta, khususnya di kelas IV.
setelah
Perguruan Taman Siswa yang ada di Yogyakarta
menunjukkan
yaitu
dan
mampu menampakkan karakter disiplin dalam
Kumendaman. Ibu Pawiyatan khususnya bagian
diri siswa. Pamong memberikan peringatan pada
SD Taman Muda mencantumkan sistem among
siswa dengan agar lain waktu dapat datang lebih
untuk melaksanakan pendidikan karakter di
awal karena apabila siswa tersebut mengulangi
paksaan
dan
hukuman
dilaksanakan dengan baik
Ibu
dalam
Pawiyatan,
misi
agar
Cabang
Jetis
tersebut.
sekolah
Dengan
lonceng
tanda
bahwa
masuk
siswa
berbunyi
tersebut
belum
kesalahan yang sama, siswa harus membayar
mencantumkan penerapan sistem among untuk
denda
menanamkan
pamong tersebut masih sebatas memberi perintah
karakter
pada
misi
sekolah,
semakin jelas bahwa sekolah tersebut masih
Ibu
kesepakatan
kelas.
Perlakuan
dan memaksa siswa untuk menjaga kedisiplian.
menjalankan sistem among yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara.
sesuai
Selain itu, siswa yang tidak membuang sampah
pada
tempatnya
diminta
untuk
Penanaman karakter di SD Taman Muda
membuang
Pawiyatan
disediakan. Apabila sampah tersebut masih ada,
Taman
Siswa
Yogyakarta
sampah
di
tempat
yang
telah
menggunakan sistem among, sesuai dengan
berarti
Piagam dan Peraturan Besar Persatuan Taman
menjalankan perintah yang telah diberikan oleh
Siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
pamong. Hal ini juga merupakan perwujudan dari
saat melakukan observasi awal, Kepala SD
paksaan yang diberikan pamong pada siswa.
Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa
Pamong memaksa siswa untuk
Yogyakarta,
sampah pada tempat yang telah disediakan, sesuai
yang
disebut
sebagai
kepala
membuktikan
bahwa
siswa
belum
membuang
bagian, Nyi An, menyatakan bahwa SD Taman
dengan
Muda
dalam
Sedangkan hukuman yang diberikan yaitu berupa
menanamkan karakter pada siswa (wawancara,
membuang sampah pada tempatnya. Hukuman
Januari 2016). Sejalan dengan pernyataan Nyi
yang
An, Nyi En selaku guru kelas IV, yang disebut
memperbaiki kesalahan dengan melakukan hal
sebagai pamong kelas IV juga menyatakan
sesuai
bahwa sistem among yang berarti ngemong
menyadarkan kesalahan yang telah dilakukan
atau nuruti siswa untuk menanamkan karakter
oleh siswa dengan memberikan perumpamaan.
dilaksanakan secara terintegrasi ke dalam mata
Hal ini dilakukan ketika Ax berjalan di dalam
pelajaran
kelas ketika pembelajaran berlangsung. Pamong
menerapkan
secara
sistem
among
langsung (wawancara, 29
yang
dimaksud
dengan
seharusnya
dalam
siswa
sistem
semestinya.
lakukan.
among
Pamong
yaitu
juga
3.168 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016
meminta siswa tersebut untuk berjalan ke arah
Subjek Penelitian
ruang kepala bagian dan berdiri di ruang tersebut.
Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala
Setelah itu, siswa terdiam dan kembali duduk di
bagian, enam pamong kelas IV dan tujuh siswa
tempat duduknya.
kelas IV. Pemilihan informan dilakukan secara
Nyi En mampu melaksanakan metode
purposive sampling.
perintah, paksaan dan hukuman sesuai dengan situasi yang ada sebagai hasil belajar mengenai
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
sistem among selama menjadi pamong di SD
Data
Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
Yogyakarta. Nyi En merupakan pamong yang
berupa kata-kata maupun gambar. Data dalam
telah mengajar di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
penelitian ini berupa kata maupun tindakan yang
Taman Siswa Yogyakarta selama 13 tahun. Nyi
diperoleh melalui observasi dan wawancara
En mempelajari sistem among melalui diskusi
peneliti dengan subjek penelitian. Data tersebut
dengan pamong yang sudah lebih dulu mengajar
didukung dengan melakukan analisis dokumen-
di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa
dokumen yang berkaitan dengan implementasi
Yogyakarta dan juga melalui mata pelajaran
sistem among dalam penanaman karakter di kelas
Ketamansiswaan yang harus Nyi En sampaikan
IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan.
pada siswa. Saat ini terdapat beberapa pamong
Peneliti menggunakan teknik observasi
yang tergolong baru di SD Taman Muda Ibu
dan
Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta sehingga
pedoman observasi dan pedoman wawancara.
harus belajar mengenai sistem among khususnya
Peneliti menggunakan teknik analisis dokumen
metode pendidikan untuk menanamkan karakter
sekolah
pada siswa. Dari paparan di atas, peneliti tertarik
dokumentasi
membuat penelitian untuk melihat bagaimana
diperoleh. Peneliti juga menggunakan catatan
implementasi sistem among dalam penanaman
lapangan untuk melengkapi data.
wawancara
berupa
dengan
instrumen
kurikulum,
untuk
RPP,
mendukung
berupa
dan data
foto yang
karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan langkah-
METODE PENELITIAN
langkah seperti berikut.
Jenis Penelitian Penelitian
ini
1. Pengumpulan Data menggunakan
pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskripstif.
Data
yang
dikumpulkan
dalam
penelitian ini berasal dari hasil observasi peneliti di kelas IV. Selain itu, peneliti juga
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta pada bulan Januari sampai Juni 2016.
mengumpulkan data melalui hasil wawancara dengan kepala bagian, pamong kelas IV dan siswa kelas IV. Peneliti melakukan analisis dokumen
untuk
melengkapi
data
yang
diperoleh. Peneliti juga memperoleh data
Implementasi Sistem Among .... (Niken Retno Purwandari) 3.169
tambahan dari catatan lapangan yang telah
Taman
disusun.
meliputi
Muda tujuan
perencanaan
2. Reduksi Data Reduksi
data
dilakukan
dengan
Ibu
Pawiyatan
pendidikan,
penanaman
Yogyakarta
kurikulum karakter
dan dalam
pembelajaran.
memilah-milah data berupa implementasi
Tujuan pendidikan yang ada di SD Taman
sistem among dalam menanamkan karakter
Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta masih sesuai
dan karakter yang dihasilkan melalui metode
dengan tujuan pendidikan Taman Siswa. Tujuan
pendidikan dalam sistem among di kelas IV
pendidikan Taman Siswa menekankan pada
SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa
pembentukan karakter siswa. Hal ini sesuai
Yogyakarta.
dengan tujuan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
Setelah
dipilah,
peneliti
Yogyakarta, yaitu mengimplementasikan secara
menyederhanakan data tersebut.
integral
3. Penyajian Data Peneliti
menyajikan
data
yang
telah
direduksi secara deskriptif dalam uraian
nilai-nilai
karakter
dan
konsep
Ketamansiswaan. Dari
segi
kurikulum,
kurikulum
yang
berlaku di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
naratif.
Yogyakarta yaitu KTSP, sesuai dengan peraturan
4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Data-data yang telah dikemukakan pada
pemerintah. Namun, di dalam pelaksanaannya
penyajian data diinterpretasikan kemudian
dikembangkan berdasarkan tujuan Taman Siswa.
dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.
Pengembangan yang dilakukan merupakan wujud dari fleksibilitas kurikulum dalam menanamkan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi, wawancara, analisis dokumentasi, dan penyusunan catatan lapangan selama bulan Januari sampai Juni 2016,
peneliti
berhasil
memperoleh
data
mengenai implementasi sistem among dalam penanaman karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Selain itu, peneliti
juga
memperoleh
data
mengenai
karakter yang dihasilkan dari sistem among dalam menaamkan karakter tersebut. Implemetasi
sistem
dalam
SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta dari
evaluasi. perencanaan
perencanaan, Berdasarkan sistem
pelaksanaan hasil among
pada
siswa.
Wujud
nyata
dari
pengembangan yang dilakukan yaitu dengan menambahkan mata pelajaran Ketamansiswaan ke dalam kurikulum. Karakter yang akan ditanamkan pada siswa dicantumkan secara jelas ke dalam Rencana Pelaksnaan
Pembelajaran
yang
dibuat
oleh
pamong. Hal ini sesuai dengan pernyataan E. Mulyasa (2013: 83) yang menyatakan bahwa karakter yang dirumuskan dalam RPP harus jelas karena semakin konkret maka karakter tersebut
among
menanamkan karakter pada siswa kelas IV
terdiri
karakter
dan
penelitian, dalam
menanamkan karakter pada siswa kelas IV SD
semakin mudah diamati dan semakin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk
karakter.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut, pencantuman karakter ke dalam RPP akan memudahkan pamong untuk merancang kegiatan sebagai upaya menanamkan karakter pada siswa.
3.170 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016
Berdasakan
data
yang
diperoleh,
kali lipat.
pelaksanaan sistem among dalam menanamkan
Pelaksanaan trilogi kepemimpinan oleh
karakter pada siswa kelas IV SD Taman Muda
pamong ditunjukkan dengan perilaku sebagai
Ibu Pawiyatan Yogyakarta dilakukan dengan
pemimpin di kelas dan menjadi contoh dalam
metode pendidikan pengajaran serta perintah,
berperilaku yang baik pada siswa. Salah satu
paksaan dan hukuman. Selain itu, peneliti juga
perilaku pamong yang menunjukkan ing ngarsa
melihat perilaku pamong yang mencerminkan
sung tuladha yaitu mengenakan kebaya sesuai
trilogi kepemimpinan.
dengan kesepakatan kelas saat pentas Hari
Metode pengajaran dilakukan oleh pamong dengan
memberi
pemahaman
siswa
Yamin (2009: 193), bahwa menjadi seorang
mengenai karakter. Hal ini sesuai dengan
pemimpin harus mampu memberikan suri teladan
pendapat
bagi bawahan atau anak buahnya. Pemimpin di
Muchammad
Tauhid
pada
Kartini. Hal ini sesuai dengan pernyataan Moh.
(Bartolomeus
Samho, 2013: 79), bahwa pengajaran dilakukan dengan pamong memberikan pengajaran yang
sini yaitu pamong dan siswa sebagai anak buah. Ing madya mangun karsa ditunjukkan oleh
menambah pengetahuan peserta didik sehingga
pamong
mereka menjadi generasi yang pintar, cerdas,
semangat pada siswa melalui pendampingan
benar, dan bermoral baik. Pamong memberikan
secara personal. Sedangkan tut wuri handayani
pengetahuan baru agar siswa semakin bertambah
ditunjukkan dengan mengikuti keinginan siswa
wawasannya terutama tentang karakter sehingga
selama keinginan tersebut tidak membahayakan
siswa memiliki moral yang baik.
siswa. Salah satu contoh perilaku yang dilakukan
Sedangkan,
perintah,
memberikan
motivasi
dan
dan
oleh pamong yaitu dengan mengikuti keinginan
hukuman dilakukan bila mana perlu. Hasil
siswa untuk menampilkan drama saat open
penelitian
school.
menunjukkan
paksaan
dengan
bahwa
perintah,
paksaan dan hukuman diberikan pada siswa
Evaluasi sistem among dalam menanamkan
untuk agar aturan kelas maupun sekolah dapat
karakter di kelas IV SD Taman Muda Ibu
dijalankan
dengan
Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta dilakukan
pernyataan Muchammad Tauhid (Bartolomeus
dengan metode pengawasan, mengetahui faktor
Samho, 2013: 79), bahwa perintah, paksaan,
pendukung, penghambat, dan strateginya. Hasil
dan hukuman hanya diberikan kepada siswa
penelitian ini sesuai dengan pendapat Oemar
bila dipandang perlu atau manakala peserta
Hamalik
didik menyalahgunakan kebebasannya
yang
dilaksanakan menggunakan suatu metode, sarana
dapat berakibat membahayakan kehidupannya.
dan prasarana, anggaran personal, dan waktu
Siswa yang tidak mengikuti aturan
yang ditentukan dalam tahap perencanaan.
maupun
dengan
baik.
sekolah
Sesuai
dianggap
kelas sudah
(2013:
Evaluasi
251),
melalui
bahwa
metode
evaluasi
pengawasan
menyalahgunakan kebebasan yang diberikan.
dilakukan oleh kepala bagian. Kepala bagian
Siswa tersebut diperintah dan dipaksa untuk
mengawasi kelas dengan masuk ke kelas tanpa
menjalankan
dengan
pemberitahuan sebelumnya. Faktor pendukung
ketentuan, misalnya yaitu mengerjakan PR dua
pelaksanaan sistem among dalam menanamkan
hukuman
sesuai
Implementasi Sistem Among .... (Niken Retno Purwandari) 3.171
karakter pada siswa kelas IV SD Taman Muda
permasalahan siswa dari hasil diskusi dengan
Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta yaitu
pamong lain. Selain itu, sharing antara pamong
keluarga dan sekolah (pamong). Hal ini sesuai
dan orang tua sangat penting dilakukan agar
dengan konsep Tripusat Pendidikan yang digagas
penanaman
oleh Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara
tanggung jawab bersama antara pihak sekolah
(1977: 70) menyatakan bahwa di dalam hidup
dan
anak-anak terdapat tiga tempat pergaulan yang
mengetahui perkembangan yang dialami oleh
menjadi pusat-pendidikan yang amat penting,
siswa melalui kegiatan sharing ini.
yaitu alam-keluarga, alam-perguruan dan alam pergerakan
pemuda.
Meskipun
di
karakter
orang
pada
siswa
menjadi
tua. Orang tua juga dapat
Karakter yang dihasilkan dari pelaksanaan
dalam
sistem among dalam menanamkan karakter pada
lingkungan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
siswa kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
Taman Siswa Yogyakarta belum nampak faktor
Taman Siswa Yogyakarta yaitu 18 nilai karakter
pendukung berupa masyarakat di dalamnya.
dari pemerintah dan Taman Siswa. Karakter yang
Faktor penghambat pelaksanaan sistem
dikembangkan di sekolah yaitu 18 nilai karakter
pada
dari pemerintah dengan karakter yang dominan
siswa kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
terlihat ketika penelitian yaitu jujur, disiplin, dan
Taman Siswa Yogyakarta yaitu pamong dan
tanggung
siswa. Pamong sebagai komponen pelaksana
kesopanan yang ditanamkan dalam diri siswa.
among
dalam
menanamkan
karakter
pendidikan karakter apabila tidak ada kemauan untuk
melaksanakan
itu
juga
terdapat
Siswa kelas IV SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta juga sudah
menanamkan karakter maka pelaksanaan sistem
menjadi pribadi yang ideal menurut Taman Siswa
among
menjadi
dengan ditunjukkan oleh siswa kelas IV yang
penghambat karena memiliki karakter dan
sudah sehat jasmani dan rohani. Hal tersebut
kemampuan intelektual yang beragam sehingga
ditunjukkan dengan membawa bekal empat sehat
pamong sedikit kesulitan untuk pelaksanaan
lima serta membiasakan diri untuk berdoa,
sistem among dalam menanamkan karakter
beribadah dan berlatih untuk sabar serta percaya
pada siswa kelas IV SD Taman Muda Ibu
diri.
terganggu.
among
Selain
untuk
akan
sistem
jawab.
Siswa
Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Strategi
Siswa juga telah menjadi warga masyarakat
yang digunakan untuk melaksanakan sistem
yang beik dnegan membantu sesama teman dan
among dalam
pada
menjaga lingkungan. Perilaku yang menunjukkan
Ibu
pribadi ideal berupa warga masyarakat yang baik
siswa
kelas
menanamkan IV
SD
karakter
Taman
Muda
Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta yaitu
pada
melakukan
introspeksi
memperbanyak
agar
membantu
teman
yang
dengan
berkebutuhan
serta
sharing
sebelum ulangan dan melakukan kerja bakti
komunikasi
pamong
yaitu
diri
antarpamong dan orang tua. Hal ini perlu dilakukan
siswa
dapat
pengetahuan
mengenai
sistem
memperoleh
cara
untuk
menambah among
khusus
untuk
belajar
bersama
membersihkan lingkungan. Siswa juga sudah bertanggung jawab secara
dan
individu maupun sosial. Secara individu, siswa
mengatasi
terbiasa menyiapkan perlengkapan yang harus
3.172 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 33 Tahun ke-5 2016
dibawa ke sekolah, bertanggung jawab semua barang yang dimiliki dan
atas
mematikan
pendampingan personal dan mengikuti keinginan siswa yang diikuti dengan pengawasan.
laptop sebelum kembali ke kelas. Sedangkan
Evaluasi
dilakukan
dengan
metode
secara sosial, siswa menjalankan piket kelas dan
pengawasan oleh kepala bagian. Selain itu, faktor
membersihkan kelas saat kerja bakti dengan
pendukung implementasi sistem among dalam
sistem kelompok.
menanamkan karakter pada siswa kelas IV yaitu keluarga dan sekolah (pamong). Sedangkan,
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan
hasil
faktor penghambatnya yaitu pamong dan siswa. penelitian
dan
Strategi untuk meningkatkan faktor pendukung
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa SD
dan
Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa
melakukan
Yogyakarta
komunikasi dan sharing antarpamong maupun
mengimplementasikan
sistem
among dalam menanamkan karakter pada siswa
mengurangi
mengimplementasikan
sistem
dari
among dalam
introspeksi
penghambat
dengan
yaitu
meningkatkan
dengan orang tua. Karakter yang dihasilkan diperoleh dari
kelas IV melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Karakter yang dihasilkan
faktor
karakter yang dikembangkan dan ketercapaian pribadi
yang
ideal
menurut
Taman
Siswa.
menanamkan karakter pada siswa kelas IV
Karakter yang dikembangkan oleh SD Taman
yaitu beberapa nilai karakter dari pemerintah
Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta
dan Taman Siswa.
yaitu 18 nilai karakter dari pemerintah, khususnya
Perencanaan dalam implementasi sistem
jujur, disiplin dan tanggung jawab. Selain itu,
pada
siswa juga ditanamkan untuk memiliki perilaku
siswa kelas IV yaitu tujuan pendidikan yang
yang sopan. Siswa kelas IV juga sudah memenuhi
ada di SD Taman Muda masih sesuai dengan
kualifikasi pribadi yang ideal menurut Taman
Taman Siswa, pelaksanaan kurikulum sesuai
Siswa dengan memiliki karakter sehat jasmani
dengan
dan rohani, warga masyarakat yang baik dan
among
dalam
menanamkan
pemerintah
dan
karakter
dikembangkan
berdasakan tujuan Taman Siswa dan karakter
bertanggung jawab.
yang akan ditanamkan dicantumkan ke dalam Saran
RPP. dalam
Bersumber pada temuan dan kesimpulan
menanamkan karakter pada siswa kelas IV
penelitian ini, maka terdapat saran untuk kepala
dilakukan
bagian, pamong dan siswa. Bagi kepala bagian,
Pelaksanaan
sistem
melalui
among
pengajaran
dengan
memberikan pemahaman tentang karakter pada
hendaknya
siswa serta melaksanakan perintah, paksaan
mengenai pemahaman sistem among ke seluruh
dan hukuman bila mana diperlukan. Dalam
warga sekolah, terutama pamong. Selain itu,
melaksanakan
kepala
metode
pendidikan,
pamong
lebih
bagian
meningkatkan
hendaknya
dapat
pembinaan
menjaga
menunjukkan trilogi kepemimpinan sebagai
kekeluargaan yang telah terjalin agar penanaman
pemimpin menjadi contoh dalam
karakter dapat dilakukan lebih maksimal. Saran
yang
baik,
memotivasi
berperilaku
siswa
melalui
yang
ketiga
untuk
kepala
bagian
yaitu
Implementasi Sistem Among .... (Niken Retno Purwandari) 3.173
meningkatkan penanaman karakter religius pada siswa agar bisa menjadi salah satu keunggulan dari sekolah tersebut. Sedangkan, saran bagi pamong
yaitu
melaksanakan
mempertahankan
metode
pendidikan
untuk perintah,
paksaan dan hukuman hanya ketika diperlukan. Selain itu, pamong juga hendaknya meningkatkan perilaku trilogi kepemimpinan pada siswa. Saran selanjutnya yaitu menambah pengetahuan tentang sistem among secara kompleks. Kemudian, saran bagi siswa yaitu untuk tetap saling mengingatkan antarsiswa untuk berperilaku baik. Selanjutnya, siswa hendaknya mengasah bakat yang dimiliki melalui ekstrakurikuler. Siswa juga harus mampu menunjukkan meningkatkan
bakat prestasi
yang
dimiliki
melalui
dan
berbagai
perlombaan. DAFTAR PUSTAKA Bartolomeus Samho. (2013). Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Kanisius. E. Mulyasa. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Ki Hajar Dewantara. (1977). Karya Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Oemar
Hamalik. (2013). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suparto
Rahardjo. (2010). Ki Hajar Dewantara: Biografi Singkat 18891959. Yogyakarta: Garasi.